strategi pembangunan ekonomi nasional

61

Upload: dadang-solihin

Post on 10-Jul-2015

2.322 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional
Page 2: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

3dadang-solihin.blogspot.com

Nama : Dr. Dadang Solihin, SE, MATempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja

Pembangunan Daerah Bappenas

Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310

Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248HP : 0812 932 2202PIN BB : 277878F0Email : [email protected] :

http://dadang-solihin.blogspot.com

Page 4: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Materi• Permasalahan yang dihadapi dalam

pembangunan ekonomi nasional.• Overlapping Peraturan di Pusat dan Daerah,

antar Instansi. • Infrastruktur.• Bauran Energi (Energy Mix) yang Belum

Berjalan.• Piramida Penduduk dan Kualitas Tenaga

Kerja.• Pembiayaan.

4dadang-solihin.blogspot.com

• Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 (MP3EI).

• Key Success Factors: Koordinasi dan Sinergi.

Page 5: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

5dadang-solihin.blogspot.com

Page 6: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Fenomena• Perkembangan Perundang-undangan Indonesia pasca reformasi

(tahun 1998) ditandai dengan gejala Hyper Regulation;• Terdapat kecenderungan dalam menyelesaikan berbagai

permasalahan melalui pembentukan peraturan perundang-undangan tanpa melihat dan menyesuaikannya dengan arah agenda pembangunan ke depan;

• Peraturan perundang-undangan di daerah yang semata-mata hanya dimaksudkan untuk mengejar peningkatan sumber pendapatan daerah;

• Pasal 35 dan 40 UU 12/2011 (tentang Pembentukan Peraturan Per-uu-an) mengatur penyusunan daftar Raperda Provinsi/ Kabupaten/ Kota dalam Prolegda didasarkan salah satunya pada Rencana Pembangunan Daerah

dadang-solihin.blogspot.com 6

Page 7: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Permasalahan• Pembentukan peraturan belum sepenuhnya mengacu pada

dokumen perencanaan pembangunan Penyusunan Prolegda belum sepenuhnya mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD dan RKPD);

• Peraturan yang multitafsir, duplikasi dan pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang satu dengan yang lainnya baik yang sederajat maupun antara peraturan yang lebih rendah dengan peraturan yang lebih tinggi, termasuk antara peraturan daerah dengan peraturan yang lebih tinggi;

• Masih rendahnya kualitas peraturan perundang-undangan;• Database yang terbangun belum sepenuhnya dapat digunakan

sebagai referensi dalam proses pembentukan peraturan (harmonisasi, sikronisasi);

dadang-solihin.blogspot.com 7

Page 8: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Konsekuensi• Beban masyarakat membayar lebih dari pada yang seharusnya;• Inefisiensi anggaran (anggaran pemerintah daerah tersedot untuk

pembentukan Raperda, dan biaya penegakannya);• Menimbulkan ketidakpastian hukum ketika Perda yang dibentuk

kualitasnya rendah sehingga menimbulkan permasalahan baru (duplikasi, multitafsir dan konflik dengan peraturan perundang-undangan lainnya).

• Menurunnya minat investasi yang berimplikasi pada hilangnya kesempatan membuka lapangan pekerjaan (pertanian, kehutanan, perikanan, pertambangan, industri dll) .

• Hilangnya kesempatan untuk melakukan program pembangunan lain: pengentasan kemiskinan; kesehatan; dsbnya.

dadang-solihin.blogspot.com 8

Page 9: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

9dadang-solihin.blogspot.com

Page 10: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Permasalahan• Tingkat elektrifikasi nasional baru mencapai 72,95% dengan rasio

jumlah desa berlistrik baru mencapai 92,58%.• Terbatasnya akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap

penguasaan, legalitas lahan, dan pembiayaan perumahan.• Aksesibilitas dan jangkauan pelayanan air minum dan sanitasi yang

belum memadai.• Rehabilitasi jaringan irigasi belum mampu mengimbangi degradasi

kondisi jaringan yang mencapai 340 ribu ha/tahun.• Tingginya laju konversi lahan pertanian menjadi lahan perkotaan dan

Industri serta perkebunan terutama di Pulau Jawa dan Sumatera.• Ketersediaan infrastruktur komunikasi dan informatika belum

memadai yang ditandai dengan terbatasnya infrastruktur broadbanddan belum terhubungnya pulau Maluku dan Papua dalam jaringan backbone serat optik nasional.

dadang-solihin.blogspot.com 10

Page 11: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Infrastruktur: Penyebab Turunnya Daya Saing

The Global Competitiveness Report 2011-2012 (World Economic Forums):• Daya saing Indonesia berada di peringkat 46 dari 142 negara yang dinilai (menurun 2

peringkat dari 2010-2011).

Year Rank

2009 – 2010 54

2010 – 2011 44

2011 – 2012 46

Global Competitiveness Index (GCI) untuk

Indonesia

dadang-solihin.blogspot.com 11

Page 12: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Kondisi Daya Saing Infrastruktur Indonesia

• Akhir tahun 1990-an, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia berada di atas negara China dan Thailand.

• Pada tahun 2011 Infrastruktur Indonesia hanya lebih baik dari Filipina dan Vietnam untuk daerah Asia Tenggara.

• Terdapat peningkatan daya saing untuk sektor jalan, kereta api, angkutan udara dan kepemilikan telepon serta telepon seluler. Namun secara keseluruhan, sektor jalan, pelabuhan, bandara dan listrik masih memiliki daya saing yang rendah.

Indonesia China Vietnam Thailand Filipina Malaysia S’pore

2009 2010 2011 2011

INFRASTRUKTUR 84 82 82 69 123 47 113 23 2

Jalan 94 84 83 54 123 37 100 18 2

Kereta Api 60 56 52 21 71 63 101 18 7

Pelabuhan 95 96 103 56 111 47 123 15 1

Bandara 68 69 80 72 95 32 115 20 1

Angkutan Udara 21 21 20 2 34 16 28 23 17

Ketenagalistrikan 96 97 98 49 109 50 104 38 4

Telephone 79 82 79 55 70 94 103 40 15

Tel. Seluler - 98 82 113 5 70 92 40 15

Sumber: World Economic Forum, 2011) dadang-solihin.blogspot.com 12

Page 13: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Logistik Performance Index (LPI):

2007: Ranking LPI Indonesia = 43

2010: Ranking LPI Indonesia = 75

RANKING LPI 2012

Sumber: LPI, World Bank., 2012

Daya Saing Logistik Indonesia Masih Rendah

(Biaya antarkontainer dari Cikarang ke Tanjung Priok mencapai US$775, lebih tinggi dari biaya dari Kuala Lumpur ke Port Klang yang hanya US$400)

2012: Ranking LPI Indonesia = 59

109

101

815952

46

38

29

26

19

18

8

1

0 50 100 150

Lao PDR

Cambodia

Sri Lanka

Indonesia

Philippines

India

Thailand

Malaysia

China

Taiwan

Australia

Japan

Singapore

dadang-solihin.blogspot.com 13

Page 14: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Daya tampung air terbangun di Indonesia sekitar 54 m3/kapita (perkiraan pada akhir tahun 2012).

Source: World Bank (2003)

Kapasitas Tampungan Air Per Kapita

Indonesia (2012: 54)

dadang-solihin.blogspot.com 14

Page 15: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

15dadang-solihin.blogspot.com

Page 16: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Permasalahan• Komposisi bauran energi masih belum optimal. Pada tahun 2010, minyak bumi

masih mendominasi yaitu 43,9%;• Pertumbuhan konsumsi energi rata-rata 7% pertahun, belum diimbangi dengan suplai

energi yang cukup;• Harga energi relatif semakin mahal dan subsidi energi semakin besar. Terkait harga

saat ini tidak saja berdasarkan kondisi pasokan-permintaan (supply-demand) saja, namun juga melibatkan faktor teknologi, perdagangan dan motif spekulatif terutama untuk transaksi komoditas

• Tingkat penggunaan energi masih boros ditunjukkan dari intensitas energi yang masih tinggi;

• Keterbatasan pendanaan yang disebabkan oleh kurang menariknya iklim bisnis sektor energi bagi minat investor;

• Ketidakpastian hukum dan birokrasi, serta harga jual energi yang masih belum mencerminkan nilai keekonomiannya;

• Biaya investasi awal dan risiko yang tinggi bagi pengembangan energi baru terbarukan dibandingkan energi konvensional atau fosil yang disubsidi;

• Ketergantungan pada energi fosil untuk pembangunan pembangkit listrik.

dadang-solihin.blogspot.com 16

Page 17: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Arah Kebijakan Bauran Energi Primer Nasional

EBT

Gas Bumi

Batubara

M. Bumi

21 %30,7 %

43,9%

4,4 %

EBT

Gas Bumi

Batubara

M. Bumi

2010* 2015 20202025

KONSERVASI ENERGI (33,85%)

DIVERSIFIKASIENERGI

BAU**

Sumber: *Prakiraan 2010, DEN 2010-2025, **BAU EBTKE

PERPRES 5/2006 VISI 25/25

25 %

22 %

30 %

23 %

41.7%

20,6%

34.6%

3,1%

4300 JutaSBM

2852JutaSBM

1131,3 JutaSBM

Minyak Bumi42%

Batubara34%

Gas21%

EBT3%

Minyak Bumi20%

Batubara33%

Gas30%

EBT17%

Minyak Bumi30%

Batubara22%

Gas23%

EBT25%

3200 JutaSBM

20%

30%

33%

17%

Panas Bumi 9.500 MW

Panas Bumi 12.000 MW

Back

Page 18: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Rasio elektrifikasi sekitar 72,95%. Rasio desa berlistrik 96,22%

Pemanfaatan energi primer untuk pembangkitan tenaga listrik:

Kondisi sistem:• Interkoneksi: Jawa-Madura-Bali dan Sumatera• Lainnya masih terpisah (isolated)

Pertumbuhan tenaga listrik 9,5% per tahun Total kapasitas terpasang 37.403 MW

Kondisi Umum Kelistrikan

BBM19%

Air7%

Panas Bumi2%

Gas26%

Batubara46%

PLN29.131,8 76%

IPP7.551,2 20%

PPU1.380,2 4%

dadang-solihin.blogspot.com 18

Page 19: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Penjelasan:• Energi primer adalah energi yang langsung tersedia/diberikan oleh alam dan

belum mengalami proses lebih lanjut. Jika sudah mengalami proses perubahan (konversi) maka sudah masuk dalam kategori energi sekunder. Termasuk energi primer adalah minyak bumi (dalam wujud aslinya dari dalam bumi), gas bumi, batu bara, nuklir, biomassa, tenaga air (hidro), panas bumi, tenaga matahari (solar), tenaga bayu, dan tenaga ombak.

• Sesuai Perpres 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, bahwa sasaran bauran energi nasional pada tahun 2025 adalah sebesar 17%.

• Menuju kemandirian energi maka terdapat visi energi 25/25 yaitu 25% porsi pemanfaatan energi baru terbarukan dari total bauran energi pada tahun 2025. Untuk mencapai visi energi tersebut ditekankan dalam 2 hal yaitu diversifikasi energi di sisi penyediaan dengan mengutamakan energi baru terbarukan dan konservasi energi (penghematan energi) di sisi pemanfaatan, untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi nasional.

• Untuk mencapai bauran energi primer yang optimal diperlukan dukungan dan komitmen semua pihak, tidak saja Pemerintah, tetapi juga semua pelaku di bidang energi baru terbarukan yang terdiri dari Instansi Pemerintah, Lembaga Penelitian/Perguruan Tinggi, Akademisi, Praktisi, BUMN, dan Swasta.

dadang-solihin.blogspot.com 19

Page 20: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Proyeksi Bauran Energi Primer berdasarkan Rancangan KEN 2010-2050

Persentase (%)Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025JenisMinyak 43,9 39,0 37,6 38,9 38,4 37,9 37,3 35,0 35,4 35,3 33,6 32,1 31,8 32,1 31,4 29,7 GAS 21,0 24,3 23,3 21,7 22,1 21,8 21,8 25,7 25,8 25,6 24,4 25,7 24,5 22,5 22,6 22,7

Batubara 30,7 31,7 33,1 31,6 30,2 29,6 28,3 25,7 24,5 23,6 25,2 23,4 22,8 21,9 21,3 21,8 CBM 0,0 0,0 0,2 0,6 1,1 2,1 2,6 2,9 3,0 3,2 3,3 4,3 5,3 6,1 6,8 7,3

Tenaga Air 1,8 2,0 2,2 2,0 1,9 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 1,9 2,0 1,9 1,9 1,8 1,7 Panas Bumi 1,7 1,9 2,1 3,6 4,5 4,8 5,1 5,3 5,3 5,8 5,9 5,8 5,9 6,0 5,9 5,7

Biofuel 0,9 1,1 1,2 1,4 1,6 1,7 2,0 2,1 2,4 2,7 3,0 3,2 3,6 4,0 4,3 4,5 Nuklir 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,7 1,3 1,8 2,9 3,3 3,5

Biomass 0,0 0,0 0,1 0,1 0,2 0,3 0,7 1,1 1,4 1,7 2,0 2,1 2,3 2,5 2,5 2,5 Lainnya 0,0 0,0 0,0 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,6

Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

Keterangan: Kolom berwarna kuning merupakan jenis energi baru dan terbarukan.

dadang-solihin.blogspot.com 20

Page 21: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

21dadang-solihin.blogspot.com

Page 22: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

1971

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan

    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

1961

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan

    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

1980

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan

    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

1990

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

2000

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

2010

    0    2    4    6    8    10    12

0‐4

5‐9

10‐14

15‐19

20‐24

25‐29

30‐34

35‐39

40‐44

45‐49

50‐54

55‐59

60‐64

65‐69

70‐74

75+

Jutaan    0     2     4     6     8     10     12

Jutaan

PerempuanLaki‐laki

Perubahan Struktur Penduduk Indonesia 1961-2010

• Piramida penduduk menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. • Piramida penduduk dapat menunjukkan perubahan struktur penduduk akibat proses demografi,

meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.

Page 23: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

1971 : dasar piramida yang lebar dan semakin mengecil ke bagian atas piramida menunjukkan tingginya angka kelahiran dan kematian, serta masih rendahnya umur harapan hidup.2025 : dasar piramida yang lebar sampai ke bagian tengah piramida menunjukkan besarnya jumlah absolut kelahiran (meski TFR -Total Fertility Rate- sudah berhasil diturunkan), menurunnya kematian, dan semakin meningkatnya umur harapan hidup, sehingga proporsi penduduk usia produktif/usia kerja 15 – 65 (bagian tengah piramida).

Indonesia, 1971

Perbandingan Struktur Penduduk Indonesia 1971 dan 2025

Indonesia, 2025 23dadang-solihin.blogspot.com

Page 24: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

PENJELASAN• Indonesia mengalami transisi demografi, yaitu meningkatnya

jumlah dan proporsi penduduk usia produktif.• Merupakan potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bila

dirumuskan program dan pelayanan yang tepat.• Namun dapat menghasilkan generasi baby boom yang berdampak

pada meningkatnya beban pembangunan yang amat berat di masa depan bila tidak diantisipasi dan dikenali pergerakan struktur penduduk di masa depan.

• Dalam jangka panjang, transisi demografi mempengaruhi dan mengubah struktur penduduk Indonesia dari struktur penduduk yang muda dan produktif menjadi struktur penduduk yang tua sebagai akibat life expectancy yang membaik dan menurunnya angka kelahiran total

• Investasi kesehatan untuk ageing population tinggi (jaminan hari tua) dan berbagai bentuk pelayanan yang harus disiapkan pemerintah maupun masyarakat bagi orang tua.

dadang-solihin.blogspot.com 24

Page 25: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Angka Ketergantungan dan Jendela Peluang

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2005 – 2025, BPS – BAPPENAS - UNFPA

50,1 

49,3 

48,3 47,8 

47,2 46,7 

46,3 46,0 45,8 45,7 45,6 45,6 45,6 45,5 45,5 45,5 45,4 

45,3  45,3 

45,4 45,6 

42,0

43,0

44,0

45,0

46,0

47,0

48,0

49,0

50,0

51,0

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025

Ang

ka K

eter

gant

unga

n (%

)

Window of Opportunity

• Meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk usia produktif (15-64 th) dibandingkan dengan penduduk non produktif (0-14 th dan > 65 th) menyebabkan menurunnya angka ketergantungan.

• Ketika angka ketergantungan mencapai titik terendah artinya beban yang ditanggung oleh penduduk produktif semakin sedikit, maka penduduk yang produktif ini memberikan potensi untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Potensi inilah yang disebut sebagai Window of Opportunity (Jendela Peluang).

25dadang-solihin.blogspot.com

Page 26: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

26

Syarat yang harus dipenuhi agar Jendela Peluang (window of opportunity) bermanfaat untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat 1. Meningkatnya kualitas SDM sehingga mempunyai kompetensi

dan daya saing tinggi; 2. Tersedianya kesempatan kerja produktif, agar penduduk usia

kerja yang jumlahnya besar dapat bekerja untuk meningkatkan tabungan rumah tangga;

3. Diinvestasikannya tabungan rumah tangga untuk menciptakan kesempatan kerja produktif; dan

4. Meningkatnya pemberdayaan perempuan untuk memasuki pasar kerja.

Window of Opportunity

dadang-solihin.blogspot.com

Page 27: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Komposisi Serapan Tenaga Kerja tiap Sektor

No. Sektor 2001 2005 20091. Pertanian 68.8 44.1 41.2

2. Pertambangan 4.4 1.0 1.1

3. Industri Pengolahan 3.6 12.7 12.1

4. Listrik, Gas, Air 2.4 0.2 0.2

5. Konstruksi 10.7 4.9 4.4

6. Perdagangan 3.0 19.1 20.9

7. Transportasi dan Komunikasi 2.1 6.0 5.7

8. Perbankan dan Keuangan 1.9 1.2 1.4

9. Pemerintahan dan Pertahanan 3.1 11.0 13.0

dadang-solihin.blogspot.com 27

Page 28: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Struktur Tenaga Kerja Indonesia berdasar Pendidikan Tertinggi (BPS, 2010)

Tingkat Pendidikan 2001 2006 2010Tidak Tamat/Tamat SD 63.0% 55.5% 51.5%SMP 17.7% 20.2% 18.9%SMA 10.3% 12.7% 14.6%SMK 5.5% 6.2% 7.8%Diploma I,II,III 1.6% 2.2% 2.7%Sarjana 1.8% 3.2% 4.6%

dadang-solihin.blogspot.com 28

Page 29: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Struktur Lap Kerja & Pengangguran berdasar Pendidikan (BPS, 2010)

51,5%

18,9%

14,6%

7,8%

2,7%

4,6%

0,0% 10,0% 20,0% 30,0% 40,0% 50,0% 60,0%

Up to primaryEducation

Junior HS

General HS

VocationalGeneral HS

Diploma I,II,III

University

Labor Force Structure

3,7%

7,6%

11,9%

13,8%

15,7%

14,2%

7,4%

0,0% 5,0% 10,0% 15,0% 20,0%

Up to primary Education

Junior HS

General HS

Vocational General HS

Diploma I,II,III

University

Nasional

Unemployment Rate

Angka pengangguran tinggi !

dadang-solihin.blogspot.com 29

Page 30: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Globalisasi dan Dampaknya• Arus Globalisasi berdampak besar pada persaingan tenaga kerja.

Dunia ekonomi secara perlahan bergerak menuju suatu entitas global baik dari sisi pasar, supplier, produser, tenaga kerja, tenaga manajemen, dan sumber pendanaan

• Kemampuan dan kompetensi SDM sebagai faktor penentu menjadi lebih dominan dari pada SDA.

• Pembangunan SDM sebagai hal yang strategis dan vital.

Korea Selatan: membangun negara hanya dapat dilakukan melalui pembangunan SDM

dadang-solihin.blogspot.com 30

Page 31: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Daya Saing Nasional• SDM Indonesia masih tidak kompetitif

dibandingkan SDM rata-rata dunia.• Rendahnya produktivitas tenaga kerja,

disebabkan oleh rendahnya pendidikan dan kompetensi yang dimiliki oleh angkatan kerja

• Berdasarkan studi daya saing internasional yang dilakukan oleh lembaga Global Competitiveness Report, ranking daya saing Indonesia pada saat ini berada di bawah Singapore, Malaysia, China, dan Thailand

dadang-solihin.blogspot.com 31

Page 32: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Indonesia Country Competitiveness

No CountryGCI 2008 GCI 2009 GCI 2010

Rank Score Rank Score Rank Score

1. Singapore 5 5.53 3 5.55 3 5.48

2. Malaysia 21 5.04 24 4.87 26 4.88

3. China 30 4.70 29 4.74 27 4.84

4. Thailand 34 4.60 36 4.56 38 4.51

5. Indonesia 55 4.25 54 4.26 44 4.43

6. Vietnam 70 4.10 75 4.03 59 4.27

7. Phillippines 71 4.09 87 3.90 85 3.96

Global Competitiveness Report (2009, 2010, 2011)

dadang-solihin.blogspot.com 32

Page 33: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Persaingan di Lapangan Kerja• Kemampuan teknis merupakan

persyaratan standar untuk masuk ke dalam pasar tenaga kerja.

• Adanya gap untuk kualifikasi, dimana gap antara kualitas yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri/ perusahaan

• Faktor keunggulan diferensiasi yang dibutuhkan saat ini adalah kemampuan komunikasi global, motivasi diri, dan global mindset.

dadang-solihin.blogspot.com 33

Page 34: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Faktor Diferensiasi Daya Saing• Sistem pendidikan Indonesia yang

berfokus pada pembangunan ketrampilan teknis saat ini belum mempersiapkan SDM secara utuh untuk mampu bersaing di pasar tenaga kerja

• Masih sangat sedikit lembaga pendidikan yang memiliki program yang melengkapi lulusannya dengan diferensiasi ketrampilan.

dadang-solihin.blogspot.com 34

Page 35: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

35dadang-solihin.blogspot.com

Page 36: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Masalah• Peningkatan peran swasta dalam pembiayaan pembangunan.• Optimalisasi sumber-sumber penerimaan pemerintah.• Inkonsistensi antara perencanaan dan penganggaran (Gamawan

Fauzi, 2011)• Keterlambatan Penyerapan:

– Masalah perencanaan anggaran dan persiapan pelaksanaan– Masalah pada eksekusi anggaran sepanjang tahun anggaran– Masalah pada eksekusi anggaran pada akhir tahun anggaran

• Maraknya korupsi APBN dan APBD.• Dll

dadang-solihin.blogspot.com 36

Page 37: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Reformasi Sistem Penganggaran

PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

Visi: Melaksanakan rencana

pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN

Visi: Melaksanakan program kerja

Presiden/KDH terpilih

Misi: Penyelenggaraan pemerintahan

umum dan pembangunan Penganggaran berdasarkan

pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan

Misi: Pelaksanaan kerangka regulasi,

kerangka investasi, dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP/D

Anggaran disusun berdasarkan RKP/D dengan mempertimbang-kan kemampuan keuangan negara

37dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 38: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Reformasi Sistem Penganggaran

dadang-solihin.blogspot.com 38

Penganggaran Berbasis:1. Pengeluaran Rutin2. Pengeluaran

Pembangunan

Paradigma Lama

Penganggaran dengan Pendekatan: 1. Penganggaran Berbasis

Kinerja2. Kerangka Penganggaran

Jangka Menengah3. Anggaran Terpadu

Paradigma Baru

2/2

Page 39: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

39dadang-solihin.blogspot.com

Page 40: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

STRATEGI UTAMAPRASYARATTUJUAN

Kerangka Desain MP3EIKerangka Desain MP3EI

Prasyarat bagi pembangunan:1. Mengubah mindset2. Mutu Modal Manusia3. Pembiayaan Pembangunan4. Anggaran & Kekayaan

Negara5. Kebijakan Transformasi

Sektoral6. Jaminan Sosial &

Penanggulangan Kemiskinan7. Ketahanan Pangan & Air8. Ketahanan Energi9. Reformasi Birokrasi

Mengembangkan Koridor Ekonomi Indonesia:

Memperkuat Konektivitas Nasional

Mempercepat Kemampuan SDM dan Iptek Nasional

Visi Pembangunan Indonesia

Menuju Negara Maju yang Lebih Sejahtera

Melalui Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Ekonomi (2011-2025)

dadang-solihin.blogspot.com 40

Page 41: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

1 KE Sumatera

2 KE Jawa

KE Bali – Nusa Tenggara3 KE Kalimantan

KE Papua – Maluku 4 KE Sulawesi – Maluku Utara

Pusat ekonomiPusat ekonomi mega Usulan lokasi KEK Usulan lokasi KEK yang merupakan FTZ

Denpasar

Mataram

Jakarta

Medan

Pekanbaru

Jambi

Lampung

Semarang

Banjarmasin

Palangkaraya

Pontianak

Makassar

Manado

Kendari

GorontaloManokwari

Jayapura

1

2

3 4

Serang

Mamuju

IMT-GT

BIMP-EAGA

Surabaya

Merauke

Kupang

SamarindaSofifi

Wamena

Sorong

Ambon

Palu

Banda Aceh

Padang

Bengkulu

Jogjakarta

Palembang

Tj. Pinang

Pkl. Pinang6

6

5

5

dadang-solihin.blogspot.com 41

6 Koridor Ekonomi Prioritas: Berbasis Komoditi/Sektor Unggulan Wilayah

Page 42: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Pengembangan Koridor Ekonomi Indonesia

dadang-solihin.blogspot.com 42

Page 43: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Membangun Konektivitas Nasional: Untuk mendorong pertumbuhan tinggi yang inklusif

ELEMEN UTAMA• Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan utama

untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman.

• Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkan daerah tertinggal dengan pusat pertumbuhan melalui inter-modal supply chain systems

• Menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur & pelayanan dasar dalam menyebarkan manfaat pembangunan secara luas (pertumbuhan yang inklusif)

“…… Locally integrated and globally connected”

Integrasi ekonomi untuk

penyebaran manfaat dan konvergensi

standar hidup

dadang-solihin.blogspot.com 43

Memperkuat Konektivitas Nasional

Page 44: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

K TanjungBitung

CILAMAYA

TL. LEMBAR

MAKASAR

Jalur Laut Nasional Primer

ALKI‐I

ALKI‐II ALKI‐III  ALKI‐III B ALKI‐III C

PANJANG

RD. INTAN CILACAP

Pelabuhan Hub Global

Pelabuhan PrimerJalur Laut Nasional Sekunder

SLOC MALACA

SLOCK and  ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia)MAIN INT. AIRPORT

Jaringan Tulang Punggung Logistik NasionalPenghubung Konektivitas antar Koridor

Jalur Utama Darat (Jalan dan KA) dadang-solihin.blogspot.com 44

Page 45: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Mempercepat Kemampuan SDM dan Iptek Nasional

ELEMEN UTAMA• Meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pendidikan tinggi,

kejuruan, dan pelatihan terutama untuk yang terkait dengan pengembangan program utama.

• Meningkatkan kompetensi teknologi dan ketrampilan/ keahlian tenaga kerja.

• Meningkatkan kegiatan R & D, baik oleh Pemerintah maupun swasta, melalui pem-berian insentif, peningkatan anggaran, dan mengundang keahlian serta teknologi dari luar.

• Mengembangkan institusi sistem inovasi nasional yang berkelanjutan.

dadang-solihin.blogspot.com 45

Page 46: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

GreaterJakarta

Kawasan Selat

Sunda

IndustriTekstil

IndustriPerkapalan

Telema-tika

Indust. Peralt. &

MesinIndustriMak &

Min

IndustriBaja

Kelapa Sawit

Karet

Minyak dan Gas

Batubara

NikelTembaga

Bauksit

Perikanan

Pariwi-sata

Food Estate

Pengembangan terintegrasi di dalam 6 Koridor ekonomi

Tanaman pangan dan perkebunan, seperti: kakao dan gula

Mempercepat Kemampuan SDM dan Iptek NasionalUntuk Inisitatif Strategik telah ditetapkan untuk 8 program utama (industri, pertanian, pertambangan, energi, kelautan, pariwisata, telematika, dan pengembangan kawasan strategis) yang meliputi 18 aktivitas ekonomi utama

dadang-solihin.blogspot.com 46

Page 47: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

47dadang-solihin.blogspot.com

Page 48: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Apa Itu Pembangunan?

48

Pembangunan adalah: proses perubahan ke

arah kondisi yang lebih baik

melalui upaya yang dilakukan secara terencana.

Tujuan Pembangunan:1. Peningkatan standar hidup (levels

of living) setiap orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.

2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang.

3. Peningkatan kebebasan(freedom/democracy) setiap orang.

Todaro, 2000

dadang-solihin.blogspot.com

Page 49: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Tantangan dalam Pembangunan

49

Koordinasi yang semakin baik antar

stakeholders

Sarana dan Prasarana yang memadai dan

berkualitas

Pemanfaatan sumber daya secara

berkualitas

Dunia usaha yg kondusif

Peningkatan kapasitasSDM

• Mengurangi ketimpangan

• Memberdayakan masyarakat

• Mengentaskan kemiskinan.

• Menambah lapangan kerja.

• Menjaga kelestarian SDA

dadang-solihin.blogspot.com

Page 50: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

50

PEMBANGUNAN DAERAH

Upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas

Pemerintahan Daerah

PEMBANGUNAN DI DAERAH

Memberikan pelayanan kepada masyarakat,

Mengelola sumber daya ekonomi daerah.

Upaya untuk memberdayakan masyarakat di seluruh daerah

Sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan

profesional dalam:

Sehingga tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan

masyarakat untuk:

Menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram,

Peningkatan harkat, martabat, dan harga diri.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 51: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

51

PEMBANGUNAN DAERAH

Penguatan Otonomi Daerah

Pengelolaan Sumberdaya Good Governance

Keseimbangan Peran Tiga Pilar

Menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang

kondusif bagi unsur-unsur lain.

Mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan

pendapatan.

Penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan

politik.

Pemerintahan Dunia Usaha Masyarakat

Dilaksanakan Melalui:

dadang-solihin.blogspot.com

Page 52: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Pergeseran Paradigma: From Government to Governance

Government Governance Memberikan hak ekslusif bagi

negara untuk mengatur hal-hal publik,

Aktor di luarnya hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya.

Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan dunia usaha sebagai tiga aktor utama.

52dadang-solihin.blogspot.com

Page 53: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Pelaku Pembangunan: Paradigma Governance

Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.

Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good.

Dunia Usaha Swasta Pemerintah Masyarakat

NilaiPertumbuhan

RedistibusiMelalui Pelayanan

Pasar

Kontrol Kontrol

Tenaga Kerja

53dadang-solihin.blogspot.com

Page 54: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Model Governance

GOVERNANCE

Perusahaantransnasional

OrganisasiAntar Pemerintah

LSMInternasional

PerusahaanLokal

PemerintahLokal

LSM Lokal

PerusahaanNasional

Ormas/LSMNasional

Sektor Swasta Sektor Publik Sektor Ketiga

Tingkat Supranasional

TingkatNasional

Tingkat Subnasional

(Kamarack and Nye Jr., 2002)

54dadang-solihin.blogspot.com

Page 55: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Pelaku Pembangunan: Stakeholders

ExecutiveJudiciary

LegislaturePublic service

MilitaryPolice

organized into:Community-based organizations Non-governmental organizations

Professional AssociationsReligious groupsWomen’s groups

Media

Small / medium / large enterprisesMultinational Corporations

Financial institutions Stock exchange

BUSINESS

STATE CITIZENS

55dadang-solihin.blogspot.com

Page 56: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Troika

56dadang-solihin.blogspot.com

Page 57: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat

VISI

Masyarakat, Bangsa, dan

Negara

Pemerintah

Masyarakat

Dunia UsahaGood Governance

57dadang-solihin.blogspot.com

Page 58: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Sinergitas Stakeholders

58dadang-solihin.blogspot.com

Page 59: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

Sinergitas Stakeholders

59dadang-solihin.blogspot.com

Page 60: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 60

Page 61: Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional

61dadang-solihin.blogspot.com