oleh : ary prima suseno / 10502028

44
Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028 Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

Upload: kaili

Post on 22-Feb-2016

92 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028. Coping Stress Pada Pengemudi Mobil Pribadi Dalam Menghadapi Kemacetan di Jakarta. LATAR BELAKANG. Jakarta sebagai pusat perekonomian Jumlah penduduk yang padat dan banyaknya penduduk BOTABEK yang berkativitas di Jakarta - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

Page 2: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Jakarta sebagai pusat perekonomianJakarta sebagai pusat perekonomianJumlah penduduk yang padat dan banyaknya Jumlah penduduk yang padat dan banyaknya

penduduk BOTABEK yang berkativitas di penduduk BOTABEK yang berkativitas di JakartaJakarta

Tingginya jumlah perjalanan setiap hariTingginya jumlah perjalanan setiap hariJenis kendaraan yang digunakanJenis kendaraan yang digunakanKawasan yang rawan terjadi kemacetanKawasan yang rawan terjadi kemacetan

Page 3: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Penyebab kemacetan :Penyebab kemacetan :- Ketidakdisplinan pengendaraKetidakdisplinan pengendara- Kapasitas jalan yang tidak sebanding dengan Kapasitas jalan yang tidak sebanding dengan

jumlah kendaraanjumlah kendaraan- Kondisi fisik jalan yang rusakKondisi fisik jalan yang rusak- Pembangunan jalur Pembangunan jalur BuswayBusway- Pejabat yang melintasPejabat yang melintas

Page 4: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANGDampak kemacetan :Dampak kemacetan :- Bagi pemilik kendaraanBagi pemilik kendaraan- Bagi kalangan industriBagi kalangan industri- Bagi lingkungan sekitar jalanBagi lingkungan sekitar jalan

Page 5: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Terjadinya stres pada pengemudi mobil Terjadinya stres pada pengemudi mobil pribadipribadi

Dampak stresDampak stres

Usaha untuk mengurangi stres di kemacetanUsaha untuk mengurangi stres di kemacetan

Page 6: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

PERTANYAAN PENELITIANPERTANYAAN PENELITIAN Bagaimana gambaran stres yang dialami Bagaimana gambaran stres yang dialami

pengemudi mobil pribadi ketika berada dalam pengemudi mobil pribadi ketika berada dalam kemacetan ?kemacetan ?

Bagaimana proses terjadinya stres pada Bagaimana proses terjadinya stres pada pengemudi mobil pribadi ketika berada dalam pengemudi mobil pribadi ketika berada dalam kemacetan ?kemacetan ?

Bagaimana bentuk Coping stres yang digunakan Bagaimana bentuk Coping stres yang digunakan pengemudi mobil pribadi untuk mengurangi pengemudi mobil pribadi untuk mengurangi stresnya dalam menghadapi kemacetan ?stresnya dalam menghadapi kemacetan ?

Page 7: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TUJUAN PENELITIANTUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran stres yang dialami pengemudi mobil pribadi saat berada dalam kemacetan dan bagaimana proses terjadinya stres pada pengemudi itu, serta bentuk Coping yang digunakan oleh pengemudi itu untuk mengurangi stres yang dialaminya

Page 8: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

MANFAAT PENELITIANMANFAAT PENELITIAN1.1. PraktisPraktis- Membantu masyarakat umum yang menggunakan kendaraan Membantu masyarakat umum yang menggunakan kendaraan

untuk meningkatkan pengelolaan stresnya dalam untuk meningkatkan pengelolaan stresnya dalam menghadapi kemacetanmenghadapi kemacetan

2. Teoritis2. Teoritis- Memberi masukan yang berguna pada bidang ilmu Memberi masukan yang berguna pada bidang ilmu

Psikologi, terutama psikologi klinisPsikologi, terutama psikologi klinis- Dapat digunakan dan dikembangkan bagi penelitian Dapat digunakan dan dikembangkan bagi penelitian

selanjutnyaselanjutnya- Menjadi masukan yang bermanfaat untuk menjadi salah satu Menjadi masukan yang bermanfaat untuk menjadi salah satu

cara menanggulangi stres yang dialami pengemudi mobil cara menanggulangi stres yang dialami pengemudi mobil pribadi dalam menghadapi kemacetanpribadi dalam menghadapi kemacetan

Page 9: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

KemacetanKemacetansituasi dimana arus kendaraan yang situasi dimana arus kendaraan yang bergerak lambat atau tersendat, bergerak lambat atau tersendat, serta terjadi antrian kendaraan serta terjadi antrian kendaraan sebagai akibat dari kondisi di jalan sebagai akibat dari kondisi di jalan raya yang tidak bagus dan fasilitas raya yang tidak bagus dan fasilitas angkutan yang tidak sebanding angkutan yang tidak sebanding dengan permintaan jasa angkutan.dengan permintaan jasa angkutan.

Page 10: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA• Faktor yang mempengaruhi kemacetan :Faktor yang mempengaruhi kemacetan :

- Tingkat pelayanan- Tingkat pelayanan- Kapasitas jalan- Kapasitas jalan- Karakteristik volume lalu lintas dlm kota- Karakteristik volume lalu lintas dlm kota

• Penyebab kemacetanPenyebab kemacetan• Usaha pemerintah mengatasi kemacetanUsaha pemerintah mengatasi kemacetan• Dampak kemacetan :Dampak kemacetan :

- Bagi pengguna jalan- Bagi pengguna jalan- Bagi lingkungan- Bagi lingkungan

Page 11: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

STRESSTRESkesimpulan dari beberapa tokoh (Lazarus, Launier kesimpulan dari beberapa tokoh (Lazarus, Launier dan Taylor)dan Taylor)

ketegangan-ketegangan yang berasal ketegangan-ketegangan yang berasal dari dalam diri inividu sebagai akibat dari dari dalam diri inividu sebagai akibat dari ketidak mampuan individu dalam ketidak mampuan individu dalam beradaptasi dengan suatu kondisi beradaptasi dengan suatu kondisi lingkungan yang negatiflingkungan yang negatif

Page 12: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Gambaran StresGambaran Stres Sumber-sumber Stres :Sumber-sumber Stres :

1. Fenomene 1. Fenomene CatalismicCatalismickejadian yang tiba-tiba dan menyangkut banyak kejadian yang tiba-tiba dan menyangkut banyak

orangorang2. Kejadian yang memerlukan penyesuaian2. Kejadian yang memerlukan penyesuaian

respon seseorang terhadap suatu kejadian respon seseorang terhadap suatu kejadian 3. 3. Daily HasselDaily Hassel

masalah yang sering ditemui setiap harimasalah yang sering ditemui setiap hari4. 4. Ambient StressorAmbient Stressor

kondisi yang di latar belakangi oleh lingkungankondisi yang di latar belakangi oleh lingkungan

Page 13: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA Gejala-gejala Stres :Gejala-gejala Stres :

1. Gejala Perilaku1. Gejala Perilakumenarik diri dari teman dan keluarga, ledakan menarik diri dari teman dan keluarga, ledakan

emosi dan emosi dan agresiagresi2. Gejala Emosi2. Gejala Emosi

cemas, takut, mudah marah dan frustasicemas, takut, mudah marah dan frustasi3. Gejala Kognitif3. Gejala Kognitif

hilangnya motivasi dan konsentrasi, hilangnya motivasi dan konsentrasi, menurunnya menurunnya kemampuan mengambil kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan keputusan dan memecahkan masalahmasalah4. Gejala Fisik4. Gejala Fisik

mengalami kelelahan, pegal-pegal, sakit mengalami kelelahan, pegal-pegal, sakit punggung dan punggung dan ketegangan ototketegangan otot

Page 14: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA Proses Terjadinya StresProses Terjadinya Stres

Berdasarkan konsep Berdasarkan konsep General Adaptation General Adaptation SyndromeSyndrome, menurut Selye (dalam Sarafino, 1994) :, menurut Selye (dalam Sarafino, 1994) :1. Tahap Alarm (1. Tahap Alarm (The Alarm ReactionThe Alarm Reaction))respon awal yang merupakan tanda-tanda bahaya respon awal yang merupakan tanda-tanda bahaya akibat akibat hadirnya sumber streshadirnya sumber stres2. Tahap 2. Tahap ResistanceResistancedimana tubuh mampu beradaptasi dengan stres yang dimana tubuh mampu beradaptasi dengan stres yang berkepanjanganberkepanjangan3. Tahap 3. Tahap ExhaustionExhaustionkondisi yang muncul jika stres berkelanjutan sehingga kondisi yang muncul jika stres berkelanjutan sehingga individu menjadi kehabisan energiindividu menjadi kehabisan energi

Page 15: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA Jenis-jenis StresJenis-jenis Stres

Menurut Atwater (1983)Menurut Atwater (1983) EustressEustress

Stres yang berdampak positif dan merupakan Stres yang berdampak positif dan merupakan pengalaman yang menantang serta pengalaman yang menantang serta meningkatkan produktivitasmeningkatkan produktivitas

DistressDistressStres yang berdampak negatif dan Stres yang berdampak negatif dan merupakan pengalaman yang tidak merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan menyenangkan

Page 16: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

CopingCoping Lazarus & Folkman (1984) menggambarkan Lazarus & Folkman (1984) menggambarkan

coping sebagai suatu proses dimana individu coping sebagai suatu proses dimana individu mencoba mengelola jarak yang ada antara mencoba mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang berasal dari individu maupun tuntutan yang berasal dari dari individu maupun tuntutan yang berasal dari lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang lingkungan) dengan sumber-sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful stressful (keadaan dimana seseorang menerima (keadaan dimana seseorang menerima banyak tekanan). banyak tekanan).

Page 17: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

CopingCoping Menurut Tache dan Selye (dalam Rice, Menurut Tache dan Selye (dalam Rice,

2000) Coping adalah menyesuaikan diri 2000) Coping adalah menyesuaikan diri dari situasi stres dengan memindahkan dari situasi stres dengan memindahkan stresor dari hidup kita, tidak membiarkan stresor dari hidup kita, tidak membiarkan kejadian yang biasa menjadi stresor, kejadian yang biasa menjadi stresor, dengan mengembangkan kemampuan dengan mengembangkan kemampuan untuk menghadapi situasi yang tidak bisa untuk menghadapi situasi yang tidak bisa kita hindari dan dengan mencari kita hindari dan dengan mencari ketenangan atau pengalihan dari ketenangan atau pengalihan dari gangguan. gangguan.

Page 18: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Kesimpulan dari definisi CopingKesimpulan dari definisi Coping suatu bentuk respon yang dilakukan oleh individu suatu bentuk respon yang dilakukan oleh individu

sebagai suatu usaha untuk menanggulangi stres sebagai suatu usaha untuk menanggulangi stres (tekanan) yang dialaminya dengan menggunakan (tekanan) yang dialaminya dengan menggunakan segala kemampuan individu yang bersumber dari segala kemampuan individu yang bersumber dari dalam dirinya maupun dari lingkungan dalam dirinya maupun dari lingkungan sekitarnya, dan segala sesuatu yang di lakukan sekitarnya, dan segala sesuatu yang di lakukan individu untuk mengurangi reaksi stres atau individu untuk mengurangi reaksi stres atau menghilangkan ketidak nyamanan yang di menghilangkan ketidak nyamanan yang di akibatkan oleh stresakibatkan oleh stres

Page 19: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Fungsi dan Jenis CopingFungsi dan Jenis Copingo Problem Focus CopingProblem Focus Coping

berfokus pada masalah dilakukan dengan berfokus pada masalah dilakukan dengan cara memodifikasi atau melakukan cara memodifikasi atau melakukan pengembangan yang dimiliki individupengembangan yang dimiliki individu

o Emotion Focus CopingEmotion Focus Copingdigunakan untuk mengatur respon digunakan untuk mengatur respon emosional terhadap stres dan pengaturan emosional terhadap stres dan pengaturan ini melalui perilaku individuini melalui perilaku individu

Page 20: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Faktor yang mempengaruhi CopingFaktor yang mempengaruhi Coping1.1. Kesehatan fisikKesehatan fisik2.2. Keyakinan atau pandangan positifKeyakinan atau pandangan positif3.3. Keterampilan memecahkan masalahKeterampilan memecahkan masalah4.4. Keterampilan sosialKeterampilan sosial5.5. Dukungan sosialDukungan sosial6.6. MateriMateri

Page 21: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA Definisi PengemudiDefinisi Pengemudi Dalam PP 44, tahun 1993. Dalam PP 44, tahun 1993. Pengemudi adalah Pengemudi adalah

orang yang mengemudikan kendaraan orang yang mengemudikan kendaraan bermotor atau orang yang secara langsung bermotor atau orang yang secara langsung mengawasi calon pengemudi yang sedang mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar mengemudikan kendaraan bermotorbelajar mengemudikan kendaraan bermotor

Menurut Yasyin (1995) Menurut Yasyin (1995) pengemudi adalah pengemudi adalah seseorang yang mengendarai sebuah seseorang yang mengendarai sebuah kendaraankendaraan

Page 22: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA Tanggung Jawab PengemudiTanggung Jawab Pengemudi1.1. Dapat terlihat oleh pengemudi lainDapat terlihat oleh pengemudi lain2.2. Mengkomunikasikan kehendak pengemudi Mengkomunikasikan kehendak pengemudi

dengan pengemudi laindengan pengemudi lain3.3. Menjaga jarak dengan kendaraan di Menjaga jarak dengan kendaraan di

depannyadepannya4.4. Mencermati lintasan yang akan dilaluiMencermati lintasan yang akan dilalui5.5. Mengamati bahaya yang dihadapiMengamati bahaya yang dihadapi6.6. Siap bereaksi jika ada bahaya yang Siap bereaksi jika ada bahaya yang

menghadangmenghadang

Page 23: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIANPendekatan PenelitianPendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dalam bentuk studi kasus.penelitian dalam bentuk studi kasus.menurut Stake (dalam Heru Basuki, 2006) menurut Stake (dalam Heru Basuki, 2006) studi kasus adalah suatu bentuk penelitian studi kasus adalah suatu bentuk penelitian ((inquiryinquiry) atau studi tentang suatu masalah ) atau studi tentang suatu masalah yang memiliki sifat kekhususan (yang memiliki sifat kekhususan (particularityparticularity)) Peneliti memilih studi kasus untuk memahami Peneliti memilih studi kasus untuk memahami individu lebih mendalam sehingga individu lebih mendalam sehingga mengetahui pengalaman apa yang dialaminyamengetahui pengalaman apa yang dialaminya

Page 24: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN

Subjek PenelitianSubjek Penelitian Subjek penelitian adalah seorang Subjek penelitian adalah seorang

pegawai negeri sipil yang bekerja di pegawai negeri sipil yang bekerja di STIP Jl. Marunda Raya dan selalu STIP Jl. Marunda Raya dan selalu menggunakan mobil untuk pergi menggunakan mobil untuk pergi berkerjaberkerja

Jumlah subjek adalah 1 (satu) orang Jumlah subjek adalah 1 (satu) orang pengendara mobil dan 1 (satu) orang pengendara mobil dan 1 (satu) orang significant othersignificant other

Page 25: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN

Tahap PenelitianTahap Penelitian1.1. Tahap Persiapan Tahap Persiapan

PenelitianPenelitian2.2. Tahap Tahap

Pelaksanaan Pelaksanaan PenelitianPenelitian

3.3. Melakukan Melakukan Analisis DataAnalisis Data

Alat Bantu PenelitianAlat Bantu Penelitian1.1. Panduan Panduan

WawancaraWawancara2.2. Panduan Panduan

ObservasiObservasi3.3. Alat RekamAlat Rekam4.4. Alat Tulis dan Alat Tulis dan

KertasKertas

Page 26: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN

Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data ObservasiObservasi

Langsung-non partisipanLangsung-non partisipan

WawancaraWawancara Wawancara dengan pedoman umum Wawancara dengan pedoman umum namun tetap fleksibel tergantung namun tetap fleksibel tergantung perkembangan saat wawancaraperkembangan saat wawancara

Page 27: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN Keakuratan PenelitianKeakuratan Penelitian

salah satu caranya menggunakan teknik triangulasisalah satu caranya menggunakan teknik triangulasiDalam Moleong (2004), triangulasi merupakan suatu bentuk Dalam Moleong (2004), triangulasi merupakan suatu bentuk teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sesuatu yang lain diluar data itu

Triangulasi dalam Penelitian ini :Triangulasi dalam Penelitian ini :1. Triangulasi data1. Triangulasi data data primer subjek didukung data data primer subjek didukung data

sekunder S.Osekunder S.O2. Triangulasi Pengamat2. Triangulasi Pengamat Expert JugdementExpert Jugdement dari dari

pembimbingpembimbing3. Triangulasi Teori3. Triangulasi Teori berbagai teori untuk mendukung dan berbagai teori untuk mendukung dan

menjelaskan datamenjelaskan data4. Triangulasi Metode4. Triangulasi Metode observasi dan wawancara untuk observasi dan wawancara untuk

mengumpulkan data serta analisis intra kasus untuk mengumpulkan data serta analisis intra kasus untuk menganalisis datamenganalisis data

Page 28: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

METODOLOGIMETODOLOGI PENELITIANPENELITIANTeknik Analisis DataTeknik Analisis Data1. Mengorganisasikan Data1. Mengorganisasikan Data

mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim tertulis secara verbatim

2. Mengelompokan Data (2. Mengelompokan Data (codingcoding)) memberikan kode-kode pada data yang diperolehmemberikan kode-kode pada data yang diperoleh

3. Analisis Kasus3. Analisis Kasus melakukan analisis pada hasil wawancara dan melakukan melakukan analisis pada hasil wawancara dan melakukan analisis intra kasus untuk menemukan persamaan data dari subjek analisis intra kasus untuk menemukan persamaan data dari subjek dengan SO kemudian menyimpulkannyadengan SO kemudian menyimpulkannya

4. Menguji Asumsi Data4. Menguji Asumsi Data menghubungkan data dengan landasan teorimenghubungkan data dengan landasan teori

5. Mencari Alternatif Penjelasan Bagi Data5. Mencari Alternatif Penjelasan Bagi Data mencoba data dengan landasan teori lain sebab dalam penelitian mencoba data dengan landasan teori lain sebab dalam penelitian kualitatif selalu ada alternatif penjelasan lainkualitatif selalu ada alternatif penjelasan lain

6. Menulis Hasil Penelitian6. Menulis Hasil Penelitian penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan subjek. mendalam dan observasi dengan subjek.

Page 29: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

PEMBAHASANPEMBAHASAN

Gambaran stres pada Pengemudi Gambaran stres pada Pengemudi Mobil PribadiMobil Pribadi

Berdasarkan hasil penelitian subjek, Berdasarkan hasil penelitian subjek, peneliti mendapat gambaran stres peneliti mendapat gambaran stres subjek melalui teori sumber stres subjek melalui teori sumber stres dan gejala stres.dan gejala stres.

Page 30: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

PEMBAHASANPEMBAHASAN Sumber StresSumber Stres1. Fenomena 1. Fenomena CatalismicCatalismic

Berdasarkan hasil penelitian subjek merasa tidak Berdasarkan hasil penelitian subjek merasa tidak nyaman berada dalam kemacetan, terutama pada nyaman berada dalam kemacetan, terutama pada saat pagi hari dan sore hari. Kemacetan yang terjadi saat pagi hari dan sore hari. Kemacetan yang terjadi bisa bertambah panjang dan lama membuat subjek bisa bertambah panjang dan lama membuat subjek merasa jenuh, bosan, tidak sabar dan terkadang merasa jenuh, bosan, tidak sabar dan terkadang memancing emosi subjek yang membuat subjek memancing emosi subjek yang membuat subjek merasa stres. Namun subjek hanya berdiam diri.merasa stres. Namun subjek hanya berdiam diri.

2. Kejadian yang Memerlukan penyesuaian2. Kejadian yang Memerlukan penyesuaianPada awalnya subjek merasa jenuh, jengkel dan Pada awalnya subjek merasa jenuh, jengkel dan emosi dalam kemacetan. Tapi lama kelamaan emosi dalam kemacetan. Tapi lama kelamaan subjek terbiasa dan untuk menenangkan diri subjek subjek terbiasa dan untuk menenangkan diri subjek mendengarkan musik atau berdzikir.mendengarkan musik atau berdzikir.

Page 31: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

PEMBAHASANPEMBAHASAN

3. 3. Daily HasselDaily HasselSebelum melewati JORR, setiap hari subjek Sebelum melewati JORR, setiap hari subjek terjebak dalam kemacetan saat pergi dan terjebak dalam kemacetan saat pergi dan pulang sore, namun setelah melewati JORR pulang sore, namun setelah melewati JORR kemacetan yang dialami subjek berkurang kemacetan yang dialami subjek berkurang walau setiap hari tetap bertemu kemacetan.walau setiap hari tetap bertemu kemacetan.

4. 4. Ambient StressorAmbient StressorKondisi kemacetan yang dialami subjek Kondisi kemacetan yang dialami subjek sangat tidak teratur. Kendaraan yang sangat tidak teratur. Kendaraan yang menyerobot, motor yang berjalan menyerobot, motor yang berjalan seenaknya dan kemacetan diperparah seenaknya dan kemacetan diperparah dengan keberadaan kontainer.dengan keberadaan kontainer.

Page 32: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

PEMBAHASANPEMBAHASAN Gejala StresGejala Stres1. Gejala Perilaku1. Gejala Perilaku

Gejala perilaku yang nampak pada subjek yaitu Gejala perilaku yang nampak pada subjek yaitu ketika kendaraan subjek diserobot pengendara ketika kendaraan subjek diserobot pengendara lain, saat itu subjek emosi dan memaki-maki lain, saat itu subjek emosi dan memaki-maki pengendara itu dan terkadang subjek pengendara itu dan terkadang subjek terpengaruh untuk menyerobot kembali.terpengaruh untuk menyerobot kembali.

2. Gejala Emosi2. Gejala EmosiKemacetan membuat subjek merasa emosi dan Kemacetan membuat subjek merasa emosi dan frustrasi yang terkadang disebabkan oleh frustrasi yang terkadang disebabkan oleh kendaraan yang menaberak atau menyerempet kendaraan yang menaberak atau menyerempet kendaraan subjek. Saat itu terjadi subjek kendaraan subjek. Saat itu terjadi subjek merasa cemas dan takut hal itu terjadi lagi merasa cemas dan takut hal itu terjadi lagi karena membuat subjek emosi.karena membuat subjek emosi.

Page 33: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

PEMBAHASANPEMBAHASAN

3. Gejala Kognitif3. Gejala KognitifKemacetan membuat subjek lebih Kemacetan membuat subjek lebih berkonsentrasi dan berhati-hati lagi. berkonsentrasi dan berhati-hati lagi. Kemacetan juga tidak mempengaruhi Kemacetan juga tidak mempengaruhi kinerja subjek karema setelah melewati kinerja subjek karema setelah melewati kemacetan subjek merasa lega dan kemacetan subjek merasa lega dan senang.senang.

4. Gejala Fisik4. Gejala FisikKemacetan membuat subjek merasa lelah Kemacetan membuat subjek merasa lelah dan subjek mengeluhkan pegal-pegal di dan subjek mengeluhkan pegal-pegal di kakinya karena memainkan pedal kopling, kakinya karena memainkan pedal kopling, gas dan rem bergantian.gas dan rem bergantian.

Page 34: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

PEMBAHASANPEMBAHASAN Proses Terjadinya Stres Pada Pengemudi Mobil Proses Terjadinya Stres Pada Pengemudi Mobil

PribadiPribadi11. Tahap Alarm. Tahap Alarm

Berdasarkan hasil penelitian sBerdasarkan hasil penelitian stres yang di alami tres yang di alami subjek diawali ketika subjek melihat kemacetan, subjek diawali ketika subjek melihat kemacetan, subjek berpikir akan merasa tidak nyaman, subjek berpikir akan merasa tidak nyaman, terlambat sampai tujuan, BBM semakin boros, terlambat sampai tujuan, BBM semakin boros, kakinya akan terasa pegal karena akan menginjak kakinya akan terasa pegal karena akan menginjak pedal gas, rem, kopling secara bergantian dan pedal gas, rem, kopling secara bergantian dan subjek juga merasa tidak senangsubjek juga merasa tidak senang. .

2. Tahap 2. Tahap ResistanceResistanceDalam kemacetan yang panjang dan lama, pada Dalam kemacetan yang panjang dan lama, pada awalnya subjek merasa jenuh, bosan dan frustrasi. awalnya subjek merasa jenuh, bosan dan frustrasi. Namun lama kelamaan subjek terbiasa dan hanya Namun lama kelamaan subjek terbiasa dan hanya berdiam diri saja, kemacetan juga tidak berdiam diri saja, kemacetan juga tidak mempengaruhi kinerja subjek di kantor.mempengaruhi kinerja subjek di kantor.

Page 35: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

PEMBAHASANPEMBAHASAN

3. Tahap Kelelahan3. Tahap KelelahanSetelah melalui kemacetan subjek merasa Setelah melalui kemacetan subjek merasa kelelahan terutama pada bagian kaki kelelahan terutama pada bagian kaki subjek yang terasa pegal-pegal dan pada subjek yang terasa pegal-pegal dan pada saat tiba di rumah terlihat baju subjek saat tiba di rumah terlihat baju subjek yang basah di bagian punggungnya, yang basah di bagian punggungnya, sehingga subjek butuh waktu untuk sehingga subjek butuh waktu untuk istirahat sejenak sebelum beraktifitas istirahat sejenak sebelum beraktifitas kembali. kembali.

Page 36: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

PEMBAHASANPEMBAHASAN Coping Coping Stres Pada Pengemudi Mobil PribadiStres Pada Pengemudi Mobil Pribadi

Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian Coping Coping yang dilakukan subjek yang dilakukan subjek untuk menghadapi keamcetan yaitu :untuk menghadapi keamcetan yaitu :

1.1. Emotion Focus Coping Emotion Focus Coping Acceptance Acceptance subjek sudah terbiasa dalam kemacetan dan subjek sudah terbiasa dalam kemacetan dan

sebagai penyesuaian diri subjek mendengarkan radio atau sebagai penyesuaian diri subjek mendengarkan radio atau cd.cd.

Turning to ReligionTurning to Religion subjek berdzikir dan mengingat Tuhan subjek berdzikir dan mengingat Tuhan untuk mengurangi emosinya.untuk mengurangi emosinya.

2. 2. Problem Focus CopingProblem Focus Coping PlanningPlanning perencanaan yang dilakukan subjek yaitu pergi perencanaan yang dilakukan subjek yaitu pergi

kerja lebih pagi untuk menghindari kemacetankerja lebih pagi untuk menghindari kemacetan seeking social support for instrumental reasonseeking social support for instrumental reason subjek subjek

mencari informasi mengenai kemacetan melalui radio mencari informasi mengenai kemacetan melalui radio Elshinta, hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri subjek Elshinta, hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri subjek untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dijalan.untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dijalan.

Page 37: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

SIMPULANSIMPULAN Gambaran StresGambaran Stres Sumber stresSumber stres Fenomena Fenomena Catalismic Catalismic kemacetan panjang yang kemacetan panjang yang

terjadi membuat subjek merasa jenuh, bosan dan terjadi membuat subjek merasa jenuh, bosan dan emosi yang membuat subjek merasa stresemosi yang membuat subjek merasa stres

Kejadian yang Memerlukan Penyesuaian Kejadian yang Memerlukan Penyesuaian subjek subjek menyesuaikan diri dengan mendengarkan radio menyesuaikan diri dengan mendengarkan radio atau cd dan berdzikiratau cd dan berdzikir

Daily HasselDaily Hassel subjek menghadapi kemacetan subjek menghadapi kemacetan setiap hari, pergi dan pulang kantorsetiap hari, pergi dan pulang kantor

Ambient Stressor Ambient Stressor situasi lingkungan dalam situasi lingkungan dalam kemacetan sangat tidak teraturkemacetan sangat tidak teratur

Page 38: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

SIMPULANSIMPULAN2. Gejala Stres2. Gejala Stres Gejala Perilaku Gejala Perilaku subjek melakukan subjek melakukan

tindakan agresi dengan memaki-maki tindakan agresi dengan memaki-maki pengendara yang menyerobot kendaraannyapengendara yang menyerobot kendaraannya

Gejala Emosi Gejala Emosi nampak saat ada kendaraan nampak saat ada kendaraan lain yang menyerempet kendaraan subjek, lain yang menyerempet kendaraan subjek, subjek merasa cemas dan takutsubjek merasa cemas dan takut

Gejala Kognitif Gejala Kognitif di kemacetan subjek di kemacetan subjek merasa lebih berkonsentrasi dan berhati-hatimerasa lebih berkonsentrasi dan berhati-hati

Gejala Fisik Gejala Fisik subjek kelelahan setelah subjek kelelahan setelah menghadapi kemacetan dan subjek merasa menghadapi kemacetan dan subjek merasa pegal-pegal di kakinya.pegal-pegal di kakinya.

Page 39: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

SIMPULANSIMPULAN Proses Terjadinya StresProses Terjadinya Stres1.1. Tahap Alarm Tahap Alarm saat melihat kemacetan saat melihat kemacetan

subjek merasa tidak nyaman karena subjek merasa tidak nyaman karena memberi dampak negatif pada subjekmemberi dampak negatif pada subjek

2.2. Tahap Tahap ResistanceResistance kemacetan yang kemacetan yang sering dialami subjek membuat subjek sering dialami subjek membuat subjek terbiasa dalam kemacetan dan subjek terbiasa dalam kemacetan dan subjek hanya berdiam diri sajahanya berdiam diri saja

3.3. Tahap Tahap Exhaustion Exhaustion setelah melalui setelah melalui kemacetan subjek merasa kelelahan kemacetan subjek merasa kelelahan pada kakinya terasa pegal-pegal dan pada kakinya terasa pegal-pegal dan punggung subjek terlihat basahpunggung subjek terlihat basah

Page 40: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

SIMPULANSIMPULAN Coping Coping Stres Pada Pengemudi Mobil PribadiStres Pada Pengemudi Mobil Pribadi• Emotion Focus CopingEmotion Focus Coping

Accptance Accptance menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam kemacetan dengan mendengarkan radio atau cdkemacetan dengan mendengarkan radio atau cdTurning to Religion Turning to Religion untuk menenangkan diri subjek untuk menenangkan diri subjek berdzikir dan mengingat Tuhanberdzikir dan mengingat Tuhan

• Problem Focus CopingProblem Focus CopingPlanning Planning subjek berencana pergi kerja lebih pagi, subjek berencana pergi kerja lebih pagi, memperkirakan lokasi kemacetan dan merencanakan rute memperkirakan lokasi kemacetan dan merencanakan rute perjalanan.perjalanan.seeking social support for instrumental reasonseeking social support for instrumental reason mencari mencari informasi situasi jalan untuk mempersiapkan diri informasi situasi jalan untuk mempersiapkan diri menghadapai segala kemungkinan yang terjadi di jalanmenghadapai segala kemungkinan yang terjadi di jalan

Page 41: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

SARANSARANBagi SubjekBagi Subjek

Sebagai seseorang yang selalu bepergian dengan Sebagai seseorang yang selalu bepergian dengan menggunakan mobil, subjek telah mampu menggunakan mobil, subjek telah mampu menyesuaikan dirinya saat di kemacetan dengan menyesuaikan dirinya saat di kemacetan dengan baik. Subjek disarankan untuk tetap baik. Subjek disarankan untuk tetap mempertahankan dan menambah kemampuan mempertahankan dan menambah kemampuan beradaptasi subjek di kemacetan dengan bentuk beradaptasi subjek di kemacetan dengan bentuk coping yang lain seperti coping yang lain seperti Suppresion of Competing Suppresion of Competing Activities Activities yaitu apabila subjek mengalami stres yaitu apabila subjek mengalami stres dikemacetan, subjek beristirahat menenangkan dikemacetan, subjek beristirahat menenangkan diri sebelum beraktifitas kembali dan diri sebelum beraktifitas kembali dan Positive Positive Reinterpretation and Growth Reinterpretation and Growth dengan cara melihat dengan cara melihat bahwa kemacetan adalah hal yang biasa dan bahwa kemacetan adalah hal yang biasa dan subjek harus yakin mampu menghadapi subjek harus yakin mampu menghadapi kemacetan itu dengan baik.kemacetan itu dengan baik.

Page 42: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

SARANSARANBagi PemerintahBagi Pemerintah

Sebagai pihak yang berwenang pemerintah Sebagai pihak yang berwenang pemerintah diharapkan untuk bertindak lebih tegas terhadap diharapkan untuk bertindak lebih tegas terhadap pengguna jalan yang melanggar aturan terutama pengguna jalan yang melanggar aturan terutama pada angkutan umum dan mencari solusi yang tepat pada angkutan umum dan mencari solusi yang tepat untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta misalnya dengan memperluas halte sehingga misalnya dengan memperluas halte sehingga angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang tidak mengganggu arus lalu lintas, penumpang tidak mengganggu arus lalu lintas, menyiagakan polantas di daerah rawan kemacetan, menyiagakan polantas di daerah rawan kemacetan, memperbaiki fasilitas pada angkutan umum supaya memperbaiki fasilitas pada angkutan umum supaya pengendara mobil pribadi mau beralih ke angkutan pengendara mobil pribadi mau beralih ke angkutan umum, melakukan perawatan pada jalan dengan umum, melakukan perawatan pada jalan dengan teratur sehingga arus lalu lintas berjalan dengan teratur sehingga arus lalu lintas berjalan dengan lancar, dan membenahi jaringan transportasi yang lancar, dan membenahi jaringan transportasi yang sudah ada.sudah ada.

Page 43: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

SARANSARANBagi Pengguna JalanBagi Pengguna Jalan

Bagi setiap pengguna jalan baik pengendara mobil Bagi setiap pengguna jalan baik pengendara mobil atau motor disarankan untuk selalu mematuhi atau motor disarankan untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dengan baik dan berkendara peraturan lalu lintas dengan baik dan berkendara dengan mengutamakan keamanan diri sendiri maupun dengan mengutamakan keamanan diri sendiri maupun pengguna jalan yang lain. Bagi supir angkutan umum pengguna jalan yang lain. Bagi supir angkutan umum disarankan untuk berhenti menunggu dan menaikan disarankan untuk berhenti menunggu dan menaikan penumpang di tempat yang telah disediakan oleh penumpang di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah supaya tidak menghambat kelancaraan pemerintah supaya tidak menghambat kelancaraan arus lalu lintas. Bagi pejalan kaki juga disarankan arus lalu lintas. Bagi pejalan kaki juga disarankan untuk menyeberang jalan di tempat-tempat untuk menyeberang jalan di tempat-tempat penyeberangan yang ada, sehingga tidak mengganggu penyeberangan yang ada, sehingga tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Kemudian bagi pengendara kelancaran arus lalu lintas. Kemudian bagi pengendara roda dua untuk selalu mengenakan peralatan roda dua untuk selalu mengenakan peralatan keselamatan seperti helm dan mengendarai keselamatan seperti helm dan mengendarai kendaraan dengan tidak ugal-ugalan.kendaraan dengan tidak ugal-ugalan.

Page 44: Oleh : Ary Prima Suseno / 10502028

SARANSARAN

Bagi Penelitian SelanjutnyaBagi Penelitian SelanjutnyaBagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih mengembangkan kajian mengenai lebih mengembangkan kajian mengenai coping coping stres dengan berbagai kemampuan stres dengan berbagai kemampuan copingcoping lainnya dari subjek yang berbeda-beda, supaya lainnya dari subjek yang berbeda-beda, supaya ada variasi ada variasi copingcoping yang dilakukan oleh subjek yang dilakukan oleh subjek yang berbeda. Kemudian disarankan juga untuk yang berbeda. Kemudian disarankan juga untuk mengembangkan penelitian lainnya yang masih mengembangkan penelitian lainnya yang masih dalam satu kaitan antara bidang ilmu psikologi dalam satu kaitan antara bidang ilmu psikologi dan kemacetan misalnya dalam bidang psikologi dan kemacetan misalnya dalam bidang psikologi sosialsosial, seperti perilaku prososial terhadap sesama , seperti perilaku prososial terhadap sesama pengendara motor di jalan dan sikap apatis oleh pengendara motor di jalan dan sikap apatis oleh pengendara pada peristiwa kecelakaanpengendara pada peristiwa kecelakaan