sistem kesehatan nasional (skn)

46
SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN) 1. PENGERTIAN • Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yg memadukan berbagai upaya bgs Indonesia dlm satu derap langkah gunaa menjamin tercapainya 7an pembangunan kesehatan.

Upload: st-hajar

Post on 31-Dec-2015

110 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)

1. PENGERTIAN• Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah

bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yg memadukan berbagai upaya bgs Indonesia dlm satu derap langkah gunaa menjamin tercapainya 7an pembangunan kesehatan.

• Pemb. Kes. Ad. Upaya yg dilaksanakan oleh semua komponen bgs yg ber7an un/ meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap org agar peningkatan derajat kesmas yg setinggi2ny dpt terwujud.

• Pemb. Kes. Diselenggarakan berdasarkan pada :

1. Perikemanusiaan;2. Pemberdayaan dan kemandirian;3. Adil dan merata, dan 4. Pengutamaan dan manfaat.

2. Maksud dan Kegunaan SKNPenyusunan SKN 2009 dimaksudkan un/ menyesuaikan SKN 2004 dg berbagai perubahan & tantangan eksternal dan internal, agar dpt digunakan sbg pedoman ttg bentuk dan cara penyelenggaraan pemb. Kes., baik oleh Pemerintah Pusat, Daerah serta pihak terkait lainnya.

• Tersusunnya SKN 2009 mempertegas makna pemb. Kes. Dlm rangka pemenuhan HAM, memperjelas penye lenggaraan pemb. Kes. Sesuai dg visi dan misi Rencana Pemb. Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJP-K) 2005-2025, memantapkan kemitraan dan kepemimpinan yg transformatif, terjangkau dan bermutu.

• SKN disusun dg memperhatikan pendekatan revitalisasi yankes dasar (primary health care) yg meliputi :

1. Cakupan yankes yg adil dan merata2. Pemberian yankes yg berpihak pd

rakyat3. Kebijakan pembangunan kesehatan4. Dan Kepemimpinan.

3. Landasan SKN Landasan SKN meliputi :a, Landasan Idiil b. Landasan Konstitusional.c. Landasan Operasional .

SEDIAAN FARMASI, ALKES DAN MAKANAN

Pasar sediaan farmasi masih didominasi oleh produksi domestik, sementara bahan baku impor mencapai 85 % dari kebutuhan.

Di Indonesia terdpt 9.600 jenis tanaman berpotensi mempunyai efek pengobatan, dan baru 300 jenis tanaman yg telah digunakan sebagai bahan baku.

Upaya perlindungan masyarakat thdp penggunaan sediaan farmasi, alkes, dan makanan telah dilakukan secara komprehensif.

Pemerintah telah berusaha untuk menurunkan harga obat, namun masih banyak kendala yang dihadapi.

Penggunaan obat rasional blm dilaksanakan diseluruh fasilitas yankes (tdk sesuai dg formularium).

Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) digunakan sbg dasar penyediaan obat di Yankes publik. DOEN tersebut telah disusun sejak tahun 1980 dan direvisi secara berkala sampai 2008.

Lebih dari 90 % obat yang diresepkan di PKM merupakan obat esensial generik. Namun tidak diikuti oleh saran Yankes lainnya, .

Seperti di RS pemerintah kurang dr 76 %, di RS Swasta 49 % dan apotek kurang dari 47 %.

Hal tsb menunjukkan bahwa konsep obat esensial generik belum sepenuhnya diterapkan secara maksimal.

SUBSISTEM SEDIAAN FARMASI, ALKES DAN MAKANAN

A. PENGERTIANSubsistem sediaab Farmasi, Alkes, dan Makanan adalah bentuk dan cara penyelenggaraan berbagai upaya yg menjamin keamanan, khasiat/maanfaat, mutu sediaan farmasi, alkes dan makanan.

B. TUJUAN• Tujuan penyelenggaraan subsistem

sediaan farmasi, alkes, dan makanan adalah tersedianya sediaan farmasi, alkes, & makanan yg terjamin aman, berkhasiat/bermanfaat dan bermutu, dan khusus untuk obat dijamin ketersediaan dan keterjangkauannya guna meningkatkan derajat Kesmas yg setinggi-tingginya.

• Dan khusus dijamin ketersediaan dan keterjangkauannya guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

C. UNSUR-UNSUR :1. KOMUDITI Sediaan farmasi & Alkes ad.: komoditi un/

penyelenggaraan upaya kesehatan; makanan ad. Komoditi yg mempengaruhi Kesmas.Sediaan Farmasi hrs tersedia dlm jenis, bentuk, dosis, jumlah, dan khasiat yg t4,. ALKES tersedia dlm jenis, bentuk, jumlah, & fungsinya, serta makanan meliputi jenis & manfaatnya.

2. Sumber Daya SDM sediaan farmasi, alkes, dan

makanan hrs dg jumlah yg cukup serta mempunyai standart kompetensi yg sesuai dg etika profesi.

Fasilitas sediaan farmasi, alkes, dan makanan adalah peralatan/t4 yg hrs memenuhi Norma, Standar, Prosedur, & Kriteria yg telah ditetapkan, (Fasilitas produksi, distribusi & Yankes).

Pembiayaan yg cukup dr pemerintah diperlukan untuk menjamin ketersediaan & keterjangkauan obat, terutama obat & Alkes esensial bagi masyarakat miskin.

3. Pelayanan Kefarmasian (Yanfar)Yanfar ditujukan un/ dpt menjamin

penggunaan sediaan farmasi & Alkes, secara rasional, aman dan bermutu di semua sarana Yankes dg mengikuti norma, standar, prosedur, & kriteria yg ditetapkan.

4. Pengawasan Secara komprehensip pengawasan ditujukan untuk menjamin setiap sediaan farmasi, Alkes, & makanan yg beredar memenuhi standar dan persyaratan keamanan, khasiat/manfaat & mutu yg ditetapkan yg didukung oleh Laboratorium Pengujian yg handal.

5. Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat senantiasa dilibatkan secara aktif agar sadar & dpt lebih berperan dalam penyediaan dan penggunaan sediaan farmasi, alkes, & makanan serta terhindar dari penggunaan yg salah dan penyalahgunaan.Penyediaan unit pelayanan publik bidang kesehatan untuk menangani berbagai masalah yg mudah diakses oleh masyarakat & menerima keluhan terkait dg Yanfar dan Alkes & Makanan.

D. PRINSIP1. Aman, Berkhasiat, Bermanfaat, dan

BermutuPemerintah menjamin keamanan,

khasiat, manfaat, dan mutu sediaan farmasi, alkes dan makanan melalui pembinaan, pengawasan ,dan pengendalian secara profesional, bertanggungjawab, independen, transparan dan berbasis bukti ilmiah.

Pelaku Usaha bertanggungjawab atas keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk sesuai dg fungsi usahanya dan peraturan yang berlaku.

2. Tersedian, Merata dan Terjangkau Obat merupakan kebutuhan dasar manusia yg tdk tergantikan dlm Yankes, sehingga obat tdk boleh diperlakukan sbg komuditas ekonomi semata.

3. RasionalSetiap pelaku Yankes hrs selalu bertindak berdasarkan bukti ilmiah terbaik dan prinsip t4 biaya (cost-effective) serta t4 manfaat (cost-benefit) dlm pemanfaatan obat agar memberikan hasil yg optimal

4. Transparan dan Bertanggungjawab Masyarakat berhak untuk mendptkan informasi yg benar, lengkap, dan tidak menyesatkan ttg sediaan farmasi, alkes, & makanan dari produsen, distributor, dan pelaku pelayanan kesehatan

5. KemandirianPotensi sumber daya dalam negeri, utamanya bahan baku obaat dan obat tradisional hrs dikelola secara profesional, sistematis, dan berkesinambungan sehingga memiliki daya saing tinggi dan mengurangi ketergantungan dr sumber daya luar negeri serta menjadi sumber ekonomi masyarakat dan devisa negara.

E. PENYELENGGARAAN1. Upaya Ketersediaan, Pemerataan, dan

Keterjangkauan Obat dan Alkes Penyediaan & pelayanan Obat berpedoman

pada DOEN untuk memenuhi kenbutuhan Yanakes.

Pemerintah dg pengaturan khusus menjamin tersedianya obat bagi masyarakat di daerah terpencil, daerah tertinggal dan perbatasan, serta daerah bencana, daerah rawan konflik daan obat yg tdk mempunyai nilai ekonomis.

Pemerintah melakukan pengendalian & Pengawasan thdp pengadaan serta penyaluran un/menjamin ketersediaan & pemerataan obat serta alkes.

Pemerintah mengatur harga obat dan alkes.

2. Upaya Jaminan Keamanan, Khasiat/ Manfaat, Dan Mutu Sediaan Farmasi, Alkes, Dan Makanan serta Perlindungan Masyarakat dari Penggunaan yang Salah dan Penyalahgunaan Obat dan Alkes.

Upaya jaminan keamanan, khasiat/ manfaat, dan mutu sediaan farmasi, Alkes, dan makanan merupakan tugas bersama yg melibatkan berbagai pemangku kepentingan (Pemth.,Pngsha)

Pelaksanaan regulasi yg baik (Good Regulatory Practices) didukung oleh sumber daya yg memadai sec. kuantitas dan kualitas, sistem manajemen mutu, akses thdp ahli dan referensi ilmiah, kerjasama internasional, laboratorium pengujian mutu yg kompeten, independen, dan transparan.

Pengembangan dan penyempurnaan norma, standar, prosedur, dan kriteria mengenai produk dan fasilitas produksi dan distribusi sediaan farmasi, alkes dan makanan sesuai dg perkembangan Iptek dan Standar internasional.

Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian impor, ekspor, pruduksi & distribusi sediaan farmasi, alkes dan makanan merupakan suatu kesatuan yg utuh, dilakukan melalui penilaian keamanan, khasiat/manfaat, dan mutu produk melalui proses pendaftaran dan evaluasi, inspeksi fasilitas produksi dan distribusi, pengambilan & pengujian sampel, pemasaran, pemantauan label, iklan dan promosi.

Un/ menghindari dampak buruk dari penggunaan alkes, maka upaya jaminan perlindungan keamanan diberikan kpd pengguna & operator alkes, masyarakat serta lingkunganya.

Penegakkan hukum yg konsisten dg efek jera yg tinggi un/ setiap pelanggaran, termasuk pemberantasan produk palsu/ ilegal.

Peningkatan kesadaran/kemandirian masyarakat melalui penyediaan & penyebaran informasi terpercaya termasuk informasi harga obat, sehingga masyarakat memperoleh informasi yg benar, menyeluruh, transparan, & tdk menyesatkan mengenai penggunaan sediaan farmasi, alkes dan makanan.

Perlindungan masyarakat dr penyalah gunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif (Napza) hrs merupakan upaya yg terpadu antara upaya represif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Perlindungan masyarakat thdp pencemar an sediaan farmasi dari bahan2 yg di larang/penggunaan BTM yg tdk sesuai persyaratan.

Mendorong masyarakat rentan terutama anak dan ibu hamil, serta manusia usia lanjut untuk mengkonsumsi makanan yg bergizi tinggi dan memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi.

3. Upaya Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian.Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian disemua sarana Yankes dilakukan dengan:

a. Mengutamakan kesejahteraan pasien dlm segala situasi dan kondisi.

b. Melaksanakan kegiatan inti farmasi yg meliputi peengelolaan obat dan produk kesehatan lainnya, menjamin mutu, memberikan informasi dan saran serta memonitor penggunaan obat oleh pasien.

c. Memberikan kontribusi dlm peningkatan peresepan yg rasional dan ekonomis serta penggunaan yg tepat, dan

d. Memberikan pelayanan kefarmasian yg sesuai untuk setiap pasien individu.

4. Upaya Penggunaan Obat Yg RasionalPenggunaan obat yg rasional merupakan

salah satu langkah un/ mdptkan Yankes yg baik dan mengefisienkan biaya pengobatan.

Penyelenggaraan upaya penggunaan obat yg rasional dilakukan anatara lain melalui kegiatan berikut :

a. Penerapan DOEN dlm upaya Yankes tingkat primer, sekunder, dan tersier, melalui pemanfaatan pedoman terapi dan formularium berbasis bukti ilmiah terbaik;

b. Audit dan umpan balik dalam penggunaan obat rasional;

c. Pengembangan mekanisme pemantauan ketersediaan obat esensial dan langkah2 perbaikan disetiap fasilitas Yankes;

d. Pemberdayaan Komite Farmasi dan Terapi (KFT) untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian melalui penggu naan obat secara rasional;

e. Penerapan pendekatan farmako ekonomi melalui analisis biaya efektif dan biaya manfaat pada seleksi obat yg digunakan disemua tingkat Yankes.

f. Penyediaan informasi obat yg benar, obyektif dan lengkap melalui penyusun an Informasi Obat Nasional Indonesia

• (IONI) akan sangat mendukung para profesi kesehatan seperti : dokter; apoteker; perawat dan Nakes lainnya dlm memberikan pelayanan yg terbaik kpd masyarakat sehingga dpt meningkatkan kemanfaatan dan keamanan pengguna an obat termasuk penggunaan obat yg rasional;

g. Pemberdayaan masyarakat melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). Informasi kpd masyarakat, antara lain promosi penggunaan obat generik dan pengelolaan berbagai penyakit secara tepat, spt penyakit diare, dll.

h. Pemberdayaan SDM Kesehatan dlm melaksanakan penggunaan obat rasional disemua fasilitas Yankes.

5. Upaya Kemandirian Sediaan Farmasi melalui Pemanfaatan Sumber Daya Dalam Negeri.Pengembangan dan pemanfaatan SDA Indonesia perlu didorong secara berkelanjutan untuk digunakan sbg obat tradisional demi peningkatan Yankes dan ekonomi.

• Langkah2 yg perlu diselenggarakan ad:1) Pemilihan produk yg t4 un/ pengembang

an produksi dlm negeri dengan memper timbangkan potensi sumber daya dalam negeri;

2) Pemerintah menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi dibidang farmasi melalui persaingan usaha yg adil pemberian insentif kebijakan per pajakan & perbankan, serta kepastian proses perizinan;

3) Pembinaan industri farmasi dlm negeri agar mampu melakukan produksi sesuai dg cara Pembuatan yang Baik (CPOB) dan dpt melakukan usahanya dg efektif dan efisien sehingga mempunyai daya saing yg tinggi.

4) Komitmen semua pemangku kepentingan seperti kemauan industri farmasi domestik un/ memprioritaskan pengguna an bahan baku produksi dlm negeri, pene-

rimaan fasilitas Yankes, para pelayan kesehatan dan konsumen.

5) Peningkatan penelitian & pengembang- an bahan baku obat, dan obat tradisional un/ menunjang pembangunan kesehatan

6) Pengembangan pemanfaatan OTRA yang aman, memiliki khasiat nyata yg teruji secara ilmiah, bermutu tinggi, & dimanfa atkan secara luas baqik un/ pengobatan sendiri maupun un/ Yankes formal.

• Penyelenggaraan subsistem sediaan farmasi, Alkes, dan makanan hrs melibatkan seluruh pelaku baik secara perorangan maupun bersama dan terpadu antara pemerintah, swasta/dunia usaha, dan masyarakat.