status pemeriksaan neurologi

42
PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL Bila ada peradangan selaput otak atau di rongga sub arachnoid terdapat benda asing seperti darah, maka dapat merangsang selaput otak. 1. Kaku kuduk dengan cara : a. Tangan pemeriksa ditempatkan di bawah kepal a pasie n yang sedang berbaring Kemudia n kepala ditekukkan (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada.  b. Selama penekukan ini diperhatikan adanya tahanan. c. Bila terdapat kaku kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak mencapai dada. d. Kaku kuduk dapat bersifat ringan atau berat. Pada kaku kuduk yang berat, kepala tidak dapat ditekuk, malah sering kepala terkedik ke belakang. e. Pada keadaan yang ringan, kaku kuduk dinilai dari tahanan yang dialami waktu menekukkan kepala. . Tanda laseque Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut ! a. Pasien berbaring lurus,  b. lakukan ekstensi pada kedua tungkai. c. Kemudian salah satu tungkai diangkat lurus, di fleksikan pada sendi panggul. d. Tungkai yang satu lagi harus berada dalam keadaan ekstensi " lurus. e.  #ormal ! $ika kita dapat mencapai sudut %& dera'at sebelum timbul rasa sakit atau tahanan. f. ase (*) + bila timbul rasa sakit atau tahanan sebelum kita mencapai %& . Tanda Kerniq Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut ! a. Pasien berbaring lurus di tempat tidur  b. Pasien difleksikan pahanya pada sendi panggul sampai membuat sudut -&o, c. Setelah itu tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut. d. Biasanya dapat dilakukan ekstensi sampai sudut / o, antara tungkai bawah dan tungkai atas. e. Ta nda kerni (*) + Bi la terdapa t tahanan dan rasa nyer i sebelum te rc apa i sudut / 0. Tanda Brudzinsk 1 Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut ! a. Pasien berbaring di tempat tidur.  b. 2engan tangan yang ditempatkan di bawah kepala pasien yang sedang berbaring, kita tekukkan kepala se'auh mungkin sampai dagu mencapai dada. c. Tangan yang satunya lagi sebaiknya ditempatkan di dada pasien untuk mencegah diangkatnya  badan. d. Brud3insky 1 (*) ditemukan fleksi pada kedua tungkai. /. Tanda Brudzinsk II Pemeriksaan dilakukan seagai berikut ! a. Pasien berbaring di tempat tidur.  b. Satu tungkai di fleksikan pada sendi panggul, sedang tungkai yang satu lagi berada dalam keadaan lurus. c. Brud3insky 1 (*) ditemukan tungkai yang satu ikut pula fleksi, tapi perhatikan apakah ada kelumpuhan pada tungkai.

Upload: fikri-ulil-albab

Post on 15-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pemeriksaan

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    1/42

    PEMERIKSAAN RANGSANG MENINGEAL

    Bila ada peradangan selaput otak atau di rongga sub arachnoid terdapat benda asingseperti darah, maka dapat merangsang selaput otak.

    1.

    Kaku kuduk dengan cara :a. Tangan pemeriksa ditempatkan di bawah kepala pasien yang sedang berbaring Kemudian kepaladitekukkan (fleksi) dan diusahakan agar dagu mencapai dada.

    b. Selama penekukan ini diperhatikan adanya tahanan.

    c. Bila terdapat kaku kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak mencapai dada.d. Kaku kuduk dapat bersifat ringan atau berat. Pada kaku kuduk yang berat, kepala tidak dapat

    ditekuk, malah sering kepala terkedik ke belakang.

    e. Pada keadaan yang ringan, kaku kuduk dinilai dari tahanan yang dialami waktu menekukkankepala.

    . Tanda lasequePemeriksaan dilakukan sebagai berikut !

    a.

    Pasien berbaring lurus,b. lakukan ekstensi pada kedua tungkai.

    c. Kemudian salah satu tungkai diangkat lurus, di fleksikan pada sendi panggul.

    d. Tungkai yang satu lagi harus berada dalam keadaan ekstensi " lurus.e. #ormal ! $ika kita dapat mencapai sudut %& dera'at sebelum timbul rasa sakit atau tahanan.

    f. ase (*) + bila timbul rasa sakit atau tahanan sebelum kita mencapai %&

    . Tanda KerniqPemeriksaan dilakukan sebagai berikut !

    a. Pasien berbaring lurus di tempat tidur

    b. Pasien difleksikan pahanya pada sendi panggul sampai membuat sudut -&o,

    c. Setelah itu tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut.d. Biasanya dapat dilakukan ekstensi sampai sudut / o, antara tungkai bawah dan tungkai atas.

    e. Tanda kerni (*) + Bila terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum tercapai sudut /

    0. Tanda Brudzinsk 1

    Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut !

    a. Pasien berbaring di tempat tidur.b. 2engan tangan yang ditempatkan di bawah kepala pasien yang sedang berbaring, kita tekukkan

    kepala se'auh mungkin sampai dagu mencapai dada.

    c. Tangan yang satunya lagi sebaiknya ditempatkan di dada pasien untuk mencegah diangkatnyabadan.

    d. Brud3insky 1 (*) ditemukan fleksi pada kedua tungkai.

    /. Tanda Brudzinsk IIPemeriksaan dilakukan seagai berikut !

    a. Pasien berbaring di tempat tidur.

    b. Satu tungkai di fleksikan pada sendi panggul, sedang tungkai yang satu lagi berada dalam

    keadaan lurus.c. Brud3insky 1 (*) ditemukan tungkai yang satu ikut pula fleksi, tapi perhatikan apakah ada

    kelumpuhan pada tungkai.

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    2/42

    2iposkan oleh $a4an 5rya 2hanan'aya di.-Kirimkan 1ni lewat 6mailBlogThis7Berbagi ke TwitterBerbagi ke 8acebookBagikan ke Pinterest

    Cara Mengkaji Rangsang Meningeal

    0.00 / 5 5 1 / 5

    2 / 5

    3 / 5

    4 / 5

    5 / 5

    0votes, 0.00avg. rating (0% score)

    !ara "engka#i rangsang "eningeal

    ) Kaku kuduk

    9aranya ! pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kiri di bawah kepalapasien, tangan kanan diatas dada penderita, kemudian lakukan fleksi kepala (dagu dilekatkan ke

    http://www.blogger.com/profile/02748057876318210882http://ayoncrayon6.blogspot.com/2013/01/pemeriksaan-rangsang-mengineal.htmlhttp://ayoncrayon6.blogspot.com/2013/01/pemeriksaan-rangsang-mengineal.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=pinteresthttp://healthyenthusiast.com/cara-mengkaji-rangsang-meningeal.htmlhttp://healthyenthusiast.com/cara-mengkaji-rangsang-meningeal.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/-drlf4Ctj1eg/UPdy7WQL2NI/AAAAAAAAAUo/wMG87e0jMhI/s1600/400055_2213248509314_1634235315_n.jpghttp://ayoncrayon6.blogspot.com/2013/01/pemeriksaan-rangsang-mengineal.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6113948322112510686&postID=8047761769985722708&target=pinteresthttp://healthyenthusiast.com/cara-mengkaji-rangsang-meningeal.htmlhttp://healthyenthusiast.com/cara-mengkaji-rangsang-meningeal.htmlhttp://www.blogger.com/profile/02748057876318210882
  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    3/42

    dada) sebaiknya bantal diambil kemudian sebelum dilakukan fleksi leher dilakukan terlebih

    dahulu fleksi lateral untuk menyingkirkan kekakuan leher akibat proses local dileher.

    :asil ! positif bila dagu tidak dapat di tempelkan pada leher, pada kaku kuduk olehkarena meningitis maka fleksi ke lateral mudah dilakukan tapi pada fleksi kedepan akan ter'adi

    tahanan karena nyeri yang timbul.

    ) Tanda brud3insky 1

    9aranya ! pasien terlentang, kepala difleksikan hingga dada menyentuh sternum

    :asil ! positif bila gerakan fleksi pasif kepala tersebut disusul dengan gerakan fleksi

    reflektorissendi lutut dan panggul kedua tungkai (dalam usaha untuk mencegah nyeri yangtimbul karena peregangan redi; dorsalis)

    ) Tanda brud3insky 11

    9aranya ! pasien terlentang dan dilakukan fleksi pasif pada salah satu punggung (salah satutungkainya diangkat pada sikap lurus disendi lutut dan diletakkan di sendi panggul)

    :asil ! positif 'ika ditungkai kontralateral timbul fleksi reflektorik disendi lutut dan

    panggul (untuk mencegah nyeri yang timbul karena peregangan radik saraf spiral)

    0) Tanda brud3insky 111"tanda pipi

    9aranya ! penekanan pada pipi kedua sisi tepatnya di os 3ikomatikus, akan disusul gerakan

    fleksi reflektoris kedua siku dan gerakan reflektoris keatas se'enak dari kedua lengan

    /) Tanda brud3insky 1

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    4/42

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    5/42

    Pe"eriksaan Klinis Neur$l$gi 1

    Pe"eriksaan Klinis Neur$l$gi %erdiri a%as: I. Ana"nesis

    II. Kesadaran

    III. Rangsang Sela&u% '%ak

    I(. Sara) Kranial

    (. Sis%e" M$%$rik

    (I. Sis%e" Sens$rik

    (II. Sis%e" Re)leks

    (III. *ungsi K$r%ikal Lu+ur

    Berikut ini akan dibahas secara ringkas mengenai tahap?tahap Pemeriksaan Klinis #eurologi(Terbagi dalam @ Bab)

    BAB I

    Ana"nesis

    1nformasi yang perlu diperoleh!

    . 2ata Statistik- #ama

    - $enis kelamin- Amur- 5lamat- Status perkawinan- Peker'aan- 5gama- Suku bangsa. Keluhan Atama!- aktu"lamanya- Perlangsungannya- okalisasi dan penyebarannya

    - Sifat dan hebatnya- :ubungan dengan waktu tertentu- Keluhan yang menyertai- :al yang memperburuk"memperingan- Pernah minum obat sebelumnya- Perkembangan. Ciwayat Penyakit Terdahulu!

    Terutama yg mungkin ada hubungannya dengan keadaan sekarang.

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    6/42

    0. Ciwayat Penyakit dalam Keluarga

    /. Ciwayat Sosial (mis! pergaulan, peker'aan)

    =. Kebiasaan"Di3i (e;. kebiasaan makan berlemak, rokok, alkohol, dll)

    BAB II

    Kesadaran

    Tingka% kesadaran ,kuali%a%i)- %eragi a%as:

    - #ormal (compos mentis)- 2elirium

    Penurunan kesadaran disertai peningkatan yg abnormal dari akti4itas psikomotor dan siklus

    tidur?bangun yang terganggu. Tampak pasien gaduh gelisah, kacau, disorientasi, berteriak?teriak,meronta?ronta. Penyebabnya! gangguan metabolic toksik, penghentian minum alcohol"obat?

    obatan, dsb.

    - SomnolenKeadaan mengantuk, kesadaran dapat pulih penuh bila dirangsang, mampu mem?beri 'awaban

    4erbal, dan menangkis rangsang nyeri. Somnolen disebut 'uga sbg letargi, obtundasi.

    - Sopor (Stupor)Kantuk yang dalam. Penderita masih dapat dibangunkan dengan rangsang yang kuat, namun

    kesadarannya segera menurun lagi. Easih dapat mengikuti perintah singkat, masih ada gerakan

    spontan, dengan rangsang nyeri tidak dapat dibangunkan sempurna, gerak motorik untukmenangkis rangsang nyeri masih baik.

    - Koma?Cingan (Semi Koma)Tidak ada respon terhadap rangsang 4erbal. Cefleks kornea dan pupil masih baik. Derakanterutama timbul sebagai respon terhadap rangsang nyeri.

    - Koma?2alam (Komplit)Tidak ada gerakan spontan, tidak ada 'awaban sama sekali terhadap rangsang nyeri.

    Tingka% Kesadaran ,Kuan%i%as- dinilai dgn G!S

    Terdiri atas respon!

    . Eembuka Eata " 6ye (6)F nilai normal + 0. Bicara "

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    7/42

    disorientasi #aktu dan te"pat

    Tidak tepat"enguapkan kata%kata dan tidak

    beraturan

    3

    $engerang 2

    Tidak ada %a#aban 1

    Respon Ge#akan / Moto#"k (M) $enurut perintah (e&'suruh angkat tangan)

    $engetahui okasi nyeri 5

    *eaksi "enghindar 4

    *eaksi !eksi (dekortikasi) 3

    *eaksi ekstensi 2

    Tidak ada reaksi sa"a sekai (pastikan dengan

    rangsangan yang adekuat)

    1

    Inte#p#etas"

    1' +,S .4$5(15) 0 o"pos "entis

    2' +,S 0 ko"a3' +,S .1$11(3) 0 ko"a daa"4' +,S .4$-0 !asia "otorik5' +,S .4$110 o"a igi

    BAB III

    Rangsang Sela&u% '%ak

    Cangsang meningeal positif (*) bila terdapat radang selaput otak (e;. meningitis), benda asing di

    rongga subarachnoid (e;. darah, seperti pada perdarahan subarachnoid)

    Terdiri atas

    . Kaku kuduk

    . Tanda lasegue " tes lasegue. Kernig sign

    0. Brud3inski (1, 11, 111, 1

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    8/42

    - 9aranya! Pasien yang sedang baring diluruskan (ekstensi) kedua tungkainya. Kemudian satutungkai diangkat lurus. Tungkai satunya lagi dalam keadaan lurus (tidak bergerak)

    Tes asegue

    - 1nterpretasi! Tanda lasegue (*) bila sakit " tahanan timbul pada sudut G %&H (dewasa) dan G =&H(lansia)

    - Tanda asegue (*) di'umpai pada meningitis, isialgia, iritasi pleksus lumbosakral (e;.:#Plumbosakralis)

    0. Tanda KernigKernig Sign

    - 9aranya! Penderita baring, salah satu pahanya difleksikan sampai membuat sudut -&H. alutungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut. Biasanya ekstensi dilakukan sampai

    membentuk sudut /H

    Tes Kernig

    - 1nterpretasi! Tanda Kernig Sign (KS) (*) bila terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum mencaaisudut /H

    - Kernig Sign (*) di'umpai pada penyakit I penyakit seperti yang terdapat pada tanda lasegue (*)

    2. Brudzinski ,I3 II3 III3 I(-

    Brudzinski I ,Brudzinski4s Neck Sign-

    - 9aranya! Tangan ditempatkan di bawah kepala yang sedang baring. Kita tekuk kepala (fleksi)sampai dagu mencapai dada. Tangan yang satu lagi sebaiknya ditempatkan di dada pasien untuk

    mencegah diangkatnya badan.

    Tes Brud3inski 1

    - 1nterpretasi! Tanda brud3inski 1 (*) bila terdapat fleksi pada kedua tungkai

    Brudzinski II ,Brudzinski4s !$n%ra5La%eral Leg Sign-

    http://4.bp.blogspot.com/-sBYPcZYKYqw/T5UuH8oRW1I/AAAAAAAAAOA/lP5WWCJyWdg/s1600/Tes+Brudzinski+I+.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-igg_Cvb7ROQ/T5Uty6oOQiI/AAAAAAAAAN4/QLDUBk9oacY/s1600/Tes+kernig.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-Gt5i5jbGwYM/T5UtduQqf_I/AAAAAAAAANw/htYwwITKNfM/s1600/tes+lasegue.jpg
  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    9/42

    - 9aranya! Pada pasien yang sedang baring, satu tungkai di fleksikan pada persendian panggul,sedang tungkai yang satunya lagi berada dalam keadaan ekstensi (lurus).

    Tes Brud3inski 11

    - 1nterpretasi! Tanda Brud3inski 11 (*) bila tungkai yang satunya ikut pula terfleksi.

    Brudzinski III

    - 9aranya! Tekan os 3igomaticum- 1nterpretasi! Tanda Brud3inski 111 (*) bila ter'adi fleksi in4olunter ekstremitas superior (lengan

    tangan fleksi)

    Brudzinski I(

    - 9aranya! Tekan simfisis ossis pubis (SJP)- 1nterpretasi! Tanda Brud3inski 1< (*) bila ter'adi fleksi in4olunter ekstremitas inferior (kaki)

    !a%a%an:

    Antuk pembahasan Bab 1< sampai Bab

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    10/42

    Pengka#ian Sis%e" Sara)

    PENGKAJIAN

    SISTEM SYARAF

    PENGKAJIAN

    M Riwayat Keperawatan

    Riwayat kesehatan

    Riwayat perkembangan

    Riwayat Sosia

    Riwayat Psikoogik!" Pengka#ian $%ngsi serebra

    &" Pengka#ian $%ngsi inteekt%a

    '" Pengka#ian $%ngsi emosiona

    (" Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan hea) to toe

    Re*iw o$ sistem

    +" Pemeriksaan Ne%roogi

    Stat%s kesa)aran

    F%ngsi Ner*%s ,rania

    F%ngsi Motorik

    F%ngsi Sensorik

    F%ngsi Re$ek

    Stat%s Menta Riwayat Keperawatan

    M Riwayat Kesehatan pasien saat ini -Ke%han yang biasanya )irasakan -

    Nyeri Kepaa

    M%ntah

    Ke#ang

    Gangg%an bi.ara

    Per%bahan Kepriba)ian P/ 0/ R/ S/ T

    !" Riwayat Kesehatan masa a%

    Riwayat tra%ma Riwayat in$eksi berat

    Riwayat penyakit ain

    Riwayat keainan 1ormona

    Riwayat keainan Metaboik

    &" Riwayat Perkembangan

    Masa Neonat%s

    Masa 2ayi

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    11/42

    Masa Anak3anak

    Masa Rema#a

    Masa 4ansia

    '" Riwayat Sosia

    Penampian se.ara %m%m

    Interaksi sosia Penyaahg%naan obat

    Peker#aan )an stres ker#a

    (" Riwayat Psikoogis

    Tipe Kepriba)ian

    Perasaan keamanan )an kenyamanan

    Koping Mekanism

    PEMERIKSAAN NE5R646GIS

    Tingkat Kesa)aran -

    M ,ompos Mentis 7 NormaM Somnoen 7 4ethargi 8 kant%k 9

    M Sopor 7 St%por 8kant%k )aam9

    M Semi koma 8koma ringan9

    M KomaInterpretasi hasi -

    Niai tertinggi :( 8kesa)aran pen%h9

    Niai teren)ah &

    Niai k%rang )ari ; )iseb%t kesa)aran koma

    PEMERIKSAAN

    TINGKAT KESA

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    12/42

    &!

    :

    4an#%tan ====="

    !" Respon 2i.ara 7 >erba

    6rientasi baik

    Ka.a%/ kaimat #eas tapi membing%ngkan

    Ti)ak tepat/ kata #eas tetapi rangkain kata membing%ngkan

    Meng%.apkan s%k% kata

    Ti)ak a)a #awaban

    (

    '

    &!

    :

    4an#%tan ====="

    &" Respon Motorik

    Gerakan ses%ai perintah Menepis nyeri

    Menarik 7 men#a%hi rangsang nyeri

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    13/42

    M Pen)erita Sa)ar pen%h

    M Ti)ak )aam kea)aan eah

    M Prose)%r )imengerti pen)erita

    M

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    14/42

    M Termastesia/ termhipestesia/ termhiperestesia/ isotermognosia

    4. Sensasi Geak an posisi

    M Pasien meme#amkan mata

    M 2agian t%b%h 8 #ari3#ari 9 )igerakkan pasi$ oeh pemeriksa

    M Minta pasien men#easkan posisi )an kea)aan #ari

    ". Sensasi geta Vibasi

    M Mengg%nkan garp%taa )g $rekwensi :!C 1?

    M

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    15/42

    ( Muscle Stetc3 )

    Penilaian :

    B D negati*e

    : D emah 8 norma 9

    ! D norma& D meninggi/ be%m patoogik

    ' D hyperakti$/ sering )isertai kon%s

    REF4EK

    Pengka#ian re$ek )iak%akan terha)ap re$ek s%per$i.ia )an re$ek ten)on )aam

    Pengka#ian re$ek s%per$i.ia )iak%kan pa)a )in)ing per%t )an kremaster 8pa)a pria9

    Re$ek ten)on )aam )iak%kan )engan hammer

    Re$ek

    :" Re$ek Fisioogis

    Re$ek 2isep

    Re$ek Trisep Re$ek 2rakhiora)iais

    Re$ek patea

    Re$ek a.hies

    !" Re$ek Patoogis

    1. Relek paa 7engan

    M Relek 6isep

    Pasien uuk santai.

    7engan lemas5 seikit leksi an ponasi.

    Siku peneita iletakkan paa tangan pemeiksa

    'bu 2ai pemeiksa iletakkan paa teno bisep5 kemuian pukul ibu

    2ai engan pekusi 3ame. mati geakan lengan pasien

    ;asil :

    M Kontraksi otot bisep/ $eksi )an se)ikit s%pinasi engan bawah

    Relek /isep

    M Pasien uuk santai.

    M 7engan lemas5 seikit leksi an ponasi.

    M lengan peneita iletakkan paa tangan pemeiksa

    M Pukul teno paa osa olekani

    ;asil : Trisep akan kontraksi menyentak yang )irasakan oeh tangan pemeriksa

    Re$ek bisep )an Trisep

    Relek 6ac3ioaialis

    M Posisi pen)erita )%)%k santai

    M 4engan reaks/ pegang engan pasien )an etakkan tangan pasien )iatas tangan

    pemeriksa )aam posisi $eksi )an pronasi"

    M P%k% ten)o 2ra.hiora)iais

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    16/42

    ;asil :

    M Gerakan menyentak pa)a tangan

    0. Relek paa tungkai

    M Relek patella ( kuaisep ) Posisi pasien uuk5 engan keua kaki men2untai

    /entukan aea3 teno kanan an kii

    /angan kii memegang bagian istal ( pa3a pasien )5 -ang satu melakukan

    pekusi paa teno patella

    ;asil :

    M A)a kontraksi otot k%a)isrep/ gerakan menyentak akstensi kaki

    Relek c3illes

    M Pasien )apat )%)%k men#%ntai/ ata% ber%t%t )engan kaki men#%%r )i %ar me#a

    M Ten)o A.hies )iregangkan/ )engan menekan %#%ng tapak tangan

    M 4ak%kan perk%si pa)a ten)o/ rasakan gerakan"

    ;asil :

    M Gerakan menyentak kaki

    P$M$R'SN R$*7$ P/,7,G'S

    Relek 6abinski

    M Posisi peneita telentang

    M Goes engan bena lancip tapi tumpul paa telapak kaki : ai bawa3

    lateal5 keatas menu2u ibu 2ai kaki.

    M mati geakan 2ai!2ai kaki

    ;asil :

    M Nomal : geakan osoleksi ibu 2ai5 2ai -ang lain meegang

    M bnomal : te2ai geakan mencekeam 2ai!2ai kaki

    Releks ;oman /omne

    M

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    17/42

    M ,tot betis ipencet secaa keas

    M $%aluasi sepeti babinski

    P$M$R'SN R$*7$ M$N'NG$7

    ( Meningeal Sign )

    1. aku uuk

    M Pasien posisi bebaingM *leksi kepala5 engan mengangkat kepala agak cepat

    M ;asil : = teapat ta3anan kuat

    0. /ana kenig

    M Posisi pasien bebaing

    M ngkat kaki5 an luuskan kaki paa lututn-a

    M ;asil :

    Nomal : kaki apat luus5 atau ta3anan engan suut minimal 10>

    ea2at

    bnomal ( = ) : te2ai ta3anan ? 1 0> an n-ei paa pa3a.

    9. 6u8insk- 1M Posisi pasien berbaring

    M Feksi kepaa/ )engan mengangkat kepaa agak .epat

    M Perhatikan gerakan t%ngkai kaki

    M 1asi - bia ter#a)i $eksi t%ngkai/ bersamaan )engan $eksi kepaa

    4. 6u8insk- 0

    M Posisi pasien berbaring

    M 4ak%kan $eksi pa)a %t%t kaki

    M Amati kaki sebeahnya

    M 1asi - bia kaki sebeahnya mengik%ti gerakan $eksi

    P$M$R'SNS@R* CRN'7 ' s A''

    M N ' & saa olaktoius

    M N '' & saa optikus

    M N ''' & saa okulomotoius

    M N 'V & saa tokleais

    M N V & saa tigeminus

    M N V' & saa abucens

    M N V'' & saa asialis

    M N V''' & saa auitoius

    M N 'A & saa glosopaingeus

    M N A & saa %agusM N A' & saa asesoius

    M N A'' & saa 3ipoglosusMeniai $%ngsi pen.i%man )engan .ara

    M Minta kien men%t%p mata

    M T%t%p saah sat% %bang hi)%ng

    M 2eriah ba%3ba%an yang )ikena 8kopi/ tembaka%/ teh/ )sb9

    M Minta kien menyeb%tnya

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    18/42

    M 5angi prose)%r pa)a %bang hi)%ng yang sat%nya

    Meniai keta#aman )an apang pan)ang )engan .ara -

    Keta#aman - Se.ara kasar memban)ingkan antara keta#aman pemeriksa )engan kien

    ata% pemeriksa )engan Sneen .hart

    4apang pan)ang - Posisi kien )engan pemeriksa berha)apan&" Ner*%s III 86.%omotori%s9

    Meniai gerakan boa mata/ gerakan keopak mata )an konstriksi p%pi

    '" Ner*%s I> 8Trokearis9

    Meniai gerakan boa mata ke bawah )an kenasa 7)aam

    Ner*%s >I 8Trigemin%s9

    Meniai $%ngs motorik 8meng%nyah9/ )an sensorik 8sensasi wa#ah9"

    F%ngs Motorik / .ara - minta kien %nt%k menggigit giginya sek%at3k%atnya kem%)ian

    kita raba M" Maseter )an M" Temporais/ perhatikan - tonos )an kontraksi otot terseb%t

    8a)akah pen%r%nan ata% keemahan otot9/ kem%)ian s%r%h kien memb%ka m%%t/ perhatikan- posisi rahang/ bia a)a parese berarti posisi rahang asimetris"

    F%ngs Sensorik / .ara periksa - Pasien )iminta meme#amkan mata/ berikan sensasi

    )ingin 7 nyeri 7 hangat/ ban)ingkan antara kanan )an kiri wa#ah 8s%r%h kien menyeb%tsensasi terseb%t9

    Memeriksa re$ek kornea/ .ara memeriksa - Minta kien men%t%p mata yang ti)ak

    )iperiksa" Mata yang )iperiksa meihat atero s%perior 8meirik9" Sent%hkan kapas yang)ipiin )i kornea" 2an)ingkan mata kanan )an kiri" 2ia mata angs%ng menge#ap berarti

    re$ek kornea baik"

    +" Ner*%s >I 8Ab)%sen9

    Meniai gerakan boa mata ke arah atera 8meirik9

    Ner*%s III/ I>/ > )iperiksa se.ara bersam3sama

    6bser*asi keainan - A)anya Ptosis/ Ekso$tham%s/ Eno$tham%s/ Strabism%s/ apakah

    .en)er%ng mem#amkan mata

    Peniaian gerak keopak mata/ )engan ,ara -Minta kien meme#amkan mata a% berikan tekanan enteng pa)a keopak mata )engan #ari"

    Kem%)ian minta kien memb%ka mata" 2ia ti)ak a)a tahanan berarti a)a ke%mp%han N" III

    Peniaian gerak boa mata/ ,ara -

    Minta kien mengik%ti gerakan #ari pemeriksa ke berbagai arah" Tanyakan apakah kien merasa

    meihat gan)a 8)ipopia9/ sia% 8Photophobia9" Perhatikan gerakan boa mata terbatas/ ata% kak%

    )an nistagm%s"

    Ner*%s >II 8Fasiais9

    5nt%k meniai $%ngs motorik )an sensorik pa)a bagian otot wa#ah"

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    19/42

    ,ara periksa $%ngs motorik -

    Minta kien angkat ais mata ata% menger%tkan mata ata% minta kien meme#amkan

    mata ata% minta kien bersi% 7 men.%.%"

    Perhatikan - Apakah kien mamp% meak%kan H a)akah bent%k asimetris/ bia ter)apat

    ke%mp%han Kien ti)ak mamp% meak%kan )an bent%k ti)ak

    simetris

    ,ara pemeriksa F%ngs Sensorik 2ersamaan )g pemeriksaan F%ngsi Sensorik N" >

    Ner*%s >III 8>estib%o.ho.earis9

    5nt%k meniai $%ngs pen)engaran )an keseimbangan"

    ,ara memeriksa $%ngsi pen)engaran

    se.ara kasar bisa memban)ingkan keta#aman pen)engaran )engan orang norma -

    S%r%h kien men)engarkan s%ara bisikan pa)a #arak tertent% )an ban)ingkan )enganorang norma"

    2an)ingkan keta#aman teinga kanan )an kiri" 2ia ter)apat perbe)aan ata% pen%r%nan

    pen)engaran/ maka sean#%tnya ak%ykan pemeriksaan Rinne/ eber/ S.hwaba.h/

    A%)iogram"

    ,ara meniai $%ngsi keseimbangan"

    Posisikan kien pa)a posisi )%)%k/ kem%)ian rebahkan sampai &B kepaa )ibawah horison"Kepaa )i toehkan kekiri )an kanan/ mata kien tetap memb%ka Amati 7 tanyakan a)anya

    nistgm%s/ berapa ama/ a)akah *ertigo

    Test Keseimbangan 8Stepping test9

    ,ara Pemeriksaan - Kien )iminta men%t%p mata/ s%r%h kien meangkah )itempat sebanyak

    (B kai/ an#%rkan %nt%k tetap meangkah seperti orang ber#aan" 2ia ke)%)%kan akhir kien

    bergeser )ari tempat asa L &B ata% beran#ak L : meter berarti keseimbangan abnorma"

    Ner*%s I 8Goso$aringe%s9 )an Ner*%s 8>ag%s9

    5nt%k meniai $%ngsi menean/ pembent%kan s%ara )an artik%asi bahasa"

    Pemeriksaan ke)%a ner*%s ini se.ara bersamaan

    ,ara pemeriksaan -

    Kien )iminta meng%.apkan aaaaaaaaaa====="

    Apakah s%ara norma 7 berk%rang 8)ysponi9 ata% bahkan ti)ak a)a s%ara 8a$oni9 Kien )iminta meng%.apkan Ari=""4ari==")iorong3orong yang %p%s" Apakah kien

    mamp% meng%.apkan )engan baik ata% )istara 8ti)ak mamp% meng%.apkan )engan baik9

    ata% bahkan senga%/ bia senga% berarti a)a ke%mp%han N" terseb%t"

    ::" Ner*%s I 8Aksesori%s9

    Meniai $%ngsi pergerakan kepaa/ Yait% meihat kon)isi sternokoi)omastoi)e%s/

    Trapesi%s A)akah a)anya atropi otot/ $asik%%s/ keemahan"

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    20/42

    ,ara memeriksa -

    otot Sternokoi)omastoi)e%s

    Kien )iminta menoehkan kepaa ke saah sat% posisi/ kem%)ian pemeriksa menarik kepaa

    kien )engan arah berawanan/ bia a)a tahanan berarti kon)isi otot baik"

    6tot Trapesi%s

    Kien )%)%k )an )iminta mengangkat bah%/ kem%)ian pemeriksa me)orong bah% kearah

    berawanan bia ter)apat tahanan berarti kon)isi otot baik"ervus * (+&poglosus)

    Meniai $%ngsi pergerakan i)ah wakt% menean )an bi.ara"

    ,ara memeriksa - kien )iminta men#%%rkan i)ah/ kem%)ian menggerakkan i)ah

    kekiri )an kekanan/ perhatikan gerakan asimetris ata% keti)akmamp%an menggerakkan"

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    21/42

    S%a%us Pe"eriksaan Neur$l$gi

    8iled under! med papers,#euroN ningrum O %!/ pm

    Penda+uluan

    2alam rangka menegakkan diagnosis penyakit saraf diperlukan pemeriksaan anamnesis,

    pemeriksaan fisik, pemeriksaan mental dan laboratorium (penun'ang). Pemeriksaan neurologis

    meliputi! pemeriksaan kesadaran, rangsang selaput otak, saraf otak, sistem motorik, sistemsensorik refleks dan pemeriksaan mental (fungsi luhur).

    Selama beberapa dasawarsa ini ilmu serta teknologi kedokteran ma'u dan berkembang

    dengan pesat. Banyak alat dan fasilitas yang tersedia, dan memberikan bantuan yang sangat

    penting dalam mendiagnosis penyakit serta menilai perkembangan atau per'alanan penyakit. Saatini kita dengan mudah dapat mendiagnosis perdarahan di otak, atau keganasan di otak melalui

    pemeriksaan pencitraan. Kita 'uga dengan mudah dapat menentukan polineuropati danperkembangannya melalui pemeriksaan kelistrikan.

    2i samping kema'uan yang pesat ini, pemeriksaan fisik dan mental di sisi ran'ang (bedside)masih tetap memainkan peranan yang penting. Kita bahkan dapat meningkatkan kemampuan

    pemeriksaan di sisi ran'ang dengan bantuan alat teknologi yang canggih. Kita dapat

    memperta'am kemampuan pemeriksaan fisik dan mental dengan bantuan alat?alat canggih yangkita miliki.

    Sampai saat ini kita masih tetap dan harus memupuk kemampuan kita untuk melihat,

    mendengar, dan merasa, serta mengobser4asi keadaan pasien. 2engan pemeriksaan anamnesis,

    fisik dan mental yang cermat, kita dapat menentukan diagnosis, dan pemeriksaan penun'angyang dibutuhkan.

    Ana"nesis

    2alam memeriksa penyakit saraf, data riwayat penyakit merupakan hal yang penting.

    Seorang dokter tidak mungkin berkesempatan mengikuti penyakit se'ak dari mulanya. Biasanyapenderita datang ke dokter pada saat penyakit sedang berlangsung, bahkan kadang?kadang saat

    penyakitnya sudah sembuh dan keluhan yang dideritanya merupakan ge'ala sisa. Selain itu, ada

    'uga penyakit yang ge'alanya timbul pada waktu?waktu tertentuF 'adi, dalam bentuk serangan. 2iluar serangan, penderitanya berada dalam keadaan sehat. $ika penderita datang ke dokter di luar

    serangan, sulit bagi dokter untuk menegakkan diagnosis penyakitnya, kecuali dengan bantuanlaporan yang dikemukakan oleh penderita (anamnesis) dan orang yang menyaksikannya (allo?

    anamnesis).

    Tidak 'arang pula suatu penyakit mempunyai per'alanan tertentu. Jleh karena per'alanan

    penyakit sering mempunyai pola tertentu, maka dalam menegakkan diagnosis kita perlu

    menggali data per'alanan penyakit tersebut. Suatu kelainan fisik dapat disebabkan oleh

    bermacam penyakit. 2engan mengetahui per'alanan penyakit, kita dapat mendekati

    http://ningrumwahyuni.wordpress.com/category/med-papers/http://ningrumwahyuni.wordpress.com/category/med-papers/neuro/http://ningrumwahyuni.wordpress.com/category/med-papers/neuro/http://ningrumwahyuni.wordpress.com/category/med-papers/http://ningrumwahyuni.wordpress.com/category/med-papers/neuro/
  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    22/42

    diagnosisnya, dan pemeriksaan laboratorium yang tidak perlu dapat dihindari. Tidaklah

    berlebihan bila dikatakan bahwa! 5namnesis yang baik membawa kita menempuh setengah

    'alan ke ara diagnosa yang tepatQ.

    Antuk mendapatkan anamnesis yang baik dibutuhkan sikap pemeriksa yang sabar dan

    penuh perhatian, serta waktu yang cukup. Pengambilan anamnesis sebaiknya dilakukan di tempattersendiri, supaya tidak didengar orang lain. Biasanya pengambilan anamnesis mengikuti pola

    umum, yaitu!

    . Pasien dibiarkan secara bebas mengemukakan semua keluhan serta kelainan yang

    dideritanya.

    . Pemeriksa (dokter) membimbing pasien mengemukakan keluhannya atau kelainannyadengan 'alan menga'ukan pertanyaan tertu'u.

    Pengambilan anamnesa yang baik menggabungkan kedua cara tersebut diatas.

    Biasanya wawancara dengan pasien dimulai dengan menanyakan nama, umur, peker'aan,alamat. Kemudian ditanyakan keluhan utamanya, yaitu keluhan yang mendorong pasien datang

    berobat ke dokter. Pada tiap keluhan atau kelainan perlu ditelusuri!

    . Se'ak kapan mulai

    . Sifat serta beratnya

    . okasi serta pen'alarannya

    0. :ubungannya dengan waktu (pagi, siang, malam, sedang tidur, waktu haid, sehabis

    makan dan lain sebagainya)

    /. Keluhan lain yang ada hubungannya dengan keluhan tersebut

    =. Pengobatan sebelumnya dan bagaimana hasilnya

    %. 8aktor yang membuat keluhan lebih berat atau lebih ringan

    @. Per'alanan keluhan, apakah menetap, bertambah berat, bertambah ringan, datang dalam

    bentuk serangan, dan lain sebagainya

    Pada tiap penderita penyakit saraf harus pula di'a'aki kemungkinan adanya keluhan atau kelainandibawah ini dengan menga'ukan pertanyaan?pertanyaan berikut!

    . #yeri kepala ! 5pakah anda menderita sakit kepalaR Bagaimana sifatnya, dalam bentukserangan atau terus menerusR 2imana lokasinyaR 5pakah progresif, makin lama makin

    berat atau makin seringR 5pakah sampai mengganggu akti4itas sehari?hariR. Euntah ! 5pakah disertai rasa mual atau tidakR 5pakah muntah ini tiba?tiba, mendadak,

    seolah?olah isi perut dicampakkan keluar (proyektil)R

    .

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    23/42

    dengan perubahan sikapR 5pakah disertai rasa mual atau muntahR 5pakah disertai tinitus

    (telinga berdenging, berdesis)R

    0. Dangguan pemglihatan (4isus) ! 5pakah keta'aman penglihatan anda menurun pada satu

    atau kedua mataR 5pakah anda melihat dobel (diplopia)R

    /. Pendengaran ! 5dakah perubahan pada pendengaran andaR 5dakah tinitus (bunyiberdenging"berdesis pada telinga)R

    =. Saraf otak lainnya ! 5dakah gangguan pada penciuman, pengecapan, sali4asi

    (pengeluaran air ludah), lakrimasi (pengeluaran air mata), dan perasaan di wa'ahR

    5dakah kelemahan pada otot wa'ahR 5pakah bicara 'adi cadel dan peloR 5pakah suara

    anda berubah, 'adi serak, atau bindeng (disfonia), atau 'adi mengecil"hilang (afonia)R5pakah bicara 'adi cadel dan pelo (disartria)R 5pakah sulit menelan (disfagia)R

    %. 8ungsi luhur ! Bagaimana dengan memoriR 5pakah anda 'adi pelupaR 5pakah andamen'adi sukar mengemukakan isi pikiran anda (disfasia, afasia motorik) atau memahami

    pembicaraan orang lain (disfasia, afasia sensorik)R Bagaimana dengan kemampuanmembaca (aleksia)R 5pakah men'adi sulit membaca, dan memahami apa yang anda bacaRBagaimana dengan kemampuan menulis, apakah kemampuan menulis berubah, bentuk

    tulisan berubahR

    @. Kesadaran ! Pernahkah anda mendadak kehilangan kesadaran, tidak mengetahui apa yang

    ter'adi di sekitar andaR Pernahkah anda mendada merasa lemah dan seperti mau pingsan

    (sinkop)R

    -. Eotorik ! 5dakah bagian tubuh anda yang men'adi lemah, atau lumpuh (tangan, lengan,

    kaki, tungkai)R Bagaimana sifatnya, hilang?timbul, menetap atau berkurangR 5pakah

    gerakan anda men'adi tidak cekatanR 5dakah gerakan pada bagian tubuh atau ekstremitas

    badan yang abnormal dan tidak dapat anda kendalikan (khorea, tremor, tik)R

    &. Sensibilitas ! 5dakah perubahan atau gangguan perasaan pada bagian tubuh atauekstremitasR 5dakah rasa baal, semutan, seperti ditusuk, seperti dibakarR 2imana

    tempatnyaR 5dakah rasa tersebut men'alarR

    . Saraf otonom ! Bagaimana buang air kecil (miksi), buang air besar (defekasi), dan nafsuseks (libido) andaR 5dakah retensio atau inkontinesia urin atau al4iR

    Pe"eriksaan *isik

    Pe"eriksaan 6"u"

    o Sensorium (kesadaran)

    Tingkat kesadaran dibagi men'adi beberapa yaitu!

    o

    #ormal ! kompos mentis

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    24/42

    Somnolen ! ! Keadaan mengantuk. Kesadaran dapat pulih penuh bila

    dirangsang. Somnolen disebut 'uga sebagai letargi. Tingkat kesadaran ini

    ditandai oleh mudahnya pasien dibangungkan, mampu memberi 'awaban4erbal dan menangkis rangsang nyeri.

    Sopor (stupor) ! Kantuk yang dalam. Pasien masih dapat dibangunkandengan rangsang yang kuat, namun kesadarannya segera menurun lagi. 1a

    masih dapat mengikuti suruhan yang singkat dan masih terlihat gerakan

    spontan. 2engan rangsang nyeri pasien tidak dapat dibangunkansempurna. Ceaksi terhadap perintah tidak konsisten dan samar. Tidak

    dapat diperoleh 'awaban 4erbal dari pasien. Derak motorik untuk

    menangkis rangsang nyeri masih baik.

    Koma I ringan (semi?koma) ! Pada keadaan ini tidak ada respons terhadap

    rangsang 4erbal. Cefleks ( kornea, pupil dsb) masih baik. Derakan

    terutama timbul sebagai respons terhadap rangsang nyeri. Pasien tidakdapat dibangunkan.

    Koma (dalam atau komplit) ! Tidak ada gerakan spontan. Tidak ada'awaban sama sekali terhadap rangsang nyeri yang bagaimanapun

    kuatnya.

    o Skala Koma Dlasgow

    Antuk mengikuti perkembangan tingkat kesadaran dapat digunakan skala koma Dlasgow yang

    memperhatikan tanggapan (respon) penderita terhadap rangsang dan memberikan nilai pada

    respon tersebut. Tanggapan"respon penderita yang perlu diperhatikan adalah!

    Eembuka mata

    o

    Spontan 0

    Terhadap bicara

    2engan rangsang nyeri

    Tidak ada reaksi

    Cespon 4erbal (bicara)

    o

    Baik dan tidak ada disorientasi /

    Kacau (confusedQ) 0

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    25/42

    Tidak tepat

    Eengerang

    Tidak ada 'awaban

    Cespon motorik (gerakan)

    o

    Eenurut perintah =

    Eengetahui lokasi nyeri /

    Ceaksi menghindar 0

    Cefleks fleksi (dekortikasi)

    Cefleks ekstensi (deserebrasi)

    Tidak ada reaksi

    o Tekanan darah

    o 8rekuensi nadi

    o 8rekuensi nafas

    o Suhu

    Pe"eriksaan Neur$l$gis

    o Kepala dan eher

    ? Bentuk ! simetris atau asimetris

    ? 8ontanella ! tertutup atau tidak

    ? Transiluminasi

    o Cangsang meningeal

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    26/42

    ? Kaku kuduk ! Antuk memeriksa kaku kuduk dapat dilakukan sbb! Tangan pemeriksa

    ditempatkan dibawah kepala pasien yang sedang berbaring, kemudian kepala ditekukan (fleksi)

    dan diusahakan agar dagu mencapai dada. Selama penekukan diperhatikan adanya tahanan. Bilaterdapat kaku kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada. Kaku kuduk

    dapat bersifat ringan atau berat

    ? Kernig sign ! Pada pemeriksaan ini , pasien yang sedang berbaring difleksikan pahanya

    pada persendian panggul sampai membuat sudut -&H. Setelah itu tungkai bawah diekstensikanpada persendian lutut sampai membentuk sudut lebih dari /H terhadap paha. Bila teradapat

    tahanan dan rasa nyeri sebelum atau kurang dari sudut /H, maka dikatakan Kernig sign positif.

    ? Brud3inski 1 (Brud3inski>s neck sign)

    Pasien berbaring dalam sikap terlentang, dengan tangan yang ditempatkan dibawah kepala pasienyang sedang berbaring , tangan pemeriksa yang satu lagi sebaiknya ditempatkan didada pasien

    untuk mencegah diangkatnya badan kemudian kepala pasien difleksikan sehingga dagu

    menyentuh dada. Test ini adalah positif bila gerakan fleksi kepala disusul dengan gerakan fleksidi sendi lutut dan panggul kedua tungkai secara reflektorik.

    ? Brud3inski 11 (Brud3inski>s contralateral leg sign)

    Pasien berbaring terlentang. Tungkai yang akan dirangsang difleksikan pada sendi lutut,

    kemudian tungkai atas diekstensikan pada sendi panggul. Bila timbul gerakan secara reflektorik

    berupa fleksi tungkai kontralateral pada sendi lutut dan panggul ini menandakan test ini postif.

    ? asegue sign ! Antuk pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang berbaring lalu kedua

    tungkai diluruskan (diekstensikan), kemudian satu tungkai diangkat lurus, dibengkokkan (fleksi)

    persendian panggulnya. Tungkai yang satu lagi harus selalu berada dalam keadaan ekstensi(lurus). Pada keadaan normal dapat dicapai sudut %&H sebelum timbul rasa sakit dan tahanan. Bilasudah timbul rasa sakit dan tahanan sebelum mencapai %&H maka disebut tanda asegue positif.

    #amun pada pasien yang sudah lan'ut usianya diambil patokan =&H.

    o Saraf?saraf otak

    #er4us 1 (olfaktorius)

    ? 5nosmia adalah hilangnya daya penghiduan.

    ? :iposmia adalah bila daya ini kurang ta'am.

    ? :iperosmia adalah daya penghiduan yang terlalu peka.

    ? Parosmia adalah gangguan penghiduan bilamana tercium bau yang tidak sesuai misalnya

    minyak kayu putih tercium sebagai bau bawang goreng.

    ? Kakosmia adalah mempersepsi adanya bau busuk, padahal tidak ada.

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    27/42

    ? :alusinasi penciuman adalah bila tercium suatu modalitas olfaktorik tanpa adanya

    perangsangan maka kesadaran akan suatu 'enis bau ini

    o

    #er4us 11 (optikus)

    ? Ta'am penglihatan ! membandingkan keta'aman penglihatan pemeriksa dengan 'alanpasien disuruh melihat benda yang letaknya 'auh misal 'am didinding, membaca huruf di buku

    atau koran.

    ? apangan pandang ! Lang paling mudah adalah dengan munggunakan metode

    Konfrontasi dari 2onder. 2alam hal ini pasien duduk atau berdiri kurang lebih 'arak meterdengan pemeriksa, $ika kita hendak memeriksa mata kanan maka mata kiri pasien harus ditutup,

    misalnya dengan tangannya pemeriksa harus menutup mata kanannya. Kemudian pasien disuruh

    melihat terus pada mata kiri pemeriksa dan pemeriksa harus selalu melihat ke mata kanan pasien.Setelah pemeriksa menggerakkan 'ari tangannya dibidang pertengahan antara pemeriksa dan

    pasien dan gerakan dilakukan dari arah luar ke dalam. $ika pasien mulai melihat gerakan 'ari I

    'ari pemeriksa, ia harus memberitahu, dan hal ini dibandingkan dengan pemeriksa, apakah iapuntelah melihatnya. Bila sekiranya ada gangguan kampus penglihatan (4isual field) maka

    pemeriksa akan lebih dahulu melihat gerakan tersebut. Derakan 'ari tangan ini dilakukan dari

    semua 'urusan dan masing masing mata harus diperiksa.

    ? Eelihat warna

    ? Cefleks ancaman

    ? Cefleks pupil

    o

    #er4us 111 (okulomotorius)

    ? Pergerakan bola mata ke arah ! atas, atas dalam, atas luar, medial, bawah, bawah luar.

    ? 2iplopia (melihat kembar)

    ? Strabismus ('uling)

    ? #istagmus (gerakan bola mata diluar kemauan pasien)

    ? 6ksoftalmus (mata menon'ol keluar)

    ? Pupil ! lihat ukuran, bentuk dan kesamaan antara kiri dan kanan

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    28/42

    ? Cefleks pupil (refleks cahaya)

    Direk/langsung ! cahaya ditu'ukan seluruhnya kearah pupil. #ormal, akibat adanya cahaya maka

    pupil akan mengecil (miosis). Perhatikan 'uga apakah pupil segera miosis, dan apakah adapelebaran kembali yang tidak ter'adi dengan segera.

    Indirek/tidak langsung! refleks cahaya konsensuil. 9ahaya ditu'ukan pada satu pupil, dan

    perhatikan pupil sisi yang lain.

    ? Cima palpebra

    ? 2e4iasi kon'ugae

    o

    #er4us 1< (trochlearis)

    ? Pergerakan bola mata ke bawah dalam

    o

    #er4us < (trigeminus)

    ? Pemeriksaan motorik ! membuka dan menutup mulutF palpasi otot maseter dan temporalisF

    kekuatan gigitan.

    ? 9ara !

    .

    .

    .

    . pasien diminta merapatkan gigi sekuatnya, kemudian meraba E.

    masseter dan E. temporalis. #ormalnya kiri dan kanan kekuatan,

    besar dan tonus nya sama.

    . Pasien diminta membuka mulut dan memperhatikan apakah ada

    de4iasi rahang bawah, 'ika ada kelumpuhan maka dagu akanterdorong kesisi lesi. Sebagai pegangan diambil gigi seri atas dan

    bawah yang harus simetris.Bila terdapat parese disebelah kanan,

    rahang bawah tidak dapat digerakkan kesamping kiri. 9ara lain

    pasien diminta mempertahankan rahang bawahnya kesamping dankita beri tekanan untuk mengembalikan rahang bawah keposisi

    tengah.

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    29/42

    ? Pemeriksaan sensorik ! dengan kapas dan 'arum dapat diperiksa rasa nyeri dan suhu,

    kemudian lakukan pemeriksaan pada dahi, pipi dan rahang bawah.

    ? Cefleks kornea ! Kornea disentuh dengan kapas, bila normal pasien akan menutupmatanya atau menanyakan apakah pasien dapat merasakan.

    ? Cefleks masseter ! 2engan menempatkan satu 'ari pemeriksa melintang pada bagian

    tengah dagu, lalu pasien dalam keadaan mulut setengah membuka dipukul dengan Qhammer

    reflexQ normalnya didapatkan sedikit sa'a gerakan, malah kadang kadang tidak ada. Bila adagerakan hebat yaitu kontraksi E. masseter, E. temporalis, E. pterygoideus medialis yang

    menyebabkan mulut menutup ini disebut refleks meninggi.

    ? Cefleks bersin ! menggunakan kapas.

    o

    #er4us

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    30/42

    o

    #er4us

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    31/42

    o

    Pemeriksaan dengan tes kalori

    Bila telinga kiri didinginkan (diberi air dingin) timbul nystagmus kekanan. Bila telinga kiridipanaskan (diberi air panas) timbul nistagmus kekiri. #ystagmus ini disebut sesuai dengan

    fasenya yaitu ! fase cepat dan fase pelan, misalnya nystagmus kekiri berarti fase cepat kekiri.

    Bila ada gangguan keseimbangan maka perubahan temperatur dingin dan panas memberikan

    reaksi.

    o

    Pemeriksaan past pointing test

    Pasien diminta menyentuh u'ung 'ari pemeriksa dengan 'ari telun'uknya, kemudian dengan matatertutup pasien diminta untuk mengulangi. #ormalnya pasien harus dapat melakukannya.

    o

    Tes Comberg

    Pada pemeriksaan ini pasien berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lainnya. Tumitkaki yang satu berada didepan 'ari kaki yang lainnya, lengan dilipat pada dada dan mata

    kemudian ditutup. Jrang yang normal mampu berdiri dalam sikap Comberg yang diperta'am

    selama & detik atau lebih.

    o

    Stepping test

    Pasien disuruh ber'alan ditempat, dengan mata tertutup, sebanyak /& langkah dengan kecepatan

    seperti 'alan biasa. Selama test ini pasien diminta untuk berusaha agar tetap ditempat dan tidakberan'ak dari tempatnya selama test berlangsung. 2ikatakan abnormal bila kedudukan akhir

    pasien beran'ak lebih dari meter dari tempatnya semula, atau badan terputar lebih dari &

    dera'at.

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    32/42

    o

    #er4us 1U

    ? Pemeriksaan motorik ! disfagia, palatum molle, u4ula, disfonia, refleks muntah.

    9ara ! Pasien diminta untuk membuka mulut dan mengatakan huruf aQ. $ika ada gangguan

    maka otot stylopharyngeus tak dapat terangkat dan menyempit dan akibatnya rongga hidung danrongga mulut masih berhubungan sehingga bocor. $adi pada saat mengucapkan huruf aQ dinding

    pharyn; terangkat sedang yang lumpuh tertinggal, dan tampak u4ula tidak simetris tetapi tampak

    miring tertarik kesisi yang sehat

    9ara ! Pemeriksa menggoreskan atau meraba pada dinding pharyn; kanan dan kiri dan bila adagangguan sensibilitas maka tidak ter'adi refleks muntah.

    ? Pemeriksaan sensorik ! pengecapan " belakang lidah

    o

    #er4us U

    Pemeriksaan bersamaan dengan ner4us 1U.

    o

    #er4us U1

    ? Eemeriksa tonus m. sternocleidomastoideus ! 2engan menekan pundak pasien dan pasiendiminta untuk mengangkat pundaknya.

    ? Eemeriksa tonus m. trape3ius ! Pasien diminta untuk menoleh kekanan dan kekiri dan

    ditahan oleh pemeriksa , kemudian dilihat dan diraba tonus dari m. sternocleidomastoideus.

    o

    #er4us U11

    2engan adanya gangguan pergerakan lidah, maka perkataan?perkataan tidak dapat diucapkan

    dengan baik, hal demikian disebut! dysarthria. 2alam keadaan diam lidah tidak simetris,biasanya tergeser kedaerah lumpuh karena tonus disini menurun. Bila lidah di'ulurkan maka

    lidah akan membelok kesisi yang sakit. Eelihat apakah ada atrofi atau fasikulasi pada otot lidah.

    Kekuatan otot lidah dapat diperiksa dengan menekan lidah kesamping pada pipi dan

    dibandingkan kekuatannya pada kedua sisi pipi.

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    33/42

    Pe"eriksaan sis%e" "$%$rik

    Pemeriksaan sistim motorik sebaiknya dilakukan dengan urutan urutan tertentu untuk men'amin

    kelengkapan dan ketelitian pemeriksaan.

    o Pengamatan

    ? Daya ber'alan dan tingkah laku.

    ? Simetri tubuh dan ektremitas.

    ? Kelumpuhan badan dan anggota gerak, dll.

    o Derakan 4olunter

    Lang diperiksa adalah gerakan pasien atas permintaan pemeriksa, misalnya!

    ? Eengangkat kedua tangan pada sendi bahu.

    ? 8leksi dan ekstensi artikulus kubiti.

    ? Eengepal dan membuka 'ari?'ari tangan.

    ? Eengangkat kedua tungkai pada sendi panggul.

    ? 8leksi dan ekstensi artikulus genu.

    ? Plantar fleksi dan dorso fleksi kaki.

    ? Derakan 'ari? 'ari kaki.

    o Palpasi otot

    ? Pengukuran besar otot.

    ? #yeri tekan.

    ? Kontraktur.

    ? Konsistensi (kekenyalan).

    ? Konsistensi otot yang meningkat terdapat pada!

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    34/42

    o

    Spasmus otot akibat iritasi radi; saraf spinalis, misal! meningitis, :#P

    Kelumpuhan 'enis AE# (spastisitas)

    Dangguan AE# ekstrapiramidal (rigiditas)

    Kontraktur otot

    ? Konsistensi otot yang menurun terdapat pada

    o

    Kelumpuhan 'enis E# akibat dener4asi otot.

    Kelumpuhan 'enis E# akibat lesi di motor end plateQ

    o Perkusi otot

    ? #ormal ! otot yang diperkusi akan berkontraksi yang bersifat setempat dan berlangsung

    hanya atau detik sa'a.

    ? Eiodema ! penimbunan se'enak tempat yang telah diperkusi (biasanya terdapat pada

    pasien mi;edema, pasien dengan gi3i buruk).

    ? Eiotonik ! tempat yang diperkusi men'adi cekung untuk beberapa detik oleh karena

    kontraksi otot yang bersangkutan lebih lama dari pada biasa.

    o Tonus otot

    ? Pasien diminta melemaskan ekstremitas yang hendak diperiksa kemudian ekstremitas

    tersebut kita gerak?gerakkan fleksi dan ekstensi pada sendi siku dan lutut. Pada orang normal

    terdapat tahanan yang wa'ar.

    ? 8laccid ! tidak ada tahanan sama sekali (di'umpai pada kelumpuhan E#).

    ? :ipotoni ! tahanan berkurang.

    ? Spastik ! tahanan meningkat dan terdapat pada awal gerakan, ini di'umpai pada

    kelumpuhan AE#.

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    35/42

    ? Cigid ! tahanan kuat terus menerus selama gerakan misalnya pada Parkinson.

    o Kekuatan otot

    ? Pemeriksaan ini menilai kekuatan otot, untuk memeriksa kekuatan otot ada dua cara!

    o

    Pasien disuruh menggerakkan bagian ekstremitas atau badannya danpemeriksa menahan gerakan ini.

    Pemeriksa menggerakkan bagian ekstremitas atau badan pasien dan iadisuruh menahan.

    ? 9ara menilai kekuatan otot!

    o

    & ! Tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot, lumpuh total.

    ! Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan gerakan pada

    persendiaan yang harus digerakkan oleh otot tersebut.

    ! 2idapatkan gerakan,tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gayaberat (gra4itasi).

    ! 2apat mengadakan gerakan melawan gaya berat.

    0 ! 2isamping dapat melawan gaya berat ia dapat pula mengatasi sedikit

    tahanan yang diberikan.

    / ! Tidak ada kelumpuhan (normal)

    Sis%e" sensiili%as

    o 6ksteroseptif ! terdiri atas rasa nyeri, rasa suhu dan rasa raba.

    Casa nyeri bisa dibangkitkan dengan berbagai cara, misalnya dengan menusuk menggunakan'arum, memukul dengan benda tumpul, merangsang dengan api atau hawa yang sangat dingin

    dan 'uga dengan berbagai larutan kimia.

    Casa suhu diperiksa dengan menggunakan tabung reaksi yang diisi dengan air es untuk rasa

    dingin, dan untuk rasa panas dengan air panas. Penderita disuruh mengatakan dinginataupanasbila dirangsang dengan tabung reaksi yang berisi air dingin atau air panas. Antuk memeriksa rasa

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    36/42

    dingin dapat digunakan air yang bersuhu sekitar &?& H9, dan untuk yang panas bersuhu 0&?/&

    H9. Suhu yang kurang dari / H9 dan yang lebih tinggi dari /& H9 dapat menimbulkan rasa?nyeri.

    Casa raba dapat dirangsang dengan menggunakan sepotong kapas, kertas atau kain dan u'ungnyadiusahakan sekecil mungkin. :indarkan adanya tekanan atau pembangkitan rasa nyeri. Periksa

    seluruh tubuh dan bandingkan bagian?bagian yang simetris.

    o Proprioseptif ! rasa raba dalam (rasa gerak, rasa posisi"sikap, rasa getar dan rasa

    tekanan)

    Casa gerak ! pegang u'ung 'ari 'empol kaki pasien dengan 'ari telun'uk dan 'empol 'ari tangan

    pemeriksa dan gerakkan keatas kebawah maupun kesamping kanan dan kiri, kemudian pasien

    diminta untuk men'awab posisi ibu 'ari 'empol nya berada diatas atau dibawah atau disampingkanan"kiri.

    Casa sikap ! Tempatkan salah satu lengan"tungkai pasien pada suatu posisi tertentu, kemudiansuruh pasien untuk menghalangi pada lengan dan tungkai. Perintahkan untuk menyentuh dengan

    u'ung u'ung telun'uk kanan, u'ung 'ari kelingking kiri dsb.

    Casa getar ! Darpu tala digetarkan dulu"diketuk pada me'a atau benda keras lalu letakkan diatas

    u'ung ibu 'ari kaki pasien dan mintalah pasien men'awab untuk merasakan ada getaran atau tidak

    dari garputala tersebut.

    o 2iskriminatif ! daya untuk mengenal bentuk"ukuranF daya untuk mengenal

    "mengetahui berat sesuatu benda dsb.

    Casa gramestesia ! untuk mengenal angka, aksara, bentuk yang digoreskan diatas kulit pasien,

    misalnya ditelapak tangan pasien.

    Casa barognosia ! untuk mengenal berat suatu benda.

    Casa topognosia ! untuk mengenal tempat pada tubuhnya yang disentuh pasien.

    Re)leks

    o Cefleks fisiologis

    ? Biseps

    Stimulus ! ketokan pada 'ari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m. biseps brachii,posisi lengan setengah ditekuk pada sendi siku.

    Cespons ! fleksi lengan pada sendi siku.

    5fferent ! n. musculucutaneus (9/?=)

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    37/42

    6fferenst ! idem

    ? Triseps

    Stimulus ! ketukan pada tendon otot triseps brachii, posisi lengan fleksi pada sendi siku dan

    sedikit pronasi.

    Cespons ! e;tensi lengan bawah disendi siku

    5fferent ! n. radialis (9 =?%?@)

    6fferenst ! idem

    ? KP

    Stimulus ! ketukan pada tendon patella

    Cespons ! ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m. uadriceps emoris.

    6fferent ! n. femoralis ( ??0)

    5fferent ! idem

    ? !P

    Stimulus ! ketukan pada tendon achilles

    Cespons ! plantar fleksi kaki karena kontraksi m. gastrocnemius

    6fferent ! n. tibialis ( . /?S, ? )

    5fferent ! idem

    ? Periosto"radialis

    Stimulus ! ketukan pada periosteum u'ung distal os radii, posisi lengan setengah fleksi dansedikit pronasi

    Cespons ! fleksi lengan bawah di sendi siku dan supinasi karena kontraksi m. brachioradialis

    5fferent ! n. radialis (9 /?=)

    6fferenst ! idem

    ? Periosto"ulnaris

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    38/42

    Stimulus ! ketukan pada periosteum proc. styloigeus ulnea, posisi lengan setengah fleksi V

    antara pronasi I supinasi.

    Cespons ! pronasi tangan akibat kontraksi m. pronator uadratus

    5fferent ! n. ulnaris (9@?T)

    6fferent ! idem

    o Cefleks patologis

    ? Ba#inski

    Stimulus ! penggoresan telapak kaki bagian lateral dari posterior ke anterior.

    Cespons ! ekstensi ibu 'ari kaki dan pengembangan (fanning) 'ari I 'ari kaki.

    ? $haddock

    Stimulus ! penggoresan kulit dorsum pedis bagian lateral, sekitar malleolus lateralis dari

    posterior ke anterior.

    Cespons ! seperti babinski

    ? %ppenheim

    Stimulus ! pengurutan crista anterior tibiae dari proksimal ke distal

    Cespons ! seperti babinski

    ? &ordon

    Stimulus ! penekanan betis secara keras

    Cespons ! seperti babinski

    ? Schaeffer

    Stimulus ! memencet tendon achilles secara keras

    Cespons ! seperti babinski

    ? &onda

    Stimulus ! penekukan ( planta fleksi) maksimal 'ari kaki keempat

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    39/42

    Cespons ! seperti babinski

    ? 'offman

    Stimulus ! goresan pada kuku 'ari tengah pasien

    Cespons ! ibu 'ari, telun'uk dan 'ari I 'ari lainnya berefleksi

    ? Tromner

    Stimulus ! colekan pada u'ung 'ari tengah pasien

    Cespons ! seperti :offman

    K$$rdinasi

    Termasuk dalam pemeriksaan koordinasi !

    ? enggang

    ? Bicara ! berbicara spontan, pemahaman, mengulang, menamai.

    ? Eenulis ! mikrografia pada Parkinson>s disease

    ? Percobaan apraksia ! ketidakmampuan dalam melakukan tindakan yang terampil !mengancing ba'u, menyisir rambut, dan mengikat tali sepatu

    ? Eimik

    ? Tes telun'uk ! pasien merentangkan kedua lengannya ke samping sambil menutup mata.

    alu mempertemukan 'ari?'arinya di tengah badan.

    ? Tes telun'uk?hidung ! pasien menun'uk telun'uk pemeriksa, lalu menun'uk hidungnya.

    ? 2isdiadokokinesis ! kemampuan melakukan gerakan yang bergantian secara cepat dan

    teratur.

    ? Tes tumit?lutut ! pasien berbaring dan kedua tungkai diluruskan, lalu pasien menempatkan

    tumit pada lutut kaki yang lain.

    (ege%a%i)

    Pemeriksaan 4egetatif !

    ?

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    40/42

    ? Sudomotorik ! berkeringat

    ? Pilo?erektor ! merinding W tangan pemeriksa setelah memegang es, lalu memegang pasien

    ? Eiksi

    ? 2efekasi

    ? Potensi libido

    (er%era

    Bentuk, scoliosis, hiperlordosis, kifosis

    Tanda5%anda &erangsangan radikuler

    .

    . aseue ! kaki difleksikan pada sendi panggul dengan sendi lutut tetap ekstensiW tahanan dengan sudut X =&H

    . 9ross aseue ! lakukan tes aseue, nyeri pada kaki yang berlawanan

    . Patrick

    0. 9ontra?Patrick

    Ge#ala5ge#ala !ereellar

    .

    . 5taksia ! gangguan gerakan 'alan yang tidak teratur oleh karena impulsproprioseptif tidak dapat diintegrasikan (gangguan koordinasi gerakan).

    . 2isartria ! gangguan kata?kata.

    . Tremor ! intention tremor! iregular, bertambah kasar bila tangan menu'u suatu

    arah atau sasaran.

    0. #istagmus ! tes kalori

    /. 8enomena Cebound ! tidak mampu menghentikan gerakan tepat pada waktunya.Penderita memfleksikan tangan dan disuruh menahan tahanan oleh pemeriksa,

    lalu pemeriksa melepaskan tangannya dengan tiba?tiba W ditahan oleh otot?otot

    triseps W normal.

    =.

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    41/42

    Ge#ala5ge#ala eks%ra&ira"idal

    .

    . Tremor ! resting tremor"Parkinson tremor

    . Cigiditas ! hipertonus otot?otot

    . Bradikinesia ! gerakan melambat

    *ungsi Lu+ur

    .

    . Kesadaran kualitatif

    . 1ngatan baru

    . 1ngatan lama

    0. Jrientasi ! diri, tempat, waktu, situasi

    /. 1nteligensia ! normal, terganggu

    =. 2aya pertimbangan ! baik, kurang

    %. Ceaksi emosi ! normal, terganggu

    @. 5fasia ! gangguan berbahasa (gangguan dalam memproduksi atau memahami

    bahasa)

    ? 6kspresif ! motorik, area Brocca

    ? Ceseptif ! area ernicke

    -. 5gnosia ! ketidakmampuan mengenali benda?benda yang telah dikenali sebelumnya.

    ? 5gnosia 4isual ! tidak mampu mengenali ob'ek secara 4isual

    ? 5gnosia 'ari ! ketidakmampuan mengidentifikasi 'arinya atau 'ari orang lain Y pasien

    menutup mata, pemeriksa memegang salah satu 'ari pasien, dan pasien membuka mata danmenun'ukkan 'ari yang diraba tadi.

    &. 5kalkulia ! ketidakmampuan berhitung

  • 5/25/2018 Status Pemeriksaan Neurologi

    42/42

    . 2isorientasi kanan?kiri