2. landasan depaesiasi sumberdaya dalrrm ekonami dm pemturan yang lea efektif dalah falaor penting...
TRANSCRIPT
2. LANDASAN TEOBt: MODEX, DEPaESIASI SUMBERDAYA
Landasan utama dari model depresiasi sumberdaya darn &I& teori
pertumbuhq d m n a sumberdaya dam diperlakukan sebagai kapitar (asset) ymg
temkumufasi dan mengdami apresiasi d m depresiasi. Didmlam teori pestumhhan,
ada dm h u b pendebtan yang meljlfrat dzui sisi yang berbah. Pmdekatan pertarr*t
addah pendebtan Ne+K1asikal yang dikembangkan ofeh womg ekonorn
pmenang Nobel, Robert Sofo\v, dimma perturnMan ekommi hanya tergantung
dari nhmulasi kapial yang menylakan fungsi dari tabunp (saving) dan dqresiasi
kapitaf tersebut (Solaw, 1956) diacu dafam Farmer (1993). Menurut tmxi ini, tingkat
kapital fsumberdaya) dm output yang l e s h diperoleh j i b sebagian besar dari ouvut
disirnpan daf am bent& saving untuk mempbaiki proses praduksi b&kutnya. Model
ini wring juga discbut sefiagai model perklmbuhan yang ebogens (exogenous growth
theory) karma & h r teknotogi ymg justm mmcntukan hju depresiasi sumberdaya
(kapitaf) EicSak b u k m keddam model. hngan Ira& lain, f&or perkembangan
tehologi terse but (technological progress) bersikt eksogen.
Model prtumbufian nwkl;rsikal ini j u g mengem1 apa, ymg &=but sebaggai
prdksi fenomria convergence. Artinyn wihyah yang miskin atau tehatas
sumberdaya a h y a , pada akhirnya akan mencapai pcrtumbuhan yang sama dengan
wilayah yang eltitif maju dengan sumberdaya alam yang kaya. Prdks i ini
disebabkan dm haf, pextam wihyah, mislcin dengm iniasi sumberdaya aIam yang
12
sedjkjt rtkan mengalami perhunbuhan transisj yang cepat karena depresjasi
sumtPerdaya aim yang kwif pda periode awaf. Kedua, di sisi Iain, wilayah maju
telah mengalami phase diminishing return fSari sumhrdaya m a i m hmna
mengalami depresiasi yang l&ih besar gada p e r i d Ianjut. Dmgm dmikian
pertumbuhan kedua wihyah yang Weda kmdisi swnkrdaya alamnya tasebut &an
menyam (convergence) pada ti-t st@ s h e (Bane, 1993).
Meskipun &dam ~~ st&i p&i comtwgmce misalnya
peneiitian dai N m et a$. (20OO) Garcia dan Stxiistianingsih (1997) mtuk
short term pendapatan pexlsapita mar wiiayah di Indmesia, nmun pembuktian
tersebut sangat terbatas (limited). Pada kenyatmmya tsori convergence gaga1
dibuktiktm k.asus y q I&ih luas, magingat terjadinya pertKdaan yang
mendasar mtzlr wihyah yang menyaght politik, keidagaan dan s w b r
ekonomi. M e b t bebaapa keXamhm initah kemudim pa& takm 1 9 % Paul
Rorner, ekonom dari Amaika mgembanglcan spa ymg c3isebut sebagai endogenous
growth theory (am t& W d u h a n endogen)* T r i ini pa& dasamya menyathn
b&wa perkemhangan telmologi akan sangat b~~ nyata di &ism
pertumbubn dan ham ditmtukan di &lam d e f (endogen). Wilayah atau negara
dengan kbologi ymg maju a b m q u menin@&m efisiensi pmhksi s e h i
&an terns mengalami pettuduhan yang tinggi. D i b pihair, *teknokugi juga
mmyebabkm pagurangan hju depmitrsi Irapltai (sunfierdaya) sehingga kapital
akan terakurnulasi dm- tiw yang p d a &imp akan meningLratk2m
pemrnbubn output. Dengaa d e m i b badasadan t& ini comrgence antara
wiiayah mlskin dan kaya tidak akan ter-isdi menyingat faju pmmmbuhan dan iaju
r 3
depresiasi kapital &an terus beheda sejrjng dengan makin tingginya p~~~
tingkat p e n p s m teknologi (Romer, 1990 dm Stough, 200 I), walaupun itu hmya
dalam short tern.
Keterhitan mtztxa pemmbuhan ekunomi dan damphya terbdap
sumkrdaya h dan lingkungan merupakan kehiaitan yang mgat erst
sebagahana diposbllatlcan &dam maeriaI balartce principle. P-mbuhm ek0~om.i
memeriukart peningkatan terbdap input mami dan eneqgi yary: sangat potmsiai
terfxadap penmnan Mi= dan kuantitas sumbedaya dam. Misdnya, &lam situasi
d i m a substitusi ti& dimungkinlcan, murerial Bafanee principle menyataksn bahwa
input energi tian matmi ymg dibuWan sebatlding (puprsiod) dengan kegiabn
ekonami, sehingga pwhmbulxan secara ti& krhixldarkan &an menytbabkan
ckteriorasi smhrdaya a l m .
Selain dari sisi kori pedumbuhan, analisis mengcmi ketehitan antam
pertumb&m akonomi dengan halitas lingkungddegmhsi sumkrdaya darn, juga
telah banyak: dilakukm miisis hubungan atam peaurnbuhan ekonomi dan halitas
fingkungddegmbi sumkdaya alam ini dari ' pendebtan lainnya. Studi &ri
Gnrver (1976), John dm Pecchentno (1992) serh Seldun dan Song (1995)
mr:*ib aiur m i s i wit& ~~ upaya penunxnan tingbt, pencmmm
dm pertumbuhan dengan asumsi, alternntif mmgeraai fuqsi kesejahtehn, kenidan
&bat pencemaran, ahment cost d m p d u k t i v i s dari modal, Studi -iris dari
Hettige, et al. (1993, Shafik (19941, Seldm d m Song (1995) scrta Grossman dan
Krueger (I995), kmsaka menmi huburgan sktematik dexxgm melabkan
p e n g u m regresi mtar negam mtuk: variahl lcurrlitas air dan d a m ambien
kurva ''Kunet"? Pa& ~ i n g k t penclapatan berapa perubahan pola tejztdi?, Apkah
semua pencemar mmgikuti trajekori yang sama? Dan ap& pm tingkat
p e r a m ? Envirunmnal Kwnet Cuwe yang menjadi b n pertanyaan para
penelifi di atas addah kwva yang menggambarkan fiub,ungan m&ra pertumhuhan
ekonomi yarxg diukur dengan GDP dengan tingkat kerusalran linghmgan, ymg
m e n g h s i h bentuk h a U terbalik {Inverted U Curve) @ e r n , et al., 19961,
s q a t i tedihat pada Gambar 2.
Kurva U teh l ik ini mngg~mbarkm bahwa p& bhap awal pa9mhhn
ekonomj, degdasi lingkwgan &an rneningkac siring dengan peningkatan GDP.
ahan nlengmngi tingkat ken~sabn linglcungan. Hal ini disebrtbhn aleh kamna dua
1s
ha], yajtu; Pwfoma, pendapatarl ymg tinggi &an menpmgi konsumsi langsung
sumberday a sehingga mngurangi terjadinya depresiasi sumbedaya ymg akhirnya
hmirjbat pa& m m m n y a depdasi lingkungan. Kedua, pendapatan yang ting@
r n e m ~ ~ ~ p e m d i n o v a s i s~tberdaya dan teknofogi daw ulang.
B - M teori, h a "'Kuznef* atau hutrungan tT terkmfik, &an &pat teijacii
apabita tretrerapa kondisi terpmuhi selama penixtgbtan pdapatan te~adi. Kondisi
ternbut adaIafi; (1) m e n m atau k o n m y a utjIitas marginal dari kmsumsi, (2)
meningkatnya disufirr'~ dari pmwmamn, (3) meningkat atau konsmnya
kernsatran marginal akifiat pencemaan dan meningkarnya marginal abatement cast.
Titik balik ke kondisi a h a 1 juga tergantung pa& besaran relatif hi pafameter
kunci. Dan kntu saja wataupun ti& ~~ &tam twri &lam mdel, p e m W
smktural dalrrm ekonami d m pemturan yang l e a efektif dalah falaor penting yang
potensial &lam pembaim p n c f : m Mettige, et al., 1997).
Elbasha d m Roe (1995) mengembmgh model pmlumtnrhm endogenous
urttuk mengetahui ifitemhi anma m a n g a n , pertumbuhan ekonomi dan
fingkmgan. M m k a m e n e m h bhwa pmingkatan atau p u m n perdagmgm
alcan sangat t-trm& pada hutrungan antrust intensitas e r - f a k - t o r eksprt, i m p o ~
pengembangan sumbmhya dan kelimpdm ~Xatif dari fktor p g m b q a n
sumWaya y m g d i g u h kbih intensif. Terganang dari ehktisitas subtitusi
intertemporal Iaju pertumbufian ebnomi jangh panjary: benrbah dengan &ya
ekstemalitas iinghmgan. Perhatian yang ksar pa& lingkungan &pat menjelaskan
bagaimana pertredaan laju pmtumbuhan antar negara eampak secara signifih.
IG
Negm yang lebih memperhatikan masalah-nlSaIah Iimgkxngan rnemjliki
kecendemgm ppertumbuhan ekonami yang cepat.
Pa& W m y a pertumbuhan ekonomi dr sebagian besar xgam di dunia &!ah
behasiskan pa& rmmkrrtaya a i m , Namun &mikian didafam perkembangan
pemikiran mgenai perhimgan prtumbutX.an ekanomi suatu n e g q yang b h y 8
dianggap sebagai penggambnm dari kcsqahtaam m a s y a W y a ISBA, GrDP dan
UTclP), ternyata metsih mengabailran perhitungm mengenaj penurunan ~ ~ i m k d a y a
alam itu sen&. Pada @stem of Nutiom! Accounting (SNA) yang dikmbmgkan
oleh Quesnay pa& abad kc 17 misaJnya, pertw~1bujlan ekonami hanya dihitung chi
t ingbt ekspenditurnyrr saja (Dasgupta er a]., 1995). hnikian juga pads
pcrkmbgan selanju~a, &am n60-classicaf ekonmi, penguhmm dmgm
menggunakan Growth Damestic Product (GDP) dan Net NationuI Product (NMP),
msih tetap khtm menjawab mmgemi smkrdayil itu mdiri &lam ka imya
dengan man- made capital, h u m capital, &r~ natural capiiuI, yang &lam kurun
waktu tertmtu &an mengalami dqmsiasi dan apmiasi. Natural capital sen& pa&
& m y a ak-an rraenghasilkan bamg dan jasa yang ti@ dihitmg secaxa utuh d a b
~rpekt i f nedmsfc11I economy. IS& menjaw& semua pertanyam itu, pads
akhir tahw 7U-an Uir SsVstern for Integratd Enviromnenml and Eoommic
Accounting (SiEm, ymg mengukur juga m a g 4 depresiasi s&nkrdaya a h
dengan menggumkan &baapa metode sepmti Acnial Price, Present Value d m Net
Price.
Penefitian dqr&asi sumberdaya dm untuk komoditas slain perikantln
sildnh banyak dilakuknn di bekmps nerarw, =perti yang dilnkukan ole11 AJfseil rt 01
17
(1 987) untuk energi di Norwegin, Repetto er a1 (1 989) untuk minydi, h u m dan
tanah di lnbnesia, Vincent (1993) untuk mineral d m kayu di Malaysia, Van
Tongeren et ual (1931) unmk minyak dm h u ~ n di Mexico, RarxeImus et a! (1992)
~ t u k pertambangan di Pipua New Guinea d m W u I t k r m t ~ (1991) m& hutan di
Swedia. Unmk sumber&ya prikanan, Tai et a1 (2000), kiah me* peneliiian
depresiastsi sumbadaya i h di perairan Pminsuiar, Malaysia. Namun demikiaa!
penelitim ini masjix mmgpmkm asumsi harga komtan, seizingga h p a k
irewjahtman (werfwe effect) menjadi ti&k terukur.
2,2. Tmri Optimasi Sumberdaya Perikaman
Salafi sam sum-ya a i m yang menjadi t u h g punggung ekonami, adaM
sumberdaya peribm, Sumberdaya inipun rentan terhadap deteriorrrsi yang
diakibatkan oIeh &tifitas ekoriami. Oleh h m ~ y a . patmyam bagaimam mengeloh
sumberdaya peribnan yang terbaik yang mm&asilkan kesejahtem yang sefinggi-
tingghya bag masyarakat dm bang- m m p b pertanyam y m g sud& lama
brkembang. Pemikim ke arah tersebut su&h dimulai sejak fahun 1911 ketika
eIrowm sumberdaya -1 Nmegia Jan Warming mempublik8sh &l berJudul
Om Gremrmte m Fiskpptde atau ''kid rente ekonomi dari fishing ground" (Taw&
2001),
Pa& mulany;i, perrgelo1a;in sum~daya inE banyak didasarkan pa& falrtor
t>iologi semta dmgan pendekatan y m g &%but (Maximum Sustairrabiie Yield
disingkat MSY) atau tmgkapan m&simum .yang XesM. Inti pndekatan ini &I&
bahwa setiap spesies i h n memiliki kernmpuan untuk berproduksi yang mefebihi
18
kapasim produksi (surplus), sehingga apabila surplus ini di panen (ti& lebjh
tidak h a n g ) , maka stok ikan akan mampu tsertahan secara berkesinambunp
(sustainable).
Pendekatan biologi dengan menggunakan kemngka surp1us prduksi iIti
setrdiri rnempdm ~ I a h saw pendebtan dari tiga pridelatan umum ymg biasa
dipakai fdrususnya unruk prikanan yang multi p i e s . Pendebtan lain seperti Tom1
B i o m s Schaefer Mo&! (TBSM) p g dikembangkm oleh B m ef al(l9?6), Pope
(1979), P d y (1 979) dm Panqotw (19851, serh pendekatan independen single
species yang dikembmgkan oleh Anderson dan Ursirz (1976) dan May el al(1979)
memerlukan data dan perhitungan ynng ekstensif sehingga sulit diterapkan wilayah
yang rnerniXjki multi spesies.
Dalam madel surplus produksj, dinamika dari biomas digmbarkm sebagai
selisih anm produksi dan mortalitas alami sebagaimna digambarkan pads
pemm bcdcut:
B i o m pada #+ J = biomas pa& r + prohhi - rnvrfaIitm alami
Persamaan tersebut di atas mmyatdan batrwa j i b prduksi melebihi mortalitas
alami, maka bioxnas akan mmingkat, sebaliimya jib mortalitas a h i lebih tinggi
dari pada pduIrsi, nda biomas akan men-. Xstihh surpitls produksi sendiri
menggmbwkm perbedwin atau xfisih antaha p r d u b i dan morblitik dami di atas.
Lebih jauh %Elborn dan Walter (1992) menyahkm bahwa surptus produksi
mmggambarkm j d a h peningkatan stuk ikm &lam kondisi ti& a& &tifitas
pmargbpm atau derigan kata bin jurnlah yang bisa ditangbp j ib b i o w
tf ipertahankan d a l m cinpkat yang tetwp.
19
Salah ssatu Cipe surplus produksi yang biasa &gm&m ahlah yang
dikembangkm oleh Schaefer (1954) badasarkan model yang dikembmglran
sebelumnya oieh C h h m (1935). Model Schacfer ini digambarkankan scbagai
berihi: Jika dirnisafkan bahwa x adallih biomas dari stok yang diukw &am berat, r
adam laju perturn- alami dari populasi fintrimicr growth rate), dan K a d a h
daya dukurig mahimum Iingknrngan (mvironmenral w i n g capaciry) atau
keseimbangtn aIamiah dari ukuran biomas, maka &lam kondisi tidak a& &fitas
pmmgkapan (non-fihingg), laju paubalzan biomas sepmjang d t u digambarkm
sebagai:
dimanaffx) &I& funpi pertumbuhan. Said satu fungsi perturn- yang sefing
digunakan atialah fungsi p a a i m b u h logistik yang ditukkan pa& p m a m
bedkut :
Dmgm mengintroduksi p n g k a p a n (H) ke &lam model, dan jika diasumsikan
trahwa pnangkapan kkorefasi linear mhadap biomas ($1 dm input produbi atau
20
Dengan mcnggunakm inu~nsnsi kesrimbangm dimma Iaju pertumbuban mendekari
nol, atau / dt = 0 , maka diperokeh hubungan an- h s i l eangbpan kstari
(sustainable yield) dm input yang dj,owxabn yang digambarkan &lam ma.
parabojik di bawah ini.
Dari kurva tersebut tedihat bahwa jib tidak ada aktivitas prihnan (effort -01, nlaka
produksi juga akan nol. Kemudian egouf &an menmpai eitik yang mahimum pada
Em, yang berhubmgm &ngan tangkap maltsimum l e d (HM).). Didalam
pendebtan bioiogi, pengelofaan suderdaya perikarlan yang optimal dilakukan pada
titik HMs, Ed, karena pada titik inilah diperoleh, tl'ngkat produksi y$ng maksimum,
dengan asumsi bahwa ekasistem &lam keadaan keseimbangan, kwfisien tangkap
(Catchability Coefiien) kunstan (Cia& 1990) dan tidak ada dependmi anm
spesies (Conrad and Clark, 984).
2 1
Pendckatm pengelalam dengan kansq jnj bel&angan bmy& dikritik aleh
berbagdi pihak sebagai pendekatan ymg terlalu sederhana dan tjdak rarencukupi.
Kritik yang paling mendasrtr di antaranytl adalah hens pendekahn MSY
mempehmbangkan sama sekaXi aspek sosial ekoomi pengelofaan sumberdaya dam.
Lebih jauh Conrad dan Clark (19891, misahya, m e n y a h bahwa pndekatan MSY
antara lain:
I . Tidak Mifat stabil, karma, perkiraan stuk ymg meteset sedikit saja bisa
mengarah ke pengurasan stok (stock depletion).
2. Tidak memprhitungkm nilni ekonomis q b i f a smk i h n ti& dipmen (imputed
value).
3. Sdi t diterapkan pa& kondisi dimma prik-aruur memiliki ciri ragam jmis (multi
species) -
Mmyadari kelemahan ini, pendekatan ekonomi pengeloh s m W y a
prikanan mufsti dikmbanl;kan pa& a d tahun 1950-an oIeh Gordon seorang
ekonom. hngm magadopsi kaangka biulogis ymg d5~bangkm oleh Scttaefer
&atas, Godon mempublhikm artiki yang pertuna kali secam eksplisit
mengembangkm t s r i optinasi statik pmgeiolaan sudmdaya prikanan. Model
ymg diktmbsnglcan uleh Gotdon ini k d a n dikemi sebagai m&t p r h m m
statik Gordon-Schaefer.
Dengan mmasukan parameter ekonoml yakni Xrarga dari auput (harga ikan
per =man berat) dm biaya dari input (cost pm unit efoorl), Gardon
mentmisfarmasikan kuma yield-eflort dari Schaefer di ahs menjadi kurva y m g
menggarnbarkan antam manfat bmih ( t d revenue dm total cost) yang d i h a s i h
22
dari sumbercbya perikman dengan input produksi (efirt) yang djgunakm
stbagaimma terlihat pa& Gambar 4- Pa& Gamfrx 4 tamp'& b&wa ti@ jenis rente
ekonomi sumkdaya, yang diartikan sebagai selisib (surplus) &ri p e n h a a n yang
diperoleh dari fllmberdstya setelah kurangi selunih biaya ehxksi, dihasilkan pa&
I \ Eoa Effort
Inti dari teari Gordon M w a i dari sintesis Garret Hadin (1968) mengenai
Trap& of the Common, yang menyatakan b&wa sumberdaya alam yang berada
&am rezim common propew dengan akses yang tehukst (open amess), a b n
total (To. Dalam hal Ini pe lah perihan hanya rnmerima biaya ogportwitas s j a
d m rente ekonomi sumhrdaya atau profit tjdak a&. Tingkat e@rt pa& posisi ini
adalah cingbt eflort keseimbangan yang aleh Gordon disebut sebagai "bioeconomic
23
equilibriutn q f open uccess,fishety" atau keseimt>angm bianomi k dalm kondisi akses
terbuka.
S e w intuisi, kwirnbangan biuekonomi &pat dijelaskan sebagai kikut;
Pa& se tiap tingkat eBrt di bawah EoA , perimam total akgn melebihi biaya total
sehingga pel* perihan (nelayan) a h l&ih banyak &k (entry) untuk
rnmmgkap ikm. SetraXihya pa& tingkat efort di atas Em, Gays Wtal melebihi
penaimam btaI sehingga banyak pel& paikanan akan k e t w @if) dari perilcanan.
h g a n dmdcian hanya pa& tinw *rt Em keseimbanp termpax sehingga
errw dan exit ti& te jadi.
Da1m model Gordon, pndek-atan penge1altan peribfxm ymg optimum
disebut sehgai pndekatan M Y (Muximum Economic YieId). Titik MEY ini sendiri
8ipem'teh pada titik E* d i m mte ekonomi diperokh mra mksimal Cjarak TR
dan TC terkar). Dengan detnikim &banding hp mudel p&katm biologi di
atas, model pmdekatan Gordon l&ih menekanlcaxl pa& efisiensi input dmgm mte
ekonomi yang Hlaksimum mengingat jumlah input prduksi yang digufiakan pa&
model G&R jauh I&ib &kit daripQda EM=& EoA. Dalam kaitannya &ngan
d e p i a s i sumt>erdaya, pada pmde- bioiogi depresiasi su-ya ti@
dperhiwb s a m sehli, sematara pada d e l Gordon, dqresiasi sumbmdaya
perircanan dilihat sebagai hilmgnya rente ekonomi (dissipated) & i t
mismanagement sumberdaya perilanan y m g open access,
Dua puluh tahun setelah publikasi Gordon, dua p e r n i b teoritis optimi
pengeloh sumberdaya perkanan dikembangkm 8nke;nbali oleh Copes (1972) dan
24
Clark dan Munro (1 975). Copes (1 972) mencaba rnengisj kekurangan model Gordon
dcngan memasukan fakctor wdfare effect didaim rnodelnya, sementara Clark dan
Mlanro (1975) mengembangkan model dinamis &ri pengelolaan s u m W y a
~ r i k a n a n yang optimal ymg sebe1umnya diabaih. Berkh dmgan model Gordon,
model C o p dikembmgh bedsarkan keterhitan antara output dari sumberdaya
prikanan ( i h ) dengan biaya d m harp, ~~ demikian, pgefolaan surnberdaya
perikarnan yang optimal bisa dilihat dari W g a i sisi stlueeholh yakni, pmerintah,
masyarakat fkonsuanm] dm peldm mdiri &cxiusen). Dari ketiga w k ini, C o p
rnefihat surplus yang mmglun dihas i lh dmi pengelolaan mtPerdaya perikanan.
SeXain itu, salah sacu ha1 yang penting dari teari Copes adalah mengenai
"'Backward bending supply awet ' dasi perkman. Kurva itu menggamhkan bhwa
suphi dari p d u k periban tidak tak tabatas karma falaor ekoiogi jdap dukung
Xinghgan) tidak a i m ma- tern menem m e n d u g pmduksi. W g a n
demjkian pengefolaan ~mikanan juga sangat &ten- oleh ketersediaan
sumberdaya. Dalam kaihnnya dengan komep depresiasi, model Caps (1972)
rnelihat depresiasi se@i elrspluitasi yang melewati titik buckward bending
sebagaixnana ter lht pada Gambeu: beriht :
biaya
Haa output
Gambar 5. Kuna Optima& Perilanan Model Copes
Sehgaimana dikmmkakan di atas, baik model Gordon maupun model Coges
menganalisis pengeiolaan per ihan d i d a h frumewurk statis Artinya aspek
intertmqmraI (antar waktu) yang t a b i t dengan smhrdaya perkman maupun
pel& incfushi sendiri tid& diperhjtungkm. Misalnya, di dafam model Gordon,
pengalihn excess eflorf dari kundisi open access ke EMsydiIakub seketika bnpa
memperhitungkan fakeor peqsuaim. P&, stok i h sendiri memerlulm waktu
u n ~ k tumbuh, demikian juga ~ ~ g m input dari E,, Ice EMS,
rnernerlukan waktu unhrk pyesuaian. Menydari keiematxan iniw Clark dm
M u m mengmb~in&ran model dinamis pengelolaan sumbe!r&ya pxikamn yang
optimal. Didstlam model mercka, sumkrdaya ikan dipalak-ukstn &agai me# yang
memiliki oppormni@ cost atau biaya korbanan. Artinya didalam mengelola
25
sumberdaya ikan kita dihadapkan pa& pjljhan jntenm~rd, apakalr &an dipanen
s a t . ini dengan menghasikan nilai ekonomi kini, atau dibiarkan dipemiran sehingga
bisa tumbuh dan bisa dipanen dim= mendatang schingga bisa menghasilkan
manfaat ekufiomi yang lebih hsar. Trade-ofl mtara memanen stuk sat ini a&u
mti inilah ymg menjadi ciri khas d a b model intertenpml, yang dikembangkan
oleh Clark &n M u m (1975).
Safah satu salusi dari model Clark dm M u m adam fenomem y a q dkebut
sebagai MRAP (Must Rapid Apprwch) atau "Baptg-Bang" approach (Gambas 6 )
yang menya- bahwa pmyesuaian k d tingkat eksploitasi yang optimal
(biomass, tangkap d m input) harus dif- seepat mmgkin. SepefZi terlihat pada
Gambar 6, j i b xv C*l& kondisi optimal biornas yang leswi, maka pa&
pendebtan 'Bang-Bang", smtegi y q optimal addah melakukan ekspfoitasi yang
makiimum ( h = L ) pa& s a t x > x*(dimulai dari ti& 8). Sebatiknya jika
x < x'(dimul8i da i titik A), strategi optimal adalah tidak meIak&m eksploitasi.
Mclihat model ini, depresiasi swnberdaya perikanm seh~amya akan terjadl: secara
cepat jika strategi pertama dilakukan, Clark d m Munro secant implisit menyatrtlcan
b&wa deplesi ak-an tmjd m d d a smegi pertama dildcukm d m dimana kondisi
parameter harga pw satuan output jauh lebih besar dslri biqa per satuan input.
S e a m umum dapat dikar~kan bahwa k e s e i d a n mdef b optimisasi
pengeIolaan sumhrdaya perikzinan yang dikemuk:hn di am ti& warn eksplisit
membdus dqresiasi sumbdaya pertlranan. ModeI-madel h r di atas melitrat
trahwa, dqresiasi terjadi rnmakaIa input yang digmdan atau output yang &hasilkan
tertaiu tPer1tbihan (model Gordon &n Copes). Pada model Clark, dan M u m melihat
bahwa depmiasi sumberdaya rtIcan wadi mandala pmggunaan input maupua.
tixlgkat panen ti& mngihti tmjektari optimal p g ditmtukan oleh spek
intertempomi sumbmhya ikan itu sendiri.
2J, Andisis Dimarraik PengdoIaan Sumberdaya Perikiuraa
Untuk f~encapai h i 1 yang optimal dalm pnge lob swxzberdap perikmm,
kita tidak d q t kpas dari p n d e h m pengeloh sistem dhan& WPI
bagaimanapm swberdaya perilcanan tidalah mempatcan sumberdaya yang dimis.
Sumkrdaya prikanan adalah asset (@itat) yang &pat lrertamtrah dan krkurang
baik secara almiah mupun karena intewmi manusia. Stlunrh dinamika alam d m
28
intervensi manusia ini rnempenganihi baik Iangsung rnaupun tic$& Imgsung terhadap
kondisi sumberdaya p e r i h a n tersebut sepanjang w&tu. K e p u ~ a n pengeblaad
eksptoitasi y m g kita Lahkan &ma= lalu atran mempengaruhi kondisi sumberdaya
prikanan tersebut dimasa s e k g dan yang a h &tang, demikian juga kcputusan
pengefufdeksploitasi di masa s e h g &an mempngamhi kondisi sumkdaya
perikanan tersebut dimasa depan SeXltin itu menucut Fauzi (2#2), ma& dan
keluamya eflort pa& inbtri perilranan tidak basifat statis, ia a h berg& dinamis
mengllcuti per~bhn~peruhahm yang wadi pa& rmmberdaya dm faktor ekstemal
lainnya. Disinilah urgensi dari q k analisis dinamik ddam pagelolaan sumber&ya
perikanan, yaitu bagaimam kica mencub m g g a m b a h n &n memodebn perilah
dari populasi alamiah swberdaya p i b n a n , untuk mencay>ai pengeioIaan yang
optimal. Hulling (1973) m y a t a h trahwa bmpir semua sistern darn mempunyai
karakreristik berubah sepanjang waktu dan b&wa jika manusia mencoba
menstabilkan a i m mtuk kepmtingmya, &an menyebabkm kondisi stabil pa&
jangka pendek dan malapetah pa& j q k a panjang.
Menurut Hitbum dan Walters (19921, bebrapa kunsep dasar &ri andisis
dinamik &lam p e n h m adahh menyangkut stabilim, kesiklusan (cye1icity), &n
k e t a h m (resilience). Siskm dibtakan stabil jib perturbashya a h smqai pa&
ekuilibrium Wampir semw nr&l poputasi dimggap sebagai stabit, sebagai contoh
jib ikm dihnglrap, biomass akan menunm, namun j ib pewgkapan berhmti maka
stok ak2tn kembli pada kondisi wmula. Sistem siklik tiW p a a h be=& daiam
kondisi stecj , state yang bexlar, t tapi s h l u berubah. & t a b a n (resilience), adalah
29
kernampm sistem untuk m e n g g u n h , mendap8tk.m k e ~ ~ g ~
rnengekstrasi dan mengabsorpsi vnriasi dam,
S m maternatis, ciri &tsar dari mode[ dinamik &lak persarnm ODE
(Ordinary D~#erentr'uI Equation) @hat Fawi, 2002 dan Dreyer, 19931, yang
memifiki W e r i s t i k :
Variabef y m g tak dikeaui meqmkm s e b d fmgsi.
P a w n a m iru' menymgkut satu a m Iebih tumnan Mvatif,
Bentuk paling sederha dari pmmam ODE seperti kMis pada psamaan
k T i t t :
yang kcmudian &pat dipedhm meialui integral biar;a d e n p menggudan
mmipulasi dj&a
& = f (tpt (2- 51
sehingga dari persamaan tersebut diperoleh so1usi dalam x yang r n e ~ u p h sulusi
dmi persamaan :
x = J f ( t ) d t + ~ (2.5)
& m a C adal& konstanta integral,
S e a m mum, p e m a a n differensid biasa dikelompokb a m dua* jenis, yaitu :
Persamaan rfifamiaf dengan kaefisien konstm (attronomus).
Persamm diferensiaf &ngm non-konstm kwfisien (non-au&nomous).
Konsep dirramik yang dijelaskm d atas rnelalui persamaan ODE adalah
konsep dinamis yang d3sebu1 single ODE, &manis variakI yang bergerak dinamis
hanya satu variakl (dalam cantoh di ahs &Iah variabel x). DidaXam analisis
sumberdaya alam, seperti balnya perihan, variabel yang bergerak dinamis %ring
ti& hanya menyangkut saw variabel, m u n &pat saja bebaapa variabl, misalnya
saja effort* pduduk &n biomass kgerak: dinamis, Unmk itu diperlukan pendebtan
PC- di atas adalah tipikal persamaan sistern d i n a d yang
rnenggambarbn keterkaitan anbra variabei x dan y. Sistern dinamik di atas adatah
juga rnerupakm s i s t m dinamik yang tinear yang drcunjukim dengan konstitnta
a,b,c dan d ymg berinkraksi secara linear terhadap x dm y. Solusi dari sistem
cfinamik di atas, bnik pemmaan autonomoacs maupun non-autonomous &rm
mqhastsihn brbgai prilaku yang mengarah, pa& ekuilibrium mupun ketidak
seimbangan, krgantung dari c k t & t i c roots (4 dan 4 ) pers2nnaan di atas
(eigenvulues). Besaran dari charucferiscic roots ini akan mmmtukan sifat-sifat
trajektori ke arah keseimbangan.
Secara matenutis, characteristic roots dari sistern di atas ditencukan dengan
mernanipulasi persamaan (2.7) menjadi benruk makiks sebagai berikut :
s e h i i a dexlgan pexlyederharaaan alj- d i I e h :
atau
atau
[hi - A J r l = O yo
dimma 1 adalah mtriks identitas. M a h untuk memenuhi persamaan (2.13) di atas:
Solusi dari permmaan h d m t i k dahn X &atas h mmghasilkan characteristic
roots sebagai berikut:
t i p saddle point dan t i p f o b . T i p node sdaXah kwiimbangan yang mengarah
pa& satu ti& dari berbagai d. Sementara tipe fohs merupakan tipe
keseimbangan yang dihasilkm merngihti trajehori tertentu yang mengarah ke saw
titik. S a a e point menyakan tip k a e i m h g a n yang menrpakan kambinasi dari
kedua tipe di atas, TahI 1 Mkut menunjub sifitt-sifat kwimbangan yang
I
Urnfable nude
1
Stable node
I
4,&, cumplex, 4 > 0 UmfabIe focus
4, h, complex, X, < 0 Sfable focus 77
Pendebtan kapihl &lam pemmfam sumh&ya alam pada dasamya
rnengmggiip sumkrdaya sebagaj as&, yang j i b tidak dimanfaatkm tnsekam~g, maka
&pat dimanfaatkm di rnasa yang akan damg. Pengambilan keputu- untuk
mengeksploifasi s e h n g atau nanti a h menyangkut manfaat yang akan dipoleh
s e b g a% nanti ymg pa& &wimp tidak sama, Mgan th ik ian prlu dimbit
keputwm yang t e W k apakah &an dimbil sekarang atau nanti. Dalw teari
ekonanrti, keputusan mtuk mmgtkt;mksi parla d o d e t atau t.t.1 d a h seprti
digmbarlran pa& h a Fisher, ( M b a r 8). {Silbedmg, 1990).
Karma sumbdaya alam me+ asef mka &an terkait dengan biaya
k o h n a.tau opporhtni@ cost dari -tan bpital ternbut. Biaya iror47,an
sendiri mengandung makna "rhe k t alkrmtive use of wpital" mu aitmatif
pemanfaatan terbaik yang d i & h dmgm besarzYI, discount rate. Nngm d&kh
ekstnbi sumkdaya alam yang di ldmh pada saat ini hams meqrhitungkran
ham menentdw tragaimana m & i m u W manfaat dari sumkdaya yang ti&
Ct
Gambar 8. Kurva Fiher
Discounting b l a h mmp&an prosadur ekonomi prig m e n ~ n s f u m laju
dari niki moneter w j a n g wa&, mu nihi pemleb moneter pada suatu tirik
walctu tertmtu, ke nilai yang ekivalen & w n niXai dimsa sehmg Sam, 1994).
Menurut F m w and Toman (1998), lfircounlirrg daI& dimaksudkm wtuk
m m f i e k s i h iretaban preferensi manus& untuk mengambil keuntuxlgm iebih
-at atau Icemudim, dan juga unrulr m e n d biaya. Discounting d i p h i sebagai
akt p d m t u daiam @uatan bputusan, ketib kqutusan pada s u m titik walrtu
a h membaiCran i-ikasi y q akan muncul pads titik waErtu h y a Karma
hmpir seluruh k q u t w a ~ ekmami yang p d n g m&lild impiikasi twhadap &,
aaka pen&gumwn dismunting mmpakm prosedur ymg sexara luas biasa diiahkan.
Mayoritas a p l h i dari dhunt ing melibatk-an ka-i presenr value.
KalLiasi present volw digunakm ketika ingin diketahui j u W u m g yang
dibayarkan hari ini yang idan ekvaI.en petda pembayaran pada bekmpa m a yang
34
akan datmg. Discaunring untuk; mmenrukm presenf value rnelibafkan discount rote.
Discuun! rare ini drdefinisikm sebagai suku trunga yang dihxapkan diperoleh atas
pembay amn/prolehan nihi ekonomi pa& sepmjang periode wak& tertentu.
Menurut Kupp (1 9943, discowring ekunomi memiliki mpt aplikasi
menganafisis ke&n l ingbgm, yaitu : (I) menymgkut analisis dm span dari
suatu kemakm sumbedays, (2) rnenymgkat penifaim terhadap pemnfktan
swnkdaya yang hilang, (31 menyangkut biaya restorasi/pemUjihan sumhrdaya, (4)
menyangkut analisis awal, t & d q suatu kenrsakan jduim kasus-bus kawakan
Iingkwgm di pengadilan). Pada setiap k a a di atas, &an men-discount nil ai m a
yang alcan datarig kc masa sebrang atau m s a lalu k m xkamng, &,an tetapi pada
setiap kasus I& dkcounr ro~e/interwt rafe @at berbada. Tentu wjja pmilihan
&count raze adaiah elmm f u n m i d a h discounting untul: mfisis k d n
lingkungan.
Seperti dijetask;an di atas, pemilihan tingkat "discount race" mmgakaa ha1
yang patut diperhaf kan &lam andisis ekonomi sumberdaya dam. Konuoversi
muncui baik dalam mmentulm tinght discount rate jugs a p l i b i metode untulc
situasi dimma cost dan benefis terjadi antar genemi. Fiddaman (1996) menyahkm
bahwa pnilihm discount rate yang tepi menyangkut pihim antam model yang
dikmbmgkan dengan perilalru dari sumbr&ya yang dipelajari." Warn mdel
swnberdaya darn, penentuan red discount rate non hvemsional ymg
&k:embmgkm oleh Ramsey (mudel Rzlrnsey) biasanya digunakan kmcna
rnenggambarkan kambinnsi mtara pertumbdm ekunomi dan real interest rate.
Model Ramsey ini diadopsi oleh Kula (1984). Kula (1984) pada dasarnya
37
mmggunakan formula ymg sama ctengan f~mda Ramsey. DaIam KuXa (3984) red
discount ra& (r) didefinisikan sebagai
r = p ag (2.18)
dimma p m e n ~ a m h k a n pure lime preference, q adalah dastisitas pendaptan
t d d a p kansumsi s u m w y t l ahm dan g &lah prtumbuIxrut ekonomi P v
cLi atas dihuwhn dari proses sebagai b&t @rent, 1997); S e a m USUS US kta
pwlu melihat 'bagairnana laju pure time preference p munwl dalam persamaan dan
bagaimanct nm$adi ditamb- dalam formula CIU di atas, f i a b W; blah
funpi kesejahtaam untuir setiap gmmi t . Diasumsikm bafrwa ini W1 a&Xah
f ngsi dari penda- per kapifa c dalsm bcnh~k W(t) = [l/ (1 - 11)] C'-V Fungsi
dim- p addah discom rate mtac generasi, W g a n dmikan nilai dari unit
ekstra konsumsi a&l& rnerupakm derivstif dari W*. Socia! dircounr rate (SDR)
addah mexupdm laju penman d a i W, wpanjang wakax (over rime):
denaminator ~~ (2*2Q) adalatz sama dengan e"-"c-". Semmtam
numerator merupabn time derivative dari e-@cUq. lhgm demikian penamam
(2.20) menjadi :
Persammn (2.2 1) kemudian disederhnakan menjadi :
.I = .rjc-'dc / dt + p (2.2 2)
Laju pertumbuhm k m m s i per Irapita 9 didefmisikm sebagai g -- (dc / &) / c ,
sehingga ~~ (222) menjsdi sanra b g a n pmamaan (2.1 8) di atas.
2.4, Depresiasi dm Pencemaraa,
Pa& masa w b g ini, manusia secax;t sad= at;lupm tidak d a r , dengan
bertragai perfdwmnya bang pada dasarnya adafab bertujuzm m t u ~ mtmjahterakan
kehidupannya mlalui proses pembangunan), tdah men&& ekusistcrn wilayah
pesisir dm but: pada kw;c:patan yang cukup tinggi. Hampir semua prubahan hi telak
mengum@ kemampuan jangka panjaag dari sistem ini untuk. menyedidan kualitas
hidup yang baik dm kesejakraan ymg berkeianjutan. Wdaupun tingkat keccpatan
degrdasi sangat hrvaxiasi, dan sda, atau bhkm s d k i t selrali &ah perbaikan, &end
ymg tamp& addah hd negatif (vice) kmpa p e n m a n kualitns sumkrdaya dm
ekosistem wilaysb p i s i r (Winrichsen, 1998).
Sdah satu hd negatif p g timbul sebagai akibat &mya pembmpan di
wilayalx psisir addah p n m a m . Pencemuan hi t a u s menems me?ningkae d m
menjadi hal ymg c h p serius mengingat bahwa sebagian ksar msymht masih
percaya W w a fimgsi perairan p i s i r d m Iautan adalah tempat pmbuangan limbah
dari berbagrti kegiatan afanusia. Behagai pnelitian menunjukkan bahwa skitar 80%
bahan pencemar di perairan pesjsjr dm Iaut berasal dari kegiatan manusia di h t a n
(UNCED, 1992).
Sumhdaya ahm di wilayah p i s i r dim Xaut adaU rnenrpabn wet yang
m e n y d b ruus b a g dm jasa untuk masyardat sepzlnjang w w jib dikelola
dengan baik (Freeman, 1993; Kupp and Smith, 1993). Kmsakm linghmgan but,
seperti pence=% d m menyetrabketn krgmggunya m b w h j a s a , sehw
rnenyebabkan t m m y a nil& a m dwi wmbadaya yang takas damp& PerIriraarr
kits &an kexusakan p d a paikamn adalah amqmsmtrtsilcmm p e n z b dari nilai
aset perairan p i s i r dan dasar subtidal kmma admy8 pammarm. Dari rmht
pan&% ~ ? n , bra @at mernperkiral;m keru~akan atau kehiimgan nilai b t
sepanjang wakm &hat p- q i recovery sumberdaya a i m tersebut.
Madah deteriorasi linghngan pisir, khususnya mnbdaya pedmm y m g
d i d b g oleh ekosisistem ini, wbh muhi menjadi p a h a h berbagai kalmgaa
Pa& beberap iinghngan perairan pisir, p r ~ m a n stok flunbrdaya perikanan
meningkslr sekgai &bat h i t e h lingkmgan bmpa pembangunan di ~ W B S ~ I I
pesisir, degmhi Iingkungan/ pencermm d m tangkap lebik S m p i smt ini yang
masih sedikit diketahui &bh W w a kedw W r penyeW d v i a s i sumkdaya
gxmkam t d u t mmptlxlyai pmgaruh eko& ymg terrplsah yang pwlu dianaxisis
terpisah pula h y a selma ini f&m cfegmh iingwm6- masih
bIum dianalisis secara "embed&' didalam model pads f a h pencemixan ini
pa& dasmya mempunyai pengaruh. terhdiy perkmbuhan ikan seam
"endogerotls". !$ampi saat ini hanya f a b r tanglap lebih yang: dhafisis sefiagai
fitktor kex lwdm dari dqmsiasi sumberdaya perikam (KnowIer et aL, 2000).
40
Akar pernasalahan darj kedua penyebab depresiasi sumberdaya ptrikanm iinipun
pa& damp a@& sangat &&&a. Problem tanglcap Xebih djsebabkan oleh ti&
adanya hak kwmitikan yang jelas tproperty right) dari sumber&ya perilranan
-&ap @ennet4 2W), sedmgkan problem pencemaran lebih b e r a h k q d a
kegaga fan pasar (wkf failure) (Turner, 1999).
Behiitan bp panbahan pola pananfaatan paairan pesisir, Hufschmidt et
al. (1 986) mengembangkm m&I vduasi kmgian prduksi sumhr&ya Iaut sebagai
&bat dari ~~ p i s i r di TeM Tokyo, Ddam vatmi hi pelit i
rnmfofruskan kehiiangm prad&i W ketika ndayan menjuaf fishing right mmka
ke pemerkntah setxhgga Man peraim p i s i r @at dkklamasi, Dua tekhik valuasi
d ikhkm dan h i h y a dibasldingkan. Teknik pertam berpegmg pads p m b d m
produksi yang digunakan untuk nmgestimasi nihi dari kmgian pmduksi
sumkdaya 1 a ; u ~ dari area p g d i b a n g u n / d i r e ~ ~ i . Pendekatm ini
rnenggmak.an data perubahan -&pan, ram-mta harga p& laut dan gross profif
margins untuk mexzdapatkan ni fai dari kehihgm produhi.
Teknik k& rnmgpmkm idunnasi dari kompensasi yang dibyarkzm kc
himpunan nelayan pggantianfiIrr'ng right mereka untuk mgestimasi d a i
kehilangan sumberdaya. PdebCan hi ber- padit willkgness-to-accept
compe~ps~on principle ymg dapat digudcm ketika pedlik sumbkdaya diminta
untuk menyerdhn hak mereIra atas sumbdaya Sccara umum, issue mengenai
kompmsasi ini mmjawab Merapa pertmy88n. seperti aprt yang a h dikompensasi;
b a g a i m mengkompensasi; lapan mmgkompensasi dan brapa nihi
kompensasinya.
Penelitian rncngenai depresiasi sumkdaya prikman k-husus untuk akibat
kegiatarr produksi Ipenmgkapmtn) eksplisit dilakukan oleh Tai ec d f2W1).
DaIam studinya Tai et al membahax mmgenai pendebtan metde net present vuhe
yang digwakan untuk mengtutung pmhhm nilai sumkrdaya perilanan.
juga pa& k d s i chisting skarang dm up- tangIrapan. Pmbahm ini
perk dihihxng un& mengetahui pendapatan trersifi nersional y m g kkelanjutan.
. , *
infarmasi biologi yang e a t a s . Ddam metode present value, slur& Rnte msa
'
yang akan &tang yang d i t x m p b kkaitan d w a n sumberdaya prikmm di
disk- ke nilai pa& masa sebmng F o b utama d a b pendebtan id adalah
Iraq dari rmte paikamn Studi di-i ini pa& b m p slemodifikasi studi
dasi Tai et aaJ (2001) mtuk kondisi Baselipre dan pengembangan model inti depresiasi
&bat Ireatan non produksi ( i n t d s i ~ a n - p e n c e m m ) , Pendekatan Tai et
a! lebih detail ada pada Bab 3.
Beim h y a k penelitian yang Miusus mengwksis efek ekonami,dqmsiasi
yang diakitmbn oleh pencmmn peraIran p i s i r dan taut mhdq sum& &ya
kmaa Icerusdm &ngLngm sebagai &bat: dari tang@ iebih. PhEaI, pen-
dari sumber rfast. jenis apqun juga &an mmpngamhi kiregiatan perkman &&
secara langsung ataupm tidak Iangsung. Hai ini disebabbn karma pamaran rtlcan
mengurangi jurnlah populasi, kenrsab habitat: dan liqkungan perairan sehgai
m d a hidup ikan (Clark, 2896).
42
Beberapa akibat hi kondisi penmaran yang berpenpanxh terha&p kegiatan
perikanan adalah: (a) Terjadinya penunman kandungan oksigen &lam perairan
(onoxic) yang akm rnenyebabkan terjadinp p b a m habitat ikan, khususnya kin
dasar dekat pantai, &) Penpbl~an pairan ( E U P O ~ ? ~ ; ~ yang m e n y e b b h
pert'ud- yang ti& terbdaIi (blooming algae), dim-ya pa&
peristiwa red tide yang mmimbullran b u n m pa& kan, nmun bila produktifitas
primer meningkat, stok &an meainghf (c) Kehadiran ;rat-zst kimia beracun
akm iangsung mematikan ikan-ikmm ymg ada di psisir, d m (d) T m h m u h i n y ~ t
limbah treracun sepeh Hg a h rnmytbabkan kerntian ikm. Kondisi-kon&si di atas
akan m&yebabkan potas; sumbfdaya perikanan wznakk mnunm, sehiagga rente
ekonomi sukkrdaya perihan yang dib.ilkanpun akan semakin menurun pula.
Efek ekonomi ymg dimilkan dari pencemm t&&p perikanm telah
diteliti pa& behrapa studi, dan kemjuan leiah didapat &lam pemhmm besaran
kerusstkan ekonom. yang mm&n diakibatkan olch dmya sribstansi b c m &n
berbahaya &tarn habitat ikan (Cohen, 1995; Curfins et a!, 1998; Grigalunas ef 01,
1986 dan 1988; Wanemam dan Strand, 1993; Hufschmidt et 01, 1986; Kahn, 1987;
Lipton dan Strand, 1997; Montgomery dm Meedelman, t997; Opaluch, 1987; Pyo
dan k g , 19951, dm lain-lain.
Studi dari Gigdunas et a1 (19881, kka i t an dengan model mk1isa k s a h
sumberdaya ahm untuk lingkungan psisir dan hut (NRDAM/CME), digunaIc2m
unruk: mmganalisa kerusakan akibat: pawemaran minyak sbu substansi babahaya di
Iingkungan perairan pesisir dm hut, yang diiakukm oleh Comprehensive
Emironmental Response, Compensation and Liabiliq Act (CERCLA) dm Clem
Water Act. Pendekam yang dilakukan ada1a.h dengm rnenggunakara sistern laut
terpadu /modeX elmnomi untuk mensimulasih kondjsi fisik dan efek bialogi
bahan pencemar, kemudian meniIai k.erusaican ekonorni yang dit imbubya.
dimma nr d a h kondisi tanpa pen-, dan s d a h kondisi tercem* c adaXah
biaya per unit p y a , p adaIah harp, g adaU kcpefisia kemampuan tangkap, daa E
adalah upaya. Dari model tam@ bahwa f a b r pficematan mas& bwsifat
ehogenous, diluar fungsi pertumbuhm dari ikan, sefingga nifai pembahan
(dqresiasi) hanya rnelihat penrbaXxan riiIa1: ddam koncfisi tanpa pencanarm d m
, &lam kondisi t e ~ c e ~ .
Studi lain dari Griplxmas et al (2000), kkaitan d e n p analisis biaya
ekonomi pa& perikanan & i f pacemaran tralxaxn sedimen di Iaut. Pen&- )rang
di lalcuh adalah dengan mengunairan kemgka te@u yang m m g u m h data
tehik, ekonomi dan biologi, juga konsep mtuk m e m p e f i h biaya ekunomir @a
perilcanan &bat dari admya pencemaran sedimen, Dampak pada pedmm
mejiputj damp& jmgka pndek, efek lagsung ymg terjadi seleyna pacemamn
berlangsung, efek jangka panjang yang m u n d wlama periode: recoveiy dm juga
efek tidak lmgsung yang nampak melalui mtai mdmm. Metode standar digwdm
untuk rnengestimasi kemgian pa& setiap komponen (misafnya Economic Analysis
and AppIied Science Associates, 1 987; Griplunas et al, 1988). Kemgim diestimi
unmk nilai manfaat karneisiaj &in nilai manfmr rekreasi. Pada model Ini, aspek
biologi dai sumberdaya perjkanan didekati nxelalui model Beveflan-Molt yang
didasarkan padit berat dari setiap individu pada se;etiap kelotnpok urnur spsies.
Pertumbuhan indjvidu dari setiag qxsies didekati dengan rnelaiui pef~amgan Von
B-hEfy. Didaim mode1 ini, p e n m a n hngkapan ahbat pencemaan ti&
dimaukkan secarcr eftsplisit d a r n model biotogi di atas, namm diasumsik-an
r n e r u p h bagian dari fishing mortaIiq. Sehx'ngga rural loss &;bat pence-
diasumik:an sebagai judah dari kerugian aXribar penangkapan (forgone caich ) &ri
setiap kelomjmk umur k (C, ), sehingga, p e s a m menjadi :
dimana forgone catch sendiri m a p a k m h a i l perktian mtara +fishing mortu!i:f)l (X=f
dengan biomass, atau
dimana I, adalah umur maksimum unruk spesies dsln tR &ah wktu recruimrenl
ke perilanan (umur pa& saat & m a ikan bIeh ditangicap). Persmam (2.25)
menggarnbwkan forgone catch pa& smt recmitment k m m g dari kelompok m w ,
sernmtara persamaan (2.26) untuk kondisi sebaliknya.
45
Model bjockonomi yang menggambarkan tnintaaksi anbra pencenrmn dan
prlkanan, juga diteliti olch Collins et ai (19%). Peneiitian ini merighasilkan
bebrapa sirnulasi bedasarkan anaiisa hubungan anhm icontaminasi stok dmgan
dinamik dari perikanan, yang m u n d akibat dari pencemaran kronik d m akut.
Mode1 Collin el a1 ini menjelash nmgenai; (I) terjadhya transfer upaya dimtam
wan yang bdeda dari perikanan sehubungan dengan insiden penamahan, (2)
administratif untuk menutup set>agianP lolrasi pmmghpan yang mamar. 'fZasiI
simufasi memperlihatkan secara infer alb bahw b a g a i m perikanatn dikebh
mcmpunyai implikasi terhadap biaya yang hams dimggung &bat insiden
pencemaran.
Made1 Collin et ai dikembmgkn berdasarkan mudel spasial d i m &or$
didisagregasi berciasarkan wilayah Wrt ) dm spesies. Total manfaat dari intwdai
port d m spies. Persmaan (2.29) menggambarh fmgsi biaya dari indwtri
perikanan yang didasarb pa& biaya bahan b&ar Ifuel cosf "'fl wakt~
mamgkap ikan @ding l i m e I). CCQ,, rnenggambarkan kondisi P 9
keseirnbangan biomass dengan pduksi (I?) dimana kngsi biomas digambarkan
&lam b t u k s t a n k logistik Dari ketiga persamaan dass di am, di &lam model
Collin et 01, unsur depresiasi sumberdaya akibat pencemarim tidak dimasukan w a
eksplkit aaupun irtrplisit ke &lam model. Model yang dikembangkan &!ah model
konvensional bio-ekonomi yang hmya diagregasi herdasarkan wilayah dan spies .
Umur pmcemaran diskenariohn bmt!a$arkan pembahan linear dari hngsi
peaumbuiran. Perulrahan linear ini krsifar exogenous &n diasumsikan indepnden
terhadap patumbuhan biomass.
Dari betpempa wncoh model di atas tampak bahwa faktar pencemaran masih
bersifac eksogenous, difuar fungsi pertumbuhan dari ikan, sehingga nilai prubahm
(depresiasi) hanya melihat pembahn nib; daiarn kondisi tanpa pencemaran dan
&lam kundisi tmemar. Didalam model konvensionai. di atas, p e n m a n tiuxgkapan
akibat pencensaran hdak dimasukkan seam eksptisit &lam modei biologi, nmun
pencawan diasumsikan sebgai jumhh dari kemgian akibat penangkapan (forgone
catch ). bmudian s-i d a b mode1 Collins e# a1 di atas, depresiasi sumberdaya
akibat pencemaran tidak dimasukkan daXam mode!. Aplagi j i b kits mengacu
kepada penelitian dari Tai ex a! (2QOO), yang hnya melihat dampak penurunan
47
biomass hanya karma faktar penangkapan semara, dan mengabaikan fakcor dominan
fainnya yajtu pencemaran. Dengan dmilcian secm mum made! intemksi
penwmn-pe&nm t fum terairomodasi secam eksplisit &lam model, padahai
d a b kenyataannya, penmaran akr;rr berinteraksi d a m periicanan, d e n p
rnmkriican p m g a secara mdogenuus terhadap prtumbuhan biomass.
Untuk mengakamodasi intemksi ~ ~ - p c ~ n , diperlukan suatu
model hibrid yang &pat mengadisis rratlsalzth secara sexkhma. Model fiibrid
m~~ kombinasi &ri Mmp model y m g sudah ada dan dapat juefa
ditamfidbn dengan mode$ traru untuk penympmiaan. Hicks (1964), menyatakm
b b "'Teori yang efektif adalah wldu hibrid, karma akan lebih elastis". Model
tribrid ini d i k i r a p h dapt mmbrikxtn altermeif jawaban t d i k bagi perhitungan
depresiasi suraberdaya perkanan karma kerudan lmgbn.gan baik karma wkap
lebih mpun karma pen- D d m m&l hibrid ini & ~ 1 ~ suatu
kmampuan unmk mrepmentas ih kondisi seharnya dwi ht&i blo-ekonomi
dl alam d a b h t u k yang sederhzma, dewan m e n y e m p h apa yang su&h
dilakukm pada madel-model s e h i w q a . M I hibrid yang dibumhkm &I& y a q
&pat mmgakomodasikan inkmlsi -pammamn secara "hbedded"
dimana uasur paicemami dicmasuiran ke &lam fungi pertumbuhan biologi
sumbdaya. "Embedded" d a h h suatu &minologi &#am i h u ekondmi rmdadayw
yang mengm padzt suatu pengwtim ~ u k W ~ i t i p k a n sum varidxl yang
dianggap menenruican krhadap mtu mode:& ymg w b ini ti& seam implisit
mupun eksp tisi t dimasukkan d a h model. M&l emhddE,d k e m d iixnghngan
yang dimaddcan &lam model bio-ekonomi p e r i h m alum m e m k r i b jawaban
48
atas feno~nena yang sedang rnenjadi bahm pcrdebaran para ahli ekonomi s d e r d a y a
rnengcnai bagaimma xbenamya interaksi mtara pencemaran perairan dengan bio-
ekonomi perikanxan, &n sejauh rnana s ebemya faktor pencemaran memberikan
konsi busi tmhadap depresiasi smberdaya perikanan, selain da-ipada faktor
pemgE.;ipan yang mcmang sudah e@ tisit ada di &lam model seem wgenow..
2.5. Laju XhgmdasV DepcesIad Sumberdaya Perihnan
Selma inl seluruh stholders yang terkait. dengan suderdaya pesisir dm
Iaut cademrig mmlmikan prnyzitim mmgenai, kondisi sumberdaya ps i s i r &n
laut ymg konon katanya s& mengalami degadasikkpresiasi di beberap wilayah
Indonesia. Namun demikian pada W y a madb belum banyak dilakukan penilaian
sekriipa besw & e m y a faju dari degmdasi dan depresiasi dari sumberdaya pesisir
d m laut ini termask sumberdaya perikanan, ha1 hi disebabkan kmna memng
berum ada tebik pengt&xtan b e m iaju degmdddeprcsiasi khusus unmk
sumfPer&ya paikanm.
Bebaapa stud; mengenai besaran laju depdasi sumberdaya selain perrkanan
teiatr dilakukm oleh bebaapa peneliti, Dhwanya ada& yang menyanglt hju
degradasi sumk&ya lahan yang dilahkm obh Amman itnd Dwaiappah (2001)
&lam penelitian mergemi "Lmd Tenure and Conflict Resolufion: AGame Theurefic
Approach in inhe Narok District in Ketryd'. Dalm penelitian ini kedw peneliti
m e l d d m perhitangan depdasi lafian &ngm mengasmikan bahwa degdasi
lahan ini a h mngit t i fungsi logistik, sebagai beriht ;
l -+- e '* qilAy = qd jika VJ& 5 0
1- tertmtu. J i b output q,, (seluas ta-kntu ha) lebih ksar dani kemampuan daya
&an mexxangkap efek dgradasi basama dari pemilik d m penycrwa lahan. Dalam
haf ini daya dukmg ~zthan didefinisikan sebagai
- = 0 - 4iJ-1 l%.i-i (2.31)
Persamaan (2.3 1) menggalrxba~km b d a j v2triasi daya d&mg bedsarkan w&u
dari Man. Untuk i dari nilai &-, , degradssi fahan adalah kumbinasi dari degradssi
yang disebabkan deh pemilik dan pnyewa. Dengan W k i a n daya dukung find
adalah rata-rata pembabotan dari berbagsri lwel depdasi, Limit temtas dari d a y
Persamaan ini menyarak-an kendafa bafiwa daya dukung adalatx seiaIu sebmding
dengm atau di bwah level a p t i d , yang d i m i k a n sebagai Ievel di periade 0.
50
Untuk aplikasi pa& smberdaya psisir h laut, &lam ha1 jnj perikanan, iaju
degradasi drui Ammn &n Dumipafi di atas &pat d i p a k a n d e n w penyesuaian-
penyesmian sebagai berikut :
Untuk laju depraiasi pa& -ya sma dmgan laj ju degracfasi, h y a menggunakaan
parameter-pameter ekononri, sebagai kri-ikut :
2,6. Aspek Kesejahtermn Dari Depmiasi Sumberdaya Perikanan
Sdah satu ha1 yang paling mmhm dasi setiap pengembangan model
sumberdaya alam adatah s e k p a besir dEunpak kesejahtemn yang ditusnbuI'iran dari
eksmksi d m depresiasi sum&&ya a h itu mdiri. Pa& kebanya3ran model yang
5 l
konvensional, damp& kesejahkrm inj tim secara eksplisir dirnasukan ke ddm
mode!. Pa& madel konvensional kesejatxtan diukur dari manfaat sosiaX (social
benefit) yang riihasilb dari sumbwdaya afam. Pengukuran ini sifatnya ex-ante
sehingga sulit unruk. digunakan rnenguh kesejahteman dniri kerusakan h n g h g a n
dan dqresiasi sumbmdaya ywg sifatnya ex-post.
P& model k e lingkmgan dan depmiasi, damp& kesejahteraan
fwerf"are e_fTect) diukwr b t x k k a n pmhhan surplus tkonomi yang wadi. Konsep
surp£m tkonomi ini l&ih &ti1 tel& dilrembanglran oleh Currie ef a1 (197 1).
Surplus ekonomx' pa& dasamya adalah menzpakan dis ih sintam d w t katm yang
diterima dari ekstdcsi sumbdaya aiam, d a b hat ini penhim, d-n biaya yang
dikelwkm mtuk mmgekstraksi sumkdayti tersebut. Dengan kata lain mudhat
ekonomi menempatkan nilai moneter tetkadap kesejah- masyardat (societal
well-being) d a i mengkonsumsi d m mengeksploitasi sumkdaya perikanan dan
mengwmginya &ngm biaya mid yang ditanggmg masymkat (Green, 1992).
Dalam komep swpbs ebnomi ini d i k e d &ya surplus iumsumm dan surplus
produsen, yang menpkm ~~ moneter dari utiiitm mqamkat dan pro&
penrsakaan firm), ymg buys d i g u d m sebagai p k h m dari social w e r f ~ e
(Harkwick: dan Olewiler, f 998).
SaIafi satu penguhm surplus ekonomi yang swing digknabn untuk
mengukrur dampak kesejafitaaan dwi depmiasi sumkrdaya a i m mupun akibat
pencemaran adaf.& melalujl surplus konsuma, Surpius komumen atau Dupuit's
consumers surplus ( k a m pertam kali d i b l k a n oleh Dupuit cahun t 952 (Brent,
19971, didefmisikan sebagai penguhran kesejahteraan ditingkat konsumen yang
52
diukur trerdasarkan sclisih keinginm membayx dari sesearang dengan apa yang
sebenmya dia bayar. PenjeIasan kansep ini sema 1eb:bih rinci digambarkan pa&
Gambar 9.
Pada Gambar 9 Icuwa permintaan terhadap b m g yang dihmibn dari
sumberdaya dam, misalnya X digambadan dengan slope &miringan) yang
negatif, yang menunjuh adanya h u b g a n yang terbalik antara harga dan kuantitas
yang diminta ( j ib harga naik ma& kuantitas yang dimin& akm menutun). Kurva
tersebut menceminkan keinginan konsumen unfuk rnengkonsumsi sejumfdh barang
pa& setiap Xxarga yang b d e d n . Dasi Gmnbar 9 dapat dirunjtikan bhwa sehruh
he rah di bawah h a pemktnan tersebut menunjukan "keinginan membayar"
(WTP) dari individu pada barang X. Damh tersebut menunjukan pula "'kepwn
total" &ri mengkonmsi s e l d barang X. Dengan demikian, titik-tidk ymg
menghubrmgkan sepmjang kurva pmktaan menunjukan keinginan mernbayar
untuk seriap tambahan baing Xatau diistilahkan dengan marginal WTP.
Xo x"
Earnbar 9. Surplus Koasumen
53
Dari Gambar 9 &pat pula kixa lihat bahwa, j i b keseimbangm dr pasar
ditunjukan deb P*, maka kansumen &an mengkonsumsi sebesal- A?. Meskipun
konsumen ingin rnernbayar Xebih &ri P*, mmun yang benar-haw ia bayar hmyahh
~ e b ~ F. Kelzbihan keinginan membaysr ini adafah ditunjuhn oleh :herah P4EA
yang di didam pemikim ekonumi neo-MasikaL disebut sebagai surpiw konsramen
(Consumer Surplus) atau MawhaIIiian commer 's supplus).
Diddam menilai rlampak: k e s e j a h t m &bat depresiasi atau pencemaran
sufp£us konsumen ini &pat &gumhi untuk men* bwmya kehilangan (loss)
akibat I r ~ m ekosistim dengan men* penhhan konsumm surplus. Hal ixli
disebabkan karma j i b surnberdaya ahm tdepmiasi atau t m x m ~ r mda output
bekmmg dari ~ * k e ~"seh ingga akan mmingkatkm barga ourput. Akibat kedua
perubahan tersebut swplus Ironsumen alum ~~g dari P*U ke PBA. barnya
nihi p e n r b n surplus ini akan men-- pmbahan kesejhteraan (well-being)
dari masyarakat &'bat perubahan kualitas dan Inrantitas mxmbercfaya alam.
Producer's sutplus pa& dasarnya adalah surplus y m g diperoleh prdusen
yang metupakm selisih antma harga yang di&ima oteh prorlusen d q a n biaya yang
dikeluarh urxtuk memprdulrsi output Idmtik h g a n surplus koxmmm, baaran
surphs prod- juga krgantung dari pembhm h g a dan bhya. S a r a
komprehensif ketiga konsep di atas dapt dijdaskan pada Gambar 10 di bawah ini.
Gambsr 1Q. RPdistribusi Surplus
Area FIEF addah surplus komaren pa& kondisi a w l semmtara PIED
rnenrpakan &a& surphs produsen pQda kondisi awal. Jika ti&& a& kebijakan
menymgkut k g a atau output, keseimbangan texjadi pa& h l dan PI. Jika pemerintah
kemudian melaidan kebijakm yang mmy&abkm wtp11t bergeser kc h2 (dsainya
karma pajak), malca surplus kunsumen dm produsen a h bembah. Perubahan kedw
surphs tasebut menyeMk-an miistritrusi surpfw M produsen dan kansumen ke
pmerintah sebagai pemilik sumberdaya m m k i l i pubtk h g m d m y a redistribusi
surplus tawbut, tehentuk mite sumberdaya seksar CBAP2 yang mew&
transfer dari Mua pihalr tersebut.
2.7. Aspek Kebijakan Dalam PengeIulasn Perikanan
Sudah mempakan suatu pstu]at &lam I imW perilcanan bahwa keuntvnlgan
substansial dari rente ~umber&ya h ~ y a &HI dilperaleh j i b p r i b n a n &pat diatur
seam S e w (Gordon, 1954; Clark, 1985). N m u n demikian pada kenyataannya
seringkaii t i h k sesuai dewan efisiex1si/&stribusi biaya dan keadifan. Sebagai
contoh, kebijakan rasiamlisasi pa& bus tang@ febih misrrlnya, tmyata memiliXci
konsekwensi distribwsioml yang m e n g a k i ~ ~ hibgnya pekerjaan (pmdapatan)
pa& bebaapa nelayan jib mereka ti& &pat m e n d altematif pekerjaan hens
adanya ketehatasan pasar kerja (Crutc=eld, 1979; Scott, 1979). Pa& analisis
manfaat-biaya yang kanvensianai, madah diskibusi biaya dari kbijakan ini ti&
pmah mcnjadi perhatian, padaha1 tanpa mmperhatikan mimiah ini, malra kebijakan
hanya akan menimbutkan ktidak-adilan pala masyarakat tertentu. Oieh karena im
rnaka Dupant dan Phipps (1989) maipiakm bahwa penting sekali memperhacih
masalah m a d a h bai k efisiensi mmpm kesc:taadkeadilan (quity/equaliby) &Iam
penenturn p i l i b kebijakan @ b a n yang tepat.
Persepsi mmgenai kaetaraan ini wingkaii menimbdkm perdebatan. Ha1 ini
diwbabkan h n a setirtp orang nremiliki toiok ukur sen& mmgenai bagaimana adiI
itu dari sudut pandang mereka. Seringkdi kesemamkadilan itu mmjadi tidak
dapat d i u h dan dibandingbn untuk setiap mmg dm dimtam omg-arang, Nmun
demikian ada b e h p a pendekatm yarng @at digunakan untuk mm-r k~~
(qwaIi@), diantsanya adalah f 1) penghn-an secara statistik dengan menggunakm
Pmto optimal dan G~N mio, (2) Efisiensi ymg di~angBcan~oleh Atkinson, dan
(3) Utiiitarian ymg dipopuierkm oLh Dafton f Shkin, 1938).
56
Pareto rnenyabkan b&wa distsibusj pndapatan & setiap orang dapat
dinyatakan dalam pemmaan &rhana sebagai berikut :
- A l p : *I Ay;e (2.36)
Dimma pi adahti tingbt pendapatan dm F, adatah jumlah penduduk pada tingkat
pendapatm kt.entu. Fornula ini mengatakm b&wa jib jumlah penduduk
menin& sebesar 1%, maka tingist penclapatan akan m m m sebesar a%,
sehingga semakin kmil a, serrmkin tinggi Xingkat kecldak meratam {inequali~).
Wdaupun pgukuran di atas m m k i k a n nilai yang baik (goodfit) untuk- kjsaran
pendapatan yang t inaif namm ti& mexnBcxikan n i l i ymg baik mark: kisaran
penditpatan y&g rendah.
Kunsq pengutran equii)r yang kedw yang menyangkut efisiensi (Atkinson)
pa& dasarnya mergukur inequalrry berdzwkan pmdqatart yang dika&&n
(incume forgone) u n ~ k menqni distribusi yang Iebih baik pa& distribusi
pn&patan individu. Swam matmtis komeg AtIdmon dituIis sebagai:
A = (x / M ~ Y " * < U / ~ - ~ i=l,.,n (2.3 7)
k i s m i d m Mu a&l& rata-mta pen+ta.n. Formula ini s a r a m u m
menggambarhn praporsi dari total pen^^ ssat ini yang dibutuhkm untuk
mmcapai tingkat: kesjahteraan sosial yaslg dibutuhhn dalm kandisi distribusi yang
rnerata. Misalnya nilai A sebesas 12% menunjukan b&wa kita &pat mncapai
tin&at kesejalrteraan mid yang memta &ngm hanya 88% dari total pdapatan smt
ini. Parameter e menunjukm bbac yang dipnakn oleh mayamkat unmk
57
rnenunjukan ketidak meratam cfistribusi, Jika nilai ini nol, ha1 ini rnenunjukan bahwa
masyarakat indiferent (tidak pduli) terhadap ketidak meratam distribusi . Sebliknya
j i b nihi iini ~ a k terhinggn (infinite), m&a masyardat harry# peduli pa& kefompok
dengm pendapatm temndah sebagaimana dikemukakan aleh I c o ~ Rawlsian.
UnW mengevatuasi efek disfribusi dari skew peratwan alkmarif, penting
sekdi diketahui siapa yang a h mendapt keuntungm dari mte yang dihasilkm d m
siap yang d m dinrgih okh rasiomlisssi. Ada dw metode distribusi ra te yang
konsisten dengan rtua h-iteria di atas, ysitu utititarian dan mtitlement welfare-
ma1t(ationn Pendekam utilitarian a d a u "&-sraie " approach unruk project
maIuation. Pendehtan utilitarian untuk mmguhr aspek distribusi dan epiw
brdmarkn penguhmn utilitas. Saiah satu pionir unmk pendebtan ini acSafah. Hugh
Dalton Primip Dalton pada m y a mengukur e p i y atau iwqui~y b e r d a w b n
rasio to@! utilitas (utility) yang ~i~ & pendapcan &mi (actual income)
&banding dengan utilititas ymg s e h m y a dqm01eh &dm kondisi distsitrusj yang
m w h . Seem matematis konsep ini ditulis sebagai:
fmdf ( ~ 1 - d ~ / 7.J U(P) (2.38)
dimam f U(g)ffg)dg utiiitas yang diproieh d a b komlisi &af, n &Mi judah. ,
Ddam bimnya dmgan kebijakan, pendebtan hi menilai satu kebijakan
regulasi sebagpi lebih baik dari regulasi lainnya, j i b masymkat di, wilayah studi
m e m letrib baik (Vetfer or) setelah kebijakm diimplementasikan. Dalm suatu
penenturn kebiljakm, seringkaXi mengabailcan "'distribufian of justice", p&d
masalah "equi?" add& hal yang swgat rnendasar. Pada dasarnya suatu kebijakm
yang baik akan memperI&kan individual secara ufuir". Didalm pendekatan
terhadap social goo&, d i m socia! gods a&l& agregat dari individual goods,
sehhgga didalam pengdmamya individual dengan pendapatan yang piing kecil
akan mmerima pembobtan pding besar (lbwXsian) @awls, 1971). Pa& beberap
kasus penentun kebijairan perhnan mgkap ( k e b i j b mionalisasi misalnya),
&an maghasilkan njXai agregate welf;rrre (pndapatan~ente) yang tinggi, nmm
d i m pengu&am dari sebagian orang menyebabkm peningkatm we @re secara
pendebtan entitlement wclfaP .t.aIuation, sebagai salah satu bagian &xi ufiIitm*aa
approach, ymg mmpertimbangkan pilihan kebijakan krdasarkan prasesnya dan
untuk fokus pa& spa yang terjadi pada nehyan maupun pembuang Iimbah dm
59
~nasyarakat Iainnya selarna aturn tersebut djber1Auk.m. Dengan menggunakan
pendekahn evaluasi prosedwal entitlement welfare-evaluation, prspektif sc3perti ini
akan dipcrhatibn.
Dalm kaihn dengan pengukwm efisiensi perifranan yang Iebih k d
ekunomi-tohologi, kita ti& dapat terlepas &ri konsep kapaitas pefikanan itu
sendiri. Seped kita ketahui, perikanan tangkap mempakm aktivitas ekonomi ymg
unik bila dibandingkm dengan aktivitas laimya. Ha1 ini kkaftan &ngm kondisi
sumberdaya ikan dm faut itu sendiri seringkiili dirmggap sebagrti cotnmon p o l
resources. Karakt~ristik: ini s&ng rnenimbulkm madah ekstemditas diantara
nelayan sebagai &bat proses produksi yang inrerdependenr dari setiap individu
nelayan, &mma hasil tmgkapan satu neXayan &an sangat tmgmtug dari
tangkapan ne'layan lainnya, Selain i ty tangkapan dari nelnyan juga sangat
tergmtung rIari kondisi sumbdaya i h y a mrliri yang menpkan fmgsi d a i
ekstemalitas W a g a i &vim nun produksi lain selain aktivitas pruduksi nelayan
s e p d kundisi k u a f i ~ p a i r a n itu sendiri.
Hal lain yang unik dari pwihan tangkq ini a&$& biasanya &am &lam
kondisi pimi open access, yang menyebablcan sufihya pengendaban h b r input,
sehingp a b y a sufit untuk mmguhr wberapa besar kapitas g e r i h ymg
diaiukasikan di suatu wilayajnt paaim. Dalam kondisi ini sulit bagi kits untuk
mengetahui apakah @anan &lam keadaan keiebihan kqmitas (over qmify),
dibawah kapasitas fundm capncig) atau sudah efisim? Kegagalan &lam
~ n ~ i k u r n n trapasitas perikanan inilah yang rnenyebabkan suli t bagi kiu'ta untuk
Sebagai cunloh adatah apabila di suatu perairan terjadi gejala penunman
tangkap dcngan input yslng jauh Xebih bear daripada surnberdaya y m g a& pads
kandisi pcraim tercemar misalnya, s e ~ d DKI fabrta, kita hanya &pat menduga-
dugti kemungkinan cerjadinya "over fishing" narnun tidak jeias over yang
mana, apa kah M~llirusi'an over fwhilrg, biologicai ow&hing, recruitment
ovetj$fihing alau economic ov@ihingg K j b juga tidak tahu seberapa
pencemaran akan bmpenganrh terhadap stok sumberdayal tangkacap. Disinilah u ~ m s i
dari ~rhi i tmgan hpasitas perikanan, yaitu untuk mngetahui apairah p f i b n
tersebut sudah dsien? Dengan rnengetdfiui ha1 tersebut kits dapat memhat suatu
dialt;nusc yang *at techadap pmasafahan yang ada sehingga solusi kebijakan ymg
akrtn diterrtpkan a b n lebih tepat dan berhi l gum.
dcngan sejunlah input tertentu (&fitas armada dan stok ikan ifu sendiri).
Kapsiias pen'kanan tsngkap ahu bisa juga disebut sehgai efisiensi darj mdut
prtndang ekonomi, pada dasamya adaXah meruphn fungsi dari input dan m ~ u t .
Konsep dari kapasitas perikanan mtmiliki persepsi yang be&&-b& p& krbagai
pengpamnya adalah berkaitan dengan capitdl stock Wrkley and Squires, 1998).
Konwp kapasitas perikanan yang efrsien ini sebenamya bukm ha1 yang barn.
ekmominya mrnbuktikan b&wa perikanan yang dibiarkan open access a i m
cendamg mengarah kc hilangnya renk mmberdaya y q dicirikan dengm
inefisiennya kapasitas paikanan yang &Ian ha1 ini bmpa terjadinya ehesif eflort
dafi prig sehmnya (suciaI& opbimai). Kapasitas b i m y a menrpalcan konsep yang
sifatnya jan* pndek (short run), dimma nelayrrn arau usaha paikaniin tan.gkap
hanya mmghadapi kmdala jan& pndek wrti smlc bpi& %tau input fix lainnya,
peraturn ymg bergah, imgkat tcblogi d m kendab teknis hinnya. Jobwm
(1968) yang dkcu &tam Kirkley d m Squires f $9991, menkfinisikm icapasitas dari
sudut pandmg ekonomi dm tehoiogi sebagai jumlah mksimum yang dapat
&prd&si per unit wakiu dengan lahan dan perahtan yang ada, dimaA keberadaao
dari bdagai f&or prduksi variabel ti& dibatasi.
ada &lam fikanan yang dapt dipergunabn secara pen& pada kondisi &sien
(labor). wid m m p h n kngsi dari spifikasi Icapd, &at tangkq, dl,
sedangkan sum'betdaya manusia dapst Lbenrpa jumlah awak kapal, kimampWskifI,
mifestasi dari upaya (do* , yang dalrun pengukummya biasanya diukur diui
jurnlah melaut jh-ip), atau jumlah hari melaut tdw fished). Dengm demikian kansep
dari kapasjtas perikanm ini &pat juga disebut sebagai tingkat upaya yang
memungkinkan (availabie f~hilog em, kapasitas upaya, kapasicas tangbp, upaya
patensial mahimum d m kapasitas potensid perjkanan @&ley and Squires, 1999).
Salz (1994) menyacakan bahwa Irapasitns pexikanari adalah sejmhh ikan yang wt
dit~lngkq oleh kapal W n t u atau alat tm@p tertmtu per tahun, krgmhw dari
produktivitas per unit w a h tangkap jmis: CPUE per jam) dan j u d unit wak-tu
wkap (mis: jam meiaut per tahun).
Dalam sWdi ini, kapasitas perilcanan akan didefinisikan sebagai kammpuan
dari hpitaX yarrg a& (&lam haf ini adam @OYT= d q f i h e d ) yang dialohikan pa&
prikanan di wilayah perairan pesisir DKE Jakarta dibandin* den* kemaquan
stok sumMaya itu .sendEri (&lam h l ini &ah stok yang sudah diadisis
bedasarb kondisi optimat). Kondisi optimal yang di&ud &MI kondisi
bahwa kesefumhn model dam optimisasi pengelolaan sumbedaya perikanan secara
meihat bahwa kef~itmsi terjadi maaakala input yaq d i g m h n atau output yang
d i h ~ i b tel:laX.u kkb ihan (model Gordon dan Cop) . Pada model Ctark dan
input mupun tingkat: panen tidak mngikuti trajektori a p t i d yang ditentubn oleh
63
Pengdwan kapasihs perikanan pad2 hsamya &lah juga unik d m
kampleks, Lareria kita akan brhadapitn denpn st~,&~frow dari teknolagi prduksi,
dimana input diap1~kasika.n pa& smber&y;f dapat pulih untuk: memgroduksi flow
dari output. Lbdam sumkr&ya ini kita &an menmui kondisi nau~tipie r~ource
stock yang juga berkaim dengan mwit@le spe&, b g a n kapital y q mobile dm
&pat mengeksploitasi lebih dari satu st& ikm (GrdmvaI and Mmo, 1998;
and Squires, 1 999; dan FAO, 1998).
Berbagai metode teM d i a p h s h oIeh para peneliti untuk mengkur
setrerap efisien suatu aktivitas an mgkap, s e p d ymg tel& dijelashn
kesejahteraan masyarakat d a b konkks ketidak-mmtaan (inequaliy). Pendebtan
ekonometrik yang tmdisional pa& &any8 j u g tidak mampu menjadi solusi
pennasalahan efisiensi, khususnylr jika entitas yang mmjadi variabel perhbmgan
memiliki multlpIe inputs d m outpf (Sd ford and Thrall, 1990). Data Envelopment
Adys i s (DEA), biasa discbut juga sebagai Frontier Analysis (Cbrnes, Coopa dan
non-parametrik yang dapat &gumdm untuk mengukm refatif efisiensi pa& b u s
entitas di atas . Tehik y q d i k e d juga sebagai CCR jdari nam depan ketiga orang
pxxemunyrr.), merupakan pengukmdpenilaian tehadap pefirmance untuk
mengevaluasi efisiensi refatif dwi unit pengmbif keputusan (decision-making u~rirs,
64
DMU) daIam swhr alrdvjtas. Sejak teknik jnj &perkcmalkm, sudah banyak analisis
1eorit.i~ dan empiris telah dikernbmgkan dan diaplikasih pa& perbankan, nunah
sakit, perpajakan, sekolah, juga sumhrdaya atam, dl1 @easIey, 2000).
Aplikasi mudel DEA meliputi proses yang t rd ir i dari tiga Mapan y a h : a)
Mendefinisikan dan menyeleksi D m (Decision Making Unit) yang dkdisis
yaitu wiuruh unit ymg menjadi bahm pehmhngan h a m mew&kiK tugas sama
dengan tujuan yang ma, d m berada pa& set kondsi market yang m a serta fiarus
mengpakan input yang sam untuk memproduksi jenis output y q samst; b)
Mmenhxlran variabel input dan o u ~ u t y m g akm &@an dafam magandisis
efisiensi relatif dari DMU yang tq i f ih ; dan c) Mengapfibsib sagah satu mdel
DEA dan menganalisis hasilnya fGu1any a d Ro15 1989).
Pda dasarnya mudel DEA adaiah made1 yang statik, dimana input dan output
tidak mefiback-an unsur waktu pa& berbagai hl ymg esensinl walaupun ad i s i s
Window yang dikembangkan u1eh Chames et d (1985) &pat melakuiian interprehsi
intertempom1 dari ~ I a t i f efisiensi D m . Akh.ir-&hir ini peneEti mulai m m a s u b n
aspek intertempmat &lam DEA febib m m y e l ~ lagi (Fiire and GrosskapfI 1996;
dan Sengupta, 1995). Den@ &npa m q w analisis Window dahm
menentukan ekimi ru=Iaif dari D M p g dimatisis, kits tidak &pat menganalisis
pmbahan efisiensi owr time (Dinc and Napes, 1999). Dengan demilrian kita tidak
&pat menentukan apakah a& kemajdpeningkatm efisimsi dari waktu Ialu ke
wakhr sekarang. Model DEA yang dikembangkan akh Dinc and Haynes (1999)
mcnjawab pennasalahan am! isis intertemporal terhadap e fisiensi, dan diaplikasikan
&hm penefitian ini, dengm berbagai penyesuaian.