spesifikasi semenisasi jjalan gang datah bilang ilir

11
SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 NAMA KEGIATAN DAN L O K A S I Nama Kegiatan: SEMENISASI JALAN GANG KAMPUNG DATAH BILANG ILIR Lokasi Kegiatan : KAMPUNG DATAH BILANG, KABUPATEN MAHAKAM ULU Pasal 2 PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN 2.1. Pemborong dan bagian – bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan pelaksanaan di dalam proyek ini, harus menyediakan alat – alat dan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing – masing seperti: a. Alat – alat ukur ( Waterpas, Meteran, dll) b. Alat pemotong, penduga, penarik c. Alat – alat Bantu d. Dan alat – alat pengetes lainnya yang diperlukan 2.2. Disamping itu juga harus menyediakan buku – buku laporan (harian, mingguan dan bulanan), buku – buku petunjuk alat – alat yang akan dipergunakan, rencana kerja dan menempatkan tenaga – tenaga lapangan yang bertanggungjawab penuh untuk memutuskan segala sesuatunya dilapangan dan bertindak atas nama kontraktor. Pasal 3 PENYIMPANAN BARANG – BARANG DAN MATERIAL 3.1. Pemborong diwajibkan untuk menempatkan barang–barang dan material–material kebutuhan pelaksanaan baik di luar (terbuka) ataupun di dalam gudang sesuai dengan sifat barang dan material tersebut, sehingga akan menjamin: a. Keamanannya b. Terhindarnya kerusakan – kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah. 3.2. Barang–barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan di dalam site 3.3. Semen wajib disimpan di gudang tertutup yang tidak terkena matahari langsung dan pengaruh kelembaban yang dapat membekukan 1

Upload: wahyu-mahendra

Post on 13-Dec-2015

136 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

teknik

TRANSCRIPT

Page 1: Spesifikasi Semenisasi Jjalan Gang Datah Bilang Ilir

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1NAMA KEGIATAN DAN L O K A S I

Nama Kegiatan : SEMENISASI JALAN GANG KAMPUNG DATAH BILANG ILIRLokasi Kegiatan : KAMPUNG DATAH BILANG, KABUPATEN MAHAKAM ULU

Pasal 2PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN

2.1. Pemborong dan bagian – bagian lainnya yang mengerjakan pekerjaan pelaksanaan di dalam proyek ini, harus menyediakan alat – alat dan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing – masing seperti:

a. Alat – alat ukur ( Waterpas, Meteran, dll) b. Alat pemotong, penduga, penarikc. Alat – alat Bantu d. Dan alat – alat pengetes lainnya yang diperlukan

2.2. Disamping itu juga harus menyediakan buku – buku laporan (harian, mingguan dan bulanan), buku – buku petunjuk alat – alat yang akan dipergunakan, rencana kerja dan menempatkan tenaga – tenaga lapangan yang bertanggungjawab penuh untuk memutuskan segala sesuatunya dilapangan dan bertindak atas nama kontraktor.

Pasal 3PENYIMPANAN BARANG – BARANG DAN MATERIAL

3.1. Pemborong diwajibkan untuk menempatkan barang–barang dan material–material kebutuhan pelaksanaan baik di luar (terbuka) ataupun di dalam gudang sesuai dengan sifat barang dan material tersebut, sehingga akan menjamin:

a. Keamanannya b. Terhindarnya kerusakan – kerusakan yang diakibatkan oleh cara penyimpanan yang salah.

3.2. Barang–barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan di dalam site3.3. Semen wajib disimpan di gudang tertutup yang tidak terkena matahari langsung dan pengaruh kelembaban yang dapat membekukan semen, dimana tempat penumpukan semen harus dinaikan 50cm dari permukaan tanah3.4. Pasir diletakan di dalam box papan agar tidak larut oleh air hujan yang dapat mengotori lingkungan kerja3.5. Koral Beton diletakan di tempat yang tidak mengganggu fasilitas jalan masyarakat setempat dan tidak boleh ada material yang tercecer di badan jalan yang dapat mengganggu pengguna Jalan

1

Page 2: Spesifikasi Semenisasi Jjalan Gang Datah Bilang Ilir

Pasal 4FASILITAS – FASILITAS LAPANGAN

4.1. Pemborong diwajibkan menyediakan sendiri: a. Air minum dan Air bersih yang dapat dipakai untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan, b. Alat–alat pengaman kerja.c. Alat–alat P3K, d. Kamar mandi dan WC untuk para pekerja lapangan.

Pasal 5BARANG CONTOH (SAMPEL)

5.1. Pemborong diwajibkan meyerahkan barang – barang contoh (sample) dari material yang akan dipakai, untuk mendapat persetujuan. 5.2. Barang – barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti / sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari material – material tersebut. 5.3. Untuk material – material yang akan didatangkan dari luar Site (melalui pemesanan), maka kontraktor diwajibkan menyerahkan brochure, kataloge, gambar kerja atau shop drawing, dan sample yang dianggap perlu oleh Perencana/Pengawas dan harus mendapat persetujuan Perencana/Pengawas.

Pasal 6DESAIN DAN PENGUJIAN MUTU BAHAN

6.1. Pemborong diwajibkan membuat Job Mix Formula (JMF) campuran beton di laboratorium sesuai spesifikasi mutu perencana.6.2. Pemborong wajib mengikuti semua syarat dan ketentuan yang distandarkan oleh hasil Job Mix Formula yang dikeluarkan oleh Laboratorium untuk mencapai mutu beton yang direncanakan6.2. Pemborong diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu pekerjaan ataupun atas pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannnya masing – masing, dan semua biaya – biaya yang timbul untuk kebutuhan tersebut ditanggung oleh Pemborong yang bersangkutan, misalnya :

a. Pengujian mutu beton, b. Pengujian baja tulangan.

Pasal 7GAMBAR – GAMBAR “AS BUILT DRAWING”

7.1. Pemborong dan pemborong bawahan diwajibkan untuk membuat gambar – gambar “As Built Drawing” sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan di lapangan sesuai kenyataan, untuk kebutuhan pemeriksa dan maintenance dikemudian hari. Gambar – gambar tersebut diserahkan pada masa pemeliharaan kepada pejabat yang berwenang, setelah disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2

Page 3: Spesifikasi Semenisasi Jjalan Gang Datah Bilang Ilir

Pasal 8SHOP DRAWING

8.1. Dalam hal–hal tertentu maka untuk kebutuhan pemasangan atau pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkan penjelasan–penjelasan, dimana hal–hal tersebut tidak terdapat dalam gambar–gambar kerja, maka pemborong diwajibkan membuat gambar–gambar shop drawing untuk kebutuhan tersebut dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Pasal 9PERATURAN – PERATURAN SYARAT – SYARAT

YANG DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN

9.1. Untuk pelaksanaan pekerjaan berlaku pearturan – peraturan : a. A.B (algemen) Voorwarden voor de’uitvoering bij aanneming van openbare werken in Indonesia, tanggal 28 Mei 1994 No. 9 tambahan lembaran Negara No. 14571. b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI – 2/1971 c. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan NI – 3/1956 d. Peraturan Semen Portland Indonesia NI – 8/1972 e. Peraturan Muatan Indonesia NI – 18 f. Dan peraturan – peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan nominasi di Indonesia yang belum tercantum di atas dan mendapat persetujuan Perencana/Pengawas.

9.2. Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat – syarat pelaksanaan, gambar–gambar dan Instruksi–Instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas. 9.3. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor pada setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian pengawas dalam pengontrolan terhadap kekeliruan–kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak berarti Kontraktor bebas dari tanggung jawab. 9.4. Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat – syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau gambar instruksi tertulis dari pengawas harus diperbaiki atau dibongkar. Semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab pemborong. 9.5. Semua bahan yang akan dipakai harus mendapat persetujuan pengawas.

Pasal 10FOTO – FOTO DOKUMENTASI PROYEK

10.1. Pemborong diwajibkan membuat foto – foto dokumentasi proyek meliputi : a. Foto–foto kegiatan proyek, antara lain kegiatan dalam utizet, penempatan peralatan – peralatan lapangan (beton–batcher), penempatan material, jalan dan lain – lain. b. Foto–foto tahapan pekerjaan yang penting antara lain bekisting, pembesian, pekerjaan beton sebelum dan sesudah pengecoran, dan pekerjaan finishing. c. Foto – foto pada kondisi waktu selesainya masa pemeliharaan. d. Dan lain – lain kegiatan yang dianggap perlu oleh pengawas.

3

Page 4: Spesifikasi Semenisasi Jjalan Gang Datah Bilang Ilir

10.2. Foto – foto dicetak dalam ukuran A4 (dicetak berwarna) masing – masing 3 examplar, 2 examplar untuk pemberi tugas dan 1 examplar untuk pengawas, shoft copy diserahkan kepada pemberi tugas.

Pasal 11SETTING OUT

11.1. Daerah yang akan digali dan diurug harus dibersihkan dari semua benda penghambat seperti, sampah–sampah, tonggak bekas, bekas lubang, lumpur, pohon dan semak–semak. Bekas–bekas lubang harus dikuras airnya dan diambil lumpur/tanahnya yang lembek, yang ada di dalamnya. Tunggak–tunggak pepohonan dan jalinan–jalinan akar harus dibersihkan dan disingkirkan sehingga tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan. Segala sisa kotoran yang disebabkan oleh pemborong harus dibersihkan sesuai petunjuk pengawas.

11.2. Penggalian dan pengurugan harus diperiksa dan disetujui pengawas. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis, yang tebalnya 10 cm tanah urug dan dipadatkan sampai kepadatan maksimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan. Bahan–bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas galian atau dengan mendatangkan dari lokasi lain, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Tanah harus dibersihkan dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis lainnya. b. Terlebih dahulu diadakan pemeriksaan oleh pengawas.

Pasal 12S E M E N

13.1. Semua semen yang digunakan adalah Semen Portland dengan syarat – syarat :

a. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8/1972 b. Peraturan Beton Indonesia NI 2/1971 c. Mendapat pesetujuan Perencana / Pengawas.

13.2. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak diperkenankan menggunakan bermacam – macam merk/jenis semen untuk satu konstruksi / struktur yang sama) , dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong – kantong semen yang masih disegel dan tidak rusak.

13.3. Untuk semen yang diragukan mutu dan kerusakan – kerusakan akibat salah penyimpanan dianggap rusak, dan dapat ditolak penggunannya tanpa melalui test. Bahan yang ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

Pasal 13AGGREGAT ( AGGREGATES)

14.1. Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah (aggregat kasar) dan pasir beton harus memenuhi syarat – syarat :

a. Peraturan Umum Pemeriksaan bahan Bangunan (NI.3/1956) b. Peraturan Beton Indonesia (NI> 2/1971)

4

Page 5: Spesifikasi Semenisasi Jjalan Gang Datah Bilang Ilir

c. Tidak mudah hancur (tetap keras), tidak porous. d. Bebas dari tanah / tanah liat atau kotoan – kotoran lainnya.

14.2. Koral (kerikil) dan batu pecah (Aggregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar dari 38 mm, untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan pengawas. 14.3. Gradasi dari aggregat–aggregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan dipakai.

Pasal 14A I R

15.1. Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan – bahan kimia (asam alkali), tidak mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak campuran, minyak atau lemak. Memenuhi syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2/1971).

15.2. Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai, air harus dibeli atau mengambil tempat lain sekitarnya dengan ketentuan sesuai butir 15.1. di atas.

Pasal 15BESI BETON (STEEL REINFORCEMENT)

16.1. Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat – syarat : a. Peraturan Beton Indonesia (NI. 2/1971) b. Bebas dari kotoran – kotoran, lapisan minyak, karat dan tidak cacat. c. Mempunyai penampang yang sama rata. d. Ukuran disesuaikan dengan gambar–gambar perencana.

16.2. Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar–gambar. Untuk hal itu sebelumnya pemborong harus membuat gambar pembengkokan baja tulangan (bending schedule), diajukan kepada Pengawas untuk mendapat persetujuannya.

16.3. Penggunaan besi beton yang tidak memenuhi syarat - syarat karena kualitasnya tidak sesuai dengan spesifikasi (RKS) harus segera dikeluarkan dari site dalam waktu 2 x 24 jam.

16.4. Untuk Besi/Baja Tulangan disesuaikan dengan gambar bestek dalam hal dimensi / ukurannya.

16.5. Untuk Wire Mesh digunakan Wire Mesh sesuai petunjuk spesifikasi yang telah ditentukan dalam bestek dan mendapat persetujuan Direksi.

Pasal 16ADUKAN BETON

17.1. Adukan beton yang dibuat setempat (site Mixing) menggunakan alat concrete mixer, harus memenuhi syarat – syarat.

a. Semen diukur menurut volume yang dipersyaratkan dalam JMFb. Agregat diukur menurut volume yang dipersyaratkan dalam JMF

5

Page 6: Spesifikasi Semenisasi Jjalan Gang Datah Bilang Ilir

c. Pasir diukur menurut volume yang dipersyaratkan dalam JMFd. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk e. Lama pengadukan tidak kurang dari 5 menit sesudah berada dalam mesin pengaduk. f. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih dahulu sebelum adukan beton yang baru dimulai. g. Adukan beton harus memenuhi syarat – syarat Peratura Beton Indonesia. Beton harus mempunyai kekuatan karakteristik K – 200 untuk beton h. Pemborong diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes), percobaan tersebut harus dilakukan untuk menentukan komposisi adukan yang akan dipakai pada pekerjaan beton selanjutnya.

Pasal 17PENGUJIAN MUTU BETON

18.1. Pengawas berhak meminta setiap saat kepada pemborong untuk membuat kubus coba dari adukan beton yang dibuat.

18.2. Cetakan kubus coba harus berbentuk bujur sangkar dalam segala arah, dan memenuhi syarat – syarat dalam Peraturan Beton Indonesia (NI. 2/1971)

18.3. Ukuran kubus coba atau benda uji adalah 15 x 15 x 15 cm3 diambil tiap 10 m3 satu buah. Pencetakan kubus coba harus memenuhi syarat – syarat PBI NI 2/1971.

18.4. Semua biaya untuk pembuatan dan percobaan kubus menjadi tanggungjawab pemborong.

18.5. Kubus coba harus ditandai untuk identifikasi dengan suatu code yang dapat menunjukkan tanggal percobaan, pembuatan adukan struktur yang bersangkutan.

18.6. Laporan hasil percobaan harus diserahkan kepada pengawas segera setelah selesai percobaan, dengan mencantumkan besarnya kekuatan karakteristik, deviasi standar, campuran adukan dan berat kubus coba tersebut.

18.7. Percobaan – percobaan ini harus memenuhi syarat – syarat dalam peraturan beton Indoneseia (NI.2/1971).

Pasal 18PENGECORAN BETON

19.1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton, terlebih dahulu memberitahukan pengawas dan mendapat persetujuan, jika tidak ada persetujuan pengawas, maka pemborong dapat diperintahkan untuk menyingkirkan / membongkar beton yang sudah dicor tanpa persetujuan, biaya kesalahan tersebut ditanggung oleh pemborong sendiri

19.2. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan aggregat dan tercampurnya kotoran – kotoran atau bahan – bahan lain dari luar.

6

Page 7: Spesifikasi Semenisasi Jjalan Gang Datah Bilang Ilir

19.3. Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan beton selesai diperiksa oleh dan mendapat persetujuan pengawas.

19.4. Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak dicor dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan beton dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan tidak diperkenankan dipakai lagi.

19.5. Pada pengecoran baru (sambungan antara yang lama dan beton baru) maka permukaan beton lama terlebih dahulu dibersihkan dan dikasarkan sampai aggergat kasar tampak, kemudian disiram dengan air semen.

Pasal 19PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON

20.1. Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap matahari, pengeringan oleh angin, hujan atau aliran air dan pengerasan mekanis atau pengeringan sebelum waktunya.

20.2. Semua permukaan beton yang terbuka dijaga tetap basah selama 14 hari dengan menyemprotkan air atau mengenai dengan air pada permukaan beton tersebut.

Pasal 20PEMASANGAN ALAT – ALAT DI DALAM BETON

21.1. Pemborong tidak dibenarkan untuk membobok, membuat lubang atau memotong konstruksi beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan dan seijin pengawas.

21.2. Ukuran dan pembuatan lubang, pemasangan alat–alat di dalam beton, pemasangan sparing dan sebagainya harus menurut petunjuk–petunjuk pengawas.

Pasal 21PENYELESAIAN PEKERJAAN

21.1. Pemborong wajib merapikan kembali alat2 kerjanya setelah pekerjaan selesai

21.2. Semua material sisa pelaksanaan pekerjaan seperti pasir dan Koral harus dibuang keluar dari badan jalan dan dari lokasi pekerjaan.

21.3. Bagian tepi semenisasi harus ditimbun kembali dengan tanah galian sekitar untuk menutup bagian sudut badan semenisasi

21.4. Melakukan pemeriksaan terakhir bersama unsur proyek sebelum menurunkan tim PHO untuk serah terima pekerjaan.

7

Page 8: Spesifikasi Semenisasi Jjalan Gang Datah Bilang Ilir

DAFTAR ISI Pasal 1 : LOKASI ………………………………………………………………… Pasal 2 : PERLENGKAPAN PEKERJAAN DAN TENAGA LAPANGAN …. Pasal 3 : PENYIMPANAN BARANG - BARANG DAN MATERIAL ……….. Pasal 4 : FASILITAS – FASILITAS LAPANGAN ……………………………. Pasal 5 : BARANG CONTOH (SAMPEL) ……………………………………. Pasal 6 : PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAAN …………………………. Pasal 7 : GAMBAR – GAMBAR “AS BUILT DRAWING” …………………… Pasal 8 : SHOP DRAWING ……………………………………………………. Pasal 9 : PERATURAN – PERATURAN SYARAT – SYARAT YANG

DIGUNAKAN DALAM PELAKSANAAN ……………………………. Pasal 10 : FOTO – FOTO DOKUMENTASI …………………………………… Pasal 11 : SETTING OUT ……………………………………………………….. Pasal 12 : SEMEN ……………………………………………………………….. Pasal 13 : AGGREGAT (AGGREGATES) …………………………………….. Pasal 14 : AIR …………………………………………………………………….. Pasal 15 : BESI BETON (STEEL REINFORCEMENT) ……………………… Pasal 16 : ADUKAN BETON……………………………………………………………… Pasal 17 : PENGUJIAN MUTU BETON ……………………………………….. Pasal 18 : PENGECORAN BETON ……………………………………………. Pasal 19 : PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON ………………….. Pasal 20 : PEMASANGAN ALAT – ALAT DI DALAM BETON ……………… Pasal 21 : PENYELESAIAN PEKERJAAN …………………………………………

8

111222233

344445566777