strategi fundraising dalam upaya meningkatkan...

180
STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN MUZAKKI PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) PUSAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Disusun Oleh: MUHAMMAD ANGGI SYAHRULLAH NIM: 11140530000050 KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/ 1440 H  

Upload: dangdung

Post on 04-Mar-2019

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN MUZAKKI PADA

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) PUSAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ANGGI SYAHRULLAH

NIM: 11140530000050

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/ 1440 H

 

Page 2: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

 

Page 3: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

 

Page 4: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

 

Page 5: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

i

ABSTRAK

Muhammad Anggi Syahrullah, 11140530000050, Strategi

Fundraising dalam Upaya Meningkatkan Kepercayaan

Muzakki pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat,

Di Bawah Bimbingan Drs. H. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA.

Strategi adalah suatu cara atau alat untuk mencapai suatu

tujuan organisasi dengan menetapkan tujuan jangka panjang dan

pengalokasian sumber daya yang diperlukan serta

memperhatikan segala kemungkinan yang terjadi dan

mempersiapkan segala potensi yang ada. Maka dari itu penulis

mengambil strategi fundraising menjadi judul penulis dalam

upaya meningkatkan kepercayaan muzakki pada Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat. BAZNAS adalah lembaga

pemerintah non strultural yang berwenang mengumpulkan zakat

secara nasional yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.

23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perumusan

strategi fundraising yang diterapkan BAZNAS Pusat dalam upaya

meningkatkan kepercayaan muzakki, mengetahui iplementasi

strategi fundraising pada BAZNAS Pusat dan mengetahui evaluasi

fundraising yang telah diterapkan oleh BAZNAS Pusat terhadap

tingkat kepercayaan muzakki.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriftif

dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan yaitu data

primer dan sekunder dengan cara mengumpulkan dari observasi,

dokumentasi dan wawancara. Sedangkan metode analisisnya

adalah deskriptif karena pada penelitian ini penulis mendistrifkan

strategi fundraising yang dilakukan oleh BAZNAS Pusat.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa strategi yang

dilakukan BAZNAS Pusat menjadi 3 tahapan strategi yaitu 1.

Terdiri dari beberapa analisis SWOT internal maupun eksternal

yang terbentuk menjadi formulasi strategi. 2. Implementasi strategi

fundraising UPZ dan Ritel. 3. Evaluasi strategi yang efektif dari

dua strategi yang diterapkan BAZNAS yang terbukti selalu

meningkatkan penghimpunan setiap tahunnya dan terbukti

semakin meningkat kepercayaan muzakki terhadap BAZNAS.

Kata Kunci: Strategi, Fundraising, Muzakki dan BAZNAS

Pusat.

 

Page 6: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala pujian hanyalah milik Allah SWT

yang telah memberikan kita nikmat sehat wal afiyat dan

keselamatan. Semoga nikmat tersebut menjadi kesempatan kita

dalam ketaatan kepadaNya. Shalawat beserta salam semoga selalu

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,

sahabatnya dan orang-orang yang selalu istiqomah berada di jalan-

Nya.

Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Fundraising dalam

upaya meningkatkan kepercayaan muzakki pada Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat”. Skripsi ini merupakan syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program

Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis sampaikan terima kasih tak terhingga kepada orang

tua penulis yaitu, Ayahanda Muhammad Amirullah dan Ibunda

Suratmi beserta Keluarga yang telah memberikan kasih sayang,

do’a dan semangat yang menjadi motivasi bagi penulis untuk dapat

menyelesaikan pendidikan di kampus tercinta ini.

Selanjutnya, dalam menyelesaikan skripsi ini penulis

banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak.

Maka dari itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih

kepada:

 

Page 7: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

iii

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA sebagai Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arif Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed,

Ph.D sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu Dr.

Roudhonah, MA sebagai Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, dan Bapak Suhaimi, MA sebagai

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA sebagai Ketua Program

Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Sugiharto, MA sebagai Sekretaris Program Studi

Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. H. Mulkannasir, BA, S. Pd, MM sebagai Dosen

Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswa.

6. Drs. H. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA sebagai Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan

waktunya dalam membimbing penulis dari awal sampai

akhir penelitian skripsi ini selesai.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen

Dakwah yang telah memberikan Pengajaran dan

Pembelajaran teori maupun pengalaman hidup yang luar

biasa.

 

Page 8: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

iv

8. Seluruh Pimpinan dan Jajaran Direktorat Amil Zakat

Nasional, Biro Unit Pengumpulan Zakat Nasional

BAZNAS Pusat yang telah memberikan bimbingan selama

Praktikum Profesi Terpadu (Magang) dan membantu

penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini.

9. Kepala Biro Ritel Nasional BAZNAS Pusat Bapak

Fitriansyah AS yang telah bersedia penulis wawancarai

untuk kepentingan penelitian skripsi ini.

10. Bapak Mohan, SE, MEi sebagai Kepala Bagian Layanan

UPZ BAZNAS Pusat dan Bapak Edwin Safarudin Staf

Layanan UPZ yang telah bersedia membantu memberikan

arahan/masukan dalam penelitian skripsi ini.

11. Kakakku Ahmad Zainullah dan Kakak Ipar Nurnanik yang

tidak pernah lelah menyemangati penulis.

12. Tia Aulia Utami selaku orang terbaik yang tidak pernah

lelah menyemangati penulis setiap harinya, Semoga selalu

dalam lindungan Allah SWT, Aamiin.

13. Sahabat-sahabat terbaik Konsentrasi Manajemen ZISWAF

dan Teman – teman terbaik Jurusan Manajemen Dakwah

Angkatan 2014 yang namanya tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu Semoga silaturahmi tetap terjaga. Aamiin

14. Seluruh Relawan Ramadhan dan Kurban UPZ Badan Amil

Zakat Nasional Pusat, yang selalu memberikan semangat

dan dorongan.

Akhirnya penulis menyadari keterbatasannya sebagai

manusia biasa, mungkin mempunyai kekurangan atau kelemahan.

 

Page 9: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

v

Begitupun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini masih banyak

yang harus diperbaiki dan diperbaharui oleh karenanya kritik dan

saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk

kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap,

semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Billahittaufiq Wal Hidayah..

Jakarta, 19 September 2018

Muhammad Anggi Syahrullah

 

Page 10: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .............................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................... 1

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah .......... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................... 8

D. Metodologi Penelitian ....................................... 11

E. Tinjauan Pustaka ............................................... 17

F. Sistematika Penulisan ....................................... 19

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI,

FUNDRAISING, ZAKAT, KEPERCAYAAN DAN

MUZAKKI

A. Strategi .............................................................. 21

1. Pengertian Strategi ....................................... 21

2. Tahapan-Tahapan Strategi ........................... 24

B. Fundraising ....................................................... 30

1. Pengertian Fundraising ................................ 30

2. Tujuan Fundraising ...................................... 33

3. Strategi Fundraising ..................................... 37

 

Page 11: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

vii

4. Metode Fundraising ...................................... 40

C. Zakat .................................................................. 41

1. Penegrtian Zakat ........................................... 41

2. Kefarduan Zakat ........................................... 44

3. Macam-Macam Zakat ................................... 46

4. Mustahik Zakat ............................................. 50

D. Kepercayaan ...................................................... 54

1. Pengertian Kepercayaan ............................... 54

2. Model-Model Kepercayaan .......................... 55

E. Muzakki ............................................................. 59

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN AMIL ZAKAT

NASIONAL (BAZNAS) PUSAT

A. BAZNAS Pusat ................................................. 63

1. Sejarah Badan Amil Zakat Nasional ............. 63

2. Kedudukan BAZNAS ................................... 66

3. Asas BAZNAS .............................................. 66

4. Visi dan Misi ................................................. 67

5. Fungsi dan Tugas .......................................... 68

6. Tujuan dan Arah Kebijakan .......................... 70

7. Struktur Organisasi ....................................... 70

B. Program-program BAZNAS Pusat .................... 73

1. Zakat Community Development ................... 73

2. Rumah Sehat BAZNAS ................................ 76

3. Rumah Cerdas Anak Bangsa ........................ 77

4. Program Layanan Mustahik .......................... 78

5. Program Tanggap Bencana ........................... 79

 

Page 12: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

viii

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) ........................ 81

1. Pengertian..................................................... 81

2. BAZNAS Pusat Membentuk UPZ

pada Instansi ................................................ 81

3. Kedudukan UPZ ........................................... 81

4. Tugas dan Fungsi UPZ ................................. 82

5. Struktur UPZ BAZNAS ............................... 83

6. Pengurus UPZ BAZNAS ............................. 84

7. Mekanisme Pemotongan Zakat melalui UPZ

...................................................................... 84

8. Tugas Penasehat UPZ .................................. 85

9. Tugas Pengurus UPZ ................................... 85

10. Manfaat Zakat Melalui UPZ ........................ 86

11. Tata Cara Pembentukan UPZ ....................... 87

12. Mekanisme Kerja UPZ................................. 87

13. Mekanisme Kerja UPZ................................. 88

14. Keuangan UPZ ............................................. 88

15. Pelaporan UPZ dan Sistematika Pelaporan .. 89

B. Ritel .................................................................... 90

1. Pengertian..................................................... 90

2. Sasaran ......................................................... 91

C. Program Pengumpulan dan Layanan ZIS .......... 91

1. Pengumpulan Dana ...................................... 91

2. Layanan Pembayaran Zakat ......................... 91

3. Layanan Muzaki ........................................... 92

 

Page 13: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

ix

D. Registrasi Muzakki ............................................. 92

BAB V STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN MUZAKKI

PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

(BAZNAS) PUSAT

A. Perumusan strategi fundraising BAZNAS Pusat

dalam upaya meningkatkan kepercayaan muzakki

........................................................................... 93

B. Implementasi fundraising BAZNAS pusat ........ 104

C. Evaluasi fundraising yang telah diterapkan oleh

BAZNAS Pusat terhadap tingkat kepercayaan para

muzakki ............................................................. 119

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................... 133

B. Saran .................................................................. 135

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 14: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data pengumpulan ZIS Indonesia

Tabel 2 Hasil Fundraising BAZNAS Pusat 2016 – 2017

Tabel 3 Pengumpulan Dan Perbandingan Berdasarkan Jenis Dana

Tabel 4 Muzaki BAZNAS 2016

Tabel 5 Muzaki BAZNAS 2017

Tabel 6 Grafik Pertumbuhan Jumlah Muzakki

 

Page 15: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi BAZNAS

Gambar 2 Skema Program BTB

Gambar 3 Alur Strategi Ritel BAZNAS

Gambar 4 Grafik Pengumpulan BAZNAS Pusat 2010 – 2017

Gambar 5 Grafik Perolehan Pengumpulan BAZNAS 2010 – 2017

Gambar 6 Bagan Alasan Muzakki Berdonasi ke BAZNAS

Gambar 7 Matrik SWOT

 

Page 16: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Narasumber

Lampiran II : Alat Peraga Kampanye Fundraising Rekening Bank

Lampiran III : Gerai/Konter Layanan Zakat

Lampiran IV : Kerjasama Mitra Komunitas & Fundraising Melalui

Donasi Pelanggan

Lampiran V : Muzaki Prima & Patnership

Lampiran VI : Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ), Laporan

Donasi dan Bukti Setor Zakat

Lampiran VII : Form Kuasa Pemotongan Zakat Pegawai

Lampiran VIII : Email, SMS Notifikasi dan Aplikasi Muzakki

 

Page 17: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penghimpunan dana atau fundraising merupakan

kegiatan penting dan utama dalam sebuah lembaga

pengelolaan zakat, infaq dan Sedekah. Karena organisasi

pengelolaan zakat dalam aktifitasnya selalu berhubungan

dengan dana. Fundraising tidak identik dengan uang

semata, ruang lingkupnya lebih luas dan mendalam, karena

pengaruh fundraising sangat besar bagi eksistensi sebuah

lembaga pengelolaan zakat karena dana zakat, infaq dan

sedekah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

untuk mengentaskan kemiskinan dan mempersempit

jurang pemisah antara si miskin dengan si kaya. Dorongan

ajaran Islam yang begitu kuat kepada orang-orang beriman

untuk berzakat, infaq dan sedekah menunjukan bahwa

ajaran Islam mendorong umatnya untuk mampu bekerja

dan berusaha sehingga memiliki harta kekayaan yang

memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya juga

berlomba-lomba menjadi muzakki.1

Problematika perekonomian ini, zakat muncul

menjadi instrument yang solutif untuk membangun

ekonomi yang efektif dan sustainable. Zakat sebagai

1 M. D Jamal Doa, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Mengurangi

Kemiskinan, (Jakarta: KORPUS, 2004), hlm. 78

 

Page 18: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

2

instrumental pembangunan perekonomian dan pengetasan

kemiskinan umat di daerah, memiliki banyak keunggulan

di bandingkan instrument fiscal konvensional yang kini

telah ada.2

Perkembangan sektor zakat mulai terlihat optimis

sejak BAZNAS dengan pihak akademis FEM (Fakultas

Ekonomi dan Manajemen) IPB menyampaikan hasil

penelitian kolaborasi yang menunjukan bahwa potensi

zakat Indonesia menempati angka optimis sebesar Rp. 217

triliun atau setara dengan 3,4 persen PDB Indonesia tahun

2010 Penelitian terdagulu pernah dilakukan oleh Center for

the Study of Relegion and Culture ( CRSC) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta bekerja sama dengan The Ford

Foundation di tahun 2004 menghasilkan bahwa dana zakat

mencapai kisaran Rp. 19,3 triliun per-tahun terdiri dari Rp.

6,2 triliun zakat fitrah dan 13,1 triliun zakat harta. Hasil

kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa potensi

zakat di Indonesia mengalami kenaikan optimis setiap

tahun.3

Data Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) menunjukkan serapan zakat di

Indonesia masih rendah. Pada 2016, tercatat zakat masuk

Rp 5 triliun. Jumlah ini hanya 1 persen dari potensi zakat

2 Tim Institut Manajemen Zakat, Profil 7 LAZ Propinsi & Kabupaten

Potensial di Indonesia, (Ciputat: IMZ, 2006), hlm. xix 3 Bambang Sudibyo dkk, Kumpulan Khutbah Zakat, (Jakarta: Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, 2017), hlm. 35

 

Page 19: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

3

di Indonesia sebesar Rp 217 triliun.4 Dari data-data

tersebut dapat dilihat potensi zakat di Indonesia tentu ini

angka yang cukup besar dan sangat sayang bila tidak

dikelola dengan baik. Jika APBD rata-rata suatu provinsi

adalah 10 Triliun, maka potensi zakat Indonesia bisa

membiayai hampir 21 Provinsi. Sayangnya, hitung-

hitungan itu masih bersifat normatif. Kenyataannya, zakat

yang terkumpul sangat jauh dari jumlah tersebut.5

Sementara pengumpulan zakat merupakan usaha

Amil dalam menghimpun zakat dari para muzakki (yang

menunaikan zakat), hal ini menjadi usaha penting bagi

LAZ, selain agar terhimpunnya dana zakat yang besar, juga

sebagai tolak ukur besar kecilnya penghasilan juga

pemasukan yang diterima amilin. Besar kecilnya dana

zakat yang bisa dihimpun tentu bergantung dari

kepercayaan para muzakki dalam menitipkan ibadah

zakatnya pada lembaga tersebut dan tumbuh tidaknya

kepercayaan muzakki terhadap lembaga tersebut tentu

bergantung pada bagus atau tidaknya kinerja serta sesuai

tidaknya penyauluran zakat terhadap para mustahik itu

dengan yang disyaratkan Islam.

Perilaku muzakki dalam membayar zakat

merupakan bagian dari perilaku yang tampak dari individu.

Faktor penentu dari perilaku indivudu ini yaitu besarnya

4 https://bisnis.tempo.co/read/880413/baznas-sebut-potensi-zakat-

nasional-rp-271-triliun di akses pada tanggal 14 Januari 2018. Pukul 19:48. 5 Saleh Daulay, Rimanews.com, Jakarta, 2015, Diakses pada tanggal

14 Januari 2018 pukul 17:05 WIB

 

Page 20: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

4

intense individu untuk menampilkan atau atau tidak

menampilkan perilaku terebut intensi dapat digunakan

untuk meramalkan seberapa kuat keinginan individu untuk

menampilkan perilaku tersebut dan seberapa banyak usaha

yang direncanakan atau dilakukan untuk menampilkan

perilaku tertentu.6

Pengelolaan zakat adalah suatu kegiatan

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan

terhadap pengumpulan, dan pendistribusian, serta

pendayagunaan zakat. Pengelolaan zakat dilakukan oleh

badan amil yang dibentuk oleh pemerintah yang di

organisasikan dalam suatu badan atau lembaga.

Pengumpulan zakat dilakukan oleh badan amil zakat

dengan cara menerima atau mengambil dari muzaki atas

dasar pemberitahuan muzaki.7 Berdasarkan UU No. 23

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat pada Pasal 6

disebutkan “BAZNAS merupakan lembaga yang

berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat secara

nasional”. Dan diteruskan pada pasal selanjutnya yaitu

pasal 7 ayat 1 disebutkan “Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, BAZNAS

menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat;

6 Nurul Huda dkk, Zakat Perspektif Mikro-Makro (Jakarta

:Prenadamedia Group, 2015), hlm. 128 7 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Jakarta:

Grasindo, 2006), hlm. 44

 

Page 21: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

5

b. pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat;

c. pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat; dan

d. pelaporan8

Keberadaan organinasi pengelola Zakat (OPZ)

khususnya Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) saat ini

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang sedang

kesusahan. BAZNAS berupaya sedemikian rupa untuk

membantu kesulitan masyarakat miskin dengan berbagai

programnya. Tak terkecuali program pemberdayaan bagi

orang miskin di jalanan, di daerah pelosok dan sebagainya.

Beragam program dilaksanakan dengan sumber pendanaan

dari zakat. Namun Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

sebagai lembaga pengelolaan zakat yang didirikan oleh

pemerintah ternyata system pengelolaannya masih belum

maksimal dan kurang dipercaya masyarakat atau muzakki

dalam hal pendistribusian zakat kepada yang berhak.

Artinya masih perlu ditingkatkan untuk menjaga

kesinambungan manfaat penggunaan zakat dan infaq

tersebut. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar

muzakki masih menginginkan pengelolaan zakat yang

lebih baik, yaitu bahwa pengelolaan zakat harus memiliki

profesionalisme, transparasi dalam pelaporan dan

8. http://pusat.baznas.go.id/wpcontent/perpu/UndangUndang.pdf UU

No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat, pasal 6 dan 7 ayat 1 poin a, b,

c dan d, diakses pada tanggal 14 Januari 2018. Pukul 20:09 WIB

 

Page 22: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

6

penyaluran yang tepat sasaran, dengan program – program

yang menarik dan sesuai kebutuhan Masyarakat.

Fenomena di atas menunjukan bahwa muzakki

membutuhkan kepercayaan yang lebih atas pengelolaan

zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional. Kepercayaan ini

akan terjadi bila pihak pengelola zakat mampu

memberikan data secara transparan dan juga menunjukan

kinerjanya yang bagus dan membuktikan kejujuran dalam

pengelolaannya, dan profesionelitas, sehingga pemberi

zakat percaya untuk menyalurkan zakatnya ke lembaga

tersebut.

Oleh karena itu, strategi fundraising dana zakat

yang baik akan menciptakan kepercayaan masyarakat

sehingga masyarakat akan terdorong menyalurkan dananya

pada BAZNAS dari pada menyalurkan langsung pada

mustahik. Penyaluran secara langsung tersebut lebih dekat

pada pemanfaatan konsumtif sehingga agak mengaburkan

tujuan produktif.9 Dengan melihat wacana dan

permasalahan diatas penulis sangat tertarik untuk

mengetahui lebih dalam lagi dan ingin mengadakan sebuah

penelitian pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

Alasan penulis memilih Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Pusat karena BAZNAS merupakan

badan pemerintah yang mengelola zakat secara nasional

dan menjadi rujukan bagi BAZNAS daerah Provinsi,

9 Muhammad Muflih. Akutansi Zakat Kontemporer, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm.141

 

Page 23: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

7

Kabupaten/Kota dan LAZ juga karena letaknya berada di

Ibukota Indonesia yaitu Jakarta. Selain itu di Indonesia

khususnya Jakarta banyak Lembaga Amil Zakat yang

berkembang, jadi menarik untuk mengetahui bagaimana

strategi BAZNAS Pusat dan manajemennya agar bisa

bersaing dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) lain seperti

Dompet Duafa, Rumah Zakat, ACT dan lembaga-lembaga

zakat yang lainnya dan mengetahui bagaimana strategi

fundraising dana zakatnya. Penulis juga yakin akan

relevansi dari penelitian ini dengan studi yang sedang di

geluti selama ini. Alasan inilah yang membuat penulis

ingin mengangkat permasalahan ini dalam sebuah skripsi

dengan judul “Strategi Fundraising Dalam Upaya

Meningkatkan Kepercayaan Muzakki Pada Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat’’.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan usaha untuk

menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang

akan diteliti. Batasan-batasan ini berguna untuk

mengidentifikasi faktor mana saja yang tidak termasuk

ruang lingkup masalah penelitian.

2. Rumusan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian skripsi ini

tidak meluas serta menjaga kemungkinan penyimpangan

dalam penelitian skripsi ini, maka dalam penulisan ini

 

Page 24: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

8

penulis memfokuskan dan membatasi hanya dalam ruang

lingkup pada masalah stategi fundraising dalam upaya

meningkatkan kepercayaan muzaki pada Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat rumusan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana perumusan strategi fundraising yang

diterapkan Badan Amil Zakat Nasional Pusat dalam

upaya meningkatkan kepercayaan muzakki?

2. Bagaimana implementasi fundraising pada Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat?

3. Bagaimana evaluasi fundraising yang telah

diterapkan oleh Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Pusat terhadap tingkat kepercayaan

para muzakki?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian dengan judul Strategi Fundraising Dalam

Upaya Meningkatkan Kepercayaan Muzakki pada Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat, mempunyai tujuan

dan manfaat sebagai berikut: Penelitian bertujuan untuk :

a. Untuk mengetahui penyusunan strategi fundraising

yang diterapkan Badan Amil Zakat Nasional Pusat

dalam upaya meningkatkan kepercayaan muzakki

b. Untuk mengetahui implementasi fundraising pada

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat

c. Untuk mengetahui evaluasi fundraising yang telah

diterapkan oleh Badan Amil Zakat Nasional

 

Page 25: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

9

(BAZNAS) Pusat terhadap tingkat kepercayaan para

muzakki

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi Akademisi

a. Sebagai bahan referensi untuk penelitian

dibidang kualitas kepercayaan dimasa yang

akan datang dan sebagai bahan untuk

menambah pembendaharaan pustaka dibidang

manajemen berdasarkan penerapan yang ada

dalam kenyataan.

b. Sebagai bahan studi tambahan terhadap

penelitian mengenai zakat yang sudah ada

sebelumnya.

c. Sebagai media pengaplikasian ilmu

pengetahuan yang diperoleh selama

perkuliahan, serta membandingkannya dengan

kondisi sebenarnya di dunia nyata. Guna

melatih kemampuan dalam menganalisis

secara sistematis

2. Bagi Praktisi

a. Sebagai sumber informasi bagi pihak

BAZNAS Pusat dalam meningkatkan kualitas

manajemen supaya lebih dipercaya oleh

muzakki serta untuk mempertahankan tingkat

kepercayaan dimasa kini dan dimasa

mendatang. Hasil penelitian ini juga membantu

pihak BAZNAS apabila ingin meningkatkan

 

Page 26: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

10

kepercayaan muzaki dengan menekankan pada

manajemen – manajemen yang berpengaruh

terhadap kepercayaan muzaki.

b. Menambah Sumbangan Wacana Pemikiran

serta motivasi kepada Lembaga Amil Zakat

dalam melakukan program pengelolaan ZIS

dan juga dapat menjadi rujukan dan

perbandingan untuk penerapan pola – pola dan

strategi – strategi fundraising zakat yang

efektif.

3. Bagi Masyarakat

a. Sebagai masukan yang bermanfaat bagi

pemerintah pusat dan daerah, khususnya

melalui Kementrian Agama dalam membuat

peraturan dan kebijakan untuk meningkatkan

penghimpunan dana zakat.

b. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah

informasi kepada masyarakat tentang

perkembangan pelaksaaan pengumpulan dana

Zakat di BAZNAS serta dapat berguna juga

sebagai bahan masukan bagi BAZNAS ke

depan.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan

penelitian kualitatif yang dirasa merupakan tepat

 

Page 27: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

11

digunakan dalam studi ini karena yang menjadi sorotan

adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat

yang merupakan sebagai pengelola zakat (Amil Zakat).

Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan

Kualitatif dengan jenis metode deskriptif, yaitu metode

masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi

dan atau memotret situasi yang akan diteliti secara

menyeluruh, luas dan mendalam.10

Metode Penelitian Kualitatif yaitu salah satu

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang

yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu

menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan,

tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu

individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi

tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang

dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan

holistik.11

Selain itu, penelitian juga merupakan penelitian

kepustakaan (library research). Penulis akan

mendapatkan data dari literatur berupa buku-buku,

makalah, artikel dan tulisan-tulisan lainnya yang

menyangkut tentang lembaga pokok bahasan dalam

skripsi ini.

10 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: CV. Alfabeta, 2009), cetakan ke-8, hlm. 205 11 Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, 2008,

hlm. 149

 

Page 28: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

12

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari

sumber pertama baik dari individu atau

perseorangan seperti dari hasil wawancara atau

hasil observasi yang biasa dilakukan oleh peneliti.12

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

data yang di peroleh langsung dari beberapa pihak

yang berwenang terutama data yang diperoleh dari

BAZNAS Pusat. Data di dapat dari mengumpulkan

data aktual dengan melakukan observasi secara

langsung atau melakukan pengamatan, sambil

mengumpulkan data dan melakukan analisis yang

kemudian dari hasil analisis dan observasi tersebut

akan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini

penulis mengumpulkan dokumen atau laporan yang

di susun oleh BAZNAS Pusat yang menjadi arsip

lembaga, kemudian dipadukan dengan memberikan

gambaran permasalahan yang terjadi di lapangan

dengan apa adanya dan terperinci.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak

langsung memberikan data kepada peneliti,

misalnya penelitian harus melalui orang lain atau

mencari melalui dokumen. Data ini diperoleh

12 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm 42

 

Page 29: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

13

dengan menggunakan studi literature yang

dilakukan terhadap banyak buku dan diperoleh

berdasarkan catatan – catatan yang berhubungan

dengan penelitian, selain itu peneliti

mempergunakan data yang diperoleh dari

internet.13

Dalam penelitian ini, data yang di peroleh

dari penulis adalah berasal dari berbagai literature

dan referensi lain seperti buku, majalah, makalah,

dan artikel yang mengandung informasi berkaitan

dengan masalah yang dibahas, di himpun dari

berbagai tempat mulai dari perpustakaan hingga

situs – situs internet.

3. Teknik Pengumpulan

Data Pengumpulan data yang dilakukan pada

penelitian ini adalah dengan empat cara, yaitu :

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu teknik

pengumpulan data dengan mengadakan studi

penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada

hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.14

13 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabet,

2005). 14 M. Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003)

cet.ke-5, hlm 27

 

Page 30: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

14

Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari:

buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (skripsi,

tesis dan disertasi), dan sumbersumber lainnya yang

sesuai (internet, koran dll).

b. Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang

untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil

kerja pancaindra mata serta dibantu dengan

pancaindra lainnya,15 dengan mengadakan

pengamatan langsung ke lembaga terkait, yaitu

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat.

Guna memperoleh gambaran dan informasi yang

memungkinkan tentang kegiatan lembaga dalam

fundraising zakat.

c. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan

tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua

pihak, yaitu pewawancara (yang mengajukan

pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu).16

wawancara dengan tujuan percakapan

tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden

berhadapan langsung (tatap muka) untuk

mendapatkan informasi secara lisan dengan

15 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Kencana, 2011) 16 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008).Cet.ke-25, hlm. 135

 

Page 31: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

15

mendapatkan data tujuan yang dapat menjelaskan

masalah penelitian.17

Dalam penelitian ini penulis langsung

mewawancarai pengurus/amil Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Pusat dan muzakki.

d. Studi Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah informasi yang

berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau

organisasi maupun dari perorangan. Dokumentasi

penelitian ini merupakan pengambilan gambar oleh

peneliti untuk memperkuat hasil penelitian.18

Studi dokumen menjadi metode pelengkap

bagi penelitian kualitatif, yang pada awalnya

menempati posisi yang kurang dimanfaatkan dalam

teknik pengumpulan datanya, sekarang ini menjadi

bagian yang tak terpisahkan dari teknik

pengumpulan data dalam metodologi penelitian

kualitatif.19

4. Teknik Analisa

Data Langkah selanjutnya yang penulis lakukan

setelah data – data terkumpul adalah mengelolah data dan

menganalisis dengan menggunakan metode deskriptif

analisis. Teknik Analisis Data adalah suatu proses

17 Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif, hlm.135 18 Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan

Proposal dan Laporan Penelitian. (Malang: UMM Press, 2004) 19 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). (Bandung: Alfabeta, 2011).

 

Page 32: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

16

mengorganisasikan dan mengurutkan kedalam pola,

kategori, dan suatu uraian dasar kemudian dianalisa agar

mendapatkan hasil berdasarkan yang ada. Hal ini

disesuaikan dengan metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis deskriptif.20

Dalam skripsi ini pula penulis menjelaskan

gambaran secara obyektif bagaimana apresiasi muzaki

dan strategi fundraising dalam peningkatan

kepercayaan muzaki.

5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kantor Pusat Badan

Amil Zakat Nasional, Wisma Sirca Jl. Johar No. 18,

Kebon Sirih, Jakarta Pusat 10340 – Indonesia. Telp.

(62-21-390, 4555).

6. Pedoman Penulisan

Untuk penulisan dan penyusunan skripsi ini,

penulis mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah (skripsi, tesis dan disertasi) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017. Berdasarkan Lampiran

Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No.

507 Tahun 2017 Tanggal 14 Juni 2017.

E. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak

pendapat yang harus diperhatikan dan menjadi

20Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet Ke-9, hlm. 11.

 

Page 33: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

17

perbandingan selanjutnya. Adapun setelah penulis

melakukan kajian kepustakaan, penulis menemukan

beberapa skripsi yang membahas tentang zakat, judul -

judul skripsi tersebut adalah:

1. Skripsi Ahmad Dedaat Saddam Alhaqqu: “Strategi

Pengelolaan Zakat Dalam Upaya Meningkatkan

Kepercayaan Muzakki Pada Badan Amil Zakat Infaq

Dan Shadaqah (Bazis) DKI Jakarta” Program Studi

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN

Jakarta. Dalam Skripsi ini membahas tentang strategi

program pengelolaan Zakat Badan Amil Zakat Infaq

dan Shadaqah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta serta

dampak strategi pelaksanaan pengelolaan Zakat ke

masyarakat. Persamaan dari skripsi ini sama-sama

meningkatkan kepercayaan muzaki. Namun, perbedaan

pada peneliti sebelumnya, penulis membahas tentang

penyusunan strategi fundraising yang diterapkan

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat dalam

upaya meningkatkan kepercayaan muzaki.

2. Skripsi Aprizal. “Strategi Fundraising Dalam

Meningkatkan Penerimaan Dana Zakat Pada Lembaga

Amil Zakat Al Azhar Peduli Umat”. Program studi

Manajemen Dakwah UIN Jakarta. Skripsi ini

membahas tentang strategi fundraising yang diterapkan

lembaga amil zakat al azhar dalam ningkatkan

penerimanaan dana zakat. Adapun perbedaannya

adalah penulis membahas tentang evaluasi fundraising

 

Page 34: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

18

yang telah diterapkan oleh Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Pusat terhadap tingkat kepercayaan para

muzakki.

3. Skripsi Fahmi Ardi Azhari: “Strategi Peningkatan

Pengumpulan Zakat, Infaq Dan Shadaqah Di Badan

Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten

Tulungagung” Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

Negeri Tulungagung. Skripsi ini membahas tentang

strategi fundraising yang diterapkan lembaga amil

zakat al azhar dalam ningkatkan penerimanaan dana

zakat. Perbedaan dengan skripsi penulis membahas

tentang iplementasi fundraising pada Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan masalah dalam

penelitian ini, penulis berusaha membuat sistematika

khusus dengan jalan mengelompokkan berdasarkan

kesamaan dan hubungan masalah yang ada. Sistematika

skripsi ini dalam penulisannya akan di bagi 5 (Lima) bab,

dan masing - masing bab akan dibagi menjadi beberapa sub

bab, yaitu akan dijabarkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

 

Page 35: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

19

Bab ini meliputi tentang Latar Belakang

Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Metode Penelitian Tinjauan Pustaka dan

Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan membahas tentang

landasan teori strategi meliputi: pengertian

strategi dan tahapan-tahapan strategi dan

pengertian fundraising, tujuan fundraising,

strategi fundraising, dan metode

fundraising, penegrtian zakat, kefarduan

zakat, macam-macam zakat, dan mustahik

zakat, pengertian kepercayaan, model

kepercayaan, dan pengertian muzakki.

BAB III GAMBARAN UMUM BADAN AMIL

ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) PUSAT

Bab ini akan membahas tentang Profil

Badan Amil Zakat Nasional meliputi

Sejarah Badan Amil Zakat Nasional,

Kedudukan Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS), Asas Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS), Visi dan Misi, Fungsi

dan Tugas, Tujuan dan Arah Kebijakan,

Struktur Organisasi dan Program-program

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Pusat.

 

Page 36: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

20

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang data

temuan penenelitian penulis.

BAB V ANALISIS DAN PENELITIAN

Dalam bab ini akan membahas tentang

Strategi Fundraising Dalam Upaya

Meningkatkan Kepercayaan Muzakki pada

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Pusat.

BAB VI PENUTUP

Merupakan bab terakhir yang meliputi

kesimpulan dan saran dari penulis

 

Page 37: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

21

BAB II

LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI,

FUNDRAISING, ZAKAT, KEPERCAYAAN DAN

MUZAKKI

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

Secara etimologi, strategi berasal dari bahasa

Yunani, strategos yang berarti jendral. Strategi pada

mulanya berasal dari peristiwa peperangan yaitu

sebagai sesuatu siasat untuk mengalahkan musuh.

Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk

semua kegiatan organisasi termasuk keperluan

ekonomi, sosial, budaya, dan agama.1

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu

strategos, yang berarti jenderal. Oleh karena itu, kata

strategi secara harfiah berarti seni para jenderal. Kata

ini mengacu kepada perhatian utama manajemen

puncak organisasi. Secara khusus, strategi adalah

penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran

organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan

internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu

untuk mencapai sasaran dan memastikan

1 Rafiudin dan Manna Abdul Djaliel, Prinsip Dan Strategi Dakwah

(Bandung : Pustaka Setia, 1997), hlm. 76

 

Page 38: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

22

implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan

sasaran utama organisasi akan tercapai.2

Penggunaan kata strategi dalam manajemen

atau suatu organisasi diartikan sebagai kiat cara dan

taktik utama yang dirancang secara sistematik dalam

melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada

tujuan strategi organisasi.3

Dalam kamus besar bahasa Indonesia,

pengertian dari strategi:4

a. Ilmu dan seni yang menggunakan semua sumber

daya bangsa (-bangsa) untuk melaksanakan

kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai;

b. Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk

menghadapi musuh dalam perang, dalam kondisi

yg menguntungkan;

c. Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus;

d. Tempat yg baik menurut siasat perang

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai strategi

penulis mengedepankan pengertian strategi yang

dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya:

2 George A. Steiner, John B. Miner, Kebijakan dan Strategi

Manajemen (Jakarta: Erlangga, 1997), hlm. 18 3 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang

Pemerintahan dengan Ilustrasi dibidang Pendidikan (Yogyakarta: Gajah Mada

Universitas Press, 2000), Cet. Ke-1, hlm. 147 4 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa

Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm. 1376 - 1377

 

Page 39: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

23

a. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara

terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan

tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntunan

perubahan lingkungan.5

b. Menurut Prof. Dr. A. M. Kardiman, Strategi

adalah penentuan tujuan utama yang berjangka

panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau

organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan

mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang

diperlukan untuk tujuan tersebut.6

c. Menurut Karl Von Clausewitz, strategi

merupakan suatu seni menggunakan

pertempuran untuk memenangkan suatu perang,

sedangkan taktik adalah seni menggunakan

tentara dalam sebuah pertempuran.7

d. Menurut Onong Uchana Effendi, strategi pada

hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen

untuk mencapai suatu tujuan.8

Dari pemaparan para tokoh di atas, penulis

dapat menyimpulkan bahwa yang di maksud dengan

strategi adalah suatu cara atau alat untuk mencapai

5 Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan

Strategi Organisasi (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), Cet. Ke-2, hlm. 17 6 A. M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen (Jakarta: Pron Hallindo

t, t), hlm. 58 7Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses

Berpikir Strategik (Medio: Binarupa Aksara, 1996), hlm. 16 8 Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi teori dan Praktek

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 32

 

Page 40: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

24

suatu tujuan organisasi dengan menetapkan tujuan

jangka panjang dan pengalokasian sumber daya yang

diperlukan serta memperhatikan segala

kemungkinan yang terjadi dan mempersiapkan

segala potensi yang ada.

2. Tahapan – Tahapan Strategi

a. Formulasi/Perumusan Strategi

Formulasi strategi memerlukan tahapan-

tahapan tertentu untuk di penuhi. Berdasarkan

rumusan penelitian terakhir dari pengertian strategi

pada sub bab sebelumnya, maka ada beberapa

tahapan umum yang perlu di perhatikan dalam

merumuskan suatu strategi, yaitu:

1) Melakukan analisis lingkungan internal dan

eksternal

Mengembangkan strategi bersaing

yang berhasil dan mengharuskan perusahaan

memperbesar kekuatan untuk mengatasi

kelemahan. Kekuatan merupakan kondisi

internal positif yang memberikan keuntungan

yang relatif dari pesaing kepada perusahaan.

Peluang adalah kondisi sekarang atau masa

depan dengan lingkungannya yang

menguntungkan organisasi. Ancaman adalah

kekuatan eksternal negative yang merintangi

 

Page 41: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

25

kemampuan perusahaan untuk mencapai misi

sasaran, dan tujuan sasaran.9

2) Mengembangkan visi dan misi yang jelas

Visi adalah mimpi yang ingin

diwujudkan perusahaan di masa depan. Visi

memberikan gambaran jelas mengenai kemana

arah organisasi melangkah. Tanpa misi,

perusahaan tidak memiliki panduan mengenai

jalan di masa depan tersebut. Oleh karena itu

perusahaan perlu merumuskan visi dan misi

yang mudah dipahami, dapat memberikan

spirit dan berdimensi jangka panjang.10

3) Mentukan tujuan dasar dan strategis

Suatu tujuan dan sasaran dikatakan

strategis apabila seoptimal mungkin mampu

mempertegas arah, cakupan, dan persepektif

jangka panjang secara keseluruhan dari suatu

organisasi atau individu.11

4) Menyusun perencanaan tindakan (action plan)

Dalam dua konteks penyusunan

sterategi, ada dua tipe rencana yang harus di

perhatikan. Pertama, rencana konsepsional atau

9 Musa Habies, Dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik Dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2008), hlm.

23-24 10 Musa Habies, Dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik Dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, hlm. 25 11 Teguh Santoso, Marketing Strategic, (Jakarta: Oriza, 2011), hlm. 17

 

Page 42: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

26

teoritis, sebagai rencana yang ideal dan

diharapkan dapat terwujud. Kedua, rencana

tindakan atau action plan, yang lebih

mendasarkan faktor-faktor lapangan dengan

segela perkiraan distorsi yang mungkin

terjadi.12

5) Menyusun rencana pemberdayaan

(Resorchings Plan)

Sebagai tahap berikut dari rencana

tindakan, maka dalam konteks penyusunan

strategi, rencana alokasi sumber daya

dilakukan untuk mendukung keberhasilan atas

setiap alternative rencana tindakan, baik

alokasi sumberdaya untuk rencana A, rencana

B, maupun rencana C, rencana sumber daya

atau resours plan menurut isinya atau content

mencakup sumber daya manusia dan rencana

alokasi sumber daya infrstruktur.13

6) Mempertimbangkan kelanjutan.

Keberlanjutan suatu strategi yang

ditetapkan oleh suatu perusahaan akan

memungkinkan sebuah perusahaan makin peka

terhadap perubahan. Globalisasi yang telah

menyebab terjadinya kompetisi antara

perusahan mampu melewati batas-batas

12 Teguh Santoso, Marketing Strategic, hlm. 17 13 Teguh Santoso, Marketing Strategic, hlm. 17

 

Page 43: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

27

teritorial menuntut petrusahaan mampu

mengendalikan situasi dengan strategi

antisipatif dan berkelanjutan.14

b. Implementasi/Pelaksanaan Strategi

Tahap kedua setelah perumusan strategi

adalah implementasi strategi. Implementasi berarti

meletakkan strategi menjadi kegiatan.

Implementasi strategi melibatkan penugasan dan

pendelegasian wewenang ke tingkat manajemen di

bawahnya.

Implementasi strategi ini didalamnya

termasuk menciptakan struktur organisasi yang

efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan

dan memanfaatkan sistem informasi yang diterima.

Dalam proses pelimpahan wewenang ini perlu

diperhatikan secara seksama batasan wewenang.

Kreativitas bawahan perlu dibangun secara

terkendali. Pelaksanaan strategi tanpa kreativitas

akan menghasilkan kegiatan yang kering dan

cenderung tidak bermakna. Oleh karena itu, perlu

dibuatkan batasan yang jelas dan tegas dalam

pendelegasian dan pengalihan kewenangan.15

14 Teguh Santoso, Marketing Strategic, hlm. 17 15 Sentot Imam Wahjono, Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis

(Surabaya: Indeks, 2008 ), cet. 1, hlm. 61

 

Page 44: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

28

Pelaksanaan strategi butuh kemapuan

manajerial, ada beberapa hal penting yang harus

dilakukan oleh lembaga sebagai berikut:

a) Penentuan tujuan tahunan

Menetapkan tujuan tahuan adalah aktivitas

yang terdesentralisasi yang melibatkan seluruh

manajer yang ada di organisasi secara

langsung. Partisipasi aktif dalam membuat

tujuan tahunan dalam menimbulkan komitmen

dan penerimaan.16

b) Perumusan kebijakan

Perubahan dalam arah strategis perusahaan

tidak timbul secara otomatis. Dalam kebutuhan

sehari-hari, kebijakan kebijakan dibutuhkan

untuk membuat strategi bekerja. Kebijakan

menjembatani pemechan masalah dan

memenuhi pelaksanaan strategi. Definisi

umumnya, kebijakan mengacu pada panduan

spesifik, motode, prosedur, aturan, formulir,

dan mendorong pekerjaan melalui tujuan yang

telah ditetapkan.17

c) Memotivasi pekerja

Pelaksaan strategi adalah proses aksi yang

menumbuhkan dukungan dari semua staf dan

16 Fred R, David, Strategic Management, Penerjemah Ichsan Setyo

Budi, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006), buku I Edisi 10, hlm. 341 17 Fred R, David, Strategic Management, Penerjemah Ichsan Setyo

Budi, hlm. 343-344

 

Page 45: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

29

karyawan. Proses motivasi perlu dilakukan

agar karyawan mendukung secara penuh

strategi yang akan dan sedang dijalankan18

d) Alokasi sumber daya

Sumber daya yang perlu dialokasikan kembali

untuk mencapai tujuan-tujuan strategi yang

baru adalah keuangan, teknologi, dan sumber

daya manusianya. Perubahan strategi sangat

mungkin membutuhkan perubahan alokasi

sumber daya karena adanya perubahan

prioritas-prioritas dalam aktivitas yang akan

dilaksanakan19

c. Evaluasi Strategi

Tahapan strategi yang terakhir adalah

tahap evaluasi. Ada tiga aktifitas mendasar untuk

mengevaluasi strategi:

1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal

yang menjadi dasar asumsi pembuatan

strategi. Adapun perubahan factor eksternal

seperti tindakan yang harus dilakukan.

Perubahan yang ada akan menjadi satu

hambatan dalam mencapai tujuan, begitu pula

dengan factor internal yang diantaranya

strategi yang tidak efektif atau aktifitas yang

18 Musa Habies, Dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik Dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, hlm. 28 19 Fred R, David, Strategic Management, Penerjemah Ichsan Setyo

Budi, hlm. 346-347

 

Page 46: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

30

buruk dapat berakibat buruk pula pada hasil

yang akan dicapai.

2) Mengukur prestasi, yakni membandingkan

hasil yang diharapkan dengan kenyataan.

3) Mengambil tindakan korektif untuk

memastikan bahwa prestasi sesuai rencana.20

Maka penulis dapat mengambil

kesimpulan bahwa, dari tahapan-tahapan strategi

yang sudah di jelaskan di atas merupakan faktor

penting dalam melancarkan suatu program yang

akan dijalankan, jika strateginya baik maka

hasilnya pun akan baik.

B. Fundraising

1. Pengertian Fundraising

Menurut bahasa fundraising berarti

penghimpunan dana atau penggalangan dana,

sedangkan menurut istilah fundraising merupakan

suatu upaya atau proses kegiatan dalam rangka

menghimpun dana (zakat) serta sumber daya lainnya

dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi

yang akan di salurkan dan di dayagunakan untuk

mustahik.21

20 Fred David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: PT. Prenhallindo,

1998), hlm 5-6 21Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Manajemen

Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat

Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2009), hlm. 65

 

Page 47: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

31

Di jelaskan pula, fundraising adalah proses

mempengaruhi masyarakat baik perseorangan maupun

individu atau perwakilan masyarakat maupun lembaga

agar menyalurkan dananya kepada sebuah organisasi.22

Kata mempengaruhi masyarakat memiliki banyak

makna: Pertama, dalam kalimat diatas mempengaruhi

bisa diartikan memberitahukan kepada masyarakat

tentang seluk beluk keberadaan OPZ.

Kedua, mempengaruhi dapat juga bermakna

mengingatkan dan menyadarkan. Artinya

mengingatkan kepada donatur untuk sadar bahwa

dalam harta dan memilikinya bukan seluruhnya oleh

usahanya secara mandiri. Karena manusia lahir bukan

sebagai makhluk individu saja, tetapi mefungsikan

dirinya sebagai makhluk sosial.

Kesadaran yang seperti inilah yang diharapkan

oleh OPZ dalam mengingatkan para donatur dan

muzaki. sehingga penyadaran dengan mengingatkan

secara terus menerus menjadikan individu dan

masyarakat terpengaruh dengan program dan kegiatan

masyarakat yang dilakukannya.

Ketiga, mempengaruhi dalam arti mendorong

masyarakat, lembaga atau masyarakat untuk

menyerahkan sumbangan dana baik berupa zakat, infaq

22 April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi

Pengelola Zakat, (Yogyakarta: TERAS, 2009), hlm.12

 

Page 48: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

32

dan sedekah dan lain-lain kepada organisasi nirbala.

OPZ dalam melakukan fundraising juga mendorong

kepedulian sosial dengan memperhatikan prestasi kerja

annual report kepada calon donatur. Sehingga ada

kepercayaan dari para calon donatur setelah

mempertimbangkan segala sesuatunya.

Keempat, mempengaruhi untuk membujuk

para donatur dan muzaki untuk berinteraksi. Pada

dasarnya keberhasilan suatu fundraising adalah

keberhasilan untuk membujuk para donatur untuk

memberikan sumbangan dananya kepada organisasi

pengelolaan zakat. Maka tidak ada artinya suatu

fundraising tanpa adanya interaksi.

Kelima, dalam mengartikan fundraising

sebagai proses mempengaruhi masyarakat,

mempengaruhi juga dapat diterjemahkan memberikan

gambaran tentang bagaimana proses kerja, program

dan kegiatan sehingga menyentuh dasar-dasar nurani

seseorang. Gambaran-gambaran yang diberikan inilah

yang diharapkan bisa mempengaruhi masyarakat

sehingga mereka bersedia memberikan sebagian dana

yang dimilikinya sebagai sumbangan dana zakat, infaq,

maupun shadaqah kepada organisasi pengelolaan zakat.

Keenam, mempengaruhi dalam pengertian

fundraising dimaksudkan untuk memaksa jika

diperkenankan. Bagi organisasi pengelolaan zakat, hal

ini bukanlah suatu fitnah, atau kekhawatiran

 

Page 49: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

33

menimbulkan keburukan. Tentunya paksaan ini

dilakukan dengan ahsan sebagai perintah Allah dalam

Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 103.23

2. Tujuan Fundraising

Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dari

fundraising bagi sebuah organisasi penelolaan zakat:

a. Yang menjadi tujuan pokok dari gerakan

fundraising adalah pengumpulan dana. Sesuai

dengan istilahnya (fundraising) berarti

pengumpulan uang. Namun yang dimaksud disini

bukanlah uang saja, tetapi dana dalam arti yang

luas. Termasuk didalamnya barang dan atau jasa

yang memiliki nilai materi. Walaupun demikian

dana dalam arti uang adalah penting. Mengingat

sebuah organisasi nirlaba (OPZ) tanpa

menghasilkan dana maka tidak ada sumber daya

dihasilkan. Sehingga apabila sumber daya sudah

tidak ada maka organisasi akan kehilang-an

kemampuan untuk terus bertahan menjaga

kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu bisa

dikatakan bahwa fundraising yang tidak

menghasilkan dana adalah fundraising yang gagal,

meskipun memiliki bentuk keberhasilan yang lain.

b. Gerakan fundraising juga bertujuan menghimpun

para muzakki dan donatur. OPZ yang baik adalah

23 April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi

Penelolaan Zakat, hlm. 12-17

 

Page 50: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

34

OPZ yang setiap hari memiliki data pertambahan

muzakki dan donatur. Sebenarnya yang dibutuhkan

adalah pertambahan jumlah dana untuk program

pemberdayaan masyarakat berserta operasionalnya.

Ada dua hal yang bisa dilakukan oleh OPZ untuk

tujuan ini, pertama, menambah jumlah sumbangan

dana dari setiap donatur dan muzakki, dan kedua,

menambah jumlah danatur dan muzaki itu sendiri.

c. Jika kepercayaan masyarakat terhadap OPZ

meningkat maka bisa dipastikan citra OPZ juga ikut

terbawa meningkat. Meningkatkan citra lembaga

juga menjadi salah satu tujuan dari fundraising.

Aktifitas fundraising yang dilakukan oleh sebuah

organisasi pengelola zakat, baik langsung maupun

tidak langsung akan membentuk citra organisasi itu

sendiri. Interaksi dari hasil silaturahmi dan

kunjungan yang dilakukan lembaga atau organisasi,

dengan memberikan informasi tentang organisasi

akan membentuk citra lembaga pengelola zakat

dalam benak masyarakat. Dengan gambaran-

gambaran yang diberikan melalui interaksi baik

langsung maupun tidak langsung akan

menumbuhkan citra yang bersifat positif maupun

negatif. Dengan citra ini, setiap anggota masyarakat

akan mempersepsi organisasi pengelola zakat, yang

dilanjutkan dengan mengambil sikap dan

menunjukkan perilaku terhadap OPZ. Jika citra

 

Page 51: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

35

yang tertanam dibenak para muzakki dan donatur

terhadap OPZ positif, maka masyarakat akan

mendukung, dan bersimpati dengan memberikan

sumbangan ZISnya. Namun sebaliknya, apabila

citra yang ada dalam benak setiap anggota

masyarakat terhadap OPZ negatif, maka mereka

akan menghindari, antipati dan mencegah orang

untuk memberikan sumbangan dana zakat, infak

dan shadaqahnya kepada lembaga.

d. Ketika sebuah OPZ melakukan penggalangan dana

ZIS, maka ada tujuan jangka panjang untuk

menjaga loyalitas muzakki dan donatur agar tetap

memberikan sumbangan dana ZISnya kepada OPZ.

Walaupun harus dengan pengorbanan untuk

memberikan sumbangan dana tersebut.

Pengorbanan yang dilakukan seorang muzakki dan

donatur seolah tidak terasa setelah mendapatkan

imbalan rasa puas dari pengorbanan layanan yang

diberikan oleh lembaga tersebut. Jadi tujuan

memuaskan donatur adalah tujuan yang bernilai

jangka panjang, meskipun kegiatannya dilakukan

setiap hari.

e. Kadang-kadang untuk melakukan fundraising,

sebuah OPZ membatasi pada orang-orang tertentu.

Sehingga dibutuhkan kepanjangan tangan untuk

sampai pada donatur dan muzakki. Apabila OPZ

memiliki citra yang baik di mata masyarakat maka

 

Page 52: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

36

akan banyak simpati dan dukungan yang diberikan

kepadanya. Perlu dimengerti bahwa ternyata bentuk

dukungan dan simpati masyarakat terhadap OPZ

tidak selamanya berupa dana, akan tetapi ada

sebagian yang tidak memiliki kemampuan

memberikan dana atau sesuatu sebagai sumbangan

ZISnya karena ketidakmampuan mereka sebagai

donatur dan muzaki dalam memberikan dana

memberikan bantuan tenaga dan pemikiran untuk

majunya sebuah organisasi pengelola zakat.

Kelompok seperti ini akan berusaha memberikan

dukungan kepada OPZ dan umumnya secara natural

bersedia menjadi promotor atau orang yang

memberikan informasi positif kepada masyarakat

tentang organisasi pengelola zakat tersebut kepada

orang lain. Kelompok-kelompok seperti ini sangat

diperlukan oleh OPZ sebagai pemberi kabar dan

informasi kepada setiap orang yang

memerlukannya. Dukungan dan simpatisan yang

berbentuk informan seperti ini, memudahkan

lembaga dalam fundraising. Karena adanya

jaringan informasi non formal ini sangat

menguntungkan bagi OPZ. Sehingga semakin

banyak relasi dan pendukung sebuah OPZ juga

merupakan tujuan diadakannya fundraising.24

24 April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi

Penelolaan Zakat, hlm. 22

 

Page 53: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

37

3. Strategi Fundraising

Strategi fundraising adalah tulang punggung

dari kegiatan Fundraising.25 Joyce young

mengisyaratkan organisasi yang menjalankan roda

organisasinya tanpa strategi bagai melakukan

perjalanan tanpa menggunakan peta.26

Strategi fundraising menghasilkan sebuah

analisis mengenai faktor internal dan eksternal

organisasi yang menentukan apa yang akan

ditawarkan atau dijual oleh organisasi, serta kepada

siapa akan dijual. Hamid Abidin menyatakan bahwa

strategi fundraising merupakan alat analisis untuk

mengenali sumber pendanaan yang potensial, metode

fundraising dan mengevaluasi kemampuan organisasi

dalam memobilisasi sumber dana.27

25 Michael Norton, Menggalang Dana: Penuntun bagi Lembaga

Swadaya Masyarakat dan Organisasi Sukarela di negara-negara selatan

diterjemahkan oleh Masri Maris, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2002), hlm.

51 26 Joyce Young, dkk, Menggalang Dana untuk Organisasi Nirlaba

diterjemahkan oleh Siti Mashitoh, (Jakarta: PT. Ina Publikatama, 2007), hlm.

124 27 Hamid Abidin, dkk, Membangun Kemandirian Perempuan Potensi

dan Pola Derma Untuk Pemberdayaan Perempuan, Serta Strategi

Penggalangannya, (Depok: Piramedia, 2009), hlm. 134.

 

Page 54: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

38

Tidak jauh berbeda dengan pernyataan

tersebut, menurut Joyce Young, strategi fundraising

dapat disusun dengan banyak cara, salah satunya

adalah dengan matriks strategi menggalang dana.

Matriks mengglang dana ini digunakan mengenali

sumber dana yang potensial, metode menggalang dan,

serta untuk mengevaluasi sumber ataupun metode

fundraising.28

Hamid Abiddin mengungkapkan, aspek dalam

strategi fundraising dikenal sebagai berikut siklus

fundraising yang terdiri dari identifikasi calon

donator, pengelolaan dan penjagaan donator,

penggunaan metode fundraising serta monitoring dan

evaluasi fundraising. Berikut penerapannya:29

1) Identifikasi donator, adalah ketika organisasi

menentukan siapa dan bagaimana profil dari

potensial donator yang akan digalangnya.

28 Joyce Young, dkk, Menggalang Dana untuk Organisasi Nirlaba

diterjemahkan oleh Siti Mashitoh, hlm 125. 29 Hamid Abidin, dkk, Membangun Kemandirian Perempuan Potensi

dan Pola Derma Untuk Pemberdayaan Perempuan, Serta Strategi

Penggalangannya, hlm. 134.

 

Page 55: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

39

Berdasarkan jenis sumber dayanya, pendekatan

fundraising terbagai menjadi dua yakni retail

fundraising dan institusional fundraising. Retail

fundraising adalah penggalangan dana dengan

memfokuskan target atau sasarannya pada

perorangan. Sedangkan institutional fundraising

lebih memfokuskan pada penggalangan dari

lembaga atau organisasi, misalnya perusahaan,

lembaga donor, pemerintah, atau yayasan amal

lokal.

2) Penggunaan metode fundraising, adalah

penentuan metode yang tepat untuk melakukan

pendekatan terhadap donator. Hal ini perlu

dilakukan karena akan menjadi penentu

keberhasilan perolehan dana yang sebesar-

besarnya dari fundaraising pada para donator.

3) Pengelolaan dan penjagaan donator, pengelolaan

donator dilakukan dengan tujuan meningkatkan

jumlah sumbangan, mengarahkan donator untuk

menyumbang pada program tertentu, atau

 

Page 56: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

40

meningkatkan status dari penyumbang tidak tetap

menjadi penyumbang tetap. Sementara penjagaan

donator dapat dilakukan dengan kunjungan hangat,

mengirimkan informasi, memberikan layanan

kepada donator, melibatkan donator dalam

berbagai kegiatan, mengirimkan hadiah, atau

membantu memecahkan persoalan donator.

4) Monitoring dan evaluasi fundraising, yaitu

memantau bagaimana proses dilakukannya dari

kegiatan fundraising serta menilai efektivitasnya.

Hal ini dilakukan untuk menilai seberapa efektif

upaya yang dilakukan, memastikan apakah ada

permasalahan dalam pelaksanaanya serta seberapa

besar pencapaiannya terhadap target yang telah

dilakukan.

4. Metode Fundraising

Muhsin Kalida mengungkapkan empat metode

dalam fundraising:

a. Face to face, atau berdialog langsung dalam rangka

menawarkan program dengan calon donator dengan

cara kunjungan ke kantor, perusahaan atau presentasi.

b. Direct mail, yakni penawaran tertulis untuk

 

Page 57: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

41

menymbang yang di distribusikan melalui surat.

c. Special event, yakni penggalangan dana atau

fundraising dengan menggelar acara-acara khusus,

atau memanfaatkan acara-acara tertentu yang dihadiri

banyak orang untuk menggalang dana atau

fundraising.

d. Campaign, yakni fundraising dengan kampanye

melaui berbagai media komunikasi seperti melalui

poster, internet, media elektronik ataupun brosur yang

digunakan sebagai komunikasi dan promos program

lembaga ataupun donatur.30

C. Zakat

1. Pengertian Zakat

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuw) dan

bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar,

artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Jika

diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah tumbuh dan

bertambah jika diberkati. Kata ini juga di kemukakan

untuk makna thaharah (suci).31 Allah swt. Berfirman:

30 Muhsin Kalida, “Fundraising dalam Studi Pengembangan Lembaga

Kemasyarakatan”, Jurnal Aplikasi (Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama), vol V,

NO. 2, (Desember, 2004), diunduh dari http://digilib.uin-

suka.ac.id/8370/1/MUHSIN%20KEMASYARAKATAN.pdf pada tanggal 5

April 2018, Pukul 10:32 WIB. 31 Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Penerjemah

Agus Effendi dan Bahruddin Fananany (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1995), hlm. 82.

 

Page 58: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

42

Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang

menyucikan jiwa itu.32

Maksud kata zakka dalam ayat ini ialah menyucikan dari

kotoran. Arti yang sama (suci) juga terlihat dalam ayat berikut:

Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang

membersihkan diri (dengan beriman).33

Kata zakat, adakalanya bermakna pujian, misalnya

dalam firman Allah SWT. Berikut ini:

Artinya : Maka janganlah kamu mengatakan dirimu

suci.34

Sedangkan menurut istilah, zakat adalah sejumlah

harta tertentu yang di wajibkan oleh Allah SWT untuk di

berikan kepada mustahiq (kelompok yang berhak).35

Adapun persyaratan harta yang wajib dizakatkan

itu, antara lain sebagai berikut. Pertama, al-milk at-tam

32 Al-Qur’an Surat Asyams ayat 9 33 Al-Qur’an Surat Al-a’la ayat 14 34 Al-Qur’an Surat An-Najm ayat 32 35 Nurul Isnaini Lutfiana, Evaluasi Penghimpunan dan Penyaluaran

Dana Zakat, ( Malang, 2009), hlm. 20

 

Page 59: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

43

yang berarti harta itu dikuasai secara penuh dan dimiliki

secara sah, yang didapat dari usaha, bekerja, warisan,

atau pemberian yang sah, dimungkinkan untuk

dipergunankan diambil manfaatnya, atau kemudian

disimpan. Diluar itu seperti hasil korupsi, kolusi, suap,

atau perbuatan tercela lainnya, tidak sah dan tak akan

diterima zakatnya. Dalam hadits riwayat Imam Muslim,

Rasulullah bersabda bahwa Allah tidak akan menerima

zakat/sedekah dari harta yang ghulul (didapatkan dengan

cara bathil).

Kedua, an-namaa adalah harta yang berkembang

jika diusahakan atau memiliki potensi untuk berkembang

misalnya harta perdagangan, peternakan, pertanian,

deposito mudharabah, usaha bersama, obligasi, dan lain

sebagainya. Ketiga, telah mencapai nisab, harta itu

telah mencapai ukuran ukuran tertentu. Misalnya, untuk

hasil pertanian telah mencapai jumlah 653 kg,

emas/perak telah senilai 85 gram, perdagangan telah

mencapai nilai 85 gram emas, peternakan sapi telah

mencapai 30 ekor, dan sebagainya.

Keempat, telah melebihi kebutuhan pokok,

yaitu kebutuhan minimal yang diperlukan seseorang dan

keluarganya yang menjadi tanggungannya untuk

kelangsungan hidupnya. Kelima, telah mencapai satu

tahun (haul) untuk harta-harta tertentu, misalnya

perdagangan. Akan tetapi, untuk tanaman dikeluarkan

zakatnya pada saat memanennya (lihat surat al-An’am:

 

Page 60: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

44

141).36

2. Kefarduan Zakat

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang

lima. Zakat juga merupakan salah satu kewajiban yang

ada di dalamnya. Zakat di wajibkan di madinah pada

bulan Syawal tahun kedua Hijri. Pewajibannya terjadi

setelah pewajiban puasa ramadan dan zakat fitrah.

Tetapi, zakat tidak diwajibkan atas para Nabi. Pendapat

yang terakhir ini disepakati oleh para ulama karena zakat

dimaksudkan sebagai penyucian untuk orang-orang

pendosa, sedangkan para Nabi terbebas dari hal

demikian. Lagi pula, mereka mengemban titipan-titipan

Allah, di samping itu mereka tidak memiliki harta, dan

tidak diwarisi.37

Dalam Al-Qur’an, zakat digandengkan dengan

kata “Shalat” dalam Delapan Puluh Dua tempat. Hal ini

menunjukan bahwa keduanya memiliki keterkaitan yang

sangat kuat.38

Zakat diwajibkan dalam Al-Qur’an, Sunnah dan

Ijma’ ulama. Dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an

sebagai berikut:

36 Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, Sedekah,

(Jakarta: Gema Insani Press, 1998), Cet. 1, hlm. 14 37 Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazha, Penerjemah

Agus Effendi dan Bahruddin Fananany, hlm. 89 38 Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Penerjemah

Agus Effendi dan Bahruddin Fananany, hlm. 89

 

Page 61: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

45

Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah

zakat...'.39

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta

mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan40

Adapun dalil berupa ijma’ ialah adanya

kesepakatan semua (ulama) umat Islam di semua negara

kesepakatan bahwa zakat adalah wajib. Bahkan, para

sahabat Nabi SAW sepakat untuk membunuh orang-

orang yang enggan mengeluarkan zakat. Dengan

demikian, barang siapa mengingkari kefarduannya,

berarti dia kafir atau – jika sebelumnya dia merupakan

seorang Muslim yang dibesarkan di daerah Muslim,

menurut kalangan para ulama – murtad.kepadanya

diterapkan hukum-hukum orang murtad. Seseorang

hendaknya menganjurkan untuk bertobat. Anjuran itu

dilakukan sebanyak tiga kali. Jika ada tidak mau berobat,

mereka harus dibunuh. Barang siapa mengingkari

kefarduan zakat karena tidak tahu, baik karena baru

memeluk Islam maupun karena dia hidup di daerah yang

jauh dari tempat ulama, hendaknya dia diberitahu tentang

hukumnya. Dia tidak dihukumi sebagai orang kafir sebab

dia memiliki uzur. 41

39 Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 43 40 Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 103 41Wahbah Al-Zuhayly, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Penerjemah

Agus Effendi dan Bahruddin Fananany, hlm. 90-91

 

Page 62: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

46

Menurut uraian di atas penulis dapat

menyimpulkan bahwa zakat adalah kewajiban yang

mutlak bagi setiap Muslim. Hal ini pun tercantum pada

undang-undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan

zakat BAB 1 pasal 1 ayat 2: “Zakat adalah harta yang

wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha

untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai

dengan syariat Islam”.42

3. Jenis-jenis Zakat

Secara umum zakat terbagi menjadi dua:

Pertama, zakat yang berhubungan dengan badab atau

disebut zakat fithrah. Kedua, zakat yang berhubungan

dengan harta atau zakat mal.43

a. Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus

dilakukan oleh setiap muslim yang mempunyai

kelebihan dari nafkah keluarga yang wajar yang

dilaksanakan maksimal sebelum khatib turun dari

mimbar pada hari raya Idul Fitri, sebagai tanda

syukur kepada Allah karena telah selesai menunaikan

ibadah puasa. Selain untuk menggembirakan hati

fakir miskin pada hari raya Idul Fitri, zakat fitrah

dimaksudkan untuk menyucibersihkan dosa-dosa

42 http://pusat.baznas.go.id/wpcontent/perpu/UndangUndang.pdf UU.

No. 23 Tahun 2011 diakses pada tanggal 29 maret 2018. Pukul 19:00 WIB. 43 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha,

(Jakarta: CED (Centre for Entrepreneurship Development), 2005) Cet. 1, hlm.

9

 

Page 63: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

47

kecil yang mungkin ada ketika melaksanakan puasa

ramadhan.44

Para fuqaha menyebut zakat ini dengan zakat

kepala, atau zakat perbudakan atau zakat badan.

Yang dimaksud dengan badan di sini adalah pribadi,

bukan badan yang merupakan lawan dari jiwa dan

nyawa.45

b. Zakat Maal (harta)

Zakat maal adalah bagian dari harta kekayaan

seseorang yang wajib dikeluarkan untuk golongan

orang-orang tertentu setelah dipunyai selama jangka

waktu tertentu dalam jumlah minimal tertentu.46

Adapun macam-macam zakat maal dibedakan

atas obyek zakatnya antara lain:

1) Hewan Ternak

Binatang-binatang ternak itu semuanya

diciptakan Allah untuk kepentingan manusia,

antara lain untuk ditungganginya sebagai

kendaraan, dimakan dagingnya, diminum

susunya dan diambil bulu dan kulitnya. Oleh

karena itu pantaslah Allah meminta para binatang

itu bersyukur atas nikmat yang telah

44 Lili Bariadi, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, hlm.

9-10. 45 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, (Jakarta: Litera AntarNusa, 1987),

hlm 921. 46 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf,

(Jakarta: UI Press 2012), hlm. 42.

 

Page 64: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

48

dianugerahkan-Nya kepada mereka.47

Dan realisasi dari syukur sebagaimana

dijelaskan dalam al-Qur’an maupun hadits adalah

dengan berzakat sesuai dengan ketentuan-

ketentuan agama.48

2) Hasil Pertanian

Hasil pertanian. Hasil pertanian yang

dimaksud adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau

tanaman yang bernilai ekonomis seperti biji-

bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan,

tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dll

Nishabnya sebanyak 5 wasaq= 300 sha‟= 652,8 kg

atau 653 kg. Kadar zakat yang harus dikeluarkan

sebanyak 1/10-nya jika hasil tanaman tersebut

tumbuh dan berkembang tanpa disiram atau tanpa

biaya perawatannya, tanpa membayar orang lain

untuk merawatnya. Apabila pemeliharaannya

memerlukan biaya maka kadar zakat yang harus

dikeluarkan sebanyak 1/20-nya.49

3) Emas dan Perak.

Meliputi harta yang terbuat dari emas dan

perak dalam bentuk apapun. Nisab zakat emas 20

47 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 168. 48Herry Munhanif, Tuntunan Praktis Zakat dan Permasalahannya,

(Cibubur: PT. Variapop, 2012), Cet Ke-1, hlm 5. 49 Syafi’i Hadzami, Tauhidihul Adillah, (Jakarta: Penerbit PT Alex

Media Kompetindo, 2010), hlm. 6.

 

Page 65: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

49

mitsqal, berat timbangannya 93,6 gram; zakatnya

1/40 (2,5 % = ½ mitsqal = 2,125 gram). Nisab

perak 200 dirham (624 gram) zakatnya 1/40 (2,5

%) = 5 dirham (15,6 gram).50

4) Harta Perniagaan.

Harta perniagaan adalah semua yang

diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam

berbagai jenisnya, baik berupa barang seperti alat-

alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan

disini termasuk yang diusahakan secara

perorangan maupun kelompok/ korporasi.

5) Hasill Tambang

Meliputi hasil dari proses penambangan

benda-benda yang terdapat dalam perut bumi/laut

dan memiliki nilai ekonomis seperti minyak,

logam, batu bara, mutiara dan lain-lain.

6) Barang Temuan (Rikaz)

Adalah harta yang diperoleh seseorang

yang berasal dari galian dalam tanah. Harta

tersebut ditanam oleh orang-orang dimasa

lampau dalm kurun waktu yang sudah cukup

lama, dan sudah tidak diketahui lagi pemilik yang

sebenarnya, karena tidak didapat keterangan

yang cukup untuk itu. Harta terpendam, biasanya

berupa emas atau perak, dan wajib dikeluarkan

50 Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam (Hukum Fiqh Islam). (Bandung:

Penerbit Sinar Baru Algensindo : 2011), hlm. 202.

 

Page 66: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

50

zakatnya sebanyak 1/5 atau 20% dari jumlah

harta terpendam tersebut. Ketentuan ini sesuai

dengan hadits Rasulullah SAW: “ zakat rikaz (

harta terpendam) adalah sebanyak seperlima”.

(HR. Bukhari dan Muslim).51

7) Zakat Profesi

Yakni zakat yang dikeluarkan dari

penghasilan profesi (hasil profesi) bila telah

mencapai nisab. Profesi dimaksud mencakup

profesi pegawai negeri atau swasta, konsultan,

dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta.

Jika penghasilannya selama setahun lebih dari

senilai 85 gram emas dan zakatnya dikeluarkan

setahun sekali sebesar 2,5% setelah dikurangi

kebutuhan pokok.52

4. Mustahik Zakat

Orang-orang atau golongan yang berhak menerima

zakat telah diatur dalam ajaran syariat Islam, yakni ada

delapan golongan (asnaf). Sebagaimana firman Allah:

51 Mohammad Asror Yusuf, Kaya Karena Allah, (Tangerang: Penerbit

PT Kawan Pustaka, 2004), hlm. 42. 52 Mia Siti Aminah, Muslimah career mencapai karir tertinggi

dihadapan Allah, keluarga, dan pekerjaan (Yogyakarta : Pustaka Grhatama:

2010), hlm. 119

 

Page 67: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

51

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah

untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-

pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang

sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang

diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi

Maha Bijaksana.53

a. Fakir

Yang dimaksud dengan fakir ialah mereka

yang tidak mempunyai harta atau penghasilan layak

dalam memenuhi keperluannya: sandang, pangan,

tempat tinggal dan segala keperluan pokok lainnya,

baik untuk diri sendiri ataupun bagi mereka yang

menjadi tanggungannya. Misalnya orang

memerlukan sepeluh dirham perhari, tapi yang ada

hanya empat, tiga atau dua dirham.54

b. Miskin

Yang disebut miskin ialah yang mempunyai

harta atau penghasilan layak dalam memenihi

53 Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 60 54 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 513.

 

Page 68: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

52

keperluannya dan orang yang menjadi

tanggungannya, tapi tidak sepenuhnya tercukupi,

seperti misalnya yang diperlukan sepuluh, tapi yang

ada hanya tujuh atau delapan, walaupun sudah

masuk satu nisab atau beberapa nisab.55

c. Amil Zakat

Yang dimaksud dengan amil zakat ialah

mereka yang melaksanakan segala kegiatan urusan

zakat, mulai dari para pengumpul sapai kepada

bendahara dan penjaganya. Juga mulai dari pencatat

sampai kepada penghitung yang mencatat keluar

masuk zakat, dan membagi kepada para

mustahiknya. Allah menyediakan upah bagi mereka

dari harta zakat sebagai imbalan dan tidak diambil

dari selain harta zakat.56

d. Muallaf

Yang dimaksud dengan golongan muallaf,

antara lain adalah mereka yang diharapkan

kecenderungan hatinya atau keyakinannya dapat

bertambah terhadap Islam, atau terhalang niat jahat

mereka atas kaum Muslimin, atau harapan akan

adanya kemanfaatan mereka dalam membela dan

55 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 513. 56 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 545

 

Page 69: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

53

menolong kaum Muslimin dari musuh.57

e. Riqab (memerdekakan budak belian)

Riqab adalah bentuk jamak dari Raqabah.

Istilah ini dalam Qur’an artinya budak belian laki-

laki (abid) dan bukan belian perempuan (amah).

Istilah ini diterangkan dalam kaitanya dengan

pembebasan atau pelepasan, seolah-olah Qur’an

memberikan Isyarah dengan kata kiasan ini

maksudnya, bahwa perbudakan bagi manusia tidak

ada bedanya seperti belenggu yang mengikatnya.

Membebaskan budak belian artinya sama dengan

menghilangkan atau melepaskan belengguyang

mengikatnya. 58

f. Garim (orang yang berutang)

Garimun adalah bentuk jamak dari garim

(dengan ghin panjang), artinya orang yang

mempunyai utang. Sedangkan gariim (dengan ra

panjang) adalah orang yang berutang, kadangkala

pula dipergunakan untuk orang yang mempunyai

piutang.59

g. Fisabilillah (di jalan Allah)

Sesungguhnya arti dari kalimat ini menurut

57 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 565. 58 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 587. 59 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 594.

 

Page 70: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

54

bahasa aslinya sudah jelas. Sabil adalah thariq/jalan.

Jadi sabilullah artinya jalan yang menyampaikan

pada ridha Allah, baik akidah maupun perbuatan.60

h. Ibnu Sabil

Menurut Jumhur ulama adalah kiasan untuk

musafir, yaitu orang yang melintas dari satu daerah

kedaerah lain.61

D. Kepercayaan

1. Pengertian Kepercayaan

Kepercayaan (trust atau belief) merupakan

keyakinan bahwa tindakan orang lain atau suatu

kelompok konsisten dengan kepercayaan mereka.

Kepercayaan lahir dari suatu proses secara perlahan

kemudian terakumulasi menjadi suatu bentuk

kepercayaan, dengan kata lain kepercayaan adalah

keyakinan kita bahwa di satu produk ada atribut tertentu.

Keyakinan ini muncul dari persepsi yang berulang

adanya pembelajaran dan pengalaman.62

Menurut Sumarwan. Kepercayaan adalah

kekuatan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu.

Kepercayaan itu sering disebut perkaitan objek-atribut

60 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 610. 61 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 645. 62 M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005), hlm. 62-63.

 

Page 71: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

55

(object-attribute linkage), yaitu kepercayaan konsumen

tentang kemungkinan adanya hubungan antara sebuah

objek dengan atributnya yang relevan. Sementara Mowen

dan Minor mendefinisikan Kepercayaan Konsumen

sebagai semua pengetahuan yang dimiliki oleh

konsumen, dan semua kesimpulan yang dibuat oleh

konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya.63

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa kepercayaan konsumen adalah kekuatan

pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua

kesimpulan yang dibuat konsumen bahwa produk

mempunyai objek, atribut dan manfaat.64

2. Model Kepercayaan

Model kepercayaan organisasional memasukkan

sifat kepribadian yang disebut kecenderungan untuk

percaya (propensity to trust). Kecenderungan

(propensity) dapat dianggap sebagai keinginan umum

untuk mempercayai orang lain. Kecenderungan akan

mempengaruhi seberapa banyak kepercayaan yang

dimiliki seseorang untuk orang yang dipercaya.

Kepercayaan melibatkan loncatan kognitif melampaui

harapan-harapan yang dijamin oleh dasar pemikiran dan

pengalaman. Untuk membangun sebuah kepercayaan

63 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan

Peraktis disertai: Himpunan Jurnal Penelitian, (Yogyakarta: ANDI OFFSET

(Penerbit ANDI), 2013), hlm. 201 64 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen, Pendekatan

Peraktis disertai: Himpunan Jurnal Penelitian, hlm. 202

 

Page 72: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

56

diperlukan tujuh core values, yaitu sebagai berikut:65

a. Keterbukaan

Kerahasiaan dan kurangnya transparansi

dalam menjalankan sesuatu akan mengganggu trust

building. Oleh karena itu diperlukan keterbukaan

antara kedua belah pihak agar keduanya dapat saling

percaya antara satu sama lain.

b. Kompeten

Kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas

atau peran dalam membangun pengetahuan dan

keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan

pembelajaran. Yakni sebagai syarat untuk dianggap

mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas

di bidang pekerjaan tertentu.

c. Kejujuran

Kejujuran merupakan elemen terpenting

dalam mendapatkan sebuah kepercayaan, hal ini

dimaksudkan untuk menghindari kecurangan yang

bersifat merugikan yang lain. Jujur bermakna

keselarasan antara berita dengan kenyataan yang ada.

Dengan kata lain jujur adalah berkata atau

memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan

dan kebenaran. Dalam penerapannya, secara hukum

tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari

ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan

65 Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,

2006), 380

 

Page 73: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

57

dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi.

d. Integritas

Integritas adalah keselarasan antara niat,

pikiran, perkataan dan perbuatan. Dalam prosesnya,

berjanji akan melaksanakan tugas secara bersih,

transparan, dan professional dalam arti akan

mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya

secara optimal untuk memberikan hasil kerja terbaik.

Orang yang berintegritas tinggi mempunyai sikap

yang tulus, jujur, berperilaku konsisten serta

berpegang teguh pada prinsip kebenaran untuk

menjalankan apa yang dikatakan secara bertanggung

jawab.

e. Akuntabilitas

Akuntabilitas merupakan dorongan psikologi

sosial yang dimiliki seseorang untuk

mempertanggungjawabkan sesuatu yang telah

dikerjakan kepada lingkungannya atau orang lain.

Akuntabilitas sekiranya dapat diukur dengan

pertanyaanpertanyaan tentang seberapa besar

motivasi menyelesaikan pekerjaan dan seberapa

besar usaha (daya pikir) untuk menyelesaikan

pekerjaan-pekerjaan tersebut.

f. Sharing

Sharing adalah sebuah pengakuan atau

pengungkapan diri terhadap orang lain yang

berfungsi untuk berbagi sesuatu untuk meringankan

 

Page 74: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

58

sebuah masalah. Sharing merupakan elemen penting

dalam membangun kepercayaan karena mempunyai

manfaat nilai.

g. Penghargaan.

Untuk mendorong sebuah kepercayaan

maka harus terdapat respek saling menghargai

antara satu sama lain.

Dari beberapa penjelasan ditas dapat disimpulkan

bahwasanya Kepercayaan merupakan hal penting bagi

lembaga pengelolaan zakat didefinisikan sebagai

kemauan muzaki untuk mengandalkan lembaga zakat

untuk menyalurkan zakatnya kepada mustahik zakat

karena muzaki yakin lembaga tersebut profesional,

amanah dan transparan. Disamping akan

menumbuhkan rasa kepercayaan tinggi masyarakat

terhadap lembaga zakat, dana zakat yang terkumpul

juga akan lebih optimal dalam segi pemanfaatan.

Dengan demikian, masyarakat akan lebih

berkomitmen terhadap lembaga amil zakat tersebut,

dan menjadikannya sebagai pilihan utama dalam

berzakat.

E. Muzaki

Definisi muzaki telah ditetapkan dalam UU. No. 23

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1

ayat 5: “Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha

 

Page 75: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

59

yang berkewajiban menunaikan zakat”.66

Pengertian Muzaki di atas tidak sulit untuk dipahami

karena jelas dan tegas dan tegas dikemukakan bahwa ada dua

jenis muzakki, Pertama, Orang Muslim; Kedua, badan yang

dimiliki orang muslim.67

Definisi ini tidak banyak berbeda dengan rumusan

jumhur ulama fiqih sebagaimana yang dikemukakan Qardawi

bahwa “zakat hanya diwajibkan untuk muslim saja. Banyak

ulama berpendapat bahwa zakat adalah anggota tubuh Islam

yang paling utama, oleh karena itu orang kafir tidak mungkin

diminta untuk melengkapinya”.68 Ahli atau penulis zakat lain

umumnya memang berpendapat senada dengan ulama yang

dimaksud oleh Qardawi kecuali sedikit.69

para ulama mengatakan, bahwa oleh karena zakat

adalah salah satu rukun Islam maka zakat tidaklah wajib bagi

orang kafir, begitu juga shalat dan puasa. Syairazi yang

dikuatkan oleh Nawawi berdasarkan pendaftar mazhab

syafi’i mengemukakan alasan lain mengapa zakat tidak

diwajibkan kepada orang kafir asli, yaitu bahwa zakat tidak

merupakan beban dan oleh karena itu tidak dibebankan

kepada orang kafir, baik kafir memusuhi Islam (harbi)

66 http://pusat.baznas.go.id/wpcontent/perpu/UndangUndang.pdf UU.

No. 23 Tahun 2011 diakses pada tanggal 29 maret 2018. Pukul 19:17 WIB. 67 Achyar Rusli, Zakat = Pajak Kajian Hermeneutik Terhadap Ayat-

ayat Zakat dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Renada, 2005), Cet. 1, hlm. 51 68 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 96 69 Achyar Rusli, Zakat = Pajak Kajian Hermeneutik Terhadap Ayat-

ayat Zakat dalam Al-Qur’an, hlm. 51.

 

Page 76: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

60

maupun yang hidup dibawah naungan Islam (zimmi). Ia tidak

terkena kewajiban itu pada saat kafir tersebut dan tidak pula

harus melunasinya apabila ia masuk Islam.70

Bila zakat tidak diwajibkan kepada bukan Muslim,

maka zakat itu tidak sah seandainya dibayar oleh orang kafir.

Oleh karena ia tidak memiliki persyaratan pertama yaitu

Islam. Allah berfirman, “Dan Kami hadapi segala amal yang

mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu debu yang

berterbangan.”71 Namun demikian amal kebajikan itu

meringankan hukuman di akhirat: hukuman adalah

penghinaan sedangkan imbalan adalah penghargaaan.72

Semuanya itu mengenai kafir asli. Tetapi orang yang

murtad atau beralih agama, minta perlindungan kita darinya,

bila zakat sudah diwajibkan kepadanya pada masa Islamnya,

maka zakat itu tidak gugur oleh karena murtadnya itu, sebab

zakat itu kewajiban yang tetap yang tidak gugur oleh karena

peralihan agama, tak ubahnya seperti hutang karena jatuh

bangkrut. Hal itu menuruti pendapat mazhab Syafi’i yang

berbeda dengan pendapat mazhab Hanafi.73

Tetapi ulama-ulama mazhab Syafi’i berbeda

pendapat tentang wajib zakat pada masa murtad tersebut.

Sebagian mengatakan bahwa zakat ditangguhkan, dan itulah

70 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm 97. 71 Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 23. 72 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, 97-98. 73 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, 98.

 

Page 77: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

61

yang benar, oleh karena zakat adalah hak orang-orang yang

melarat dan yang berhak lainnya yang tidak hilang karena

murtad, seperti halnya nafkah dan hutang.74

Dari berbagai uraian di atas penulis dapat

menyimpukan bahwasanya muzaki harus beragama Islam

atau Muslim, karena Islam merupakan persyaratan pertama

bagi seseorang yang wajib zakat dan badan badan usaha milik

orang muslim juga berkewajiban untuk berzakat.

sebagaimana hal ini juga tercantum dalam UU. No. 23 Tahun

2011 Tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1 ayat 5:

“Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha yang

berkewajiban menunaikan zakat”.

74 M. Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, hlm. 98.

 

Page 78: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

63

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN AMIL ZAKAT

NASIONAL PUSAT

A. BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)

1. Sejarah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah

lembaga nonstrultural yang dibentuk berdasarkan

Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat. Pembentukan BAZNAS pertama

kali ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 8 Tahun

2001 tentang Badan Amil Zakat Nasional sesuai amanat

Undang-Undang No. 38 Tahun 1999 tentang

pengelolaan zakat yang berlaku saat itu. Setelah

perubahan regulasi, BAZNAS pun berstatus sebagai

lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri

dan bertanggung jawab kepada presiden melalui

Menteri Agama.1

BAZNAS merupakan satu di antara sedikit

lembaga nonstruktural yang memberi kontribusi kepada

negara di bidang pembangunan kesejahteraan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan melalui

pengelolaan dana zakat. BAZNAS mendapat bantuan

pembiayaan dari APBN dan ‘hak amil’ sesuai ketentuan

1 Bambang Sudibyo dkk, Kumpulan Khutbah Zakat, (Jakarta: Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, 2017), hlm. 66.

 

Page 79: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

64

perundang-undangan, namun manfaat yang diberikan

BAZNAS kepada negara dan bangsa jauh lebih besar.

Dikaitkan dengan amanat UUD 1945 pasal 34 bahwa

“fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh

negara”, maka peran BAZNAS sangat menunjang tugas

negara. Juga berperan sebagai penyedia bantuan

jaminan sosial bagi fakir miskin di tanah air. Kehadiran

lembaga ini menopang tugas negara dalam

mensejahterakan masyarakat, sehingga sewajarnya

disokong oleh pemerintah.2

Dengan demikian, BAZNAS bersama

Pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal

pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam,

amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum,

terintegrasi dan akuntabilitas.3

Selama 11 tahun menjalankan amanah sebagai

badan zakat nasional, BAZNAS telah meraih

pencapaian sebagai berikut:4

a. BAZNAS menjadi rujukan untuk pengembangan

pengelolaan zakat di daerah terutama bagi BAZDA

baik Provinsi maupun BAZDA Kabupaten/Kota

2 Bambang Sudibyo dkk, Kumpulan Khutbah Zakat, hlm. 66-67. 3 Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat

Nasional RI”, (Jakarta: MZISWAF Manajemen Dakwah, 2018), hlm. 10. 4 Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat

Nasional RI”, hlm. 11.

 

Page 80: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

65

b. BAZNAS menjadi mitra kerja Komisi VIII DPR-

RI.

c. BAZNAS tercantum sebagai Badan Lainnya selain

Kementerian atau Lembaga yang menggunakan

dana APBN dalam jalur pertanggungjawaban

terklonsolidasi dalam Laporan Kementerian/

Lembaga pada kementerian Keuangan RI.

Berbagai penghargaan bagi BAZNAS dalam

empat tahun terakhir:5

a. BAZNAS berhasil memperoleh sertifikat ISO

selama empat tahun berturut-turut, yaitu:

b. Tahun 2008 BAZNAS mendapatkan sertifikat ISO

9001:2000

c. Tahun 2009, 2010 dan 2011 BAZNAS kembali

berhasil memperoleh sertifikat ISO, kali ini untuk

seri terbarunya, ISO 9001:2008. BAZNAS adalah

lembaga pertama yang memperoleh sertifikat ISO

9001:2008 untuk kategori seluruh unit kerja pada

tahun 2009.

d. Tahun 2009, BAZNAS juga mendapatkan

penghargaan The Best Quality Management dari

Karim Business Consulting

e. BAZNAS berhasil memperoleh predikat Laporan

Keuangan Terbaik untuk lembaga non departemen

versi Departemen Keuangan RI tahun 2008.

5 Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat

Nasional RI”, hlm. 11-12.

 

Page 81: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

66

f. BAZNAS meraih “The Best Innovation

Programme” dan “The Best in Transparency

Management” pada IMZ Award 2011.

2. Kedudukan Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS)6

a. BAZNAS merupakan Lembaga Pemerintah Non-

Struktural yang mandiri bertanggung jawab kepada

Presiden RI.

b. BAZNAS dibentuk dengan Keputusan Presiden

(Keppres) RI No. 8 Tahun 2001 tanggal 17 Januari

2001.

c. BAZNAS berwenang melaksanakan tugas

pengelolaan zakat secara nasional.

d. BAZNAS melaksanakan fungsi perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, pelaporan dan

pertanggung jawaban atas pengumpulan,

pendistribusian dan pendayagunaan zakat.

3. Asas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Di dalam penegelolaan zakat nasional terdapat

tujuh asas. Hal ini sebagaimana tercantum dalam UU

No. 23 Tahun 2011 Tentang pengelolaan Zakat.

Ketujuh asas tersebut adalah syariat Islam, amanah,

kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegritas

dan akuntabilitas.7

6 Nana Mintarti, Badan Amil Zakat Nasional, (Jakarta: Pusat Kajian

Strategis Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), 2016), hlm. 4. 7 Mohd. Nasir Tajang dkk, Rencana Strategis 2016-2020 Badan Amil

Zakat Nasional, (Jakarta: Badan Amil Zakat Nasional, 2016), hlm. 36

 

Page 82: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

67

4. Visi dan Misi8

Sebagai lembaga yang memiliki sertifikasi ISO

9001:2015, BAZNAS telah menetapkan Visi dan Misi

sebagai berikut:

Visi:

Menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di

dunia.

Misi:

a. Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS

kabupaten/kota, dan LAZ dalam mencapai target-

target nasional.

b. Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan zakat

nasional.

c. Mengoptimalkan pendistribusian dan

pendayagunaan zakat untuk pengentasan

kemiskinan, peningkatan kesejahteraan

masyarakat, dan pemoderasian kesenjangan sosial.

d. Menerapkan sistem manajemen keuangan yang

transparan dan akuntabel berbasis teknologi

informasi dan komunikasi terkini.

e. Menerapkan sistem pelayanan prima kepada

seluruh pemangku kepentingan zakat nasional.

8 Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat

Nasional RI”, hlm. 12-13.

 

Page 83: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

68

f. Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan

zakat nasional melalui sinergi ummat.

g. Terlibat aktif dan memimpin gerakan zakat dunia.

h. Mengarusutamakan zakat sebagai instrumen

pembangunan menuju masyarakat yang adil dan

makmur, baldatun thayyibatun warabbun ghafuur.

i. Mengembangkan kompetensi amil zakat yang

unggul dan menjadi rujukan dunia.

5. Fungsi dan Tugas

Di dalam Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang

Pengelolaan Zakat pada Pasal 6 disebutkan, BAZNAS

merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas

pengelolaan zakat secara nasional.9 Dalam

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6, BAZNAS menyelenggarakan fungsi:10

a. Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat;

b. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat;

c. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat; dan

d. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan

pengelolaan zakat.

9 Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Teknis

Evaluasi dan Pelaporan LPZ, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Zakat, Dirjen

Bimas Islam, Kemenag RI, 2012), hlm. 73. 10 Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Teknis

Evaluasi dan Pelaporan LPZ, hlm. 73-74.

 

Page 84: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

69

Untuk terlaksananya tugas dan fungsi tersebut,

maka BAZNAS memiliki kewenangan:11

a. Menghimpun, mendistribusikan, dan

mendayagunakan zakat.

b. Memberikan rekomendasi dalam pembentukan

BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota,

dan LAZ

c. Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat,

infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya

kepada BAZNAS Provinsi dan LAZ.

d. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,

BAZNAS dapat bekerja sama dengan pihak terkait

sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-

undangan.12

e. BAZNAS melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya

secara tertulis kepada Presiden melalui Menteri dan

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)

tahun.13

11 Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat

Nasional RI”, hlm. 11. 12 Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Teknis

Evaluasi dan Pelaporan LPZ, hlm. 74. 13 Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Teknis

Evaluasi dan Pelaporan LPZ, hlm. 74.

 

Page 85: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

70

6. Tujuan dan Arah Kebijakan14

a. Tujuan

Sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang

No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat

bahwa tujuan pengelolaan zakat nasional yaitu:

1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi

pelayanan dalam pengelolaan zakat.

2) Meningkatkan manfaat zakat untuk

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan

penanggulangan kemiskinan.

b. Arah kebijakan

Arah kebijakan BAZNAS sejalan dengan agenda

prioritas pembangunan tahun 2015-2019 (Nawa

Cita) yaitu: meningkatkan kualitas hidup manusia

dan masyarakat Indonesia.

BAZNAS menjadikan kurun 2016-2020 sebagai

“Kurun Kebangkitan Zakat”, dengan Rencana

Strategis 2016-2020 sebagai landasannya.

7. Struktur Organisasi15

a. Jajaran Komisioner

Komisioner Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Periode 2015-2020.

Ketua BAZNAS :

Prof. Dr. Bambang Soedibyo, MBA, CA

Wakil Ketua :

14 Nana Mintarti, Badan Amil Zakat Nasional, hlm. 6. 15 Nana Mintarti, Badan Amil Zakat Nasional, hlm. 10

 

Page 86: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

71

Dr. Zainulbahar Noor, SE., Mec

Anggota :

1) Dr. H. Mundzir Suparta, MA

2) Drs. KH. Masdar Mas’udi

3) Prof. Dr. H. Ahmad Satori Ismail

4) drh. Emmy Hamidiyah, M. Si

5) Drs. Irsyadul Halim

6) Ir. Nana Mintarti, MP

7) Prof. Dr. M. Machasin, MA

8) Drs. Nuryanto, MPA

9) Drs. Astera Primanto Bhakti, M, Tax

b. Sekretaris BAZNAS : Drs. H. Jaja Jaelani, MM

c. Jajaran Direktorat

Deputi BAZNAS : M. Arifin Purwakananta

Direktur Amil Zakat Nasional : M. Arifin

Purwakananta

Direktur Koordinator Pendistribusian dan

Pendayaguaan Zakat Nasiona : M. Nasir Tajang

Direktur Keuangan, SDM dan Umum: Kiagus M.

Thohir

Direktur Operasional : Wahyu TT Kuncahyo

Direktur PUSKAS : Dr. Irfan Syauqi Beik

d. Jajaran Divisi/Biro

Kepala Biro UPZ Nasional : Faisal Qasim

Kepala Biro Ritel Nasional: Fitriansyah Agus

Setiawan

Kepala Biro Layanan Muzakki: Rully Kurniawan

 

Page 87: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

72

Kepala Biro CSR : Agus Siswanto

Kepala Biro, Pendistribusian : Efri Samsul Bahri

Kepala Biro Perencanaan dan Pengembangan : Inna

Karunia

Kepala Biro IT dan Pelaporan: Achmad Setio

Adinugroho

Kepala Biro SDM, ADM, dan Umum, Kepala Biro

Keuangan: Dyah R. Andayani

Kepala Biro Hukum, Humas dan Kelembagaa:

Ahmad Hambali

Kepala Satuan, Audit Internal dan Kendali Mutu :

Andriadi

e. Struktur Organisasi BAZNAS

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Badan Amil Zakat

Nasional16

16 Nana Mintarti, Badan Amil Zakat Nasional, hlm. 10

 

Page 88: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

73

B. Program-Program Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS

1. Zakat Community Development17

Program Zakat Community Development

(ZCD) adalah program pengembangan komunitas

dengan mengintegrasikan aspek sosial (pendidikan,

kesehatan, agama, lingkungan, dan aspek sosial

lainnya) dan aspek ekonomi secara komprehensif yang

pendanaan utamanya bersumber dari zakat, infak, dan

sedekah sehingga terwujud masyarakat sejahtera dan

mandiri.

Program ZCD meliputi kegiatan pembangunan

masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga

terwujud masyarakat yang memiliki keberdayaan

dalam pendidikan, kesehatan, ekonomi dan kehidupan

beragama yang disebut dengan “Caturdaya

Masyarakat”. Caturdaya Masyarakat dalam Program

ZCD merupakan unsur utama dan saling terkait satu

dengan yang lain. Dengan demikian masyarakat dapat

dikategorikan sebagai masyarakat yang sejahtera dan

mandiri apabila telah memenuhi empat daya tersebut.

a. Prinsip Program

Program ZCD memiliki enam prinsip yang harus

ada dalam konsep dan tahapan pelaksanaan

17 Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat

Nasional RI”, hlm. 13-15

 

Page 89: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

74

program serta tertanam dalam diri pengelola dan

peserta program. Enam prinsip ZCD meliputi

Berbasis Komunitas, Syari’ah Islam, Partisipasi,

Kemanfaatan, Kesinambungan, dan Sinergi.

Makna dari masing-masing prinsip adalah sebagai

berikut:

1) Berbasis Komunitas; Program ZCD

dilaksanakan dengan sasaran

mustahik/penerima manfaat yang terkumpul

dalam suatu wilayah geografis atau suatu

tempat karena kondisi-kondisi khusus dan

dalam berbagai bentuk kegiatan yang

disepakati bersama.

2) Syari’ah Islam; Program ZCD dilaksanakan

berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum

Islam dalam penyaluran (tasharruf) zakat.

3) Partisipasi: Pelaksanaan Program ZCD

melibatkan secara langsung

mustahik/penerima manfaat mulai dari

tahapan perencanaan sampai dengan

pelaksanaan. Mustahik/penerima merupakan

pelaku (subyek) dan bukan sebagai obyek

program.

4) Kemanfaatan: Memberikan nilai tambah

material dan non material yang sebesar-

besarnya kepada mustahik/penerima manfaat.

 

Page 90: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

75

5) Kesinambungan; Program ZCD dilaksanakan

secara bertahap dalam jangka waktu tertentu

dan dengan kegiatan-kegiatan yang saling

terkait menuju tercapainya tujuan program.

6) Sinergi; Program ZCD merupakan program

terbuka untuk berbagai pihak terlibat baik

dalam pendanaan maupun pengelolaannya

sebagai wujud kerjasama dalam kebajikan

dan ketakwaan (ta’awun ‘alal birri wa taqwa).

b. Tujuan Program

Tujuan utama program ZDC adalah“Terwujudnya

Masyarakat Sejahtera dan Mandiri“.

Adapun tujuan khusus Program ZCD adalah:

1) Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian

mustahik/penerima manfaat tentang

kehidupan yang berkualitas.

2) Menumbuhkan partisipasi menuju

kemandirian masyarakat.

3) Menumbuhkan jaringan sosial ekonomi

kemasyarakatan.

4) Menciptakan program pemberdayaan yang

berkelanjutan dalam mewujudkan

kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

 

Page 91: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

76

2. Rumah Sehat BAZNAS18

Merupakan program layanan kesehatan

bersifat preventif, rehabilitatif, promotif, karitatif,

yang ditujukan gratis untuk mustahik, khususnya

fakir miskin dengan sistim membership. Motto

Rumah Sehat BAZNAS “Memberikan Layanan

secara Gratis, Humanis dan Professional.”

a. Sasaran Rumah Sehat BAZNAS

Kaum Dhuafa (fakir-miskin, orang-orang

terlantar, anak jalanan, dll)

1) Layanan Kesehatan bagi Dhuafa

2) “Rumah Sakit tanpa kasir”

3) GRATIS!!!

4) Sistem Membership

b. Konsep & Jenis Program

Rumah Sehat Baznas hanya untuk masyarakat

miskin secara GRATIS dengan sistem mem-

bership (1 membership untuk semua anggota

Keluarga).

Model pelayanan Rumah Sehat Baznas

diberikan dalam bentuk:

1) Pelayanan Dalam Ruang

2) Pelayanan Luar Ruang ( Unit Kesehatan

Keliling)

18 http://pusat.baznas.go.id/rumah-sehat-baznas/ diakses pada tanggal

8 April 2018, Pukul 17:45 WIB.

 

Page 92: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

77

Model pelayanan RUMAH SEHAT BAZNAS

diberikan dalam bentuk :

1) Pelayanan Dalam Ruang

2) Pelayanan Luar Ruang ( Unit Kesehatan

Keliling)

3. Rumah Cerdas Anak Bangsa19

Rumah Cerdas Anak Bangsa

(RCAB) adalah program pendanaan dan bimbingan

bagi siswa dan mahasiswa dalam bidang

pendidikan dan pelatihan sehingga menjadi

individu yang mandiri.

Latar Belakang

Indonesia berada dalam peringkat ke-108 di

antara bangsa- bangsa lain di dunia (Human index

2010) .

Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia

menyebabkan berbagai permasalahan, salah

satunya angka pengangguran terbuka 10,45 % dan

angka setengah pengangguran 28,16 % (BPS 2007).

Melihat kondisi ini, BAZNAS bermaksud

membuka jalan bagi masyarakat kurang mampu

dan mengajak mereka menatap tegap masa depan

melalui program pengembangan pendidikan.

19 http://pusat.baznas.go.id/rumah-cerdas-anak-bangsa/ diakses pada

tanggal 8 April 2018, pukul 17.52 WIB.

 

Page 93: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

78

Tujuan:

a. Mewujudkan tujuan nasional dibidang

pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa

b. Memberi kesempatan kepada anak-anak dari

keluarga kurang mampu secara ekonomi untuk

bersekolah hingga perguruan tinggi

c. Menyiapkan generasi penerus bangsa yang

memiliki integritas lifeskill (IQ, EQ dan SQ).

Program yang dilaksanakan :

a) Rumah Cerdas Primagama

b) Satu Keluarga Satu Sarjana(SKSS)

c) Sekolah Anak Jalanan

d) Beasiswa Dinnar

e) PPSDMS

f) Program Sarana Pintar

4. Program Layanan Mustahik20

Konter Layanan Mustahik (KLM) adalah

tempat pelayanan mustahik yang dibentuk

BAZNAS untuk memudahkan mustahik

mendapatkan bantuan sesuai kebutuhannya.

Bantuan yang disalurkan PPM berbentuk hibah

(program karitas), yang disalurkan untuk

perorangan maupun lembaga.

20 Muhamad Zen, Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat

Nasional RI”, hlm. 16-17.

 

Page 94: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

79

Konter Layanan Mustahik memberikan

pelayanan kepada mustahik dengan prinsip cepat,

tepat dan akurat.

Konter Layann Mustahik berlokasi di

Kantor Pusat BAZNAS, Jl. Kebon Sirih No 57,

Jakarta Pusat. Buka setiap hari kerja mulai pukul 9

pagi sampai dengan pukul 3 sore.

Bantuan Yang Diberin:

a. Bantuan kebutuhan hidup Mustahik

b. Bantuan kesehatan (bantuan pengobatan jalan)

c. Bantuan pendidikan (biaya tunggakan sekolah

dll)

d. Bantuan ibnu sabil (bantuan untuk orang

terlantar)

e. Bantuan Gharimin

f. Bantuan Mualaf

g. Bantuan fisabilillah

h. Bantuan advokasi pelayanan pendidikan,

kesehatan dll.

5. Program Tanggap Bencana21

Program Tanggap Bencana adalah program

MERESPON untuk memberikan bantuan kepada

masyarakat yang tertimpa musibah sesaat setelah

terjadi bencana. Program Tanggap bencana

meliputi tanggap darurat, evakuasi, recovery, dan

21 http://pusat.baznas.go.id/program-tanggap-bencana/ diakses pada

tanggal 8 April 2018, pukul 18:54 WIB.

 

Page 95: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

80

rekontruksi, pelaksanaan kegiatan tanggap darurat

bencana dilakukan makasimal 14 hari.

Program Tanggap Bencana dilakukan

bekerjasama dengan instansi pemerintah terkait

penanggulangan bencana dan Jaringan Relawan

Indonesia ( JARI ) yang tersebar di 33 propinsi dan

berbagai lembaga sosial. Dengan sisitem

kemitraan, Program Tanggap Bencana dapat

dilaksanakan sesegera mungkin, setelah terjadinya

bencana.

Gambar 3.2

Skema Program BTB

Sumber: Website Resmi BAZNAS Pusat

 

Page 96: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

81

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Unit Pengumpulan Zakat (UPZ)

1. Pengertian

Unit Pengumpulan Zakat (UPZ-BAZNAS)

adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk membantu

pengumpulan zakat sesuai dengan tingkatannya.

2. BAZNAS Pusat Membentuk UPZ pada Institusi

a. Kementerian

b. Lembaga Negara

c. Lembaga Non-Kementerian

d. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

e. Perusahaan Swasta Nasional atau Asing

f. Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri

g. Kantor Perwakilan Negara Asing/Lembaga Asing

h. Masjid Negara1

3. Kedudukan UPZ

a. UPZ merupakan satu kesatuan dari BAZNAS.

Dengan demikian segala kegiatan UPZ menjadi

tanggung jawab dan kewenangan BAZNAS serta

merupakan bagian catatan, laporan, kekayaan, dan

kewajiban BAZNAS.

1 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, (Jakarta:

BAZNAS, 2017), hlm. 7

 

Page 97: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

82

b. UPZ merupakan obyek audit dari kantor akuntan

publik, Satuan Audit Internal BAZNAS, audit

syariah Kementerian Agama Republik Indonesia.

4. Tugas dan Fungsi UPZ

a. Sosialisasi dan edukasi zakat pada masing-masing

Institusi yang menaungi UPZ

b. Pengumpulan zakat pada masing-masing Institusi

yang menaungi UPZ

c. Pendataan dan layanan muzakki pada masing-

masing Institusi yang menaungi UPZ

d. Penyerahaan Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ)

dan Bukti Setor Zakat (BSZ) yang diterbitkan oleh

BAZNAS

e. Penyusunan RKAT UPZ untuk Program

pengumpulan dan tugas pembantuan

pendistribusian dan pendayagunaan BAZNAS

f. Penyusunan laporan kegiatan pengumpulan dan

tugas pembantuan pendistribusian dan

pendayagunaan zakat BAZNAS.2

2Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 8

 

Page 98: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

83

5. Organisasi dan Struktur Unit Pengumpulan Zakat

(UPZ)

a. Penamaan UPZ yang dibentuk merupakan nama

gabungan antara BAZNAS dan masing-masing

Iinstitusi yang menaungi UPZ.

b. UPZ dibentuk dengan Keputusan Ketua BAZNAS

dan atau sesuai tingkatannya.

c. Organisasi UPZ terdiri atas Pengurus dan

Penasehat.

 

Page 99: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

84

d. Pengurus dan Penasehat UPZ diangkat untuk masa

jaban 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.3

6. Pengurus UPZ

a. Pengurus dan penasehat diangkat dan

diberhentikan berdasarkan Keputusan Ketua

BAZNAS.

b. Pengurus UPZ paling sedikit terdiri atas 1 (satu)

orang ketua, 1 (satu) orang sekretaris dan 1 (satu)

orang bendahara.

c. Pengurus UPZ berasal dari pejabat, pegawai,

pekerja, anggota, atau jama’ah dari Institusi yang

menaungi UPZ.

d. Pengurus dan/atau pelaksana UPZ dapat bersifat

ex-offico pada Pimpinan Institusi masing-masing.4

7. Tugas Penasehat UPZ

a. Memberikan pertimbangan dalam menetapkan

RKAT UPZ

b. Memberikan pertimbangan pelaksanaan

pengumpulan zakat

c. Mengawasi pengurus dalam menjalankan tugas

dan fungsi UPZ dan membantu pengurus dalam

menjalankan tugas dan fungsi UPZ

3 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 9 4 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 10

 

Page 100: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

85

8. Tugas Pengurus UPZ

a. Menetapkan RKAT UPZ setelah mendapat

pertimbangan penasehat,

b. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan tugas dan

fungsi UPZ,

c. Menyusun perencanaan pengumpulan zakat,

d. Melaksanakan pengumpulan zakat,

e. Melaksanakan pengelolaan data Muzakki,

f. Melakukan sosialisasi dan edukasi zakat,

g. Memberikan layanan konsultasi zakat,

h. Menyerahkan hasil pengumpulan zakat ke

BAZNAS sesuai dengan tingkatannya.

Dalam melaksankan tugasnya, pengurus

dam penasehat UPZ bertanggungjawab kepada

BAZNAS sesuai dengan tingkatannya dan secara

administratif dibina Institusi yang menaungi

UPZ.5

9. Tata Cara Pembentukan UPZ

a. UPZ dibentuk atas usulan BAZNAS atau usulan

dari pimpinan Institusi.

b. Pimpinan Institusi mengajukan permohonan

pemnbentukan UPZ kepada BAZNAS.

c. BAZNAS melakukan verifikasi administratif atas

pengajuan pembentukan UPZ dengan

5 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 11

 

Page 101: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

86

melampirkan susunan calon pengurus dan

penasehat UPZ.

d. Dalam hal persyaratan administratif telah

terpenuhi, BAZNAS menetapkan Keputusan

Pembentukan UPZ dengan lampiran Keputusan

pengangkatan Pengurus dan Penasehat UPZ.6

10. Mekanisme Kerja UPZ

a. UPZ melaksanakan mandat pengumpulan zakat

dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

melalui Payrol Sistem maupun Gerai ZIS.

b. Seluruh hasil pengumpulan dana zakat wajib

disetorkan pada Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS).

c. Dalam hal diperlukan, UPZ dapat melaksanakan

tugas pembantuan pendistribusian dan

pendayagunaan zakat

d. Tugas pembantuan pendistribusian dan

pendayagunaan zakat Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) paling banyak sebesar 70% (tujuh

puluh persen) dari dana yang dikumpulkan Unit

Pengumpulan Zakat (UPZ).

e. Dana zakat untuk tugas pembantuan

pendistribusian dan pendayagunaan zakat

disalurkan kepada UPZ paling lambat 5 (lima) hari

6 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 11

 

Page 102: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

87

kerja setelah dana pengumpulan UPZ diterima di

rekening Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

11. Mekanisme Kerja UPZ

a. UPZ mendapatkan bagian hak amil paling banyak

12,5% (dua belas koma lima persen) dari realisasi

tugas pembantuan pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

b. Dalam hal tugas pembantuan pendistribusian dan

pendayagunaan zakat tidak terlaksana secara

penuh maka bagian hak amil yang sudah

dibayarkan BAZNAS kepada UPZ dikompensasi

pada pembayaran bagian hak amil priode

berikutnya.

c. UPZ yang hanya melakukan tugas mengumpulkan

zakat dapat menggunakan dana pengumpulan

zakat paling besar 5% (lima persen) dari hasil

pengumpulan untuk operasional UPZ.

12. Keuangan UPZ

a. Dana operasional yang berasal dari hak amil

b. Bantuan dari institusi yang bersangkutan

c. Sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan dan syariat Islam.7

7 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 14

 

Page 103: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

88

13. Pelaporan UPZ dan Sistematika Pelaporan

UPZ wajib menyampaikan laporan pengumpulan dan

tugas pembantuan pendistribusian dan pendayagunaan

dana kepada setiap 1 (satu) bulan, 6 (enam) bulan dan

akhir bulan.

a. Realisasi penerimaan dana

b. Realisasi tugas pembantuan pendistribusian dan

pendayagunaan dana BAZNAS melalui UPZ

berdasarkan asnaf

c. Realisasi tugas pembantuan pendistribusian dan

pendayagunaaan dana BAZNAS melalui UPZ

berdasarkan program

d. Realisasi penggalangan muzakki dan penerimaan

manfaat

e. Realisasi penerimaan dan penggunaan dana

operasional.8

14. Manfaat Zakat Melalui UPZ

a. Sesuai dengan tuntunan syariah (Al-Qur’an dan

Al-Hadits) dan sirah Nabawiyyah maupun sirah

sahabat dan tabi’in

b. Legal dan Sah karena sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku

c. Untuk menjamin kepastian dan kedisiplinan

pembayar zakat

8 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 15

 

Page 104: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

89

d. Untuk menjamin kepastian, disiplin membayar

zakat dan menjaga perasaan rendah diri para

mustahik zakat apabila berhadapan langsung

untuk menerima zakat dari para muzakki

e. Untuk mencapai efesiensi dan efektivitas, serta

sasaran yang tepat dalam penggunaan harta zakat

menurut skala prioritas yang ada pada suatu

tempat

f. Alternatif pendanaan program pemberdayaan dan

kepedulian sosial di lingkungan perusahaan

g. Sesuai dengan prinsip modern dalam indirect

financial system.9

15. Mekanisme Pemotongan Zakat Pegawai Melalui

UPZ

a. Pemotongan zakat dikenakan kepada pegawai

yang berpenghasilan mencapai nisab zakat

penghasilan yakni sebesar Rp. 5.240.000/Bulan

dengan tarif 2,5%

b. Pegawai yang berniat menyalurkan

zakat/infak/sedekah secara bulanan melalui

BAZNAS, dapat mengisi Surat Kuasa

Pemotongan Gaji/Tunjangan untuk zakat

(terlampir) untuk kemudian diserahkan kepada

9 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 17

 

Page 105: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

90

bendaharawan Gaji di masing-masing unit kerja

tanggal 10 bulan berjalan.

c. Pengisian dan penyampaian Surat Kuasa

Pemotongan Gaji/Tunjangan untuk zakat kepada

bendaharawan cukup dilakukan sekali kecuali

terdapat perubahan informasi yang ingin

disampaikan.

d. Bendaharawan akan melakukan pemotongan

terhadap penghasilan setiap bulan sejumlah

zakat/infak/sedekah yang dikehendaki melalui

pemotongan Gaji/Tunjangan untuk kemudian

disetorkan seluruhnya ke rekening BAZNAS.

e. Bagi pegawai yang akan menyalurkan ke

mustahik (orang yang berhak menerima

zakat/infak/sedekah) yang ada dilingkungan

sekitarnya, pegawai dapat merekomendasikan

mustahik tersebut kepada BAZNAS melalui

pengurus UPZ BAZNAS.10

B. Ritel

1. Pengertian

Pengumpulan atau fundraising yang dilakukan oleh

BAZNAS melalui kerjasama tempat-tempat

pembelanjaan, tempat-tempat yang biasa banyak

10 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 18

 

Page 106: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

91

orang-orang kunjungi, seperti mall, minimarket,

aplikasi belanja online atau e-commeres, rekening

bank, kerjasama M-banking dan internet banking.11

2. Sasaran

Masyarakat luas dari berbagai kalangan profesi.

C. Program Pengumpulan dan Layanan ZIS12

1. Pengumpulan Dana

a. Unit Pengumpulan Zakat (UPZ)

b. Zakat individu dan lembaga

c. Kerjasama Program CSR

d. Donasi Pelanggan atau ritel

2. Layanan Pembayaran Zakat

a. Pembayaran ZIS melalui Konter BAZNAS

b. Pembayaran ZIS melalui Unit Pengumpulan Zakat

(UPZ) atau Payroll Sistem

c. Chanel pembayaran: Bank, ATM, (transfer, phone

&internet banking)

d. Aplikasi & landing page

e. E-Commerce (Bukalapak, Kitabisa dan lain-lain)

f. Layanan Jemput Zakat

g. Layanan Bis Zakat (mobil zakat keliling)

11 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Mohan Kepala Bagian

Layanan UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal

15 Agustus 2018 12 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 20

 

Page 107: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

92

3. Layanan Muzakki

a. Konsultasi dan konfirmasi zakat

b. Nomor pokok wajib zakat (NPWZ)

c. Bukti Setor Zakat (BSZ) dan Laporan Donasi

d. SMS atau Email Gateway

e. Muzakki Corner

D. Registrasi Muzakki

1. Nama Lengkap

2. Nomor Induk Pegawai/karyawan/anggota/jamaah

3. Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ)

4. Unit Institusi

5. Alamat Rumah

6. Nomor telepon/handphone

7. Alamat e-mail13

13 Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan BAZNAS No. 2 Tahun 2016

Tentang Pembentukan Dan Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, hlm. 21

 

Page 108: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

93

BAB V

STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA

MENINGKATKAN KEPERCAYAAN MUZAKKI PADA

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) PUSAT

A. Perumusan Strategi Fundraising BAZNAS Pusat Dalam

Upaya Meningkatkan Kepercayaan Muzakki

Sebagai sebuah Badan resmi yang dibentuk oleh

pemerintah BAZNAS Pusat memiliki tugas dan fungsi sebagai

amil zakat. Amil adalah salah satu profesi yang langsung

diperintahkan oleh Allah SWT, yang di antara 5 ibadah

mahdzah hanya ada satu yang ada petugasnya yaitu amil. Zakat

merupakan spesial langsung yang diperintahkan dalam Al-

Qur’an surat at-Taubah ayat 60 dan 103, ini merupakan

pedoman amil BAZNAS untuk menjalankan aktivitasnya yang

bersumber dari kaidah syariah.

Kemudian, karena BAZNAS berada dalam suatu negara

maka BAZNAS juga diatur oleh regulasi meskipun negara

Republik Indonesia ini bukan negara Islam yaitu negara

pancasila. Namun, Indonesia bukanlah negara sekuler yang

memisahkan antara agama dan negara, ada banyak hal-hal

kehidupan keagamaan yang diatur dalam tatanan kenegaraan di

negara Indonesia ini.1

1 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 109: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

94

Zakat sudah masuk di dalam negara Indonesia setelah

lahir UU No. 38 tahun 1999, pada waktu itu lahirlah undang-

undang zakat yang pertama kali untuk mendirikan Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS). Seiring perkembangannya pada

tahun 2011 ada perubahan terhadap undang-undang lama yaitu

lahirlah UU. No. 23 tahun 2011 tujuannya untuk mengatur dan

mengelola perzakatan yang ada di Indonesia. Di dalam UU. No.

23 tahun 2011 BAZNAS memiliki fungsi besar yaitu:

a. Fungsi Regulator Zakat, artinya BAZNAS punya

kewenangan untuk mengatur, mengeluarkan peraturan-

peraturan tentang pengelolaan zakat di Indonesia sesuai

dengan undang-undang yang ada diatasnya seperti, Perpres

(peraturan Presiden), Inpres (Intrupsi Presiden), Permenag

(peraturan Menteri Agama) dan Perbaznas (peraturan

Ketua BAZNAS). kemudian selanjutnya bisa dipakai

sebagai pedoman bagi seluruh OPZ (organisasi

pengeleloaan zakat) di Indonesia.

b. Fungsi Operator, artinya fungsi operator adalah fungsi

BAZNAS dalam pengelolaan zakat yaitu menghimpun dan

pendayagunan zakat. Jadi BAZNAS memiliki wewenang

untuk mengumpulkan atau menghimpun dana masyarakat

khususnya dana zakat dan dana sosial keagamaan lainya,

kemudian BAZNAS kelola untuk di distribusikan kepada

yang berhak dalam hal ini membantu pemerintah dalam

mengentaskan kemiskinan.

 

Page 110: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

95

c. Fungsi Koordinator Zakat, sesuai UU. No. 23 tahun 2011

pengelolaan zakat yang ada di Indonesia hanya ada satu

yaitu Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) baik

BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi dan BAZNAS

Kab/Kota. Kemudian masyarakat dapat membantu

BAZNAS dengan membentuk Lembaga Amil Zakat (LAZ)

untuk mengoptimalkan peran zakat seperti Dompet

Dhuafa, Rumah Zakat dan sebagainya. Fungsi koordinator

ini bukan berati lembaga-lembaga pengeloaan zakat swasta

harus menyetorkannya ke BAZNAS, akan tetapi hanya

mengatur dan mengkoordinasi agar pengelolaan zakat

nasional terarah dan tercatat dengan baik sehingga menjadi

satu data. Sampai saat ini banyak sekali lembaga-lembaga

yang menghimpun dana dari masyarakat atas nama zakat

yang tidak tahu pelaporannya seperti apa, dan pada

akhirnya dapat mengurangi ketidak percayaan masyarakat

terhadap Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).2

1. Analisis SWOT

a. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal dilakukan untuk

mengetahui tingkat kemampuan BAZNAS dalam

menjalankan kegiatan fundraising berdasarkan kondisi

internal organisasi. Untuk menganalisis lingkungan

internal maka perlu diidentifikasi faktor-faktor strategis

internal BAZNAS yang terdiri dari faktor kekuatan dan

2Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 111: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

96

faktor kelemahan. Identifikasi faktor-faktor internal

tersebut dilakukan dengan cara wawancara dengan para

responden yang berasal dari pihak internal BAZNAS.

Hasil dari wawancara tersebut telah ditemukan masing-

masing 5 faktor kekuatan dan kelemahan BAZNAS.3

Faktor-faktor kekuatan dan kelamahan

BAZNAS dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :

1) Kekuatan

a) Tokoh BAZNAS yang memiliki jaringan ke

Kementerian atau Lembaga Tinggi Negara.

Adanya tokoh BAZNAS yang disegani sedikit

banyak mempermudah proses sosialisasi dan

juga follow up karena memiliki koneksi

langsung dengan pengambil keputusan di

setiap kementerian maupun lembaga.

b) Transparansi dan akuntabilitas keuangan

BAZNAS. Faktor ini juga merupakan salah

satu dari yang terpenting sebagai nilai jual

BAZNAS dalam menawarkan jasa pengelolaan

zakat.

c) Program-program pemberdayaan unggulan.

Penyaluran zakat yang dilakukan oleh

BAZNAS mencakup skala nasional,

dibandingkan lembaga-lembaga zakat lain

3 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 112: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

97

yang belum mampu menyentuh hingga ke

seluruh pelosok negeri.

d) Model Penghimpunan dana zakat BAZNAS.

BAZNAS merupakan satu-satunya badan zakat

yang mengeluarkan NPWZ (nomor pokok

wajib zakat) bagi para muzakki yang

menyalurkan zakat di BAZNAS.

e) Kerjasama dengan lembaga-lembaga di dalam

maupun luar negeri. Kerjasama BAZNAS

dengan banyak lembaga perbankan serta

lembaga kemanusiaan memberikan

kemudahan-kemudahan bagi para muzakki.

1) Kelemahan

a) Sistem jaringan berbasis IT di BAZNAS daerah.

Hal ini menjadi kelemahan karena dapat

menghambat proses komunikasi, implementasi

Inpres dan juga evaluasi pengelolaan dana zakat

disebabkan sistem yang tidak online dengan

pusat.

b) Jumlah SDM terbatas. Total pegawai BAZNAS

di kantor pusat kurang lebih hanya sekitar 80

orang. Jumlah tersebut terbilang kecil bahkan

untuk mengelola dana zakat di pusat, terlebih

lagi untuk skala nasional.

c) Besaran APBN yang diterima BAZNAS. Tiap

tahunnya BAZNAS menerima bantuan dana

dari pemerintah melalui Kementerian Agama

 

Page 113: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

98

hanya sebesar 3 Milyar Rupiah. Nilai tersebut

digunakan oleh BAZNAS untuk seluruh

kepentingan operasional selama satu tahun.

d) Rangkap jabatan di BAZNAS pusat. Dengan

jumlah SDM terbatas dan begitu banyaknya

program yang dimiliki secara tidak langsung

memaksa sebagian pengurus untuk merangkap

jabatan.

e) Pemahaman tentang zakat yang belum merata di

kalangan amil. Banyaknya amil yang bekerja di

BAZNAS dari latar belakang yang berbeda

membuat pemahaman tentang zakat di kalangan

amil beragam.4

b. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk

mengetahui tingkat kemampuan BAZNAS dalam

menjalankan kegiatan fundraising berdasarkan kondisi

eksternal organisasi. Untuk menganalisis lingkungan

eksternal maka perlu diidentifikasi faktor-faktor

strategis eksternal BAZNAS yang terdiri dari faktor

peluang dan faktor hambatan. Identifikasi faktor-faktor

eksternal tersebut dilakukan dengan cara wawancara

dengan para responden yang berasal dari pihak internal

BAZNAS. Hasil dari wawancara tersebut telah

ditemukan masing-masing 5 faktor peluang dan

4 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 114: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

99

hambatan BAZNAS dalam menjalankan kegiatan

tersebut.5

Masing-masing faktor peluang dan hambatan

BAZNAS dalam menjalankan fundraising dijelaskan

lebih rinci sebagai berikut :

1) Peluang

a) Kabinet pemerintah. Hadirnya kepemerintahan di

bawah pimpinan Presiden Joko Widodo

diharapkan bisa membawa angin segar kepada

optimalisasi zakat oleh BAZNAS terkait Inpres

No.3/2014.

b) Pertumbuhan kelas menengah penduduk Muslim

Indonesia. Dengan potensi pasar yang begitu

besar, kelas menengah Muslim Indonesia tidak

bisa diabaikan begitu saja oleh para pemasar dari

berbagai industri, termasuk industri zakat.

c) Hubungan baik dengan Lembaga Amil Zakat

(LAZ) lain. Hubungan yang sudah terjalin dengan

para LAZ merupakan peluang yang baik untuk

menjadikan mereka sebagai perpanjangan tangan

BAZNAS dalam mensosialisasikan Inpres

No.3/2014.

d) Tokoh masyarakat yang pro pembayaran zakat via

amil zakat. Peran tokoh agama atau masyarakat

menjadi sangat penting ketika mereka mampu

5 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 115: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

100

mengajak masayarakat untuk membayar zakat

melalui amil.

e) Peningkatan iklim syariah di bidang ekonomi,

budaya, hiburan, dll. Berkembangnya produk-

produk Islami di Indonesia seperti kosmetik halal,

Salon Muslimah, hotel syariah, dll memberikan

peluang bagi BAZNAS untuk turut

mensosialisasikan pentingnya peran zakat di

tengah masyarakat.

2) Hambatan

a) Birokrasi di lingkungan kementerian/lembaga.

Birokrasi yang berbelit dan struktur organisasi

yang memiliki banyak hirarki menyulitkan

BAZNAS untuk melakukan pertemuan dengan

pihak pemegang keputusan di lingkungan

kementrian dan lembaga.

b) Sistem jaringan IT yang belum merata di

kementerian/lembaga. Faktor ini juga akan

menghambat kinerja BAZNAS dalam

menjalankan fundraising tersebut dikarenakan

BAZNAS menawarkan kerjasama pemungutan

zakat melalui sistem payroll.

c) Pemahaman tentang zakat yang masih rendah di

kalangan masyarakat umum. Kurangnya

informasi seputar zakat dan pengelolaan zakat di

tengah masyarakat membuat tingkat pemahaman

 

Page 116: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

101

zakat masyarakat Indonesia cenderung rendah

dan beragam.

d) Tingkat kepercayaan masyarakat yang rendah

terhadap lembaga pemerintah. Sebagai lembaga

pemerintah, hal ini menyulitkan karena

memberikan image yang kurang baik terhadap

BAZNAS di mata umum.

e) Muzaki di lingkungan kementerian/lembaga

mempunyai jaringan sendiri untuk menyalurkan

zakatnya. Hal ini dikarenakan masifnya promosi

LAZ lain dan kurangnya sosialisasi program

unggulan BAZNAS.6

c. Formulasi Strategi

Analisis SWOT (Strength-Weakness-

Opportunity-Threat) dilakukan untuk mendapatkan

strategi-strategi alternatif perusahaan yang akan

dikembangkan dengan melihat input dari analisis faktor

internal, faktor eksternal dan juga mengacu pada hasil

analisis Matriks Internal-Eksternal.

Analisis SWOT dilakukan dengan menggunakan

Matriks SWOT yang dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

internal yang dimiliki. Matriks SWOT yang dimana pada

matriks tersebut BAZNAS berada rata-rata sehingga

6 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 117: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

102

direkomendasikan BAZNAS paling baik dikendalikan

dengan strategi yang moderat yaitu menjaga dan

mempertahankan. Analisis perumusan strategi SO, WO,

ST dan WT ditunjukkan pada Gambar 5.1

Gambar.5.1

Matrik SWOT

S W

O Strategi S-O

1. Pemanfaatan Tokoh BAZNAS

untuk memperluas Jaringan di

lingkungan kementerian &

lembaga

2. Penguatan aliansi untuk

memberikan kemudahan

transaksi pembayaran zakat

bagi pegawai

Strategi W-O

1. Penguatan kapasitas SDM

2. Memperbaiki sistem IT di daerah

untuk meningkatkan pelayanan di

daerah

3. Melakukan pendekatan dengan

kabinet terkait APBN

T Strategi S-T

1. Penguatan aliansi untuk

mengkreasikan program zakat

campaign di lingkungan

kementerian dan lembaga

2. Pemanfaatan tokoh BAZNAS

untuk menembus birokrasi di

kementerian dan lembaga

Strategi W-T

1. Penunjukan staf PNS di tiap

lembaga untuk perpanjangan

tangan BAZNAS

 

Page 118: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

103

3. Meningkatkan kampanye

sebagai lembaga yang

transparan dan bersih

Matriks SWOT dipergunakan untuk memberikan

alternatif-alternatif strategi secara umum untuk BAZNAS

dalam menjalankan fundraising. Perumusan matriks

SWOT dihasilkan dari faktor-faktor strategi internal dan

faktor-faktor strategi eksternal yang memperlihatkan

posisi dan kondisi organisasi. Output yang dihasilkan

berupa alternatif strategi sebagai berikut:

1) Strategi S-O (Strenghs – Opportunities)

a) Pemanfaatan Tokoh BAZNAS untuk memperluas

Jaringan di lingkungan kementerian & lembaga.

b) Penguatan aliansi untuk memberikan kemudahan

transaksi pembayaran zakat bagi pegawai di

kementerian dan lembaga.

2) Strategi W-O (Weaknesses – Opportunities)

a) Penguatan kapasitas SDM.

b) Memperbaiki sistem IT di daerah untuk

meningkatkan pelayanan di daerah.

c) Melakukan pendekatan dengan kabinet terkait

APBN.

 

Page 119: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

104

3) Strategi S-T (Strengths – Therats)

a) Penguatan aliansi untuk mengkreasikan program

zakat campaign di lingkungan kementerian dan

lembaga

b) Pemanfaatan tokoh BAZNAS untuk menembus

birokrasi di kementerian dan lembaga

c) Meningkatkan kampanye sebagai lembaga yang

transparan dan bersih

4) Strategi W-T (Weaknesses – Thereats)

a) Melakukan strategi pemungutan dana zakat

melalui payroll dimana dana zakat dipotong pada

saat penggajian tiap bulannya.

B. Implementasi Fundraising Pada Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Pusat

Strategi fundraising yang diterapkan Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) yaitu berkaca dari perangnya Jenderal

Sudirman yang biasa disebut dengan strategi gerilya yaitu salah

satu perang terbesar yang dilakukan Jenderal Sudirman untuk

perang melawan belanda pada saat itu dengan kekuatan yang

sangat besar. Hal itu merupakan strategi Supit Urang atau Supit

Udang dalam bahasa jawa yang artinya Jenderal Sudirman

membuat dua kekuatan besar kanan dan kiri untuk menyerang

musuh. Sama halnya dengan Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS), BAZNAS dalam penghimpunan dana zakat terbagi

 

Page 120: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

105

menjadi 2 (dua) besar yaitu melalui Unit Pengumpulan Zakat

(UPZ) dan ritel.7

1. Strategi Unit Pengumpulan Zakat (UPZ)

Strategi Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) adalah

salah satu senjata yang dimiliki oleh Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) yang tidak dimilik oleh Lembaga

Amil Zakat lain. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

memiliki kuasa by low the regulation yaitu melalui aturan,

BAZNAS diperbolehkan sesuai undang-undang untuk

membentuk UPZ di Kementerian, Lembaga Tinggi Negara,

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Swasta

Nasional atau Asing, Perwakilan Republik Indonesia di

Luar Negeri, Kantor – kantor perwakilan negara asing atau

lembaga asing dan Masjid Negara. Kemudian dibentuk

sebuah unit yang bertugas mengumpulkan zakat atau

satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS. Kalau di

lembaga zakat swasta tidak boleh membuka UPZ sesuai

UU No. 23 tahun 2011 yang boleh membuka UPZ hanya

BAZNAS.

Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) mempunyai tugas

dan fungsi kerjasama dengan Instansi-Instansi terkait untuk

mengoptimalkan pengelolaan zakat yang ada di

wilayahnya masing-masing melalui potong gaji atau zakat

7 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 121: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

106

payroll Sistem yang terkumpul melalui bendahara atau

melalui Biro SDM kemudian akan disetorkan ke

BAZNAS.8

2. Strategi Fundraising Ritel

Strategi Fundraising Ritel adalah eceran, Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengajak kepada

masyarakat luas untuk berzakat di BAZNAS. Kalau UPZ

(Unit Pengumpulan Zakat) untuk pegawai negeri, pegawai

bumn dan karyawan itu jumlahnya kecil, total ASN

(Aparatur Sipil Negara) di Indonesia hanya 4 juta.

Sedangan masyarakat seluruh wilayah Indonesia sebesar

207.176.162 Jiwa, jika dikurangi penduduk miskin di

Indonesia 26,58 juta orang, maka penduduk muslim yang

membayar zakat ada sebanyak 180.596.162 jiwa ini yang

menjadi sasaran BAZNAS. Kalau UPZ yang sebelumnya

dijelaskan di fasilitasi, ada dorongan, ada perintah, ada

kekuasaan disitu ada peran untuk memotong gaji, kalau

ritel tidak ada. Jadi, BAZNAS mencoba mengajak

masyarakat berzakat tanpa ada kaitan apapun hanya

bermodalkan trust atau kepercayaan ini merupakan yang

ingin BAZNAS bangun. Strateginya sebagai berikut9:

8 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018. 9 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 122: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

107

a. Strategi Fundraising Communication

Fundraising communicaton yaitu Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat mensosialisasikan

kepada masyarakat mengenai BAZNAS dan zakat

melalui media-media, media outdor seperti spanduk,

baliho dan sebagainya, kemudian media elektronik

seperti televisi dan radio. Kalau tadi strategi besarnya

pengumpulan baznas ada 2 yaitu UPZ dan Ritel.

Kemudian strategi ritel memiliki 3 (tiga) strategi yaitu

Maketing Communication (MARCOM), fundraising

dan layanan muzakki.

Gambar 5.2

Alur Strategi Ritel BAZNAS

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Pusat

1) Strategi Marketing Communication (MARCOM)

Bertugas untuk menyiapkan materi-materi

kampanye kepada masyarakat seperti zakat,

 

Page 123: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

108

program BAZNAS, produk BAZNAS, program-

program pemberyaan baznas seperti ekonomi,

pendidikan dan lain-lain. Tujuannya agar

masyarakat tahu tentang zakat, fiqh zakat,

kegunaan dana zakat melalui media-media.

2) Strategi Fundraising

Setelah orang mengetahui tentang zakat

melalui koran, iklan-iklan dan spanduk-spanduk

ketika calon muzakki gajian ada kemauan ingin

membayar zakat, namun kebingungan mau bayar

zakat kemana. BAZNAS menyiapkan tim yang

bernama fundraising. Fundraising ini tugasnya

menyipkan channel pembayaran zakat, baik

melalui channel yang dimiliki baznas atau channel

yang lain. Fundraising ini menyiapkan produk dan

program baznas, kemudian dijual melalui

channel-channel yang ada di BAZNAS. Channel

yang BAZNAS miliki seperti rekening-rekening

diberbagai perbankan bisa melaui bank atau

transfer atm.

3) Layanan Muzakki

Selanjutnya setelah muzakki membayar

zakat, BAZNAS memberikan pelaporan dan bukti

setor zakat kepada muzakki untuk membuktikan

transparansi dana zakat. muzakki yang sudah

membayarkan zakatnya melalui BAZNAS,

BAZNAS berkewajiban untuk memberikan servis

 

Page 124: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

109

atau pelayanan dengan sebaik-baiknya diatas

ekspektasi yang muzakki harapkan, seperti orang

datang ke kantor BAZNAS bukan hanya dikasih

kwitansi, BSZ (Bukti Setor Zakat) dan doa akan

tetapi bisa diberikan minum, menyiapkan diri

untuk menjadi curhatan hati muzakki. Tujuannya

agar muzakki bisa menyumbangkan zakatnya ke

baznas lagi. Jika muzakkinya tidak menyumbang

lagi paling tidak muzakki itu menceritakan tentang

kebaikan layanan BAZNAS.10

b. Strategi Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility atau CSR

adalah dana bantuan sebagai tanggung jawab

perusahaan yang ditujukan untuk memperbaiki

kualitas dan lingkungan masyarakat perusahaan.

Strategi Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu

penghimpunan yang dimiliki Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Pusat dengan cara

mensosialisasikan dan menawarkan kerjasama

kepada mitra korporasi pelaksanaan CSR dengan

pendekatan program-program pemberdayaan yang

dimiliki BAZNAS untuk pencapaian tujuan-tujuan

pembangunan berkelanjutan sehingga lebih terukur

dan lebih efektif untuk masyarakat. Tujuan dari

kerjasama ini agar perusahan tersebut mau

10 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 125: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

110

menyumbangkan donasi CSR perushaannya melalui

BAZNAS.11

Dapat disimpulkan bahwa strategi besar

fundraising BAZNAS ada 2 (dua) yang pertama,

UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) kalau UPZ itu untuk

kementerian, ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS,

karyawan BUMN dan karyawan swasta dan yang

kedua, ritel adalah untuk masyarakat umum.

3. Strategi Program-Program Fundraising BAZNAS

Pusat12

a. Program Public Fund

Program public fund yaitu program

penghimpunan yang sumber dana pemasukanya

berasal dari masyarakat luas dari berbagai macam

profesi. Program ini terbagi menjadi 9 (sembilan)

program-program fundraising, yaitu:

1) Banking Channel

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat

menyiapkan rekening bank yang nantinya

muzakki bisa menyalurkan zakatnya melalui

transfer, bayar langsung ATM, aplikasi mobile

Banking, EDC, autodebet dan teller bank.

Strategi:

11 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018. 12 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 126: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

111

a) Membuka sebanyak-banyaknya rekening bank

b) Memplikasi rekening bank dengan nasabah

terbanyak

c) Membuka rekening dengan nomor cantik dan

nama yang mudah diingat

d) Memiisahkan rekening zakat, infak/sedekah

dengan rekening operasional

e) Mengkampanyekan nomor rekening di media

komunikasi BAZNAS (spanduk, benner, flyer,

majalah, news letter dan lain-lain)

f) Menempatkan informasi rekening dekat dengan

tempat strategis maupun dekat dengan tempat

pembayar (ATM, Pasar dan tempat pembelanjaan)

g) Mempublikasikan kepada masyarakat pada

moment gajian, THR dan Panen.

2) Gerai ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah)

Gerai ZIS adalah konter penerimaan zakat, saat ini

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat

memiliki 2 (dua) konter zakat tetap yang sudah aktif.

Pertama, Kantor Layanan Muzaki BAZNAS Kebon

Sirih. Kedua, Kantor BAZNAS Pusat. Dan konter-

konter zakat pada event Ramadhan dan menjelang

Kurban yang lokasinya di Mall, Perkantoran dan

Pasar/Pembelanjan.

Strategi:

a) Membuka layanan konter dilokasi yang strategis

b) Service Excellence (cepat, tepat dan smart)

 

Page 127: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

112

c) Menyediakan layanan non-tunai (EDC dan E-

Money/E-Kios)

d) Layanan konsultasi zakat

3) Agency

Agency adalah agen PBOB (Payment Point Online

Bank) atau agen pembayaran online seperti penyedia

pembayaran token listrik, pulsa dan lain-lain.

BAZNAS bekerjasama dengan agen tersebut untuk

membuka menu pembayaran zakat.

Strategi:

a) Kerjasama dengan agen-agen penyedia token

listrik, pulsa dan tiket

b) Memberikan insentif kepada agen sebagai bagian

dari biaya promosi

c) Membuat panduan singkat untuk agen

d) Membuat alat peraga kampanye di agen, seperti

poster, benner dan spanduk

4) Communities

BAZNAS bekerjasama dengan komunitas seperti,

komunias motor gede, komunitas mobil lari dan

komunias sepeda. BAZNAS masuk pada komunitas

tersebut untuk mengajak untuk mengadakan sebuah

kegiatan-kegiatan sosial sepert, santuanan anak yatim

dan dua’fa, sembako gratis yang langsung diberikan

kepada mustakhik. Namun, melalui pendekatan oleh

BAZNAS agar dana yang sudah dihimpun bisa

dikelola dengan produktif tidak hanya konsumtif

 

Page 128: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

113

melalui program-program pendistribusian yang

dimiliki oleh Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS).

Strategi:

a) Kerjasama komunitas pengajian, hobi atau

sekolah dan lain-lain.

b) Ajak terlibat dalam program pendistribusian

sebagai kegiatan sosial mereka.

5) Kasir Retailer

BAZNAS bekerjasama dengan retailer-retailer

terbesar yang ada di Indonesia dan toko-toko,

sehingga dari retailer ini bisa menerima zakat saat ini

BAZNAS bekerjasama dengan Lotte Mart, orang

berbelanja di Lotte Mart grosir dapat berdonasi di

kasir untuk memudahkan, semudah-mudahnya orang

membayar zakat.

Strategi:

a) Memanfaatkan jaringan toko tetailer, restaurant,

hotel menjadi tempat pembayaran donasi dari

kembalian belanja atau nominal sesuai dengan

keinginan donatur.

b) Mengajak orang yang sudah mendonasikan

dananya terlibat dalam program pendistribusian

sebagai kegiatan sosial perusahaan

meningkatkan brand Value.

 

Page 129: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

114

c) Membuat data based toko retailer yang

memiliki jaringan luas, sistem yang bagus, dan

memiliki kredibilitas layanan yang baik.

d) Metode penawaran melalui surat, audiensi dan

kerjasama yang menguntungkan semua pihak

6) Donasi Pelanggan

BAZNAS bekerjasama dengan perusahaan-

perusahaan yang menyediakan produk-produk

konsumsi orang, seperti produk air minum dan obat-

obatan. Dalam hal ini BAZNAS telah bekerjasama

dengan perusahaan air minum Ufia dan perusahaan

kimia farma, yang nantinya orang yang membeli

produk tersebut sudah termasuk berdonasi ke Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat.

Strategi:

a) Program donasi dengan nominal tertentu atas

setiap produk/ jasa yang dibeli pelanggan.

Misalnya dengan membeli produk A selama

periode tertentu otomatis berdonasi untuk

program sosial kemanusiaan.

b) Mengajak terlibat dalam program

pendistribusian sebagai kegiatan sosial

perusahaan meningkatkan brand value

c) Metode penawaran melalui surat, audiensi dan

kerjasama yang menguntungkan semua pihak

7) Muzakki Prima

 

Page 130: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

115

BAZNAS bekerjasama dengan publik figure,

pejabat, tokoh masyarakat, artis dan pengusaha

untuk menunaikan zakatnya melalu BAZNAS.

Strategi:

a) Mengajak publik figure, pejabat, tokoh

masyarakat, artis dan pengusaha untuk

menunaikan zakatnya melalu BAZNAS.

b) Membuat ceremonial dan publikasi yang

berkenan.

c) Mengajak terlibat dalam program

pendistribusian sebagai kegiatan sosial.

d) Metode penawaran melalu surat, audiensi dan

kerjasama.

e) Memanfaatkan jaringan BAZNAS

8) Sosial Bisnis

BAZNAS membuat sebuah bisnis benilai sosial

seperti, pakaian dan lai-lain yang nanti keuntunganya

digunakan sebagai dana sosial kemanusiaan pada

program pendistribusian BAZNAS dan bekerjasama

dengan perusahan indutri film yang nantinya setiap

orang membeli tiket film tersebut sudah berdonasi

melalui BAZNAS.

Strategi:

a) Aktivitas bisnis jual beli barang/jasa dan

keuntungan untuk donasi.

b) Penjualan marchandise, tiket amal, konser,

seminar dan lain-lain

 

Page 131: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

116

c) Untuk menekan biaya produksi bekerjasama

dengan mitra pengusaha, EO dan lain-lain.

d) Mengkampanyekan hasil keuntungan untuk

donasi kemanusiaan.

9) Natura

Natura adalah imbalan berupa barang. Hal ini

BAZNAS menerima donasi berupa barang, yang

nantinya barang tersebut diberikan kepada yang

berhak (mustahik) atau nanti barang tersebut dikelola

oleh BAZNAS dikonversi menjadi setara uang.

Strategi:

a) Menerima sumbangan dalam bentuk barang

yang dapat dimanfaatkan oleh mustahik atau

dikelola oleh BAZNAS untuk dikonversi

menjadi penerimaan setara uang.

b) Perlengkapan kantor, gedung, pakaian, sepatu

dan lain-lain.

Inti dari program-program tersebut

adalah BAZNAS mengetahui perputaran uang

itu dimana, orang mengeluarkan uang itu

dimana, maka BAZNAS mendekati tempat-

tempat perputaran uang inilah yang disebut pasar

zakat. pasar zakat yaitu di tempat yang ada

uangnya, hampir sama dengan industri

perdangan pada umumnya.

 

Page 132: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

117

b. Program Digital Fundraising13

Digital Fundraisng adalah membuka pembayaran

zakat melalui digital. Digital fundraising ini memiliki

3 (tiga) strategi, yaitu:

1) Internal Platform

Internal platform adalah aplikasi yang dibuat

BAZNAS yang nanti orang atau muzakki dapat

membayarkan zakatnya melalui aplikasi tersebut.

Ada 4 (empat) aplikasi yang dimiliki oleh BAZNAS:

a) B-Landing Page

b) Muzaki Corner

c) Kalkulator Zakat

d) Game & Apps

2) Eksternal Platform

Eksternal platform adalah aplikasi yang dibuat oleh

orang lain, yang nantinya muzakki dapat

menyalurklan zakatnya melalui aplikasi-aplikasi

yang bekerjasama dengan BAZNAS, seperti e-

commerce, Banking, Aplikasi dan Star-up Fintech.

Saat ini aplikasi yang bekerjasama dengan BAZNAS,

yaitu:

a) Bukalapak

b) Kita Bisa

c) Tokopedia

d) Kaskus

13 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 133: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

118

e) Bli-bli.com

f) Matahari Mall

g) Elevania

3) Sosmed (Sosial Media)

Sosial media yaitu BAZNAS mengajak orang-orang

untuk menunaikan zakatnya melalui media sosial

seperti, Instagram, FB Donation, Google Donation

dan Android & ISO Donation.

c. Program Layanan Muzakki atau CRM (Custumer

Relationship Manajemen)14

Setelah muzakki membayarkan zakatnya,

BAZNAS meminta data donatur sedetail mungkin

minimal nama, alamat, nomor telpon dan email. Sehingga

BAZNAS dapat berkomunikasi dengan orang yang telah

membayar zakat. Tujuannya untuk memberikan laporan

dan informasi tentang BAZNAS. Salah satu layanan

muzakki yang dimiliki oleh BAZNAS, yaitu:

1) Muzaki Care

Memberikan informasi mengenai BAZNAS:

a) Layanan Call Center

b) Konfirmasi Donatur

c) Konsultasi Zakat

d) Chat Online

2) Muzaki Process

Memperoses data muzakki dengan:

14 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 134: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

119

a) Menginput di SIMBA (Sistem Informasi

BAZNAS)

b) Memberikan BSZ (Bukti Setor Zakat)

c) Laporan Donasi

d) Pusat Data

3) Konter ZIS

Pelayanan zakat melalaui konter yang di yang

dimiliki BAZNAS dan jemput zakat.

4) Relationship

Memiliki hubungan baik dengan muzakki, tujuannya

untuk mengajak berdonasi kembali melalui

BAZNAS atau memberikan informasi hal-hal diluar

zakat:

a) Telemarketing

b) Digital Marketing

c) Wisata Zakat, yaitu mengunjungi lokasi-lokasi

program pemberdayaan yang dimiliki oleh

BAZNAS.

C. Evaluasi Fundraising Yang Telah Diterapkan Oleh Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat Terhadap Tingkat

Kepercayaan Para Muzakki

Pada dasarnya strategi bersifat progresif, dirancang

agar dapat tercapai pada masa yang akan datang. Proses

tahapan akhir dari strategi adalah evaluasi, yaitu melaporkan

hasil dari setiap kegiatan atau kinerja yang sudah dikerjakan.

 

Page 135: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

120

Adapun tujuanya adalah untuk mengetahui program yang

dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat

diterima oleh muzakki ataupun sebaliknya.

Setiap kegiatan yang dilakukan Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Pusat pasti mengalami kendala

khususnya dalam hal fundraising, untuk dapat memecahkan

kendala tersebut harus ada pengevaluasian. Maka dari itu

BAZNAS melaksanakan kegiatan evaluasi pada setiap satu

minggu sekali pada hari senin, biasa diadakan rapat

Direktorat, setelah rapat Direktorat ada rapat Divisi/Biro dan

ada juga rapat masing-masing bagaian penghimpunan.

Tujuannya untuk mengevaluasi kinerja seluruh amil BAZNAS

agar terpantau secara rutin sudah sampai mana kinerjanya dan

pekerjaan apa yang belum terselesaikan.

Pada evaluasi minggguan dibahas tentang kegiatan

fundraising dilapangan, membicarakan formulasi apa yang

tepat setelah melakukan fundraising dan mencari solusi dalam

memecahkan masalah tersebut. Dalam evaluasi bulanan

dibahas mengenai kendala yang dihadapi selama sebulan

praktek di lapangan untuk mencari jalan keluar atau solusi

dalam menyelesaikan masalah. Kemudian evaluasi tahunan

dilaksanakan untuk mengukur target pencapaian

penghimpunan zakat yang telah diiplementasikan apakah

mencapai target atau belum, kendala apa saja yang terjadi pada

saat fundraising untuk dijadikan pembelajaran dan mencari

 

Page 136: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

121

formulasi yang tepat untuk fundraising pada tahun yang akan

datang.15

Saat ini pengetahuan masyarakat tentang zakat setiap

tahun meningkat, salah satunya pada Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) penghimpunan tahun 2010 sampai 2017

itu meningkat dan pada 2015 sampai dengan 2017

kenaikannya sangat signifikan yakni 40%. Di sini kita bisa

lihat bahwa peningkatan jumlah muzakki 40% ini

menandakan bahwa terjadinya meningkatnya kepercayaan

muzakki kepada pada BAZNAS, sehingga muzakki percaya

menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya dibandingkan

dengan lembaga-lembaga lain.

Gambar 5.2

Grafik Pengumpulan BAZNAS Pusat Tahun 2010 – 2017

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Pusat

Begitu pula dengan BAZNAS memiliki semangat ini

berdasarkan trend pengumpulan BAZNAS Pusat data 2010-

15 Hasil wawancara dengan Bapak Mohan Kepala Bagian Layanan

UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal 15

Agustus 2018

 

Page 137: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

122

2015 rata-rata naiknya 20%. Pada tahun 2015, BAZNAS

membuat sebuah lompatan besar. BAZNAS tidak ingin

perolehan kenaikan hanya 20%, BAZNAS menginginkan ada

pertumbuhan yang lebih dari itu atau percepatan. Adapun

BAZNAS mentargetkan rata-rata diatas 30% dan ini terbukti

pada tahun 2015 – 2017 kenaikan pengimpuanan BAZNAS

pusat rata-rata kenaikan 40%, sebagaimana misi BAZNAS

menginginkan menjadi OPZ (Organisasi Pengelolaan Zakat)

terbesar di dunia sampai dengan tahun 2020 karena BAZNAS

tidak ingin hanya menetap kenaikannya hanya 20%, BAZNAS

memiliki target untuk terus naik penghimpunanya dari rata-

rata.16

1. Rekapitulasi Hasil Fundraising BAZNAS

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat

selalu berupaya dalam meningkatkan perolehan zakat

dalam setiap tahunnya dengan sistem yang diterapkan

BAZNAS Pusat yang digunakan untuk program

produktif. Diharapkan dapat membantu pemerintah dalam

mengentaskan kemiskinan dan membantu perekonomian

masyarakat. Transparansi dalam penerimaan zakat

sangatlah penting untuk mengetahui jumlah muzakki

yang menyalurkan zakatnya, jumlah dari hasil

fundraising dilakukan bulanan oleh BAZNAS Pusat, hasil

16 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018

 

Page 138: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

123

fundraising zakat sejak tahun 2016 sampai dengan 2017

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.17

Tabel 5.1

Hasil Fundraising BAZNAS Pusat pada Tahun 2016

– 2017

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Pusat

Berdasarkan tabel diatas menujukan peningkatan

fundraising BAZNAS Pusat pada tahun 2016 sampai

17 Hasil wawancara dengan Bapak Mohan Kepala Bagian Layanan

UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal 15

Agustus 2018

Bulan Tahun 2018 Tahun 2017

Januari 6,048,376,613.61 8,888,641,240.15

Februari 6,177,537,441.42 6,181,204,528.04

Maret 6,698,842,016.63 13,131,089,222.89

April 6,918,213,733.71 7,647,431,802.63

Mei 7,545,881,554.82 12,788,829,679.00

Juni 22,079,027,265.86 38,093,912,317.02

Juli 17,860,844,299.27 13,559,993,480.11

Agustus 8,363,526,417.51 10,914,269,233.60

September 6,529,939,023.37 9,161,461,916.79

Oktober 6,389,510,034.35 11,595,547,487.19

November 6,138,069,683.91 14,875,232,774.74

Desember 9,881,999,511.57 11,900,450,030.29

Jumlah 110,631,767,596.03 158,738,063,712.45

 

Page 139: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

124

2017 meningkat. Pada tahun 2016 perolehan zakatnya

sebesar 100,631,767,596,03 dan mengalami kenaikan

pada tahun 2017 sebesar 158,738,063,712.45. pada bulan

Juni dan juli di tahun 2016 terjadi kenaikan yang cukup

signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya,

karena pada kedua bulan tersebut adalah bulan ramadhan

dan idul fitri yang merupakan moment orang-orang untuk

membayarkan zakatnya melalui BAZNAS. Begitu juga

dengan bulan Mei dan Juni di tahun 2017 meningkat

perolehannya dibandingkan dengan bulan-bulan

sebelumnya dikarenakan bulan tersebut adalah bulan

ramadhan dan idul fitri.18

Gambar 5.2

Grafik Pekembangan Perolehan Zakat BAZNAS

Pusat

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Pusat

18 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala Biro

Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018

 

Page 140: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

125

2. Indikator Pelayanan dalam Meningkatkan

Kepercayaan Muzakki

Indikator pelayanan Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Pusat dalam pembayaran zakat pada

fundraising kementerian dan lembaga pemerintah kurang

optimal, dibandingkan dengan penghimpunan dana

perorangan. Dikarenakan sebagian muzakki sudah

membayarkan zakatnya melalui zakat via auto debit

maupun transfer dengan kemudahan pembayaran zakat

melaui program-program fundraising yang dimiliki

BAZNAS seperti e-commers, berbagai macam rekening

bank, melaui M-Banking, internet banking dan mesin

ATM atau muzakki perorangan bisa langsung datang ke

kantor layanan zakat BAZNAS dan jemput zakat. Kurang

optimalnya jemput zakat dan konter zakat pada

penghimpunan di kementerian dan lembaga pemerintah

dikarenakan para lembaga tersebut sudah menjadi UPZ

(unit pengumpulan zakat) BAZNAS yang artinya mereka

sudah otomatis terpotong zakatnya melalui via payrol

sistem. Namun demikian, jemput zakat dan konter zakat

sangat membantu bagi pegawai ataupun karyawan yang

ingin menyumbangkan Dana Sosial Keagamaan lainnya

(DSKL) seperti fidyah, bantuan kemanusiaan, kurban dan

dana selain zakat, infak dan sedekah.19

19 Hasil wawancara dengan Bapak Mohan Kepala Bagian Layanan

UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal 15

Agustus 2018

 

Page 141: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

126

Meskipun demikian, BAZNAS memiliki

kelebihan dalam memberikan servis terbaik kepada

muzakki agar kepercaayan muzakki selalu meningkat.

Tujuannya agar muzakki selalu membayarkan zakatnya

melalui BAZNAS, kalaupun tidak muzakki tersebut dapat

menceritakan kebaikan-kebaikan BAZNAS kepada orang

lain. Berikut layanan BAZNAS yang diberikan kepada

muzakki20:

a. Setiap transaksi yang dilakukan oleh muzakki yang

terkonfirmasi melalui SIMBA (Sistem Informasi

BAZNAS) yang diurus langsung oleh petugas

pelayanan BAZNAS, akan mendapatkan Laporan

Donasi (lapdon) yang nantinya dikirim oleh

BAZNAS. Jika pembayarannya melalui tranfer akan

dikiramkan Laporan Donasinya melalui kurir dan

Kalau transaksinya langsung melalui Kantor

Layanan BAZNAS akan dicetakan langsung oleh

petugasnya.

b. Setiap muzakki yang telah membayarkan zakatnya

akan mendapatkan notifikasi telah melakukan

pembayaran zakatnya langsung melalui email dan

sms atau whastapp.

c. Ketika muzakki membayarkan zakatnya, akan

mendapatkan kartu Nomor Pokok Wajib Zakat

20 Hasil wawancara dengan Bapak Mohan Kepala Bagian Layanan

UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal 15

Agustus 2018

 

Page 142: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

127

(NPWZ) yang nomornya dapat langsung diakses

melalui aplikasi muzaki corner.

d. Muzakki akan menerima Bukti Setor Zakat (BSZ),

yang dapat digunakan sebagai pengurang kena wajib

pajak pada SPT pajak (PP No. 60/2010)

e. Mendapatkan majalah BAZNAS dan zakat setiap 2

bulan.

f. Setiap bulan akan mendapatkan News Letter.

g. Konsultasi zakat dan diluar zakat.

3. Persentase Kepercayaan Muzakki terhadap BAZNAS

Pusat

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat, ada beragam alasan

kepercayaan sehingga muzakki menyetorkan zakatnya

melalui BAZNAS, Berikut persentasi alasan muzakki

membayarkan zakatnya melalui BAZNAS21:

Gambar 5.3

Bagan Alasan Muzakki Berdonasi ke BAZNAS

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Pusat

21 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala

Biro Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei 2018.

 

Page 143: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

128

a. Trust to BAZNAS Leaders, kepercayaan muzakki

terhadap pimpinan BAZNAS 2,18%,

b. Intruction, Kepercayaan Muzakki terhadap

intruksi/perintah Presiden 7,64%, (Inpres Presiden RI

No. 3 Tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan

Zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional)

c. Local Regulation, Kepercayaan Muzakki terhadap

peraturan perundang-undangan 17,82%,

d. Invited, Kepercayaan Mazakki terhadap diundang oleh

BAZNAS 8,00%

e. Trust to BAZNAS Management, Kepercayaan Muzakki

terhadap manajemen BAZNAS 64,36%

4. Realisasi Pencapaian Fundraising dan Tingkat

Kepercayaan Muzakki

Berdasarkan data yang diambil dari Bagian Databest

Muzaki, Biro Layanan Muzaki melalui Biro Pejabat

Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) BAZNAS

Pusat. Aktifitas pengimpunan yang dicapai oleh Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat selalu meningkat tiap

tahunnya. Total pengimpunan fundraising zakat dari tahun

2015 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan

sangat signifikan yang dapat dilihat dari perolehan

Pengumpulan dan perbandingan berdasarkan jenis dana pada

Tabel 5.4

 

Page 144: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

129

Tabel 5.4

Pengumpulan Dan Perbandingan Berdasarkan Jenis Dana

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Pusat

Dari jumlah perolehan fundraising BAZNAS di

atas menujukan pencapaian dan kenaikan jumlah dana

yang terkumpul dari tahun 2015, 2016 dan 2017

meningkat. Namun, pada tahun 2016 dana zakat fitrah

mengalami penurunan yang sangat drastis. Menurut Kepala

Bagian Layanan UPZ BAZNAS, Bapak Mohan

menyebutkan alasannya karena dalam hal ini

penghimpunan yang dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) pada tahun 2016 lebih fokus terhadap

penghimpunan Zakat Infak dan Sedekah saja, sehingga

untuk penghimpunan zakat fitrah tidak terlalu signifikan.22

22 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Mohan Kepala Bagian

Layanan UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional BAZNAS RI, pada tanggal

15 Agustus 2018

Jenis Dana Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017

Zakat 82,177,152,375 97,426,463,462 137,537,774,909

Infak/sedekah 11,757,117,578 13,646,535,969 16,004,328,496

DSKL - 376,400,000 -

Zakat Fitrah 41,802,075 2,545,000 285,684,566

Jumlah 94,068,893,820 111,690,914,428 153,542,103,405

 

Page 145: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

130

Evaluasi strategi yang diterapkan Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) dalam penghimpunan zakat

dapat di ukur dengan rumusan efektifitas sebagi berikut:

Efektifitas = Realisasi

Target

Strategi fundraising yang efektif dari dua strategi

yang diterapkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

yaitu UPZ dan Ritel dapat dibuktikan dari meningkatnya

jumlah muzakki di tahun 2016 dan 2017 dapat dilihat pada

Tabel 5.5 dan Tabel 5.6.

Tabel 5.5

Muzaki BAZNAS Tahun 2016

Sumber: Biro Layanan Muzakki BAZNAS Pusat

 

Page 146: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

131

Tabel 5.6

Muzaki BAZNAS Tahun 2017

Sumber: Biro Layanan Muzakki BAZNAS Pusat

Dari kedua tabel di atas menunjukan dari

muzakki BAZNAS Pusat yang sebelumnya 44,655

muzakki, pada tahun 2016 bertambah sebanyak 12,076

muzakki yang jumlahnya tergolong dari muzakki UPZ

3,949 muzakki dan muzakki Ritel 8,127 muzakki. Jika

ditotal data seluruh muzakki BAZNAS Pusat sampai

dengan tahun 2016 sebanyak 56,731 muzakki.

Terjadi peningkatan lagi pada tahun 2017

bertambah sebanyak 17,214 muzakki, yang tergolong

dari muzakki UPZ 6,961 dan muzakki Ritel 10,253

muzakki. Jika ditotal dengan seluruh muzakki

 

Page 147: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

132

2238733514

4531456731

74944

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Muzakki BAZNAS Pusat 2013 - 2017

BAZNAS Pusat sampai dengan 2017 sebanyak 73,945

muzakki yang terdiri dari 30,136 muzakki UPZ dan

43,808 muzakki Ritel.

Secara umum, strategi fundraising UPZ dan

Ritel dalam upaya meningkatkan kepercayaan

muzakki sangatlah efektif diterapkan Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat yang terbukti selalu

berupaya dalam meningkatkan jumlah dan

kepercayaan muzakki setiap tahunnya. dibuktikan

dengan semakin bertambahnya jumlah muzakki pada

tahun 2013 – 2017, pada tabel Tabel 5.7

Tabel.5.7

Grafik Pertumbuhan Jumlah Muzakki

Sumber: Dokumentasi BAZNAS Pusat

 

Page 148: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

133

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

mengenai strategi fundraising dalam upaya meningkatkan

kepercayaan muzakki yang diterapkan oleh Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Formulasi Strategi

SWOT dipergunakan untuk memberikan alternatif-

alternatif strategi secara umum untuk BAZNAS dalam

menjalankan fundraising. Perumusan matriks SWOT

dihasilkan dari faktor-faktor strategi internal dan

faktor-faktor strategi eksternal yang memperlihatkan

posisi dan kondisi organisasi. Output yang dihasilkan

berupa alternatif strategi sebagai berikut:

a. Strategi S-O (Strenghs – Opportunities)

1) Pemanfaatan Tokoh BAZNAS untuk

memperluas Jaringan di lingkungan

kementerian & lembaga.

2) Penguatan aliansi untuk memberikan

kemudahan transaksi pembayaran zakat bagi

pegawai di kementerian dan lembaga.

b. Strategi W-O (Weaknesses – Opportunities)

1) Penguatan kapasitas SDM.

2) Memperbaiki sistem IT di daerah untuk

meningkatkan pelayanan di daerah.

 

Page 149: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

134

3) Melakukan pendekatan dengan kabinet terkait

APBN.

c. Strategi S-T (Strengths – Therats)

1) aliansi untuk mengkreasikan program zakat

campaign di lingkungan kementerian dan

lembaga

2) Pemanfaatan tokoh BAZNAS untuk

menembus birokrasi di kementerian dan

lembaga

3) Meningkatkan kampanye sebagai lembaga

yang transparan dan bersih

d. Strategi W-T (Weaknesses – Thereats)

1) Melakukan strategi pemungutan dana zakat

melalui payroll dimana dana zakat dipotong

pada saat penggajian tiap bulannya.

2. Implementasi Strategi

BAZNAS dalam menerapkan strategi penghimpunan

dana zakat BAZNAS ada 2 (dua) yang pertama, UPZ

(Unit Pengumpulan Zakat) kalau UPZ itu untuk

kementerian, ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS,

karyawan BUMN dan karyawan swasta dan yang

kedua, ritel adalah untuk masyarakat umum.

3. Evaluasi Muzakki

Evaluasi strategi yang diterapkan Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) dalam penghimpunan zakat

dapat di ukur dengan rumusan efektifitas sebagi

berikut:

 

Page 150: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

135

Efektifitas = Realisasi

Target

Strategi fundraising yang efektif dari dua

strategi yang diterapkan Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) yaitu UPZ dan Ritel dapat

dibuktikan dari meningkatnya jumlah muzakki

dari tahun 2013 berjumlah 22,387 sampai

dengan 2017 berjumlah 74,944 muzakki

BAZNAS.

B. Saran

Walaupun hasil pengumpulan dan kepercayaan

muzakki mengalami peningkatan. Namun, fundraising

yang dilakukan oleh BAZNAS Pusat harus bisa ditingkat

lagi, agar strategi BAZNAS Pusat mampu mencapai target

secara lebih optimal.

Dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat

sebagai lembaga Pemerintah Non-strukturan yang

berwenang mengumpulkan zakat secara nasional harus

terus memberikan pelayanan yang terbaik atau service

excelent bagi muzakki agar selalu transparan, amanah, dan

akuntebel dan selalu berinovasi dalam membuat program

pemberdayaan yang lebih bermanfaat bagi mustahik, agar

muzakki lebih berminat menyalurkan zakatnya melalui

BAZNAS dan terus bertambah.

Berdasarkan hasil penelitian ddan pembahasan di

atas maka penulis memberikan saran dalam upaya jumlah

 

Page 151: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

136

penerimaan dana dan kepercayaan muzakki pada BAZNAS

Pusat:

1. Menambahkan jumlah pegawai BAZNAS agar kinerja

lebih maksimal dan tidak ada berperan ganda.

2. Menggalakkan lagi dalam hal sosialisasi tentang

BAZNAS dan zakat agar masyarakat lebih mengenal

BAZNAS dan paham bahwa zakat adalah kewajiban

yang harus ditunaikan.

3. Meningkatkan kualitas program pemberdayaan agar

pendistribusian dan pendayagunaan zakat agar lebih

tepat sasaran dan mustahik lebih terasa manfaatnya.

4. Terus tingkatkan pelayanan bagi muzakki

 

Page 152: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Hamid. dkk, Membangun Kemandirian Perempuan

Potensi dan Pola Derma Untuk Pemberdayaan

Perempuan, Serta Strategi Penggalangannya, (Depok:

Piramedia, 2009).

Al-Zuhayly, Wahbah. Zakat Kajian Berbagai Mazhab,

Penerjemah Agus Effendi dan Bahruddin Fananany

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1995).

Aminah, Mia Siti. Muslimah Career Mencapai Karir Tertinggi

dihadapan Allah, Keluarga, dan Pekerjaan (Yogyakarta :

Pustaka Grhatama: 2010).

Amir, M. Taufiq. Dinamika Pemasaran, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2005).

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), Cet Ke-9.

Bariadi, Lili, Muhammad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha,

(Jakarta: CED (Centre for Entrepreneurship

Development),2005) Cet. 1.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Kencana, 2011).

David, Fred R. Strategic Management, Penerjemah Ichsan Setyo

Budi, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006), buku I

Edisi 10

Doa, M. D Jamal, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk

Mengurangi Kemiskinan, (Jakarta: KORPUS, 2004).

 

Page 153: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Efendi, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi teori dan Praktek

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999).

Elsi, Kartika Sari. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. (Jakarta:

Grasindo, 2006)

Habies, Musa Dan Muhammad Najib, Manajemen Strategik

Dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi, (Jakarta:

PT. Gramedia, 2008).

Hafidhuddin, Didin. Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak,

Sedekah, (Jakarta: Gema Insani Press, 1998).

Hamidi. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan

Proposal dan Laporan Penelitian. (Malang: UMM Press.

2004).

Huda, Nurul dkk, Zakat Perspektif Mikro-Makro (Jakarta:

Prenadamedia Group, 2015).

Isnaini Lutfiana, Nurul. Evaluasi Penghimpunan dan Penyaluaran

Dana Zakat, ( Malang, 2009).

Kardiman, A. M. Pengantar Ilmu Manajemen (Jakarta: Pron

Hallindo t, t).

Kasiram. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, 2008.

Maman, Abdul Jalil dan Rafiudin. Prinsip- prinsip Strategi

Dakwah (Bandung : Pustaka Setia, 1997).

Meleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008)

Mintarti, Nana. Badan Amil Zakat Nasional, (Jakarta: Pusat Kajian

Strategis Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), 2016)

Muflih, Muhammad, Akutansi Zakat Kontemporer. (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2006).

 

Page 154: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf,

(Jakarta: UI Press 2012).

Munhanif, Herry. Tuntunan Praktis Zakat dan Permasalahannya,

(Cibubur: PT. Variapop, 2012).

Nawawi, Hadari. Manajemen Strategi Organisasi Non Profit

Bidang Pemerintahan dengan Ilustrasi dibidang

Pendidikan (Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press,

2000), Cet. Ke-1.

Nazir, M. Metode Penelitian (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003).

Norton, Michael. Menggalang Dana: Penuntun bagi Lembaga

Swadaya Masyarakat dan Organisasi Sukarela di negara-

negara selatan diterjemahkan oleh Masri Maris, (Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 2002).

Purwanto, April. Manajemen Fundraising Bagi Organisasi

Pengelola Zakat, (Jakarta: TERAS, 2009),

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008).

Qardawi, M. Yusuf. Hukum Zakat, diterjemahkan oleh Salman

Harun, Didin Hafidhuddin dan Hasanuddin, (Jakarta:

Litera AntarNusa, 1987).

Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam (Hukum Fiqh Islam). (Bandung:

Penerbit Sinar Baru Algensindo : 2011)

Rusli, Achyar. Zakat = Pajak Kajian Hermeneutik Terhadap Ayat-

ayat Zakat dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Renada, 2005).

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah, Perilaku Konsumen,

Pendekatan Peraktis disertai: Himpunan Jurnal

 

Page 155: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Penelitian, (Yogyakarta: ANDI OFFSET (Penerbit ANDI),

2013).

Santoso, Teguh. Marketing Strategic, (Jakarta: Oriza, 2011).

Siagian, Sondang. Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan

Strategi Organisasi (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986),

Cet. Ke-2.

Steiner, George A. dan John B. Miner, Kebijakan dan Strategi

Manajemen (Jakarta: Erlangga, 1997).

Sudibyo, Bambang dkk. Kumpulan Khutbah Zakat, (Jakarta:

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, 2017)

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabet,

2005).

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). (Bandung: Alfabeta, 2011).

Syafi’i, Hadzami. Tauhidihul Adillah, (Jakarta: Penerbit PT Alex

Media Kompetindo, 2010).

Tajang, Mohd. Nasir dkk, Rencana Strategis 2016-2020 Badan

Amil Zakat Nasional, (Jakarta: Badan Amil Zakat

Nasional, 2016)

Tim Institut Manajemen Zakat, Profil 7 LAZ Propinsi &

Kabupaten Potensial di Indonesia, (Ciputat: IMZ, 2006).

Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Manajemen

Pengelolaan Zakat, (Jakarta: Direktorat Pemberdayaan

Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam

Departemen Agama RI, 2009),

Tim Penyusun Direktorat Pemberdayaan Zakat, Petunjuk Teknis

Evaluasi dan Pelaporan LPZ, (Jakarta: Direktorat

 

Page 156: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Pemberdayaan Zakat, Dirjen Bimas Islam, Kemenag RI,

2012)

Tim Unit Pengumpulan Zakat BAZNAS, Tata Kelola UPZ di

Kementerian dan Lembaga, Sosialisasi Peraturan

BAZNAS No. 2 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan

Tata Kerja Unit Pengumpul Zakat, (Jakarta: BAZNAS,

2017).

Umar, Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet Ke-11

Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Tata Kelola Organisasi

Bisnis (Surabaya: Indeks, 2008 ), cet. 1.

Wahyudi, Agustinus Sri. Manajemen Strategik: Pengantar Proses

Berpikir Strategik (Medio: Binarupa Aksara, 1996), hlm.

16

Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,

2006).

Young, Joyce, dkk, Menggalang Dana untuk Organisasi Nirlaba

diterjemahkan oleh Siti Mashitoh, (Jakarta: PT. Ina

Publikatama, 2007).

Yusuf, Mohammad Asror. Kaya Karena Allah, (Tangerang:

Penerbit PT Kawan Pustaka, 2004).

Zen, Muhamad. Laporan Hasil Praktikum “Badan Amil Zakat

Nasional RI”, (Jakarta: MZISWAF Manajemen Dakwah,

2018)

Internet

Daulay, Saleh. Rimanews.com, Jakarta, 2015. Diakses pada

tanggal 14 Januari 2018 pukul 17:05 WIB

 

Page 157: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

http://pusat.baznas.go.id/program-tanggap-bencana/ diakses pada

tanggal 8 April 2018, pukul 18:54 WIB.

http://pusat.baznas.go.id/program-tanggap-bencana/ diakses pada

tanggal 8 April 2018, pukul 18:54 WIB.

http://pusat.baznas.go.id/rumah-cerdas-anak-bangsa/ diakses pada

tanggal 8 April 2018, pukul 17.52 WIB.

http://pusat.baznas.go.id/rumah-sehat-baznas/ diakses pada

tanggal 8 April 2018, Pukul 17:45 WIB.

https://bisnis.tempo.co/read/880413/baznas-sebut-potensi-zakat-

nasional-rp-271-triliun diakses pada tanggal 14 Januari 2018

pukul 19:48 WIB

https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321 diakses

pada 06 Juli 2018, pukul 16.15 WIB.

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/09/06/wow-

indonesia-negara-paling-dermawan-nomor-dua-di-dunia

diakses pada tanggal 06 Juli 2016, pukul 17.17 WIB

Muhsin Kalida, “Fundraising dalam Studi Pengembangan

Lembaga Kemasyarakatan”, Jurnal Aplikasi (Jurnal

Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama), vol V, NO. 2, (Desember,

2004), diunduh dari

http://digilib.uinsuka.ac.id/8370/1/MUHSIN%20KEMAS

YARAKATAN.pdf pada tanggal 5 April 2018, Pukul

10:32 WIB.

UU Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat dari

http://pusat.baznas.go.id/wpcontent/perpu/UndangUndang

%20No%2023%20Tahun%202011%20tentang%20Pengelo

laan%20Zakat.pdf diakses pada tanggal 14 Januari 2018.

Pukul 20:09 WIB

 

Page 158: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Wawancara

Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Fitriansyah AS (Kepala

Biro Ritel Nasional BAZNAS RI), pada tanggal 11 Mei

2018. Pukul 14.50

Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Mohan Kepala Bagian

Layanan UPZ (Unit Pengumpulan Zakat) Nasional

BAZNAS RI, pada tanggal 15 Agustus 2018. Pukul 15.08

 

Page 159: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Hasil Transkip Wawancara

Narasumber : Fitriansyah AS

Jabatan : Kepala Biro Ritel Nasional BAZNAS RI

Tempat : Kantor BAZNAS Pusat Wisma Sirca

Hari/Tanggal : Jumat, 12 Mei 2018.

Waktu : 14.50 – Selesai

T (Tanya)

J (Jawab)

T: Siapa yang menjadi sasaran fundraising zakat?

J: Sasaran muzakki UPZ: Seluruh pegawai dan pejabat di

Kementerian, Lembaga Negara, Lembaga Non-Kementerian,

BUMN (Badan Usaha Milik Negara, Perusahaan Swasta Nasional

atau Asing, Perwakilan Republik Indonesia di Luar NegerI,

Kantor-kantor Perwakilan Negara Asing/Lembaga Asing dan

Masjid Negara. Sasaran Ritel: Seluruh masyarakat luas dari

berbagai profesi. Layanan muzakki: Seluruh Masyarakat Luas.

CSR: seluruh mitra perusahaan yang memiliki dana CSR

T: Bagaimana iplementasi strategi yang diterapkan BAZNAS

dalam fundraising zakat?

J: Strategi fundraising Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

yaitu berkaca dari perangnya Jenderal Sudirman yang biasa disebut

dengan strategi gerilya yaitu salah satu perang terbesar yang

dilakukan Jenderal Sudirman untuk perang melawan belanda pada

 

Page 160: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

saat itu dengan kekuatan yang sangat besar. Hal itu merupakan

strategi Supit Urang atau Supit Udang dalam bahasa jawa yang

artinya Jenderal Sudirman membuat dua kekuatan besar kanan dan

kiri untuk menyerang musuh. Sama halnya dengan Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS), BAZNAS dalam penghimpunan dana

zakat terbagi menjadi 2 (dua) besar yaitu melalui Unit

Pengumpulan Zakat (UPZ) dan ritel.

T: Metode apa yang dilakukan BAZNAS dalam menghimpun

dana zakat?

J: Metode yang dilakukan BAZNAS dalam menghimpun dana

zakat yaitu menggunakan metode direct and indirect.

T: Salah satu keberhasilan penghimpuanan zakat adalah

dengan membangun kerjasama dengan pihak lain dalam hal

ini adalah muzakki (perorangan atau badan usaha),

bagaimana bentuk kerjasama yang dilakukan BAZNAS

dalam menjalin hubungan dan kepercayaan kepada muzakki

tersebut?

J: Dengan cara mensosialisasikan dan menawarkan kerjasama

kepada mitra korporasi pelaksanaan CSR dengan pendekatan

program-program pemberdayaan yang dimiliki BAZNAS untuk

pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan sehingga

lebih terukur dan lebih efektif untuk masyarakat

T: Untuk meningkatkan kepercayaan muzakki dalam hal

membayar zakat, bagaimana bentuk strategi yang diterapkan

BAZNAS?

 

Page 161: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

J: BAZNAS memberikan pelaporan dan bukti setor zakat kepada

muzakki untuk membuktikan transparansi dana zakat. muzakki

yang sudah membayarkan zakatnya melalui BAZNAS, BAZNAS

berkewajiban untuk memberikan servis atau pelayanan dengan

sebaik-baiknya diatas ekspektasi yang muzakki harapkan, seperti

orang datang ke kantor BAZNAS bukan hanya dikasih kwitansi,

BSZ (Bukti Setor Zakat) dan doa akan tetapi bisa diberikan minum,

menyiapkan diri untuk menjadi curhatan hati muzakki. Tujuannya

agar muzakki bisa menyumbangkan zakatnya ke baznas lagi. Jika

muzakkinya tidak menyumbang lagi paling tidak muzakki itu

menceritakan tentang kebaikan layanan BAZNAS.

T: Adakah data yang membuktikan tingkat kepercayaan

muzakki?

J: Ada, berdasarkan data yang dimiliki oleh baznas ada beragam

alasan kepercayaan sehingga muzakki menyetorkan zakatnya

melalu baznas.

1. Kepercayaan Muzakki terhadap pimpinan BAZNAS sebesar

2,18%

2. Kepercayaan Muzakki terhadap intruksi/perintah atah arahan

BAZNAS 7,64%

3. Kepercayaan Muzakki terhadap peraturan perundang-

undangan 17,82%

4. Kepercayaan Mazakki terhadap diundang oleh BAZNAS

8,00%

5. Kepercayaan Muzakki terhadap manajemen BAZNAS

64,36%

 

Page 162: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Jakarta, 10 September 2018

Fitriansyah AS

Kepala Biro Ritel Nasional

 

Page 163: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Hasil Transkip Wawancara

Narasumber : Mohan, SE, MEi

Jabatan : Kepala Bagian Layanan UPZ BAZNAS RI

Tempat : Kantor BAZNAS Pusat Wisma Sirca

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Agustus 2018

Waktu : 15.08 – Selesai

T (Tanya)

J (Jawab)

T: Bagaimana keadaan pengetahuan masyarakat tentang

zakat?

J : Untuk Saat ini pengetahuan masyarakat tentang zakat setiap

tahun meningkat, salah satunya pada Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) penghimpunan tahun 2010 sampai 2017 itu meningkat

dan pada 2015 sampai dengan 2017 kenaikannya sangat signifikan

yakni 40%. Di sini kita bisa lihat bahwa peningkatan jumlah

muzakki 40% ini menandakan bahwa terjadinya kepercayaan

muzakki kepada pada BAZNAS, sehingga muzakki percaya

menyalurkan zakat, infaq dan sedekahnya dibandingkan dengan

lembaga-lembaga lain.

T: Apakah di baznas ada divisi penghimpunan? Kalau ada apa

tugas divisi penghimpuanan?

 

Page 164: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

J: Ada, untuk saat ini pada tahun 2018 yang baru dibentuk kemarin

belum satu bulan ada 4 Divisi penghimpunan yang sebelumnya

hanya 3 Divisi dibawah Direktorat Amil Zakat Nasional. Yaitu:

1. Divisi UPZ (Unit Pengumpulan Zakat)

2. Divisi Ritel

3. Divisi Layanan Muzakki

4. Divisi Corporate (Divisi Baru)

Tugas dari Divisi Penghimpunan adalah Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) menghimpun dana zakat dari muzakki

(pembayar zakat), yaitu ketika muzakki membayar zakat ke Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS), BAZNAS membuatkan

laporannya dan dari laporan tersebut dana zakat di salurkannya di

seluruh indonesia dan internasional tapi lebih besar diserap di

nasional.

T: Apa saja tugas masing masing divisi penghimpunan

BAZNAS?

J: Tugas-tugas penghimpunan BAZNAS:

1. Divisi UPZ: Dimana tugasnya adalah menghimpun dana

zakat dari BUMN, BUMS, Kementerian/Lembaga Negara,

Lembaga Swasta Nasional dan Masjid Negara.

2. Divisi Ritel: Ritel ini menghimpuanan dana zakat dari

icommers, kerja sama dengan lembaga-lembaga lain atau

lembaga icommer lain seperti tokopedia, bukalapak,

kerjasama ovo dan lain sebagainya, bentuk kerjasamanya

seperti apa bisa kerjasama dalam bentuk program

 

Page 165: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

kemanusiaan, program kurban, program ramadhan dll.

Banyak melalui tickes, go pay, gojek dan sebagainya, atau

icommers bekerja sama melalui mbanking, atau kerja sama

melalui internet banking

3. Divisi Layanan Muzakki: setiap muzakki yang

membayarkan zakatnya ke baznas nanti dicatat dan

muzakki tersebut mendapatkan NPWZ yakni Nomor

Pokok Wajib Zakat dimana para muzakki bisa mengakses

zakat mereka ataupun bisa melihat besaran dana zakat yang

disetorkan ke baznas misal muzakki A setiap bulan

berzakat 50.000 dari bulan ke 1 dan ke 3 tercatat caranya

dengan masuk ke aplikasi muzakki corner dan masukan ID

nomor NPWZnya dari npwz sendiri ini bisa di cetakkan

bukti setor zakat. bukti setor zakat ini yakni bukti zakat kita

selama 1 tahun atau setiap tahun akan tercatat mulai

pertama kali kita membayar zakat sampai sekarang.

4. Divisi Corporate: menghimpun dana zakat dari

perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia (ini

divisi baru terbentuk kemarin dan belum satu bulan)

T: Bagaimana upaya-upaya sosialisasi zakat yang dilakukan

BAZNAS kepada Muzakki (Perorangan atau badan usaha)?

J: Upaya upaya sosialisasi zakat ini sangat penting untuk salah

satunya untuk mendakwahkan zakat ini agar terserap ke seluruh

umat muslim di indonesia. Dengan cara apa? Yang pertama, kita

menyurati kalau untuk perusahaan atau badan usaha, setelah

mendapatkan surat jawaban, kemudian sosialisasi, setelah

 

Page 166: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

sosialisasi kita audiensi, setelah audiensi dan audiensi itu

tahapannya kita langsung kerjasama dan di bentuk UPZ. Yang

kedua, kalo untuk perorangan itu bisa langsung melalui email, wa,

dan sms atau mengajak langsung melalui volunteer-volunteer kami

yang tersebar di seluruh Indonesia.

T: Apa saja program-program fundraising BAZNAS?

J: Program-program fundraising baznas itu setiap divisi

penghimpunan itu punya programnya masing-masing

1. UPZ: Programnya adalah mensosialisasikan zakat di

Kementerian/Lembaga Negara, BUMN, BUMS dan

Masjid Negara sampai terbentuknya Unit Pengumpulan

Zakat di lembaga tersebut.

2. Ritel: yakni mengumpulkan zakat melalui Icommers,

rekening bank, Mbanking dan sebagainya.

3. Layanan: programnya memberikan pelayanan terbaik atau

pelayanan prima.

4. Caorporate: memberikan pelayanan pada muzakki di

corporate yang dimana laporannya itu kita transparan.

T: Dari masing-masing program yang disebutkan, manakah

yang menjadi program unggulan khususnya program dalam

hal meningkatkan kepercayaan muzakki?

J: Sebenarnya program-program yang disebutkan tadi semuanya

penting dan itu menjadi program unggulan semuanya. Kenapa kita

membuat program tersebut? Ya karena yang dari 4 program itu

adalah unggulan. Dan yang paling bagus disini adalah program

 

Page 167: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

untuk memberikan pelayanan jadi, yang ditekankan yang lebih

baiknya itu kalo dilihat semunya baik tapi untuk pelayanan harus

lebih baik, kenapa pelayanan harus lebih baik? Karena setelah dana

zakat disalurkan muzakki pada zaman milenial kan kepo jadi

pengen melihat dana zakatnya disalurkan kemana? Zakat saya

kemana? Nantinya muzakki sendiri bisa lihat laporan zakat yang

diberikan oleh baznas.

T: Sistem pelayanan seperti apa dalam menghimpun dana

zakat?

J: Seperti jelaskan tadi kita memberikan pelayanan prima, dari

mulai muzakki memberbayarkan zakatnya kita cetakan NPWZ

(Nomor Pokok Wajib Zakat), terus kita cetakan bukti setor

zakatnya, muzakki juga mendapatkan akun muzakki corner untuk

melihat rician zakat yg disetorkan, dan juga kami akan

memberikan laporan tiap tahun kepada muzakki, laporan itu bisa

pertriwulan, persemester dan juga tahunan bisa berbentu hardcopy

atau softcopy biasanya berbentuk softcopy.

T: Apakah ada evaluasi dari setiap fundraising? Bentuk

evaluasi seperti apa yang diterapkan BAZNAS?

J: Ada, evaluasi kita lakukan setiap satu minggu sekali, dimana

setiap kegiatan-kegiatan kita setiap satu minggu setiap hari senin

kita adakan rapat Direktorat, setelah rapat direktorat ada juga rapat

divisi dan ada juga rapat masing-masing bagian. Tujuannya untuk

mengevaluasi kinerja kita, sudah sampai mana kinerja kita, dan

pekerjaan apa yang belum terselesaikan.

 

Page 168: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

T: Kemudian Bagaimana evaluasi fundraising yang telah

diterapkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat

terhadap tingkat kepercayaan para muzakki?

J: Untuk pengevaluasian tersebut dalam tingkat kepercayaan

muzakki yakni kita memberikan masukan kalo misalkan ada cash

ya kita adakan audiensi kepada pihak pihak perusahaan tersebut,

kalo ada kerjasama program kita kawal programnya sampai

selesai, kalau ada kegiatan kebencanaan kita bantu turun langsung

ke lokasi tersebut, yang saya sebutkan tadi pelaksanaan

evaluasinya setiap minggu sekali dan untuk evaluasi besarnya kita

ada evaluasi pertriwulan, persemester dan tahunan

T: Bagaimana cara memecahkan masalah?

J: Untuk memecahkan masalah di baznas dengan melakukan

evaluasi tersebut akan ketemu masalahnya seperti apa, misal ada

kerjasama program yang terhambat dalam hal penyalurannya atau

pencarian dananya. Kita selesaikan dulu dimana letak

hambatannya, dimana yang jadi maslah dan agar selesai semuanya.

Dari mulai menghimpun dana zakat. contoh dari upz menyetorkan

dana zakat 100 juta igin membuat program dan programnya itu

agak mandek ya kita bantu. Kita bantu kita turun langsung dan dari

dana yang terkumpul itu bisa serap kembali di lembaga atau

perusahaan tersebut. Kalo untuk di ritel kita memberikan

keleluasaan kepada pihak yang bekerjasama dengan baznas seperti

tokopedia, bukalapak dsb. Yakni untuk mensosialisasikan

program-program baznas yang ada di icommers tsb. Kalo ada

masalah kita selesaikan masalahnya. Kalo misalkan di icommers

 

Page 169: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

setorannya udah di seter kepada pembeli tapi laporannya tidak

masuk langsung kita konfirmasi kepada muzakkinya dimana

masalahnya. Dan ketemulah letak permasalahannya seperti itu.

Terus kalo kalo di layanan misalkan muzakki udah membayar

zakat tapi belum mendapat konfirmasi atau notifikasi. Seperti

ucapan terima kasih melalui email, sms dan wa. Biasanya

masalanya itu muzakki sudah membayarkan zakatnya namun

belum diberikan laporan.

T: Apakah sampai saat ini ada kendala dalam melakukan

fundraising?

J: Kendala dalam melakukan fundraising adalah oengetahuan

masyarakat tentang zakat itu masih minim meskipun ada kenaikan

namun tidak signifikan. Terus juga ketika kita mengadakan

kerjasama mungkin ada beberapa kendala yaitu di pucuk

kepemimpinan. Misal kita sudah melakukan fundraising di

kementerian atau lembaga negara surat udah tembus terus audiensi

sudah selesai tapi mentok di bagian dirjen ataupun pak menterinya.

Dari segi teknis sebagainya dan kendala-kendala disini bukan

berarti menjadi masalah bagi kita tapi ini adalah menjadi tantangan

bagi kita. Karena setiap masalah itu pasti ada solusi.

Jakarta, 10 September 2018

 

Page 170: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

 

Page 171: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

 

Page 172: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

 

Page 173: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Lampiran I

NARASUMBER

Bersama Bapak Fitriansyah AS, Kepala Biro Ritel Nasional

BAZNAS RI. Setelah melakukan wawancara.

Bersama Bapak Mohan, Kepala Bagian Layanan UPZ BAZNAS

RI. Setelah melakukan wawancara.

 

Page 174: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Lampiran II

ALAT PERAGA KAMPANYE FUNDRAISING REKENING

BANK

 

Page 175: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Lampiran III

Gerai/Konter Layanan Zakat

 

Page 176: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Lampiran IV

KERJASAMA MITRA KOMUNITAS

FUNDRAISING MELALUI DONASI PELANGGAN

 

Page 177: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Lampiran V

MUZAKKI PRIMA

(Mengajak Publik Figure Untuk Berzakat)

PATNERSHIP:

 

Page 178: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Lampiran VI

Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ), Laporan Donasi dan

Bukti Setor Zakat

Majalah BAZNAS

 

Page 179: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Lampiran VII

FORM KUASA PEMOTONGAN ZAKAT PEGAWAI

 

Page 180: STRATEGI FUNDRAISING DALAM UPAYA MENINGKATKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42679/1/MUHAMMAD... · PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH . FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN

Lampiran VIII

Email, SMS Notifikasi dan Aplikasi Muzakki