status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial...

19
status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial untuk ditindak lanjuti penyelesaiannya lebih lanjut. Perencanaan ini dikembangkan berbasis pada konsq) pemanfaatan sumberdaya perikanan berkelanjutan beibasis JTB. Dengan adanya rencana pengelolaan ini maka Badan Pengelola {Management Body) Perikanan di Wilayah Perairan Jawa Timur memiiiki patokan dan indikator keberhasilan pembangunan perikanan dan pengelolaan sumberdaya perikanan secara bertanggungjawab. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini Dibiayai Oldi DPP SPP Univo^itas Brawijaya Dengan Surat Peijanjian Pelaksanaan Penelitian No. 2231/J.10.1.27/PG/2009 DAFTARPUSTAKA Collette, B.B. & C.E. Nauen, 1983. Scombrids Of The World An Annotated And Illustrated Catalogue Of Tunas, Mackerels, Bonitos, And Related Spesies Known To Date. Vol. 2. FAQ Fisheries Synopsis No 125. Rome. Dahuri, R., 2003. Keanekaragaman Hayatl Laut(Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia). PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik Perikanan Tahunan. Departemoi Kelautan dan Perikanan Jawa Timur. Surabaya Diijen Perikanan Jakarta, 1979. Buku Pedoman Pengenalan Sumber Perikanan Laut L Direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta 165 Hal. Genisa, A.S dan Burhanuddin, A 1998- Nama-Nama Daerah Ikan Laut Di Indonesia. Lembaga limu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pusat Penelitian Dan Pengembangan Oseanologi Bagian Proydc Pengembangan Keanekaragaman Hayati. Jakarta. Hartuti, M. dkk., 2004. Implementasi dan Pembinaan Aplikasi Informasi Zona Potensi Penangkapan Ikan di Situbondo dan Makasar. Laporan Semester I. Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh. LAPAN. Jakarta. Muhammad, S., 2004. Manajemen Operas! Bisnis Penangkapan Ikan. Universitas Brawijaya.Malang www.jatim.go.id, 2008. Perikanan Tangkap JATIM Potensial Lebih Berkembang, Monday, 20 April 2009 20:33 administrator. www.osdir.com, 2008, http://osdir.eom/ml/culture.region.indonesia.ppiindia/2005- 03/msg01003.html. Akses 5 Mei 2009; 12.50. Sambah A.B, 2006. Analisis Citra NOAA/AVHRR dan Catch Effort Survey Sebagai Dasar Pendugaan Potensi Ikan Pelagis. Tesis. Program Pascasaijana Teknik Sipil. Bidang Keahlian PenginderaanJauh & SIG. ITS Surabaya

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial untuk ditindak lanjutipenyelesaiannya lebih lanjut. Perencanaan inidikembangkan berbasis pada konsq)pemanfaatan sumberdaya perikanan berkelanjutan beibasis JTB. Dengan adanyarencana pengelolaan ini maka Badan Pengelola {Management Body) Perikanan diWilayah Perairan Jawa Timur memiiiki patokan dan indikator keberhasilanpembangunan perikanan dan pengelolaan sumberdaya perikanan secarabertanggungjawab.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini Dibiayai Oldi DPP SPP Univo^itas Brawijaya Dengan Surat PeijanjianPelaksanaan Penelitian No. 2231/J.10.1.27/PG/2009

DAFTARPUSTAKA

Collette, B.B. & C.E. Nauen, 1983. Scombrids Of The World An Annotated And IllustratedCatalogue Of Tunas, Mackerels, Bonitos, And Related Spesies Known ToDate. Vol. 2. FAQ Fisheries Synopsis No 125. Rome.

Dahuri, R., 2003. Keanekaragaman Hayatl Laut(Aset Pembangunan BerkelanjutanIndonesia). PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta

Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik Perikanan Tahunan.Departemoi Kelautan dan Perikanan JawaTimur. Surabaya

Diijen Perikanan Jakarta, 1979. Buku Pedoman Pengenalan Sumber Perikanan Laut LDirektorat Jenderal Perikanan. Jakarta 165 Hal.

Genisa, A.S dan Burhanuddin, A 1998- Nama-Nama Daerah Ikan Laut Di Indonesia.Lembaga limu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pusat Penelitian Dan PengembanganOseanologi BagianProydc Pengembangan Keanekaragaman Hayati. Jakarta.

Hartuti, M. dkk., 2004. Implementasi dan Pembinaan Aplikasi Informasi Zona PotensiPenangkapan Ikan di Situbondo dan Makasar. Laporan Semester I. PusatPengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh. LAPAN.Jakarta.

Muhammad, S., 2004. Manajemen Operas! Bisnis Penangkapan Ikan. UniversitasBrawijaya.Malang

www.jatim.go.id, 2008. Perikanan Tangkap JATIM Potensial Lebih Berkembang,Monday, 20 April 2009 20:33 administrator.

www.osdir.com, 2008, http://osdir.eom/ml/culture.region.indonesia.ppiindia/2005-03/msg01003.html. Akses 5 Mei 2009; 12.50.

Sambah A.B, 2006. Analisis Citra NOAA/AVHRR dan Catch Effort Survey Sebagai DasarPendugaan Potensi Ikan Pelagis. Tesis. Program Pascasaijana Teknik Sipil.Bidang Keahlian PenginderaanJauh & SIG. ITS Surabaya

Page 2: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

Kisaran Nitai Klorofil-a

S S : : iii "z z :e: < TTJiiChlorophyll» CeneoMntien (mg I •')

Gambar 7. Citra Sebaran Klorofil-a Di Perairan Setalan Jawa Timur Dalam Bulan Penelitian

4.KESIMPULAN DAN SARAN

4.1KesimpulanDari hasil penelitian dapat disimpulkan :

1. Daerah potensi perikanan laut di perairan selatan Jawa Timur menyebar dariperairan Kabupaten Pacitan liinggake Perairan Selatan Kabupaten Banyuwangi.

2. Kajian citra satelit oceanografi menunjiikkan nilai sebaran suhu yang masihmasiik dalam toleransi kehidupan ikan dilaut. Bahkan beberapa daerahmenunjukkan indikasi lerjadinya up welling, yang menggainbarkan tingkatkesuburan perairan tersebut. Dimana daerah perairan selatan lebih berpotensiterhadap siimberdaya ikan, khususnya ikan pelagis. Sedangkan kajian citrasatelit terhadap sebaran kandungan klorofil-a menunjukkan perairan yang relatifsubur yang dan menjadi salali satu indikasi merupakan kawasan potensipenangkapan ikan.

3. Alat tangkap yang beroperasi ke perairan selatan Jawa Timur sebagian besarmenipakan alat tangkap skala menengah kebawah (masih bersifat tradisional)dengan kegiatan operasi penan{^apannya lebih banyak merupakan one-dayfishing. Alat tangkap dominan yaitu purse seine dan payang, dimana kegiatanoperasinya dapat sejauh 3 mil laut darifshingbase.

4.2 Saran

Saran dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah :1. Studi pemetaan potensi ini sebaiknya dilakukan real-lime dan selama satu tahun

penuh, seliingga alur migrasi dan penyebaran ikan di perairan Jawa Timur dapatterpetakan secara menyelunih,

2. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan perairan Selatan Jawa Timurmerupakan wilayali yang terbuka langsung dengan Samudera Indonesia, populasinelayan masih jarang dan kondisi sumberdaya perikanannya masih belumdieksploitasi secara optimal. Maka sebagai altematif pengelolaan hams dirancangsuatu perencanaan pengelolaan yang idealnya mengandung informasi tentang

Page 3: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

3.4.2 Klorofil-a Hasil Analisis Citra SeaWifts

Analisis citra seawift untuk menghasilkan sebaran klorofil-a memanfeatkankonsep energi elektor magnetik dalam teknologi penginderaanjauh.

Algoritma terkoreksi SeaWlFS yang digunakan adalah Klorofii 0C4 (Jamdes L.Mueller, 2000) sebagai berikut;

()C'4Chl ;i=51 ••414.

Berikut beberapa citra hasil analisis yang menggambarkan distribusi kesuburanperairan, sebagai salah satu indikator dalam pendugaan daerah potensi perikanandi wilayah penelitian. Dari citra sateliti hasil analisis menunjukkan perairanpeneiitian mempakan perairan yang relatif subur akan kandungan klorofil-a yangmerupakan pakan alami ikan di laut, sehingga menjadi salah satu indikasimempakan kawasan potensi penangkapan ikan.

Sebaran IClorofil-a Bulan Maret 2009

Sebaran KJorofil-aBulan April 2009

Sebaran KJorofil-a Bulan Met 2009

Page 4: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

Sebaraii SPL hasil analisis citra satelit ini menuiijukkan nilai sebaran suhu yangmasih masuk dalam toleransi kehidupan ikan dilaut. Bahkan beberapa daerahmenunjukkan indikasi teijadinya up welling, yang menggambarkan tingkatkesuburan perairan tersebut. Indikasi inilah yang dapat dibuat kesimpulan bahwaselama bulan penelitian, daerah perairan seiatan berpotensi terliadap sumberdayaikan, khususnya ikan petagis.

Sebaran Suhu Permukaan Laut Bulon Maret 2009

Sebaran Suhu Permukaan Laut Bulan April 2009

Si PISebaran Suhu Permukaan Laut Bulan Mei 2009

( Kisaran Nilai SPL ("O |

Gambar 6, Citra Sebaran Suhu Permukaan Laut Di Perairan Setalan Propinsi Jawa Timur DalamBulan Penelitian

Page 5: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

(cwc'MM b ft*

I « l^»irt*'»

Gambar 5. Peta Daerah Sebaran Ikan di Perairan KabupatenJember Jawa Timur Hasil PemetaanPartisipatifNelayan

3.4.1 Suhu Permukaan Laut Hasil Analisis Citra NOAA/AVHRRPerhitungan SPL dilakiikan secara bertahap, dengan taliapan sebagai berikut:1. Perhitungan Suhu Kecerahan

Perhitungan ini diiakukan inelalui proses kalibrasi data radiomelric count (datadigit) menjadi besaran radiansi (Ln) pada setiap piksel individu. Penelitian inimenggunakan algoritma multi kanal 4 dan 5, sehingga perhitungan suhukecerahan hanya diiakukan untuk kedua kanal tersebut.

2. Perhitungan Suhu AirSuhu air (TWi) dihitung dari koreksi suhu kecerahan (Tbi) untukmasingmasing kanal dengan memasukkan nilai koreksi emisivitas air(n). Nilaikoreksi emisivitas air yang digunakan adalah 0,98.

3. Penentuan Suhu Air

Estimasi Suhu Permukaan Laut (SPL) diperoleh dengan memasukkan suhu airmasing-masing kanal kedalam suatu persamaan algoritma. Algoritma yangdigunakan untuk menghitung SPL yaitu dengan metode hasil pengembanganMc Milin dan Crosby (Mc Milin dan Crosby dalam Sambah, 2006), yaitusebagai berikut;SPL = TW4 + 2,702 (TW4 - TW5) - 273,582,

4. Pemisahan awan - darat - laut

Pemisahan awan - darat - laut diiakukan menggunakan rasio band 1 dan band2;R = B2/Bl,(Hartuti, 2004).Dengan range sebagai berikut:R < 0,9 : laut0,9<=R<1,1 : awanR>=1,1 : darat

Berikut beberapa citra hasil anfilisis dari citra satelit NOAA/AVHRR pada bulanMaret, April dan Mei yang menggambarkan distribusi suhu pennukaan laut,sebagai salah satu indikator dalam pendugaandaerah potensi perikanan di wilayahpenelitian.

Page 6: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

IHMr15"BT-113°42'11.3"BT

11Mecu8°30-00"LS-8°31'53"LS

113°45'00"BT•113°46*53"BT

15-25pasir

12Peimisan8°30'56,3"LS-8°32'49"LS

113°48'45"BT-113°49'41.3"BT

20-30pasir

13Kalong8°33'01"LS-8°35'38"LS

113°49'41.3"BT-113°54'23"BT

6-15pasir-karang

14Rajcgwesi8°32'49"LS8°37'30"LS

113°54'23"BT-113°58'8"BT

6-15pasir

15Pondok8°23'26.3"LS-8°24'22.5"LS

113°23'26.3"BTi13°24'22,5"BT

5-15pasir-lumpur

16Taiyungaias8°21'33.3-LS-8°23'26.3"LS

113°21'33,8"BT113°23'26.3"BT

20-30pasir-lumpur

17Panggung8°19'41.3"LS.8°22'02"LS

113°19'4I.3"BT-113°32'30"BT

20-30pasir-lumpur

18Neleman8°20'37.5"LS-8°23'26,3"LS

113°16'49.5"BT•113°20'9,5"BT

25-50pasir

19Seban8°17'20.7"LS-8«19'13,2"LS

113°15'56.3"BT-113°18'13.9"BT

10-15pasir-lumpur

20Kalimaii8°16'52.5"LS-8°19'13"LS

113°11'15"BT-113°15'00"BT

10-15pasir-lumpur

21Jaten8°16'52,5"LS-8°19'13.2"LS

113°8'26.3-BT-113°11'15"BT

10-15pacir-lumpur

22Dampar8°16'52.5"LS-113°19'41.25"LS

113°4'41.3"BT-1I3°8'26.3"BT

6-15pasir

Sumber:Surveilapang-KapalpayangPPlPuger,2009

Daerahpenangkapansertapenyebaranikanhasiltangkapandilokasisamplingdapatdilihatpadagambarberikut.

{7--—-i!

f

s«t<i

*

"•r-

Ogio'

*0/

.11

\.

-th'^

/:

'flatM»twI:m,

iJrV.

Gambar4.PetaDaerahPenangkapanUtamadiPerairanKabupatenJemberJawaTimur

Page 7: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

r

!!• ' 'i:: M. i"":.. <'y • Jll :

r..'/,. I I

! Ijil • ••'•! • ! i:, i

r • ( I ;i' .-i.. ! - '.n - - j'|

i';. nrl'i'- !'•: •!.•(: " ; i

_ ' rr'ii!ifc;. !;'V. j • l-'i'l' |•;; 7i'', l" ^ i

! i n- j.. . y. I c ;i: .-i) • b.i'ii. •' it"! ti;.i.•!:j ','i, •.'•I HI t i i' : ••! i.-'I'i !if i >. • :•• Ifi - f;) , ['liiiiiii. ]

'' - ---jI f , •I !; lir.ii.'lii / I:'v.. r> • i;,. r > • jij- :.) I trni.'. j

: ! • ; !:•). l>..KI - Ir.'-. V;. r.'i .t: 1 |

j / I r ;; •^. i , i-n-m;; ,

> . •• 'iv', ;i'i' kn . t"' ' -a) ' 'ii • 1i' " i •••!'.r*.r?.f ' , " j• I •: ;• v. :. -••! ii->11 • imiji-si i' ' ' ' . - - ... .

/() .'•//i/"i If .'1 ..-J,-..,, iK! 1,'/! /•/' ;

-y ! j,: if:,; K'iijSii) j ifi.ii;! y'.ft:! ; Miyii ft, i-':ij)u!)!ilf.!l

v.^v , Kfipiii.'.iOi- i,'I<CLii<M liyifiiiii; j.'yi.qaiy-iffiu li^jii/.'iu |0|;';i qyjf'.yi) |0j;!:^(u'/.ff

lUiKjO qfli/j' -.I'yJilyfl |r.;»|ji yji.) iq Mlj I'lll! (jtii,;'U'\!V,''r;'.V'.llTff! ?)' I,! II ^^1^(111) jqjjiiiff. if M! iff'iJ/(!'/.MliMt' (idfliUJW fijfH

i 'li,!!:..! qGyii':!' I'.i/y;! i^iufdi, mGiiXc.d'J; iniijfn (j./i.i |-;!;prii}!(icijjj;:Gi.Gj) "i>ifi riii aicii tsdrij-iih tyiifjiUfin pGwi)Oi.nai (ji

•j"j •;>!;r.i iip 5y,t5>,Yl'-'l

; (r'iiii'. |.: yiiij ,'1 : i-mi; [jaqti;-'!!.! 7 i yI'Ii iMniYfih

l)-. itrf-' fiif*. fZ'- ''-''- :'li... -

• •• • 1 • i!: f- . .'lOy-

a

O v. : • i

r;'

t-' . •. fj :

C •

fpri.fj iii n.'.f'lj;: -.ififiu fij'jr q; tjni.fiir/.ii/ :ir,|;ri;rj!

Page 8: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

« •

Berikut grafik produksi perikanan semua alat tangkap di wilayah perairan selataii

122579,1 0 1846.8

• 7016.1 ' I 61601

•Kab. BanyuwangIDKab. Ualang

I Kab. Jambar

IKab. Bllar

OKab. Lumajvig• Kab Tulungagung

Gambar 3. Grafik Produksi Perikaiian Berdasarkan Alat Tangkap

3.2.3 Daerah Penangkapan dan Penyebaran Alat TangkapDaerah penan^apan dan operasi alat tangkap dominan yang beroperasi disepanjang pantai Selatan Jawa Timur menyebar mulai dari perairan KabupatenPacitan sainpai pada perairan Selatan Kabupaten Banyuwangi, dimana alattan^ap tondo dapat mencapai perairan lebih dari 12 mil iaut darifishing basenya.

Berikut daerah penangkapan berdasarkan penamaan nelayan lokal dengan lokasisampling difishingbase sepanjang perairan Kabupaten Jember.

label 5, Daerah Penangkapan Utaina Serta Nama Lokal di Perairan KabupatenJember

NO NAMA (It^al) KOORDINATKEDALAM

(m)DASAR

1 Kucur 8' 23' 26,3" LS-8" 25' 7.2" LS

113" 24'22,5" BT- 113" 28' 7,5" BT

30-50 pasir - lumpur

2 Kamal 8° 26'15"LS-8°30'00"LS

113" 23' 54,5" BT-1I3" 26'15" BT

50-55 pasir-karang

3 Jurangjuro 8" 29' 35" LS - 8" 30' 28,2" LS

113" 18' 45" BT - 113" 23' 54,5" BT

10-40 karang

4 Baiuanjir 8" 25'18.8" LS-8" 30'00" LS

113" 15'56,3" BT- 113" 18'45"BT

20-50 pasir - kaiang

5 Talok 8" 25'18,8" LS-8° 26'45" LS

113" 19' 41.3" BT 113" 23' 54.5" BT

40-60 Pasir- karang

6 Ccrcgck 8° 25'7.2" LS-8" 26'I5"LS

113" 29' 3,8" BT • 113" 30' 56.3" BT

30-50 pasir

7 Batu kodok 8"25' 18.8" LS-8"27'II.3" LS

113" 32' 48.8" BT - 113" 34' 41.3" BT

30-50 pasir

8 Cagaan 8" 26' 15" LS-K" 30'00" LS

113" 36' 37.5" BT 113° 38' 26.3" BT

20-35 pasir - karang

9 Pager 8" 29-3,8" LS-8" 30' 56,3" LS

113° 36' 37.5" BT -113" 37' 30" BT

20-35 Itnrnng

10 Bandealit 8" 29' 3,8" LS - 8" 30' 56,3" LS 20-30 pasir - lumpur

Page 9: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

3.2.2 Produksi Ikan di Perairan Selatan Jawa TimurKarakteristik perikanan multi-gear yang teidapat di Jawa Timur, merupakan suatualat tan^p yang tidak hanya menan^p satu jenis spesies saja, akan tetapi satuspesies ikan dapat ditan^ap oleh lebih dari satu jenis alat tan^p. EMpeiairanselatan Jawa Timur, alat tangkap yang memiliki nilai produksi tertinggi terhadaphasil tan^apan antara Iain purse seine, payang, pancing tonda, pancing Iain danjaring insang hanyut.

Tabel 4. Hasil identifikasi jenis-jenis ikan pelagis yang tertan^p, beserta namalokal spesifik berdasarkan informasi nelayan.

Ikan Pelasis Kecil

No Nama lokal Nama umum Namalnggris NamaOmiah Alat Tangkap

1 Saksiak Lemuru Indian oil-sardine ** Sardinella temuru Payang

2 Benggol LayangScad mackerel*

Russell's scad *•Decaplerus russeii Pt^ang

3 Putihan Kuwe Great trevally* Caranx sa^ascittts Payang, jaring4 Ekor kuning Selar kuning Yellow strepc trevally*

Smooth-tailed

trevally**

Selaroides leptolepis P^ang

5 Selar Selar bentong Bigeye scad* Selar crumenopihalmus Payang

6 Kacangan Cendro Garfish* Pevlosurus crocodilus Pancing, jaring

7 Ceplek Bawal hitam Black pomfi-et* FomUo nizer Payang

8 Banyar KembungPerempuan

Short bodietmakarel*

Rastrelliger negleclta Pancing,Payang

9 Terak Parang-parang Wolfherring* Chlrocentrus dorab Gill net,Pancing

10 Belanak Belanak Mullet* Valamugil speisleri Jaring. Gill net11 Menikus Bulu Ayam Hamilton's Thryssa* Thryssa hamtUtonil Jaring

12 Slingsing Selengseng Slimy Mackerel* Scrmber australaslcus Payang

13 Icang-icang Daun Bambu Slender leatherskin* Chortnemus lot P^ang, Gillnet

14 Tongkol Tongkol Frigate mackerel* Auxis thaxardPt^ang,Gillnet

15 Lavur Lavur Smallhead haiitail* TridUurus savala Pancing

' Dtijen Perikanan, 1979, ♦♦ Genisa, 1998

B. Ikan Pelagis Besar

NoNama

LokalNama umum Namalnggris Nama Ilmiah

Alat

Tangkap

1 Tenggiri Toigiri Barred Spanishmackerel*

Scomberomorus

commerson

Pancing, Gillnet

2 Abonlorek Cakalang Skipjack tuna* Kdtsuwonus pelamis Pancing3 Pemanuk Pariburung Javanese cowny* RhlnopteraJavanica Pancing,

Payang

4 Ulan

TongkolTongkol Eastem little Tuna* Eutl^mmisafftnis P^ang,

Gillnet

5 Paniu IkanPedang Broadbill swordfish* Xiphias gladius Pancing

6 Aluran - Striped Bonito** Sarda orientalls Payang

7 Mungsing Cucut hiu Balfour's shark* Hemigaleus balfourl Pancing,Payang

8 Tuna Tuna Yellowfin tuna Thtamus albacares Pancing

* Diijen Perikanan, 1979, ** Collate, 1983

Page 10: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

Jumlah (unit) 17757 3558 20509 89651 5064 136539

Rata2 1775,7 355,8 2050.9 8965,1 506,4 13653.9

SumbCT, Data Statistik Jatim 2009

Kelima alat tan^ap tersebut menipakan alat tan^p yang paling dominan yangberoperasi di perairan selatan Jawa Timur, disamping ada beberapa alat tangkaplainnya, seperti jaring klitik, pukat pantai dan Iain-lain, namun produktivitasnyalebih rend^ dibandingkan kelima alat tangkap tersebut. Alat tan^p diatasdigunakan dalam penangkapan ikan-ikan pelagis, baik pelagis besar maupunpelagis kecil, seperti ikan cakalang, ikan tuna, ikan lemuru, ikan layang, ikantenggiri, ikan layur, dan Iain-lain.Alat tan^p pancing juga menipakan alat tan^ap yang relatif cocok digunakanpada perairandengankondisi alam yang curam dengan ombakdan arus yang cukupbesar seperti perairan Samudera Hindia ini. Sebab alat tangkap ini mampumenangkap ikan-ikan pelagis besar yang menipakan ikan-ikan perenang cepatdiperairan ini dibandingkan dengan alat tangkap jaring yang cam pengoporasiannyamembutuhkan kecepatan kapal maupun keahlian khusus untuk melin^c^gerombolan ikan seperti halnya purse seine. Namun alat tangkap pancing hanyamampu menangkap beberapa jenis ikan pelagis besar, dibanding^ alat tangkappurse seine maupun payang yang mampu menangkap bermacam-macam jenis ikanbaik pelagis kecil maupun pelagis besar, sehingga jumlah produksinya pun lebihtinggi dibandingkan alat tangkap pancing. Alat tangkap purse seine ^perairanselatan Jawa Timur paling banyak terdapat di Kabupaten Trenggalek danKabupaten Banyuwangi, sedangkan alat tangkap payang terbanyak berada diKabupaten Malang dan Kabupaten Jember.

Berikut tabel data dan grafik basil tangkapan untuk tiap-tiap alat tan^ap yangdominan menangkap ikan pelagis, baik alat tangkap tersebut menangkap ikanton^ol secara dominan maupun dalamjumlah sedikit dari tahun 1998-2007.

Tabel 3. Jumlah produksi alat tangkap diperairan selatan Jawa Timur

Tahun PayangPurse

Seine

JaringInsangHanyut

PandngLain

PandngTonda

Jumlah

(ton)

1998 11485 55422,1 6271,6 1362 4,4 74545,1

1999 13148,5 22754,4 5073,5 2836,3 10,3 43823

2000 12741 19178 3571,4 1975 0.1 37465,5

2001 14380,2 23083,3 4250,9 4751 0 46465,4

2002 20876,1 28626,9 6402,2 6709,6 1078,1 63692,9

2003 15094,3 23927 8417 4861 2382,5 54681,8

2004 14022,2 22776,2 5938,6 5033,1 2600,4 50370,5

2005 11829,4 16539,9 2709,7 4453,3 6187 41719,3

2006 17064 15958,1 7109,4 3065,8 4012,7 47210

2007 12866.7 75050.6 1680,3 3113,2 4693,5 97404.3

Jumlah (ton) 143507.4 303316.5 51424.6 38160.3 20969 557377.8

Rata-rata 14350,74 30331.65 5142,46 3816.03 2096.9 55737,78

Sumber, Data Statistik Perikanan Jatim 2009

Page 11: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

angn muson barat dan awal musim angin muson timur (bulan April sampai bulanJuli). Hal ini berhubungan dengan dengan kesuburan perairan akibat terjadinya arusup welling (naiknya massa air laut ke permukaan) d^ salinitas pada musim anginmuson rimur.

•y—' s

j-i-iVi —

7—y** &v AMOtk]

1

1 •

- ' liv..

ggg «eNuieeme0

(D

Gambar 2. Pela Daerah Penelitian dan Lokasi Sampling

3.2.1 Aiat Tangkap di Perairan Selatan Jawa TimurAlat tangkap yang yang beroperasi di wilayali perairan selatan Jawa Timur terdiridari purse seine, payang, tonda, pancing lain, jaring insang hanyut, jaring insangtetap, jaring klitik dan sebagainya. Pada setiap daerah unit alat tan^ap berbeda-beda, karena disesuaikan dengan kondisi alam daerah masing-masing. Jumlah alattangkap yang paling dominan yang beroperasi di 8 kabupaten di selatan Jawa Timurdalam 10 taliun terakhir dapat dilihat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah alat tangkap yang menan^ap ikan ton^ol di perairan selatanJawa Timur tahun 1998-2007

Tahun PayangPurae Jaring Insang Pandng Pandng Jumlah

Seine Hanyut Lain Tonda (unit)

1998 743 286 2822 4557 0 8408

1999 739 194 1055 6108 0 8096

2000 959 280 1243 28262 188 30932

2001 1094 308 1752 7141 631 10926

2002 1043 539 3103 6331 0 11016

2003 1094 379 1728 5592 235 9028

2004 975 297 1739 6549 205 9765

2005 3702 380 2105 8210 408 14805

2006 3727 142 2454 6580 1644 14547

2007 3681 753 2508 10321 1753 19016

Page 12: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik

Watulimo

3 Tulungagung Besuki

Tanggunggunung

Kalidawir

Pucang Laban

1

4 Blitar BakungWonotirto

Panggungrejo

Wales

1

5 Malang DonomulyoBantur

GedanganSumbermanjingTirtoyudo

Ampelgading

1

6 Lumajang TempuisariPasirian

TempdiKunir

Yosowilangun

6

7 Jember Kencong

Oumukmas

Puger

Wuluhan

Ambulu

Tuntparejo

1

8 Banyuwangi Pesanggaran

BangorejoPurwohaijo

Tegaldiimo

3

Jumlah 39 15

Sumber: Data DKP Jatim dan Survei Lapangan

Secara garis besar keadaan topografi di wilayah selatan Jawa Timur terdiri darilereng-lereng perbukitan yang curam dan teijal, disamping itu wilayah selatan jawamempakan deretan lempeng pegunungan timur asia. Hal ini tentu beifaubungandengan kondisi pennuka^ bawah laut yang hampir sama dengan keadaan topografipennukaan didaratan. Oleh sebab itulah, faktor alam sangatmempengaruhi jumlahpendaratan ikan di pantai selatan lebih sedildt dibandin^an dengan pantai utarajawa. Kondisi fisik oseanografi juga berpengaruh dalam cakupan batas wilayahSelatan perairan Jawa Timur sepanjang 12 mil laut. Khusus area selatanmempunyai kedalaman rata-rata seldtar 106 meter, kecepatan arus 18-38 cm/detik,dan tinggi gelombangberkisar antara 2-7 meter.Kondisi alam yang demikian juga mempengaruhi te '̂adinya dua musim angin,yaituangina muson timurdanangin muson barat. Keadaan lingkungan perairan darikedua musim tersebut sangat berbeda sehingga moijadi suatu fenomena alamiahyang berfaubungan dengan ruaya dan konsentrasi ikan pelagjs. Umumnya musimikan pelagis besar di perairan Indonesia umumnya beilangsung pada akUr musim

Page 13: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik
Page 14: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik
Page 15: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik
Page 16: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik
Page 17: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik
Page 18: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik
Page 19: status sumberdaya, permasalahan dan isu yang potensial ...kampestan.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/JOURNAL-3.pdf · Departemen Kelautan & Perikanan, 2009. Laporan Statistik