metode akademi

38
PT. METODE PELAKSANAAN PEMBUATAN PRASARANA KEBUGARAN PEGAWAI

Upload: macros-santabie

Post on 15-Dec-2015

57 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

mETODE PELAKSANAAN GEDUNG

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Akademi

PT.

METODE PELAKSANAANPEMBUATAN PRASARANA

KEBUGARAN PEGAWAI

Page 2: Metode Akademi

DATA INFORMASI PEKERJAAN

PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG 4 LANTAI AKADEMI PIMPINAN PERUSAHAANLOKASI PEKERJAAN : JAKARTA SELATAN TAHUN ANGGARAN : 2012JANGKA WAKTU : 83 (Delapan Puluh Tiga) hari Kalender

Metode Pelaksanaan ini digunakan untuk memonitor dan menilai pelaksanaan lapangan apakah spesifikasi teknis yang ada dalam kontrak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Metode Pelaksanaan ini mengadopsi pendekatan, terdiri :

a. Memahami dan memenuhi persyaratan, yaitu menetapkan sasaran dan proses yang diperlukan untuk menyerahkan hasil sesuai dengan persyaratan pengguna jasa dan kebijakan pengguna jasa.

b. Kebutuhan untuk mempertimbangkan proses dalam pengertian nilai tambah, yaitu mengimplementasikan prosesnya.c. Memperoleh hasil kinerja proses dan keefektifannya, yaitu memantau dan mengukur proses terhadap kebijakan,

sasaran dan persyaratan bagi hasil pekerjaan dan melaporkan hasilnya.d. Perbaikan berkesinambungan dari proses berdasarkan pengukuran yang objektif, yaitu melakukan tindakan perbaikan

kinerja proses secara berkesinambungan.

PENERAPAN METODE PELAKSANAAN

Menetapkan pelaksanaan pekerjaan “ Pembangunan Gedung 4 lantai Akademi Pimpinan Perusahaan ” sesuai Sasaran Operasional, serta terciptanya mekanisme pengelolaan program dan kegiatan proyek yang terpadu, terkoordinasi serta terarah dalam pelaksanaannya guna peningkatan kualitas karya konstruksi bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. Dan merupakan panduan untuk menentukan pengendalian Proses Pekerjaan hingga hasil yang dicapai sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis.

L OKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-gambar rencana.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang tertera pada daftar kuantitas (form daftar kuantitas dan harga), meliputi :

1 PEKERJAAN PERSIAPAN 2 PEKERJAAN STRUKTUR 3 PEKERJAAN ARSITEKTUR4 PEKERJAAN LAIN -LAIN5 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Seluruh proses pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Nasional, Propinsi dan Pemerintah Daerah yang mengatur pekerjaan seperti persyaratan untuk perlindungan sumber daya alam dan lingkungan.

1. Ruang Lingkup dapat terdiri dari tetapi tidak terbatas pada :

1. Lingkup pekerjaan termasuk ketentuan . 2. Pekerjaan-pekerjaan yang termasuk dalam kontrak.3. Spesifikasi Umum

a. Peraturan Perundang – undangan misalnya : UU tentang Lingkungan UU tentang Keselamatan Kerja UU / PP / SK Bersama / KPTS tentang Tenaga Kerja UU / PP tentang Galian C Perda terkait dsb

b. Dokumen Acuan berupa (standar-standar) dengan memperhatikan ketentuan tersebut diatas.c. Alinemen dan Survaid. Hari kerja dan jam kerjae. Gangguan dari keadaan daruratf. Penyingkiran material yang lebih

4. Spesifikasi Khusus2

Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 3: Metode Akademi

a. Lapanganb. Bangunan/Desain/Pengerjaan spesifikc. Bangunan-bangunan umum dan fasilitas-fasilitas publikd. Perancahe. Pengaturan lalu lintasf. Pengendalian Lingkungan

5. Spesifikasi untuk masing-masing mata pekerjaan

a. Apabila ketentuan untuk satu bagian Pekerjaan menggunakan dasar standar pengerjaan atau standar pabrikasi tertentu dengan beberapa peraturan maka pertama-tama dicantumkan ketentuan berikut :

b. Lingkup pekerjaanc. Dokumen Acuan Standard. Uraian ketentuan-ketentuan untuk Mata Pekerjaan yang bersangkutan apabila tidak digunakan standar

tertentu.

Berdasarkan data-data pekerjaan yang akan dilaksanakan pada hal tersebut diatas maka dalam rangka mendukung program kerja Kabupaten Karawang, khususnya dalam bidang Pembangunan Gedung, bersama ini kami ajukan Metode Pelaksanaan pekerjaan “Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahaan “dalam beberapa bagian, antara lain :

1. Menyerahkan Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)2. Menggandakan Dokumen Kontrak3. Menyerahkan Detail Proposal Operasional Lapangan, berupa :

a. Time Schedule Induk + Curve “S”b. Struktur Organisasi Lapangan + Job Descriptionnya.c. Schedule Kerja Mingguan (Laporan) mengenai pengadaan Material, Pengerahan Tenaga Kerja, Penggunaan

Peralatan, Kemajuan Kerja dan Kondisi Cuaca.d. Rincian Metode Pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan secara lebih Komprensip.e. Kordinasi dengan petugas terkait dan Instansi terkait, baik dengan Konsultan Supervisi, Wakil dari Pengguna

Jasa, dengan Konsultan Perencana dan masyarakat setempat.f. Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personilg. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapanganh. Penyusunan program mutu kegiatan

Khusus untuk pembuatan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, maka akan dibuat penyiapan rencana kerja secara detail pada suatu tahapan pekerjaan dimulai.

Rencana kerja tersebut mencakup :

a. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan. b Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.c Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian

pekerjaan termasuk pengujiannya.d Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa.e Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar belakang pendidikan,

pengalaman serta penugasannya.f Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.g Cara pelaksanaan pekerjaan.

Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran penjelasan.Untuk mengetahui setiap kegiatan, kemajuan pekerjaan dan keadaan lapangan yang sesungguhnya, maka diadakan Monitoring melalui :

Buku Laporan Harian (BLH) Proyek. Laporan Prestasi Mingguan (LPM), dan Laporan Progress Bulanan (Monthly Progress Report) Photo Dokumentasi melalui pemotretan pada setiap kemajuan pekerjaan mulai sejak 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%.

Pemotretan tersebut dilaksanakan dari satu titik dan diarahkan pada titik yang sama dalam setiap tahapan kemajuan pekerjaan.

Pembuatan As Built Drawing (Gambar aktual terpasang).

Khusus untuk penyediaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja, kami ajukan dalam beberapa bagian, antara lain :

3Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 4: Metode Akademi

1. Penyediaan Tenaga KerjaPengerahan Tenaga Kerja dibagi dalam 3 (tiga) kelompok yaitu :

Kel.1. Tenaga Kerja Inti (Skill Labour), ditugaskan karyawan tetap perusahaan dari Kantor yang telah berpengalaman khususnya dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung, sesuai Daftar Personil dan Struktur Organisasi terlampir.

Kel.2. Tenaga Kerja Biasa (Pekerja, Tukang) dibagi dalam 3 (tiga) regu, antara lain :

a. 1 Regu untuk melaksanakan Pekerjaan Sipil/Arsitektur 1 (satu) orang, Regu tersebut dipimpin oleh Mandor yang bertanggung jawab kepada Pelaksana.

b. 1 Regu untuk melaksanakan Pekerjaan Mekanikal 1 (satu) orang, Regu tersebut dipimpin oleh Mandor yang bertanggung jawab kepada Pelaksana.

c. 1 Regu untuk melaksanakan Pekerjaan Elektrikal 1 (satu) orang, Regu tersebut dipimpin oleh Mandor yang bertanggung jawab kepada Pelaksana.

Kel.3. Tenaga Kerja Khusus, Mekanik Alat Berat, adalah tenaga kerja yang khusus dan telah memiliki berpengalaman sesuai keahliannya.Tenaga Kerja Khusus tersebut dikoordinir oleh 1 orang Bagian Peralatan sebagai Logistik & Peralatan.

2. Penyediaan Peralatan

Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini akan disediakan oleh kami. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, kami akan mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi.

Penyediaan peralatan tersebut dalam keadaan lengkap, termasuk semua perlengkapan lainnya yang biasanya diperlukan untuk pengoperasian peralatan tersebut di lapangan.Jika ada kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan kami akan segera memperbaiki atau mengganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai. Semua peralatan termasuk mencakup semua keperluan minyak dan pemeliharaan untuk mesin dan operator. Peralatan tersebut dalam keadaan lengkap, termasuk semua perlengkapan seperti halnya kabel, pipa hisap dan fitting, mortar, rail, tali, pulley, rantai, blok dan tabel hisap dan semua peralatan yang biasanya diperlukan untuk pengoperasian peralatan tersebut di lapangan.

Semua peralatan yang dibutuhkan, termasuk alat-alat bantu akan dimobilisasi ke lapangan. Adapun peralatan-peralatan yang kami sediakan adalah sesuai Daftar Usulan Peralatan Proyek, terlampir.

3. Penyediaan Bahan/Material

Semua peralatan dan material akan disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya. Sebelum Material dikirim kelapangan lebih dulu kami ajukan Contoh/Sample dari Material yang digunakan untuk diperiksa, disetujui dan ditentukan oleh Direksi Lapangan.

Contoh-contoh material akan segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. Contoh-contoh menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan dan sample material yang telah disetujui Direksi Lapangan disimpan di Direksi Keet untuk patokan atas sejumlah material yang di Supply.

Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material dari jenis atau merk tertentu, maka kami akan meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Kami dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.

Khusus untuk penentuan perbandingan atas ukuran dan kualitas dilaksanakan pengujian oleh Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan, sementara Sistem Pengadaannya dilaksanakan :

a. Material Alam (Pasir Pasang, Pasir Beton, Batu Kali), diadakan melalui Logistik Kantor.b. Material Pabrik (Beton Readymix, Besi Beton, Baja Ringan, Keramik, Allumunium, Pipa, dsb), diadakan melalui

Pabrikan/Distributor.c. Material Bantu lainnya diadakan melalui Logistik Proyek

Semua material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi.

4Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 5: Metode Akademi

4. Gambar-gambar dan Persyaratan/Spesifikasi di Lapangan

Semua gambar-gambar kami akan menyimpan di lapangan, satu set lengkap copy gambar-gambar, persyaratan/spesifikasi, gambar-gambar cara pelaksanaan yang disahkan/disetujui (“approved shop drawing”), perintah-perintah perubahan dan lain-lain, dalam keadaan baik dan ditandai dengan perubahan-perubahan yang terjadi selama pelaksanaan.

Gambar-gambar yang diperlukan dalam pelaksanaan adalah :

a. Gambar yang termasuk dalam Dokumen b. Gambar perubahan yang disetujui Direksic. Gambar lain yang disediakan dan disetujui Direksi

Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) dan detailnya atas persetujuan Direksi sebelum dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pada penyerahan terakhir pekerjaan yakni sesudah selesainya masa pemeliharaan akan disertai “Gambar hasil pelaksanaan” (As Built Drawings).

Kalau terdapat perbedaan antara yang tertera pada gambar dengan spesifikasi maka yang benar dan berlaku adalah yang ditetapkan oleh Direksi.

PROGRAM MANAJEMEN MUTU

Adapun Operasional pelaksanaan pekerjaan melalui pendekatan :

5Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 6: Metode Akademi

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Melakukan koordinasi awal untuk review (check list) persiapan pelaksanaan dan melakukan koordinasi dengan dengan petugas terkait dan Instansi terkait, baik dengan Konsultan Perencana, Wakil dari Pengguna Jasa, dengan Konsultan Pengawas dan pengguna gedung setempat menghadapi kendala tersebut sehingga akan lebih antisipatif agar kegiatan pelaksanaan pekerjaan tidak mengganggu aktifitas pengguna gedung setempat serta mengidentifikasi kemungkinan munculnya kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan dan pengalaman masyarakat dengan membuat kesepakatan adanya pertemuan berkala minimal untuk Direksi Lapangan serta beberapa pelaku lokal lainnya dalam upaya pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan.

Berdasarkan hasil koordinasi tersebut dimulai pelaksanaan pekerjaan persiapan meliputi :

1). Pembersihan dan Perataan Tanah

Pembersihan Lokasi PekerjaanSemua daerah disekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, akan dibersihkan dari segala pohon-pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-bahan itu akan dipindahkan dari tempat kerja atau dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Pembersihan lokasi sesuai tempat-tempat yang ditunjuk oleh Direksi Lapangan termasuk batas tanah (right of way). Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dan tempat-tempat pekerjaan-pekerjaan akan dibuang menurut persetujuan Direksi Pekerjaan. Pekerjaan dianggap disetujui sesudah semua bahan-bahan yang tidak berguna dan peralatan dikumpulkan. Pembersihan dilaksanakan sebelum pekerjaan pembangunan dimulai. Lokasi pekerjaan dapat dilaksanakan apabila sudah dinyatakan bersih dari semak-semak dan rintangan-rintangan lainnya, oleh Direksi Lapangan sedangkan pohon-pohon atau pagar hidup tidak akan ditebang atau disingkirkan kecuali yang ada dalam batas penggalian atau yang jelas diberi tanda gambar bahwa pohon/pagar hidup tadi akan disingkirkan.

Seluruh sisa pembersihan yang tidak memenuhi syarat buat penimbunan dan penimbunan kembali, juga seluruh sisa-sisa puing, reruntuhan-reruntuhan, sampah-sampah akan disingkirkan dari lapangan pekerjaan.

Adapun metode dalam pelaksanan pekerjaan pembersihan, meliputi :

Semua pekerjaan pembersihan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan. Hasil pembersihan akan dikumpulkan seperti yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, dan bahan-

bahan itu akan dipindahkan dari tempat kerja atau dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Sebelum pekerjaan pembersihan, maka akan dibuatkan terlebih dahulu pagar pengaman material existing disekitar lokasi pekerjaan, bila diperlukan sarana kantor/material existing tersebut ditutup dengan plastik, apabila terpaksa dipindah, maka kami akan minta petunjuk dari Direksi Lapangan/Pengawas Lapangan dan setelah mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

Selama jangka waktu kegiatan pelaksanaan pekerjaan kami akan menjaga kebersihan agar lokasi pekerjaan bebas dari penimbunan bahan-bahan yang tak terpakai, puing dan sampah, yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan.

Melaksanakan operasi pembersihan yang teratur untuk menjamin bahwa tempat kerja, dipelihara agar bebas dari penimbunan bahan – bahan yang tak terpakai, sampah dan puing lainnya yang dihasilkan dari operasi pekerjaan di tempat kerja, kami akan memelihara tempat kerja dalam suatu kondisi yang rapi dan teratur sepanjang waktu.

Membuang bahan-bahan yang tak terpakai, puing dan sampah pada daerah-daerah pembuangan yang ditunjuk, dan sesuai dengan peraturan Nasional, Propinsi dan Kota serta Undang-undang anti-pencemaran.

Menyediakan wadah-wadah drum di tempat kerja untuk mengumpulkan bahan-bahan yang tak terpakai, puing dan sampah yang menunggu pembuangannya dari tempat kerja.

Pada waktu penyelesaian pekerjaan semua bahan-bahan yang terpakai dan yang berlebihan, sampah, alat-alat, perlengkapan dan mesin-mesin akan dikeluarkan, semua permukaan yang terlihat akan dibersihkan dan proyek ditinggalkan dalam suatu kondisi yang siap untuk ditempati, sesuai keputusan Direksi.

Perataan Tanah Lokasi Pekerjaan

Level Tanah Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum pada gambar kerja. Sebelum pengukuran harus diketahui pasti hubungan antara level bangunan dan elevasi muka tanah asli agar dapat menghitung secara tepat volume galian dan juga melakukan pekerjaan galian secara tepat. Muka tanah harus rata / waterpass dan bebas dari akar – akar tanaman atau bahan – bahan organis lainnya. Selanjutnya tanah harus diratakan sesuai dengan elevasi tanah yang diinginkan. Jika elevasi tanah berbeda satu dengan yang lainnya, maka galian harus dimulai pada bagian yang lebih tinggi dahulu dan seterusnya.

6Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 7: Metode Akademi

Alat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah :- Stampler- Pacul- dll

2). Pas. Papan Nama Proyek

Dipasang pada posisi awal atau pada posisi akhir pekerjaan di tempat yang aman dari gangguan lalu lintas, namun mudah dilihat oleh masyarakat umum.

Dibuat dari Multiplek t. 8 mm, Tiang Kayu Uk. 5/7 cm, dengan ukuran panjang 240 cm dan lebar 120 cm dan ketinggian disesuaikan dengan persetujuan Direksi Lapangan.

Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Pengawas / Pemberi Tugas.

Petunjuk papan nama proyek, ukurannya, isi, dan warnanya diatur dalan surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 438 / 2000 tanggal 9 Maret 2000.

Bentuk dan ukuran papan nama proyek fisik ditetapkan sebagai berikut : Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan kondisi lapangan. Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.

3). Dokumen Rekaman Kegiatan

Semua dokumen rekaman kegiatan dibuat dan dilaporkan kepada instansi terkait seperti Direksi lapangan. Pembuatan dokumen/laporan bik itu laporan harian, mingguan dan bulanan serta foto proyek dibuat dan disampaikan kepada instransi terkait. Laporan diketik dan dijilid dengan rapih serta ditandatangani oleh pipmpinan proyek dan disetujui Direksi lapangan.

I. PEKERJAAN TANAH

1. Kupasan tanah dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar. Kalau ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan menurut gambar, kami akan mengajukan usul kepada Direksi mengenai cara pelaksanaannya.

Sebelum mulai mengerjakan pekerjaan kupasan kami akan memberitahukan kepada Direksi sehingga penampang, peil, dan pengukurannya dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu.

Peil dasar tanah seperti yang tercantum pada gambar rencana, apabila ditemukan dalam penggalian terdapat batu-batu besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam galian/kupasan, akan dibuang.

Setelah permukaan tanah dibersihkan lalu dikupas setebal menurut profil dan elevasi yang telah ditentukan sehingga permukaan yang akan ditimbun bersih dari rumputan/segala kotoran dan humus. Dan hasil kupasan / humusan dibuang sesuai dengan profil dan elevasi yang telah ditentukan dan dari batas areal pembersihan atau sesuai petunjuk direksi lapangan. Galian dilaksanakan secara manual.

2. Urugan Tanah Kembali

Pekerjaan urugan dilaksanakan pada :

a. Semua bekas lubang pondasib. Semua bagian yang akan ditinggikan, dengan jalan menimbun dengan urugan tanah dilaksanakan menurut

gambar serta peil-peil yang telah ditetapkan, juga termasuk perataan dan pemadatannya.

Pengurugan tanah dilaksanakan sampai mencapai peil yang ditetapkan dan diratakan sampai nantinya tidak akan timbul cacat-cacat seperti turunnya permukaan, bergelombang, dan sebagainya. Diantaranya meliputi :

Urugan akan disebarkan didalam satu jalur yang lurus. Timbunan disebarkan pada permukaan yang benar dan telah diinspeksi dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Urugan akan disebarkan lapis per lapis dengan tiap tebal maksimum 20 cm lepas dan pemadatan dilakukan sampai mencapai kepadatan maksimum pada kadar air optimum yang ditentukan dalam gambar rencana. Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat pemadat yang disetujui oleh Direksi lapangan.

Selama penyebaran, semua bahan seperti sampah atau batu-batu yang lebih besar dari ukuran yang ditentukan akan dipindahkan dari daerah yang akan ditimbun.

Selama pelaksanaan, kami akan menjamin adanya buruh, peralatan dan bahan timbunan yang cukup sesuai kebutuhan.

Bahan organik tidak diinginkan dipakai sebagai timbunan dan bahan timbunan tidak boleh dicampur dengan bahan yang mengandung organik.

7Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 8: Metode Akademi

Compacting/Pemadatan

Tiap layer dipadatkan dengan ketebalan minimum 100% max. Modified dry density seperti yang ditetapkan SNI 03-1743-1989 Medhode D.

Pemadatan akan dilaksanakan hanya bila kandungan air dari bahan berada dalam rentang 3% dibawah kadar air optimum, seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum modifikasi yang ditentukan oleh SNI 03-1743-1989 Medhode D.

Operasi pemadatan akan dimulai dari tepi, kemudian secara berangsur ke tengah. Jumlah lintasan pemadatan sesuai trial compaction yang disepakati atau sesuai spesifikasi teknik.

II. PEKERJAAN STRUKTUR

Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan Beton pondasi tiang pancang 20 x20 cm x 14 m. Pekerjaan Beton file cap , beton balok, beton slof, beton kolom, beton ringbalk dan beton praktis. Untuk pekerjaan pemancangan adalah dengan mempergunakan alat berat, sehingga waktu bisa lebih hemat.

1. Pekerjaan PersiapanMeliputi persiapan material, peralatan, shop drawing, pola pengerjaan, uji lab, tenaga kerja, tenaga ahli.

2. Pekerjaan pemacangan, pekerjaan pemancangan akan dilakukan pada siang hari, dengan mengundang pengawas lapangan sehingga sesuai dengan perencanaan.

Setelah pekerjaan pemacangan selesai maka diteruskan dengan pekerjaan beton File cap, lantai kerja , beton pondasi, beton kolom, beton sloof dan lain lain.

Pabrikasi

- Besi tulangan harus dibentuk dengan tepat sesuai dengan ukuran – ukuran yang ada dalam gambar, dan harus dipabrikasi sedemikian rupa sehingga tidak merusak bahan tersebut.

- Dalam penggunaan baja tulangan yang mengalami pembengkokan pada awalnya baja tulangan tersebut harus dalam keadaan lurus dan bebas dari tekukan – tekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan.

- Besi yang digunakan harus memenuhi standar spesifikasi yang disyaratkan, diameter sesuai dengan rencana, tidak cacat / berkarat.

- Besi tulangan yang sudah dibengkokkan untuk suatu rencana, tidak boleh dibengkokan ulang untuk rencana lain.- Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja yang telah dilunakkan.- Besi tulangan sebelum ditempatkan harus dalam keadaan bersih dan tidak berkarat, bebas dari debu, kotoran,

lumpur dan bebas dari cat, oleh atau bahan asing lainnya yang dapat mengurangi ikatannya.- Besi tulangan harus ditempatkan dengan tepat dan diikat, sehingga tidak terlepas pada saat pengecoran beton, besi

tulangan non kosntruktui harus ditempatkan seperti besi penjarak (besi hak), kaki ayam dan sebagainya pemasangan berdasarkan pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil – peil sesuai dengan gambar kerja.

- Besi tulangan harus diikat disetiap pertemuan dan dimana saja yang dianggap perlu dengan menggunakan kawat baja berukuran 1,00 mm atau lebih besar.

- Simpul dari kawat pengikat diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak akan terekspose.- Jarak dari bekisting harus dengan baik dan tetap dengan menempatkan beton decking/beton tahu diantara

penyangga lainnya sesuai dengan persetujuan Direksi lapangan.- Bila diperlukan mengadakan penyambungan dari besi tulangan dititik yang tidak sama dengan gambar, maka

posisi dan metode penyambungan harus dihitung berdasarkan kekuatan dan disetujui Direksi lapangan.

Dalam pemasangan pembesian/tulangan harus diperhatikan :- Panjang dan pembengkokan tulangan- Diameter tulangan- Kekencangan/kekuatan kawat pengikat- Letak penahan jarak terhadap ketebalan selimut beton atau beton decking ( beton tahu )- Jenis dan jumlah besi beton.- Jarak tulangan sesuai gambar pelaksanaan.- Panjang penyaluran dan pengangkutan harus seuai dengan persyaratan.- Pemberhentian besi beton harus benar.- Ikatan antar besi beton harus kuat.- Jarak antar lapisan besi beton harus benar dan kuat (tidak melendut).- Beton terbentuk dengan benar.- Simpul dari kawat pengikat diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak akan terekspose.

Pekerjaan Lantai Kerja ad. 1 PC : 3 Psr : 5

8Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 9: Metode Akademi

Pekerjaan ini mencakup penentuan peil – peil, pengadaan dan pemasangan lantai kerja sesuai gambar kerja. Pembuatan lantai kerja dilakukan sebelum pondasi dipasang dengan gelaran pasir urug padat setebal 10 cm. Lantai kerja dibuat merata (tidak bergelombang/turun naik ) dan seluas sesuai gambar rencana.

Lantai kerja dibuat pada konstruksi yang berhubungan dengan tanah secara langsung. Lantai kerja dibuat dengan campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Split. Dibawah lantai kerja, kondisi tanah harus padat & rata serta diurug pasir dengan ketebalan sesuai dengan Gambar kerja.

Pelaksanaan pembuatan lantai kerja tebal 5 cm :1. Pondasi batu kali2. Sloof

Lingkup pekerjaan ini, dikerjakan apabila konstruksi beton bertulang langsung terletak diatas tanah, maka dibawahnya dibuat lantai kerja yang rata.

Pekerjaan yang disyaratkan dalam pekerjaan ini mencakup pembuatan seluruh struktur beton, termasuk bekisting cetakan beton sesuai dengan persyaratan garis dan elevasi rencana serta dimensi yang ditunjukan dalam gambar atau petunjuk direksi.

Pondasi Batu belah ad. 1 PC : 5 Psr

Pemasangan dilakukan setelah didapati galian tanah sesuai dengan dimensi rencana. Bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi. Pekerjaan ini dilakukan setelah terlebih dahulu dilakukan pengukuran dengan menggunakan Benang lot sebagai tanda.

Urugan kembali tanah bekas galian

Setelah pemasangan pondasi batu kali sesuai dengan alurnya serta pengecoran sloof, kemudian tanah bekas galian dimasukkan kembali pada sisi – sisi dari pondasi batu kali maupun sloof. Urugan tanah bekas galian disertai dengan pemadatan tanah dilakukan setelah elevasi tanah akhir telah dicapai.

Pas. Beton Sloof, Kolom dan Ring Balk

Pekerjaan yang disyaratkan dalam pekerjaan ini mencakup pembuatan seluruh struktur beton, termasuk bekisting cetakan beton sesuai dengan persyaratan garis dan elevasi rencana serta dimensi yang ditunjukan dalam gambar atau petunjuk direksi.

Pekerjaan beton bertulang diantaranya sebagai berikut :

1) Pondasi Sloof2) Kolom3) Ring Balk

Pekerjaan beton bertulang ini meliputi penyiapan tempat kerja pada pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Peralatan yang dipakai untuk mengerjakan pekerjaan struktur beton antara lain :

Perlengkapan bekisting. Cutting Wheel Gegep Pen Besi Concrete mixer ( Beton Molen ) Pacul

Pengecoran Beton

Beton dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah, air, semuanya dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang baik/tepat, adapun tahapan pekerjaan pengecoran, meliputi :

Sebelum pengecoran, pekerjaan cetakan / bekisting, dan pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan dengan pengecoran yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Bekisting dibuat dari kayu dan triplek yang sudah dipabrikasi dengan baik, semua sambungan dibuat secara kencang agar tidak terjadi kebocoran.

Sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetakan, lantai kerja) dibersihkan dari air yang menggenang, reruntuhan atau bahan lepas.

9Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 10: Metode Akademi

Pengecoran beton dilakukan pada waktu Direksi Pekerjaan atau wakilnya yang ditunjuk serta pengawas Kontraktor yang setara ada ditempat kerja.

Pengecoran dipastikan tidak keropos dan lurus.

Pabrikasi Pembesian

Pemasangan besi beton dilakukan dengan teliti sesuai dengan gambar/perhitungan dan dipastikan tidak terjadi pergeseran/ pemindahan dengan pemakaian kawat pengikat tulangan beton pada perpotongan/pertemuan tulangan dan rangka tulangan akan didukung oleh pengganjal blok beton (batu tahu), perenggang (spacer) sebagaimana yang dibutuhkan.

Bekisting

- Cetakan harus sesuai dengan berbagai bentuk, bidang, batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana tercantum pada gambar – gambar atau seperti yang telah ditetapkan oleh Direksi.

- Acuan ( bekisting ) harus dirancang dibuat dan dijaga sedemikian rupa agar dapat dipastikan setelah dibongkar nantinya, bentuk permukaan beton rata sempurna tidak bergelombang atau gembung.

- Sepanjang masih memungkinkan maka harus dicoba untuk mengatur agar sambungan antar panel bekisting dapat diletakkan pada garis – garis Arsitektural, termasuk penerusan sambungan – sambungan.

Penyetelan bekisting untuk struktur horizontal (alas) dilakukan setelah pembesian dilaksanakan. Pada penyetelan bekisting akan dilakukan pengecekan terhadap : dimensi, ketegakan, ketinggian/elevasi, kerataan dan kekuatan penyangganya.

Plesteran + Acian

Plesteran dan acian berfungsi sebagai penutup dinding kolom / tiang pagar, yang dilaksanakan setelah pekerjaan pengecoran kolom sesuia dengan titik penempatan, dan tahapan pelaksanaan plesteran meliputi :

Plesteran dilaksanakan pada semua pasangan Kolom beton. Finishing kolom beton dilakukan untuk penyelesaian dimensi/bentuk kolom akhir. Tebal plesteran antara 1,5 – 2,0 cm.

Permukaan plesteran akan dihaluskan dengan acian apabila plesteran tersebut telah kering. Plesteran dan acian dilaksanakan tidak bergelombang dan dilaksanakan setelah pekerjaan struktur

bangunan (kolom).

Pekerjaan Beton Balok, Beton Kolom, Beton Sloof dan Beton Prkatis diatas kusen

Pembuatan balok diatas kusen/ balok latai dilakukan untuk membentuk opening pada pasangan kusen yang direncanakan. Beton dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil/batu pecah, air, semuanya dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang baik/tepat. Beton yang digunakan adalah Site Mix K-300, dan pembesian sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditetapkan, adapun tahapan pekerjaan pengecoran, meliputi :

Sebelum pengecoran, pekerjaan cetakan / bekisting, dan pengikatan dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan dengan pengecoran yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Bekisting dibuat dari kayu dan triplek yang sudah dipabrikasi dengan baik, semua sambungan dibuat secara kencang agar tidak terjadi kebocoran, khusus untuk pondasi setapak dari pasangan..

Semua bekisting akan diperkuat dengan klem dari balok kecil serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan, dipadatkan dan mengeras.

Pengecoran dipastikan tidak keropos dan lurus.

Plesteran

Pekerjaan plesteran ini melanjutkan finishing dari pekerjaan dinding yang telah ada.

Plesteran dan acian berfungsi sebagai penutup dinding pasangan bata, yang dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan dinding bata kering, dan tahapan pelaksanaan plesteran meliputi :

Semua lobang-lobang yang terdapat pada dinding akan ditutup terlebih dahulu sebelum plesteran dilaksanakan.

Sebelum plesteran dilaksanakan, maka alat-alat yang akan ditanam dinding seperti pemasangan pipa akan dipahat dan akan ditutup plesteran yang dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding.

Untuk lebar pahatan lebih dari 7 cm sebelum diplesteran akan dipasang kawat ayam yang dipakukan pada dinding bata untuk menghindari keretakan dikemudian hari.

Plesteran dilaksanakan pada semua pasangan dinding bata dimana sebelumnya dinding bata akan disiram terlebih dahulu sehingga memberikan ikatan yang lebih baik.

10Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 11: Metode Akademi

Permukaan plesteran akan dihaluskan dengan acian apabila plesteran tersebut telah kering. Plesteran dan acian dilaksanakan tidak bergelombang dan dilaksanakan setelah pekerjaan struktur bangunan

(sloof, kolom, kolom praktis, balok struktur).

Pekerjaan Meja Beton Wastafel

Pekerjaan Meja beton ini dilaksanakan setelah pekerjaan Acian dinding telah selesai dibuat. Meja beton dibuat sesuai dengan penempatan dan jumlahnya, untuk sedangkan ketinggian Meja beton dilakukan dengan berkoordinasi dengan Direksi lapangan. Proses pengecoran meja beton sama dengan metode pengecoran beton. Pembuatannya harus memperhatikan lubang pemasangan bak cuci, dan penyesuaian instalasi pipa didalamnya baik itu instalasi air bersih maupun instalasi pembuangan air kotor. Pada akhirnya permukaan seluruhnya harus rata dan halus agar mempermudah pemasangan lapisan diatasnya seperti plywood, dll. Pembuatan meja harus memperhitungkan dimensi lubang wastafel sehingga memudahkan waktu pemasangan wastafel. Setelah meja beton selesai dibuat kemudian dilakukan pemasangan keramik dengan kualitas baik. Pemasangan dilakukan sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetujuan direksi lapangan.

Membuat Lubang Angin 20 x 20

Pekerjaan ini dilakukan pada area tertentu dengan ketinggian dan posisi lubang angin antara satu dengan yang lainnya sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetujuan direksi lapangan. Lubang dibuat dengan dimensi yang tepat sesuai dengan gambar kerja. Opening harus simetris terhadap sisi – sisinya.

Alat yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah ; Mesin grinda tangan, selang level, sendok semen, dll.

Finishing Expose Topi beton/Kanopy

Pekerjaan ini dilakukan dengan membuat acian pada beton kanopi / topi beton agar permukaannya halus dan rata sesuai dengan dimensinya. Acian topy beton dilakukan pada sisi samping dan bawah. Alat bantu yang digunakan adalah : jidar hollow. Finishing expose topy beton dilakukan setelah pekerjaan screeding selesai dilakukan sehingga dapat ditentukan dimensi topy beton yang diinginkan.

Sreeding Topi beton Bagian Atas

Pekerjaan screeding dilakukan diatas beton kanopy atai topy beton.

Semua pekerjan pasangan beton adalah dengan penerapan manajemen mutu dan Standar Operational Procedure yang diajukan , sebagai berikut :

III. PEKERJAAN ARSITEKTUR

11Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 12: Metode Akademi

Pekerjaan Pasangan Kusen, Pintu & Jendela

Pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding bata & plesteran dan skonengan telah dikerjakan dengan baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi seluruh pintu dan jendela rangka alluminium, lengkap dengan kusen, kaca beserta accessoriesnya yang menjadi satu kesatuan yaitu partisi. Pekerjaan kusen pintu & jendela dipasang pada bingkai jendela dan pintu sesuai dengan gambar rencana. Pembuatan/pabrikasi kusen dilaksanakan sejak awal pelaksanaan pekerjaan pasangan bata sehingga dapat siap dipasang pada dinding dengan tepat waktu. Bahan kusen pintu & jendela menggunakan allumunium persegi, tidak cacat, lurus dan mempunyai ketebalan sesuai dengan gambar serta warna ditentukan kemudian oleh Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas. Bahan yang akan diproses fabrikasi akan diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.

Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil akan diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dan lain-lain, profil akan diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin akan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu yang berfungsi baik dan sempurna.

Pasangan Plafond Gypsum

Sebelum pelaksanaan pemasangan plafond gypsum, terlebih dahulu dikerjakan pemasangan rangka plafond, dalam lingkup pekerjaan ini menggunakan rangka hollow.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, kami akan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam RAB dan RKS. Semua bahan yang akan dipasang setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Pekerjaan dilaksanakan dengan rapih dan menghasilkan bidang yang rata, dengan ketinggian, jarak dan ukuran yang sesuai dengan gambar. Adapun petunjuk umum sebelum pemasangan plafond gypsum :

Sebelum pemasangan plafond gypsum akan diadakan pemeriksaan lokasi kerja secara benar, terutama hal-hal yang menyebabkan kerusakan seperti benturan, kehujanan dari luar (tampias) dan sistem sirkulasi udara.

Semua sistem instalasi mekanikal dan elektrikal diatas plafond atau didalam partisi seperti kabel-kabel listrik dan pipa air atau instalasi lainnya selalu diperhatikan sebelum pemasangan papan gypsum.

Peletakan Panel Gypsum Material yang dikirim ke lokasi proyek terlebih dahulu diperiksa secara khusus, apakah sudah sesuai dengan

spesifikasi, baik jumlah dan kondisinya juga sesuai dan baik. Kemudian Gypsum di tempat yang kering dan jauh dari percikan air hujan atau instalasi plumbing (pipa air).

1) Jenis Peralatan yang akan digunakan untuk Pemasangan Plafond Gypsum. Dalam pengerjaan plafond gypsum, peralatan yang memadai akan memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal serta keamanan bekerja dapat lebih terjaga.

2) Pemotongan Papan Gypsum. Pemotongan dengan gergaji khusus gypsum atau cutter : Menandai dengan pensil pada papan gypsum yang akan dipotong Kemudian pemotongan dengan gergaji sesuai garis pensil atau dipotong dan gores

dengan cutter. Khusus untuk pemotongan dengan cutter patahkan papan gypsum kebelakang dan potong

yang ada pada bagian belakang. Lalu amplas hasil potongan tersebut hingga halus

OUT LET DIAGRAM PEMASANGAN MATERIAL

12Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 13: Metode Akademi

13Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Persetujuan Material dan

Gambar Kerja

Marking Pemesanan Material

Pasang Bracket Kirim ke Lokasi Proyek

Pasang Rod

Pasang Rangka

Levelling

Pasang Gypsum

Compound & Amplas

Finishing

U Clamp Rod Hanger

Rangka Hollow

Gypsum

Page 14: Metode Akademi

Berikut Detail Pemasangan Rangka Hollow 20/40 + 40/40

Rangka hollow dipasang sesuai level yang diinginkan pada gambar kerja.

Sebelum pekerjaan rangka hollow dilakukan, terlebih dahulu seluruh item pekerjaan mechanical & elektrikal sudah dikerjakan.

Rangka hollow dipasang setelah mendapat persetujuan dari direksi

Memasang wall angle pada tembok yang sudah di level sesuai dengan peil ceilling.

Metal C Channel digantung pada rod menggunakan U Clamp pada tiap jarak 1.200 mm.

Menggunakan Hollow terhadap metal C Channel dengan mengaitkan keduanya menggunakan channel clamp.

Meratakan kembali rangka hollow sebelum Gypsum dipasang

Setelah rangka hollow terpasangan dengan baik sempurna, maka diadakan pemasangan gypsum, adapun langkah-langkah dan tahapan pemasangan Gypsum.

Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan setelah semua pekerjaan instalasi yang akan dipasang diatas plafond telah terpasang.

Peil ketinggian plafond akan dipasang sesuai gambar rencana dan dipasang secara rata, rapi dan tidak bergelombang.

Papan Gypsum dipasang berlawanan arah dengan rangka penunjang. Pertemuan antara dua Gypsum diatur secara menyilang. Pada setiap sambungan-sambungan Gypsum akan ditutup menggunakan tape dan compound sehingga pada

setiap sambungan Gypsum tidak nampak. Papan Gypsum dipasang menggunakan sekrup uk. 25 mm dengan type sekrup “S”. Jarak awal sekrup 15 mm dari tepi panel selanjutnya jarak 300 mm. Pelaksanaan pengisian compound secara merata pada bagian pertemuan penyambungan tepi miring papan

Gypsum dengan menggunakan kape fiber uk. 150 mm.

Pekerjaan Pengecatan

Lingkup pekerjaan ini meliputi :

Pengecatan dinding, beton dan plafond Pengecatan lain seperti tercantum dalam gambar

14Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 15: Metode Akademi

Sebelum pengecatan dimulai, kami akan melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Wakil dari Pengguna Jasa. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan / atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. Adapun bahan cat yang digunakan meliputi :

Adapun tahapan dan metode pelaksanaan pekerjaan pengecatan meliputi :

Sebelum pelaksanaan dimulai, kami akan memberikan contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas tentang komposisi warna cat.

Setiap akan memulai pelaksanaan pengecatan, terlebih dahulu melakukan pemeriksaan lapangan bersama Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas untuk memastikan kelayakan secara teknis bidang-bidang yang akan dilakukan pengecatan.

Semua cat, pernis akan menggunakan metode yang benar dan dengan campuran yang baik selama pengecatan.

Untuk pengecatan dinding / beton / plafond sebelum pengecetan maka seluruh permukaan dinding akan dibersihkan dan lubang-lubang pada dinding akan ditutup menggunakan plamir.

Setelah permukaan diplamir maka akan diamplas hingga halus, licin dan rata, kemudian akan diberi lapisan-lapisan cat alkali resistance sealer (1 lapis).

Setelah pemberian sealer pengecatan dilaksanakan sampai 2 – 3 kali sampai kondisi sempurna dan sudah disetujui oleh Pengawas, Perencana dan Pemberi Tugas.

Semua pekerjaan Pengecatan dikerjakan semaksimal mungkin sehingga tidak bercucuran dan bekas-bekas pengecatan tidak menempel pada permukaan lantai.

Setelah seluruh pekerjaan pengecatan/pelaburan dan finishing selesai, seluruh pada bidang dinding/kayu/baja merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

Pada sebagian hasil pengecatan yang kurang rapi akan segera diperbaiki, sesuai persyaratan yang ditetapkan dan dapat diterima setelah mendapat persetujuan Perencana/ Pengawas.

Pengadaan dan Pemasangan Sanitair

Lingkup pekerjaan termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya / operasinya. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan Towel Bar Ruang Kepala tempat sabun, Tempat Tissue KM Kepala.

Berikut ini ada beberapa uraian teknis pemasangan Sanitair, meliputi : Pemasangan sesuai dengan metode/sistem standar yang berlaku. Sebelum pemasangan dimulai, kami akan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk

mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan dan detail-detail sesuai gambar.

Ketinggian dan konstruksi pemasangan akan disesuaikan gambar kerja beserta petunjuk-petunjuk dari produsennya dalam brosur. Pemasangan dikerjakan secara baik, rapih, waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya dicek kembali apakah ada kebocoran-kebocoran.

Untuk pekerjaan pemasangan Kran, semua Kran yang dipakai, ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitair.

Selama pelaksanaan pekerjaan akan selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.

Pekerjaan Beton Bertulang

Lingkup pekerjaan Beton Bertulang ;- Pekerjaan Beton- Pekerjaan Besi- Pekerjaan Bekisting

15Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 16: Metode Akademi

Seluruh pekerjaan pengecoran beton yang memerlukan acuan ( bekisting ), perancah ( steiger ) sesuai dengan gambar kerja.

a. Cetakan beton ( begesting Beton ) - Cetakan harus sesuai dengan berbagai bentuk, bidang, batas dan ukuran dari hasil beton yang diinginkan

sebagaimana tercantum pada gambar – gambar atau seperti yang telah ditetapkan oleh Direksi.- Cetakan dan perancah harus dibuat dari kayu atau metal sesuai dengan bentuk garis dan ukuran dari bagian

struktur seperti dalam gambar kerja dan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tahan terhadap deformasi akibat beban, penyusunan karena basah dan kering, penggetaran beton dan lain – lain.

- Cetakan dan perancah harus dilengkapi dengan ikatan – ikatan batang batang penahan tarik dan lain lain peralatan untuk menjaganya pada posisi dan bentuk yang ditunjukkan dalam gambar.

- Acuan ( bekisting ) harus dirancang dibuat dan dijaga sedemikian rupa agar dapat dipastikan setelah dibongkar nantinya, bentuk permukaan beton rata sempurna tidak bergelombang atau gembung.

- Sepanjang masih memungkinkan maka harus dicoba untuk mengatur agar sambungan antar panel bekisting dapat diletakkan pada garis – garis Arsitektural, termasuk penerusan sambungan – sambungan.

BAHAN- Bahan bekisting pada umumnya terbuat dari kayu Meranti atau kayu jenis lainnya yang setara dan disetujui

Direksi lapangan.- Bila menggunakan papan maka standar plywood yang bias dipakai adalah ;

Untuk Kolom : Dipakai papan 2/20 Cm dengan rangka minimal 4/6 cm Untuk Balok/Plat : Dipakai papan 2/20 cm rangka 4/6 dan 5/7

RANGKA PENYANGGA ACUAN / BEKISTING ( Support/Studding/Perancah/Steiger )

Penyangga untuk beban Vertikal dapat menggunakan Scafolding/Steger, bila yang digunakan penyangga kayu, bahannya harus dalam keadaan kering, lurus dan tidak cacat. Kayu yang digunakana setaraf kayu Meranti, Borneo dengan ukuran 4/6 atau 5/7 dengan jarak penempatan maksimum 60 cm. Dalam keadaan apapun setiap penyangga harus dihitung lebih dahulu kekuatannya, bila menggunakan kayu bulat/dolken maka diameter minimum 8 cm.

Konstruksi Cetakan- Membuat gambar ( Shop drawing ), bila dipandang perlu untuk hal sebagai berikut ;

Semua pekerjaan Acuan (bekisting) yang membutuhkan Angkur, alat sunat (fastener), metode/cara khusus, pelobangan dan lain – lain.

Pola Acuan(bekisting) Cara – cara metode penutupan panel Acuan/bekisting Pembuatan profil tepi dari elemen – elemen struktur utama seperti, rusuk plat lantai, balok,

kolom termasuk detail – detail penyambungan masing – masing. Semua pekerjaan perancah/steiger/scaffolding dan lain - lain

- Cetakan/bekisting untuk beton yang sesuai dengan bentuk yang dikehendaki harus dibuat sedemikian rupa kuatnya. Cetakan dapat terbuat dari logam, lembaran plywood, papan kayu yang dipres atau dari papan kayu yang diserut halus, dan dalam keadaan baik sebagaimana dikehendaki untuk menghasilkan permukaan yang sempurna seperti yang ditentukan.

- Permukaan cetakan/bekisting harus menghasilkan permukaan beton yang halus dan rata. Cetakan tersebut harus berkekuatan dan mempunyai kekuatan tetap dalam tempat dan bentuk selama pembebanan dan selama berlangsungnya pekerjaan penggetaran untuk pemadatan beton.

- Penggunaan minyak tulangan harus hati – hati untuk mencegah kontak dengan besi tulangan dan mengakibatkan kurangnya daya lekat.

- Cetakan/bekisting harus cukup rapat untuk mencegah kebocoran adukan. Cetakan ini dapat disanggah selama pengecoran beton atau oleh cara – cara lain yang disetujui oleh Direksi. Penyanggah cetakan ( perancah ) harus berdiri pada Pondasi yang baik sehingga tidak ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.

- Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus sesuai dengan petunjuk Direksi dan pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hati – hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton.

- Begisting dapat dibongkar setelah dari semua penunjangnya/perancahkelihatan baik dan baik pula pembetonannya. Untuk plat beton = tebal minimum 13 mm atau 1,3 cm atau tidak kurang dari besarnya diameter besi

tersebut. Panjang stek untuk penyambungan kolom atau untuk penyambungan batang – batang tulangan

minimal 40 kali diameter tulangan ( 40 D ) atau seperti ditunjukkan dalam gambar dan atas persetujuan Direksi lapangan.

16Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 17: Metode Akademi

PEKERJAAN PASANGAN

Pas. Cerucuk bambu Ø 7 – 10 cm, panjang = 150 cm

Untuk perkuatan tanah existing ditanam cerucuk bambu. Cerucuk dengan diameter sesuai dengan spesifikasi dibuat dan dipotong dengan panjang sesuai kebutuhan. Pekerjaan pemasangan cerucuk dilakukan setelah pembuatan pondasi batu kali/belah. Pada ujung bawah dari cerucuk dibuat lancip untuk mempermudah pemasangan. Kemudian cerucuk dengan jarak yang tidak terlalu rapat ditancapkan pada seluruh area pemasangan. Setelah semua area pemasangan telah ditancapkan cerucuk.

Pasang Batu Kosong ( Aanstamping )

Setelah pemasangan cerucuk kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu kosong. Batu kali disusun sepanjang lintasan pondasi batu kali dengan sangat rapat. Ukuran batu kali disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Setelah pemasangan batu aanstamping kemudian digelar pasir urug.

Pondasi Batu belah

Pemasangan dilakukan setelah didapati pasangan batu kosong sesuai dengan dimensi rencana. Bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi. Pekerjaan ini dilakukan setelah terlebih dahulu dilakukan pengukuran dengan menggunakan Benang lot sebagai tanda.

Cor Sloof

Pemasangan dan pengecoran sloof dilakukan diatas pondasi batu kali serta mengikat pondasi tapak. Pembesian memanjang dilakukan dengan spesifikasi besi sesuai dengan gambar kerja. Bersamaan dengan pembesian sloof juga dibuat pembesian kolom sehingga sloof dapat dilakukan pengecoran setelah besi kolom telah semua terpasangan. Acuan ( bekisting ) harus dirancang dibuat dan dijaga sedemikian rupa agar dapat dipastikan setelah dibongkar nantinya, bentuk permukaan beton rata sempurna tidak bergelombang atau gembung.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

Pas. Dinding batu bata

Pasangan batu bata dipasang ½ bata yang berfungsi sebagai tembok luar, tembok dalam pembatas ruangan.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

Pekerjaan pasangan bata dilaksanakan secara teliti dan sesuai dengan gambar, adapun tahapan pelaksanaannya meliputi :

Pelaksanaan batu bata dilaksanakan dengan waterpass (horizontal) dengan menggunakan benang, pemasangan benang terhadap pasangan tidak lebih dari 30 cm.

Pelaksanaan pasangan dikerjakan secara cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.

Pemasangan batu bata dipasang secara zig zag dan dalam satu hari pemasangan batu bata tidak lebih dari satu meter dan pengakhirannya dibuat bertangga menurun.

Pada bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton akan diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.

Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis.

Pada bidang dinding batu bata tebal 1/2 batu yang luasnya maksimal 9 m2 akan ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan kolom ukuran 13 x 13 cm, dari tulangan plokok 4 diameter minimal 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm, jarak antar kolom satu dengan yang lain dibuat maksimum 3 (tiga) meter.

Plesteran dan AcianPlesteran dan acian berfungsi sebagai penutup dinding pasangan bata, yang dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan dinding bata kering, dan tahapan pelaksanaan plesteran meliputi :

17Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 18: Metode Akademi

Semua lobang-lobang yang terdapat pada dinding akan ditutup terlebih dahulu sebelum plesteran dilaksanakan.

Sebelum plesteran dilaksanakan, maka alat-alat yang akan ditanam dinding seperti pemasangan pipa akan dipahat dan akan ditutup plesteran yang dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding.

Plesteran dilaksanakan pada semua pasangan dinding bata dimana sebelumnya dinding bata akan disiram terlebih dahulu sehingga memberikan ikatan yang lebih baik.

Tebal plesteran antara 1,5 – 2,0 cm disesuaikan untuk memenuhi hasil akhir tebal dinding antara 14 – 15 cm.

Permukaan plesteran akan dihaluskan dengan acian apabila plesteran tersebut telah kering. Plesteran dan acian dilaksanakan tidak bergelombang dan dilaksanakan setelah pekerjaan struktur

bangunan (sloof, kolom, kolom praktis, balok struktur).

PEKERJAAN BESI BETON

Pengecoran dan pemadatan

Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan semua pekerjaan acuan/cetakan/bekisting, baja tulangan, instalasi yang harus ditanam dan pipa – pipa sudah selesai dahulu dan mendapat pemeriksaan/persetujuan Direksi lapangan.

Untuk mendapatkan hasil beton yang baik maka cara penuangan akan dikerjakan secara benar yaitu :

Pengecoran dilakukan secara kontinyu sejak pengecoran dimulai sampai mencapai siar pelaksanaan (sambungan) yang ditetapkan. Beton dituang vertikal dan sedekat mungkin dengan bagian yang dicor. Jika diperlukan meratakan beton, akan dilakukan dengan sekop dan bukan membuat beton mengalir.

Pengecoran dimulai dari sudut-sudut bekisting dan dari level terendah jika permukaannya miring. Beton dituang pada tumpukan beton sebelumnya (overlapping) dan bukan jauh darinya. Beton dicorkan dalam lapisan-lapisan datar, dan tiap lapisan dipadatkan sebelum lapisan dibawahnya mengeras.

Untuk pengecoran dinding yang panjang sekali, dimana cara lapisan-lapisan horizontal akan menyebabkan terjadinya sambungan dingin (cold joint) pada beton, pengecoran dilakukan dengan ketinggian penuh yang akan membuat kemiringan pada permukaan beton.

Beton tidak akan dicorkan pada saat hujan lebat tanpa penutup diatasnya, karena air hujan akan menurunkan mutu beton.

Pemadatan

Setelah pelaksanaan pekerjaan pengecoran dilakukan maka pemadatan dengan vibrator akan dilakukan, dengan memperhatikan yaitu :

Besarnya kepala vibrator disesuaikan dengan jenis struktur beton yang akan dicor dan jarak antar tulangan terkecil.

Vibrator di masukkan ke dalam beton yang belum di padatkan secara tepat dan di angkat pelan – pelan. Kecepatan memasukkan vibrator di perlukan agar tidak sempat terjadi pemadatan awal pada beton lapisan atas sehingga menyulitkan lolosnya udara dan air yang terperangkap di bawahnya. Sedangkan pengangkatan akan dilakukan pelan-pelan untuk memberikan kesempatan vibrator menyalurkan secara penuh energi pemadatan pada beton. Kecepatan pengangkatan berkisar antara 4 s/d 8 cm/detik

Vibrator dimasukkan kedalam jaringan/anyaman besi beton dan diusahakan tidak menempel vibrator pada besi. Menggetarkan besi beton dapat mengakibatkan mutu beton menjadi jelek, dimana terjadi pengumpulan pasir disekitar besi, bahkan apabila besi digetarkan terus-menerus akan berakibat lebih kritis karena getaran ini merambat beton disampingnya yang sudah mulai mengeras, sehingga mengakibatkan retak atau terjadinya rongga antar besi dan beton. Rongga ini akan mengakibatkan bahaya korosi pada tulangan.

Tidak akan meletakkan kepala vibrator terlalu lama dalam beton karena akan menyebabkan segregasi bleeding terutama untuk beton dengan slump tinggi. Lama penggetaran cukup antara 10 s/d 15 detik.

Kepala vibrator jangan terlalu dekat dengan bekisting karena apabila bekisting tergetar akan terbentuk lapisan pasir lepas dan juga dapat merusak bekisting. Jarak minimal kebikisting adalah10 cm.

Pasangan Lantai dan dinding Keramik

Pekerjaan pengadaan dan pemasangan Keramik Lantai dipasang pada seluruh ruang gedung, teras,kamar mandi, dan ruang lainnya yang sesuai dengan gambar rencana. Pola, arah dan awal pemasangan lantai Keramik sesuai gambar detail atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana serta Wakil Pemberi Tugas atau Direksi Lapangan.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.

18Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 19: Metode Akademi

Pasangan lantai Keramik ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut plint. Berikut tahapan dan uraian pelaksanaan pekerjaan pasangan Keramik meliputi :

Sebelum pekerjaan dimulai kami akan membuat shop drawing dari pola pemasangan bahan yang disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana.

Pelaksanaan pekerjaan pasangan akan benar-benar dilaksanakan mengikuti ketentuan-ketentuan ketinggian, bentuk, besar ukuran yang akan dipasang (sesuai yang tertera pada gambar rencana).

Pengadaan Keramik dan bahan-bahan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pengawas, Pemberi Tugas dan Perencana.

Seluruh pasangan keramik yang terpasang dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda. Sebelum dipasang keramik, diatas lantai beton akan diberi lapisan screed dengan ketebalan yang disesuaikan terhadap ketinggian/elevasi keramik jadi, serta ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan.

Pemasangan lantai, plint, dan keramik dilakukan setelah alas dari Lantai Keramik sudah selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Konsultan Pengawas (antara lain screed lantai, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan Keramik dilaksanakan.

Pola pemasangan keramik akan disesuaikan dengan gambar-gambar detail atau yang sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan/ Konsultan Pengawas.

Keramik yang akan dipasang akan direndam/dibasahi terlebih dahulu dengan air sampai jenuh guna mendapatkan daya rekat dengan adukan yang kuat.

Hasil pemasangan lantai keramik merupakan bidang permukaan yang benar – benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras kemiringan tidak boleh kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet dan area lain tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m.

Keramik dan plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar – siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.

Langkah-Langkah Pengisian Nat Keramik

Grouting Naad memakai kesamaan warna pada Keramik dan pemberian naad akan rata dan tidak berlubang. Toleransi pemasangan dan kerataan proyeksi terhadap tinggi antara 2 ubin adalah 0,5 mm, kerataan dan kelurusan vertikal pada 2 meter tepi lurus adalah 4 mm serta lebar naad : 2,6 mm atau 2 tepi ubin.1. Pengisian Nat Keramik dilakukan setelah keramik terpasang minimal 24 Jam.2. Sebelum pengisian nat keramik, pada bagian dalam nat Granit dan keramik akan dibersihkan.3. Pengisian nat keramik menggunakan pasta yang telah disiapkan, menggunakan rastam karet untuk

mendapatkan hasil yang memuaskan.4. Setelah celah terisi pasta, akan diratakan dengan menggunakan karet busa yang telah dibasahi secukupnya

dengan air, setelah selesai permukaan keramik akan dibersihkan sisa-sisa grout tile yang masih melekat di sekitar nat menggunakan lap kering.

SCREEDING KANOPY

Setelah pengecoran dak kanopy kemudian dilanjutkan dengan screeding lantai sebelum dipasang keramik lantai. Screeding dibuat dengan ketebalan dan komposisi adukan sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi bahan.Pembuatan screeding diusahakan mempunyai kemiringan untuk mempermudah aliran air.

PEKERJAAN STRUKTUR ATAP

Pasangan Struktur Atap Baja Ringan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan rangka atap Baja dilaksanakan maka kami terlebih dahulu menunjuk Spesialist Konstruksi Baja Ringan yang berpengalaman dengan menggunakan bahan sesuai gambar dan RKS, serta kami akan membuat Shop Drawing berdasarkan data lapangan dengan mengacu bentuk kepada gambar Konsultan Perencana untuk mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan / Pengawas Lapangan.

Adapun pelaksanaan Pekerjaan atap meliputi struktur rangka, penyangga dan lainnya seperti yang ditentukan pada gambar rencana, dan tahapan pelaksanaan pekerjaan meliputi :

Pekerjaan dilaksanakan dengan penyesuaian yang mendekati arah, kelandaian dan dimensi yang diperlihatkan pada Gambar atau yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.

Sebelum pemasangan struktur atap dimulai maka kami akan menyerahkan detail-detail khusus yang menyangkut cara persiapan sambungan, cara pengolahan, jenis dan ukuran elektrode, tebalnya bagian-bagian ukuran dari las serta kekuatan arus listrik untuk las tersebut guna mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.

Penyediaan, pembuatan, pemasangan dan pelaksanaan sebagaimana diperlukan dalam spesifikasi ini atau sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar.

Bagian-bagian pekerjaan akan dirakit secara seksama seperti terlihat pada rancangan dan setiap tanda yang berpasangan akan diikuti dan dikerjakan dengan hati-hati sehingga tidak ada bagian-bagian yang bengkok, patah atau rusak.

19Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 20: Metode Akademi

Pembuatan kuda-kuda baja ringan akan dikerjakan oleh orang yang memahami tentang pembuatan konstruksi baja.

Posisi dudukan kuda-kuda baja ringan dipasang secara cermat dimana plat sepatu dudukan harus tepat pada angkur dan rata (di waterpass) satu sama lain.

Pemasangan struktur atap tidak akan dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya yang digunakan mendapat persetujuan dari Direksi. Semua bagian yang dikerjakan secara hati-hati dan dipasang dengan teliti.

Pada bagian struktur atap yang bersinggungan dengan dinding digunakan flashing yang juga berfungsi sebagai talang air.

Pasang Atap Genteng Plentong Press

Pasangan atap genteng menggunakan genteng plentong press. Pemasangan dilaksanakan secara lurus, tidak bergelombang dan saling menutupi / menumpang satu sama

lain sesuai dengan bentuk dan ukuran genteng sehingga air dapat mengalir kebawah tanpa ada kebocoran. Pemasangan genteng dimulai dari bagian bawah per baris, dilanjutkan keatas sehingga mencapai

bubungan. Pemasangan bubungan genteng dilaksanakan juga secara lurus sehingga tidak berongga. Pemasangan nok / bubungan dilaksanakan setelah seluruh bidang atap terpasang genteng lengkap. Setelah selesai pekerjaan Genteng dan Nok / bubungan, dilakukan pembersihan seluruh permukaan

Genteng dan Nok / bubungan dari sisa-sisa adukan yang menempel dan kotoran lainnya. Pemasangan atap genteng dikerjakan bersamaan dengan talang jurai, list plank, roof drain dan instalasi

pembuangan air hujan.

Pekerjaan Pintu

Dibuat pagar baja dengan menggunakan kombinasi material besi sesuai dengan gambar kerja sehingga membentuk susunan besi pagar. Pengikatan besi pagar yang sudah berbentuk besi ornament yaitu dengan melakukan bobokan beton kolom kemudian memasang angkur masuk kedalam permukaan beton kolom dengan melakukan pembobokan pada kolom kemudian setelah angkur diikat pada beton kolom kemudian beton kolom ditutup kembali dengan formasi adukan yang sesuai dengan adukan beton kolom. Hal ini dilakukan pada setiap pengikatan besi ornament pada setiap kolom pagar.

Pemasangan besi pagar dipastikan pada posisi besi terpasang vertikal dan horisontal secara lurus. Material besi yang akan digunakan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi lapangan.

Setelah besi pagar telah terikat dengan kolom pagar kemudian dilakukan pengecatan pada seluruh permukaan besi dengan warna yang telah sesuai dan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi lapangan.

Pengecatan Dinding Exterior

Pekerjaan pengecatan meliputi ; Cat Pagar Besi Cat dinding kolom can cat pondasi batu kali bagian atas

Sebelum pengecatan dimulai, kami akan melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan.

Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran kolom atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. Adapun bahan cat yang digunakan meliputi :

Adapun tahapan dan metode pelaksanaan pekerjaan pengecatan meliputi :

Setiap akan memulai pelaksanaan pengecatan, terlebih dahulu melakukan pemeriksaan lapangan bersama Konsultan Pengawas untuk memastikan kelayakan secara teknis bidang-bidang yang akan dilakukan pengecatan.

Untuk pengecatan dinding / beton sebelum pengecetan maka seluruh permukaan dinding akan dibersihkan dan lubang-lubang pada dinding akan ditutup menggunakan plamir.

Setelah permukaan diplamir maka akan diamplas hingga halus, licin dan rata, kemudian akan diberi lapisan-lapisan cat alkali resistance sealer (1 lapis).

Setelah pemberian sealer pengecatan dilaksanakan sampai 2 – 3 kali sampai kondisi sempurna.

Untuk pengecatan besi sebelum pengecatan dimulai terlebih dahulu seluruh permukaan besi akan dibersihkan dari karat, minyak, lemak dan kotoran lain dikerjakan secara teliti, seksama dan meyeluruh

20Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 21: Metode Akademi

sehingga permukaan yang dimaksud menampil tampak metal yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini menggunakan alat sikat kawat.

Setelah permukaan besi dibersihkan, maka dikerjakan pengecatan lapis pertama menggunakan cat dasar dengan zincromate baru dan pengecatan lapis kedua menggunakan cat dasar jenis undercoat kemudian pengecatan lapis ketiga menggunakan cat akhir/finish/jenis synthetic super gloss.

Setelah seluruh pekerjaan pengecatan/pelaburan dan finishing selesai, seluruh pada bidang dinding/kayu/baja merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

Pasangan Lantai Keramik

Pekerjaan pengadaan dan pemasangan Keramik Lantai dipasang pada seluruh ruang gedung, selasar, tangga, teras,kamar mandi, dan ruang lainnya yang sesuai dengan gambar rencana. Pola, arah dan awal pemasangan lantai Keramik sesuai gambar detail atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana serta Wakil Pemberi Tugas atau Direksi Lapangan.

Pasangan lantai Keramik Tiles ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar, berikut plint dan step nosing. Berikut tahapan dan uraianpelaksanaan pekerjaan pasangan Keramik meliputi :

Sebelum pekerjaan dimulai kami akan membuat shop drawing dari pola pemasangan bahan yang disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana.

Pelaksanaan pekerjaan pasangan akan benar-benar dilaksanakan mengikuti ketentuan-ketentuan ketinggian, bentuk, besar ukuran yang akan dipasang (sesuai yang tertera pada gambar rencana).

Pengadaan Keramik dan bahan-bahan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pengawas, Pemberi Tugas dan Perencana.

Seluruh pasangan keramik yang terpasang dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan bernoda. Sebelum dipasang keramik, diatas lantai beton akan diberi lapisan screed dengan ketebalan yang disesuaikan terhadap ketinggian/elevasi keramik jadi, serta ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan.

Pemasangan lantai, plint, & step nosing dan keramik dilakukan setelah alas dari Lantai Keramik sudah selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Konsultan Pengawas (antara lain screed lantai, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan Keramik dilaksanakan.

Pola pemasangan keramik akan disesuaikan dengan gambar-gambar detail atau yang sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan/ Konsultan Pengawas.

Keramik yang akan dipasang akan direndam/dibasahi terlebih dahulu dengan air sampai jenuh guna mendapatkan daya rekat dengan adukan yang kuat.

Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar – siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.

Pemotongan Keramik menggunakan alat potong keramik khusus sesuai dengan petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas.

Pasangan Plafond

Sebelum pelaksanaan pemasangan plafond Gypsum/GRC, terlebih dahulu dikerjakan pemasangan rangka kayu, dalam lingkup pekerjaan ini menggunakan rangka kayu.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, kami akan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

Bahan plafon yang digunakan :

Plafon Gypsum t = 9mmGRC tebal 4 mm

Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam RAB dan RKS. Semua bahan yang akan dipasang setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Pekerjaan dilaksanakan dengan rapih dan menghasilkan bidang yang rata, dengan ketinggian, jarak dan ukuran yang sesuai dengan gambar.

Pemeriksaan sebelum Pemasangan Plafond Gypsum/GRC dan Peletakan Papan Gypsum/GRC

Sebelum pemasangan plafond Gypsum/GRC akan diadakan pemeriksaan lokasi kerja secara benar, terutama hal-hal yang menyebabkan kerusakan seperti benturan, kehujanan dari luar (tampias) dan sistem sirkulasi udara.

21Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 22: Metode Akademi

Semua sistem instalasi mekanikal dan elektrikal diatas plafond atau didalam partisi seperti kabel-kabel listrik dan pipa air atau instalasi lainnya selalu diperhatikan sebelum pemasangan papan GRC.

Peletakan Panel Gypsum/GRC Material yang dikirim ke lokasi proyek terlebih dahulu diperiksa secara khusus, apakah sudah sesuai

dengan spesifikasi, baik jumlah dan kondisinya juga sesuai dan baik. Kemudian GRC di tempat yang kering dan jauh dari percikan air hujan atau instalasi plumbing (pipa air).

3) Pemotongan Papan Gypsum/GRC

Pemotongan dengan Gergaji khusus GRC atau Cutter :

Menandai dengan pensil pada papan Gypsum/GRC yang akan dipotong Kemudian pemotongan dengan gergaji sesuai garis pensil atau dipotong dan gores dengan cutter. Khusus untuk pemotongan dengan cutter patahkan papan GRC kebelakang dan potong yang ada pada

bagian belakang. Lalu amplas hasil potongan tersebut hingga halus

Setelah rangka kayu terpasangan dengan baik sempurna, maka diadakan pemasangan Gypsum/GRC, adapun langkah-langkah dan tahapan pemasangan GRC.

Pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan setelah semua pekerjaan instalasi yang akan dipasang diatas plafond telah terpasang.

Pekerjaan plofond menggunakan Gypsum t = 9mm dan GRC t. 4 mm + rangka kayu. Peil ketinggian plafond akan dipasang sesuai gambar rencana dan dipasang secara rata, rapi dan tidak

bergelombang. Pada setiap sambungan-sambungan Gypsum/GRC akan ditutup menggunakan tape dan compound sehingga

pada setiap sambungan GRC tidak nampak. Papan GRC dipasang menggunakan sekrup uk. 25 mm dengan type sekrup “S”. Jarak awal sekrup 15 mm dari tepi panel selanjutnya jarak 300 mm. Pelaksanaan pengisian compound secara merata pada bagian pertemuan penyambungan tepi miring papan

Gypsum/GRC dengan menggunakan kape fiber uk. 150 mm.

PEKERJAAN PENGECATAN

Lingkup pekerjaan ini meliputi :

Pengecatan dinding, listplank dan plafond Pengecatan lain seperti tercantum dalam gambar

Sebelum pengecatan dimulai, kami akan melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Wakil dari Pengguna Jasa.

Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan / atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar. Adapun bahan cat yang digunakan meliputi :

Adapun tahapan dan metode pelaksanaan pekerjaan pengecatan meliputi :

Sebelum pelaksanaan dimulai, kami akan memberikan contoh bahan yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas tentang komposisi warna cat.

Setiap akan memulai pelaksanaan pengecatan, terlebih dahulu melakukan pemeriksaan lapangan bersama Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas untuk memastikan kelayakan secara teknis bidang-bidang yang akan dilakukan pengecatan.

Semua cat, pernis akan menggunakan metode yang benar dan dengan campuran yang baik selama pengecatan.

Untuk pengecatan dinding / beton / plafond sebelum pengecetan maka seluruh permukaan dinding akan dibersihkan dan lubang-lubang pada dinding akan ditutup menggunakan plamir.

Setelah permukaan diplamir maka akan diamplas hingga halus, licin dan rata, kemudian akan diberi lapisan-lapisan cat alkali resistance sealer (1 lapis).

Setelah pemberian sealer pengecatan dilaksanakan sampai 2 – 3 kali sampai kondisi sempurna dan sudah disetujui oleh Pengawas, Perencana dan Pemberi Tugas.

22Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 23: Metode Akademi

Pasangan Kusen alumunium

Pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan setelah dinding bata & plesteran dan skonengan telah dikerjakan dengan baik dan sempurna. Pekerjaan ini meliputi seluruh pintu dan jendela rangka alluminium, lengkap dengan kusen, kaca beserta accessoriesnya.

Pekerjaan kusen pintu & Bouvenligh dipasang pada bingkai jendela dan pintu sesuai dengan gambar rencana. Pembuatan/pabrikasi kusen dilaksanakan sejak awal pelaksanaan pekerjaan pasangan bata sehingga dapat siap dipasang pada dinding dengan tepat waktu.

Bahan kusen pintu & Bouvenligh menggunakan allumunium persegi, tidak cacat, lurus dan mempunyai ketebalan sesuai dengan gambar serta warna ditentukan kemudian oleh Direksi Lapangan / Konsultan Pengawas. Bahan yang akan diproses fabrikasi akan diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.

Adapun tahapan dan uraian pelaksanaan kusen pintu & Bouvenligh, kaca beserta accessoriesnya, meliputi :

Sebelum pemasangan kusen dan daun pintu maka kami akan melaksanakan pengukuran Kusen/Daun Pintu yang akan dipasang sesuai dengan keadaan dilapangan dan mengajukan Shop Drawing dengan menyesuaikan dengan kondisi lapangan Kemudian kusen dan daun pintu dipabrikasi.

Pengajuan contoh-contoh bahan, dengan skala 1 : 1 sebagai tipe pintu yang akan digunakan guna mendapat persetujuan dari Pengawas dan Perencana.

Prioritas proses fabrikasi, sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Perencana/MK meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.

Pekerjaan kusen/bouvenligh dikerjakan dengan teliti dan dikerjakan oleh tukang allumunium serta mengerti/paham tentang gambar kerja kusen serta setiap pertemuan / sambungan dilaksanakan secara lurus, siku, diserut rata dan halus.

Pemotongan alluminium akan dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

Pada akhir bagian kusen akan disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, dan semuanya cocok terpasang.

Pemasangan dan penyediaan kusen, daun pintu dan jendela serta asesoriesnya dipasang sesuai dengan gambar rencana termasuk kaca yang dipasang pada bagian-bagian kusen jendela sesuai gambar rencana.

Sebelum pemasangan kaca terlebih dahulu sekonengan kusen akan dibersihkan dari kotoran sehingga pemasangan dapat dilaksanakan dengan mudah.

Pemasangan kaca dikerjakan setelah pekerjaan kusen terpasang serta pasangan kaca pada sekonengan kusen diikat dengan list pada keempat sisi.

Pada Sekeliling tepi kusen yang terlihat terbatas dengan dinding agar diberi sealent supaya kedap air dan kedap suara.

Khusus untuk daun pintu dilaksanakan secara halus, tidak berongga dan motif sesuai gambar kerja. Pemasangan kusen, daun pintu dan jendela lengkap berikut assesoriesnya sesuai yang diminta gambar rencana

dan pemasangan set unit-unit dengan tegak, level dan garis yang benar, tanpa terkelupas atau merusak frame. Selama pekerjaan berlangsung semua pekerjaan kusen, pintu dan accessoriesnya akan dijagadari goresan,

kerusakan dan cipratan cat.

IV. PEKERJAAN LAIN -LAIN

PEKERJAAN GROUND RESERVOAR

Untuk pekerjaan pembuatan Ground tank dilakukan pada area yang telah ditentukan dalam site plan. Ground tank dibuat sesuai dengan dimensi dan kedalaman sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetujuan direksi lapangan.

23Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 24: Metode Akademi

Galian tanah

Dilakukan galian tanah dengan dimensi dan kedalaman sesuai dengan gambar kerja. Kemudian galian tanah dirapihkan sehingga membentuk dimensi atau volume galian dari bangunan ground tank.

Buang tanah keluar site

Tanah hasil galian ditumpuk sementara untuk kemudian dibuang keluar site dengan persetujuan direksi lapangan. Penunpukan tanah jangan sampai menghalangi pandangan mata. Setelah galian telah mencapai kedalaman hingga diatas 1 meter kemudian dibuat / dipasang garis pengaman untuk mengamankan area galian tanah. Pembuangan tanah dilakukan dengan menggunakan truk/dump truk.

Plat t = 10 cm ( dudukan torn )

Setelah galian tanah telah mencapai elevasi rencana kemudian dilakukan perapihan pada kupasan tanah hasil galian. Setelah dilakukan perataan tanah pada dasar galian maupun dinding galian kemudian digelar pasir urug. Setelah gelar pasir urug kemudian dirakit dan dipasang pembesian plat lantai, balok dan kolom menjadi satu ikatan struktur bangunan ground tank. Pembesian plat lantai pada sisi bawahnya diikatkan beton decking untuk kulit beton. Setelah semua pembesian telah dinyatakan lengkap melalui pemeriksaan direksi lapangan kemudian dilakukan pengecoran plat lantai dan balok pada struktur bangunan ground tank tersebut. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan alat pemadatan beton/concrete vibrator agar kondisi beton dalam keadaan padat dan tanpa pori.

Pas. Bata 1 PC : 3 Ps

Setelah pengecoran plat lantai dari bangunan ground tank kemudian dilanjutkan dengan pemasangan batu bata sebagai dinding bangunan ground tank. Pasangan bata dibuat sampai dengan ketinggian rencana sesuai dengan gambar kerja. Untuk pengikat pasangan bata pada tiap sisinya dibuat kolom praktis.

Plesteran dinding 1 PC : 3 Ps

Pas. Dinding bata kemudian dilester dengan adukan sesuai dengan spesifikasi rencana. Plesteran harus dalam keadaan padat sehingga tidak terjadi retak pada permukaan dinding ground tank. Pas. Plesteran dibuat setelah pengecoran balok atas dari dinding.

Pas. Balok 15/15

Setelah pas. bata telah mencapai ketinggian rencana kemudian dipasang pembesian balok sekeliling pas. Dinding bata. Pembesian balok dirakit kemudian ditempatkan diatas dinding bata yang berfungsi sebagai pengikat dinding bata.

Waterproofing

Setelah dinding telah diplester kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan waterproofing. Seluruh sisi pada dinding dalam diberi coating waterproofing sebagai bahan kedap air. Bahan yang digunakan terlebih dahulu diajukan untuk kemudian mendapat persetujuan direksi lapangan. Setelah dibuat waterproofing kemudian dilakukan pengetesan pada dinding bangunan ground tank dengan metode test rendam dalam waktu 1 x 24 jam. Setelah pengetesan kemudian dilakukan pengurasan air sampai bangunan ground tank telah dinyatakan kedap air dan telah mendapatkan persetujuan direksi lapangan.

Pas. Tangki 2000 lt bahan fiberglass

Jika pembuatan bangunan bawah pada struktur ground tank telah dinyatakan selesai kemudian dimasukkan tangki air dengan kapasitas dan jenis bahan sesuai dengan spesifikasi dan mendapat persetujuan direksi lapangan. Tangki yang akan digunakan harus dinyatakan bermutu baik dan sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan. Kemudian setelah tangki diturunkan dan didudukan dengan baik kemudian dilakukan pengurugan pasir pada sekeliling tangki air. Volume urugan pasir dibuat sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetujuan direksi lapangan.

Pas. Plat penutup t = 10 cm

Setelah tangki telah diturunkan kemudian dilakukan pembuatan plat penutup pada bangunan ground tank. Proses pengecoran dilakukan dengan hati – hati tanpa merusak tangki air yang telah dimasukan. Sebelum dilakukan pasangan penutup ground tank dipastikan pasangan instalasi pipa dapat terhubung dengan baik menuju pompa (dorong) jet pump 500 W. Instalasi pipa penguhubung tangki dengan mesin jetpump diatur melalui stop kran.

V. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Pekerjaan Elektrikal

24Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 25: Metode Akademi

Pekerjaan Instalasi penerangan Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud meliputi :

Pengadaan material/ peralatan, pemeliharaan, testing, pengawasan untuk konstruksi, yang lengkap sesuai dengan gambar perencanaan dan rencana kerja dan syarat-syarat teknis.

Pengadaan dan pemasangan “fixtures” penerangan (unit lampu). Mengadakan “Testing Comissioning” untuk seluruh unit lampu, sesuai rencana kerja dan persyaratan teknis sesuai

dengan ketentuan-ketentuan dari pabrik dan standard-standard lainnya.

1. Pasangan Instalasi Titik CahayaPemasangan Instalasi Baru harus sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan – persayaratan yang berlaku. Pemasangan harus memperhatikan kondisi bangunan yang ada. Sebelum melakukan pemasangan terlebih dahulu diajukan contoh bahan, peralatan untuk dapat disetujui Direksi lapangan. Pemasangan Instalasi didalam plafon untuk grouping lebih dari 3 (tiga) group harus dipasang kabel trek (rak kabel). Pencabangan instalasi disambung dengan dipilin padat dan diisolasi pada bagian pilihan ditutup dengan las dop.

2. Pas. Instalasi Titik Stop KontakPekerjaan ini dilaksanakan sebelum pemasangan plafond dilakukan. Setelah instalasi penerangan kemudian dilaksanakan pemasangan instalasi stop kontak. Pemasangan dilakukan setelah dinding diplester. Plesteran dinding kemudian dibobok untuk kemudian ditanam sporing kabel instalasi inbow dalam tembok dimana pada ujungnya dipasang Stop Kontak.

Bobokan /perapihanPada Pemasangan Pipa yang berada pada tembok terlebih dahulu dilakukan pembobokan, setelah itu pipa yang ditanam pada lubang bobokan kemudian diplester dan diaci kembali sampai permukaan dinding tetap rata.

ARMATURE

Pas Lampu Pemasangan lampu dilakukan setelah plafon terpasang dan dicat. Setelah pemasangan kabel kemudian dilakukan pengetesan aliran listrik.

Pas Saklar Seri Pemasangan dilakukan setelah pekerjaan pengecatan selesai dilakukan dengan ketinggian 140 cm dari lantai dimana pada ujungnya dipasang Saklar Serie. Pasangan diusahan berada diatas, agar tidak terjangkau oleh anak – anak dibawah umur.

Pas. Stop kontak Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum pemasangan plafond dilakukan. Setelah instalasi penerangan kemudian dilaksanakan pemasangan instalasi stop kontak. Pemasangan dilakukan setelah dinding diplester. Plesteran dinding kemudian dibobok untuk kemudian ditanam sporing kabel instalasi inbow dalam tembok dimana pada ujungnya dipasang Stop Kontak. Pemasangan dilakukan pada ketinggian 40 cm dari lantai.

Pasang Panel dan MCCB

Setelah pekerjaan pemasangan instalasi kabel dan pekerjaan pengetesan selesai kemudian dilakukan pemasangan Panel dan melakukan konektivitas terhadap line masing – masing sesuai dengan gambar kerja. MCCB dipasang dalam box panel.

PEKERJAAN INSTALASI TELEPON, SOUND SYSTEM DAN TATA UDARAKarena pekerjaan pemasangan ini adalah merupakan kegiatan yang menyangkut sebuah system, maka prosedur pekerjaan antara satu peralatan dengan yang lainnya adalah terintegrasi dan tidak diperbolehkan dikerjakan sendiri-sendiri walaupun ada bagian-bagian yang merupakan tesendiri misalnya system pembumian atau pentanahan. Yang dimaksud dengan pemasangan disini adalah menyangkut/meliputi pemasangan peralatan dengan uraian sebagai berikut :

a. Pekerjaan yang dilaksanakan paralel dan bersamaan antara satu dengan yang lainnya dengan menggunakan grup pekerja dan peralatan sendiri-sendiri pada masing-masing bagian pekerjaan.

b. Pastikan dudukan / support peralatan yang baru sudah sesuai dengan peralatan yang akan dipasang, apabila belum sesuai, maka dudukan ini sudah harus disiapkan sebelumnya.

c. Pastikan akses masuk peralatan yang akan dipasang sudah cukup untuk dilewati.d. Pastikan peralatan/tools yang digunakan sudah memadai utuk mengangkat peralatan yang mau dipasang

tersebut.e. Koordinasikan dengan pengawas pekerjaan cara / metoda pengangkatan yang paling safety.

25Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 26: Metode Akademi

f. Pasang peralatan tersebut dengan hati-hati sesuai dengan petunjuk pemasagan yang sudah ditentukan sebelumnya, kemudian laporkan kepada pengawas pekerjaan apakah hasil tersebut sudah sesuai dengan yang diinginkan.

A. Instalasi TeleponSetelah peralatan dan meterial telepon sudah disetujui konsultan pengawas maka akan dipasang di tempat yang sudah disetujui. Instalasi telepon adalah pekerjaan kabel tegangan rendah dengan menggunakan jenis kabel ITC 10 (2x0.6 mm2). Instalasi dalam peralatan utama terletak pada Rak kabel yang merupakan pembagian kabel-kabel untuk telepon. Rak kabel bisa terbuat dari besi atau plastik yang tahan akan gangguan-gangguan mekanis. Setiap sparing maupun Condult maksimum hanya dapat di isi dengan kabel berinti banyak, apabila ada penyambungan akibat dari pemotongan harus disambung dengan rapi sehingga tidak ada persinggungan yang mengakibatkan trouble. Apabila kabel- kabel berada di luar plafond maka harus memakai klem untuk menghindari kebel –kebel menjadi longgar. System pembumian atau pentanahan adalah tersendiri yang merupakan pengaman dari kontak arus pendek.

B. Instalasi Sound System

Pemasangan dan intalasi sound system harus dengan hati- hati oleh karenanya pekerja dan tenaga ahli harus selalu siap mengontrol cara pengerjaannya. Untuk instalasi kabel, apabila kabel akan ditempatkan pada plat beton harus dengan sistem out bow dengan menggunakan pipa hight impact PVC dia ¾’ dengan kabel NYMHY 3 x 1.5 mm2, begitu juga yang melalui atap plafond, setiap jarak 60 cm harus diklem dengan ramset atau dynabolt yang di atur sesuai/sejajar dengan jalur listrik. Instalsi kabel utama apabila mengalami pemotongan akan disambung dengan electrikal spring conector durados atau cable conector. Pemasangan Celling loud speaker di dalam bangunan harus dihindari dari cacat dalam box, dipasang dengan memperhatikan estetika ruang. Begitu juga dengan pemasangan colimn speaker akan disesuaikan dengan sudut pancaran speakernya. Pada pemasangan rak kabinet sesuai dengan instruksi akan dipasang secara free standing di ruang monitor. Sistem pentanahan atau pembumian akan dihubungkan dengan kawat BCC dari sistem pentanahan. Setelah pekerjaan instalasi selesai maka flafond yang dibongkar akan dipasang kembali dan di cat dan disesuaikan warnanya.

B. PEKERJAAN NON STANDAR

I. PEKERJAAN AC

Pemasangan AC dilengkapi dengan pipa tembaga maupun Outdoor AC. Penempatan dan pemasangannya dilakukan sesuai dengan denah penempatannya. Jenis dan kapasitas dari AC dipasang sesuai dengan spesifikasi. Setelah pemasangan kemudian dilanjutkan dengan pengetesan.Semua penyambungan kabel dilakukan sesuai dengan persyaratan seperti ;

Penyambungan kabel tembaga menggunakan penyambung tembaga yang sesuai dan dilapisi timah putih.

Penyambungan kabel berisolasi karet harus diisolasi karet. Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasi PVC.

Pada tahap akhir harus melaksanakan pengujian, test dan balancing instalasi sistem AC. Untuk pengukuran dan TAB (Testing, Adjusting & Balancing) menggunakan metode Pressure Test & Commisioning. Metode yang digunakan untuk pengukuran adalah Metode ASHRAE standard ANSI/ASHRAE – III – 1988.

Jenis pengujian yang dilaksanakan : Pengujian terhadap kebocoran pada semua sambungan Pengujian terhadap system instalasi dengan pengamatan terhadap pengembunan dipermukaan pipa

air chiller. Pengujian terhadap besaran temperature dan tekanan air masuk dan keluar serta debit air dari

seluruh unit AHU dan pompa – pompa. Pengujian terhadap Temperatur, RH dan debit aliran udara pada seluruh outlet diffuser dan grilee. Pengukuran dan pengujian kuat arus dan tegangan, rpm setiap phase unit-unit kompresor motor dan

system pengaturan listrik yang ada. Pengujian terhadap system control pendingin, overload, anti recycle, thesmostat.

PEKERJAAN FIRE ALARM

Pekerjaan Pengindera Api (Fire Alarm Sistem)

Lingkup pekerjaan ini meliputi :

Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan Unit Pengontrol (Fire Alarm Control Panel – FACP / Master Control Fire Alarm – MCFA).

26Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 27: Metode Akademi

Pengadaan dan pemasangan Unit Deteksi (Detection unit Detector) Pengadaan dan pemasangan kabel terminal box / Junction Box ( JB ) Instalasi Sistem Fire Alarm dari FACP sampai unit deteksi / detector Mengadakan pengujian menyeluruh sehingga sistem sehingga dapat berfungsi baik dan benar.

Setelah semua pekerjaan ini terpasang dengan baik dan sempurna apabila diperlukan pengujian, maka kami akan melakukan semua pengujian dan pengukuran untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan serta kami akan mengadakan pelatihan pengoperasian fire alarm system kepada operator atau wakil dari Pengguna Jasa sampai sudah dapat dinyatakan paham terhadap pengoperasian Fire Alarm System tersebut.

Instalasi dan Pemipaan (Conduit)

Master Control Fire Alarm diletakkan di dalam ruang monitor operator, dipasang menempel pada dinding.

Auxiliary monitor panel diinstalasi di meja monitor di ruang monitor, dimana penjagaan ada selama 24 jam. Kabel yang menghubungkan antara Master Control Panel dan Junction Box (JB) berada pada kabel rakl kabel tray.

Di dalam bangunan setiap lantai dilayani oleh sebuah JB yang terletak pada ruang untuk panel-panel. Untuk menghubungkan tiap JB di setiap lantai dengan Master Control Fire Equipment, digunakan kabel 3 TP 2 core Au 618 yang dimasukkan dalam kabel rak/ kabel tray, dikiem pada dinding shaft.

Sistem instalasi dan JB ke fire detector manual call box gunakan kabel TWISTED dan bell dipergunakan kabel NYA ukuran 1,5 mm2 diletakkan dalam conduit pipa PVC yang diinstalasi di atas langit-langit. Instalasi pengabelan secara seri, tiap point dari masing-masing fixtures, pada bagian akhir dari instalasi menggunakan End Of Line Resistor.

Setiap pembelokan/ pencabangan/ penyambungan harus digunakan junction box, dipasang secara kuat pada tiap dudukan, dengan mengklem pada rangka kayu atau lainnya.

Untuk pipa conduit, junction box yang tertanam dalam beton, dinding atau pada Iantai, harus memasangnya sebelum pengecoran, dengan koordinasi Pengawas Lapangan.

Untuk fire extinguisher unit fixed type digantung pada dudukan penggantung sedangkan dudukan penggantung dipasang menempel pada dinding anchor, atau diletakkan dalam lemari fire hydrant panel yang telah disediakan dan ditentukan. Atau diletakkan sesuai yang ditentukan oleh Pengawas dan disesuaikan dengan keadaan lapangan.

Melengkapi peralatan tersebut dengan papan-papan tanda yang menunjukan adanya alat-alat seperti manual call box, fire fighting (extinguisher) unit, emergency door. Papan dari plat besi dengan tebal plat 0,8 mm ukuran disesuaikan dengan jumlah huruf, warna dasar merah, dengan huruf kuning, terbaca dari jarak minimum 10 m untuk mata normal.

Dalam proses pengujian ini, harus dapat dijamin seluruh hasil kerjanya dengan membuat suatu Berita Acara / garansi bahwa untuk pekerjaan yang sesuai penawaran dan lampiran tambahannya dapat bekerja dengan baik dan sempurna.

Pentanahan dan Testing & Commisiioning

Setelah seluruh semua pelaksanaan elektrikal maka akan dilaksanakan pekerjaan pentanahan (gounding), pentanahan untuk masing-masing kecuali untuk sistem pentanahan panel harus terhubung satu sama lain. Pemasangan instalasi pentanahan akan disesuaikan dengan peraturan PLN/PUIL edisi terakhir/ ketentuan lain dari intalasi berwenang setempat serta akan mengikuti seluruh spesifikasi yang tertulis beserta gambar kerja yang ada. Seluruh pekerjaan hubungan instalasi pentanahan telah mendapat persetujuan dahulu dari Konsultan Pengawas / Direksi sebelum pelaksanaan.

Kawat penghantar adalah kawat berisolasi dengan diameter sesuai persyaratan dalam gambar. Adapun sistem pengukuran akan menggunakan dengan sistem yang direkomendasikan oleh PLN atau peraturan instalasi setempat yang berwenang didalam hal ini.

Setelah pekerjaan instalasi dinyatakan selesai, seluruh sistem yang terpasang siap disambung dengan sumber listrik 197 KVA. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan akan diuji sehingga mencapai hasil yang baik dan optimum sesuai persyaratan dari PUIL, LMK, PLN dan Pabrik. Pengujian-pengujian lainnya akan kami penuhi oleh peraturan-peraturan insatalsi setempat/ PLN yang berkaitan dengan pekerjaan

27Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan

Page 28: Metode Akademi

yang sedang dilaksanakan, diutamakan pada pekerjaan-pekerjaan prinsip yang berakibat menyulitkan dalam pengujian ijin-ijin.

Setiap pengujian akan disaksikan oleh Direksi/ konsultan pengawas dan semua pengujian agar dapat dibuatkan laporan tertulis secara rinci dan ditanda tangani bersama.

PEKERJAAN LAIN-LAIN

Guna mendapatkan hasil kerja yang baik dan sempurna, maka bagian-bagian pekerjaan yang nyata seharusnya termasuk dalam pekerjaan ini, tetapi tidak disebutkan dalam RKS maupun gambar, tetap dilaksanakan oleh kami dan diterima sebagai hal yang disebutkan. Pelaksanaan dari bagian pekerjaan tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.

Pada prinsipnya apabila ada spesifikasi teknis bagian pekerjaan yang belum termasuk dalam penjelasan ini, maka kami akan melaksanakannya berdasarkan gambar kontrak dan atas persetujuan Pengawas Lapangan.

PEKERJAAN PADA MASA PEMELIHARAAN

Pekerjaan Pemeliharaan atas seluruh pekerjaan, meliputi :

1. Perbaikan-perbaikan terhadap bagian-bagian pekerjaan apabila ada yang rusak/cacat2. Perapihan-perapihan terhadap bagian-bagian pekerjaan yang masih kurang sempurna.3. Pengurusan administrasi untuk penyerahan kedua (Terakhir/FHO).4. Pelaksanaan Serah Terima terakhir (FHO).

Akurasi pemasangan dilapangan dipastikan akan terpasang sesuai gambar kerja khususnya mengenai :

a. Posisi (Center Line/As) Bangunan Konstruksib. Elevasi dari masing-masing bagian pekerjaanc. Kekuatan dan Kerapihan setiap Bangunand. Estetika (Kerapihan dan Keindahan) bangunan-bangunan pendukung

Keempat faktor tersebut diatas kami pastikan dapat dipenuhi mengingat utilitas / prasarana yang lain relatip kecil yang menghalanginya.

Demikian metode pelaksanaan ini kami sampaikan untuk melengkapi berkas penawaran, dan sebagai bahan evaluasi atas kelayakan dari penawaran ini, dengan harapan bahwa kami sangat berterima kasih apabila diberi kesempatan untuk mewujudkan pelaksanaannya dilapangan.

Jakarta,

28Pembangunan Gedung 4 Lantai Akademi Pimpinan Perusahan