step 7 sgd endokrin dm

6
Step 7 A. Definisi Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun rektif. (Arjatmo, 2002) Diabetes Melitus adalah keadaan hiperglikemia kronis yang disertai berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi pada pembuluh darah dan saraf. (Mansjoer, dkk.2000) Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai kenaikan KGD atau hiperglikemia. (Brunner & Suddarth, 2002) Kesimpulan : Kumpulan gejala oleh karena peningkatan KGD atau hiperglikemia akibat gangguan pada insulin yang menimbulkan komplikasi. B. Anatomi Kelenjar Pankreas C. Klasifikasi a. Klasifikasi sesuai Etiologi - DM tipe I - DM tipe II - Gistasional - Syndrome Metabolik / Syndrome X b. Klasifikasi Sesuai Klinis - DM tipe I -DM tipe II - DM Malnutrisi - Diabetes Kehamilan - DM tipe lain c. Klasifikasi Resiko Statistik - Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa - Berpotensi menderita kelainan toleransi glukosa

Upload: parmadikomalajaya

Post on 10-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Sistem Endokrin

TRANSCRIPT

Step 7A. DefinisiDiabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun rektif. (Arjatmo, 2002)Diabetes Melitus adalah keadaan hiperglikemia kronis yang disertai berbagai kelainan metabolic akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi pada pembuluh darah dan saraf. (Mansjoer, dkk.2000)Diabetes mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai kenaikan KGD atau hiperglikemia. (Brunner & Suddarth, 2002)Kesimpulan : Kumpulan gejala oleh karena peningkatan KGD atau hiperglikemia akibat gangguan pada insulin yang menimbulkan komplikasi.B. Anatomi Kelenjar PankreasC. Klasifikasia. Klasifikasi sesuai Etiologi DM tipe I DM tipe II Gistasional Syndrome Metabolik / Syndrome X

b. Klasifikasi Sesuai Klinis- DM tipe I -DM tipe II- DM Malnutrisi- Diabetes Kehamilan- DM tipe lain

c. Klasifikasi Resiko Statistik Sebelumnya pernah menderita kelainan toleransi glukosa Berpotensi menderita kelainan toleransi glukosa

D. Etiologi1. DM tipe I Genetic Imunologi Lingkungan2. DM tipe IIDiperkirakan oleh factor genetic terhadap resistensi insulin.

3. Faktor Resiko DM tipe II

Usia Obesitas Riwayat keluarga

4. GestasionalSelama kehamilan terjadi peningkatan KGD, yang meningkat pada saat kehamilan dan menurun pada saat melahirkan.

5. Syndrom MetabolikResiko pada obesitas dibawah perut, hipertensi, dislipidemia,

E. Gejala KlinisMenurut Iskandar, 19991. Keluhan TRIAS: Banyak minum, Banyak Makan, Banyak kencing , dan berat badan menurun.2. KGD pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dL3. KGD 2 jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dLMenurut Halimubil, 20071. Awal: 3D, lemah, BB menurun, keputihan.2. Lanjut: kesemutan, kulit rasa panas, impotensi, gatal-gatal pada kulit, visus menurun, sering bisul, luka tidak sembuh-sembuh, keguguran, anak lahir besar.

F. PathwayDM Tipe 1DM Tipe IIReaksi autoimunidiopatik, usia, genetic, dll

Sel B Pankreas Hancurjumlah sel B pancreas menurun

Defisiensi Insulin

Hiperglikemiaketabolisme protein meningkatlipolisis meningkat

GlukosuriaBB, polifagi

Glukoneogenesis meningkatgliserol asam lemak bebas meningkat

Diuresis osmotickehilangan elektrolit urine

Kehilangan cairan hipotonik ketogenesis

Polidipsihiperosmolaritas

Menarik cairan dan elektrolitketoasidosis

Poliuriacoma

G. Pemeriksaan Penunjang1. Laboratorium : GDS lebih dari 200 mg/dL GGP lebih dari 126 mg/dL GDPP lebih dari 200 mg/dL Reduksi urine (+) aseton dan gula (+) .2. Pemeriksaan Khusus Foto dada Pemeriksaan ginjal EKG Neurologis Visus Fungsi Tyrod: peningkatan aktifitas hormone tyroid, meningkatnya metabolism glukosa. AGD HBA1c

H. Pelatakasanaan1. Diet2. Latihan3. Penyuluhan4. Obat-obatan5. Cangkok pancreas6. Pemantauan control glikemia7. Istirahat bila ada komplikasi berat8. Perawatabb dirumah:a. Menghentikan kebiasaan rokokb. Perawatan kaki

I. Komplikasia. Kronis: Koma diabetic Neuropati Retinopati Nefropati Ulkus/ganggren TB paru

b. Acute: Koma hipoglikemia Ketoasidosis Koma hiperosmolar non ketotik

J. PrognosisAngka mortalitas DM yang standar lebih besar daripada populasi umum, akibat kematian pada DM tipe 1 akibat gangguan ginjal, dan pada tipe II berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler dan sintrovaskuler. Fakta menunjukan bahwa control yang baik terhadap diabetes mengurangi angka komplikasi DM yang tidak terkontrol menyebabkan kebutaan, pada stadium akhir akan diamputasi bila berakibat batal, resiko 2x penyakit jantung dan stroke. Bayi dengan ibu penderita DM beresiko cacat lahir atau kesulitan oada soal persalinan.

K. EpidemiologiPada tahun 2010 diperkirakan 285 juta orang menderita DM tipe II , sehingga nupakan aik 90% dari kasus sebelumnya diperkirakan tahun 2030 naik 2x lipat. Di Amerika Serikat DM penyebab kematian no. 4. DM merupakan penyakit kronis tanpa penyembuhan. Sekitar 50% dari pria dan 15% dari wanita dengan DM mengalami masalah seksualitas karena neuropati. DM terjadi di smeua Negara, namun Asia dan Afrika merupakan Negara terttinggi dengan angka DM. DM dipengaruhi oleh urbanisasi dengan gaya hidup.

L. Pencegahan1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik2. Turunkan berat badan3. Kurangi konsumsi gula/karbohidrat.4. Berhenti merokok5. Berikan dukunganPencegahan lain dapat dilakukan dengan 3 cara:1. PrimerTujuan: mencegah terjadinya Diabetes Melitus.

2. SekunderTujuan: DM yang timbul tidak menimbulkan DM, menumbulkan tanda dan gejala.

3. TersierTujuan: mencegah kecacatan atau komplikasi lebih lanjut.M. N.