spm grabag januari (print)

Upload: astrisi

Post on 15-Jul-2015

169 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1 BAB I PENDAHUULUAN

I.1 Latar Belakang Kesehatan adalah hak asasi manusia sejak lahir dan merupakan investasi bagi kelangsungan hidup baik sosial maupun ekonomi. Menurut WHO, sehat adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Sedangkan, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan Bab I Pasal 1, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa keadaan sehat menjadi salah satu modal setiap individu untuk dapat mencapai hidup sejahtera sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan.1,2 Untuk meningkatkan derajat kesehatan maka dilakukan pembangunan kesehatan dengan konsep pembangunan kesehatan yang dikenal dengan Paradigma Sehat, yaitu cara pandang dan/atau suatu konsep dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang dalam pelaksanaannya sepenuhnya menerapkan pengertian dan/atau prinsip-prinsip pokok kesehatan. Pembangunan kesehatan dirumuskan dalam Millennium Development Goals atau MDGs adalah tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015.3 Upaya kesehatan yang diutamakan dalam pembangunan kesehatan dalam Paradigma Sehat adalah upaya promotif dan preventif. Upaya kesehatan yang semula lebih terfokus

pada kuratif dan rehabilitatif, secara berangsur berkembang ke arah promotif dan preventif sehingga puskesmas menjadi ujung tombak untuk mencapai Indonesia Sehat.1 Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional, dimana di dalam Sistem Kesehatan Nasional yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan strata pertama di masyarakat adalah Puskesmas. Puskesmas atau Pusat Kesehatan Masyarakat adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (KEPMENKES No. 128/Menkes/SK II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat). Karena Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah dan mempunyai tanggung jawab yang besar, maka diperlukan upaya Manajemen Puskesmas untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang

bekerja secara sistematis untuk menghasilkan keluaran puskesmas yang efektif dan efisien (KEPMENKES No. 128/Menkes/SK/II/2004). Oleh karena itu, pelaksanaan pelayanan Puskesmas harus sesuai dengan Standar Pelayanan di Puskesmas yang mengacu pada Standar Pelayanan Kabupaten/Kota yang dikenal dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).4

I.2 Perumusan Masalah Pembangunan kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional, dimana yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan strata pertama di masyarakat adalah Puskesmas. Oleh sebab itu, maka pelaksanaan pelayanan Puskesmas harus berjalan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal. Pada laporan ini

2

akan dibahas tentang pelaksanaan Manajemen Program Pelayanan Puskesmas Rawat Inap Grabag I dan permasalahannya.

I.3 Tujuan Penelitian Penulisan laporan kegiatan yang berjudul Evaluasi Manajemen Program Puskesmas Rawat Inap Grabag I di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Periode Januari Desember 2011 ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus. I.3.1 Tujuan Umum Mengetahui, mendeskripsikan, menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen program di Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 pada bulan Januari Desember 2011. I.3.2. Tujuan Khusus-

Mendeskripsikan data umum (geografi, demografi, lingkungan,

perilaku kesehatan) di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011.-

Mengetahui kegiatan pelayanan yang ada di puskesmas. Mengetahui tahapan pelayanan program puskesmas yang meliputi

-

input (5M), proses (P1, P2, P3) dan Output (cakupan kegiatan). Mengetahui hasil pencapaian upaya kesehatan dasar dan

pengembangan di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011. Mengidentifikasi masalah pelayanan kesehatan yang terjadi di

Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011.

3

-

Mengetahui cara menentukan prioritas masalah pencapaian upaya

kegiatan di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011. Menentukan penyebab masalah pelayanan kesehatan yang terjadi di

Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011. Menganalisa penyebab yang paling mungkin dari masalah pelayanan

kesehatan yang terjadi di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari Desember 2011. Mencari alternatif pemecahan masalah dari prioritas penyebab masalah

yang terpilih di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011. Mampu menyusun rencana penerapan pemecahan masalah pelayanan

kesehatan terpilih yang terjadi di Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011. Mampu membuat suatu kesimpulan dan memberikan saran-saran dari

hasil analisis yang telah didapat. Mengetahui proses manajeman program yang terjadi di Puskesmas

Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011.

I.4. Manfaat Kegiatan I.4.1 Bagi Puskesmas a. Mengetahui masalah atau upaya puskesmas yang belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM). b. Membantu puskesmas dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya puskesmas yang belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM).

4

c. Membantu puskesmas dalam memberikan alternatif penyelesaian terhadap upaya puskesmas yang belum memenuhi target Standar Pelayanan Minimal (SPM). I.4.2 Bagi Masyarakata.

Meningkatkan kepuasan pelayanan pasien di Puskesmas Rawat Inap

Grabag I.b.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang berada di wilayah

kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag I. I.4.3 Bagi Mahasiswa a. Sebagai syarat ujian Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. b. Mengetahui sistem Manajemen Puskesmas secara keseluruhan. c. Mengetahui upaya-upaya wajib maupun tambahan yang ada di puskesmas. d. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah yang ditemukan didalam program puskesmas

I.5 Metodologi Kegiatan Laporan didapatkan dari data primer dan data sekunder yang didapatkan dari Puskesmas Rawat Inap Grabag I dari hasil rekapitulasi tiap tiap unit periode Januari Desember 2011. Data yang telah didapat dari koordinator program, kemudian diolah dengan menghitung hasil kegiatan dan skor pencapaian, dianalisa secara deskriptif kemudian dilakukan identifikasi masalah berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berlaku di Puskesmas Rawat Inap Grabag I sehingga akan didapatkan nilai pencapaian. Jika didapatkan hasil pencapaian kegiatan yang kurang dari 100% target, maka hal ini merupakan masalah yang ada.8 Setelah ditemukan sejumlah masalah, masalah-masalah tersebut ditentukan prioritas masalah menggunakan metode Hanlon Kuantitatif. Setelah prioritas masalah telah 5

tersusun, satu masalah utama program Puskesmas Rawat Inap Grabag I dianalisa secara deskriptif dengan metode pendekatan sistem dengan melihat kelima input, yaitu man, money, methods, material, machine, proses yang meliputi fungsi manajemen yaitu P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakkan dan Pelayanan), P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian), kemudian dapat dilakukan analisa penyebab masalah menggunakan metode diagram fishbone.8 Setelah diketahui penyebab-penyebab masalah tersebut, maka dilakukan penentuan penyebab masalah yang paling mungkin dengan konfirmasi ke koordinasi program yang terkait. Kemudian, menentukan alternatif pemecahan masalah dengan diagram pemecahan masalah. Setelah itu, dilakukan penetapan pemecahan masalah terpilih menggunakan Kriteria Matriks dengan rumus m x i x v / C, yang selanjutnya dibuat penyusunan rencana penyelesaian rencana kegiatan (Plan of Action) dari rencana kegiatan berdasarkan pemecahan masalah yang terpilih kemudian dijadwalkan dalam sebuah Gann chart. Semua kegiatan yang telah dilakukan akan dipantau dan dievaluasi.8

6

BAB II ANALISIS SITUASI

II.1. Keadaan Geografi dan Lingkungan II.1.1 Data Wilayah 1. Batas-batas Wilayah Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 Wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag I merupakan sebagian dari wilayah Kecamatan Grabag yang berada pada bagian Timur Laut Kabupaten Magelang dan berjarak 35 km dari Ibu Kota Kabupaten Magelang, dengan batasbatas : a. Utara b. Selatan c. Barat d. Timur : Kabupaten Semarang : Wilayah Puskesmas Grabag II : Kecamatan Secang dan Kabupaten Temanggung : Kecamataan Ngablak

2. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag I Luas wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag I adalah 53,15 km2, terdiri dari 18 desa dari 28 desa yang ada di wilayah Kecamatan Grabag I, kondisi geografis sebagian merupakan daerah pegunungan.5

7

Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag I Sumber : Profil Puskesmas Rawat Inap Grabag 1, Kabupaten Magelang

Penggunaan wilayah Puskesmas Rawat Inap Grabag I Tahun 2011 antara lain untuk lahan pertanian (lahan sawah dan bukan sawah/perkebunan) dan lahan bukan pertanian (rumah, bangunan dan halaman).5

3. Pembagian Wilayah Jumlah desa di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 adalah 18 desa.Tabel 1. Daftar Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 Banjarsari Kartoharjo Sambungrejo Citrosono Ngarancah Grabag Sidogede Banaran Kleteran Kalipucang Sumurarum Ngasinan Seworan Kalikuto Tirto Losari Banyusari Tlogorejo

4. Transportasi - Jarak puskesmas sampai kota Magelang (RSUD Tidar) : 26 km. - Jarak puskesmas sampai kantor Dinas Kesehatan Kabupaten : 35 km. - Jarak Puskesmas ke desa-desa : 8

a. Banjarsari b. Ngarancah c. Banaran d. Sumurarum e. Kalikuto f. Banyusari g. Kartoharjo h. Grabag i. Kleteran j. Ngasinan k. Tirto l. Tlogorejo m. Sambungrejo n. Citrosono o. Sidogede p. Kalipucang q. Seworan r. Losari

: 7 km : 8 km : 3,5 km : 2 km : 3 km : 2 km : 3 km : 1 km : 1,5 km : 3 km : 4 km : 4 km : 7 km : 3 km : 3 km : 4 km : 5 km : 6 km

- Kendaraan umum yang ada : Untuk mencapai kota kabupaten adalah bus angkutan umum. Untuk mencapai ke desa-desa adalah dengan ojek. - Desa yang terjangkau dengan mobil : Musim hujan : 18 desa.

Musim kemarau : 18 desa. 5. Komunikasi 9

Sarana komunikasi dari puskesmas ke luar : telepon, radio, surat kabar

6. Keadaan Penduduk Berdasarkan sumber dari kantor statistik tahun 2011, jumlah penduduk di wilayah Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 sebanyak 59.934 jiwa, terdiri dari: Laki laki Perempuan Jumlah KK Kepadatan penduduk

: 29.679 jiwa : 30.255 jiwa. : 13.103jiwa. : 1.128 jiwa per km2

7. Sosial Budaya a. Tingkat PendidikanTabel 2. Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga di Wilayah Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 Tahun 2011

Tingkat pendidikan Tidak Sekolah Tidak Tamat SD SD SLTP / MTs SLTA / MA AK / DIPLOMA UNIVERSITAS JUMLAH b. Sarana Peribadatan

Jumlah 6.589 11.153 4.563 15.350 4.554 3.488 310 46.007

Sarana peribadatan yang ada di kecamatan Grabag terdiri dari 165 masjid, 3 buah gereja, dan 317 buah mushola

Tabel 3. Data Pemeluk Agama di Wilayah Puskesmas Grabag 1 Tahun 2010

10

Agama Islam Kristen Katholik Budha Hindu

Jumlah 50.068 335 335 43 0

Persentase (%) 83,54 0,56 0,56 0,07 0

c. Sosial Ekonomi Sebagian besar mata pencahariaan adalah petani atau buruh tani (40,12%) dan hanya sebagian kecil sebagai PNS/ TNI/ POLRI/ Pensiunan (2,4%).Sarana perekonomian di wilayah puskesmas Grabag 1.5Tabel 4. Sarana Perekonomian di Grabag I Industri Rumah Tangga Warung Makan 109 buah 33 buah

II. 1.2 Visi, Misi, Filosofi, dan Struktur Organisasi Puskesmas Grabag 1 1. Visi Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 Menjadi pusat pelayanan kesehatan dasar yang menyeluruh, bermutu dan memuaskan masyarakat, agar tercapai Grabag Sehat. 2. Misi Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara menyeluruh, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat Grabag dan sekitarnya. b. Mendorong kemandirian masyarakat Grabag untuk hidup sehat. c. Menjadikan puskesmas sebagai pusat pengembangan pembangunan berwawasan kesehatan. d. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelayanan kesehatan.

11

e. Meningkatkan kesejahteraan semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan.

3. Filosofi Puskesmas Rawat Inap Grabag 1

a. Memperlakukan pelanggan sebagaimana diri kita ingin diperlakukan. b. Mencegah lebih baik daripada mengobati. c. Kepuasan pelanggan adalah hal utama 4. Struktur OrganisasiKepala Puskesmas Dr. H.M. Syukri Kelompok Jabatan Fungsional Dr.Heriyono.SpOG Kepala TU Rochman

Urusan umum Rochman

Keuangan Retno eryanti

Unit Pelayanan Kesehatan Dr. Nuccie Indah Purbosari Rawat jalan/BP/Pusling/Pustu Dr. Dwi Rahaju W UGD Dr. Danu Lestarianto BP Gigi Drg. Diah Puspitasari Rawat inap Dr. Nucie Purbosari Unit Penunjang Mardiah Yuliana. S Edi. Purnomo Eny Siti Sendari Lies S Siti Maryam Elly N Siti Rochani

P2K Dr. Danu Lestarianto Kesehatan Lingkungan Raharto Aryadi.A.Md P2M Sobikin AMK Muatan lokal -Sugiyarti .A.Md.Kep -Lestari. PH -Sri Sukarni

Pemberdayaan Masyarakat Dr . Dwi Rahaju W PKM/JPKM Sri eni partini KESGA/ KIA/ KB Lies.S.A.Md.Keb Gizi Program : Indarti Klinik : Vivian L

Pustu Banaran Nursiyah

Pustu Kalipucang Isnaeni Yuliati S.

Bagan 1. Struktur Organisasi Pegawai Puskesmas Rawat Inap Grabag 1

II.1.3 Input 12

a. MAN 1. Data Pegawai Puskesmas Data pegawai di Puskesmas Rawat Inap Grabag I tahun 2011Tabel 5. Data Pegawai Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 tahun 2011 Tenaga Kerja Kepala Puskesmas Dokter spesialin Obsgyn Radiologi Dokter Umum Dokter Gigi Apoteker Perawat Puskesmas Perawat Gigi Bidan Puskesmas Bidan Desa Petugas Gizi Radiographer Asisten Apoteker Sanitarian Petugas Laboratorium Fisioterapis Rekam Medis Ka Subag TU Petugas Gudang Obat Cleaning Service Dapur Staf Tata Usaha Petugas Pendaftaran Pengemudi Penjaga Malam Juru Kebun Tukang Cuci 1 1 1 5 2 1 20 3 6 18 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 6 12 1 2 3 4 1 100 Jumlah (orang)

2. Deskripsi Kerja a. Kepala Puskesmas Tugas Pokok dan Fungsi (SK Bupati No. 44/ 2004) : 1) Merumuskan rencana kebutuhan sarana prasarana pendukung tugas operasional pelayanan kesehatan, penggerakan pengembangan kesehatan 13

serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri. 2) Merumuskan tujuan, sasaran, kebijakan, dan program penyelenggaraan tugas operasional pelayanan kesehatan, penggerakan pengembangan kesehatan serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri. 3) Melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu melalui upaya rawat jalan, rawat inap dan penunjang. 4) Melaksanakan usaha penggerakan bangunan berwawasan kesehatan melalui upaya penyehatan lingkungan, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya khusus sesuai dengan program spesifik lokal. 5) Melaksanakan usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga melalui upaya penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan keluarga, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi. 6) Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan tugas operasional pelayanan kesehatan, penggerakan, pengembangan kesehatan, serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri. 7) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas operasional pelayanan kesehatan, penggerakan pengembangan kesehatan serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Dokter Spesialis

14

Fungsi: Sebagai konsultan dalam pelayanan kesehatan sesuai dengan spesialisasinya. Tugas pokok : 1. Melayani konsultasi pasien rawat jalan pada jam dan hari pelayanan tertentu (Dokter Spesialis yang bekerja paruh waktu). 2. Melayani konsultasi via telepon pasien UGD atau rawat inap selama 24 jam (full time). 3. Memberikan rujukan untuk pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan melakukan tindakan medis apabila diperlukan

c. Dokter Umum Tugas Pokok : Mengusahakan agar pelayanan pengobatan di wilayah kerja puskesmas dapat berjalan dengan baik.5 1. Dokter Umum UGD Fungsi : 1. 2. Memeriksa, menentukan diagnosa, tindakan dan terapi pasien. Menentukan apakah pasien boleh pulang, rawat inap, atau

dirujuk di rumah sakit. 3.4.

Menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada

pasien/keluarga sebelum informed consent ditandatangani pasien atau keluarga. 5. 6. Mengisi dan menandatangani catatan medis pasien UGD. Membuat visum et repertum atas permintaan penyidik. 15

7.

Menerima konsul dan menentukan terapi/tindakan darurat

pasien bangsal. 8. Melakukan konsultasi dengan konsulen dokter spesialis bila

diperlukan. 9. 10. Mengisi buku jaga dokter. Melaksanakan serah terima jaga dengan dokter berikutnya

2. Dokter Umum Poliklinik Fungsi : 1. 2. Memeriksa, menentukan diagnosa dan terapi pasien. Menentukan apakah pasien boleh pulang, rawat inap atau

dirujuk ke Rumah Sakit. 3. Menentukan dan memberikan rujukan pemeriksaan penunjang

yang diperlukan. 4. 5. Mengisi dan menandatangani catatan medis pasien poliklinik. Menerima konsul perawat dan menentukan pemeriksaan

penunjang dan terapi pasien. 6. Melakukan konsultasi dengan konsulen dokter spesialis bila

diperlukan. 7. 8. Menandatangani semua resep pasien-pasien pada hari itu. Membuat visum et repertum atas permintaan penyidik.

3. Dokter Umum Bangsal Tugas Pokok: Memeriksa, menentukan pemeriksaan penunjang, diagnosa, terapi dan tindakan terhadap pasien.5

16

Fungsi: 1. 2. 3. sakit. 4. 5. 6. 7. 8. Mengisi dan menandatangani Catatan Medis pasien bangsal. Menandatangani semua resep pasien. Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bila diperlukan. Membuat resume pasien yang pulang. Membuat visum et repertum atas permintaan penyidik Melakukan visite terhadap pasien sesuai jadwal yang ada. Memberikan rujukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan. Menentukan apakah pasien boleh pulang atau dirujuk ke rumah

d. Dokter Gigi Tugas pokok : Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi mulut di wilayah kerja puskesmas dapat berjalan dengan baik.5 Fungsi : 1. Mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas. 2. Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di dalam wilayah kerja puskesmas secara teratur. 3. Supervisi dan bimbingan teknis pada program gigi di puskesmas. 4. Memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada penderita dan

masyarakat di wilayah kerja puskesmas. 5. Membantu membina kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan peran serta masyarakat. 6. Memberikan penyuluhan kesehatan. 17

7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan. e. Perawat 1. Perawat UGD Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan untuk mengatasi kasus gawat darurat di wilayah kerja puskesmas5 Fungsi : a. Menerima pasien UGD. b. Mengisi dan menandatangani catatan medis pasien. c. Melaporkan pasien kepada dokter jaga. d. Melakukan tindakan terhadap pasien sesuai dengan nasehat dokter. e. Membuat dan menyerahkan kartu kontrol UGD pada pasien yang diperbolehkan pulang. f. Mengisi dan meminta pasien menandatangani surat pernyataan, surat penolakan, dll. g. Menghitung, menagih, dan menyimpan biaya perawatan UGD dari pasien yang diperbolehkan pulang. h. Menyetorkan biaya perawatan pasien UGD pada bendahara UGD. i. Membuat catatan pasien di buku registrasi/buku jaga perawat. j. Melakukan konsultasi via telepon apabila dokter jaga berhalangan. k. Menjaga kebersihan dan sterilitas peralatan medis UGD. l. Menyiapkan peralatan medis, obat, dan bahan habis pakai yang dibutuhkan. m.Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang pelayanan UGD. n. Melakukan serah terima jaga dengan perawat jaga berikutnya. 18

o. Menyerahkan catatan medis pasien UGD ke ruang rekam medik.

2. Perawat Poliklinik Fungsi : a. Menyiapkan peralatan medis, blangko, dan bahan habis pakai

yang dibutuhkan. b. Mengambil dan mengembalikan CM dan FF pasien di loket

pendaftaran. c. Melakukan pemeriksaan, menegakkan diagnosis dan

memberikan terapi pada pasien untuk kasus yang ringan. d. e. Melakukan konsul kepada dokter untuk kasus yang berat. Mengisi dan menandatangani catatan medis pasien yang

diperiksa. f. Mengisi dan meminta pasien menandatangani surat pernyataan,

surat penolakan,dll. g. h. Menjaga kebersihan dan sterilitas peralatan medis poliklinik. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruang pelayanan

3. Perawat Bangsal Fungsi : a. Menyiapkan peralatan medis, blangko, dan bahan habis pakai

yang dibutuhkan. b. c. Melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien. Melengkapi CM dan mengisi blangko follow up pasien

bangsal. d. Mencatat semua tindakan yang dilakukan terhadap pasien. 19

e. f. g. h.

Menghitung rekening pasien pulang. Menyerahkan CM pasien di loket pendaftaran. Melakukan konsul kepada dokter. Mengisi dan meminta pasien menandatangani surat pernyataan,

surat penolakan, dll. 4. Perawat Gigi Tugas Pokok : Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas. Fungsi : a. Membantu dokter gigi dalam pelayanan kesehatan di

puskesmas. b. Memeriksa, menambal, membersihkan karang gigi, mengobati

gigi yang sakit. c. gigi. d. Melaksanakan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) dan UKGS Merujuk kasus yang perlu ditindaklanjuti dari seorang dokter

(Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) e. Melaksanakan kunjungan kesehatan gigi

f. Bidan 1. Bidan Puskesmas a. Sebagai bidan Puskesmas - Melaksanakan pemeriksaan/pembinaan/pelayanan kepada

bumil, bulin, bufas, buteki, bayi, balita. - Melaksanakan pelayanan KB dan pemeriksaan lab bumil. 20

b. Sebagai penanggungjawab kegiatan KIA dan KB - Membantu kepala Puskesmas dalam menyusun rencana dan jadwal kegiatan serta membuat laporan kegiatan. - Membantu kepala Puskesmas dalam pelaksanaan programprogram KIA. 2. Bidan Desaa. Bertanggung jawab kegiatan KIA di desa masing-masing -

Melaksanakan

kegiatan

pemeriksaan/pembinaan/pertolongan

bumil, bulin, bufas, buteki, bayi, dan balita. Pembinaan kader dan dukun bayi. Pemantauan kelainan tumbuh kembang balita.

b. Pelayanan PKD dan desa siaga Membuat rencana kerja bulanan, laporan/realisasi kegiatan bulanan/keuangan PKD. Merencanakan dan menyiapkan desa siaga.

c. Pelayanan Askeskin Membuat kerja bulanan/desa, laporan bulanan ANC dan PNC. Bekerjasama dengan lintas program lain.

g. Juru Imunisasi Tugas pokok adalah melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas. Adapun fungsinya, yaitu :5 1. Melaksanakan kegiatan imunisasi di lapangan dan di Puskesmas. 2. Menyelenggarakan dan memonitor cold chain yang imunisasi. 3. Melakukan sweeping untuk daerah yang cakupannya kurang. 21

h. Petugas KIA Tugas Pokok : Melaksanakan kegiatan KIA di wilayah kerja Puskesmas agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.5 Fungsi : 1. Melaksanakan pemeriksaan balita, ibu hamil, ibu menyusui bayi dan anak. 2. Melaksanakan pelayanan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar). 3. Melaksanakan pelayanan KB. 4. Mengatur dan menjaga tempat kerja tetap rapi. 5. Memberikan jelang imunisasi pada bayi dan ibu hamil. 6. Melakukan pembinaan dukun bayi.

7. Melakukan pembinaan kepada Bidan di desa.8. Melaksanakan kegiatan Posyandu dan kegiatan terpadu yang terkait

dengan KIA seperti kegiatan Posyandu Lansia, dll. 9. Melakukan penyuluhan kesehatan. 10. Melakukan pencatatan dan pelaporan. 11. Melakukan rujukan kasus bila tidak mampu

i. Petugas P2M (Pencegahan Penyakit Menular) Tugas Pokok : Melaksanakan dan mengkoordinir kegiatan pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular di wilayah kerja Puskesmas.5 22

Fungsi : 1. Melaksanakan pengamatan penyakit di wilayah kerja Puskesmas. 2. Melaksanakan tindak pemberantasan penyakit menular. 3. Melaksanakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit menular. 4. Melakukan penyuluhan pencatatan dan penularan. 5. Melakukan pengobatan terhadap penderita penyakit menular atas delegasi dari dokter. 6. Melakukan kunjungan rumah.7. Melakukan Surveilance penyakit menular.

8. Merujuk penderita penyakit menular. 9. Ikut dalam kegiatan puskesling dan kegiatan terpadu lain yang terkait P2M. 10. Memberikan penyuluhan kesehatan. 11. Melakukan pencatatan dan pelaporan

j. Petugas Laboraturium Tugas pokok : Melakukan pemeriksaan laboratorium di wilayah Puskesmas.5 Fungsi : 1. Membantu menegakkan diagnosa penyakit 2. Melaksanakan pemeriksaan spesimen. 3. Membantu rujukan spesimen. 4. Ikut membantu kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan

laboratorium. 5. Memberikan penyuluhan kesehatan. 23

6. Melakukan pencatatan dan pelaporan

k. Petugas Radiologi Tugas Pokok : Menjalankan peralatan radiologi. Fungsi : 1. Memeriksa dan memelihara peralatan radiologi. 2. Membantu menjalankan pemeriksaan x-ray. 3. Mencuci hasil film x-ray. 4. Melakukan pencatatan dan pelaporan kegiatan radiologi.

l. Petugas Apotek Tugas Pokok : Membantu memeriksa, meracik dan membungkus obat.5 Fungsi : 1. Membantu pelaksanaan kegiatan petugas gedung obat. 2. Membantu dalam penyimpanan obat dan administrasi dari obat di apotek. 3. Membantu distribusi obat ke Puskesling, Pustu, dan PKD 4. Melakukan pencatatan dan pelaporan obat. 5. Mengatur kebersihan dan kerapihan kamar obat.

m. Petugas Gizi Tugas Pokok :

24

Melaksanakan kegiatan dan mengkoordinir perbaikan gizi di wilayah kerja Puskesmas.5 Fungsi : 1. Melaksanakan pemberian makanan tambahan. 2. Memantau keadaan gizi di masyarakat khususnya kasus-kasus kurang gizi. 3. Membantu meningkatkan kerjasama lintas sektoral terkait dengan gizi. 4. Memberikan penyuluhan gizi dan melatih kader gizi. 5. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan. 6. Melakukan pembagian vitamin A secara periodik. 7. Melakukan monitoring garam beryodium secara periodik. 8. Melakukan pembinaan posyandu. 1) Melakukan rujukan kasus gizi.

n. Petugas Pendaftaran Tugas Pokok: Melakukan proses pelayanan Puskesmas.5 Fungsi: 1) Mengatur pelayanan pendaftaran secara urutan. 2) Memberikan penjelasan kepada pasien tentang proses pelayanan di pendaftaran 3) Memberikan gambar status/catatan medis untuk setiap pasien. 4) Mencatat semua kunjungan pasien pada buku. di pendaftaran pada semua pengunjung

25

5) Menata kembali dengan rapi status yang sudah dipergunakan hari tersebut. 6) Melakukan pencatatan dan pelaporan secara periodik.

o. Tata Usaha Tugas Pokok: 1. Menghimpun dan menyusun semua laporan kegiatan Puskesmas. 2. Menghimpun, mengatur, dan menyimpan semua surat masuk. Fungsi: 1. Mengumpulkan, membuat surat yang masuk/keluar yang didisposisi.2. Mengumpulkan laporan berkala setiap petugas Puskesmas.

3. Penyiapan dan pengaturan tata usaha kepegawaian Puskesmas. 4. Melakukan laporan berkala ketatausahaan.

p. Petugas Gudang Obat Tugas Pokok: Mengelola obat-obat yang ada di Puskesmas.5 Fungsi: 1. Membantu dokter atau kepala Puskesmas dalam pengelolaan obat di Puskesmas. 2. Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas. 3. Mengatur penyimpanan obat. 4. Mengatur administrasi obat dan mengatur distribusi obat. 5. Menyediakan obat untuk Puskesling, Pustu, dan Poliklinik kesehatan desa. 26

6. Melakukan pencatatan dan pelaporan. 7. Mengatur dan menjaga kerapihan, kebersihan pencahayaan dalam obat

q. Saniatarisasi Tugas Pokok: Merubah, mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan lingkungan masyarakat.5 Fungsi : 1. Penyuluhan terhadap masyarakat tentang penggunaan air bersih, jamban keluarga, rumah sehat, kebersihan lingkungan dan pekarangan. 2. Membantu masyarakat dalam pembuatan sumur, perlindungan mata air, penampungan air hujan, dan sarana air bersih lainnya.3. Pengawasan hygiene perusahaan dan tempat-tempat umum.

yang

memberikan

pengaruh

buruk

terhadap

kesehatan

4. Melakukan pencatatan dan pelaporan. 5. Aktif memperkuat kerjasama lintas sektoral. 6. Ikut serta dalam puskesling dan kegiatan terpadu yang terkait dengan HS. 7. Memberikan penyuluhan kesehatan. 8. Pengawasan penyehatan perumahan. 9. Pengawasan pembuangan sampah. 10. Pengawasan makanan dan minuman. 11. Pembuatan SPAL dan ML.

b. MACHINE 27

1.

Sarana Fisik

Sarana fisik -

Puskesmas Induk

: 1 buah

Rumah Dinas Dokter : 1 buah Rumah Dinas Paramedis Pustu PKD Posyandu : 2 buah : 2 buah : 7 buah :89 buah

-

2.

Penunjang MedisTabel 6. Penunjang Medis Puskesmas Grabag 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Jenis Sarana Diagnostik set Stetoskop Dental unit Dental care Bed Gynecology Minor surgery set Oksigen regulator Eye operation set EKG USG Tensimeter Timbangan bayi Timbangan ditecto Suction pump Vacum extractor Covis bayi Tank develover Tabung oksigen Tabung oksigen kecil Stabiliser Arimeter Standar infuse Rool stole Mikroskop Jumlah 1 3 1 1 1 3 1 1 1 2 4 1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 50 1 4

28

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

Sentrifuge hematokrit Sentrifuge universal Hemoglobin meter Rak pengering Lamp Halogen ekstra Doppler Sterilisator pump Troley Kain penutup Kanula hidung Manometer Oksigen consentrator RS TOTAL

1 1 3 2 1 1 1 1 5 3 1 1 125

3.

Penunjang non medisTabel 7. Penunjang non medis No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jenis Sarana Meja dorong Lemari es Freezer Generator Mesin ketik Mesin ketik elektrik Tape recorder Amplifier Radio matic Televisi Alat penyimpan data Komputer Printer Mega phone Papan visual VHC ric Antena P Pens AC Brankas besi Tabung elpiji besi Kompor gas Meja tulis Kursi Lemari Tempat tidur pasien Pemadam kebakaran Pemanas tenaga surya Mesin cuci Mesin rumput File kabinet Ada 2 4 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 15 25 8 39 1 1 1 1 2

29

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

Kalkulator Jam dinding OHP Layar Gilbran Audio visual Alat- alat dapur Lampu petromak Bantal pasien Selimut Sarung Bantal Kasur X- ray unit Sterilisator Listrik TOTAL

5 5 1 1 1 1 1 80 80 100 40 1 1 443

4.

Sarana Penunjang Lain Sarana penunjang lain yang dimiliki puskesmas meliputi 2 buah mobil

puskesling dan 4 buah sepeda motor.

c. MONEY Biaya operasional Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 berasal dari hal berikut dibawah ini : a. Dana rutin 1) Pengembalian retribusi. 2) Bantuan bahan bakar minyak. 3) Asuransi kesehatan PNS. 4) APBD khusus rawat inap. 5) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

b. Dana lain 1) Dana Jamkesmas. 2) Dana Program tertentu (Gizi, BIAS, PIN, dan lain-lain). 30

d. METHOD Metode yang digunakan di Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 ini antara lain: 1. 2. Mini lokakarya, yang diselenggarakan setiap satu bulan sekali. Rapat antar koordinator. Rapat ini bersifat fleksibel.

Biasanya,diselenggarakan setiap hari Jumat

e. MATERIAL Dalam setiap upaya kegiatan wajib dan pengembangan di wilayahnya, Puskesmas Rawat Inap Grabag 1 menggunakan Standar Operasional Pelayanan (SOP) kepada masyarakat pengguna jasa puskesmas

II.1.4 Proses Untuk mencapai tujuan puskesmas yang berdaya guna dibutuhkan suatu proses (manajemen) yang baik dari puskesmas tersebut. Manajemen adalah keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dengan menggerakkan orang lain dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sejalan dengan pengertian manajeman yang dirumuskan, maka akan dilakukan kegiatan pokok puskesmas hingga didapatkan fungsi manajemen yang lebih mengandung pengertian tentang perencanaan (P1), penggerakan dan pelaksanaan (P2) dan pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3). 1. P1 (Perencanaan) Langkah-langkah yang harus ditempuh dan dipahami oleh pemimpin Puskesmas adalah sebagai berikut : 31

a. Mengetahui kebijaksanaan pusat meliputi SKN, Dan lain-lain. b. Mengetahui kebijaksanaan DinKes Provinsi setempat. c. Mengetahui kebijaksanaan DinKes Kabupaten. d. Menentukan tujuan dan sasaran. e. Melakukan analisa situasi. f. Menemukan masalah dan menentukan prioritas masalah. g. Menyusun rencana operasional. h. Pengaturan sumber daya. Hasil dari perencanaan (P1) ini adalah rencana kerja tahunan dan di Puskesmas Rawat Inap Grabag I ini telah dilakukan pembuatan rencana kegiatan tahun 2011. 2. P2 (Penggerak dan Pelaksana) Kegiatan yang telah disusun menjadi rencana kerja perlu di gerakkan dan dilaksanakan agar dapat mencapai tujuan/sasaran yang telah ditetapkan dengan cara terarah, berhasil guna dan berdaya guna. Kegiatan dalam fase ini adalah : a. Pengorganisasian Surat keputusan MenDagri No.23 tahun 1994 tentang pedoman organisasi dan tata kerja Puskesmas menetapkan susunan organisasinya sebagai berikut : 1) Kepala Puskesmas. 2) Urusan Tata Usaha. 3) Unit-unit. 4) Puskesmas Pembantu/Bidan di desa. b. Pengurusan Staf Menentukan dengan jelas wewenang, tugas pokok dan kegiatan tertentu bagi petugas kesehatan yang telah menduduki suatu posisi di Puskesmas.

32

Pembinaan motivasi dan karier petugas kesehatab agar selalu timbul gairah kerja dalam kegiatan sehari-hari di Puskesmas. c. Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral Dalam menciptakan suatu kerja sama yang baik perlu dipahami beberapa hal sebagai berikut : 1) Kemampuan membina kerja sama yang intim dan harmonis dalam melaksanakan tugas adalah menjadi tanggung jawab masing-masing. 2) Ketersediaan untuk membawakan kepentingan pribadi dan kelompok kepada kepentingan yang lebih luas. 3) Kesediaan untuk menyerahkan kepada organisasi yang dibarengi oleh kesediaan untuk menerima kewajiban yang lebih besar. 4) Adanya kepercayaan dan saling menghormati dan kesetiaan demi untuk mengadakan perubahan dan pengembangan organisasi. 5) Adanya kemauan dan kemampuan serta menyempatkan diri untuk saling bekerjasama dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan bersama. d. Bina Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat didapat melalui Pendekatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).

3. P3 (Pengawasan. Pengendalian dan Penilaian) a. Pengawasan Mengamati seluruh proses upaya kesehatan untuk menjamin agar semua kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan dilakukan oleh pimpinan Puskesmas dan dibantu oleh koordinator program yang ada di Puskesmas. 33

b. Pengendalian Sebagai tindakan pengaturan dan pengarahan pelaksanaan agar tujuan dapat dicapai secara berhasil guna dan berdaya guna. Kepala Puskesmas memiliki kewenangan melakukan tindakan koreksi bila terjadi penyimpangan c. Penilaian Untuk meningkatkan hasil dan daya guna, perencanaan dan pelaksanaan program serta memberi petunjuk dalam pengolahan tenaga, dana dan fasilitas untuk program yang ada pada saat ini dan yang akan datang, maka dilakukan penelitian dengan memakai instrumen data cakupan yang meliputi tahapan sebagai berikut : 1) Menentukan indikator (standar) sesuai target yang ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten. 2) Menampilkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dengan dihitung melalui SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas), PWS (Pemantauan Wilayah Setempat), dan akhirnya dirangkum dalam SPM (Standard Pelayanan Minimal). 3) Membandingkan akumulasi hasil kegiatan yang telah dilaksanakan

pertahunnya dengan standar yang diharapkan. 4) Mencari penyebab terjadinya penyimpangan. 5) Menetapkan cara-cara untuk memperbaiki penyimpangan tersebut. 6) Melaksanakan cara- cara perbaikan tersebut. Manajemen Puskesmas yang terdiri dari P1, P2 dan P3 tersebut dalam pelaksanaannya secara berturut-turut adalah : 7 a) Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)

34

Suatu

proses

kegiatan

yang

sistematis

untuk

menyusun

atau

mempersiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya untuk meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan setempat. b) Lokakarya Mini Puskesmas Pertemuan antar petugas Puskesmas dengan sektor terkait (lintas sektoral) untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan pelayanan Puskesmas dan membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi Puskesmas. c) Penilaian Kinerja Puskesmas Suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri. Setiap Puskesmas melakukan penilaian kerjanya secara mandiri, kemudian dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan mutu pelayanan. Di seluruh Puskesmas di Indonesia, untuk penilaian kinerja Puskesmas diberlakukan penilaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). Untuk SPM Puskesmas Rawat Inap Grabag I telah kami lakukan pengevaluasian yang kami tuangkan dalam bentuk laporan.

35

BAB III DATA KHUSUS

III.1 Upaya Kesehatan/Program Pokok Puskesmas III.1.1 Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta yang mempunyai daya tingkat tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:8 a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB) b. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat c. Upaya Kesehatan Lingkungan d. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular e. Promosi Kesehatan f. Upaya Pengobatan

III.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan 36

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada yakni :8 a. Upaya Kesehatan Sekolah b. Upaya Kesehatan Jiwa c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat d. Upaya Penyuluhan Kesehatan Masyarakat e. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional f. Upaya Kesehatan Olah Raga g. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut h. Upaya Kesehatan Kerja

III.1.3 Upaya Kesehatan Inovasi a. Rawat inap b. Pelayanan Penunjang Diagnostik (EKG dan USG) c. Radiologi d. UGD 24 jam e. Poliklinik Spesialis Kandungan

III. 2 Program Kesehatan Puskesmas III.2.1 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Program KIA merupakan upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak pra sekolah. Tujuan dari program KIA adalah 37

tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.7

Adapun indikator kinerja dari program KIA, antara lain : 1. Cakupan kunjungan bumil K1 2. Cakupan kunjungan bumil K43. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenkes.

4. Ibu hamil resti yang dirujuk 5. Cakupan kunjungan neonatus (Kn1 Kn2) 6. Cakupan kunjungan bayi 7. Cakupan BBLR yang ditangani 8. Neonatal resti yang ada/ditemukan 9. Neonatal resti yang ditangani atau dirujuk10. Pembinaan dukun bayi (jumlah dukun bayi terlatih dan frekuensi

pembinaan). 11. Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah. 12. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD. 13. Cakupan pemeriksaan kesehatan remaja. 14. Jumlah TK yang dibina. 15. Jumlah seluruh peserta aktif KB. 16. Jumlah posyandu pra usila dan usila yang ada. 38

17. Cakupan pelayanan pra usila dan usila.

Tabel 8. Hasil kegiatan Kesehatan Ibu dan Bayi Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011Indikator Target (%) Cakupan Pencapaian Persen (%) Kegiatan (%) 1239 93,37 93,37 1139 85,83 90,35 493 185,8 185,8 161 255,56 255,56 61 96,83 96,83 1140 1175 1169 1089 1182 61 151 290 10 769 30 8938 39 1924 92,99 97,43 96,93 90,30 98,01 119,6 172,08 100 100 10,74 109,09 79 100 15,45 97,88 97,43 102,03 95,05 108,90 119,6 172,08 100 100 11,31 109,09 98,75 100 22,07

100 Cakupan Kunjungan bumil K1* 95 Cakupan Kunjungan bumil K4 100 Deteksi kasus resiko tinggi Ibu hamil* 100 Ibu hamil resti yang ditangani 100 Ibu Hamil komplikasi yang ditangani (PONED) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga 95 kesehatan 100 Cakupan Kn1*) (lahir sd 24 jam) 95 Cakupan kunjungan neonatus (Kn2) (24 jm-7hr) 95 Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hr 28 hr) 90 Cakupan kunjungan Bayi 100 BBLR yg ditangani 100 Neonatal resti yang ada/ditemukan* 100 Jumlah dukun bayi yg terlatih 10x/thn Frekuensi pembinaan dukun Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan 95 prasekolah 100 Jumlah TK yang dibina 80 Jumlah seluruh peserta aktif KB 100 Jumlah posyandu pra usila dan usila yang ada 70 Cakupan pelayanan pra usila dan usila

III.2.2. Gizi Tujuan program gizi adalah menurunnya angka penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat berpenghasilan rendah, terutama pada anak balita dan wanita. Upaya perbaikan gizi diarahkan terutama untuk 39

penanggulangan 4 masalah gizi utama yaitu kurang kalori protein, kurang vitamin A, Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) dan anemia Gizi. Jenis kegiatan dari program gizi antara lain:7 1. Pemantauan dan Pertumbuhan Balita Indikator kinerja: 1. Balita yang datang dan ditimbang (D/S). 2. Balita yang naik berat badannya (N/D). 2. Balita BGM 3. Pelayanan Gizi Indikator kinerja: 1. Pemantauan dan pertumbuhan balita.

2. Cakupan bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul vitamin A dosis tinggi 1 kali per tahun. 3. Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang diberi kapsul vitamin A 2x per tahun. 4. Cakupan bumil yang diberi 90 tablet Fe. 5. Balita gizi buruk yang mendapat perawatan. 6. Cakupan WUS yang mendapat yodium. 7. Cakupan bufas mendapat kapsul vitamin A. Tabel 9. Indikator Gizi Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011

40

Indikator Balita yang datang dan ditimbang (D/S) Balita yang naik berat badannya (N/D) Cakupan bayi (6-11 bulan) yang diberi kapsul Vit A dosis Tinggi 1x pertahun Cakupan anak balita (12-59 bulan) yang diberi kapsul Vit A 2x pertahun Cakupan ibu hamil yang diberi 90 tablet Fe Balita BGM Balita gizi buruk mendapat perawatan Cakupan bufas mendapat kapsul vitA

Target (%) 80 80 95 95 90 1,5 100 89

Cakupan Persen Kegiatan (%) 3872 33289 1042 8446 1137 96 6 1160 71,20 71,64 100 100 94,93 2,48 100 95,87

Pencapaian (%) 89 89,56 105 105 105 60,50 100 107,72

III.2.2. Kesehatan Lingkungan Menurut H.L. Blum (1974) lingkungan yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Pada hakikatnya kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal.7 Menurut WHO (2011) kesehatan lingkungan mencakup semua faktor eksternal fisik, kimiawi, dan biologis dari manusia, serta semua faktor yang mempengaruhi perilaku manusia. Hal ini meliputi penilaian dan kontrol dari faktor-faktor tersebut yang berpotensi mempengaruhi kesehatan seseorang. Perilaku yang tidak berhubungan dengan lingkungan, perilaku lingkungan sosial dan budaya, serta genetik tidak termasuk dalam definisi tersebut.7,9 Untuk menjamin hal-hal tersebut, dipakai indikator kinerja sebagai berikut: 1. Institusi yang dibina. 41

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Jumlah tempat tempat umum (TTU) yang diperiksa. Tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat sanitasi. Tempat pengolahan makanan & penjualan (TP2M) diperiksa. T2PM yang memenuhi syarat sanitasi. Rumah sehat. Penduduk yang memanfaatkan jamban. Rumah yang mempunyai SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah).

Tabel 10. Indikator Kesehatan Lingkungan Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011Indikator Institusi yang dibina Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa* Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat sanitasi Tempat Pengolahan Makanan dan Penjualan(TP2M) diperiksa* TP2M yg memenuhi syarat sanitasi* Rumah sehat Penduduk yg memanfaatkan jamban Rumah yg mempunyai SPAL Target 70% 100% 80% 90% 75% 70% 75% 65% Cakupan Persen Kegiatan (%) 15 125 62 62 18 18 781 112 1092 68 68 13 129 60 133 103 Pencapaian (%) 179 68 85 15 171 86 178 158

III.2.3. Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan benda hidup seperti virus, bakteri, jamur, protozoa. Secara epidemiologis pemberantasan penyakit menular harus memperhatikan faktor-faktor : host, agent, environment, dan time, place, person sehingga upaya pemberantasannya harus dapat memutuskan mata 42

rantai penularan penyakit. Hal-hal yang diperhatikan untuk menentukan penyakit mana yang harus diberantas terlebih dahulu dalam pemberantasan penyakit menular:7 - Menimbulkan angka kesakitan dan angka kematian yang tinggi. - Dapat menimbulkan wabah. - Menyerang terutama pada bayi, anak-anak, ibu dan angkatan kerja.

Tujuan dari program P2M ini adalah untuk menurunkan dan mengurangi angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit menular. Jenis kegiatan dari program P2M sebagai berikut :7

I. P2 TB Paru Indikator kinerja : a. Cakupan suspek TB paru.b. Penemuan kasus TB BTA (+) ( Case Detection Rate). c. Angka konversi (Convertion Rate). d. Angka kesembuhan ( Cure Rate).

II. P2 ISPA Indikator kinerja : a. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditemukan/ditangani (sesuai standar). III. P2 Diare Indikator kinerja : a. Balita dengan diare yang ditangani sesuai standar. 43

b.

CFR / angka kematian diare.

IV. Imunisasi Indikator kinerja: a. Jumlah bumil yang mendapat TT1. b. Jumlah bumil yang mendapat TT2c. Jumlah bayi yang mendapat imunisasi : BCG, DPT 1 dan 3, Polio 1 dan 4,

Campak, Hepatitis B1 (0-7 hari), Hepatitis B1 total, Hepatitis B2 dan B3.

Tabel 11. Indikator Penanggulangan Penyakit Menular Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011Indikator Cakupan suspek TB paru Penemuan kasus TB BTA (+) (Case Detection Rate) Angka konversi Angka kesembuhan Cakupan balita dengan pneumoni yang ditemukan/ ditangani (sesuai standar) Balita dengan diare yang ditangani sesuai standar Jumlah bumil yang mendapat TT1* Jumlah bumil yang mendapat TT2* BCG* DPT 1* DPT 3* Polio 1* Polio 4* Target (%) 80 70 80 85 30 30 98 95 95 95 95 95 95 Cakupan Persen Kegiatan (%) 122 14 14 14 65 602 1079 1023 1178 1188 1137 1179 1214 19 21,54 100 156 10,83 22,38 81,50 77,27 97,68 98,51 94,28 97,76 100,66 Pencapaian (%) 23,75 30,77 125 118 36,11 74,06 83,16 81,33 102,82 103,69 99,24 102,82 105,96

44

Campak* Hepatitis B1 (0-7 Hr)* Hepatitis B1 total Hepatitis B2* Hepatitis B3*

95 95 95 95 95

1170 1168

97,01 98,85

102,12 101,95

1157 1137

95,94 94,28

100,99 99,24

III.2.4. Promosi Kesehatan Promosi Kesehatan merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya. Tujuan dari promosi kesehatan adalah memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.7 Adapun indikator kinerja dari promosi kesehatan : 1. Rumah Tangga Sehat.2. Bayi yang dapat ASI eksklusif. 3. Desa dengan garam beryodium.

4. Kadarzi. 5. Posyandu Purnama. 6. Posyandu Mandiri. 7. Jumlah kunjungan ke posyandu seluruhnya. Frekuensi pembinaan. Jumlah kader terlatih. Jumlah kader aktif.

Tabel 12. Indikator Promosi Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011 45

Indikator Rumah Tangga Sehat Bayi yang dapat ASI eksklusif Desa dengan garam beryodium Kadarzi Posyandu Purnama Posyandu Mandiri Jumlah kunjungan ke posyandu seluruhnya Frekuensi pembinaan Jumlah kader terlatih Jumlah kader aktif Penyuluhan P3 NAPZA Penyuluhan HIV/ AIDS di sekolah Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kesehatan Klien yg mendapatkan penanganan HIV-AIDS Kasus infeksi menular seksual yang diobati Pembentukan dokter kecil Pembinaan dokter kecil PSN di sekolah

Target (%) 65 80 90 80 40 6 100 100 100 80 100 100 24

Cakupan Kegiatan 11366 0 0 0 22 23 12 405 387 12 12 0 0 0 Persen (%) 88,18 0 0 0 24,72 25,84 1,35 91,01 49,55 100 100 0 0 0 0 0 0

Pencapaian (%) 135,67 0 0 0 61,8 430,71 1,35 91,01 61,94 100 100 0 0 0 0 0 0

100 100 90

0 0 0

III.2.5. Pengobatan Upaya pengobatan di Puskesmas merupakan salah satu bentuk kegiatan pelayanan pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejala-gejalanya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penduduk yang disebabkan oleh penyakit menular dan mengurangi kecacatan baik yang disebabkan oleh penyakit maupun cedera atau kecelakaan.7 Tujuan dari upaya pengobatan dibagi menjadi 2 macam yaitu : 7,9 1. Umum, yaitu meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat. 46

2. Khusus, dapat dibagi menjadi 4 tujuan yaitu: a. Menghentikan proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang b. Mengurangi penderitaan seseorang karena sakit c. Mencegah dan mengurangi kecacatan d. Meneruskan penderita ke fasilitas yang lebih tinggi. Adapun indikator kinerja pengobatan : 1. Jumlah kasus baru. 2. Frekuensi kunjungan. 3. BOR (Bed occupancy rate). 4. LOS (length of stay). 5. Hipertensi. 6. Jantung Ischemik. 7. Stroke. 8. Gangguan mental. 9. Kebutaan. 10. Kecelakaan lalu lintas. 11. Diabetes mellitus. 12. Neoplasma. Tabel 13. Indikator Pengobatan Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011

47

Indikator Jumlah kasus baru (x) Frekuensi kunjungan = Jumlah kasus B+L+KK/B Frekuensi kunjungan = (x+y+z)/x BOR (Bed occupancy rate) LOS (length of stay) Hipertensi Jantung Ischemik Stroke Gangguan Mental Kebutaan Kecelakaan lalu lintas Diabetes Mellitus Neoplasma UKGS tahap 3 Kunjungan Gilut rawat jalan (dalam dan luar gedung)

Target (%) 60 1,21 60 4 0,083 0,003 0,002 0,14 1,47 0,00004 1 0,0016 0,0005 50 5

Cakupan Kegiatan Persen (%) 20180 71,03 23485 6118 6118 1501 145 24 126 8 229 279 32 44 1070 116,38 41,9 26,07 2,50 0,24 0,04 0,21 0,013 0,38 0,47 0,05 100 1,79

Pencapaia n (%) 118,4 96,18 69,84 6,52

0,908

200 35,71

48

BAB IV ANALISIS MASALAH

IV.1. Analisis Penyebab Masalah Hasil kegiatan Puskesmas Rwat Inap Grabag I pada bulan Januari hingga Desember 2011 berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang terlampir, dari hasil cakupan kegiatan Puskesmas pada bulan Januari hingga Desember 2011, yang masih menjadi masalah dan perlu diupayakan pemecahannya dengan menggunakan kerangka pemikiran pendekatan sistem, sebagai berikut:

INPUT Man Money Method Material Machine

PROSES P1 P2 P3

OUTPUT Cakupan Program

LINGKUNGAN Fisik : Jarak Non-Fisik : Kesadaran, pengetahuan Pengetahuan

Bagan 2. Kerangka Teori Pendekatan Sistem Sumber : Bahan Kuliah dr.Hartoyo, 2012

49

IV.2. Analisis Hasil Cakupan Program (SPM) yang Masih Bermasalah Berdasarkan pencapaian indikator program Januari-Desember 2011 di Puskesmas Rawat Inap Grabag I ditemukan masalah-masalah sebagai berikut :Tabel 14. Daftar Masalah Manajemen Program Puskesmas Rawat Inap Grabag I Periode Januari - Desember 2011 Skor Pencapaian Program (%) Cakupan Kunjungan bumil K1* 93,37 Cakupan Kunjungan bumil K4 90,35 Ibu Hamil komplikasi yang ditangani (PONED) 96,83 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 97,88 Cakupan Kn1*) (lahir sd 24 jam) 97,43 Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hr 28 hr) 95,05 Jumlah seluruh peserta aktif KB 98,75 Cakupan pelayanan pra usila dan usila 22,07 Balita yang datang dan ditimbang (D/S) 89 Balita yang naik berat badannya (N/D) 89,56 Balita BGM 60,50 Cakupan suspek tb paru* 23,75 Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) 30,77 Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ditangani (sesuai standar) 36,11 Balita dengan diare yang ditangani sesuai standar 74,60 Jumlah bumil yg mendapat TT1* 83,16 Jumlah bumil yg mendapat TT2* 81,33

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Posyandu Purnama Jumlah kader aktif Jumlah kader terlatih Frekuensi pembinaan Frekuensi kunjungan BOR LOS Kebutaan Kunjungan Gilut rawat jalan (dalam dan luar gedung)Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yg diperiksa* Jml Tempat Tempat Umum (TTU) yg memenuhi syarat Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa* Jumlah rumah sehat

38,2 38,06 8,99 98,6596,18 69,84 6,52 0,908 35,71 68 85 15 86

IV.3. Prioritas Masalah Setelah masalah ditemukan, kemudian ditentukan prioritas dan diurutkan sesuai persentase tinggi-rendahnya masalah. Penentuan prioritas masalah

menggunakan metode Hanlon-Kuantitatif, dengan menggunakan kriteria: 50

IV.3.1. Metode Hanlon Kuantitatif Merupakan metode yang mudah dipakai untuk menentukan prioritas masalah, dengan rumus : (A + B) x C x D

Keterangan :- Kriteria A - Kriteria B - Kriteria C

: Besar Masalah : Kegawatan Masalah : Kemudahan Penanggulangan : PEARL Faktor

(nilai 1-6) (nilai 1-5) (nilai 1-5) (nilai 0 atau 1)

- Kriteria D

Tujuan menggunakan metode Hanlon Kuantitatif dalam menentukan prioritas masalah : a. Identifikasi faktor-faktor luar yang dapat diikutsertakan dalam proses penentuan masalah. b. Mengelompokkan faktor-faktor yang ada dan memberikan bobot terhadap kelompok faktor tersebut. c. Memungkinkan anggota untuk mengubah faktor dan nilai sesuai kebutuhannya.

1.

Kriteria A: Besarnya Masalah Besarnya masalah dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut :a. Langkah 1: Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih

presentasi pencapaian dengan target 100%.

51

Tabel 14. Nilai Besar Masalah

No1 2 3 4 5 6 7

ProgramCakupan Kunjungan bumil K1* Cakupan Kunjungan bumil K4 Ibu Hamil komplikasi yang ditangani (PONED) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Cakupan Kn1*) (lahir sd 24 jam) Cakupan kunjungan neonatus (Kn3) (8 hr 28 hr) Jumlah seluruh peserta aktif KB Cakupan pelayanan pra usila dan usila Balita yang datang dan ditimbang (D/S) Balita yang naik berat badannya (N/D) Balita BGM Cakupan suspek tb paru* Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ditangani (sesuai standar) Balita dengan diare yang ditangani sesuai standar Jumlah bumil yg mendapat TT1* Jumlah bumil yg mendapat TT2*

Pencapaian (