2. landasan depaesiasi sumberdaya dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting...

54
2. LANDASAN TEOBt: MODEX, DEPaESIASI SUMBERDAYA Landasan utama dari model depresiasi sumberdaya darn &I& teori pertumbuhq dmna sumberdaya dam diperlakukan sebagai kapitar (asset) ymg temkumufasi dan mengdami apresiasi dm depresiasi. Didmlam teori pestumhhan, ada dm hub pendebtan yang meljlfrat dzui sisi yang berbah. Pmdekatan pertarr*t addah pendebtan Ne+K1asikal yang dikembangkan ofeh womg ekonorn pmenang Nobel, Robert Sofo\v, dimma perturnMan ekommi hanya tergantung dari nhmulasi kapial yang menylakan fungsi dari tabunp (saving) dan dqresiasi kapitaf tersebut (Solaw, 1956) diacu dafam Farmer (1993). Menurut tmxi ini, tingkat kapital fsumberdaya) dm output yang lesh diperoleh jib sebagian besar dari ouvut disirnpan daf am bent& saving untuk mempbaiki proses praduksi b&kutnya. Model ini wring juga discbut sefiagai model perklmbuhan yang ebogens (exogenous growth theory) karma &hr teknotogi ymg justm mmcntukan hju depresiasi sumberdaya (kapitaf) EicSak bukm keddam model. hngan Ira& lain, f&or perkembangan tehologi terse but (technological progress) bersikt eksogen. Model prtumbufian nwkl;rsikal ini jug mengem1 apa, ymg &=but sebaggai prdksi fenomria convergence. Artinyn wihyah yang miskin atau tehatas sumberdaya ahya, pada akhirnya akan mencapai pcrtumbuhan yang sama dengan wilayah yang eltitif maju dengan sumberdaya alam yang kaya. Prdksi ini disebabkan dm haf, pextam wihyah, mislcin dengm iniasi sumberdaya aIam yang

Upload: truongkhuong

Post on 19-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

2. LANDASAN TEOBt: MODEX, DEPaESIASI SUMBERDAYA

Landasan utama dari model depresiasi sumberdaya darn &I& teori

pertumbuhq d m n a sumberdaya dam diperlakukan sebagai kapitar (asset) ymg

temkumufasi dan mengdami apresiasi d m depresiasi. Didmlam teori pestumhhan,

ada dm h u b pendebtan yang meljlfrat dzui sisi yang berbah. Pmdekatan pertarr*t

addah pendebtan Ne+K1asikal yang dikembangkan ofeh womg ekonorn

pmenang Nobel, Robert Sofo\v, dimma perturnMan ekommi hanya tergantung

dari nhmulasi kapial yang menylakan fungsi dari tabunp (saving) dan dqresiasi

kapitaf tersebut (Solaw, 1956) diacu dafam Farmer (1993). Menurut tmxi ini, tingkat

kapital fsumberdaya) dm output yang l e s h diperoleh j i b sebagian besar dari ouvut

disirnpan daf am bent& saving untuk mempbaiki proses praduksi b&kutnya. Model

ini wring juga discbut sefiagai model perklmbuhan yang ebogens (exogenous growth

theory) karma & h r teknotogi ymg justm mmcntukan hju depresiasi sumberdaya

(kapitaf) EicSak b u k m keddam model. hngan Ira& lain, f&or perkembangan

tehologi terse but (technological progress) bersikt eksogen.

Model prtumbufian nwkl;rsikal ini j u g mengem1 apa, ymg &=but sebaggai

prdksi fenomria convergence. Artinyn wihyah yang miskin atau tehatas

sumberdaya a h y a , pada akhirnya akan mencapai pcrtumbuhan yang sama dengan

wilayah yang eltitif maju dengan sumberdaya alam yang kaya. Prdks i ini

disebabkan dm haf, pextam wihyah, mislcin dengm iniasi sumberdaya aIam yang

Page 2: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

12

sedjkjt rtkan mengalami perhunbuhan transisj yang cepat karena depresjasi

sumtPerdaya aim yang kwif pda periode awaf. Kedua, di sisi Iain, wilayah maju

telah mengalami phase diminishing return fSari sumhrdaya m a i m hmna

mengalami depresiasi yang l&ih besar gada p e r i d Ianjut. Dmgm dmikian

pertumbuhan kedua wihyah yang Weda kmdisi swnkrdaya alamnya tasebut &an

menyam (convergence) pada ti-t st@ s h e (Bane, 1993).

Meskipun &dam ~~ st&i p&i comtwgmce misalnya

peneiitian dai N m et a$. (20OO) Garcia dan Stxiistianingsih (1997) mtuk

short term pendapatan pexlsapita mar wiiayah di Indmesia, nmun pembuktian

tersebut sangat terbatas (limited). Pada kenyatmmya tsori convergence gaga1

dibuktiktm k.asus y q I&ih luas, magingat terjadinya pertKdaan yang

mendasar mtzlr wihyah yang menyaght politik, keidagaan dan s w b r

ekonomi. M e b t bebaapa keXamhm initah kemudim pa& takm 1 9 % Paul

Rorner, ekonom dari Amaika mgembanglcan spa ymg c3isebut sebagai endogenous

growth theory (am t& W d u h a n endogen)* T r i ini pa& dasamya menyathn

b&wa perkemhangan telmologi akan sangat b~~ nyata di &ism

pertumbubn dan ham ditmtukan di &lam d e f (endogen). Wilayah atau negara

dengan kbologi ymg maju a b m q u menin@&m efisiensi pmhksi s e h i

&an terns mengalami pettuduhan yang tinggi. D i b pihair, *teknokugi juga

mmyebabkm pagurangan hju depmitrsi Irapltai (sunfierdaya) sehingga kapital

akan terakurnulasi dm- tiw yang p d a &imp akan meningLratk2m

pemrnbubn output. Dengaa d e m i b badasadan t& ini comrgence antara

wiiayah mlskin dan kaya tidak akan ter-isdi menyingat faju pmmmbuhan dan iaju

Page 3: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

r 3

depresiasi kapital &an terus beheda sejrjng dengan makin tingginya p~~~

tingkat p e n p s m teknologi (Romer, 1990 dm Stough, 200 I), walaupun itu hmya

dalam short tern.

Keterhitan mtztxa pemmbuhan ekunomi dan damphya terbdap

sumkrdaya h dan lingkungan merupakan kehiaitan yang mgat erst

sebagahana diposbllatlcan &dam maeriaI balartce principle. P-mbuhm ek0~om.i

memeriukart peningkatan terbdap input mami dan eneqgi yary: sangat potmsiai

terfxadap penmnan Mi= dan kuantitas sumbedaya dam. Misdnya, &lam situasi

d i m a substitusi ti& dimungkinlcan, murerial Bafanee principle menyataksn bahwa

input energi tian matmi ymg dibuWan sebatlding (puprsiod) dengan kegiabn

ekonami, sehingga pwhmbulxan secara ti& krhixldarkan &an menytbabkan

ckteriorasi smhrdaya a l m .

Selain dari sisi kori pedumbuhan, analisis mengcmi ketehitan antam

pertumb&m akonomi dengan halitas lingkungddegmhsi sumkrdaya darn, juga

telah banyak: dilakukm miisis hubungan atam peaurnbuhan ekonomi dan halitas

fingkungddegmbi sumkdaya alam ini dari ' pendebtan lainnya. Studi &ri

Gnrver (1976), John dm Pecchentno (1992) serh Seldun dan Song (1995)

mr:*ib aiur m i s i wit& ~~ upaya penunxnan tingbt, pencmmm

dm pertumbuhan dengan asumsi, alternntif mmgeraai fuqsi kesejahtehn, kenidan

&bat pencemaran, ahment cost d m p d u k t i v i s dari modal, Studi -iris dari

Hettige, et al. (1993, Shafik (19941, Seldm d m Song (1995) scrta Grossman dan

Krueger (I995), kmsaka menmi huburgan sktematik dexxgm melabkan

p e n g u m regresi mtar negam mtuk: variahl lcurrlitas air dan d a m ambien

Page 4: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

kurva ''Kunet"? Pa& ~ i n g k t penclapatan berapa perubahan pola tejztdi?, Apkah

semua pencemar mmgikuti trajekori yang sama? Dan ap& pm tingkat

p e r a m ? Envirunmnal Kwnet Cuwe yang menjadi b n pertanyaan para

penelifi di atas addah kwva yang menggambarkan fiub,ungan m&ra pertumhuhan

ekonomi yarxg diukur dengan GDP dengan tingkat kerusalran linghmgan, ymg

m e n g h s i h bentuk h a U terbalik {Inverted U Curve) @ e r n , et al., 19961,

s q a t i tedihat pada Gambar 2.

Kurva U teh l ik ini mngg~mbarkm bahwa p& bhap awal pa9mhhn

ekonomj, degdasi lingkwgan &an rneningkac siring dengan peningkatan GDP.

ahan nlengmngi tingkat ken~sabn linglcungan. Hal ini disebrtbhn aleh kamna dua

Page 5: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

1s

ha], yajtu; Pwfoma, pendapatarl ymg tinggi &an menpmgi konsumsi langsung

sumberday a sehingga mngurangi terjadinya depresiasi sumbedaya ymg akhirnya

hmirjbat pa& m m m n y a depdasi lingkungan. Kedua, pendapatan yang ting@

r n e m ~ ~ ~ p e m d i n o v a s i s~tberdaya dan teknofogi daw ulang.

B - M teori, h a "'Kuznef* atau hutrungan tT terkmfik, &an &pat teijacii

apabita tretrerapa kondisi terpmuhi selama penixtgbtan pdapatan te~adi. Kondisi

ternbut adaIafi; (1) m e n m atau k o n m y a utjIitas marginal dari kmsumsi, (2)

meningkatnya disufirr'~ dari pmwmamn, (3) meningkat atau konsmnya

kernsatran marginal akifiat pencemaan dan meningkarnya marginal abatement cast.

Titik balik ke kondisi a h a 1 juga tergantung pa& besaran relatif hi pafameter

kunci. Dan kntu saja wataupun ti& ~~ &tam twri &lam mdel, p e m W

smktural dalrrm ekonami d m pemturan yang l e a efektif dalah falaor penting yang

potensial &lam pembaim p n c f : m Mettige, et al., 1997).

Elbasha d m Roe (1995) mengembmgh model pmlumtnrhm endogenous

urttuk mengetahui ifitemhi anma m a n g a n , pertumbuhan ekonomi dan

fingkmgan. M m k a m e n e m h bhwa pmingkatan atau p u m n perdagmgm

alcan sangat t-trm& pada hutrungan antrust intensitas e r - f a k - t o r eksprt, i m p o ~

pengembangan sumbmhya dan kelimpdm ~Xatif dari fktor p g m b q a n

sumWaya y m g d i g u h kbih intensif. Terganang dari ehktisitas subtitusi

intertemporal Iaju pertumbufian ebnomi jangh panjary: benrbah dengan &ya

ekstemalitas iinghmgan. Perhatian yang ksar pa& lingkungan &pat menjelaskan

bagaimana pertredaan laju pmtumbuhan antar negara eampak secara signifih.

Page 6: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

IG

Negm yang lebih memperhatikan masalah-nlSaIah Iimgkxngan rnemjliki

kecendemgm ppertumbuhan ekonami yang cepat.

Pa& W m y a pertumbuhan ekonomi dr sebagian besar xgam di dunia &!ah

behasiskan pa& rmmkrrtaya a i m , Namun &mikian didafam perkembangan

pemikiran mgenai perhimgan prtumbutX.an ekanomi suatu n e g q yang b h y 8

dianggap sebagai penggambnm dari kcsqahtaam m a s y a W y a ISBA, GrDP dan

UTclP), ternyata metsih mengabailran perhitungm mengenaj penurunan ~ ~ i m k d a y a

alam itu sen&. Pada @stem of Nutiom! Accounting (SNA) yang dikmbmgkan

oleh Quesnay pa& abad kc 17 misaJnya, pertw~1bujlan ekonami hanya dihitung chi

t ingbt ekspenditurnyrr saja (Dasgupta er a]., 1995). hnikian juga pads

pcrkmbgan selanju~a, &am n60-classicaf ekonmi, penguhmm dmgm

menggunakan Growth Damestic Product (GDP) dan Net NationuI Product (NMP),

msih tetap khtm menjawab mmgemi smkrdayil itu mdiri &lam ka imya

dengan man- made capital, h u m capital, &r~ natural capiiuI, yang &lam kurun

waktu tertmtu &an mengalami dqmsiasi dan apmiasi. Natural capital sen& pa&

& m y a ak-an rraenghasilkan bamg dan jasa yang ti@ dihitmg secaxa utuh d a b

~rpekt i f nedmsfc11I economy. IS& menjaw& semua pertanyam itu, pads

akhir tahw 7U-an Uir SsVstern for Integratd Enviromnenml and Eoommic

Accounting (SiEm, ymg mengukur juga m a g 4 depresiasi s&nkrdaya a h

dengan menggumkan &baapa metode sepmti Acnial Price, Present Value d m Net

Price.

Penefitian dqr&asi sumberdaya dm untuk komoditas slain perikantln

sildnh banyak dilakuknn di bekmps nerarw, =perti yang dilnkukan ole11 AJfseil rt 01

Page 7: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

17

(1 987) untuk energi di Norwegin, Repetto er a1 (1 989) untuk minydi, h u m dan

tanah di lnbnesia, Vincent (1993) untuk mineral d m kayu di Malaysia, Van

Tongeren et ual (1931) unmk minyak dm h u ~ n di Mexico, RarxeImus et a! (1992)

~ t u k pertambangan di Pipua New Guinea d m W u I t k r m t ~ (1991) m& hutan di

Swedia. Unmk sumber&ya prikanan, Tai et a1 (2000), kiah me* peneliiian

depresiastsi sumbadaya i h di perairan Pminsuiar, Malaysia. Namun demikiaa!

penelitim ini masjix mmgpmkm asumsi harga komtan, seizingga h p a k

irewjahtman (werfwe effect) menjadi ti&k terukur.

2,2. Tmri Optimasi Sumberdaya Perikaman

Salafi sam sum-ya a i m yang menjadi t u h g punggung ekonami, adaM

sumberdaya peribm, Sumberdaya inipun rentan terhadap deteriorrrsi yang

diakibatkan oIeh &tifitas ekoriami. Oleh h m ~ y a . patmyam bagaimam mengeloh

sumberdaya peribnan yang terbaik yang mm&asilkan kesejahtem yang sefinggi-

tingghya bag masyarakat dm bang- m m p b pertanyam y m g sud& lama

brkembang. Pemikim ke arah tersebut su&h dimulai sejak fahun 1911 ketika

eIrowm sumberdaya -1 Nmegia Jan Warming mempublik8sh &l berJudul

Om Gremrmte m Fiskpptde atau ''kid rente ekonomi dari fishing ground" (Taw&

2001),

Pa& mulany;i, perrgelo1a;in sum~daya inE banyak didasarkan pa& falrtor

t>iologi semta dmgan pendekatan y m g &%but (Maximum Sustairrabiie Yield

disingkat MSY) atau tmgkapan m&simum .yang XesM. Inti pndekatan ini &I&

bahwa setiap spesies i h n memiliki kernmpuan untuk berproduksi yang mefebihi

Page 8: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

18

kapasim produksi (surplus), sehingga apabila surplus ini di panen (ti& lebjh

tidak h a n g ) , maka stok ikan akan mampu tsertahan secara berkesinambunp

(sustainable).

Pendekatan biologi dengan menggunakan kemngka surp1us prduksi iIti

setrdiri rnempdm ~ I a h saw pendebtan dari tiga pridelatan umum ymg biasa

dipakai fdrususnya unruk prikanan yang multi p i e s . Pendebtan lain seperti Tom1

B i o m s Schaefer Mo&! (TBSM) p g dikembangkm oleh B m ef al(l9?6), Pope

(1979), P d y (1 979) dm Panqotw (19851, serh pendekatan independen single

species yang dikembmgkan oleh Anderson dan Ursirz (1976) dan May el al(1979)

memerlukan data dan perhitungan ynng ekstensif sehingga sulit diterapkan wilayah

yang rnerniXjki multi spesies.

Dalam madel surplus produksj, dinamika dari biomas digmbarkm sebagai

selisih anm produksi dan mortalitas alami sebagaimna digambarkan pads

pemm bcdcut:

B i o m pada #+ J = biomas pa& r + prohhi - rnvrfaIitm alami

Persamaan tersebut di atas mmyatdan batrwa j i b prduksi melebihi mortalitas

alami, maka bioxnas akan mmingkat, sebaliimya jib mortalitas a h i lebih tinggi

dari pada pduIrsi, nda biomas akan men-. Xstihh surpitls produksi sendiri

menggmbwkm perbedwin atau xfisih antaha p r d u b i dan morblitik dami di atas.

Lebih jauh %Elborn dan Walter (1992) menyahkm bahwa surptus produksi

mmggambarkm j d a h peningkatan stuk ikm &lam kondisi ti& a& &tifitas

pmargbpm atau derigan kata bin jurnlah yang bisa ditangbp j ib b i o w

tf ipertahankan d a l m cinpkat yang tetwp.

Page 9: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

19

Salah ssatu Cipe surplus produksi yang biasa &gm&m ahlah yang

dikembangkm oleh Schaefer (1954) badasarkan model yang dikembmglran

sebelumnya oieh C h h m (1935). Model Schacfer ini digambarkankan scbagai

berihi: Jika dirnisafkan bahwa x adallih biomas dari stok yang diukw &am berat, r

adam laju perturn- alami dari populasi fintrimicr growth rate), dan K a d a h

daya dukurig mahimum Iingknrngan (mvironmenral w i n g capaciry) atau

keseimbangtn aIamiah dari ukuran biomas, maka &lam kondisi tidak a& &fitas

pmmgkapan (non-fihingg), laju paubalzan biomas sepmjang d t u digambarkm

sebagai:

dimanaffx) &I& funpi pertumbuhan. Said satu fungsi perturn- yang sefing

digunakan atialah fungsi p a a i m b u h logistik yang ditukkan pa& p m a m

bedkut :

Dmgm mengintroduksi p n g k a p a n (H) ke &lam model, dan jika diasumsikan

trahwa pnangkapan kkorefasi linear mhadap biomas ($1 dm input produbi atau

Page 10: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

20

Dengan mcnggunakm inu~nsnsi kesrimbangm dimma Iaju pertumbuban mendekari

nol, atau / dt = 0 , maka diperokeh hubungan an- h s i l eangbpan kstari

(sustainable yield) dm input yang dj,owxabn yang digambarkan &lam ma.

parabojik di bawah ini.

Dari kurva tersebut tedihat bahwa jib tidak ada aktivitas prihnan (effort -01, nlaka

produksi juga akan nol. Kemudian egouf &an menmpai eitik yang mahimum pada

Em, yang berhubmgm &ngan tangkap maltsimum l e d (HM).). Didalam

pendebtan bioiogi, pengelofaan suderdaya perikarlan yang optimal dilakukan pada

titik HMs, Ed, karena pada titik inilah diperoleh, tl'ngkat produksi y$ng maksimum,

dengan asumsi bahwa ekasistem &lam keadaan keseimbangan, kwfisien tangkap

(Catchability Coefiien) kunstan (Cia& 1990) dan tidak ada dependmi anm

spesies (Conrad and Clark, 984).

Page 11: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

2 1

Pendckatm pengelalam dengan kansq jnj bel&angan bmy& dikritik aleh

berbagdi pihak sebagai pendekatan ymg terlalu sederhana dan tjdak rarencukupi.

Kritik yang paling mendasrtr di antaranytl adalah hens pendekahn MSY

mempehmbangkan sama sekaXi aspek sosial ekoomi pengelofaan sumberdaya dam.

Lebih jauh Conrad dan Clark (19891, misahya, m e n y a h bahwa pndekatan MSY

antara lain:

I . Tidak Mifat stabil, karma, perkiraan stuk ymg meteset sedikit saja bisa

mengarah ke pengurasan stok (stock depletion).

2. Tidak memprhitungkm nilni ekonomis q b i f a smk i h n ti& dipmen (imputed

value).

3. Sdi t diterapkan pa& kondisi dimma prik-aruur memiliki ciri ragam jmis (multi

species) -

Mmyadari kelemahan ini, pendekatan ekonomi pengeloh s m W y a

prikanan mufsti dikmbanl;kan pa& a d tahun 1950-an oIeh Gordon seorang

ekonom. hngm magadopsi kaangka biulogis ymg d5~bangkm oleh Scttaefer

&atas, Godon mempublhikm artiki yang pertuna kali secam eksplisit

mengembangkm t s r i optinasi statik pmgeiolaan sudmdaya prikanan. Model

ymg diktmbsnglcan uleh Gotdon ini k d a n dikemi sebagai m&t p r h m m

statik Gordon-Schaefer.

Dengan mmasukan parameter ekonoml yakni Xrarga dari auput (harga ikan

per =man berat) dm biaya dari input (cost pm unit efoorl), Gardon

mentmisfarmasikan kuma yield-eflort dari Schaefer di ahs menjadi kurva y m g

menggarnbarkan antam manfat bmih ( t d revenue dm total cost) yang d i h a s i h

Page 12: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

22

dari sumbercbya perikman dengan input produksi (efirt) yang djgunakm

stbagaimma terlihat pa& Gambar 4- Pa& Gamfrx 4 tamp'& b&wa ti@ jenis rente

ekonomi sumkdaya, yang diartikan sebagai selisib (surplus) &ri p e n h a a n yang

diperoleh dari fllmberdstya setelah kurangi selunih biaya ehxksi, dihasilkan pa&

I \ Eoa Effort

Inti dari teari Gordon M w a i dari sintesis Garret Hadin (1968) mengenai

Trap& of the Common, yang menyatakan b&wa sumberdaya alam yang berada

&am rezim common propew dengan akses yang tehukst (open amess), a b n

total (To. Dalam hal Ini pe lah perihan hanya rnmerima biaya ogportwitas s j a

d m rente ekonomi sumhrdaya atau profit tjdak a&. Tingkat e@rt pa& posisi ini

adalah cingbt eflort keseimbangan yang aleh Gordon disebut sebagai "bioeconomic

Page 13: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

23

equilibriutn q f open uccess,fishety" atau keseimt>angm bianomi k dalm kondisi akses

terbuka.

S e w intuisi, kwirnbangan biuekonomi &pat dijelaskan sebagai kikut;

Pa& se tiap tingkat eBrt di bawah EoA , perimam total akgn melebihi biaya total

sehingga pel* perihan (nelayan) a h l&ih banyak &k (entry) untuk

rnmmgkap ikm. SetraXihya pa& tingkat efort di atas Em, Gays Wtal melebihi

penaimam btaI sehingga banyak pel& paikanan akan k e t w @if) dari perilcanan.

h g a n dmdcian hanya pa& tinw *rt Em keseimbanp termpax sehingga

errw dan exit ti& te jadi.

Da1m model Gordon, pndek-atan penge1altan peribfxm ymg optimum

disebut sehgai pndekatan M Y (Muximum Economic YieId). Titik MEY ini sendiri

8ipem'teh pada titik E* d i m mte ekonomi diperokh mra mksimal Cjarak TR

dan TC terkar). Dengan detnikim &banding hp mudel p&katm biologi di

atas, model pmdekatan Gordon l&ih menekanlcaxl pa& efisiensi input dmgm mte

ekonomi yang Hlaksimum mengingat jumlah input prduksi yang digufiakan pa&

model G&R jauh I&ib &kit daripQda EM=& EoA. Dalam kaitannya &ngan

d e p i a s i sumt>erdaya, pada pmde- bioiogi depresiasi su-ya ti@

dperhiwb s a m sehli, sematara pada d e l Gordon, dqresiasi sumbmdaya

perircanan dilihat sebagai hilmgnya rente ekonomi (dissipated) & i t

mismanagement sumberdaya perilanan y m g open access,

Dua puluh tahun setelah publikasi Gordon, dua p e r n i b teoritis optimi

pengeloh sumberdaya perkanan dikembangkm 8nke;nbali oleh Copes (1972) dan

Page 14: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

24

Clark dan Munro (1 975). Copes (1 972) mencaba rnengisj kekurangan model Gordon

dcngan memasukan fakctor wdfare effect didaim rnodelnya, sementara Clark dan

Mlanro (1975) mengembangkan model dinamis &ri pengelolaan s u m W y a

~ r i k a n a n yang optimal ymg sebe1umnya diabaih. Berkh dmgan model Gordon,

model C o p dikembmgh bedsarkan keterhitan antara output dari sumberdaya

prikanan ( i h ) dengan biaya d m harp, ~~ demikian, pgefolaan surnberdaya

perikarnan yang optimal bisa dilihat dari W g a i sisi stlueeholh yakni, pmerintah,

masyarakat fkonsuanm] dm peldm mdiri &cxiusen). Dari ketiga w k ini, C o p

rnefihat surplus yang mmglun dihas i lh dmi pengelolaan mtPerdaya perikanan.

SeXain itu, salah sacu ha1 yang penting dari teari Copes adalah mengenai

"'Backward bending supply awet ' dasi perkman. Kurva itu menggamhkan bhwa

suphi dari p d u k periban tidak tak tabatas karma falaor ekoiogi jdap dukung

Xinghgan) tidak a i m ma- tern menem m e n d u g pmduksi. W g a n

demjkian pengefolaan ~mikanan juga sangat &ten- oleh ketersediaan

sumberdaya. Dalam kaihnnya dengan komep depresiasi, model Caps (1972)

rnelihat depresiasi se@i elrspluitasi yang melewati titik buckward bending

sebagaixnana ter lht pada Gambeu: beriht :

Page 15: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

biaya

Haa output

Gambar 5. Kuna Optima& Perilanan Model Copes

Sehgaimana dikmmkakan di atas, baik model Gordon maupun model Coges

menganalisis pengeiolaan per ihan d i d a h frumewurk statis Artinya aspek

intertmqmraI (antar waktu) yang t a b i t dengan smhrdaya perkman maupun

pel& incfushi sendiri tid& diperhjtungkm. Misalnya, di dafam model Gordon,

pengalihn excess eflorf dari kundisi open access ke EMsydiIakub seketika bnpa

memperhitungkan fakeor peqsuaim. P&, stok i h sendiri memerlulm waktu

u n ~ k tumbuh, demikian juga ~ ~ g m input dari E,, Ice EMS,

rnernerlukan waktu unhrk pyesuaian. Menydari keiematxan iniw Clark dm

M u m mengmb~in&ran model dinamis pengelolaan sumbe!r&ya pxikamn yang

optimal. Didstlam model mercka, sumkrdaya ikan dipalak-ukstn &agai me# yang

memiliki oppormni@ cost atau biaya korbanan. Artinya didalam mengelola

Page 16: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

25

sumberdaya ikan kita dihadapkan pa& pjljhan jntenm~rd, apakalr &an dipanen

s a t . ini dengan menghasikan nilai ekonomi kini, atau dibiarkan dipemiran sehingga

bisa tumbuh dan bisa dipanen dim= mendatang schingga bisa menghasilkan

manfaat ekufiomi yang lebih hsar. Trade-ofl mtara memanen stuk sat ini a&u

mti inilah ymg menjadi ciri khas d a b model intertenpml, yang dikembangkan

oleh Clark &n M u m (1975).

Safah satu salusi dari model Clark dm M u m adam fenomem y a q dkebut

sebagai MRAP (Must Rapid Apprwch) atau "Baptg-Bang" approach (Gambas 6 )

yang menya- bahwa pmyesuaian k d tingkat eksploitasi yang optimal

(biomass, tangkap d m input) harus dif- seepat mmgkin. SepefZi terlihat pada

Gambar 6, j i b xv C*l& kondisi optimal biornas yang leswi, maka pa&

pendebtan 'Bang-Bang", smtegi y q optimal addah melakukan ekspfoitasi yang

makiimum ( h = L ) pa& s a t x > x*(dimulai dari ti& 8). Sebatiknya jika

x < x'(dimul8i da i titik A), strategi optimal adalah tidak meIak&m eksploitasi.

Mclihat model ini, depresiasi swnberdaya perikanm seh~amya akan terjadl: secara

cepat jika strategi pertama dilakukan, Clark d m Munro secant implisit menyatrtlcan

b&wa deplesi ak-an tmjd m d d a smegi pertama dildcukm d m dimana kondisi

parameter harga pw satuan output jauh lebih besar dslri biqa per satuan input.

S e a m umum dapat dikar~kan bahwa k e s e i d a n mdef b optimisasi

pengeIolaan sumhrdaya perikzinan yang dikemuk:hn di am ti& warn eksplisit

membdus dqresiasi sumbdaya pertlranan. ModeI-madel h r di atas melitrat

trahwa, dqresiasi terjadi rnmakaIa input yang digmdan atau output yang &hasilkan

Page 17: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

tertaiu tPer1tbihan (model Gordon &n Copes). Pada model Clark, dan M u m melihat

bahwa depmiasi sumberdaya rtIcan wadi mandala pmggunaan input maupua.

tixlgkat panen ti& mngihti tmjektari optimal p g ditmtukan oleh spek

intertempomi sumbmhya ikan itu sendiri.

2J, Andisis Dimarraik PengdoIaan Sumberdaya Perikiuraa

Untuk f~encapai h i 1 yang optimal dalm pnge lob swxzberdap perikmm,

kita tidak d q t kpas dari p n d e h m pengeloh sistem dhan& WPI

bagaimanapm swberdaya perilcanan tidalah mempatcan sumberdaya yang dimis.

Sumkrdaya prikanan adalah asset (@itat) yang &pat lrertamtrah dan krkurang

baik secara almiah mupun karena intewmi manusia. Stlunrh dinamika alam d m

Page 18: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

28

intervensi manusia ini rnempenganihi baik Iangsung rnaupun tic$& Imgsung terhadap

kondisi sumberdaya p e r i h a n tersebut sepanjang w&tu. K e p u ~ a n pengeblaad

eksptoitasi y m g kita Lahkan &ma= lalu atran mempengaruhi kondisi sumberdaya

prikanan tersebut dimasa s e k g dan yang a h &tang, demikian juga kcputusan

pengefufdeksploitasi di masa s e h g &an mempngamhi kondisi sumkdaya

perikanan tersebut dimasa depan SeXltin itu menucut Fauzi (2#2), ma& dan

keluamya eflort pa& inbtri perilranan tidak basifat statis, ia a h berg& dinamis

mengllcuti per~bhn~peruhahm yang wadi pa& rmmberdaya dm faktor ekstemal

lainnya. Disinilah urgensi dari q k analisis dinamik ddam pagelolaan sumber&ya

perikanan, yaitu bagaimam kica mencub m g g a m b a h n &n memodebn perilah

dari populasi alamiah swberdaya p i b n a n , untuk mencay>ai pengeioIaan yang

optimal. Hulling (1973) m y a t a h trahwa bmpir semua sistern darn mempunyai

karakreristik berubah sepanjang waktu dan b&wa jika manusia mencoba

menstabilkan a i m mtuk kepmtingmya, &an menyebabkm kondisi stabil pa&

jangka pendek dan malapetah pa& j q k a panjang.

Menurut Hitbum dan Walters (19921, bebrapa kunsep dasar &ri andisis

dinamik &lam p e n h m adahh menyangkut stabilim, kesiklusan (cye1icity), &n

k e t a h m (resilience). Siskm dibtakan stabil jib perturbashya a h smqai pa&

ekuilibrium Wampir semw nr&l poputasi dimggap sebagai stabit, sebagai contoh

jib ikm dihnglrap, biomass akan menunm, namun j ib pewgkapan berhmti maka

stok ak2tn kembli pada kondisi wmula. Sistem siklik tiW p a a h be=& daiam

kondisi stecj , state yang bexlar, t tapi s h l u berubah. & t a b a n (resilience), adalah

Page 19: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

29

kernampm sistem untuk m e n g g u n h , mendap8tk.m k e ~ ~ g ~

rnengekstrasi dan mengabsorpsi vnriasi dam,

S m maternatis, ciri &tsar dari mode[ dinamik &lak persarnm ODE

(Ordinary D~#erentr'uI Equation) @hat Fawi, 2002 dan Dreyer, 19931, yang

memifiki W e r i s t i k :

Variabef y m g tak dikeaui meqmkm s e b d fmgsi.

P a w n a m iru' menymgkut satu a m Iebih tumnan Mvatif,

Bentuk paling sederha dari pmmam ODE seperti kMis pada psamaan

k T i t t :

yang kcmudian &pat dipedhm meialui integral biar;a d e n p menggudan

mmipulasi dj&a

& = f (tpt (2- 51

sehingga dari persamaan tersebut diperoleh so1usi dalam x yang r n e ~ u p h sulusi

dmi persamaan :

x = J f ( t ) d t + ~ (2.5)

& m a C adal& konstanta integral,

S e a m mum, p e m a a n differensid biasa dikelompokb a m dua* jenis, yaitu :

Persamaan rfifamiaf dengan kaefisien konstm (attronomus).

Persamm diferensiaf &ngm non-konstm kwfisien (non-au&nomous).

Page 20: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

Konsep dirramik yang dijelaskm d atas rnelalui persamaan ODE adalah

konsep dinamis yang d3sebu1 single ODE, &manis variakI yang bergerak dinamis

hanya satu variakl (dalam cantoh di ahs &Iah variabel x). DidaXam analisis

sumberdaya alam, seperti balnya perihan, variabel yang bergerak dinamis %ring

ti& hanya menyangkut saw variabel, m u n &pat saja bebaapa variabl, misalnya

saja effort* pduduk &n biomass kgerak: dinamis, Unmk itu diperlukan pendebtan

PC- di atas adalah tipikal persamaan sistern d i n a d yang

rnenggambarbn keterkaitan anbra variabei x dan y. Sistern dinamik di atas adatah

juga rnerupakm s i s t m dinamik yang tinear yang drcunjukim dengan konstitnta

a,b,c dan d ymg berinkraksi secara linear terhadap x dm y. Solusi dari sistem

cfinamik di atas, bnik pemmaan autonomoacs maupun non-autonomous &rm

mqhastsihn brbgai prilaku yang mengarah, pa& ekuilibrium mupun ketidak

seimbangan, krgantung dari c k t & t i c roots (4 dan 4 ) pers2nnaan di atas

(eigenvulues). Besaran dari charucferiscic roots ini akan mmmtukan sifat-sifat

trajektori ke arah keseimbangan.

Secara matenutis, characteristic roots dari sistern di atas ditencukan dengan

mernanipulasi persamaan (2.7) menjadi benruk makiks sebagai berikut :

Page 21: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

s e h i i a dexlgan pexlyederharaaan alj- d i I e h :

atau

atau

[hi - A J r l = O yo

dimma 1 adalah mtriks identitas. M a h untuk memenuhi persamaan (2.13) di atas:

Page 22: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

Solusi dari permmaan h d m t i k dahn X &atas h mmghasilkan characteristic

roots sebagai berikut:

t i p saddle point dan t i p f o b . T i p node sdaXah kwiimbangan yang mengarah

pa& satu ti& dari berbagai d. Sementara tipe fohs merupakan tipe

keseimbangan yang dihasilkm merngihti trajehori tertentu yang mengarah ke saw

titik. S a a e point menyakan tip k a e i m h g a n yang menrpakan kambinasi dari

kedua tipe di atas, TahI 1 Mkut menunjub sifitt-sifat kwimbangan yang

Page 23: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

I

Urnfable nude

1

Stable node

I

4,&, cumplex, 4 > 0 UmfabIe focus

4, h, complex, X, < 0 Sfable focus 77

Page 24: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

Pendebtan kapihl &lam pemmfam sumh&ya alam pada dasamya

rnengmggiip sumkrdaya sebagaj as&, yang j i b tidak dimanfaatkm tnsekam~g, maka

&pat dimanfaatkm di rnasa yang akan damg. Pengambilan keputu- untuk

mengeksploifasi s e h n g atau nanti a h menyangkut manfaat yang akan dipoleh

s e b g a% nanti ymg pa& &wimp tidak sama, Mgan th ik ian prlu dimbit

keputwm yang t e W k apakah &an dimbil sekarang atau nanti. Dalw teari

ekonanrti, keputusan mtuk mmgtkt;mksi parla d o d e t atau t.t.1 d a h seprti

digmbarlran pa& h a Fisher, ( M b a r 8). {Silbedmg, 1990).

Karma sumbdaya alam me+ asef mka &an terkait dengan biaya

k o h n a.tau opporhtni@ cost dari -tan bpital ternbut. Biaya iror47,an

sendiri mengandung makna "rhe k t alkrmtive use of wpital" mu aitmatif

pemanfaatan terbaik yang d i & h dmgm besarzYI, discount rate. Nngm d&kh

ekstnbi sumkdaya alam yang di ldmh pada saat ini hams meqrhitungkran

ham menentdw tragaimana m & i m u W manfaat dari sumkdaya yang ti&

Page 25: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

Ct

Gambar 8. Kurva Fiher

Discounting b l a h mmp&an prosadur ekonomi prig m e n ~ n s f u m laju

dari niki moneter w j a n g wa&, mu nihi pemleb moneter pada suatu tirik

walctu tertmtu, ke nilai yang ekivalen & w n niXai dimsa sehmg Sam, 1994).

Menurut F m w and Toman (1998), lfircounlirrg daI& dimaksudkm wtuk

m m f i e k s i h iretaban preferensi manus& untuk mengambil keuntuxlgm iebih

-at atau Icemudim, dan juga unrulr m e n d biaya. Discounting d i p h i sebagai

akt p d m t u daiam @uatan bputusan, ketib kqutusan pada s u m titik walrtu

a h membaiCran i-ikasi y q akan muncul pads titik waErtu h y a Karma

hmpir seluruh k q u t w a ~ ekmami yang p d n g m&lild impiikasi twhadap &,

aaka pen&gumwn dismunting mmpakm prosedur ymg sexara luas biasa diiahkan.

Mayoritas a p l h i dari dhunt ing melibatk-an ka-i presenr value.

KalLiasi present volw digunakm ketika ingin diketahui j u W u m g yang

dibayarkan hari ini yang idan ekvaI.en petda pembayaran pada bekmpa m a yang

Page 26: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

34

akan datmg. Discaunring untuk; mmenrukm presenf value rnelibafkan discount rote.

Discuun! rare ini drdefinisikm sebagai suku trunga yang dihxapkan diperoleh atas

pembay amn/prolehan nihi ekonomi pa& sepmjang periode wak& tertentu.

Menurut Kupp (1 9943, discowring ekunomi memiliki mpt aplikasi

menganafisis ke&n l ingbgm, yaitu : (I) menymgkut analisis dm span dari

suatu kemakm sumbedays, (2) rnenymgkat penifaim terhadap pemnfktan

swnkdaya yang hilang, (31 menyangkut biaya restorasi/pemUjihan sumhrdaya, (4)

menyangkut analisis awal, t & d q suatu kenrsakan jduim kasus-bus kawakan

Iingkwgm di pengadilan). Pada setiap k a a di atas, &an men-discount nil ai m a

yang alcan datarig kc masa sebrang atau m s a lalu k m xkamng, &,an tetapi pada

setiap kasus I& dkcounr ro~e/interwt rafe @at berbada. Tentu wjja pmilihan

&count raze adaiah elmm f u n m i d a h discounting untul: mfisis k d n

lingkungan.

Seperti dijetask;an di atas, pemilihan tingkat "discount race" mmgakaa ha1

yang patut diperhaf kan &lam andisis ekonomi sumberdaya dam. Konuoversi

muncui baik dalam mmentulm tinght discount rate jugs a p l i b i metode untulc

situasi dimma cost dan benefis terjadi antar genemi. Fiddaman (1996) menyahkm

bahwa pnilihm discount rate yang tepi menyangkut pihim antam model yang

dikmbmgkan dengan perilalru dari sumbr&ya yang dipelajari." Warn mdel

swnberdaya darn, penentuan red discount rate non hvemsional ymg

&k:embmgkm oleh Ramsey (mudel Rzlrnsey) biasanya digunakan kmcna

rnenggambarkan kambinnsi mtara pertumbdm ekunomi dan real interest rate.

Model Ramsey ini diadopsi oleh Kula (1984). Kula (1984) pada dasarnya

Page 27: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

37

mmggunakan formula ymg sama ctengan f~mda Ramsey. DaIam KuXa (3984) red

discount ra& (r) didefinisikan sebagai

r = p ag (2.18)

dimma p m e n ~ a m h k a n pure lime preference, q adalah dastisitas pendaptan

t d d a p kansumsi s u m w y t l ahm dan g &lah prtumbuIxrut ekonomi P v

cLi atas dihuwhn dari proses sebagai b&t @rent, 1997); S e a m USUS US kta

pwlu melihat 'bagairnana laju pure time preference p munwl dalam persamaan dan

bagaimanct nm$adi ditamb- dalam formula CIU di atas, f i a b W; blah

funpi kesejahtaam untuir setiap gmmi t . Diasumsikm bafrwa ini W1 a&Xah

f ngsi dari penda- per kapifa c dalsm bcnh~k W(t) = [l/ (1 - 11)] C'-V Fungsi

dim- p addah discom rate mtac generasi, W g a n dmikan nilai dari unit

ekstra konsumsi a&l& rnerupakm derivstif dari W*. Socia! dircounr rate (SDR)

addah mexupdm laju penman d a i W, wpanjang wakax (over rime):

denaminator ~~ (2*2Q) adalatz sama dengan e"-"c-". Semmtam

numerator merupabn time derivative dari e-@cUq. lhgm demikian penamam

(2.20) menjadi :

Page 28: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

Persammn (2.2 1) kemudian disederhnakan menjadi :

.I = .rjc-'dc / dt + p (2.2 2)

Laju pertumbuhm k m m s i per Irapita 9 didefmisikm sebagai g -- (dc / &) / c ,

sehingga ~~ (222) menjsdi sanra b g a n pmamaan (2.1 8) di atas.

2.4, Depresiasi dm Pencemaraa,

Pa& masa w b g ini, manusia secax;t sad= at;lupm tidak d a r , dengan

bertragai perfdwmnya bang pada dasarnya adafab bertujuzm m t u ~ mtmjahterakan

kehidupannya mlalui proses pembangunan), tdah men&& ekusistcrn wilayah

pesisir dm but: pada kw;c:patan yang cukup tinggi. Hampir semua prubahan hi telak

mengum@ kemampuan jangka panjaag dari sistem ini untuk. menyedidan kualitas

hidup yang baik dm kesejakraan ymg berkeianjutan. Wdaupun tingkat keccpatan

degrdasi sangat hrvaxiasi, dan sda, atau bhkm s d k i t selrali &ah perbaikan, &end

ymg tamp& addah hd negatif (vice) kmpa p e n m a n kualitns sumkrdaya dm

ekosistem wilaysb p i s i r (Winrichsen, 1998).

Sdah satu hd negatif p g timbul sebagai akibat &mya pembmpan di

wilayalx psisir addah p n m a m . Pencemuan hi t a u s menems me?ningkae d m

menjadi hal ymg c h p serius mengingat bahwa sebagian ksar msymht masih

percaya W w a fimgsi perairan p i s i r d m Iautan adalah tempat pmbuangan limbah

dari berbagrti kegiatan afanusia. Behagai pnelitian menunjukkan bahwa skitar 80%

Page 29: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

bahan pencemar di perairan pesjsjr dm Iaut berasal dari kegiatan manusia di h t a n

(UNCED, 1992).

Sumhdaya ahm di wilayah p i s i r dim Xaut adaU rnenrpabn wet yang

m e n y d b ruus b a g dm jasa untuk masyardat sepzlnjang w w jib dikelola

dengan baik (Freeman, 1993; Kupp and Smith, 1993). Kmsakm linghmgan but,

seperti pence=% d m menyetrabketn krgmggunya m b w h j a s a , sehw

rnenyebabkan t m m y a nil& a m dwi wmbadaya yang takas damp& PerIriraarr

kits &an kexusakan p d a paikamn adalah amqmsmtrtsilcmm p e n z b dari nilai

aset perairan p i s i r dan dasar subtidal kmma admy8 pammarm. Dari rmht

pan&% ~ ? n , bra @at mernperkiral;m keru~akan atau kehiimgan nilai b t

sepanjang wakm &hat p- q i recovery sumberdaya a i m tersebut.

Madah deteriorasi linghngan pisir, khususnya mnbdaya pedmm y m g

d i d b g oleh ekosisistem ini, wbh muhi menjadi p a h a h berbagai kalmgaa

Pa& beberap iinghngan perairan pisir, p r ~ m a n stok flunbrdaya perikanan

meningkslr sekgai &bat h i t e h lingkmgan bmpa pembangunan di ~ W B S ~ I I

pesisir, degmhi Iingkungan/ pencermm d m tangkap lebik S m p i smt ini yang

masih sedikit diketahui &bh W w a kedw W r penyeW d v i a s i sumkdaya

gxmkam t d u t mmptlxlyai pmgaruh eko& ymg terrplsah yang pwlu dianaxisis

terpisah pula h y a selma ini f&m cfegmh iingwm6- masih

bIum dianalisis secara "embed&' didalam model pads f a h pencemixan ini

pa& dasmya mempunyai pengaruh. terhdiy perkmbuhan ikan seam

"endogerotls". !$ampi saat ini hanya f a b r tanglap lebih yang: dhafisis sefiagai

fitktor kex lwdm dari dqmsiasi sumberdaya perikam (KnowIer et aL, 2000).

Page 30: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

40

Akar pernasalahan darj kedua penyebab depresiasi sumberdaya ptrikanm iinipun

pa& damp a@& sangat &&&a. Problem tanglcap Xebih djsebabkan oleh ti&

adanya hak kwmitikan yang jelas tproperty right) dari sumber&ya perilranan

-&ap @ennet4 2W), sedmgkan problem pencemaran lebih b e r a h k q d a

kegaga fan pasar (wkf failure) (Turner, 1999).

Behiitan bp panbahan pola pananfaatan paairan pesisir, Hufschmidt et

al. (1 986) mengembangkm m&I vduasi kmgian prduksi sumhr&ya Iaut sebagai

&bat dari ~~ p i s i r di TeM Tokyo, Ddam vatmi hi pelit i

rnmfofruskan kehiiangm prad&i W ketika ndayan menjuaf fishing right mmka

ke pemerkntah setxhgga Man peraim p i s i r @at dkklamasi, Dua tekhik valuasi

d ikhkm dan h i h y a dibasldingkan. Teknik pertam berpegmg pads p m b d m

produksi yang digunakan untuk nmgestimasi nihi dari kmgian pmduksi

sumkdaya 1 a ; u ~ dari area p g d i b a n g u n / d i r e ~ ~ i . Pendekatm ini

rnenggmak.an data perubahan -&pan, ram-mta harga p& laut dan gross profif

margins untuk mexzdapatkan ni fai dari kehihgm produhi.

Teknik k& rnmgpmkm idunnasi dari kompensasi yang dibyarkzm kc

himpunan nelayan pggantianfiIrr'ng right mereka untuk mgestimasi d a i

kehilangan sumberdaya. PdebCan hi ber- padit willkgness-to-accept

compe~ps~on principle ymg dapat digudcm ketika pedlik sumbkdaya diminta

untuk menyerdhn hak mereIra atas sumbdaya Sccara umum, issue mengenai

kompmsasi ini mmjawab Merapa pertmy88n. seperti aprt yang a h dikompensasi;

b a g a i m mengkompensasi; lapan mmgkompensasi dan brapa nihi

kompensasinya.

Page 31: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

Penelitian rncngenai depresiasi sumkdaya prikman k-husus untuk akibat

kegiatarr produksi Ipenmgkapmtn) eksplisit dilakukan oleh Tai ec d f2W1).

DaIam studinya Tai et al membahax mmgenai pendebtan metde net present vuhe

yang digwakan untuk mengtutung pmhhm nilai sumkrdaya perilanan.

juga pa& k d s i chisting skarang dm up- tangIrapan. Pmbahm ini

perk dihihxng un& mengetahui pendapatan trersifi nersional y m g kkelanjutan.

. , *

infarmasi biologi yang e a t a s . Ddam metode present value, slur& Rnte msa

'

yang akan &tang yang d i t x m p b kkaitan d w a n sumberdaya prikmm di

disk- ke nilai pa& masa sebmng F o b utama d a b pendebtan id adalah

Iraq dari rmte paikamn Studi di-i ini pa& b m p slemodifikasi studi

dasi Tai et aaJ (2001) mtuk kondisi Baselipre dan pengembangan model inti depresiasi

&bat Ireatan non produksi ( i n t d s i ~ a n - p e n c e m m ) , Pendekatan Tai et

a! lebih detail ada pada Bab 3.

Beim h y a k penelitian yang Miusus mengwksis efek ekonami,dqmsiasi

yang diakitmbn oleh pencmmn peraIran p i s i r dan taut mhdq sum& &ya

kmaa Icerusdm &ngLngm sebagai &bat: dari tang@ iebih. PhEaI, pen-

dari sumber rfast. jenis apqun juga &an mmpngamhi kiregiatan perkman &&

secara langsung ataupm tidak Iangsung. Hai ini disebabbn karma pamaran rtlcan

mengurangi jurnlah populasi, kenrsab habitat: dan liqkungan perairan sehgai

m d a hidup ikan (Clark, 2896).

Page 32: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

42

Beberapa akibat hi kondisi penmaran yang berpenpanxh terha&p kegiatan

perikanan adalah: (a) Terjadinya penunman kandungan oksigen &lam perairan

(onoxic) yang akm rnenyebabkan terjadinp p b a m habitat ikan, khususnya kin

dasar dekat pantai, &) Penpbl~an pairan ( E U P O ~ ? ~ ; ~ yang m e n y e b b h

pert'ud- yang ti& terbdaIi (blooming algae), dim-ya pa&

peristiwa red tide yang mmimbullran b u n m pa& kan, nmun bila produktifitas

primer meningkat, stok &an meainghf (c) Kehadiran ;rat-zst kimia beracun

akm iangsung mematikan ikan-ikmm ymg ada di psisir, d m (d) T m h m u h i n y ~ t

limbah treracun sepeh Hg a h rnmytbabkan kerntian ikm. Kondisi-kon&si di atas

akan m&yebabkan potas; sumbfdaya perikanan wznakk mnunm, sehiagga rente

ekonomi sukkrdaya perihan yang dib.ilkanpun akan semakin menurun pula.

Efek ekonomi ymg dimilkan dari pencemm t&&p perikanm telah

diteliti pa& behrapa studi, dan kemjuan leiah didapat &lam pemhmm besaran

kerusstkan ekonom. yang mm&n diakibatkan olch dmya sribstansi b c m &n

berbahaya &tarn habitat ikan (Cohen, 1995; Curfins et a!, 1998; Grigalunas ef 01,

1986 dan 1988; Wanemam dan Strand, 1993; Hufschmidt et 01, 1986; Kahn, 1987;

Lipton dan Strand, 1997; Montgomery dm Meedelman, t997; Opaluch, 1987; Pyo

dan k g , 19951, dm lain-lain.

Studi dari Gigdunas et a1 (19881, kka i t an dengan model mk1isa k s a h

sumberdaya ahm untuk lingkungan psisir dan hut (NRDAM/CME), digunaIc2m

unruk: mmganalisa kerusakan akibat: pawemaran minyak sbu substansi babahaya di

Iingkungan perairan pesisir dm hut, yang diiakukm oleh Comprehensive

Emironmental Response, Compensation and Liabiliq Act (CERCLA) dm Clem

Page 33: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

Water Act. Pendekam yang dilakukan ada1a.h dengm rnenggunakara sistern laut

terpadu /modeX elmnomi untuk mensimulasih kondjsi fisik dan efek bialogi

bahan pencemar, kemudian meniIai k.erusaican ekonorni yang dit imbubya.

dimma nr d a h kondisi tanpa pen-, dan s d a h kondisi tercem* c adaXah

biaya per unit p y a , p adaIah harp, g adaU kcpefisia kemampuan tangkap, daa E

adalah upaya. Dari model tam@ bahwa f a b r pficematan mas& bwsifat

ehogenous, diluar fungsi pertumbuhm dari ikan, sefingga nifai pembahan

(dqresiasi) hanya rnelihat penrbaXxan riiIa1: ddam koncfisi tanpa pencanarm d m

, &lam kondisi t e ~ c e ~ .

Studi lain dari Griplxmas et al (2000), kkaitan d e n p analisis biaya

ekonomi pa& perikanan & i f pacemaran tralxaxn sedimen di Iaut. Pen&- )rang

di lalcuh adalah dengan mengunairan kemgka te@u yang m m g u m h data

tehik, ekonomi dan biologi, juga konsep mtuk m e m p e f i h biaya ekunomir @a

perilcanan &bat dari admya pencemaran sedimen, Dampak pada pedmm

mejiputj damp& jmgka pndek, efek lagsung ymg terjadi seleyna pacemamn

berlangsung, efek jangka panjang yang m u n d wlama periode: recoveiy dm juga

efek tidak lmgsung yang nampak melalui mtai mdmm. Metode standar digwdm

untuk rnengestimasi kemgian pa& setiap komponen (misafnya Economic Analysis

and AppIied Science Associates, 1 987; Griplunas et al, 1988). Kemgim diestimi

Page 34: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

unmk nilai manfaat karneisiaj &in nilai manfmr rekreasi. Pada model Ini, aspek

biologi dai sumberdaya perjkanan didekati nxelalui model Beveflan-Molt yang

didasarkan padit berat dari setiap individu pada se;etiap kelotnpok urnur spsies.

Pertumbuhan indjvidu dari setiag qxsies didekati dengan rnelaiui pef~amgan Von

B-hEfy. Didaim mode1 ini, p e n m a n hngkapan ahbat pencemaan ti&

dimaukkan secarcr eftsplisit d a r n model biotogi di atas, namm diasumsik-an

r n e r u p h bagian dari fishing mortaIiq. Sehx'ngga rural loss &;bat pence-

diasumik:an sebagai judah dari kerugian aXribar penangkapan (forgone caich ) &ri

setiap kelomjmk umur k (C, ), sehingga, p e s a m menjadi :

dimana forgone catch sendiri m a p a k m h a i l perktian mtara +fishing mortu!i:f)l (X=f

dengan biomass, atau

dimana I, adalah umur maksimum unruk spesies dsln tR &ah wktu recruimrenl

ke perilanan (umur pa& saat & m a ikan bIeh ditangicap). Persmam (2.25)

menggarnbwkan forgone catch pa& smt recmitment k m m g dari kelompok m w ,

sernmtara persamaan (2.26) untuk kondisi sebaliknya.

Page 35: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

45

Model bjockonomi yang menggambarkan tnintaaksi anbra pencenrmn dan

prlkanan, juga diteliti olch Collins et ai (19%). Peneiitian ini merighasilkan

bebrapa sirnulasi bedasarkan anaiisa hubungan anhm icontaminasi stok dmgan

dinamik dari perikanan, yang m u n d akibat dari pencemaran kronik d m akut.

Mode1 Collin el a1 ini menjelash nmgenai; (I) terjadhya transfer upaya dimtam

wan yang bdeda dari perikanan sehubungan dengan insiden penamahan, (2)

administratif untuk menutup set>agianP lolrasi pmmghpan yang mamar. 'fZasiI

simufasi memperlihatkan secara infer alb bahw b a g a i m perikanatn dikebh

mcmpunyai implikasi terhadap biaya yang hams dimggung &bat insiden

pencemaran.

Made1 Collin et ai dikembmgkn berdasarkan mudel spasial d i m &or$

didisagregasi berciasarkan wilayah Wrt ) dm spesies. Total manfaat dari intwdai

Page 36: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

port d m spies. Persmaan (2.29) menggambarh fmgsi biaya dari indwtri

perikanan yang didasarb pa& biaya bahan b&ar Ifuel cosf "'fl wakt~

mamgkap ikan @ding l i m e I). CCQ,, rnenggambarkan kondisi P 9

keseirnbangan biomass dengan pduksi (I?) dimana kngsi biomas digambarkan

&lam b t u k s t a n k logistik Dari ketiga persamaan dass di am, di &lam model

Collin et 01, unsur depresiasi sumberdaya akibat pencemarim tidak dimasukan w a

eksplkit aaupun irtrplisit ke &lam model. Model yang dikembangkan &!ah model

konvensional bio-ekonomi yang hmya diagregasi herdasarkan wilayah dan spies .

Umur pmcemaran diskenariohn bmt!a$arkan pembahan linear dari hngsi

peaumbuiran. Perulrahan linear ini krsifar exogenous &n diasumsikan indepnden

terhadap patumbuhan biomass.

Dari betpempa wncoh model di atas tampak bahwa faktar pencemaran masih

bersifac eksogenous, difuar fungsi pertumbuhan dari ikan, sehingga nilai prubahm

(depresiasi) hanya melihat pembahn nib; daiarn kondisi tanpa pencemaran dan

&lam kundisi tmemar. Didalam model konvensionai. di atas, p e n m a n tiuxgkapan

akibat pencensaran hdak dimasukkan seam eksptisit &lam modei biologi, nmun

pencawan diasumsikan sebgai jumhh dari kemgian akibat penangkapan (forgone

catch ). bmudian s-i d a b mode1 Collins e# a1 di atas, depresiasi sumberdaya

akibat pencemaran tidak dimasukkan daXam mode!. Aplagi j i b kits mengacu

kepada penelitian dari Tai ex a! (2QOO), yang hnya melihat dampak penurunan

Page 37: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

47

biomass hanya karma faktar penangkapan semara, dan mengabaikan fakcor dominan

fainnya yajtu pencemaran. Dengan dmilcian secm mum made! intemksi

penwmn-pe&nm t fum terairomodasi secam eksplisit &lam model, padahai

d a b kenyataannya, penmaran akr;rr berinteraksi d a m periicanan, d e n p

rnmkriican p m g a secara mdogenuus terhadap prtumbuhan biomass.

Untuk mengakamodasi intemksi ~ ~ - p c ~ n , diperlukan suatu

model hibrid yang &pat mengadisis rratlsalzth secara sexkhma. Model fiibrid

m~~ kombinasi &ri Mmp model y m g sudah ada dan dapat juefa

ditamfidbn dengan mode$ traru untuk penympmiaan. Hicks (1964), menyatakm

b b "'Teori yang efektif adalah wldu hibrid, karma akan lebih elastis". Model

tribrid ini d i k i r a p h dapt mmbrikxtn altermeif jawaban t d i k bagi perhitungan

depresiasi suraberdaya perkanan karma kerudan lmgbn.gan baik karma wkap

lebih mpun karma pen- D d m m&l hibrid ini & ~ 1 ~ suatu

kmampuan unmk mrepmentas ih kondisi seharnya dwi ht&i blo-ekonomi

dl alam d a b h t u k yang sederhzma, dewan m e n y e m p h apa yang su&h

dilakukm pada madel-model s e h i w q a . M I hibrid yang dibumhkm &I& y a q

&pat mmgakomodasikan inkmlsi -pammamn secara "hbedded"

dimana uasur paicemami dicmasuiran ke &lam fungi pertumbuhan biologi

sumbdaya. "Embedded" d a h h suatu &minologi &#am i h u ekondmi rmdadayw

yang mengm padzt suatu pengwtim ~ u k W ~ i t i p k a n sum varidxl yang

dianggap menenruican krhadap mtu mode:& ymg w b ini ti& seam implisit

mupun eksp tisi t dimasukkan d a h model. M&l emhddE,d k e m d iixnghngan

yang dimaddcan &lam model bio-ekonomi p e r i h m alum m e m k r i b jawaban

Page 38: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

48

atas feno~nena yang sedang rnenjadi bahm pcrdebaran para ahli ekonomi s d e r d a y a

rnengcnai bagaimma xbenamya interaksi mtara pencemaran perairan dengan bio-

ekonomi perikanxan, &n sejauh rnana s ebemya faktor pencemaran memberikan

konsi busi tmhadap depresiasi smberdaya perikanan, selain da-ipada faktor

pemgE.;ipan yang mcmang sudah e@ tisit ada di &lam model seem wgenow..

2.5. Laju XhgmdasV DepcesIad Sumberdaya Perihnan

Selma inl seluruh stholders yang terkait. dengan suderdaya pesisir dm

Iaut cademrig mmlmikan prnyzitim mmgenai, kondisi sumberdaya ps i s i r &n

laut ymg konon katanya s& mengalami degadasikkpresiasi di beberap wilayah

Indonesia. Namun demikian pada W y a madb belum banyak dilakukan penilaian

sekriipa besw & e m y a faju dari degmdasi dan depresiasi dari sumberdaya pesisir

d m laut ini termask sumberdaya perikanan, ha1 hi disebabkan kmna memng

berum ada tebik pengt&xtan b e m iaju degmdddeprcsiasi khusus unmk

sumfPer&ya paikanm.

Bebaapa stud; mengenai besaran laju depdasi sumberdaya selain perrkanan

teiatr dilakukm oleh bebaapa peneliti, Dhwanya ada& yang menyanglt hju

degradasi sumk&ya lahan yang dilahkm obh Amman itnd Dwaiappah (2001)

&lam penelitian mergemi "Lmd Tenure and Conflict Resolufion: AGame Theurefic

Approach in inhe Narok District in Ketryd'. Dalm penelitian ini kedw peneliti

m e l d d m perhitangan depdasi lafian &ngm mengasmikan bahwa degdasi

lahan ini a h mngit t i fungsi logistik, sebagai beriht ;

Page 39: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

l -+- e '* qilAy = qd jika VJ& 5 0

1- tertmtu. J i b output q,, (seluas ta-kntu ha) lebih ksar dani kemampuan daya

&an mexxangkap efek dgradasi basama dari pemilik d m penycrwa lahan. Dalam

haf ini daya dukmg ~zthan didefinisikan sebagai

- = 0 - 4iJ-1 l%.i-i (2.31)

Persamaan (2.3 1) menggalrxba~km b d a j v2triasi daya d&mg bedsarkan w&u

dari Man. Untuk i dari nilai &-, , degradssi fahan adalah kumbinasi dari degradssi

yang disebabkan deh pemilik dan pnyewa. Dengan W k i a n daya dukung find

adalah rata-rata pembabotan dari berbagsri lwel depdasi, Limit temtas dari d a y

Persamaan ini menyarak-an kendafa bafiwa daya dukung adalatx seiaIu sebmding

dengm atau di bwah level a p t i d , yang d i m i k a n sebagai Ievel di periade 0.

Page 40: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

50

Untuk aplikasi pa& smberdaya psisir h laut, &lam ha1 jnj perikanan, iaju

degradasi drui Ammn &n Dumipafi di atas &pat d i p a k a n d e n w penyesuaian-

penyesmian sebagai berikut :

Untuk laju depraiasi pa& -ya sma dmgan laj ju degracfasi, h y a menggunakaan

parameter-pameter ekononri, sebagai kri-ikut :

2,6. Aspek Kesejahtermn Dari Depmiasi Sumberdaya Perikanan

Sdah satu ha1 yang paling mmhm dasi setiap pengembangan model

sumberdaya alam adatah s e k p a besir dEunpak kesejahtemn yang ditusnbuI'iran dari

eksmksi d m depresiasi sum&&ya a h itu mdiri. Pa& kebanya3ran model yang

Page 41: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

5 l

konvensional, damp& kesejahkrm inj tim secara eksplisir dirnasukan ke ddm

mode!. Pa& madel konvensional kesejatxtan diukur dari manfaat sosiaX (social

benefit) yang riihasilb dari sumbwdaya afam. Pengukuran ini sifatnya ex-ante

sehingga sulit unruk. digunakan rnenguh kesejahteman dniri kerusakan h n g h g a n

dan dqresiasi sumbmdaya ywg sifatnya ex-post.

P& model k e lingkmgan dan depmiasi, damp& kesejahteraan

fwerf"are e_fTect) diukwr b t x k k a n pmhhan surplus tkonomi yang wadi. Konsep

surp£m tkonomi ini l&ih &ti1 tel& dilrembanglran oleh Currie ef a1 (197 1).

Surplus ekonomx' pa& dasamya adalah menzpakan dis ih sintam d w t katm yang

diterima dari ekstdcsi sumbdaya aiam, d a b hat ini penhim, d-n biaya yang

dikelwkm mtuk mmgekstraksi sumkdayti tersebut. Dengan kata lain mudhat

ekonomi menempatkan nilai moneter tetkadap kesejah- masyardat (societal

well-being) d a i mengkonsumsi d m mengeksploitasi sumkdaya perikanan dan

mengwmginya &ngm biaya mid yang ditanggmg masymkat (Green, 1992).

Dalam komep swpbs ebnomi ini d i k e d &ya surplus iumsumm dan surplus

produsen, yang menpkm ~~ moneter dari utiiitm mqamkat dan pro&

penrsakaan firm), ymg buys d i g u d m sebagai p k h m dari social w e r f ~ e

(Harkwick: dan Olewiler, f 998).

SaIafi satu penguhm surplus ekonomi yang swing digknabn untuk

mengukrur dampak kesejafitaaan dwi depmiasi sumkrdaya a i m mupun akibat

pencemaran adaf.& melalujl surplus konsuma, Surpius komumen atau Dupuit's

consumers surplus ( k a m pertam kali d i b l k a n oleh Dupuit cahun t 952 (Brent,

19971, didefmisikan sebagai penguhran kesejahteraan ditingkat konsumen yang

Page 42: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

52

diukur trerdasarkan sclisih keinginm membayx dari sesearang dengan apa yang

sebenmya dia bayar. PenjeIasan kansep ini sema 1eb:bih rinci digambarkan pa&

Gambar 9.

Pada Gambar 9 Icuwa permintaan terhadap b m g yang dihmibn dari

sumberdaya dam, misalnya X digambadan dengan slope &miringan) yang

negatif, yang menunjuh adanya h u b g a n yang terbalik antara harga dan kuantitas

yang diminta ( j ib harga naik ma& kuantitas yang dimin& akm menutun). Kurva

tersebut menceminkan keinginan konsumen unfuk rnengkonsumsi sejumfdh barang

pa& setiap Xxarga yang b d e d n . Dasi Gmnbar 9 dapat dirunjtikan bhwa sehruh

he rah di bawah h a pemktnan tersebut menunjukan "keinginan membayar"

(WTP) dari individu pada barang X. Damh tersebut menunjukan pula "'kepwn

total" &ri mengkonmsi s e l d barang X. Dengan demikian, titik-tidk ymg

menghubrmgkan sepmjang kurva pmktaan menunjukan keinginan mernbayar

untuk seriap tambahan baing Xatau diistilahkan dengan marginal WTP.

Xo x"

Earnbar 9. Surplus Koasumen

Page 43: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

53

Dari Gambar 9 &pat pula kixa lihat bahwa, j i b keseimbangm dr pasar

ditunjukan deb P*, maka kansumen &an mengkonsumsi sebesal- A?. Meskipun

konsumen ingin rnernbayar Xebih &ri P*, mmun yang benar-haw ia bayar hmyahh

~ e b ~ F. Kelzbihan keinginan membaysr ini adafah ditunjuhn oleh :herah P4EA

yang di didam pemikim ekonumi neo-MasikaL disebut sebagai surpiw konsramen

(Consumer Surplus) atau MawhaIIiian commer 's supplus).

Diddam menilai rlampak: k e s e j a h t m &bat depresiasi atau pencemaran

sufp£us konsumen ini &pat &gumhi untuk men* bwmya kehilangan (loss)

akibat I r ~ m ekosistim dengan men* penhhan konsumm surplus. Hal ixli

disebabkan karma j i b surnberdaya ahm tdepmiasi atau t m x m ~ r mda output

bekmmg dari ~ * k e ~"seh ingga akan mmingkatkm barga ourput. Akibat kedua

perubahan tersebut swplus Ironsumen alum ~~g dari P*U ke PBA. barnya

nihi p e n r b n surplus ini akan men-- pmbahan kesejhteraan (well-being)

dari masyarakat &'bat perubahan kualitas dan Inrantitas mxmbercfaya alam.

Producer's sutplus pa& dasarnya adalah surplus y m g diperoleh prdusen

yang metupakm selisih antma harga yang di&ima oteh prorlusen d q a n biaya yang

dikeluarh urxtuk memprdulrsi output Idmtik h g a n surplus koxmmm, baaran

surphs prod- juga krgantung dari pembhm h g a dan bhya. S a r a

komprehensif ketiga konsep di atas dapt dijdaskan pada Gambar 10 di bawah ini.

Page 44: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

Gambsr 1Q. RPdistribusi Surplus

Area FIEF addah surplus komaren pa& kondisi a w l semmtara PIED

rnenrpakan &a& surphs produsen pQda kondisi awal. Jika ti&& a& kebijakan

menymgkut k g a atau output, keseimbangan texjadi pa& h l dan PI. Jika pemerintah

kemudian melaidan kebijakm yang mmy&abkm wtp11t bergeser kc h2 (dsainya

karma pajak), malca surplus kunsumen dm produsen a h bembah. Perubahan kedw

surphs tasebut menyeMk-an miistritrusi surpfw M produsen dan kansumen ke

pmerintah sebagai pemilik sumberdaya m m k i l i pubtk h g m d m y a redistribusi

surplus tawbut, tehentuk mite sumberdaya seksar CBAP2 yang mew&

transfer dari Mua pihalr tersebut.

Page 45: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

2.7. Aspek Kebijakan Dalam PengeIulasn Perikanan

Sudah mempakan suatu pstu]at &lam I imW perilcanan bahwa keuntvnlgan

substansial dari rente ~umber&ya h ~ y a &HI dilperaleh j i b p r i b n a n &pat diatur

seam S e w (Gordon, 1954; Clark, 1985). N m u n demikian pada kenyataannya

seringkaii t i h k sesuai dewan efisiex1si/&stribusi biaya dan keadifan. Sebagai

contoh, kebijakan rasiamlisasi pa& bus tang@ febih misrrlnya, tmyata memiliXci

konsekwensi distribwsioml yang m e n g a k i ~ ~ hibgnya pekerjaan (pmdapatan)

pa& bebaapa nelayan jib mereka ti& &pat m e n d altematif pekerjaan hens

adanya ketehatasan pasar kerja (Crutc=eld, 1979; Scott, 1979). Pa& analisis

manfaat-biaya yang kanvensianai, madah diskibusi biaya dari kbijakan ini ti&

pmah mcnjadi perhatian, padaha1 tanpa mmperhatikan mimiah ini, malra kebijakan

hanya akan menimbutkan ktidak-adilan pala masyarakat tertentu. Oieh karena im

rnaka Dupant dan Phipps (1989) maipiakm bahwa penting sekali memperhacih

masalah m a d a h bai k efisiensi mmpm kesc:taadkeadilan (quity/equaliby) &Iam

penenturn p i l i b kebijakan @ b a n yang tepat.

Persepsi mmgenai kaetaraan ini wingkaii menimbdkm perdebatan. Ha1 ini

diwbabkan h n a setirtp orang nremiliki toiok ukur sen& mmgenai bagaimana adiI

itu dari sudut pandang mereka. Seringkdi kesemamkadilan itu mmjadi tidak

dapat d i u h dan dibandingbn untuk setiap mmg dm dimtam omg-arang, Nmun

demikian ada b e h p a pendekatm yarng @at digunakan untuk mm-r k~~

(qwaIi@), diantsanya adalah f 1) penghn-an secara statistik dengan menggunakm

Pmto optimal dan G~N mio, (2) Efisiensi ymg di~angBcan~oleh Atkinson, dan

(3) Utiiitarian ymg dipopuierkm oLh Dafton f Shkin, 1938).

Page 46: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

56

Pareto rnenyabkan b&wa distsibusj pndapatan & setiap orang dapat

dinyatakan dalam pemmaan &rhana sebagai berikut :

- A l p : *I Ay;e (2.36)

Dimma pi adahti tingbt pendapatan dm F, adatah jumlah penduduk pada tingkat

pendapatm kt.entu. Fornula ini mengatakm b&wa jib jumlah penduduk

menin& sebesar 1%, maka tingist penclapatan akan m m m sebesar a%,

sehingga semakin kmil a, serrmkin tinggi Xingkat kecldak meratam {inequali~).

Wdaupun pgukuran di atas m m k i k a n nilai yang baik (goodfit) untuk- kjsaran

pendapatan yang t inaif namm ti& mexnBcxikan n i l i ymg baik mark: kisaran

penditpatan y&g rendah.

Kunsq pengutran equii)r yang kedw yang menyangkut efisiensi (Atkinson)

pa& dasarnya mergukur inequalrry berdzwkan pmdqatart yang dika&&n

(incume forgone) u n ~ k menqni distribusi yang Iebih baik pa& distribusi

pn&patan individu. Swam matmtis komeg AtIdmon dituIis sebagai:

A = (x / M ~ Y " * < U / ~ - ~ i=l,.,n (2.3 7)

k i s m i d m Mu a&l& rata-mta pen+ta.n. Formula ini s a r a m u m

menggambarhn praporsi dari total pen^^ ssat ini yang dibutuhkm untuk

mmcapai tingkat: kesjahteraan sosial yaslg dibutuhhn dalm kandisi distribusi yang

rnerata. Misalnya nilai A sebesas 12% menunjukan b&wa kita &pat mncapai

tin&at kesejalrteraan mid yang memta &ngm hanya 88% dari total pdapatan smt

ini. Parameter e menunjukm bbac yang dipnakn oleh mayamkat unmk

Page 47: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

57

rnenunjukan ketidak meratam cfistribusi, Jika nilai ini nol, ha1 ini rnenunjukan bahwa

masyarakat indiferent (tidak pduli) terhadap ketidak meratam distribusi . Sebliknya

j i b nihi iini ~ a k terhinggn (infinite), m&a masyardat harry# peduli pa& kefompok

dengm pendapatm temndah sebagaimana dikemukakan aleh I c o ~ Rawlsian.

UnW mengevatuasi efek disfribusi dari skew peratwan alkmarif, penting

sekdi diketahui siapa yang a h mendapt keuntungm dari mte yang dihasilkm d m

siap yang d m dinrgih okh rasiomlisssi. Ada dw metode distribusi ra te yang

konsisten dengan rtua h-iteria di atas, ysitu utititarian dan mtitlement welfare-

ma1t(ationn Pendekam utilitarian a d a u "&-sraie " approach unruk project

maIuation. Pendehtan utilitarian untuk mmguhr aspek distribusi dan epiw

brdmarkn penguhmn utilitas. Saiah satu pionir unmk pendebtan ini acSafah. Hugh

Dalton Primip Dalton pada m y a mengukur e p i y atau iwqui~y b e r d a w b n

rasio to@! utilitas (utility) yang ~i~ & pendapcan &mi (actual income)

&banding dengan utilititas ymg s e h m y a dqm01eh &dm kondisi distsitrusj yang

m w h . Seem matematis konsep ini ditulis sebagai:

fmdf ( ~ 1 - d ~ / 7.J U(P) (2.38)

dimam f U(g)ffg)dg utiiitas yang diproieh d a b komlisi &af, n &Mi judah. ,

Ddam bimnya dmgan kebijakan, pendebtan hi menilai satu kebijakan

regulasi sebagpi lebih baik dari regulasi lainnya, j i b masymkat di, wilayah studi

m e m letrib baik (Vetfer or) setelah kebijakm diimplementasikan. Dalm suatu

penenturn kebiljakm, seringkaXi mengabailcan "'distribufian of justice", p&d

Page 48: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

masalah "equi?" add& hal yang swgat rnendasar. Pada dasarnya suatu kebijakm

yang baik akan memperI&kan individual secara ufuir". Didalm pendekatan

terhadap social goo&, d i m socia! gods a&l& agregat dari individual goods,

sehhgga didalam pengdmamya individual dengan pendapatan yang piing kecil

akan mmerima pembobtan pding besar (lbwXsian) @awls, 1971). Pa& beberap

kasus penentun kebijairan perhnan mgkap ( k e b i j b mionalisasi misalnya),

&an maghasilkan njXai agregate welf;rrre (pndapatan~ente) yang tinggi, nmm

d i m pengu&am dari sebagian orang menyebabkm peningkatm we @re secara

pendebtan entitlement wclfaP .t.aIuation, sebagai salah satu bagian &xi ufiIitm*aa

approach, ymg mmpertimbangkan pilihan kebijakan krdasarkan prasesnya dan

untuk fokus pa& spa yang terjadi pada nehyan maupun pembuang Iimbah dm

Page 49: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

59

~nasyarakat Iainnya selarna aturn tersebut djber1Auk.m. Dengan menggunakan

pendekahn evaluasi prosedwal entitlement welfare-evaluation, prspektif sc3perti ini

akan dipcrhatibn.

Dalm kaihn dengan pengukwm efisiensi perifranan yang Iebih k d

ekunomi-tohologi, kita ti& dapat terlepas &ri konsep kapaitas pefikanan itu

sendiri. Seped kita ketahui, perikanan tangkap mempakm aktivitas ekonomi ymg

unik bila dibandingkm dengan aktivitas laimya. Ha1 ini kkaftan &ngm kondisi

sumberdaya ikan dm faut itu sendiri seringkiili dirmggap sebagrti cotnmon p o l

resources. Karakt~ristik: ini s&ng rnenimbulkm madah ekstemditas diantara

nelayan sebagai &bat proses produksi yang inrerdependenr dari setiap individu

nelayan, &mma hasil tmgkapan satu neXayan &an sangat tmgmtug dari

tangkapan ne'layan lainnya, Selain i ty tangkapan dari nelnyan juga sangat

tergmtung rIari kondisi sumbdaya i h y a mrliri yang menpkan fmgsi d a i

ekstemalitas W a g a i &vim nun produksi lain selain aktivitas pruduksi nelayan

s e p d kundisi k u a f i ~ p a i r a n itu sendiri.

Hal lain yang unik dari pwihan tangkq ini a&$& biasanya &am &lam

kondisi pimi open access, yang menyebablcan sufihya pengendaban h b r input,

sehingp a b y a sufit untuk mmguhr wberapa besar kapitas g e r i h ymg

diaiukasikan di suatu wilayajnt paaim. Dalam kondisi ini sulit bagi kits untuk

mengetahui apakah @anan &lam keadaan keiebihan kqmitas (over qmify),

dibawah kapasitas fundm capncig) atau sudah efisim? Kegagalan &lam

Page 50: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

~ n ~ i k u r n n trapasitas perikanan inilah yang rnenyebabkan suli t bagi kiu'ta untuk

Sebagai cunloh adatah apabila di suatu perairan terjadi gejala penunman

tangkap dcngan input yslng jauh Xebih bear daripada surnberdaya y m g a& pads

kandisi pcraim tercemar misalnya, s e ~ d DKI fabrta, kita hanya &pat menduga-

dugti kemungkinan cerjadinya "over fishing" narnun tidak jeias over yang

mana, apa kah M~llirusi'an over fwhilrg, biologicai ow&hing, recruitment

ovetj$fihing alau economic ov@ihingg K j b juga tidak tahu seberapa

pencemaran akan bmpenganrh terhadap stok sumberdayal tangkacap. Disinilah u ~ m s i

dari ~rhi i tmgan hpasitas perikanan, yaitu untuk mngetahui apairah p f i b n

tersebut sudah dsien? Dengan rnengetdfiui ha1 tersebut kits dapat memhat suatu

dialt;nusc yang *at techadap pmasafahan yang ada sehingga solusi kebijakan ymg

akrtn diterrtpkan a b n lebih tepat dan berhi l gum.

dcngan sejunlah input tertentu (&fitas armada dan stok ikan ifu sendiri).

Kapsiias pen'kanan tsngkap ahu bisa juga disebut sehgai efisiensi darj mdut

prtndang ekonomi, pada dasamya adaXah meruphn fungsi dari input dan m ~ u t .

Konsep dari kapasitas perikanan mtmiliki persepsi yang be&&-b& p& krbagai

Page 51: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

pengpamnya adalah berkaitan dengan capitdl stock Wrkley and Squires, 1998).

Konwp kapasitas perikanan yang efrsien ini sebenamya bukm ha1 yang barn.

ekmominya mrnbuktikan b&wa perikanan yang dibiarkan open access a i m

cendamg mengarah kc hilangnya renk mmberdaya y q dicirikan dengm

inefisiennya kapasitas paikanan yang &Ian ha1 ini bmpa terjadinya ehesif eflort

dafi prig sehmnya (suciaI& opbimai). Kapasitas b i m y a menrpalcan konsep yang

sifatnya jan* pndek (short run), dimma nelayrrn arau usaha paikaniin tan.gkap

hanya mmghadapi kmdala jan& pndek wrti smlc bpi& %tau input fix lainnya,

peraturn ymg bergah, imgkat tcblogi d m kendab teknis hinnya. Jobwm

(1968) yang dkcu &tam Kirkley d m Squires f $9991, menkfinisikm icapasitas dari

sudut pandmg ekonomi dm tehoiogi sebagai jumlah mksimum yang dapat

&prd&si per unit wakiu dengan lahan dan perahtan yang ada, dimaA keberadaao

dari bdagai f&or prduksi variabel ti& dibatasi.

ada &lam fikanan yang dapt dipergunabn secara pen& pada kondisi &sien

(labor). wid m m p h n kngsi dari spifikasi Icapd, &at tangkq, dl,

sedangkan sum'betdaya manusia dapst Lbenrpa jumlah awak kapal, kimampWskifI,

mifestasi dari upaya (do* , yang dalrun pengukummya biasanya diukur diui

Page 52: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

jurnlah melaut jh-ip), atau jumlah hari melaut tdw fished). Dengm demikian kansep

dari kapasjtas perikanm ini &pat juga disebut sebagai tingkat upaya yang

memungkinkan (availabie f~hilog em, kapasitas upaya, kapasicas tangbp, upaya

patensial mahimum d m kapasitas potensid perjkanan @&ley and Squires, 1999).

Salz (1994) menyacakan bahwa Irapasitns pexikanari adalah sejmhh ikan yang wt

dit~lngkq oleh kapal W n t u atau alat tm@p tertmtu per tahun, krgmhw dari

produktivitas per unit w a h tangkap jmis: CPUE per jam) dan j u d unit wak-tu

wkap (mis: jam meiaut per tahun).

Dalam sWdi ini, kapasitas perilcanan akan didefinisikan sebagai kammpuan

dari hpitaX yarrg a& (&lam haf ini adam @OYT= d q f i h e d ) yang dialohikan pa&

prikanan di wilayah perairan pesisir DKE Jakarta dibandin* den* kemaquan

stok sumMaya itu .sendEri (&lam h l ini &ah stok yang sudah diadisis

bedasarb kondisi optimat). Kondisi optimal yang di&ud &MI kondisi

bahwa kesefumhn model dam optimisasi pengelolaan sumbedaya perikanan secara

meihat bahwa kef~itmsi terjadi maaakala input yaq d i g m h n atau output yang

d i h ~ i b tel:laX.u kkb ihan (model Gordon dan Cop) . Pada model Ctark dan

input mupun tingkat: panen tidak mngikuti trajektori a p t i d yang ditentubn oleh

Page 53: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

63

Pengdwan kapasihs perikanan pad2 hsamya &lah juga unik d m

kampleks, Lareria kita akan brhadapitn denpn st~,&~frow dari teknolagi prduksi,

dimana input diap1~kasika.n pa& smber&y;f dapat pulih untuk: memgroduksi flow

dari output. Lbdam sumkr&ya ini kita &an menmui kondisi nau~tipie r~ource

stock yang juga berkaim dengan mwit@le spe&, b g a n kapital y q mobile dm

&pat mengeksploitasi lebih dari satu st& ikm (GrdmvaI and Mmo, 1998;

and Squires, 1 999; dan FAO, 1998).

Berbagai metode teM d i a p h s h oIeh para peneliti untuk mengkur

setrerap efisien suatu aktivitas an mgkap, s e p d ymg tel& dijelashn

kesejahteraan masyarakat d a b konkks ketidak-mmtaan (inequaliy). Pendebtan

ekonometrik yang tmdisional pa& &any8 j u g tidak mampu menjadi solusi

pennasalahan efisiensi, khususnylr jika entitas yang mmjadi variabel perhbmgan

memiliki multlpIe inputs d m outpf (Sd ford and Thrall, 1990). Data Envelopment

Adys i s (DEA), biasa discbut juga sebagai Frontier Analysis (Cbrnes, Coopa dan

non-parametrik yang dapat &gumdm untuk mengukm refatif efisiensi pa& b u s

entitas di atas . Tehik y q d i k e d juga sebagai CCR jdari nam depan ketiga orang

pxxemunyrr.), merupakan pengukmdpenilaian tehadap pefirmance untuk

mengevaluasi efisiensi refatif dwi unit pengmbif keputusan (decision-making u~rirs,

Page 54: 2. LANDASAN DEPaESIASI SUMBERDAYA dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting yang potensial &lam pembaim pncf:m Mettige, et al., 1997). Elbasha

64

DMU) daIam swhr alrdvjtas. Sejak teknik jnj &perkcmalkm, sudah banyak analisis

1eorit.i~ dan empiris telah dikernbmgkan dan diaplikasih pa& perbankan, nunah

sakit, perpajakan, sekolah, juga sumhrdaya atam, dl1 @easIey, 2000).

Aplikasi mudel DEA meliputi proses yang t rd ir i dari tiga Mapan y a h : a)

Mendefinisikan dan menyeleksi D m (Decision Making Unit) yang dkdisis

yaitu wiuruh unit ymg menjadi bahm pehmhngan h a m mew&kiK tugas sama

dengan tujuan yang ma, d m berada pa& set kondsi market yang m a serta fiarus

mengpakan input yang sam untuk memproduksi jenis output y q samst; b)

Mmenhxlran variabel input dan o u ~ u t y m g akm &@an dafam magandisis

efisiensi relatif dari DMU yang tq i f ih ; dan c) Mengapfibsib sagah satu mdel

DEA dan menganalisis hasilnya fGu1any a d Ro15 1989).

Pda dasarnya mudel DEA adaiah made1 yang statik, dimana input dan output

tidak mefiback-an unsur waktu pa& berbagai hl ymg esensinl walaupun ad i s i s

Window yang dikembangkan u1eh Chames et d (1985) &pat melakuiian interprehsi

intertempom1 dari ~ I a t i f efisiensi D m . Akh.ir-&hir ini peneEti mulai m m a s u b n

aspek intertempmat &lam DEA febib m m y e l ~ lagi (Fiire and GrosskapfI 1996;

dan Sengupta, 1995). Den@ &npa m q w analisis Window dahm

menentukan ekimi ru=Iaif dari D M p g dimatisis, kits tidak &pat menganalisis

pmbahan efisiensi owr time (Dinc and Napes, 1999). Dengan demilrian kita tidak

&pat menentukan apakah a& kemajdpeningkatm efisimsi dari waktu Ialu ke

wakhr sekarang. Model DEA yang dikembangkan akh Dinc and Haynes (1999)

mcnjawab pennasalahan am! isis intertemporal terhadap e fisiensi, dan diaplikasikan

&hm penefitian ini, dengm berbagai penyesuaian.