efisiensi dan integrasi pasar modal syariah · sekretaris i osis mts. attaqwa 17 bekasi ketua osis...

279
EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH (Studi Empiris di Indonesia, Malaysia, Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika Serikat Periode 2014-2018) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Oleh: Nurhasanah NIM. 11150810000051 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Upload: others

Post on 29-Feb-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH

(Studi Empiris di Indonesia, Malaysia, Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika Serikat

Periode 2014-2018)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

Oleh:

Nurhasanah

NIM. 11150810000051

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

i

Page 3: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

ii

Page 4: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

iii

Page 5: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

iv

Page 6: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama

Tempat, Tanggal Lahir

Agama

Alamat

Ayah

Ibu

No. Telp

Email

:

:

:

:

:

:

:

:

Nurhasanah

Pemalang, 17 April 1998

Islam

Jl. Raya Pertamina, RT 002/01, Desa Kedung Jaya,

Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa

Barat

Parkatin

Rohati

0895370436899

[email protected]

Pendidikan Formal

2004 – 2010

2010 – 2012

2012 – 2015

2015 - 2019

:

:

:

:

MI. ATTAQWA 14 Bekasi

MTs. ATTAQWA 17 Bekasi

MA. ATTAQWA 02 Bekasi

Program Sarjana S1 Manajemen Keuangan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Pendidikan Nonformal

2015

2015 – 2016

:

:

Pelatihan Leadership UIN Youth Camp

Ma’had Putri Al-Jami’ah UIN Syarif Hidayatullah

Pengalaman Organisasi

2011 – 2012

2014 – 2015

:

:

Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi

Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi

Page 7: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

vi

2015 – 2016

2016 – 2017

2016 – 2017

2017 – 2018

2017 – 2018

2019

:

:

:

:

:

:

:

Divisi Sosial dan Agama Dewan Eksekutif Mahasiswa

(DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

Sekretaris Koord. Divisi Sosial dan Agama HMJ

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta

Sekretaris Departemen Kaderisasi dan Pendidikan UKM

HIQMA (Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa)

Sekretaris II UKM HIQMA UIN Syarif Hidayatullah

Bendahara Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekretaris I UKM HIQMA UIN Syarif Hidayatullah

Penghargaan

2014

:

Juara I Olimpiade Sains Bidang Ekonomi SLTA

sekabupaten Bekasi di Cikarang

Pengalaman Kerja

2015 – 2017

2017 – 2019

:

:

Guru Ekonomi SMA dan SBMPTN di Bimbingan

Belajar (Bimbel) Teknos Cirende

Guru Privat Ekonomi dan Matematika SMA serta

SBMPTN dan UN

Page 8: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to test efficient market hypotheses in weak form

and analyze the integration of the Indonesian Islamic capital market/ISSI,

Malaysia/DJIMY, Japan/DJIJP, China/DJICHKU, Europe/DJIEU, and the United

States/IMUS. Market efficiency testing uses Kolmogorov Smirnov test analysis, Run

Test, Autocorrelation and Unit Root with daily stock return data, while analyzing

integration uses the Vector Error Correction Model (VECM) method with daily

closing index data from 2014 to 2018.

The results of this research indicate that the Indonesian, Malaysian, Japanese,

Chinese, European and American sharia capital markets followed a random walk

pattern which meant that all markets were efficient in weak form. This weak form

efficient market shows that stock prices reflect all available information. The six

sharia capital markets in this study are in accordance with one of the principles of

Islamic investment, which is transparent, where the right information is put forward

so that it is good for investors. Whereas the findings in the integration analysis show

that there is a one-way relationship namely the Malaysian Islamic capital market

influencing the Indonesian Islamic capital market and the Indonesian Islamic capital

market affecting the United States Islamic capital market. Based on Cointegration

analysis, the entire Islamic capital market in this study has a long-term relationship

with the Indonesian Islamic capital market. Furthermore, based on the analysis of

Forecast Error Variance Decomposition (FEVD), it is seen that the Indonesian

Islamic capital market receives the largest contribution from the movements of the

Chinese and Japanese sharia capital markets. Meanwhile, the Indonesian Islamic

capital market was the biggest contributor to the movement of the Japanese sharia

capital market.

Keywords: Islamic capital markets, efficient market hypotheses in the form of weak,

integration, VECM, causality, cointegration, FEVD, IRF

Page 9: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

viii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menguji hipotesis pasar efisien dalam bentuk lemah

dan menganalisis integrasi pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS. Pengujian

efisiensi pasar menggunakan analisis uji Kolmogorov Smirnov, Run Test,

Autokorelasi dan Unit Root dengan data return saham harian, sedangkan untuk

menganalisa integrasi menggunakan metode Vector Error Correction Model (VECM)

dengan data indeks penutupan harian mulai dari 2014 sampai 2018.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasar modal syariah Indonesia,

Malaysia, Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika Serikat mengikuti pola random walk

yang berarti bahwa semua pasar efisien dalam bentuk lemah. Pasar efisien bentuk

lemah ini menunjukkan bahwa harga saham telah mencerminkan semua informasi

yang tersedia. Ke enam pasar modal syariah dalam penelitian ini sesuai dengan salah

satu prinsip investasi syariah yaitu transparan di mana mengedepankan informasi

yang benar sehingga memberikan kebaikan untuk investor. Temuan dalam analisis

integrasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan satu arah yaitu pasar modal syariah

Malaysia mempengaruhi pasar modal syariah Indonesia dan pasar modal syariah

Indonesia mempengaruhi pasar modal syariah Amerika Serikat. Kemudian

berdasarkan analisis Kointegrasi, seluruh pasar modal syariah dalam penelitian ini

memiliki hubungan jangka panjang dengan pasar modal syariah Indonesia.

Selanjutnya, berdasarkan analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)

terlihat bahwa pasar modal syariah Indonesia menerima kontribusi terbesar dari

pergerakan pasar modal syariah Cina dan Jepang. Sementara itu, pasar modal syariah

Indonesia menjadi penyumbang terbesar terhadap pergerakan pasar modal syariah

Jepang.

Kata kunci: Pasar modal syariah, hipotesis pasar efisien bentuk lemah, integrasi,

VECM, kausalitas, kointegrasi, FEVD, IRF

Page 10: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahnya dengan kasih

sayangnya yang tiada batas kepada semua makhluk-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efisiensi dan Integrasi Pasar Modal Syariah

(Studi Empiris di Indonesia, Malaysia, Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika

Serikat Periode 2014-2018)”, di mana menjadi tugas akhir dalam memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad

SAW, sang revolusioner sejati yang telah banyak merubah tatanan sosial di berbagai

penjuru dunia ke jalan yang diridhai Allah SWT “minaz dzulumati ilannur aw minad

dholalati ilal huda”.

Perjalanan panjang penulis dalam upaya menyelesaikan skripsi ini dihiasi dengan

segala kekurangan dan kelemahan penulis, dan diwarnai dengan berbagai cobaan,

tantangan, dan penuh perjuangan seperti hujan dan badai yang harus dihadapi. Karena

itu skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Ayahanda tercinta Parkatin dan Ibunda tercinta Rohati, yang telah merawat,

membesarkan juga mendidik serta senantiasa selalu percaya, mendoakan,

memotivasi, mendukung dan memberikan seluruh kerja kerasnya untuk

mewujudkan keinginan anak-anaknya dalam meraih cita-cita.

2. Keluarga besar terutama kepada Nenek, Kakek, Paman, Bibi, dan Sepupu tercinta

yang selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga membuat penulis dapat

menyelesaikan program studi S-1 Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan.

Page 11: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

x

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sangat baik kepada

penulis.

6. Ibu Ir. Ela Patriana, M.M., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang membuat penulis

merasakan bagai Ibu sendiri.

7. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah meluangkan waktunya di tengah kesibukannya untuk membimbing dan

mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta memberikan motivasi

yang begitu besar kepada penulis, sehingga penulis sangat termotivasi untuk terus

belajar dan menjadikannya sebagai dosen yang sangat penulis banggakan karena

karakter mendidik dan membimbing yang sangat baik, akhirnya penulis

mendoakan jazakumullah khoiron katsiir dan semoga menjadi amal jariyah yang

tidak akan terputus kepadanya.

8. Bapak Deni Pandu Nugraha, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan arahan dan motivasi kepada penulis.

9. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

dan bantuan yang bermanfaat.

10. Sahabat yang selalu memberikan motivasi kepada penulis dan telah menjadi

bagian besar dalam perjalanan kuliah penulis yang tak akan terlupakan yaitu

Abdul Aziz Muslim, Helsi Dwi Yana, Yunita Anggraini dan Deni Arif.

11. Keluargaku upin ipin family yang selalu memotivasi penulis dan yang membuat

penulis merasa bagaikan saudara karena tinggal satu atap yang sama-sama jauh

dari orang tua yaitu Aimia KDK, Khurun In Umama, Fizna Sa’diyya.

Page 12: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xi

12. Badan Pengurus Harian (BPH) HIQMA 2018 dan 2019 yang membuat penulis

melatih kedewasaan dan manajemen waktu di tengah kesibukan dalam

mengemban amanah namun harus tetap mengutamakan pendidikan. Terima kasih

teman-teman BPH yang telah menjadi bagian perjalanan kuliah dan organisasi

penulis di UIN Syarif Hiayatullah Jakarta.

13. Keluarga besar UKM Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) yang

telah membuat penulis merasa mempunyai keluarga di Kota yang jauh dari sanak

saudara ini. Rasa nyaman yang membuat penulis bertahan di HIQMA selama

empat tahun mengikuti pendidikan Alquran dan seni Islami serta pendidikan

organisasi yang sangat memberikan pengaruh besar dalam pembentukan karakter

berorganisasi penulis.

14. Keluarga besar KKN 110 RELEVANT dan warga kampung Tipar desa Argapura

yang telah memberikan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga dan

menjadikan penulis berusaha lebih giat untuk bisa bermanfaat pada orang lain.

15. Teman-teman Manajemen angkatan 2015 yang telah mengukir sejarah dalam

hidup penulis. Hal pertama yang menjadi kerinduan setelah selesainya pendidikan

S1 penulis adalah belajar bersama kalian saat kita ada tugas atau mendekati UTS

dan UAS. Masa-masa yang akan terkenang indah bagi penulis.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna dan memiliki banyak

kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan

maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini.

Akhirnya semoga Allah membalas budi baik semua serta skripsi ini dapat

membuka jalan untuk meraih cita-cita bagi penulis dan memberikan sambungan yang

bermanfaat bagi semuanya. Aamiin Ya Robbal ‘Alamin.

Jakarta, 06 Mei 2019

Penyusun

(Nurhasanah)

Page 13: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIP .................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v

ABSTACT ........................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................................................ 17

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 17

D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 18

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 19

Page 14: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori .................................................................................... 21

1. Pasar Modal Syariah ..................................................................... 21

a. Pengertian Pasar Modal Syariah ............................................ 21

b. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Syariah .................. 22

c. Instrumen Pasar Modal Syariah ............................................. 24

2. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ....................................... 30

3. Dow Jones Islamic Market Index .................................................. 32

4. Diversifikasi Internasional ............................................................ 36

5. Efisiensi Pasar Modal ................................................................... 40

a. Konsep Pasar Efisien ............................................................ 40

b. Ciri-Ciri Pasar Efisien ........................................................... 43

c. Implikasi pada Keuangan Perusahaan ................................... 45

d. Bentuk Pasar Modal Efisien .................................................. 45

e. Uji Efisiensi Pasar ................................................................. 53

6. Contagion Effect ........................................................................... 56

7. Integrasi Pasar Modal ................................................................... 58

a. Pengertian Integrasi Pasar Modal ........................................... 58

b. Faktor-Faktor Integrasi Pasar Modal ..................................... 60

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 61

C. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 70

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 75

Page 15: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xiv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 77

B. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 81

C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 82

1. Populasi ........................................................................................ 82

2. Sampel .......................................................................................... 82

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 83

E. Teknis Analisis Data ........................................................................... 84

1. Analisis Statistik Deskriptif .......................................................... 85

2. Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov Test) ............................... 86

3. Uji Run .......................................................................................... 87

4. Uji Autokorelasi ............................................................................ 89

5. Analisis VAR/VECM ................................................................... 91

a. Uji Stasioneritas (Unit Root) ................................................... 92

b. Penentuan Panjang Lag ........................................................... 93

c. Stabilitas VAR ........................................................................ 95

d. Uji Kausalitas Granger ........................................................... 95

e. Uji Kointegrasi Johansen ........................................................ 97

f. Estimasi VECM ...................................................................... 99

g. Analisis Impulse Response Function (IRF) ............................ 101

h. Analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) ... 102

Page 16: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xv

F. Operasional Variabel Penelitian ......................................................... 103

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 106

B. Analisis dan Pembahasan Efisiensi Pasar Modal Syariah ................. 108

1. Statistik Deskriptif Return Saham ............................................... 113

2. Uji Kolmogorov Smirnov ............................................................. 120

3. Uji Run ........................................................................................ 122

4. Uji Autokorelasi .......................................................................... 125

5. Uji Unit Roots .............................................................................. 128

C. Analisis dan Pembahasan Integrasi Pasar Modal Syariah ................. 131

1. Statistik Deskriptif Daily Closing Price ..................................... 137

2. Uji Stasioneritas Unit Roots ........................................................ 143

3. Penentuan Panjang Lag ............................................................... 145

4. Uji Stabilitas VAR ...................................................................... 149

5. Uji Kausalitas Granger ................................................................ 154

6. Uji Kointegrasi Johansen ............................................................ 160

7. Estimasi VECM .......................................................................... 167

8. Impulse Response Function (IRF) .............................................. 186

9. Forecast Error Variance Decomposition .................................... 196

D. Interpretasi Hasil Uji ........................................................................ 204

1. Efisiensi Pasar Modal Syariah .................................................... 204

Page 17: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xvi

2. Integrasi Pasar Modal Syariah ................................................. 207

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................................. 219

B. Saran .................................................................................................. 221

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 222

LAMPIRAN ........................................................................................................ 228

Page 18: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Tabel 4.13

Tabel 4.14

Tabel 4.15

Tabel 4.16

Tabel 4.17

Tabel 4.18

Tabel 4.19

Penelitian Terdahulu ...................................................................

Statistik Deskriptif atas Return Saham Pasar Modal Syariah .....

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov ..................................................

Hasil Uji Run ...............................................................................

Hasil Uji Autokorelasi .................................................................

Hasil Uji Unit Root ......................................................................

Statistik Deskriptif Daily Closing Price Pasar Modal Syariah ...

Hasil Uji Stasioneritas Daily Closing Price Pasar Modal

Syariah ........................................................................................

Penentuan Lag Optimal atas DJIMY dengan ISSI ......................

Penentuan Lag Optimal atas DJIJP dengan ISSI ........................

Penentuan Lag Optimal atas DJICHKU dengan ISSI .................

Penentuan Lag Optimal atas DJIEU dengan ISSI .......................

Penentuan Lag Optimal atas IMUS dengan ISSI ........................

Hasil Uji Stabilitas VAR atas DJIMY dengan ISSI ....................

Hasil Uji Stabilitas VAR atas DJIJP dengan ISSI .......................

Hasil Uji Stabilitas VAR atas DJICHKU dengan ISSI ...............

Hasil Uji Stabilitas VAR atas DJIEU dengan ISSI .....................

Hasil Uji Stabilitas VAR atas IMUS dengan ISSI ......................

Hasil Uji Kausalitas Granger atas DJIMY dengan ISSI .............

Hasil Uji Kausalitas Granger atas DJIJP dengan ISSI ................

62

114

121

123

126

129

137

144

146

147

147

148

149

150

151

152

152

153

155

156

Page 19: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xviii

Tabel 4.20

Tabel 4.21

Tabel 4.22

Tabel 4.23

Tabel 4.24

Tabel 4.25

Tabel 4.26

Tabel 4.27

Tabel 4.28

Tabel 4.29

Tabel 4.30

Tabel 4.31

Tabel 4.32

Tabel 4.33

Tabel 4.34

Tabel 4.35

Tabel 4.36

Tabel 4.37

Tabel 4.38

Tabel 4.39

Tabel 4.40

Tabel 4.41

Hasil Uji Kausalitas Granger atas DJICHKU dengan ISSI ........

Hasil Uji Kausalitas Granger atas DJIEU dengan ISSI ...............

Hasil Uji Kausalitas Granger atas IMUS dengan ISSI ................

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas DJIMY dengan ISSI ..........

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas DJIJP dengan ISSI ............

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas DJICHKU dengan ISSI .....

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas DJIEU dengan ISSI ...........

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas IMUS dengan ISSI ............

Hasil Estimasi VECM atas DJIMY dengan ISSI ........................

Hasil Estimasi VECM atas DJIJP dengan ISSI ...........................

Hasil Estimasi VECM atas DJICHKU dengan ISSI ...................

Hasil Estimasi VECM atas DJIEU dengan ISSI .........................

Hasil Estimasi VECM atas IMUS dengan ISSI ...........................

FEVD atas DJIMY dengan ISSI ..................................................

FEVD atas DJIJP dengan ISSI ....................................................

FEVD atas DJICHKU dengan ISSI .............................................

FEVD atas DJIEU dengan ISSI ...................................................

FEVD atas IMUS dengan ISSI ....................................................

Neraca Perdagangan Indonesia dengan Malaysia .......................

Neraca Perdagangan Indonesia dengan Malaysia .......................

Neraca Perdagangan Indonesia dengan Malaysia .......................

Neraca Perdagangan Indonesia dengan Malaysia .......................

157

158

159

161

162

163

165

166

169

172

176

178

183

196

198

199

201

203

208

210

214

217

Page 20: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Gambar 1.2

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 2.4

Gambar 4.1

Gambar 4.2

Gambar 4.3

Gambar 4.4

Gambar 4.5

Gambar 4.6

Gambar 4.7

Gambar 4.8

Gambar 4.9

Gambar 4.10

Gambar 4.11

Gambar 4.12

Gambar 4.13

Gambar 4.14

Gambar 4.15

Gambar 4.16

Gambar 4.17

Perkembangan Saham Syariah ...................................................

Indeks Saham Syariah Beberapa Negara ....................................

Pengurangan Risiko dengan Diversifikasi ...................................

Informasi Pasar Efisien ...............................................................

Sumber Data dalam Kaitannya dengan Pandangan Seseorang

tentang Efisien Tidaknya Sebuah Pasar Modal ..........................

Kerangka Pemikiran ....................................................................

Pergerakan Return Saham atas ISSI ............................................

Pergerakan Return Saham atas DJIMY .......................................

Pergerakan Return Saham atas DJIJP ..........................................

Pergerakan Return Saham atas DJICHKU ..................................

Pergerakan Return Saham atas DJIEU ........................................

Pergerakan Return Saham atas IMUS .........................................

Pergerakan Indeks Harian atas ISSI ............................................

Pergerakan Indeks Harian atas DJIMY .......................................

Pergerakan Indeks Harian atas DJIJP ..........................................

Pergerakan Indeks Harian atas DJICHKU ..................................

Pergerakan Indeks Harian atas DJIEU ........................................

Pergerakan Indeks Harian atas IMUS .........................................

Impulse Response Function atas DJIMY dengan ISSI ................

Impulse Response Function atas DJIJP dengan ISSI ...................

Impulse Response Function atas DJICHKU dengan ISSI ...........

Impulse Response Function atas DJIEU dengan ISSI .................

Impulse Response Function atas IMUS dengan ISSI ..................

7

11

37

42

52

74

109

109

110

111

111

112

132

133

133

134

135

135

188

190

191

193

195

Page 21: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Lampiran 16

Lampiran 17

Lampiran 18

Lampiran 19

Lampiran 20

Statistik Deskriptif atas Return Saham Pasar Modal Syariah ........

Uji Kolmogorov Smirnov ...............................................................

Uji Run atas ISSI ............................................................................

Uji Run atas DJIMY .......................................................................

Uji Run atas DJIJP .........................................................................

Uji Run atas DJICHKU ..................................................................

Uji Run atas DJIEU ........................................................................

Uji Run atas IMUS .........................................................................

Uji Autokorelasi atas ISSI .............................................................

Uji Autokorelasi atas DJIMY ........................................................

Uji Autokorelasi atas DJIJP ...........................................................

Uji Autokorelasi atas DJICHKU ...................................................

Uji Autokorelasi atas DJIEU .........................................................

Uji Autokorelasi atas IMUS ...........................................................

Uji Unit Root Return Saham atas ISSI ...........................................

Uji Unit Root Return Saham atas DJIMY ......................................

Uji Unit Root Return Saham atas DJIJP ........................................

Uji Unit Root Return Saham atas DJICHKU .................................

Uji Unit Root Return Saham atas DJIEU .......................................

Uji Unit Root Return Saham atas IMUS ........................................

228

228

229

229

229

230

230

230

231

231

231

231

231

231

232

232

232

233

233

233

Page 22: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xxi

Lampiran 21

Lampiran 22

Lampiran 23

Lampiran 24

Lampiran 25

Lampiran 26

Lampiran 27

Lampiran 28

Lampiran 29

Lampiran 30

Lampiran 31

Lampiran 32

Lampiran 33

Lampiran 34

Lampiran 35

Lampiran 36

Lampiran 37

Lampiran 38

Lampiran 39

Lampiran 40

Lampiran 41

Lampiran 42

Statistik Deskriptif Daily Closing Price Pasar Modal Syariah ......

Uji Stasioneritas Daily Closing Prices Tingkat Level ISSI ...........

Uji Stasioneritas Daily Closing Prices Tingkat Level DJIMY.......

Uji Stasioneritas Daily Closing Prices Tingkat Level DJIJP ........

Uji Stasioneritas Daily Closing Prices Tingkat Level DJICHKU..

Uji Stasioneritas Daily Closing Prices Tingkat Level DJIEU........

Uji Stasioneritas Daily Closing Prices Tingkat Level IMUS ........

Uji Stasioneritas Tingkat First Difference ISSI .............................

Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIMY.........................

Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIJP ..........................

Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJICHKU....................

Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIEU..........................

Uji Stasioneritas Tingkat First Difference IMUS ..........................

Penentuan Lag Optimal atas DJIMY dengan ISSI .........................

Penentuan Lag Optimal atas DJIJP dengan ISSI ...........................

Penentuan Lag Optimal atas DJICHKU dengan ISSI ....................

Penentuan Lag Optimal atas DJIEU dengan ISSI ..........................

Penentuan Lag Optimal atas IMUS dengan ISSI ...........................

Uji Stabilitas VAR atas DJIMY dengan ISSI ................................

Uji Stabilitas VAR atas DJIJP dengan ISSI ...................................

Uji Stabilitas VAR atas DJICHKU dengan ISSI ...........................

Uji Stabilitas VAR atas DJIEU dengan ISSI .................................

234

234

234

235

235

235

236

236

236

237

237

237

238

238

239

239

240

240

241

241

241

242

Page 23: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

xxii

Lampiran 43

Lampiran 44

Lampiran 45

Lampiran 46

Lampiran 47

Lampiran 48

Lampiran 49

Lampiran 50

Lampiran 51

Lampiran 52

Lampiran 53

Lampiran 54

Lampiran 55

Lampiran 56

Lampiran 57

Lampiran 58

Lampiran 59

Lampiran 60

Lampiran 61

Lampiran 62

Lampiran 63

Uji Stabilitas VAR atas IMUS dengan ISSI ..................................

Uji Kausalitas Granger atas DJIMY dengan ISSI .........................

Uji Kausalitas Granger atas DJIJP dengan ISSI ............................

Uji Kausalitas Granger atas DJICHKU dengan ISSI .....................

Uji Kausalitas Granger atas DJIEU dengan ISSI ...........................

Uji Kausalitas Granger atas IMUS dengan ISSI ............................

Uji Kointegrasi Johansen atas DJIMY dengan ISSI ......................

Uji Kointegrasi Johansen atas DJIJP dengan ISSI .........................

Uji Kointegrasi Johansen atas DJICHKU dengan ISSI .................

Uji Kointegrasi Johansen atas DJIEU dengan ISSI .......................

Uji Kointegrasi Johansen atas IMUS dengan ISSI ........................

Estimasi VECM atas DJIMY dengan ISSI ....................................

Estimasi VECM atas DJIJP dengan ISSI .......................................

Estimasi VECM atas DJICHKU dengan ISSI ...............................

Estimasi VECM atas DJIEU dengan ISSI .....................................

Estimasi VECM atas IMUS dengan ISSI ......................................

FEVD atas VECM atas DJIMY dengan ISSI ................................

FEVD atas VECM atas DJIJP dengan ISSI ...................................

FEVD atas VECM atas DJICHKU dengan ISSI ...........................

FEVD atas VECM atas DJIEU dengan ISSI .................................

FEVD atas VECM atas IMUS dengan ISSI ..................................

242

243

243

243

243

244

244

245

245

246

247

247

248

249

250

251

253

253

254

255

255

Page 24: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

asuransi, dan pasar modal merupakan proses sejarah yang sangat panjang.

Lahirnya agama Islam sekitar 15 abad yang lalu meletakkan dasar prinsip syariah

dalam industri keuangan karena dalam Islam dikenal kaidah muamalah yang

merupakan kaidah hukum atas hubungan dengan manusia, yang di dalamnya

termasuk hubungan perdagangan dalam arti luas (Umam, 2013:122).

Dalam Islam, investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat

dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan

mendatangkan manfaat bagi orang lain (Sutedi, 2011:33). Sampai tahun 1970,

banyak masyarakat muslim tidak dapat berinvestasi di pasar modal yang

disebabkan larangan Islam pada aktivitas-aktivitas bisnis tertentu. Untuk

memenuhi kepentingan pemodal yang ingin melakukan investasi berdasarkan

prinsip-prinsip syariah, maka sejumlah bursa efek dunia telah disusun indeks

yang secara khusus terdiri dari instrumen-instrumen yang tergolong kegiatan

usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Rodoni (2009:39)

mengatakan prinsip-prinsip umum investasi syariah adalah (1) prinsip halal dan

thayyib, (2) prinsip transparansi, (3) prinsip keadilan dan persamaan, (4) dari segi

Page 25: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

2

penawaran (supply) maupun permintaan (demand), investor dan emiten maupun

bursa efek dan self regulating organization lainnya tidak boleh melakukan hal-hal

yang menyebabkan gangguan yang disengaja atas mekanisme pasar.

Menurut Laporan Data Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS)

Indonesia tahun 2014, jumlah penduduk di Indonesia sesuai dari hasil Sensus

Penduduk tahun 2010 (SP2010) berjumlah 237.741.326 juta orang dan jumlah

penduduk Indonesia yang beragama Islam berjumlah 207.176.162 jiwa atau

sebesar 87,18%. Bersumber dari hal tersebut, maka mayoritas penduduk di

Indonesia adalah penganut ajaran agama Islam. Jika melihat dari besarnya jumlah

penduduk muslim di Indonesia maka pasar modal memiliki pangsa pasar yang

sangat besar untuk industri keuangan syariah dan sangat memungkinkan untuk

memiliki pasar modal syariah yang maju, karena investor muslim dapat ikut

berkontribusi dalam pembangunan negara melalui pasar modal yang sesuai

dengan syariat Islam.

Pasar modal (capital market) dipandang sebagai salah satu elemen penting

dan tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara. Salah satu ciri-ciri negara

industri maju maupun negara industri baru adalah adanya pasar modal yang

tumbuh dan berkembang dengan baik. Pasar modal juga bisa dijadikan sebagai

sarana untuk mengundang masuk investor asing dan dana-dana asing guna

membantu kemajuan perekonomian negara (Hariyani dan Purnomo, 2010:1).

Page 26: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

3

Berkembangnya sistem ekonomi Islam di berbagai negara telah menjadi

fenomena yang menarik dan menggembirakan terutama bagi masyarakat yang

beragama Islam di seluruh dunia. Pasar modal syariah telah menjadi financial

nerve centre (saraf finansial dunia) pada dunia ekonomi modern. Oleh karena itu,

adanya pasar modal yang berlandaskan syariah ini bertujuan untuk

menghilangkan praktik kegiatan ekonomi konvensional, khususnya dalam

kegiatan pasar modal yang mengandung unsur spekulasi sebagai salah satu

komponen yang nampaknya masih menjadi hambatan psikologis bagi umat Islam

untuk turut aktif dalam kegiatan investasi terutama di bidang pasar modal

(Nurrahmi dan Rodoni, 2014:2-3).

Permasalahan penting pasar modal adalah mengenai risiko dan nilai saham

yang dinilai terlalu murah jika pasar modal hanya dilakukan dalam lingkup lokal,

dari sisi risiko investor lokal dianggap akan memiliki risiko yang tinggi jika

hanya berinvestasi pada satu pasar modal lokal, sejalan dengan konsep tersebut

karena saham lokal dianggap memiliki risiko tinggi dan nilai saham juga akan

dinilai terlalu rendah (undervalue). Untuk mengatasi permasalahan tersebut

konsep pasar modal lintas negara mulai diperkenalkan.

Adanya globalisasi serta revolusi dalam bidang informasi dan teknologi saat

ini membuat pengaruh yang terjadi pada belahan dunia yang satu dapat dengan

cepat terpengaruh terhadap belahan dunia yang lain. Apabila suatu negara

mengalami gejolak ekonomi yang memburuk maka gejolak tersebut akan

Page 27: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

4

menimbulkan efek domino (contagion effect) pada negara lainnya yang memiliki

hubungan dengan negara tersebut. Globalisasi menimbulkan gejala menyatunya

ekonomi semua bangsa yang mengakibatkan suatu negara mengalami

interdependensi dengan negara lain. Hal ini ditunjukkan oleh fakta-fakta bahwa

setiap pasar modal di dunia telah tersambung jaringan online shares trading

quotations yang dibangun oleh perusahaan layanan jasa trading seperti

Bloomberg. Perkembangan sistem informasi dunia terutama penerapan teknologi

informasi telah pula memiliki progresivitas proses globalisasi perdagangan

saham. Perkembangan dan penerapan teknologi informasi seperti ini, maka

penyebarluasan informasi pasar modal telah semakin canggih dan merata kepada

investor di seluruh negara (Yudhistira Ardana, 2017:225).

Pasar modal global yang terintegrasikan sepenuhnya (artinya tidak ada

hambatan apapun untuk memiliki sekuritas di setiap pasar modal, dan juga tidak

ada hambatan dalam capital inflow out flow) akan menciptakan biaya modal yang

lebih rendah dari seandainya pasar modal tidak terintegrasikan. Hal ini

disebabkan karena para pemodal bisa melakukan diversifikasi investasi dengan

lebih luas (bukan hanya antar industri tetapi antar negara) (Dedy Saputra,

2014:36). Kemudian adanya efek contagion pada kajian integrasi pasar modal

membuat investor asing yang ingin berinvestasi mempunyai kesempatan

diversifikasi portofolio di bursa berbagai negara. Integrasi ini menjadi penting

karena dengan melihat integrasi pasar modal syariah maka investor dapat

Page 28: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

5

melakukan diversifikasi internasional untuk mengurangi risiko dari investasi dan

meningkatkan return yang didapat. Sejak saat itu globalisasi menjadi upaya suatu

negara atau wilayah dalam memaksimalkan keunggulan bersaing (competitive

advantage) sehingga tercapailah efisiensi dalam pasar modal.

Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang

menarik dan cukup kontroversial di bidang keuangan. Dalam bidang keuangan,

konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar

yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan

telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi

yang tersedia dapat meliputi informasi di masa lalu seperti laba perusahaan tahun

lalu, maupun informasi saat ini seperti rencana kenaikan dividen tahun ini,

rencana merger, dan sebagainya, serta informasi yang bersifat pendapat/opini

rasional yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi harga saham seperti

banyak investor di pasar berpendapat bahwa harga saham akan naik, maka

informasi tersebut nantinya akan tercermin pada perubahan harga sekuritas yang

cenderung naik. Konsep pasar efisien ini memang menarik untuk dibahas ataupun

diteliti karena konsep ini merupakan konsep yang bisa membantu memahami

bagaimana sebenarnya mekanisme harga yang terjadi di pasar.

Pasar modal efisien didefinisikan sebagai pasar modal dengan harga

sekuritas telah mencerminkan semua informasi yang relevan (Martalena dan

Maya, 2011:41). Pasar modal akan menjadi semakin efisien ketika informasi baru

Page 29: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

6

semakin cepat tercermin pada harga sekuritas. Sehingga investor akan sulit untuk

mendapatkan informasi asimetris (asymetric information) yang digunakan untuk

memperoleh keuntungan di atas keuntungan yang diharapkan (expected return).

Hipotesis pasar efisien dikemukakan pertama kali oleh Fama (1970) bahwa

pasar efisien diklasifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu pasar efisien bentuk kuat,

bentuk semi kuat dan bentuk lemah. Kemudian Fama (1991) menyempurnakan

bentuk pasar efisien tersebut dalam klasifikasi yang lebih umum, untuk pasar

efisien bentuk kuat menjadi private information yaitu dalam bentuk ini para

investor dapat mengetahui seluruh informasi baik yang bersifat umum maupun

bersifat private dari suatu perusahaan. Kemudian untuk pasar efisien bentuk semi

kuat menjadi event studies yang dapat diartikan bahwa pada bentuk ini investor

dapat melihat dan menganalisis peristiwa-peristiwa yang terjadi di pasar modal

sedangkan pada pasar efisien bentuk lemah diklasifikasikan menjadi daya prediksi

return. Dalam ketiga bentuk efisiensi tersebut investor mendapatkan informasi

untuk memprediksi harga pasar yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan

dalam berinvestasi.

Sejarah pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan diterbitkannya

Reksadana Syariah oleh PT. Danareksa Investment Management pada 3 Juli

1997. Selanjutnya. Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT. Danareksa

Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli

2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan

Page 30: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

7

dananya secara syariah (Umam, 2013:94-95). Kemudian Bapepam-LK yang kini

telah berubah menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang memiliki wewenang

dan merupakan regulator bekerja sama dengan DSN-MUI (Dewan Syariah

Nasional - Majelis Ulama Indonesia) kemudian menerbitkan ISSI (Indeks Saham

Syariah Indonesia) pada tanggal 12 Mei 2011. Investasi syariah di Indonesia

mengalami perkembangan yang cukup baik. Hal ini terlihat dari peningkatan

jumlah saham syariah yang terdapat dalam Indeks Saham Syariah Indoneisia

(ISSI). Berikut ini gambar perkembangan saham syariah dalam ISSI:

Gambar 1.1 Perkembangan Saham Syariah

Sumber: www.ojk.go.id (data diolah)

Berdasarkan gambar perkembangan saham syariah di atas, terlihat bahwa

jumlah saham syariah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini

mengindikasikan bahwa keberadaan saham syariah sangat diminati oleh para

322 331 321

368

407

334 331 345

393413

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

2014 2015 2016 2017 2018

Perkembangan Saham Syariah

Periode 1 Periode 2

Page 31: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

8

investor. Peningkatan jumlah saham syariah seiring dengan peningkatan jumlah

perusahaan yang melakukan penawaran umum saham serta bertambahnya emiten

yang sahamnya memenuhi kriteria sebagai saham syariah.

Jika dilihat dari perspektif sejarah, negara yang pertama kali

mengembangkan indeks syariah dan equity fund seperti reksadana adalah

Amerika Serikat. Hal ini ditandai dengan peluncuran The North American Islamic

Trust sebagai equity fund pertama di dunia pada tahun 1986 oleh The Amana

Fund. Selanjutnya pada bulan Februari 1999, Dow Jones meluncurkan indeks

pasar syariah yang pertama, yaitu Dow Jones Islamic Market Index (DJIMI)

merupakan bagian dari kelompok indeks-indeks global Dow Jones (Dow Jones

Global Index atau DJGI) (Huda dan Nasution, 2014:47). Terbukti bahwa negara

Amerika Serikat adalah negara yang pertama kali melaksanakan kegiatan pasar

modal syariah di dunia. Hal ini menggambarkan bahwa konsep ekonomi syariah

adalah konsep yang berlaku universal dan diterima oleh berbagai kalangan di

dunia.

Dow Jones Islamic Market Index ini meliputi saham-saham dari 34 negara,

serta mencakup 10 sektor ekonomi, 18 sektor pasar, 51 kelompok industri dan 89

sub kelompok industri. Saham-saham syariah yang ada di negara-negara tersebut

merupakan saham dengan harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan negara-

negara lainnya (Beik dan Fatmawati, 2014:158).

Page 32: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

9

Kerja sama Indonesia dengan Malaysia dalam bidang ekonomi, yaitu

banyaknya investor dari Malaysia yang berinvestasi di Indonesia sedikit banyak

membantu pemerintah Indonesia di dalam mengentaskan pengangguran. Investor

dari Malaysia banyak menanamkan investasinya dalam industri perkebunan

kelapa sawit (Mutia Asmarani, 2014: 06). Di samping itu, adanya perjanjian

bilateral antara Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Bursa Malaysia tentang

perdagangan beberapa perusahaan dan produk syariah. Hal ini membuat investor

Indonesia berpeluang melakukan perdagangan saham (trading) di Malaysia

sehingga hubungan antara Indonesia dan Malaysia semakin terbangun erat di

bidang syariah.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi

Jepang periode 2010-2015 senilai total 14,9 juta dolar AS masih terpusat di

provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Dalam data tersebut, sebesar 14,2 juta dolar AS

atau sekitar 94,8% dari sejumlah investasi Jepang terdistribusi di Pulau Jawa,

sementara 5,19% sisanya terbagi di wilayah lainnya di seluruh Indonesia. Hal

tersebut membuktikan negara Jepang bekerja sama dengan Indonesia dalam

bidang industri Manufaktur.

Meluasnya sektor keuangan Islam di Cina membuat Indonesia cukup

terintegrasi. Sebab komunitas masyarakat regional di kawasan ASEAN dan Cina

telah membentuk komunitas perdagangan bebas, yakni melalui perjanjian

ACFTA (ASEAN China Free Trade Area). Negara yang tergabung dalam

Page 33: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

10

perjanjian tersebut dapat berinteraksi dengan lebih masif dalam jual beli saham

antar negara.

Tidak hanya hubungan antara Indonesia dengan Jepang yang sudah terjalin

sejak lama, bahkan Uni Eropa juga sudah menjalin hubungan kerja sama dengan

Indonesia sejak tahun 1967 dalam berbagai bidang. Saat itu UE berwujud

European Economic Community (EEC). Kerja sama secara politis dikokohkan

dengan penandatanganan perjanjian kemitraan dan kerja sama Uni Eropa dalam

Partnership and Cooperation Agreement (PCA) pada November 2009.

Pendidikan menjadi fokus utama kerja sama Indonesia dengan UE, kemudian

terbangun juga kerja sama dalam lingkungan, perlindungan hak-hak manusia,

demokrasi, perdagangan & investasi. Kemudian Indonesia dan UE telah mencapai

sebuah kesepakatan kerja sama internasional revolusioner pada tahun 2009,

dimana melalui kesepakatan ini, Indonesia diharapkan dapat mengalami

perkembangan terutama pertumbuhan secara domestik yang signifikan.

Hubungan kerja sama Indonesia dengan Amerika Serikat sudah terbangun

sejak lama yaitu tahun 1949. Upaya-upaya untuk meningkatkan hubungan

perekonomian, perdagangan dan investasi dengan Amerika Serikat merupakan

salah satu prioritas diplomasi Indonesia dalam rangka mendukung pembangunan

dan pertumbuhan ekonomi nasional serta peningkatan kesejahteraan rakyat

Indonesia. Sebagai mitra Indonesia, Kawasan Amerika menjadi kawasan yang

potensial dan menjanjikan karena perekonomian Amerika Serikat yang dinilai

Page 34: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

11

sudah sangat maju yang merupakan pasar tradisional bagi produk ekspor

indonesia.

Gambar 1.2 menunjukkan bagaimana pergerakan indeks harga saham syariah

yang ada di Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan

Amerika Serikat/IMUS jika dibandingkan dengan Indeks Saham Syariah

Indonesia/ISSI

Gambar 1.2 Indeks Saham Syariah Beberapa Negara

Sumber: www.investing.com (data diolah)

Perbedaan pasar modal syariah Indonesia terhadap Negara Malaysia, Jepang,

Cina, Eropa, dan Amerika Serikat sangat jauh. Ini menjadi permasalahan yang

besar karena Indonesia terkenal sebagai negara yang mayoritas penduduk

beragama Islam. Sedangkan negara Cina memiliki penduduk muslim yang sedikit

tetapi pasar modal syariah negara Cina lebih tinggi. Terlebih jika dilihat dari

gambar di atas, negara Jepang terkenal sebagai negara Atheis, namun negara

tersebut mampu melebihi pasar modal syariah Indonesia. Begitupun dengan pasar

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

2018 2017 2016 2015 2014

JKISSI

DJIMY

DJICKU

DJIJP

IMUS

DJIEU

Page 35: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

12

modal syariah Amerika Serikat dan Eropa yang berada pada urutan pasar modal

syariah terbanyak pada garfik di atas, sedangkan Indonesia yang merupakan

penduduknya mayoritas beragama Islam namun berada di posisi paling bawah

yang menandakan pasar modal syariahnya sedikit. Untuk itu peneliti sangat

tertarik akan hubungan antara 6 negara ini.

Kajian dari efisiensi dan integrasi pasar modal syariah antar negara menjadi

topik yang menarik untuk diteliti dan dianalisis. Penelitian tentang masalah

efisiensi dan integrasi pasar modal telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti

namun hanya ada sedikit penelitian empiris yang menguji efisiensi menggunakan

pasar modal syariah dan menggabungkan dengan integrasi. Beberapa diantaranya

adalah Hamid, et.al (2010) melakukan penelitian efisiensi pasar modal yang

berjudul “Testing the Weak Form of Efficient Market Hypothesis: Empirical

Evidence from Asia-Pasific Markets”. Penelitian ini menggunakan uji

Autokorelasi, Ljug-Box Q-statistik, Run Test, Unit Root Test dan Variance Ratio

Hasil penelitian menunjukkan bahwa return bulanan pada pasar modal di Asia-

Pasifik tidak mengikuti pola random walk artinya pasar modal tidak efisien dalam

bentuk lemah.

Penelitian tentang integrasi pasar modal dilakukan oleh Beik dan Fatmawati

(2014) yang berjudul “Pengaruh Indeks Harga Saham Syariah Internasional dan

Variabel Makro Ekonomi terhadap Jakarta Islamic Index”. Penelitian ini

menggunakan Uji Akar Unit, Stabilitas VAR, Kointegrasi Johansen, Kausalitas

Page 36: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

13

Grenger, IRF, dan FEVD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa JII

dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh DJIEU, DJIMY dan IPI sedangkan

JII dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh DJIJP, IMUS, M2 dan SBIS. JII

paling cepat mencapai kestabilan ketika merespon guncangan terhadap jumlah

uang yang beredar (M2).

Penelitian yang dilakukan oleh Seth dan Sharma (2015) yang berjudul

“International Stock Market Efficiency and Integration: Evidences from Asian

and US Market” di mana dalam penelitiannya menguji efisiensi pasar bentuk

lemah dan integrasasi pasar modal. Penelitian ini menggunakan pengujian Run

Test, Unit Root Test, GARCH (1,1), Person Correlation, Johansen’s

Cointegration Test, dan Granger Causality Test. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa pasar yang diteliti tidak efisien dalam bentuk lemah dan

tercipta abnormal bagi investor. Kemudian pasar tersebut berkorelasi dan

terintegrasi dalam jangka panjang yang mengakibatkan diversifikasi dana

internasional tidak signifikan.

Penelitian lain juga dilakukan oleh Riyanti dan Palagan (2016) yang berjudul

“Pengujian Efisiensi Market Hipotesis Pra dan Pasca MEA (Pendekatan

Johansen Cointegration Test)”. Penelitian ini menguji efisiensi pasar modal 5

(lima) negara ASEAN yaitu Fhilipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan

Thailand. Pengujian yang dilakukan dengan Unit Root Test, GARCH, Uji

Kointegrasi Johansen, Uji Kausalitas Granger, dan Uji IRF. Hasil penelitian

Page 37: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

14

menunjukkan bahwa terjadi integrasi pasar modal dalam jangka panjang namun

tidak terjadi integrasi dalam jangka pendek dan pasar modal antar negara tersebut

saling berpengaruh satu sama lain serta volatilitas saham Indonesia lebih volite

setelah terjadinya MEA dibandingkan sebelum MEA.

Yudhistira Ardana (2017) melakukan penelitian yang berjudul “Co-

Integration and Contagion Effect antara Indeks Saham Syariah di beberapa

Negara dan Jakarta Islami Index (JII) pada periode Krisis Yunani”. Pengujian

yang dilakukan yaitu dengan Unit Root Test, Uji Stabilitas VAR, Uji Kointegrasi

Johansen, VECM, IRF, dan FEVD. Adapun hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa sebelum krisis Yunani dalam jangka panjang terjadi integrasi antara bursa

saham syariah Indonesia, Malaysia, Kanada, Amerika Serikat, United Kingdom,

Jepang dan Eropa kecuali Asia Pasifik. Sedangkan setelah krisis Yunani tidak

terjadi integrasi. Pada sebelum krisis Yunani JII dipengaruhi oleh semua indeks.

Sedangakan setelah krisis Yunani JII dipengaruhi indeks saham syariah negara

Kanada, Eropa, AS dan Jepang.

Penelitian oleh Rasyidin (2016) yang berjudul “Integrasi Pasar Modal

ASEAN Pasca Pemberlakukan MEA” menguji tentang integrasi bursa saham 6

(enam) negara ASEAN. Penelitian ini menggunakan Uji Akar Unit, Kointegrasi

Johansen, dan VECM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar modal

Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam saling

terintegrasi yang mengindikasikan adanya hubungan jangka panjang. Sedangkan

Page 38: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

15

negara Singapura, Filipina, Vietnam tidak memiliki hubungan jangka pendek

dengan Indonesia.

Globalisasi di pasar keuangan membuat jumlah investor meningkat dan kerja

sama antar negara menjadi semakin erat yang berdampak pada meluasnya sektor

keuangan Islam melalui pasar modal syariah di berbagai negara. Jika pasar modal

syariah di Indonesia terintegrasi dengan pasar modal syariah negara lainnya maka

akan terjadi peningkatan jumlah penawaran dan permintaan produk syariah di

pasar modal sehingga dapat mendorong peningkatan jumlah emiten yang

sahamnya dimuat dalam Daftar Efek Syariah (DES). Untuk mengukur seberapa

jauh kapitalisasi pasar modal syariah Indonesia maka dibandingkan dengan

aktivitas pasar modal syariah internasional.

Globalisasi membuat terintegrasinya bursa-bursa saham dunia dari segi

investasi. Terbukanya pasar modal syariah bagi pemodal asing menjadi alternatif

untuk melakukan diversifikasi di pasar modal syariah internasional. Kemudian

adanya efek contagion pada kajian integrasi pasar modal membuat investor asing

yang ingin berinvestasi mempunyai kesempatan diversifikasi portofolio di bursa.

Globalisasi akan menjadi upaya suatu negara untuk competitive advantages

sehingga akan tercapai efisiensi dalam pasar modal. Jika terdapat efisiensi pasar

dan investor berperilaku secara rasional maka akan terjadi capital flight dari pasar

modal syariah Indonesia kepada pasar modal syariah negara lainnya sesuai

dengan konsekuensi logis praktik dari Theory Efficiency Market Hypothesis.

Page 39: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

16

Oleh karena itu, penelitian mengenai uji efisiensi dan integrasi pasar modal

syariah antar negara menjadi sangat menarik terutama dengan menggunakan

objek pasar modal syariah.

Pengujian efisiensi dan integrasi pasar modal syariah telah banyak dilakukan

oleh para peneliti terdahulu namun memberikan hasil yang berbeda-beda.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah (1)

Menggabungkan penelitian mengenai efisiensi dan integrasi pasar modal syariah.

Sebagian besar peneliti terdahulu menguji efisiensi dan integrasi pasar modal

secara terpisah di mana hanya ada penelitian empiris yang dilakukan oleh

Abdelbari El-Khamichi (2014), Seth dan Sharma (2015) dan Riyanti dan Palagan

(2016), yang menguji efisiensi dan integrasi pasar modal secara menyatu. (2)

Menggunakan pasar modal syariah sebagai objek penelitian di mana penelitian

efisiensi pasar modal syariah belum pernah diteliti oleh peneliti terdahulu. (3)

Periode penelitian terbaru 2014-2018, periode ini dipilih karena adanya

perubahan pergerakan saham syariah yang terbilang signifikan. (4) Menggunakan

10 metode pengujian efisiensi dan integrasi pasar modal syariah untuk

mendukung keakuratan hasil dari penelitian ini. Berdasarkan uraian yang telah

dipaparkan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efisiensi

dan Integrasi Pasar Modal Syariah (Studi Empiris di Indonesia, Malaysia,

Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika Serikat Periode 2014-2018)”

Page 40: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

17

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, agar penelitian lebih fokus dan tidak

meluas dari pembahasan yang dimaksud, maka penulis menetapkan pembatasan

masalah. Penelitian ini berfokus pada pengujian efisiensi pasar modal syariah

bentuk lemah (weak form efficiency) dan integrasi pasar modal syariah. Data yang

digunakan adalah data harga saham harian dan return harga saham harian pasar

modal syariah Indonesia, Malaysia, Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika Serikat.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah terjadi pasar efisiensi dalam bentuk lemah di pasar modal syariah

negara Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU,

Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS?

2. Apakah terdapat hubungan kausalitas antara pasar modal syariah di

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan

Amerika Serikat/IMUS dengan pasar modal syariah negara Indonesia/ISSI?

3. Apakah terdapat hubungan jangka panjang antara pasar modal syariah di

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan

Amerika Serikat/IMUS dengan pasar modal syariah negara Indonesia/ISSI?

Page 41: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

18

4. Apakah terdapat kontribusi tiap pasar modal syariah di Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS

dengan pergerakan pasar modal syariah negara Indonesia/ISSI?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji efisiensi pasar bentuk lemah di pasar modal syariah

Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU,

Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS.

2. Untuk menganalisis hubungan kausalitas yang terjadi antara pasar modal

syariah di Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU,

dan Amerika Serikat/IMUS dengan pasar modal syariah negara

Indonesia/ISSI.

3. Untuk menganalisis hubungan jangka panjang antara pasar modal syariah di

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan

Amerika Serikat/IMUS dengan pasar modal syariah negara Indonesia/ISSI.

4. Untuk menganalisis kontribusi tiap pasar modal syariah di Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS

dengan pergerakan pasar modal syariah negara Indonesia/ISSI.

Page 42: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

19

E. Manfaat Penelitian

Dari setiap penelitian tentunya akan diperoleh hasil yang diharapkan dapat

memberi manfaat bagi peneliti maupun pihak lain yang membutuhkan. Adapun

manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah

ilmu pengetahuan, khususnya tentang efisiensi dan integrasi pasar modal

syariah di Indonesia, Malaysia, Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika Serikat.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para

akademisi dan pihak-pihak terkait tentang pendidikan pasar modal dan

keuangan untuk memperluas wawasan mengenai efisiensi dan integrasi

pasar modal syariah.

c. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan di bidang

penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai dalam

mempertimbangkan strategi investasi yang efektif dalam melakukan

diversifikasi portofolio di pasar modal syariah. Selain itu hasil penelitian

ini dapat membantu investor meramalkan pergerakan dalam pasar modal

Page 43: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

20

syariah sehingga sangat penting dibutuhkan pemahaman menyeluruh

mengenai hubungan antar pasar modal.

b. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran dalam rangka

memperkaya ilmu pengetahuan dan keterampilan mengenai efisiensi dan

integrasi pasar modal syariah sebagaimana yang telah dipelajari dalam

perkuliahan dan sebagai pengetahuan pasar modal, investasi, efficiency

market hypothesis (EMH), dan integrasi.

c. Bagi Pembaca

Hasil penelitan ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan

wawasan pembaca terkait masalah efisiensi dan integrasi pasar modal

syariah terutama pada negara-negara yang ada dalam penelitian ini. Selain

itu sebagai referensi bagi pembaca yang tertarik dan ingin mengkaji lebih

dalam tentang penelitian ini.

d. Bagi Pemerintah

Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan referensi pemerintah

dalam menentukan kebijakan strategis untuk menghadapi permasalahan di

pasar modal syariah. Selain itu hasil penelitian ini juga berguna sebagai

fakta empiris yang berfungsi sebagai petunjuk dan pengingat untuk selalu

mengkaji efektifitas setiap kebijakan yang dilaksanakan.

Page 44: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Landasan Teori

1. Pasar Modal Syariah

a. Pengertian Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah adalah pasar modal yang dijalankan dengan prinsip

syariah di mana setiap transaksinya dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam

(Sutedi, 2011:29). Adapun pasar modal secara sederhana dapat diartikan

sebagai pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam

kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang oleh

syariat, seperti unsur riba, perjudian, bersifat spekulasi, dan lain-lain (Al

Arif, 2012:345).

Pasar modal syariah adalah setiap kegiatan pasar modal syariah

berhubungan dengan kegiatan perdagangan efek syariah, perusahaan publik

yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan serta lembaga profesi yang

berkaitan dengannya, di mana produk dan mekanisme operasionalnya

berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalat Islamiyah. Setiap

transaksi surat berharga di pasar modal syariah dilaksanakan dengan

ketentuan syariat Islam. Pasar modal syariah idealnya dikaterisasi oleh

ketiadaan transaksi yang berbasis bunga, transaksi meragukan dan saham

perusahaan yang berbisnis pada aktivitas dan barang haram serta adanya

Page 45: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

22

upaya yang sistematis menjadikan produk syariah sebagai sarana

mewujudkan tujuan syariah di bidang ekonomi dan keuangan (Soemitra,

2014:84).

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar modal syariah

adalah pasar modal yang dijalankan dengan menggunakan prinsip-prinsip

syariah di mana produk dan mekanisme operasionalnya berjalan tidak

bertentangan dengan hukum muamalat Islamiyah. Pembahasan muamalah

dalam ilmu fiqih adalah hubungan diantara manusia yang terkait dengan

perniagaan. Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan pasar modal syariah

dikembangkan dengan basis fiqih muamalah. Dalam fiqih muamalah,

terdapat kaidah yang menyatakan bahwa “pada dasarnya, segala bentuk

muamalah itu boleh dilakukan sepanjang tidak ada dalil yang

mengharamkannya.”. Konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal

syariah.

b. Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia

Secara resmi pasar modal syariah diluncurkan pada tahun 2003 namun

instrumen pasar modal telah hadir di Indonesa sejak tahun 1997 yang

ditandai dengan diterbitkannya Reksadana Syariah oleh PT. Danareksa

Investment Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia

bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan

Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk

Page 46: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

23

memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya secara syariah.

Dengan hadirnya indeks tersebut para pemodal telah disediakan saham-

saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai dengan prinsip syariah

(Umam, 2013:94-95).

Pada tanggal 18 April untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan

langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001

tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksadana Syariah.

Selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah

dengan kehadiran obligasi syariah PT. Indosat Tbk. Pada awal September

2002. Instrumen ini merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad yang

digunakan adalah akad mudharabah.

Menurut Muhamad (2014:568) perkembangan pasar modal syariah di

Indonesia secara umum ditandai oleh berbagai indikator diantaranya semakin

maraknya pelaku pasar modal syariah yang mengeluarkan efek-efek syariah

seperti saham-saham dalam JII. Dalam perjalanannya perkembangan pasar

modal syariah di Indonesia telah mengalami kemajuan, sebagai gambaran

bahwa setidaknya terdapat beberapa perkembangan dan kemajuan pasar

modal syariah yang patut dicatat hingga tahun 2004, diantaranya adalah telah

diterbitkan 6 (enam) fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama

Page 47: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

24

Indonesia (DSN-MUI) yang berkaitan dengan industri pasar modal. Adapun

ke enam fatwa yang dimaksud adalah:

1. No.05 /DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Saham

2. No.20 /DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk

Reksa Dana Syariah

3. No.32/ DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

4. No.33/ DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

5. No.40/DSN-MUI/IX/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum

Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

6. No.41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah

c. Instrumen Pasar Modal Syariah

Menurut Ahmad Rodoni (2009:67) efek-efek yang boleh diperdagangkan

dalam pasar modal syariah hanya memenuhi kriteria syariah, seperti saham

syariah, obligasi syariah dan reksadana syariah. Untuk menghasilkan

instrument yang benar-benar sesuai dengan syariah, telah dilakukan upaya-

upaya rekonstruksi terhadap surat berharga diantaranya:

1. Penghapusan bunga tetap dan mengalihkannya ke bunga investasi yang

ikut serta dalam keuntungan dan dalam kerugian serta tunduk pada

kaidah Al-Ghunmu bi al-ghurn (keuntungan/penghasilan berimbang

dengan kerugian yang ditanggung).

Page 48: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

25

2. Penghapusan syarat jaminan atas kembalinya harga obligasi dan bunga,

sehingga menjadi seperti saham biasa.

3. Pengalihan obligasi ke saham biasa.

Pasar modal syariah secara khusus memperjualbelikan efek syariah. Efek

syariah adalah efek yang akad, pengelolaan perusahaan dan cara

penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah yang didasarkan atas ajaran

Islam, yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI dalam bentuk fatwa.

Adapun instrumen pasar modal syariah di Indonesia yaitu:

1) Saham Syariah

Saham syariah adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan

perusahaan yang diterbitkan oleh emiten yang kegiatan usaha dan cara

pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Penyertaan

modal dalam bentuk saham yang dilakukan pada suatu perusahaan yang

kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah dapat

dilakukan berdasarkan akad musyarakah dan mudharabah. Akad

musyarakah umumnya dilakukan pasa saham perusahaan privat,

sedangkan akad mudharabah umumnya dilakukan pada perusahaan

publik (Darmadji dan Fakhruddin, 2011:184).

Page 49: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

26

2) Obligasi Syariah (Sukuk)

Sukuk berasal dari kata sukuk yang merupakan bentuk jamak dari jak

yang berarti dokumen, surat berharga, akte, dan cek. Obligasi syariah

sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah No. 32/DSN-MUI/IX/2002 adalah

suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip-prinsip syariah

yang dikeluarkan emiten kepada pemegang saham syariah yang

mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang

obligasi syariah berupa bagi hasil/ margin/ fee, serta membayar kembali

dana obligasi pada saat jatuh tempo.

Iqbal dan Mirakhor (2015: 225) mengatakan istilah sukuk bukanlah

barang baru dan telah dikenal dalam yurisprudensi tradisional Islam.

Larangan terhadap bunga jelas menutup pintu sekuritas utang murni,

akan tetapi obligasi yang berhubungan dengan kinerja aset riil dapat

diterima. Dengan kata lain syariah menerima validitas aset finansial yang

mendasarkan pengembaliannya dari kinerja asset riil dasar.

Obligasi syariah dikenal dengan nama sukuk. Jenis-jenis sukuk antara

lain:

1) Sukuk Korporasi

Sukuk Korporasi adalah jenis obligasi syariah yang diterbitkan

oleh suatu perusahaan yang memenuhi prinsip-prinsip syariah.

Page 50: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

27

Menurut Umam (2013:180) berbagai jenis sukuk dikenal secara

internasional dan telah mendapatkan endorsement dari The Accounting

and Auditing Organization of Islamic Financial Institution (AAOIFI)

dan diadopsi dalam UU No. 19 Tahun 2008 tentang SBSN, antara lain:

a) Sukuk Ijarah

Sukuk ijarah adalah sukuk yang diterbitkan berdasarkan

perjanjian atau akad ijarah di mana satu pihak bertindak sendiri

atau melalui wakilnya menjual atau menyewakan hak manfaat

kepada pihak lain yang berdasarkan harga dan periode yang

disepakati, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu

sendiri.

b) Sukuk Mudharabah

Sukuk Mudharabah adalah sukuk yang diterbitkan

berdasarkan perjanjian atau akad mudharabah di mana satu pihak

menyediakan modal (rab al-maal) dan pihak lain yang

menyediakan tenaga dan keahlian (midharib), keuntungan dari

kerja sama tersebut akan dibagi berdasarkan perbandingan yang

telah disetujui sebelumnya. Kerugian yang timbul ditanggung

sepenuhnya oleh pihak yang menjadi penyedia modal.

Page 51: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

28

c) Sukuk Musyarakah

Menurut Rodoni (2009:117) Sukuk Musyarakah mempunyai

persamaan dengan sukuk mudharabah, namun berbeda dari segi

hubungan antara investor dengan pengelola. Pada sukuk

mudharabah, investor tidak ikut campur dengan kebijakan

perusahaan (kecuali dalam bidang pengawasan) karena modal

biasanya hanya berasal dari satu pihak (investor), sedang praktik

sukuk musyarakah, investor ikut campur dalam hal pengelolaan

karena modal berasal dari kedua belah pihak.

d) Sukuk Istisna

Sukuk Istisna yaitu sukuk yang diterbitkan berdasarkan

perjanjian atau akad istisna di mana para pihak menyepakati jual

beli dalam rangka pembiayaan dalam suatu proyek/barang.

Adapun harga, waktu penyerahan, dan spesifikasi barang/proyek

ditentukan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan.

2) Sukuk Berharga Syariah Negara (SBSN)

SBSN adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan

prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap asset

SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.

Page 52: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

29

3) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dapat disebut sukuk negara

adalah surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip

syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik

dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.

4) Reksadana Syariah

Reksadana syariah merupakan salah satu alternatif investasi bagi

masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak

mempunyai banyak keahlian dan waktu untuk menghitung atas investasi

mereka (Aziz, 2010:139). Tujuan utama investasi reksadana syariah

adalah untuk memenuhi kebutuhan investor yang ingin memperoleh

pendapatan dari sumber dan cara yang bersih, sejalan dengan prinsip

syariah dan dapat dipertanggungjawabkan secara religius.

5) Efek Beragunan Aset Syariah

Efek beragunan syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak

investasi kolektif EBA syariah yang portofolionya terdiri atas aset

keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial,

tagihan yang timbul pada kemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik

oleh lembaga keuangan, efek bersifat investasi yang dijamin oleh

pemerintah, sarana peningkatan investasi/ arus kas serta aset keuangan

setara yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Page 53: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

30

6) Warrant Syariah

Fatwa DSN-MUI No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Warrant

Syariah pada tanggal 6 Maret 2008 memastikan bahwa kehalalan

investasi di pasar modal tidak hanya berhenti pada instrument efek yang

bernama saham saja, tetapi juga pada produk derivatifnya. Produk

turunan saham (derivative) yang dinilai sesuai dengan kriteria DSN

adalah warrant. Berdasarkan fatwa pengalihan saham dengan imbalan

(warrant), seorang pemegang saham diperbolehkan untuk mengalihkan

kepemilikan sahamnya kepada orang lain dengan mendapat imbalan.

2. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Indeks harga saham adalah indikator atau mencerminkan pergerakan harga

saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan

investasi di pasar modal, khususnya saham (Mailangky, 2013:724). Menurut

Nor Hadi (2013:184) indeks harga saham menggambarkan kinerja saham baik

individual maupun kumulatif (kinerja pasar), sehingga dapat diketahui konteks

yang terjadi, bagaimana sesungguhnya perilaku investor dan saluran dana

secara makro lewat mekanisme pasar modal.

Daftar Efek Syariah (DES) di Indonesia telah ada sejak November 2007.

Sejak dikeluarkannya Daftar Efek Syariah oleh Bapepam-LK (sekarang

menjadi OJK), BEI kemudian menindaklanjuti dengan meluncurkan indeks

Page 54: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

31

khusus berisi saham syariah Indonesia yang bernama Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI) pada tanggal 12 Mei 2011. Sejak tanggal 12 Mei 2011, BEI

memiliki dua indeks saham syariah, yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia

(ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII).

Indeks harga saham merupakan salah satu parameter ekonomi makro

karena indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan

pergerakan harga saham. Fungsi indeks harga saham menurut Nor Hadi

(2013:184-185), antara lain:

a. Sebagai indikator trend pasar.

b. Sebagai indikator tingkat keuntungan.

c. Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio.

d. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif.

e. Berkembangnya produk derivatif.

f. Menunjukkan kualifikasi dan kerja emiten.

g. Menunjukkan kepercayaan investor dalam dan luar.

h. Menggambarkan arah capital flow di suatu negara.

i. Bergairahnya sumber pendanaan eksternal dengan cost capital rendah.

Indeks Saham Syariah Indonesia menjadi indikator yang menunjukkan

kinerja/pergerakan indeks harga saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek

Syariah. Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan

terdaftar menjadi Daftar Efek Syariah (DES), sehingga ISSI merupakan indeks

Page 55: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

32

yang mencerminkan seluruh saham syariah yang terdaftar di BEI. Konstituen

ISSI direview setiap enam bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan

pada bulan berikutnya. Konstituen ISSI juga dilakukan penyesuaian apabila

saham syariah yang baru tercatat atau dihapuskan dari DES.

Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk

menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu atau

beberapa saham. Keran harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan

menit maka nilai indeks pun bergerak turun naik dalam hitungan waktu yang

cepat pula (Martalena dan Maya, 2011:99).

3. Dow Jones Islamic Market Index

Menurut Rodoni (2009:71) dalam konteks ekonomi Islam, pada pola

investasi syariah, equity fund dan indeks saham syariah pertama kali justru

diluncurkan di negara yang selama ini sangat alergi terhadap Islam yaitu

Amerika Serikat. Equity Fund pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat

pada tahun 1986 oleh The Nort America Trust. Sementara Dow Jones Index

pertama kali memperkenalkan indeks syariah pada tahun 1999 dengan

membentuk Dow Jones Islamic Market Index (DJIMI). DJIM pioner indeks

saham Islam ini pertama kali dluncurkan pada 8 Februari 1999 di Manama,

Bahrain. Pencetus dan perintis ide tersebut adalah A. Rushdi Siddiqui, yang

sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan investment bank di Wall Street.

Page 56: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

33

Beliau menelaah apakah usaha para emiten sesuai dengan ajaran Islam atau

tidak. Analis ini berhasil menemukan 1.708 emiten yang berasal dari 34 negara

di dunia.

Berdasarkan temuannya itu, lalu ia menyodorkan ide pembentukan indeks

syariah kepada David Moran, bos Dow Jones Index. Moran langsung tertarik

pada usulan tersebut dan mengajak Sidiqui untuk bergabung dengan Dow

Jones. Dua bulan kemudian Siddiqui berhasil merealisasikan indeks syariah dan

diberi nama Indeks Dow Jones Islamic Market (DJIM). Beliau pun terpilih

sebagai direktur pertama di DJIM. Peluncuran Indeks syariah mendapat

sambutan positif. Pada tahun pertama (1999), nilai kapitalisasi pasar dari 1.708

saham hampir mencapai angka 10 triliun dolar AS. Angka tersebut

mengalahkan nilai indeks-indeks konvensional, selain itu nilai return

(perolehan bagi investor) yang dibukukan DJIM juga sangat tinggi untuk

ukuran usianya yang baru beberapa bulan, yakni 19,22% (Rodoni, 2009:72).

Menurut Huda dan Nasution (2014: 48) Dow Jones Islamic Market Index

(DJIMI) merupakan bagian dari kelompok indeks-indeks Global Dow Jones

(DJGI), yang meliputi saham-saham DJIM terdiri dari 34 negara sesuai dengan

prinsip syariah dan mencakup 10 sektor ekonomi, 18 sektor pasar, 40 kelompok

dan 70 sub kelompok. Saat ini DJIM Family Indeks yang terdiri dari 636

bursa/stock DJIM, dengan 234 di dalam DJIM US Index, 32 di dalam DJIM

Canada Index, 218 di dalam DJI Pasific Index, 117 di dalam DJIM Jepang

Page 57: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

34

Index, 127 di dalam Eropa Index, 43 di dalam DJIM UK Index, 100 di dalam

DJI Extra Liquid Index dan DJIM Technology Index.

Dalam pelaksanaannya, untuk menentukan kelayakan suatu perusahaan agar

dapat bergabung dengan DJIMI ini, maka telah ditetapkan standar yang

memenuhi persyaratan syariah seperti jenis produk, kegiatan usaha, tingkat

utang, pendapatan dan beban bunga. Untuk memastikan bahwa setiap saham

yang beredar telah memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkan hukum

syariah, maka perusahaan yang menerbitkan saham tersebut dilarang untuk

terlibat pada kegiatan yang termasuk dalam standar berikut:

a. Alkohol

b. Produk yang mengandung babi

c. Jasa keuangan konvensional

d. Hiburan

e. Tembakau

f. Senjata dan pertahanan

g. Pada tahap penyaringan rasio keuangan, perusahaan harus memenuhi syarat

yaitu semua hal berikut harus kurang dari 33%.

1) Total hutang dibagi dengan rata-rata kapitalisasi pasar selama 24 bulan.

2) Jumlah kas dan bunga perusahaan sekuritas dibagi dengan rata-rata

kapitalisasi pasar selama 24 bulan.

3) Piutang dibagi dengan rata-rata kapitalisasi pasar selama 24 bulan

Page 58: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

35

Untuk menjaga integrasi dan investasi, Dewan Pengawas Syariah di AS

yang terdiri dari ulama Islam terkemuka mengawasi dan meninjau ulang

komponen tersebut. Langkah ini dilakukan untuk melisting perusahaan yang

melanggar prinsip syariah. DJIMI melakukan beberapa langkah untuk

mengecualikan perusahaan yang dianggap memiliki potensi risiko yang tinggi.

Perusahaan yang memiliki tingkat utang yang tinggi dan pendapatan bunga

yang tinggi tidak dapat masuk dalam DJIMI. Menurut Huda dan Nasution

(2014:46) saringan kedua berupa ketentuan atas rasio finansial untuk

mengeluarkan perusahaan-perusahaan dengan utang dan/atau tingkat

pendapatan dari bunga. Perusahaan akan dikeluarkan dari DJIMI jika:

a. Total utang/total asset = atau < 33%

b. Total piutang/total asset = atau >47%

c. Non Operating Interest Income/Operating Income = atau >9%

Komposisi DJIMI dievaluasi setiap tiga bulan (secara kuartal) dengan

perubahan-perubahan yang diimplementasikan pada Jumat ketiga bulan Maret,

Juni, September, dan Desember. Data pasar pada akhir Januari, April, Juli, dan

Oktober digunakan sebagai dasar untuk proses revisi. Proses evaluasi

dilaksanakan dengan mengulang kriteria dan komponen umum proses seleksi,

sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai tambahan dari evaluasi

berdasarkan proses berjalan. Suatu perubahan pada indeks diperlukan jika

terjadi kejadian luar biasa seperti kebangkrutan, merger, dan pengambilalihan

Page 59: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

36

yang mempengaruhi komponen indeks. Selanjutnya saat ada masalah-masalah

baru dan hal tersebut ditambahkan pada indeks-indeks Global Dow Jones, hal

tersebut juga dievaluasi berdasarkan kriteria DJIMI untuk menentukan apakah

akan dimasukkan dalam DJIMI.

DJIMI pasti mempunyai suatu efek yang kekal pada seluruh konsep

keuangan berbasis syariah dan standarisasi itu telah mencapai sesuatu yang

sangat banyak dicari pada era keuangan Islam yang lain. Dengan 35 indeks

Islam hampir 1,8 miliar Dollar AS diatur berdasarkan syariah. DJIM telah

sangat sukses dalam waktu yang relatif pendek.

4. Diversifikasi Internasional

Konsep diversifikasi berawal dari sejak ditemukan cara berinvestasi yang

efisien dan optimal sebagaimana dikemukakan Harry Markowittz pada tahun

1952. Teori portofolio yang dikemukakan Markowittz dikenal dengan model

Markowittz, memberikan suatu cara bagaimana berinvestasi dengan efisien dan

optimal, yaitu dengan membentuk portofolio (Sudirman, 2015:69).

Menurut Abdul Halim (2015:59) portofolio merupakan kombinasi,

gabungan atau sekumpulan aset, baik berupa real assets maupun financial

assets yang dimiliki oleh investor. Hakikat pembentukan portofolio adalah

untuk mengurangi risiko dengan cara diversifikasi, yaitu mengalokasikan

sejumlah dana pada berbagai alternatif investasi yang berkorelasi negatif.

Page 60: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

37

Diversifikasi adalah proses pembentukan investasi portofolio, melalui

pemilihan kombinasi sejumlah aset sedemikian rupa sehingga risiko dapat

diminimalkan. Cara melakukan diversifikasi adalah menyusun isi portofolio

dengan instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan lain-lain, yang

hasilnya disebut dengan portofolio (Auruma, 2013: 27). Gambaran mengenai

penurunan risiko portofolio melalui diversifikasi dapat dilihat pada gambar

berikut.

Gambar 2.1 Pengurangan Risiko Melalui Diversifikasi

Sumber: Tyas Auruma (2013:28)

Pada gambar di atas, tampak bahwa risiko total portofolio dibagi menjadi

dua, yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko sistematis

(systematic risk) merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan

melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-

faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya ada

perubahan tingkat bunga, kurs valas, kebijakan pemerintah, dan sebagainya.

Page 61: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

38

Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) merupakan risiko yang dapat

dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam

satu perusahaan atau industri tertentu. Misalnya faktor struktur modal, struktur

aset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan dan sebagainya (Halim, 2015: 50-

51).

Banyak investor yang memulai investasi dalam lingkup lokal. Investasi

lokal memiliki tingkat risiko yang tinggi dan nilai saham yang dinilai terlalu

murah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut konsep pasar modal antar

negara menjadi hal yang menarik untuk menghindari dari menurunnya mata

uang lokal. Hal ini menyebabkan banyak orang menggunakan diversifikasi

internasional sebagai teknik manajemen risiko.

Diversifikasi internasional merupakan suatu proses investasi yang

berkaitan dengan bagaimana seorang investor membuat keputusan berinvestasi

pada beberapa jenis aset di berbagai negara, kapan investasi seharusnya

dilaksanakan dan di mana investasi dilakukan. Sudah terbukti secara empiris

bahwa pembentukan portofolio melalui diversifikasi internasional memberikan

manfaat lebih besar daripada hanya melakukan diversifikasi secara domestik.

Dengan melakukan diversifikasi internasional, investor dapat menurunkan total

risiko lebih besar bila dibandingkan dengan diversifikasi secara domestik. Hal

ini disebabkan dalam diversifikasi saham secara internasional, investor tidak

hanya mendiversifikasikan investasinya pada aset yang berbeda tetapi juga

Page 62: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

39

mendiversifikasikan pada negara yang berbeda. Sesuai dengan konsep

portofolio, diversifikasi pada berbagai aset dan berbagai negara mampu

memberikan tingkat pendapatan yang diharapkan serta manfaat pengurangan

risiko yang lebih besar dibandingkan dengan berinvestasi hanya pada pasar

domestik saja (Tandelilin, 2010:505).

Diversifikasi internasional dapat menurunkan dampak risiko nilai tukar

mata uang. Walaupun keuntungan diversifikasi internasional lebih besar

daripada sisi kerugiannya, bagaimanapun sebagai seorang investor harus tetap

mempelajari dan mengetahui kerugian yang melekat pada diversifikasi

internasional. Kerugian diversifikasi internasional ialah adanya peningkatan

korelasi pasar modal di berbagai negara. Peningkatan korelasi antar negara

tersebut merupakan korelasi yang besar membawa dampak risiko yang besar

pula, karena apabila terjadi krisis di salah satu pasar modal di suatu negara,

maka pasar modal negara lain juga ikut terpengaruh adanya krisis tersebut.

(Auruma, 2015:28).

Tujuan diversifikasi internasional adalah untuk meningkatkan trade off

risiko dan return bagi investor. Suku bunga dan country risk premium suatu

negara dapat mempengaruhi risiko dan return suatu aset. Bagi investor, country

risk dapat diatasi dengan melakukan diversifikasi. Diversifikasi internasional

ini bisa bermanfaat ketika mata uang domestik melemah tetapi kehilangan

keuntungan ketika mata uang domestik menguat.

Page 63: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

40

Dari sudut pandang investor, diversifikasi internasional merupakan suatu

cara yang dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan risiko dengan cara

membentuk suatu portofolio investasi yang terdiri atas kombinasi berbagai

macam aset keuangan yang investasinya dilakukan di negara-negara yang

berbeda sehingga membentuk suatu portofolio yang optimal yang menjanjikan

return yang optimal juga. Sedangkan dari sudut pandang emiten, diversifikasi

internasional merupakan alternatif mengumpulkan dana yang menguntungkan

bagi operasional perusahaan dengan cara listing di bursa-bursa dunia.

5. Efisiensi Pasar Modal

a. Konsep Pasar Efisien

Menurut Martalena dan Maya (2011:41) pasar modal efisien

didefinisikan sebagai pasar modal dengan harga sekuritas telah

mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru

tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut.

Pasar modal efisien dibedakan menjadi external efficiency dan internal

efficiency. External efficiency yaitu keadaan di mana pasar berada dalam

keseimbangan sehingga keputusan perdagangan saham berdasarkan

informasi yang tersedia di pasar tidak bisa memberikan tingkat keuntungan

di atas tingkat keuntungan keseimbangan. Sedangkan internal efficiency,

yaitu keadaan yang menunjukkan bahwa pasar modal tersebut hanya

Page 64: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

41

memberi harga yang benar, melainkan juga berbagai jasa yang diperlukan

oleh para pembeli dan penjual dengan biaya serendah mungkin (Martalena

dan Maya, 2011:41).

Konsep pasar modal efisien pertama kali diperkenalkan oleh Fama

(1970). Fama menerjemahkan pasaran efisien sebagai suatu pasaran yang

harganya senantiasa mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia.

Harga saham akan berubah hanya apabila terdapat informasi baru yang

semestinya tidak dapat diperkirakan sebelum ini. Jika informasi tersebut

sudah dapat diperkirakan, maka sudah tentu informasi tersebut sudah diserap

dan seterusnya dicerminkan dalam harga saham saat ini. Fama juga

mengatakan bahwa dalam pasaran efisien, tidak ada seorang pun yang boleh

mendapat keuntungan diharapkan lebih tinggi daripada rata-rata pasaran

walaupun dia mempunyai suatu informasi tertentu. Jadi suatu pasar

dikatakan efisien apabila tidak ada seorangpun baik investor individu

maupun institusi mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return)

setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi

perdagangan yang ada. Artinya harga-harga yang terbentuk di pasar

merupakan cerminan dari informasi yang ada atau stock prices reflect all

available information.

Isu utama di sini bukanlah apakah pasar efisien sepenuhnya atau pun

tidak, tetapi persoalannya ialah sejauh mana keefisienan suatu pasar. Salah

Page 65: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

42

satu cara untuk mengukur keefisienan pasar adalah dengan melihat jenis

informasi yang diserapkan ke dalam harga saham. Informasi terbagi dalam 3

subset adalah sebagai berikut (Rodoni dan Herni, 2010:102):

1. Informasi tentang harga saham masa lalu.

Ini bermaksud informasi tentang harga saham waktu lalu yang relevan

dengan penilaian saham saat ini atau akan datang.

2. Informasi umum

Ini bermaksud informasi umum tentang sesuatu perusahaan, industri dan

ekonomi dunia yang dapat diperoleh melalui pengumuman umum, apakah

melalui media cetak atau elektronik.

3. Informasi dalaman

Ini bermaksud informasi persendirian yang hanya dimiliki oleh segelintir

individu saja.

Fama membagi informasi menjadi 3 subset:

Gambar 2.2 Informasi Pasar Efisien

Informasi yang tersedia bagi

sebagian kecil investor

Informsi baru yang bersifat

umum

Informasi harga saham waktu

yang lalu

Page 66: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

43

Gambar tersebut menunjukkan bahwa jika ada sangkalan terhadap

efisiensi pasar bentuk lemah, maka sanggahan berlaku bagi efisiensi pasar

bentuk setengah kuat dan kuat. Jika pasar efisien dalam bentuk lemah maka

otomatis pasar juga tidak efisien dalam bentuk setengah kuat dan kuat.

Sebaliknya, bila pasar efisien dalam bentuk kuat, maka pasar pasti efisien

dalam bentuk setengah kuat dan bentuk lemah.

b. Ciri-Ciri Pasar Efisien

Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan pasar menjadi efisien.

Pasar efisien dapat terjadi karena peristiwa berikut ini (Hartono (2017:21):

1. Investor adalah penerima harga (price taker), yang berarti bahwa sebagai

pelaku pasar, investor seorang diri tidak bisa mempengaruhi harga dari

suatu sekuritas. Harga dari suatu sekuritas ditentukan oleh banyak

investor yang menentukan demand dan supply. Hal ini seperti dapat

terjadi jika pelaku-pelaku pasar terdiri dari sejumlah besar institusi-

institusi dan individual rasional yang mampu mengartikan dan

menginterpretasikan informasi dengan baik untuk digunakan

menganalisis, menilai atau melakukan transaksi penjualan atau pembelian

sekuritas bersangkutan.

Page 67: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

44

2. Informasi tersedia secara luas ke semua pelaku pasar pada saat yang

bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.

Umumnya pelaku pasar menerima informasi lewat radio, koran atau

media masa lainnya, sehingga informasi tersebut bisa diterima pada saat

hari yang bersamaan. Infromasi tersebut dapat diperoleh secara cuma-

cuma oleh pelaku pasar.

3. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman

informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya. Investor tidak dapat

memprediksi kapan emiten akan mengumumkan informasi yang baru.

4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,

sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya mencerminkan

informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan yang baru. Kondisi ini

dapat terjadi jika pelaku pasar merupakan individu-individu yang canggih

(sophisticated) yang mampu memahami dan menginterpretasikan

informasi dengan cepat dan baik.

Bila kondisi keempat terpenuhi, jelas bahwa hasil yang dapat diduga

adalah investor akan dengan segera melakukan penyesuaian setiap saat ada

informasi baru masuk ke pasar. Lagipula perubahan harga adalah

independen dan tidak terpengaruh oleh harga yang lain dan harga bergerak

dalam bentuk acak (random walk). Artinya harga hari ini tidak terpengaruh

oleh harga hari kemarin, karena harga yang terbentuk hari ini terjadi

Page 68: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

45

berdasarkan pada informasi baru yang masuk ke pasar dan diterima di pasar.

Dari paparan di atas, menunjukkan bahwa jika ke empat kondisi ideal yang

diisyaratkan terpenuhi, maka terwujudlah suatu pasar efisien.

c. Implikasi pada Keuangan Perusahaan

Menurut Rodoni dan Herni (2010:105) pasar modal efisien memiliki tiga

implikasi untuk keuangan perusahaan (corporate finance), antara lain:

1. Harga saham perusahaan tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan pada

akuntansi.

2. Manajer keuangan tidak dapat menentukan waktu dari penerbitan saham

dan obligasi dengan menggunakan informasi yang tersedia di publik.

3. Perusahaan dapat menjual sebanyak-banyaknya saham atau obligasi

sesuai keinginan tanpa menekan harga.

d. Bentuk Pasar Modal Efisien

Kunci utama untuk mengukur pasar modal efisien adalah hubungan

antara sekuritas dengan informasi. Di mana informasi yang dapat digunakan

untuk menilai pasar efisien adalah informasi yang lama, informasi yang

sedang dipublikasikan atau semua informasi termasuk informasi privat.

Fama mengklasifikasikan bentuk pasar yang efisien ke dalam tiga Efficient

Market Hypothesis (EMH), yaitu:

Page 69: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

46

1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah, jika harga-harga dari

sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu.

Informasi masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi.

Menurut Halim (2015:101) jika hipotesis pasar efisien bentuk lemah

terpenuhi dan akibatnya harga adalah bebas (independen) dari bentuk

harga saham historis, maka dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan

harga akan mengikuti kaidah jalan acak (random walk) manakala

pengujian hanya dilakukan terhadap perubahan harga secara historis.

Teori langkah acak (random walk theory) menyatakan bahwa data

masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien

secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan

untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar yang

efisien bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa

lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

Hipotesis ini menjelaskan bahwa harga saham telah mencerminkan

semua informasi masa lalu yang tersedia di pasar seperti data harga,

volume perdagangan, atau short interest. Data perdagangan masa lalu

tersebut telah tersedia di pasar dan tidak membutuhkan biaya untuk

mendapatkannya. Semua investor akan berusaha mengambil keuntungan

dengan cara membaca pola data dari data masa lalu jika data masa lalu

Page 70: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

47

tersebut mengandung sinyal yang dapat dipercaya mengenai hasil masa

depan. Implikasinya adalah semua investor akan mengeksploitasi sinyal

tersebut sehingga sinyal tersebut akan kehilangan nilainya dan akan

segera tercermin dalam harga (Bodie, et.al, 2008:348).

2. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong Form)

Hipotesis ini menyatakan bahwa semua informasi yang tersedia di

pasar termasuk informasi potensi pertumbuhan perusahaan harus telah

tercermin di dalam harga saham seperti data lini produk, kualitas

manajemen, komposisi laporan keuangan seperti neraca, paten, proyeksi

laba, dan perlakuan akuntansi. Jadi, ketika seluruh informasi telah

diketahui oleh para investor maka refleksinya sudah ada pada harga

saham (Bodie et.al, 2008:348).

Menurut konsep semi-kuat, investor tidak mampu untuk memperoleh

abnormal return dengan menggunakan strategi yang dibangun

berdasarkan informasi yang tersedia di publik. Dengan kata lain analisis

dalam laporan keuangan tidak memberikan manfaat apa-apa. Ide dari

pandangan ini adalah bahwa sekali informasi tersebut menjadi informasi

publik (umum), artinya tersebar di pasar, maka semua investor akan

bereaksi dengan cepat dan mendorong harga naik untuk mencerminkan

semua informasi publik yang ada (Halim, 2015:102).

Page 71: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

48

Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas

secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang

dipublikasikan (all publicly available information) termasuk informasi

yang berada di laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang

dipublikasikan dapat berupa sebagai berikut (Hartono, 2017:607):

a. Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga

sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut.

Informasi yang dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk

pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi ini umumnya

berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten

(corporate event). Contoh informasi yang dipublikasikan ini misalnya

seperti pengumuman laba, pengumuman pembagian dividen,

pengumuman pengembangan produk baru, pengumuman merger dan

akuisisi, pengumuman perubahan metode akuntansi, pengumuman

pergantian pemimpin perusahaan dan lain sebagainya.

b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga

sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini

dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang

hanya berdampak pada harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang

terkena regulasi tersebut. Contoh dari informasi ini misalnya adalah

regulasi untuk meningkatkan kebutuhan cadangan (reserve

Page 72: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

49

requirement) yang harus dipenuhi semua bank-bank. Informasi ini

akan mempengaruhi secara langsung harga sekuritas tidak sebuah

hanya bank saja, tetapi mungkin semua emiten di dalam industri

perbankan.

c. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga sekuritas

semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat

berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang

berdampak ke semua perusahaan emiten. Contoh regulasi adalah

peraturan akuntansi untuk mencantumkan laporan arus kas yang harus

dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan mempunyai

dampak ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja

atau perusahaan-perusahaan di suatu industri, tetapi mungkin

berdampak langsung pada semua perusahaan.

Pengujian efisiensi bentuk setengah kuat menggunakan event study

test. Event study merupakan metode yang mempelajari reaksi pasar

terhadap suatu peristiwa. Studi ini melakukan pengamatan terhadap

perilaku harga saham secara cermat untuk mengetahui bagaimana saham

bereaksi. Jika terdapat penundaan dalam penyesuaian harga dan investor

dapat memanfaatkan penundaan ini untuk memperoleh keuntungan

abnormal, maka pasar modal tersebut tidak efisien dalam bentuk

setengah kuat.

Page 73: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

50

3. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form)

Hipotesis ini menjelaskan bahwa harga saham telah mencerminkan

semua informasi yang relevan bagi perusahaan termasuk informasi yang

hanya tersedia untuk pihak internal perusahaan (insider) sehingga

walaupun pihak manajemen dan karyawan perusahaan mempunyai akses

untuk mengetahui informasi sebelum informasi tersebut tersedia di pasar,

hal itu tidak memungkinkan mereka untuk mengambil keuntungan

dengan melakukan perdagangan berdasarkan informasi tersebut karena

semua informasi tersebut akan langsung dipublikasikan (Bodie et.al,

2008:349).

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas

secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang tersedia

termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini

berhubungan satu dengan yang lain, maka tidak ada individual investor

atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal

(abnormal return) karena mempunyai informasi privat (Hartono,

2017:610).

Salah satu jenis informasi privat adalah jenis informasi yang berasal

dari orang dalam (insider information) yang mempunyai akses atas

Page 74: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

51

informasi berharga mengenai keputusan penting yang telah direncanakan

oleh perusahaan. Sehingga dengan modal informasi tersebut mereka

melakukan analisa dan mengambil posisi transaksi yang sesuai. Pada saat

mengumumkan perseroan tersebut dikeluarkan, maka informasi tersebut

menjadi tersedia bagi masyarakat dan akan mendongkrak harga saham

tersebut. Informasi privat yang demikian mampu memberikan

keuntungan abnormal yang konsisten bagi para pemodal yang memiliki

informasi tersebut.

Cara untuk menguji efisiensi bentuk kuat adalah meneliti kinerja

kelompok yang diperkirakan memiliki akses informasi yang tidak

dipublikasikan, yaitu para corporate insiders dan para portfolio

managers. Jika kelompok ini terbukti memperoleh tingkat pendapatan di

atas rata-rata, maka pasar dikatakan tidak efisien dalam bentuk kuat.

Masing-masing bentuk pasar efisien tersebut terkait erat dengan sejauh

mana penyerapan informasi terjadi di pasar. Dalam hal ini dapat

digambarkan tentang bagaimana keterkaitan antara informasi dan pasar

efisien.

Page 75: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

52

Gambar 2.3

Sumber Data dalam Kaitannya dengan Pandangan Seseorang

tentang Efisien Tidaknya Sebuah Pasar Modal

Tingkat Informasi

Tingkat Efisiensi

(Sumber: Abdul Halim 2015:99)

Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa berdasarkan pada

tingkatannya, informasi dapat dibedakan menjadi lima kelompok, di mana

kelompok pasar dengan efisiensi terendah disebut pasar tidak efisien,

sedangkan yang tertinggi tingkatannya adalah pasar efisien sempurna. Bila

dikaitkan hubungan antara tingkat informasi dan tingkat efisiensi pasar,

nampak bahwa kelima kelompok pada masing-masing informasi saling

berkaitan. Misalnya pasar dikatakan tidak efisien bilamana semua informasi

yang ada dan tersedia dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal

return di pasar. Dikatakan pasar efisien sempurna bilamana tidak ada sebuah

informasi pun yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal return

di pasar (Halim, 2015:99).

Semua

informasi

Data publik, data

pribadi, dan data

harga saham

masa lalu

Data publik, data

pribadi, dan

bukan data harga

saham masa lalu

hanya data

pribadi

Tidak ada

informasi

Tidak efisien Efisiensi lemah Efisiensi

setengah kuat Efisiensi kuat Efisiensi sempurna

Page 76: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

53

e. Uji Efisiensi Pasar

Implikasi dari pasar modal yang efisien terhadap teknik-teknik investasi

yang populer, yaitu seperti:

a. Technical Analysis (Analisis Teknikal)

Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya pencarian pola

perulangan yang dapat diprediksi dalam harga saham (Bodie, et al.

2008:481). Analisis ini akan menentukan nilai saham dengan

menggunakan data pasar dari saham, seperti harga dan volume transaksi

saham. Harga suatu saham akan ditentukan oleh penawaran (supply) dan

permintaan (demand) terhadap saham tersebut.

Analisis teknikal mengasumsikan bahwa harga saham mencerminkan

informasi yang ditujukan oleh perubahan harga di waktu lalu sehingga

perubahan harga saham mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan

berulang. Analisis teknikal biasanya menggunakan data yang dianalisis

dengan menggunakan grafik atau program komputer. Dengan mengamati

grafik tersebut dapat diketahui bagaimana kecenderungan harga,

memperkirakan kemungkinan waktu dan jarak kecenderungan, serta

memilih saat yang paling menguntungkan untuk masuk dan keluar pasar.

Implikasi hipotesis pasar efisien terhadap investor yang berinvestasi

di pasar modal bisa juga dilihat dari implikasinya terhadap investor yang

menerapkan analisis teknikal maupun analisis fundamental dalam

Page 77: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

54

penilaian dan pemilihan saham. Bagi investor yang menerapkan analisis

teknikal, mereka pada dasarnya percaya bahwa pergerakan harga saham

di masa datang bisa diprediksi dari data pergerakan harga saham di masa

lampau. Dengan demikian, investor yang menerapkan analisis teknikal

akan bergantung pada informasi masa lalu historis) tentang data harga dan

volume perdagangan saham, untuk memperkirakan harga saham di masa

yang akan datang. Dalam situasi seperti ini, jika hipotesis pasar efisien

dalam bentuk telah benar, maka tindakan investor yang melakukan

analisis teknikal sudah tidak akan memberi nilai tambah lagi bagi

investor, karena harga pasar saham yang terjadi sudah mencerminkan

semua informasi pergerakan harga dan volume saham historis.

b. Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah analisis yang mempraktikkan harga

saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor

fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang

dan menerapkan hubungan variabel-variabel lain (Martalena dan Malinda,

2011:47).

Analisis fundamental lebih menekankan pada penentuan nilai intrinsik

dari suatu saham. Untuk melakukan analisis yang bersifat fundamental,

analisis perlu memahami variabel-variabel yang mempengaruhi nilai

instrinsik saham. Nilai inilah yang diestimasi oleh investor dan hasil dari

Page 78: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

55

estimasi ini dibandingkan dengan nilai pasar sekarang (current market

price) sehingga dapat diketahui saham-saham yang overprice maupun

yang underprice.

Implikasi hipotesis pasar efisien terhadap investor yang melakukan

analisis fundamental. Analisis fundamental merupakan analisis saham

yang dilakukan dengan mengestimasi nilai intrinsik saham berdasarkan

informasi fundamental yang telah dipublikasi perusahaan (seperti laporan

keuangan, perubahan dividen dan lainnya) untuk menentukan keputusan

menjual atau membeli saham. Dalam situasi seperti ini, jika hipotesis

pasar efisien dalam bentuk setengah kuat adalah benar, dimana semua

informasi fundamental yang dipublikasikan perusahaan sudah tercermin

dalam harga pasar, maka tindakan investor yang melakukan analisis

fundamental untuk memperoleh abnormal return juga sudah tidak

bermanfaat lagi.

c. Active Versus Passive Management

Para pendukung hipotesis pasar efisien percaya bahwa manajemen

aktif merupakan upaya yang sia-sia dan tidak dapat membenarkan

pengeluaran yang dilakukan. Jadi mereka menyarankan strategi investasi

pasif (passive investment strategy) yang tidak berusaha untuk melawan

pasar. Sebuah strategi pasif bertujuan hanya untuk membentuk portofolio

sekuritas yang terdiversifikasi dengan baik tanpa mencoba menemukan

Page 79: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

56

saham yang dinilai terlalu rendah atau terlalu tinggi (Bodie, et al,

2008:486).

Manajemen pasif biasanya ditandai dengan strategi beli dan tahan

(buy and hold strategy). Karena teori pasar efisien menunjukkan bahwa

harga saham berada pada tingkat yang wajar, dengan seluruh informasi

yang tersedia, maka tidak ada alasan untuk melakukan jual dan beli secara

intensif, yang akan menimbulkan beban komisi pialang yang besar tanpa

meningkatkan ekspektasi kinerja. Satu strategi umum untuk manajemen

pasif adalah membentuk sebuah dana indeks (index fund), dana yang

dirancang untuk mereplikasi kinerja indeks saham secara umum (Bodie,

et. al, 2008:487).

6. Contagion Effect

Kondisi perekonomian suatu negara tidak lagi hanya ditentukan oleh

negara tersebut melainkan kondisi perekonomian di negara lain juga menjadi

faktor penentu. Contohnya adalah kondisi krisis yang terjadi di dunia pada

tahun 2008 lalu di mana menurut penelitian Bank Dunia terutama disebabkan

oleh adanya integrasi ekonomi antar negara sehingga menimbulkan contagion

effect dari negara lain. Dalam arti luas, contagion adalah transmisi shock antar

negara. Apabila suatu negara mengalami shock, maka shock tersebut dapat ter-

transfer ke negara lain di sekitarnya (Purnomo dan Rider, 2012:6).

Page 80: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

57

Pasar modal berkembang dengan pesat dari waktu ke waktu terutama di

negara berkembang berperan penting dalam perolehan modal atau disebut

dengan capital inflow. Capital inflow pada umumnya bukan merupakan

berbentuk investasi secara langsung yang sifatnya jangka panjang melainkan

jangka pendek. Investor di dalam dan di luar negeri menjadi target dari pilihan

modal tersebut sehingga perilaku investor juga dapat menjadi penyebab

terjadinya efek domino (contagion) di pasar modal, yakni perilaku investor

yang fokus pada peranan likuiditas (Robiyanto dan Hartanto, 2018:3).

Apabila suatu negara mengalami masalah geopolitik atau lainnya, maka

investor tersebut menangkap indikasi bahwa akan terjadi penurunan performa

pada indeks saham negara tersebut, kemudian investor menjual sekuritas di

indeks tersebut dan membeli sekuritas di pasar lain untuk menghindari kerugian

yang besar dan mendapatkan return yang besar di pasar lain. Perilaku investor

yang dapat menyebabkan contagion di mana keadaan investor yang tidak

mempunyai gambaran lengkap mengenai kondisi dalam setiap negara sehingga

didapatkan informasi yang tidak sempurna dan asimetris. Contagion effect

semakin besar dengan adanya investasi global dan perdagangan antar negara.

Contagion effect yang diteruskan melalui integrasi keuangan juga dapat

meningkatkan efek spillover antar negara dikarenakan fluktuasi makro ekonomi

(Mulyadi, 2012:5).

Page 81: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

58

7. Integrasi Pasar Modal

a. Pengertian Integrasi Pasar Modal

Integrasi pasar modal adalah suatu keadaan di mana harga-harga saham

di berbagai pasar modal di dunia mempunyai hubungan yang sangat dekat

antara suatu pasar modal dengan pasar modal lainnya di dunia ini sehingga

pasar modal di dunia dapat mencapai suatu harga internasional (international

pricing) atas saham-saham mereka dan memberikan akses yang tidak

terbatas atau hambatan apapun kepada investor di seluruh dunia untuk

memilikinya (Waworundeng dan Van Rate, 2018:273).

Risiko yang relevan bagi para pemodal hanyalah risiko yang yang tidak

bisa dihilangkan dengan diversifikasi, maka semakin besar bagian risiko

total yang bisa dihilangkan dengan diversifikasi semakin menarik

diversifikasi internasional bagi para pemodal. Semakin batasan yang

dikenakan pada pemodal asing, semakin condong pasar modal suatu negara

terintegrasikan dengan pasar lainnya (Dedy Saputra, 2014:36).

Pergerakan harga saham tersebut disebabkan oleh beberapa faktor baik

yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh,

misalkan volume perdagangan saham, persepsi dari investor dan berbagai

berita fundamental. Harga dari saham individual merefleksikan dari harapan

investor dan ketakutan terhadap kondisi yang akan datang, pergerakan harga

Page 82: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

59

saham dapat berupa gelombang naik turun yang selalu aktif. Dengan derajat

integrasi pasar saham internasional yang semakin meningkat, manfaat

diversifikasi akan cenderung menurun. Bagaimana integrasi pasar saham

regional akan lebih menarik bagi investor internasional yang akan

berinvestasi pada kawasan yang memiliki keunggulan, antara lain likuiditas

saham yang tinggi dan biaya transaksi yang rendah (Endri, 2009: 122).

Menurunnya biaya modal tentu akan membuat investasi makin

menguntungkan, kalau hal-hal lain sama. Ini akan berarti bahwa investasi

akan makin banyak dilakukan, penyerapan tenaga kerja makin besar, dan

seterusnya. Dengan demikian nampaknya pasar modal internasional yang

terintegrasikan sepenuhnya akan memberikan manfaat yang besar

dibandingkan dengan seandainya tersegmentasikan sepenuhnya. Secara

teoritis penghilangan hambatan bagi pemodal asing akan membuat pasar-

pasar di seluruh dunia akan terintegrasikan secara penuh (fully integrated

capital markets). Dengan demikian pertimbangan risiko dan keuntungan

akan dilakukan dalam lingkup dunia dan tidak lagi dalam batasan negara

tertentu (Santosa, 2013:167).

Manfaat yang diperoleh adalah bahwa harga saham akan lebih tinggi

dibandingkan dengan keadaan di mana pasar semuanya tertutup (fully

segmented markets). Diantara kedua bentuk ekstrim tersebut bisa terjadi

antara lain karena (1) pemodal asing diijinkan melakukan investasi di bursa

Page 83: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

60

tersebut, tetapi mempunyai batasan-batasan tertentu, (2) pemodal domestik

juga melakukan diversifikasi internasional, meskipun barangkali terbatas,

dan sebab-sebab lain. Di pandang dari sisi perusahaan, harga saham lebih

tinggi berarti cost of equity lebih rendah. Dampak akhirnya adalah

penurunah cost of capital perusahaan. Dengan demikian investasi yang

dilakukan oleh perusahaan akan diharapkan memberikan net present value

yang lebih tinggi, sehingga investasi akan meningkat, penyerapan tenaga

kerja akan meningkat, dan seterusnya (Santosa, 2013:167).

b. Faktor-Faktor Integrasi Pasar Modal

Menurut Dedy Januar (2014:36) faktor-faktor integrasi pasar modal dengan

pasar modal lainnya, yaitu:

1. Diversifikasi internasional, para pemodal semakin melakukan

diversifikasi internasional dengan cara membeli sekuritas-sekuritas yang

ditawarkan oleh bursa-bursa di luar negeri. Pemodal asing bukan hanya

menanggung risiko sekuritas yang dimiliki tapi juga risiko karena

perubahan valuta asing. Semakin rendah koefisien korelasi tingkat

keuntungan sekuritas asing dengan sekuritas domestik, semakin menarik

investasi asing tersebut dan terjadi integrasi antara pasar modal di suatu

negara dengan negara lain.

2. Pasar modal yang terintegrasikan sepenuhnya atau para pemodal dapat

melakukan diversifikasi internasional dengan bebas, tentunya terdapat

Page 84: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

61

dampak data equilibrium princing sekuritas-sekuritas tersebut dalam

konteks internasional (dunia). Model tersebut perlu mempertimbangkan

kompleksitas muncul apabila dipertimbangkan bahwa pemodal di

berbagai negara menggunakan data uang yang berbeda dan mempunyai

preferensi risiko yang berbeda.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan hal yang sangat bermanfaat untuk menjadi

perbandingan dan acuan yang memberikan gambaran terhadap hasil-hasil

penelitian terdahulu. Untuk itu pada bagian ini akan diberikan penjelasan

beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan rencana penelitian ini.

Page 85: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

62

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metode

Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian

1.

Kashif

Hamid, et.al

Testing the

Weak Form of

Efficient Market

Hypothesis:

Empirical

Evidence from

Asia-Pasific

Markets/ 2010

1. Uji Autokorelasi

2. Ljug-Box Q-

statistic,

3. Run Test,

4. Unit Root Test

5. Variance Ratio

Test (VR)

Tambahan metode:

1. Kolmogorov

Smirnov Test

Tidak ada uji VR.

Penulis juga

menguji Integrasi

& menggunakan

pasar modal

Syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

return bulanan pada

pasar modal di Asia-

Pasifik tidak

mengikuti pola

random walk

2. Francesco

Guidi dan

Rakesh

Gupta

Are ASEAN

Stock Market

Efficient?

Evidence from

Univariate and

Multivariate

Variance Ratio

Test / 2011

1. Unit Root Test

ADF dan KPPS

2. Variance Ratio

Test

3. Runs Test

Tambahan metode:

1. Kolmogorov

Smirnov Test

2. Uji Autokorelasi

Tidak ada uji VR.

Penulis juga

menguji integrasi

menggunakan

pasar modal

Syariah

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

menolak EMH untuk

pasar saham

Indonesia, Malaysia,

Filipina, dan

Vietnam. Studi ini

menemukan pasar

saham di Singapura

dan Thailand adalah

efisien bentuk lemah.

3. Budi Santosa Integrasi Pasar

Modal Kawasan

Eropa / 2013

1. Uji Korelasi

2. Uji Kointegrasi

Johansen

3. Uji Akar Unit

Tambahan Metode:

1. Uji Granger

Causality

2. VECM

3. Uji IRF, dan

4. Uji FEVD

Tidak ada uji

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

11 pasar saham di

kawasan Eropa

terdapat integrasi dan

analisis korelasi

menunjukkan secara

umum integrasi bursa

saham di 11 negara

Page 86: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

63

No Peneliti Judul Metode

Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian

Korelasi. Penulis

juga menguji EMH,

menggunakan pasar

modal Syariah

Eropa cenderung

meningkat dalam

konteks jangka

panjang.

4. Dwi Puryanti

dan Reni

Marlina

Analysis of

Capital Market

Integration

Region Asia /

2013

1. Uji Korelasi

2. Unit Roots Test

3. Cointegration

Johansen Test

4. VECM

Tambahan Metode:

1. Uji Kausalitas

Granger,

2. Uji IRF, dan

3. Uji FEVD

Tidak ada uji

Korelasi. Penulis

juga menguji

EMH &

menggunakan

pasar modal

Syariah

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

berdasarkan analisis

Korelasi terjadi

integrasi 9 bursa Asia

meningkat dalam

jangka panjang. Uji

Johansen terdapat 9

bursa di Asia yang

menunjukkan

kointegrasi di mana

pergerakan indeks

cenderung ke arah

yang sama.

5. Abdelbari El-

Khamichi

et.al

Are Islamic

Equity Indices

More Efficient

Than Their

Conventional

Counterparts?

Evidence From

Major Global

Index Families /

2014

1. ADF Test

2. ECM

3. Variance Ratio

Test

Tambahan metode:

1. Kolmogorov

Smirnov Test

2. Runs Test

3. Uji Autokorelasi

Tidak ada uji

variance ratio

Penulis juga

menguji integrasi

& menggunakan

pasar modal

Syariah

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

Indeks Syariah

memiliki tingkat

efisien yang sama

seperti yang

konvensional, indeks

keluarga MSCI dan

FTSE kurang efisien.

Analisis kointegrasi

menunjukkan Indeks

Islam Dow Jones dan

S&P tidak memiliki

hubungan kointegrasi.

Page 87: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

64

No. Peneliti Judul Metode

Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian

6. Irfan Syauqi

Beik dan Sri

Wulan

Fatmawati

Pengaruh

Indeks Harga

Saham Syariah

Internasional

dan Variabel

Makro Ekonomi

terhadap

Jakarta Islamic

Index/ 2014

1. Uji Akar Unit,

2. VAR,

3. Uji Kointegrasi

Johansen,

4. Uji Kausalitas

Grenger,

5. Uji IRF, dan

6. Uji FEVD

Penulis juga

menguji EMH

bentuk lemah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

JII dipengaruhi secara

positif dan signifikan

oleh DJIEU, DJIMY

dan IPI sedangkan JII

dipengaruhi secara

negatif dan signifikan

oleh DJIJP, IMUS,

M2 dan SBIS.

7. Kasilingan

Lingaraja,

Murugesan

Selvam, dan

Vinayagamo

orthi Vasanth

The Stock

Efficiency of

Emerging

Markets:

Evidence From

Asian Region /

2014

1. Unit Root Test

2. GARCH

3. Autocorrelation

Test

4. Runs Test

Tambahan Metode:

1. Kolmogorov

Smirnov Test

Tidak ada uji

GARCH. Penulis

juga menguji

Integrasi dan

menggunakan

pasar modal

syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

indeks India,

Indonesia, Malaysia,

dan Filipina sangat

signifikan dan

terdistribusi secara

acak. Sedangkan

indeks Cina, Korea,

Taiwan, dan Thailand

tidak signifikan, tidak

terdistribusi acak.

8. Khoa Cuong

Phan dan

Jian Zhou

Market

Efficiency in

Emerging Stock

Market: A Case

Study of

Vietnam Stock

Market / 2014

1. Uji Autokorelasi

2. Variance Ratio

Test (VR)

3. Runs Test

Tambahan Metode:

1. Kolmogorov S Test

2. Unit Root Test

Tidak ada uji VR.

Penulis juga

menguji integrasi

menggunakan pasar

modal syariah

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

pergerakan harga

saham harian pada

indeks saham

Vietnam tidak efisien

dalam bentuk lemah

Page 88: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

65

No. Peneliti Judul Metode

Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian

9. Tara Ninta

Ikrima dan

Harjum

Muharam

Co-Integration

and Contagion

Effect antara

Indeks Saham

Syariah di

Indonesia,

Malaysia,

Eropa dan

Amerika Serikat

saat Terjadinya

Krisis Yunani /

2014

1. ADF

2. VECM

3. IRF

4. Granger

Causality Test

Tambahan Metode:

1. Uji Kointegrasi

2. FEVD

Penulis juga

menguji EMH

bentuk lemah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

indeks Eropa tidak

mempengaruhi

indeks yang lain

sebelum krisis

sedangkan pada saat

terjadi krisis terdapat

hubungan jangka

panjang antar indeks.

Volatilitas harga

saham syariah

Indonesia dipengaruhi

pergerakan indeks

lainnya.

10. Wenty

Yolanda

Eliyawati, R.

Rustam

Hidayat dan

Devi Farah

Azizah

Penerapan

Model GARCH

untuk Menguji

Pasar Modal

Efisien di

Indonesia /

2014

1. Uji Autokorelasi

2. ARIMA

3. ARCH/GARCH

Tambahan Metode:

1. Kolmogorov

Smirnov Test

2. Runs Test

3. Unit Root Test

Tidak ada uji

ARIMA dan

ARCH/GARCH.

Penulis juga

menguji Integrasi

menggunakan

pasar modal

syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

volatilitas return

saham periode

sebelumnya

mempengaruhi

volatilitas saham saat

ini. Pasar modal

Indonesia efisien

dalam bentuk lemah

mengalami volatilitas

dan random walk.

11. Neha Seth

dan A.K.

Sharma

International

Stock Market

Efficiency and

Integration:

1. Run Test

2. Unit Root Test

3. GARCH (1,1)

4. Person

Tambahan Metode:

1. Kolmogorov S Test

2. Autokorelasi

3. VECM

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

pasar yang diteliti

tidak efisien dalam

bentuk lemah dan

Page 89: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

66

No. Peneliti Judul Metode

Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian

12. Evidences from

Asian and US

Market/ 2015

Correlation Test

5. Johansen’s

Cointegration

6. Granger

Causality Test

5. IRF

6. FEVD

Tidak ada uji

GARCH dan

Korelasi Pearson.

Penulis juga

menggunakan pasar

modal Syariah

tercipta abnormal

bagi investor.

Kemudian pasar

tersebut berkorelasi

dan terintegrasi

dalam jangka panjang

yang mengakibatkan

diversifikasi dana

internasional tidak

signifikan.

13. Ardina

Puspitasari,

Hermanto

Siregar dan

Trias Andati

Analisis

Integrasi Bursa

Saham ASEAN /

2015

1. Unit Root Test

2. Uji VAR

3. Uji Kointegrasi

Johansen

4. VECM

Tambahan Metode:

1. Granger

Causality Test

2. IRF

3. FEVD

Penulis juga

menguji EMH

dan menggunakan

pasar modal

syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

terdapat integrasi

jangka panjang dalam

kawasan ASEAN 5

(Indonesia, Malaysia,

Singapura, Thailand

dan Filipina)

sedangkan dalam

VECM bursa

Thailand tidak

signifikan.

14. Ibnu Qizam,

Abdul

Qayum dan

Misnen

Ardiansyah

Global

Financial Crisis

and Islamic

Capital Market

Integration

among 5-

ASEAN

Countries/ 2015

1. Statistik

Deskriptif

2. Uji Korelasi

3. ADF Test

4. Granger

Causality Test

5. Cointegration

Johansen Test

6. VECM

7. IRF Test

Tambahan Metode:

1. FEVD

Tidak ada uji

Korelasi. Penulis

juga menguji EMH

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

berdasarkan uji

Johansen terdapat

korelasi antar indeks

Islam tersebut,

sedangkan dalam uji

Kausalitas Granger

terdapat hubungan

dua arah yaitu indeks

syariah Malaysia dan

Singapura, Thailand

dan Singapura,

Page 90: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

67

No. Peneliti Judul Metode

Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian

Singapura dan

Filipina, dan terdapat

yang searah yaitu

Indonesia, MCIINA,

MCIMY, MCITHAI

berdasarkan VECM

terjadi hubungan

saling terkait dalam

jangka panjang.

15. Hatane

Semuel, et all

Analisa

Efisiensi Pasar

Bentuk Lemah

Melalui

Evaluasi

Harga Saham

di BEI/ 2016

1. Run Test

2. Uji Autokorelasi

3. ARIMA

Tambahan Metode:

1. Kolmogorov Test

2. Unit Roots Test

Tidak ada uji

ARIMA. Penulis

juga menguji

Integrasi pasar

modal syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

pasar modal di

Indonesia tidak

efisien dalam bentuk

lemah.

16. Riyanti dan

Gilang Pandu

Palagan

Pengujian

Efisiensi Market

Hipotesis Pra

dan Pasca MEA

(Pendekatan

Johansen

Cointegration

Test)/ 2016

1. Unit Root Test,

2. GARCH,

3. Uji Kausalitas

Granger, dan

4. Uji IRF

Tambahan Metode:

1. Kolmogorov Test

2. Run Test

3. Uji Autokorelasi

4. Uji Kointegrasi

5. VECM

6. FEVD

Tidak ada uji

GARCH.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

integrasi pasar modal

dalam jangka panjang

namun tidak terjadi

integrasi dalam

jangka pendek dan

pasar modal antar

negara tersebut saling

berpengaruh.

17. M. Rasyidin Integrasi Pasar

Modal ASEAN

Pasca

Pemberlakukan

MEA / 2016

1. Uji Akar Unit

2. Uji Kointegrasi

Johansen

3. Uji VECM

Tambahan Metode:

1. Granger

Causality Test

3. IRF

4. FEVD

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

pasar modal IDN,

MLY, SNG, FLP,

TLD dan VEN saling

terintegrasi yang

mengindikasikan

Page 91: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

68

No. Peneliti Judul Metode

Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian

Penulis juga

menguji EMH dan

menggunakan

pasar modal

syariah

adanya hubungan

jangka panjang.

Sedangkan negara

SNG, FLP, VEN

tidak memiliki

hubungan jangka

pendek dengan IDN

18. Yudhistira

Ardana

Co-Integration

and Contagion

Effect antara

Indeks Saham

Syariah di

beberapa

Negara dan

Jakarta Islami

Index (JII) pada

periode Krisis

Yunani / 2017

1. Unit Root Test

2. Uji Kointegrasi

Johansen

3. VAR/VECM,

5. IRF, dan

6. FEVD

Metode Tambahan:

1. Granger

Causality Test

Penulis juga

menguji EMH

menggunakan

pasar modal

syariah

Sebelum krisis

Yunani dalam jangka

panjang terjadi

integrasi antara bursa

saham syariah dan JII

dipengaruhi oleh

semua indeks, setelah

krisis tidak terjadi

integrasi dan JII

dipengaruhi indeks

saham syariah

Kanada, Eropa, AS

dan Jepang.

19. Astriyana

Prima

Kartika, et.al

Analisis

Efficient Market

Hypothesis

Pada Bursa

Efek Indonesia

Terhadap Pasar

Saham ASEAN /

2017

1. Deskriptif

Statistik

2. Uji Run dan

3. Uji Kolmogorov

Smirnov

Tambahan Metode:

1. Autokorelasi

2. Unit Roots Test

Penulis juga

menguji Integrasi

dan menggunakan

pasar modal

syariah

Bursa Efek Indonesia

memiliki peringkat

pasar efisien tertinggi

di Pasar Saham

ASEAN, bursa efek

ASEAN berpengaruh

terhadap Bursa Efek

Indonesia, dan Bursa

Efek Indonesia

mempunyai pola

return saham yang

berfluktuasi secara

normal di Pasar

Saham ASEAN.

Page 92: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

69

No. Peneliti Judul Metode

Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian

20. Ruth

Valencia

Ersabathari

Dan Harjum

Muharam

Integrasi Pasar

Modal ASEAN

6 Periode

Tahun 2007-

2016 / 2017

1. DCC MGARCH Perbedaan Metode:

1. Uji Akar Unit

2. Granger

Causality Test

3. Uji Kointegrasi

Johansen

4. Uji VECM

5. IRF, dan

6. FEVD

Penulis juga

menguji EMH

menggunakan pasar

modal syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa:

Semua pasar modal

ASEAN 6 (Indonesia,

Malaysia, Filipina,

Singapura, Thailand

dan Vietnam) telah

terintegrasi dan masih

terdapat keuntungan

diversifikasi

portofolio terutama

pasar Vietnam yang

berpeluang cukup

besar.

21. Alia Tri

Utami

Efisiensi Pasar

Bentuk Lemah

Pada Pasar

Modal

Indonesia,

Malaysia, dan

Korea Selatan

Periode Krisis

Ekonomi Global

2008/ 2018

1. Ljug-Box Test

2. Uji Autokorelasi

3. Uji Run

4. Unit Roots Test

Penulis juga

menguji Integrasi

dan menggunakan

pasar modal

syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

pasar modal

Indonesia, Malaysia,

dan Korea Selatan

telah efisien dalam

bentuk lemah

berdasarkan hasil

pengujian Ljung Box

Test dan Run Test.

22. Jurgen H.

Waworun-

deng dan

Paulina Van

Rate

Analisis

Hubungan

Pasar Modal

ASEAN dengan

Pasar Modal

Indonesia di

Bursa Efek

Indonesia /

2018

1. Uji Kolmogorov

Smirnov

2. Uji Linearitas

ANOVA

3. Uji Heteroskeda

tisitas

4. Uji Correlations

Perbedaan Metode:

1. Uji Akar Unit

2. Granger

Causality Test

3. Uji Kointegrasi

Johansen

4. Uji VECM

5. IRF, dan

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

Bursa Singapura,

Filipina dan Thailand

mempunyai

hubungan yang

signifikan dengan

BEI, sedangkan bursa

Malaysia tidak

Page 93: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

70

No. Peneliti Judul Metode

Penelitian Perbedaan Hasil Penelitian

6. FEVD

Penulis juga

menguji EMH dan

memakai pasar

modal syariah

mempunyai

hubungan yang

signifikan dengan

BEI.

23. Robiyanto

dan Aldhi

Fajar

Hartanto

Contagion

Effect dan

Integrasi Pasar

Modal di

Kawasan Asia,

Eropa dan

Amerika / 2018

1. Uji Stasioneritas

2. Uji Kausalitas

Granger

3. VAR

Tambahan Metode:

1. Uji Kointegrasi

Johansen

2. IRF, dan

3. FEVD

Penulis juga

menguji EMH dan

memakai pasar

modal syariah

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

tidak terdapat

comovement antar

semua indeks. Hanya

ada delapan indeks

dari sebelas indeks

yang memiliki

pengaruh searah.

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dan integrasi pasar modal

syariah enam negara yang termasuk dalam Dow Jones Islamic Market Index

(DJIMI). Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series

harian dari tiap pasar modal syariah yang menjadi objek penelitian. Model

analisis efisiensi pasar modal syariah terdiri dari uji Kolmogorov Smirnov, Runs

Test, uji Autokorelasi dan uji Stasioner Unit Roots. Adapun model analisis

integrasi pasar modal syariah yaitu menggunakan analisis Vector Autoregresion

(VAR)/Vector Error Correction Model (VECM) dengan tahap-tahap analisisnya,

yaitu Uji Stasioneritas Unit Roots, Penentuan Lag Optimum, Uji Stabilitas VAR,

Page 94: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

71

Uji Kausalitas Granger, Uji Kointegrasi Johansen, estimasi VAR/VECM, Impulse

Response Function (IRF), dan Forecast Error Variance Decomposition (FEVD).

Langkah pertama adalah mengumpulkan data nilai penutupan saham ke enam

pasar modal syariah DJIMI yang menjadi objek penelitian melalui web

investing.com, kemudian data-data tersebut diolah dengan bantuan software

Eviews, SPSS dan Microsoft Excel. Langkah kedua yaitu melakukan pengujian

efisiensi dan integrasi pasar modal syariah. Pengujian efisien pasar modal syariah

dilakukan menggunakan data return saham dari ke enam pasar modal syariah.

Sebelum melakukan pengujian efisien pasar bentuk lemah maka dilakukan

terlebih dahulu uji statistik deskriptif return saham ke enam pasar modal syariah

untuk memberikan gambaran data penelitian secara deskriptif. Selanjutnya

melakukan uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov Test untuk melihat

kenormalan data, kemudian Uji Runs Test untuk melihat apakah pasar dalam

bentuk efisien lemah atau tidak, kemudian Uji Autokorelasi untuk mendukung Uji

Runs Test mengenai efisiensi pasar bentuk lemah, dan terakhir Uji Stasioneritas

menggunakan Unit Root Test.

Langkah selanjutnya yaitu menguji integrasi ke enam pasar modal syariah

DJIMI dengan menggunakan metode VAR (Vector Autoregression) atau VECM

(Vector Error Correction Models) dengan pengujian stasioneritas Unit Roots,

Penentuan Panjang Lag, Stabilitas VAR, Uji Kausalitas Granger, Uji Kointegrasi

Johansen, Estimasi VAR/VECM, Uji IRF dan Uji FEVD. Langkah pertama

Page 95: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

72

pengujian integrasi pasar modal syariah yaitu melakukan pengujian Uji

Stasioneritas Unit Roots menggunakan Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) yang

bertujuan untuk melihat data tersebut stasioner atau tidak stasioner. Ketika data

stasioner maka dilanjutkan dengan uji VAR in level namun ketika data tidak

stasioner maka data didiferensiasi pada tingkat first difference sehingga data yang

digunakan adalah data yang telah didiferensiasi pada tingkat pertama (first

difference) dengan menggunakan metode VAR in difference untuk variabel pasar

modal syariah yang tidak terdapat hubungan jangka panjang atau VECM untuk

variabel pasar modal syariah yang terdapat hubungan jangka panjang. Setelah

menguji stasioneritas data, langkah kedua uji integrasi pasar modal syariah yaitu

menentukan panjang lag optimum setiap variabel pasar modal syariah kemudian

langkah ketiga menguji stabilitas VAR untuk mengetahui model VAR/VECM

yang akan digunakan sudah stabil atau belum agar hasil analisis Impulse

Response Function (IRF) dan Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)

dapat dikatakan valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya, yaitu uji

kausalitas dan uji kointegrasi. Langkah ke empat yaitu uji Kausalitas Granger yang

dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan diantara pasar modal syariah

Malaysia, Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika Serikat terhadap Indonesia, apakah

terjadi hubungan satu arah atau dua arah (saling mempengaruhi) atau tidak

memiliki hubungan. Langkah ke lima yaitu uji Kointegrasi Johansen dilakukan

untuk mengetahui adanya hubungan jangka panjang antar variabel karena hal ini

akan berpengaruh dalam pemilihan estimasi yang akan dilakukan, yakni apakah

Page 96: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

73

estimasi VAR in difference atau estimasi VECM. Langkah ke enam estimasi

VAR atau VECM, jika diketahui data stasioner pada level, maka dapat langsung

dilakukan estimasi VAR bentuk level, sedangkan untuk data yang stasioner pada

first difference serta terjadi kointegrasi dilakukan estimasi VECM. Akan tetapi,

apabila tidak terjadi kointegrasi, maka akan dilakukan estimasi VAR in

difference. Setelah Uji Kointegrasi, apabila model VAR atau VECM dikatakan

valid. Apabila model VAR/VECM dikatakan valid, maka tahapan selanjutnya

adalah estimasi model VAR/VECM tersebut dan terakhir dilakukan analisis

Impulse Response Function (IRF) dan Forecast Error Variance Decomposition

(FEVD). Secara sistematis alur kerangka pemikiran dalam penelitian ini

digambarkan sebagai berikut:

Page 97: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

74

Gambar 2.4

Kerangka Pemikiran

Uji Kausalitas Granger

Stasioner Tidak Stasioner

Uji Kointegrasi Johansen

Stasioner didifferensiasi data

VECM

Ya

Tidak

Pengujian Efficiency Market Hypothesis Pengujian Integrasi

VAR bentuk

difference

Uji Run Uji Autokorelasi

IRF dan FEVD

Indeks Saham Syariah

1. Indonesia/ISSI,

2. Malaysia/DJIMY

3. Jepang/DJIJP

4. Cina/DJICHKU,

5. Eropa/DJIEU, dan

6. Amerika Serikat/IMUS

Interpretasi Hasil Uji

Kesimpulan dan Saran

VAR bentuk level

Efficiency Market Hypothesis dan Integrasi

Uji Kolmogorov S Uji Stasioneritas

Page 98: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

75

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan (Sugiono, 2010:93). Terdapat dua jenis hipotesis, yaitu

hipotesis statistik atau hipotesis nol (H0) dan hipotesis kerja atau hipotesis

alternatif (Ha). Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara hubungan

variabel X dan Y. Sedangkan hipotesis nol menyatakan tidak adanya pengaruh

variabel X terhadap variabel Y (Suharsimi Arikunto, 2014:112). Berikut ini

beberapa hipotesis mengenai efisiensi market hipotesis bentuk lemah dan

integrasi pasar modal syariah enam negara yang terdapat dalam penelitian ini.

1. Hipotesis Pertama

H0 : Pasar modal syariah negara Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika

Serikat/IMUS efisien dalam bentuk lemah.

Ha : Pasar modal syariah negara Indonesia/JKISSI, Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/ DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika

Serikat/IMUS tidak efisien dalam bentuk lemah.

2. Hipotesis Kedua

H0 : Tidak terdapat hubungan kausalitas antara pasar modal syariah di

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan

Page 99: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

76

Amerika Serikat/IMUS dengan pasar modal syariah Indonesia/ISSI.

Ha : Terdapat hubungan kausalitas antara pasar modal syariah di

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan

Amerika Serikat/IMUS dengan pasar modal syariah Indonesia/ISSI.

3. Hipotesis Ketiga

H0 : Tidak terdapat hubungan jangka panjang antara pasar modal syariah

di Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU,

dan Amerika Serikat/IMUS dengan pasar modal syariah

Indonesia/ISSI.

Ha : Terdapat hubungan jangka panjang antara pasar modal syariah di

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan

Amerika Serikat/IMUS dengan pasar modal syariah Indonesia/ISSI.

4. Hipotesis Keempat

H0 : Tidak terdapat kontribusi tiap pasar modal syariah di

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan

Amerika Serikat/IMUS dalam pergerakan pasar modal syariah

Indonesia/ISSI.

Ha : Terdapat kontribusi tiap pasar modal syariah di Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika

Serikat/IMUS dalam pergerakan pasar modal syariah Indonesia/ISSI.

Page 100: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

77

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah pasar modal syariah yang terdapat di tiga

kawasan dan pasar modal yang digunakan adalah pasar modal syariah yang

tercatat dalam Dow Jones Islamic Market Index (DJIMI). Kawasan Asia diwakili

oleh Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Dow Jones Islamic Market

Malaysia (DJIMY), Dow Jones Islamic Market Japan (DJIJP) dan Dow Jones

Islamic Index China Kingdom Unity (DJICHKU), sedangkan kawasan Eropa

diwakili oleh pasar modal syariah Dow Jones Islamic Market Europe (DJIEU),

adapun kawasan Amerika diwakili oleh pasar modal syariah Islamic Market

United States (IMUS). Negara-negara tersebut dipilih berdasarkan pengamatan

peneliti mengenai perkembangan sektor pasar modal syariah dan lainnya, secara

singkat alasan tersebut peneliti uraikan sebagai berikut.

Berdasarkan Laporan Data Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS)

Indonesia tahun 2014, jumlah penduduk di Indonesia sesuai dari hasil Sensus

Penduduk tahun 2010 (SP2010) berjumlah 237.741.326 juta orang dan jumlah

penduduk Indonesia yang beragama Islam berjumlah 207.176.162 jiwa atau

sebesar 87,18%. yang seharusnya jika dilihat dari besarnya penduduk muslim di

Indonesia sangat memungkinkan untuk memiliki pasar modal syariah dengan

Page 101: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

78

tujuan agar para investor muslim dapat ikut berkontribusi dalam pembangunan

negara melalui pasar modal yang sesuai dengan syariat Islam. Perkembangan

pasar modal syariah di Indonesia dimulai sejak tahun 1997 dengan menerbitkan

Reksa Dana Syariah yang diikuti dengan diterbitkannya Obligasi Syariah pada

tahun 2002 dan pada tahun 2000 diterbitkannya Jakarta Islamic Index (JII),

setelah mengalami perkembangan menjadi OJK dan DSN-MUI menerbitkan

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada Mei 2011.

Penduduk Negara Malaysia mayoritas memeluk agama Islam. Secara

geografis Malaysia merupakan negara yang terdekat dengan Indonesia. Hal ini

menjadikan adanya perdagangan bebas antar negara yang dapat memperkuat

hubungan intra kawasan dari kedua negara tersebut. Kemudian Malaysia juga

merupakan negara yang maju dalam hal finansial, hal ini dapat dilihat dari

perkembangan dunia finansial dan investasi Islam di Malaysia. Perkembangan

investasi syariah di pasar modal Malaysia bisa dikatakan baru dimulai setelah

pada tahun 1983 pemerintah Malaysia menerbitkan obligasi syariah yang pertama

dan cukup sukses. Maka dari itu peneliti memilih pasar modal syariah Malaysia

(DJIMY) sebagai salah satu variabel penelitian ini.

Jepang salah satu Negara yang mayoritas penduduknya adalah penganut ateis

(tidak memiliki keyakinan agama). Jumlah Penduduk muslim di Jepang

diperkirakan hanya 100 ribu jiwa. Ini jumlah yang sangat sedikit jika

dibandingkan dengan jumlah total rakyat Jepang yang mencapai jumlah 20 juta

Page 102: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

79

jiwa. Statistik menunjukkan bahwa 80% penduduk Jepang adalah pemeluk Budha

atau Sinto. Sementara Kristen hanya berjumlah 0,7%. Diperkirakan 85% pada

realita orang Jepang adalah ateis sejati. Di tengah – tengah itulah, muslim Jepang

berusaha untuk tetap terus berjalan. Namun, pemerintah Jepang terus mendukung

dengan perkembangan keuangan syariah meskipun terkesan lambat dibandingkan

dengan negara maju lainnya. Nilai pasar modal syariah di Jepang (DJIJP) pada

akhir tahun 2014 sebesar 1247,11 sedangkan di Indonesia (ISSI) jauh lebih kecil

dari Jepang, yaitu sebesar 168.64. Maka dari itu yang membuat peneliti tertarik

untuk memasukan Jepang sebagai variabel dalam penelitian ini.

Cina adalah Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di benua Asia

dengan rasio 19% dari jumlah penduduk di dunia. Namun hanya sebanyak 21,6

juta jiwa atau setara dengan 1,6% dari demografi Cina yang memeluk agama

Islam. Jumlah penduduk muslim yang sedikit di Cina tidak mempengaruhi sektor

keuangan syariah di Cina yang yang terus mengalami peningkatan. Meningkatnya

ekspor-impor berbasis syariah menempatkan Cina sebagai negara yang sangat

diperhitungkan karena aliran uang di pasar Cina dikenal sebagai salah satu yang

terbaik. Meluasnya sektor keuangan Islam di Cina membuat Indonesia cukup

terintegrasi. Sebab komunitas masyarakat regional di kawasan ASEAN dan China

telah membentuk komunitas perdagangan bebas, yakni melalui perjanjian

ACFTA (ASEAN China Free Trade Area). Jumlah penduduk muslim di Cina

lebih sedikit di bandingkan Indonesia namun Cina memiliki pasar modal syariah

Page 103: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

80

yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk

memasukan Cina sebagai variabel penelitian ini.

Jumlah penduduk muslim di Eropa mengalami peningkatan, berdasarkan riset

oleh Pew Research Center menyatakan pertumbuhan penduduk muslim di Eropa

meningkat dari tahun 2010 sebesar 3,8% atau sebanyak 19,5 juta menjadi

meningkat di tahun 2016 sebesar 4.9% atau sebanyak 25,8 juta. Jumlah penduduk

muslim di Eropa yang lebih kecil daripada Indonesia, namun pasar modal syariah

negara Eropa lebih tinggi dibandingkan Indonesia ini yang membuat peneliti

tertarik untuk memasukan Eropa sebagai variabel dalam penelitian ini.

Amerika Serikat adalah negara sekuler sehingga pemerintah tidak mengakui

suatu agama tertentu sebagai agama resmi. Namun pemerintah AS menjamin

kebebasan beragama bagi setiap penduduknya. Menurut laporan pusat penelitian

Pew pada tahun 2014, 70,6% penduduk AS menganut agama Kristen. Adapun

1,9% penduduk AS adalah yahudi. Yahudi menempati posisi agama non-kristen

terbesar di AS. Sedangkan umat muslim di AS sebesar 0,9% dan sisanya 22,8%

penduduk AS menganut paham ateis. Namun pada tahun 2017 jumlah penduduk

muslim di AS meningkat menjadi 1,1%. Meski jumlah penduduk muslim di AS

sangat minoritas dibandingkan dengan penduduk muslim di Indonesia, namun AS

memiliki pasar modal syariah yang lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Selain

itu, Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengembangkan pasar modal

syariah dan equity fund seperti reksadana. Sejak The Amana Fund diluncurkan

Page 104: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

81

oleh The North American Islamic Trust sebagai equity fund pertama di tahun

1986, maka tiga tahun kemudian Dow Jones Index meluncurkan Dow Jones

Islamic Market Index (DJIMI). Maka dari itu, peneliti tertarik untuk memasukan

Amerika Serikat sebagai variabel dalam penelitian ini.

Analisis masalah pada penelitian ini adalah untuk menguji efisiensi pasar

modal syariah menggunakan teori efficiency market hypothesis (EMH) dalam

bentuk lemah dan untuk menganalisis integrasi pasar modal syariah, dengan

melihat 6 (enam) pasar modal syariah yaitu Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS.

B. Jenis dan Sumber Data

Untuk mengumpulkan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini

menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam

bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya

dalam bentuk publikasi. Data sekunder yang diperoleh dari website

www.investing.com. Adapun periode penelitian selama 5 (lima) tahun yaitu dari

01 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2018. Adapun data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini adalah laporan historical price harga saham harian

dari ke enam pasar modal syariah yang berasal dari Indeks Saham Syariah

Indonesia (ISSI), Dow Jones Islamic Market Malaysia (DJIMY), Dow Jones

Islamic Market Japan (DJIJP), Dow Jones Islamic Index China Kingdom Unity

Page 105: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

82

(DJICHKU), Dow Jones Islamic Market Europe (DJIEU), dan Islamic Market

United States (IMUS).

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengamatan atau objek

yang menjadi perhatian kita. Anggota populasi disebut dengan elemen populasi.

Masalah populasi timbul terutama pada penelitian opini yang menggunakan

metode survei sebagai teknik pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini

adalah Index Islamic Global yang merupakan bagian dari Dow Jones Global

Index (DJGI) yang di dalamnya terdiri dari 34 Negara.

2. Sampel

Sampel adalah sebuah kelompok anggota yang menjadi bagian populasi

sehingga juga memiliki karakteristik populasi. Sampel disebut juga sebagian

anggota populasi (Burhan et al., 2012:21). Hasil pengukuran atau karakteristik

dari sampel tersebut disebut “statistik”. Sampel yang digunakan adalah data

time series yang merupakan historical closing price dari ISSI, DJIMY, DJIJP,

DJICHKU, DJIEU, dan IMUS.

Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan

pada metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan

Page 106: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

83

pertimbangan dan kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Pemilihan sampel data dalam penelitian ini berdasarkan kriteria tertentu, yaitu:

1. Pasar modal syariah terbesar di enam negara yang dipilih dan yang memiliki

hubungan kerja sama erat dengan Indonesia.

2. Tersedianya data pasar modal syariah harian selama periode penelitian, yaitu

dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari pihak lain dalam bentuk jadi dan dipublikasikan. Data sekunder

yang dipilih berupa data time series dengan skala harian mulai 01 Januari 2014

sampai dengan 31 Desember 2018 yang diambil dari sumber data

www.investing.com. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu metode pengumpulan data yang

diperoleh dengan cara membaca buku-buku dan surat kabar, mengadakan

penelitian kepustakaan baik melalui buku-buku maupun bahan-bahan serta

literatur-literatur yang berkaitan erat dengan pokok permasalahan yang akan

diteliti seperti jurnal-jurnal.

2. Internet Research, yaitu mengambil data berupa pasar modal syariah enam

negara Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU,

Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS dari sumber www.investing.com.

Page 107: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

84

E. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menguji data harian pasar

modal syariah enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Jepang, Cina, Eropa, dan

Amerika Serikat yang telah dipilih secara berturut-turut sejak 01 Januari 2014

sampai dengan 31 Desember 2018. Penelitian ini menggunakan alat bantu dalam

melakukan analisis data dan pengujian hipotesis, yaitu dengan Microsoft Excel,

EViews, dan SPSS. Langkah pertama dalam pengujian efisiensi pasar bentuk

lemah, yaitu menghitung return harian dari masing-masing pasar modal syariah.

Setelah keseluruhan data terkumpul, maka langkah selanjutnya penulis

menganalisa data tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan. Berbeda dengan

pengujian integrasi pasar modal syariah yang langsung menggunakan data daily

closing price ke enam pasar modal syariah tersebut, dan langkah selanjutnya

melakukan pengujian integrasi dengan estimasi VAR/VECM, kemudian ditarik

kesimpulan.

Return harian pasar modal syariah dapat diperoleh dengan menghitung terlebih

dahulu menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑅𝑡 =𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1

𝑃𝑡−1

Dimana:

𝑅𝑡 = return indeks harian atau return pasar

𝑃𝑡 = indeks hari ke t

𝑃𝑡−1 = indeks hari ke t-1

Page 108: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

85

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian agar dapat diinterpretasikan dan

mudah dipahami adalah:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah teknik statistik yang memberikan informasi hanya

mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan

kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar

atau populasi (Burhan et al., 2012:8). Suatu data dapat dideskripsikan melalui

mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, skewness, dan

kurtosis. Berikut ini penjelasan dari beberapa perhitungan pokok dalam statistik

deskriptif (Wahyu Winarno, 2011:3.9-3.10):

a. Mean (rata-rata) diperoleh dengan menjumlahkan seluruh data dan

membaginya dengan cacah data.

b. Maximum adalah nilai yang paling besar dari data.

c. Minimum adalah nilai yang paling kecil dari data.

d. Standar deviasi adalah ukuran disperse atau penyebaran data.

e. Skewness adalah ukuran asimetri distribusi data di sekitar mean.

f. Kurtosis mengukur ketinggian suatu distribusi.

g. Jarque-Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Uji ini mengukur perbedaan skewness dan kurtosis data

yang dibandingkan dengan apabila datanya bersifat normal.

Page 109: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

86

2. Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov Test)

Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov satu arah. Uji Kolmogorov-Smirnov termasuk dalam uji nonparametrik

untuk kasus satu sampel. Uji ini digunakan untuk menguji asumsi normalitas

data. Tes dalam uji ini adalah tes goodness of fit yang mana tes tersebut untuk

mengukur tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian sampel (data

observasi) dengan distribusi teoritis tertentu. Uji Kolmogorov-Smirnov biasa

digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan

distribusi spesifik/tertentu.

Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menguji goodness of fit antar

distribusi sampel dan distribusi lainnya, uji ini membandingkan serangkaian

data pada sampel terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan mean dan

standar deviasi yang sama. Singkatnya uji ini dilakukan untuk mengetahui

kenormalan distribusi beberapa data. Uji Kolmogorov-Smirnov merupakan uji

yang lebih kuat daripada uji chi-square ketika asumsi-asumsinya terpenuhi. Uji

Kolmogorov-Smirnov juga tidak memerlukan asumsi bahwa populasi

terdistribusi secara normal. Jika signifikansinya > 0,05 maka distribusi normal

dan sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka variabel tidak terdistribusi normal

(Wiratna Sujarweni, 2015: 52-56).

Hipotesis pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut:

H0 : data mengikuti distribusi normal

Page 110: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

87

Ha : data tidak mengikuti distribusi normal

Dasar pengambilan keputusan uji statistik dengan Kolmogorov-Smirnov Z

(1Sample K-S) adalah:

a. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Hal ini berarti data residual terdistribusi tidak normal.

b. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Hal ini berarti data residual terdistribusi normal.

3. Uji Run

Run Test merupakan bagian dari statistik nonparametrik yang dapat

menguji sebuah saham. Uji run nonparametrik digunakan untuk menguji

keacakan rangkaian return apakah return saham di pasar modal dapat

diprediksi. Uji Run dilakukan untuk melihat random walk hypothesis. Uji

random walk digunakan untuk mengetahui apakah harga saham merupakan

deretan harga yang acak atau tidak. Hal ini menyatakan bahwa harga masa

depan tidak dapat diperkirakan dari perubahan sebelumnya dan dari periode ke

periode perubahan harga secara statistik adalah independen atau tidak dapat

diprediksi atau efisien dalam bentuk lemah (Utami, 2018:108).

Pengambilan keputusan pada uji Run adalah sebagai berikut:

1. Jika hasil uji Run menunjukkan nilai signifikan < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa residual tidak random atau terjadi autokorelasi antar

nilai residual.

Page 111: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

88

2. Jika hasil uji Run menunjukkan nilai signifikan > 0,05 dapat disimpulkan

bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.

Dalam run test menggunakan uji Z, dengan langkah yang sebagai berikut:

a. Bandingkan perubahan harga saham harian dengan harga saham harian

sebelumnya.

b. Tentukan posisi perubahannya (naik, turun, tetap).

c. Hitung jumlah masing-masing tanda setiap saham.

d. Hitung runtun sesungguhnya (R) periode yang diobservasi.

e. Hitung expected run, untuk seluruh tanda dengan rumus:

𝑀 =[N(𝑁 + 1) − ∑ ni

23𝑖=1 ]

𝑁

Keterangan:

M = total jumlah run yang diharapkan

N = total jumlah perubahan harga

ni = jumlah perubahan harga untuk tiap tanda

f. Hitung deviasi standar dengan rumus:

𝜎𝑀=

√[∑ 𝑛123

𝑡=1 [∑ 𝑛123

𝑡=1 + 𝑁(𝑁 + 1] − 2𝑁 ∑ 𝑛123

𝑡=1 − 𝑁3]

√𝑁3 (𝑁 − 1)

g. Menghitung Z, karena perubahan harga mengikuti atau menyesuaikan

dengan distribusi normal (random walk) dengan rumus:

𝑍ℎ𝑖𝑡 =[(𝑅 ± 1 2⁄ ) − 𝑚]

𝜎𝑀

Page 112: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

89

Dimana : R adalah jumlah runtun sesungguhnya adalah koreksi

kontinum (+ jika R m dan - >m)

h. Menentukan α dan mengevaluasi hasil pengolahan data berdasarkan nilai Z

yang didapat.

i. Melakukan randomness test, jika besar prob value lebih besar dari α, maka

sampel probabilitas tinggi.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (times-

series) atau ruang (cross section) (Wiratna Sujawerni, 2015:177). Autokorelasi

(autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu observasi dengan

residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih timbul pada data yang bersifat

runtun waktu, karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi

oleh data pada masa-masa sebelumnya. Meskipun demikian, tetap

dimungkinkan autokorelasi dijumpai pada data yang bersifat antar objek (cross

section) (Wing Wahyu Winarno, 2009:5.26).

Autokorelasi terjadi karena beberapa sebab. Wing Wahyu Winarno

(2009:5.26) menyebutkan beberapa penyebab autokorelasi, diantaranya:

a. Data mengandung pergerakan naik turun secara musiman, misalnya kondisi

perekonomian suatu negara yang kadang naik dan kadang menurun.

Page 113: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

90

b. Kekeliruan memanipulasi data, misalnya data tahunan dijadikan data

kuartalan dengan membagi empat.

c. Data runtut waktu, yang meskipun bila dianalisis dengan model yt = a + bxt

+ et, karena datanya bersifat runtut, maka berlaku juga yt-1 = a + bxt-1 + et-

1. Dengan demikian akan terjadi hubungan antara data sekarang dan data

periode sebelumnya.

d. Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner

Pengujian autokorelasi menggunakan uji Lagrange Multiplier (LM Test).

Uji LM Test digunakan untuk menguji masalah autokorelasi tidak hanya pada

derajat pertama (first order) tetapi juga digunakan pada berbagai tingkat

autokorelasi. Oleh karena itu banyak penulis yang menyatakan bahwa uji LM

Test lebih bermanfaat dibanding uji Durbin Watson (DW). Hal ini benar bila

ukuran sampel yang digunakan cukup besar, di atas 100 observasi dan dengan

derajat autokorelasi lebih dari satu Suliyanto (2011: 129-130).

Uji LM Test akan menghasilkan statistik Breusch-Godfrey (BG Test). Untuk

melihat terjadi autokorelasi atau tidak pada Breusch-Godfrey Serial Correlation

LM Test yaitu dengan melihat nilai probabilitas F hitung. Jika nilai F hitung

lebih kecil dari tingkat alpha 0.05 (5%) maka uji hipotesis H0 ditolak artinya

terjadi korelasi, namun jika nilai F hitung lebih besar dari alpha 0.05 (5%) maka

uji hipotesis Ha diterima artinya tidak terjadi autokorelasi.

Page 114: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

91

5. Analisis VAR/VECM

Model Vector Autoregression (VAR) diperkenalkan oleh Christopher Sims

pada tahun 1980. Beik dan Fatmawati (2014:163) memaparkan bahwa jika

sebelumnya univariate autoregression merupakan sebuah persamaan tunggal

(single equation) dengan model linier variabel tunggal (single-variable linear

model), di mana nilai sekarang dari masing-masing variabel dijelaskan oleh lag-

nya sendiri, maka VAR merupakan sebuah n-persamaan dengan n-variabel, di

mana masing-masing variabel dijelaskan oleh nilai lag-nya sendiri, serta nilai

saat ini dan masa lampaunya (current and past values).

Persoalan yang timbul dalam data time series adalah berkaitan dengan

stasioneritas data time series dan kointegrasi. Jika data stasioner dalam bentuk

level maka digunakan model Vector Autoregression (VAR), tetapi jika data

tidak stasioner pada tingkat level, tetapi stasioner pada diferensiasi, dan saling

berkointegrasi maka data memiliki hubungan jangka panjang. Apabila terdapat

kointegrasi, maka model yang digunakan adalah model Vector Error

Correction Model (VECM) (Rasyidin, 2016:20). Jika data stasioner pada

dideferensiasi dan tidak terdapat hubungan jangka panjang, maka model yang

digunakan adalah model VAR in difference. Model VECM ini merupakan

model yang terintriksi (restricted VAR) karena kointegrasi yang menunjukkan

adanya hubungan jangka panjang antar variabel di dalam sistem VAR. Apabila

data stasioner pada proses diferensiasi namun variabel tidak terkointegrasi

Page 115: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

92

disebut model VAR dengan data diferensiasi (VAR in difference) (Widarjono,

2007:374).

Analisis VAR mensyaratkan beberapa pengujian antara lain: Uji

Stasioneritas Unit Root, Uji Optimum Lag, Uji Stabilitas Model VAR, Uji

Kausalitas, Uji Kointegrasi, Model VECM (Jangka Panjang), Analisis Impuls

Response Function (IRF), dan Analisis Forecast Error Variance

Decomposition (FEVD).

a. Uji Stasioneritas (Unit Roots)

Permasalahan stasioneritas data time series yaitu mengenai stasioneritas.

Regresi dengan data time series akan menyebabkan regresi tersebut

meragukan sehingga memungkinkan munculnya regresi palsu (spurious

regression). Model ini mungkin didapat akibat variabel terikat dan variabel

bebas yang digunakan untuk membentuk regresi tidak stasioner. Oleh karena

itu diperlukan uji stasioneritas agar regresi menjadi tidak meragukan dengan

mengubah data yang tidak stasioner menjadi stasioner. Uji yang paling

umum digunakan yaitu Uji Unit Roots yang dikenalkan oleh David Dickey

dan Wayne Fuller atau juga dikenal uji Augmented Dickey-Fuller (ADF)

(Ardina Puspitasi, 2015: 192). Sekumpulan data dinyatakan stasioner jika

nilai rata-rata dan varian dari data time series tersebut tidak mengalami

perubahan secara sistematik sepanjang waktu atau sebagian ahli menyatakan

rata-rata dan variannya konstan (Nachrowi dan Usman, 2006:340).

Page 116: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

93

Pengujian ADF dilakukan menggunakan perangkat lunak Eviews, hasil t

statistik dibandingkan dengan nilai t MacKinnon Critical Value. Jika t-

statistik lebih kecil dari test critical value berarti data tidak stasioner.

Sebaliknya jika t-statistik lebih besar dari test critical value berarti data

stasioner. Dapat juga dengan melihat nilai probabilitas hasil uji ADF. Jika

nilai Probabilitas lebih besar dari tingkat level (1%, 5%, 10%) maka berarti

data tidak stasioner. Sebaliknya jika nilai probabilitas lebih kecil tingkat

level berarti data data stasioner. Pada uji stasioneritas data untuk pengujian

integrasi pasar modal syariah, Rasyidin (2016:20) menyebutkan jika dari

hasil uji ADF menunjukkan data tidak stasioner, maka perlu dilakukan uji

derajat integrasi. Uji derajat integrasi dimaksudkan untuk melihat pada

derajat atau order diferensiasi ke berapa data yang diamati akan stasioner.

b. Penentuan Panjang Lag

Salah satu permasalahan yang terjadi dalam uji stasioneritas adalah

penentuan lag optimal. Permasalahan yang muncul apabila panjang lagnya

terlalu kecil akan membuat model tersebut tidak dapat digunakan karena

kurang mampu menjelaskan hubungannya. Sebaliknya, jika panjang lag

yang digunakan terlalu besar, maka derajat bebasnya (degree of freedom)

akan menjadi lebih besar sehingga tidak efisien lagi dalam menjelaskan

(Shochrul R Ajija, dkk, 2011: 166).

Page 117: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

94

Penentuan lag optimal dapat menggunakan dengan beberapa kriteria

seperti Akaike Information Criteria (AIC), Schwartz Information Criteria

(SIC), Hannan Quinn (HQ), Likelihood Ratio (LR) dan Final Prediction

Error (FPE). Untuk memudahkan penentuan lag optimal model VAR dapat

dilakukan dengan bantuan program komputer Eviews, dimana tanda asterik

(*) mengindikasikan lag order yang ditentukan oleh masing-masing kriteria

dalam penentuan panjangnya lag tersebut.

Untuk mengestimasi model VAR diperlukan panjang kelambanan untuk

melihat keterkaitan suatu variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian

ini panjang kelambanan yang digunakan ketika melakukan estimasi model

VAR adalah menggunakan suatu kriteria yaitu Akaike Information Criterion

(AIC), yaitu dengan memilih hasil estimasi dengan nilai AIC yang paling

kecil. Adapun perhitungan AIC adalah sebagai berikut (Maruddani dan

Safitri, 2008:8):

𝐴𝐼𝐶 = 𝑙𝑜𝑔 [∑ ѐ𝑖

2

𝑛] +

2𝑘

𝑛

Dimana:

∑ ѐ𝑖2 = jumlah kuadrat residual

k = jumlah variabel independen

n = jumlah observasi

Page 118: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

95

c. Stabilitas VAR

Dalam mengestimasi model diperlukan tingkat validasi yang tinggi agar

hasil estimasi yang diperoleh dapat dipercaya. Hasil tersebut dapat dipercaya

jika model persamaan mempunyai stabilitas. Uji stabilitas digunakan untuk

melihat apakah model yang digunakan stabil atau tidak (Ardina Puspitasari,

2015:193).

Stabilitas model VAR dapat dilihat pada nilai modulus yang dimiliki

oleh setiap variabel. Model VAR dikatakan stabil apabila nilai modulus

berada pada radius < 1 dan tidak stabil jika nilai modulus > 1. Jika nilai

Modulus yang paling besar kurang dari satu dan berada pada titik optimal,

maka komposisi tadi sudah berada pada posisi optimal dan model VAR

sudah stabil dan bisa dilanjutkan dengan uji kausalitas dan uji kointegrasi.

d. Uji Kausalitas Granger

Uji kausalitas adalah pengujian untuk menentukan hubungan sebab

akibat antara variabel dalam sistem VAR. Hubungan sebab akibat ini dapat

diuji dengan menggunakan uji kausalitas Granger (Granger Causality Test).

Granger Causality Test ini semata-mata menampilkan suatu rangkaian

kronologis dari perubahan dan pergerakan suatu variabel dalam sistem atau

model. Dasar teori pengujian kausalitas Granger ini adalah bahwa suatu

variabel (misalkan X) dikatakan menyebabkan variabel lain (misalkan Y)

Page 119: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

96

jika Y saat ini dapat diprediksi dengan lebih baik menggunakan seluruh

informasi masa lalu atau nilai-nilai masa lalu dalam variabel X (Juanda dan

Juandi, 2012:145).

Dalam uji kausalitas ini ada 3 (tiga) kemungkinan arah hubungan

kausalitas yang terjadi, yaitu X menyebabkan Y, Y menyebabkan X atau

hubungan timbal balik (dua arah) apabila X menyebabkan Y pada saat yang

bersamaan Y menyebabkan X. Salah satu kesimpulan tersebut dapat diambil

jika hipotesis null kondisi tersebut di atas ditolak, yakni apabila nilai F

statistic > F tabel atau nilai probabilitas yang ditunjukkan Granger Causality

Test pada modul Eviews ternyata lebih kecil daripada selang keyakinan (α)

yang digunakan.

Pengambilan kesimpulan dalam Granger Causality Test dapat dilihat

dari nilai probabilitas. Apabila nilai probabilitas < 0.05, maka terjadi

kausalitas, dan sebaliknya apabila > 0.05, maka tidak terjadi kausalitas.

Page 120: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

97

e. Uji Kointegrasi Johansen

Uji kointegrasi bertujuan untuk menentukan apakah variabel-variabel

yang tidak stasioner terintegrasi atau tidak. Konsep kointegrasi ditemukan

oleh Engle dan Granger (1987) sebagai kombinasi linear dari dua atau lebih

variabel yang tidak stasioner. Kombinasi linear ini dikenal dengan istilah

persamaan kointegrasi dan dapat diinterpretasikan sebagai hubungan

keseimbangan jangka panjang diantara variabel (Beik dan Fatmawati, 2014).

Santosa (2013:84) menjelaskan bahwa jika data time series Y dan X

tidak stasioner pada tingkat level tetapi menjadi stasioner pada tingkat

diferensi pertama, maka kedua data tersebut dikatakan terkointegasi atau

mempunyai hubungan jangka panjang. Jadi dapat dikatakan bahwa uji

kointegrasi hanya dapat dilakukan jika data tersebut berintegrasi pada derajat

yang sama.

Uji kointegrasi data dilakukan ketika uji stasioneritas data menghasilkan

data-data yang tidak stasioner. Uji kointegrasi perlu dilakukan untuk

mengetahui apakah data mempunyai hubungan jangka panjang

(terkointegrasi). Hubungan saling mempengaruhi juga dapat dilihat dari

kointegriasi yang terjadi antar variabel itu sendiri dan menentukan model

yang akan diestimasi, apakah menggunakan VAR biasa atau Vector Error

Correction Model (VECM). Sebagaimana dinyatakan oleh Engle-Granger

Page 121: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

98

(1983) keberadaan variabel non stasioner menyebabkan kemungkinan

adanya hubungan jangka panjang antara variabel di dalam sistem VAR.

Berkaitan dengan hal ini, maka langkah selanjutnya di dalam estimasi VAR

adalah uji kointegrasi untuk mengetahui keberadaan hubungan antar

variabel. Pada langkah ini kita akan mengetahui apakah model kita

merupakan VAR tingkat diferensiasi jika tidak ada kointegrasi dan VECM

bila terdapat kointegrasi.

Santosa (2013:84) menjelaskan Cointegration Johansen Test dapat

digunakan untuk menetukan kointegrasi sejumlah variabel (vektor) dengan

model autoregresif dengan order p dan dirumuskan sebagai berikut:

𝑌𝑡 = 𝐴1𝑌𝑡−1 + 𝐴𝑝𝑌𝑝−1 + 𝐵𝑋𝑡 + 𝜀𝑡

Dimana:

Yt = vektor k dari variabel I nonstokatistik

Xt = vektor d dari deterimistik

ɛt = vektor inovasi

Menurut Ardina Puspitasari, et.al (2015:193) hasil dari uji kointegrasi

Johansen yaitu membandingkan nilai trace statistic dengan critical value

pada taraf nyata 5%. Jika nilai trace statistic lebih besar daripada critical

value maka terdapat kointegrasi di antara variabel. Selain itu juga dapat

Page 122: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

99

dilihat dari nilai probilitasnya, jika nilai probilitasnya lebih kecil dari 0.05

maka variabel tersebut terintegrasi.

f. Estimasi VAR/VECM

Proses estimasi model dengan VAR diawali dengan pengujian

stasioneritas data. Jika data stasioner pada tingkat level maka model VAR

yang terbentuk adalah model VAR biasa (unrestricted VAR). Jika data tidak

stasioner pada tingkat level namun stasioner pada proses diferensiasi data

maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji kointegrasi dengan metode

pengujian kointegrasi Johansen, apakah data mempunyai hubungan jangka

panjang atau tidak. Jika tidak ada kointegrasi maka VAR yang terbentuk

adalah VAR dengan data diferensiasi (VAR in difference). Apabila terdapat

kointegrasi maka model VAR yang terbentuk adalah Vector Error

Correction Model (VECM) yang bersifat model terestriksi.

Vector Error Correction Model (VECM) merupakan bentuk VAR yang

terestriksi. Restriksi tambahan ini harus diberikan karena keberadaan bentuk

data yang tidak stasioner pada level, VECM kemudian memanfaatkan

informasi restriksi kointegrasi tersebut ke dalam spesifikasinya. Oleh karena

itu, VECM sering disebut sebagai desain VAR bagi series non stasioner bagi

hubungan kointegrasi. Dengan demikian dalam VECM terdapat speed of

adjustment dari jangka pendek ke jangka panjang. Adapun model VECM

secara umum adalah sebagai berikut (Beik dan Fatmawati, 2014:164).

Page 123: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

100

∆𝑦𝑡 = 𝜇0𝑥 + 𝜇1𝑥𝑡 + Ԥ𝑥𝑦𝑡−1 + ∆𝑦𝑡−1+ 𝜀𝑡

Dimana:

𝑦𝑡 = vektor yang berisi variabel yang dianalisis dalam penelitian

𝜇0𝑥 = vektor intersep

𝜇1𝑥 = vektor koefisien regresi

𝑡 = time trend

Ԥ𝑥 = 𝛼𝑥 𝛽′ di mana b’ mengandung persamaan kointegrasi

𝑦𝑡−1 = variabel in level

Г𝑖𝑥 = matriks koefisien regresi

k-1 = ordo VECM dari VAR

𝜀𝑡 = error term

Dari hasil estimasi model VECM dapat dilihat Impulse Response

Function (IRF) dan Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) suatu

variabel terhadap variabel lainnya atau terhadap dirinya sendiri IRF maupun

FEVD. Hasil IRF dan FEVD inilah yang selanjutnya akan dianalisis untuk

dapat melihat kedinamisan model. Dari dua analisis tersebut akan dapat

dianalisis respon masing-masing variabel terhadap kejutan variabel lainnya

dan seberapa besar kontribusi masing-masing variabel kepada dekomposisi

varian variabel lainnya.

Page 124: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

101

g. Analisis Impulse Response Function (IRF)

Impulse Response Function (IRF) adalah suatu metode yang digunakan

untuk menentukan respon suatu variabel endogen terhadap suatu shock

tertentu. Hal ini dikarenakan shock variabel, misalnya variabel ke-i, tidak

hanya berpengaruh terhadap variabel ke-i saja tetapi ditransmisikan kepada

semua variabel endogen lainnya melalui struktur dinamis atau struktur lag

dalam VAR (Beik dan Fatmawati, 2014:166).

Model VAR dapat digunakan untuk melihat dampak perubahan dari

suatu variabel dalam sistem terhadap variabel lainnya dalam sistem secara

dinamis. Caranya adalah dengan memberikan guncangan (shocks) pada salah

satu variabel endogen. Guncangan yang diberikan biasanya sebesar satu

standar deviasi dari variabel tersebut (biasanya disebut innovations).

Penelusuran pengaruh guncangan sebesar satu standar deviasi yang dialami

oleh satu variabel di dalam sistem terhadap nilai-nilai semua variabel saat ini

dan beberapa periode mendatang disebut sebagai teknik Impulse Response

Function (IRF) (Juanda dan Juandi, 2012:139).

Widarjono (2007: 380) menjelaskan bahwa Impulse Response Function

merupakan hasil estimasi VAR yang dapat digambarkan dengan grafik

(graph) atau tabel, dengan melihat graph atau tabel IRF kita dapat melihat

Page 125: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

102

seberapa besar respon variabel terhadap kejutan/guncangan sebesar satu

standar deviasi (S.D) dari variabel-variabel di dalam model.

h. Analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)

Analisis FEVD dalam model VAR bertujuan untuk memprediksi

kontribusi persentase varian setiap peubah karena adanya perubahan peubah

tertentu dalam sistem VAR. Pada analisis IRF sebelumnya digunakan untuk

melihat dampak guncangan dari suatu peubah terhadap peubah lainnya,

dalam analisis FEVD digunakan untuk menggambarkan relatif pentingnya

setiap peubah dalam sistem VAR karena adanya shock (Juanda dan Juandi,

2012).

Forecast Error Variance Decomposition berupa tabel yang dapat

memberikan gambaran varian sebuah variabel akibat adanya kejutan variabel

lainnya maupun terhadap dirinya sendiri. Dengan melihat variabel yang

bersifat exogen (menjelaskan) akan dapat diketahui apakah kejutan masing-

masing variabel sangat penting dalam membentuk varian variabel tersebut

dan variabel lainnya dengan kata lain analisis Forecast Error Variance

Decomposition (FEVD) bermanfaat untuk mengetahui kejutan variabel mana

yang paling mempengaruhi perubahan suatu variabel.

F. Operasional Variabel Penelitian

Variabel utama dalam penelitian efisiensi pasar bentuk lemah adalah return

saham harian. Adapun variabel utama dalam penelitian integrasi pasar modal

Page 126: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

103

syariah adalah historical closing price dari pasar modal syariah Indonesia/ISSI,

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika

Serikat/IMUS. Periode dalam penelitian ini, yakni dari 01 Januari 2014 sampai

dengan 31 Desember 2018. Data tersebut diperoleh dari website

www.investing.com. Berikut ini deskripsi variabel utama dari enam indeks yang

akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. ISSI

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) didirikan pada tanggal 12 Mei

2011. ISSI menjadi indikator yang menunjukkan kinerja/pergerakan indeks

harga saham syariah yang terdaftar di Bursa Efek Syariah. Konstituen ISSI

adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan terdaftar menjadi Daftar

Efek Syariah (DES), sehingga ISSI merupakan indeks yang mencerminkan

seluruh saham syariah yang terdaftar di BEI. Konstituen ISSI direview setiap

enam bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan pada bulan

berikutnya.

2. DJIMY

Dow Jones Islamic Market Index Malaysia (DJIMY) adalah indeks saham

berbasis syariah yang ada di Malaysia. Sebelumnya Malaysia telah memiliki

pasar saham syariahnya sendiri yaitu Kuala Lumpur Syariah Index (KLSI),

namun indeks tersebut dinonaktifkan pada tanggal 1 Oktober 2007. DJIMY

diluncurkan bersama dengan indeks DJIM negara lainnya pada Februari 1999.

Page 127: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

104

Metode yang digunakan DJIMY untuk menghitung indeks yaitu kapitalisasi

pasar menggunakan jumlah saham yang beredar atau free-float market

capitalization. (www.djindexes.com)

3. DJIJP

Pada Februari 1999, Dow Jones meluncurkan indeks bursa syariah yang

pertama, yaitu Dow Jones Islamic Market Index (DJIMI) yang merupakan

bagian dari kelompok indeks-indeks global Dow Jones. Sekitar tahun 2000,

ada 117 saham yang terdaftar di Dow Jones Islamic Market Japan Index

(DJIJP) dan dihitung berdasarkan kapitalisasi pasar menggunakan jumlah

saham yang beredar atau free-float market capitalization.

(www.djindexes.com)

4. DJICHKU

Dow Jones Islamic Market China Hongkong USD (DJICHKU) adalah

indeks saham berbasis syariah yang ada di Cina Hongkong. Dow Jones

Islamic Market Index (DJIMI) diluncurkan pada Februari 1999 yang terdapat

69 indeks dari 32 negara yang juga diluncurkannya DJICHKU. Seperti pada

indeks DJIMI lainnya DJICHKU dihitung berdasarkan kapitalisasi pasar

menggunakan jumlah saham yang beredar atau free-float market

capitalization. (www.djindexes.com)

Page 128: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

105

5. DJIEU

Dow Jones Islamic Market Index Europe (DJIEU) adalah indeks saham

berbasis syariah yang ada di Eropa. DJIEU yang mengukur kinerja saham

syariah terbaik di Eropa yang diluncurkan bersamaan dengan 32 negara

lainnya yang termasuk dalam Dow Jones Islamic Market Index (DJIMI).

Metode yang digunakan untuk menghitung indeks ini adalah kapitalisasi pasar

menggunakan jumlah saham yang beredar atau free-float market

capitalization. (www.djindexes.com)

6. IMUS

Dow Jones Islamic Market United States Index (IMUS) diluncurkan

bersama dengan saham-saham dari 32 negara lainnya, mencakup 10 sektor

ekonomi, 18 sektor pasar, 51 kelompok, dan 89 sub kelompok indsutri pada

Februari 1999. Metode yang digunakan untuk menghitung indeks ini adalah

kapitalisasi pasar menggunakan jumlah saham yang beredar atau free-float

market capitalization sama dengan indeks Dow Jones Islamic Market Index di

negara lainnya. (www.djindexes.com)

Page 129: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

106

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Pasar modal dapat dikatakan sebagai barometer untuk melihat kemajuan

suatu negara karena pasar modal memberikan gambaran kesehatan dan

pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan. Sektor pasar modal merupakan

salah satu sektor kegiatan perekonomian global yang dinilai memiliki peluang

yang besar untuk dikembangkan.

Globalisasi pasar sekuritas kini menarik perhatian berbagai pemangku

kepentingan. Adanya kemajuan teknologi dan informasi di era globalisasi menjadi

solusi untuk menghindari risiko investasi yang tinggi dan nilai saham yang dinilai

terlalu rendah (undervalue) jika dilakukan pada satu pasar modal lokal. Semakin

terbukanya sistem finansial dunia membuat investor dapat mengurangi risiko

dengan melakukan investasi di beberapa negara (international risk sharing).

Gejala globalisasi ini dapat menimbulkan gejala menyatunya ekonomi dunia

sehingga memungkinkan terintegrasinya pasar modal yang menyebabkan

munculnya hubungan saling terkait dan saling mempengaruhi hampir seluruh

pasar modal di dunia. Hal ini disebut dengan integrasi pasar modal.

Integrasi pasar modal merupakan suatu keadaan di mana harga-harga saham

di berbagai pasar modal di dunia mempunyai hubungan yang sangat dekat

Page 130: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

107

(closely correlated) antara suatu pasar modal dengan pasar modal lainnya di

dunia, sehingga pasar modal di dunia dapat mencapai suatu harga internasional

(international pricing) atas saham-saham mereka dan memberikan akses yang

tidak terbatas atau hambatan apapun kepada para investor di seluruh dunia untuk

memilikinya.

Upaya memaksimalkan keunggulan bersaing menjadi sesuatu yang harus

dilakukan oleh suatu negara agar tercapai efisiensi dalam pasar modal. Kondisi

pasar efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar yang efisien

adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah

mencerminkan semua informasi yang tersedia. Sehingga investor akan sulit untuk

mendapatkan informasi asimetris (asymmetric information) yang digunakan untuk

memperoleh keuntungan di atas keuntungan yang diharapkan (expected return).

Sehingga integrasi pasar modal menjadi hal yang menarik untuk dikaji bersamaan

dengan efisiensi pasar modal.

Munculnya produk syariah di pasar modal berawal dari keinginan untuk

mengakomodir kebutuhan umat Islam yang ingin berinventasi dengan prinsip

syariah. Hal ini yang melatarbelakangi Bursa Efek Indonesia yang bekerja sama

dengan PT. Danareksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic

Index (JII) pada tahun 2000 dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) pada

tahun 2011 juga turut melengkapi berkembangnya pasar modal syariah di

Indonesia. Perkembangan pasar modal syariah menjadi semakin pesat dan bahkan

Page 131: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

108

negara yang terkenal ateis memiliki pasar modal syariah yang sangat maju.

Meluasnya arus globalisasi ini menjadikan investor negara muslim dapat

melakukan investasi di pasar modal syariah berbagai negara. Sehingga objek

dalam penelitian ini yaitu pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS.

B. Analisis dan Pembahasan Efisiensi Pasar Modal Syariah

Pembahasan pasar efisien dalam bentuk lemah erat kaitannya dengan return

saham di mana pasar efisien dalam bentuk lemah diklasifikasikan menjadi daya

prediksi return. Berdasarkan hal tersebut, maka pengujian efisiensi pasar modal

syariah dalam penelitian ini menggunakan return saham dari nilai penutupan

harian pasar modal syariah periode 01 Januari 2014 s.d. 31 Desember 2018.

Didukung oleh penelitian terdahulu yang menggunakan return saham dari

nilai daily closing price pada pengujian pasar efisien dalam bentuk lemah yang

diantaranya penelitian oleh Kashif Hamid, et.al (2010), Kasilingan Lingaraja, et.al

(2014), Khoa Cuong Phan dan Jian Zhou (2014) Neha Seth dan Sharma (2015),

Hatane Semuel, et.all (2016), Astriyana Prima Kartika, et al (2017), Alia Tri

Utami (2018) dan masih banyak lagi penelitian terdahulu yang menguji efisiensi

pasar dengan menggunakan return saham. Oleh karena itu, analisis singkat

mengenai pola pergerakan return saham ke enam pasar modal syariah akan

dibahas sebagai berikut.

Page 132: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

109

a. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Gambar 4.1. Pergerakan Return Saham atas ISSI

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

.03

.04

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

ISSI

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan return saham ISSI

adalah antara -0.04 hingga 0.04. Indeks ini memiliki return saham terendah

sebesar -3.39 % dan return saham tertinggi sebesar 3.33%.

b. Dow Jones Islamic Market Index Malaysia (DJIMY)

Gambar 4.2. Pergerakan Return Saham atas DJIMY

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

.03

.04

.05

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

DJIMY

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Page 133: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

110

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan return saham

DJIMY adalah antara -0.04 hingga 0.05. Indeks ini memiliki return saham

terendah sebesar -3.45 % dan return saham tertinggi sebesar 4.81 %.

c. Dow Jones Islamic Market Japan (DJIJP)

Gambar 4.3. Pergerakan Return Saham atas DJIJP

-.06

-.04

-.02

.00

.02

.04

.06

.08

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

DJIJP

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan return saham

DJIJP adalah antara -0.06 hingga 0.08. Indeks ini memiliki return saham

terendah sebesar -5.06 % dan return saham tertinggi sebesar 6.79 %.

Page 134: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

111

d. Dow Jones Islamic Market China Hongkong USD (DJICHKU)

Gambar 4.4. Pergerakan Return Saham atas DJICHKU

-.05

-.04

-.03

-.02

-.01

.00

.01

.02

.03

.04

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

DJICHKU

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan return saham

DJICHKU adalah antara -0.05 hingga 0.04. Indeks ini memiliki return saham

terendah sebesar -4.75 % dan return saham tertinggi sebesar 3.44 %.

e. Dow Jones Islamic Market Europe (DJIEU)

Gambar 4.5. Pergerakan Return Saham atas DJIEU

-.08

-.06

-.04

-.02

.00

.02

.04

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

DJIEU

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Page 135: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

112

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan return saham

DJIEU adalah antara -0.08 hingga 0.04 Indeks ini memiliki return saham

terendah sebesar -6.32 % dan return saham tertinggi sebesar 3.19 %.

f. Dow Jones Islamic Market Amerika Serikat (IMUS)

Gambar 4.6. Pergerakan Return Saham atas IMUS

-.06

-.04

-.02

.00

.02

.04

.06

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

IMUS

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan return saham

IMUS adalah antara -0.04 hingga 0.06. Indeks ini memiliki return saham

terendah sebesar -3.97 % dan return saham tertinggi sebesar 4.11 %.

Pengujian pasar modal efisien dalam bentuk lemah pada pasar modal syariah

Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU,

dan Amerika Serikat/IMUS diawali dengan melihat gambaran data penelitian di

pengujian statistik deskriptif, kemudian uji normalitas data dengan uji

Page 136: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

113

Kolmogorov Smirnov, selanjutnya uji Run, setelah itu uji autokorelasi

menggunakan LM-Test dan terakhir uji stasioneritas data dengan Uji Unit Roots

Augmented Dickey Fuller (ADF). Berikut analisis dan pembahasan pengujian

efisiensi ke enam pasar modal syariah:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah teknik statistik yang memberikan informasi

hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji

hipotesis dan kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data

yang lebih besar atau populasi (Burhan et al., 2012: 8). Suatu data dapat

dideskripsikan melalui mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

skewness, kurtosis. Variabel yang digunakan yaitu pasar modal syariah di

Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/

DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS. Dari data satu variabel dependen dan

lima variabel independen tersebut, diujilah pengujian statistik deskriptif

dengan diperoleh hasil sesuai tabel berikut ini:

Page 137: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

114

Tabel 4.1

Hasil Statistik Deskriptif Return Saham Pasar Modal Syariah

ISSI DJIMY DJIJP DJICHKU DJIEU IMUS

Mean -8.99E-05 0.000183 0.000367 -0.000673 9.97E-06 0.000398

Median 0.000000 0.000213 0.000327 -0.000354 0.000353 0.000258

Maximum 0.033378 0.048054 0.067893 0.034436 0.031878 0.041053

Minimum -0.033887 -0.034490 -0.050588 -0.047546 -0.063157 -0.039735

Std. Dev. 0.007804 0.006760 0.010514 0.008003 0.008564 0.008016

Skewness -0.269355 0.184174 -0.012597 -0.367604 -0.523448 -0.440454

Kurtosis 4.967564 8.248017 8.197677 5.521015 6.807674 6.075027

Sum -0.110004 0.223689 0.448290 -0.823301 0.012199 0.487257

Observations 1223 1223 1223 1223 1223 1223

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel 4.1 di atas maka hasil uji statistik deskriptif return

saham dari ke enam pasar modal syariah menunjukkan sampel observasi

sebanyak 1223 hari dari periode 01 Januari 2014 s.d. 31 Desember 2018 yang

menghasilkan data sebagai berikut:

a. Return Saham Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Pasar modal syariah Indonesia/ISSI memiliki rata-rata return saham

(mean) terendah yaitu sebesar -8.99E-05 atau –0,00000899 artinya secara

umum return saham ISSI negatif atau mengalami kerugian sehingga rata-

rata return saham ISSI rendah dan memiliki risiko yang rendah pula.

Sedangkan standar deviasi ISSI sebesar 0.007804 atau dapat dikatakan

Page 138: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

115

bahwa rata-rata penyimpangan ISSI sebesar 0.007804. Nilai standar

deviasi yang tinggi dari nilai rata-rata ISSI menunjukkan bahwa

penyebaran data return harian memiliki perbedaan nilai yang cukup besar

atau terjadi kesenjangan yang cukup besar pada setiap sampel sehingga

dari hasil di atas dapat diketahui juga bahwa ketiga data tidak terdistribusi

normal.

Adapun nilai maksimum ISSI sebesar 0.033378 dan nilai minimum

ISSI sebesar -0.033887. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar modal

syariah Indonesia mengalami fluktuasi yang tidak terlalu besar.

Sedangkan nilai median ISSI sebesar 0. Nilai skewness ISSI sebesar -

0.269355. Hal ini menunjukkan bahwa data cenderung berdistribusi

normal yaitu mendekati nilai 0. Adapun nilai kurtosis sebesar 4.967564,

nilai kurtosis ISSI ini positif dan sangat jauh dari 0 sehingga

menunjukkan data bersifat runcing dan cenderung mengelompok

(homogen). Sedangkan jumlah total ISSI sebesar -0.110004.

b. Dow Jones Islamic Market Malaysia (DJIMY)

Pasar modal syariah Malaysia/DJIMY memiliki rata-rata return

saham (mean) terendah kedua setelah ISSI yaitu sebesar 0.000183 artinya

DJIMY memiliki risiko yang rendah dan return yang rendah juga.

Sedangkan standar deviasi DJIMY sebesar 0.006760 atau dapat dikatakan

Page 139: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

116

bahwa rata-rata penyimpangan DJIMY sebesar 0.006760. Nilai standar

deviasi yang tinggi dari nilai rata-rata DJIMY menunjukkan bahwa

penyebaran data return harian memiliki perbedaan nilai yang cukup besar

atau terjadi kesenjangan yang cukup besar pada setiap sampel sehingga

dari hasil di atas dapat diketahui juga bahwa ketiga data tidak terdistribusi

normal.

Adapun nilai maksimum DJIMY sebesar 0.048054 dan nilai

minimum DJIMY sebesar -0.034490. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

pasar modal syariah Malaysia mengalami fluktuasi yang besar.

Sedangkan nilai median DJIMY sebesar 0.000213. Nilai skewness

DJIMY sebesar 0.184174. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal yaitu mendekati nilai 0. Adapun nilai kurtosis DJIMY

sebesar 8.248017, nilai kurtosis DJIMY ini positif dan sangat jauh dari

0 sehingga menunjukkan data bersifat runcing dan cenderung

mengelompok (homogen). Sedangkan jumlah total DJIMY sebesar

0.223689.

c. Dow Jones Islamic Market Japan (DJIJP)

Pasar modal syariah Jepang/DJIJP memiliki rata-rata return saham

(mean) tinggi yaitu sebesar 0.000367 artinya DJIJP memiliki risiko yang

tinggi dan return yang tinggi juga. Sedangkan standar deviasi DJIJP

sebesar 0.010514 atau dapat dikatakan bahwa rata-rata penyimpangan

Page 140: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

117

DJIJP sebesar 0.010514. Nilai standar deviasi yang tinggi dari nilai rata-

rata DJIJP menunjukkan bahwa penyebaran data return harian memiliki

perbedaan nilai yang cukup besar atau terjadi kesenjangan yang cukup

besar pada setiap sampel sehingga dari hasil di atas dapat diketahui juga

bahwa ketiga data tidak terdistribusi normal.

Adapun nilai maksimum DJIJP sebesar 0.067893 dan nilai minimum

DJIJP sebesar -0.050588. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar modal

syariah Jepang mengalami fluktuasi yang besar. Sedangkan nilai median

DJIJP sebesar 0.000327. Nilai skewness DJIJP sebesar -0.012597. Hal ini

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal yaitu mendekati nilai 0.

Adapun nilai kurtosis DJIJP sebesar 8.197677, nilai kurtosis DJIJP ini

positif dan sangat jauh dari 0 sehingga menunjukkan data bersifat runcing

dan cenderung mengelompok (homogen). Sedangkan jumlah total DJIJP

sebesar 0.448290.

d. Dow Jones Islamic Market China Hongkong USD (DJICHKU)

Pasar modal syariah Cina/DJICHKU memiliki rata-rata return saham

(mean) rendah yaitu sebesar -0.000673 artinya DJICHKU memiliki

return saham yang rendah dan risiko yang rendah juga. Sedangkan

standar deviasi DJICHKU sebesar 0.008003 atau dapat dikatakan bahwa

rata-rata penyimpangan DJICHKU sebesar 0.008003. Nilai standar

deviasi yang tinggi dari nilai rata-rata DJICHKU menunjukkan bahwa

Page 141: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

118

penyebaran data return harian memiliki perbedaan nilai yang cukup besar

atau terjadi kesenjangan yang cukup besar pada setiap sampel sehingga

dari hasil di atas dapat diketahui juga bahwa ketiga data tidak terdistribusi

normal.

Adapun nilai maksimum DJICHKU sebesar 0.034436 dan nilai

minimum DJICHKU sebesar -0.047546 Hasil tersebut menunjukkan

bahwa pasar modal syariah Cina mengalami fluktuasi yang besar.

Sedangkan nilai median DJICHKU sebesar -0.000354. Nilai skewness

DJICHKU sebesar -0.367604. Hal ini menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal yaitu mendekati nilai 0. Adapun nilai kurtosis

DJICHKU sebesar 5.521015, nilai kurtosis DJICHKU ini positif dan

sangat jauh dari 0 sehingga menunjukkan data bersifat runcing dan

cenderung mengelompok (homogen). Sedangkan jumlah total data

DJICHKU sebesar -0.823301.

e. Dow Jones Islamic Market Eropa (DJIEU)

Pasar modal syariah Eropa/DJIEU memiliki rata-rata return saham

(mean) rendah yaitu sebesar 9.97E-06 atau 0.000000997 artinya DJIEU

memiliki return yang rendah dan risiko yang rendah juga. Sedangkan

standar deviasi DJIEU sebesar 0.008564 atau dapat dikatakan bahwa rata-

rata penyimpangan DJIEU sebesar 0.008564. Nilai standar deviasi yang

tinggi dari nilai rata-rata DJIEU menunjukkan bahwa penyebaran data

Page 142: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

119

return harian memiliki perbedaan nilai yang cukup besar atau terjadi

kesenjangan yang cukup besar pada setiap sampel sehingga dari hasil di

atas dapat diketahui juga bahwa ketiga data tidak terdistribusi normal.

Adapun nilai maksimum DJIEU sebesar 0.031878 dan nilai

minimum DJIEU sebesar -0.063157. Hasil tersebut menunjukkan bahwa

pasar modal syariah Eropa mengalami fluktuasi yang besar. Sedangkan

nilai median DJIEU sebesar 0.000353. Nilai skewness DJIEU sebesar -

0.523448. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal yaitu

mendekati nilai 0. Adapun nilai kurtosis DJIEU sebesar 6.807674, nilai

kurtosis DJIEU ini positif dan sangat jauh dari 0 sehingga menunjukkan

data bersifat runcing dan cenderung mengelompok (homogen).

Sedangkan jumlah total data DJIEU sebesar 0.012199.

f. Islamic Market US (IMUS)

Pasar modal syariah Amerika Serikat/IMUS memiliki rata-rata return

saham (mean) positif yaitu sebesar 0.000398 artinya IMUS memiliki

risiko yang tinggi dan return yang tinggi juga. Sedangkan standar deviasi

IMUS sebesar 0.008016 atau dapat dikatakan bahwa rata-rata

penyimpangan IMUS sebesar 0.008016. Nilai standar deviasi yang tinggi

dari nilai rata-rata DJIEU menunjukkan bahwa penyebaran data return

harian memiliki perbedaan nilai yang cukup besar atau terjadi

Page 143: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

120

kesenjangan yang cukup besar pada setiap sampel sehingga dari hasil di

atas dapat diketahui juga bahwa ketiga data tidak terdistribusi normal.

Adapun nilai maksimum IMUS sebesar 0.041053 dan nilai minimum

IMUS sebesar -0.039735. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar modal

syariah Amerika Serikat mengalami fluktuasi yang besar. Sedangkan nilai

median IMUS sebesar 0.000258. Nilai skewness IMUS sebesar -

0.440454. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal yaitu

mendekati nilai 0. Adapun nilai kurtosis IMUS sebesar 6.075027, nilai

kurtosis IMUS ini positif dan sangat jauh dari 0 sehingga menunjukkan

data bersifat runcing dan cenderung mengelompok (homogen).

Sedangkan jumlah total data IMUS sebesar 0.487257.

Statistik deskriptif tidak dapat dijadikan pedoman dalam pengambilan

kesimpulan bahwa pasar efisien dalam bentuk lemah melainkan digunakan

sebagai gambaran dari data yang diteliti, sehingga analisis data lebih lanjut

diperlukan untuk melihat apakah pasar modal syariah ke enam negara ini

efisien dalam bentuk lemah.

2. Uji Kolmogorov Smirnov

Uji Kolmogorov Smirnov digunakan untuk mengetahui apakah suatu data

terdistribusi secara normal atau tidak secara statistik. Berdasarkan penelitian

Astriyana Prima Kartika, et.al (2017:464), pada uji one-sample Kolmogorov

Page 144: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

121

Smirnov Test dapat dinilai memiliki tingkat distribusi nilai return saham yang

normal apabila asymp. Sig. bernilai > nilai signifikansi (a) yaitu sebesar 0,05.

Berikut ini adalah hasil dari uji Kolmogorov Smirnov dari ke enam pasar

modal syariah yang dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

ISSI DJIMY DJIJP DJICHIKU DJIEU IMUS

N 1223 1226 1304 1234 1303 1301

Normal

Parametersa,b

Mean -.0000900 .0001996 .0002824 -.0006760 -.0000609 .0002888

Std. Deviation .00780374 .00676585 .01083000 .00799115 .00864468 .00855452

Most Extreme

Differences

Absolute .055 .062 .073 .052 .057 .093

Positive .034 .062 .068 .032 .051 .065

Negative -.055 -.054 -.073 -.052 -.057 -.093

Test Statistic .055 .062 .073 .052 .057 .093

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .000c .000c .000c .000c .000c

Sumber: data diolah menggunakan SPSS

Pada tabel hasil uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat bahwa nilai

asymptotic return saham ISSI (0.000), DJIMY (0.000), DJIJP (0.000),

DJICHKU (0.000), DJIEU (0.000) dan IMUS (0.000) lebih kecil dari nilai

alpha 5% (0,05) yang berarti return saham tidak terdistribusi normal selama 5

tahun periode pengamatan. Sedangkan hipotesis nol diterima ketika nilai

asymptotic signifikan > α (0,05). Berdasarkan hasil analisis tersebut maka

dapat disimpulkan hipotesis nol (H0) ditolak yang artinya data pasar modal

syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU,

Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS tidak mengikuti distribusi normal.

Page 145: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

122

Hal ini terjadi akibat data ekstrim sehingga menghasilkan distribusi skewness

(kemiringan) pada ke enam pasar modal syariah. Jadi data return saham pasar

modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP,

Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS mempunyai sifat

random (acak) dan fluktuatif yaitu terjadi kenaikan atau penurunan dari satu

periode ke periode waktu yang lain sehingga menghasilkan return saham

tidak berdistribusi secara normal. Hal ini terjadi akibat data ekstrim sehingga

menghasilkan distribusi skewness (kemiringan) pada ke enam pasar modal

syariah. Data daily closing price yang digunakan pada penelitian ini

mempunyai sifat random dan fluktuatif sehingga pengujian normalitas pada

return saham sering menghasilkan return saham yang tidak normal (Phan dan

Zhou, 2014, dan Prakash 2014).

3. Uji Run

Uji run merupakan salah satu analisis nonparametrik yang dapat

digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi.

Jika antar residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa nilai residual

adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data

residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).

Berdasarkan Alia Tri Utami (2018) dan Hatane Semuel, dkk (2016)

pengujian ini dilakukan dengan membandingkan besar Asymp. Sig masing-

masing indeks dengan nilai signifikasi α 5% atau nilai z kurang dari ± 1.96.

Page 146: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

123

Jika Asymp. Sig > α 5%, atau nilai z antara -1.96 sampai 1.96 maka hipotesis

nol diterima yaitu pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS

telah efisien dalam bentuk lemah. Begitu pula sebaliknya bila Asymp. Sig < α

5%, maka hipotesis nol ditolak yang berarti pasar modal syariah tidak efisien

dalam bentuk lemah. Berikut ini adalah hasil dari uji Run dari ke enam pasar

modal syariah yang dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Uji Run

Indeks Asymp. Sig. Z value Keterangan

ISSI 0.855 - 0.183 Pola return saham random

DJIMY 0.753 -0.315 Pola return saham random

DJIJP 0.841 -0.200 Pola return saham random

DJICHKU 0.668 -0.429 Pola return saham random

DJIEU 0.841 -0.200 Pola return saham random

IMUS 0.841 -0.200 Pola return saham random

Sumber: data diolah menggunakan SPSS

Pada tabel 4.2 menyajikan hasil pengujian runtun (Run Test) terhadap

pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP,

Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS dengan periode

lima tahun. Hasil pengujian pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai

Asymp. Sig pada ISSI (0.855), DJIMY (0.753), DJIJP (0.841), DJICHKU

(0.668), DJIEU (0.841), dan IMUS (0.841) lebih besar dari nilai signifikansi

Page 147: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

124

alpha 5% (0,05). Hal ini berarti hipotesis nol (H0) diterima yang menyatakan

bahwa pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP,

Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS telah efisien

dalam bentuk lemah karena harga saham bersifat acak (random walk).

Begitu juga dengan nilai Z pada ISSI (-0.183), DJIMY (-0.315), DJIJP (-

0.200), DJICHKU (-0.429), DJIEU (-0.200), dan IMUS (-0.200) berada

diantara -1.96 dengan 1.96. Hal ini memperkuat bahwa hipotesis nol (H0)

diterima yang berarti pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS

telah efisien dalam bentuk lemah.

Penelitian ini tidak sejalan dengan yang dilakukan oleh Hatane Semuel,

dkk (2016), Astriyana P. Kartika, et.al (2017), Kashif Hamid, et.al (2010),

Guidi dan Gupta (2011), Phan dan Zhou (2014), Neha Seth dan Sharma

(2015) mengatakan bahwa pasar modal tidak efisien dalam bentuk lemah

berdasarkan uji Run. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan pada data

penelitian yang menggunakan pasar modal konvensional dan masa penelitian.

Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Alia Tri Utami (2018),

dan Kasilingan Lingaraja et.al (2014) yang menghasilkan bahwa pasar modal

Indonesia dan Malaysia efisien dalam bentuk lemah. Hal ini berkaitan dengan

pengujian pasar modal syariah di negara Indonesia dan Malaysia yang sama

Page 148: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

125

juga dengan pasar modal konvensional. Hasil run test ini menunjukkan pasar

modal efisien dalam bentuk lemah yang berarti pasar merespon informasi

dengan baik sehingga keseimbangan harga selalu terbentuk seiring dengan

informasi yang masuk. Pada kondisi ini investor tidak dapat hanya

menggunakan analisis teknikal untuk memprediksi harga di masa depan

berdasarkan harga data masa lalu karena terbukti hasil uji ini menghasilkan

bahwa harga bersifat acak.

Dari uraian hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pasar

modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/

DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS telah efisien dalam

bentuk lemah yang mengartikan bahwa harga saham hari ini tidak ada

hubungannya dengan harga saham sebelumnya.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time

series) atau ruang (cross section) (Wiratna Sujawerni, 2015: 177).

Uji yang digunakan untuk melihat adanya autokorelasi atau tidak pada

data adalah uji LM-Test. Uji LM Test akan menghasilkan statistic Breusch-

Godfrey (BG Test). Untuk melihat terjadi autokorelasi atau tidak pada

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test yaitu dengan melihat nilai

Page 149: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

126

Probabilitas F hitung. Jika nilai Probabilitas F hitung lebih kecil dari tingkat

alpha 5% (0,05) maka uji hipotesis H0 ditolak artinya terjadi korelasi, namun

jika nilai Probabilitas F hitung (P-Value) lebih besar dari alpha 5% (0,05)

maka uji hipotesis Ha diterima artinya tidak terjadi autokorelasi. Berikut ini

adalah hasil dari uji autokorelasi ke enam pasar modal syariah yang dapat

dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

No. Variabel Obs*R-Squared Prob. Kesimpulan

1. ISSI 2.625936 0.2690 Tidak terdapat autokorelasi

2. DJIMY 2.618642 0.2700 Tidak terdapat autokorelasi

3. DJIJP 2.649038 0.2659 Tidak terdapat autokorelasi

4. DJICHKU 2.782003 0.2488 Tidak terdapat autokorelasi

5. DJIEU 2.621426 0.2696 Tidak terdapat autokorelasi

6. IMUS 2.694731 0.2599 Tidak terdapat autokorelasi

Sumber: Data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa pasar modal syariah

Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/

DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS tidak memiliki masalah autokorelasi

selama periode lima tahun. Pada indeks ISSI diketahui nilai hitung Obs*R-

square sebesar 2.625936 dengan probabilitas sebesar 0.2690 lebih besar dari

nilai alpha 5% (0,05), maka mengindikasikan bahwa data tidak mengandung

masalah autokorelasi. Pada indeks DJIMY diketahui nilai hitung Obs*R-

Page 150: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

127

square sebesar 2.618642 dengan probabilitas sebesar 0.2700 lebih besar dari

nilai alpha 5% (0,05), maka mengindikasikan bahwa data tidak mengandung

masalah autokorelasi. Pada indeks DJIJP diketahui nilai hitung Obs*R-square

sebesar 2.649038 dengan probabilitas sebesar 0.2659 lebih besar dari nilai

alpha 5% (0,05), maka mengindikasikan bahwa data tidak mengandung

masalah autokorelasi. Pada indeks DJICHKU diketahui nilai hitung Obs*R-

square sebesar 2.782003 dengan probabilitas sebesar 0.2488 lebih besar dari

nilai alpha 5% (0,05), maka mengindikasikan bahwa data tidak mengandung

masalah autokorelasi. Pada indeks DJIEU diketahui nilai hitung Obs*R-

square sebesar 2.621426 dengan probabilitas sebesar 0.2696 lebih besar dari

nilai alpha 5% (0,05), maka mengindikasikan bahwa data tidak mengandung

masalah autokorelasi. Pada indeks IMUS diketahui nilai hitung Obs*R-square

sebesar 2.694731 dengan probabilitas sebesar 0.2599 lebih besar dari nilai

alpha 5% (0,05), maka mengindikasikan bahwa data tidak mengandung

masalah autokorelasi.

Penelitian ini tidak sejalan dengan yang dilakukan oleh Hatane Semuel,

dkk (2016), Kashif Hamid, et.al (2010), Phan dan Zhou (2014), mengatakan

bahwa pasar modal tidak efisien dalam bentuk lemah berdasarkan uji

autokorelasi. Hal ini dikarenakan terdapat perbedaan pada data penelitian

yang menggunakan pasar modal konvensional dan periode penelitian.

Page 151: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

128

Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Alia Tri Utami (2018),

Wenty Y. Eliyawati, et.al (2014) dan Kasilingan Lingaraja et.al (2014) yang

menghasilkan bahwa pasar modal Indonesia dan Malaysia efisien dalam

bentuk lemah berdasarkan uji autokorelasi. Hal ini berkaitan dengan

pengujian pasar modal syariah di negara Indonesia dan Malaysia yang sama

juga dengan pasar modal konvensional. Hasil uji autokorelasi ini mendukung

uji Run.

Dari analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal syariah

Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/

DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS bersifat random atau efisien dalam bentuk

lemah artinya harga saham hari ini tidak ada hubungannya dengan harga

saham sebelumnya karena hasil analisis menunjukkan bahwa data pada ke

enam indeks tidak mengandung masalah autokorelasi.

5. Uji Stasioneritas Unit Roots

Pada penelitian ini, uji stasioneritas dilakukan dengan menggunakan

metode Augmented Dickey Fuller (ADF). Pengambilan keputusan terhadap

stasioneritas data didasarkan pada nilai kritis MacKinnon untuk mengetahui

pada derajat atau order diferensiasi ke berapa data akan stasioner. Hipotesis

dalam uji ini adalah sebagai berikut:

H0 : data tidak stasioner

Ha : data stasioner

Page 152: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

129

Apabila nilai ADF statistik lebih besar daripada nilai kritis MacKinnon,

maka H0 ditolak yang berarti data tersebut stasioner karena tidak mengandung

unit root. Sebaliknya apabila nilai ADF statistik lebih kecil daripada nilai

kritis MacKinnon, maka Ha diterima yang berarti data tersebut tidak stasioner

pada derajat level. Dapat juga dilihat dari nilai probabilitasnya apabila nilai

probabilitas kurang dari taraf satu persen, lima persen, dan sepuluh persen

maka data tersebut stasioner pada taraf tersebut. Berikut hasil pengujian

stasioner data return saham dengan uji akar unit dapat dilihat pada output

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Rangkuman Hasil Uji Stasioner Return Saham Tingkat Level

Indeks ADF Statistic MacKinnon Critical Value

P-Value Keterangan 1 % 5 % 10 %

ISSI -34.57080 -3.435488 -2.863697 -2.567968 0.0000 Stasioner

DJIMY -32.03175 -3.435475 -2.863691 -2.567965 0.0000 Stasioner

DJIJP -41.97478 -3.435157 -2.863550 -2.567890 0.0000 Stasioner

DJICHKU -36.16652 -3.435440 -2.863676 -2.567957 0.0000 Stasioner

DJIEU -35.57690 -3.435161 -2.863552 -2.567891 0.0000 Stasioner

IMUS -36.03142 -3.435169 -2.863556 -2.567893 0.0000 Stasioner

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji unit root data return saham dengan

menggunakan Augmented Dickey Fuller (ADF-Test) menunjukkan bahwa

pada tingkat level nilai statistik ADF lebih besar dari MacKinnon critical

value satu persen, lima persen dan sepuluh persen, dan juga nilai probabilitas

Page 153: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

130

yang lebih kecil dari nilai alpha 5% (0,05) yang berarti H0 ditolak. Jadi, data

return saham pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS

pada tingkat level menunjukkan stasioner yang berarti terbebas dari masalah

unit root atau dengan kata lain pergerakan return saham pada masing-masing

indeks masih relatif stabil, meskipun pergerakannya fluktuatif.

Prakash (2014) menyebutkan bahwa eksistensi data stasioner

menunjukkan bahwa nilai error yang terjadi merupakan fungsi dari nilai error

sebelumnya dengan kata lain ada autokorelasi pada data. Oleh karena itu, data

stasioner menunjukkan kemungkinan dalam memprediksi harga di masa yang

akan datang berdasarkan historical price sehingga investor memiliki

kesempatan untuk memperoleh excess return. Sehingga hasil uji ADF ini

menunjukkan pasar modal syariah tidak efisien dalam bentuk lemah yang

berbanding terbalik dengan uji sebelumnya.

Ketidaksempurnaan yang dimiliki pasar modal dalam biaya transaksi,

kualitas pengungkapan informasi yang buruk, thin trading, peraturan

keuangan, dan akuntansi membuat pengujian efisiensi pasar bentuk lemah

pada pasar modal berkembang sering menghasilkan pasar tidak efisien dalam

bentuk lemah (Alia Tri Utami, 2018).

Page 154: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

131

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alia Tri Utami (2018)

yang mengatakan bahwa pasar modal Indonesia dan Malaysia stasioner yang

berarti pasar tidak efisien dalam bentuk lemah. Data stasioner juga

mendukung penelitian Guidi dan Gupta (2011), Kasilingan Lingaraja, et.al

(2014), Neha Seth dan Sharma (2015). Penelitian ini tidak sejalan dengan

Kashif Hamid, et.al (2010) yang menghasilkan data tidak stasioner. Hal ini

dikarenakan perbedaan data yaitu menggunakan pasar modal konvensional.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pasar modal

syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU,

Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS pada tingkat level menunjukkan

stasioner yaitu terbebas dari masalah akar unit dengan kata lain ada

autokorelasi pada data yang mengartikan bahwa pasar modal syariah tidak

efisien dalam bentuk lemah yang menunjukkan kemungkinan dalam

memprediksi harga di masa yang akan datang berdasarkan historical price.

C. Analisis dan Pembahasan Integrasi Pasar Modal Syariah

Pengujian integrasi pasar modal syariah ini dengan menggunakan data nilai

penutupan harian pasar modal syariah selama periode 01 Januari 2014 s.d. 31

Desember 2018. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Budi Santosa (2013), Irfan

Beik dan Fatmawati (2014), Ardina Puspitasari, et.all (2015), Yudistira Ardhana

(2017) dan M. Rasyidin (2016) dan banyak peneliti lain yang menggunakan data

Page 155: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

132

nilai penutupan harian pada pengujian integrasi pasar modal. Oleh karena itu,

analisis singkat mengenai pola pergerakan nilai penutupan harian ke enam pasar

modal syariah akan di bahas sebagai berikut.

a. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Gambar 4.7. Pergerakan Indeks Saham Syariah Harian atas ISSI

130

140

150

160

170

180

190

200

210

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

ISSI

Sumber: data diolah dari Investing.com dengan Eviews

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan nilai penutupan

ISSI adalah antara 130 hingga 200. Indeks ini memiliki nilai penutupan

terendah sebesar 131.61 pada tanggal 25 September 2015 dan nilai penutupan

tertinggi sebesar 199.61 pada tanggal 29 Januari 2018. Nilai penutupan rata-

rata ISSI sebesar 168.5976.

Page 156: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

133

b. Dow Jones Islamic Market Index Malaysia (DJIMY)

Gambar 4.8. Pergerakan Indeks Saham Syariah Harian atas DJIMY

600

700

800

900

1,000

1,100

1,200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

DJIMY

Sumber: data diolah dari Investing.com dengan Eviews

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan nilai penutupan

DJIMY adalah antara 600 hingga 1200. Indeks ini memiliki nilai penutupan

terendah sebesar 680.92 pada tanggal 27 Desember 2016 dan nilai penutupan

tertinggi sebesar 1105.1 pada tanggal 08 Juli 2014. Nilai penutupan rata-rata

DJIMY sebesar 847.6746.

c. Dow Jones Islamic Market Japan (DJIJP)

Gambar 4.9. Pergerakan Indeks Saham Syariah Harian atas DJIJP

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

2,200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

DJIJP

Sumber: data diolah dari Investing.com dengan Eviews

Page 157: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

134

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan nilai penutupan

DJIJP adalah antara 1000 hingga 2200. Indeks ini memiliki nilai penutupan

terendah sebesar 1133.35 pada tanggal 04 Februari 2014 dan nilai penutupan

tertinggi sebesar 2095.04 pada tanggal 24 Januari 2018. Nilai penutupan rata-

rata DJIJP sebesar 1522.27.

d. Dow Jones Islamic Market China Hongkong USD (DJICHKU)

Gambar 4.10. Pergerakan Indeks Saham Syariah Harian atas DJICHKU

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

2,200

2,400

2,600

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

DJICHKU

Sumber: data diolah dari Investing.com dengan Eviews

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan nilai penutupan

DJICHKU adalah antara 1200 hingga 2600. Indeks ini memiliki nilai

penutupan terendah sebesar 1357.4 pada tanggal 21 Januari 2016 dan nilai

penutupan tertinggi sebesar 2501.3 pada tanggal 07 Juni 2018. Nilai

penutupan rata-rata DJICHKU sebesar 1878.913.

Page 158: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

135

e. Dow Jones Islamic Market Eropa (DJIEU)

Gambar 4.11. Pergerakan Indeks Saham Syariah Harian atas DJIEU

2,600

2,800

3,000

3,200

3,400

3,600

3,800

4,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

DJIEU

Sumber: data diolah dari Investing.com dengan Eviews

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan nilai penutupan

DJIEU adalah antara 1200 hingga 2600. Indeks ini memiliki nilai penutupan

terendah sebesar 2731.72 pada tanggal 11 Februari 2016 dan nilai penutupan

tertinggi sebesar 3908.9 pada tanggal 26 Januari 2018. Nilai penutupan rata-

rata DJIEU sebesar 3298.294.

f. Dow Jones Islamic Market Amerika Serikat (IMUS)

Gambar 4.12. Pergerakan Indeks Saham Syariah Harian atas IMUS

3,000

3,500

4,000

4,500

5,000

5,500

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2014 2015 2016 2017 2018

IMUS

Sumber: data diolah dari Investing.com dengan Eviews

Page 159: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

136

Berdasarkan gambar di atas, terlihat range pergerakan nilai penutupan

IMUS adalah antara 2600 hingga 4000. Indeks ini memiliki nilai penutupan

terendah sebesar 3160.370 pada tanggal 03 Februari 2014 dan nilai penutupan

tertinggi sebesar 5334.820 pada tanggal 29 Agustus 2018. Nilai penutupan

rata-rata IMUS sebesar 3991.618.

Pengujian integrasi pada pasar modal syariah Indonesia/ISSI,

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika

Serikat/IMUS diawali dengan melihat gambaran data penelitian pada pengujian

statistik deskriptif, kemudian uji stasioneritas data dengan Uji Unit Roots

menggunakan Augmented Dickey Fuller (ADF) untuk melihat data stasioner atau

tidak dan pada tingkat derajat ke berapa data akan stasioner. Selanjutnya

penentuan panjang lag atau lag optimum pada indeks saham tersebut, setelah itu

uji stabilitas VAR untuk melihat lag optimum yang telah dipilih tersebut terdapat

masalah unit root atau tidak. Setelah lag optimum sudah diketahui maka

dilanjutkan uji Granger Causality dan uji Kointegrasi Johansen untuk melihat

hubungan jangka panjang variabel. Jika uji Kointegrasi menghasilkan bahwa

pasar modal syariah tersebut ada hubungan jangka panjang (kointegrasi) maka

analisis selanjutnya dilakukan dengan metode VECM (Vector Error Correction

Model) namun jika hasil uji Kointegrasi menghasilkan bahwa tidak terdapat

hubungan jangka panjang maka analisis selanjutnya menggunakan VAR

Indifference. Selanjutnya peramalan dengan uji IRF dan FEVD. Berikut ini

analisis dan pembahasan pengujian integrasi ke enam pasar modal syariah:

Page 160: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

137

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum dari data

daily closing price pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY,

Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS

dalam pengujian integrasi pasar modal syariah. Berikut tabel statistik

deskriptif nilai penutupan harian saham.

Tabel 4.6

Hasil Statistik Deskriptif Daily Closing Price Pasar Modal Syariah

ISSI DJIMY DJIJP DJICHKU DJIEU IMUS

Mean 168.5976 847.6746 1522.270 1878.913 3298.294 3991.618

Median 171.0900 805.3400 1464.290 1794.580 3297.100 3808.220

Maximum 199.6100 1105.100 2095.040 2501.300 3908.900 5334.820

Minimum 131.6100 680.9200 1133.350 1357.400 2731.720 3160.370

Std. Dev. 14.26208 115.4238 252.9743 279.6196 267.3536 524.2594

Skewness -0.436610 0.716052 0.578239 0.526144 0.094112 0.843933

Kurtosis 2.497093 2.289020 2.190302 2.121656 1.980964 2.605448

Sum 206194.8 1036706. 1861736. 2297911. 4033813. 4881749.

Observations 1223 1223 1223 1223 1223 1223

Sumber: data diolah dengan SPSS

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, maka hasil uji statistik deskriptif dari ke

enam pasar modal syariah menunjukkan sampel observations sebanyak 1223

hari dari periode 01 Januari 2014 s.d. 31 Desember 2018 yang menghasilkan

data sebagai berikut:

Page 161: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

138

a. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

Pasar modal syariah Indonesia/ISSI memiliki rata-rata nilai

penutupan harian (mean) terendah yaitu sebesar 168.5976 artinya ISSI

memiliki risiko yang rendah dan return yang rendah juga. Sedangkan

standar deviasi ISSI sebesar 14.26208 atau dapat dikatakan bahwa rata-

rata penyimpangan ISSI sebesar 14.26208. Hal ini berarti mean > standar

deviasi. Standar deviasi adalah pencerminan penyimpangan yang sangat

tinggi, sehingga mengindikasikan bahwa hasil sebaran data yang cukup

baik yaitu normal dan tidak menyebabkan bias.

Adapun nilai maksimum ISSI sebesar 199.61 pada penutupan harian

29 Januari 2018 dan nilai minimum ISSI sebesar 131.61 pada 25

September 2015. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar modal syariah

Indonesia mengalami fluktuasi yang tidak terlalu besar. Sedangkan nilai

median ISSI sebesar 171.09 berada di tanggal 28 Januari 2015. Nilai

skewness ISSI sebesar -0.436610. Hal ini menunjukkan bahwa data

cenderung berdistribusi normal yaitu mendekati nilai 0. Adapun nilai

kurtosis sebesar 2.497093, nilai kurtosis ISSI ini positif dan sangat jauh

dari 0 sehingga menunjukkan data bersifat runcing dan cenderung

mengelompok (homogen). Sedangkan jumlah total ISSI sebesar

206194.8.

Page 162: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

139

b. Dow Jones Islamic Market Malaysia (DJIMY)

Pasar modal syariah Malaysia/DJIMY memiliki rata-rata nilai

penutupan harian (mean) terendah kedua setelah ISSI yaitu sebesar

847.6746 artinya DJIMY memiliki risiko yang rendah dan return yang

rendah juga. Sedangkan standar deviasi DJIMY sebesar 115.4238 atau

dapat dikatakan bahwa rata-rata penyimpangan ISSI sebesar 115.4238.

Hal ini berarti mean > standar deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa

hasil sebaran data yang cukup baik yaitu normal dan tidak menyebabkan

bias.

Adapun nilai maksimum DJIMY sebesar 1105.1 pada penutupan

harian 08 Juli 2014 dan nilai minimum DJIMY sebesar 680.92 pada 27

Desember 2016. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar modal syariah

Malaysia mengalami fluktuasi yang besar. Sedangkan nilai median

DJIMY sebesar 805.34 berada di tanggal 25 Maret 2016. Nilai skewness

DJIMY sebesar 0.716052. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal yaitu mendekati nilai 0. Adapun nilai kurtosis DJIMY

sebesar 2.28902, nilai kurtosis DJIMY ini positif dan sangat jauh dari 0

sehingga menunjukkan data bersifat runcing dan cenderung

mengelompok (homogen). Sedangkan jumlah total DJIMY sebesar

1036706.

Page 163: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

140

c. Dow Jones Islamic Market Japan (DJIJP)

Pasar modal syariah Jepang/DJIJP memiliki rata-rata nilai penutupan

harian (mean) tinggi yaitu sebesar 1522.27 artinya DJIJP memiliki risiko

yang tinggi dan return yang tinggi juga. Sedangkan standar deviasi DJIJP

sebesar 252.9743 atau dapat dikatakan bahwa rata-rata penyimpangan

DJIJP sebesar 252.9743. Hal ini berarti mean > standar deviasi, sehingga

mengindikasikan bahwa hasil sebaran data yang cukup baik yaitu normal

dan tidak menyebabkan bias.

Adapun nilai maksimum DJIJP sebesar 2095.04 pada penutupan

harian 24 Januari 2018 dan nilai minimum DJIJP sebesar 1133.35 pada 04

Februari 2014. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar modal syariah

Jepang mengalami fluktuasi yang besar. Sedangkan nilai median DJIJP

sebesar 1464.29 berada di tanggal 11 Agustus 2015. Nilai skewness DJIJP

sebesar 0.578239. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal

yaitu mendekati nilai 0. Adapun nilai kurtosis DJIJP sebesar 2.190302,

nilai kurtosis DJIJP ini positif dan sangat jauh dari 0 sehingga

menunjukkan data bersifat runcing dan cenderung mengelompok

(homogen). Sedangkan jumlah total DJIJP sebesar 1861736.

d. Dow Jones Islamic Market China Hongkong USD (DJICHKU)

Pasar modal syariah Cina/DJICHKU memiliki rata-rata nilai

penutupan harian (mean) tinggi yaitu sebesar 1878.913 artinya DJICHKU

Page 164: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

141

memiliki risiko yang tinggi dan return yang tinggi juga. Sedangkan

standar deviasi DJICHKU sebesar 279.6196 atau dapat dikatakan bahwa

rata-rata penyimpangan DJICHKU sebesar 279.6196. Hal ini berarti mean

> standar deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa hasil sebaran data

yang cukup baik yaitu normal dan tidak menyebabkan bias.

Adapun nilai maksimum DJICHKU sebesar 2501.3 pada penutupan

harian 07 Juni 2018 dan nilai minimum DJICHKU sebesar 1357.4 pada

21 Januari 2016. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar modal syariah

Cina mengalami fluktuasi yang besar. Sedangkan nilai median DJICHKU

sebesar 1794.58 berada di tanggal 12 Januari 2015. Nilai skewness

DJICHKU sebesar 0.526144. Hal ini menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal yaitu mendekati nilai 0. Adapun nilai kurtosis

DJICHKU sebesar 2.121656, nilai kurtosis DJICHKU ini positif dan

sangat jauh dari 0 sehingga menunjukkan data bersifat runcing dan

cenderung mengelompok (homogen). Sedangkan jumlah total data

DJICHKU sebesar 2297911.

e. Dow Jones Islamic Market Eropa (DJIEU)

Pasar modal syariah Eropa/DJIEU memiliki rata-rata nilai penutupan

harian (mean) tinggi yaitu sebesar 3298.294 artinya DJIEU memiliki

risiko yang tinggi dan return yang tinggi juga. Sedangkan standar deviasi

DJIEU sebesar 267.3536 atau dapat dikatakan bahwa rata-rata

Page 165: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

142

penyimpangan DJIEU sebesar 267.3536. Hal ini berarti mean > standar

deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa hasil sebaran data yang cukup

baik yaitu normal dan tidak menyebabkan bias.

Adapun nilai maksimum DJIEU sebesar 3908.9 pada penutupan

harian 26 Januari 2018 dan nilai minimum DJIEU sebesar 2731.72 pada

11 Februari 2016. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar modal syariah

Eropa mengalami fluktuasi yang besar. Sedangkan nilai median DJIEU

sebesar 3297.1. Nilai skewness DJIEU sebesar 0.094112. Hal ini

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal yaitu mendekati nilai 0.

Adapun nilai kurtosis DJIEU sebesar 1.980964, nilai kurtosis DJIEU ini

positif dan sangat jauh dari 0 sehingga menunjukkan data bersifat runcing

dan cenderung mengelompok (homogen). Sedangkan jumlah total data

DJIEU sebesar 4033813.

f. Dow Jones Islamic Islamic Market US (IMUS)

Pasar modal syariah Amerika Serikat/IMUS memiliki rata-rata nilai

penutupan harian (mean) tertinggi yaitu sebesar 3991.618 artinya IMUS

memiliki risiko yang tinggi dan return yang tinggi juga. Sedangkan

standar deviasi IMUS sebesar 524.2594 atau dapat dikatakan bahwa rata-

rata penyimpangan IMUS sebesar 524.2594. Hal ini berarti mean >

standar deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa hasil sebaran data yang

cukup baik yaitu normal dan tidak menyebabkan bias.

Page 166: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

143

Adapun nilai maksimum IMUS sebesar 5334.82 pada penutupan

harian 29 Agustus 2018 dan nilai minimum IMUS sebesar 3160.37 pada

03 Februari 2014. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pasar modal syariah

Amerika Serikat mengalami fluktuasi yang besar. Sedangkan nilai median

IMUS sebesar 3808.22. Nilai skewness IMUS sebesar 0.843933. Hal ini

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal yaitu mendekati nilai 0.

Adapun nilai kurtosis IMUS sebesar 2.605448, nilai kurtosis IMUS ini

positif dan sangat jauh dari 0 sehingga menunjukkan data bersifat runcing

dan cenderung mengelompok (homogen). Sedangkan jumlah total data

IMUS sebesar 4881749.

2. Uji Stasioneritas Unit Roots

Uji stasioneritas dilakukan dengan menggunakan metode Augmented

Dickey Fuller (ADF). Apabila nilai ADF statistik lebih besar daripada nilai

kritis MacKinnon, maka H0 ditolak yang berarti data tersebut stasioner karena

tidak mengandung unit root. Sebaliknya apabila nilai ADF statistik lebih kecil

daripada nilai kritis MacKinnon, maka Ha diterima yang berarti data tersebut

tidak stasioner pada derajat level. Dapat juga dilihat dari nilai probabilitasnya

apabila nilai probabilitas kurang dari taraf satu persen, lima persen dan

sepuluh persen maka data tersebut stasioner pada taraf tersebut. Jika pada

tingkat level data tidak stasioner maka harus dilakukan differencing data

untuk memperoleh data yang stasioner pada derajat yang sama di first

Page 167: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

144

difference. Berikut hasil pengujian stasioner data return saham dengan uji

akar unit dapat dilihat pada output sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Stasioner Daily Closing Price Pasar Modal Syariah

Indeks

Tingkat Level Tingkat 1st Difference

ADF

Statistic 5 % P-Value

ADF

Statistic 5 % P-Value

ISSI -2.105472 -2.863697 0.2427 -34.46099 -2.863699 0.0000

DJIMY -1.665169 -2.863693 0.4488 -31.72789 -2.863693 0.0000

DJIJP -1.344349 -2.863552 0.6106 -42.67829 -2.863552 0.0001

DJICHKU -1.274592 -2.863676 0.6433 -34.98170 -2.863678 0.0000

DJIEU -1.921177 -2.863552 0.3226 -35.89101 -2.863554 0.0000

IMUS -1.282976 -2.863556 0.6395 -36.05789 -2.863557 0.0000

Keterangan Tidak Stasioner Stasioner

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji stasioneritas, nilai penutupan harian ke enam pasar

modal syariah pada tingkat level dan first difference menunjukkan bahwa

pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/

DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS pada tingkat level

adalah tidak stasioner yang dapat dilihat dari nilai absolut statistik Augmented

Dickey-Fuller (ADF) lebih kecil dari nilai kritikal MacKinnon dan juga dapat

dilihat dari nilai Probabilitas ISSI (0.2427), DJIMY (0.4488), DJIJP (0.6106),

DJICHKU (0.6433), DJIEU (0.3226) dan IMUS (0.6395) yang lebih besar

dari nilai alpha 5 % (0,05) sehingga H0 diterima yang mengindikasikan bahwa

Page 168: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

145

data tersebut adalah data tidak stasioner. Hal ini berarti bahwa ke enam pasar

modal syariah tersebut memiliki kemungkinan hubungan jangka panjang

(terintegrasi).

Uji stasioner pada tingkat level di atas menunjukkan hasil bahwa data

tidak stasioner. Oleh karena itu, semua indeks perlu dilakukan proses first

difference. Setelah dilakukan proses first difference, nilai statistik ADF sudah

lebih besar dari nilai absolut statistik MacKinnon pada berbagai tingkat

probabilitas (1%, 5% dan 10%) dan juga nilai probabilitas ISSI (0.0000),

DJIMY (0.0000), DJIJP (0.0001), DJICHKU (0.0000), DJIEU (0.0000) dan

IMUS (0.0000) sudah lebih kecil dari nilai alpha 5% (0,05). Hal ini berarti H0

ditolak yang mengindikasikan bahwa data pasar modal syariah

Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/

DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS Serikat telah stasioner pada derajat

pertama atau first difference yang mengartikan bahwa ke enam pasar modal

syariah mempunyai hubungan jangka panjang.

3. Penentuan Panjang Lag

Penentuan lag optimal dapat menggunakan beberapa kriteria seperti

Akaike Information Criteria (AIC), Schwartz Information Criteria (SIC),

Hannan Quinn (HQ), Likelihood Ratio (LR) dan Final Prediction Error

(FPE). Untuk memudahkan penentuan lag optimal model VAR dapat

dilakukan dengan bantuan program komputer Eviews, di mana kriteria yang

Page 169: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

146

mempunyai nilai paling kecil yang ditunjukkan oleh tanda asterik (*) pada

hasil lag optimal.

Dalam penelitian ini panjang kelambanan yang digunakan ketika

melakukan estimasi model VAR adalah menggunakan suatu kriteria yaitu

Akaike Information Criteria (AIC), yaitu dengan memilih hasil estimasi

dengan nilai AIC yang paling kecil (Robiyanto dan Hartanto, 2018:5). Berikut

ini penentuan lag optimal ke enam pasar modal syariah:

a. Lag Optimal antara DJIMY dengan ISSI

Tabel 4.8 Penentuan Lag Optimal atas DJIMY dengan ISSI

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -6313.010 NA 111.1383 10.38653 10.39492* 10.38969*

1 -6306.034 13.91769 110.5956 10.38163 10.40682 10.39111

2 -6302.024 7.986665 110.5938 10.38162 10.42359 10.39742

3 -6294.435 15.09008 109.9430* 10.37572* 10.43447 10.39783

4 -6292.705 3.435582 110.3542 10.37945 10.45499 10.40789

5 -6290.588 4.195010 110.6966 10.38255 10.47488 10.41730

6 -6284.370 12.30209* 110.2936 10.37890 10.48802 10.41998

S Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh panjang lag optimal yang

direkomendasikan adalah pada lag ketiga yang memiliki nilai AIC

terkecil yang ditandai dengan adanya tanda asterik (*). Hasil uji lag

DJIMY dengan ISSI ini mengindikasikan bahwa derajat kelembapan

variabel-variabel untuk menjadi stasioner adalah 3 (tiga).

Page 170: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

147

b. Lag Optimal antara DJIJP dengan ISSI

Tabel 4.9 Penentuan Lag Optimal atas DJIJP dengan ISSI

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -7303.509 NA 566.7313 12.01564 12.02403 12.01880

1 -7284.935 37.05512 553.3087 11.99167 12.01685* 12.00115*

2 -7278.206 13.40308* 550.8306 11.98718 12.02915 12.00298

3 -7274.017 8.329913 550.6594* 11.98687* 12.04563 12.00899

4 -7271.783 4.435315 552.2611 11.98977 12.06532 12.01821

5 -7269.149 5.220452 553.5035 11.99202 12.08435 12.02678

6 -7264.631 8.938640 553.0328 11.99117 12.10029 12.03225

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh panjang lag optimal yang

direkomendasikan adalah pada lag ketiga yang memiliki nilai AIC

terkecil yang ditandai dengan adanya tanda asterik (*). Hasil uji lag

DJIJP dengan ISSI ini mengindikasikan bahwa derajat kelembapan

variabel-variabel untuk menjadi stasioner adalah 3 (tiga).

c. Lag Optimal antara DJICHKU dengan ISSI

Tabel 4.10 Penentuan Lag Optimal atas DJICHKU dengan ISSI

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -13065.09 NA 7264468. 21.47426 21.48265 21.47742

1 -7580.848 10941.44 891.0142* 12.46811* 12.49328* 12.47759*

2 -7580.259 1.173511 896.0227 12.47372 12.51566 12.48951

3 -7577.859 4.771607 898.3826 12.47635 12.53507 12.49845

4 -7574.671 6.328636 899.5826 12.47768 12.55318 12.50610

5 -7574.071 1.188322 904.6241 12.48327 12.57554 12.51801

6 -7569.260 9.520087* 903.4192 12.48194 12.59098 12.52299

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Page 171: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

148

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh panjang lag optimal yang

direkomendasikan adalah pada lag kesatu yang memiliki nilai AIC

terkecil yang ditandai dengan adanya tanda asterik (*). Hasil uji lag

DJICHKU dengan ISSI mengindikasikan bahwa derajat kelembapan

variabel-variabel untuk menjadi stasioner adalah 1 (satu).

d. Lag Optimal antara DJIEU dengan ISSI

Tabel 4.11. Penentuan Lag Optimal atas DJIEU dengan ISSI

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -7991.469 NA 1757.062 13.14715 13.15555* 13.15031*

1 -7989.183 4.559454 1762.024 13.14997 13.17515 13.15945

2 -7985.385 7.566056 1762.608 13.15030 13.19227 13.16610

3 -7981.728 7.272097 1763.602 13.15087 13.20962 13.17299

4 -7977.380 8.631194 1762.594 13.15030 13.22584 13.17873

5 -7971.441 11.76920* 1756.985* 13.14711* 13.23944 13.18186

6 -7969.442 3.955932 1762.777 13.15040 13.25952 13.19147

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh panjang lag optimal yang

direkomendasikan adalah pada lag keempat yang memiliki nilai AIC

terkecil yang ditandai dengan adanya tanda asterik (*). Hasil uji lag

DJIEU dengan ISSI ini, mengindikasikan bahwa derajat kelembapan

variabel-variabel untuk menjadi stasioner adalah 5 (lima).

Page 172: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

149

e. Lag Optimal antara IMUS dengan ISSI

Tabel 4.12. Penentuan Lag Optimal atas IMUS dengan ISSI

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -8146.886 NA 2268.827 13.40277 13.41117* 13.40593*

1 -8140.273 13.19174 2259.100 13.39848 13.42366 13.40796

2 -8132.570 15.34383 2245.381 13.39238 13.43435 13.40818

3 -8127.615 9.852843 2241.857 13.39081 13.44957 13.41293

4 -8126.664 1.887324 2253.130 13.39583 13.47137 13.42427

5 -8118.870 15.44753* 2239.114* 13.38959* 13.48192 13.42435

6 -8117.085 3.530552 2247.290 13.39323 13.50235 13.43431

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh panjang lag optimal yang

direkomendasikan adalah pada lag ke empat yang memiliki nilai AIC

terkecil yang ditandai dengan adanya tanda asterik (*). Hasil uji lag

IMUS dengan ISSI ini, mengindikasikan bahwa derajat kelembapan

variabel-variabel untuk menjadi stasioner adalah 5 (lima).

4. Uji Stabilitas VAR

Panjang lag optimum telah diperoleh dari pengujian sebelumnya. Setelah

itu lag optimum yang telah dipilih harus diuji. Uji stabilitas digunakan untuk

melihat apakah model yang digunakan stabil atau tidak.

Stabilitas model VAR dapat dilihat pada nilai modulus yang dimiliki oleh

setiap variabel. Model VAR dikatakan stabil apabila nilai modulus berada

pada radius < 1 dan tidak stabil jika nilai modulus > 1 (Ardina Puspitasari,

Page 173: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

150

2015:193). Jika nilai Modulus yang paling besar kurang dari satu dan berada

pada titik optimal, maka komposisi tadi sudah berada pada posisi optimal dan

model VAR sudah stabil. Stabilitas model VAR dapat dilihat dari invers root

karakteristik AR Polinominalnya. Berikut ini adalah hasil dari uji stabilitas

VAR ke enam pasar modal syariah:

a. Uji Stabilitas VAR antara DJIMY dengan ISSI

Berdasarkan panjang lag yang telah ditentukan sebelumnya maka

digunakan lag optimum 3 untuk DJIMY dengan ISSI.

Tabel 4.13. Pengujian Stabilitas VAR DJIMY dengan ISSI

Root Modulus

0.183213 - 0.404893i 0.444416

0.183213 + 0.404893i 0.444416

0.386716 0.386716

-0.384097 0.384097

-0.131160 - 0.215058i 0.251899

-0.131160 + 0.215058i 0.251899

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai modulusnya

kurang dari 1, sehingga dapat dikatakan bahwa model VAR stabil. Hasil

uji ini menandakan bahwa analisis Impulse Response Function (IRF) dan

analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) yang dihasilkan

dianggap valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya, yaitu uji

kausalitas dan uji kointegrasi.

Page 174: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

151

b. Uji Stabilitas VAR antara DJIJP dengan ISSI

Berdasarkan panjang lag yang telah ditentukan sebelumnya maka

digunakan lag optimum 3 untuk DJIJP dengan ISSI.

Tabel 4.14. Pengujian Stabilitas VAR DJIJP dengan ISSI

Root Modulus

0.192486 - 0.403574i 0.447128

0.192486 + 0.403574i 0.447128

-0.211255 - 0.344144i 0.403812

-0.211255 + 0.344144i 0.403812

-0.374718 0.374718

0.243691 0.243691

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai modulusnya

kurang dari 1, sehingga dapat dikatakan bahwa model VAR stabil. Hasil

uji ini menandakan bahwa analisis Impulse Response Function (IRF) dan

analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) yang dihasilkan

dianggap valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya, yaitu uji

kausalitas dan uji kointegrasi.

c. Uji Stabilitas VAR antara DJICHKU dengan ISSI

Berdasarkan panjang lag yang telah ditentukan sebelumnya maka

digunakan lag optimum 1 untuk DJICHKU dengan ISSI.

Page 175: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

152

Tabel 4.15 Pengujian Stabilitas VAR DJICHKU dengan ISSI

* Root Modulus

0.995932 0.995932

0.985458 0.985458

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai modulusnya

kurang dari 1, sehingga dapat dikatakan bahwa model VAR stabil. Hasil

uji ini menandakan bahwa analisis Impulse Response Function (IRF) dan

analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) yang dihasilkan

dianggap valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya, yaitu uji

kausalitas dan uji kointegrasi.

d. Uji Stabilitas VAR antara DJIEU dengan ISSI

Berdasarkan panjang lag yang telah ditentukan sebelumnya maka

digunakan lag optimum 5 untuk DJIEU dengan ISSI.

Tabel 4.16 Pengujian Stabilitas VAR DJIEU dengan ISSI

Root Modulus

0.499276 - 0.413070i 0.648000

0.499276 + 0.413070i 0.648000

-0.258274 - 0.537929i 0.596719

-0.258274 + 0.537929i 0.596719

-0.584546 0.584546

0.432001 - 0.385774i 0.579177

0.432001 + 0.385774i 0.579177

-0.139038 - 0.507902i 0.526589

Page 176: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

153

-0.139038 + 0.507902i 0.526589

-0.479198 0.479198

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai modulusnya

kurang dari 1, sehingga dapat dikatakan bahwa model VAR stabil. Hasil

uji ini menandakan bahwa analisis Impulse Response Function (IRF) dan

analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) yang dihasilkan

dianggap valid. dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya, yaitu uji

kausalitas dan uji kointegrasi.

e. Uji Stabilitas VAR antara IMUS dengan ISSI

Berdasarkan panjang lag yang telah ditentukan sebelumnya maka

digunakan lag optimum 5 untuk IMUS dengan ISSI.

Tabel 4.17 Pengujian Stabilitas VAR IMUS dengan ISSI

Root Modulus

-0.220329 - 0.627626i 0.665176

-0.220329 + 0.627626i 0.665176

0.492946 - 0.418680i 0.646753

0.492946 + 0.418680i 0.646753

-0.605441 0.605441

-0.475719 0.475719

-0.027832 - 0.449609i 0.450469

-0.027832 + 0.449609i 0.450469

0.292831 - 0.196200i 0.352483

0.292831 + 0.196200i 0.352483

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Page 177: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

154

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai modulusnya

kurang dari 1, sehingga dapat dikatakan bahwa model VAR stabil. Hasil

uji ini menandakan bahwa analisis Impulse Response Function (IRF) dan

analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) yang dihasilkan

dianggap valid dan dapat dilanjutkan ke pengujian selanjutnya, yaitu uji

kausalitas dan uji kointegrasi.

5. Uji Kausalitas Granger

Menurut Juanda dan Juandi (2012:145) Uji kausalitas adalah pengujian

untuk menentukan hubungan sebab akibat antara variabel dalam sistem VAR.

hubungan sebab akibat ini dapat diuji dengan menggunakan uji kausalitas

Granger (Granger Causality Test).

Dalam uji kausalitas ini ada 3 (tiga) kemungkinan arah hubungan

kausalitas yang terjadi, yaitu X menyebabkan Y, Y menyebabkan X atau

hubungan timbal balik terjadi (dua arah) apabila X menyebabkan Y pada saat

yang bersamaan Y menyebabkan X. Untuk menguji kausalitas tersebut,

apabila nilai probabilitas lebih kecil daripada nilai alpha 0,05, maka hipotesis

nol diterima yang berarti terjadi Kausalitas Granger, dan sebaliknya apabila

nilai probabilitas lebih besar daripada nilai alpha 0,05, maka hipotesis nol

ditolak yang berarti tidak terjadi Kausalitas Granger. Berikut ini adalah hasil

dari uji Kausalitas Granger dari ke enam pasar modal syariah:

Page 178: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

155

a. Uji Kausalitas Granger antara DJIMY dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 3 (tiga), sehingga uji

Kausalitas Granger antara DJIMY dengan ISSI akan dilakukan pada lag

tersebut.

Tabel 4.18

Hasil Uji Kausalitas Granger atas DJIMY dengan ISSI

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

D(DJIMY) does not Granger Cause D(ISSI) 1219 2.93506 0.0324

D(ISSI) does not Granger Cause D(DJIMY) 0.63729 0.5911

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji Kausalitas Granger di atas, terlihat bahwa nilai

probabilitas pertama lebih kecil dari nilai alpha 5% yaitu 0.0324 < 0.05

yang berarti H0 ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa DJIMY

berpengaruh signifikan terhadap ISSI. Namun sebaliknya, nilai

probabilitas kedua lebih besar dari nilai alpha 5%, yaitu 0.5911 > 0.05

yang berarti H0 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa ISSI tidak

berpengaruh signifikan terhadap DJIMY. Dengan demikian terjadi

hubungan kausalitas satu arah antara DJIMY dengan ISSI, namun tidak

sebaliknya di mana ISSI tidak mempunyai hubungan kausalitas terhadap

DJIMY.

Page 179: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

156

b. Uji Kausalitas Granger antara DJIJP dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 3 (tiga), sehingga uji

Kausalitas Granger antara DJIJP dengan ISSI akan dilakukan pada lag

tersebut.

Tabel 4.19

Hasil Uji Kausalitas Granger atas DJIJP dengan ISSI

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

D(DJIJP) does not Granger Cause D(ISSI) 1219 0.17205 0.9153

D(ISSI) does not Granger Cause D(DJIJP) 1.55148 0.1995

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji Kausalitas Granger di atas, terlihat bahwa nilai

probabilitas pertama lebih besar dari nilai alpha 5% yaitu 0.9153 > 0.05

yang berarti H0 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa DJIJP tidak

berpengaruh signifikan terhadap ISSI. Begitu juga dengan nilai

probabilitas kedua lebih besar dari nilai alpha 5%, yaitu 0.1995 > 0.05

yang berarti H0 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa ISSI tidak

berpengaruh signifikan terhadap DJIJP. Dengan demikian tidak terdapat

hubungan kausalitas antara ISSI dengan DJIJP dan juga tidak terdapat

hubungan kausalitas antara DJIJP dengan ISSI.

Page 180: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

157

c. Uji Kausalitas Granger antara DJICHKU dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 1 (satu), sehingga uji

Kausalitas Granger antara DJICHKU dengan ISSI akan dilakukan pada

lag tersebut.

Tabel 4.20

Hasil Uji Kausalitas Granger atas DJICHKU dengan ISSI

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

D(DJICHKU) does not Granger Cause D(ISSI) 1221 0.61122 0.4345

D(ISSI) does not Granger Cause D(DJICHKU) 0.56296 0.4532

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji Kausalitas Granger di atas, terlihat bahwa nilai

probabilitas pertama lebih besar dari nilai alpha 5% yaitu 0.4345 > 0.05

yang berarti H0 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa DJICHKU tidak

berpengaruh signifikan terhadap ISSI. Begitu juga dengan nilai

probabilitas kedua lebih besar dari nilai alpha 5%, yaitu 0.4532 > 0.05

yang berarti H0 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa ISSI tidak

berpengaruh signifikan terhadap DJICHKU. Dengan demikian tidak

terdapat hubungan kausalitas antara ISSI dengan DJICHKU dan juga tidak

terdapat hubungan kausalitas antara DJICHKU dengan ISSI.

Page 181: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

158

d. Uji Kausalitas Granger antara DJIEU dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 5 (lima), sehingga uji

Kausalitas Granger antara DJIEU dengan ISSI akan dilakukan pada lag

tersebut.

Tabel 4.21

Hasil Uji Kausalitas Granger atas DJIEU dengan ISSI

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

D(DJIEU) does not Granger Cause D(ISSI) 1217 0.24497 0.9424

D(ISSI) does not Granger Cause D(DJIEU) 1.73221 0.1243

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji Kausalitas Granger di atas, terlihat bahwa nilai

probabilitas pertama lebih besar dari nilai alpha 5% yaitu 0.9424 > 0.05

yang berarti H0 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa DJIEU tidak

berpengaruh signifikan terhadap ISSI. Begitu juga dengan nilai

probabilitas kedua lebih besar dari nilai alpha 5%, yaitu 0.1243 > 0.05

yang berarti H0 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa ISSI tidak

berpengaruh signifikan terhadap DJIEU. Dengan demikian tidak terdapat

hubungan kausalitas antara ISSI dengan DJIEU dan juga tidak terdapat

hubungan kausalitas antara DJIEU dengan ISSI.

Page 182: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

159

e. Uji Kausalitas Granger antara IMUS dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 6 (enam), sehingga uji

Kausalitas Granger antara IMUS dengan ISSI akan dilakukan pada lag

tersebut.

Tabel 4.22

Hasil Uji Kausalitas Granger atas IMUS dengan ISSI

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

D(IMUS) does not Granger Cause D(ISSI) 1217 0.80583 0.5455

D(ISSI) does not Granger Cause D(IMUS) 4.38152 0.0006

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji kausalitas Granger di atas, terlihat bahwa nilai

probabilitas pertama lebih besar dari nilai alpha 5% yaitu 0.5455 > 0.05

yang berarti H0 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa IMUS tidak

berpengaruh signifikan terhadap ISSI. Namun sebaliknya, nilai

probabilitas kedua lebih kecil dari nilai alpha 5%, yaitu 0.0006 lebih kecil

dari 0.05 yang berarti H0 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa ISSI

berpengaruh signifikan terhadap IMUS. Dengan demikian terjadi

hubungan kausalitas satu arah antara ISSI dengan IMUS, namun tidak

sebaliknya di mana IMUS tidak mempunyai hubungan kausalitas terhadap

ISSI.

Page 183: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

160

6. Uji Kointegrasi Johansen

Uji kointegrasi data dilakukan ketika uji stasioneritas data menghasilkan

data-data yang tidak stasioner pada tingkat level. Kemudian data menjadi

stasioner pada first difference, sehingga pengujian kointegrasi dilakukan

menggunakan data harga saham yang stasioner pada derajat yang sama (first

difference), maka pengujian kointegrasi dilakukan untuk melihat apakah

dalam jangka panjang terdapat kesamaan pergerakan dan stabilitas hubungan

antara kedua variabel penelitian tersebut.

Dalam penelitian ini menggunakan Uji Kointegrasi Johansen. Uji

dilakukan dengan menggunakan Eviews. Menurut Ardina Puspitasari, et.al

(2015:193) hasil dari uji Kointegrasi Johansen yaitu membandingkan nilai

trace statistic dengan critical value pada taraf nyata 5%. Jika nilai trace

statistic lebih besar daripada critical value maka terdapat kointegrasi diantara

variabel. Uji kointegrasi digunakan untuk menentukan model yang akan

diestimasi, apakah menggunakan VAR (Vector Auto Regression) atau Vector

Error Correction Model (VECM). Jika hasilnya terjadi hubungan jangka

panjang antar variabel (terintegrasi) maka analisis selanjutnya menggunakan

VECM, namun jika hasilnya menunjukkan tidak terjadi kointegrasi maka

analisis selanjutnya menggunakan VAR. Berikut ini adalah hasil dari uji

Kointegrasi Johansen dari ke enam pasar modal syariah:

Page 184: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

161

a. Uji Kointegrasi Johansen antara DJIMY dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 3 (tiga), sehingga uji

Kointegrasi Johansen antara DJIMY dengan ISSI akan dilakukan pada lag

tersebut.

Tabel 4.23

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas DJIMY dengan ISSI

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.238289 577.6687 15.49471 0.0001

At most 1 * 0.182977 246.1431 3.841466 0.0000

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.238289 331.5256 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.182977 246.1431 3.841466 0.0000

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji Kointegrasi Johansen di atas, terlihat bahwa

nilai trace statistic lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%,

yaitu 577.6687 > 15.49471. Begitu juga dengan nilai Max-Eigen Statistic

lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%, yaitu 331.5256 >

14.26460 yang berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan dibuktikan dengan

adanya tanda asterik (*) pada Trace dan Max-Eigen Value. Hal ini

Page 185: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

162

mengindikasikan bahwa DJIMY memiliki hubungan keseimbangan

jangan panjang (kointegrasi) dengan ISSI. Dengan demikian, analisis

selanjutnya akan menggunakan model VECM (Vector Error Correction

Model).

b. Uji Kointegrasi Johansen antara DJIJP dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 3 (tiga), sehingga uji

Kointegrasi Johansen antara DJIJP dengan ISSI akan dilakukan pada lag

tersebut.

Tabel 4.24

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas DJIJP dengan ISSI

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.237422 630.0445 15.49471 0.0001

At most 1 * 0.218256 299.9054 3.841466 0.0000

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.237422 330.1391 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.218256 299.9054 3.841466 0.0000

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Page 186: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

163

Berdasarkan tabel uji Kointegrasi Johansen di atas, terlihat bahwa

nilai Trace Statistic lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%,

yaitu 630.0445 > 15.49471. Begitu juga dengan nilai Max-Eigen Statistic

lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%, yaitu 330.1391 >

14.26460 yang berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan dibuktikan dengan

adanya tanda asterik (*) pada Trace dan Max-Eigen Value. Hal ini

mengindikasikan bahwa DJIJP memiliki hubungan keseimbangan jangan

panjang (kointegrasi) dengan ISSI. Dengan demikian, analisis selanjutnya

akan menggunakan model VECM (Vector Error Correction Model).

c. Uji Kointegrasi Johansen antara DJICHKU dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 1 (satu), sehingga uji

Kointegrasi Johansen antara DJICHKU dengan ISSI akan dilakukan pada

lag tersebut.

Tabel 4.25

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas DJICHKU dengan ISSI

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.360511 1041.479 15.49471 1.0000

At most 1 * 0.334079 496.0334 3.841466 0.0000

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Page 187: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

164

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.360511 545.4457 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.334079 496.0334 3.841466 0.0000

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji Kointegrasi Johansen di atas, terlihat bahwa

nilai trace statistic lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%,

yaitu 1041.479 > 15.49471. Begitu juga dengan nilai Max-Eigen Statistic

lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%, yaitu 545.4457 >

14.26460 yang berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan dibuktikan dengan

adanya tanda asterik (*) pada Trace dan Max-Eigen Value. Hal ini

mengindikasikan bahwa DJICHKU memiliki hubungan keseimbangan

jangan panjang (kointegrasi) dengan ISSI. Dengan demikian, analisis

selanjutnya akan menggunakan model VECM (Vector Error Correction

Model).

d. Uji Kointegrasi Johansen antara DJIEU dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 5 (lima), sehingga uji

Kointegrasi Johansen antara DJIEU dengan ISSI akan dilakukan pada lag

tersebut.

Page 188: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

165

Tabel 4.26

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas DJIEU dengan ISSI

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.185332 457.3913 15.49471 0.0001

At most 1 * 0.157322 208.1430 3.841466 0.0000

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.185332 249.2484 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.157322 208.1430 3.841466 0.0000

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji Kointegrasi Johansen di atas, terlihat bahwa

nilai trace statistic lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%,

yaitu 457.3913 > 15.49471. Begitu juga dengan nilai Max-Eigen Statistic

lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%, yaitu 249.2484 >

14.26460 yang berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan dibuktikan dengan

adanya tanda asterik (*) pada Trace dan Max-Eigen Value. Hal ini

mengindikasikan bahwa DJIEU memiliki hubungan keseimbangan jangan

panjang (kointegrasi) dengan ISSI. Dengan demikian, analisis selanjutnya

akan menggunakan model VECM (Vector Error Correction Model).

Page 189: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

166

e. Uji Kointegrasi Johansen antara IMUS dengan ISSI

Berdasarkan nilai panjang lag yang sudah ditentukan sebelumnya,

menunjukkan bahwa lag yang dipilih adalah lag 6 (enam), sehingga uji

Kointegrasi Johansen antara IMUS dengan ISSI akan dilakukan pada lag

tersebut.

Tabel 4.27

Hasil Uji Kointegrasi Johansen atas IMUS dengan ISSI

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.187026 450.2104 15.49471 0.0001

At most 1 * 0.150564 198.4303 3.841466 0.0000

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.187026 251.7801 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.150564 198.4303 3.841466 0.0000

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan tabel uji Kointegrasi Johansen di atas, terlihat bahwa

nilai trace statistic lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%,

yaitu 450.2104 > 15.49471. Begitu juga dengan nilai Max-Eigen Statistic

lebih besar dari critical value pada taraf nyata 5%, yaitu 251.7801 >

14.26460 yang berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan dibuktikan dengan

Page 190: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

167

adanya tanda asterik (*) pada Trace dan Max-Eigen Value. Hal ini

mengindikasikan bahwa DJIEU memiliki hubungan keseimbangan jangan

panjang (kointegrasi) dengan ISSI. Dengan demikian, analisis selanjutnya

akan menggunakan model VECM (Vector Error Correction Model).

7. Estimasi VECM

Berdasarkan hasil dari pengujian Kointegrasi Johansen sebelumnya yang

menunjukkan pasar modal syariah Malaysia, Jepang, Cina, Eropa dan

Amerika Serikat memiliki hubungan jangka panjang (kointegrasi) dengan

pasar modal syariah Indonesia, maka proses analisis selanjutnya

menggunakan model VECM (Vector Error Correction Model).

Proses estimasi model dengan VECM dilakukan dengan berbagai tahap

uji praestimasi yaitu uji stasioneritas data, penentuan panjang lag, uji stabilitas

VAR, uji kausalitas, dan uji kointegrasi. Dari pengujian stasioneritas data

pada tingkat level menunjukkan data ke enam pasar modal syariah tidak

stasioner maka dilakukan pengujian stasioneritas pada tingkat first difference

dan menghasilkan data stasioner. Ketika data stasioner maka data telah siap

dianalisis lebih lanjut pada tingkat difference. Selanjutnya menentukan lag

optimum dari setiap variabel kemudian dilanjutkan dengan uji stabilitas VAR.

Setelah diketahui lag optimum pada data stasioner tingkat pertama maka

selanjutnya melakukan uji Kausalitas Granger untuk melihat hubungan

kausalitas antar variabel. Setelah itu melakukan uji kointegrasi dengan metode

Page 191: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

168

pengujian Kointegrasi Johansen, apakah data mempunyai hubungan jangka

panjang atau tidak. Jika tidak ada kointegrasi maka VAR yang terbentuk

adalah VAR dengan data diferensiasi (VAR in difference). Apabila terdapat

kointegrasi maka model VAR yang terbentuk adalah Vector Error Correction

Model (VECM) yang bersifat model teristriksi.

Adanya hubungan jangka panjang pada uji Kointegrasi pasar modal

syariah ini maka analisis dilanjutkan dengan model VECM. Hasil estimasi

VECM dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh jangka

pendek dan jangka panjang antar ke enam pasar modal syariah. Penentuan

signifikansi hasil VECM adalah dengan membandingkan nilai statistik hasil

estimasi mutlak, yaitu apabila variabel X memiliki nilai t-statistik yang lebih

besar dari -1.96 maka variabel X memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel Y dan sebaliknya jika variabel variabel Y memiliki nilai t-statistik

yang lebih besar dari 1.96 maka variabel Y memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel X. Berikut ini adalah hasil estimasi VECM dari

ke enam pasar modal syariah :

a. Estimasi VECM antara DJIMY dengan ISSI

Setelah dilakukan uji Kointegrasi Johansen antara DJIMY dengan ISSI

yang menghasilkan bahwa adanya hubungan jangka panjang (kointegrasi),

maka selanjutnya akan dilakukan estimasi VECM.

Page 192: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

169

Tabel 4.28

Hasil Estimasi VECM atas DJIMY dengan ISSI

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

D(DJIMY(-1)) -0.076494

(0.01056)

[-7.24350]

C -0.051133

Error Correction: D(ISSI,2) D(DJIMY,2)

CointEq1 -0.991115 2.093563

(0.05485) (0.27406)

[-18.0701] [ 7.63900]

D(ISSI(-1),2) 0.032583 -1.473413

(0.04724) (0.23603)

[ 0.68979] [-6.24259]

D(ISSI(-2),2) 0.001969 -1.010814

(0.03885) (0.19412)

[ 0.05069] [-5.20707]

D(ISSI(-3),2) -0.027418 -0.550893

(0.02838) (0.14183)

[-0.96594] [-3.88416]

D(DJIMY(-1),2) -0.061095 -0.557858

(0.00639) (0.03193)

[-9.56134] [-17.4724]

D(DJIMY(-2),2) -0.051419 -0.335087

(0.00669) (0.03345)

[-7.68030] [-10.0167]

D(DJIMY(-3),2) -0.019644 -0.142318

(0.00572) (0.02856)

Page 193: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

170

[-3.43655] [-4.98272]

C 0.003130 0.009155

(0.04350) (0.21734)

[ 0.07195] [ 0.04212]

Berdasarkan hasil estimasi VECM antara DJIMY dengan ISSI,

menunjukkan terdapat dua persamaan VECM yang memuat persamaan

kointegrasi serta variabel yang merupakan hasil differencing dari lag tiap

variabel. Berikut ini dua persamaan VECM yang terbentuk sekaligus

penjelasannya.

.D(ISSI,2) = - 0.991115 D(ISSI) - 0.076494 D(DJIMY) -

0.051133 + 0.032583 D(ISSI(-1),2) + 0.001969

D(ISSI(-2),2) -0.027418 D(ISSI(-3),2) - 0.061095

D(DJIMY(-1),2) -0.051419 D(DJIMY(-2),2) -

0.019644 D(DJIMY(-3),2) + 0.003130

D(DJIMY,2) = 2.093563 D(ISSI) - 0.076494 D(DJIMY) - 0.051133

-1.473413 D(ISSI(-1),2) - 1.010814 D(ISSI(-2),2) -

0.550893 D(ISSI(-3),2) - 0.557858 D(DJIMY(-1),2)

-0.335087 D(DJIMY(-2),2) - 0.142318 D(DJIMY(-

3),2) + 0.009155

Page 194: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

171

Berdasarkan hasil estimasi cointegrating vector dalam model VECM

di atas dapat diketahui bahwa DJIMY memiliki nilai t-statistik yang lebih

besar dari 1,96 yaitu -7.24350 > 1,96 yang menunjukkan bahwa DJIMY

(-0.076494) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cointegrating

vector, yang berarti pasar modal syariah Malaysia berkontribusi

signifikan pada hubungan jangka panjang dengan pasar modal syariah di

Indonesia. Selain itu, koefisien speed of adjustment DJIMY pada

cointegrating vector sebesar 2.093563 dinilai signifikan secara statistik (t-

statistik 7.63900 > 1,96) yang mengartikan bahwa pada saat terjadi

disequilibrium dalam jangka pendek terhadap keseimbangan jangka

panjang, maka DJIMY akan menyesuaikan positif sebesar 2.093563.

Begitupun dengan koefisien speed of adjustment ISSI sebesar -0.991115

dinilai signifikan secara statistik (t-statistik -18.0701 > -1.96) yang

mengartikan bahwa pada saat terjadi disequilibrium dalam jangka pendek

terhadap keseimbangan jangka panjang, maka ISSI akan menyesuaikan

negatif sebesar -0.991115. Jadi dalam jangka panjang, DJIMY

berpengaruh negatif terhadap ISSI yang berarti kenaikan DJIMY akan

menyebabkan ISSI menurun, dan penurunan DJIMY akan menyebabkan

ISSI mengalami peningkatan.

Pada persamaan pertama di atas, diketahui bahwa DJIMY

memberikan pengaruh yang signifikan secara negatif terhadap pergerakan

Page 195: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

172

ISSI baik pada 1, 2 ataupun 3 hari sebelumnya sedangkan ISSI sendiri

sama sekali tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Adapun pada

persamaan kedua, DJIMY memberikan pengaruh yang signifikan secara

negatif terhadap pergerakan ISSI baik pada 1, 2 maupun 3 hari

sebelumnya begitupun dengan ISSI yang juga memberikan pengaruh

signifikan secara negatif pada 1, 2 maupun 3 hari sebelumnya.

b. Estimasi VECM antara DJIJP dengan ISSI

Setelah dilakukan uji Kointegrasi Johansen antara DJIJP dengan ISSI

yang menghasilkan bahwa adanya hubungan jangka panjang (kointegrasi),

maka selanjutnya akan dilakukan estimasi VECM.

Tabel 4.29

Hasil Estimasi VECM atas DJIJP dengan ISSI

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

D(DJIJP(-1)) -0.087228

(0.00715)

[-12.2016]

C 0.014234

Error Correction: D(ISSI,2) D(DJIJP,2)

CointEq1 -0.689630 5.942842

(0.04892) (0.51502)

[-14.0983] [ 11.5390]

Page 196: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

173

D(ISSI(-1),2) -0.181970 -4.688693

(0.04445) (0.46795)

[-4.09426] [-10.0196]

D(ISSI(-2),2) -0.135333 -2.748156

(0.03807) (0.40088)

[-3.55442] [-6.85539]

D(ISSI(-3),2) -0.105369 -1.656215

(0.02864) (0.30158)

[-3.67862] [-5.49180]

D(DJIJP(-1),2) -0.047305 -0.497932

(0.00413) (0.04353)

[-11.4406] [-11.4375]

D(DJIJP(-2),2) -0.032756 -0.361471

(0.00367) (0.03862)

[-8.93019] [-9.35986]

D(DJIJP(-3),2) -0.017199 -0.127601

(0.00268) (0.02817)

[-6.42759] [-4.52913]

C 0.001777 0.001650

(0.04548) (0.47887)

[ 0.03906] [ 0.00344]

Berdasarkan hasil estimasi VECM antara DJIJP dengan ISSI,

menunjukkan terdapat dua persamaan VECM yang memuat persamaan

kointegrasi serta variabel yang merupakan hasil differencing dari lag tiap

variabel. Berikut ini dua persamaan VECM yang terbentuk sekaligus

penjelasannya.

D(ISSI,2) = -0.689630 D(ISSI) - 0.087228D(DJIJP) + 0.014234

Page 197: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

174

- 0.181970 D(ISSI(-1),2) - 0.135333 D(ISSI(-2),2) -

0.105369 D(ISSI(-3),2) - 0.047305 D(DJIJP(-1),2) -

0.051419 D(DJIJP(-2),2) - 0.019644 D(DJIJP(-3),2)

+ 0.001777

D(DJIJP,2) = 5.942842 D(ISSI) - 0.087228 D(DJIJP) + 0.014234

- 4.688693 D(ISSI(-1),2) - 2.748156 D(ISSI(-2),2) -

1.656215 D(ISSI(-3),2) - 0.497932 D(DJIMY(-1),2)

- 0.361471 D(DJIMY(-2),2) - 0.127601 D(DJIMY(-

3),2) + 0.001650

Berdasarkan hasil estimasi cointegrating vector dalam model VECM

di atas dapat diketahui bahwa DJIMY memiliki nilai t-statistik yang lebih

besar dari 1,96 yaitu -12.2016 > -1,96 yang menunjukkan bahwa DJIMY

(-0.087228) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cointegrating

vector, yang berarti pasar modal syariah Malaysia berkontribusi

signifikan pada hubungan jangka panjang dengan pasar modal syariah di

Indonesia. Selain itu, koefisien speed of adjustment DJIJP pada

cointegrating vector sebesar 5.942842 dinilai signifikan secara statistik (t-

statistik 11.5390 > 1.96) yang mengartikan bahwa pada saat terjadi

disequilibrium dalam jangka pendek terhadap keseimbangan jangka

panjang, maka DJIJP akan menyesuaikan negatif sebesar 5.942842.

Begitupun dengan koefisien speed of adjustment ISSI sebesar -0.689630

Page 198: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

175

dinilai signifikan secara statistik (t-statistik -14.0843 > -1.96) yang

mengartikan bahwa pada saat terjadi disequilibrium dalam jangka pendek

terhadap keseimbangan jangka panjang, maka ISSI akan menyesuaikan

negatif sebesar -0.689630. Jadi dalam jangka panjang, DJIJP berpengaruh

positif terhadap ISSI yang berarti kenaikan DJIJP akan menyebabkan

ISSI meningkat, dan penurunan DJIJP akan menyebabkan ISSI

mengalami penurunan juga.

Pada persamaan pertama dan kedua di atas, diketahui bahwa DJIMY

memberikan pengaruh yang signifikan secara negatif terhadap pergerakan

ISSI baik pada 1, 2 ataupun 3 hari sebelumnya, begitu juga dengan ISSI

sendiri memberikan pengaruh yang signifikan secara negatif pada 1, 2

ataupun 3 hari sebelumnya. Hal ini menunjukkan dalam jangka pendek

DJIMY memberikan pengaruh yang negatif terhadap ISSI di mana ketika

DJIMY naik maka ISSI akan menurun dan begitu juga sebaliknya ketika

DJIMY menurun maka ISSI akan meningkat.

c. Estimasi VECM antara DJICHKU dengan ISSI

Setelah dilakukan uji Kointegrasi Johansen antara DJICHKU dengan ISSI

yang menghasilkan bahwa adanya hubungan jangka panjang (kointegrasi),

maka selanjutnya akan dilakukan estimasi VECM.

Page 199: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

176

Tabel 4.30

Hasil Estimasi VECM atas DJICHKU dengan ISSI

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

D(DJICHKU(-1)) -0.018736

(0.00299)

[-6.25684]

C -0.024467

Error Correction: D(ISSI,2) D(DJICHKU,2)

CointEq1 -0.983060 3.601198

(0.03982) (0.62469)

[-24.6863] [ 5.76477]

D(ISSI(-1),2) 0.033941 -1.729784

(0.02882) (0.45214)

[ 1.17761] [-3.82580]

D(DJICHKU(-1),2) -0.010075 -0.464174

(0.00160) (0.02515)

[-6.28472] [-18.4583]

C 0.002633 0.042585

(0.04393) (0.68907)

[ 0.05995] [ 0.06180]

Berdasarkan hasil estimasi VECM antara DJICHKU dengan ISSI,

menunjukkan terdapat dua persamaan VECM yang memuat persamaan

kointegrasi serta variabel yang merupakan hasil differencing dari lag tiap

variabel. Berikut ini dua persamaan VECM yang terbentuk sekaligus

penjelasannya.

Page 200: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

177

D(ISSI,2) = -0.983060 D(ISSI) - 0.018736 D(DJICHKU) -

0.024467 + 0.033941 D(ISSI(-1),2) - 0.010075

D(DJICHKU(-1),2) + 0.002633

D(DJICHKU,2) = 3.601198 D(ISSI) - 0.018736 D(DJICHKU) -

0.024467 - 1.729784 D(ISSI(-1),2) -0.464174

D(DJICHKU(-1),2) + 0.042585

Berdasarkan hasil estimasi cointegrating vector dalam model VECM

di atas dapat diketahui bahwa DJICHKU memiliki nilai t-statistik yang

lebih besar dari 1,96 yaitu -6.25684 > -1,96 yang menunjukkan bahwa

DJICHKU (-0.018736) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

cointegrating vector, yang berarti pasar modal syariah Cina berkontribusi

signifikan pada hubungan jangka panjang dengan pasar modal syariah di

Indonesia. Selain itu, koefisien speed of adjustment DJICHKU pada

cointegrating vector sebesar 3.601198 dinilai signifikan secara statistik (t-

statistik 5.76477 > 1.96) yang mengartikan bahwa pada saat terjadi

disequilibrium dalam jangka pendek terhadap keseimbangan jangka

panjang, maka DJICHKU akan menyesuaikan positif sebesar 3.601198.

Begitupun dengan koefisien speed of adjustment ISSI sebesar -0.983060

dinilai signifikan secara statistik (t-statistik -24.6863 > -1.96) yang

mengartikan bahwa pada saat terjadi disequilibrium dalam jangka pendek

terhadap keseimbangan jangka panjang, maka ISSI akan menyesuaikan

Page 201: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

178

negatif sebesar -0.983060. Jadi dalam jangka panjang, DJICHKU

berpengaruh negatif terhadap ISSI yang berarti kenaikan DJICHKU akan

menyebabkan ISSI menurun, dan penurunan DJICHKU akan

menyebabkan ISSI mengalami peningkatan.

Pada persamaan pertama di atas, diketahui bahwa DJICHKU

memberikan pengaruh yang signifikan secara negatif terhadap pergerakan

ISSI pada 1 hari sebelumnya, sedangkan ISSI sendiri tidak memberikan

pengaruh yang signifikan. Adapun pada persamaan kedua di atas,

diketahui DJICHKU memberikan pengaruh yang signifikan secara negatif

terhadap pergerakan ISSI pada 1 hari sebelumnya, begitu juga dengan

ISSI sendiri memberikan pengaruh yang signifikan secara negatif pada 1

hari sebelumnya.

d. Estimasi VECM antara DJIEU dengan ISSI

Setelah dilakukan uji Kointegrasi Johansen antara DJIEU dengan ISSI

yang menghasilkan bahwa adanya hubungan jangka panjang (kointegrasi),

maka selanjutnya akan dilakukan estimasi VECM.

Tabel 4.31

Hasil Estimasi VECM atas DJIEU dengan ISSI

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

Page 202: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

179

D(DJIEU(-1)) -0.019893

(0.00322)

[-6.16895]

C -0.029970

Error Correction: D(ISSI,2) D(DJIEU,2)

CointEq1 -1.140772 8.137079

(0.07443) (1.45640)

[-15.3261] [ 5.58712]

D(ISSI(-1),2) 0.169530 -5.929874

(0.06725) (1.31589)

[ 2.52082] [-4.50636]

D(ISSI(-2),2) 0.118709 -4.167838

(0.05953) (1.16473)

[ 1.99421] [-3.57837]

D(ISSI(-3),2) 0.058196 -2.815214

(0.05043) (0.98667)

[ 1.15409] [-2.85326]

D(ISSI(-4),2) 0.063216 -2.099711

(0.04054) (0.79325)

[ 1.55932] [-2.64699]

D(ISSI(-5),2) 0.026599 -0.916329

(0.02902) (0.56783)

[ 0.91654] [-1.61373]

D(DJIEU(-1),2) -0.018392 -0.671438

(0.00186) (0.03638)

[-9.89057] [-18.4537]

D(DJIEU(-2),2) -0.014943 -0.504151

(0.00201) (0.03925)

[-7.44851] [-12.8437]

D(DJIEU(-3),2) -0.011317 -0.347348

(0.00200) (0.03921)

Page 203: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

180

[-5.64725] [-8.85869]

D(DJIEU(-4),2) -0.007323 -0.288866

(0.00183) (0.03572)

[-4.01170] [-8.08768]

D(DJIEU(-5),2) -0.002998 -0.208098

(0.00143) (0.02799)

[-2.09537] [-7.43398]

C -0.000866 -0.007860

(0.04361) (0.85338)

[-0.01985] [-0.00921]

Berdasarkan hasil estimasi VECM antara DJIEU dengan ISSI,

menunjukkan terdapat dua persamaan VECM yang memuat persamaan

kointegrasi serta variabel yang merupakan hasil differencing dari lag tiap

variabel. Berikut ini dua persamaan VECM yang terbentuk sekaligus

penjelasannya.

D(ISSI,2) = -1.140772 D(ISSI) - 0.019893 D(DJIEU) - 0.029970

+ 0.169530 D(ISSI(-1),2) + 0.118709 D(ISSI(-2),2)

+ 0.058196 D(ISSI(-3),2) + 0.063216 D(ISSI(-4),2)

+ 0.026599 D(ISSI(-5),2) - 0.018392 D(DJIEU(-

1),2) - 0.014943 D(DJIEU(-2),2) - 0.011317

D(DJIEU(-3),2) - 0.007323 D(DJIEU(-4),2) -

0.002998 D(DJIEU(-5),2) - 0.000866

Page 204: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

181

D(DJIEU,2) = 8.137079 D(ISSI) - 0.019893 D(DJIEU) - 0.029970 -

5.929874 D(ISSI(-1),2) - 4.167838 D(ISSI(-2),2) -

2.815214 D(ISSI(-3),2) - 2.099711 D(ISSI(-4),2) -

0.002998 D(ISSI(-5),2) - 0.671438 D(DJIEU(-1),2)

- 0.504151D(DJIEU(-2),2) - 0.347348 D(DJIEU(-

3),2) - 0.288866 D(DJIEU(-4),2) - 0.208098

D(DJIEU(-5),2) - 0.007860

Berdasarkan hasil estimasi cointegrating vector dalam model

VECM di atas dapat diketahui bahwa DJIEU memiliki nilai t-statistik

yang lebih besar dari 1,96 yaitu -6.16895 > -1,96 yang menunjukkan

bahwa DJIEU (-0.019893) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

cointegrating vector, yang berarti pasar modal syariah Eropa

berkontribusi signifikan pada hubungan jangka panjang dengan pasar

modal syariah di Indonesia. Selain itu, koefisien speed of adjustment

DJIEU pada cointegrating vector sebesar 8.137079 dinilai signifikan

secara statistik (t-statistik 5.58712 > 1.96) yang mengartikan bahwa pada

saat terjadi disequilibrium dalam jangka pendek terhadap keseimbangan

jangka panjang, maka DJIEU akan menyesuaikan positif sebesar

8.137079. Begitupun dengan koefisien speed of adjustment ISSI sebesar -

1.140772 dinilai signifikan secara statistik (t-statistik -15.326 > -1.96)

yang mengartikan bahwa pada saat terjadi disequilibrium dalam jangka

Page 205: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

182

pendek terhadap keseimbangan jangka panjang, maka ISSI akan

menyesuaikan negatif sebesar -1.140772. Jadi dalam jangka panjang,

DJIEU berpengaruh negatif terhadap ISSI yang berarti kenaikan DJIEU

akan menyebabkan ISSI menurun, dan penurunan DJIEU akan

menyebabkan ISSI mengalami peningkatan.

Pada persamaan pertama di atas, diketahui bahwa DJIEU

memberikan pengaruh yang signifikan secara negatif terhadap pergerakan

ISSI pada 1, 2, 3, 4, dan 5 hari sebelumnya sedangkan ISSI sendiri

memberikan pengaruh yang signifikan secara positif pada 1 dan 2 hari

sebelumnya. Adapun pada persamaan kedua, DJIEU memberikan

pengaruh yang signifikan secara negatif terhadap pergerakan ISSI baik

pada 1, 2, 3, 4, maupun 5 hari sebelumnya begitupun dengan ISSI yang

memberikan pengaruh signifikan secara negatif pada 1, 2, 3 maupun 4

hari sebelumnya.

e. Estimasi VECM antara IMUS dengan ISSI

Setelah dilakukan uji Kointegrasi Johansen antara IMUS dengan ISSI

yang menghasilkan bahwa adanya hubungan jangka panjang (kointegrasi),

maka selanjutnya akan dilakukan estimasi VECM.

Page 206: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

183

Tabel 4.32

Hasil Estimasi VECM atas IMUS dengan ISSI

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

D(IMUS(-1)) -0.019428

(0.00290)

[-6.70057]

C -0.003994

Error Correction: D(ISSI,2) D(IMUS,2)

CointEq1 -1.084338 11.59822

(0.07413) (1.61684)

[-14.6265] [ 7.17340]

D(ISSI(-1),2) 0.124403 -8.080120

(0.06749) (1.47183)

[ 1.84340] [-5.48986]

D(ISSI(-2),2) 0.088037 -5.651487

(0.05998) (1.30806)

[ 1.46784] [-4.32049]

D(ISSI(-3),2) 0.041801 -4.197524

(0.05095) (1.11127)

[ 0.82038] [-3.77723]

D(ISSI(-4),2) 0.060782 -2.532615

(0.04110) (0.89627)

[ 1.47904] [-2.82573]

D(ISSI(-5),2) 0.028648 -0.392313

(0.02938) (0.64075)

[ 0.97511] [-0.61227]

D(IMUS(-1),2) -0.018425 -0.645945

(0.00169) (0.03696)

Page 207: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

184

[-10.8720] [-17.4763]

D(IMUS(-2),2) -0.015912 -0.578845

(0.00183) (0.03990)

[-8.69663] [-14.5062]

D(IMUS(-3),2) -0.013131 -0.387659

(0.00185) (0.04044)

[-7.08124] [-9.58586]

D(IMUS(-4),2) -0.008018 -0.231140

(0.00166) (0.03614)

[-4.83838] [-6.39562]

D(IMUS(-5),2) -0.002526 -0.156232

(0.00128) (0.02791)

[-1.97337] [-5.59715]

C -0.000678 -0.022980

(0.04382) (0.95565)

[-0.01547] [-0.02405]

Berdasarkan hasil estimasi VECM antara IMUS dengan ISSI,

menunjukkan terdapat dua persamaan VECM yang memuat persamaan

kointegrasi serta variabel yang merupakan hasil differencing dari lag tiap

variabel. Berikut ini dua persamaan VECM yang terbentuk sekaligus

penjelasannya.

.D(ISSI,2) = -1.084338 D(ISSI) - 0.019428 D(IMUS) - 0.003994

+ 0.124403 D(ISSI(-1),2) + 0.088037 D(ISSI(-2),2)

+ 0.058196 D(ISSI(-3),2) + 0.063216 D(ISSI(-4),2)

+ 0.026599 D(ISSI(-5),2) - 0.018392 D(IMUS(-1),2)

Page 208: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

185

- 0.015912 D(IMUS(-2),2) - 0.013131 D(IMUS(-

3),2) - 0.008018 D(IMUS(-4),2) - 0.002526

D(IMUS(-5),2) - 0.000678

D(IMUS,2) = 11.59822 D(ISSI) - 0.019428 D(IMUS) - 0.003994 -

8.080120 D(ISSI(-1),2) - 5.651487 D(ISSI(-2),2) -

4.197524 D(ISSI(-3),2) - 2.532615 D(ISSI(-4),2) -

0.392313 D(ISSI(-5),2) - 0.645945 D(IMUS(-1),2) -

0.578845 D(IMUS(-2),2) - 0.387659 D(IMUS(-3),2)

- 0.231140 D(IMUS(-4),2) - 0.156232 D(IMUS(-

5),2) - 0.022980

Berdasarkan hasil estimasi cointegrating vector dalam model VECM

di atas dapat diketahui bahwa IMUS memiliki nilai t-statistik yang lebih

besar dari 1,96 yaitu -6.70057 > -1,96 yang menunjukkan bahwa IMUS (-

0.019428) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cointegrating

vector, yang berarti pasar modal syariah Amerika Serikat berkontribusi

signifikan pada hubungan jangka panjang dengan pasar modal syariah di

Indonesia. Selain itu, koefisien speed of adjustment IMUS pada

cointegrating vector sebesar 11.59822 dinilai signifikan secara statistik (t-

statistik 7.17340 > 1.96) yang mengartikan bahwa pada saat terjadi

disequilibrium dalam jangka pendek terhadap keseimbangan jangka

panjang, maka IMUS akan menyesuaikan positif sebesar 11.59822.

Page 209: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

186

Begitupun dengan koefisien speed of adjustment ISSI sebesar -1.084338

dinilai signifikan secara statistik (t-statistik -14.6265 > -1.96) yang

mengartikan bahwa pada saat terjadi disequilibrium dalam jangka pendek

terhadap keseimbangan jangka panjang, maka ISSI akan menyesuaikan

negatif sebesar -1.084338. Jadi dalam jangka panjang, IMUS berpengaruh

negatif terhadap ISSI yang berarti kenaikan IMUS akan menyebabkan

ISSI menurun, dan penurunan IMUS akan menyebabkan ISSI mengalami

peningkatan.

Pada persamaan pertama di atas, diketahui bahwa IMUS memberikan

pengaruh yang signifikan secara negatif terhadap pergerakan ISSI pada 1,

2, 3, 4, dan 5 hari sebelumnya sedangkan ISSI sendiri tidak memberikan

pengaruh yang signifikan. Adapun pada persamaan kedua, IMUS

memberikan pengaruh yang signifikan secara negatif terhadap pergerakan

ISSI baik pada 1, 2, 3, 4, maupun 5 hari sebelumnya begitupun dengan

ISSI yang memberikan pengaruh signifikan secara negatif pada 1, 2, 3

maupun 4 hari sebelumnya.

8. Impulse Response Function (IRF)

Impulse Response Function (IRF) digunakan untuk menentukan respon

suatu variabel endogen terhadap suatu shock tertentu. IRF mengukur pengaruh

suatu shock pada saat tersebut dan di masa yang akan datang. IRF bertujuan

Page 210: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

187

untuk mengisolasi suatu guncangan agar lebih spesifik yang artinya suatu

variabel dapat dipengaruhi oleh shock atau guncangan tertentu. Apabila suatu

variabel tidak dapat dipengaruhi oleh shock, maka shock spesifik tersebut

tidak dapat diketahui melainkan shock secara umum (Beik dan Fatmawati,

2014:166).

Dalam grafik IRF terdapat dua sumbu, yaitu sumbu horizontal dan sumbu

vertikal. Sumbu horizontal merupakan periode waktu ke depan setelah

terjadinya shock, sedangkan sumbu vertikal adalah nilai respon. Analisis IRF

ini dilakukan untuk melihat respon positif atau negatif dari suatu variabel

dengan melihat grafik pada kuadran pertama dan ketiga. Sedangkan grafik

pada kuadran kedua dan keempat itu menunjukkan respon dari masing-masing

variabel itu sendiri. Berikut ini adalah hasil Impulse Response Function dari

ke enam pasar modal syariah:

a. Impulse Response Function antara DJIMY dengan ISSI

Analisis IRF ini menjelaskan mengenai respon yang diterima ISSI

terhadap shock yang diberikan oleh DJIMY. Berdasarkan grafik di bawah

ini, pada kuadran pertama terlihat bahwa ISSI merespon guncangan dari

DJIMY secara positif. Pada periode pertama sampai periode ke tiga respon

ISSI mengalami kenaikan dan mencapai kenaikan yang cukup signifikan

pada periode keempat. Namun, respon ISSI cenderung mengalami

Page 211: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

188

penurunan dari periode lima sampai periode enam dan respon ISSI

menjadi stagnan dari setelah periode enam sampai periode sepuluh.

Gambar 4.13. Impulse Response Function atas DJIMY dengan ISSI

-0.4

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(ISSI)

-0.4

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(DJIMY)

-2

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(DJIMY) to D(ISSI)

-2

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(DJIMY) to D(DJIMY)

Response to Cholesky One S.D. Innovations

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Pada kuadran kedua grafik di atas, terlihat seperti sama pada

kuadran pertama. DJIMY merespon guncangan dari ISSI secara positif.

Pada periode pertama sampai periode keempat, respon DJIMY mengalami

kenaikan dan mencapai kenaikan yang cukup signifikan pada periode

kelima. Kemudian respon DJIMY menurun sampai periode enam dan

respon DJIMY menjadi stagnan dari setelah periode enam sampai periode

sepuluh.

Page 212: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

189

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa respon ISSI

terhadap shock dari DJIMY sama seperti respon DJIMY terhadap shock

dari ISSI yaitu respon secara positif yang berlangsung dari periode satu

sampai enam, hanya saja dari setelah periode 6 hingga memasuki periode

sepuluh mengalami keadaan stagnan.

b. Impulse Response Function antara DJIJP dengan ISSI

Analisis IRF ini menjelaskan mengenai respon yang diterima ISSI

terhadap shock yang diberikan oleh DJIJP. Berikut grafik IRF atas DJIJP

dengan ISSI. Berdasarkan grafik di bawah ini, pada kuadran pertama

terlihat bahwa ISSI merespon guncangan dari DJIJP secara positif. Pada

periode pertama sampai periode ke empat respon ISSI mengalami

kenaikan dan mencapai kenaikan yang cukup signifikan pada periode ke

lima. Namun, respon ISSI cenderung mengalami penurunan sampai

periode enam dan respon ISSI menjadi stabil dari setelah periode enam

sampai periode sepuluh.

Page 213: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

190

Gambar 4.14. Impulse Response Function atas DJIJP dengan ISSI

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(ISSI)

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(DJIJP)

-4

0

4

8

12

16

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(DJIJP) to D(ISSI)

-4

0

4

8

12

16

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(DJIJP) to D(DJIJP)

Response to Cholesky One S.D. Innovations

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Pada kuadran kedua grafik di atas, terlihat seperti sama pada kuadran

pertama. DJIJP merespon guncangan dari ISSI secara positif. Pada periode

pertama sampai periode ke empat, respon DJIJP mengalami kenaikan dan

mencapai kenaikan yang cukup signifikan pada periode kelima. Kemudian

respon DJIJP menurun sampai periode enam dan respon DJIJP menjadi

stagnan dari setelah periode enam sampai periode sepuluh.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa respon ISSI

terhadap shock dari DJIJP sama seperti respon DJIJP terhadap shock dari

ISSI yaitu respon secara positif yang berlangsung dari periode satu sampai

Page 214: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

191

enam, hanya saja dari setelah periode 6 hingga memasuki periode sepuluh

mengalami keadaan stagnan.

c. Impulse Response Function antara DJICHKU dengan ISSI

Analisis IRF ini menjelaskan mengenai respon yang diterima ISSI

terhadap shock yang diberikan oleh DJICHKU. Berikut ini grafik IRF

antara IMUS dengan ISSI.

Gambar 4.15. Impulse Response Function DJICHKU dengan ISSI

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(ISSI)

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(DJICHKU)

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(DJICHKU) to D(ISSI)

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(DJICHKU) to D(DJICHKU)

Response to Cholesky One S.D. Innovations

Berdasarkan grafik di atas, pada kuadran pertama terlihat bahwa ISSI

merespon guncangan dari DJICHKU secara positif. Pada periode pertama

sampai periode ke tiga respon ISSI mengalami kenaikan yang cukup

signifikan. Namun, respon ISSI cenderung mengalami penurunan pada

Page 215: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

192

periode empat dan respon ISSI menjadi stagnan setelah periode empat

sampai memasuki periode sepuluh.

Pada kuadran kedua grafik di atas, terlihat seperti sama pada kuadran

pertama. DJICHKU merespon guncangan dari ISSI secara positif. Pada

periode pertama sampai periode ke tiga, respon DJICHKU mengalami

kenaikan cukup signifikan. Kemudian respon DJICHKU menurun sampai

periode empat dan respon DJICHKU menjadi stagnan setelah periode

enam sampai periode sepuluh.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa respon ISSI

terhadap shock dari DJICHKU sama seperti respon DJICHKU terhadap

shock dari ISSI yaitu respon secara positif yang berlangsung dari periode

satu sampai empat, hanya saja dari setelah periode empat hingga

memasuki periode sepuluh mengalami keadaan stagnan.

d. Impulse Response Function antara DJIEU dengan ISSI

Analisis IRF ini menjelaskan mengenai respon yang diterima ISSI

terhadap shock yang diberikan oleh DJIEU. Berikut ini grafik IRF antara

IMUS dengan ISSI.

Page 216: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

193

Gambar 4.16. Impulse Response Function DJIEU dengan ISSI

-0.4

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(ISSI)

-0.4

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(DJIEU)

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(DJIEU) to D(ISSI)

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(DJIEU) to D(DJIEU)

Response to Cholesky One S.D. Innovations

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Berdasarkan grafik di atas, pada kuadran pertama terlihat bahwa ISSI

merespon guncangan dari DJIEU secara positif. Pada periode pertama

sampai periode ke dua respon ISSI mengalami kenaikan dan respon ISSI

meningkat namun tidak terlalu signifikan sampai periode enam. Kemudian

respon ISSI cenderung mengalami penurunan setelah periode enam

sampai periode delapan dan respon ISSI menjadi stagnan setelah periode

delapan sampai memasuki periode sepuluh.

Pada kuadran kedua grafik di atas, terlihat seperti sama pada kuadran

pertama. DJIEU merespon guncangan dari ISSI secara positif. Pada

periode pertama sampai periode ke dua respon ISSI mengalami kenaikan

Page 217: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

194

dan respon ISSI meningkat namun tidak terlalu signifikan sampai periode

tujuh. Kemudian respon ISSI cenderung mengalami penurunan setelah

periode tujuh sampai periode delapan dan respon ISSI menjadi stagnan

setelah periode delapan sampai memasuki periode sepuluh.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa respon ISSI

terhadap shock dari DJIEU sama seperti respon DJIEU terhadap shock

dari ISSI yaitu respon secara positif yang berlangsung dari periode satu

sampai tujuh, hanya saja dari setelah periode tujuh hingga memasuki

periode sepuluh mengalami keadaan stagnan.

e. Impulse Response Function antara IMUS dengan ISSI

Analisis IRF ini menjelaskan mengenai respon yang diterima ISSI

terhadap shock yang diberikan oleh IMUS. Berdasarkan grafik di bawah

ini, pada kuadran pertama terlihat bahwa ISSI merespon guncangan dari

IMUS secara positif. Pada periode pertama sampai periode ke enam

respon ISSI mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kemudian

respon ISSI cenderung mengalami penurunan setelah periode enam

sampai periode tujuh dan respon ISSI menjadi stagnan setelah periode

tujuh sampai memasuki periode sepuluh.

Page 218: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

195

Gambar 4.17. Impulse Response Function IMUS dengan ISSI

-0.4

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(ISSI)

-0.4

0.0

0.4

0.8

1.2

1.6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(ISSI) to D(IMUS)

0

10

20

30

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(IMUS) to D(ISSI)

0

10

20

30

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Response of D(IMUS) to D(IMUS)

Response to Cholesky One S.D. Innovations

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Pada kuadran kedua grafik di atas, terlihat seperti sama pada kuadran

pertama. DJIEU merespon guncangan dari ISSI secara positif. Pada

periode pertama sampai periode ke dua respon ISSI mengalami kenaikan

dan kenaikan yang cukup signifikan pada periode enam. Kemudian respon

ISSI cenderung mengalami penurunan setelah periode tujuh sampai

periode delapan dan respon ISSI menjadi stagnan setelah periode delapan

sampai memasuki periode sepuluh.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa respon ISSI

terhadap shock dari IMUS sama seperti respon IMUS terhadap shock dari

ISSI yaitu respon secara positif yang berlangsung dari periode satu sampai

Page 219: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

196

delapan, hanya saja dari setelah periode delapan hingga memasuki periode

sepuluh mengalami keadaan stagnan.

9. Forecast Error Variance Decomposition (FEVD)

Analisis Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) dalam model

VECM bertujuan untuk memprediksi kontribusi persentase varian setiap

peubah kerana adanya perubahan peubah tertentu dalam sistem VAR. Pada

analisis IRF sebelumnya digunakan untuk melihat dampak guncangan dari

satu peubah terhadap peubah lainnya, dalam analisis FEVD digunakan untuk

menggambarkan relatif pentingnya setiap peubah dalam sistem VAR karena

adanya shock (Juanda dan Juandi, 2012). Berikut ini adalah hasil Forecast

Error Variance Decomposition dari ke enam pasar modal syariah:

a. Forecast Error Variance Decomposition antara DJIMY dengan ISSI

Tabel 4.33

Tabel FEVD antara DJIMY dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIMY)

1 1.518028 100.0000 0.000000

2 1.523319 99.46311 0.536891

3 1.527596 98.95252 1.047482

4 1.556608 95.33790 4.662097

5 1.585154 92.25917 7.740830

6 1.599078 90.96383 9.036166

7 1.613234 89.65700 10.34300

8 1.630729 88.07038 11.92962

9 1.647808 86.55541 13.44459

10 1.663250 85.20079 14.79921

Page 220: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

197

Variance Decomposition of D(DJIMY):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIMY)

1 7.585171 0.056580 99.94342

2 7.930989 1.312532 98.68747

3 8.329522 2.492264 97.50774

4 8.837018 3.871113 96.12889

5 9.476556 5.899309 94.10069

6 9.898273 6.529577 93.47042

7 10.32494 7.036280 92.96372

8 10.76763 7.514978 92.48502

9 11.19404 8.007008 91.99299

10 11.58582 8.389679 91.61032

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(DJIMY)

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Pada tabel pertama dalam hasil Variance Decomposition antara

DJIMY dengan ISSI, menunjukkan bahwa pada periode pertama hanya

ISSI yang mempengaruhi dirinya sendiri sebesar 100%. Pada periode

kedua, DJIMY mulai memberikan kontribusinya terhadap variabilitas

ISSI sebesar 0.54%. Kemudian kontribusi DJIMY meningkat hingga

akhir periode sebesar 14.8%. Sedangkan kontribusi ISSI sendiri

cenderung menurun hingga akhir periode sebesar 85.2%. Hal ini

menunjukkan bahwa fluktuasi ISSI lebih banyak dipengaruhi oleh dirinya

sendiri daripada variabel DJIMY.

Selanjutnya pada tabel kedua, terlihat bahwa kontribusi ISSI mampu

menjelaskan variabilitas DJIMY sebesar 0.06% pada periode pertama dan

nilai ini terus meningkat hingga akhir periode sebesar 8.39%. Hal ini

Page 221: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

198

berbeda dengan kontribusi DJIMY itu sendiri yang cenderung menurun

dari awal periode sebesar 99.94% menjadi 91.61% pada akhir periode.

b. Forecast Error Variance Decomposition antara DJIJP dengan ISSI

Tabel 4.34

Tabel FEVD antara DJIJP dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIJP)

1 1.587300 100.0000 0.000000

2 1.617947 98.26411 1.735887

3 1.647149 95.73157 4.268430

4 1.690166 92.11716 7.882838

5 1.783106 86.89251 13.10749

6 1.821467 85.58788 14.41212

7 1.867099 83.81818 16.18182

8 1.916090 81.82576 18.17424

9 1.966541 80.16815 19.83185

10 2.009167 78.79673 21.20327

Variance Decomposition of D(DJIJP):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIJP)

1 16.71221 1.459850 98.54015

2 16.82867 2.793111 97.20689

3 17.39770 6.923673 93.07633

4 18.24043 9.108950 90.89105

5 19.12657 14.01074 85.98926

6 19.55557 15.45784 84.54216

7 20.18322 17.13507 82.86493

8 20.78215 18.82177 81.17823

9 21.36515 20.41567 79.58433

10 21.88322 21.66132 78.33868

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(DJIJP)

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Page 222: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

199

Pada tabel pertama dalam hasil Variance Decomposition antara

DJIJP dengan ISSI, menunjukkan bahwa pada periode pertama hanya

ISSI yang mempengaruhi dirinya sendiri sebesar 100%. Pada periode

kedua, DJIJP mulai memberikan kontribusinya terhadap variabilitas ISSI

sebesar 1.73%. Kemudian kontribusi DJIJP semakin meningkat hingga

akhir periode sebesar 21.2%. Sedangkan kontribusi ISSI sendiri

cenderung menurun hingga akhir periode sebesar 78.8%. Hal ini

menunjukkan bahwa fluktuasi ISSI lebih banyak dipengaruhi oleh dirinya

sendiri daripada variabel DJIJP.

Selanjutnya pada tabel kedua, terlihat bahwa kontribusi ISSI mampu

menjelaskan variabilitas DJIJP sebesar 1.46% pada periode pertama dan

nilai ini terus meningkat hingga akhir periode sebesar 21.66%. Hal ini

berbeda dengan kontribusi DJIJP itu sendiri yang cenderung menurun

dari awal periode sebesar 98.54% menjadi 78.34% pada akhir periode.

c. Forecast Error Variance Decomposition antara DJICHKU dengan ISSI

Tabel 4.35

Tabel FEVD antara DJICHKU dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(DJICHKU)

1 1.534257 100.0000 0.000000

2 1.550499 98.34571 1.654293

3 1.588364 93.72362 6.276384

Page 223: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

200

4 1.612537 91.25115 8.748852

5 1.641402 88.49978 11.50022

6 1.667224 86.12480 13.87520

7 1.693850 83.78108 16.21892

8 1.719475 81.63125 18.36875

9 1.745013 79.58195 20.41805

10 1.770040 77.65920 22.34080

Variance Decomposition of D(DJICHKU):

Period S.E. D(ISSI) D(DJICHKU)

1 24.06801 1.378729 98.62127

2 26.87342 3.542483 96.45752

3 32.23177 6.068499 93.93150

4 35.50254 7.001656 92.99834

5 39.07516 7.683214 92.31679

6 42.07716 8.161245 91.83876

7 45.00371 8.528358 91.47164

8 47.69244 8.811926 91.18807

9 50.26514 9.039575 90.96042

10 52.69929 9.225985 90.77401

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(DJICHKU)

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Pada tabel pertama dalam hasil Variance Decomposition antara

DJICHKU dengan ISSI, menunjukkan bahwa pada periode pertama

hanya ISSI yang mempengaruhi dirinya sendiri sebesar 100%. Pada

periode kedua, DJICHKU mulai memberikan kontribusinya terhadap

variabilitas ISSI sebesar 1.65%. Kemudian kontribusi DJICHKU semakin

meningkat hingga akhir periode sebesar 22.34%. Sedangkan kontribusi

ISSI sendiri cenderung menurun hingga akhir periode sebesar 77.66%.

Page 224: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

201

Hal ini menunjukkan bahwa fluktuasi ISSI lebih banyak dipengaruhi oleh

dirinya sendiri daripada variabel DJICHKU.

Selanjutnya pada tabel kedua, terlihat bahwa kontribusi ISSI mampu

menjelaskan variabilitas DJICHKU sebesar 1.38% pada periode pertama

dan nilai ini terus meningkat hingga akhir periode sebesar 9.23%. Hal ini

berbeda dengan kontribusi DJICHKU itu sendiri yang cenderung

menurun dari awal periode sebesar 98.62% menjadi 90.77% pada akhir

periode.

d. Forecast Error Variance Decomposition antara DJIEU dengan ISSI

Tabel 4.36

Tabel FEVD antara DJIEU dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIEU)

1 1.520844 100.0000 0.000000

2 1.527005 99.29851 0.701493

3 1.533351 98.61235 1.387651

4 1.541818 97.70330 2.296703

5 1.552877 96.42365 3.576352

6 1.566833 94.71674 5.283262

7 1.578779 93.32514 6.674860

8 1.586561 92.64415 7.355852

9 1.594529 91.97126 8.028744

10 1.602683 91.22966 8.770342

Variance Decomposition of D(DJIEU):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIEU)

1 29.75766 0.181634 99.81837

Page 225: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

202

2 30.37778 1.554009 98.44599

3 31.18854 2.803125 97.19687

4 32.14885 3.766491 96.23351

5 32.71688 4.327697 95.67230

6 33.58374 5.293630 94.70637

7 35.62835 5.839266 94.16073

8 36.46689 6.245048 93.75495

9 37.37665 6.603253 93.39675

10 38.31268 6.941201 93.05880

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(DJIEU)

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Pada tabel pertama dalam hasil Variance Decomposition antara

DJIEU dengan ISSI, menunjukkan bahwa pada periode pertama hanya

ISSI yang mempengaruhi dirinya sendiri sebesar 100%. Pada periode

kedua, DJIEU mulai memberikan kontribusinya terhadap variabilitas ISSI

sebesar 0.7%. Kemudian kontribusi DJIEU semakin meningkat hingga

akhir periode sebesar 8.77%. Sedangkan kontribusi ISSI sendiri

cenderung menurun hingga akhir periode sebesar 91.23%. Hal ini

menunjukkan bahwa fluktuasi ISSI lebih banyak dipengaruhi oleh dirinya

sendiri daripada variabel DJIEU.

Selanjutnya pada tabel kedua, terlihat bahwa kontribusi ISSI mampu

menjelaskan variabilitas DJIEU sebesar 0.18% pada periode pertama dan

nilai ini terus meningkat hingga akhir periode sebesar 6.94%. Hal ini

berbeda dengan kontribusi DJIEU itu sendiri yang cenderung menurun

dari awal periode sebesar 99.82% menjadi 93.06% pada akhir periode.

Page 226: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

203

e. Forecast Error Variance Decomposition antara IMUS dengan ISSI

Tabel 4.37

Tabel FEVD antara IMUS dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(IMUS)

1 1.527958 100.0000 0.000000

2 1.531897 99.67073 0.329274

3 1.535431 99.26086 0.739141

4 1.540126 98.73425 1.265751

5 1.555583 96.99211 3.007892

6 1.576605 94.46012 5.539880

7 1.587513 93.27126 6.728744

8 1.594703 92.77851 7.221494

9 1.603707 92.10485 7.895146

10 1.613720 91.31604 8.683965

Variance Decomposition of D(IMUS):

Period S.E. D(ISSI) D(IMUS)

1 33.32382 0.267250 99.73275

2 34.06109 2.956242 97.04376

3 34.53349 4.790489 95.20951

4 35.54264 5.538205 94.46179

5 36.70707 6.714030 93.28597

6 37.80751 9.034800 90.96520

7 39.52369 9.357812 90.64219

8 40.39831 9.864207 90.13579

9 41.22859 10.50759 89.49241

10 42.26048 11.03126 88.96874

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(IMUS)

Sumber: data diolah menggunakan Eviews

Pada tabel pertama dalam hasil Variance Decomposition antara

IMUS dengan ISSI, menunjukkan bahwa pada periode pertama hanya

Page 227: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

204

ISSI yang mempengaruhi dirinya sendiri sebesar 100%. Pada periode

kedua, IMUS mulai memberikan kontribusinya terhadap variabilitas ISSI

sebesar 0.33%. Kemudian kontribusi IMUS semakin meningkat hingga

akhir periode sebesar 8.68%. Sedangkan kontribusi ISSI sendiri

cenderung menurun hingga akhir periode sebesar 91.32%. Hal ini

menunjukkan bahwa fluktuasi ISSI lebih banyak dipengaruhi oleh dirinya

sendiri daripada variabel IMUS.

Selanjutnya pada tabel kedua, terlihat bahwa kontribusi ISSI mampu

menjelaskan variabilitas IMUS sebesar 0.27% pada periode pertama dan

nilai ini terus meningkat hingga akhir periode sebesar 11.03%. Hal ini

berbeda dengan kontribusi IMUS itu sendiri yang cenderung menurun

dari awal periode sebesar 99.73% menjadi 88.97% pada akhir periode.

D. Interpretasi Hasil Uji

1. Efisiensi Pasar Modal Syariah

Pengujian efisiensi pasar modal syariah menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov, Run Test, Autokorelasi dan Unit Roots. Berdasarkan hasil uji

Kolmogorov Smirnov terlihat bahwa data tidak terdistribusi normal. Hal ini

ditunjukkan dari nilai asymptotic signifikan < nilai alpha 5% yang berarti data

bersifat random (acak) dan fluktuatif. Kemudian pengujian Run Test

menunjukkan hasil bahwa harga saham dari ke enam pasar modal syariah

Page 228: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

205

mengikuti random walk yang artinya harga saham hari ini tidak ada

hubungannya dengan harga saham sebelumnya. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa pasar modal syariah Indonesia/ISSI, Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP,

Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU, dan Amerika Serikat/IMUS efisien dalam

bentuk lemah.

Uji Autokorelasi digunakan untuk memperkuat hasil uji efisiensi, yang

menghasilkan data tidak terdapat masalah autokorelasi, berarti bahwa harga

saham hari ini tidak ada hubungannya dengan harga saham sebelumnya. Hal ini

menunjukkan bahwa pasar modal syariah ke enam negara tersebut efisien dalam

bentuk lemah karena tidak mengandung masalah autokorelasi, sehingga terbukti

bahwa pasar modal syariah ke enam negara ini efisien dalam bentuk lemah

yang didukung dengan pengujian Run dan Autokorelasi menghasilkan hasil

yang sama. Berbeda dengan hasil uji Stasioneritas Unit Root yang

menghasilkan data stasioner yaitu terbebas dari masalah akar unit dengan kata

lain ada autokorelasi pada data. Hal ini mengartikan bahwa pasar modal syariah

tidak efisien dalam bentuk lemah yang menunjukkan kemungkinan dalam

memprediksi harga di masa yang akan datang berdasarkan historical price.

Ketidaksempurnaan yang dimiliki pasar modal dalam biaya transaksi,

kualitas pengungkapan informasi yang buruk, thin trading, peraturan

keuangan, dan akuntansi membuat pengujian efisiensi pasar bentuk lemah

Page 229: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

206

pada pasar modal berkembang sering menghasilkan pasar tidak efisien dalam

bentuk lemah (Alia Tri Utami, 2018:114).

Berdasarkan hasil pengujian di atas maka dapat disimpulkan bahwa ke

enam pasar modal syariah ini efisien dalam bentuk lemah, yang mengartikan

bahwa harga saham hari ini tidak ada hubungannya dengan harga saham

sebelumnya dibuktikan bahwa data terdistribusi normal, mengikuti jalan acak

(random walk), dan tidak terdapat masalah autokorelasi. Hal ini menunjukkan

bahwa harga saham ke enam pasar modal syariah telah mencerminkan

informasi yang tersedia. Jika dikaitkan dalam Islam maka ke enam pasar

modal syariah dalam penelitian ini telah sesuai dengan salah satu prinsip

umum investasi syariah menurut Rodoni (2009:39), yaitu transparan, di mana

harga saham telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (efisien

dalam bentuk lemah) dan mengedepankan informasi yang benar sehingga

memberikan kebaikan untuk investor. Dalam pasar modal syariah kebenaran

informasi merupakan syarat mutlak dalam bertransaksi untuk para investor

dan pelaku pasar modal lainnya.

Investor bertindak secara rasional dengan mempertimbangkan tingkat

keuntungan dan tingkat risiko investasi. Untuk mendapatkan keuntungan yang

lebih tinggi dengan risiko yang lebih rendah, investor mempertimbangkan

berbagai informasi yang berkembang di pasar modal. Informasi menjadi kunci

untuk memperoleh keuntungan. Penelitian efisiensi pasar modal syariah ini

Page 230: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

207

telah membuktikan bahwa ke enam pasar modal syariah efisien dalam bentuk

lemah sehingga investor seharusnya tidak menggunakan informasi masa lalu

untuk memprediksi harga saat ini.

2. Integrasi Pasar Modal Syariah

Analisis integrasi yang digunakan dalam metode VECM yaitu analisis

kausalitas, kointegrasi, dan Forecast Error Variance Decomposition (FEVD).

Berdasarkan analisis Kausalitas Granger, menunjukkan bahwa pasar modal

syariah di Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, dan Eropa/DJIEU tidak memiliki

hubungan kausalitas dengan pasar modal syariah negara Indonesia/ISSI. Hanya

terdapat pasar modal syariah negara Malaysia/DJIMY dan Amerika

Serikat/IMUS yang memiliki kausalitas satu arah atau tidak ada hubungan

timbal balik, yaitu pasar modal syariah Malaysia/DJIMY mempengaruhi pasar

modal syariah Indonesia/ISSI namun tidak sebaliknya dan pasar modal syariah

Indonesia/ISSI mempengaruhi pasar modal syariah Amerika Serikat/IMUS

namun tidak sebaliknya.

Malaysia adalah negara yang mayoritas penduduknya muslim, selain itu

karena posisinya yang sangat dekat dengan Indonesia maka akan sangat

berpengaruh pada saham syariah Indonesia. Adanya perjanjian bilateral antara

Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Bursa Malaysia tentang perdagangan

beberapa perusahaan dan produk syariah. Hal ini membuat hubungan antara

Page 231: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

208

Indonesia dan Malaysia semakin terbangun erat di bidang syariah. Selain itu

banyaknya investor dari Malaysia yang berinvestasi di Indonesia terutama

dalam industri perkebunan kelapa sawit membuat Malaysia dapat

mempengaruhi Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari neraca perdagangan antara

Indonesia dengan Malaysia yang mengalami defisit di mana impor dari

Malaysia lebih besar daripada ekspor ke Malaysia sebagaimana terlihat pada

gambar di bawah ini:

Tabel 4.38 Neraca Perdagangan Indonesia dengan Malaysia

(Nilai: Juta US$)

Uraian 2014 2015 2016 2017

Total Perdagangan 20.585 16.162 14.323 17.299

Migas 8.410 4.954 3.568 4.940

Non Migas 12.176 11.207 10.755 12.359

Ekspor 9.730 7.631 7.122 8.441

Migas 3.333 1.403 1.099 1.368

Non Migas 6.397 6.228 6.023 7.073

Impor 10.855 8.531 7.201 8.858

Migas 5.077 3.551 2.469 3.572

Non Migas 5.779 4.979 4.732 5.286

Neraca Perdagangan -1.125 -899 -79 -417

Migas -1.744 -2.148 -1.371 -2.205

Non Migas 619 1.248 1.291 1.787

Sumber: BPS, data diolah oleh Kementerian Perdagangan (www.kemenag.go.id)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai impor dari Malaysia

ke Indonesia lebih besar dari nilai ekspor Indonesia ke Malaysia. Hal ini

mengakibatkan neraca perdagangan Indonesia dengan Malaysia mengalami

Page 232: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

209

defisit dari tahun 2014 sampai tahun 2017. Berdasarkan yang dilansir dari

www.kompas.com, negeri jiran Malaysia menjadi negara ketiga di Asia

Tenggara dengan nilai impor ke Indonesia tertinggi pada Januari 2019. Nilainya

mencapai 576 juta dollar AS, sedangkan pada 2018 lalu, nilai impor RI dari

Malaysia mencapai 5,1 miliar dolar AS. Dapat disimpulkan bahwa Malaysia

memberikan pengaruh yang besar pada Indonesia sehingga terjadi hubungan

kausalitas satu arah yaitu pasar modal syariah Malaysia/DJIMY mempengaruhi

pasar modal syariah Indonesia/ISSI.

Berdasarkan dilansir dari www.kemendag.go.id, memasuki tahun ke-70

hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), Menteri

Perdagangan mengawali diplomasi perdagangan Indonesia tahun ini dengan

melakukan kunjungan ke AS pada 14-19 Januari 2019. Kunjungan kerja

sekaligus misi dagang ini dilakukan karena AS merupakan salah satu negara

terpenting tujuan ekspor Indonesia dan sumber investasi asing saat ini. Negara

AS menjadi negara komoditas ekspor terbesar Indonesia yang menempati

urutan nomor satu dengan jumlah paling tinggi yaitu 15,1 juta dolar AS pada

tahun 2016 dengan tren 1,74% terhitung dari tahun 2012 sampai dengan tahun

2016.

Page 233: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

210

Tabel 4.39 Neraca Perdagangan Indonesia dengan Amerika Serikat

(Nilai: Juta US$)

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018

Total Perdagangan 24.700 23.834 23.440 25.916 28.616

Migas 741 975 548 1.083 1.840

Non Migas 23.959 22.859 22.892 24.833 26.776

Ekspor 16.530 16.241 16.141 17.795 18.440

Migas 673 933 456 660 772

Non Migas 15.857 15.308 15.685 17.134 17.668

Impor 8.170 7.593 7.298 8.122 10.176

Migas 68 42 92 423 1.068

Non Migas 8.102 7.551 7.207 7.699 9.108

Neraca Perdagangan 8.360 8.648 8.843 9.673 8.264

Migas 605 890 364 237 -296

Non Migas 7.755 7.757 8.478 9.436 8.560

Sumber: BPS, data diolah oleh Kementerian Perdagangan (www.kemenag.go.id)

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai ekspor Indonesia ke AS

jauh lebih besar daripada nilai impor AS ke Indonesia sehingga neraca

pembayaran Indonesia dengan AS mengalami surplus. Hal ini akan menjadikan

cadangan devisa Indonesia semakin bertambah. Adapun total perdagangan

Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2018 yang mengartikan bahwa kerja sama dalam perdagangan

antara Indonesia dengan AS semakin meningkat. Indonesia memberikan

pengaruh yang besar kepada AS dari total ekspornya yang tinggi menjadikan

Indonesia memiliki hubungan kausalitas terhadap AS namun tidak berlaku

sebaliknya.

Page 234: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

211

Hasil temuan ini mendukung studi empiris yang pernah dilakukan oleh

Ikrima dan Muharam (2014) yang mengatakan terjadi hubungan kausalitas satu

arah yaitu pasar modal Malaysia mempengaruhi pasar modal Indonesia. Namun

sebaliknya berbeda dengan penelitian oleh Ibnu Qizam, et.al (2015) yang

mengatakan bahwa terjadi hubungan kausalitas dua arah antar pasar modal

syariah Malaysia dengan pasar modal syariah Indonesia. Hal ini terjadi karena

perbedaan dalam periode penelitian yaitu dari 2007 s.d. 2012.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Robiyanto dan Hartanto

(2018) dan Riyanti dan Palagan (2016) yang menghasilkan tidak ada hubungan

antara Malaysia dengan Indonesia. Hal ini didukung oleh penelitian Beik dan

Fatmawati (2014) dan Robiyanto dan Hartanto (2018) yang menghasilkan tidak

adanya hubungan kausalitas antara pasar modal syariah Eropa, Malaysia,

Amerika Serikat, dan Jepang dengan pasar modal Indonesia. Perbedaan ini

dikarenakan perbedaan dalam periode penelitian dan perbedaan objek pasar

modal konvensional.

Hasil uji Kointegrasi Johansen mengindikasikan bahwa kelima pasar modal

syariah mempunyai hubungan jangka panjang (long-run equilibrium) dengan

pasar modal syariah Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa antara

pergerakan saham pasar modal syariah Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP,

Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU dan Amerika Serikat/IMUS memiliki hubungan

stabilitas atau keseimbangan dan pergerakan dalam jangka panjang dengan

Page 235: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

212

pasar modal syariah Indonesia/ISSI. Hasil tersebut mendukung penelitian Beik

dan Fatmawati (2014), Ibnu Qizam, et.al (2015), Yudhistira Ardana (2017),

Budi Santosa (2013), Dwi Puryanti (2013), Ardina Puspitasari, et.al (2015), dan

Rasyidin (2016).

Pengujian kointegrasi diperkuat dengan analisis Vector Error Correction

Model (VECM) yang menghasilkan bahwa pasar modal syariah

Malaysia/DJIMY, Jepang/DJIJP, Cina/DJICHKU, Eropa/DJIEU dan Amerika

Serikat/IMUS memiliki hubungan jangka panjang secara negatif dan signifikan

dengan pasar modal syariah Indonesia/ISSI. Begitu juga dengan hubungan

jangka pendek pada VECM yang menghasilkan hubungan jangka pendek

negatif dan signifikan terhadap ISSI. Sehingga dalam jangka panjang maupun

jangka pendek, kenaikan indeks ISSI, DJIMY, DJIP, DJICHKU, DJIEU, dan

IMUS akan menyebabkan ISSI menurun, dan penurunan ke lima indeks

tersebut akan menyebabkan ISSI mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena

jumlah investor di Indonesia masih sangat didominasi oleh investor asing.

Sebagaimana dilansir dari www.kompas.com, Wakil Presiden Jusuf Kalla

(2/1/2018) menyampaikan bahwa 60 persen pasar modal Indonesia didominasi

oleh investor asing. Hal ini harus lebih diperhatikan dengan meningkatkan

minat investasi investor lokal. Nurhayati (2012:9) mengatakan karena, jika

pihak asing secara serentak melakukan rush dan dananya dilarikan keluar

negeri maka yang akan terjadi adalah selain terjadi crash di pasar modal

Page 236: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

213

Indonesia dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan, maka juga akan

terjadi capital outflow yang besar dan juga akan mempengaruhi neraca

pembayaran Indonesia. Selain itu volume pasar yang masih kecil membuat

pasar modal Indonesia rentan terhadap pengendalian dari pelaku pasar,

karakteristik tersebut yang mengakibatkan merosotnya atau melonjaknya indeks

harga saham dalam waktu yang sangat dekat. Jadi, untuk menghindari masalah

rentannya pasar modal syariah Indonesia yaitu dengan lebih banyak menarik

investor domestik untuk berinvestasi di pasar modal syariah.

Analisis yang terakhir adalah analisis Forecast Error Variance

Decomposition (FEVD) yang menunjukkan bahwa ke enam pasar modal

syariah saling memberikan dan menerima kontribusi terhadap pergerakan pasar

modal syariah namun dalam tingkatan yang berbeda-beda. Pergerakan pasar

modal syariah di Cina/DJICHKU dan Jepang/DJIJP memberikan kontribusi

besar terhadap pergerakan pasar modal syariah Indonesia/ISSI. Pertama pasar

modal syariah Cina/DJICHKU memberikan kontribusi terbesar yaitu 22.34%

terhadap pasar modal syariah Indonesia/ISSI, kedua pasar modal syariah

Jepang/DJIJP memberikan kontribusi besar yaitu 21.2% terhadap pergerakan

pasar modal syariah Indonesia/ISSI. Adapun pasar modal syariah Jepang/DJIJP

menerima kontribusi terbesar yaitu 21.66% dari pasar modal syariah

Indonesia/ISSI.

Page 237: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

214

Berdasarkan dilansir dari www.kompas.com, Badan Pusat Statistik

melaporkan Cina masih menjadi mitra perdagangan utama Indonesia. Ini

terbukti dari negara tujuan ekspor dan impor Indonesia masih dipimpin oleh

Cina. Cina pun masih menjadi negara asal impor terbesar Indonesia dengan

peran mencapai 28,94 persen. Indonesia mengimpor barang dari Cina antara

lain mesin dan peralatan listrik mesin atau pesawat mekanik, serta plastik dan

barang dari plastik.

Tabel 4.40 Neraca Perdagangan Indonesia dengan Cina

(Nilai: Juta US$)

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018

Total Perdagangan 48.230 44.457 47.591 58.850 72.670

Migas 1.310 1.972 1.784 1.988 3.011

Non Migas 46.921 42.485 45.808 56.862 69.659

Ekspor 17.606 15.046 16.791 23.083 27.132

Migas 1.147 1.786 1.673 1.733 2.724

Non Migas 16.459 13.261 15.118 21.350 24.408

Impor 30.624 29.411 30.800 35.767 45.538

Migas 163 186 111 255 287

Non Migas 30.462 29.225 30.690 35.512 45.251

Neraca Perdagangan -13.018 -14.364 -14.010 -12.684 -18.406

Migas 984 1.599 1.562 1.479 2.437

Non Migas -14.002 -15.964 -15.571 -14.162 -20.843

Sumber: BPS, data diolah oleh Kementerian Perdagangan (www.kemenag.go.id)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai impor Cina ke

Indonesia sangat jauh lebih besar dibandingkan ekspor Indonesia ke Cina. Hal

ini membuat neraca perdagangan Indonesia dengan Cina menjadi sangat defisit.

Page 238: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

215

Cina merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dalam tujuh tahun terakhir

secara beruntun. Berdasarkan dilansir dari www.tirto.id, data Badan Koordinasi

Penanaman Modal menunjukkan realisasi investasi penanaman modal asing atau

Foreign Direct Investment dari Tiongkok ke Indonesia tercatat 1.734 proyek

senilai 2.665 miliar dolar AS. Angka ini meningkat dari 1.052 pada 2015, masa

setahun setelah Presiden Jokowi menjabat, nilainya 628,34 juta dolar AS pada

tahun itu. Bahkan sudah mencapai 1.202 proyek selama Januari-Juni 2018.

Adapun utang pemerintah Indonesia dari Cina pada 2016 diketahui mencapai

1,035 miliar dolar AS. Sementara ada 13,815 miliar dolar AS utang swasta

Indonesia yang dialirkan dari Cina. Pada 2014, utang swasta Indonesia dari

Tiongkok mencapai 6,883 miliar dolar AS pada tahun lalu utang swasta

Indonesia dari Tiongkok telah mencapai 13,816 miliar dolar AS atau meningkat

hampir dua kali lipat selama dua tahun terakhir.

Berdasarkan dilansir dari www.detik.com, proyek yang investasinya

bersumber dari Cina. Pertama, proyek high speed train atau Kereta Cepat

Jakarta-Bandung dalam kerja sama Engineering, Procurement and Construction

(EPC). Nilai kontrak EPC mencapai US$ 4,7 miliar dengan menggandeng Cina

Development Bank (CDB). Kedua, proyek membangun Kawasan Industri

Morowali dengan investasi Cina mencapai US$ 1,63 miliar. Ketiga,

pembangunan listrik di kawasan Industri Morowali, dengan kapasitas 700

Megawatt dan nilai investasi Cina US$ 650 juta. Dari data Kemenripen, Cina

Page 239: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

216

merupakan PMA sektor manufaktur urutan ketiga dengan nilai US$ 2 miliar. Ini

tersebar pada 594 proyek. Nilai ini meningkat 839% dibanding periode yang

sama tahun 2015. Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa Cina mempengaruhi

Indonesia sehingga hal ini membuat pergerakan pasar modal syariah

Indonesia/ISSI menerima kontribusi terbesar dari pergerakan pasar modal

syariah Cina/DJICHKU. Ditambah dengan meluasnya sistem keuangan Islam di

Cina membuat Indonesia cukup terintegrasi dengan Cina dan berpengaruh

terhadap pergerakan ISSI.

Berdasarkan dilansir dari www.presidenri.go.id, di sektor ekonomi, ekspor

nonmigas Indonesia ke Jepang menduduki peringkat ketiga dengan pangsa pasar

ke Jepang tahun 2015 sebesar 9,9 persen. Selain itu, wisatawan Jepang termasuk

salah satu yang banyak berkunjung ke Indonesia. Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mencatat, Jepang merupakan

negara kedua terbesar investor di Indonesia yang sebagian besar ditanamkan di

sektor infrastruktur. Diantaranya pembangkit listrik, MRT, real estate, dan

properti. Dari Januari hingga September 2016 investasi Jepang telah mencapai

angka 4,498 miliar dolar AS, atau peningkatan dua kali lipat dibandingkan

investasi Jepang di Indonesia pada 2015.

Page 240: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

217

Tabel 4.41 Neraca Perdagangan Indonesia dengan Jepang

(Nilai: Juta US$)

Uraian 2014 2015 2016 2017 2018

Total Perdagangan 40.125 31.284 29.083 33.039 37.442

Migas 8.621 4.956 2.947 3.139 3.191

Non Migas 31.504 26.329 26.136 29.900 34.251

Ekspor 23.117 18.021 16.099 17.799 19.466

Migas 8.552 4.925 2.889 3.108 3.158

Non Migas 14.566 13.097 13.209 14.691 16.308

Impor 17.008 13.264 12.985 15.240 17.977

Migas 69 31 58 31 33

Non Migas 16.938 13.233 12.927 15.209 17.944

Neraca Perdagangan 6.110 4.757 3.114 2.559 1.489

Migas 8.482 4.894 2.832 3.077 3.125

Non Migas -2.373 -137 283 -519 -1.636

Sumber: BPS, data diolah oleh Kementerian Perdagangan (www.kemenag.go.id)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai ekspor Indonesia

ke Jepang lebih besar dibandingkan nilai impor Jepang ke Indonesia walaupun

perbedaan nilai ekspor dan impor tidak jauh. Hal ini membuat neraca

perdagangan Indonesia dengan Jepang menjadi sangat defisit. Berdasarkan

dilansir dari www.jawapos.com, untuk beberapa komoditas produk pertanian

Indonesia telah menguasai 100 persen potensi pasar ekspor Jepang. Produk

pertanian Indonesia dengan potensi ekspor terbesar ke negeri Sakura adalah

minyak nabati dan lemak. Ekspor yang paling optimal menyerap pangsa pasar

di Jepang adalah lateks dan karet alam, yaitu mencapai 98% dari total potensi

pasar ekspor di Jepang. Dilansir dari www.id.emb-japan.go.id, komoditas

penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah minyak, gas alam cair,

Page 241: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

218

batubara, hasil tambang, udang, pulp, tekstil dan produk tekstil, mesin,

perlengkapan listrik, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan bahwa negara

Indonesia dengan Jepang memiliki hubungan yang cukup erat yang membuat

pergerakan pasar modal syariah Jepang/DJIJP mendapat kontribusi besar dari

pasar modal syariah Indonesia/ISSI begitu juga sebaliknya DJIJP memberikan

kontribusi yang cukup besar terhadap ISSI.

Pasar modal yang terintegrasi akan lebih efisien daripada pasar modal

yang tersegmentasi, karena informasi yang masuk akan langsung tercermin

pada indeks harga saham menyebabkan suatu mekanisme random walk,

sehingga tidak mungkin investor memperoleh abnormal return terus-menerus

berdasarkan analisis teknikal. Oleh karenanya likuiditas pasar saham tersebut

akan meningkat dan menjadi lebih menarik bagi investor untuk berinvestasi di

pasar saham. Dengan adanya integrasi pasar modal akan mempermudah

investor untuk berinvestasi di negara manapun (Rasyidin, 2016: 22).

Berdasarkan hasil analisis integrasi pasar modal syariah menunjukkan

bahwa terjadi hubungan jangka panjang (integrasi) secara signifikan negatif

antar indeks DJIMY, DJIJP, DJICHKU, DJIEU dan IMUS terhadap ISSI.

Diversifikasi investasi sebaiknya dilakukan pada indeks-indeks yang tidak

memiliki hubungan yang kuat atau positif. Arah hubungan yang negatif

membuat diversifikasi antar indeks tersebut menjadi semakin menarik, karena

akan meminimalisir risiko investasi.

Page 242: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

219

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Efisiensi dan integrasi pasar modal syariah Indonesia, Malaysia, Jepang,

Cina, Eropa, dan Amerika Serikat dapat dilihat melalui hasil analisis sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis uji Kolmogorov Smirnov, terlihat bahwa data tidak

terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dari nilai asymptotic signifikan <

nilai alpha 5% yang berarti data bersifat random (acak) dan fluktuatif.

Kemudian pengujian Run Test menunjukkan hasil bahwa harga saham dari ke

enam pasar modal syariah mengikuti random walk yang artinya harga saham

hari ini tidak ada hubungannya dengan harga saham sebelumnya. Hal ini

menunjukkan bahwa pasar modal syariah Indonesia, Malaysia, Jepang, Cina,

Eropa, dan Amerika Serikat efisien dalam bentuk lemah. Adapun uji

Autokorelasi, menghasilkan data tidak terdapat masalah autokorelasi yang

berarti bahwa harga saham hari ini tidak ada hubungannya dengan harga

saham sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal syariah ke enam

negara ini efisien dalam bentuk lemah yang didukung dengan pengujian Run

dan Autokorelasi menghasilkan hasil yang sama. Berbeda dengan hasil Uji

Stasioneritas Unit Root yang menghasilkan data stasioner. Hal ini

mengindikasikan terdapat gejala akar unit. Dalam uji efisiensi pasar modal

Page 243: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

220

hasil yang akurat menggunakan uji run dan autokorelasi sehingga dinyatakan

bahwa ke enam pasar modal syariah efisien dalam bentuk lemah.

2. Hasil analisis Kausalitas Granger menunjukkan bahwa pasar modal syariah di

Jepang, Cina, Eropa tidak memiliki hubungan kausalitas dengan pasar modal

syariah Indonesia. Hanya terdapat pasar modal syariah Malaysia dan Amerika

Serikat yang memiliki kausalitas satu arah, yaitu pasar modal syariah

Malaysia mempengaruhi pasar modal syariah Indonesia namun tidak

sebaliknya dan pasar modal syariah Indonesia mempengaruhi pasar modal

syariah Amerika Serikat namun tidak sebaliknya.

3. Hasil analisis Kointegrasi Johansen menunjukkan bahwa pasar modal syariah

Malaysia, Jepang, Cina, Eropa, dan Amerika Serikat memiliki hubungan

jangka panjang dengan pasar modal syariah Indonesia. Adapun hasil VECM

menunjukkan bahwa ke lima indeks memiliki hubungan jangka panjang dan

jangka pendek secara signifikan negatif terhadap ISSI. Hasil uji IRF

menunjukkan bahwa antar indeks saling merespon terhadap guncangan.

4. Hasil uji Forecast Error Variance Decomposition (FEVD) menunjukkan

bahwa antar ke enam pasar modal syariah saling memberikan dan menerima

kontribusi terhadap pergerakan pasar modal syariah, namun dalam tingkatan

yang berbeda-beda. Pasar modal syariah di Cina dan Jepang memberikan

kontribusi terbesar terhadap pergerakan pasar modal syariah Indonesia.

Sementara pergerakan pasar modal syariah di Jepang menerima kontribusi

terbesar dari pasar modal syariah Indonesia.

Page 244: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

221

B. Saran

Dengan segala keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan

beberapa saran yang diajukan untuk penelitian selanjutnya, diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan penulis hanya menguji tentang masalah efisiensi

dan integrasi pasar modal syariah. Diharapkan pada peneliti selanjutnya bisa

menambahkan lagi permasalahan-permasalahan yang lain untuk diteliti

bersamaan dengan masalah efisiensi dan integrasi pasar sehingga hasil

penelitian bisa lebih luas dan menambah wawasan bagi pembaca.

2. Periode penelitian yang dilakukan penulis selama 5 periode dari tahun 2014-

2018. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat memperluas periode

penelitian dengan periode yang lebih lama dan panjang. Data untuk penelitian

selanjutnya diharapkan lebih beragam, misalnya harga indeks saham harian,

mingguan dan bulanan, agar didapatkan hasil yang lebih bervariasi lagi.

3. Metode penelitian yang dilakukan penulis sebanyak 10 metode untuk menguji

efisiensi pasar dan integrasi. Diharapkan peneliti selanjutnya menambahkan

metode serta alat bantu analisis lain untuk menambah keakuratan hasil uji.

4. Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah 6 pasar modal syariah.

Diharapkan pada penelitian selanjutnya untuk menambahkan jumlah objek

penelitian dan membandingkan dengan pasar modal konvensional agar

menciptakan hasil yang lebih banyak dan menambah wawasan mengenai

efisiensi dan integrasi pasar modal negara tersebut.

Page 245: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

222

DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU

______, Ahmad. 2009. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta

Ajija SR, DW Sari, RH Setianto, MR Primanti. 2011. Cara Cerdas Menguasi Eviews.

Jakarta: Salemba Empat

Al Arif, M. Nur Rianto. 2012. Lembaga Keuangan Syariah, Suatu Kajian Teoritis

Praktis. Bandung: Pustaka Setia

Ardana, Yudhistira. 2017. Co-Integration and Contagion Effect antara Indeks Saham

Syariah di beberapa Negara dan Jakarta Islami Index (JII) pada periode

Krisis Yunani, Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, Jurnal

Manajemen Magister, Vol. 3, No. 2: 224-260

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Asmarani, Mutia, Bakran Suni dan Nurfitri Nugrahaningsih. 2014. Kerja sama Sosial

dan Ekonomi Malaysia-Indonesia (SOSEKMALINDO) (Studi Kasus

Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Nugrahaningsih. Jurnal Tesis PMIS-

UNTAN-PSIP: 1-16

Auruma S, Tyas. 2013. Diversifikasi Investasi Saham Perbandingan Risiko Total

Portofolio Melalui Diversifikasi Domestik dan Internasional. Jurnal

Manajemen Teori dan Terapan Tahun 6. No. 1: 24-39

Aziz, Abdul. 2010. Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Alfabeta

Beik, Irfan Syauqi dan Sri Wulan Fatmawati. 2014. Pengaruh Indeks Harga Saham

Syariah Internasional dan Variabel Makro Ekonomi terhadap Jakarta Islamic

Index. Fakultas Ilmu Ekonomi dan Manajemen, CIBEST IPB (Juli, 2014), Vol.

VI No. 2: 155-178

Page 246: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

223

Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, A. J. 2008. Investment. 6th Edition, New York: Mc.

Graw Hill

Eliyawati, Wenty Yolanda. 2014 Penerapan Model GARCH untuk Menguji Pasar

Modal Efisien di Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol.7 No.2

El-Khamichi A, Mohamed Arouri, Sarkar Kabir, Frederic Teulon. 2014. Are Islamic

Equity Indices More Efficient Than Their Conventional Counterparts?

Evidence From Major Global Index Families, The Journal of Applied Business

Research, Vol. 30, No. 4

Endri. 2009. Integrasi Pasar Saham Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-CHINA.

Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 2 No.2

Ersabathari, Ruth Valencia dan Muharam, Harjum. 2017. Integrasi Pasar Modal

ASEAN 6 Periode Tahun 2007-2016, Diponegoro Journal of Management, Vol.

6, Np. 3, P. 1-15, ISSN (Online): 2337-3792

Fama, 1970. Efficient Capital Market: A Review of Theory and Empirical Work, The

Journal of Financial, Vol. 25: 383-417

Guidi, Francesco dan Gupta, Rakesh. 2011. Are ASEAN Stock Market Efficient?

Evidence from Univariate and Multivariate Variance Ratio Test. Discussion

Paper Finance. Griffifth University and University of Greenwich, London

(UK). ISSN 1836-8123

Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal, Acuan Teoritis dan Praktis Investasi di Instrumen

Keuangan Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu

Halim, Abdul. 2015. Analisis Investasi di Aset Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana

Media

Hamid Kashif, Syed Zulfikar AS, Tahir Suleman, dan Rhana Syahid Imdad A. 2010.

Testing the Weak form of Efficient Market Hypothesis: Empirical Evidence

from Asia-Pasific Markets. International Research Journal of Finance and

Economics, Issue 58, ISSN 1450-2887: 121-133

Hariyani, Iswi dan Purnomo, Soerfianto Dibyo. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis

Pasar Modal. Jakarta: Transmedia Pustaka

Hartono, Jogiyanto. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE

Page 247: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

224

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. 2014. Investasi pada Pasar Modal

Syariah. Jakarta: Prenadamedia Group

Ikrima, Tara Ninta dan Muharam, Harjum. 2014. Co-Integration and Contagion

Effect antara Indeks Saham Syariah di Indonesia, Malaysia, Eropa dan

Amerika Serikat saat Terjadinya Krisis Yunani, Jurnal Dinamika Manajemen,

Vol. 5, No. 2: 131-146

Iqbal, Zamir dan Abbas Mirakhor. 2015. Pengantar Keuangan Islam. Jakarta:

Prenadamedia Group

Juanda, Bambang dan Juandi. 2012. Ekonometrika Deret Waktu Teori & Aplikasi.

Bogor: IPB Press

JURNAL

Kartika Astriyana Prima, Jubaedah dan Fitri Yetti. 2017. Analisis Efficient Market

Hypothesis Pada Bursa Efek Indonesia Terhadap Pasar Saham ASEAN.

Sustainable Competitive Advantage-7 (SCA-7) FEB UNSOED,

Lingaraja Kasilingan, Murugesan Selvam, dan Vinayagamoorthi Vasanth. 2014. The

Stock Efficiency of Emerging Markets: Evidence From Asian Region, Vol. 10,

No. 19, ISSN 1911-2017 E-ISSN 1911-2025

Mailangky, Jeina. 2013. Integrasi Pasar Modal dan Beberapa Bursa di Dunia”.

Jurnal EMBA, Vol.1 No.3: 722-731

Martalena dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Penerbit

ANDI

Maruddani DAI, Safitri D. 2008. Vector Autoregression (VAR) untuk peramalan

Harga Saham PT. Indofood Sukses Makmur Indonesia Tbk. Jurnal Matematika.

Volume 11, No. 6: 6-12

Muhamad. 2014. Manajemen Keuangan Syari’ah Analisis Fiqh dan Keuangan.

Yogyakarta: UUP STIM YKPN

Mulyadi, M. S. 2012. Analysis of Volatility Spillover in Indonesia, USA and Japan

Capital Market. African Journal of Business Management. 6 (27): 1-15

Page 248: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

225

Nachrowi, Nachrow Djajal dan Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan

Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Nurgianto, Burhan dan Gunawan dan Marzuki. 2012. Statistik Terapan untuk

Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Nurhayati, Mafizatun. 2012. Analisis Integrasi Pasar Modal Kawasan ASEAN dalam

Rangka Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN: 1-14

Nurrahmi, Novita dan Ahmad Rodoni. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Volatilitas Indeks Saham Syariah Jakarta Islamic Index dan

Kuala Lumpur Syariah Index dengan Pendekatan Error Correction Model,

Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Phan, Khoa Cuong dan Zhou, Jian. 2014. Market Efficiency in Emerging Stock

Market: A Case Study of Vietnam Stock Market. IOSR Journal of Business and

Management (IOSR-JBM) e-ISSN: 2278-487X, p-ISSN: 2319-7668, Volume

16, Issue 4, Ver IV (April, 2014): 61-67

Prakash, S. 2014. Effecient Market Hypothesis: Examing the Case of South Asian

Stock Markets.

Purnomo, B., dan M. W. Rider. 2012. Domestic and Foreign Stock and the

Indonesian Stock Market: Time Series Evidence. Working Paper: 1-28

Puryanti, Dwi dan Marlina, Reni. 2013. Analysis of Capital Market Integration

Region Asia, South East Asia Journal Contemporary Business, Economic and

Law, Vol. 2, Issue 1 (June), ISSN 2289-1560

Puspitasari Ardina, Hermanto Siregar, Trias Andati. 2015. Analisis Integrasi Bursa

Saham ASEAN 5, Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, Vol. 4, No. 2:

187-206

Qizam Ibnu, Abdul Qoyum, dan Misnen Ardiansyah. 2015. Global Financial Crisis

and Islamic Capital Market Integration among 5-ASEAN Countries, Global

Review of Islamic Economic and Business, Vol. 2, No. 3: 207-218

Rasyidin, M. 2016. Integrasi Pasar Modal ASEAN Pasca Pemberlakukan MEA,

Jurnal Visioner dan Strategis, Volume 5, Nomor 2 (September, 2016), ISSN:

2338-2864: 17-24

Page 249: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

226

Riyanti dan Gilang Pandu Palagan. 2016. Pengujian Efisiensi Market Hipotesis Pra

dan Pasca MEA (Pendekatan Johansen Cointegration Test), Universitas

Muhammadiyah Jakarta (November 15, 2016), ISBN 978-602-17688-7-7: 216-

229

Robiyanto dan Aldhi Fajar Hartanto. 2018. Contagion Effect dan Integrasi Pasar

Modal di Kawasan Asia, Eropa dan Amerika. Jurnal Organisasi dan

Manajemen, Vol. 4, No. 1: 1-9

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra

Wacana Media

Santosa, Budi. 2013. Integrasi Pasar Modal Kawasan Cina – ASEAN. Jurnal

Ekonomi Pembangunan. Vol. 14, Nomor 1: 78-91

Saputra, Dedy. 2014. Tingkat Integrasi Pasar Modal Indonesia dengan Pasar Modal

Global: 31-38

Semuel Hatane, Sautma Ronni Basana, dan Kevin Budihargono. 2016. Analisa

Efisiensi Pasar Bentuk Lemah Melalui Evaluasi Harga Saham di BEI.

Seth, Neha dan A. K. Sharma. 2015. International Stock Market Efficiency and

Integration: Evidences from Asian and US Market, Journal of Advances in

Management Research, Vol. 12, No. 2: 88-106

Soemitra, Andi. 2014. Masa Depan Pasar Modal Syariah di Indonesia. Jakarta:

Prenadamedia Group

Sudirman. 2015. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Gorontalo: Sultan Amai

Press

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Jakarta: ALFABETA

Sujawerni, Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:

Pustaka Baru Pressh

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarta: Penerbit ANDI

Page 250: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

227

Sutedi, Andrian. 2011. Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan

Berdasarkan Prinsip Syariah, Cet.1. Jakarta: Siar Grafika

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi

Pertama. Yogyakarta: Konisius

Umam, Khoirul. 2013. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar Modal Syariah.

Bandung: Pustaka Setia

Utami, Alia Tri. 2018. Efisiensi Pasar Modal Bentuk Lemah Pada Pasar Modal

Indonesia, Malaysia dan Korea Selatan Periode Krisis Ekonomi Global 2008,

Jurnal Inspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol. 2, (2), 101-116, e-2579-9401, p-

2579-9312

Waworundeng, Jurgen H. dan Paulina Van Rate. 2018. Analisis Hubungan Pasar

Modal ASEAN dengan Pasar Modal Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jurnal

EMBA, ISSN 2303-1174, Vol. 6, No. 1 (Januari 1, 2019): 271-280

Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi

Winarno, Wing Wahyu 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews,

Edisi Ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP STM YKPN)

www.djindexes.com

www.id.emb-japan.go.jp

www.investing.com

www.jawapos.com

www.kemendag.go.id

www.kompas.com

www.ojk.go.id

www.presidenri.go.id

www.tirto.id

Page 251: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

228

LAMPIRAN HASIL PENGUJIAN

Lampiran 1: Tabel Statistik Deskriptif Return Saham

ISSI DJIMY DJIJP DJICHKU DJIEU IMUS

Mean -8.99E-05 0.000183 0.000367 -0.000673 9.97E-06 0.000398

Median 0.000000 0.000213 0.000327 -0.000354 0.000353 0.000258

Maximum 0.033378 0.048054 0.067893 0.034436 0.031878 0.041053

Minimum -0.033887 -0.034490 -0.050588 -0.047546 -0.063157 -0.039735

Std. Dev. 0.007804 0.006760 0.010514 0.008003 0.008564 0.008016

Skewness -0.269355 0.184174 -0.012597 -0.367604 -0.523448 -0.440454

Kurtosis 4.967564 8.248017 8.197677 5.521015 6.807674 6.075027

Jarque-Bera 212.0639 1410.392 1376.715 351.4110 794.6634 521.3949

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum -0.110004 0.223689 0.448290 -0.823301 0.012199 0.487257

Sum Sq. Dev. 0.074417 0.055842 0.135079 0.078260 0.089634 0.078518

Observations 1223 1223 1223 1223 1223 1223

Lampiran 2: Tabel Hasil Uji Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ISSI DJIMY DJIJP DJICHIKU DJIEU IMUS

N 1223 1226 1304 1234 1303 1301

Normal

Parametersa,b

Mean -.0000900 .0001996 .0002824 -.0006760 -.0000609 .0002888

Std.

Deviation .00780374

.0067658

5

.0108300

0

.0079911

5

.0086446

8 .00855452

Most

Extreme

Differences

Absolute .055 .062 .073 .052 .057 .093

Positive .034 .062 .068 .032 .051 .065

Negative -.055 -.054 -.073 -.052 -.057 -.093

Test Statistic .055 .062 .073 .052 .057 .093

Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .000c .000c .000c .000c .000c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 252: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

229

Lampiran 3: Hasil Uji Run atas ISSI

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00033

Cases < Test Value 611

Cases >= Test Value 612

Total Cases 1223

Number of Runs 607

Z -.315

Asymp. Sig. (2-tailed) .753

a. Median

Lampiran 4: Hasil Uji Run atas DJIMY

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00033

Cases < Test Value 611

Cases >= Test Value 612

Total Cases 1223

Number of Runs 607

Z -.315

Asymp. Sig. (2-tailed) .753

a. Median

Lampiran 5: Hasil Uji Run atas DJIJP

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00010

Cases < Test Value 611

Cases >= Test Value 612

Total Cases 1223

Number of Runs 609

Z -.200

Asymp. Sig. (2-tailed) .841

a. Median

Page 253: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

230

Lampiran 6: Hasil Uji Run atas DJICHKU

Lampiran 7: Hasil Uji Run atas DJIEU

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00012

Cases < Test Value 611

Cases >= Test Value 612

Total Cases 1223

Number of Runs 609

Z -.200

Asymp. Sig. (2-tailed) .841

a. Median

Lampiran 8: Hasil Uji Run atas IMUS

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00019

Cases < Test Value 611

Cases >= Test Value 612

Total Cases 1223

Number of Runs 609

Z -.200

Asymp. Sig. (2-tailed) .841

a. Median

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .00012

Cases < Test Value 611

Cases >= Test Value 612

Total Cases 1223

Number of Runs 605

Z -.429

Asymp. Sig. (2-tailed) .668

a. Median

Page 254: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

231

Lampiran 9: Uji Autokorelasi atas ISSI

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.312566 Prob. F(2,1220) 0.2695

Obs*R-squared 2.625936 Prob. Chi-Square(2) 0.2690

Lampiran 10: Uji Autokorelasi atas DJIMY

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.307839 Prob. F(2,1219) 0.2708

Obs*R-squared 2.618642 Prob. Chi-Square(2) 0.2700

Lampiran 11: Uji Autokorelasi atas DJIJP

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.323053 Prob. F(2,1219) 0.2667

Obs*R-squared 2.649038 Prob. Chi-Square(2) 0.2659

Lampiran 12: Uji Autokorelasi atas DJICHKU

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.389613 Prob. F(2,1219) 0.2496

Obs*R-squared 2.782003 Prob. Chi-Square(2) 0.2488

Lampiran 13: Uji Autokorelasi atas DJIEU

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.309232 Prob. F(2,1219) 0.2704

Obs*R-squared 2.621426 Prob. Chi-Square(2) 0.2696

Lampiran 14: Uji Autokorelasi atas IMUS

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 1.345924 Prob. F(2,1219) 0.2607

Obs*R-squared 2.694731 Prob. Chi-Square(2) 0.2599

Page 255: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

232

Lampiran 15: Uji Unit Root Return Saham ISSI

Null Hypothesis: ISSI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -34.57080 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435488

5% level -2.863697

10% level -2.567968 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 16: Uji Unit Root Return Saham DJIMY

Null Hypothesis: DJIMY has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -32.03175 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435475

5% level -2.863691

10% level -2.567965 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 17: Uji Unit Root Return Saham DJIJP

Null Hypothesis: DJIJP has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -41.97478 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435157

5% level -2.863550

10% level -2.567890 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 256: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

233

Lampiran 18: Uji Unit Root Return Saham DJICHKU

Null Hypothesis: DJICHKU has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -36.16652 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435440

5% level -2.863676

10% level -2.567957 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 19: Uji Unit Root Return Saham DJIEU

Null Hypothesis: DJIEU has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -35.57690 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435161

5% level -2.863552

10% level -2.567891 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 20: Uji Unit Root Return Saham IMUS

Null Hypothesis: IMUS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -36.03142 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435169

5% level -2.863556

10% level -2.567893 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 257: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

234

Lampiran 21: Tabel Statistik Deskriptif Daily Closing Price

ISSI DJIMY DJIJP DJICHKU DJIEU IMUS

Mean 168.5976 847.6746 1522.270 1878.913 3298.294 3991.618

Median 171.0900 805.3400 1464.290 1794.580 3297.100 3808.220

Maximum 199.6100 1105.100 2095.040 2501.300 3908.900 5334.820

Minimum 131.6100 680.9200 1133.350 1357.400 2731.720 3160.370

Std. Dev. 14.26208 115.4238 252.9743 279.6196 267.3536 524.2594

Skewness -0.436610 0.716052 0.578239 0.526144 0.094112 0.843933

Kurtosis 2.497093 2.289020 2.190302 2.121656 1.980964 2.605448

Jarque-Bera 51.74459 130.2708 101.5627 95.74043 54.72228 153.1075

Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 206194.8 1036706. 1861736. 2297911. 4033813. 4881749.

Sum Sq. Dev. 248563.2 16280282 78203121 95544647 87346082 3.36E+08

Observations 1223 1223 1223 1223 1223 1223

Sumber: data diolah dengan eviews

Lampiran 22: Uji Stasioneritas Daily Closing Price Tingkat Level ISSI

Null Hypothesis: ISSI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.105472 0.2427

Test critical values: 1% level -3.435488

5% level -2.863697

10% level -2.567968 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 23: Uji Stasioneritas Daily Closing Price Tingkat Level DJIMY

Null Hypothesis: DJIMY has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.665169 0.4488

Test critical values: 1% level -3.435479

5% level -2.863693

10% level -2.567966

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 258: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

235

Lampiran 24: Uji Stasioneritas Daily Closing Price Tingkat Level DJIJP

Null Hypothesis: DJIJP has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.344349 0.6106

Test critical values: 1% level -3.435161

5% level -2.863552

10% level -2.567891 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 25: Uji Stasioneritas Daily Closing Price Tingkat Level DJICHKU

Null Hypothesis: DJICHKU has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.274592 0.6433

Test critical values: 1% level -3.435440

5% level -2.863676

10% level -2.567957 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 26: Uji Stasioneritas Daily Closing Price Tingkat Level DJIEU

Null Hypothesis: DJIEU has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.921177 0.3226

Test critical values: 1% level -3.435161

5% level -2.863552

10% level -2.567891 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 259: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

236

Lampiran 27: Uji Stasioneritas Daily Closing Price Tingkat Level IMUS

Null Hypothesis: IMUS has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.282976 0.6395

Test critical values: 1% level -3.435169

5% level -2.863556

10% level -2.567893 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 28: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference ISSI

Null Hypothesis: D(ISSI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -34.46099 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435492

5% level -2.863699

10% level -2.567969

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 29: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIMY

Null Hypothesis: D(DJIMY) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -31.72789 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435479

5% level -2.863693

10% level -2.567966 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 260: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

237

Lampiran 30: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIJP

Null Hypothesis: D(DJIJP) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -42.67829 0.0001

Test critical values: 1% level -3.435161

5% level -2.863552

10% level -2.567891 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 31: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJICHKU

Null Hypothesis: D(DJICHKU) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -34.98170 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435445

5% level -2.863678

10% level -2.567958 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 32: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference DJIEU

Null Hypothesis: D(DJIEU) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -35.89101 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435165

5% level -2.863554

10% level -2.567892 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 261: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

238

Lampiran 33: Uji Stasioneritas Tingkat First Difference IMUS

Null Hypothesis: D(IMUS) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=22) t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -36.05789 0.0000

Test critical values: 1% level -3.435173

5% level -2.863557

10% level -2.567894 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Lampiran 34: Penentuan Lag Optimal DJIMY dengan ISSI

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: D(ISSI) D(DJIMY)

Exogenous variables: C

Date: 04/03/19 Time: 03:32

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Included observations: 1216

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -6313.010 NA 111.1383 10.38653 10.39492* 10.38969*

1 -6306.034 13.91769 110.5956 10.38163 10.40682 10.39111

2 -6302.024 7.986665 110.5938 10.38162 10.42359 10.39742

3 -6294.435 15.09008 109.9430* 10.37572* 10.43447 10.39783

4 -6292.705 3.435582 110.3542 10.37945 10.45499 10.40789

5 -6290.588 4.195010 110.6966 10.38255 10.47488 10.41730

6 -6284.370 12.30209* 110.2936 10.37890 10.48802 10.41998

* indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Page 262: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

239

Lampiran 35: Penentuan Lag Optimal IDJIJP dengan ISSI

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: D(ISSI) D(DJIJP)

Exogenous variables: C

Date: 04/03/19 Time: 03:42

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Included observations: 1216

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -7303.509 NA 566.7313 12.01564 12.02403 12.01880

1 -7284.935 37.05512 553.3087 11.99167 12.01685* 12.00115*

2 -7278.206 13.40308* 550.8306 11.98718 12.02915 12.00298

3 -7274.017 8.329913 550.6594* 11.98687* 12.04563 12.00899

4 -7271.783 4.435315 552.2611 11.98977 12.06532 12.01821

5 -7269.149 5.220452 553.5035 11.99202 12.08435 12.02678

6 -7264.631 8.938640 553.0328 11.99117 12.10029 12.03225

* indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Lampiran 36: Penentuan Lag Optimal DJICHKU dengan ISSI

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: D(ISSI) D(DJICHKU)

Exogenous variables: C

Date: 04/03/19 Time: 03:43

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Included observations: 1216

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -7585.386 NA 900.9947* 12.47925* 12.48765* 12.48241*

1 -7584.563 1.641549 905.7154 12.48448 12.50966 12.49396

2 -7581.522 6.056870 907.1452 12.48606 12.52802 12.50186

3 -7577.743 7.515341 907.4745 12.48642 12.54517 12.50854

4 -7577.355 0.769584 912.8825 12.49236 12.56790 12.52080

5 -7573.084 8.465754 912.4753 12.49191 12.58424 12.52667

6 -7565.979 14.05731* 907.8284 12.48681 12.59592 12.52788

* indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Page 263: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

240

Lampiran 37: Penentuan Lag Optimal DJIEU dengan ISSI

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: D(ISSI) D(DJIEU)

Exogenous variables: C

Date: 04/03/19 Time: 03:48

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Included observations: 1216

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -7991.469 NA 1757.062 13.14715 13.15555* 13.15031*

1 -7989.183 4.559454 1762.024 13.14997 13.17515 13.15945

2 -7985.385 7.566056 1762.608 13.15030 13.19227 13.16610

3 -7981.728 7.272097 1763.602 13.15087 13.20962 13.17299

4 -7977.380 8.631194 1762.594 13.15030 13.22584 13.17873

5 -7971.441 11.76920* 1756.985* 13.14711* 13.23944 13.18186

6 -7969.442 3.955932 1762.777 13.15040 13.25952 13.19147

* indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Lampiran 38: Penentuan Lag Optimal IMUS dengan ISSI

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: D(ISSI) D(IMUS)

Exogenous variables: C

Date: 04/03/19 Time: 03:49

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Included observations: 1216

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 -8146.886 NA 2268.827 13.40277 13.41117* 13.40593*

1 -8140.273 13.19174 2259.100 13.39848 13.42366 13.40796

2 -8132.570 15.34383 2245.381 13.39238 13.43435 13.40818

3 -8127.615 9.852843 2241.857 13.39081 13.44957 13.41293

4 -8126.664 1.887324 2253.130 13.39583 13.47137 13.42427

5 -8118.870 15.44753* 2239.114* 13.38959* 13.48192 13.42435

6 -8117.085 3.530552 2247.290 13.39323 13.50235 13.43431

* indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

Page 264: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

241

Lampiran 39: Uji Stabilitas VAR atas DJIMY dengan ISSI

Roots of Characteristic Polynomial

Endogenous variables: D(ISSI) D(DJIMY)

Exogenous variables: C

Lag specification: 1 3

Date: 04/03/19 Time: 03:41

Root Modulus

0.183213 - 0.404893i 0.444416

0.183213 + 0.404893i 0.444416

0.386716 0.386716

-0.384097 0.384097

-0.131160 - 0.215058i 0.251899

-0.131160 + 0.215058i 0.251899

No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition.

Lampiran 40: Uji Stabilitas VAR atas DJIJP dengan ISSI

Roots of Characteristic Polynomial

Endogenous variables: D(ISSI) D(DJIJP)

Exogenous variables: C

Lag specification: 1 3

Date: 04/03/19 Time: 03:43

Root Modulus

0.192486 - 0.403574i 0.447128

0.192486 + 0.403574i 0.447128

-0.211255 - 0.344144i 0.403812

-0.211255 + 0.344144i 0.403812

-0.374718 0.374718

0.243691 0.243691

No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition.

Lampiran 41: Uji Stabilitas VAR atas DJICHKU dengan ISSI

Roots of Characteristic Polynomial

Endogenous variables: ISSI DJICHKU

Exogenous variables: C

Lag specification: 1 1

Date: 03/29/19 Time: 00:22 Root Modulus 0.995932 0.995932

0.985458 0.985458 No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition.

Page 265: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

242

Lampiran 42: Uji Stabilitas VAR atas DJIEU dengan ISSI

Roots of Characteristic Polynomial

Endogenous variables: D(ISSI) D(DJIEU)

Exogenous variables: C

Lag specification: 1 5

Date: 04/03/19 Time: 03:49

Root Modulus

0.499276 - 0.413070i 0.648000

0.499276 + 0.413070i 0.648000

-0.258274 - 0.537929i 0.596719

-0.258274 + 0.537929i 0.596719

-0.584546 0.584546

0.432001 - 0.385774i 0.579177

0.432001 + 0.385774i 0.579177

-0.139038 - 0.507902i 0.526589

-0.139038 + 0.507902i 0.526589

-0.479198 0.479198

No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition.

Lampiran 43: Uji Stabilitas VAR atas IMUS dengan ISSI

Roots of Characteristic Polynomial

Endogenous variables: D(ISSI) D(IMUS)

Exogenous variables: C

Lag specification: 1 5

Date: 04/03/19 Time: 03:50

Root Modulus

-0.220329 - 0.627626i 0.665176

-0.220329 + 0.627626i 0.665176

0.492946 - 0.418680i 0.646753

0.492946 + 0.418680i 0.646753

-0.605441 0.605441

-0.475719 0.475719

-0.027832 - 0.449609i 0.450469

-0.027832 + 0.449609i 0.450469

0.292831 - 0.196200i 0.352483

0.292831 + 0.196200i 0.352483

No root lies outside the unit circle.

VAR satisfies the stability condition.

Page 266: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

243

Lampiran 44: Uji Kausalitas Granger atas DJIMY dengan ISSI

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 04/03/19 Time: 03:54

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Lags: 3

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

D(DJIMY) does not Granger Cause D(ISSI) 1219 2.93506 0.0324

D(ISSI) does not Granger Cause D(DJIMY) 0.63729 0.5911

Lampiran 45: Uji Kausalitas Granger atas DJIJP dengan ISSI

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 04/03/19 Time: 03:55

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Lags: 3

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

D(DJIJP) does not Granger Cause D(ISSI) 1219 0.17205 0.9153

D(ISSI) does not Granger Cause D(DJIJP) 1.55148 0.1995

Lampiran 46: Uji Kausalitas Granger atas DJICHKU dengan ISSI

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 04/05/19 Time: 06:34

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Lags: 1 Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob. D(DJICHKU) does not Granger Cause D(ISSI) 1221 0.61122 0.4345

D(ISSI) does not Granger Cause D(DJICHKU) 0.56296 0.4532

Lampiran 47: Uji Kausalitas Granger atas DJIEU dengan ISSI

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 04/03/19 Time: 03:56

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Lags: 5

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

D(DJIEU) does not Granger Cause D(ISSI) 1217 0.24497 0.9424

D(ISSI) does not Granger Cause D(DJIEU) 1.73221 0.1243

Page 267: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

244

Lampiran 48: Uji Kausalitas Granger atas IMUS dengan ISSI

Pairwise Granger Causality Tests

Date: 04/03/19 Time: 03:58

Sample: 1/01/2014 12/31/2018

Lags: 5

Null Hypothesis: Obs F-Statistic Prob.

D(IMUS) does not Granger Cause D(ISSI) 1217 0.80583 0.5455

D(ISSI) does not Granger Cause D(IMUS) 4.38152 0.0006

Lampiran 49: Uji Kointegrasi Johansen atas DJIMY dengan ISSI

Date: 04/03/19 Time: 03:59

Sample (adjusted): 1/08/2014 12/31/2018

Included observations: 1218 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: D(ISSI) D(DJIMY)

Lags interval (in first differences): 1 to 3

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.238289 577.6687 15.49471 0.0001

At most 1 * 0.182977 246.1431 3.841466 0.0000 Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.238289 331.5256 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.182977 246.1431 3.841466 0.0000 Max-eigenvalue test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 268: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

245

Lampiran 50: Uji Kointegrasi Johansen atas DJIJP dengan ISSI

Date: 04/03/19 Time: 04:00

Sample (adjusted): 1/08/2014 12/31/2018

Included observations: 1218 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: D(ISSI) D(DJIJP)

Lags interval (in first differences): 1 to 3

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.237422 630.0445 15.49471 0.0001

At most 1 * 0.218256 299.9054 3.841466 0.0000 Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.237422 330.1391 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.218256 299.9054 3.841466 0.0000 Max-eigenvalue test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Lampiran 51: Uji Kointegrasi Johansen atas DJICHKU dengan ISSI

Date: 04/03/19 Time: 04:00

Sample (adjusted): 1/03/2014 12/31/2018

Included observations: 1221 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: D(ISSI) D(DJICHKU)

Lags interval (in first differences): No lags

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.498646 1674.107 15.49471 1.0000

At most 1 * 0.493713 831.0763 3.841466 0.0000 Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 269: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

246

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.498646 843.0309 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.493713 831.0763 3.841466 0.0000 Max-eigenvalue test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Lampiran 52: Uji Kointegrasi Johansen atas DJIEU dengan ISSI

Date: 04/03/19 Time: 04:02

Sample (adjusted): 1/10/2014 12/31/2018

Included observations: 1216 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: D(ISSI) D(DJIEU)

Lags interval (in first differences): 1 to 5

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.185332 457.3913 15.49471 0.0001

At most 1 * 0.157322 208.1430 3.841466 0.0000 Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.185332 249.2484 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.157322 208.1430 3.841466 0.0000 Max-eigenvalue test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Page 270: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

247

Lampiran 53: Uji Kointegrasi Johansen atas IMUS dengan ISSI

Sample (adjusted): 1/10/2014 12/31/2018

Included observations: 1216 after adjustments

Trend assumption: Linear deterministic trend

Series: D(ISSI) D(IMUS)

Lags interval (in first differences): 1 to 5

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.187026 450.2104 15.49471 0.0001

At most 1 * 0.150564 198.4303 3.841466 0.0000 Trace test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.187026 251.7801 14.26460 0.0001

At most 1 * 0.150564 198.4303 3.841466 0.0000 Max-eigenvalue test indicates 2 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Lampiran 54: Estimasi VECM atas DJIMY dengan ISSI

Vector Error Correction Estimates

Date: 04/03/19 Time: 04:04

Sample (adjusted): 1/08/2014 12/31/2018

Included observations: 1218 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

D(DJIMY(-1)) -0.076494

(0.01056)

[-7.24350]

C -0.051133

Page 271: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

248

Error Correction: D(ISSI,2) D(DJIMY,2)

CointEq1 -0.991115 2.093563

(0.05485) (0.27406)

[-18.0701] [ 7.63900]

D(ISSI(-1),2) 0.032583 -1.473413

(0.04724) (0.23603)

[ 0.68979] [-6.24259]

D(ISSI(-2),2) 0.001969 -1.010814

(0.03885) (0.19412)

[ 0.05069] [-5.20707]

D(ISSI(-3),2) -0.027418 -0.550893

(0.02838) (0.14183)

[-0.96594] [-3.88416]

D(DJIMY(-1),2) -0.061095 -0.557858

(0.00639) (0.03193)

[-9.56134] [-17.4724]

D(DJIMY(-2),2) -0.051419 -0.335087

(0.00669) (0.03345)

[-7.68030] [-10.0167]

D(DJIMY(-3),2) -0.019644 -0.142318

(0.00572) (0.02856)

[-3.43655] [-4.98272]

C 0.003130 0.009155

(0.04350) (0.21734)

[ 0.07195] [ 0.04212]

Lampiran 55: Estimasi VECM atas DJIJP dengan ISSI

Vector Error Correction Estimates

Date: 04/03/19 Time: 04:06

Sample (adjusted): 1/08/2014 12/31/2018

Included observations: 1218 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

D(DJIJP(-1)) -0.087228

(0.00715)

[-12.2016]

C 0.014234

Page 272: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

249

Error Correction: D(ISSI,2) D(DJIJP,2)

CointEq1 -0.689630 5.942842

(0.04892) (0.51502)

[-14.0983] [ 11.5390]

D(ISSI(-1),2) -0.181970 -4.688693

(0.04445) (0.46795)

[-4.09426] [-10.0196]

D(ISSI(-2),2) -0.135333 -2.748156

(0.03807) (0.40088)

[-3.55442] [-6.85539]

D(ISSI(-3),2) -0.105369 -1.656215

(0.02864) (0.30158)

[-3.67862] [-5.49180]

D(DJIJP(-1),2) -0.047305 -0.497932

(0.00413) (0.04353)

[-11.4406] [-11.4375]

D(DJIJP(-2),2) -0.032756 -0.361471

(0.00367) (0.03862)

[-8.93019] [-9.35986]

D(DJIJP(-3),2) -0.017199 -0.127601

(0.00268) (0.02817)

[-6.42759] [-4.52913]

C 0.001777 0.001650

(0.04548) (0.47887)

[ 0.03906] [ 0.00344]

Lampiran 56: Estimasi VECM atas DJICHKU dengan ISSI

Vector Error Correction Estimates

Date: 04/05/19 Time: 01:11

Sample (adjusted): 1/06/2014 12/31/2018

Included observations: 1220 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

D(DJICHKU(-1)) -0.018736

(0.00299)

[-6.25684]

C -0.024467

Page 273: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

250

Error Correction: D(ISSI,2) D(DJICHKU,2)

CointEq1 -0.983060 3.601198

(0.03982) (0.62469)

[-24.6863] [ 5.76477]

D(ISSI(-1),2) 0.033941 -1.729784

(0.02882) (0.45214)

[ 1.17761] [-3.82580]

D(DJICHKU(-1),2) -0.010075 -0.464174

(0.00160) (0.02515)

[-6.28472] [-18.4583]

C 0.002633 0.042585

(0.04393) (0.68907)

[ 0.05995] [ 0.06180]

Lampiran 57: Estimasi VECM atas DJIEU dengan ISSI

Vector Error Correction Estimates

Date: 04/03/19 Time: 04:10

Sample (adjusted): 1/10/2014 12/31/2018

Included observations: 1216 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

D(DJIEU(-1)) -0.019893

(0.00322)

[-6.16895]

C -0.029970

Error Correction: D(ISSI,2) D(DJIEU,2)

CointEq1 -1.140772 8.137079

(0.07443) (1.45640)

[-15.3261] [ 5.58712]

D(ISSI(-1),2) 0.169530 -5.929874

(0.06725) (1.31589)

[ 2.52082] [-4.50636]

D(ISSI(-2),2) 0.118709 -4.167838

(0.05953) (1.16473)

[ 1.99421] [-3.57837]

Page 274: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

251

D(ISSI(-3),2) 0.058196 -2.815214

(0.05043) (0.98667)

[ 1.15409] [-2.85326]

D(ISSI(-4),2) 0.063216 -2.099711

(0.04054) (0.79325)

[ 1.55932] [-2.64699]

D(ISSI(-5),2) 0.026599 -0.916329

(0.02902) (0.56783)

[ 0.91654] [-1.61373]

D(DJIEU(-1),2) -0.018392 -0.671438

(0.00186) (0.03638)

[-9.89057] [-18.4537]

D(DJIEU(-2),2) -0.014943 -0.504151

(0.00201) (0.03925)

[-7.44851] [-12.8437]

D(DJIEU(-3),2) -0.011317 -0.347348

(0.00200) (0.03921)

[-5.64725] [-8.85869]

D(DJIEU(-4),2) -0.007323 -0.288866

(0.00183) (0.03572)

[-4.01170] [-8.08768]

D(DJIEU(-5),2) -0.002998 -0.208098

(0.00143) (0.02799)

[-2.09537] [-7.43398]

C -0.000866 -0.007860

(0.04361) (0.85338)

[-0.01985] [-0.00921]

Lampiran 58: Estimasi VECM atas IMUS dengan ISSI

Vector Error Correction Estimates

Date: 04/03/19 Time: 04:11

Sample (adjusted): 1/10/2014 12/31/2018

Included observations: 1216 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

D(ISSI(-1)) 1.000000

D(IMUS(-1)) -0.019428

(0.00290)

[-6.70057]

C -0.003994

Page 275: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

252

Error Correction: D(ISSI,2) D(IMUS,2)

CointEq1 -1.084338 11.59822

(0.07413) (1.61684)

[-14.6265] [ 7.17340]

D(ISSI(-1),2) 0.124403 -8.080120

(0.06749) (1.47183)

[ 1.84340] [-5.48986]

D(ISSI(-2),2) 0.088037 -5.651487

(0.05998) (1.30806)

[ 1.46784] [-4.32049]

D(ISSI(-3),2) 0.041801 -4.197524

(0.05095) (1.11127)

[ 0.82038] [-3.77723]

D(ISSI(-4),2) 0.060782 -2.532615

(0.04110) (0.89627)

[ 1.47904] [-2.82573]

D(ISSI(-5),2) 0.028648 -0.392313

(0.02938) (0.64075)

[ 0.97511] [-0.61227]

D(IMUS(-1),2) -0.018425 -0.645945

(0.00169) (0.03696)

[-10.8720] [-17.4763]

D(IMUS(-2),2) -0.015912 -0.578845

(0.00183) (0.03990)

[-8.69663] [-14.5062]

D(IMUS(-3),2) -0.013131 -0.387659

(0.00185) (0.04044)

[-7.08124] [-9.58586]

D(IMUS(-4),2) -0.008018 -0.231140

(0.00166) (0.03614)

[-4.83838] [-6.39562]

D(IMUS(-5),2) -0.002526 -0.156232

(0.00128) (0.02791)

[-1.97337] [-5.59715]

C -0.000678 -0.022980

(0.04382) (0.95565)

[-0.01547] [-0.02405]

Page 276: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

253

Lampiran 59: FEVD atas DJIMY dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIMY)

1 1.518028 100.0000 0.000000

2 1.523319 99.46311 0.536891

3 1.527596 98.95252 1.047482

4 1.556608 95.33790 4.662097

5 1.585154 92.25917 7.740830

6 1.599078 90.96383 9.036166

7 1.613234 89.65700 10.34300

8 1.630729 88.07038 11.92962

9 1.647808 86.55541 13.44459

10 1.663250 85.20079 14.79921

Variance Decomposition of D(DJIMY):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIMY)

1 7.585171 0.056580 99.94342

2 7.930989 1.312532 98.68747

3 8.329522 2.492264 97.50774

4 8.837018 3.871113 96.12889

5 9.476556 5.899309 94.10069

6 9.898273 6.529577 93.47042

7 10.32494 7.036280 92.96372

8 10.76763 7.514978 92.48502

9 11.19404 8.007008 91.99299

10 11.58582 8.389679 91.61032

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(DJIMY)

Lampiran 60: FEVD atas DJIJP dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIJP)

1 1.587300 100.0000 0.000000

2 1.617947 98.26411 1.735887

3 1.647149 95.73157 4.268430

4 1.690166 92.11716 7.882838

5 1.783106 86.89251 13.10749

6 1.821467 85.58788 14.41212

7 1.867099 83.81818 16.18182

8 1.916090 81.82576 18.17424

9 1.966541 80.16815 19.83185

10 2.009167 78.79673 21.20327

Page 277: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

254

Variance Decomposition of D(DJIJP):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIJP)

1 16.71221 1.459850 98.54015

2 16.82867 2.793111 97.20689

3 17.39770 6.923673 93.07633

4 18.24043 9.108950 90.89105

5 19.12657 14.01074 85.98926

6 19.55557 15.45784 84.54216

7 20.18322 17.13507 82.86493

8 20.78215 18.82177 81.17823

9 21.36515 20.41567 79.58433

10 21.88322 21.66132 78.33868

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(DJIJP)

Lampiran 61: FEVD DJICHKU dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(DJICHKU)

1 1.534257 100.0000 0.000000

2 1.550499 98.34571 1.654293

3 1.588364 93.72362 6.276384

4 1.612537 91.25115 8.748852

5 1.641402 88.49978 11.50022

6 1.667224 86.12480 13.87520

7 1.693850 83.78108 16.21892

8 1.719475 81.63125 18.36875

9 1.745013 79.58195 20.41805

10 1.770040 77.65920 22.34080

Variance Decomposition of D(DJICHKU):

Period S.E. D(ISSI) D(DJICHKU)

1 24.06801 1.378729 98.62127

2 26.87342 3.542483 96.45752

3 32.23177 6.068499 93.93150

4 35.50254 7.001656 92.99834

5 39.07516 7.683214 92.31679

6 42.07716 8.161245 91.83876

7 45.00371 8.528358 91.47164

8 47.69244 8.811926 91.18807

9 50.26514 9.039575 90.96042

10 52.69929 9.225985 90.77401

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(DJICHKU)

Page 278: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

255

Lampiran 62: FEVD atas DJIEU dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIEU)

1 1.520844 100.0000 0.000000

2 1.527005 99.29851 0.701493

3 1.533351 98.61235 1.387651

4 1.541818 97.70330 2.296703

5 1.552877 96.42365 3.576352

6 1.566833 94.71674 5.283262

7 1.578779 93.32514 6.674860

8 1.586561 92.64415 7.355852

9 1.594529 91.97126 8.028744

10 1.602683 91.22966 8.770342

Variance Decomposition of D(DJIEU):

Period S.E. D(ISSI) D(DJIEU)

1 29.75766 0.181634 99.81837

2 30.37778 1.554009 98.44599

3 31.18854 2.803125 97.19687

4 32.14885 3.766491 96.23351

5 32.71688 4.327697 95.67230

6 33.58374 5.293630 94.70637

7 35.62835 5.839266 94.16073

8 36.46689 6.245048 93.75495

9 37.37665 6.603253 93.39675

10 38.31268 6.941201 93.05880

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(DJIEU)

Lampiran 63: FEVD atas IMUS dengan ISSI

Variance Decomposition of D(ISSI):

Period S.E. D(ISSI) D(IMUS)

1 1.527958 100.0000 0.000000

2 1.531897 99.67073 0.329274

3 1.535431 99.26086 0.739141

4 1.540126 98.73425 1.265751

5 1.555583 96.99211 3.007892

6 1.576605 94.46012 5.539880

7 1.587513 93.27126 6.728744

8 1.594703 92.77851 7.221494

9 1.603707 92.10485 7.895146

10 1.613720 91.31604 8.683965

Page 279: EFISIENSI DAN INTEGRASI PASAR MODAL SYARIAH · Sekretaris I OSIS MTs. ATTAQWA 17 Bekasi Ketua OSIS MA. ATTAQWA 02 Bekasi . vi 2015 – 2016 2016 – 2017 ... Bendahara Senat Mahasiswa

256

Variance Decomposition of D(IMUS):

Period S.E. D(ISSI) D(IMUS)

1 33.32382 0.267250 99.73275

2 34.06109 2.956242 97.04376

3 34.53349 4.790489 95.20951

4 35.54264 5.538205 94.46179

5 36.70707 6.714030 93.28597

6 37.80751 9.034800 90.96520

7 39.52369 9.357812 90.64219

8 40.39831 9.864207 90.13579

9 41.22859 10.50759 89.49241

10 42.26048 11.03126 88.96874

Cholesky Ordering: D(ISSI) D(IMUS)