starbucks final

Upload: faisal-madjid

Post on 01-Mar-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

marketing

TRANSCRIPT

STARBUCKS

STARBUCKSPendahuluanStarbucks pertama kali berdiri pada tahun 1971 sebagai sebuah retailer kopi. Starbucks sendiri baru berkembang secara luas pada tahun 1985, yakni ketika Howard Schultz menjadi CEO Starbucks. Starbucks kemudian menjadi perusahaan yang memiliki impian untuk memberikan pengetahuan mengenai kopi dan cara menikmati kopi. Dalam kagiatan operasionalnya, Starbucks menganggap CEO dan para barista (karyawan) mereka sebagai partner. Mereka bertujuan untuk menjadi the worlds finest coffee experience. Identifikasi Masalah

Apakah cara yang ditempuh Starbucks sekarang merupakan cara yang terbaik bagi Starbucks? Apakah Starbucks terlalu berlebihan dalam usahanya untuk berkembang?

ANALISA STP-7PSTP Segmentasi: mereka yang bekerja dan tinggal di daerah perkotaan. Target: mereka yang mencari outside-the-home entertainment.

Positioning: Menjadi leader dalam bisnis retail kopi dan menjadi the world finest coffee experience. Melalui positioningnya, Starbucks tidak hanya menawarkan kopi yang enak tapi lebih menekankan pada pengalaman meminum kopi.

7P

Product: Starbucks menawarkan specialty coffee dengan kualitas terbaik. Untuk meyakinkan kualitas kopi yang dibelinya, Strabucks mengekstraksi tiga sample yang berbeda dari setiap pengiriman 250 kantung kopi. Sample pertama merupakan sample penawaran yang dikirimkan oleh eksportir. Sample kedua diambil tepat sebelum pengiriman dilakukan. Sample ketiga diambil ketika pengiriman tiba di tempat pemanggangan. Dengan begitu Starbucks memastikan bahwa biji kopi yang mereka terima memiliki kualitas yang terbaik. Price: Starbucks memberikan harga yang kompetitif sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.

Place: Starbucks menyediakan tempat yang nyaman untuk menikmati kopi, sambil melakukan bisnis dan berinteraksi dengan orang lain. Di Starbucks, konsumen dapat menikmati musik-musik terbaik, Starbucks juga menyediakan hotspot untuk membantu aktivitas konsumen mereka (menjadi semi-office, menjadi tempat berinteraksi namun tetap dapat menjalankan bisnis mereka di Starbucks).

Starbucks menempatkan dirinya ditempat-tempat yang terlihat. Tempat-tempat tersebut tidak harus mengikuti suatu bentuk tertentu. Hal ini membuat Starbucks lebih fleksibel dalam bentuk dan disain. Dalam mendapatkan tempat, Starbucks bekerja sama dengan jaringan real estate dan menjamin komisi minimum per lokasi. Starbucks berusaha untuk secara konsisten memotivasi para staf real estate tersebut untuk menghasilkan 20-40 toko setiap bulannya. Starbucks menerapkan Supply Chain Operations (SCO) yang mengklaim bahwa mereka memiliki tingkat transportasi terbaik di industri, memiliki model distribusi bakery yang kompleks, proses peramalan yang akurat, memiliki perputaran sediaan yang besar dan memliki proses distribusi serta manufaktur yang terintegrasi penuh.

Promotion:

Sejak awal, Starbucks tidak pernah melakukan promosi besar-besaran untuk membangun merek mereka. Sejak tahun 1987 sampai sekarang (1997) Starbucks hanya mengeluarkan kurang dari US$ 10 juta untuk iklan, bukan karena mereka tidak percaya pada iklan namun karena mereka memilih untuk tidak mengeluarkan biaya iklan. Starbucks membangun loyalitas merek pelanggan dengan menciptakan sesuatu yang baru, memperluas dan menentukan pasar. Starbucks berencana memberikan pengetahuan pada para pelanggannya mengenai menikmati kopi melalui para barista mereka.

Starbucks menambahkan nilai pada produk mereka sejak pertama kali mereka menawarkan produk mereka pada komsumen. Mereka mengembangkan brand dengan cara menawarkan kopi dengan kualitas terbaik, mempekerjakan dan melatih orang-orang yang menginginkan kopi yang bagus. Gairah serta komitmen membuat partner Starbucks menjadi sarana promosi yang baik. Starbucks mempertahankan identitas mereka sebagai tempat dimana konsumen dapat membeli dan menikmati kopi mereka dengan kenyamanan yang mereka terima seperti di rumah mereka dan konsumen mereka mendapatkan pengalaman selama mereka mereka berada di Starbucks. People:Pegawai Starbucks (Barista) biasanya adalah mereka yang berada pada tingkat universitas. Mereka menerima training yang mendalam dan memiliki pengetahuan mengenai proses serta varietas-varietas kopi yang berbeda-beda. Barista dengan pengetahuan mendalam mengenai kopi merupakan hal yang penting bagi Starbucks karena pengetahuan konsumen mereka mengenai kopi terus bertambah.

Mengembangkan pengetahuan mengenai kopi dan ahli-ahli pelayanan membutuhkan usaha yang besar bagi para pegawai Starbucks, dan seiring dengan perkembangan Starbucks, menemukan orang-orang yang dapat menerapkan nilai-nilai, budaya dan pengalaman pelayanan menjadi suatu tantangan tersendiri. Starbucks memiliki struktur organisasi yang sangat datar. Setiap orang, mulai dari CEO sampai barista merupakan partner. Starbucks sangat menghargai pemikiran dan opini dari para barista karena mereka langsung berhubungan dengan konsumen Starbucks. Manajer cabang secara reguler mengadakan kontak dengan orang-orang dilapangan. Starbucks juga memiliki standard mission reviews dimana mereka mengumpulkan pertanyaan dari setiap orang mengenai masalah apapun dan kemudian memberikan respon. Terdapat juga forum terbuka dimana mereka mendengarkan dan didengar oleh partner mereka. Physical Evidence:

Starbucks hanya memiliki barang-barang dengan kualitas terbaik. Dalam hal peralatan membuat kopi, mereka membelinya dari manufaktur-manufaktur seperti Krups, Gaggia dan Bodum. Starbucks juga menawarkan aksesoris yang menampilkan logo Starbucks seperti cangkir kopi, penggiling, penyaring kopi, tempat penyimpanan dan barang-barang lain. Process :Pemanggangan dan pencampuran merupakan kombinasi dari waktu dan temperatur. Proses pemanggangan meliputi lebih dari sekedar teknologi. Hal ini dikarenakan setiap pegawai yang bertugas pada proses pemanggangan harus mengerti mengenai semua peralatan yang digunakan.

Proses pemanggangan ini merupakan hal yang esensial bagi Starbucks karena bagaimana kopi dipanggang dapat merubah keseluruhan rasa. Starbucks melakukan penelitian dengan memanggang kopinya dengan berbagai cara, temperatur dan waktu untuk mendapatkan yang terbaik dari biji-biji kopi tersebut. Proses trial and error ini memungkinkan Starbucks membuat suatu computer software. Dengan begitu, ketika seorang pemanggang pindah ketempat competitor, ia tidak akan dapat meniru ciri khas pemanggangan Starbucks.Dalam memberikan pelayanan, Starbucks melatih para baristanya sehingga mereka dapat memberikan pengetahuan dan pelayanan terbaik bagi para konsumennya. Starbucks mencoba untuk memberikan hal-hal baru dalam usahanya mengembangkan pelayanan bagi konsumen mereka seperti penyediaan hotspot dan musik-musik di store mereka.Analisis SWOT

Strengths :

Turnover employee yang rendah dibanding industri sejenisnya sehingga kestabilan perusahaan baik.

IPO 1992, Starbucks menjalankan strategi sempurna yaitu membangun brand mereknya menjadi yang terkemuka di dunia.

System partnership yaitu memiliki aliansi dengan merek merek terkenal.

Coffee shop yang memiliki desain menawan memberikan kenyamanan bagi pelanggan. Kualitas produk yang tinggi.

Pelatihan terhadap pekerja yang baik, sehingga menghasilkan pekerja yang terampil dengan pengetahuan tentang kopi yang berkualitas dan pelayanan yang baik.

Proses produksi dengan seni tersendiri cara pengolahannya dan dengan menggunakan teknologi canggih. Sebagai leader pada pasar specialty coffee. Konsep store clustering yang dapat memperkuat market share dan reputasi regional. Penggunaan real estate approach sehingga mendapatkan lokasi yang strategis. Adanya starbucks online.

Adanya kios kios starbucks sehingga memperluas coverage area.Weaknesses : Starbucks tidak menerapkan sistem bisnis lisensi, yang mengakibatkan kebutuhan akan modal yang besar. Pasar starbucks yang terfokus pada USA & Kanada mengakibatkan pertumbuhannya terbatas.

Terlalu bergantung pada retail shop yang dapat memperlambat pertumbuhannya.

Opportunities : Masih ada negara lain yang memiliki tingkat konsumsi lebih besar dari USA.

Pelanggan specialty coffee adalah pelanggan loyal yang tidak akan mencoba kopi selain kopi dari specialty coffee. Kepercayaan para supplier untuk menjadikan Starbucks sebagai pilihan utama. Pangsa pasar specialty coffee shop yang masih bertumbuh di USA.

Trend dari konsumen yang mulai beralih ke specialty coffee.

Threats : Fluktuasi harga kopi dan susu dunia yang sangat bergantung pada faktor eksternal. Entry barrier yang rendah sehingga banyak kompetitor baru yang dengan mudah dapat masuk ke dalam industri kopi. Ketidakpastian karakteristik pelanggan yang sangat mungkin berubah karena dahulu lebih cenderung pada bar lalu berubah menjadi coffee shop, dan tidak menutup kemungkinan bahwa kecenderungan pelanggan akan berubah lagi pada waktu mendatang.REKOMENDASIMenurut kelompok kami saat ini Starbucks belum melakukan langkah maksimal dalam mengembangkan perusahaannya, sehingga langkah-langkah yang telah diambil Starbucks dalam mengembangkan perusahaannya bukan merupakan suatu langkah yang berlebihan. Namun, untuk memastikan agar mereka dapat terus berkembang, Starbucks harus memperhatikansebagai berikut:.

Starbucks harus meneruskan flanking defense system yang saat ini sudah mereka lakukan untuk memastikan bahwa tidak ada pesaing yang bisa merebut pasar mereka. Merujuk pada tiga strategi pertumbuhan intensive: Ansofts Product-Market Expansion Grid, menurut kelompok kami langkah mereka dalam melakukan flanking defense yang dilakukan oleh starbucks sampai saat ini sudah tepat yakni dengan adanya brand extention, tapi mereka harus memastikan bahwa diversifikasi tersebut tidak melenceng terlalu jauh dari core brand mereka. Starbucks juga harus memastikan bahwa identitas mereka bukan hanya sebagai penyedia kopi, ice cream dan frapucino, namun mereka menawarkan pengalaman dengan kualitas terbaik. Jika Starbucks ingin memperluas pasar dengan masuk ke supermarket mereka harus memilih supermarket yang memiliki visi yang sama dengan Starbucks yakni memberikan kualitas terbaik bagi konsumennya.

Starbucks dapat lebih mengembangkan pasar mereka dengan sistem franchising agar mereka tidak harus mengeluarkan modal investasi yang lebih besar dan untuk meminimalisir resiko yang mungkin muncul.