sri rahmawati 04101004059 (farmakologi 1)

9
Nama : Sri Rahmawati NIM : 04101004059 Mata Kuliah : Farmakologi 1 Angkatan : 2010 (Poles Nilai C) SOAL 1. Carilah pengertian dari istilah-istilah berikut ! a. Takifilaksis b. Desensitisasi c. Toleransi d. Resistensi 2. Apa yang dimaksud dengan Farmakodinamik dan jelaskan! 3. Ada berapakah efek obat? Jelaskan ! 4. Kenapa obat dapat memberikan efek ? dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi respon suatu obat? 5. Secara Farmakomolekuler ada 4 target utama obat, Jelaskan dan berikan contoh! 6. Apa yang dimaksud dengan interaksi obat ? sebutkan pembagiannnya beserta contoh obatnya masing-masing ! JAWABAN 1. a. Takifilaksis : Penurunan respon terhadap aplikasi berulang terhadap obat atau agen yang aktif secara fisiologis setelah pemberian beberapa dosis, biasanya terjadi selama kurun waktu yang relative singkat (detik sampai jam).

Upload: sri-rahmawati

Post on 28-Dec-2015

149 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

r3

TRANSCRIPT

Page 1: Sri Rahmawati 04101004059 (Farmakologi 1)

Nama : Sri RahmawatiNIM : 04101004059Mata Kuliah : Farmakologi 1Angkatan: 2010 (Poles Nilai C)

SOAL

1. Carilah pengertian dari istilah-istilah berikut !

a. Takifilaksis

b. Desensitisasi

c. Toleransi

d. Resistensi

2. Apa yang dimaksud dengan Farmakodinamik dan jelaskan!

3. Ada berapakah efek obat? Jelaskan !

4. Kenapa obat dapat memberikan efek ? dan faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

respon suatu obat?

5. Secara Farmakomolekuler ada 4 target utama obat, Jelaskan dan berikan contoh!

6. Apa yang dimaksud dengan interaksi obat ? sebutkan pembagiannnya beserta contoh

obatnya masing-masing !

JAWABAN

1. a. Takifilaksis : Penurunan respon terhadap aplikasi berulang terhadap obat atau agen

yang aktif secara fisiologis setelah pemberian beberapa dosis, biasanya terjadi selama

kurun waktu yang relative singkat (detik sampai jam).

b. Desensitisasi : Pencegahan atau pengurangan reaksi hipersensitivitas sedang

dengan pemberian dosis allergen secara bertahap

c. Toleransi : Pengurangan kepekaan terhadap efek obat akibat pemberian obat secara

terus menerus.

d. Resistensi : Kemampuan mikroorganisme untuk menahan efek obat yang

mematikan terhadap sebagian besar anggota spesiesnya.

2. Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari tentang efek obat dan mekanisme

kerja obat didalam tubuh, baik dari segi fisiologi maupun segi biokimia dari berbagai

organ.

Page 2: Sri Rahmawati 04101004059 (Farmakologi 1)

3. Efek obat dalam tubuh terdapat 2 macam yaitu :

a. Efek yang diharapkan (efek terapeutik)

b. Efek yang tidak diharapkan

Contoh dari efek yang tidak diharapkan antara lain, seperti :

1. Efek Samping berupa ngantuk, pusing, gangguan intestinal, dll.

Pada efek samping terdapat efek yang bisa diduga seperti reaksi obat dengan

mekanisme tubuh dan efek yang tidak bisa diduga seperti reaksi nafilaktik

seperti kita tidak dapat menduga apabila pasien alergi terhadap obat yang

diberikan

2. Efek Toksik yang dapat menimbulkan kecacatan

3. Efek Letal yang dapat menyebabkan kematian.

4. Obat dapat memberikan efek karena terjadi interaksi obat dengan reseptor (reseptor

obat merupakan suatu makromolekul target khusus yang berada pada permukaan sel

atau intraseluler yang mengikat suatu obat atau menimbulkan kerja farmakologik).

Bagaimana obat bisa sampai ke reseptor karena terdapat penghantar signal biologis

berupa neurotransmiter (protein tertentu). Kemudian haasil interaksi obat dengan

tubuh tersebut ini menyebabkan perubahan kecepatan kegiatan faal tubuh dan

memodulasi fungsi tubuh. Respon obat dipengaruhi oleh dosis obat, konsentrasi obat

dalam darah serta sensivitas reseptor. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

respon suatu obat adalah :

a. Usia e. Ras

b. Ukuran tubuh pasien f. Penyakit yang diderita

c. Faktor genetik g. Interaksi obat

d. Faktor nutrisi

5. Bila ditinjau dari aspek farmakologi molekuler, ada 4 target utama kerja obat yaitu :

a. Reseptor

O + R → OR → Efek

Efek yang terjadi :

Agonis

Page 3: Sri Rahmawati 04101004059 (Farmakologi 1)

Contoh : Salbutamol ( β2 agonis ) ,efek perangsangan β2 pada paru menimbulkan

bronkodilatasi, sehingga digunakan untuk terapi simptomatik bronkospasme

(asma bronkial)

Antagonis

Contoh : Prazosin ( α1 bloker / α1 antagonis ) obat ini mengikat reseptor α1

tetapi tidak mengaktifkannya → vasodilatasi

b. Kanal Ion

Contoh :

Verapamil ( Ca chanel – Bloker )

Penghambatan kanal Ca, menghambat masuknya Ca ke dalam sel ( membran

makin negativ → hiperpolarisasi )

Terjadi relaksasi otot polos vaskuler dan me ↓ kontaksi otot jantung

Digunakan Sebagai antiangina dan antihipertensi

c. Enzim

Terdapat banyak obat yang bekerja pada enzim-enzim untuk menghasilkan

efeknya

Contoh : Kaptopril dan Enalapril( ACE inhibitor ) yang menghambat kerja dari

Angiotensin Converting Enzym sehingga tidak terjadi perubahan dari angiotensin

1 → angiotensin 2, menyebabkan terjadinya vasodilatasi .

d. Molekul Pembawa

Contoh : Amitriptilin ( trisiklik antidepresan )

Obat ini bekerja dengan menghambat carrier dari uptake neurotransmiter

noradrenalin atau serotonin untuk kembali ke ujung syaraf sehingga bisa bekerja

lebih lama pada celah sinaptik di otak.

6. Interaksi obat adalah situasi di mana suatu zat memengaruhi aktivitas obat, yaitu

meningkatkan atau menurunkan efeknya, atau menghasilkan efek baru yang tidak

diinginkan atau direncanakan. Interaksi dapat terjadi antar-obat atau antara obat

dengan makanan serta obat-obatan herbal. Interaksi obat juga,

Sering terjadi dan bervariasi, terutama pd pengobatan secara polifarmasi

Page 4: Sri Rahmawati 04101004059 (Farmakologi 1)

mekanismenya bisa farmakodinamik atau farmakokinetik

Interaksi farmakodinamik sering bisa diramalkan dr aksi obat-obat yg berinteraksi

Interaksi farmakokinetik bisa disebabkan efek pada absorpsi, distribusi,

metabolisme hati, & ekskresi ginjal.

Interaksi Obat terbagi menjadi 3 Kategori yaitu :

a. Interaksi Farmaseutik/Inkompatibilitas

Interaksi ini adalah interaksi fisiko-kimia yang terjadi pada saat obat

diformulasikan / disiapkan sebelum obat digunakan oleh penderita dan terjadi

diluar tubuh dimana obat tidak saling tercampur. Misalnya interaksi antara

obat dan larutan infus IV yang dicampur bersamaan dapat menyebabkan

pecahnya emulsi atau terjadi pengendapan. Kadar interaksi ini dapat diamati

(Terdapat endapat, perubahan warna, timbulnya gas, lembab pada serbuk dll).

Bentuk interaksi ini ada 2 macam: interaksi secara fisik: misalnya terjadi

perubahan kelarutan. Dan Interaksi secara khemis: misalnya terjadi reaksi satu

dengan yang lain atau terhidrolisisnya suatu obat selama dalam proses

pembuatan ataupun selama dalam penyimpanan.

b. Interaksi Farmakokinetik

Interaksi ini terjadi jika salah satu obat mempengaruhi ADME obat

kedua, sehingga kadar plasma obat kedua meningkat atau menurun yang

menyebabkan toksisitas serta efektivitas naik akibat perubahan-perubahan

yang terjadi pada absorbsi, metabolisme, distribusi dan ekskresi sesuatu obat

oleh obat lain. Dalam kelompok ini termasuk interaksi dalam hal

mempengaruhi absorbsi pada gastrointestinal, mengganggu ikatan dengan

protein plasma, metabolisme dihambat atau dirangsang dan ekskresi dihalangi

atau dipercepat.

Interaksi farmakokinetik ini tidak dapat diekstrapolasikan dengan obat

lain yang segolongan, karena terdapat variasi sifat sifat fisikokimia variasi

sifat farmakokinetik.

Contoh : Simetidin tdk = H2 Bloker lainnya

Page 5: Sri Rahmawati 04101004059 (Farmakologi 1)

: Terfenadin tdk = dgn antihistamin nonsedatif lain.

Interaksi Farmakokinetik dibagi dalam :

a. Interaksi dalam Absorbsi

b. Interaksi dalam Distribusi

c. Interaksi dalam Metabolisme

d. Interaksi dalam Eksresi

c. Interaksi Farmakodinamik

Interaksi ini terjadi bila sesuatu obat secara langsung merubah aksi

molekuler atau kerja fisiologis obat lain. Kemungkinan-kemungkinan terjadi:

a. Obat-obat tersebut menghasilkan kerja yang sama pada satu organ

(sinergisme).

b. Obat-obat tersebut kerjanya saling bertentangan ( antagonisme ).

c. Obat-obat tersebut bekerja independen pada dua tempat terpisah

Interaksi farmako dinamik pada tingkat reseptor (antagonis pada reseptor)

Reseptor Agonis Antagonis

Histamin H2 Histamin Simetidin, ranitidin,

nizatidine

Dopaminergik Dopamin Haloperidol, Fenotiazin

Interaksi fisiologis (antagonis fisiologis) yang bekerja pada organ yang

sama tetapi reseptor berbeda.

Obat A Obat B Efek

Antidiabetik Beta bloker Efek obat A

meningkat

Aminoglikosid Furosemid Oto dan Nefro

toksisitas meningkat

Perubahan keseimbangan cairan elektrolit, terutama berpengaruh pada obat

jantung, transmisi neuromuskular dan ginjal

Page 6: Sri Rahmawati 04101004059 (Farmakologi 1)

Obat A Obat B Efek

Digitalis Diuretik, amfoteresin B Hipokalemi oleh obat B

maka toksisitas obat A

meningkat

Antihipertensi AINS Retensi air dan garam

oleh B makan efek obat

A meningkat

Contoh macam-macam interaksi farmakodinamik :

1. Propranolol – salbutamol 5. Furosemid – digoksin

2. HCT - digoksin 6. ildenafil – nitrat organik

3. Warfarin – aspirin 7. Sulfonamide – trimetoprim

4. NSAIDs - antihipertensi 8. Antihistamin - alkohol

Contoh Interaksi Lain-Lain

Obat A Obat B Efek

L DOPA Vitamin B6 Efek Antiparkinson obat

A menurun

Spironolakton Aspirin Efek diuretik A menurun

Klonidin Sotalol TD meningkat