provinsi papua bupati jayawijaya peraturan …hukum.papua.go.id/jdihpapua/files/docs/regulasi/perda...
TRANSCRIPT
PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAWIJAYA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAWIJAYA NOMOR O^TAHUN 2014
TENTANG
LEMBAGA K E M A S Y ARARAT AN DI KAMPUNG DAN KELURAHAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A
BUPATI JAYAWIJAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah d i a tu rnya Lembaga Kemasyarakatan
d i Desa dan Kelurahan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Ke lurahan dan sebagai t i ndak lan jut dar i Pasal 31 Peraturan Menter i Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 per lu member ikan Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan d i Kampung dan ke lurahan dalam wi layah Kabupaten Jayawijaya;
b. bahwa dalam upaya memberdayakan masyarakat d ipandang per lu u n t u k terus mengopt imalkan peran lembaga kemasyarakatan d i t ingkat Kampung m a u p u n Ke lurahan, sehingga d iharapkan lembaga i n i kedepan dapat berpart is ipasi ak t i f da lam ke i ku t sertaannya men ingka tkan kesejahteraan masyarakat ;
c. bahwa berdasarkan per t imbangan pada h u r u f a per lu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jayawijaya tentang Lembaga Kemasyarakatan d i Kampung dan Ke lurahan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 T a h u n 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom I r i an Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi I r i an Barat (Lembaran Negara T a h u n 1969 Nomor 47);
2. Undang-Undang Nomor 21 T a h u n 2001 tentang Otonom Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembara Negara Republ ik Indonesia Nomor 4151)sebagaimana telah d iubah dengan Undang-Undang Nomor 35 T a h u n 2008 (Lembaran Negara Republ ik Indonesia T a h u n 2008 Nomor
i 112, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 17 T a h u n 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara T a h u n 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4287);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan pembangunan Nasional (Lembaran Negara T a h u n 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4221);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125), sebagaimana beberapa ka l i telah d iubah dan terakhir d iubah dengan Undang-Undang Nomor 12 T a h u n 2008 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 T a h u n 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59);
6. Undang-Undang Nomor 33 T a h u n 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara T a h u n 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 );
7. Undang-Undang Nomor 28 T a h u n 2009 tentang Pajak Daerah dan Retr ibusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130);
8. Undang-Undang Nomor 12 T a h u n 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 83);
9. Undang-Undang Nomor 6 T a h u n 2014 tentang Desa (Lembaran Negara T a h u n 2014 Nomor 7);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 T a h u n 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575);
11 . Peraturan Pemerintah Nomor 58 T a h u n 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4 5 7 8 ) ;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 T a h u n 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan M in ima l ( Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585 );
13. Peraturan Pemerintah Nomor 72 T a h u n 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republ ik Indonesia T a h u n 2005 Nomor 158), Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4587;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 T a h u n 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republ ik Indonesia T a h u n 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4737 );
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 T a h u n 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instans i Pemerintah ( Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2005 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4614 );
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 T a h u n 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2005 Nomor 2 1 , Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4817);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Jayawijaya Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Jayawijaya ( Lembaran Daerah Kabupaten Jayawijaya Tahun 2009 Nomor 2 );
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KABUPATEN JAYAWIJAYA
Dan
BUPATI JAYAWIJAYA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KAMPUNG DAN KELURAHAN
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah i n i yang d imaksud dengan : 1. Dalam Peraturan Daerah i n i yang d imaksud dengan: 2. Pemerintahan Daerah adalah Bupa t i dan Perangkat Daerah sebagai
u n s u r penyelenggaraan pemer intahan daerah; 3. Bupa t i adalah Bupa t i Jayawijaya; 4. Kepala D i s t r ik adalah Kepala D is t r ik d i Kabupaten Jayawijaya; 5. D i s t r ik adalah wi layah kerja Kepala D i s t r i k sebagai perangkat daerah
Kabupaten Jayawijaya; 6. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang d ibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan k e b u t u h a n dan merupakan mi t ra Pemerintah Kampung dalam memberdayakan masyarakat di Kampung atau d i Ke lurahan;
7. Ke lurahan adalah wi layah kerja lu rah sebagai perangkat daerah Kabupaten da lam wi layah kerja Dis t r ik ;
8. Lurah adalah Kepala Ke lurahan yang menyelenggarakan fungsi-fungsi pemer intahan d i ke lurahan
9. Kampung adalah kesatuan masyarakat h u k u m yang memi l i k i batas-batas wi layah yang berwenang u n t u k mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asa l -usul dan adat ist iadat setempat yang d iaku i dan d iho rma t i da lam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia;
10. Pemerintahan Kampung adalah penyelenggaraan u r u s a n pemer intah oleh Pemerintah Kampung dan Badan Permusyawaratan Kampung dalam mengatur dan mengurus kepent ingan masyarakat setempat berdasarkan asa l -usul dan adat ist iadat setempat yang d i aku i dan d ihormat i da lam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republ ik Indonesia;
11. Pemerintahan Kampung adalah Kepala Kampung dan Perangkat Kampung sebagai u n s u r penyelenggara pemer intahan kampung ;
12. Badan Permusyawaratan Kampung selanjutnya d is ingkat BPK, yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah kampung sebagai u n s u r penyelenggaraan pemer intah kampung ;
13. Peraturan Kampung adalah peraturan perundang-undangan yang d ibuat oleh BPK bersama Kepala Kampung;
14. Lembaga Adat adalah lembaga kemasyarakatan baik yang sengaja d i bentuk m a u p u n secara wajar telah t u m b u h dan berkembang d idalam sejarah masyarakat atau dalam suatu masyarakat h u k u m adat t e r tentu dengan wi layah h u k u m dan hak atas har ta kekayaan didalam h u k u m adat tersebut serta berhak dan berwenang u n t u k mengatur, mengurus dan menyelesaikan berbagai permasalahan keh idupan yang berka i tan dengan dan mengacu pada adat ist iadat dan h u k u m adat yang ber laku;
15. R u k u n Warga yang selanjutnya dis ingkat RW adalah bagian dar i kerja Lurah/Kepala Kampung dan merupakan lembaga yang d ibentuk mela lu i musyawarah pengurus RT di wi layah kerjanya yang d i te tapkan oleh Pemerintah Kampung atau Lurah ;
16. R u k u n Tetangga selanjutnya dis ingkat RT adalah lembaga yang d iben tuk mela lu i musyawarah masyarakat setempat da lam rangka pelayanan pemer intah dan kemasyarakatan yang d i te tapkan oleh Pemerintah Kampung atau Lurah ;
17. T im Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kampung/Ke lurahan selanjutnya disebut TP PKK Kampung/Ke lurahan adalah lembaga kemasyarakatan sebagai m i t r a kerja pemer intahan dan organisasi kemasyarakatan la innya, yang berfungsi sebagai fasil itator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang pemer intahan u n t u k ter laksananya program PKK;
18. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat se lanjutnya d is ingkat LPM adalah lembaga a tau wadah yang d iben tuk atas prakarsa masyarakat sebagai m i t r a Pemerintah Kampung dan L u r a h da lam menampung dan mewujudkan aspirasi serta k e b u t u h a n masyarakat d ib idang pembangunan;
19. Karang Taruna da lah lembaga kemasayarakatan yang merupakan wadah pengembangan generasi m u d a yang t u m b u h dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dar i , oleh dan u n t u k masyarakat t e rutama generasi m u d a diwi layah kampung/ke lu rahan atau komuni tas adat sederajat dan terutama bergerak d ib idang usaha kesejahteraan sosial yang secara fungsional d ib ina dan d ikembangkan oleh Departemen Sosial;
BAB II PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Bagian Kesatu Pembentukan
Pasal 2 (1) . D i Kampung dan d i Ke lurahan dapat d i b en tuk Lembaga
Kemasyarakatan; (2) . Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) seperti
RT, RW, TP PKK Kampung/Ke lurahan, Karang Taruna , Lembaga Adat, LPM dan Lembaga Kemasyarakatan la innya;
Pasal 3 (1) . Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan d i Kampung d i te tapkan dalam
Peraturan Kampung ; (2) . Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan d i Ke lurahan ditetapkan
dengan Keputusan Bupat i ;
P a s a l 4 Pembentukan Lembaga kemasyarakatan d imaksud u n t u k m e n d u k u n g kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan k a m p u n g dan ke lurahan .
P a s a l 5 Kegiatan lembaga kemasyarakatan d i tu jukan u n t u k mempercepat te rwujudnya kesejahteraan masyarakat mela lui : a. Peningkatan pelayanan masyarakat; b. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan; c. Pengembangan kemi t raan; d. Pemberdayaan masyarakat; dan e. Pengembangan kegiatan la in serta sesuai dengan k e b u t u h a n dan
kondis i masyarakat setempat
BAB III KEPENGURUSAN
Bagian Kesatu Pemil ihan
Pasal 6
(1) . Pengurus lembaga kemasyarakatan d i k a m p u n g a tau d i ke lurahan d ip i l ih secara musyawarah dan mufakat oleh dan dar i anggota masyarakat yang mempunya i kemauan, k e m a m p u a n dan kepedul ian dalam pemberdayaan masyarakat.
(2) . Mekanisme dan tata cara pemi l ihan pengurus lembaga kemasyarakatan d i te tapkan oleh Kepala Kampung/Lurah ;
(3) . Penetapan pengurus lembaga kemasyarakatan d i Kampung d i te tapkan dengan Keputusan Kepala Kampung.
(4) . Penetapan pengurus lembaga kemasyarakatan d i Ke lurahan d i te tapkan dengan Kepala Ke lurahan
Pasal 7
(1) . Pengurusan lembaga kemasyarakatan t e rd i r i dar i : a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Bidang-bidang sesuai k e b u t u h a n
(2) . Pengurus lembaga kemasyarakatan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) t idak boleh merangkap j aba tan pada lembaga kemasyarakatan la innya dan b u k a n merupakan anggota salah sa tu par ta i po l i t ik ;
Bagian Kedua Persyaratan
Pasal 8 Pengurus dan anggota lembaga kemasyarakatan d i Kampung a tau d i ke lurahan adalah warga masyarakat yang memenuh i syarat :
a. Warga Negara Republ ik Indonesia; b. Bertakwa kepada T u h a n Yang Maha Esa; c. Berpendid ikan pal ing rendah tamat Sekolah Dasar a tau sederajat; d. Be rumur pal ing rendah 20 (dua puluh) t a h u n dan setinggi-t ingginya 60
(enam puluh) t a h u n ; e. Bertempat tinggal d i Kampung atau d i Ke lurahan yang bersangkutan
m in ima l 6 (enam) bu l an b e r t u r u t - t u r u t yang d i b u k t i k a n dengan Kar tu Tanda Penduduk a tau Surat Keterangan la in yang d ibuat oleh pejabat yang berwenang;
f. Sehat j a sman i dan rohani ; g. Tidak pernah d i j a tuh i p idana penjara berdasarkan pu tusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan h u k u m tetap karena me lakukan t indak p idana yang d iancam dengan pidana penjara pal ing lama 5 (lima) t a h u n a tau lebih;
h. Tidak sedang d icabut hak p i l ihnya berdasarkan pu tusan peradi lan yang telah memperoleh kekuatan h u k u m tetap;
i . Mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat d idaerahnya; j . Bersedia d ica lonkan menjadi pengurus dan anggota lembaga
kemasyarakatan;
Bagian Ketiga Masa Bhakt i
Pasal 9
(1) . Masa bhak t i pengurus lembaga kemasyarakatan d i Kampung selama 5 (lima) t a h u n t e rh i tung sejak pengangkatan dan dapat d ip i l i h kembal i u n t u k periode ber ikutnya ;
(2) . Masa b h a k t i pengurus lembaga kemasyarakatan d i Ke lurahan selama 3 (tiga) t a h u n t e rh i tung sejak pengangkatan dan dapat d ip i l ih kembal i u n t u k periode ber ikutnya ;
Bagian Keempat Pemberhentian dan Penggantian Antar Waktu
Pasal 10
Mekanisme pemberhent ian dan penggantian antar w a k t u pengurus dan anggota lembaga kemasyarakatan d i l akukan me la lu i musyawarah Kampung dan Kelurahan.
Pasal 11
Pengurus dan anggota lembaga kemasyarakatan berhent i a tau d iberhent ikan karena : a. Telah berakhi rnya masa bhak t i dan telah d i l an t i knya pengurus dan
anggota lembaga kemasyarakatan yang baru ; b. Meninggal dun ia ; c. Atas permintaan sendir i secara tertul is ; d. Tidak lagi memenuh i syarat sebagai pengurus dan anggota lembaga
kemasyarakatan; e. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berke lan jutan a tau berhalangan
tetap secara b e r t u r u t - t u r u t selama 6 (enam) bu lan ; f. Tidak memenuh i kewajiban pengurus dan anggota lembaga
kemasyarakatan; g. Me lakukan perbuatan yang bertentangan dengan adat is t iadat setempat
dan ketentuan pera turan perundang-undangan yang be r laku ; h. Terbukt i me lakukan pidana dengan penjara pal ing s ingkat 5 (lima) t ahun
berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan h u k u m tetap;
Pasal 12 Masa bhak t i pengurus dan anggota lembaga kemasyarakatan pengganti adalah sisa w a k t u masa jabatan yang belum di jalani oleh pengurus dan/atau anggota yang berhenti a tau diberhent ikan.
-7 -
BAB IV TUGAS, FUNGSI DAN KEWAJIBAN
Bagian Kesatu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 13 (1) . Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kampung atau Ke lurahan (LPMK)
mempunya i tugas : a. Mengkoordinas ikan perencanaan dan part is ipasi masyarakat da lam
pembangunan sebagai m i t r a Pemerintah Kampung dan Ke lurahan; b. Menyusun rencana pembangunan secara partisipasif ; c. Menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat; d. Melaksanakan dan mengendal ikan pembangunan;
(2) . Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kampung a tau Ke lurahan (LPMK) dalam melaksanakan tugas sebagaimana d imaksud da lam ayat (1) mempunya i Fungsi : a. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat da lam
pembangunan; b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat da lam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republ ik Indonesia;
b. Peningkatan kual i tas dan percepatan pelayanan pemer in tah kepada masyarakat;
c. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasi l - has i l pembangunan secara partisipasif ;
d. Penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa serta swadaya gotong royong masyarakat;
e. Pengendali, pendayagunaan dan pengembangan potei is i sumber daya a lam serta kelestarian l ingkungan h i dup ;
Bagian Kedua T i m Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
Pasal 14
(1) . TP PKK Kampung/Ke lurahan mempunya i tugas m e m b a n t u Pemerintah Kampung/Lurah dan merupakan m i t r a da lam pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
(2) . Tugas TP PKK Kampung/Ke lurahan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) me l iput i : a. Menyusun rencana kerja PKK Kampung/Ke lurahan ; b. Melaksanakan kegiatan sesuai j adwa l yang disepakat i ; c. Menyu luh dan menggerakkan ke lompok-ke lompok PKK
Dusun/L ingkungan , RW,RT, dan Kampung wisma agar dapat mewu judkan kegiatan-kegiatan yang telah d i susun dan disepakati ;
d. Menggali, menggerakkan dan mengembangkan potensi masyarakat khususnya keluarga u n t u k meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai dengan kebi jaksanaan yang telah d i te tapkan;
e. Melaksanakan kegiatan penyu luhan kepada keluarga-keluarga yang mencakup kegiatan b imbingan dan mot ivas i da lam upaya rriencapai keluarga sejahtera;
f. Mengadakan pembinaan dan b imbingan mengenai pelaksanaan program kerja;
g. Berpart is ipasi da lam pelaksanaan program insta las i yang berkai tan dengan kesejahteraan keluarga d i Kampung/Ke lurahan;
-8-
h. Membuat laporan basil kegiatan kepada TP PKK Dis t r ik dengan tembusan kepada tembusan kepada Ketua Dewan Penyantun TP PKK setempat;
i . Melaksanakan tert ib adminis t ras i ; j . Mengadakan konsul tas i dengan Ketua Dewan Penyantun TP PKK
setempat;
Pasal 15 TP PKK Kampung/Ke lurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana d imaksud da lam Pasal 14 mempunya i fungsi: a. Penyuluh, mot ivator dan penggerak masyarakat agar m a u dan m a m p u
melaksanakan program PKK; b. Fasil i tator, perencana, pelaksana, pengendali , pembina dan
pembimbing gerakan PKK;
Bagian Ketiga Rukun Warga
Pasal 16
(1) . RW mempunya i tugas : a. Menggerakkan swadaya gotong royong dan part is ipas i masyarakat
wi layahnya; b. Membantu kelancaran tugas pokok Kepala Kampung/Lurah ;
(2) . R u k u n Warga menyelenggarakan fungsi : a. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas RT d i Wi layahnya; b. Pelaksanaan dalam menjembatani h u b u n g a n antar RT dan antar
masyarakat dengan pemer intah Kampung a tau Ke lurahan; c. Media komun ikas i , in formasi , sosialisasi antar Kampung a tau
Ke lurahan dengan masyarakat;
Bagian Keempat R ukun Tetangga
Pasal 17
(1) . R u k u n Tetangga mempunya i tugas a. Membantu kelancaran tugas pokok RW dan Kepala Kampung/Lurah ; b. Memelihara k e r u k u n a n h idup warga; c. Menyusun rencana dan pelaksanaan pembangunan dengan
mengembangkan aspirasi dan swadaya m u r n i masyarakat ; (2) . R u k u n Tetangga menyelenggarakan fungsi :
a. Pengkoordinasian antar warga; b. Pelaksanaan dan menjembatani hubungan antar sesama masyarakat
dengan pemer intah Kampung atau Ke lurahan; c. Penanganan masalah-masalah kemasyarakatan yang d ihadapi warga;
Bagian Ke l ima Karang Taruna
Pasal 18
(1) . Karang Taruna mempunya i tugas menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi m u d a baik bersifat preventif, rehabi l i tat i f m a u p u n pengembangan generasi muda d i l ingkungannya;
(2) . Karang Taruna dalam melaksanakan tugas sebagaimana d imaksud dalam ay at (1) mempunya i fungsi : a. Penyelenggaraan usaha kesejahteraan sosial; b. Penveleneraraan nendidikan dan nelatihan bapi m a s v a r a V a t -
-9-
c. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat t e rutama generasi muda d i l ingkungannya secara komprehensif , terpadu dan terarah serta berkes inambungan;
d. Penyelenggaraan kegiatan pengembangan j iwa kewirausahaan bagi generasi muda d i l ingkungannya;
e. Penanaman pengertian, m e m u p u k dan men ingka tkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda;
f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, j iwa , kekeluargaan, keset iakawanan sosial dan memperkuat n i la i -n i la i keari fan da lam bingkai Negara Kesatuan Republ ik Indonesia;
g. Pemupukan kreati f i tas generasi muda u n t u k dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif , edukati f , ekonomis p rodukt i f dan kegiatan prakt is la innya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial d i l ingkungannya secara swadaya;
h. Penyelenggaraan r u j u k a n , pendampingan dan advokasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial;
i . Penguatan sistem ja r ingan komun ikas i , kerjasama, informasi dan kemi t raan dengan berbagai sektor la innya;
j . Penyelenggaraan usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang ak tua l ;
k. Pengembangan kreati f i tas remaja, pencegahan kenakalan, penyalahgunaan obat ter larang (narkoba) bagi remaja;
1. Penanggulangan masalah-masalah soaial ba ik secara preventif, rehabi l i tat i f da lam rangka pencegahan kenaka lan remaja, penyalahgunaan obat ter larang (narkoba) bagi remaja;
Bagian Keenam Lembaga Adat
Pasal 19
(1) . Lembaga Adat mempunya i tugas memban tu memb ina dan melestar ikan budaya dan adat ist iadat serta h u b u n g a n antar tokoh adat dengan Pemerintah Kampung dan Lurah .
(2) . Lembaga Adat da lam melaksanakan tugas sebagaimana d imaksud dalam ayat (1) mempunya i fungsi : a. Penampung dan penyalur pendapat a tau aspirasi masyarakat kepada
Pemerintah Kampung dan Lurah serta menyelesaikan persel is ihan yang menyangkut h u k u m adat, adat is t iadat dan kebiasaan-kebiasan masyarakat;
b. Pemberdayaan, pelestarian dan pengembangan adat ist iadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam rangka memperkaya budaya masyarakat serta memberdayakan masyarakat da lam menunjang penyelenggaraan Pemerintahan Kampung dan Ke lurahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan;
c. Penciptaan h u b u n g a n yang demokrat is dan harmon is serta obyekti f antar Kepala Adat/Pemangku Adat/Ketua Adat a t au Pemuka Adat dengan aparat Pemerintah Kampung dan Lurah ;
Bagian Ketujuh Lembaga Kemasyarakatan La innya
Pasal 20
(1). Lembaga Kemasyarakatan la innya di Kampung yang d i aku i oleh masyarakat d i te tapkan dalam Peraturan Kampung;
-10-
(2). Lembaga Kemasyarakatan la innya d i Ke lurahan yang d i aku i oleh masyarakat d i te tapkan dalam Peraturan Daerah
Bagian Kedelapan Kewajiban Pa s a l 21
Lembaga Kemasyarakatan mempunya i kewajiban : a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, me laksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia T a h u n 1945 serta memper tahankan dan memel ihara Keutuhan Negara Kesatuan Republ ik Indonesia;
b. Menjal in h u b u n g a n kemi t raan dengan berbagai p ihak terkai t ; c. Mentaat i s e luruh pera turan perundangan-undangan; d. Menjaga et ika dan norma dalam keh idupan bermasyarakat; dan e. Membantu Kepala Kampung dalam melaksanakan kegiatan
pemer intahan, pembangunan dan kemasyarakatan;
BAB V TATA K E R J A
Pasal 22 Hubungan kerja antar Lembaga Kemasyarakatan d i Kampung dengan Pemerintahan Kampung bersifat Kemitraan, Konsul ta t i f dan Koordinati f .
Pasal 23 Hubungan kerja antara Lembaga Kemasyarakatan d i Ke lurahan dengan Lurah bersifat konsu l ta t i f dan koordinat i f .
Pasal 24 (1) . Hubungan kerja antar lembaga kemasyarakatan bersifat koord inat i f dan
konsultat i f ; (2) . Hubungan kerja lembaga kemasyarakatan dengan p ihak ketiga bersifat
kemitraan
BAB VI SUMBER DANA
Pasal 25 Sumber pendanaan Lembaga kemasyarakatan d i K a m p u n g a tau d i Ke lurahan dapat diperoleh dar i :
a. Swadaya masyarakat ; b. Ban tuan dar i APR Kampung a tau Anggaran Pemerintah Ke lurahan; c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten dan/a tau Anggaran
pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi; d. Ban tuan dar i Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten; e. Ban tuan la innya yang sah dan t idak mengikat;
Pasal 26
(1) . Departemen, Lembaga Non Departemen, Dinas, Badan, Lembaga Teknis Daerah dan Kantor yang mempunya i kegiatan d i b idang pemberdayaan masyarakat d i Kampung atau d i Kelurahan dapat menggunakan Lembaga Kemasyarakatan;
(2) . Pelaksanaan kegiatan dibidang pemberdayaan masyarakat sebagaimana d imaksud pada ayat (1) d i l akukan me lakukan sistem manajemen pembangunan Kampung atau Kelurahan;
- 1 1 -
BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 27 Pemerintah Kabupaten dan Kepala D is t r ik wajib membina dan mengawasi Lembaga Kemasyarakatan
Pasal 28 Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Kabupaten sebagaimana d i m a k s u d dalam Pasal 27 me l iput i : a. Member ikan pedoman teknis pelaksanaan dan pengembangan Lembaga
Kemasyarakatan; b. Member ikan pedornan penyusunan perencanaan pembangunan
partisipati f ; c. Menetapkan ban tuan pembiayaan alokasi dana u n t u k pembinaan dan
pengembangan Lembaga Kemasyarakatan; d. Member ikan b imbingan, supervisi dan konsul tas i pelaksanaan serta
pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan; e. Me lakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Lembaga
Ke masy arakatan; f. Menyelenggarakan pend id ikan dan pe lat ihan bagi Lembaga
Kemasyarakatan; g. Memberikan penghargaan atas prestasi yang d i laksanakan Lembaga
Kemasyarakatan;
Pasal 29
Pembinaan dan Pengawasan Kepala D i s t r ik sebagaimana d imaksud dalam Pasal 27 me l ipu t i : a. Memfasil itasi penyusunan Peraturan Kampung yang berka i tan dengan
Lembaga Kemasyarakatan; b. Memfasil itasi pelaksanaan tugas, fungsi dan kewaj iban Lembaga
Kemasyarakatan; c. Memfasil itasi penyusunan perencanaan pembangunan part is ipat i f ; d. Memfasil itasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat ; e. Memfasil itasi kerjasama antar Lembaga Kemasyarakatan dan kerjasama
Lembaga Kemasyarakatan dengan p ihak ketiga; f. Memfasil itasi bantuan teknis dan pendampingan kepada Lembaga
Kemasyarakatan; g. Memfasil itasi koordinasi u n i t kerja pemer intahan da lam pengembangan
Lembaga Kemasyarakatan.
BAB IX KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30 Lembaga Kemasyarakatan d i Kampung dan d i Ke lurahan yang ada pada saat mula i ber lakunya Peraturan Daerah i n i menja lankan tugas, fungsi dan kewajiban sebagaimana d ia tur da lam Peraturan Daerah i n i sampai habis masa jabatannya.
BAB X KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31 Hal-hal bersifat teknis yang be lum d iatur dalam pera turan daerah in i lebih lanjut d ia tur dengan Peraturan Bupat i .
-12-
Pasal 32 Peraturan Daerah i n i mu l a i ber laku pada tanggal d iundangkan . Agar setiap orang mengetahuinya, memer in tahkan pengundangan Peraturan Daerah i n i dengan penempatan da lam Lembaran Daerah Kabupaten J^^3>n(ijaya.
Vamena
^IJAYA
pad Ditet f tpkan d i
tanggal
$UPATI
W E T I P O