step 7 kiki lbm 3 modul skn

19
STEP 7 Kebijakan Kesehatan Sebuah keputusan yang saling berhubungan untuk membentuk suatu strategi tentang pelayanan kesehatan. http://eprints.undip.ac.id/6253/1/ Kebijakan_Kesehatan_Dimensi_Makro_- _ayun_sriatmi.pdf Kebijakan kesehatan merupakan aturan tertrulis yang mengatur tentang kesehatan. Kebijakan kesehatan dapat berupa Undang-undang, peraturan daerah, keputusan presiden dan lain-lain . kebijakan kesehatan juga berperan dalam pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat sejahtera http://ml.scribd.com/doc/40148940/kebijakan-kesehatan Tujuan 1. Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang setingggi – tingginya. 2. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dengan uapaya kesehatan dengan pendekatan promotif, preventif, rehabilitatif, dan kuratif secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta Sasaran

Upload: kharisma-bimo

Post on 29-Jan-2016

243 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

esgede aja

TRANSCRIPT

Page 1: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

STEP 7

Kebijakan Kesehatan

Sebuah keputusan yang saling berhubungan untuk membentuk suatu strategi tentang pelayanan kesehatan.http://eprints.undip.ac.id/6253/1/Kebijakan_Kesehatan_Dimensi_Makro_-_ayun_sriatmi.pdfKebijakan kesehatan merupakan aturan tertrulis yang mengatur tentang kesehatan. Kebijakan kesehatan dapat berupa Undang-undang, peraturan daerah, keputusan presiden dan lain-lain . kebijakan kesehatan juga berperan dalam pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat sejahtera

http://ml.scribd.com/doc/40148940/kebijakan-kesehatan

Tujuan1. Terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan

berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang setingggi – tingginya.

2. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dengan uapaya kesehatan dengan pendekatan promotif, preventif, rehabilitatif, dan kuratif secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta 

Sasaran1. Tersedianya kebijakan dan pedoman serta hukum kesehatan yang

menunjang pembangunan kesehatan.2. Terbentuknyan dan terselengggaranya sistem informasi kesehatan yang

ditunjang oleh sistem informasi menejemen kesehatan daerah.3. Terlaksananya dan termanfaatkannya hasil penelitian dan pengembangan

kesehatan dalam mendukung pembangunan kesehatan.4. Terselenggaranaya promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan

masyarakat dan pengembangan perilaku sehat.5. Terselenggaranaya advokasi dan pengawasan oleh perorangan, kelompok

dan masyarakat di bidang kesehatan.6. Terselenggarananya sisterm surveilans dan kewaspadaan dini serta

penanggulangan KLB.

Page 2: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

7. Tersediannya pembiayaan kesehatn yang cukup, adil, berdaya guna, dan berhasil guna.

8. Tersediannya tenaga kesehatan yang bermutu secarab mencukupi dan distribusinya merata.Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta 

Proses1. Perumusan masalah2. Peramalan masalah3. Rekomendasi kebijakan4. Implementasi kebijakan5. Monitoring kebijakan6. Evaluasi kebijakan

Sebelum dilaksanaan, dilakukan: Penggalangan kemitraan lintas sektor Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas Peningktan kemampuan daerah Pemberdayaan masyarakat dan swasta Pengembangan sumber daya kesehatan Pelaksanaan kebijakan tersebutDunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta 

Macam1. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi

komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan

generasi muda Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat

2. Kebijakan program lingkungan sehat Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan Pengembangan wilayah sehat

3. Kebijakan program upaya kesehatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan

jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas dan jaringannya

Page 3: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial

Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana

4. Kebijakan program pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan

jaringannya Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas dan jaringannya Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat

generik esensial Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

5. Kebijakan program upaya kesehatan perorangan Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah tertinggal

secara selektif Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit Pengadaan obat dan perbekalan RS Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan

6. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko Peningkatan imunisasi Penemuan dan tatalaksana penderita Peningkatan surveilans epidemologi Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit

7. Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat Peningkatan pendidikan gizi Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang vitamin A,

kekuarangan zat gizi mikro lainnya Penanggulangan gizi lebih Peningkatan surveilans gizi Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

8. Kebijakan program sumber daya kesehatan Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan

terutama untuk penduduk miskin Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit

Page 4: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

9. Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan Pengkajian dan penyusunan kebijakan Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran,

pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan

Pengembangan sistem informasi kesehatan Pengembangan sistem kesehatan daerah Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan

10. Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan Penelitian dan pengembangan Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan

pengembangan kesehatan (Surjadi, 1999)

Ruang lingkup

Penyelenggaraan upaya kesehatan dilaksanakan melalui kegiatan: kesehatan keluarga, perbaikan gizi, pengamanan makanan dan minuman, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, kesehatan jiwa, pemberantasan penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan zat adiktif, kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, pengobatan tradisional dan kesehatan matra.

Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta 

Visi dan misiVisiDepartemen kesehatan sebagai penggerak pembangunan kesehatan menuiju terwujudnya Indonesia sehat.Misi

Memantapkan menejemen kesehatan yang dinamis. Meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan Memberdayakan masyarakat dan daerah Melaksanakan pembangungan kesehatan yang berskala nasional

Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta 

Strategi1. Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan2. Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan

Page 5: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

3. Membina sistem kesehatan dan sistem hukum di bidang kesehatan4. Mengembangkan iptek kesehatan5. Melaksanakan jejajring pembangunan kesehatan

Dunn, William N. 1999. Analisis Kebijakan. Diterjemahkan Drs. Samodra Wibawa, MA dkk. Edisi ke 2. Jakarta 

Penelitian Kebijakan

Ciri – ciri1. Basic Social Research: sesuai prosedur kerja ilmiah2. Technical social research; penelitian kebijakan merumuskan kebijakan2

startegis yang dapat dikembangkan instrument teknik-nya3. Policy Research: kebiijakan publik4. Komprehensive : harus menjangkau variabel yang terkait

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Proses1. Diawali dengan pemahaman yang menyeluruh terhadap masalah sosial,

misal: kekurangan gizi.2. Pelaksanaan penelitian untuk mencari alternatif pemecahan masalah.3. Kegiatan akhir dari penelitian kebijakan adalah: merumuskan rekomendasi

pemecehan masalah untuk disampaikan kepada pembuat kebijakan.

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Latarbelakang1. Penemuan yang diperoleh dalam penetilian kebijakan hanayalah salah satu

dari banyak masukan yang diperlukan bagi pembuatan kebijakan.2. Kebijakn merupakan suatu kebijakan dari akumulasi khusus3. Kompleksitas kebijakan pada hakekatnya sama dengan kompleksitas

masalah sosial.

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Karakteristik1. Memiliki fokus multi-dimentional: harus menjangkau seluruh variabel2. Bersifat induktif empirik: berdasar data, bukan hanya teori3. Ber-orientasi kedepan dengan memperhatikan kejadian sebelumnya4. Ber-orientasi permintaan pemangku kepentingan: harus ada target

tersendiri

Page 6: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

5. Melahirkan rumusan yang meyakinkan dengan menjelaskan nilai lebih dari kebijaksannaan itu masyarakat masmpu menerima karena rasionalisme bukan karena otoriter/ kekuasaan.

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Analisis SWOT

Komponen1. Internal organisasi2. Objek/sasaran3. Lingkungan lokal4. Lingkungan regional

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Manfaat1. Mampu cepat mengambil fokus pada kriteria keputusan yang central2. Mempunyai kemampuan analaisis multi disiplin3. Mampu memikirkan kebijaka2 yang dapat diambil4. Mampu mengatasi ketidakpastian5. Mampu membuat analisis yang sederhana dan jelas6. Mampu memeriksa fakta yang diperlukan

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Unsur2 Strength: kelebihan yang bersifat khas untuk mencapai tujuan Weakness: kekurangan yang bersifat khas Opportunity: peluang yang bersifat positif Threath: kendala yang bersifat negatif

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Kekuatan berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu organisasi,yang apabila dapat dimanfaatkan akan berperan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi,tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.Kelemahan berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki oleh suatu organisasi yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan

Page 7: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

oleh organisasi tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh suatu organisasi.

a. Eksternal :Kesempatan peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh suatu organisasi yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi.Hambatan kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu organisasi yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam mencapai tujuan organisasi.

Strength kelebihan yg bersifat khas u/ mencapai tujuan Weakness kekurangan yg bersifat khas yg jika diatasi dpt digunakan u/ mencapai tujuanOpportunity peluang yg bersifat positif Threat kendala yg bersifat negatif dan jika diatasi tujuan tercapai

Faktor internal : S dan W

Faktor eksternal : O dan T

Faktor positif : S dan O

Faktor negatif : W dan T

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Langkah-langkaha. Identifikasi smua hal yg berkaitan dg SWOTb. Mennetukan fx penghambat dan pendukungc. Menentukan alternative kegiatand. Merumuskan tujuan dr masing2 kegiatan tsbe. Mengambil kepustusan yg paling prioritasAdministrasi kesehatan budioro

Fungsia. Untuk menganalisa faktor2 dlm organisasi yg berikan andil thdp kualitas

pelayanan atau suatu komponen serta mempertimbangkan faktor2 eksternalb. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi

c. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini

Page 8: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

menolong para perencana apa yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh mereka.http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:8EpoLXQFG5sJ:www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitian_dan_kebijakan/untuk_cso/file/82.pdf+%22analisis+swot+adalah%22&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESg29ZMl9YfZHRqi3VUznJIVyzZAN8d1j9wSdvEKJe6q_h4G4orlyMwuhGKhrizxDPHFjd3m66ZfTBPDYBDumxoYfJxNgjGVBdUw7oXLS9xprrMgU2jKtBht53RR_y7DwKI0gjIj&sig=AHIEtbTtr5CfnqAOgZAimCnhxPbcwE1EUw

Langkah21. Menyiapkan sesi SWOT2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan3. Mengidentifikasai kesempatan dan ancaman4. Melakukan ranking kekuatran dan kelemahan

Page 9: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

5. Menganalisa kekuatan, kelemahan, ancaman, peluang dan kesempatan.

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

KelemahanDalam proses perencanaan SWOT, perusahaan harus menghabiskan sebagian waktunya guna memikirkan hal – hal yang positif (S & O) dan sebagiannya untuk mengurusi hal yang negatif. Namun, manusia cenderung lebih suka menonjolkan hal yang negatif.Secara umum:

1. Analisis tidak selalu benar2. Analisis tidak selalu adaptif3. Proses kerja analisis lambat dan mahal4. Tidak sepenuhnya dapat menunjukkan dengan nyata masalah mana

yang harus segera diselesaikan

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Peran/Fungsi1. Untuk menganalisa faktor2 interna organisasi yang memberikan andil

terhadap kualitas pelayanan serta mempertimbangkan faktor2 eksternal2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman organisasi

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Teknik1. Melakukan Analisis Kekuatan dan Kelemahan organisasi

a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai, terdiri dari perangkat organisasi dan fungsi organisai

b. Memberi nilai (performance baik/buruk dan importancepenting/tidak penting) untuk setiap unsur yang akan dinilai

c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukand. Menarik kesimpulan hasil penilaian

2. Melakukan Analisis Kesempatan Organisasia. Menetapkan unsur-unsur yang akan dinilaihal2 baru seperti

kebijakan pemerintahb. Memberi nilai (nilai attractiveness dan nilai success

probability tinggi/rendah) untuk setiap unsur yang akan dinilai

c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukand. Menarik kesimpulan hasil penilaian

Page 10: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

3. Melakukan Analisis Hambatan Organisasia. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai, terdiri

dari perangkat organisasi dan fungsi organisaib. Memberi nilai (nilai probability of occurancesering/jarang

dan nilai seriousness serius/tidak) untuk setiap unsur yang akan dinilai

c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukand. Menarik kesimpulan hasil penilaian

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

Jenis-jenis

1. Model Kuantitatif

Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threath (T).

Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.

2. Model Kualitatif

Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah.

Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana

Page 11: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi organisasi atau program.

http://blog.unila.ac.id/redha/2009/02/23/analisis-swot-pengertian-swot-pengantar-swot/

A. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan).Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal.

Keterangan:Sel A: Comparative AdvantagesSel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehinggamemberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebihcepat.Sel B: MobilizationSel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukanupaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untukmemperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itumenjadi sebuah peluang.Sel C: Divestment/InvestmentSel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur.Peluangyang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karenakekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yangdiambil adalah melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain (divestasi)atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).Sel D: Damage ControlSel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakanpertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanyakeputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategiyang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehinggatidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

B. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Page 12: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melaluiperhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson(1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengaruhi penilaian terhadap point faktor lainnya). Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya samadengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor.

2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atautitik pada sumbu Y;

3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadranSWOT.

Page 13: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn

Kuadran I (positif, positif)Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasistrategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi primadan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Kuadran II (positif, negatif)Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantanganyang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantanganberat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terusberputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasidisarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

Kuadran III (negatif, positif)Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasidisarankan untuk mengubah strategi sebelumnya.Sebab, strategi yang lamadikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligusmemperbaiki kinerja organisasi.

Kuadran IV (negatif, negatif)Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantanganbesar.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinyakondisi internal organisasi beradadisarankan untuk menggunakan strategi bertahan, mengendalikankinerja internal agar tidak semakin terperosok.Strategi ini dipertahankan sambilterus berupaya membenahi diri.

http://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:gOsL5z-7njgJ:daps.bps.go.id/index.php%3Fpage%3Dwebsite.ViewDownload%26zip%3Dn%26id%3D66+%22analisis+swot+adalah%22&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgPZWckN0x1i5VNG22VCDVjRCMCEPXPIyDiDImtIC7YI00C4txKwGOlfPLI6U-ooOJvkQeCcWLEXvUIwkar8OX-3yqTpfojHEWClH4yCaqFcOaH4lZRM0Ls72SFUJ3qlg1iGXVa&sig=AHIEtbTqw1JaLr4nchVMVnq8zU2TCxXQzg

Page 14: Step 7 Kiki Lbm 3 Modul Skn