stm.docx

37
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK, karena (1) peneliti akan melihat langsung meningkatkatnya hasil belajar struktur bumi melalui pendekatan sains teknologi masyarakat dan (2) memperoleh gambaran tentang pemahaman subyek penelitian yang muncul selama proses pembelajaran berlangsung. Selanjutnya Moleong (2001) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) peneliti bertindak sebagai instrument utama, karena disamping sebagai pengumpul data dan penganalisis data, peneliti juga terlibat secara langsung dalam proses penelitian, (2) mempunyai latar alami, data yang diperoleh dan diteliti akan dipaparkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, (3) hasil penelitian bersifat deskriptif, karena data yang dikumpulkan tidak menggunakan angka-angka melainkan berupa kata-kata atau kalimat, (4) lebih mementingkan proses daripada

Upload: kang-naj

Post on 23-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: stm.docx

BAB III

METODE PENELITIAN

 

A.    Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan PTK, karena (1) peneliti akan melihat langsung

meningkatkatnya hasil belajar struktur bumi melalui pendekatan sains teknologi masyarakat

dan (2) memperoleh gambaran tentang pemahaman subyek penelitian yang muncul selama

proses pembelajaran berlangsung.

Selanjutnya Moleong (2001) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas mempunyai

ciri-ciri sebagai berikut: (1) peneliti bertindak sebagai instrument utama, karena disamping

sebagai pengumpul data dan penganalisis data, peneliti juga terlibat secara langsung dalam

proses penelitian, (2) mempunyai latar alami, data yang diperoleh dan diteliti akan

dipaparkan sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan, (3) hasil penelitian bersifat deskriptif,

karena data yang dikumpulkan tidak menggunakan angka-angka melainkan berupa kata-kata

atau kalimat, (4) lebih mementingkan proses daripada hasil, (5) adanya batas permasalahan

yang ditentukan dalam fokus penelitian, dan (6) analisis data cenderung bersifat induktif.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena peneliti berada di sekolah dari

awal penelitian, menganalisis keadaan dan melihat kesenjangan, kemudian merumuskan

rencana tindakan dan ikut melaksanakan rencana tersebut serta memantaunya. Dalam

penelitian ini, peneliti akan berpartisipasi aktif dan terlibat langsung dalam proses penelitian

semenjak awal serta memberikan kerangka kerja secara teratur dan sistematis tentang

penggunaan pendekatan sains teknologi masyarakat dengan pokok bahasan struktur bumi.

Page 2: stm.docx

B.     Prosedur Penelitian

Mengikuti prinsip dasar penelitian yang dikemukakan oleh Madya (Muliasa: 2001),

tahap penelitian tindakan mencakup 5 tahap:

1.    Tahap Penjajakan

Tahap penjajakan dilakukan untuk mengetahui tempat penelitian serta subyek penelitian,

agar penelitian berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.

2.    Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan untuk merefleksi awal, menetapkan dan

merumuskan rancangan tindakan, serta memberikan arahan dan bimbingan kepada

pengamat dan teman sejawat tentang sistem pembelajaran.

3.    Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan penelitian tindakan ini dilakukan sesuai dengan jenis penelitan yang dipilih

yaitu penelitian tindakan dengan pendekatan kualitatif di mana dalam kegiatan penelitian

ini akan melalui 3 siklus kegiatan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu:  (1) tahap

invitasi; (2) tahap eksplorasi; (3) tahap solusi; dan (4) tahap aplikasi.

4.    Tahap Observasi

Segala sesuatu yang berkaitan dengan pemberian tindakan yaitu siswa (subyek

penelitian) dan guru (peneliti) selama kegiatan pembelajaran akan diamati dan

didokumentasikan. Pengamatan ini dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan

pedoman observasi.

Page 3: stm.docx

5.    Tahap Refleksi

Refleksi adalah serangkaian tindakan dalam penelitian yang mencakup kegiatan

menganalisis, memahami, menjelaskan, dan menyimpulkan hasil pengamatan. Peneliti

serta pengamat akan menganalisis dan merenungkan hasil tindakan. Hasil dari refleksi ini

menjadi informasi tentang sesuatu yang terjadi dan yang perlu dilakukan selanjutnya.

Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk perencanaan berikutnya.

 

 

 

 

 

Gambar 2.  Bagan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas yang di adaptasi dari Kemmis & Taggart

 

 

 

C.   Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pembelajaran 2010-2011 di kelas V  SDN 008

Sebatik Barat.

 

D.  Subyek Penelitian

Page 4: stm.docx

      Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 008 Sebatik Barat tahun pelajaran 2010-

2011 yang berjumlah 27 siswa.

 

E.  Teknik Pengumpulan Data

      Pengumpulan data diperoleh dari:

1.    Lembar observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat

aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar Struktur Bumi

2. Tes. Bentuk tes isian  bersifat individu.  Soal dibuat oleh peneliti dan 5 disesuaikan

dengan indikator yang telah dirumuskan. Digunakan untuk mengukur hasil belajar

siswa.

 

F.  Teknik Analisis Data

      Data yang telah terkumpul dianalisis dengan rincian sebagai berikut:

             1.     Hasil isian lembar observasi dianalisis tingkat keaktifan siswa. Peneliti

mengadakan analisis dengan cara sebagai berikut:

               ∑ keaktifan siswa

P =                                            X 100 %

                 Seluruh siswa

 

Tabel 2. Kreteria Hasil Lembar Observasi

Page 5: stm.docx

 

Keterangan                                                                                               Persen (%)

Sangat Baik                                                                                             85 - 100

Baik                                                                                                          70 - 84

Cukup                                                                                                       55 - 69

Kurang                                                                                                      40 - 54

Sangat Kurang                                                                                        < 40

 

Sumber: Hoehi Nasution: 2002,6.11

        2.     Hasil tes tertulis dianalisis tingkat pemahaman konsep pendekatan sains

teknologi masyarakat. Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,

yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga

diperoleh rata-rata tes yang dapat dirumuskan:

 

 

Dengan:    = Nilai rata-rata

= Jumlah semua nilai siswa

                     N   = Jumlah siswa

 

G.      Kriteria Keberhasilan Tindakan

Page 6: stm.docx

Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dihentikan apabila rata-rata nilai siswa

pada kompetensi meningkatkan hasil belajar struktur bumi melalui pendekatan sains

teknologi masyarakat telah tercapai dari  KKM yang telah ditentukan ≥ 60.

 

H. Jadwal Pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan selama Empa bulan, yang secara rinci jenis

kegiatannya seperti diuraikan dalam tabel  terlampir. dapat dilihat pada lampiran 15.

 

 

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

A.      Hasil Penelitian

Hasil penelitian terdiri atas keberhasilan guru menggunakan pendekatan sains

teknologi masyarakat dalam pembelajaran struktur bumi dan hasil belajar struktur bumi siswa

kelas V SDN 008 Sebatik Barat Kabupaten Nunukan.

 

1.    Tindakan Siklus 1

Page 7: stm.docx

Berdasarkan hasil tes awal diperoleh informasi bahwa dari 5 soal yang diberikan

kepada 27 siswa (100%) tidak satupun yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

Sehingga masih perlu untuk mengingatkan siswa tentang materi struktur bumi. Dapat dilihat

pada lampiran 2

Rencana pelaksanaan pembelajaran untuk tindakan pada siklus I ini telah disusun.

Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran memuat: (1) Identitas Rencana Pembelajaran yang

meliputi mata pelajaran, pokok bahasan, sub pokok bahasan, kelas/semester, dan waktu; (2)

Standar Kompetensi; (3) Kompetensi Dasar; (4) Indikator; (5) Tujuan Pembelajaran; (6)

Materi Pembelajaran; (7) Metode Pembelajaran; (8) Kegiatan Pembelajaran; (9) Alat dan

Sumber; (10) Penilaian. Untuk mengamati aktivitas guru (peneliti) dan siswa selama

pembelajaran berlangsung digunakan lembar pengamatan. Lembar pengamatan dapat dilihat

pada Lampiran 6.

Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I, peneliti bertindak sebagai

guru. Pembelajaran dalam setiap tindakan disesuaikan dengan tahap pembelajaran

berdasarkan pada belajar melalui pendekatan sains teknologi masyarakat yaitu tahap invitasi,

tahap eksplorasi, tahap solusi dan tahap aplikasi. Adapun rencana pembelajaran I dapat

dilihat pada Lampiran 3

Deskripsi pembelajaran untuk keberhasilan belajar melalui pendekatan sains teknologi

masyarakat pada struktur bumi disajikan sebanyak 2 (tiga) kali tindakan pembelajaran.

Evaluasi yang diberikan adalah tes secara tertulis. Selama proses pembelajaran pengamat

melaksanakan tugas pengamatan sesuai lembar pengamatan. Dapat dilihat pada lampiran 7

Tindakan siklus pertama dilaksanakan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35

menit dengan tahapan pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan sains teknologi

Page 8: stm.docx

masyarakat yaitu tahap invitasi, tahap eksplorasi, tahap solusi, dan tahap aplikasi. Dengan

kompetensi dasar adalah mendeskripsikan struktur bumi.  Tujuan pembelajaran yang

diharapkan pada siklus pertama adalah siswa dapat menggambarkan secara sederhana

lapisan-lapisan bumi, siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kestabilan bumi, siswa dapat menunjukkan cara pencegahan kerusakan di bumi. Pada siklus

pertama diharapkan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sains

teknologi masyarakat dapat dilaksanakan.

Pelaksanaan pembelajaran struktur bumi pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan

rencana pembelajaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan

bahwa keberhasilan guru menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat dalam

pembelajaran struktur bumi pada siklus pertama menunjukkan bahwa penyajian materi

dengan menggunakan media gambar longsoran tanah dinilai tidak efisien dalam

menyampaikan informasi berkaitan dengan struktur bumi. Hal ini berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini:

 

 

 

 

 

                        Gambar 3. tanah yang longsor di pinggir jalan

Page 9: stm.docx

Kegiatan terpenting dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sains

teknologi masyarakat adalah bagaimana siswa dapat mengungkapkan pendapat tentang

masalah yang terjadi disekitar siswa. Pada tahap invitasi, peneliti menyampaikan masalah

aktual yang sedang terjadi dengan longsoran tanah yang dekat dengan keseharian siswa.

Memasuki tahap eksplorasi, guru memberikan umpan balik kepada siswa melalui gambar

yang diperlihatkan pada tahap invitasi untuk mengeksplor sejauh mana pemahaman siswa

terhadap materi yang diberikan oleh guru (peneliti).

Dari umpan balik tersebut, pada tahap solusi siswa dibagi dalam tujuh kelompok

untuk mendiskusikan masalah-masalah aktual yang dapat menyebabkan kerusakan di muka

bumi dan solusi apa yang diberikan untuk mengatasi masalah tersebut. Kegiatan diskusi ini

berlangsung lebih kurang 20 menit. Selama kegiatan diskusi, peneliti mengamati,

mendengarkan, dan mencatat semua aktivitas yang dilakukan oleh siswa.  Setelah siswa

menemukan solusi dari masalah yang mereka temukan kemudian pada tahap aplikasi siswa

melakukan aksi nyata dilapangan.

Setelah siswa menerima materi melalui pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan sains teknologi masyarakat, selanjutnya kepada mereka diadakan kuis

perorangan. Kuis dilakukan secara bersama-sama dalam kelas. Soal yang diberikan berbentuk

essai. Soal tes tindakan I dapat dilihat pada Lampiran 4.

Hasil kerja siswa pada siklus I menunjukkan bahwa data hasil belajar struktur bumi

dari 27 siswa hanya 9 siswa (33,33%) yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

dengan benar. Hasil kerja siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 5.

Berdasarkan pengamatan, dan tes, tujuan pembelajaran yang diharapkan pada siklus I

belum tercapai. Berdasarkan data pada siklus I bahwa hasil belajar siswa pada pembelajaran

Page 10: stm.docx

struktur bumi yang terdiri atas: invitasi, eksplorasi, solusi, dan aplikasi dikategorikan belum

berhasil. Hal ini disebabkan karena siswa kurang memahami apa yang disampaikan oleh guru

sehingga apa yang diharapkan pada pembelajaran struktur bumi dengan menggunakan

pendekatan sains teknologi masyarakat pada siklus I tidak tercapai dengan baik. Selain itu,

siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pendapat atau keinginan yang ada dalam

pemikiran mereka karena siswa terbiasa mendapatkan informasi sepenuhnya dari guru dalam

arti guru mendominasi setiap proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran dan

siswa tidak diberi kesempatan untuk memberikan pandangannya.

.

Berdasarkan hasil analisis data siklus I dilakukan perenungan (refleksi). Refleksi

dilakukan terhadap pembelajaran struktur bumi berdasarkan pendekatan sains teknologi

masyarakat. Sehingga pada siklus pertama dapat disimpulkan bahwa pencapaian hasil belajar

struktur bumi dikategorikan Sangat Kurang. Guna meningkatkan keberhasilan guru

menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat pada pembelajaran struktur bumi, maka

guru mengubah media yang digunakan dengan menggunakan model struktur bumi.

Berdasarkan data pada siklus pertama menunjukkan bahwa hasil belajar struktur bumi

menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat yang terdiri atas: tahap invitasi,

eksplorasi, solusi, dan aplikasi dikategorikan Sangat Kurang. Hal ini disebabkan karena siswa

belum dapat memahami pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sains teknologi

masyarakat dengan baik. Dapat kita lihat pada grafik siklus 1

 

2.    Tindakan Siklus 2

Page 11: stm.docx

Hasil analisis dan refleksi pada tindakan I, subjek penelitian belum  mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Karena itu, pembelajaran dilanjutkan dengan pembelajaran

tindakan II. Pembelajaran tindakan II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi

waktu 2 x 35 menit. Kompetensi dasar adalah mendeskripsikan struktur bumi. Tujuan

pembelajaran adalah siswa dapat menggambarkan secara sederhana lapisan-lapisan bumi,

siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan bumi dan siswa

dapat menunjukkan cara pencegahan kerusakan di bumi.

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan dengan mengubah

media yang digunakan yaitu dengan menggunakan model struktur bumi karena pada

pembelajaran sebelumnya media gambar berupa longsoran tanah dinilai tidak efisien dan

tidak mewakili apa yang disampaikan kepada siswa. Model struktur bumi tampak seperti

gambar dibawah ini:

 

 

 

                    Gambar 4. model struktur bumi

 

Selengkapnya rencana pelaksanaan pembelajaran tindakan II dapat dilihat pada

lampiran 7. Seperti halnya dalam tindakan I, peneliti bertindak sebagai guru. Kegiatan inti

dalam pembelajaran struktur bumi dengan menggunakan pendekatan sains teknologi

masyarakat terlihat pada tahap pelaksanaannya.

Page 12: stm.docx

Pada tahap invitasi peneliti menyampaikan masalah aktual kepada siswa kemudian

siswa diminta untuk mengamati model struktur bumi yang dalam buku. Dari pengamatan

siswa dan dari presentasi guru (peneliti), mereka diminta untuk mengungkapkan apa yang

menjadi pendapat atau keinginan mereka. Selanjutnya pada tahap eksplorasi, siswa kemudian

mempelajari masalah baru lainnya untuk kemudian didiskusikan bersama pada tahap solusi

dan memberikan solusi terbaik dari masalah yang mereka temukan sendiri. Selanjutnya pada

tahap aplikasi, siswa melakukan aksi nyata dilingkungan mereka sendiri sesuai dengan

pemahaman yang dimilikinya.

Untuk memastikan hasil yang diperoleh siswa selama kegiatan belajar menggunakan

pendekatan sains teknologi masyarakat berlangsung, selanjutnya dilaksanakan kuis

perorangan. Kuis diberikan secara bersama-sama di dalam kelas. Soal yang diberikan

berbentuk essai dan materi tes ekuivalen dengan materi pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Soal tes tindakan II dapat dilihat pada lampiran 10.

Nilai tes kemudian dibandingkan dengan nilai sebelumnya untuk melihat apakah ada

peningkatan. Peningkatan nilai dapat dijadikan salah satu indikasi meningkatnya pengetahuan

dan pemahaman siswa sebagai hasil belajar melalui pendekatan sains teknologi masyarakat.

Hasil kerja siswa pada siklus II menunjukkan bahwa data hasil belajar struktur bumi

dari 27 siswa sebanyak 25 siswa (92,59%) yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar.

Hasil kerja siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 11.

Hasil analisis dan refleksi pada pembelajaran siklus II kemudian didiskusikan dan

dianalisis bahwa penyajian pada tahap presentasi untuk menyajikan materi struktur bumi

dengan menggunakan model struktur bumi berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

Siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan karena

Page 13: stm.docx

sesuai dengan keseharian siswa itu sendiri. Hasil tes tindakan II menunjukkan kemajuan,

siswa sebagai subjek penelitian memperoleh nilai sesuai dengan yang diharapkan, walaupun

masih ada 2 siswa yang mendapat nilai kurang. Hal ini terjadi karena siswa kurang

mengamati apa yang disampaikan oleh guru.

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, siswa dapat memahami materi dengan baik.

Walaupun ada beberapa hal yang kurang dipahami oleh siswa yaitu mengenai pemanasan

global karena baru pertama kali siswa mendengar hal ini. Telah terjadi umpan balik yang

cukup baik antara guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dalam arti siswa

telah berani untuk mengungkapkan pendapatnya.

Berdasarkan data pada siklus kedua menunjukkan bahwa hasil belajar struktur bumi

menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat yang terdiri atas: tahap invitasi,

eksplorasi, solusi, dan aplikasi mengalami perkembangan yang berarti yaitu dari kualifikasi

Sangat Kurang (SK) menjadi kualifikasi Baik (B). dapat dilihat pada grafil siklus 2

 

Grafik 1: Hasil Pos Tes pada siklus 1

 

 

 

 

Grafik 2: Hasil Pos Tes pada siklus 2

 

 

 

Page 14: stm.docx

Grafik 3: Peningkatan pada siklus 1 & 2

 

 

 

 

B.     PEMBAHASAN

Berdasarkan data hasil penelitian, terungkap bahwa perencanaan yang sudah

dirancang guru telah terdapat unsur-unsur (1) pokok bahasan, (2) indikator pembelajaran, (3)

alat bantu mengajar atau media/gambar yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, (4)

teknik dan pengalaman belajar siswa serta guru yang berupa kegiatan belajar mengajar

(KBM), (5) materi pembelajaran, (6) tersedianya alat evaluasi belajar dan lembar observasi

proses pembelajaran struktur bumi. Semua terdapat dalam semua perencanaan yang telah

dirancang oleh guru baik pada siklus I, siklus II.

Sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas, guru telah membuat model rancangan

pembelajaran struktur bumi melalui pendekatan sains teknologi masyarakat dalam bentuk

rencana pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Dubin (1993) yang menyatakan bahwa

untuk dapat memusatkan perhatian siswa di kelas, program pengajaran sangat vital bagi guru.

Hamalik (2001) menyatakan bahwa perencanaan mengajar dibuat untuk membantu guru

mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat siswa, dan mendorong motivasi belajar siswa.

Pada siklus I, direncanakan model pembelajaran dengan menggunakan media

longsoran tanah. Siklus II, direncanakan menggunakan model struktur bumi, menggambarkan

struktur bumi dan pencemaran limbah industri yang dapat menyebabkan kerusakan di bumi

serta mendemostrasikan secara berkelompok.

Page 15: stm.docx

Kegiatan belajar struktur bumi pada siklus I belum terlaksana dengan baik. Hal ini

disebabkan siswa kurang memahami materi yang diajarkan oleh guru selain itu media yang

digunakan belum sepenuhnya sejalan dengan materi yang diajarkan. Akibatnya kemampuan

siswa dalam menyerap dan memberikan pandangan/pendapat belum sampai pada tahap yang

diinginkan. Kondisi pembelajaran pada siklus I berpengaruh pada hasil tes formatif siswa.

Dari 27 orang siswa hanya 9 siswa (33,33%) yang mampu menjawab pertanyaan dengan

baik. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada siklus II

dengan berpedoman pada rambu-rambu keberhasilan yang telah ditargetkan.

Tahap pelaksanaan pembelajaran struktur bumi melalui pendekatan sains teknologi

masyarakat dengan menggunakan model struktur bumi, menggambarkan struktur bumi dan

pencemaran limbah industri yang dapat menyebabkan kerusakan di bumi serta

mendemostrasikan secara berkelompok pada siklus II mengalami peningkatan dari 27 orang

siswa sebanyak 25 siswa (92,59%) yang menjawab pertanyaan dengan baik. Keberhasilan

siswa ditandai oleh kemampuan mereka mengungkapkan pendapat/pandangan tentang

masalah yang disuguhkan dan memberikan solusi/jalan keluar terhadap masalah yang

dihadapi serta mengungkapkan perasaan mereka.

Setelah siswa memahami struktur bumi, guru membimbing siswa melakukan kegiatan

berdiskusi kelompok. Kegiatan ini sejalan dengan pendapat Bernard (Masniladevi: 2003)

bahwa diskusi adalah hasil kolaborasi dan manfestasi hasil pemahaman terhadap bacaan yang

baru dibaca. Selanjutnya Crafton (Masniladevi: 2003) menyatakan bahwa berdiskusi dapat

mendorong siswa untuk memperluas pengalaman terhadap bacaan yang dibacanya.

Kegiatan melaporkan hasil kerja/diskusi berlangsung dengan baik. Pada tahap ini

siswa diberi kesempatan melaporkan dan memberikan tanggapan hasil kerja kelompok.

Dalam kegiatan ini dikembangkan keterampilan berbahasa dan berinteraksi antara siswa

Page 16: stm.docx

dengan siswa, dan siswa dengan guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Beach dan Marshall

(1991) bahwa dalam proses pembelajaran ada tiga hal yang berinteraksi secara dinamis, yaitu

guru, siswa, dan teks. Interaksi ketiga hal tersebut dapat mengembangkan potensi siswa.

Seperti yang dikemukakan Huck (Faisal,dkk: 2007) bahwa berinteraksi secara dinamis dapat

membantu perkembangan kognitif, bahasa, moral, dan sosial anak.

Kegiatan selanjutnya adalah guru memberikan tes. Pelaksanaan tes dalam penelitian

ini terdiri atas evaluasi hasil. Kegiatan memberikan evaluasi hasil pada tahap ini berlangsung

dengan baik. Evaluasi hasil pembelajaran dilaksanakan pada setiap akhir siklus I dan siklus

II. Evaluasi hasil dilaksanakan untuk menilai dampak pelaksanaan proses belajar struktur

bumi melalui pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) dengan hasil belajar.

Pelaksanaan evaluasi sejalan dengan pendapat Usman dan Setiawati (1995) bahwa evaluasi

yang dilakukan secara berkelanjutan sampai peristiwa khusus dicatat/dinilai secara lengkap.

Penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dan terus menerus dapat memberikan

data yang mencerminkan keadaan siswa yang sebenarnya.

Dalam kegiatan evaluasi formatif, guru berupaya mengetahui kemajuan hasil belajar

siswa. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Tompkins (Faisal,dkk: 2007) bahwa

evaluasi hasil bukan hanya sekedar mengoleksi pekerjaan siswa tetapi sebagai alat untuk

mendokumentasi kemajuan belajar siswa.

Pelaksanaan tes dimaksudkan untuk mengukur perolehan pemahaman struktur bumi

yang telah dipelajari siswa selama proses pembelajaran. Hasil tes diwujudkan dalam bentuk

angka yang disebut dengan skor. Tes dapat menggambarkan prestasi dan bakat tes (Roekhan

dan Martutik, 1991). Fungsi tes merupakan informasi tentang tercapai tidaknya tujuan

pembelajaran yang diharapkan selama berlangsungnya pembelajaran.

Page 17: stm.docx

Pada siklus I, siklus II terungkap bahwa tes hasil belajar struktur bumi yang dilakukan

guru sesuai dengan maksud untuk menggambarkan hasil belajar siswa. Hasil tes

menunjukkan peningkatan mulai dari siklus I, siklus II. Dengan demikian pendekatan sains

teknologi masyarakat (STM) dalam pembelajaran struktur bumi terbukti berhasil.

Berdasarkan pembahasan pada tahapan pelaksanaan struktur bumi dapat dikatakan

bahwa kegiatan guru dalam pembelajaran struktur bumi melalui pendekatan sains teknologi

masyarakat terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dalam

keberhasilan hasil belajar siswa mengalami perkembangan dari siklus I, dari 27 siswa

sebanyak 9 siswa (33,33%) yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar,

pada siklus II mengalami peningkatan signifikan dari 27 siswa sebanyak 25 siswa (92,59%).

Hal ini sejalan dengan pendapat Degeng (1989/1990) bahwa keberhasilan pembelajaran

biasanya diukur dengan tingkat pencapaian  hasil belajar pada tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

Pembelajaran struktur bumi melalui pendekatan sains teknologi masyarakat dalam

penelitian ini meliputi beberapa kegiatan, yaitu: (1) presentasi kelas, (2) invitasi, (3)

eksplorasi, (5) solusi, dan (6) aplikasi.

Pembelajaran struktur bumi melalui pendekatan sains teknologi masyarakat dapat

dijelaskan sebagai berikut:

 

1.        Presentasi Kelas (Class Presentation)

Kegiatan presentasi kelas yang dimaksud adalah pembelajaran yang dilakukan di

depan kelas secara klasikal oleh peneliti. Belajar melalui pendekatan sains teknologi

masyarakat, kegiatan pembelajarannya dimulai dengan menyajikan materi. Penyajian materi

Page 18: stm.docx

ditekankan pada tujuan yang ingin dicapai dan apa yang akan dilaksanakan siswa dalam

belajar baik secara individu maupun kelompok. Kegiatan ini dilakukan untuk memotivasi

rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari. Motivasi belajar sangat penting

peranannya dalam mempersiapkan siswa untuk belajar. Siswa yang termotivasi akan lebih

siap untuk belajar dan akan mencapi hasil belajar yang lebih baik. Siswa yang siap untuk

belajar akan belajar lebih banyak daripada siswa yang tidak siap. Hal ini sesuai dengan

pendapat Orton (Masniladevi: 2003) bahwa siswa yang termotivasi, tertarik dan mempunyai

keinginan untuk belajar lebih banyak.

Penyampaian tujuan dan tugas-tugas pembelajaran sebelum membahas materi

bertujuan untuk memberi arahan tentang apa yang harus dikuasai dan dicapai siswa dalam

pembelajaran, dan agar siswa tidak mengalami kesulitan. Hal ini penting dilakukan sesuai

dengan konsep belajar, bahwa tujuan yang jelas akan dapat membantu siswa dalam belajar

(Slavin,1994). Hal ini sesuai dengan pendapat Kemp (Masniladevi: 2007) bahwa tujuan yang

disampaikan akan dapat membantu dan mengarahkan siswa pada ukuran keberhasilan mata

pelajaran yang ditetapkan.

Menurut Degeng (1989) penyampaian tujuan memberi pengaruh yang berarti pada

kemampuan siswa dalam menampilkan prilaku belajar yang diharapkan.  Penyampaian tujuan

penting dilakukan agar pembelajaran lebih efisien. Di samping itu, menyampaikan tujuan

berarti bersikap terbuka. Mengajar dengan sikap terbuka berarti mengajarkan kepada siswa

dua hal, yaitu: (1) melatih siswa melihat persoalan dari sudut pandang yang berbeda, dan (2)

melatih siswa menghargai pendapat orang lain yang berbeda dengannya, serta mau

mempertimbangkan alasan yang diajukan orang. Dengan demikian siswa diharapkan mau

memahami dan mengerjakan tugas yang diberikan.

Page 19: stm.docx

Terkait dengan upaya pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, maka

sangat perlu untuk mengaitkan pembelajaran yang telah lalu dengan pembelajaran saat ini

kepada siswa. Keterkaitan yang terbentuk akan menumbuhkan suatu pemahaman bagi diri

siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Hudojo (1998) bahwa informasi baru akan dikaitkan

dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu dalam skemata yang dimiliki siswa.

 

2.        Invitasi

Pada kegiatan ini dipilih salah satu dari alternatif dimana guru mengemukakan issue

atau masalah aktual yang sedang berkembang di masyarakat sekitar yang terkait dengan

materi pembelajaran yang dipelajari dan dapat diamati/dipahami oleh peserta didik serta

dapat merangsang siswa untuk bisa ikut mengatasinya.

Issue atau masalah digali dari pendapat atau keinginan siswa dan yang ada kaitannya

dengan konsep sains yang akan dipelajari. Untuk merangsang minat siswa terhadap masalah

tersebut dapat ditempuh dengan cara membacakan berita atau artikel di surat kabar serta

menunjukkan gambar-gambar tentang kerusakan yang dapat mempengaruhi struktur bumi.

 

3.        Eksplorasi

Melalui kegiatan ini, siswa melalui aksi dan reaksinya sendiri berusaha

memahami/mempelajari situasi baru atau yang merupakan masalah baginya. Dapat ditempuh

dengan cara membaca buku, majalah, koran, mendengarkan berita di radio, melihat TV,

diskusi dengan sesama teman atau wawancara dengan masyarakat maupun melakukan

observasi langsung di lapangan.

Page 20: stm.docx

Secara berkelompok siswa ditugasi untuk mengkaji berbagai hal yang menyangkut

struktur bumi serta kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya dan

masyarakat setempat pada khususnya yang dapat berpengaruh terhadap struktur bumi.

Pengkajian atau pengumpulan informasi dapat ditempuh dengan berbagai macam cara,

seperti mengumpulkan dan menganalisa artikel-artikel yang terkait dari majalah atau surat

kabar, membaca buku-buku di perpustakaan maupun mencermati berita dari TV dan radio

maupun melakukan observasi langsung di lapangan.

 

 

 

4.        Solusi

Pada kegiatan ini siswa menganalisis terjadinya fenomena dan mendisikusikan

bagaimana cara pemecahan masalah berdasarkan hasil eksplorasi yang diperoleh siswa.

Dengan kata lain siswa mengenal dan membangun konsep baru yang sesuai dengan kondisi

lingkungan setempat. Untuk itu guru perlu memberikan umpan balik/peneguhan pada siswa.

Untuk mengetahui bagaimana kerangka pikir siswa dalam memahami dan memecahkan

masalah siswa diminta menuangkan dalam jaringan yang menunjukkan keterkaitan antara

konsep dan ide-ide yang dipikirkan.

 

5.        Aplikasi

Pada tahap ini siswa mendapat kesempatan untuk menggunakan konsep yang telah

diperoleh. Dalam hal ini siswa mengadakan aksi nyata dalam mengatasi masalah lingkungan

yang dimunculkan pada tahap invitasi. Selain itu juga, siswa diminta menentukan pilihan

Page 21: stm.docx

mana yang akan diaplikasikan di masyarakat sekitar dan dalam pelaksanaannya guru perlu

mengarahkan siswa.

Dalam aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran melalui pendekatan sains

teknologi masyarakat (STM) terdapat kadar aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran

sebagai petunjuk keberhasilan belajar melalui pendekatan sains teknologi masyarakat

terhadap struktur bumi di SD. Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan terhadap aktivitas

siswa dan guru dalam pembelajaran melalui pendekatan sains teknologi masyarakat, kadar

aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran telah berjalan dengan baik. Selanjutnya

berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan belajar

mengajar, diperoleh gambaran bahwa siswa begitu termotivasi untuk mengikuti

pembelajaran. Dengan demikian belajar melalui pendekatan sains teknologi masyarakat dapat

membangkitkan keaktifan siswa.

Aktivitas guru banyak tertuju pada aktivitas yang memberi peluang  pada siswa untuk

belajar secara aktif, seperti mengamati kegiatan siswa, memberi bimbingan/petunjuk

kegiatan, memotivasi siswa.

Sesuai dengan hasil pengamatan terhadap suasana kelas menunjukkan bahwa guru

dan siswa antusias terhadap belajar melalui pendekatan sains teknologi masyarakat.

Keantusiasan guru mengelola pembelajaran ternyata sesuai dengan hasil pengamatan

aktivitas guru, yaitu guru tidak pernah melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan KBM.

Keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran juga tercermin dari hasil pengamatan

aktivitas siswa, yaitu sedikit siswa melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan KBM.

Dapat dilihat pada grafik 4 keaktifan dan grafik 5 psikomotor

Page 22: stm.docx

Setiap akhir tindakan pembelajaran dilakukan tes formatif. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui dampak proses pembelajaran melalui pendekatan sains teknologi masyarakat

(STM) terhadap keberhasilan siswa dalam memahami pembelajaran struktur bumi melalui

pendekatan sains teknologi masyarakat.

Indikator dalam menentukan penggunaan pendekatan sains teknologi masyarakat

(STM) di SD adalah pencapaian hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil belajar yang dicapai,

dapat dinyatakan bahwa siswa telah melakukan belajar melalui pendekatan sains teknologi

masyarakat sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam hal ini, hasil belajar sudah sesuai dengan yang diharapkan karena dalam

belajar melalui pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) siswa telah mampu belajar

dalam situasi yang berbeda, sehingga siswa lebih berani untuk mengungkapkan

pendapat/pandangan terhadap situasi atau masalah yang dihadapkan pada siswa dan mencari

solusi atas masalah yang ditemukan oleh siswa itu sendiri.

 

Grafik 4 : Persentase Keaktifan siswa

 

 

Grafik 5: Persentase Psikomotor Siswa

 

 

Page 23: stm.docx

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 24: stm.docx

 

 

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.      Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa belajar

melalui pendekatan sains teknologi masyarakat berhasil dalam pembelajaran struktur bumi.

Indikator yang menunjukkan hasil belajar melalui pendekatan sains teknologi masyarakat

untuk materi struktur bumi adalah sebagai berikut:

1.        Model pembelajaran struktur bumi melalui pendekatan sains teknologi masyarakat

dikondisikan agar siswa mau dan mampu menerapkan prinsip sains untuk menghasilkan

karya teknologi sederhana atau solusi pemikiran untuk mengatur dampak negatif yang

mungkin timbul akibat munculnya produk teknologi.

2.      Hasil belajar struktur bumi pada siswa kelas V SDN 008 Sebatik Barat Kabupaten

Nunukan mengalami peningkatan dengan menggunakan pendekatan sains teknologi

masyarakat dan mencapai indikator yang ditetapkan yaitu nilai KKM 60

 

B.       Saran

Page 25: stm.docx

1.      Pihak pemerhati pendidikan atau pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan.

disarankan untuk lebih memperhatikan perkembangan dunia pendidikan anak serta

memberikan sosialisasi tentang berbagai inovasi dalam pembelajaran khususnya pada

pembelajaran sains di SD.

2.      Pihak guru sains disarankan untuk lebih mengembangkan pengetahuannya mengenai

berbagai ilmu dalam dunia sains menerapkan belajar melalui pendekatan sains teknologi

masyarakat dalam pembelajaran struktur bumi maupun pada pembelajaran sains lainnya.

3.      Pihak sekolah disarankan untuk memberikan apresiasi kepada guru sains agar lebih

inovatif dan kreatif dalam pembelajaran sains serta memperbanyak literatur di sekolah

agar berguna bagi perkembangan pembelajaran guru maupun calon guru di sekolah dasar.

4.      Pihak peneliti disarankan untuk lebih mengembangkan penelitiannya terutama dalam

pengajaran sains di SD atau mengembangkan lagi pembelajaran melalui pendekatan sains

teknologi masyarakat pada materi-materi lain dalam pembelajaran sains sehingga

menambah khasanah pendidikan sains di SD.