state base management sebagai dna sistem pengelolaan sda demi menjaga kelestarian alam untuk...

37
STATE BASED MANAGEMENT SEBAGAI DNA SISTEM PENGELOLAAN SDA DEMI MENJAGA KELESTARIAN ALAM UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Diikutkan pada lomba Karya Tulis Ekonomi Islam Disusun oleh : Nida Afifah (0807103) PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2011

Upload: nidathea

Post on 27-Jul-2015

192 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

STATE BASED MANAGEMENT SEBAGAI DNA SISTEM PENGELOLAAN

SDA DEMI MENJAGA KELESTARIAN ALAM UNTUK KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

Diikutkan pada lomba Karya Tulis Ekonomi Islam

Disusun oleh :Nida Afifah (0807103)

PENDIDIKAN EKONOMI DAN KOPERASI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2011

Page 2: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH EKONOMI SYARIAH

Judul:

STATE BASE MANAGEMENT SEBAGAI DNA SISTEM PENGELOLAAN SDA DEMI MENJAGA

KELESTARIAN ALAM UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Disusun Oleh:

NIDA AFIFAH

NIM. 0807103

Page 3: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

KATA PENGANTARBismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT. Yang telah

menganugerahkan ni’matnya kepada kita bersama. Sholawat dan salam semoga

dilimpahkan kepada Rosul pilihan Muhammad SAW. keluarga dan sahabatnya

serta penerus risalahnya sampai akhir zaman.

Selanjutnya ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada panitia

TEMILNAS X FOSSEI 2011 selaku pelaksana LOMBA KARYA TULIS

EKONOMI ISLAM yang telah membuka kesempatan bagi kami untuk ikut

berpartisipasi dan menyampaikan aspirasi melalui makalah ini dalam kompetisi

yang diselenggarakan. Tak lupa terimakasih pula dihaturkan kepada seluruh

pihak-pihak yang ikut membantu selesainya penulisan makalah ini.

Akhirnya kepada Allah SWT. kami panjatkan semoga makalah ini bisa

memiliki makna dan memberi manfaat bagi kita bersama. Amiien.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis,

i

Page 4: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

DAFTAR ISI

ContentsKATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

RINGKASAN MAKALAH............................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A. Latar belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan................................................................................ 4

BAB II TELAAH PUSTAKA.......................................................................... 5

2.1. Gambaran Umum State Based Management......................................... 5

2.2. Gambaran Umum Mengenai DNA dalam Aspek Ekonomi.................. 5

2.3. Gambaran Umum Mengenai Sumber Daya Alam................................. 6

2.4 Gambaran Umum Mengenai Kesejahteraan Masyarakat................... 6

BAB III METODE PENULISAN.................................................................... 7

3.1 Jenis Penelitian................................................................................. 7

3.2 Prosedur Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data.................... 7

BAB IV PEMBAHASAN................................................................................ 9

Analisis SWOT............................................................................................. 17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 19

5.1 Simpulan................................................................................................. 19

5.2 Saran....................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 21

ii

Page 5: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

iii

Page 6: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

RINGKASAN MAKALAH

State base management ialah pengelolaan yang dilakukan oleh manajemen

pemerintah, dimana dalam proses pengelolaan pemerintah memiliki peran inti dan

fungsi central di dalamnya.

Pengelolaan sumber daya alam, yaitu pemanfaatan sumber daya yang ada di alam

dalam wilayah kekuasaan Negara, berdasarkan UUD 1945 pasal 33 untuk

sepenuhnya digunakan demi kesejahteraan rakyat.

DNA merupakan inti dari organ, DNA memiliki empat basa yaitu juga terdiri dari

kromosom yang merupakan pembentuk karakter dari orang seorang yang

terhubungkan dengan orangtuanya (family) dan diwariskan kepada generasi

berikutnya.

Melalui SBM yang kita umpamakan sebagai DNA menjadikan Pengelolaan SDA

sebagai makhluk yang dipengaruhi, sehingga, SBM menjadi inti yang seharusnya

tidak boleh terlepas dari pengelolaa SDA tersebut.

Ketika ingin pencapaian pengeloloaan SDA mencapai target kesejahteraan, tentu

sangat diperlukan DNA yaitu SBM (State base management) yang baik pula

adanya.

DNA yang baik akan menghasilkan pengelolaan yang baik pula, pengelolaan

SDA yg baik juga berpengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat.

Contoh real nya, jika kita modelkan bahwa pengelolaan SDA oleh pemerintah jika

dibanding dengan Pengelolaan yang tidak oleh pemerintah, adalah sebagai

berikut;

NO SBM NON SBM1 Keuntungan wajar Keuntungan tidak wajar (serakah

demi laba)2. Menyesuaikan harga

kemampuan rakyatMenyesuaikan dengan hasrat pribadi. (untung besar sebagai

target)3 Pengelolaan sesuai

kebutuhan masyarakatPengelolaan sebanyak-banyaknya

demi keuntungan perusahaan pribadi4 Menguntungkan Merugikan masyarakat

iv

Page 7: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

masyarakat

Tidak ada yang tidak mungkin selama tujuan yang kita tuju adalah mulia

yaitu sejahteranya masyarakat. Segala hal dapat menjadi efektif dan efisien jika

dikelola dengan baik dan sesuai untuk mendapat hasil maksimal yang diharap.

Belajar dari masa lalu (Sejarah perekonomian Islam yang diakui sukses)

juga merupakan salah satu jalan mencari solusi, dalam menjadikan kehidupan

ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

v

Page 8: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perekonomian dunia kian hari semakin menunjukan kelemahannya untuk menjaga

sebuah kestabilan

Krisis ekonomi yang diakui terdahsyat kemarin di dalam bisnis amerika berawal

sekitar Juli 2007 ketika kepercayaan diri dalam nilai securitized mortgage hilang

dari investor di Amerika Serikat yang menyebabkan krisis likuiditas. Ini terjadi

Karena kaum kapitalis terlalu percaya diri akan kemampuan mereka

memgumpulkan capital yang sarat akan cerminan keserakahan semata. Hingga

pada akhirnya, kegagalan sebagai jawaban, karena memang mereka para kaum

kapitalis tidak pernah peduli arti sebuah kesejahteraan bagi seluruh penduduk,

hingga hal tersebutlah yan g justru menghancurkan mereka, kenapa?

Ketidaksejahteraan menyebabkan ketidak mampuan, karena harta dalam

kapitalisme hanya dimiliki oleh orang yang juga berharta, karena uang untuk

uang. Contohnya saja Kesenjangan kehidupan antara kaum kapitalisme dan rakyat

biasa, dimana kaum kapitalisme dengan senjata privatisasi lahan sebanyak-

banyaknyaa membangun ribuan rumah mewah untuk kemudian mereka nikmati

sendiri, tanpa adanya peduli pada rakyat yang tidak memiliki rumah, inikah

sebuah kesejahteraan?,

Hutan adalah sebagai organ pernafasan bumi,agar bumi tetap bertahan juga

menjadi barang rebutan untuk dimiliki dan dibotaki demi lahan, inilah bukti tidak

akan pernah ada kesejahteraan dalam kapitalisme.

Masalah dasar, awal dari segala bentuk kehancuran dalam proses pemberdayaan

sumber daya alam berikut pemanfaatannya, adalah berlakunya privatisasi. Dimana

pemerintah akan lepas tanggung jawab dalam pegelolaan sumber dya yang

seharusnya dikelolanya.

Privatisasi merupakan bagian utama program penyesuaian struktural yang dilahirkan di Washington pada tahun 1980. Privatisasi selalu menjadi agenda globalisasi dan liberalisasi ekonomi yang diusung oleh IMF, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), AS dan negara-negara kapitalis lainnya, serta para

1

Page 9: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

investor. Tujuannya, kesinambungan penjajahan kapitalis terhadap negara-negara berkembang dan negara-negara miskin.

http://bataviase.co.id/node/510257

dari pernyataan di atas dapat kita simak bahwa, privatisasi merupakan alat yang

ampuh menjadiikan Negara-negara berkembang kembali menjadi Negara-negara

terjajah secara terhormat.

Pada situs http://gumelar.com/artikel/csr4.htm disebutkan bahwa direktur Pusat

Penelitian Hutan Tropis Universitas Mulawarman (PPHT Unmul),

Chandradewana Boer, yang sebagian lahan hutan penelitiannya diserobot oleh

pemilik kuasa pertambangan (KP), mengeluarkan pernyataan “Kami tak sanggup

menghentikan kerakusan ini...”. Tak kurang Gubernur Kaltim, Awang Faroek

Ishak pun merasa malu dengan keberadaan 1.180 kuasa pertambangan dan 32 izin

usaha pertambangan batu bara di wilayahnya.

Dari sekian banyak fakta yang ada kita masih pula dapat menyaksikan,

Keserakahan kaum kapitalis hanya menguntungkan pribadi mereka, dan

sebaliknya, apa jadinya dengan negeri kita?

Berdasarkan UUD 1945 pasa 33 ayat 2 dan 3 disebutkan bahwa;

Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai

hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai

oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Dari pasal di atas jelas kiranya wewenang dan kewajiban pwmerintah dalam hal

pengelolaan SDA milik nnegara sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat.

Kerugian nyata di depan mata, kesengsaraan pun merajalela, contoh nyata hasil

karya privatisasi , Lumpur lapindo sebagai ciri keserakahan, ketidak mampuan

rakyat mencukupi kebutuhan dasar hidupnya karena harga barang kebutuhan tidak

lagi berazazkan kesejahteraan masyarakat tapi berazazkan Laba semata untuk

para kapitalis, sedangkan untuk urusan kerugian pemerintah yang menanggung,

rakyat yang mederita. Tragis tapi inilah fakta.

2

Page 10: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

Gambar 1; Bencana akibat kelalaian perusahaan kapitalis

(Lumpur Lapindo)

Gambar 2

Gundulnya hutan (http://gumelar.com/artikel/csr4.htm )

Sangat berbeda dengan apa yang terjadi kemakmuran yang terjadi di zaman

kekhilafahan Umar bin Khattab. Umar pernah mengutus Muadz untuk memungut

zakat dari penduduk Yaman, kemudian memerintahkan untuk membagikannya

kembali kepada penduduk yang berhak di wilayah Yaman tersebut. Namun,

ternyata Muadz harus menyerahkan zakat yang dipungut dari penduduk Yaman ke

kas Baitul Mal (di Madinah), karena Muadz sudah tidak menjumpai lagi ada

penduduk yang miskin di wilayah Yaman tersebut. Kenapa demikian? Karena saat

itu sumber daya alam benar-benar diolah demi kepentingan rakyat, nilai materi

adalah kedua setelah nilai kesejahteraan dirasakan oleh seluruh rakyat. Satu hal

yang benar-benar ada dan diperhatikan pada masa ini adalah pengelolaan sumber

3

Page 11: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

daya alam yang dijadikan focus pemerintah dalam peningkatan ekonomi rakyat

dan pada proses pensejahteraannya.

Demikian latar belakang penulis menyusun makalah ini, yang berjudul State Base

Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian

Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

B. Rumusan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan, agar tidak terlalu melebar, perlu pada makalah

ini kami tentukan rumusan-rumusan masalah. Diantaranya;

1. Apa itu State base management, dari model apa SBM itu diturunkan, dan

diambil contoh?

2. Seperti apakah State Base Management sebagai DNA dalam Pengelolaan

SDA?

3. Apa keuntungan dari proses tersebut?

4. Bagaimana analisa SWOT dalam hal ini?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan pengertian dan konsep state base management

2. Menjelaskan State based sbagai DNA dalam pengelolaan

3. Menjelaskan keuntungan dari proses menjadikan State based management

sbagai DNA dalam pengelolaan SDA

4. Menjelaskan analisa SWOT nya.

4

Page 12: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

BAB IITELAAH PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum State Based Management

state based management merupakan pengelolaan kepemilikan umum oleh negara

(www.mit-itb.blogspot.com )

State based Management yaitu negara memegang kendali lebih besar terhadap

pengelolaan sumberdaya alam dan menempatkan barang tambang sebagai

komoditas yang bernilai strategis, yang tidak bisa diobral sedemikian murah oleh

siapa saja.

2.2. Gambaran Umum Mengenai DNA dalam Aspek Ekonomi

Mengutip dari tulisan Murasa Sarkani putra Dosen EkonomikaIslami UIN Syarif

hidayatullah, yang berjudul Ruang Lingkup Ekonomi Syariah: Tinjauan Teori dan

Praktik di Indonesia; beliau mengkiaskan mengenai DNA-artificial chromosom

dalam ekonomi (disingkat dengan <DNA-ace>).

Dalam tubuh manusia ada terdapat asam nukleat. Ia adalah makromolekul

dengan berat molekul tinggi. Senyawa ini, yang memungkinkan informasi genetik

disimpan dalam sel hidup dan diwariskan ke generasi-generasi berikutnya, disebut

juga biomolekul. Ada dua kategori asam nukleat yaitu: asam ribonukleat (RNA)

dan asam deoksiribonukleat (DNA). DNA memiliki empat basa dengan empat,

basa inilah yang membentuk karakter dari informasi genetik yang disebut

chromosom. Khromosom berjumlah 46 jenis:[23 jenis jantan (XY) dan 23 jenis

betina (XX)] . Ia pembentuk karakter dari orang seorang yang terhubungkan

dengan orangtuanya (family) dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Hal diatas menjadi landasan pengambilan judul dimana DNA merupakan hal yang

memegang peran untuk perbaikan masa mendatang.

5

Page 13: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

2.3. Gambaran Umum Mengenai Sumber Daya Alam

Sumber daya alam terbagi dua, yaitu SDA yang tidak dapat diperbaharui

(unrenewable) dan yang dapat diperbaharui (renewable).

(http://wisnusudibjo.wordpress.com )

Sumber daya dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok ,yaitu:

1. kelompok stok : Sumber daya yang dianggap memiliki cadangan yang

terbatas sehinggaeksploitasi terhadap sumber daya tersebut akan

menghabiskan cadangan sumber daya.

2. Kelompok “flows” (alur) : sumber daya ini jumlah kuantitas fisik dari

sumber daya berubah sepanjang waktu/ dapat diperbaharui (renewable)

2.4 Gambaran Umum Mengenai Kesejahteraan Masyarakat

Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia

di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan

damai.Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.

Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan),

seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial. (www.wikipedia.com )

Dalam ekonomi untuk mencapai kesejahteraan manusia ekonomi akan cenderung

untuk selalu memenuhi kebutuhannya dengan prinsip ekonomi yang bernilaikan

efisiensi dan efektifitas. Begitu pula dalam hal pemenuhan kebutuhan sumber

daya alam, semakin berhasilnya pemerintah menekan harga dan memaksimalkan

keuntungan rakyat dalam pemenuhan kebutuhan olahan SDA nya, semakin besar

pula keuntungan yang akan rakyat dapatkan.

6

Page 14: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

BAB IIIMETODE PENULISAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan hal yang diteliti, maka penulis menggunakan jenis penelitian

deskriptif analitik. Menurut Winarno Surakhmad (1998:140) mengemukakan

bahwa metode deskriptif adalah suatu cara penelitian yang tertuju pada

pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah aktual.

Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisa. Dalam penulisan ini masalah aktual yang dimaksud adalah persoalan

pesatnya perkembangan industri lokal namun belum ditunjang dengan

entrepreneur yang professional dan inkubator bisnis yang memadai sebagai

upaya mendongkrak produk lokal di era CAFTA yang kini sedang berlangsung.

Dari penulisan karya tulis ini dimaksudkan untuk mengungkap

permasalahan mengenai pencapaian kesejahteraan rakyat melalui pengelolaan

SDA yang seharusnya dikelola oleh pemerintah, namun pada kenyataannya

sumber daya alam milik Negara sudah tidak sepenuhnya sikuasai pemerintah,

bahkan untuk mengatur pengelolaannyapun hanya sedikit saja pemerintah diberi

keleluasaan.

3.2 Prosedur Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

Metode penulisan merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan

terhadap berbagai masalah penelitian. Metode diperlukan agar tujuan penulisan

dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, untuk memperoleh

hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat.

Penulisan karya tulis ini banyak membutuhkan data dari berbagai sumber.

Data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengenali masalah yang

muncul dan menggunakannya untuk membantu melahirkan ide-ide kreatif untuk

mampu memecahkan permasalahan yang telah diangkat. Tentunya data yang

7

Page 15: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

dikumpulkan bersifat akurat dan terpercaya.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini

adalah melalui instrumen sebagai berikut :

1. Dokumentasi

Penulis mengumpulkan data dari berbagai macam literatur antara lain

buku, majalah, laporan penelitian, peraturan-peraturan dan sumber informasi

lainnya yang mendukung penulisan ini.

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data yang berhubungan

dengan teori-teori yang ada kaitanya dengan variabel yang diteliti melalui sumber

bacaan, yang dapat menunjang terhadap penulisan malakah ini.

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penulisan ini adalah

buku, media internet dan alat pengumpulan data lainnya yang disesuaikan dengan

sumber data dan jenis data yang ingin diketahui. Sumber data yang banyak

didapatkan dalam penyusunan penulisan ini adalah sumber data sekunder yang

diperoleh dari buku, surat kabar, internet dan sumber-sumber lainnya yang relevan

dengan permasalahan yang diangkat.

Data-data yang telah terkumpul dianalisis dengan membandingkan

berbagai literatur dengan realita yang terjadi, kemudian dirumuskan sehingga

menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dijadikan solusi berupa gagasan

kreatif yang bersumber dari pemikiran, teori yang mendukung dan tekad untuk

memberikan solusi dalam pengelolaan SDA dengan konsep State Base

Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian

Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

8

Page 16: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

BAB IVPEMBAHASAN

Realitas hidup dan kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan

lingkungannya, karena hal tersebut merupakan hubungan mutualisme dalam

tatanan keseimbangan alam dan kehidupannya (Balancing Ecosystem). Sumber

daya alam terbagi dua, yaitu SDA yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable)

dan yang dapat diperbaharui (renewable). Keanekaragaman hayati termasuk ke

dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Potensi sumber daya alam

hayati tersebut bervariasi, bergantung pada letak suatu kawasan dan kondisinya.

Pengertian istilah sumber daya alam hayati cukup luas, yakni mencakup sumber

daya alam hayati, tumbuhan, hewan, bentang alam (landscape). Indonesia

memiliki keanekaragaman sumber daya alam hayati yang berlimpah sehingga

dikenal sebagai negara Megabiodiversity. Keanekaragaman hayati di Indonesia

merupakan yang terbanyak kedua di seluruh dunia.

Dalam buku Ekonomi sumber daya Alam dan Lingkungan hak kepemilikan

terhadap SDA umumnya terdiri dari (Gibb and Bromley, 1989):

1. State property dimana klaim kepemilikan di tangan pemerintah

2. Private property dimana klaim pemilikan berada pada individu atau

kelompok usaha

3. Common property atau Communal property dimana individu atau

kelompok memiliki klaim atas sumber daya yang dikelola bersama

Dari ketiga hak kepemlikan diatas terdapat pertimbangan mengenai tipe-tipe

kombinasi dalam pengelolaan sumber daya, yaitu:

Tipe 1, tipe dimana hak pemilikan berada pada komunal atau Negara dengan

akses yang terbatas. Tipe ini memungkinkan pengelolaaan SDA yang lestari

Tipe 2, tipe dimana sumber daya yang dimiliki secara individual (privat) dengan j

akses yang terbatas.tipe ini karakteristik hak pemilikan terdefinisikan dengan jelas

dan pemanfaatan yang berlebihan bisa dihindari

Tipe 3, merupakan kombinasi antara hak pemilikan komunk dan akses yang

terbuka.

9

Page 17: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

Tipe 4, sumber daya dimiliki secara individu namun akses terbuka. Pengelolaan

sumber daya ini tidak akan bertahan lama, karena rentan terhadap intrusi dan

pemanfaatan tidak sah sehingga sumber daya akan cepat habis.

Dari keempat tipe diatas bisa kita lihat bahwa untuk menjaga kelestarian SDA

maupun menjaga kestabilan pengelolaannya tipe satu dan tipe dual ah yang

seharusnya digunakan.

Tipe satu dan dua tersebut mengandung peranan besar pemerintah dalam

mengelola SDA agar tetap lestari dan juga disisi lain dapat menjadi jalan

kesejahteraan bagi masyarakat.

untuk sumber daya alamyang tidak pulih(exhaustible resources) /tidak dapat

diperbaharui, konservasi dimaksudkan agar dapat mengelola sumber daya alam itu

demi memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu yang lebih lama, missal dengan

mengurangi tingkat konsumsi, atau menggunakan teknologi baru yang

menghemat penggunaan SDA seperti beralihnya penggunaan energy dari minyak

ke energy surya.

Dalam analisa mengenai konservasi SDA dalam buku Ekonomi SDA dan

Lingkungan terdapat uraian mengenai hasrat masyarakat untuk konservasi,

sebagai berikut; Terdapat perbedaan antara hasrat masyarakat dan hasrat

perorangan (kapitalis) dalam konservasi. Pada umumnya pengelolaan pribadi

menginginkan derajat preferensi waktu (time preference rate) yang tinggi dan

pendek dalam jangka waktuya agar dapat cepat kembali memperoleh keuntungan

dari investasinya. Sebaliknya, masyarakat menginginnkan adanya preferensi

waktu yang rendah dan panjang jangka waktunya. Hal ini karena masyarakat atau

public mengingnkan kesejahteraan bagi generasi yang akan datang.

Dalam pandangan Islam, hutan dan barang tambang adalah milik umum yang

harus dikelola hanya oleh negara dan hasilnya harus dikembalikan kepada rakyat

dalam bentuk barang yang murah atau subsidi untuk kebutuhan primer, seperti

pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum. Paradigma pengelolaan sumber daya

alam milik umum yang berbasis swasta atau (corporate based management) harus

diubah menjadi pengelolaan kepemilikan umum oleh negara (state based

management) dengan tetap berorientasi pada kelestarian sumber daya (sustainable

resources principle).

10

Page 18: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menjadi dasar pertimbangan penjelasan dari Slide pemateri Dwi Condro Triono

dalam Seminar Nasional Ekonomi Syariah di Universitas pendidikan Indonesia

pada tanggal 10 Oktober 2010

11

Page 19: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

12

Page 20: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

13

Page 21: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

Dari slide-slide di atas dapat kita lihat betapa jayanya Indonesia dengan kekayaan

alam yang dimilikinya. Tidak mustahil Indonesia menjadi Negara terkaya dalam

hal penghasilan dari pengolahan SDAnya. Tapi pada kenyataannya, pemanfaatan

kekayaan alam hanya dirasakan oleh segelintir dari sekian ratus juta jiwa

masyarakat Indonesia. Ironis kiranya dengan keadaan yang makmur, rakyat tidak

sepenuhnya merasakan kenikmatannya.

Hal inilah yang harus diketahui dan ditinjau kembali oleh pemerintah dalam hal

pengelolaan SDA, melalui state based manajement.

Dalam sebuah riwayat oleh An-Nabhani berdasarkan pada hadis riwayat Imam

At-Tirmidzi dari Abyadh bin Hamal. Dalam hadis tersebut, Abyad

diceritakantelah meminta kepada Rasul saw. untuk dapat mengelola sebuah

tambang garam. Rasul saw. meluluskan permintaan itu, tapi segera diingatkan

oleh seorang sahabat,

“Wahai Rasulullah, tahukah engkau, apa yang engkau berikan kepadanya?

Sesungguhnya engkau telah memberikan sesuatu yang bagaikan air mengalir

(ma’u al-‘iddu)” Rasulullah kemudian bersabda, “Tariklah tambang tersebut

darinya”.

Ma’u al-‘iddu adalah air yang karena jumlahnya sangat banyak

digambarkan mengalir terus menerus. Hadis tersebut menyerupakan tambang

garam yang kandungannya sangat banyak dengan air yang mengalir. Sikap

pertama Rasulullah saw. memberikan tambang garam kepada Abyadh

menunjukkan kebolehan memberikan tambang garam atau tambang yang lain

kepada seseorang. Akan tetapi, ketika Rasul saw. mengetahui bahwa tambang

tersebut merupakan tambang yang cukup besar, digambarkan bagaikan air yang

terus mengalir, Rasul mencabut pemberian itu. Hal ini karena dengan

kandungannya yang sangat besar itu tambang tersebut dikategorikan milik umum.

Adapun semua milik umum tidak boleh dikuasai oleh individu.

Yang menjadi fokus dalam hadis tersebut tentu saja bukan “garam”, melainkan

tambangnya. Terbukti, ketika Rasul saw. mengetahui bahwa tambang garam itu

jumlahnya sangat banyak, ia menarik kembali pemberian itu. An-

Nabhani mengutip ungkapan Abu Ubaid yang mengatakan:

14

Page 22: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

“Adapun pemberian Nabi saw. kepada Abyadh bin Hambal terhadap tambang

garam yang terdapat di daerah Ma’rab, kemudian beliau mengambilnya kembali

dari tangan Abyadh. Sesungguhnya beliau mencabutnya semata karena menurut

beliau tambang tersebut merupakan tanah mati yang dihidupkan oleh Abyadh, lalu

dia mengelolanya. Ketika Nabi saw. mengetahui bahwa tambang tersebut

(laksana) air yang mengalir, yang berarti barang tambang tersebut merupakan

benda yang tidak pernah habis, seperti mata air dan air bor, maka beliau

mencabutnya kembali karena sunah Rasulullah saw. dalam masalah padang, api,

dan air menyatakan bahwa semua manusia berserikat dalam masalah tersebut.

Untuk itu, beliau melarang bagi seseorang untuk memilikinya, sementara yang

lain tidak dapat memilikinya”.

Jelas kiranya peran pemerintah yang seharusnya dapat mulai berupaya untuk

kembali mengelola sumber daya Alam dengan memanfaatkan potensi manusia

Indonesia, jangan tanpa usaha mengelola, tanpa ingain terganngu urusannya,

dengan mudah menyerahkan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan pada

perusahaan-perusahaan yang tentunya hanya akan peduli dengan keuntungan

pribadi mereka. Sedang pemerintah hanya menerima sebagian kecil dari

keuntungan yang mereka (para kapitalis) keruk habis. SDA harusnya bisa untuk

terus dijaga, dilestarikan, diupayakan untuk terus berbaharu, dan hal-hal tersebut

tentu tidak akan lepas dari kekuasaan pemerintah dalam tugasnya mengawasi dan

seharusnya mengelola SDA untuk kesejahteraaan rakyat Indonesia.

Jika kita mau merunut kembali perjalanan sejarah penerapan sistem ekonomi yang

pernah berlangsung di Indonesia, maka kita dapat menyimpulkan bahwa

penerapan sistem ekonomi kapitalisme di Indonesia semakin lama semakin

“kaffah”, terutama setelah Indonesia memasuki era reformasi. Konsekuensi dari

semakin kaffahnya penerapan ekonomi kapitalisme ini tentu akan berdampak

langsung terhadap penguasaan berbagai sumber daya alam yang ada di negeri ini.

Sebagaimana prinsip dari mekanisme pasar bebas, maka siapa yang berhak untuk

menguasai, bahkan memiliki segenap sumber daya alam di negeri ini? Jawabnya

akan diserahkan sepenuhnya pada mekanisme pasar. Oleh karena itu, siapa yang

telah memenangkan kompetisi pasar bebas ini, jawabannya sangat mudah ditebak.

Mereka itu tidak lain adalah para kapitalis yang memiliki modal besar, baik para

15

Page 23: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

kapitalis dalam negeri maupun luar negeri. Jika dua kelompok kapitalis tersebut

dibandingkan, ternyata kaum kapitalis luar negeri-lah yang menang, dalam arti

merekalah yang lebih banyak menguasai sumber daya alam di Indonesia.

Inilah kesedihan kita, disaat tak lagi pemerintah peduli pada kesejahteraan

sebagian besar rakyat yang seharusnya dijamin pemenuhan kebutuhan primernya.

Sudah saatnya pemerintah memulai langkah, kendalikan ekplorasi sumber daya

alam yang serakah. Mengambil resiko dengan penguasaan sumber daya yang

harus berani di ambil alih kembali oleh pemerintah.

16

Page 24: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

Analisis SWOT

Strength : kekuatan

1. Sumber Pelaksanaan adalah dari Al-Qur’an yang tidak dipungkiri lagi

keabsahannya. Juga dari sunnh nabi SAW yang tidak dipungkiri kebaikan

semua tindakannya.

2. Sumber daya Alam Indonesia sangat melimpah ruah, dan sayang jika

manfaaatnya tidak dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.

3. Pemerintah dipercaya oleh masyarakat sebagai pengelola SDA

4. Masyarakat Indonesia tidak sedikit yang merupakan orang-orang yang

terpelajar dan cerdas sehingga seharusnya mereka diberi kesempatan untuk

mengelola SDA Indonesia dalam perusahaan milik Negara.

5. Mayoritas penduduk Indonesia adalah orang Islam

Weakness : kelemahan

1. SDA yang merupkan barang ekonomi primer kebanyakan berupa SDA

yang tidak dapat diperbaharui

2. Kurangnya dukungan semua pihak dalam keberlangsungan sistem syariah

dalam pengelolaan SDA (dikelola Pemerintah)

3. Dalam praktik perekonomian syariah saat ini baru sampai pada tataran

kosep, sedang aksinya belum bahkan masih sulit untuk diterapkan secara

kaffah

4. Pemerintah suda terlanjur melepas kekuasaan dalam pengelolaan SDA

pada perusahaan-perusahaan capital

Opportunity : kesempatan

1. Sudah saatnya mempraktikan konsep-konsep selama memang tujuan dan

hasil yang diprediksi akan lebih baik

2. Pemerintah memiliki kuasa untuk merubah aturan, ataupun meninjau

kembali kebijakan nya.

Threat : Ancaman

1. Kesenjangan jauh antara orang kaya dan miskin sehingga menyebabkab

sulitnya pemerataan kekayaan

17

Page 25: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

2. SDA hampir habis dan kenyataannya sangat lama untuk menunggu proses

perbaharuannya, karena dieksplor terlalu berlebihan demi keuntungan

pribadi.

18

Page 26: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

State Based management sesuai dengan amanah syariah, bahwa barang-barang

kebutuhan masyarakat adalah harus dikelola oleh pemerintah

Dengan State base management bukan hanya kebutuhan SDA rakyat yang

dijamin, juga keberaturan eksplorasi SDA, tentunya setelah pengendalian oleh

pemerintah, sudah seharusnya pemerintah semakin memperketat sanksi pada

pembalakan liar yang ada.

Semua yang menjadi milik umum tidak boleh dikuasai oleh perusahaan

perorangan apalagi perusahaan asing. Jika itu tetap dilakukan, maka di masa yang

akan datang kita akan semakin miskin dan sangat mungkin akan menjadi negara

yang selalu mengemis kepada negara asing. Maukah kita seperti itu?! Jelas tidak

Dengan demikian tidak ada jalan lain kecuali kita segera kembali kepada Islam.

Tidak mungkin pengelolaan sumberdaya alam itu dapat berjalan dengan baik

kalau kita masih menerapkan system kapitalis yang sekuler seperti sekarang ini

Indonesia harus kembali lahir menjadi Negara yang mandiri, yang mampu

mengelola sumber daya alamnya sendiri, untuk kesejahteraan rakyatnya. Hal-hal

positif dari sejarah kejayaan masa lalu bukan hanya berakhir menjadi sebuah

cerita, namun dipelajari dan diambil hal-hal baiknya untuk ditiru dan

dikembangkan.

5.2 Saran

1. Saran Bagi Pemerintah

Hendaknya pemerintah harus mempertimbangkan kembali kesepakatan-

kesepakatan privatisasi sumber daya alam.

2. Saran bagi masyarakat

19

Page 27: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

Masyarakat harusnya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-

hal yang dapat meningkatkan kesejahteraannya. Masyarakat hendaknya dapat

meninjau keistimewaan yang dapat ditelaah dalam ajaran islam, dan hendaknya

dapat ikut mendukung aplikasinya, agar kesejahteraan pun dapat diraih oleh

bangsa Indonesia, bercermin pada masa kejayaan ekonomi Islam pada masa Umar

Bin Khatab.

20

Page 28: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

DAFTAR PUSTAKAFauzi, Ahmad. Ph.d, 2004. EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN: Jakarta .PT Gramedia Pustaka Utama

Drs .M. Suparmoko,M.A., Ph.D . 2008. Ekonomi Sumber Daya Alam :

Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta Fakultas Ekonomi UGM

Wisnusudibjo . SYARIAT ISLAM DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM. Tersedia: http://wisnusudibjo.wordpress.com/2009/01/20/syariat-islam-dalam-pengelolaan-sumber-daya-alam/ (6-feb-2011)

http://indonesia.ahrchk.net/news/mainfile.php/Constitution/22

http://gumelar.com/artikel/csr4.htm

http://vogelkoppapua.org/?page=article.detail&id=14

Anonim, Syariat Islam dalam pengelolaan Sumber Daya Alam, (online) tersedia: http://mit-itb.blogspot.com/2009/06/syariat-islam-dalam-pengelolaan-sumber.html

http://bataviase.co.id/node/510257

Husnita, Pengelolaan Sumber-Daya Alam Dalam perspektif Islam. (Online) tersedia: http://husnita.multiply.com/journal/item/33/PENGELOLAAN_SUMBER_DAYA_ALAM_DALAM_PERSPEKTIF_ISLAM

21

Page 29: State Base Management Sebagai DNA Sistem Pengelolaan SDA demi Menjaga kelestarian  Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

CURRICULUM VITAE

Nama : Nida Afifah

Alamat : Singaparna, Tasikmalaya 46464

Nomor HP : 085720098605

Personal Data

Tanggal lahir : October 21st 1991

Tempat Lahir : Gorontalo

Motto : Keep positive thinking

Pendidikan : Formal

Indonesia University of Education

Sukamanah Islamic Senior High School

Paniis Islamic Junior High School

17 Elementary School , Toli-Toli

Pembina Kindergarten

Informal

Fee Center ( English Course)

Cijantung Islamic Boarding House

Sukahideng Islamic Boarding House

Skills : Computer : Microsoft Office, Photoscap, SPSS

Language : English

Art : Playing Angklung, singing

Pengalaman : Organization : KABUMI, Mahapropesi, Kopma, And Permazefa

Penghargaan Ilmiah :

Peringkat ke-3 LKTM se-Bandung Raya KOPMA ADDICT 2010

Peringkat ke-1 (Kelompok) LKTM Tingkat prodi Pendidikan Ekonomi

dan Koperasi 2010

22