jurusan komunikasi dan penyiaran islam fakultas...

91
RESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI TERHADAP FILM SINGA KARAWANG BEKASI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Disusun oleh : Kiki Rizkiyah 107051002644 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H/2011 M  

Upload: ngongoc

Post on 30-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

RESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

TERHADAP FILM SINGA KARAWANG BEKASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Komunikasi Islam

(S.Kom.I)

Disusun oleh :

Kiki Rizkiyah

107051002644

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA

1433 H/2011 M

 

Page 2: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

RESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

TERHADAP FILM SINGA KARAWANG BEKASI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Komunikasi Islam

(S.Kom.I)

Oleh :

Kiki Rizkiyah

NIM: 107051002644

Pembimbing

Drs. Masran, M. Ag

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1433 H/2011 M

 

Page 3: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu 1 di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah

saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Desember 2011

Kiki Rizkiyah

 

Page 4: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

i

ABSTRAK

Kiki Rizkiyah

RESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

TERHADAP FILM SINGA KARAWANG BEKASI.

Dalam Islam adalah suatu proses yang tidak pernah mengenal kata selesai,

selama dunia masih ada dan dihuni oleh manusia dengan berbagai permasalahan

mereka. Maka selama itu pula proses dakwah masih dibutuhkan dan bahkan harus

ditingkatkan. Seiring dengan kemajuan teknologi, cara berdakwah pun mengalami

perkembangan. Dakwah tidak dilakukan secara sederhana, tetapi mulai

memanfaatkan kemajuan teknologi. Salah satu media dakwah yang sering digunakan

adalah film, film memilki efek ekslusif bagi para penontonnya. Puluhan bahkan

ratusan penelitian berkaitan dengan efek media massa film bagi kehidupan manusia

betapa kuatnya media itu mempengaruhi fikiran, sikap dan tindakan para

penontonnya. Dari film tersebut penonton akan melakukan perhatian, pengertian, dan

penerimaan pesan dan meresponnya hingga menghasilkan respon kognitif yang

berpengaruh terhadap pengetahuan; respon afektif yang berpengaruh terhadap

perasaan, rasa yang disenangi; respon konatif yag berpengaruh pada tingkah laku,

kegiatan dan perilaku.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka timbul rumusan masalah dari penelitian

ini: Bagaimana respon kognitif, afektif dan konatif Santri Pondok Pesantren At-

Taqwa Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi?

Film Singa Karawang Bekasi adalah film yang diangkat dari kisah hidup

hayat seorang kyai sekaligus tokoh pejuang nasional, yang memperjuangkan

agamanya melawan penjajah Belanda dan sekutunya dari tanah Karawang-Bekasi.

Noer Alie namanya, yang merupakan pendiri Yayasan At-Taqwa yang merupakan

tempat belajar santri tersebut, dan merupakan suatu film wajib bagi santrinya.

Dalam penulisan skripsi ini, metodologi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif. Perhitungan analisanya

dengan menggunakan perhitungan statistik deskriptif. Pengumpulan data yang

digunakan penulis dengan menggunakan kuesioner atau angket.

Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah stimulus respon, karena

komunikan atau para santri akan distimulus atau dirangsang oleh film dan melakukan

perhatian, pengertian dan penerimaan stimulus sehingga muncullah respin atau efek

yang responden dapatkan dari film ini.

Berdasarkan hasil penelitian pada Respon Santri Pondok Pesantren At-Taqwa

Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi, didapatkan hasil respon kognitif

lebih kepada pengetahuan, respon afektif lebih tentang apa yang dirasakan dan respon

konatif lebih kepada kegiatan berprilaku. Dari ketiga respon yang menempati nilai

yang tertinggi adalah respon kognitif yang lebih banyak dilakukan oleh responden

dan yang lebih rendah adalah respon konatif.

 

Page 5: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “ Respon Santri Pondok

Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi ” sebagai

prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam, pada Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna. Namun demikian penulis berusaha sesuai dengan kemampuan dan dengan

harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Terselesaikannya skripsi ini tentu tak lepas dari berbagai dukungan yang

diberikan kepada penulis, baik moril maupun materil. Dan dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kepada kedua orang tua tersayang, Ayahanda H.M. Ahyat dan Ibunda Hj.

Hasanah yang tidak pernah berhenti memberikan do`a dan dukungan secara

moriil dan materil untuk penulis selama ini.

2. Dr. Arief Subhan, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, serta Pembantu Dekan Drs. Wahidin Saputra, M.Ag., Drs.

Mahmud Jalal, M.A., dan Drs. Study Rizal LK, M.A.

 

Page 6: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

iii

3. Drs. Jumroni, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

4. Dra. Hj. Umi Musyarrofah, M.A., sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam.

5. Drs. Masran, M. Ag., sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan arahan selama proses skripsi ini berjalan.

6. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, yang telah mentranformasikan ilmu, sehingga penulis

mampu menyelesaikan studi maupun penulisan skripsi ini.

7. Pimpinan dan para petugas perpustakaan Fakultas Dakwah dan

perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. KH. Amien Noer. Lc., Selaku Pimpinan Yayasan At-Taqwa yang dengan

keramahtamahannya meluangkan waktu untuk mengizinkan penulis

meneliti disana.

9. KH. Nurul Anwar, Lc., Selaku Pimpinan Pondok Pesantren At-Taqwa

Putra Bekasi yang sudah mengizinkan penulis melakukan penelitian di

sana.

10. H. Ahmad Marsilla, Lc., selaku Kepala Sekolah MA. At-Taqwa Putra

Bekasi yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian disana.

11. Ustad Mirwan Nijan, S.Pd.I dan Ustad H. Rojuddin Basroh, Lc., yang

telah banyak membantu dan memberikan kemudahan bagi penulis selama

dalam melakukan penelitian ini. Barakallah!

 

Page 7: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

iv

12. Kakak-kakakku dan 2 adikku Khoirul Barriyah De Poom Poom dan Siti

Qori Ainah De Poom Poom serta tak ketinggalan pula 2 keponakanku yang

comel & nakal Raihan Azmi Malika De Poom Poom dan Amira Syahda

Kamila Usmanova De Poom Poom, they are my everything!

13. Kawan-kawan KPI B angkatan 2007, sahabatku tersayang yang mau

berbagi dalam suka dan duka Siti Durriatul Munawaroh dan Amalia,

thanks a lot. Serta teman-teman KKN HARMONI 2010, yang telah

membantu penulis dalam segala hal, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT semua amal baik dikembalikan, semoga

Allah SWT membalas jasa segala dukungan yang diberikan kepada penulis dengan

balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Jakarta, 20 Desember 2011

Penulis

 

Page 8: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Pembahasan dan Perumusan Masalah ................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 6

D. Metodologi Penelitian ........................................................ 7

E. Kajian Pustaka .................................................................... 12

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 14

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Respon ...................................................... 16

B. Pengertian Santri dan Anak Didik...................................... 23

C. Film .................................................................................... 26

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN AT-TAQWA

PUTRA BEKASI DAN RUANG LINGKUP FILM SINGA

KARAWANG BEKASI

A. Keadaan Santri di Pondok Pesantren At-taqwa

Putra Bekasi ....................................................................... 37

 

Page 9: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

vi

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren At-Taqwa

Putra Bekasi ....................................................................... 38

1. Visi dan Misi ................................................................ 41

2. Tujuan .......................................................................... 42

3. Struktur Organisasi ...................................................... 43

C. Ruang Lingkup Film Singa Karawang Bekasi ................... 45

1. Gambaran Umum Film Singa Karawang Bekasi ......... 45

2. Synopsis Film Singa Karawang Bekasi ....................... 48

3. Para Crew dan Pemain Film Singa Karawang Bekasi . 50

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Respon Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi terhadap

Film Singa Karawang Bekasi ........................................... 51

1. Respon Kognitif .......................................................... 53

2. Respon Afektif ............................................................ 57

3. Respon Konatif ........................................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 75

B. Saran-Saran ........................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

 

Page 10: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Proses Perubahan Sikap pada Individu .......................................... 22

Tabel 2 Struktur Organisasi Pondok Pesantren At-Taqwa .......................... 43

Tabel 3 Rincian Perhitungan Sampel ............................................................ 51

Tabel 4 Jenis Kelamin Responden ................................................................ 52

Tabel 5 Mengetahui Film Singa Karawang Bekasi ...................................... 53

Tabel 6 Menambah Pengetahuan Agama ..................................................... 54

Tabel 7 Pengetahuan tentang Jihad .............................................................. 55

Tabel 8 Mengetahui Makna Jihad yang Sebenarnya .................................... 56

Tabel 9 Mengetahui Jihad yang dibolehkan dalam Pandangan Islam ........ 57

Tabel 10 Suka Film Singa Karawang Bekasi ................................................. 58

Tabel .. 11 Perasaan Senang Ketika Menonton Film Singa Karawang Bekasi 59

Tabel 12 Setuju dengan Isi Cerita dalam Film Singa Karawang Bekasi ....... 60

Tabel 13 Isi cerita Film Singa Karawang Bekasi sangat Bagus .................... 61

Tabel . 14 Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi Jiwa Responden

Terpanggilan untuk Berjihad.......................................................... 62

Tabel .. 15 Responden Lebih Rajin Beribadah setelah Menonton Film Singa

Karawang Bekasi ........................................................................... 63

Tabel 16 Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi Sikap Patriotisme

Responden Bertambah .................................................................. 64

Tabel 17 Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi lebih Berani Jihad di

Jalan Allah SWT ........................................................................... 65

 

Page 11: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

viii

Tabel 18 Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi lebih Tertarik Berdiskusi

Masalah Agama ............................................................................. .66

Tabel .. 19 Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi Mengubah Diri

Responden menjadi Pribadi Muslim yang Taat pada Allah SWT 67

Tabel 20 Akumulasi Data Respon Kognitif ................................................. .68

Tabel 21 Akumulasi Data Respon Afektif .................................................. 70

Tabel 22 Akumulasi Data Respon Konatif .................................................. 72

Tabel 23 Intrepetasi Data ............................................................................. 73

 

Page 12: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Islam adalah suatu proses yang tidak pernah mengenal kata

selesai, selama dunia masih ada dan dihuni oleh mansia dengan berbagai

permasalahan mereka. Maka selama itu pula proses dakwah masih dibutuhkan

dan bahkan harus ditingkatkan. Dalam pelaksanaan dakwah harus dinamis dan

sesuai dengan perkembangan zaman, terlebih lagi ketika masyarakat

dihadapkan pada persoalan keterbatasan waktu, maka dakwah tidak sebatas

diatas ammar, tapi bisa dilakukan dengan bantuan teknologi komunikasi, baik

itu melalui media tulis seperti surat kabar, majalah ataupun media audio

visual, seperti radio, televisi, dan internet.

Laju perkembangan zaman turut memacu tingkat kemajuan ilmu dan

teknologi, tanpa terkecuali teknologi komunikasi yang merupakan suatu

sarana yang menghubungkan masyarakat yang satu kepada masyarakat yang

lain. Kecanggihan teknologi komunikasi turut serta mempengaruhi seluruh

aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya kegiatan dakwah sebagai

salah satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan1.

Seiring dengan kemajuan teknologi, cara berdakwah pun mengalami

perkembangan. Dakwah tidak dilakukan secara sederhana, tetapi mulai

1 Bahari Ghazali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Dakwah, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1997, hal. 33.

 

Page 13: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

2

memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan agar segmen dakwah

menjadi lebih luas dan dakwah bisa menjadi intensif.

Interaksi antara agama dengan media massa meningkat dari waktu ke

waktu, bukan saja media massa yang mengkhususkan diri sebagai media

dakwah. Secara hipotesis penyebab penting meningkatnya interaksi tersebut

adalah kemajuan media massa yang berakar pada kemajuan telekomunikasi

sejak dasawarsa 70-an.

Masalah-masalah agama pun memperoleh porsi yang memadai atau

malahan banyak dikedepankan. Masalah yang memerlukan pemahaman

adalah sejauh mana kualitas komunikasi dakwah itu mengalami kemajuan.

Dalam mencoba pemahaman fenomena itu, harus berhadapan dengan

masalah kebebasan dan etika komunikasi. Yang dimaksud etika di sini

tentulah ”term” yang berfungsi membatasi dan mengontrol kebebasan media.

Disini makna kebebasan selalu berjalan bersama-sama dengan etika

komunikasi tadi, termasuk norma-norma agama. Muncullah semacam

interaksi kontroversi yang sukar dielakkan antara media dan dakwah islam.

Di satu pihak media massa dalam menyediakan diri sebagai media

dakwah tak mungkin melepaskan diri dari tuntutan industrialisasi media

massa atau fungsi bisnis (komoditi) media massa. Dibidang pers disebut

Geschaftpresse dan fungsi dagang media kini meningkat menjadi industri

media.

Keterlibatan media massa dalam ”menyemarakkan” syiar agama tak

dapat berlangsung sesuai dengan ketentuan agama karena ada kepentingan

 

Page 14: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

3

lain yang harus dilaksanakan oleh media. Bukan saja tuntutan era industri,

tetapi juga ciri khas yang menjadikan eksistensi itu sendiri khususnya ciri

universalitas, publisitas dan komersialitas.

Isinya harus terbuka untuk umum dan karena itu isinya juga beraneka

ragam audience yang berbeda-beda. Ciri komersialitasnya justru terintegrasi

dengan ciri lainnya untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.

Karena itu bagi media massa ada kesulitan untuk mengakomodasikan

kehendak sepenuhnya bisa sejalan dengan kehendak agama.

Dilain dipihak sebenarnya peraturan perundang-undangan dan kode

etik telah menentukan bagaimana seharusnya media massa melaksanakan

norma-norma agama melalui sejumlah fungsi yang dimilikinya (fungsi

informasi, hiburan, pendidikan dan ekonomi) misalnya UU Perfilman serta

sejumlah ketentuan dalam KUH-Pidana.

Tetapi dalam prakteknya sering terjadi kesulitan bagi media massa

dalam upaya mengakomodasikan kehendak lembaga-lembaga agama. Itulah

yang terjadi ketika dalam beberapa tahun terakhir ini sering muncul protes

masyarakat terhadap tayangan-tayangan dan pertunjukan-pertunjukan film di

TV dan bioskop.

Sebenarnya UU Perfilman sudah relatif ”intens” dalam menampung

kehendak agama dalam dunia pabrik mimpi (dream factory) dan burung unta

kesenian (ostrich of the art) tersebut. Akan tetapi ”ujung tombaknya”

(lembaga sensor film) kelihatan tak sanggup bekerja sebagaimana mestinya.

 

Page 15: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

4

Film-film yang menawarkan selera rendah dipertunjukkan di bioskop maupun

ditayangkan di TV.

Apa yang dibuat oleh seniman pada saat ini, ternyata membawa

manusia selangkah lebih dekat kedalam Neraka ataupun selangkah lebih dekat

kedalam Syurga. Hakekat sebenarnya dari film memang berada di antara dua

kutub bekstrim yaitu Neraka dan Syurga, apabila seniman bertujuan baik

dalam membuat film maka bisa memberikan manfaat sangat besar bagi

manusia, salah satunya dapat memperkaya jiwa yang ada dalam diri manusia

dan dapat memberikan sesuatu yang berharga bagi dirinya. Namun bila

sebaliknya bertujuan buruk, film dapat juga disalah gunakan dengan

mengeksplotitr segi-segi negatif dari film tersebut dan meracuni jiwa manusia.

Mengikuti dunia perfilmam, nampaknya kini film telah mampu

merebut perhatian masyarakat, lebih-lebih setelah berkembang teknologi

komunikasi massa dapat memberikan konstitusi bagi perkembangan dunia

perfilman. Meskipun banyak bentuk-bentuk media massa lainnya, film

memilki efek ekslusif bagi para penontonnya. Puluhan bahkan ratusan

penelitian berkaitan dengan efek media massa film bagi kehidupan manusia

betapa kuatnya media itu mempengaruhi fikiran, sikap dan tindakan para

penontonnya.

Semua yang terjadi dalam film ini diangkat dari kisah seorang yang

merupakan tokoh karismatik seorang ulama yang sekalipun tokoh pejuang

kemerdekaan Noer Alie namanya, seorang anak yang memiliki tekad kuat

untuk menciptakan kampung Ujung Malang menjadi kampung Surga.

 

Page 16: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

5

Film yang disutradarai langsung oleh Nurul M Berry menceritakan

tentang sepenggal sejarah perjuangan bangsa di Karawang–Bekasi ini

melawan pasukan Belanda yang dibantu oleh NICA/sekutu yang melakukan

serangan besar-besaran dikawasan tersebut. Film yang berisikan tentang

penjajahan ini sangat kental dengan unsur jihad seorang pejuang yang

membela agamanya, karena menceritakan juga tentang bagaimana usaha

untuk memberantas pasukan Belanda yang menjajah serta merangkul umat

Islam agar dijadikan tawanan dan budak mereka. Mereka melihat bahwa umat

islam pada saat itu merupan mayoritas tanah kelahiran.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

tertarik untuk menulis skripsi yang berjudul : “Respon Santri Pondok

Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang

Bekasi”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini lebih fokus dan terarah serta tidak

terjebak pada pembahasan yang terlalu luas, maka penulis membatasi

masalahnya Film Singa Karawang Bekasi. Dan responden pada penelitian ini

terbatas hanya pada Santri Pondok Pesantren Attaqwa Putra Bekasi kelas 2

dan 3 yang terdiri dari IPA, IPS dan MAK. Dan penulis batasi pula skripsi ini

pada respon secara umum yaitu respon kognitif, respon afektif dan respon

konatif.

 

Page 17: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

6

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada batasan masalah diatas, maka rumusan masalah

penulisan ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana respon kognitif santri terhadap Film Singa Karawang

Bekasi?

b. Bagaimana respon afektif santri terhadap Film Singa Karawang

Bekasi?

c. Bagaimana respon konatif santri terhadap Film Singa Karawang

Bekasi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diajukan di atas, maka da

beberapa tujuan penelitian sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana respon kognitif Santri Pondok Pesantren

At-Taqwa Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi

b. Untuk mengetahui bagaimana respon afektif Santri Pondok Pesantren

At-Taqwa Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi

c. Untuk mengetahui bagaimana respon konatif Santri Pondok Pesantren

At-Taqwa Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi

 

Page 18: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

7

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

a. Segi Akademis

Dengan penelitian ini diharapkan menjadi stimulus penelitian lebih

lanjut dan lebih sempurna guna memperkaya teori-teori komunikasi

yang berkaitan dengan dakwah. Penelitian ini juga diharapkan pada

saatnya dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menemukan teori-

teori yang terdapat pada jurusab komunikasi.

b. Segi praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk menambah

wawasan bagi kalangan teoritis, praktisi, dan lembaga dakwah Islam

pada umumnya, terutama bagi apara pengelola film, khususnya dalam

mengemas dan memproduksi film-film islami sehingga film-film yang

akan datang lebih bagus lagi isi ceritanya dan banyak mengandung

unsur dakwah.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif

dengan metode analisis deskriptif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah

satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan pada data yang dapat

 

Page 19: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

8

dihitung untuk menghasilkan penafsiran yang kokoh2. Metode kuantitatif

digunakan untuk mengetahui seberapa banyak respon santri terhadap Film

Singa Karawang Bekasi.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Santri Pondok Pesantren Attaqwa Putra,

Bekasi. Sedangkan subjek penelitiannya adalah respon Santri Pondok

Pesantren At-taqwa Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi.

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan dimulai pada bulan September

2011 sampai bulan November 2011. Sedangkan tempat penelitian ini adalah

Pondok Pesantren Attaqwa Putra Bekasi yang berlokasi Jl. Pesantren At-

Taqwa Kp. Ujungharapan Rt.01/14 Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi

Kode Pos 17612

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan

diteliti.3 Adapun populasi dari penelitian ini adalah santri kelas 2 dan 3

Program Studi IPA, IPS dan MAK.

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang

dianggap dapat menggambarkan populasinya.4 Dalam pengambilan sampel,

2Ibid . hal :36.

3 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial-Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya,(Bandung:PT. Remaja Rodakarya,2004), hal.

57.

 

Page 20: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

9

penulis mengacu pada pendapat yang dikemukakan Suharsimi Arikunto,

yaitu:

“Apabila subjek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua,

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya,

jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau lebih,

tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari segi

waktu, tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari

setiap subjek, dan besarnya resiko yang ditanggung untuk peneliti.”

Berdasarkan pendapat tersebut, penulis mengambil sampel sebesar

20% dengan total populasi 262 santri, maka di peroleh sampel sebanyak 52.4

dibulatkan menjadi 52 responden.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik

sampling purporsive yaitu memilih orang-orang tertentu karena dianggap

mewakili5.

5. Tahapan Penelitian

a. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1) Angket atau Kuesioner

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta:

Rineka Cipta, 2002), h. 94 5 Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis

Statistik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke-8, hal. 24.

 

Page 21: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

10

Angket adalah alat penelitian yang berupa pertanyaan untuk

memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Jenis angket yang

digunakan adalah angket tertutup, yang dikatakan angket tertutup apabila

pertanyaan disertai jawaban yang telah disediakan. Disamping itu, ada

kemungkinan digunakan angket terbuka dengan tujuan untuk memperoleh

komentar santri tentang hal-hal yang dirasa perlu.

2) Obeservasi

Obeservasi, yang dalam metode ilmiah biasa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang

diselidiki. Sedangkan dalam arti luas tidak hanya terbatas pada pengamatan

langsung dan tidak langsung, termasuk dalam pengamatan tidak langsung

adalah questonnaire dan test6.

3) Dokumentasi

Dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data-data mengenai hal-hal

yang akan diteliti, dan juga berhubungan dengan objek penelitian. Hal ini

dengan cara mengumpulkan data melalui: internet, buku-buku dan lain

sebagainya.

b. Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan diolah melalui beberapa tahap, yaitu setelah

dibaca, dipelajari dan ditelaah, maka langkah berikutnya adalah :

1) Editing, yaitu memeriksa jawaban-jawaban responden dalam

tabel, kemudian dicari prosentasenya untuk dianalisa. Termasuk

6 Sutrisno Hadi, Metodologi Reserch, (Yogyakarta: Andi,1995), hal. 136.

 

Page 22: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

11

diantara ini antara lai, memberi skoring, memberikan kode

terhadap item-item yang tidak diberi skor, mengubaha jenis data

dan memberikan kode (koding) dalam hubungan dengan

pengolahan data.

2) Koding, yaitu memberikan kode untuk mengklasifikasikan

jawaban para responden. Untuk pertanyaan positif masing-

masing jawaban diberi bobot nilai sebagai berikut :

a. Untuk jawaban SS ( Sangat Setuju) = 5

b. Untuk jawaban S ( Setuju) = 4

c. Untuk jawaban TS (Tidak Setuju) = 2

d. Untuk jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) = 1

3) Tabulating, yaitu membuat ringkasan dan menyusunnya kedalam

suatu tabel yang baik sehingga dapat dengan mudah dipahami.

c. Analisis Data

Data yang dikumpulkan dianalisa menggunakan pendekatan

kuantitatif deskriptif, yaitu cara mengolah data dengan menjabarkan,

menerangkan memberikan gambaran dan mengklasifikasikan serta

mengintepretasikan data yang telah terkumpul. Kemudian tahap akhir adalah

menarik kesimpulan atas permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut

dengan menggunakan statistik deskriptif yang merupakan alat analisis yang

digunakan untuk menggambarkan variabel berdasarkan pada posisi deskriptif

 

Page 23: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

12

variabel yang apa adanya berdasarkan frekuensi kejadian, bentuk

kecenderungan, dan sebagainya.7

Rumus : P = F X 100

N

P = Besarnya Presentase

F = Frequensi ( jumlah jawaban responden)

N= Jumlah Responden

Untuk mengetahui respon terhadap Film Singa Krawang Bekasi

dilakukan dengan skala likert yang menggunakan empat kategori penilaian

masing-masing kategori tersebut nantinya diberi bobot nilai atau skor. Adapun

untuk penilaian derajat responden terhadap Film Singa Karawang Bekasi

dikualifikasikan dengan nilai 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), nilai 2 untuk

Tidak Setuju (TS), nilai 4 untuk Setuju (S) dan nilai 5 untuk Sangat Setuju

(SS). Skor Tidak Tahu (TT) yang bernilai 3 tidak penulis gunakan dengan

alasan untuk menghindari jawaban yang tidak perlu, sehingga dapat terlihat

dengan jelas apakah responden lebih condong menjawab ke arah negatif atau

positif.

E. Tinjauan Pustaka

Untuk menentukan judul skripsi ini, penulis melakukan tinjauan

pustaka (library research) di perpustakaan Dakwah dan perpustakaan umum

7 Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006), hal. 36.

 

Page 24: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

13

dan buku-buku yang berkaitan dengan judul untuk menambah kelengkapan

dalam skripsi ini.

Skripsi ini memang mempunyai kemiripan judul dengan skripsi yang

ada sebelumnya yang ditulis oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi yang sam-sama meneliti tentang Respon Santri Pondok Pesantren

At-Taqwa Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi, seperti :

1. Nanang Kosim, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun 2006, “ Analisis Isi Pesan

Dakwah dalam Film Singa Karawang Bekasi”, meneliti hanya seputar

pesan dakwah apa saja dalam Film Singa Karawang Bekasi dan pesan

apa yang paling dominan dalam Film Singa Karawang Bekasi.

2. Dede Mahmudah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, tahun 2008, “ Efektifitas

Metode Dakwah Mauidzhoh Hasanah dalam Pembinaan Akhlak

Santri At-taqwa Putra Bekasi”, meneliti tentang bagaimana metode

yang diterapkan oleh Pondok Pesantren At-taqwa Putra dan apakah

efektif terhadap pembentukkan akhlak santri. Penelitian ini

mempunyai kesamaan pada peneliti yaitu tentang subjek penelitiannya

sedangkan objek yang diteliti berbeda.

3. Nurlaela, Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikkan Agama Islam,

Sekolah Tinggi Agama Islam Attaqwa, tahun 2007, “Pelaksanaan

Pendidikan di Pondok Pesantren Attaqwa Putra Bekasi dalam Upaya

Meningkatkan Kualitas Santri”, meneliti tentang gambaran mengenai

 

Page 25: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

14

upaya yang dilakukan Pondok Pesantren Attaqwa Putra Bekasi dalam

meningkatkan kualitas pendidikkan agama santri.

Namun dari sekian banyak skripsi yang ada difakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang membahas seputar masalah respon, penulis belum

menemukan skripsi mahasiswa yang meneliti tentang respon santri terhadap

Film Singa Karawang Bekasi

Menarik perhatian bagi penulis untuk mengangkatnya menjadi suatu

kajian ilmiah, selain itu penulis menganggap sesuai dengan latar belakang

objek yang diteliti. Adapun mengenai skripsi Nurlaela penulis mengambil

kesamaan pada subjek penelitiannya yang merupakan sama-sama meneliti

tentang santri Pondok Pesantren Attaqwa Putra Bekasi. Itulah yang kemudian

menginspirasi penulis dan menarik perhatian untuk mengangkat penelitian

dengan judul “Respon Santri Pondok Pesantren At-taqwa Putra Bekasi

terhadap Film Singa Karawang Bekasi”.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi pembahasan menjadi

lima bab yang meliputi :

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis

 

Page 26: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

15

Bab ini terdiri dari ruang lingkup respon, pengertian respon,

macam-macam respon, faktor-faktor terbentuknya respon.

Pengertian santri dan anak didik, pengertian film,

perkembangan film, jenis-jenis film, macam-macam film,

karakteristik film, manfaat dan fungsi film.

BAB III Gambaran Umum Film Singa Krawang Bekasi

Bab ini memuat profil Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

Bekasi, keadan Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

Bekasi, visi dan misi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

Bekasi. Ruang lingkup film Singa Karawang Bekasi (Sinopsis

Film Singa Karawang Bekasi, para crew dan pemeran [artis]

Film Singa Karawang Bekasi, karakter tokoh dalam Film Singa

Karawang Bekasi)

BAB IV Analisis Respon Santri Pondok Pesantren Attaqwa Putra

Bekasi terhadap Film Singa Krawang Bekasi

Bab ini terdiri dari Respon Santri Pondok Pesantren Attaqwa

Putra, Bekasi.

BAB V Penutup

Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran.

 

Page 27: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

16

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Ruang Lingkup Respon Respon

1. Pengertian Respon

Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, balasan atau

tanggapan (reaction).8

Respon adalah tanggapan, reaksi dan jawaban9. Dalam komunikasi,

umpan balik dapat diartikan sebagai respon, peneguhan dan servomekanisme

internal (Fisher, 1978: 286-299)10

. Sebagai respon, umpan balik adalah pesan

yang dikirim kembali dari penerima ke sumber, memberi tahu sumber tentang

reaksi penerima, dan memberikan landasan kepada sumber untuk menentukan

perilaku selanjutnya11

.

Secara umum “tanggapan” dapat diartikan sebagai hasil atau kesan

yang didapati dari pengamatan. Jadi pengertian tanggapan adalah gambaran

ingatan dari pengamatan, sejalan dengan pengertian tadi, dari buku psikologi,

belajar menjelaskan arti “tanggapan” sebagai salah satu fungsi jiwa yang

pokok, dan dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan,

8 Jhon M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, Jakarta: PT.

Gramedia, 2003, cet. Ke-27, hal. 481. 9 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan.. Kamus Besar

Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka ,2002), hal 952. 10

Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. (Bandung: PT : Remaja

Rosdakarya,1988) hal. 191. 11

Ibid. hal 191.

16

 

Page 28: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

17

dimana objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang waktu

pengamatan, jadi jika proses pengamatan sudah berhenti, maka akan

tertinggal kesannya saja, peristiwa tersebut adalah sebagai “tanggapan”.12

Menurut Indung A. Shaleh respon adalah setiap kegiatan yang

ditimbulkan oleh stimulus (perangsang). Jadi suatu stimulus (perangsang)

adalah apa yang menimbulkan suatu sambutan. Perangsang tersebut

merupakan kekuatan-kekuatan dari luar (seperti lewatnya seorang gadis,

lukisan yang indah), atau dari dalam (seperti lapar, haus, dan sebagainya)

yang bekerja terhadap suatu reseptor. Dalam organism itu sendiri terdapat

perangsang yang mendorong atau menggiatkan seluruh bagian-bagiannya.

Kedua istilah ini, stimulus dan respon, rangsang dan sambutan, tidak bias

dipisahkan karena merupakan suatu kebulatan.13

Respon secara pemahaman luas dapat diartikan pula ketika seseorang

memberikan reaksinya melalui pemikiran, sikap dan perilaku. Sikap yang ada

pada diri seseorang akan memberikan warna pada perilaku atau perbuatan

seseorang.14

Dalam pembahasan teori respon tidak lepas dari pembahasan teori

komunikasi, karena respon merupakan timbal balik atau umpan balik dari apa

12

Abu Ahmad, Psikologi Belajar, (Jakarta: Reneka Cipta,1992), hal. 6. 13

Indung A. Shaleh dkk, Pengantar Psikologi Umum, (Surabaya: Usaha Nasional,

1982), cet. Ke-1, hal. 78. 14

Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta:Bumi Aksara,2004), hal. 78.

 

Page 29: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

18

yang dikomunikasikan terhadap orang-orang yang terlibat proses

komunikasi.15

Dalam komunikasi massa ada beberapa model teori diantaranya teori

respon. Respon merupakan model dasar atau sangat sederhana dari

komunikasi yang menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi dan reaksi.

Teori ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi aliran behavioristik yang

menggambar hubungan stimulus yang berupa kata-kata verbal, isyarat, non

verbal, gambar, tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk meberi

respon-respon dengan cara-cara tertentu, proses pemindahan atau pertukaran

informasi ini bersifat timbal balik dan mempunyai banyak efek 16

.

2. Macam-Macam Respon

Macam-macam respon yang diartikan sebagai tanggapan dapat

dibedakan berdasarkan indera yang digunakan menurut asalnya maupun

ikatannya. Agus Sujanto mengemukakan macam-macam tanggapan sebagai

berikut :

Tanggapan menurut indra yang mengamati, yaitu:

a) Tanggapan Audit (tanggapan terhadap apa-apa yang telah

didengarkannya, baik berupa suara, ketukan dan lain-lain).

b) Tanggapan Visual (tanggapan terhadap sesuatu yang dilihatnya)

15

Onong Uchjan, Ilmu Komunikasi.: Teori dan Praktek. (Bandung; PT: Remaja

Rosdakarya.1999) Cet. 12, hal. 18 16

Winarmi, Komunikasi Masa, (Malang : UMM Press, 2003) cet ke 1 hal. 58.

 

Page 30: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

19

c) Tanggapan Perasa (tanggapan sesuatu yang dialami oleh dirinya).17

Tanggapan menurut terjadinya, yaitu :

a) Tanggapan Ingatan adalah ingatan masa lalu, artinya tanggapan

terhadap kejadian yag telah lalu.

b) Tanggapan Fantasi adalah tanggapan masa kini artinya tanggapan

terhadap sesuatu yang sedang terjadi.

c) Tanggapan Fikiran adalah tanggapan masa datang atau tanggapan

terhadap sesuatu yang akan terjadi.

Tanggapan menurut lingkungannya, yaitu:

a) Tanggapan Benda, yakni tanggapan benda-benda yang ada

disekitarnya.

b) Tanggapan Kata-kata, yakni tanggapan seseorang terhadap uacapan

atau kata-kata yang dilontarkan oleh lawan bicara. 18

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon

Secara umum respon terjadi karena adanya stimulasi yaitu berupa

suasana kejiwaan rohaniah dan keadaan fungsi jasmaniah, serta lingkungan

disekitar seseorang. Umpan balik sebagai servomekanisme berasal dari

mekanika yang dalam setiap sistem selalu ada aparat yang memberikan respon

pada jalannya sistem. Umpan balik sebagai respon mempunya volume yang

tidak terbatas dan lewat berbagai saluran pada komunikasi interpersonal, tidak

17

Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, (Jakarta:Aksara Baru, 1991), cet. ke-5, hal.

31. 18

Skipsi Suprihati, 2006, Respon Masyarakat Ulujami Jakarta Selatan Terhadap

Sinetron Mahakasi Episode Tukang Bubur Naik Haji di RCTI, hal. 11-12.

 

Page 31: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

20

demikian pada komunikasi massa umpan balik sebagai respon telah dikatakan

hanyalah zero feedback, dari sini jelas bahwa komunikasi massa adalah

komunikasi yang satu arah feedback loop tidak terjadi, tetapi berbeda dengan

komunikasi interpersonal pengaruh umpan balik peneguh ini tidak terjadi

pada situasi komunikasi tertentu secara serentak. Dalam sistem komunikasi

interpersonal sikap berfungsi sebagasuvermekanisme, sedangkan dalam

sistem komunikasi massa dengan menggunakan model terpadu efek media

dari De Fluur dan Ball. Rockeach (1975), suvermekanisme terjadi karena

kendala ekonomi, nilai, teknologi dan organisasi yang terdapat dalam sistem

media. Dalam komunikasi interpersonal orang menerima stimulus lewat

seluruh alat inderanya, ia dapat mendengra, melihat, mencium, dan merasa.

Sedangkan dalam komunikasi massa stimulus alat indera bergantung pada

jenis media massa. 19

Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah,

hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semula.20

Sejak manusia lahir, sejak itulah manusia langsung menerima

stimulus sekaligus dituntun untuk / menjawab dan mengatasi semua pengaruh.

Manusia dalam pertumbuhannya menjawab dan mengatasi semua pengaruh

19

Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

1991), hal. 183. 20

Onong Uchjana Effendy., M.A. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, ( Bandung :

PT. Citra Aditya Bakti, cet ke 1 hal. 255.

 

Page 32: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

21

dirinya, untuk mengembangkan fungsi alat inderanya sesuai fungsinya, terus

memperhatikan, menggali semua yang ada disekitarnya.21

Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi kalau terpenuhi

faktor penyebabnya, hal itu perlu diketahui supaya individu yang

bersangkutan dapat menanggapi denga baik, baik proses awalnya individu

mengadakan tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar,

tidak semua stimulus itu mendapat respon individu, sebab individu melakukan

terhadap stimulus yang ada persesuaian atau yang menarik dirinya. Stimulus

mendapat pemilihan dan individu akan tergantung pada dua faktor:

a) Faktor Internal adalah factor yang ada dalam dirinya.

Manusia terdiri dari dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Maka

seseorang yang mengadakan tanggapan terhadap sesuatu stimulus tetap

dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut.

b) Faktor Eksternal yaitu faktor yang berada pada lingkungan.

Faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang

yangmenyebutnya dengan faktor stimulus.

Seseorang yang melakukan tanggapan satu waktu menerima bersama-

sama stimulus yang dapat didasari oleh individu, stimulus haus cukup kuat,

apabila stimulus tidak cukup kuat bagaimana besarnya perhatian dari individu,

stimulus tidak akan ditanggapai atau didasari oleh yang bersangkutan, dengan

21

Skipsi Agan Yuliagandi, 2010, Respon Remaja Islam Masjid Jami Nurul Iman

Cimone Tangerang Terhadap Film 2012 , hal. 14.

 

Page 33: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

22

demikian ada batasan kekuatan yang dari stimulus, agar stimulus dapat

memindahkan kesadaran pada individu. Batas kekuatan individu disebut

ambang absolute setelah bawah atau juga disebut ambang stimulus. Kurang

dari kekuatan tersebut individu tidak akan menyadarinya.22

Prof. Dr. Mar‟at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta

Pengukurannya, mengutif pendapat Hovland, Janis, dan Kelly yang

menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variabel penting,

yaitu :

a. Perhatian

b. Pengertian

c. Penerimaan

Tabel 1

Proses Perubahan Sikap pada Individu

22

Elizabeth B. Harlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga,1991), hal.

185.

Organisme :

Perhatian

Pengertian

Penerimaan

Stimulus

Response

(Perubahan Sikap)

 

Page 34: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

23

Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada

proses yang terjadi pada individu.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin

diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada

perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti.

Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya.

Setelah komunikan mengelolahnya dan menerimanya, maka terjadilah

kesediaan untuk mengubah sikap.23

B. Santri dan Anak Didik

1. Pengertian Santri dan Anak Didik

Kata santi berasal dari kata ‘Cantrik’ (bahasa sansekerta atau jawa),

yang berarti orang yang selalu mengikuti guru. Sedang versi yang lainya

menganggap kata „santri‟ sebagai gabungan antara kata „saint’ (manusia baik)

dan kata „tra’ (suka menolong). Sehingga kata pesantren dapat berarti tempat

pendidikan manusia baik-baik.24

Seorang anak disebut anak didik apabila ia menjadi tanggung jawab

pendidik tertentu. 25

Menurut Langeveld dalam buku Ilmu Pendidikan, anak didik adalah

anak atau orang yang belum memperoleh kedewasaan atau seseorang yang

23

Onong Uchjana Effendy., M.A. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, ( Bandung :

PT. Citra Aditya Bakti), cet ke-1, hal. 255-256. 24

http://santri-bantat.blogspot.com/2010/08/arti-dan-makna-santri.html

25 Alisuf Sabri, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997(, hal. 6.

 

Page 35: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

24

masih menjadi tanggungjawab pendidik tertentu; anak didik tersebut adalah

anak yang memiliki sifat ketergantungan kepada pendidiknya itu, karena ia

secara alami tidak berdaya, ia sangat memerlukan bantuan pendidiknya untuk

dapat menyelenggarakan dan melanjutkan hidupnya baik secara jasmaniah

maupun rohaniah.

Berdasarkan UUSPN Nomor 2 tahun 1989, Pasal 1 Ayat 6 dan Pasal

23 Ayat 1 dan penjelasannya, pengertian “peserta didik” yaitu anggota

masayarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses

pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.26

Anak didik atau peserta didik adalah anak yang belum dewasa, yang

memerlukan usaha, bantuan bimbingan orang lain untuk dewasa, guna dapat

melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia,

sebagai Warga Negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi

atau individu. 27

2. Karakteristik atau Sifat Khas Peserta Didik antara lain :

a) Anak didik adalah seorang yang belum dewasa atau belum

memperoleh kedewasaan; ia masih menjadi tanggungjawab

seorang pendidik tertentu.

b) Anak didk adalah anak yang sedang berkembang; sejak lahir sapai

meninggal anak mengalami perkembangan. Karena itu pendidik

harus membantu membimbing perkembangan anak baik

26

Ibid, hal. 11-12 27

Abu Ahmadi dan Nur Unbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001),

hal. 251.

 

Page 36: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

25

perkembangan jiwanya, pengetahuaanya, dan penguasaan diri

terhadap lingkungan sosialnya.

c) Dasar hakiki anak adalah dapat dididik dan harus dididik, karena

anak mempunyai bakat dan dsiposisi-disposisi yang

memungkinkan pendidikan.

3. Ciri Khas Aanak Didik

a) Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas,

sehingga merupakan insan yang unik.

b) Individual yang sedang berkembang yang membutuhkan

bimbingan individual dan perlakuan yang manusiawi.

c) Individu yang memiliki kemampuan mandiri, oleh karena itu

pendidik harus memberi kesempatan dan mendorong peserta didik

agar setapak demi setapak dapat berdiri sendiri dalam segala hal.

Langeveld berpendapat bahwa sepanjang hidup manusia sejak lahir

sampai mati dapat mengalami tiga proses, yaitu:

a) Tahap dressurel pembiasaan, yaitu dari lahir sampai anak

mengenal kewibawaan (0 samapi 4 tahun). Tahap ini juga disebut

sebagai tahap “pra pendidikan”.

b) Tahap pendidikan yang sebenarnya, yaitu setelah anak mengenal

kewibawaan sampai anak mencapai kedewasaan.

c) Tahap building atau pembentukkan diri sendiri (disebut pasca

pendidikan.

 

Page 37: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

26

C. Film

1. Pengertian Film

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI; 2003), film

diartikan sebagai: (1) Selaput tipis yang dimuat dari seluloid untuk tempat

gambar negative (yang akan dipotret) atau untuk tempat gambar positif (yang

akan dimainkan di bioskop); (2) Lakon (cerita) gambar hidup.28

Dilihat dari segi usia film adalah cabang seni yang paling muda. Bila

senirupa dan sastra sudah berusia ribuan tahun, film baru lahir pada akhir

abad 19 yang lalu. Namun, dalam waktu yang begitu singkat ia telah berhasil

merebut tempat yang begitu penting di segala lapisan masyarakat modern.29

“Film adalah gambar hidup juga sering disebut movie (semula plesetan

untuk berpindah gambar). Film secara kolektif, sering disebut sinema.

Gambar hidup adalah bentuk seni, bentuk popular dari hiburan dan

juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda

(termasuk fantasi dan figure palsu) dengan kamera atau dengan

animasi.”30

Film adalah fenomena sosial, psikologi dan estetika yang kompleks.

Film merupakan dokumen yang terdiri dari cerita dan gambar yang diiringi

kata-kata dan musik kata film digunakan untuk segala sesuatu yang

berhubungan dengan media massa film, dari produksi, hasilnya dan tempat

28

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bhasa Indonesia (Jakarta; Balai

Pustaka, 2002), Edisi ke-3, hal. 316. Lihat Ensiklopedi Umum (Jakarta; Yayasan

Kanisius,1973). 29

Gayus Siagian, Menilai Film, (Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2006), hal. 141. 30

http//www.wikipedia.org.com/

 

Page 38: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

27

pertunjukkannya sampai pada kegiatan sosial cultural, artistik dan industri

yang berhubungan dengan film. Film merupakan teknologi hiburan massa dan

untuk menyebarluaskan informasi dan berbagai pesan dan skala luas

disamping pers, radio dan televisi.31

Film dikenal pula dengan istilah sinema, bila dilihat dari sudut

pandang penonton, istilah sinema ini mempunyai dua makna, yang pertama

istilah yang menggambarkan sesuatu yang seolah-olah hidup dan sifatnya

membawa penonton pada kenyataan yang bias ada atau ataupun tidak dalam

kehidupan sehari-hari. Makna kedua, pada perkembangannya kemudian

dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai perfilman dan inisiatif dari

pembuat film itu sendiri, muncul suatu usaha baru yang membawa penonton

untuk menikmati isi dari film itu sebagai bentuk tayangan yang dapat

mengingat kembali diri dan lingkungannya. Pada makan kedua inilah

penonton, diajak untuk berfikir serta mau tak mau mempu untuk menaggapi

atas hal-hal yang ditontonnya dari film itu. Tanggapan itu bias dalam bentuk

persetujuan ataupun kritik, atau komentar. 32

Sebagai media komunikasi massa, film dapat memainkan peran

dirinya sebagai saluran menarik untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu

dari dan untuk manusia, termasuk pesan-pesan keagamaan yang lazimnya di

sebut dakwah.

Dengan film kita dapat memperoleh informasi dan gambaran tentang

realitas tertentu, realitas yang sudah diseleksi. Seorang sutradara akan

31

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta; Grafindo 2006), hal. 126. 32

Prakosa. Film dan Kekuasaan, hal. 137-138.

 

Page 39: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

28

memilih tokoh-tokoh tertentu untuk ditampilkan, dan akan mengesampingkan

tokoh lain yang tidak pas untuk ditampilkan.33

2. Perkembangan Film 34

Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik

yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut

selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan

digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada

generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital

elektronik sebagai penyimpan gambar.

Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah

mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal

media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital

(pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada

awalnya adalah karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid

sebagai penyimpannya.

Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang

sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat

diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah

semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap

pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit

33

Skipsi Istiana, 2010, Respon Siswa-Siswi Aliyah Negeri 4 Model Jakarta

Terhadap Film 2012 , hal. 23. 34

http://ayonana.tumblr.com/post/390644418/definisi-film.

 

Page 40: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

29

dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel.

Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog

maupun digital.

Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah

pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yang mengacu

pada bentuk karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai

suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual

(gambar) sebagai medianya.Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu

media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka

cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi

media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang

tertangkap lensa.

Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media

digital elektronik sebagai penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi

perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat.

Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan

yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari

pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang

memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya.

Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang

sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah filmcerita dapat

diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah

semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap

 

Page 41: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

30

pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit

dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel.

Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog

maupun digital.

Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah

pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yeng mengacu

pada bentuk karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai

suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual

(gambar) sebagai medianya.

3. Jenis-Jenis Film

Dalam perkembangannya ada begitu banyak jenis film. Masing-

masing jenis dibuat dengan maksud-maksud tertentu dan untuk melayani

keperluan public terbatas maupun public yang lebih luas. Namun pada

dasarnya, film dapat dikelompokkan ke dalam dua pembagian besar, yaitu

film teatrikal dan non teatrikal. Pendapat lain menggolongkannya menjadi

film fiksi dan nonfiksi.

Film teatrikal adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang

dikarang, dan dimainkan oleh actor/aktris. Film teatrikal umumnya bersifat

komersial, yaitu dopertunjukkan dibioskop dengan harga karcis tertentu atau

diputar dalam acara televisi dengan dukungan sponsor iklan tertentu.

 

Page 42: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

31

Film teatrikal mempunyai sejumlah kategori (genre): film drama, film

horror, film komedi, film action, film musical, dan sebagainya.35

Sedangkan film non teatrikal adalah jenis film yang mengambil

kenyataan sebagai objeknya. Film non teatrikal juga memiliki sejumlah

kategori, meski kebanyakkan bukan tujuan komersial. Dalam pembuatan film-

film cerita ini, dibutuhkan proses pemikiran dan teknis. Proses pemikiran

berupa pencarian ide, gagasan atau cerita yang akan digarap. Sedangkan

proses teknis berupa keterampilan artistic untuk mewujudkan segala ide

gagasan atau cerita menjadi film yang siap ditonton oleh karena itu film cerita

dapat dipandang sebagai penyebaran nilai-nilai.36

4. Unsur-Unsur Film

Terdapat beberapa hal yang menjadi unsure sebuah film, yaitu:

a. Tittle (judul)

b. Crident tittle meliputi : produser, crew, artis dan lain-lain.

c. Tema film, inti cerita yang terdapat dalam sebuah film.

d. Intrik, yaitu usaha pemeranan film untuk mencapai tujuan.

e. Klimaks, yaitu benturan antar kepentingan.

f. Plot (alur cerita)

g. Suspen atau ketenrangan, masalah yang masih terkatung-katung.

h. Million Setting, latar belakang terjadinya peristiwa, masa waktu,

bagian kota, perlengkapan aksesoris dan fesyen yang disesuaikan.

35

Soemarno, Apresiasi Film, hal. 3-4. 36

Pranajaya, Film dan Masyarakat, hal.13.

 

Page 43: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

32

i. Sinopsis yaitu untuk member ringkasan atau gambaran dengan cepat

kepada orang yang berkepentingan.

j. Character yaitu karakteristik pelaku dalam film.37

Dalam perkembangannya, film yang mengukuhkan diri sebagai anak

kandung teknologi modern. Diawali ketika film diartikan sebagai medium

komunikasi massa, yakni alat penyampai berbagai jenis pesan dalam

peradaban modern ini. Kemudian berlanjut dimana film dimanfaatkan sebagai

medium ekspresi astistik, yaitu menjadi alat bagi seniman-seniman film untuk

mengutarakan gagasan, ide, lewat suatu kawasan keindahan.38

Menurut Onong Uchjana Effendi (2002),

“Film merupakan medium komunikasi yang ampuh, bukan saja

untuk hiburan tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan. Jakop

Soemarjo (2003) lebih jauh mengungkapkan, bahwa film sebagi

sebuah nilai sebenarnya dapat memenuhi kebutuhan yang bersifat

spiritual, yaitu keindahan dan transedental. Nilai yang dimaksud

dimulai ketika seorang sineas menyaksikan adanya ketidaksesuaian

antara nilai-nilai ideal temuannya sendiri atau kolektif. Maka sang

sineas tersebut mulai bekerja mengajukan tata nilai ideal dalam

konfrontasi dengan nilai ideal masyarakat.”39

37

Ibid, hal. 9-10. 38

Marselli Soemarno, Apresiasi Film: Suatu Pengantar (Jakarta; Pustaka Yayasan

Citra tanpa tahun terbit), hal. 8. 39

Kusniawan dkk, Komunikasi dan Penyiaran Islam, hal. 95.

 

Page 44: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

33

Efek dari film adalah peniruan yang diakibatkan oleh anggapan bahwa

apa yang dilihatnya wajar dan pantas untuk dilakukan oleh setiap orang. Oleh

karena itu proses perubahan sikap tergantung pada keselarasan antara film

dengan objek (komunikan atau penonton). Apakah stimulus (film) dapat

diterima oleh komunikan atau sebaliknya. Jika stimulus (film) dapat diterima

bearti komunikasi yang disampaikan melalui film tersebut efektif dan lancer,

begitu pula sebaliknya. Maka respon terhadap film pun nanti akan bermacam-

macam, diantaranya:

a) Merespon secara positif yakni film dapat diterima dan membawa

perubahan sikap terhadap komunikan sesuai isi film.

b) Merespon secara negative, yakni tidak dapat menerima isi film.

c) Acuh, film tidak berpengaruh apa-apa terhadap perubahan sikap.40

5. Karakteristik Film

a. Layar yang Luas atau Lebar

Film dan televisi sama-sama menggunakan layar, namun kelebihan

media film adalah layarnya yang berukuran luas. Layar film yang luas telah

memberikan keleluasaan penontonnya untuk melihat adegan-adegan yang

disajikan dalam film. Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi, layar film

di bioskop-bioskop pada umumnya sudah 3 dimensi, sehingga penonton

seolah-olah melihat kejadian nyata.

b. Pengambilan Gambar

40

Skipsi Dwi Lutfiana, 2010, Respon Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Terhadap Laskar Pelangi , h. 23.

 

Page 45: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

34

Sebagai konsekuensi layar lebar, maka pengambilan gambar atau shot

film bioskop memungkinkan dari jarak jauh atau ektreme long shot dan

panaromic shot, yakni pengambilan pemandangan menyeluruh. Shot tersebut

dipakai untuk member kesan artistik dan suasana yang sesungguhnya,

sehingga film menjadi menarik gambar.

c. Konsentrasi Penuh

Dari pengalaman kita masing-masing, di saat kita menonton film

bioskop, bila tempat duduk sudah penuh atau waktu main sudah tiba, pintu-

pintu ditutup, lampu dimatikan nampak di depan layar luas dengan gambar

cerita film tersebut. Saat menonton film terbebas dari gangguan hiruk pikuk

suara di luar karena dilengkapi dengan ruangan kedap suara. Semua mata

hanya tertuju pada layar, sementara pikiran perasaan kita tertuju pada alur

cerita. Dalam keadaan demikian emosi kita dapat lebih mudah terbawa

suasana yang terjadi dalam film.

d. Identifikasi Psikologis

Kita semua dapat merasakan bahwa suasana digedung bioskop telah

membuat pikiran kita larut dalam cerita yang disajikan. Karena penghayatan

kita yang amat mendalam sering kali secara tidak sadar kita menyamakan

(mengidentifikasi) pribadi kita dengan salah seorang pemeran dalam film

tersebut. Pengaruh film terhadap jiwa manusia (penonton) tidak hanya

sewaktu atau selama duduk di gedung bioskop, tetapi terus sampai waktu

yang cukup lama. Misalnya peniruan terhadap cara berpakaian atau model

rambut.

 

Page 46: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

35

6. Manfaat Film Sebagai Media Pengajaran

Manfaat film sebagai media pengajaran, antara lain :

a) Film dapat menggambarkan suatu proses;

b) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu;

c) Penggambarannya bersifat tiga dimensional;

d) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam

bentuk ekspresi murni;

e) Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat

penampilannya;

f) Film yang berwarna dapat menambah realita objek yang diperagakan;

g) Dapat menggambarkan teori sains dan animasi.41

7. Fungsi Film

Gram menyatakan bahwa fungsi film dalam suatu kebudayaan sudah

lebih dari subjek estetika. Film merupakan praktek sosial bagi pembuat film,

diman melalui narasi-narasi dan makna-makna yang ditampilkan, terlihat

bukti yang membuat budaya menjadi masuk akal dan nyata.

Film dapat digunakan sebagai alat propaganda, karena film dianggap

memiliki jangkauan, realism, pengaruh emosianal dan popularitas yang hebat.

Upaya menyatukan pengembangan pesan dengan hiburan sudah lama

diterapkan dalam kesustraan dan drama. Namun, unsur-unsur baru dalam film

memiliki kelebihan dalam segi kemampuannya menjangkau sekian banyak

41

Asnawir & M. Basyruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002).

 

Page 47: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

36

orang dalam waktu yang cepat, dan kemampuannya memanipulasi kenyataan

yang tampak dengan pesan fotografis, tanpa kelihatan kredibilitas. 42

Secara teknis, film mengkombinasikan fotografi, stereo, grafik, digital,

komputer dan teknologi perfilman sendiri.43

42

Dennis MC. Quail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, edisis ke-2,

(Erlangga, 1987), hal. 15. 43

Joseph M. Bogges, The Art of Watching Films, (Mayfield Publising Company,

1991), hal. 2.

 

Page 48: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

37

BAB III

GAMBARAN UMUM

PROFIL PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI DAN

RUANG LINGKUP FILM SINGA KARAWANG BEKASI

A. Keadaan Santri di Pondok Pesantren At-taqwa Putra Bekasi

Jumlah seluruh santri yang belajar di Pondok Pesantren At-taqwa

Putra Bekasi saat ini sebanyak Sembilan ratus santri. Empat ratus Sembilan

belas santri adalah merupakan siswa Madrasah Tsanawiyah, sedangkan

sisanya lagi yaitu empat ratusan santri merupakan santri Madrasah Aliyah.

Mereka terbagi kedalam tiga jurusan, yaitu jurusan Agama Islam (IAI),

jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), serta jurusan Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA).

Santri yang belajar di Pondok Pesantren At-taqwa Putra Bekasi saat ini

terbagi kapada tingkat Madrasah Tsanawiyah dan tingkat Mdrasah Aliyah.

Mereka terbagi ke dalam sembilan kelas yang ada di Pondok Pesantren At-

taqwa Putra Bekasi. Untuk Madrasah Tsanawiyah terdiri dari tiga belas kelas,

dan untuk tingkat Madrasah Aliyah terdiri dari delapan kelas. Sedangkan

untuk jumlah santri dalam satu kelas untuk tingkat Tsanawiyah, rata-rata ada

sekitar tiga puluh santri.

Dari seluruh santri yang belajar di Pondok Pesantren Attaqwa Putra

Bekasi tidak diwajibkan tinggal dan bermukim didalam pondok, ada jsebagian

37

 

Page 49: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

38

juga yang pergi-pulang ke sekolah. Adaapun yang diharuskan bermukim

didalam pondok adalah mereka para santri yang baru masuk atau siswa baru,

hal ini dikarenakan membantu proses adaptasi atau penyesuaian santri

terhadap lingkungan pondok pesantren. Disamping itu, untuk memudahkan

santri dalam proses belajar mereka, karena jadwal yang cukup padat hal ini

dilakukan untuk menghemat waktu dan tenaga santri dalam proses belajar.

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi44

.

Berawal dari sebuah kampung di Ujung Utara Bekasi yang bernama

Ujung Malang sebagai cikal bakal Ujung Harapan sebagai daerah yang sejuk

dan damai. Keramah tamahan masyarakatnya sangat terlihat jelas dari

kehidupan sehari-hari penduduknya. Diantara sekian banyak yang hidup di

kampung tersebut terdapat sebuah keluarga yang sangat harmonis, rukun dan

taat beragama. Dari keluarga inilah lahir seorang anak yang kelak menjadi

seorang tokoh karismatik seorang ulama yang sekalipun tokoh pejuang

kemerdekaan Noer Alie namanya, seorang anak yang memiliki tekad kuat

untuk menciptakan kampung Ujung Malang menjadi Kampung Surga.

KH Noer Alie dilahirkan pada tanggal 15 Juni 1913, dan merupakan

anak ke-4 dari pasangan H. Anwar bin H.Layu dengan HJ. Maimunah binti

Tarbin. Noer Alie kecil tumbuh dan berkembang layaknya anak-anak lain

umumnya. Sejak kecil ia sudah memiliki kelebihan-kelebihan dibanding anak

lainnya seusianya, sejak kecil ia sudah gemar belajar ilmu-ilmu agama dan

pada usianya yang ke-7 sekitar tahun 1921 ia belajar pada guru H. Mas‟um di

44

CD Video, Company Profile Pondok Pesantren At-Taqwa Putra, 2006

 

Page 50: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

39

Ujung Malang dan pada tahun 1923-1929 ia belajar kepada KH. Mugnhi, dari

KH. Mughni inilah ia mengenal KH. Marzuki di daerah Cipinang Jak-Tim

dan belajar kepada beliau pada tahun 1929-1933. Di tempat inilah Noer Alie

mengenal sejumlah teman yang kelak menjadi ulama terkenal di bilangan

Jabotabek diantaranya adalah: Abdullah Syafi‟I, Abdurrahman Sabri, Mukhtar

Thabrani, Hasbiallah.

Bakat kepemimpinan Noer Alie memang sudah menonjol sejak kecil,

dia tidak mau berada dibelakang, saat bermain sehingga dalam setiap

kesempatan ia senantiasa menjadi pemimpin. Noer Alie muda sangat haus

dengan ilmu pengetahuan khususnya ilmu agama. Merasa tidak puas dengan

ilmu yang dimilikinya ia pun rela melanjutkan belajar ke Makkatul

Mukarromah dan berguru kepada Syekh Al-Maliki, Syekh Umar Hamdan dan

Syekh Muhammad Amin Al-Kuthbi, pada tahun 1933 selain itu ia belajar

kepada Syekh Abdul Jalil yang mengajarkan ilmu politik kepadanya dan

Syekh Ibnu Arabi yang mengajarkan Hadits serta Ulumul Qur`an.

Setelah cukup lama ia mereguk ilmu di tanah kelahiran Nabi

Muhammad SAW, Noer Alie kembali ke kampung halaman tahun 1940.

Kemudian ia membuka pengajian di masjid di samping rumahnya. Pada April

1940 ia naik pelaminan dengan Siti Rohmah putri Guru Mughni yang tak lain

dan tak bukan guru ngajinya di Ujung Malang. Tak lama kemudian bala

tentara Jepang masuk ke Indonesia kebijakan politik yang baru ini adalah

merangkul umat Islam karena mereka melihat bahwa umat Islam merupakan

mayoritas tanah kelahiran.

 

Page 51: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

40

Kegiatan pesantren sempat terhenti waktu api revolusi berkobar,

namun usai perang melawan Belanda pesantren ini didirikan kembali dengan

nama Sekolah Rakyat Islam (SRI), pada masa itu penanganan sehari-hari SRI

Ujung Malang dilakukan oleh KH. Mughni, KH. Yakub Gani, Muhidin

Anwar, H. Marsad, H. Abdul Somad Murdani, KH. Junaidi, dan Rohiman.

Dalam waktu dua tahun SRI Ujung Malang tak mampu menampung

jumlah murid yang terus membengkak, maka para pengurus SRI Ujung

Malang memindahkan tempat belajar dari rmah KH. Yakub Gani ke masjid

yang sekarang menjadi masjid Al-Baqiyatussolihat. Pada tahun 1952 para

alumni SRI inilah yang kelak menjadi cikal bakal tenaga pengajar di At-

Taqwa. Seperti KH. Tajudin, KH. Marzuki, KH. Ahmad Rosyidi HS, dan KH.

Ma‟ali Syamsudin. Tetapi pada tahun berikutnya SRI tidak aktif lagi dan

sebagai gantinya, KH. Noer Alie mendirikan organisasi sosial P3I

(Pembangunan Pemeliharaan dan Pertolongan Islam) Ujung Malang.

Tak ketinggalan KH. Noer Alie pun memerintahkan KH.

Abdurrahman untuk mendirikan pesantren bahagia di Kampung Dua Ratus.

Selanjutnya yang Madrasah Tsanawiyah atau Mts dan persiapan sekolah

madrasah menengah, sedangkan untuk mendirikan putri pada tahun 1964

didirikannya Madrasah Al-Baqiyatussolihat.

Pondok Pesantren At-Taqwa Pusat Putri yang didirikan oleh KH.

Noer Alie pada tahun 1964 berjalan cukup menggembirakan cita-cita

pendirinya.

 

Page 52: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

41

Bermula dengan nama Madrasah Al-Baqiyatussolihat kemudian pada

tahu 1986 dirubah namanya menjadi Pondok Pesantren At-Taqwa Pusat Putri,

sejalan dengan perubahan nama Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan dan

Soedirdja, SH di Bekasi No 1. 16/17 Desember 1986.

Sesuai cita-cita pendidikan Pondok Pesantren At-Taqwa Pusat Putri

yaitu “membentuk insan sholiha dan dan muslihah yang mampu menegakkan

jaran Islam dalam aspek kehidupannya, insane yang berzikir dan berfikir,

serta membentuk muslimah yang cerdas, benar, terampil dan berdisiplin tinggi

dengan jaaran Islam” maka para santri perlu dibekali pendidikan formal yang

lebih lengkap dan dibantu lembaga-lembaga penunjang yang mengisi kegiatan

santri sealam 24 jam tinggal di pondok. Serta dilengkapi dengan tata tertib

dasar santri yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan mereka selama

mukim.

Pada tahun 1986 terjadi perubahan Yayasan dari P3I Islam menjadi

Yayasan At-Taqwa, dan kemudian KH. Noer Alie melimpahkan bangku

kepemimpinan Yayasan At-Taqwa ini kepada anaknya yakni KH. Muhammad

Amien Noer, MA. Namun beliau masih tetap mengajar sambil memberikan

bimbingan.

1. Visi dan Misi Pondok dan Tujuan Pesantren At-Taqwa45

.

a) Visi dan Misi

45

Ibid

 

Page 53: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

42

Berilmu amaliah, beramal ilmiah dengan landasan Al-Qur`an dan Sunnah

Rasul SAW yang diformulasikan dalam kalimat ikhlas, beerdzikir, berfikir,

dan beramal. Adapun misi Pondok Pesantren At-taqwa adalah :

Membentuk insan yang mampu menegakkan ajaran Islam dalam aspek

kehidupannya, menjadi insan yang berfikir dan berdzikir serta mampu

menerima dan member nasehat, tidak otoriter dan tidak pula rendah diri.

1. Cerdas, memiliki kecerdasan untuk memahami dan menerima Islam

secara kaffah dan mempunyai kesanggupan menggali ilmu dengan

ikhlas.

2. Benar, memiliki aqidah yang benar, ibadah yang baik dan memiliki

akhlaqul karimah.

3. Terampil, memiliki kemampuan membaktikan ilmunya di tengah

masyarakat.

4. Disiplin, memiliki kedisiplinan yang tinggi untuk mengatur waktu dan

kehidupannya.

Tujuan

1. Menjadikan insan yang bertaqwa kepada Allah SWT beramal shaleh,

berbudi luhur, dan bekerja di dunia dengan baik dan menuai pahala di

akhirat kelak.

2. Membantu pemerintah dalam upaya mencerdaskan bangsa.

3. Mendidik siswa agar berakhlak al-karimah dan berilmu pengetahuan.

4. Mempersiapkan siswa agar biasa dan mampu hidup ditengah-tengah

masyarakat.

 

Page 54: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

43

5. Mempersiapkan siswa agar biasa melanjutkan studi keperguruan

tinggi, baik dalam maupun luar negeri.

6. Mengembangkan minat dan bakat siswa.

2. Struktur Organisasi Pondok Pesantren At-Taqwa 46

Tabel 2

Struktur Organisasi Pondok Pesantren At-Taqwa

I. BADAN PENDIRI

Ketua KH. Noer Alie (Alm) digantikan

oleh KH. Nurul Anwar, Lc.

Anggota KH. Muhammad Mas‟um (Alm)

digantikan oleh KH. A. Tajudin

AM.

H. Mahbub Ma‟an (Alm)

digantikan oleh H.M. Sa‟duddin

HM.

KH. M. Amien Noer, MA.

Hj. Atiqoh Noer, MA.

II. BADAN PENASEHAT H. Martono Marjono S.H

III. BADAN PENGURUS

Ketua KH. M. Amien Noer, MA.

Wakil Ketua KH. Nurul Anwar, Lc.

Sekretaris I H. Abd. Jabar, MA.

Sekretaris II H. A. Dzaelani RM.

Bendahara H. Abd. Somad Murdani

IV. BAGIAN-BAGIAN

1) PERGURUAN

46

Agenda Persatuan Pelajar At-Taqwa (Perguruan At-Taqwa 2007-2008), hal. 17-18

 

Page 55: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

44

Ketua KH. M. Amien Noer, MA.

Sekretaris H. Abd. Rozak RM.

Kasi TK H. Ahmad Nahrowi RM.

Kasi MI H. A. Mughni HS.

Kasi Mts & SLTP H. M. Rosyidi HS.

Penilik TK Zainal AbidiN

Penilik MI H. Ahbab Ahfas

H. Marhun Ali

Penilik Mts & SLTP H. A. Nahrowi HN

2) DEWAN MASJID

Ketua KH. Amien Noer, MA.

Wakil Ketua I KH. Ahmad Rosyidi

Wakil Ketua II H. M. Rosyidi HS.

Sekretaris H. Abd. Rozak RM.

Bendahara Ali Anwar Shomad

3) BAGIAN WAKAF

Ketua H. M. Basri Thabrani

Anggota

H. M. Mukhtar Murikh

M. Ali Anwar Shomad

H. Madhusin HM.

H. Yusuf Maya

Ketua H. A. Djabar Madjid

H. Kamaludin AM, MA.

Anggota-anggota H. Ubaidillah Khair, BA.

Drs. H. Muhalie Tabranie.

H. Syamsul Falah, SE.

4) BAGIAN PENGEMBANGAN

Ketua H. A. Djabar Madjid, MA.

H. Kamaludin AM. MA.

Drs. H. Muhalie Tabranie

H. Syamsul Falah, SE.

 

Page 56: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

45

Anggota-anggota

H. Ubaidillah Khair, BA.

H. Syamsul Falah, SE.

5) LITBANG

Ketua

H. A. Djabar Madjid, MA.

H. Kamaludin AM. MA.

Anggota-anggota

H. Ubaidillah Khair, BA.

Drs. H. Muhalie Tabranie

H. Syamsul Falah, SE.

6) DARUL AYTAM

Ketua Hj. Sholihah Noer, BA

Wakil Ketua Hj. Kholifah HA.

Sekretaris Hj. Alamiyah HM.

Bendahara Hj. Atiqoh H. Sa‟duddin.

C. Ruang Lingkup Film Singa Karawang Bekasi

1. Gambaran Umum Film Singa Krawang Bekasi 47

Film kolosal ini berangkat dari biografi KH Noer Ali yang ditulis Ali

Anwar, wartawan Koran Tempo Jakarta. Buku yang semula menjadi

konsumsi kalangan terbatas itu menjadi sumber inspirasi utama Singa

Karawang-Bekasi.

Menyambut hari ulang tahun ke-58 kemerdekaan RI sekaligus hari

jadi Kabupaten Bekasi, PT Putri Karang Setia Cinema Production bekerja

sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, Karawang dan Daerah

Kota Bekasi, meluncurkan film Singa Karawang-Bekasi. Film ini mencoba

47

http://noeralie.wordpress.com/2008/07/16/singa-karawang-bekasi/

 

Page 57: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

46

mengingatkan sejarah perjuangan rakyat Karawang-Bekasi tahun 1945-1950

melawan pendudukan Belanda dan sekutu.

Meski bersetting peristiwa sejarah, film ini juga diramu dengan cerita

dan tokoh-tokoh fiksi agar bisa dijadikan hiburan yang menarik bagi penonton

muda.

Cerita film ini dipusatkan pada tokoh KH Noer Ali sebagai pimpinan

Laskar Hizbullah Sabilillah. Noer Ali juga dikenal sebagai tokoh pendidik

yang mengembangkan pesantren di Bekasi serta tokoh pejuang garis depan

melawan penjajah. Setelah bangsa Indonesia memproklamasikan

kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Belanda masih mencoba menjajah

lagi dengan bantuan NICA atau sekutu. Rumah penduduk dibumihanguskan,

rakyat kecil ditekan atau dibunuh. Sejumlah pejuang ditawan untuk

menyurutkan semangat perjuangan. Pemuda Rakyat Indonesia, balas

menawan orang-orang Inggris dan India yang mendarat di Rawa Gatel,

Cakung pada 23 November 1945. Mereka dibawa ke markas TKR di Ujung

Malang, lalu dijebloskan ke tahanan polisi di Bekasi.

Menteri Amir Syarifuddin di Jakarta meminta para pejuang Bekasi

agar membebaskan tawanan asing tersebut dan ditukar dengan pembebasan

pemuda RI yang ditahan di Jakarta. Dalam perjuangannya, Noer Ali dibantu

rekan-rekannya di antaranya Mahmud Ma‟sum, Husein Kamaly, Haji Jole dan

Yakub Gani. Mereka semua berasal dari berbagai pasukan seperti Hizbullah,

TKR, pemuda dan rakyat kebanyakan hingga para jagoan setempat.

 

Page 58: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

47

Di tengah-tengah upaya mereka melawan penjajah, diselipkan cerita

fiksi yang menampilkan simbol-simbol rakyat kecil, pemuda serta anak-anak

yang menjadi simbol masa depan. Mereka adalah Haji Komar yang ikut

berjuang dengan cara mengirim beras untuk pasukan Hizbullah. Karena

desanya habis terbakar, Komar dan istrinya harus berpisah dengan anak-anak

mereka, Sanen dan Aisah yang tinggal bersama adik Komar, Sopiah.

Untuk menambah konflik, dihadirkan tokoh Laskar Wanita, Sandra,

seorang indo Belanda yang menaruh simpati pada perjuangan rakyat

Karawang-Bekasi. Masih ada dua tokoh pemuda yaitu Hafid yang santri dan

Mahfud, jagoan Betawi. Meski sama-sama anggota Hizbullah, keduanya

saling bertentangan dan parahnya, sama-sama mencintai Sopiah.

Sejak awal, para pembuat film ini sepakat bahwa film ini hendak

dibuat untuk mengajak masyarakat umum, khususnya generasi muda, untuk

mengenal sejarah. Itu sebabnya, film ini banyak memasukkan tokoh muda

yang diperankan bintang-bintang masa kini seperti Rendi Bragi sebagai Noer

Ali, Winky sebagai Mahfud serta Gladys Angelie sebagai Sopiah.

Meski demikian, sisi sejarah tidak diabaikan begitu saja. Seperti

dikatakan eksekutif produser Budiyati Abiyoga, pembuatan skenario film ini

didasarkan atas buku biografi karya seorang wartawan Tempo, Ali Anwar,

yang khusus mengadakan riset selama 10 tahun. Tentu saja, sebuah film tidak

mungkin memotret masa lalu secara utuh. Yang terpenting adalah mengangkat

semangat juang untuk menumbuhkan jiwa patriotisme dan cinta tanah air pada

generasi muda.

 

Page 59: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

48

Singa Karawang-Bekasi mulai diputar di seluruh Indonesia tanggal 21

Agustus 2003. Jika mendapat respons baik, Nurul akan menyiapkan sekuel

berikutnya berjudul Rengasdengklok yang mengisahkan kiprah para seniman

Karawang Bekasi, seperti Chairil Anwar.

2. Sinopsis Film Singa Krawang Bekasi 48

Shalat dhuhur berjamaah di sebuah kebun yang hening itu belum usai

saat belasan pesawat tempur menderu di langit Bekasi, Jawa Barat. Belasan

jamaah itu masih takzim menghadap Sang Pencipta, tak terusik kebisingan

pesawat dan dentum meriam yang datang tiba-tiba. Kekhusyukan mereka

mengalahkan rasa takut mati yang bisa datang setiap saat. Di belakang jamaah

itu seorang lelaki mengokang senapan berjaga-jaga.

Saat shalat jamaah diakhiri, tak seberkas kepanikan menyergap

mereka, meski beberapa jamaah bersegera mengangkat senjata. KH Noer Ali,

imam shalat siang itu, hanya memandang sesaat ke arah langit. “Ternyata

mereka benar-benar datang,” katanya dalam suara lirih. Kini lelaki bersorban

putih dan berbaju gamis itu tak hanya berdiri. Ia bergegas mengajak jamaah

shalatnya menuju desa terdekat.

Saat rombongan KH Noer Ali dalam perjalanan, penduduk desa

berhamburan mencari aman. Rumah-rumah mereka hangus diterjang peluru

yang dimuntahkan dari pesawat tentara NICA (Belanda). Sebagian besar

48

http://noeralie.wordpress.com/2008/07/16/singa-karawang-bekasi-koran-tempo/

 

Page 60: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

49

sudut desa dilalap api. Tak ada yang tersisa kecuali puing rumah bambu yang

terbakar. Lalu seorang dara berambut pirang dengan busana putih memberi

perintah pada mereka. “Cepat menuju rumah KH Noer Ali,” kata perempuan

dari atas kuda itu.

Tak semua penduduk tunduk pada perintahnya. Seorang anak berusia

10 tahun bergegas menuju desa yang hangus. Ia berteriak menyebut nama

ayahnya. Setelah mengais rongsokan rumah, bocah bertubuh subur itu

menemukan ayahnya dalam kondisi mengenaskan. Bocah yang disapa Sanen

itu meninggalkan mayat ayahnya sambil meraung menebar tangis di tengah

kebun. Sopiah yang menemani sedari tadi berusaha menenangkannnya.

Tangis Sanen berhenti saat melihat lima tentara NICA melintas di

jalan setapak dengan jip Willys. Tanpa rasa takut Sanen menghadang mereka.

Saat komandan tentara itu turun, Sanen menimpuki komandan itu dengan

tanah. Empat tentara di atas jip turun mengejar Sanen yang lari bersama

Sopiah dan Aisah. Adegan kejar-kejaran dari jarak 30 meter itu berakhir

setelah tentara NICA kehilangan jejak.

Tiba-tiba saja Sanen, Sopiah, dan Aisah selamat sampai di pesantren

KH Noer Ali di daerah Ujung Malang (kini Ujung Harapan), Bekasi. Di

pesantren ini puluhan penduduk yang terluka mendapat perawatan seperlunya.

Si empunya pesantren mencoba menenangkan jamaahnya agar tidak bertindak

gegabah menghadapi tentara NICA. “Kita harus tetap waspada dan jangan

bertindak gegabah,” kata Noer Ali, ulama yang enam tahun belajar di

Makkah, Saudi Arabia.

 

Page 61: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

50

Sosok Noer Ali tak ubahnya legenda yang akan terus dikenang

masyarakat Bekasi. Kepoloporannya memimpin rakyat Bekasi melawan

tentara NICA sulit dienyahkan. Pendiri laskar Hizbullah Sabilillah ini

memainkan peran cukup penting di pentas perjuangan kemerdekaan. Ia

mengundurkan diri sebagai pemimpin laskar rakyat Betawi menjelang Agresi

Militer Belandar 1947. Alasannya, ia tidak mau pasukannya menjadi wadah

ideologi politik kelompok yang menentang Perjanjian Linggar Jati. Ia kembali

ke laskar Hizbullah yang didirikannya.

3. Para Crew dan Pemeran (Artis) Film Singa Krawang Bekasi

Singa Karawang-Bekasi merupakan film Indonesia yang dirilis pada

tahun 2003 yang disutradarai oleh Nurul M Berry. Film ini dibintangi antara

lain oleh Rendi Bragi, Winky Wiryawan, Junaring Gading, Adam S Nalik,

Eva Shadevi, Pramono, Rifky Alfares, Gladys Angelie, Arini Astari, Rifat

Sungkar, Marshanda, Dede Ratu, Sandro Naholo, Adipura, dan Wadhy S.

Film arahan sutradara Nurul M. Berry (Panglima Besar Sudirman,

Seruni Sayangi Dirimu, Petualangan Semut Merah) ini merupakan kerja

koroyokan banyak pihak. PT Putri Karang Setia Cinema, Prasidi Grup, dan

Pusat Produksi Film Negara (PPFN) bertindak sebagai pelaksana produksi.

Sedangkan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, Pemerintah Daerah

Kabupaten Karawang, Pemerintah Kota Bekasi, dan DPRD setempat

menyokong penuh proses produksi.

 

Page 62: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

51

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

RESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA

BEKASI TERHADAP FILM SINGA KARAWANG BEKASI

Dalam penelitian ini penulis mengambil jumlah sampel sebanyak 52

santri. Penulis hanya mengambil pada program IPA, IPS dan MAK, karena

penulis menggunakan 20% dari jumlah kelas 2 dan 3. Jumlah populasi kelas

2 sebanyak 138 santri dan jumlah populasi kelas 3 sebanyak 124 santri,

penulis mengambil sampel 20% dari 262 santri yaitu sebanyak 52,4

dibulatkan menjadi 52. Jadi setelah dipresentasi dengan 20% maka hasilnya

adalah 52 santri.

Dalam melakukan penelitian penulis mendapat kemudahan dalam

membagikan angket kepada 52 santri yang dijadikan sampel dan jawaban

yang didapat tidak terdapat kecacatan.

Tabel 3

Rincian Perhitungan Sampel

NO Kelas Jumlah Siswa Rincian Jumlah Sampel

1 2 IPA 35 35 x 20

100

7 %

2 2 IPS 1 36 36 x 20

100

7.2 %

3 2 IPS 2 31 31 x 20

100

6.2 %

51

 

Page 63: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

52

4 2 MAK 36 36 x 20

100

7.2 %

5 3 IPA 41 41 x 20

100

8.2 %

6 3 IPS 42 42 x 20

100

8.4 %

7 3 MAK 41 41 x 20

100

8.2 %

Jumlah 262 52.4

Dalam hal ini, penulis akan menguraikan data identitas responden

yang diajukan dalam pertanyaan yang terdiri dari jurusan dan usia.

Usia responden terbagi menjadi lima bagian, yaitu responden yang

berusia 14 tahun, 15 tahun, 16 tahun, 17 tahun dan 18 tahun. Data mengenai

usia responden dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini :

Tabel 4

Jenis Kelamin Responden

NO Usia Responden F %

1 15 tahun 5 9,61 %

2 16 tahun 21 40,38 %

3 17 tahun 20 38,46 %

4 18 tahun 6 11,53 %

Jumlah 52 100 %

Menurut data tabel di atas, ada variasi responden yang signifikan yaitu

responden yang berusia 15 tahun sebesar 9,61 %, yang berusia 16 tahun

40,38 % yang berusia 17 tahun 38,46 % dan yang berusia 18 tahun 11,53 %.

 

Page 64: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

53

A. Respon Kognitif Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi

terhadap Film Singan Karawang Bekasi.

Untuk mengetahui berapa banyak respon Santri Pondok Pesatren At-

Taqwa Putra Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi, maka terlebih

dahulu responden diberi pertanyaan mengenai mengetahui Film Singa

Karawang Bekasi. Data mengenai apakah responden mengetahui Film Singa

Karawang Bekasi, dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini :

Tabel 5

Mengetahui Film Singa Karawang Bekasi

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 27 51,92%

2 Setuju 25 48,07%

3 Tidak Setuju 0 0%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwasannya sebesar

51,92% responden sangat setuju mengetahui Film Singa Karawang Bekasi,

48,07% responden menjawab setuju mengetahui Film Singa Karawang

Bekasi, dan 0% responden menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju

mengetahui Film Singa Karawang Bekasi.

Hal ini menunjukkan, mayoritas responden sangat setuju mengetahui

adabya Film Singa Krawang Bekasi dan tidak ada yang menjawab tidak setuju

sama sekali atau tidak setuju. Karena film ini merupan salah satu film yang

 

Page 65: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

54

bertokoh utama kan seorang Pahlawan Nasional yang cerita kehidupannya

diangkat langsung dari kisah hidup seorang Kyai yang merupakan pemimpin

sekaligus pendiri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi.

Dari hasil diatas, bahwa Film Singa Karawang Bekasi merupakan film

wajib bagi Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi. Data mengenai

apakah setelah menonton Film tersebut pengetahuan agama responden

bertambah, dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini :

Tabel 6

Menambah Pengetahuan Agama

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 26 50%

2 Setuju 26 50%

3 Tidak Setuju 0 0%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jawaban 52 100%

Sebesar 50% responden menjawab sangat setuju, 50% responden

menjawab setuju dan 0% responden yang menjawab sangat tidak setuju dan

tidak setuju sekali.

Dari hasil di atas, separuh dari responden menjawab sangat setuju dan

setuju. Ini menunjukkan bahwa responden meresapi makna cerita yang tersaji

dalam Film Singa Karawang Bekasi. Tidak hanya menyajikan tentang pejuang

yang berjihad saja, banyak sisi yang digali pada waktu yang sama yaitu

 

Page 66: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

55

tentang pengetahuan akidah dan budi pekerti yang baik, nasionalisme, kasih

sayang bagi sesama manusia.

Untuk mengetahui apakah setelah menonton Film Singa Karawang

Bekasi memberikan pengetahuan tentang jihad, dapat dilihat pada tabel 7

dibawah ini:

Tabel 7

Pengetahuan tentang Jihad

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 40 76,92%

2 Setuju 12 23,07%

3 Tidak Setuju 0 0%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Sebesar 76,92% responden menjawab setuju sekali, 23,07%

responden menjawab setuju dan 0% responden menjawab tidak setuju dan

tidak setuju sekali responden mengetahui tentang jihad.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa lebih dari separuh pendapat

responden mengetahui tentang jihad. Karena di film ini terdapat unsur jihad

yang sangat kental mewarnai cerita film tersebut. Setting film yang bernuansa

zaman dahulu ketika pasukan Belanda menjajah Indonesia membuat

responden sangat mengetahui tentang jihad di jalan Allah SWT.

 

Page 67: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

56

Untuk mengetahui apakah responden tahu tentang makna jihad yang

sebenarnya, dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini:

Tabel 8

Mengetahui Makna Jihad yang Sebenarnya

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 30 57,69%

2 Setuju 22 42,30%

3 Tidak Setuju 0 0%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Sebesar 57,69% responden sangat setuju, 42,30% responden

menjawab setuju dan 0% reponden menjawab tidak setuju dan tidak setuju

sekali responden mengetahui makna jihad yang sebenarnya.

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan separuh lebih responden sangat

setuju mengetahui makan jihad yang sebenarnya setelah menonton Film Singa

Karawang Bekasi. Film ini dikemas dengan memasukkan unsur-unsur jihad

yang sesuai dengan syariat Islam, tentang jihad yang benar dan diwajibkan

oleh Allah SWT. Oleh karena itu, tidak heran hampir sebagian lebih

responden sangat mengetahuinya.

Data mengenai apakah responden mengetahui tentang jihad yang

boleh dan tidak boleh dilakukan menurut pandangan islam, dapat dilihat pada

tabel 9 dibawah ini:

 

Page 68: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

57

Tabel 9

Mengetahui Jihad yang dibolehkan dalam Pandangan Islam

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 19 36,53%

2 Setuju 33 63,46%

3 Tidak Setuju 0 0%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Sebesar 36,53% responden menjawab sangat setuju, 63,46%

responden menjawab setuju, 0% responden menjawab tidak setuju dan tidak

setuju sekali responden mengetahu jihad yang dibolehkan dalam pandangan

islam.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa separuh lebih responden

setuju dan hampir separuh responden setuju sekali mengetahui jihad yang

dibolehkan dalam pandangan Islam, hal ini dikerenakan minimnya

pemahaman tentang jihad menjadikan jihad dikategorikan dengan sesuatu

yang ekstrem yang dilakukan sebagian orang yang tidak mengetahui

bagaimana jihad yang sebenarnya. Dalam Film garapan sutradara Nurul

Munir Berry ini, mengisahkan sepenggal sejarah perjuangan rakyat

Karawang-Bekasi tahun 1945-1950 melawan pendudukan Belanda dan sekutu

yang merupakan musuh besar umat Islam dan harus diperangi.

 

Page 69: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

58

B. Respon Afektif Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi

terhadap Film Singan Karawang Bekasi.

Respon afektif yaitu berhubungan dengan emosi , sikap dan nilai

seseoramh terhadap sesuatau. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada

apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu.

Perasaan responden ketika menyaksikan Film Singa Krawang Bekasi,

tentulah bervariasi dan berbeda-beda. Oleh karena itu, unruk mengetahui lebih

jelas bagaimanakah responden ketika menonto Film Singa Krawang Bekasi

dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini:

Tabel 10

Suka Film Singa Karawang Bekasi

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 23 44,23%

2 Setuju 29 55,76%

3 Tidak Setuju 0 0%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 44,23%

responden menjawab setuju sekali, 55,76% responden menjawab setuju, 0%

responden menjawab tidak setuju dan tidak setuju sekali responden suka Film

Singa Karawang Bekasi.

 

Page 70: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

59

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa perasaan responden ketika

menonton Film Singa Karawang Bekasi sangat bervariasi. Akan tetapi, lebih

dari separuh yaitu 29 responden menjawab setuju, bahkan hampir separuhnya

menjawab sangan setuju menyukai Film Singa Karawang Bekasi. Hal ini tak

lepas dari cerita yang meski ber-setting peristiwa sejarah, film ini juga diramu

dengan cerita dan tokoh-tokoh fiksi agar bisa dijadikan hiburan yang menarik

bagi penonton muda.

Untuk mengetahui apakah setelah menonton Film Singa Krawang

Bekasi perasaan responden menjadi senang, dapat dilihat pada tabel 11 di

bawah ini:

Tabel 11

Perasaan Senang Ketika Menonton Film Singa Karawang Bekasi

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 16 30,76%

2 Setuju 34 65,38%

3 Tidak Setuju 2 3,84%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Sebesar 30,76% responden menjawab sangat setuju, 65,38%

responden menjawab sangat setuju, 3,84% responden menjawab tidak setuju

dan 0% responden menjawab tidak setuju sekali responden senang ketika

menonton Film Singa Karawang Bekasi.

 

Page 71: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

60

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa separuh lebih setuju

bahwasannya responden sangat senang dan hampir separuh responden

menjawab senang sekali perasaan responden setelah menonton Film Singa

Karawang Bekasi. Hal ini dikarenakan dalam cerita film ini dipusatkan pada

tokoh KH Noer Ali sebagai pimpinan Laskar Hizbullah Sabilillah. Noer Ali

juga dikenal sebagai tokoh pendidik yang mengembangkan pesantren di

Bekasi serta tokoh pejuang garis depan melawan penjajah. Tokoh utama yang

sekaligus merupakan pendiri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi

tersebut merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi para santri yang belajar

di pondok pesantren tersebut.

Untuk mengetahui apakah responden setuju dengan cerita Film Singa

Karawang Bekasi, dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini:

Tabel 12

Setuju dengan Isi Cerita dalam Film Singa Karawang Bekasi

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 29 55,76%

2 Setuju 23 44,23%

3 Tidak Setuju 0 0%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 55,76%

responden menjawab setuju sekali, 44,23% responden menjawab setuju, 0%

 

Page 72: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

61

responden menjawab tidak setuju dan tidak setuju sekali responden setuju

dengan isi cerita Film Singa Karawang Bekasi.

Dari hasil diatas, bahwa separuh lebih responden menjawab sangat

setuju dan hampir separuhnya responden menjawab setuju dengan isi cerita

Film Singa Karawang Bekasi. Hal ini dikarenakan selain mengangkat KH.

Noer Alie sebagai tokoh utama yang merupakan kebanggaan responden, cerita

tersebut diselipkan cerita fiksi yang menampilkan simbol-simbol rakyat kecil,

pemuda serta anak-anak yang menjadi simbol masa depan.

Untuk mengetahui apakah cerita Film Singa Karawang Bekasi sangat

bagus, dapat dilihat pada tabel 13 di bawah ini:

Tabel 13

Isi cerita Film Singa Karawang Bekasi sangat Bagus

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 26 50%

2 Setuju 25 48,07%

3 Tidak Setuju 1 1.92%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 50%

responden menjawab setuju sekali, 48,07% responden menjawab setuju,

1,92% responden menjawab tidak setuju dan 0%tidak setuju sekali responden

bahwa isi cerita Film Singa Karawang Bekasi sangat bagus.

 

Page 73: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

62

Dari tabel diatas, separuh responden menjwab setuju sekali menjawab

bahsannya isi cerita Film Singa Karawang Bekasi sangat bagus. Hal ini

menunjukkan eksistensi perjuangan KH. Noer Alie dan rakyat Karawang-

Bekasi melawan pendudukan Belanda dan sekutu pada saat itu adalah sebuah

sejarah penting yang pernah dialami oleh para pejuang bangsa yang sekarang

merupakan orang tua atau nenek moyang dari para Santri Pondok Pesantren

At-Taqwa Putra Bekasi.

Untuk mengetahui apakah setelah menonton Film Singa Karawang

Bekasi jiwa responden terpanggil untuk berjihad, dapat dilihat pada tabel 14

di bawah ini:

Tabel 14

Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi Jiwa Responden

Terpanggilan untuk Berjihad

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 31 59,61%

2 Setuju 20 38,46%

3 Tidak Setuju 1 1,92%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 59,61%

responden menjawab setuju sekali, 38,46% responden menjawab setuju,

1,92% responden menjawab tidak setuju dan 0% tidak setuju sekali

 

Page 74: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

63

responden merasa jiwanya terpanggil setelah menonton Film Singa Karawang

Bekasi.

Dari tabel diatas bahwa separuh lebih responden menjawab setuju

sekali dan hampir separuh menjawab setuju. Hal ini menunjukkan bahwa Film

Singa Karawang Bekasi sangat dikagumi oleh hampir seluruh responden,

tidak heran jika responden merasa jiwa mereka terpanggil setelah menonton

Film Singa Karawang Bekasi yang merupakan film wajib responden.

C. Respon Konatif Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi

terhadap Film Singan Karawang Bekasi.

Respon konatif adalah tanggapan yang berkaitan erat dengan

pelaksanaan, praktisi dan pengalaman dalam kehidupan atau proses

tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari. Respon konatif berhubungan erat dengan perilaku yang meliputi

tindakkan atau kebiasaan perilaku.

Untuk lebih rinci mengenai perubahan perilaku responden setelah

menyaksikan Film Singa Karawang Bekasi dapat dilihat pada tabel 15 di

bawah ini :

Tabel 15

Responden Lebih Rajin Beribadah setelah Menonton Film Singa

Karawang Bekasi

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 14 26,92%

 

Page 75: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

64

2 Setuju 31 59,61%

3 Tidak Setuju 7 13,46%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 26,92%

responden menjawab setuju sekali, 59,61% responden menjawab setuju,

13,46% responden menjawab tidak setuju dan 0% tidak setuju sekali

responden lebih rajin beribadah setelah menonton Film Singa Karawang

Bekasi.

Hal ini menunjukkan, bahwa mayoritas responden mengaplikasikan

sosok tokoh KH. Noer Alie yang santun dan taat pada agama serta merupakan

pejuang nasional ini dalam kehidupan mereka.

Untuk mengetahui apakah setelah menonton Film Singa Karawang

Bekasi sikap patriotisme responden bertambah , dapat dilihat pada tabel 16 di

bawah ini:

Tabel 16

Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi Sikap Patriotisme

Responden Bertambah

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 18 34,61%

2 Setuju 32 61,53%

3 Tidak Setuju 2 3,84%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

 

Page 76: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

65

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 34,61%

responden menjawab setuju sekali, 61,53% responden menjawab setuju,

3,84% responden menjawab tidak setuju dan 0% tidak setuju sekali responden

menjawab sikap patriotisme bertambah setelah menonton Film Singa

Karawang Bekasi.

Dari tabel di atas, bisa dilihat bahwa Film Singa Karawang Bekasi

merupakan sebuah film mengangkat semangat juang untuk menumbuhkan

jiwa patriotisme dan cinta tanah air pada generasi muda. Karena sejak awal,

para pembuat film ini sepakat bahwa film ini hendak dibuat untuk mengajak

masyarakat umum, khususnya generasi muda, untuk mengenal sejarah.

Untuk mengetahui apakah setelah menonton Film Singa Karawang

Bekasi responden lebih berani berjihad dijalan Allah SWT, dapat dilihat pada

tabel 17 di bawah ini:

Tabel 17

Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi lebih Berani Jihad di

Jalan Allah SWT

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 30 57,69%

2 Setuju 21 40,58%

3 Tidak Setuju 1 1,92%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

 

Page 77: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

66

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 57,69%

responden menjawab setuju sekali, 40,58% responden menjawab setuju,

1,92% responden menjawab tidak setuju dan 0% tidak setuju sekali responden

menjawab lebih berani berjihad di jalan Allah SWT setelah menonton Film

Singa Karawang Bekasi.

Dari tabel diatas, menunjukkan hampir separuh lebih setuju dan

hampir separuhnya responden menjawab lebih berani berjhad dijalan Allah

SWT. Ini menunjukkan bahwa sosok KH. Noer Alie bukan hanya merupakan

tokoh pejuang nasional saja, tapi merupakan sebuah cerminan hidup bagi para

responden. Keberaninnya melawan penjajah Belanda dan sekutu membuat

responden bisa dengan tegas mengungkapkan keberanian mereka untuk

meneruskan perjuangannya. Sosoknya yang kharismatik juga banyak

dikagumi oleh para responden dan merupakan sosok teladan bagi para

responden.

Untuk mengetahui apakah setelah menonton Film Singa Karawang

Bekasi responden lebih tertarik berdiskusi masalah agama, dapat dilihat pada

tabel 18 di bawah ini:

Tabel 18

Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi lebih Tertarik

Berdiskusi Masalah Agama

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 12 23,07%

2 Setuju 39 75%

 

Page 78: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

67

3 Tidak Setuju 1 1,92%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 23,07%

responden menjawab setuju sekali, 75% responden menjawab setuju, 1.92%

responden menjawab tidak setuju dan 0% tidak setuju sekali responden

menjawab lebih tertarik berdiskusi masalah agama setelah menonton Film

Singa Karawang Bekasi.

Tabel diatas menunjukkan 75% atau hampir seluruh responden

menjawab setuju bahwa setelah menonton Film Singa Karawang Bekasi jadi

lebih tertarik berdiskusi masalah agama. Hal ini dikarenakan lingkungan

respoden belajar 100% didominasi oleh unsur agama islam yang kental, ini

sangat wajar jika responden menyukai hal-hal yang berbau agamis. Penanam

nilai-nilai agama memang hal yang paling penting dan fundamental bagi

responden, tidak heran jika responden sangat tertarik berdiskusi masalah

agama yang merupakan bekal mereka diakhirat kelak.

Untuk mengetahui apakah setelah menonton Film Singa Karawang

Bekasi mengubah diri responden menjadi pribadi muslim yang taat pada Allah

SWT, dapat dilihat pada tabel 19 di bawah ini:

 

Page 79: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

68

Tabel 19

Setelah Menonton Film Singa Karawang Bekasi Mengubah Diri

Responden menjadi Pribadi Muslim yang Taat pada Allah SWT

NO Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 32 61,53%

2 Setuju 18 34,61%

3 Tidak Setuju 2 3,84%

4 Tidak Setuju Sekali 0 0%

Jumlah 52 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 61,53%

responden menjawab setuju sekali, 34,61% responden menjawab setuju,

3,84% responden menjawab tidak setuju dan 0% tidak setuju sekali responden

menjawab setelah menonton Film Singa Karawang Bekasi mengubah diri

responden menjadi pribadi muslim yang taat pada perintah Allah SWT.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hampir separuh lebih

responden sangat setuju dan hampir separuh responden setuju menjawab

setelah menonton Film Singa Karawang Bekasi mengubah diri responden

menjadi pribadi muslim yang taat pada Allah SWT.

Ketaatan dan kecintaan KH. Noer Alie pada Allah SWT dalam

kesehariaannya membuat respoden sangat menyantuni sikap beliau, tak heran

jika dalam Film Singa Karawang Bekasi dijadikan panutan bagi para

responden untuk menjadikan diri mereka sebagai seorang muslim yang taat

pada Allah SWT dan Rasul-Nya.

 

Page 80: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

69

D. Akumulasi Data

Tabel 20

Respon Kognitiff

Butir Soal /

Nama Responden

1 2 3 4 5 Skor

Yasir Arafat 5 4 5 5 4 23

Ahmad Habibi 5 4 5 4 4 22

Abdullah HZ 5 5 5 5 4 24

M. Aqiel 5 4 5 5 4 23

Ahmad Rizki 5 5 5 4 4 23

M. Rizqillah 5 4 5 4 4 22

Abdul Rahman 5 4 5 5 5 24

Ismail Mubarok 5 5 5 5 5 25

M. Sukron 5 5 5 5 4 24

Hasbiallah 5 4 5 4 5 23

Hasbiyallah 4 5 5 4 5 23

Nurul Muttaqien 5 4 5 4 4 22

Nabil Fairuza 5 4 5 4 4 22

Yudistira 4 5 4 4 5 22

Zulfikar 4 4 5 5 5 23

Teguh Prasetyo 4 4 4 4 5 21

Ade R Hakim 4 4 5 5 4 22

Abdullah 5 4 4 4 4 21

Abd. Aziz 4 4 4 4 4 20

Aan Anggara 5 4 5 5 4 23

Shofwatul A 5 4 5 5 4 23

Kiki Rizki 4 5 5 5 4 23

Adhe Firdaus 4 5 5 5 4 23

Irfan Said 4 5 5 5 4 23

M. Abdurrahman 4 5 5 5 4 23

Alfi A. Fauzan 4 4 5 4 4 21

Ibnu Hajar 4 4 4 4 4 20

M. Sayer H 4 5 5 5 5 24

Didin Sholahuddin 5 5 5 5 5 25

A. Saifullah 4 4 4 4 4 20

 

Page 81: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

70

Zaki A Harist 5 4 4 4 4 21

Khoirul Kahfi 4 4 5 5 4 22

A. Dusturuddin 4 4 4 4 4 20

Hadi Amrullah 4 5 5 5 5 24

Badruttamam 5 5 5 5 4 24

M. Rizki Mujadi 5 5 5 5 5 25

Khoirudin 4 5 5 5 4 23

Bahrul Umam 5 5 5 5 4 24

M. Sholahuddin A 5 4 5 5 5 24

Ahmad Fauzan 5 4 4 4 4 21

M. Romdhoni 5 5 5 5 4 24

Syahrul Ramadhan 4 5 4 4 5 22

Hilaluddin 5 5 5 5 5 25

Sandi Hidayat 5 5 5 5 4 24

M. Fikri A 4 5 4 5 4 22

Fatarojaul Umam 4 5 5 4 5 23

Faiz Efendi 4 5 5 5 4 23

Salman Zuhdi 4 5 5 4 5 23

Saiful Bahri 4 4 4 4 4 20

Fahmi 5 4 5 5 5 24

M. Rajib 4 4 5 4 5 22

Rudini Fajar 5 4 5 4 4 22

Total 1179

Tabel 21

Respon Afektif

Butir Soal /

Nama Responden

1 2 3 4 5 Skor

Yasir Arafat 5 5 4 4 4 22

Ahmad Habibi 4 4 5 5 4 22

Abdullah HZ 4 4 5 5 4 22

M. Aqiel 5 4 5 5 5 24

Ahmad Rizki 4 5 4 4 4 21

M. Rizqillah 5 4 4 5 5 23

Abdul Rahman 5 4 5 5 5 24

 

Page 82: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

71

Ismail Mubarok 5 5 5 5 5 25

M. Sukron 4 5 5 4 5 23

Hasbiallah 5 4 4 4 2 20

Hasbiyallah 4 4 5 4 5 22

Nurul Muttaqien 5 5 5 5 5 25

Nabil Fairuza 4 4 4 5 5 22

Yudistira 4 2 5 5 4 20

Zulfikar 4 4 5 5 4 22

Teguh Prasetyo 4 4 4 4 4 20

Ade R Hakim 5 4 4 4 5 22

Abdullah 4 4 4 4 4 20

Abd. Aziz 4 4 4 5 5 22

Aan Anggara 5 4 5 5 5 24

Shofwatul A 5 5 4 5 4 23

Kiki Rizki 4 4 5 4 5 22

Adhe Firdaus 4 4 5 5 5 23

Irfan Said 4 4 5 4 5 22

M. Abdurrahman 5 4 5 5 4 23

Alfi A. Fauzan 5 4 5 5 4 23

Ibnu Hajar 4 4 4 4 4 20

M. Sayer H 5 5 5 4 5 24

Didin Sholahuddin 5 5 5 5 5 25

A. Saifullah 4 5 4 4 4 21

Zaki A Harist 4 4 4 4 4 20

Khoirul Kahfi 4 2 4 4 4 18

A. Dusturuddin 4 4 4 4 4 20

Hadi Amrullah 5 5 5 4 5 24

Badruttamam 5 5 5 5 5 25

M. Rizki Mujadi 5 4 5 4 5 23

Khoirudin 4 4 4 4 5 21

Bahrul Umam 5 4 5 5 5 24

M. Sholahuddin A 4 4 4 4 5 21

Ahmad Fauzan 4 4 4 5 5 22

M. Romdhoni 5 4 4 4 4 21

Syahrul Ramadhan 5 4 5 4 5 23

Hilaluddin 5 5 5 5 5 25

Sandi Hidayat 5 5 5 5 5 25

M. Fikri A 4 4 5 4 5 22

Fatarojaul Umam 4 5 4 4 5 22

Faiz Efendi 4 4 4 5 5 22

Salman Zuhdi 5 4 5 5 4 23

 

Page 83: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

72

Saiful Bahri 5 4 4 5 5 23

Fahmi 4 5 5 5 4 23

M. Rajib 4 5 4 4 5 22

Rudini Fajar 4 4 4 2 4 18

Total 1158

Tabel 22

Respon Konatif

Butir Soal /

Nama Responden

1 2 3 4 5 Skor

Yasir Arafat 2 4 4 4 4 18

Ahmad Habibi 4 4 4 4 4 20

Abdullah HZ 4 4 5 4 4 21

M. Aqiel 4 4 5 5 5 23

Ahmad Rizki 4 4 5 4 5 22

M. Rizqillah 4 4 5 4 4 21

Abdul Rahman 4 5 5 4 5 23

Ismail Mubarok 5 5 5 4 5 24

M. Sukron 4 5 5 4 5 23

Hasbiallah 2 2 4 4 5 17

Hasbiyallah 4 5 5 5 5 24

Nurul Muttaqien 4 4 5 4 5 22

Nabil Fairuza 2 4 4 4 5 19

Yudistira 4 4 5 4 5 22

Zulfikar 4 4 4 4 4 20

Teguh Prasetyo 2 2 2 4 2 12

Ade R Hakim 4 5 5 4 4 22

Abdullah 4 4 4 4 4 20

Abd. Aziz 5 4 5 4 5 23

Aan Anggara 4 4 4 4 4 20

Shofwatul A 4 4 4 2 4 18

Kiki Rizki 5 4 5 4 4 22

Adhe Firdaus 5 5 5 4 5 24

Irfan Said 5 4 5 4 4 22

M. Abdurrahman 5 5 5 5 5 20

 

Page 84: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

73

Alfi A. Fauzan 2 4 4 2 2 14

Ibnu Hajar 4 4 4 4 4 20

M. Sayer H 4 5 5 4 5 23

Didin Sholahuddin 5 4 5 4 5 23

A. Saifullah 4 4 4 4 4 20

Zaki A Harist 4 4 4 4 4 20

Khoirul Kahfi 4 4 4 4 4 20

A. Dusturuddin 4 5 5 4 5 23

Hadi Amrullah 4 5 5 4 5 23

Badruttamam 5 5 5 5 5 25

M. Rizki Mujadi 4 5 5 4 4 22

Khoirudin 5 5 5 5 5 25

Bahrul Umam 4 4 5 4 5 22

M. Sholahuddin A 4 5 5 4 5 23

Ahmad Fauzan 4 4 4 4 5 21

M. Romdhoni 2 2 4 5 5 18

Syahrul Ramadhan 5 4 5 5 5 24

Hilaluddin 5 5 5 5 5 25

Sandi Hidayat 5 4 5 5 5 24

M. Fikri A 5 4 4 5 5 23

Fatarojaul Umam 4 4 4 4 5 21

Faiz Efendi 4 5 4 5 5 23

Salman Zuhdi 4 5 4 4 4 21

Saiful Bahri 4 5 5 4 5 23

Fahmi 4 5 4 4 5 22

M. Rajib 4 4 5 4 4 21

Rudini Fajar 2 4 4 5 4 19

Total 1110

D. Intepretasi Data

Intepretasi data ini digunakan untuk mempermudah melihat seberapa

presentase Respon Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi terhadap

Film Singa Karawang Bekasi, sebagai berikut :

 

Page 85: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

74

Tabel 23

NO Presentase Kategori

1 0 – 20 Buruk

2 20 – 40 Cukup Baik

3 40 – 60 Baik

4 60 – 80 Sangat Baik

5 80 – 100 Sangat Baik Sekali

D. Analisis Data

1) Respon Kognitif

Akumulasi Data X 100%

Akumulasi Tinggi

= 1179 X 100% = 90,69 ( Sangat Baik)

1300

2) Respon Afektif

Akumulasi Data X 100%

Akumulasi Tinggi

= 1158 X 100% = 89,07 ( Sangat Baik)

1300

 

Page 86: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

75

3) Respon Konatif

Akumulasi Data X 100%

Akumulasi Tinggi

= 1110 X 100% = 85,38 ( Sangat Baik)

1300

 

Page 87: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan

kesimpulan mengenai Respon Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

Bekasi terhadap Film Singa Karawang Bekasi, yaitu :

1. Skala Kognitif : dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan, bahwa

secara keseluruhan mayoritas Santri Pondok Pesantren At-Taqwa

Putra Bekasi memiliki respon yang sangat baik sekali terhadap Film

Singa Karawang Bekasi yaitu sebesar 90,69 % (sangat baik sekali).

2. Skala Afektif : dari hasil pengolahan data sebelumnya didapatkan hasil

skala afektif secara keseluruhan dapat disimpulkan mayoritas Santri

Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi memiliki respon sangat baik

sekali terhadap ilm Singa Karawang Bekasi yaitu sebesar 89,07%

(sangat baik sekali).

3. Skala Konatif : dari hasil pengolahan dapat disimpulkan secara

keseluruhan mayoritas Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

Bekasi memiliki respon sangat baik sekali terhadap Film Singa

Karawang Bekasi yaitu sebesar 85,38% (sangat baik sekali).

Dengan demikian bahwa Film Singa Karwang Bekasi merupakan film

favorit yang sangat menarik dan bagus, selain itu film ini mendapat

76

 

Page 88: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

77

respon yang sangat positif dari Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

Bekasi.

B. SARAN-SARAN

Melihat dari berbagai macam respon Santri Pondok Pesantren At-

Taqwa Putra Bekasi baik respon positif maupun negatif penulis

mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Untuk Pemerintah

Khususnya untuk Lembaga Sensor Film (LSF) dan Komisi Penyiaran

Indonesia (KPI), melihat dari kesuksesan ranah dunia perfilman di

Indonesia, hendaknya pemerintah dapat melihat tayangan film mana

yang layak untuk masyarakat tonton atau tidak.

2. Untuk Santri

Santri Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi hendaknya dapat

lebih melihat dan menilai apakah tontonan itu bermanfaat atau tidak,

bukan hanya dari segi hiburan saja tetapi lihatlah dari segi

pengetahuan yang didapat. Selain itu, jangan meniru kebiasaan

berperilaku yang buruk dari suatu tontonan ambillah dari sesuatu yang

baik dari tontonan tersebut.

 

Page 89: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

78

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku

Ahmad, Abu, Psikologi Belajar, Jakarta: Reneka Cipta, 1992.

Ahmadi, Abu, Unbiyati Nur, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.

Agenda Persatuan Pelajar At-Taqwa, Perguruan At-Taqwa 2007-2008.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta,2002.

Asnawir, Usman, Basyruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers,

2002

.

Bogges, Joseph. M., The Art of Watching Films, Mayfield Publising

Company, 1991.

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grafindo 2006.

CD Video, Company Profile Pondok Pesantren At-Taqwa Putra, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta;

Balai Pustaka, 2002), Edisi ke-3.

Echols, Jhon. M., Shadily, Hasan, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, Jakarta:

PT. Gramedia, 2003.

Ghazali, Bahari, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikasi Dakwah, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1997.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Reserch, Yogyakarta: Andi,1995.

Harlock, Elizabeth. B, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Erlangga,1991.

Istiana, Respon Siswa-Siswi Aliyah Negeri 4 Model Jakarta Terhadap Film

2012 , tahun 2010.

Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006.

Kusniawan dkk, Komunikasi dan Penyiaran Islam, hal. 95.

Lutfiana, Dwi, Respon Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi

 

Page 90: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

79

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Terhadap Laskar Pelangi , tahun

2010.

Pranajaya, Film dan Masyarakat, hal.13.

Quail, Dennis MC, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, edisis ke-2,

Erlangga, 1987.

Rakhmat, Jalaluddin, . Psikologi Komunikasi. Bandung: PT : Remaja

Rosdakarya,1988.

__________________, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh

Analisis Statistik, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Sabri, Alisuf, Ilmu Pendidikan, Jakarta :CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999.

Shaleh, Indung A, dkk, Pengantar Psikologi Umum, Surabaya: Usaha

Nasional, 1982.

Siagian, Gayus, Menilai Film, Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta, 2006.

Sujanto, Agus, Psikologi Umum, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.

___________________, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Aksara Baru, 1991,

cet.ke-5.

Suprihatini, Respon Masyarakat Ulujami Jakarta Selatan Terhadap Sinetron

Mahakasih Episode Tukang Bubur Naik Haji di RCTI, tahun 2006.

Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial-Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT. Remaja

Rodakarya,2004.

Soemarno, Marselli, Apresiasi Film: Suatu Pengantar , Jakarta; Pustaka

Yayasan Citra tanpa tahun terbit.

Uchjana, Effendy, Onong, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung :

PT. Citra Aditya Bakti, cet ke 1.

__________________, Ilmu Komunikasi.: Teori dan Praktek. Bandung; PT:

Remaja Rosdakarya.1999, cet. 12.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus Besar

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka , 2002.

Winarmi, Komunikasi Masa, Malang : UMM Press, 2003, cet ke 1.

 

Page 91: JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43276/1/KIKI RIZKIYAH-FDK.pdfRESPON SANTRI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA BEKASI

80

Yuliagandi, Agan, Respon Remaja Islam Masjid Jami Nurul Iman Cimone

Tangerang Terhadap Film 2012 , tahun 2010.

Webesite :

http://santri-bantat.blogspot.com/2010/08/arti-dan-makna-santri.html/diakses

pada hari selasa tanggal 29 November 2011.

http//www.wikipedia.org.com/ diakses pada hari Sabtu tanggal 12 November

2011.

http://ayonana.tumblr.com/post/390644418/definisi-film/ diakses pada hari

Rabu tanggal 09 November 2011.

http://noeralie.wordpress.com/2008/07/16/singa-karawang-bekasi-

korantempo/ diakses pada hari Senin tanggal 07 November 2011.

http://noeralie.wordpress.com/2008/07/16/singa-karawang-bekasi/ diakses

pada hari Jum‟at tanggal 30 November 2011.