standard mu tu akademi kum p

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTOUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTOUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTOUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTOKampus I : Jl. Raya Dukuhwaluh P.O. Box202 Purwokerto 53182

Telp. (0281) 636751,630463, Fax. (0281) 637239Kampus II : Jl. Letjen. Soepardjo Roestam Km 7 P.O. Box229 Purwokerto 53181

Telp. (028 1 ) 68M252, 6844253, Fax. (028 1) ) 6844252

;*JJfi;nto-;4

KEPUTUSANREKTOR UNTVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOI(ERTO

Nomor: 1'l2Jl 2o\ -S.Kep/UMPNLU2009

Menimbang

Mengingat

Memperhatikan

MenetapkanPertama

Kedua

Ketiga

Tembusan, Yth.:I. Ketua Badan Pelaksana Harian2. Pembantu Rehor3. Dekan4. Ketua Lembaga5. Kepala Biro

tentang

Standar Mutu AkademikUniversitas Muhammadiyah Purwokerto

Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokertoa. bahwa dalam rangka mewujudkan cita-cita sesuai visi, misi, dan tujuan

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) untuk menghasilkanlulusan yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia dan sejalandengan arahan kebijakan pendidikan nasional, perlu ditetapkanStandar Mutu Akademik UMP.

b. bahwa untuk itu, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Rekfor.

i. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi;2. Qa'idah Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tahun 1999 dan Surat Keputusan

PP Muhammadiyah nomor 5giKEPiLOlB12A07 1mrnggal 24 Mei 2007 tentangPerubahan pada Surat Keputusan PP Muhammadiyah nomor lglsK-PP tilIB / l.a/ 1999 tentang Qa'idah Perguruan Tinggi Muhammadiyah;

3. Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 83/KEPlI.0nl2007tanggal 29 luni 2407 tentang Penetapan Rektor Universitas MuhammadiyahPurwokerto Masa Jabatan 2007-20 1 t ;

4. Statuta Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tahun 2009.

1. Presentasi Lembaga Jaminan Mutu pada tanggal I 1 Juni 2009;

2. Hasil Rapat Pimpinan Universitas Muhammadiyah Purwokerto pada tanggal23 Juni2009.

MEMUTUSKAN

Standar Mutu Akad€mik Universitas Muhammadiyah Purwokerto sebagaimanatersebut dalam lampiran surat keputusan ini.Jika ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikansebagaimana mestinya.Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

:7 luli2009

. H. Syamsuhadi lrsyad, M.H.NBM 255763

KATA PENGANTAR

Assalamu'laikum Warahmatullahi Wab arakaatuh

Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang mengemban misi ganda,

yaitu akademik dan da'wah dalam kiprah dan dinamikanya harus tetap konsisten

pada pertumbuhan, perubahan dan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan dan

tuntutan masyarakat. Pertumbuhan, perubahan dan pembaharuan mempunyai

dua makna sekaligus, yakni makna material dan spiritual. Kehidupan yang

bermakna material dan spiritual tidak bisa terlepas dari perkembangan IPTEKS,

sehingga Universitas Muhammadiyah Purwokerto ikut memikul tanggung jawab

dafam pengembangan IPTEKS yang dilandasiakhlak mulia.

Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menetapkan visi

"Menjadi Universitas Unggulan, Modern dan lslami" yang akan dicapai dengan

menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara profesional dan

menjafankan manajemen universitas sesuai dengan prinsip goad university

governance, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni sesuai

dengan tuntutan zaman serta mengaktualisasikan prinsip-prinsip dan nilai-nilai

lslam dalam penyelenggaraan universitas. Berdasar visi dan misi tersebut

Universitas memifiki tujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman, bertakwa,

dan berakhlak mulia yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Bahwa untuk mewujudkan cita-cita tersebut dan sejalan dengan arahan

kebijakan pendidikan nasional tentang isu strategis Dirjen Dikti Depdiknas yaitu

daya saing bangsa, kesehatan organisasi dan otonomi Perguruan Tinggi yang

bertujuan untuk mewujudkan insan cerdas dan kompetitif, maka Universitas

Muhammadiyah Punryokerto melalui Senat Universitas berusaha menyu$un

Standar Akademik yang merupakan penjabaran dari kebijakan akademik.

Standar akademik disusun sebagai rambu-rambu pelaksanaan kebijakan dan

pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan akademik di Universitas

Muhammadiyah Purwokerto yang merupakan jawaban terhadap dinamika

perkembangan pendidikan ditingkat lokal, nasional, regionaldan internasional

Standar Akademik disusun dengan memperhatikan masukan berbagai

sumber, dari hasil beberapa kali diskusi, serta perhatian terus menerus terhadap

semua perkembangan yang terjadi. Dokumen Standar Akademik iniselanjutnya

# r)nirersitas lM'framnadiJ a fr purwo forto

dapat dijadikan acuan bagi penyusunan dokumen di bawahnya untuk diterapkan

dalam kehidupan kampus. Untuk penyempurnaan di waktu yang akan datang,

masukan berharga daribrbagai pihak sangat diharapkan.

Wassalamu" alaikum Warahmatullahi Wabarakatuuh

StandarStandarStandarStandar Mutu Mutu Mutu Mutu Akademik Akademik Akademik Akademik

Universitas Muhammadiyah Purwokerto 1

STANDAR AKADEMIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

PENDAHULUAN

1. Standar Akademik Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

merupakan penjabaran dari Kebijakan Akademik UMP,

2. Standar Akademik UMP merupakan pernyataan untuk mengarahkan

penyusunan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan akademik

lembaga dan sivitas akademika UMP dengan berorientasi pada

peningkatan mutu fakultas/unit secara berkelanjutan,

3. Standar Akademik UMP merupakan landasan bagi penyusunan : visi dan

misi, kurikulum, proses pembelajaran, kompetensi lulusan, pendidik dan

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan,

penilaian pendidikan penelitian dan pengabdia masyarakat, sistem

informasi, kerjasama, tata pamong, kemahasiswaan, suasana akademik,

penjaminan mutu, keislaman dan kemuhammadiyahan

4. Standar Akademik mengarahkan mahasiswa untuk mencapai kompetensi

akademik yang ditetapkan dalam spesifikasi program studi (visi, misi, tujuan

pendidikan, kurikulum, proses pembelajaran, monitoring, dan evaluasi).

5. Standar Akademik mengarahkan dosen untuk menyelenggarakan proses

pembelajaran yang berkualitas dan inovatif sesuai dengan spesifikasi

program studi

6. Standar Akademik mengarahkan kegiatan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat sivitas akademika sesuai peranan universitas dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan kesejahteraan

manusia,

7. Standar Akademik merupakan acuan dalam melakukan evaluasi dan audit

akademik yang akan dituangkan dalam Peraturan Akademik

8. Standar Akademik UMP terdiri atas 17 standar, yang masing-masng

memiliki beberapa pernyataan sehingga secara keseluruhan Standar

Akademik UMP memiliki 271 pernyataan.

9. Setiap program studi sesuai dengan karakteristiknya mengembangkan

Standar Akademik secara spesifik.



BAB I

STANDAR VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

1. Visi

1. Universitas/Fakultas/program studi harus merumuskan visi pengembangan

yang jelas, penetapan target dan sasaran pengembangan,

2. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat menjadi sumber

inspirasi, motivasi, dan kekuatan pembimbing yang mendasari pikiran dan

tindakan segenap civitas akademika UMP,

3. Visi harus memuat tujuan dan ruang lingkup kerja yang khas dari lembaga,

4. Visi seharusnya dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai pihak yang

berkepentingan, antara lain unsur pimpinan, senat universitas dan dengan

pemangku kepentingan,

5. Visi seharusnya ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat,

B. Misi

6. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan

dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu,

7. Misi harus mengandung pokok-pokok kegiatan utama yang dapat menjadi

landasan hubungan kerja serta pengalokasian sumberdaya segenap pihak

yang berkepentingan,

8. Misi harus selaras dengan falsafah, tata nilai, keislaman dan

kemuhammadiyahan dan kultur akademik yang menjadi landasan hubungan

kerja serta pengalokasian sumberdaya segenap pihak yang berkepentingan,

menunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh lembaga,

9. Misi harus menunjukkan ruang lingkup hasil yang hendak dicapai oleh

lembaga, dan tingkat pengetahuan, ketrampilan,serta sikap dasar yang

disyaratkan bagi hasil yang dimaksud,

10. Misi harus memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan

kebijakan lembaga, dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan, senat

universitas dan pemangku kepentingan, dan menjadi tolok ukur dalam

evaluasi kinerja lembaga,



11. Misi seharusnya memberi keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan

lembaga yang terlibat,

C. Tujuan

12. Tujuan Pendidikan harus disusun selaras dengan visi dan misi UMP

13. Tujuan Pendidikan harus merupakan langkah-langkah untuk mencapai visi

misi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, disusun agar dapat

menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan jenjang pendidikan,

14. Tujuan pendidikan harus dikomunikasikan secara eksplisit kepada dosen,

mahasiswa dan pihak-pihak yang berkepentingan

D.Sasaran

15. Sasaran harus menggambarkan tujuan dan rincian khusus yang hendak

dicapai



BAB II

STANDAR KURIKULUM

A. Kurikulum

16. Kurikulum harus mengarah pada pencapaian visi-misi Universitas dan

fakultas

17. Kurikulum harus mencakup MPK, MKK, MKB, MPB, dan MBB, termasuk di

dalamnya Keislaman dan Kemuhammadiyahan

18. Kurikulum harus dirancang secara efektif berbasis kompetensi, disusun

secara berkesinambungan dan berimbang, berdasarkan aturan yang berlaku

19. Kurikulum harus mencakup kompetensi utama ( merupakan pembeda antar

prodi satu dengan lainnya), kompetensi pendukung (merupakan kompetensi

masih relevan dengan kompetensi utama), dan kompetensi lainnya (

merupakan kompetensi yang bersifat soft skill sebagai ciri khas program

studi )

20. Kurikulum harus bersifat komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi

kemajuan ilmu teknologi dan seni.

21. Kurikulum harus dievaluasi dan direvisi secara berkala minimal 4 tahun

sekali

22. Peninjauan kurikulum seharusnya dilakukan dengan melibatkan pengguna

baik internal maupun eksternal, alumni, diknas (Kopertis /Aptisi)

23. Kurikulum harus membekali mahasiswa untuk melakukan pembelajaran

berkelanjutan

24. Kurikulum harus meliputi ranah afektif, kognitif, dan psikomotor

25. Kurikulum harus adaptif terhadap tuntutan perkembangan IPTEKS

26. Beban SKS dalam kurikulum harus berkisar antara 144 SKS s/d 150 SKS

27. Konten mata kuliah harus ditinjau minimal 2 tahun sekali

28. Rencana Program Perkuliahan seharunya ditinjau minimal satu kali dalam 2

semester



B. Perwalian

29. Dosen wali harus ditetapkan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan dan

melaksanakan tugasnya sesuai dengan Surat Keputusan.

30. Dosen wali harus dosen tetap dengan latar belakang pendidikan sesuai

dengan program studi mahasiswa yang dibimbingnya atau dosen lain

dengan pertimbangan khusus.

31. Dosen wali harus membantu mahasiswa menyusun proses pembelajaran

secara lengkap sesuai dengan jurusan/ program studi yang diikuti dengan

mempertimbangkan batas waktu studi .

32. Dosen wali harus membantu mahasiswa menyusun rencana studi setiap

awal semester sesuai dengan beban belajar mahasiswa dan perubahannya.

33. Dosen wali seharusnya dapat membantu mengatasi permasalahan

akademik mahasiswa

34. Dosen wali seharusnya mengikuti perkembangan studi mahasiswa selama

masa studi

35. Dosen wali seharusnya mengadakan pertemuan secara periodikdengan

mahasiswa untuk memecahkan permasalaan akademik mahasiswa

36. Dosen wali seharusnya mendorong dan menanamkan kesadaran kepada

mahasiswa untuk bekerja keras dan belajar giat serta berkesinambungan.

37. Dosen wali seharusnya memberikan rekomendasi dan keterangan lainnya

mengenai mahasiswa bimbingannya kepada pihak-pihak yang

memerlukannya baik secara lisan maupun tulisan.

38. Dosen wali harus mengesahkan Kartu Rencana Studi (KRS)

39. Dosen wali harus menghadiri rapat-rapat pembinaan mahasiswa yang

diselenggarakan Fakultas/ Jurusan/ Program Studi.

C. Kalender Akademik

40. Kalender akademik harus mengacu pada peraturan perundang - undangan

yang berlaku

41. Kalender akademik harus mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif

belajar dan/atau praktikum, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur,

sipensimaru, registrasi, UTS dan UAS, Yudisium, dan Wisuda



42. Kalender akademik harus disusun dengan melibatkan PR I, Dekan, Kaprodi,

dan BAAK)

43. Kalender akademik harus dipublikasikan kepada mahasiswa dan dosen

secara terus menerus

44. Kalender akademik harus dievaluasi secara periodik



BAB III

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

45. Proses pembelajaran harus dipahami sebagai keterlibatan mahasiswa

secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan secara sungguh-sungguh

dan mendalam untuk mencapai pemahaman konsep, tidak terbatas pada

materi yang diberikan oleh pengajar.

46. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mencapai ”high

order thinking” dan kebebasan berpikir sehingga dapat melaksanakan

aktivitas intelektual yang berupa berpikir, berargumentasi, mempertanyakan,

meneliti dan memprediksi.

47. Proses pembelajaran harus diarahkan agar mahasiswa mampu:

a. merumuskan tujuan belajarnya dan berupaya mencapai tujuan

pembelajaran tersebut

b. memahami perkembangan IPTEKS serta mencari informasi langsung ke

sumbernya

c. mengolah informasi menjadi pengetahuan.

d. mampu menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah.

e. mengkomunikasikan pengetahuan pada pihak lain.

f. meningkatkan rasa ingin tahu mahasiswa.

48. Proses pembelajaran harus :

a. diarahkan pada keberhasilan belajar mahasiswa secara konsisten

sesuai dengan tujuan pendidikan.

b. harus direncanakan secara sistematis dengan merujuk pada

perkembangan mutakhir metode pembelajaran secara kritis.

c. dilakukan secara efektif, dengan memperhatikan semua kelompok

mahasiswa, termasuk yang cacat fisik.

d. diarahkan agar mahasiswa dapat mengembangkan belajar mandiri dan

belajar kelompok dengan proporsi yang wajar.

49. Metode pembelajaran seharusnya bervariasi, inovatif, efektif, efisien dan

tepat untuk mencapai tujuan perkuliahan.

50. Irama proses pembelajaran seharusnya memperhatikan sifat alamiah

kurikulum, kemampuan mahasiswa dan pengalaman belajar sebelumnya

yang bervariasi serta kebutuhan khusus bagi mahasiswa dari yang mampu

belajar dengan cepat sampai yang lambat.



51. Proses pembelajaran seharusnya diperkaya melalui lintas kurikulum, hasil-

hasil penelitian dan penerapannya.

52. Proses pembelajaran harus diarahkan pada pendekatan kompetensi supaya

dapat menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, bermutu, mudah

beradaptasi, berkomunikasi, memiliki motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai

etos kerja yang tinggi, memahami belajar seumur hidup, berpikir logis dalam

menyelesaikan masalah dan mampu bekerja dalam sebuah tim (team work)

53. Dosen harus merupakan perancang utama pembelajaran

54. Rancangan pembelajaran harus memuat nama institusi, tahun akademik,

semester, nama mata kuliah, kode mata kuliah, jumlah sks, pengampu,

diskripsi singkat mata kuliah, tujuan pembelajaran, outcome pembelajaran,

jadwal kegiatan, monitoring proses dan evaluasi hasil belajar, serta referensi.

55. Dosen harus memenuhi jumlah pertemuan tatap muka dalam satu semester

sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan

56. Dosen harus mengajar dan menguji sesuai dengan jadwal perkuliahan

dengan ruang kuliah yang telah ditentukan.

57. Ruang kuliah dan ruang praktikum harus dilengkapi dengan media

pembelajaran yang sesuai dan siap pakai

58. Soal ujian harus diserahkan selambat-lambatnya 3 hari sebelum pelaksaaan

ujian dan hasil akhir evaluasi diserahkan selambat-lambatnya 7 hari setelah

pelaksanaan ujian

59. Peserta ujian harus memenuhi 75% kehadiran tatap muka dari jumlah total

tatap muka dalam satu semester

60. Tata tertib ujian harus disampaikan oleh pengawas ujian sebelum

pelaksanaan ujian

61. Proses pembelajaran dosen harus dievaluasi oleh mahasiswa pada setiap

akhir semester, hasil evaluasi digunakakan sebagai umpan balik proses

pembelajaran dosen.

62. Yudisium seharusnya dilakukan sesuai dengan kalender akademik



BAB IV

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

63. Lulusan harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang

konsep dasar keislaman dan kemuhammadiyahan,

64. Lulusan harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik sesuai

kompetensi program studinya,

65. Lusan harus mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang

penelitian,

66. Lulusan harus mempunyai pengetahuan pemahaman yang baik tentang

pengabdian masyarakat.

67. Lulusan harus mampu berfikir kritis dan sistematis dalam menyelesaikan

masalah sesuai bidang ilmunya,

68. Lulusan seharusnya mampu melanjutkan dan menyelesaikan studi lanjut

(S2) pada bidang ilmunya masing-masing.

69. Lulusan harus mempunyai kemampuan intelektual yang cukup untuk

beradaptasi dan bekerja di bidang lain yang terkait.

70. Lulusan harus mampu bekerja mandiri, memotivasi diri, kreatif, dan

bekerjasama,

71. Lulusan seharusnya mempunyai kemampuan berbahasa inggris baik secara

pasif maupun aktif,

72. Lulusan harus mempunyai kemampuan sesuai bidang ilmunya,

73. Lulusan harus mempunyai ketrampilan berkomunikasi secara baik dengan

individu, kelompok, maupun masayarakat,

74. Lulusan harus mampu bekerja dengan baik sesuai bidang ilmunya.

75. Lulusan seharusnya mampu menerapkan teknologi informasi guna

mendukung pelaksanaan tugasnya,

76. Lulusan seharusnya mampu mengembangkan semangat kewirausahaan di

bidang ilmunya masing-masing

77. Lulusan harus mampu mengemukakan pendapat baik secara lisan dan

tertulis tentang pengembangan konsep dan pemecahan masalah dibidang

ilmunya dan penerapannya secara baik.

78. Lulusan harus bertaqwa kepada Allah SWT dan berjiwa Pancasila.



79. Lulusan harus memiliki pandangan luas dan sikap terbuka terhadap

perubahan.

80. Lulusan harus mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja.

81. Lulusan harus mempunyai etos kerja yang tinggi (tekun, cermat, ulet dan

kreatif), jujur, dan sadar pentingnya belajar sepanjang hayat.

82. Lulusan harus mempunyai dedikasi dan komitmen tinggi.

83. Lulusan harus mempunyai kepercayaan diri dan kematangan emosi.

84. Lulusan harus taat pada norma-norma dan etika yang berlaku.



BAB V

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

A. Dosen

85. Sistem rekrutmen dan pengembangan dosen harus mengacu pada

peraturan perundangan yang berlaku, dan sesuai dengan kebutuhan

kurikulum dalam hal kompetensi, kualifikasi, jenjang pendidikan.

86. Pengembangan dosen harus diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan

aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan kelembagaan

87. Jumlah dosen fakultas seharusnya memiliki rasio dosen:mahasiswa lebih

baik dari 1:30.

88. Dosen harus mampu mengidentifikasikan kebutuhan pengembangan

dirinya, menyusun rencana pengembangan program pembelajaran yang

berkelanjutan, rasional dan relevan.

89. Promosi dosen harus berdasarkan asas kemanfaatan dan kelayakan yang

meliputi aspek pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

90. Dosen seharusnya terlibat pembimbingan akademik dan mampu

menggunakan dan mengembangkan berbagai macam media dan metode

untuk pembelajaran.

91. Pembinaan dan kesejahteraan dosen harus diatur secara jelas

92. Tugas dan beban kerja dosen harus dideskripsikan dengan jelas mengacu

peraturan perundangan yang berlaku

93. Kinerja dosen harus dievaluasi secara periodik

B. Tenaga Kependidikan

94. Sistem rekrutmen dan pengembangan tenaga kependidikan harus sesuai

dengan kebutuhan penyelenggaraan kurikulum dan mengacu aturan yang

berlaku

95. Tenaga kependidikan harus diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas-

aktivitas untuk kepentingan pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan-

kebutuhan yang ada.

96. Promosi tenaga kependidikan harus dilakukan berdasarkan asas

kemanfaatan dan kelayakan.



97. Pembinaan dan penjaminan kesejahteraan tenaga kependidikan harus diatur

secara jelas.

98. Tugas dan kinerja tenaga kependidikan harus dideskripsikan dengan jelas

dan mengacu peraturan perundangan yang berlaku.

99. Kinerja tenaga kependidikan harus dievaluasi secara periodic

C. Kode Etik

100. Kode etik dosen dan tenaga kependidikan harus dirumuskan dalam suatu

peraturan dan diterapkan secara konsisten dilengkapi dengan sangsi yang

tegas bagi yang melanggarnya.



BAB VI

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

A. Sarana dan Prasarana

101. Prasarana Universitas harus dituangkan dalam sebuah rencana dasar (

master plan ) yang direncanakan secara sistematis agar selaras dengan

pertumbuhan kegiatan akademik

102. Prasarana Universitas harus memenuhi persyaratan teknis bangunan serta

keselamatan dan kesehatan lingkungan yang ditentukan dengan

memperhatikan kesamaan akses seluruh civitas akademika sesuai dengan

kebutuhan kurikulum

103. Universitas harus melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan

prasarana pada arah tertentu,

104. Jurusan / prodi seharusnya ikut serta dalam pengembangan sarana

prasarana pada aras tertentu

105. Fakultas / prodi harus ikut serta dalam pemeliharaan sarana prasarana

106. Sarana Universitas harus memenuhi persyaratan teknis banguna serta

keselamatan dan kesehatan lingkungan yang ditentukan dengan

memperhatikan kesamaan akses dari semua orang sesuai kebutuhan

pembelajaran sesuai keseluruhan.

107. Universitas harus memiliki fasilitas dan prosedur baku tentang keselamatan

dan keamanan kerja serta standard fasilitas pembelajaran yang tinggi.

108. Universitas harus melakukan perawatan sarana dan prasarana secara

berkala

109. Universitas harus memiliki fasilitas dan prosedur baku tentang keselamatan

dan keamanan kerja serta standar fasilitas pembelajaran yang tinggi.

110. Universitas seharusnya memiliki fasilitas penanganan limbah

111. Universitas seharusnya menyelenggarakan pelatihan kesehatan,

keselamatan, dan keamanan (K3) kerja.

112. Universitas harus memiliki daftar inventaris sarana dan prasarana



B. Lahan

113. Universitas harus mempunyai lokasi yang strategis dalam menunjang

proses pembelajaran.

114. Lahan Universitas harus milik sendiri dan bersertifikat.

115. Lahan harus digunakan sesuai dengan fungsinya guna menunjang proses

pembelajaran berdasarkan rasio jumlah mahasiswa serta seluruh civitas

akademika

C. Ruang Kuliah

116. Ruang kuliah seharusnya sesuai dengan standard proses pembelajaran

yang ditentukan oleh Dirjen Dikti

117. Luas ruang kuliah seharusnya sesuai rasio yang ditentukan oleh Dirjen

Dikti .

118. Penggunaan ruang kuliah seharusnya terjadwal sesuai dengan aturan yang

sudah di tetapkan oleh universitas

119. Kebersihan dan keindahan ruang kuliah harus dijaga oleh seluruh civitas

akademika berdasarkan aturan Universitas.

120. Setiap ruang kuliah seharusnya dilengkapi perangkat Komputer, LCD

Proyektor, Mikrophone, pendingin udara, White board, spidol, dan

penghapus papan.

121. Setiap ruang kuliah harus dilengkapi kursi mahasiswa, meja dan kursi

dosen yang memadai

D. Ruang Perpustakaan

101. Perpustakaan harus memiliki koleksi sumber belajar berupa buku teks,

majalah ilmiah , jurnal ilmiah, CD, yang bisa diakses oleh seluruh civitas

akademika guna mendukung proses pembelajaran sesuai kurikulum yang

berlaku.

102. Perpustakaan harus memiliki ruang baca yang memenuhi standard BSN

103. Perpustakaan harus dilengkapai dengan fasilitas Digital Library yang

berbasis IT guna mempermudah akses sumber pustaka.

104. Perpustakaan seharusnya memiliki buku referensi terbaru sampai dengan

terbitan sepuluh tahun terakhir



105. Perpustakaan seharusnya mempunyai paling sedikit sepuluh eksemplar

untuk setiap judul buku teks

106. Perpustakaan harus melakukan pembaharuan terhadap buku teks yang di

pergunakan dosen sebagai acuan proses pembelajaran secara berkala

107. Perpustakaan harus memiliki data base anggota perpustakaan

108. Perpustakaan harus memiliki prosedur dan instruksi kerja pengelolaan

perpustakaan sesuai ketentuan universitas

E. Ruang Laboratorium

101. Universitas harus memiliki laboratorium komputer, Micro teaching,

konseling, bahasa dan laboratorium kompetensi sesuai program studi yang

ada serta dapat dipergunakan oleh seluruh civitas akademika

102. Ruang dan peralatan laboratorium seharusnya memenuhi standard minimal

laboratorium sesuai ketentuan Dirjen Dikti

103. Laboratorium harus memiliki prosedur dan instruksi kerja pengelolaan

laboratorium sesuai ketentuan universitas

F. Ruang Pimpinan

133. Universitas harus memiliki ruangan pimpinan, mulai dari pimpinan

universitas, fakultas, dan unit yang memadai sesuai standar Dirjen Dikti.

134. Ruang pimpinan harus dilengkapi seperangkat komputer dan jaringan

internet

G. Kantin, tempat ibadah, sarana olah raga/seni

135. Universitas harus memiliki kantin yang sehat dan memadai sehingga dapat

di manfaatkan oleh seluruh civitas akademika,

136. Universitas harus memiliki tempat ibadah yang memadai sehingga dapat

dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika.

137. Universitas harus memiliki sarana dan prasarana olah raga (sport center)

dan seni yang dapat menunjang minat dan bakat mahasiswa dalam merah

prestasi olaha raga dan seni,

138. Universitas harus memiliki gedung serba guna (auditorium) yang dapat

dipergunakankan untuk berbagai kegiatan civitas akademika.



H. Pusat Teknologi Infromasi dan Komunikasi (PTIK)

139. Ruang PTIK harus memenuhi standar sesuai ketentuan Dirjen Dikti

140. PTIK seharusnya dilengkapi dengan sarana mutakhir dan terhubung dalam

satu jaringan yang bisa saling mengakses

141. Pusat Komputer harus member layanan kepada sivitas akademika dalam

bentuk pelatihan, konsultasi, dan perbaikan soft ware dan hard ware sesuai

ketentuan ubiversitas

142. PTIK harus memiliki prosedur dan instruksi kerja pengelolaan PTIK sesuai

ketentuan universitas



BAB VII

STANDAR PENGELOLAAN

143. Universitas harus memiliki kejelasan struktur organisasi, wewenang dan

tanggungjawab dan tersedia anggaran untuk pengembangan pendidikan di

dukung oleh tenaga kependidikan dengan standar mutu yang memadai

untuk menyelenggarakan administrasi pendidikan secara optimal

144. Struktur penyelenggaraan dan administrasi akademik seharusnya

merefleksikan perwakilan dari dosen dan tenaga kependidikan

145. Universitas seharusnya menetapkan lembaga yang berwenang untuk

mensosialisakan, meningkatkan kesadaran dan menegakkan etika

Universitas

146. Pimpinan Universitas harus mampu memerankan kepemimpinan akademik

( academic Leadership)

147. Kepemimpinan akademik harus dievaluasi secara berkala untuk

mengetahui pencapaian visi misi dan tujuan Universitas

148. Dosen dan tenaga kependidikan harus diberi kesempatan dan fasilitas

untuk melakukan aktifitas untuk kepentingan pengembangan diri sesuai

dengan kebutuhan – kebutuhan yang ada

149. Universitas harus mengembangkan sistem Reward dan punishment dalam

melaksanakan etika / pelaksanaan etika

150. Universitas harus memiliki renstra yang disusun mengacu aturan dan

pedoman yang berlaku

151. Universitas harus memiliki program pengendalian mutu untuk administrasi

pendidikan termasuk audit keuangan dan audit SDM

152. Universitas harus memiliki pedoman penyelenggaraan dan admistrasi yg

terdifinisikan secara jelas dan transparan termasuk lintas hubungan antar

fakultas/unit

153. Pelaksanaaan pengedalian mutu akademik seharusnya dimasukkan ke

dalam struktur Universitas

154. Program studi seharusnya diberi wewenang yang cukup untuk

membelanjakan anggaran pendidikan sesuai kebutuhan masing – masing



155. Pimpinan tenaga kependidikan khususnya kabag dan kasubag harus

mampu merefleksikan keahlian dalam pengelolaan adamistrasi

kependidikan

156. Universitas harus menawarkan jasa pelayanan konsultasi kepada

masyarakat dan jika perlu melalui kerjasama dengan organisasi non

pemerintah

157. Universitas harus mengupayakan kerjasama dalam rangka peningkatan

kompetensi peserta didik baik dengan pemerintah maupun non pemerintah

158. Universitas seharusnya memperluas area layan agar dapat memberikan

kesempatan dan memberika dampak bagi daerah sekitar tentang transfer

pengetahuan dan inovasi ketrampilan kepada masyarakat

159. Universitas seharusnya membantu mencarikan informasi pekerjaan bagi

lulusan dan meyakinkan kepada steakholder tentang kompetensinya

160. Manajemen waktu dan sistem insentif seharusnya dikaitkan dengan

prestasi dan mutu pembelajaran

161. Kinerja dosen harus dievaluasi secara periodik berdasarakan indek kinerja

akademik dosen (IKAD )

162. Universitas harus memnpunyai direktori panduan, pedoman, katalog

seluruh proses dalam sistem pendidikan tinggi termasuk kode etik

akademik yang mudah diakses bagi pihak yang berkepentingan



BAB VIII

STANDAR PEMBIAYAAN

A. Biaya Investasi

163. Sumber dana investasi harus berasal dari berbagai sumber yang sah dan

tidak mengikat.

164. Sistim alokasi anggaran fakultas dan unit harus berbasis kinerja dan

mengacu kepada peraturan yang berlaku.

165. Anggaran berbasis kompetisi seharusnya dialokasikan dalam rangka

meningkatkan mutu.

166. Kebijakan biaya investasi harus dituangkan dalam surat keputusan

167. Sistem pertanggungjawaban keuangan harus akuntabel dan dilaporkan

pada setiap akhir tahun anggaran



B. Biaya Operasional

168. Biaya operasional harus terdiri atas biaya rutin dan non rutin

169. Pencairan biaya rutin dan non rutin harus mengacu pada pedoman

pengelolaan keuangan yang berlaku

170. Sistem pertanggungjawaban keuangan harus akuntabel dan harus

dilaporkan setiap selesai kegiatan

C. Biaya Personal Mahasiswa

171. Biaya personal mahasiswa harus terdiri atas biaya pendidikan dan biaya

kegiatan kemahasiswaan,

172. Satuan biaya pendidikan per mahasiswa per tahun harus ditetapkan

berdasarkan kebutuhan dan kewajaran dengan mengikutsertakan

stakeholders dan dievaluasi secara periodik

173. Satuan biaya kegiatan kemahasiswaan per tahun harus ditetapkan

berdasarkan kebutuhan dan kewajaran dengan mengikutsertakan

stakeholders dan dievaluasi secara periodik

174. Pencairan biaya pendidikan harus diajukan oleh bidang akademik

175. Pencairan biaya kegiatan kemahasiswaan harus diajukan oleh bidang

kemahasiswaan

176. Sistem pertanggungjawaban keuangan biaya personal mahasiswa harus

akuntabel dan harus dilaporkan setiap akhir tahun anggaran



BAB IX

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

177. Fakultas/program studi harus memiliki perangkat evaluasi hasil studi yang

adil,bertanggungjawab, dan berkesinambungan

178. Perangkat evaluasi hasil studi harus disosialisasikan kepada seluruh dosen

dan mahasiswa

179. Perangkat evaluasi harus ditinjau secara periodik,dengan mendasarkan

kepada data-data yang ada dan melibatkan pakar sejawat.

180. Fakultas/Program Studi seharusnya mempunyai prosedur yang mengatur

tentang transparansi sistem evaluasi hasil studi baik untuk penilaian foirmal

(UTS, UAS,Responsi dll) maupun untuk penilaian berkesinambungan (PR,

Kuis, Tugas terstruktur, aktivitas di kelas, dan diskusi)

181. Setiap dosen harus mengembalikan umpan balik tepat waktu dan

diadministrasikan dengan baik.

182. Setap fakultas/program studi harus mempunyai instrument penilaian

kepuasan layanan terhadap mahasiswa

183. Pengaturan penilaian seharusnya meliputi semua tujuan dan aspek

kurikulum yang diajarkan, disiapkan dan dipakai secara terencana untuk

tujuan diagnostik, formatif dan sumatif, sesuai dengan metode/strategi

pembelajaran yang digunakan.

184. Dalam proses pembelajaran kepuasan mahasiswa seharusnya dipenuhi

dengan dilaksanakannya kontrak pembelajaran dan keterlibatan dalam

monitoring dan evaluasi proses pembelajaran.



BAB X

STANDAR PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. Penelitian

185. Strategi, kebijakan, dan prioritas penelitian harus ditetapkan sesuai dengan

visi, misi dan tujuan Universitas dengan mempertimbangkan masukan dari

pihak-pihak terkait.

186. Penelitian harus dilakukan dalam rangka pengembangan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni..

187. Penelitian seharusnya dilakukan sesuai dengan baku (standar) yang telah

ditentukan oleh Lembaga Penelitian dari baku mutu penelitian nasional

maupun internasional, serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan

etika dalam bidangnya masing-masing.

188. Universitas seharusnya mengkoordinasi penelitian yang melibatkan antar

disiplin dan antar universitas baik dari dalam maupun luar negeri.

189. Penelitian seharusnya melibatkan peran serta mahasiswa dan pihak terkait.

190. Universitas harus merangsang peningkatan jumlah dan mutu penelitian

secara berkelanjutan dan menciptakan sistem penghargaan bagi para

penelitinya.

191. Dosen harus menegakkan dan menjaga etika moral, sosial dan ilmiah

dalam melakukan penelitian.

192. Hasil penelitian harus disebarluaskan dalam media yang mudah diakses

oleh masyarakat luas.

193. Universitas harus memfasilitasi diseminasi hasil penelitian baik di tingkat

nasional maupun internasional.

194. Universitas harus mendukung dalam mempublikasikan hasil peneltian para

peneliti fakultas dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi, jurnal

internasional, muapun majalah

195. Hasil penelitian seharusnya digunakan untuk pengembangan IPTEK,

kebijakan pembangunan, dan pengkayaan materi pembelajaran (research-

based-teaching)

196. Universitas harus mengadakan pelatihan, seminar, lokakarya, baik nasional

maupun internasional guna meningkatkan kemampuan dan mutu

penelitian.



197. Universitas seharusnya mendukung peningkatan akreditasi jurnal ilmiah

fakultas/unit

198. Universitas seharusnya dapat mengembangkan paten hasil penelitian

dengan membangun kerjasama dengan industri untuk menjalin penelitian

kemitraan.

199. Dosen harus secara aktif dan terus menerus meningkatkan mutu penelitian

dan publikasinya.

200. Universitas harus mengembangkan perolehan paten hasil penelitian serta

hak kekayaan intelektuan atas hasil penelitian.

B. Pengabdian Kepada Masyarakat

201. Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat harus

ditetapkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Universitas dengan

mempertimbangkan masukan dari pihak-pihak terkait.

202. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka

pemanfaatan, pendayagunaan, dan pengembangan ilmu pengetahuan

untuk masyarakat luas

203. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan sesuai dengan

standar/peraturan yang telah ditentukan oleh Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat.

204. Universitas harus merangsang sivitas akademika pada semua tingkat untuk

melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk mentransfer

pengetahuan, karya inovasi serta memfasilitasi proses pengembangan

sumberdaya manusia.

205. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya diarahkan pada pemecahan

permasalahan yang ada di masyarakat dan berorientasi pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat, melibatkan peran serta mahasiswa,

pemerintah, praktisi dan dapat memberikan masukan balik untuk kegiatan

pembelajaran maupun penelitian.

206. Universitas harus dapat menjalin hubungan kerjasama dengan dunia

industri/ swasta dan pemerintah daerah sebagai landasan kerjasama

secara proaktif dalam meningkatkan kinerja



BAB XI

STANDAR SISTEM INFORMASI

207. Universitas/fakultas/unit harus memiliki dan menerapkan sistem informasi

manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan tinggi yang efektif,

efisien dan akuntabel.

208. Universitas harus menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak

sistem informasi yang dibutuhkan

209. Universitas / Fakultas /unit harus memiliki dan menerapkan jaringan local

(Local Area Network- LAN).

210. Universitas / Fakultas/Unit harus memiliki dan menerapkan jaringan

internet (Wide Area Network).

211. Universitas harus mengembangkan sumber daya manusia untuk

menangani sistem informasi

212. Universitas harus menyediakan jenis informasi mengenai calon mahasiswa

dan mahasiswa, calon pegawai dan pegawai, macam program studi,,

macam fakultas, publikasi ilmiah, teknologi tepat guna, dan macam layanan

akademik lainnya yang dirancang untuk mudah digunakan oleh semua

pihak.

213. Fakultas/unit harus menyediakan informasi akademik

214. Universitas seharusnya menyelenggarakan pelatihan sistem informasi.

215. Semua fakultas/unit di lingkungan Universitas harus memelihara sistem

informasi yang dimiliki



BAB XII

STANDAR KERJASAMA

216. Universitas/ Fakultas harus memiliki kebijakan dan prosedur yang

mendorong kemitraan dan kerjasama institusi baik pada tingkat lokal,

nasional, regional, dan internasional

217. Universitas/Fakultas harus menjalin kemitraan dan kerjasama dengan

berbagai lembaga ilmiah, dunia usaha, dan industri pada tingkat lokal,

nasional, regional, dan internasional.

218. Tindak lanjut pelaksanaan kerjasama harus dilakukan fakultas / unit

219. Kerjasama harus dilaksanakan untuk :

a. Mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh universitas.

b. Meningkatkan kinerja fakultas/unit.

c. Menyediakan akses bagi dosen untuk dapat mengembangkan diri.

d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

e. Mengembangkan citra universitas.

220. Kerjasama seharusnya dilaksanakan untuk :

a. Menyediakan akses bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan

akademik (praktikum, PKL/PPL, KKN, magang, Penelitian)

b. Menciptakan peluang dan akses bagi mahasiswa/lulusan untuk

mendapatkan lapangan kerja.

c. Menciptakan revenue generating activity.

221. Kerjasama seharusnya dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:

a. Kontrak manajemen.

b. Program kembaran (twinning program),

c. Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat,

d. Tukar menukar dosen dan / atau mahasiswa dalam penyelenggaraan

kegiatan akademik,

e. Pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan

akademik

f. Penerbitan bersama karya ilmiah,

g. Penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan ilmiah lain,



BAB XIII

STANDAR TATA PAMONG

222. Lembaga tata pamong di lingkungan universitas harus sesuai kebutuhan

dan mengacu aturan yang berlaku, menunjukkan hubungan lini dan

fungsional baik secara hirarkis maupun lintas unit.

223. Universitas/Fakultas/Program Studi/Unit harus memiliki struktur organisasi

yang jelas.

224. Struktur organisasi di semua tingkatan harus disertai dengan uraian tugas

pokok dan fungsi serta wewenang dan tanggungjawab masing-masing.

225. Rencana Strategis Universitas harus disusun oleh rektor untuk

mewujudkan visi universitas dan disahkan Senat Universitas.

226. Rencana Strategis Fakultas harus disusun dekan mengacu renstra

universitas dan disahkan senat fakultas.

227. Universitas harus memiliki kebijakan dasar tertulis dan pedoman tertulis

mengenai aspek berikut.

a. Kebijakan pengembangan dan penyelenggaraan kegiatan akademik

(pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat).

b. Sistem tata nilai dan kebijakan akademik, serta rumusan norma dan

tolok ukur penyelenggaraan kegiatan akademik.

c. Kebijakan penjenjangan jabatan akademik, penilaian prestasi

akademik dan kecakapan serta kepribadian sivitas akademika dan

pegawai.

d. Peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan.

228. Standar Akademik harus disusun Senat pada aras Universitas atau

Fakultas dan menjadi landasan acuan penyusunan peraturan yang

diberlakukan.

229. Universitas harus secara berkala melaporkan kegiatannya dan capaian

kinerja dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Universitas.

230. Prosedur pengambilan keputusan harus mengacu aturan yang berlaku dan

keputusan dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.

231. Universitas/Fakultas/Program Studi harus memiliki Program Pengendalian

Mutu pendidikan, termasuk audit akademik dan keuangan



232. Universitas/fakultas/prodi harus memiliki tim monitoring dan evaluasi

mengenai pelaksanaan pendidikan yang bekerja secara sistemik dan

independen.



BAB XIV

STANDAR KEMAHASISWAAN

A. Rekrutmen Mahasiswa

233. Kebijakan universitas dan fakultas tentang penerimaan mahasiswa baru

harus berdasarkan kesempatan yang sama, baku mutu yang ditetapkan,

dan ditinjau secara periodik sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan

dinamika ilmu pengetahuan

234. Fakultas/Program Studi harus menetapkan persyaratan tertentu bagi calon

mahasiswa yang dapat diterima sebagai mahasiswa di fakultas/program

studinya

235. Fakultas/Program Studi harus menetapkan jumlah mahasiswa baru yang

dapat diterima disesuaikan dengan daya tampung.

236. Universitas/Fakultas/program studi harus mempunyai data base

mahasiswa yang dapat di akses secara proporsional berdasarkan

kewenangan yang dimiliki.

237. Universitas/ Fakultas/program studi seharusnya melaksanakan

penelusuran kemampuan, minat dan bakat mahasiswa baru.



C. Kegiatan Kemahasiswaan

238. Kegiatan mahasiswa harus mendukung kompetensi lulusan yang

ditetapkan dan harmoni dengan kegiatan pembelajaran, berorientasi pada

pengembangan minat, bakat, dan pencapaian prestasi dan iman dan taqwa

(IMTAQ)

239. Universitas harus menyediakan fasilitas layanan mahasiswa sesuai

kemampuan

240. Universitas/fakultas/program studi harus mendorong mahasiswa untuk

berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemahasiswaan.

D. Bimbingan, Konseling, dan Kode etik

241. Universitas / Fakultas / program studi harus mempunyai program

bimbingan dan konseling untuk mahasiswa yang mempertimbangkan latar

belakang mahasiswa.

242. Program Pembimbingan akademik harus dilakukan oleh Fakultas/program

studi sedangkan Pembimbingan non akademik dilakukan oleh unit khusus

yang dibentuk oleh universitas.

243. Universitas/Fakultas/prodi harus memiliki prosedur penanganan keluhan

danpengaduan mahasiswa yang sederhana dan mudah diakses,

disosialisasikan kepada seluruh sivitas akademika dan tenaga

kependidikan

244. Universitas/fakultas/program studi harus mempunyai kode etik mahasiswa

yang diterapkan secara konsisten dengan sanksi yang tegas bagi yang

melanggarnya



BAB XV

STANDAR SUASANA AKADEMIK

245. Universitas/fakultas/prodi harus meningkatkan suasana kerja yang

nyaman, harmonis, saling percaya dan saling menghormati menuju

suasana akademik yang dibutuhkan dan dimonitor secara periodik.

246. Pimpinan harus menerapkan kebijakan penghargaan dan sanksi berbasis

kinerja (merit system) dalam pengembangan SDM.

247. Universitas harus menyediakan sarana, prasarana dan dana guna

mendukung terlaksananya peningkatan suasana akademik yang

dibutuhkan berdasarkan perencanaan.

248. Fakultas/prodi seharusnya merencanakan kebutuhan sarana, prasarana

dan dana guna mendukung terlaksananya peningkatan suasana akademik

yang dibutuhkan.

249. Kegiatan akademik dosen bidang pembelajaran harus berorientasi kepada

mahasiswa dan mengembangkan ketrampilan teamwork intelektualitas,

perasaan, sikap, dan nilai-nilai luhur.

250. Kegiatan akademik dosen bidang penelitian dan pengabdian seharusnya

mengikutsertakan mahasiswa.

251. Universitas/fakultas/program studi harus memfasilitasi kegiatan akademik

dosen untuk mengembangkan profesi kesejawatan.

252. Dosen harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan

intelektualitas, sikap dan perilaku mahasiswa

253. Dosen dan tenaga kependidikan harus berusaha maksimal untuk

menciptakan lingkungan sosial dan psikologis yang kondusif untuk

meningkatkan atmosfer akademik sehingga mendukung proses

pembelajaran.



BAB XVI

STANDAR PENJAMINAN MUTU

254. Universitas/fakultas/program studi harus memiliki lembaga penjaminan

mutu

255. Komitmen sivitas akademika terhadap peningkatan mutu akademik

program studi harus ditunjukkan dengan implementasi penjaminan mutu

secara berkelanjutan.

256. Universitas harus mengalokasikan dana tersendiri bagi terlaksananya

penjaminan mutu pada semua lini di lingkungan kampus

257. Mahasiswa harus memberikan komitmen terhadap upaya peningkatan

mutu proses pembelajaran.

258. Proses-proses pokok dalam kegiatan penjaminan mutu harus didefinisikan

dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator kinerjanya, serta jelas

penanggung jawab dan pelaksananya untuk setiap proses, serta didukung

ole sumber daya yang memadai.

259. Keterkaitan antara proses-proses pokok dalam kegiatan penjaminan mutu

dengan misi, tujuan dan sasaran program studi, fakultas, dan universitas

harus diidentifikasi dan dirumuskan dengan jelas.

260. Universitas/ Fakultas/Program Studi harus memiliki prosedur operasional

standar penjaminan mutu akademik

261. Universitas/ Fakultas/ Program Studi harus memiliki sistem monitoring dan

evaluasi internal pelaksanaan kegiatan akademik maupun administrasi.

262. Monitoring dan evaluasi internal harus dilakukan secara berkala dan

kontinyu, setiap semester berdasarkan data dan informasi yang sahih

dengan menggunakan informasi dari berbagai pihak yang terkait.

263. Hasil monitoring dan evaluasi harus digunakan sebagai bahan perbaikan

dan penyempurnaan perencanaan dan implementasi program institusi

264. Monitoring dan evaluasi eksternal program studi harus dilakukan oleh

lembaga akreditasi yang bersifat independen, dilakukan secara periodik

sesuai dengan masa berlakunya status akreditasi



BAB XVII

STANDAR KEISLAMAN DAN KEMUHAMMADIYAHAN

265. Strategi, kebijakan, prioritas pembinaan dan pengamalan Al-Islam dan

kemuhammadiyahan harus ditetapkan sesuai dengan visi, misi dan tujuan

Universitas dengan mempertimbangkan masukan dari pihak-pihak terkait.

266. Kegiatan pembinaan dan pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

harus dikelola oleh suatu lembaga yang bertanggung jawab langsung

kepada Rektor

267. Universitas harus menyediakan anggaran untuk pelaksanaan kegiatan

pembinaan dan pengamalan Al-Islam dan kemuhammadiyahan.

268. Kegiatan pembinaan dan pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

seharusnya meliputi kegiatan pembinaan dan pengamalan nilai-nilai Islami

di lingkungan universitas, pengelolaan kurikulum dan pengajaran yang

berwawasan kemajuan, serta monitoring dan evaluasi pengamalan nilai-

nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

269. Universitas harus menetapkan standar mutu pelaksanaan kegiatan

pembinaan dan pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

270. Universitas/fakultas/unit harus mendukung dan memfasilitasi tercapainya

standar mutu pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengamalan Al-Islam

dan kemuhammadiyahan.

271. Evaluasi capaian kinerja pembinaan dan pengamalan Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan harus dilakukan secara periodik kepada rektor



Rujukan

1. Undang-Undang Nomor. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara No.78, 2003 Tambahan Lembaran Negara No. 4301).

2. Peraturan Pemerintah Nomor. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.

Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

3. Statuta Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tahun 2005.

4. Rencana Strategis (Renstra) Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2005-

2009.

5. Kebijakan Akademik Universitas Gadjah Mada tahun 2003 – 2008

6. Kebijakan Akademik Universitas Muhammadiyah Purwokerto

standard mu tu akademi kum p

Documents