kata pengantar - sartikadewii.files.wordpress.com · web viewada beberapa hal yang harus kita...
TRANSCRIPT
LAPORAN INSTALISASI FLASDISK BOOTABLE
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah organisasi dan arsitektur komputer
Disusun oleh :
Nama : Sartika Dewi
NIM : 3411141034
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2014/2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan Laporan Organisasi dan Arsitektur Komputer yang berjudul “Instalisasi
Flasdisk Bootable”.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Cimahi, April 2015
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN..........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 PERSIAPAN INSTALISASI.........................................................................................................5
2.2 INSTALISASI............................................................................................................................5
2.3 ARSITEKTUR DASAR SISTEM OPERASI WINDOWS................................................................13
BAB III..................................................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................................................15
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................15
3.2 SARAN........................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kebanyakan orang menginstall windows melalui DVD, itu berarti harus memiliki
DVD-ROM baik itu internal ataupun yang eksternal. Namun bagaimana jika tidak memiliki
DVD Disk Drive seperti notebook kecil, atau DVD internal mengalami kerusakan?
Kita masih bisa menggunakan DVD eksternal. Tapi alangkah mahalnya biaya yang
harus dikeluarkan untuk membeli sebuah DVD eksternal. Maka dari itu, sangat disarankan
agar menggunakan USB Flashdisk. Selain bisa menghemat pengeluaran, flashdisk juga
memiliki kecepatan baca tulis yang lebih cepat dibandingkan dengan DVD.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara menginstall windows 7 menggunakan flashdisk bootable ?
2. Apa saja yang harus di persiapkan sebelum instalasi ?
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
Diharapkan mahasiswa ataupun pembaca mengerti cara memakai flashdisk bootable dan mengimplementasikannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERSIAPAN INSTALISASI
Ada beberapa hal yang harus kita persiapankan sebelum mulai mengisntall windows 7.
Seperti dalah satu yang penting ialah flashdisk, dan adalah beberapa yang harus kia
persiapkan:
1. USB Flashdisk dengan kapasitas minimal 4 GB (jika pakai 8 GB juga tidak masalah).
2. File Windows 7 (bisa dari DVD atau file ISO jika Anda memilikinya).
3. Software WinToFlash (untuk mentransfer file windows 7 ke USB flashdisk).
Perlu diingat, sebenarnya masih banyak software sejenis WintoFlash yang bisa Anda
gunakan untuk mentransfer windows ke flashdisk. Anda pun bisa menginstal dengan cara
manual (tanpa menggunakan software).
2.2 INSTALISASI
Langkah-langkah instalisasi windows 7 melalui bootable flashdisk :
1. Masukan flashdisk yang sudah ada windows 7 ke laptop atau komputer sebelum di nyalakan.
2. Nyalakan laptop atau komputer, jangan lupa masuk ke BIOS terlebih dahulu untuk mengatur booting agar melalui USB Flashdik. Masuk BIOS dengan menekan tombol DEL saat baru dinyalakan (Pada beberapa merk BIOS lain gunakan F2, F1, Esc, atau F10). Setelah diatur booting melalui USB Flash, pilih exit & save (yes), maka komputer akan restart secara otomatis. (Lihat pada Gambar 1)
Gambar 1
3. Setelah diatur booting melalui USB Flash, pilih exit & save (yes), maka komputer akan restart secara otomatis dan mulai menginstal. (Lihat Gambar 2)
Gambar 2
4. Selanjutnya Instalasi Windows 7 akan berjalan otomatis seperti biasa sebagaimana kita menginstall menggunakan DVD installer. (Lihat Gambar 3, 4, 5, dan 6)
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
5. Setelah windows terinstall maka komputer/sistem akan merestart komputer. (Lihat Gambar 7)
Gambar 7
6. Setelah restart maka komputer akan menyelesaikan atau mengkomplitkan instalasi dan mempersiapkan windows yang akan siap di gunakan. (Lihat Gambar 8, Gambar 9, Gambar 10, Gambar 11, Gambar 12)
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11
Gambar 12
7. Kemudian kita harus mengisi settingan dari windows. (Lihat Gambar 13, Gambar 14, dan Gambar 15)
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
8. Setelah merestart komputer, komputer dengan windows 7 siap di gunakan.. (Lihat Gambar 16)
Gambar 16
2.3 ARSITEKTUR DASAR SISTEM OPERASI WINDOWS
Sistem operasi Windows memiliki arsitektur yang sangat modular. Setiap fungsi sistem dikelola oleh satu komponen dari sistem operasi. Semua aplikasi mengakses fungsi melalui komponen yang bertanggung jawab menggunakan antar muka data standar (data standar interfaces). Key sistem hanya dapat diakses melalui sesuai fungsi. Dalam arsitektur modular ini pada prinsipnya setiap modul dapat dihapus, upgrade, atau diganti tanpa menulis ulang seluruh sistem atau standar aplikasi program antarmuka (API). Berbagai ragam Kernel-mode komponen Windows adalah sebagai berikut :
Executive : Berisi dasar layanan sistem operasi, seperti manajemen memori, proses dan manajemen thread, keamanan, I / O, dan komunikasi interprocess.
Kernel : Mengontrol eksekusi prosesor (s). Kernel mengelola benang penjadwalan, proses switching, pengecualian dan penanganan interupsi, dan multiprosesor sinkronisasi. Tidak seperti sisa Eksekutif dan tingkat pengguna, kode sendiri Kernel ini tidak berjalan di thread.
Hardware Abstraction Layer (HAL) : Maps antara perintah hardware generic dan tanggapan dan mereka yang unik untuk platform tertentu. Ini mengisolasi OS dari platform-spesifik hardware differences.The HAL membuat setiap computer sistem bus, memori akses langsung (DMA) controller, interrupt controller, system timer, dan modul memori terlihat sama dengan Eksekutif dan Kernel komponen. Hal ini juga memberikan dukungan yang diperlukan untuk multiprocessing simetris (SMP), menjelaskan selanjutnya.
Device Driver : Perpustakaan dinamis yang memperluas fungsionalitas dari Eksekutif. Ini termasuk driver perangkat keras yang menerjemahkan pengguna I / O fungsi panggilan ke perangkat hardware tertentu I / O permintaan dan komponen perangkat lunak untuk menerapkan sistem file, protokol jaringan, dan setiap ekstensi sistem lainnya yang perlu dijalankan dalam mode kernel.
Windowing and Graphics System : Mengimplementasikan pengguna grafis antarmuka (GUI) fungsi, seperti berurusan dengan windows, antarmuka pengguna kontrol, dan menggambar. Executive Windows termasuk komponen untuk fungsi sistem tertentu dan menyediakan API bagi pengguna-mode software.
Berikut ini adalah deskripsi singkat dari masing-masing dari modul Eksekutif :
I/O Manager. Menyediakan kerangka kerja di mana perangkat I / O dapat diakses untuk aplikasi, dan bertanggung jawab untuk pengiriman ke driver perangkat yang sesuai untuk diproses lebih lanjut. Manajer I / O menerapkan semua Windows I / O API dan keamanan menegakkan dan penamaan untuk perangkat, protokol jaringan, dan file system.
Cache Manager. Meningkatkan kinerja berbasis file I / O dengan menyebabkan baru Data file yang direferensikan untuk berada di memori utama untuk akses cepat, dan dengan menunda disk menulis dengan memegang pembaruan dalam memori untuk waktu yang singkat sebelum mengirim mereka ke disk.
Object Manager. Membuat, mengelola, dan menghapus objek Executive Windows dan tipe data abstrak yang digunakan untuk mewakili sumber daya seperti proses, benang, dan objek sinkronisasi. Ini memaksa aturan seragam untuk mempertahankan, penamaan, dan pengaturan keamanan objek. Manajer objek juga menciptakan objek menangani, yang terdiri dari informasi kontrol akses dan pointer ke benda object.Windows dibahas kemudian dalam bagian ini.
Plug and Play Manager. Menentukan driver yang diperlukan untuk mendukung khususnya perangkat dan beban tersebut driver.
Power Manager. Koordinat manajemen daya antara berbagai perangkat dan dapat dikonfigurasi untuk mengurangi konsumsi daya dengan mematikan perangkat menganggur, menempatkan prosesor untuk tidur, dan bahkan menulis semua memori ke disk dan menutup aliran listrik ke seluruh sistem.
Security Reference Monitor. Memberlakukan akses-validasi dan audit generasi rules.The Windows model berorientasi objek memungkinkan untuk konsisten dan seragam melihat keamanan, sampai ke entitas mendasar yang membentuk Eksekutif. Dengan demikian, Windows menggunakan rutinitas yang sama untuk validasi akses dan untuk Audit memeriksa semua benda yang dilindungi, termasuk file, proses, ruang alamat, dan I / O device.
Virtual Memory Manager. Mengelola alamat virtual, memori fisik, dan paging file pada disk. Kontrol hardware memori manajemen dan data struktur yang memetakan alamat virtual dalam ruang alamat proses untuk halaman fisik dalam memori komputer.
Process/thread Manager. Membuat, mengelola, dan proses menghapus dan thread object.
Configuration Manager. Bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengelola system registry, yang merupakan repositori untuk kedua sistem yang luas dan berbagai parameter setiap pengaturan user.
Local Procedure Call (LPC) Facility. Mengimplementasikan efisien lintas proses Prosedur panggilan mekanisme komunikasi antara proses lokal mengimplementasikan layanan dan subsistem. Serupa dengan panggilan prosedur remote (RPC) fasilitas yang digunakan untuk pengolahan terdistribusi.
TTD
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Biasanya untuk melakukan instalasi windows, kita lebih sering menggunankan DVD
sebagai medianya. Namun setelah membaca sedikit makalah diatas kita juga bisa
menggunakan alternatif lain seperti menggunakan flashdisk.
3.2 SARAN
Kami sebagai penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak
kekurangan baik dalam penyampaian maupun dalam materi. Hal itu dikarenakan keterbatasan
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca.