spo

3
RSUD BOGOR PENANGANAN CEDERA KEPALA PROSEDUR TETAP Tgl Terbit : Disetujui Direktur Rumah Sakit, dr.Triwanda Ellan.Mkes 1.PENGERTIAN Kriteria Diagnosa 1.1. Cedera kepala atau trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabka gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen. 1.2. Klasifikasi : 1.2.1 minimal / simple head injury GCS 15, tidak ada penurunan kesadaran, tidak ada amnesia pasca trauma (APT), tidak ada defisit neurologi. 1.2.2. Trauma kapitis ringan/ mild head injury GCS 13-15, CT scan normal, pingsan <30 menit, tidak ada lesi operatif, rawat rumah sakit < 48 jam, amnesia pasca trauma (APT) <1jam 1.2.3. Trauma kapitis sedang / moderate head injury GCS 9-12 dan dirawat >48 jam, atau GCS >12 akan tetapi ada lesi operatif intracranial atau abnormal CT scan , pingsan >30 menit – 24 jam, APT 1-24 jam 1.2.4. Trauma kapitis berat / severe head injury GCS <9 yang menetap dalam 48 jam sesudah trauma, pinsan >24 jam, APT >7 hari. 2.TUJUAN Tercapainya Penganan cedera kepala di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor secara optimal. 3.KEBIJAKAN Penanganan cedera kepala dengan kelainan lain/penyulit dapat dikonsulkan ke dokter spesialis terkait 4.PROSEDUR 4.1. Anamnesis. -Trauma kapitis dengan/tanpa gangguan kesadaran atau dengan interval lucid -Perdarahan/otorrhea/rhinorrhea -Amnesia Traumatika (retrograde/anterograde) 4.2. Life saving A,B, dan C 4.3. Pemeriksaan klinik neurologis

Upload: angga-primady

Post on 30-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

standart pros op.

TRANSCRIPT

Page 1: Spo

RSUD BOGOR PENANGANAN CEDERA KEPALAPROSEDUR TETAP Tgl Terbit : Disetujui

Direktur Rumah Sakit,

dr.Triwanda Ellan.Mkes1.PENGERTIAN Kriteria Diagnosa

1.1. Cedera kepala atau trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabka gangguan fungsi neurologis yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen.

1.2. Klasifikasi :1.2.1 minimal / simple head injuryGCS 15, tidak ada penurunan kesadaran, tidak ada amnesia pasca trauma (APT), tidak ada defisit neurologi.1.2.2. Trauma kapitis ringan/ mild head injuryGCS 13-15, CT scan normal, pingsan <30 menit, tidak ada lesi operatif, rawat rumah sakit < 48 jam, amnesia pasca trauma (APT) <1jam1.2.3. Trauma kapitis sedang / moderate head injuryGCS 9-12 dan dirawat >48 jam, atau GCS >12 akan tetapi ada lesi operatif intracranial atau abnormal CT scan , pingsan >30 menit – 24 jam, APT 1-24 jam1.2.4. Trauma kapitis berat / severe head injuryGCS <9 yang menetap dalam 48 jam sesudah trauma, pinsan >24 jam, APT >7 hari.

2.TUJUAN Tercapainya Penganan cedera kepala di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor secara optimal.

3.KEBIJAKAN Penanganan cedera kepala dengan kelainan lain/penyulit dapat dikonsulkan ke dokter spesialis terkait

4.PROSEDUR 4.1. Anamnesis.-Trauma kapitis dengan/tanpa gangguan kesadaran atau dengan interval lucid-Perdarahan/otorrhea/rhinorrhea-Amnesia Traumatika (retrograde/anterograde)4.2. Life saving A,B, dan C4.3. Pemeriksaan klinik neurologis4.4. Pemeriksaan Penunjang 4.4.1. Foto polos kepala,ada atau tidak ada : -fraktur linier -fraktur impresi -fraktur terbuka/tertutup 4.4.2. CT scan/MRI kepala, kelainan yang mungkin terjadi berupa. -gambaran kontusio -gambaran edema otak -gambaran perdarahan -hematoma epidural -hematoma subdural -hematoma subarachnoid -hematoma subarachnoid 4.4.3. Foto servikal,thorax,abdomen dll sesuai indikasi

Page 2: Spo

RSUD BOGOR PENANGANAN CEDERA KEPALA 4.4.4. Laboratorium: -darah : darah rutin, ureum,kretinin, GDS, AGD, elektrolit. -urine: perdarahan +/-4.5. Terapi 4.5.1. Konservatif -perbaikan keadaan umum, penanganan ABC, pantau tanda vital -Cegah kemungkinan tekanan tinggi intracranial : posisi kepala ditinggikan 30 derajat, antiedem otak, analgetik bila perlu sedasi jangka pendek. -Atasi komplikasi : antikejang,profilaksis antibiotika, obat gastrointestinal, perdarahan lambung, demam -Pemberian cairan dan nutrisi adekuat -Ruboransia. Neuroprotektan sesuai indikasi 4.5.2. Operatif Sesuai indikasi operasi penderita cedera kepala/traua kapitis,dengan rekomendasi dokter spesialis bedah saraf 4.5.3. Konsul dokter spesialis penyakit dalam/jantung/THT/bedah mulut/ mata sesuai dengan kelainan yang menyertai. 4.5.4. Rehabilitasi Medik

5.UNIT TERKAIT 5.1. IGD5.2. ICU5.3. Instalasi Rawat Inap5.4. Instalasi Rawat jalan