strategi kebijakan kesehatan (ary januar pranata 12-39)

20
STRATEGI KEBIJAKAN KESEHATAN SERTA MANFAAT KEBIJAKAN NASIONAL MAKALAH oleh: Ary Januar Pranata P (122310101039)

Upload: yanuar-pranata

Post on 08-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Strategi kebijakan

TRANSCRIPT

STRATEGI KEBIJAKAN KESEHATAN

SERTA MANFAAT KEBIJAKAN NASIONALMAKALAH

oleh:

Ary Januar Pranata P

(122310101039)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

STRATEGI KEBIJAKAN KESEHATAN

SERTA MANFAAT KEBIJAKAN NASIONALMAKALAH

disusun guna memenuhi tugas presentasi mata kuliah Penyakit Globaldosen pengampu: Ns. Latifa Aini S., M.Kep., Sp.Kom.oleh:

Ary Januar Pranata P

(122310101039)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia

(lansia), dan keluarga miskin.

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan:

1. Upaya kesehatan,

2. Pembiayaan kesehatan,

3. Sumber daya manusia kesehatan,

4. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan,

5. Manajemen dan informasi kesehatan, dan

6. Pemberdayaan masyarakat.

Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan. Sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, telah ditetapkan arah RPJMN Tahap II ialah perlunya memantapkan penataan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kebijakan adalah keputusan pemerintah yang bersifat umum dan berlaku untuk seluruh anggota masyarakat (Abidin, 2006). Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk mengatur tata nilai baru dalam masyarakat dalam berperilaku (Dunn, 1999).

Kebijakan Nasional adalah kebijakan Negara yang bersifat fundamental dan strategis untuk mencapai tujuan nasional/Negara sesuai dengan amanat UUD 1945 GBHN. Presiden, MPR, dan DPR adalah yang memiliki kewenangan dalam pembuatan kebijakan nasional, yang kemudian kebijakan tersebut diwujudkan dalam bentuk perundang-undangan seperti :

a. UUD 1945

b. Ketetapan MPR

c. Undang-Undang

d. Peraturan pemerintah pengganti undang-undangKebijakan publik bersifat multidisipliner termasuk dalam bidang kesehatan sehingga kebijakan kesehatan merupakan bagian dari kebijakan publik. Dari penjelasan tersebut maka diuraikanlah tentang pengertian kebijakan kesehatan yaitukonsep dan garis besar rencana suatu pemerintah untuk mengatur atau mengawasi pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal pada seluruh rakyatnya. Kebijakan kesehatan dapat meliputi kebijakan publik dan swasta tentang kesehatan. Dalam makalah ini kebijakan kesehatan diasumsikan untuk merangkum segala arah tindakan (dan dilaksanakan) yang mempengaruhi tatanan kelembagaan, organisasi, layanan dan aturan pembiayaan dalam system kesehatan. Kebijakan ini mencakup sektor publik (pemerintah) sekaligus sektor swasta. Tetapi karena kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor penentu diluar system kesehatan, para pengkaji kebijakan kesehatan juga menaruh perhatian pada segala tindakan dan rencana tindakan dari organisasi diluar system kesehatan yang memiliki dampak pada kesehatan (missalnya : pangan, tembakau atau industri obat).1.2 Strategi Kebijakan di IndonesiaUntuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Kesehatan pada tahun 2014 dengan memperhatikan pencapaian Prioritas Nasional Bidang Kesehatan, maka periode 2010-2014 akan dilaksanakan strategi dengan fokus pada Prioritas Nasional Bidang Kesehatan yang dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan Kementerian Kesehatan 2010-2014 dimana strateginya (Menkes RI, 2010) yaitu:

a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global. Mendorong kerjasama nasional dan global, antar masyarakat, antar kelompok, serta antar lembaga; memantapkan peran masyarakat termasuk swasta sebagai subjek atau penyelenggara dan pelaku pembangunan kesehatan; menerapkan promosi kesehatan yang efektif memanfaatkan agent of change setempat; memobilisasi sektor untuk kesehatan.

Fokus:

1) Meningkatkan upaya promosi kesehatan dalam mencapai perubahan perilaku dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

2) Meningkatkan upaya promosi kesehatan kepada masyarakat dalam PHBS terutama pada pemberian ASI eksklusif, perilaku tidak merokok, dan sanitasi

3) Meningkatkan advokasi dalam rangka meningkatkan pembiayaan APBD untuk kesehatan menjadi 10% (pembiayaan dari APBD yang mencukupi untuk pembangunan kesehatan di daerah). dllb. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti; dengan pengutamaan upaya promotif dan preventif. Menyediakan biaya operasional untuk puskesmas sehingga mampu melaksanakan pelayanan preventif dan promotif di puskesmas, menuju inovasi dan reformasi upaya kesehatan sehingga tercipta pelayanan kesehatan yang berdayaguna.

Fokus:1. Mempermudah pembangunan klinik dan/atau Rumah Sakit Indonesia Kelas Dunia (World Class Hospital) baik melalui profesionalisasi pengelolaan Rumah Sakit pemerintah maupun mendorong tumbuhnya Rumah Sakit swasta.

2. Meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang memenuhi standar bertaraf internasional.

c. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional. Lebih memantapkan penataan sub sistem pembiayaan kesehatan kearah kesiapan konsep, kelembagaan, dan dukungan terhadap penerapan jaminan kesehatan nasional menuju universal coverage.

Fokus:

1. Menyempurnakan dan memantapkan pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Masyarakat baik dari segi kualitas pelayanan, akses pelayanan, akuntabilitas anggaran, dan penataan administrasi yang transparan dan bersih. Meningkatkan cakupan melalui Jaminan Kesehatan Sosial atau Jaminan Sosial Nasional yang diperluas secara bertahap untuk seluruh keluarga Indonesia (Universal coverage).2. Mendorong tercapainya kebijakan pembiayaan yang mencukupi, merata, tepat waktu, berdaya guna dan berhasil guna

d. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu.

Pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis, dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan kepentingan masyarakat secara adil; mempermudah akses SDM kesehatan terhadap pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan; mengembangkan kode etik profesi serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan.

e. Meningkatkan kertersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, dan makanan.

Fokus:

1) Mendorong upaya pembuatan obat dan produksi farmasi lain yang terjangkau dengan tanpa mengabaikan masalah kualitas dan keamanan obat seperti yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir.

2) Meningkatkan ketersediaan, dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik.

3) Meningkatkan keamanan, khasiat dan mutu obat dan makanan yang beredar

4) Mengembangkan peraturan dalam upaya harmonisasi standart termasuk dalam mengantisipasi pasar bebas, dll.

f. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasil guna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan yang bertanggung jawab. Meningkatkan manajemen kesehatan dengan fokus pada pembenahan perencanaan kebijakan dan pembiayaan serta hukum kesehatan dengan dukungan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan mutakhir.Fokus:1) Meningkatkan pemanfaatan e-Health dalam mendukung pelayanan kesehatan2) Mengembangkan sistem hotline dan respon cepat untuk mengawasi operasioanalisasi pelaksanakan pelayanan kesehatan, dll.1.3 Manfaat Kebijakan Nasional

Kebijakan dibuat untuk mencapai tujuan nasional dengan upaya pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di antaranya pembangunan kesehatan.Manfaat kebijakan nasional dibidang kesehatan adalah :

a. Menjamin akses kesehatan bagi seluruh masyarakat Sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan kesehatan

b. Sebagai dasar perbaikan mutu pelayanan kesehatan dan lingkungan hidup

c. Sebagai landasan, arah, dan pedoman penyelenggaraan pembangunan kesehatan baik oleh masyarakat, swasta atau pemerintah serta pihak-pihak terkait.

d. Sebagai garis umum untuk pengambilan keputusan pada semua jenjang organisasi.

e. Sebagai dasar hukum untuk usaha kesejahteraan rakyat khusus dibidang kesehatan.

f. Sebagai dasar pengembangan keluarga sehat sejahtera

g. Penentu perubahan, pengembangan atau rekunstruksi organisasi kesehatan.

Inti dari semua itu adalah kebijakan nasional bermanfaat sebagai landasan dalam membuat ide/gagasan/kegiatan/program/keputusan dalam penyelenggaraan kesehatan di masyarakat melalui semua jenjang pemerintahan wilayah.

DAFTAR PUSTAKAAbidin, Said Zainal. 2006. Kebijakan Publik. Jakarta: Suara Bebas.

Al Assaf. 2009. Mutu layanan kesehatan perpektif internasional. Jakarta: EGC

Menkes RI. 2010. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. http://www.slideshare.net/metrosanita/rencana-strategis-kementrian-kesehatan-2010-2014 [22 Maret 2014].Soal :

1. Puskesmas Z mengalami kendala pelaksanaan upaya promotif dan preventif terkait biaya sehingga program-program belum bisa dijalankan secara maksimal. Upaya pemerintah terkait dengan hal tersebut adalah.

a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global.b. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan menyediakan biaya operasional untuk puskesmasc. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan nasional.d. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu. e. Meningkatkan kertersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan2. Saat memberi pelayanan, RS Baru membeda-bedakan pasien dan cenderung sedikit menelantarkan masyarakat kurang mampu, maka hal ini tidak sesuai dengan manfaat kebijakan nasional yaitu

a. Sebagai landasan dalam membuat keputusan

b. Dasar perbaikan mutu pelayanan

c. Pengembangan keluarga sehat

d. B dan c benar

e. A dan b benar3. Yang termasuk manfaat kebijakan nasional dibidang kesehatan adalah?a. Menjamin akses kesehatan bagi seluruh masyarakat Sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan kesehatan

b. Bagian penting perekonomian di berbagai negarac. Keputusan yang dibuat oleh mereka yang bertanggungjawab dalam bidang kebijakan tertentud. Sebagai landasan dalam membuat keputusan

e. Dasar perbaikan mutu pelayanan

4. seorang kepala desa yang akan membuat keputusan mengenai kegiatan didesanya sehingga ia akan menjadikan kebijakan nasional sebagai landasan keputusannya tersebut. Yang tidak termasuk dalam kebijakan nasional adalah :

a. UUD 1945

b. Perpu

c. Ketetapan MPR

d. Undang-undang

e. Pancasila

5. Puskesmas Y sedang melakukan diskusi mengenai strategi yang dilakukan pemerintah dalam upaya pemenuhan dan pemerataan fasilitas kesehatan, strategi yang dimaksud adalah kecuali..a. Peningkatan jumlah panti jompo

b. peningkatan jumlah puskesmas

c. peningkatan jumlah rumah sakit

d. Peningkatan fasilitas kesehatan sebagai rujukan untuk Jamkesmas

e. Penggunaan obat generik di rumah sakit dan puskesmas6. Sejumlah Desa A akan membuat kegiatan untuk perbaikan gizi balita, maka pejabat pada desa A tersebut harus membuat kegiatan sesuai dengan.

a. Permintaan warga

b. Aturan pemerintah

c. Kebijakan nasional

d. A dan c benar

e. B dan c benar

7. Ns. Juli sebagai perawat komunitas ingin mengembangkan kliniknya terkait obat tradisional dengan membuat penelitian formula jamu, dimana hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam upaya terobosan dengan strategi..

a. Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar)

b. Reposisi obat generikc. Jaminan Persalinan (JAMPERSAL)d. Saintifikasi jamue. E-logistic system8. Pejabat A memiliki gagasan untuk membuat peraturan baru mengenai pengaturan kegiatan dibidang kesehatan, ia ingin peraturan tersebut masuk dalam kebijakan nasional. Yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan nasional adalah.

a. MPR

b. KPK

c. MenKes

d. Depkes

e. Pejabat A

9. keputusan yang dibuat oleh mereka yang bertanggungjawab dalam bidang kebijakan tertentu disebut dengan?

a. Kebijakan (Policy)

b. Kebijakan Kesehatan (Health Policy)

c. Kebijakan Publik (Public Policy

d. Kesehatan

e. Publik10. Dalam pengambilan keputusan, kebijakan nasional bermanfaat sebagai.

a. Landasan

b. Sasaran

c. Aturan

d. Hukum

e. Salah semua