dakwah nabi muhammad saw di medinah dan mekah
DESCRIPTION
Semoga dapat bermanfaatTRANSCRIPT
MAKALAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW SETELAH MENJADI RASUL
KELOMPOK 5 KELAS X IPA 3
NAMA ANGGOTA :
1. CATUR HARYO PRASTOWO (08)2. HAFIDZ SETIYADI (14)3. RATMA WATI DEWI (25)4. SAVITRI PERMATA BUNDA PRATIWI (27) 5. SEPTYA IKA SARI (28)
SMA NEGERI 7 PURWOREJO
JALAN KI. MANGUNKARSO 1 PURWOREJO
TAHUN AJARAN 2013 / 2014
1
Kata Pengantar
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan rahmat-Nya. Sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu mengumpulkan materi dan gambar.
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk meningkatkan pegetahuan dan ketaqwaan
teman-teman tentang Agama Islam.
Penulis telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin , tapi ada
pepatah “ tak ada gading yang tak retak ”. Demikiannya dengan makalah ini masih
banyak ditemui kekurangan.
Akhirnya penulis berharap makalah ini membawa manfaat untuk teman-teman
dan sebagai sumbangsih bagi dunia pendidikan.
Purworejo, 17 September 2013
Penulis
2
Daftar Isi
I. Judul 1II. Kata Pengantar 2
III. Daftar Isi 3
IV. BAB 1 (Pembahasan dan Isi)
a.Pengangkatan Nabi Muhammad Saw Menjadi Rasul 4
b.Kondisi Masyarakat Sebelum Islam Disebar Luaskan 4
c.Misi Dakwah (Kerasulan) Nabi Muhammad SAW 5
d.Dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah 5
e.Tantangan dan Hambatan Dakwah Nabi Periode Mekkah 13
f. Dakwah Rasulullah SAW pada periode Medinah 16
g.Sikap dan Perilaku 19
V. BAB II (Kesimpulan)
a. Kesimpulan 21VI. Daftar Pusaka 23
3
BAB I
PEMBAHASAN DAN ISI
I. Pengangkatan Nabi Muhammad Menjadi Rasul
Pengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi
pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau
sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun.
Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota
Mekah.
Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai
dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang
pertama kali yakni Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-
Qur’an pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-
Qur’an.
Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-‘Alaq:
1-5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT
agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat
manusia.
Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode
Mekah) selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah
diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat,
yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah
dinamakan Surah Makkiyyah.
II. Kondisi Masyarakat Sebelum Islam Disebar Luaskan :
a. Kondisi Kebudayaan (Positif) :
1) Menghormati dan Memuliakan Tamu
2) Masyarakat dapat meciptakan syair-syair yang terkenal
b. Kondisi Kebudayaan (Negatif)
1) Mengubur anak/bayi perempuan yang masih hidup
4
2) Tatakrama kurang baik , misalnya dalam cara makan dan minum
3) Fanatisme kabilah begitu kuat
III. Misi Dakwah (Kerasulan) Nabi Muhammad SAW :
a) Mendorong timbulnya kesadaran umat manusia agar mau
melakukan kegiatan belajar dan mengajar
b) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sepanjang hayat
c) Mengeluarkan manusia dari kehidupan dzulumat (kegelapan)
kepada kehidupan yang terang benderang.
d) Memberantas sikap Jahiliyah
e) Menyelamatkan manusia dari tepi jurang kehancuran yang
disebabkan karena pertikaian
f) Melakukan pencerahan batin kepada manusia agar sehat rohani
dan jasmaninya
g) Menyadarkan manusia agar tidak melakukan perbuatan yang
menimbulkan bencana di muka bumi, seperti permusuhan dan
peperangan
IV. Dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah
Masyarakat arab jahiliyah pada periode mekah. Objek dakwah
Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab Jahiliyah,
atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang
agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh
dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu,
seperti Nabi Adam A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama
penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka
letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-
berhala yang termahsyur bernama: Ma’abi, Hubai, Khuza’ah, Lata, Uzza
dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang
menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabi’in.
5
Adapun ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan
Rasulullah SAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:
a. Keesaan Allah SWT
b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
c. Kesucian jiwa
d. Persaudaraan dan Persatuan
Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar
masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral
dan hokum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan
nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan
yang luhur tersebut sebagai berikut:
1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 Tahun
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah
SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di
lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat
dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan
dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid
(istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu
Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah
dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu
Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu
Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).
Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga
ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk
Islam, mereka adalah:
۞ Abdul Amar dari Bani Zuhrah
۞ Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris
۞ Utsman bin Affan
6
۞ Zubair bin Awam
۞ Sa’ad bin Abu Waqqas
۞ Thalhah bin Ubaidillah.
Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut
Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).
2. Dakwah secara terang-terangan
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari
kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah
SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu
tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah As Syu’araa’ (QS 26) ayat 214-
216.
[26:214] Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
�يَن� �ُمْؤ�ِم�ِن اْل ِم�َن� �َع�َك� �َب اَّت �ُم�َن� ْل �اَح�َك� ِن َج� َو�اْخ�ِف�ْض�
[26:215] dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.
وَن� �َع�ُم�ُل َّت ِم�ُم�ا ��ِر�يٌء َب �ي �ِّن ِإ َف�ُقْل� َع�َص�و�َك� �َن� َف�ِإ
[26:216] Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah: “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan”;
� َح�يِم اْلِر� �َع�ِز�يِز� اْل َع�ُل�ى �ْل� �و�َّك َو�َّت
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan
ini antara lain sebaga berikut:
Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk
menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau
banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari
7
kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi
merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu
Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah,
terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk
berkumpul di Bukit Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah
menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy,
yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar
bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun
ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).
Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para
penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di
luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain:
۞ Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.
۞ Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum
........Daus.
۞ Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah).
Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku
Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M,
sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya
lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr,
pimpinan kaum Salamah.
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada
gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan
menghasilkan Bai’atul Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut
merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan
melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka
memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar
berhijrah ke Yatsrib.
8
3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan
Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang
dakwah Rasulullah SAW, yakni:
Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat
keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua
orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam
masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan,
sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.
Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang
adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam
akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab
neraka.
Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa
berat meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan
leluhur mereka. Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan
berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam
melarang menyembah berhala.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan
menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara
lain:
۞ Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin
Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan
Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di
luar batas perikemanusiaan.
۞ Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW
agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat
kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di
saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan
melakukan penyembahan terhadap berhala.
9
Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah
satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya,
termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk
berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu
memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke
Habasyah terjadi pada tahun 615 M.
Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah,
karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk
Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab.
Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih
kejam lagi.
Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke
Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu
Thalib.
Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman
Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri
Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun
wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka
cita).
4. Perubahan Masyarakat Mekkah Setelah Masuknya Islam
a. Sejak saat Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam di Mekkah
banyak orang yang pada saat itu masih menganut kepercayaan
watsani berbondong-bondong masuk ke Islam. Hal ini
menyebabkan beberapa perubahan yang terjadi di Mekkah , antara
lain :
Bangsa Arab yang semula sangat gemar melantunkan dan
mendengarkan syair-syair para penyair di pasar Ukaz pada zaman
Islam, mereka asik membaca Qur'an siang dan malam
10
Kebiasaan meratap yang sering dilakukan pada masa jahiliah
mereka tinggalkan.Karena agama Islam telah melarang perbuatan
meratap
Pada zaman Islam,bangsa Arab juga telah merubah kebiasaan
mereka yang suka membunuh anak perempuan yang baru lahir.
Terhapusnya sistem perbudakan karena dalam Islam semua orang
memiliki hak yang sama.
Adanya pengaturan terhadap pernikahan.Sehingga kebiasaan
mengawini janda bekas ayah yang dilakukan oleh masyarakat
jahiliah dilarang.
b. Dari segi perubahan terlihat jelas masyarakat Mekkah tidak lagi
meyembah berhala , bulan , maupun matahari.
5. Meneladani Dakwah Nabi Muhammad beserta Sahabatnya
a. Jika saja setiap orang mau jujur ketika ditanya siapa orang yang
layak dan pantas dijadikan panutan hidup dalam sepanjang
sejarah peradaban manusia sejak nabi Adam hingga sekarang,
maka tentu jawabannya adalah Muhammad bin Abdullah yakni
Nabiyullah sekaligus Rasul-Nya. Baik jika yang ditanya itu Non
Muslim dan terlebih lagi yang beragama Islam.
b. Misalnya, Michael H. Hart (seorang non Muslim) yang
menempatkan Rasulullah sebagai manusia pertama dalam buku
yang berjudul “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam
Sejarah manusia”. Atau kita bisa melihat beberapa pengakuan
para pemikir barat tentang Nabi Muhammad SAW, diantaranya :
Muhammad adalah suatu jiwa yang bijaksana dan pengaruhnya
dirasakan dan tak akan dilupakan oleh orang orang di
sekitarnya.” (Diwan Chand Sharma, seorang sarjana beragama
Hindu, dalam bukunya The Prophets of the East (Nabi-nabi dari
Timur), Calcutta 1935, halaman 122.)
11
Empat tahun setelah kematian justinian, 569 m, lahir di Makkah
di tanah Arab, seorang yang memberikan pengaruh yang terbesar
bagi umat manusia. Orang itu adaIah …Muhammad …. ” (John
William Draper, M.D., LLD., dalam bukunya A History of the
Intellectual Development of Europe (Sejarah Perkembangan
Intelektual di Eropa), London 1875.)
“Saya ragu apakah ada orang lain yang bisa merubah kondisi
manusia begitu besar seperti yang dilakukan oleh dia
(Muhammad SAW).” (R.V.C. Bodley dalam The Messenger
(Sang Utusan), London 1946, halaman 9.).
Saya telah mempelajari dia (Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam) laki-laki yang luar biasa dan menurut saya, terlepas dari
pemikiran anti kristen, dia adalah penyelamat umat manusia.”
(George Bernard Shaw dalam The Genuine of Islam (Islam yang
Murni), volume I no. 81936).
“Dengan sebuah keberuntungan yang sangat unik dalam sejarah,
Muhammad adalah pendiri dari suatu negara, suatu kerajaan dan
suatu agama.” (R.Bosworth-Smith dalam Mohammed and
Mohammedanism, 1946)
“Muhammad adalah pribadi religius yang paling sukses”
(Encyclopedia Britannica, edisi ke-11)
b. Itulah beberapa pengakuan dari orang-orang yang jujur dalam
memberikan sebuah penilaian terhadap kepemimpinan Rasulullah saw
sebagai nabi dan Rasul, sebagai kepala Negara, bahkan sebagai
pemimpin di dalam rumah tangga beliau. Lantas, kenapa kita masih
tidak mau atau jarang menjadikan perjalanan hidup Rasulullah, baik
dakwah dan perjuangannya sejak dari Makkah hingga berhasil
mendirikan Negara di Madinah sebagai sebuah teladan bagi kita?
Bukankah Allah SWT telah mengatakan di dalam Al Qur’an bahwa di
dalam diri Muhammad itu ada suri tauladan bagi kita ?
12
V. Tantangan dan Hambatan Dakwah Nabi Periode Mekkah
Ketika Rasulullah mulai melancarkan kegiatan dakwahnya secara
terang-terangan di tengah-tengah tempat kafir Quraisy berkumpul, dan
mengajak mereka untuk masuk Islam, bahkan beliau melakukan shalat di
sisi Ka'bah. Orang-orang kafir yang tidak suka dengan ajaran Islam
semakin membenci ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Lalu,
kaum kafir Quraisy menghambat dan menghalangi dakwah Rasulullah
melalui berbagai cara diantaranya:
1. Penghinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Rasulullah SAW
Rasulullah dihina sebagai orang gila, tukang sihir, anak celaka dan
lain-lain dengan sebutan penghinaan. Suatu saat Rasul pernah
dilempari kotoran domba, rumah beliau juga dilempari sampah dan
kotoran. Untuk mencelakakan beliau, pernah diletakkan duri yang
tajam di depan rumahnya, juga tindakan-tindakan lain yang sangat
menyakitkan.
2. Penhinaan, Ancaman dan Siksaan terhadap Pengikut Rasulullah SAW
Misalnya penghinaan dan penyiksaan yang ditimpakan kepada Bilal
oleh majikannya. Ia dijemur di tengah terik matahari sambil dilempari
batu. Tidak puas, majikannya pun mencambuknya dan menimpakan
batu yang besar di tubuh bilal. Bilal kemudian diselamatkan oleh Abu
Bakar dengan cara dibelinya dari majikannya dengan harga yang
sangat tinggi. Contoh lain penyiksaan keji yang dilakukan kafir
Quraisy adalah siksaan yang ditimpakan kepada Ayah dan ibu Ammar
bin Yasir, mereka dibunuh dan bahkan ditusuk jantungnya oleh Abu
Jahal. Sahabat lainnya yang mendapatkan perlakuan sama adalah
Zamirah yang matanya dicungkil hingga buta. Kekejian mereka juga
menyebabkan Hibab terbelah tubuhnya karena ditarik oleh dua ekor
unta yang berlawanan arah.
13
3. Bujukan Harta, Kedudukan dan Wanita
Langkah ini dilakukan oleh kafir Quraiys dengan mengutus Utbah bin
Rabi'ah untuk membujuk Rasulullah SAW dengan harta dengan janji
berapapun Nabi meminta maka akan diberikan. Bahkan mereka
membujuknya untuk menjadikan Nabi sebagai raja dan diiming-imingi
wanita-wanita yang tercantik di seluruh Arab asalkan Rasulullah
menghentikan kegiatannya menyebarkan agama Islam. Namun
semuanya ditolak oleh Rasulullah.
4. Membujuk Nabi untuk Bertukar Sesembahan
Kafir Quraiys menawarkan kepada Nabi untuk saling bertukar
sesembahan. Dimana mereka meminta Nabi untuk menyembah tuhan
Latta dan Uzza dalam beberapa hari, untuk kemudian mereka bersedia
menyembah Allah. Namun usaha ini ditolak Nabi melalui firman Allah
dalam QS. Al-Kafirun ayat 1-3.
5. Membujuk dan Memprovokasi Abu Thalib
Tindakan langsung terhadap Nabi selalu menghadapi kegagalan, maka
kafir Quraisy mulai beralih untuk mempengaruhi dan membujuk
paman Nabi (Abu Thalib) agar memerintahkan Nabi berhentik
berdakwah. Mereka memprovokasi dengan memberikan ganti
Rasulullah dengan seorang pemuda yang gagah dan ganteng, dengan
syarat Abu Thalib tidak menghalangi mereka membunuh Nabi. Namun
usaha mereka ditolak mentah-mentah oleh Abu Thalib. Provokasi
lainya adalah membujuk Abu Thalib dengan pernyataan bahwa Nabi
telah membawa ajaran yang bertentangan dengan ajaran para
pendahulu dan nenek moyang bangsa Arab. Taktik ini juga gagal.
Bahkan Nabi mengatakan: "Senadainya matahari di letakkan di tangan
kananku dan rembulan di tangan kiriku, aku tidak akan berhenti
menyampaikan dakwah sehingga berhasil atau aku mati karenanya".
6. Memprovokasi Masyarakat Mekkah
Upaya lain yang dilakukan kafir Quraisy untuk merintangi dakwah
14
Nabi adalah dengan memempengaruhi masyarakat Quraisy untuk tidak
mendengarkan dakwah atau bacaan-bacaan al-Qur'an, karena
disebutkan oleh mereka sebagai jampi-jampi yang membuat mereka
tertenung. Selain itu, mereka juga mengancam untuk tidak segan-segan
membuat mereka sengsara atau bahkan dibunuh jika mengikuti ajaran
Nabi
7. Pengasingan dan Pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthallib
Upaya ini merupakan upaya yang sangat menyengsarakan kaum
Muslimin. Kafir Quraisy melarang siapapun untuk berinteraksi dengan
Bani Hasim dan Bani Mutahllib, melakukan transaksi jual beli,
menikahi atau dinikahi, menengok yang sakit atau menolong mereka.
Pemboikotan ini dituliskan dalam selembar pengemumuman yang
ditempelkan di pintu gerbang masuk Ka'bah, sehingga semua orang
tahu dengan ancaman berat bagi mereka yang melanggarnya.
8. Mempengaruhi Pimpinan Negara-negara Tetangga untuk Menolak
Kehadiran Islam/Orang Islam
Ini dilakukan misalnya ketika sebagian sahabat Nabi hijrah ke Habsy.
Kafir Quraisy datang menghadap raja mereka yang beragama Nashrani
dan menjelaskan tentang ajaran Islam dengan tidak benar. Namun,
ketika dikonfrontir dengan umat Islam yang dijurubicarai Ja'far,
akhirnya mereka kalah dan raja Habysi memberikan jamainan
keamanan kepada umat Islam untuk hidup tentram di negaranya.
Demikian beberapa rintangan yang dihadapi Rasulullah dan para
pengikutnya ketika mendakwahkan ajaran Islam di Mekkah. Secara umum
rintangan-rintangan tersebut dapat dikategorikan kepada beberapa
kategori:
rintangan bersifat fisik
rintangan bersifat psikis
15
rintangan bersifat provokatif
rintangan bersifat diplomatik
VI. Dakwah Rasulullah SAW pada periode Medinah
1) Akhir Periode Dakwah Rasulullah Di Kota Mekah
Dengan berpindahnya Nabi saw dari Mekkah maka berakhirlah
periode pertama perjalanan dakwah beliau di kota Mekkah.
Lebih kurang 13 tahun lamanya, Beliau Beliau berjuang antara
hidup dan mati menyerukan agama Islam di tengah masyarakat
Mekkah dengan jihad kesabaran, harta benda, jiwa dan raga.
Sebelum memasuki Yatsrib, Nabi saw singgah di Quba selama
empat hari beristirahat, Nabi mendirikan sebuah masjid quba dan
masjid pertama dalam sejarah Islam. Tepat pada hari Jumat 12
Rabiul awal tahun 1 Hijrah bertepatan pada 24 September 6 M.
Merekamendapat sambutan penuh haru, hormat, dan kerinduan
diiringi puji-pujian dari seluruh masyarakat Madinah. Nabi saw
mengadakan shalat Jumat yang pertama kali dalam sejarah Islam
dan Beliaupun berkhotbah di hadapan muslimin Muhajirin dan
Anshar.
Sejak Saat itu, Kota Yastrib berubah namanya menjadi
Madinah Nabi (Madinah Rasul) selanjutnya kota itu disebut
Madinah. Orang-orang yang pindah atau hijrah mendapat
sebutan kaum Muhajirin artinya pendatang. Adapun penduduk
asli disebut Anshar artinya pembela. Adapun penduduk kota
Madinah itu sendiri terdiri dari dua golongan yang berbeda, yaitu
Golongan Arab yang berasal dari selatan yang terdiri dari suku
Aus dan Khazraj
Golongan yahudi, yaitu orang-orang Israel yang berasal dari
utara (Palestina). Kebiasaan orang-orang Yahudi ini selalu
membangga-banggakan diri pada penduduk asli dan sering
16
mengadu domba antara suku Aus dan Khazraj sekadar
mengambil keuntungan dari hasil penjualan senjatanya.
Peristiwa hijrah ini amat penting artinya bagi Islam dan kaum
muslim karena hijrahnya Nabi SAW dari Mekah ke Madinah
dijadikan sebagai awal permulaan tahun Hijriyah. Dengan
hijrahnya kaum muslim, terbukalah kesempatan bagi Nabi SAW
untuk mengatur strategi membentuk masyarakat muslim yang
bebas dari ancaman dan tekanan. Beberapa strategi dalam hal
tersebut adalah mengadakan perjanjian saling membantu antara
kaum muslim dengan kaum nonmuslim dan membangun kerja
sama, baik dibidang poitik, ekonomi, sosial, serta dasar-dasar
daulah Islamiyah. Dakwah Rasulullah periode Madinah dapat
mewujudkan masyarakat muslim di Madinah yang adil dan
makmur sehingga menjadi prototipe masyarakat ideal atau yang
sering disebut masyarakat madani. Beliau juga turut berjuang
dalam memelihara dan mempertahankan masyarakat yang
dibinyanya itu dari segala macam tantangan, baik yang berasal
dari dalam maupun dari luar.
2) Substansi dan strategi dakwah Raslullah SAW. Periode Madinah
Adapun substansi dan strategi dakah Rasulullah saw antara lain:
a) Membina masyarakat Islam melalui pertalian persaudaraan
antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Kaum Muhajirin
yang jauh dari sanak keluarga dan kampung halaman mereka
dipersaudarakan dengan kaum Anshar secara ikhlas dan hanya
mengharap keridaan Allah SWT. Sebagai contoh, Abu Bakar
dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib
dipersaudarakan dengan Mu’az bin Jabal, dan Umar bin
Khattab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu
seterusnya sehingga setiap orang dari Kaum Anshar
dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin.
17
b) Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam Dalam
upaya menciptakan suasana tentram dan aman agar masyarakat
muslim yang dibina itu dapat terpelihara dan bertahan,
Rasulullah SAW membuat perjanjian persahabatan perdamaian
dengan kaum Yahudi yang berdiam di kota Madinah dan
sekitarnya. Tindakan ini belum pernah dilakukan oleh nabi dan
rasul sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut :
Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-
masing golongan mempunyai wewenang penuh
terhadap anggits golongannya.
Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus
tolong menolong dan saling mebantu untuk melawan
siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib
mempertahankan kota bila ada serangan dari luar.
Kota Madinah adalah ota suci yang wajib dihormati
oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. Apabila
terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi, maka
urusan itu diserahkan kepada Allah SWT dan rasul(Al
Qur’an dan sunah).
Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota
Madinah yang disetujui dipegang oleh Nabi
Muhammad SAW.
c) Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk
masyarakat Islam. Melalui wahyu yang turun di kota Madinah
dimana sebagian besar berkaitan dengan pembinaan hukum
Islam, Nabi Muhammad SAW dapat menetapkan dasar-dasar
yang kuat bagi masyarakat muslim dalam berbagai aspek
kehidupan, baik di lapangan politik,ekonomi, sosial, dan lain-
lain.
18
Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini
masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari
“ Baldatun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah
disebut “ Madinatul Munawwarah ”.
3) Hikmah Sejarah Dakwah Rasulullah SAW. Periode Madinah
Hikmah sejarah dakwah Rasulullah SAW antara lain :
1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum
Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman
dan tentram.
2. Persatuan dan saling menghormati antar agama
3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang
kuat dan lemah, yang kaya dan miskin
4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut
aturan Allah swt
5. Memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar
menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia
dengan manusia.
6. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan
keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan
agama Islam.
8. Terciptanya hubungan yang kondusif
IV. Sikap dan Perilaku
Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW
antara lain :
1. Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw adalah
rasul dan nabi penutup para nabi.
2. Mencintai Rasullulah saw.
3. Mensosialisasikan sunnah Nabi saw.
4. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi.
19
5. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia.
6. Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk melihat/
menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad saw.
7. Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya.
8. Senantiasa berjihad dijalan Allah.
9. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-
hari besar Islam.
10. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid).
11. Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw
20
BAB 3
PENUTUP
I. Kesimpulan
1. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW. menjadi rasul bersamaan
dengan diturunkannya wahyu pertama pada malam 17 Ramadan/6
Augustus 611 M. di usianya ke-40 tahun
2. Dakwah Nabi Muhammad SAW. ketika di Mekkah secara sembunyi
dan terang-terangan.
3. beberapa rintangan yang dihadapi Rasulullah dan para pengikutnya
ketika mendakwahkan ajaran Islam di Mekkah. Secara umum
rintangan-rintangan tersebut dapat dikategorikan kepada beberapa
kategori:
rintangan bersifat fisik
rintangan bersifat psikis
rintangan bersifat provokatif
rintangan bersifat diplomatik
4. Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW
antara lain :
a. Mengimani dengan sebenar-benarnya bahwa Muhammad saw
adalah rasul dan nabi penutup para nabi.
b. Mencintai Rasullulah saw.
c. Mensosialisasikan sunnah Nabi saw.
d. Gemar dan senang membaca buku sejarah nabi-nabi.
e. Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia.
f. Berkunjung ke tanah suci Mekkah atau Madinah untuk
melihat/ menapak tilas perjuangan Nabi Muhammad saw.
g. Mempelajari dan memahami Al Quran dan hadis-hadisnya.
h. Senantiasa berjihad dijalan Allah.
21
i. Aktif/ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati
hari-hari besar Islam.
j. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid).
k. Menekuni dan mempelajari warisan Nabi saw
22
Daftar Pusaka
1. http://suryawardana.com/quran/syuaraa/#ixzz2k3634HM2 2. https://atcontent.com/Publication/8697778184959992V.text/-/Tantangan-dan-
Hambatan-Dakwah-Nabi-Periode-Mekkah
3. Kamal. Rahmat. Pedoman Pendidikan Agama Islam dan Budi
Perkerti.2013.Jakarta: Platinum Tiga Serangkai.
23