bab ii tinjauan pustaka pengetahuan ialah informasi …

21
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian pengetahuan Pengetahuan ialah informasi yang telah dikombinasikan antara komunikasi dengan pemahaman seseorang dan kesadaran orang tersebut untuk melakukan tindakan tersebut. Hasil informasi terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo 2014). 2. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu (Notoadmodjo, 2014) : 1. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2. Pemahaman (comprehension) Suatu kemampuan sesorang menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menjelaskan materi tersebut secara benar. 3. Penerapan (application) Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan ialah informasi yang telah dikombinasikan antara

komunikasi dengan pemahaman seseorang dan kesadaran orang tersebut

untuk melakukan tindakan tersebut. Hasil informasi terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia yaitu: indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmodjo 2014).

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkat yaitu (Notoadmodjo, 2014) :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya.

2. Pemahaman (comprehension)

Suatu kemampuan sesorang menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui, dan dapat menjelaskan materi tersebut secara

benar.

3. Penerapan (application)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi rill (sebenarnya).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

4. Analisis (analysis)

Kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam

komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Sintetis menunjuk kemampuan untuk meletakkan bagian-bagian

dalam suatu bentuk kesuluruhan yang baru.

6. Evaluasi (evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek.

3. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat diketahui

dan diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

a. Kategori baik yaitu menjawab benar 76%-100%

b. Kategori cukup yaitu menjawab benar 56%-75%.

c. Kategori kurang yaitu menjawab benar <56%.

Teknik Analisa data

Rumus yang digunakan adalah

Rumus : P = F x 100%

N

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

Keterangan :

P = Presentase

F = Jumlah jawaban yang benar

N = Jumlah soal

B. Ibu

1. Pengertian ibu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian ibu adalah wanita

yang telah melahirkan seseorang anak. Ibu adalah orang tua perempuan

seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Ibu memiliki

peranan yang sangat penting bagi anak, dan panggilan ibu dapat diberikan

untuk perempuan yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang

mengisi peranan ini (id.m.wikipedia.org).

Peran orang tua dalam penelitian ini adalah tindakan yang dilakukan orang

tua khususnya ibu. Karena ibu adalah sosok yang umumnya lebih dekat dengan

anak dalam interaksi sehari-hari terutama dalam pemeliharaan kesehatan gigi

dan mulut meliputi fungsi pendidik dengan memberikan bimbingan dan arahan

kepada anak, panutan dengan memberikan contoh dan teladan dalam perilaku,

serta peran sebagai komunikator dengan menciptakan komunikasi dengan

membicarakan segala topik secara terbuka tetapi arif, menciptakan rasa aman

dan terlindung untuk memberanikan anak dalam menerima masukan yang

diberikan serta berperilaku sesuai yang dicontohkan orang tua atau ibu

(BKKBN 2012).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

2. Pengertian Anak

Anak adalah seseseorang lelaki atau perempuan yang belum dewasa atau

belum mengalami masa pubertas. Menurut psikologi, anak adalah periode

perkembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia 5 tahun atau 6 tahun

periode ini biasa disebut periode pra sekolah, kemudian berkembang setara

dengan tahun-tahun sekolah dasar (Wikipedia).

3. Kesehatan Gigi Anak

Kesehatan gigi anak merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak itu sendiri. Padahal kecerdasan anak bisa dipengaruhi juga

oleh kesehatan gigi dan mulutnya. Namun masih banyak orang tua yangg

kurang peduli dalam menjaga kesehatan gigi anaknya, sehingga menyebabkan

masalah kesehatan salah satunya karies gigi (Agam, 2013). Email gigi pada

anak sangat rentan terhadap kerusakan karena tidak sekuat email gigi dewasa.

Oleh karena itu pengetahuan orang tua khususnya ibu diharapkan dapat

menjadi teladan dalam pemeliharaaan kesehatan gigi anak (Rompis dkk).

4. Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Kesehatan Gigi Anak

Pengetahuan mengenai kesehatan gigi anak menjadi keharusan bagi

seorang ibu demi perkembangan dan pertumbuhan gigi geligi anak yang baik.

Pengetahuan ibu yang merupakan orang terdekat dengan anak dalam

pemeliharaan kesehatan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap

dan prilaku anak. Pola asuh orang tua khususnya ibu berperan penting dalam

merubah kebiasaan yang buruk bagi kesehatan anak. Sikap, prilaku dan

kebiasaan orang tua selalu dilihat dinilai dan ditiru oleh anaknya yang

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

kemudian semua itu secara sadar atau tidak sadar akan diresapi dan menjadi

kebiasaan bagi anak-anaknya (Rompis dkk).

5. Pengetahuan Ibu Tentang Menjaga Kesehatan Gigi Anak

Berikut ini beberapa pengetahuan ibu tentang menjaga kesehatan gigi dan

mulut anak:

1. Membersihkan gigi secara rutin menggunakan sikat gigi dengan cara dan

waktu yang tepat, pasta gigi dan dental floss

Sikat gigi adalah alat yang berbentuk sikat yang digunakan untuk

membersihkan gigi secara mandiri (Donna pratiwi 2007). Berikut adalah

cara dan waktu yang tepat dalam menyikat gigi:

Gambar 2.1 Sikat Gigi

Gerakan untuk bagian luar gigi depan adalah keatas dan kebawah,

jangan digosok dengan gerakan menyamping bolak balik karena

dapat menyebabkan gusi menjadi rusak.

Bagian luar gigi belakang digosok dengan gerakan maju mundur

atau memutar

Untuk bagian dalam gigi depan dan belakang harus di sikat dengan

gerakan menarik.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

Waktu yang tepat untuk menyikat gigi adalah pagi setelah sarapan

dan malam sebelum tidur (Agam,2013).

Pasta gigi adalah pasta atau gel yang digunakan untuk

meningkatkan kesehatan gigi dan mulut dengan cara mengangkat plak dan

sisa makanan. Termasuk menghilangkan atau mengurangi bau mulut. Pasta

gigi juga dapat membantu menguatkan struktur gigi dengan kandungan

fluornya (donna pratiwi, 2007). Busa yang biasanya terbentuk saat

menyikat gigi sebaiknya tidak tertelan. Jumlah pasta gigi yang diletakkan

pun tidak perlu sepanjang permukaan bulu singkat, melainkan seperlunya

saja karena bukan jumlah pasta gigi yang berpengaruh terhadap kebersihan

gigi, tetapi cara mengikatnya (Donna pratiwi 2007).

Gambar 2.2 Pasta Gigi

Flosing adalah tindakan pembersihan gigi dengan menggunakan

dental dental floss atau lebih dikenal dengan benang gigi. Flossing

bertujuan untuk mengangkat sisa makanan dianatara gigi yang tidak

tercapai dengan sikat gigi (Donna pratiwi 2007).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

Gambar 2. 3 Flosing

2. Berkumur dengan obat kumur

Obat kumur biasanya bersifat antiseptik yang dapat membunuh

kuman sebagai timbulnya plak, radang gusi dan bau mulu.obat kumur juga

dapat menjadi penyegar mulut atau mengurangi bau mulut setelah makan.

penggunaan obat kumur biasanya sekitar 20ml setelah sikat gigi. Obat

dikumur dalam mulut selama 30 detik kemudian keluarkan (Donna

pratiwi,2007).

3. Membersihkan gigi dengan lap basah bersih

Jika anak sulit untuk diajak koperatif dalam menyikat gigi atau ibu

takut anaknya menelan pasta gigi maka bisa menggunakan cara membasuh

dengan lap basah. Caranya basahi kain lap secukupnya, kemudian usapkan

pada gigi anak saat dia tidur atau setelah makan atau menyusu

(Agam,2013).

4. Mengatur makanan anak

Jangan memberikan makanan yang terlalu banyak mengandung

gula pada anak. Ini berhubungan dengan faktor gula dalam pembentukan

lubang gigi. Makanan manis dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri

pembentuk lubang gigi. Dengan mengurangi sumber tenaga, berarti kita

mengurangi aktivitas bakteri dalam proses pelubangan. Minimal bisa

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

dengan cara berkumur setelah makan manis dan juga perbanyak makanan

yang berserat seperti buah dan sayur (Agam, 2013).

Gambar 2.4 Makanan Manis

5. Rutin kontrol ke dokter gigi

Dokter gigi dapat mengetahui sekaligus mencegah resiko

terjadinya lubang gigi dokter gigi dapat memberikan pelapis pada gigi

untuk mencegah bakteri dan gula menempel pada gigi. Bahan ini antara

lain fissure sealant dan topikal flour (Agam,2013).

Gambar 2.5 Meriksa Gigi ke Dokter

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

C. Karies

1. Pengertian Karies

Menurut drg. Rasinta Tarigan karies adalah penyakit jaringan gigi yang

ditandai dengan kerusakan jaringan gigi, dimulai dari permukaan gigi (pit,

fissure, dan daerah interproksimal) meluas kearah pulpa. Karies gigi dapat

timbul pada suatu permukaan gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian

yang lebih dalam dari gigi misalnya dari email ke dentin.

Menurut Newbrun (1977) karies adalah proses patologis berupa

kerusakan yang terbatas di jaringan gigi mulai dari email terus ke dentin.

Karies gigi merupakan penyakit yang berhubungan dengan banyak faktor

(multiple factor) yang saling mempengaruhi. Ada tiga factnor utama yaitu

gigi dan saliva, mikroorganisme, dan substrat serta waktu sebgai faktor

tambahan. Keempat faktor tersebut digambarkan empat linkaran. Bila

lingkaran tersebut tumpang tindih maka akan terjadi karies (Suwelo, 1992).

2. Proses Terjadinya Karies

Proses terjadinya karies gigi secara singkat dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.6 Sumber : Pittford,1993,Restorasi Gigi,Jakarta,EGC

Dari skema diatas diketahui bahwa adanya substrat (gula) yang

melekat pada gigi dapat dimetabolisme oleh bakteri dalam plak yang

menghasilkan asam. Asam inilah yang menyebabkan demineralisasi

jaringan keras gigi sehingga terjadi karies (Pitt ford, 1993).

Subtrat + Plak + Gigi Karies

(gula) (bakteri ) (Email atau dentin) (demineralisasi)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

Proses terjadinya karies berawal dari asam yang dihasilkan oleh bakteri

jenis karbohidrat makan misalnya sukrosa dan glukosa yang dapat

diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam sehingga pH plak

akan menurun sampai dibawah 5 dalam tempo 1-3 menit. Penurunan pH

yang berulan-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan

demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies gigi pun

dimulai (Kiidd dkk,1991).

3. Faktor Penyebab Terjadinya Karies

Karies gigi merupakan penyakit yang berhungan dengan banyak faktor

yang sangat mempengaruhi, terdiri dari faktor langsung dan faktor tidak

langsung.

a. Faktor langsung

Faktor langsung yang menyebabkan terjadinya karies terdiri dari empat

faktor utama yang berkerja secara simultan, keempat faktor tersebut

saling mempengaruhi satu dengan lainnya seperti :

a. Gigi (Host)

b. Mikroorganisme

c. Substrat

d. Waktu

Beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya sukrosa dan gula, dapat

diragikan oleh bakteri tertentu dan membentuk asam sehingga pH plak

akan menurun sapai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menit. Penurunan pH

yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan

demineralisasi permukaan gigi yang rentang dan proses karies pun

dimulai. Paduan keempat faktor penyebab karies tersebut kadang-kadang

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

digambarkan sebagai empat lingkaran yang bersitumpang (gambar 2)

Karies baru bisa terjadi hanya kalau keempat faktor tersebut ada.(A.M.

Kidd,Bechal 1991,hlm 2).

Gambar 2.7

Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya karies :

1. Gigi ( Host)

a. Komposisi gigi

Komposisi gigi adalah email dan dentin. Email merupakan lapisan

terluar dari gigi, sedangkan dentin adalah lapisan dibawah email.

Permukaan email terluar lebih tahan terhadap karies dari pada

permukaan dibawahnya, karena lebih keras dan padat. Permukaan

email lebih banyak mengandung mineral dan bahan-bahan organik

dengan air yang relatif lebih sedikit dibandingkan lapisan email

dibawahnya. Kuat atau lemahnya struktur gigi terhadap proses

kerusakan karies dapat dilit dari warna, keburaman dan kelicinan

permukaan gigi serta ketebalan email (Suwelo, 1992).

b. Morfologi gigi

Fissure pada permukaan oklusal yang memiliki lekukan dengan

bermacam-macam kedalaman yang beragam, untuk itu permukaan

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

oklusal gigi tetap lebih mudah terkena karies dibandingkan permukaan

yang lain karena bentuknya yang khas sehingga sulit untuk di

bersihkan oleh karena itu lebih mudah terkena karies (Suwelo,1992).

c. Susunan gigi

Susunan gigi yang berjejal dan saling tumpang tindih akan

mendukung timbulnya karies, karena daerah tersebut sulit dibersihkan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa anak dengan susunan gigi berjejal

lebih banyak menderita karies dari pada yang mempunyai susunan gigi

baik (Suwelo,1992).

2. Mikroorganisme

Mikroorganisme menempel pada gigi bersama plak atau debris,

dimana plak adalah media lunak yang menempel erat pada gigi yang

terdiri dari 70% bakteri. Plak lebih banyak mengandung mikroorganisme

sedangkan debris lebih banyak mengandung sisa makanan. Plak akan

mudah dilihat jika diberi warna oleh larutan penjelajah (disclosing

solution).

Ada beberapa mikroorganisme yang menyebabkan terjadinya karies yaitu :

Streptokokus

Bakteri kokus Gram positif ini adalah penyebab utama karies dan

jumlah terbanyak di dalam mulut yang berperan awal dalam

proses karies yaitu lebih dulu merusak lapusan luarpermukaan

email.

Laktobasilus

Populasinya dipengaruhi kebiasaan makan. Tempat paling disukai

adalah lesi dentin yang dalam, jumlah banyak yang ditemukaan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

pada plak dan dentin berkaries hanya kebetulan dan laktobasilus

hanya dianggap faktor pembantu proses karies.

Aktinomises

Semua spesies aktinomises memfermentasi glukosa, terutama

membentuk asam laktat, asetat, suksinat, dan asam format.

Actinomyces viscosus dan A. Naeslundii mampu membentuk

karies akar, fisur, dan merusak periodontonium.

3. Substrat

Substrat adalah campuran makanan halus dan minuman yang

dimakan sehari-hari dan menempel pada permukaan gigi, substrat

berpengaruh pada proses terjadinya karies. Para ahli berpendapat bahwa

makanan pokok manusia adalah karbohidrat yang berhubngan dengan

proses terjadinya karies. Dimana sukrosa mempunyai kemampuan yang

lebih efisiensi terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik

(Suwelo,1992).

4. Waktu

Waktu adalah kecepatan terbentuknya karies serta lama dan frekuensi

substrat menempel pada permukaan gigi. Karies gigi adalah penyakit

kronik, kerusakan berjalan dalam periode bulan atau tahun. Rata-rata

kecepatan karies gigi tetap yang diamati di klinik dalah 6-18 bulan,

sedangkan untuk gigi sulung lebih tinggi (Suwelo,1992).

b. Faktor tidak langsung

Faktor tidak langsung adalah faktor predisposisi dan faktor

penghambat yang berhubungan tidak langsung dengan proses

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

terjadinya karies. Beberapa faktor tidak langsung yang erat

hubungannya dengan terbentuknya karies gigi, antara lain usia, jenis

kelamin, ras (suku bangsa), letak geografis dan kultur social dan

perilaku penduduk.

Adapun faktor tidak langsung proses terjadinya karies yaitu :

1. Usia

Usia yang dimaksud disini adalah umur seseorang yang

berdasarkan kelahiran seseorang. Jumlah kariespun akan

bertambah seiring dengan bertambahnya usia seseorang sehingga

faktor resiko untuk terjadinya karies gigi lebih lama.

2. Jenis kelamin

Jenis kelamin adalah perbedaan responden antara laki-laki

dan perempuan. Karies gigi pada perempuan lebih tinggi

dibandingkan dengan laki-laki, hal ini disebabkan karena erupsi

gigi anak perempuan lebih cepat dibandingkan anak laki-laki

sehingga gigi anak perempuan berada lebih lama dalam mulut.

Akibatnya gigi anak perempuan akan lebih lama berhubungan

dengan faktor resiko terjadinya karies.

3. Suku bangsa

Adapun beberapa peneliti menujukkan ada perbedaan

pendapat tentang suku bangsa dengan prevalensi karies, semua

tidak membahtah bahwa perbedaan ini karena keadaan sosial

ekonomi, pendidikan, makanan, cara pencegahan karies dan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

jangkauan pelayanan kesehatan gigi yang berbeda di setiap suku

nya.

4. Letak geografis

Perbedaan prevalensi karies juga ditemukan pada penduduk

yang geografis letak kediamannya berbeda. Faktor yang

menyebabkan perbedaan ini belum jelas betul, kemungkinan

karena perbedaan lamanya matahari bersinar, suhu, cuaca, air,

keadaan tanah dan jarak dari laut.

5. Kultur sosial penduduk

Kultur sosial penduduk berhubungan antara keadaan sosial

ekonomi dengan prevalensi karies. Faktor yng mempengaruhi

perbedaan ini ialah pendidikan dan penghasilan yang berhubungan

dengan diet, kebiasaan merawat gigi dan lain-lain. Perilaku sosial

dan kebiasaan akan menyebabkan perbedaan jumlah karies, selain

itu perbedan suku, budaya, lingkungan, dan agama akan

meyebabkan keadaan karies yang berbeda pula. Penduduk di

daerah perkotaan dan pedesaan memiliki perbedaan kultur sosial

dan perailaku (Suwelo, 1992).

1. Cara Mencegah Karies

a. Menjaga kebersihan gigi dan mulut

Yang paling penting dalam mencegah gigi berlubang adalah

dengan menghilangkan penyebab utama yaitu plak. Setelah

dibersihkan plak akan muncul kembali karena bakteri di dalam mulut

yang tidak bisa hilang 100%. Oleh karena itu, rutinitas menyikat gigi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

dan flossing sangat diperlukan untuk mengendalikan pembentukan

plak yang ada di dalam mulut.

b. Menggunakan fluoride

Flouride bisa menguatkan gigi dengan cara memasuki struktur gigi

dan mengganti mineral-mineral gigi yang hilang akibat pengaruh asam.

Proses ini disebut remineralisasi. Untuk mencegah gigi berlubang

menyikat gigi dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung

Flouride.

c. Fissure sealent

Permukaan kunyah gigi yang tidak rata dan terdapat celah-celah

kecil yang disebut fissure. Plak dan partikel makanan sangat mudah

menempel di celah-celah. Untuk mencegahnya biasanya dianjurkan

untuk melakukan perawatan fissure sealent yaitu perawatan menutup

celah-celah dengan menggunakan tambalan.

2. Indeks Karies

Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukan jumlah gigi karies

seseorang atau sekelompok orang. Indeks karies gigi sulung dapat

dinyatakan def-t adalah jumlah gigi karies yang masih bisa ditambal

(d/decay, untuk gigi sulung), ditambah dengan jumlah gigi karies yang

tidak dapat ditambal lagi atau gigi dicabut (e/extraction, untuk gigi

sulung), jumlah gigi karies yang sudah ditambal (f/feeling,untuk gigi

sulung), dan (t/teeth) jumlah seluruh gigi (gruebble,1944).

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

Tabel 2. 1

Tabel katagori Indeks Karies menurut WHO

Katagori Skor

Sangat rendah 0,0 – 1,1

Rendah 1,2 – 2,6

Sedang 2,7 – 4,4

Tinggi 4,5 – 6,5

Sangat Tinggi ≥ 6,6

D. Hubungan Pengetahuan Orang Tua (Ibu) Dengan Karies Gigi Anak

Pengetahuan memiliki hubungan yang selaras dengan tingkat kesehatan.

Semakin tinggi pengetahuan maka semakin mudah menerima konsep hidup

sehat secara mandiri, kreatif dan berkesinambungan. Jika tingkat pengetahuan

ibu baik maka di harapkan derajat kesehatannya juga baik. Pengetahuan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prilaku seseorang. Orang

dengan pengetahuan yang baik tentang suatu hal cenderung akan melakukan

hal yang sesuai dengan pengetahuannya tersebut. Demikian pula ibu yang

memiliki pengetahuan yang baik tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulut akan menerapkan pengetahuan itu dan mengajarkan prilaku yang baik

tersebut kepada anaknya.

Pengetahuan anak sangat penting dalam kesehatan gigi anak, mengingat

pada anak-anak banyak sekali didapatkan masalah kesehatan ggi dan mulut

salah satunya adalah kares gigi. Orang tua diperlukan dalam membimbing,

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

memberikan pengertian, mengingatkan dan menyedikan fasilitas kepada anak,

agar anak dapat memelihra kebersihan gigi dan mulutnya. Orang tua juga

mmemiliki peran yang cukup besar dalam mencegah terjadinya akumulasi

plak dan masalah terjadinya kesehatan gigi dan mulut pada anak.

Kebersihan mulut dapat di pelihara dengan prilaku yang baik tentang

menyikit gigi dan melakukan kebersihan gigi dan mulut. Pentingny upaya ini

adalah untuk menghilangkan plak yang menempel pada gigi. Penelitian

menunjukan jika semua plak dibersihkan dengan cermat dalam 48 jam, resiko

terkena karies gigi pada kebanyakan orang dapat terkendalikan.

Peningkatan oral hygiene yang dikombinasikan dengan pemeriksaan gigi

yang teratur, merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan

kesehatan gigi. Pemeriksaan gigi yang teratur tersebut dapat membantu

mendeteksi dan memonitor masalah gigi yang berpotensi menjadi karies.

Kontrol plak yang teratur dan membersihan gigi dapat membantu mengurangi

insiden karies gigi.

Hasil penelitian Yulianti (2011) tentang hubungan pengetahuan orang tua

tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejaian karies gigi pada anak di

Sekolah Dasar Negeri IV Jaten Kabupaten Karang Anyar dengan hasil

terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan orang tua

tentang kesehatan gigi dan mulut dengan kejadian karies gigi anak (p value :

0,033), sedangkan penelitian oleh Rompis (2016) tentang hubungan tingkat

pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak dengan tingkat keparahan karies

anak di Kota Tahuna dengan hasil tidak terdapat hubungan antara pengetahuan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

ibu tentang kesehatan gigi anak dengan tingkat keparahan karies anak dikota

tahuna (p value : 0,270).

E. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah visualisasi yang biasanya dalam bentuk bagan, dari

kesimpulan hasil pustaka yang menggambarkan hubungan-hubungan antara

variable satu dengan variable lainnya.

Berdasarkan pengertian dari (Notoadmojo 2007, Arikunto 2006).

Gambar 2.7 Kerangka Teori

Pengetahuan

- Tingkat pengetahuan

- Pengukuran pengetahuan

- Ibu

-Anak

- Kesehatan gigi anak

- Pengaruh pengetahuan ibu terhadap

kesehatan gigi anak

- Pengetahuan ibu tentang menjaga

kesehatan gigi anak

- Hubungan pengetahuan orang tua

(ibu) dengan karies gigi anak

Kategori WHO

Sangat rendah : 0,0-1,1

Rendah : 1,2-2,6

Sedang : 2,7-4,4

Tinggi : 4,5-6,5

Sangat tinggi : ≥ 6,6

Karies

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah merupakan formulasi atau simplifikasi dari

kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut

(Notoadmodjo 2010).

Gambar 2.8 Kerangka Konsep

Karies Gigi di Paud Sps Dahlia

Tiga

Pengetahuan Ibu

Tentang Kesehatan

Gigi Anak

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan ialah informasi …

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.

Tabel 2.2

Variabel

Definisi operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi anak Karies gigi anak paud

Hasil dari tahu terhadap kesehatan gigi anak, yang meliputi:

menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tepat,pasta gigi,floss

berkumur dengan obat kumur

membersihkan gigi dengan lap basah bersih

mengatur makanan anak

perbanyak makan berserat seperti buah dan sayur

rutin kontrol ke dokter gigi

Karies adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan gigi, dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, dan daerah interproksimal) meluas kearah pulpa.

Kuisioner OD,Kartu Status

Angket Pemeriksaan

Kreteria tingkat pengetahuan 1. baik : 76%-100% 2. cukup : 56%-75% 3. kurang : <56% Kriteria karies who Sangat rendah: 0,0-1,1 Rendah: 1,2-2,6 Sedang : 2,7-4,4 Tinggi: 4,5-6,6 Sangat tinggi: ≥6,6

Ordinal Ordinal