peranan badan permusyawaratan desa ( bpd )...

58
PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) DALAM PENGAWASAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DIDESA KELUMU KECAMATAN LINGGA KABUPATEN LINGGA TAHUN 2011-2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh AGUS SAPUTRA 110565201150 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Upload: vokhanh

Post on 08-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) DALAM

PENGAWASAN PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DESA DIDESA KELUMU KECAMATAN LINGGA

KABUPATEN LINGGA TAHUN 2011-2015

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

AGUS SAPUTRA

110565201150

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

ABSTRAK

Badan Permusyawaratan Desa bertanggung jawab dalam

menyelenggarakan pembangunan desa didaerahnya berdasarkan tugas pokok dan

fungsinya bersama kepala desa untuk mencukupi segala kebutuhan warganya

salah satunya adalah menyediakan fasilitas umum lewat pembangunan. Di lihat

pada permasalahannya, Masyarakat Desa Kelumu Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga sangat memerlukan dengan adanya pembangunan desa berdasarkan atas

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk mempermudahkan

masyarakat dalam aktifitas dan mensejahterakan masyarakat. Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa merupakan rencana strategis pembangunan

desa untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. Masyarakat Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten Lingga juga dapat menyadari akan kebutuhan

pokok mengenai pembangunan desa dengan rincian memberikan pemahaman

yang sangat penting dalam pembangunan desa berdasarkan atas Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa. Dengan adanya program pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan pengawasan dari Badan

Permusyawaratan Desa untuk meningkat pembangunan yang ada di desa kelumu,

Sehingga bisa mensejahterakan masyarakat desa dan mempertahankan

peningkatan pembangunan desa yang lebih baik pada program-program yang

dibuat oleh pemerintah.

Tujuan dari penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui Peran

Badan Permusyawaratan Desa dalam Pengawasan Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa DiDesa Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga Tahun 2011-2015. Metode Penelitian yang digunakan didalam

penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif yang menganalisa data diperoleh dari

lapangan dalam bentuk kualitatif. Informan yang digunakan terdiri 6 orang.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis

data deskriptif kualitatif.

Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran Badan

Permusyawaratan Desa dalam pengawasan pelaksanaan RPJM-Des Tahun 2011-

2015 belum dapat berjalan baik dimana Badan Permusyawaratan Desa dalam

melaksanakan pengawasan terhadap RPJM-Des terkesan baru melakukan

perubahan perbaikan pada awal tahun, Kurangnya Komunikasi antara Badan

Permusyawaratan Desa dengan Pemerintahan Desa ketika melakukan

pelaksanaan proses pembangunan, dan minimnya alokasi dana desa dalam

pembangunan desa tersebut yang disebabkan oleh terbentur pada permasalahan

yang ada di Pemerintahan Daerah sehingga terhambat proses pembangunan desa .

Adapun yang dapatkan disarankan kepada Badan Permusyawaratan Desa agar

dapat berperan lebih baik dalam mengawasi proses pembangunan agar

pembangunan yang diawasi berjalan dengan baik.

Kata Kunci : Badan Permusyawaratan Desa, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa

Page 3: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

ABSTRACT

Village Consultative Body responsible for organizing its region rural

development by the duties and functions together with the village head to meet all

the needs of its citizens one of which is to provide public facilities through the

development . In the view on the matter , the society of Kelumu subdistrict Lingga

regency Lingga is in need with their rural development based on the Medium

Term Development Plan for the Village to facilitate the public in the activities and

the public welfare . Village Medium Term Development Plan is a strategic plan

for rural development to achieve the goals and ideals of the village. The society of

Kelumu village subdistrict Lingga also be aware of the basic needs of the rural

development by giving details of the understanding which is very important in

rural development based on the Medium-Term Development Plan for the Village .

With the implementation of the program Medium Term Development Plan of the

village and the supervision of the Village Consultative Body for increased

development in the village kelumu, so can the welfare of rural communities and

sustain improvements in rural development better in the programs created by the

government.

The purpose of this study is basically to determine the role of the Village

Consultative Body on Implementation Oversight Medium Term Development

Plan Rural villages Kelumu the District Lingga Lingga Regency Year 2011-2015 .

Research methods used in this study is a qualitative descriptive that analyzes the

data obtained from the field in qualitative terms . Informants used consisted of 6

people. Data analysis techniques used in this research is descriptive qualitative

data analysis techniques .

The results of this research can be concluded that the Village Consultative

Body 's role in monitoring the implementation of its medium- Dec Year 2011-

2015 can not run well where the Village Consultative Body in carrying out

surveillance of RPJM -Des impressed recently made a change improvements in

early years, Lack of communication between the Village Consultative Body

Village Government when the implementation of the development process , and

the minimum budget allocation village in rural development are caused by

hampered by the problems that exist in the Local Government so that hampered

the process of rural development. As for that get recommended to the Village

Consultative Body to be empowered in order to oversee the development process

overseen development goes well .

Keywords : Village Consultative Body , Village Medium Term Development

Plan

Page 4: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia

membagi daerah Indonesia atas

daerah-daerah besar dan kecil,

dengan bentuk dan susunan tingkatan

pemerintahan terendah adalah desa.

Dalam konteks ini, pemerintahan

desa adalah merupakan subsistem

penyelenggaraan pemerintahan

nasional yang langsung berada

dibawah pemerintah kabupaten.

Undang-undang 32 Tahun

2004 tentang pemerintahan daerah

dan Peraturan Pemerintah Nomor 72

Tahun 2005 tentang pemerintahan

desa disebutkan bahwa ;

“ Desa adalah kesatuan masyarakat

hukum yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan

asal usul dan adat istiadat setempat

yang diakui dan dihormati dalam

Sistem Pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia”.

Untuk melaksanakan

kewenangan yang dimiliki untuk

mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakatnya maka dibentuklah

Badan Permusyawaratan desa (BPD)

sebagai lembaga legislasi dan wadah

yang berfungsi untuk menampung

dan menyalurkan aspirasi

masyarakat, lembaga ini pada

hakikatnya adalah mitra kerja

pemerintah desa yang memiliki

kedudukan yang sejajar dalam

menyelenggarakan urusan

pemerintahan, pembangunan, dan

pemberdayaan masyarakat desa.

Undang-Undang Nomor. 6

Tahun 2014 tentang desa pada Pasal

55 ayat c menjelaskan tentang

kewenangan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) :

“ Melakukan pengawasan kinerja

Kepala Desa”. Badan

Permusyawaratan Desa memiliki

Page 5: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

peran yang sangat penting sebagai

pengawasan Pemerintah Desa

(Kepala Desa) sejauh ini Badan

Permusyawaratan Desa dapat

menjalankan tugas, fungsi dan

kewenangan yang dimilik terutama

dalam mengawas pelaksanaan

berjalannya roda Pemerintahan Desa.

Lebih lanjut Undang-Undang Desa

No. 6 Tahun 2014 tentang desa.

Sedangkan Peraturan

Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005

Pasal 34 tentang Desa menjelaskan

tentang kewenangan Badan

Permusyawaratan Desa :

“ Fungsi dari Badan

Permusyawaratan Desa ialah

menetapkan Peraturan Desa bersama

Kepala Desa, menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat “.

Perbedaan yang mendasar antara

Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

mengenai Badan Permusyawaratan

Desa adalah dalam Penyelenggaraan

Desa, Undang-Undang Nomor 6

menegaskan bahwa Penyelenggara

Desa adalah Kepala Desa sedangkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor

72 Tahun 2005 Badan

Permusyawaratan Desa bukan lagi

Penyelenggara Desa melainkan

hanya menampung aspirasi

masyarakat saja dan menjalan 3 ( tiga

) fungsi yaitu Fungsi Legislasi,

Fungsi Aspirasi , dan Fungsi

Pengawasan, serta mengenai masa

jabatan Badan Permusyawaratan

Desa sampai 3 ( tiga ) kali masa

jabatan ( 18 Tahun ).

Berdasarkan pertimbangan

tersebut maka sebuah desa

diharuskan mempunyai perencanaan

pembangunan sebagaimana yang

diamanatkan didalam Undang-

Page 6: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Undang Desa No.6 Tahun 2014

tentang desa, Menjelaskan : Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa (RPJM-Des) ini merupakan

rencana strategis pembangunan desa

untuk mencapai tujuan dan cita-cita

desa. Rencana Pembangunan

Menengah Desa (RPJM-Des)

tersebut nantinya akan menjadi

dokumen perencanaan selama 6

(enam) tahun yang akan

menyesuaikan dengan perencanaan

pembangunan tingkat Kabupaten.

Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa (RPJM-Des)

adalah program pemerintah yang

mengatur tentang rancangan dan

penyusunan pembangunan desa yang

disusun oleh Kepala Desa terpilih

secepatnya untuk mewujudkan apa

yang telah disampaikan pada janji

kampanye pemilihan Kepala Desa

dan menjabarkan visi dan misi.

Dokumen RPJM-Des dibuat atau

disusun bukan karena kebutuhan

akan mendapatkan program atau janji

dari pejabat, dinas atau instansi yang

terpilih. Dan sekedar memenuhi dari

keinginan pihak-pihak dalam

masyarakat tertentu, golongan dan

partai politik, tapi lebih ditujukan

pada kebutuhan riil masyarakat yang

nantinya di gunakan desa sebagai

acuan untuk melaksanakan

pembangunan yang lebih sinergi

dengan Pembangunan Pemerintah

Daerah melalui RPJM-Daerah.

Perencanaan pembangunan

desa disusun secara berjangka

meliputi, Rencana Pembangunan

Jangka menengah Desa ( RPJM-Desa

) untuk jangka waktu 6 ( enam )

tahun. Perencanaan pembangunan

desa ini didasarkan pada datadan

informasi yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan. Data dan

Page 7: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

informasi tersebut mencakup,

penyelenggaraan pemerintahan desa,

organisasi dan tata laksana

pemerintahan desa, arah kebijakan

pembangunan desa, keuangan desa,

profil desa, informasi lain terkait

dengan penyelenggaraan desa dan

pemberdayaan masyarakat. Dalam

mewujudkan kemandirian desa perlu

dilaksanakan penyelenggaraan

pemerintahan desa yang berorientasi

kepada transparansi, partisipasi,

demokratisasi dan pemberdayaan

masyarakat yang diperlukan suatu

perencanaan pembangunan desa

yang merupakan tolak ukur penilaian

pertanggungjawaban kinerja

pemerintahan desa dalam kurun

waktu tertentu, untuk itu perlu

disusun Rencana Pembangunan

Menengah Desa ( RPJM-Des).

Sistematika penyusunan

RPJM Desa Kelumu dilakukan

berdasarkan Pasal 6 peraturan desa

kelumu tentang RPJM desa :

a. Masukan

b. Proses

c. Hasil

d. Dampak

Kemudian Pada Pasal 7

menjelaskan sistematika Penyusunan

RPJM des yang di buat oleh Kepala

Desa yaitu :

1. Masukan yang di maksud pada

Pasal 6 huruf a dilakukan melalui

penggalian masalah dan potensi

melalui alat kaji sketsa peta desa,

kalender musim dan

kelembagaan.

2. Proses sebagaimana yang

dimaksud pada pasal 6 huruf b

dilakukan mengelompokan

masalah, penentuan peringkat

masalah,pengkajian tindakan

pemecahan masalah dan

penentuan peringkat tindakan.

Page 8: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

a. Hasil sebagaimana dimaksud

pada Pasal 6 huruf c dilakukan

melalui :

a. Rencana Program swadya

masyarakat dan pihak ketiga.

b. Rencana kegiatan APBN (

tugas pembatuan ), APBD

Provinsi, APBD Kabupaten

dan APBDes, rencana

panduan swadya masyarakat

dan tugas pembantuan

RPJMDes.

3. Pemeringkatan usulan

pembangunan berdasarkan

RPJMDes, indikasi Program

pembangunan didesa, RKP desa,

berita acara Musrenbang Desa dan

rekapitulasi rencana program

pembangunan desa.

4. Dampak sebagaimana yang

dimaskud pada Pasal 6 huruf D

dilakukan melalui :

a. Peraturan Desa tentang

RPJMDes

b. Daftar Usulan Rencana

Kegiatan Pembangunan

Desa

c. Keputusan Kepala Desa

tentang RKP desa

Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa (RPJM-des)

di Desa Kelumu pada pembangunan

tahun 2011-2015 penulis mendapat

gambaran umum ketika

mewawancarai dengan masyarakat,

mahasiswa, pemuda mereka

mengatakan pembangunan pada

Tahun 2011-2015 belum berjalan

secara efektif dan efisien karena

masih terlihat pembangunan belum

terselesaikan karena kurangnya

pengawasan dari pelaksanaan

pembangunan seperti dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa pembangunan Tahun 2011-

Page 9: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

2015 yaitu pembangunan pagar

tembok kantor desa, dan semenisasi

jalan. Dalam keterangan tersebut

seharusnya Badan Permusyawaratan

Desa berperan dalam pelaksanaan

tersebut untuk melanjuti apa yang

telah dibuat dalam kesepakatan

bersama masyarakat Desa Kelumu.

Disamping itu mengenai informasi

Badan Permusyawaratan Desa

Kelumu belum berjalan dengan baik,

hal ini terlihat dari tugas pengawasan

pelaksanaan pembangunan batu

miring kantor desa, dan semenisasi

jalan dan banyaknya keluhan dari

masyarakat mengenai kinerja

pemerintah desa seperti lambatnya

pengurusan surat-surat, kemudian

sering terlambatnya aparat desa yang

seharusnya mendorong Badan

Permusyawatarn Desa untuk

memaksimalkan tugasnya seperti

pada fungsi BPD menurut pasal 61

ayat B Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 yaitu :

“Menyatakan pendapat atas

penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

Pelaksanaan Pembangunan Desa,

Pembinaan kemasyarakatan Desa

dan Pemberdayaan masyarakat

Desa”.

Penulis termotivasi

melakukan penelitian ini yakni

tepatnya di Desa Kelumu Kecamatan

Lingga Kabupaten Lingga, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa (RPJM-Des) yang sudah

ditetapkan dan disepakati oleh unsur

penyelenggara Pemerintah Desa (

Kepala Desa ) dan Badan

Permusyawaratan Desa.

Berdasarkan asumsi uraian

dan penjelasan diatas mengenai

rencana pembangunan jangka

menengah desa (RPJM-Des Tahun

2015) di Desa Kelumu Kecamatan

Lingga Kabupaten Lingga diatas

sehingga penulis terinisiatif, maka

penulis terdorong untuk mengadakan

Page 10: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

penelitian dan membahas

permasalahan tersebut dalam bentuk

skripsi dengan judul :

“PERAN BADAN

PERMUSYAWARATAN DESA (

BPD ) DALAM PENGAWASAN

PELAKSANAN RENCANA

PEMBANGUNAN JANGKA

MENENGAH DESA DI DESA

KELUMU KECAMATAN LINGGA

KABUPATEN LINGGA TAHUN

2011-2015”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemerintahan Desa

Undang-undang No. 6 Tahun

2014 Tentang Desa merupakan

masyarakat yang memiliki batas

wilayah yang berwenang untuk

mengatur dan mengurus usrusan

pemerintahan, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul,

dan atau hak tradisional yang diakui

dan dihormati dalam sistem

Pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Pemerintahan desa memiliki

otonomi desa yang sah dan telah

diakui dalam melaksanakan

pelayanan, pemberdayaan dan

pembangunan didesa, maka suatu

pemerintahan desa sangat

memerlukan struktur pemerintahan

dan struktur lembaga desa agar

mendapatkan suatu sistem

pemerintahan desa yang baik.

Pemerintahan desa terdiri dari

pemerintah desa (kepala desa) dan

Badan Permusyawaratan Desa

(BPD).

Pemerintah desa terdiri dari

kepala desa dan perangkat desa,

kepala desa yang terpilih ditetapkan

Page 11: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

langsung oleh Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) serta

disahkan langsung oleh Bupati,

kepala Desa bertanggung jawab

kepada rakyat melalui Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) dan

menyampaikan laporan mengenai

tugasnya kepada bupati melalui

camat, Badan Permusyawaratan Desa

memiliki tugas dan fungsi untuk

mengayomi adat istiadat,

menetapkan peraturan desa bersama

kepala desa dan menyalurkan

aspirasi dari masyarakat serta

mengawasi pelaksanaan peraturan

desa, keputusan dari Kepala Desa

dan Anggaran Pendapatan Belanja

Desa (APBDes).

Pemerintah Desa Dalam

konteks Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa berdasarkan

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014

tentang Desa Pada Pasal

79,menjelaskan tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa yaitu :

(1). Pemerintah Desa menyusun

perencenaan Pembangunan Desa

sesuai dengan kewenangannya

dengan mengacu pada

perencanaan pembangunan

Kabupaten/Kota.

(2). Perencanaan Pembangunan Desa

sebagaimana dimaksud :

a. Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa untuk

jangka waktu 6 (enam) tahun;

dan

b. Rencana Pembangunan

Tahunan Desa atau yang

disebut Rencana Kerja

Pemerintah Desa, merupakan

penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka

Menengah Desa untuk

jangka waktu 1 (satu) tahun .

Page 12: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

(3). Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa dan Rencana

Kerja Pemerintah Desa

sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) ditetapkan dengan

Peraturan Desa.

(4). Peraturan Desa tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa dan Rencana Kerja

Pemerintah Desa merupakan

satu-satunya dokumen

perencanaan di Desa.

(5). Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa dan Rencana

Kerja Pemerintah Desa

merupakan pedoman dalam

penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa

yang diatur dalam Peraturan

Pemerintah.

(6). Program Pemerintah dan/atau

Pemerintah Daerah yang

berskala lokal Desa

dikoordinasikan dan/atau

didelegasikan pelaksanaannya

kepada Desa.

(7). Perencanaan Pembangunan Desa

sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) merupakan salah satu

sumber masukan dalam

perencanaan pembangunan

Kabupaten/Kota.

Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa juga di atur

lebih lanjut dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007

Pasal 2 menjelaskan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa, menyatakan bahwa:

(1). Perencanaan pembangunan desa

disusun dalam priode 5(lima) tahun.

(2). Perencanaan pembangunan desa

dalam jangka 5 (lima) tahun

sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) merupakan RPJM Desa.

Page 13: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

(3). RPJM-Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat 2 (dua)

memuat arah kebijakan

keuangan desa, strategi

pendapatan desa, dan program

desa.

Tugas pokok dan fungsi dari

pemerintah khususnya pemerintah

daerah yaitu : melaksanakan tugas

pelayanan masyarakat (public servior

function), melaksanakan

pembangunan (developmen function)

dan perlindungan masyarakat (

protective function ), hal ini sejalan

dengan pendapat Rasyid (2007:27)

yang menyatakan bahwa tugas pokok

dan fungsi dari pemerintah dirincikan

menjadi 3 fungsi yang hakiki, yaitu

pelayanan : pelayanan yang akan

membuahkan keadilan dalam

masyarakat, pembangunan :

mendorong kemandirian dalam

masyarakat, pemberdayaan :

menciptakan kemakmuran dalam

masyarakat.

B. Badan Permusyawaratan Desa

Badan Permusyawaratan

Desa dalam aturan perundang-

undangan yang berlaku di Negara

Kesatuan Republik Indonesia adalah

sebuah badan organisasi pemerintah

yang berada didalam struktur

pemerintahan desa dan bersama

aperatur pemerintahan desa adalah

sebagai penyelenggara pemerintahan

didesa.

Pada dasarnya mengenai

tugas pokok dan fungsi dari Badan

Permusyawaratan Desa didalam

sebuah pemerintahan desa adalah

sebagai pengawasan dan pemberi

pemasukan, saran dan

mempertimbangkan terhadap

kebijakan-kebijakan serta aturan

Page 14: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Kepala Desa dalam mengambil

keputusan yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pemerintahan desa

tersebut.

Penyajian dalam laporan

pertanggung jawaban

penyelenggaraan desa oleh Kepala

Desa telah diketahui oleh Badan

Permusyawaratan desa, sehingga

Badan Permusyawaratan desa akan

memberikan laporan

pertanggungjawaban yang benar

tentang pengawasan yang

dilaksanakan terkait dengan

pemerintahan yang dijalankan oleh

desa.

Berdasarkan Undang-Undang

No 6 Tahun 2014 Tentang Desa pada

Pasal 61 menjelaskan mengenai

Badan Permusyawaratan Desa

berhak :

a. Mengawasi dan meminta

keterangan tentang

penyelenggaraan Pemerintahan

Desa kepada Pemerintahan Desa.

b. Menyatakan pendapat atas

penyelenggaraan Pemerintahan

Desa, Pelaksanaan Pembangunan

desa, Pembinaan

Kemasyarakatan, dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa.

c. Mendapat biaya operasional

pelaksanaan tugas dan fungsinya

dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa.

Adapun beberapa pendapat dari para

ahli yang menyatakan bahwa Badan

Permusyawaratan desa :

Haw Widjaja (2003:279)

mendefinikan Badan

Permsyuwaratan desa adalah sebagai

berikut :

“ Badan Permusyawaratan

desa (BPD) adalah

permusyawaratan yang terdiri dari

pemuka masyarakat didesa yang

Page 15: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

berfungsi mengayomi adat istiadat,

membuat peraturan desa,

menampung aspirasi dan

manyalurkan aspirasi masyarakat,

serta mengawasi penyelenggaraan

pemerintahan desa“.

kemudian Haw Widjaja

(2003:4) menjelaskan tentang Badan

Permusyawaratan Desa sebagai

perwujudan demokrasi di desa

sebagai berikut :

“ Dibentuk Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) yang

sesuai dengan budaya yang

berkembang didesa yang

bersangkutan dan memiliki fungsi

sebagai lembaga legislasi dan

pengawasan dalam hal pelaksanaan

PERDES, ABPBDes serta keputusan

Kepala Desa”.

Selanjurnya Undang-Undang

No. 6 Tahun 2014 Pasal 61 ayat b

menjelaskan tentang :

“Menyatakan pendapat atas

penyelenggaraan Pemerintahan

Desa, Pelaksanaan Pembangunan

Desa, Pembinaan Kemasyarakatan

Desa, dan Pemberdayaan Desa”.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

selaku legislatif dalam pemerintahan

desa berdasarkan Undang-undang No

6 Tahun 2014 Tentang Desa Pada

Pasal 63 menjelaskan mengenai

kewajiban Badan Permusyawaratan

Desa ( BPD ) yang merupakan wujud

dari demokrasi yaitu berperan serta

masyarakat didalam sistem

pemerintahan dan pembangunan

desa. Badan Permusyawaratan Desa

memiliki fungsi mengayomi adat

istiadat desa, menetapkan peraturan

desa bersama kepala desa, kemudian

menampung aspirasi-aspirasi dari

masyarakat dan nilai-nilai sosial dan

budaya dari masyarakat desa.

Page 16: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Badan Permusyawaratan

Desa melaksanakan sebagaimana

yang dijelaskan pada Undang-

Undang No 6 Tahun 2014 Tentang

Desa menyatakaan bahwasanya

Badan Permusyawaratan desa

mempunyai kewenangan

melaksanakan penyelenggaraan

pemerintahan desa, pembangunan

desa, pembinaan masyarakat desa

dan pemberdayaan masyarakat desa.

Dari ketentuan ini sudah jelas bahwa

antara pemerintahan desa dan Badan

Permusyawaratan Desa merupakan

lembaga terpisah yang mempunyai

tugas dan kewenangan sendiri.

Mekanisme seperti ini dilakukan

kepala desa kepada rakyat melalui

Badan Permusyawaratan desa dapat

dilihat sebagai perwujudan dari

kedaulatan rakyat (demokrasi) dan

perwujudan ditingkat desa.

Sebagaimana yang

dimaklumi bahwa peran Badan

Permusyawaratan Desa tidak akan

terlepas dari aspek kepemimpinan,

yaitu lebih ditujukan kepada

kemampuan penguasaan pengikut

dan situasi, setiap pemimpin

berusaha untuk memahami watak

dan kondisi pengikut serta situasi

untuk selanjutnya membutuhkan

metode dan tugas yang tepat dan

situasi untuk mengembangkan tugas

kepemimpinan menurut Siagian yaitu

:

a. Pemimpin sebagai peserta arah

b. Pemimpin sebagai guru dan juru

bicara

c. Pemimpin sebagai komunikator

yang efektif

d. Pemimpin sebagai mediator

e. Pemimpin sebagai integratur

Page 17: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Pemimpin itu tidak dilahir dengan

sendirinya melainkan dia lahir dari

lingkungan, namun berbeda dengan

G.R Terry yang mengemukakan

kepemimpinan itu merupakan salah

satu dari aspek atau segmen dari

actuating atau pergerakan.

Kepemimpinan menurut G.R. Terry

pemimpin itu harus memiliki syarat-

syarat seperti dibawah ini

a. Energy

b. Knowledge of human relation

c. Personal drive

d. Communicative skill

e. Teaching ability

f. Social ability

g. Technical comperience

Sikap perilaku yang

mendukung adalah : Sejauh mana

seorang pemimpin melibatkan diri

dari dalam komunikasi dua arah. Jika

seorang pemimpin kurang aktif dan

kreatif serta tidak dinamis, maka

dalam suatu organisasi yang

dipimpinnya pun tidak berjalan

secara efektif dan efisien. Pada

umumnya hal ini juga menentukan

bagaimana organisasi yang

dipimpinnya, kegiatan dan dinamika

yang terjadi dalam suatu organisasi

sebagian besar ditentukan oleh cara

pemimpin yang memimpin

organisasi. Efektifitas para bawahan

sebagian besar ditentukan oleh dari

seorang pemimpin.

C. Lembaga Pengawasan Fungsi

Desa

Pengawasan yang dilakukan

secara umum adalah merupakan

suatu tugas yang diberikan kepada

seseorang, kelompok, lembaga,

institusi dalam artian mengamati dan

mengawasi pelaksanaan suatu

pekerjaan secara umum. Menurut

beberapa para ahli pemerintahan dan

para ahli dibidang politik

Page 18: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

berpendapat yang bisa dijadikan

dasar referensi dalam tinjauan materi

ini. Pendapat-pendapat tersebut

adalah sebagai berikut :

Muhadam Labolo

(2007:264), mengatakan Pengawasan

adalah suatu kegiatan proses

pengontrolan terhadap implementasi

perencanaan kerja, perencanaan,

perencanaan kerja, perencanaan

anggaran serta pelaksanaan

kebijakan yang telah ditetapkan.

Dalam kenyataan saat ini, kegiatan

fungsi pengawasan sering dijadikan

alat bagi pelaku pengawasan untuk

menginterprestasi seseorang atau

institusi terhadap sebuah kegiatan

yang dilaksanakan. Kecenderungan

ini sudah sangat terjadi dan bukan

rahasia umum lagi.

Taliziduhu Ndraha ( 2003:

179 ), dalam buku kybernologi Mary

Parker Follet dalam penutupan seri

kuliah di london school of economics

( 1932.LI H.Luther Gullick dan L.

Urwick, Eds Dalam Papers on the

sciens of administration, 1937 ).

Berbicara mengenai tentang kontrol

merupakan sebagai proses yang

sedang berlangsung, 4 ( empat )

proses control adalah prinsip

organisasi adalah sebagai berikut :

a. Koordinasi sebagai hubungan

timbal balik semua faktor didalam

suatu situasi.

b. Koordinasi dengan bentuk kontak

langsung antar manusia yang

berkepentingan.

c. Koordinasi pada tahap awal setiap

kegiatan.

d. Koordinasi sebagai sebuah proses

yang berjalan terus menerus.

Taliziduhu Ndra ( 2003 : 198

), Mengatakan bahwa kontrol

dilakukan dalam berbagai bentuk

atau teknik yang dilihat dari aspek ini

Page 19: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

ada beberapa macam metode dan

teknik kontrol sebagai berikut :

a. Pengendalian.

Pengendalian adalah suatu

cara mauapun metode yaang

dilakukan kepada individu

ataupun kelompok agar perilaku

dan tindakannya sesuai dengan

nilai dan norma yang dianut oleh

masyarakat tersebut.

b. Pengawasan

Pengawasan adalah upaya

yang temasuk dalam sistematik

untuk menetapkan suatu kinerja

standar pada perencanaan untuk

merancang sistem umpan balik

informasi, untuk membandingkan

kinerja aktual dengan standar

yang telah ditentukan, untuk

menetapkan apakah telah terjadi

suatu penyimpangan tersebut,

serta untuk mengambil tindakan

perbaikan yang diperlukan untuk

menjamin bahwa semua sumber

daya perusahaan atau

pemerintahan telah digunakan

seefektif dan seefisien mungkin

guna untuk mencapai suatu tujuan

perusahaan atau pemerintahan.

c. Pemantauan

Kesadaran tentang apa yang

ingin diketahui, pemantauan yang

termasuk pada tingkat tinggi

dilakukan agar dapat membuat

pengukuran melalui waktu yang

menunjukkan pergerakan ke arah

tujuan atau menjauh dari itu.

d. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu

penilaian yang merupakan proses

untuk mengambil keputusan

dengan menggunakan informasi

yang diperoleh melalui

pengukuran hasil belajar baik

Page 20: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

yang menggunakan tes maupun

non tes.

e. Supervisi

Supervisi merupakan

program pengukuran dan

perbaikan dari kinerja kegiatan

bawahan agar memastikan bahwa

tujuan perusahaan dan rencana

yang dirancang untuk mencapai

mereka yang bekerja.

Menurut Mc. Fariand,

mengemukakan definisi Pengawasan

sebagai berikut :

“ Pengawasan ialah dimana

suatu proses pimpinan ingin

mengetahui apakah hasil

pelaksanaan pekerjaan yang

dilakukan oleh bawahannya sesuai

dengan perintah, tujuan,

berdasarkan kebijakan yang telah

ditentukan “.

Kontz, O’Donnel dan

Wedrick menyatakan Pengawasan

adalah pengendalian untuk mengukur

dan mengoreksi prestasi kerja

bawahan berfungsi untuk

memastikan bahwa tujuan organisasi

disemua tingkat dan rencana yang

didesain untuk mencapai target,

sedang dilaksanakan ( Dr.Wibon

Bangun, 2008:164 ).

Sebagai legislatif desa, Badan

Permusyawaratan desa berfungsi

untuk membuat peraturan desa (

PERDES ), Badan Permusyawaratan

Desa ikut serta merumuskan dan

menetapkan peraturan desa yang

dijadikan sebuah keptusan desa, yang

dijalankan oleh pemerintahan desa

untuk kepentingan masyarakat itu

sendiri, didalam Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 55 ayat

(b) dan (c) yang menyatakan Bahwa :

Badan Permusyawaratan Desa

mempunyai fungsi Menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat

Page 21: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Desa serta melakukan pengawasan

kinerja Kepala Desa.

Dalam penyelenggaraan

Pemerintahan desa, Pemerintahan

Desa mengusulkan rancangan

peraturan desa kepada Badan

Permusyawaratan desa untuk

mendapatkan persetujuan dari Badan

Permusyawaratan Desa, setelah

mendapatkan persetujuan dari Badan

Permusyawaratan desa ditetapkan

oleh Kepala Desa dan dijadikan

sebagai keputusan Kepala Desa.

Sebagai eujud demokrasi didesa yang

berfungsi sebagai legislatif didesa

serta APBDes melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2014

Tentang desa penyelenggaraan

Pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa dalam

mengawasi penyelenggaraan

pemerintah desa ialah sebagai

pertanggungjawaban wadah dari

masyarakat agar dapat mewujudkan

kedaulatan rakyat (Demokrasi)

antara Pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan desa.

Berdasarkan pengamatan

terhadap masalah belum optimalnya

tugas Badan Permusyawaratan Desa

dalam menampung aspirasi

masyarakat dan kurangnya

pengawasaan oleh Badan

Permusyawaratah Desa terhadap

penyelenggaraan pemerintah desa di

berbagai daerah, ialah masalahnya

“Bagaimana Pengawasan

Pengawasan Badan

Permusyawaratan desa (BPD) Dalam

Pelaksanaan Pembangunan

Pemerintahan Desa DiDesa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga”. Erat kaitannya bahwa

Badan Permusyawaratan Desa

merupakan yang mempunyai

pengaruh dan fungsi atas

Page 22: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

pertanggungjawaban yang sangat

penting sebagai wakil dari

masyarakat desa yang diberikan

kepercayaan terhadap kelangsungan

kehidupan masyarakat yang

dilaksanakan baik yang bersifat

sosial, budaya, pemerintahan

maupun sosial ekonomi masyarakat.

Tugas pengawasan juga harus

diperhatikan setelah Peraturan Desa

dihasilkan, supaya Peraturan desa

dapat berjalan dengan baik, antara

lain tugas pengawasan Badan

Permusyawaratan Desa.

Dari segi teknis pengawasan

tersebut, Siagian (2005:125)

pelaksanaan pengawasan dapat

dikelompokkan menjadi dua bentuk

yaitu sebagai berikut :

a. Pengawasan langsung,

merupakan pengawasan yang

dilakukan secara langsung,

seperti interpeksi, observasi

maupun melalui laporan

langsung.

b. Pengawasan tak langsung,

merupakan pengawasan yang

dilakukan dengan pemanfaatan

sarana-sarana seperti laporan

tertulis dan secara lisan.

Kemudian Siagian (2005:126)

menjelaskan beberapa sifat

pengawasan yaitu :

a. Pengawasan Ekstern yaitu

pengawasan yang dilakukan

antara lintas sektoral atau pihak

dari luar.

b. Pengawasan Intern yaitu

pengawasan yang melekat pada

seseorang atau pimpinan unit

organisasi.

Kemudian Siagian (2005:126)

menyatakan bahwa :

“ Pengawasan merupakan

suatu proses pengamatan untuk

menjamin agar pekerjaan yang

Page 23: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

dilakukan sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang telah ditetapkan ”.

Dari kedua sifat pengawasan

yang berasal dari luar maupun dalam,

maka dapat didasarkan kepada

strategi bagaimana suatu tujuan yang

sesuai dan berjalan sebagaimana

rencana yang telah ditetapkan.

Menurut Manullang

(2004:184) mengatakan bahwa yang

menjadi dasar utama perlunya

pengawasan dikarenakan adanya :

1. Kesalahan Manusia

2. Hasil yang tidak diharapkan

3. Ketidak tentuan

4. kegagalan

Melihat dari indikator diatas

maka sudah jelas bahwa pengawasan

memainkan peranan yang sangat

menentukan dalam usaha mencapai

suatu tujuan yang efektif dan efisien.

Siagian (2005:126)

menyatakan bahwa, “ secara filosofis

dapat dikatakan bahwa pengawasan

itu mutlak perlu karena manusia

bersifat salah, paling sedikit bersifat

khilaf. Manusia dalam organisasi

perlu diamati, bukan dengan maksud

untuk mencari suatu kesalahan dan

kemudian menghukum akan tetapi

menegurnya sebagai motivasi dan

perbaikan untuk kedepannya”.

Definisi Pengawasan diatas

Siagan menjelaskan bahwa : “

Pengawasan dari seluruh organisasi

bertujuan untuk menjaminsemua

pekerjaan yang sedang dilaksanakan

berjalan sesuai dengan rencana yang

telah ditentukan ”.

Bertitik tolak dari pandangan tentang

menekankan bahwa pengawasan

harus terselanggara dengan efektif,

menurut Siagian yang dimaksud

dengan pengawasan efektif adalah :

a. Pengawasan yang menjamin

bahwa tindakan-tindakan

Page 24: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

pencegahan yang diperlukan

meredam kemungkinan terjadinya

devisasi dapat diambil sedemikian

mungkin selama kegiatan

operasional berlangsung apabila

terus berlanjuut dapat berarti tidak

terlaksananya rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya.

b. Dengan jata lain, Pengawasan

yang efektif dan efisien tidak

seharusnya diupayakan untuk

mencari dan menemukan suapa

yang salah melainkan mencari dan

menemukan faktor-faktor

penyebab ketidak beresan dalam

operasionalisasi rencana.

Sehubungan dengan

pengawasan menurut Siagian

mengutip pendapat Haarold kontz

dan Cyrill O’Donel :” Planning and

Controllinga are the twi sides of the

same coin “, artinya bahwa

perencanaan dan pengawasan

merupakan keduabelah mata uang

yang sama, jelas bahwa tanpa

perencanaan pengawasan tidak akan

mungkin dilaksanakan karena tidak

ada pedoman untuk melaksanakan

pengawasan itu, sebaliknya

perencanaan tanpa pengawasan akan

berarti kemungkinan timbulnya

penyimpangan-penyimpangan dari

atas penyelewengan yang serius

tanpa alat untuk mencegahnya.

Selanjutnya agar pelaksanaan

pengawasan benar-benar dapat

mencapai sasaran yang dikehendaki,

maka dalam pelaksanaannya

hendaknya mengikuti tahap-tahap

yang menjadi indikator pelaksanaan

pengawasan. Tahap-tahap tersebut

Menurut Manullang yaitu “

Menentukan standar Mengadakan

Penilaian dan Mengadakan tindakan

perbaikan “.

Page 25: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Selanjutnya senada dengan

pelaksanaan pengawasan benar-benar

dapat mencapai sasaran yang

dikehendaki, maka didalam

pelaksanaannya memerlukan suatu

proses biasanya sendiri paling sedikit

lima tahap atau lima langkah.

Handoko (2004:363) mengemukakan

proses pengawasan adalah :

Serangkai kegiatan didalam

melaksanakan pengawasan terhadap

suatu tugas atau pekerjaan dalam

suatu organisasi.

Proses pengawasan terdiri

dari beberapa tindakan atau langkah

tertentu yang bersifat fundamental.

Proses pengawasan tersebut adalah :

a. Penentuan standar pelaksanaan

atatu perencanaan.

b. Penentuan pengukuran

pelaksanaan kegiatan.

c. Perbandingan pelaksanaan dengan

standar analisis penyimpangan.

d. Pengambilan tindakan koreksi bila

diperlukan.

Maksud pengawasan adalah

untuk mencegah atau memperbaiki

kesalah, penyimpangan,

ketidaksesuaian, penyelewengan dan

lainnya yang tidak sesuai dengan

tugas dan wewenang yang telah

ditentukan, jadi maksud dari suatu

pengawasan bukan mencari

kesalahan terhadap orangnya, tetapi

mencari kebenaran terhadap hasil

pelaksanaan pekerjaannya.

Tujuan pengawasan adalah

agar hasil pelaksanaan pekerjaan

diperoleh secara berdaya guna

(efisiensi) dan berhasil guna

(efektif), sesuai dengan rencana yang

telah ditentukan sebelumnya, Tugas

dan Fungsi dari Pengawasan :

a. Mempertebal rasa tanggung jawab

terhadap pejabat yang serahi tugas

Page 26: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

dan wewenang dalam

melaksanakan pekerjaan.

b. Mendidik para pejabat agar

mereka melaksanakan

pekerjaannya sesuai dengan

prosedur yang telah ditentukan.

c. Untuk mencegah terjadinya

penyimpangan, kelalaian dan

kelemahan, agar tidak terjadi

kerugian yang tidak diinginkan.

d. Untuk memperbaiki kesalaham

dan penyelewengan, agar

pelaksanaan pekerjaan tidak

mengalami hambatan dan

pemborosan.

Sujamto (1986:19) menyatakan

Mekanisme pengawasan :

“ Pada garis benarnya prinsip-

prinsip dan mekanisme proses

pengawasan untuk semua bidang

adalah kesamaan bahwa semua

bidang dan semua kegiatan dalam

penyelenggaraan pemerintah

(kegiatan-kegiatan yang bersifat

rutin) perlu diawasi untuk

meningkatkan daya guna hasil dan

hasil guna yang setinggi-tingginya

serta untu menhindari kesalahan-

kesalahan dan penyimpangan-

penyimpangan”.

Dalam melaksanakan

kegiatan Pengawasan, Pelaksanaan

pengawasan harus memahami dan

menerapkan fungsi dari pengawasan

sebaik-baiknya, sehingga tidak

terlepas dari suatu fungsi

pengawasan tersebut. Pengawasan

yang menjaga agar rencana yang

ditetapkan dapat dicapai semua aspek

yang ada dalam perusahaan maupun

yang diluar perusahaan tetap berjalan

kearahnya untuk mencapai tujuan

dari organisasi.

Sebagaimana Sujianto

(1986:19) menambahkan :

Page 27: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

“ Pengawasan adalah segala

usaha atau kegiatan untuk

mengetahui dan menilai kenyataan

yang sebenarnya tentang

pelaksanaan tugas dan pekerjaannya

apakah sesuai dengan semestinya

ataupun tidak”.

Berdasarkan beberapa konsep

tentang pengawasan yang dikemukan

oleh para ahli tersebut diatas,

menunjukkan pentingnya dilakukan

pengawasan terhadap segala aktifitas

kegiatan dalam organisasi

pemerintahan. Hal ini adalah

sebagaimana mestinya, ada banyak

hal untuk menentukan penyebab

kegagalan Badan Permyawaratan

Desa atau keberhasilan Badan

Permusyawaratan Desa.

Jika dilihat dari sudut tugas

dan fungsi dari Badan

Permusyawaratan Desa, maka

lembaga tersebut dituntut agar lebih

aktif dan dinamis dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsinya. Dengan

kata lain Badan Permusyawaratan

Desa harus melakukan komunikasi

dengan masyarakat dalam rangka

mencari dan menggali apa yang

menjadi aspirasi masyarakat yang

disalurkan melalui musayawarah

bersama agar aspirasi masyarakat

tersebut dapat tersalurkan dengan

baik. Satu hal yang perlu

diperhatikan disini adalah untuk

mencari data dan informasi yang

berkenaan dengan masalah-masalah

yang menjadi bahasan dalam proses

pembuatan suatu peraturan desa yaitu

adanya ketebukaan dari semua pihak

untuk memberikan informasi yang

dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam pembuatan

suatu kebijakan serta adanya

kesesuaian antara kebijaksanaan

Page 28: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

yang dihasilkan oleh Badan

Permusyawaratan Desa dengan

keinginan masyarakat yang

diwakilinya.

Badan Permusyawaratan

Desa merupakan pemeran yang

mempunyai lingkup tanggungjawab

yang penting bagi wakil-wakil

masyarakat desa yang diberikan

kepercayaan terhadap kelangsungan

kehidupan masyarakat desa yang

dilaksanakan secara baik dan bersifat

sosial budaya, pemerintahan serta

sosial ekonomi masyarakat. Dari

beberapa hal tersebut, maka segi

pelaksanaannya diperlukan terhadap

suatu kondisi bersifat potensial

keterlibatan serta kerja sama diantara

kelembagaan Badan

Permusyawaratan Desa dengan pihak

pemerintah desa baik bersifat

tahapan awal seperti perencanan

maupun akhir menyangkut hasil

rencana yang dilaksanakan tersebut

dimasyarakat.

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI

PENELITIAN

Page 29: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

1. Desa Kelumu

a. Sejarah Desa Kelumu

Asal mula nama Desa

Kelumu adalah dari sekelompok

perantauan Bugis filiphina,

sekelompok orang Bugis filiphina

yang ingin merantau ke Pulau Lingga

untuk mencari pekerjaan di Kerajaan

Melayu Lingga yang dulunya bekerja

sama dengan Kerajaan Johor dan

Kerajaan Pahang, kemudian ketika

hendak memasuki kawasan Pulau

Lingga maka sampan yang di

tumpangi perantau orang bugis

tersebut pecah di lautan kawasan

Pulau Lingga sehingga para perantau

tersebut hanyut dan terdampar ke

pesisir Pulau Lingga yang disebut

Pasir Panjang.

Pada saat kabar yang

terdengar oleh Sultan Melayu Lingga

yang bernama Sultan Abdurrahman

selanjutnya menyuruh pengawal

kerajaan untuk menjemput orang

asing yang terkena musibah. Sampai

di Kerajaan Melayu Lingga maka

orang asing dari filiphina tersebut

disidangkan berdasarkan peraturan

Kerajaan Melayu Lingga pada masa

itu, kononnya setelah melaksanakan

sidang tersebut maka dapat diketahui

yang sebenarnya siapa orang asing

dari filiphina tersebut dan tujuan

baiknya ke Pulau Lingga.

Sultan menyatakan perantau

dari filiphina tersebut di namakan

dengan suku Melayu Ladi karena

bahasa bugis perantau yang menaiki

sampan disebut dengan ladeng,

sehingga sampai saat ini Melayu

Ladi ada di wilayah Kepulauan Riau

( KEPRI ).

Perantau dari Filiphina

ditempatkan ke suatu wilayah yang

dianggap tempat perkebunan salah

satu Sultan di Kerajaan Lingga,

Page 30: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

perantau tersebut memberikan nama

suatu perkebunan itu dengan nama

Kelumu didasarkan oleh sekelompok

orang dari suatu titik perjalanan

didalam hutan dan dilaut, ketika

perjalanan tersebut dilakukan dari

pagi hingga ke sore hari maka

bertemulah orang-orang tadi disuatu

titik tanjung berbukit tinggi di

sebuah batu ketika berjalan diatas

batu tersebut batu itu mengeluarkan

suara persis apa yang dihentak oleh

kaki, Batu tersebut di beri nama Batu

Gum-Gum.

Desa Kelumu terdiri dari

beberapa dusun yaitu Dusun

Kelumu, Dapur Arang, Penarik

dan Sertih yang dikenalkan

kampung, dimana kampung

tersebut sudah ada pada zaman

kerajaan melayu Lingga, sejarah

dapat dilihat dari bekas

peninggalan-peninggalan orangtua

dan kisah sejarah orangtua

terdahulu, seperti perkebunan

sahang, sungai keramat, dan tanah

yang masih menggunakan gran,

serta adat dan budaya daerahnya,

pada zaman dahulu desa ini yang

dipimpin oleh seorang pemimpin

yang dikenal dengan sebutan

Batin dan pada umunya bersama

masyarakat atau rakyatnya.

Kemudian zaman berganti

pada masa sekarang masa orde

baru yang dsebut masa

Pemerintahan Desa yang dipimpin

oleh Kepala Desa yang bernama

Pak Mahadan yang berpriode

2011-2015. Dan sampai saat ini

masih di pimpim oleh Pak

Mahadan selaku Kepala Desa

Kelumu dan Sekretaris Desa Pak

Rudiyanto, Bendahara Desa Pak

Abdul Samad serta Kaur

Pemerintahan Pak Rudiyanto,

Page 31: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Kaur Ekbang Pak Nordin. M.

Tahir, Kaur Kessos Pak Auzar,

Kadus I Pak Radiono, Kadus II

Pak Nordin Ahmad.

Demikianlah Sejarah

Singkat dari Desa Kelumu dan

adat budaya yang ada pada

masyarakat Desa Kelumu serta

pemerintahan desa pada saat ini.

2. Visi dan Misi Desa Kelumu

a. Visi Desa Kelumu

“ Terwujudnya Desa Kelumu

yan sehat, aman, bersih, dan

damai dengan menjunjung

tinggi nilai-nilai kebudayaan

yang Agamis dan Demokratis

“.

b. Misi Desa Kelumu

- Mewujudkan Pemerintahan

Desa Kelumu yang efektif

dan efisien dalam rangka

meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat.

- Meningkatkan taraf hidup

masyarakat melalui

peningkatan pelayanan

kesehatan desa.

- Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa yang

Demokratis

- Mengembangkan

peningkatan Sumber Daya

Manusia melalui dukungan

Program Wajib Belajar 9

Tahun.

3. Kondisi Umum Desa Kelumu

A. Luas dan Batas Wilayah Desa

Kelumu

- Luas Wilayah Desa Kelumu : 46,67 Km

- Batas Wilayah Desa :

a. Sebelah Utara berbatas

dengan : Desa Mentuda

b. Sebelah Selatan berbatas

dengan : Desa Mepar

c. Sebelah Barat berbatas

dengan : Desa Selayar

Page 32: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

d. Sebelah Timur berbatas

dengan : Desa Mepar

Desa Kelumu adalah sebuah

Desa yang dilihat dari keadaan

topografi desanya masih rawa-rawa (

pasang surut ) yang dialiri air sungai

yang bermuara dilaut, sehingga

keberadaan sungai tersebut

membantu masyarakat Desa Kelumu

dalam mengelolakan perkebunan dan

alat transportasi laut.

4. Karakteristik Penduduk Desa

Kelumu

Karakteristik Penduduk Desa

Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga dapat diketahui

berdasarkan Peraturan Desa Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa Kelumu pada Tahun 2015

Jumlah Keseluruhan Penduduk Desa

Kelumu 735 jiwa terdiri 400 jiwa

laki-laki dan 335 jiwa perempuan.

Jumlah penduduk Desa

Kelumu Kecamatan Kabupaten

Lingga dapat disimpulkan bahwa

mayoritas masyarakat Desa Kelumu

lebih banyak Tamatan SD di

bandingkan dengan SMP dan SMA.

7. Lembaga Badan

Permusyawaratan Desa

Badan Permuyawaratan Desa

perwujudan demokrasi dalam

penyelenggaraan Pemerintah Desa,

Badan Permusywaratan Desa dapat

dianggap sebagai parlemennya Desa

sebagai lembaga baru pada era

otonomi daerah di indonesia.

Anggota Badan

Permusyawaratan Desa adalah wakil

dari penduduk Desa bersangkutan

berdasarkan keterwakilan wilayah

yang ditetapkan dengan cara

musyawarah dan mufakat, Anggota

Badan Permusyawaratan Desa terdiri

dari ketua rukun warga, pemangku

Page 33: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

adat, golongan profesi, pemuka

agama, dan tokoh atau pemuka

masyarakat lainnya.

Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Pasal 1 ayat (a) menyatakan :

“ Badan Permusyawaratan Desa atau

disebut dengan nama lain adalah

lembaga yang melaksana fungsi

pemerintahan yang anggotanya

merupakan wakil dari penduduk desa

berdasarkan keterwakilan wilayah

dan ditetapkan secara demokratis ”.

8. Mekanisme Pembentukan

Badan Permusyawaratan Desa

Kelumu

Mekanisme Pembentukan

Anggota Badan Permusyawaratan

Desa Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga disesuaikan

dengan kedudukan Desa, Sebagai

Penyelenggara Pemerintahan Desa

dan Pengambil Keputusan, maka

anggota Badan Permusyawaratan

Desa adalah wakil dari penduduk

Desa bersangkutan berdasarkan

keterwakilan wilayah yang

ditetapkan secara musyawarah dan

mufakat.

Pemilihan Anggota Badan

Permusyawaratan Desa dapat melalui

pemilihan langsung dan dipilih

perwilayah kampung ataupun dusun

yang dipilih secara musyawarah

bersama. Hasil pemilihan dan

musyawarah dikirimkan ke Desa

untuk keterwakilan Desa, Pemilihan

atau penetapan Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga dengan pertimbangan-

pertimbangan dan persetujuan hasil

musyawarah.

Jumlah anggota Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

dimasa lalu ditetapkan dengan

Page 34: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

jumlah ganjil paling sedikit 5 ( Lima

) orang dan paling banyak 11 (

Sebelas ) orang, dengan

memperhatikan luas wilayah,

keterwakilan perempuan minimal 30

% dari jumlah anggota Badan

Permusyawaratan Desa, Jumlah

Penduduk, dan Kemampuan

Keuangan Desa.

Masa Jabatan Anggota Badan

Permusyawaratan Desa adalah 6 (

enam ) Tahun dan dapat diangkat

atau diusulkan kembali untuk 1 kali

masa jabatan berikutnya. Pimpinan

dan anggota Badan Permusyawaratan

Desa tidak diperbolehkan merangkap

jabatan sebagai Kepala Desa dan

perangkat Desa, Ketua Badan

Permusyawaratan Desa dipilih dari

oleh anggota Badan

Permusyawaratan Desa secara

langsung dalam rapat Badan

Permusyawaratan Desa yang

dilaksanakan secara khusus,

kemudian peresmian anggota Badan

Permusyawaratan Desa ditetapkan

dengan keputusan Bupati atau

Walikota dimana sebelum

memangku jabatannya mengucapkan

sumpah atau janji secara bersama

dihadapan masyarakat yang dipandu

oleh Bupati atau Walikota.

9. Komposisi dan Latarbelakang

Pendidikan anggota Badan

Permusyawaratan Desa

Kelumu.

Berdasarkan Surat Keputusan

Bupati Lingga Nomor :

134/KPTS/IV/2009 anggota Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga adalah sebagai berikut :

Ketua BPD : ISMET

Wakil Ketua BPD : JAMRI

Sekretaris BPD : SAMSUDIN

Page 35: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Anggota BPD : 1. ABDUL

GANI

2. ALIYAS

Latar belakang pendidikan

dari anggota Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga rata-rata lulusan Sekolah

Dasar, Pada masa Pendidikan yang

dijalankan merupakan masih

rendahnya tingkat pendidikan

sehingga masyarakat maupun

lembaga kemasyarakatan atau Badan

Permusyawaratan Desa tidak

melanjutkan ke jenjang Sekolah

Menengah Desa dikarenakan oleh

transportasi yang masih kurang dan

bidang ekonomi yang tidak memadai

serta fasilitas pendidikan yang masih

kurang.

10. Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Permusyawaratan Desa

Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Pasal 61 ayat (b) menyatakan :

“Menyatakan pendapat atas

penyelenggaraan Pemerintah Desa,

Pelaksanaan Pembangunan Desa,

Pembinaan Kemasyarakatan Desa

dan Pemberdayaan Desa“.

Adapun tugas yang

dilaksanakan Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga telah melakukan apa yang

diselenggarakan oleh Pemerintah

Desa, Melaksanakan Pembangunan,

Pembinaan Kemasyarakatan Desa,

dan Pemberdayaan Desa. Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu telah

melaksanakan pengawasan dari

program-program yang dibuat dan

telah disepakati secara bersama

seperti program Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa ( RPJM-Des ), Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Page 36: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

( PNPM ), Pembinaan Masyarakat

dalam mengolah sumber daya yang

ada didesa dan lain sebagainya.

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka

Menengah Desa ( RPJM-Desa

) Di Desa Kelumu Kecamatan

Lingga Kabupaten Lingga

adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa (RPJM-

Desa Tahun 2011-2015), Adapun

tahapan pelaksanaan rencana

pembangunan jangka menengah

Desa Kelumu di mulai dari :

a. Penjaringan Masalah

Penyusunan RPJMDes

dimulai dari penjaringan masalah

dan potensi yang ada Didesa

Kelumu dengan menggunakan

tiga alat kaji yaitu sebagai berikut

:

1. Sketsa Peta Desa

2. Kalender Musim

3. Diagram Kelembagaan

Proses awal dari pelaksanaan

rencana pembangunan jangka

menengah desa ( RPJM-Des ) di

Desa Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga dimulai dari

musyawarah desa bersama

masyarakat desa untuk penggalian

gagasan perencanaan pembangunan

desa tingkat RT dari hasil

musyawarah tersebut dijadikanlah

suatu perencanaan pembangunan

desa yang akan dilaporkan kepada

RW dan diserahkan kepada kepala

dusun dan kepala dusun

melampirkan secara keseluruhan dari

RT dan RW untuk diserahkan kepada

Page 37: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Kepala Desa dan dijadikan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa ( RPJM-Des ).

b. Hasil Penjaringan Masalah

Hasil pengkajian masalah

dilaksanakan ditingkat RT

berdasarkan pengkajian masalah.

Secara umum permasalahan yang

ditemui di Desa Kelumu dapat

digolongkan beberapa kelompok .

1. Bidang Pengembangan Wilayah

Secara umum dalam

pengembangan Wilayah dibutuhkan

ketersediaan Infrastruktur yang

memadai. Akses perhubungan

terutama jalan yang sudah dibangun

belum begitu baik dan masih

menyulitkan masyarakat untuk

beraktifitas, begitu juga dengan

masalah penerangan listrik yang

belum tersentuh jaringan PLN sama

sekali.

2. Bidang Pengembangan Ekonomi

Secara umum dapat

disimpulkan bahwa pendapatan

masyarakat Desa Kelumu masih

bersumber dari sektor Nelayan

Perikanan. Sektor Nelayan Perikanan

merupakan mata pencaharian utama

masyarakat Desa Kelumu, rendahnya

produktifitas dari sektor perikanan

ini disebabkan oleh karena

kurangnya modal dan alat tangkap

nelayan masih menggunakan

peralatan Tradisional, serta

dipengaruhi faktor musim tidak

setiap hari masyarakat biasa pergi

melaut untuk menangkap ikan.

3. Bidang Sosial Budaya

Permasalahan Sosial adalah

rendahnya tingkat kesehatan

masyarakat, hal ini disebabkan masih

kurangnya kesadaran masyarakat

akan pentingnya kesehatan, selain itu

tingkat pendapatan masyarakat juga

Page 38: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

mempengaruhi tingkat kesehatan

masyarakat.

Permasalahan selanjutnya

adalah masih rendahnya tingkat

pendidikan masyarakat. Hal ini

disebabkan beberapa faktor seperti :

kurangnya sarana dan prasarana

pendidikan, rendahnya kesadaran

masyarakat tentang pentingnya

pendidikan serta kurangnya

penghasilan/pendapatan masyarakat

sehingga lebih mendorong

masyarakat untuk bekerja atau

membantu perekonomian keluarga.

Masih lemahnya lembaga di

Desa baik itu Pemerintahan Desa

maupun lembaga kemasyarakatan

Desa mengingat peranan

Pemerintahan Desa yang begitu vital

terhadap pembangunan dan motor

penggerak dan pemberdayaan

kehidupan masyarakat pada level

terendah. Hal ini bisa dilihat dari

minimnya sarana dan prasarana

Pemerintahan Desa, rendahnya

keharmonisan antar lembaga

Pemerintahan Desa, rendahnya

kualitas dan masih rendahnya

aparatur Pemerintah Desa dan

pengurus lembaga kemasyarakatan

dan masih rendahnya kepercayaan

masyarakat terhadap Pemerintah

Desa.

2. Hasil Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa Tahun 2011-

2015 Desa Kelumu Kecamatan

Lingga Kabupaten Lingga.

Dalam Pembahasan

Musrenbang peneliti dapat

menganalisis bahwa pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa Kelumu Kecamatan

Lingga Kabupaten Lingga Tahun

2011-2015 sudah berjalan namun

belum sepenuhnya pembangunan

pada Rencana Pembangunan Jangka

Page 39: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Menengah Desa dari Tahun 2011-

2015 sudah selesai, akan tetapi masih

ada pembangunan yang belum

selesai.

B. Pengawasan Badan

Permusyawaratan Desa

terhadap Pelaksanaan

Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa Tahun

2011-2015 Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga

Pelaksanaan Pengawasan

adalah proses dalam menetapkan

ukuran kinerja dan pengambilan

tindakan yang dapat mendukung

pencapaian hasil yang diharapkan

sesuai dengan sistematika kinerja

yang telah ditetapkan. Controlling is

the procces of measurung

performance and taking action to

ensure desired results. Pelaksanaan

Pengawasan adalah proses dimana

untuk memastikan bahwa setiap

aktifitas yang terlaksana sesuai

dengan apa yang telah direncanakan.

The procces of emsuring that actual

activities conform the plannned

activities.

Pelaksanaan Pengawasan

adalah suatu upaya yang sistematik

untuk menetapkan kinerja standar

pada perencanaan untuk merancang

sistem umpan balik suatu informasi,

untuk membandingkan kinerja aktual

dengan standar yang telah

ditentukan, untuk menetapkan apa

yang telah terjadi suatu

penyimpangan, serta untuk

mengambil tindakan perbaikan yang

diperlukan untuk menjamin bahwa

semua sumber daya perusahaan atau

pemerintahan telah digunakan secara

efektif dan efisien berguna untuk

mencapai tujuan perusahaan atau

pemerintahan. Dari pendapat tersebut

Page 40: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa

sesungguhnya pelaksanaan

pengawasan merupakan hal yang

sangat penting dalam menjalankan

suatu perencanaan. Dengan adanya

pelaksanaan pengawasan maka suatu

perencanaan yang diharapkan oleh

manajemen dapat terpenuhi dan

berjalan dengan baik.

Pelaksanaan pengawasan

pada dasarnya diserahkan

sepenuhnya untuk menghindari

adanya kemungkinan penyelewengan

atau penyimpangan atas tujuan yang

akan dicapai, melalui pelaksanaan

pengawasan diharapkan untuk

mencapai tujuan yang telah

direncanakan secara efektif dan

efisien. Bahkan, melalui pelaksanaan

pengawasan tercipta suatu aktifitas

yang berkaitan erat dengan suatu

penentuan atau mengenai sejauh

mana pelaksanaan kinerja sudah

dilaksanakan. Pelaksanaan

pengawasan juga dapat mendeteksi

sejauhmana kebijakan pimpinan

dijalankan dan sampai sejauhmana

pula penyimpangan yang terjadi

dalam pelaksanaan kerja tersebut.

1. Pengendalian

Pengendalian merupakan

suatu cara maupun metode yang

dilakukan kepada individu ataupun

kelompok agar prilaku dan

tindakannya sesuai dengan nilai dan

norma sosial yang dianut

masyarakat.

Badan Permusyawaratan

Desa diharapkan mampu

menerapkan sebuah metode atau

langkah yang efektif dalam

menjalankan tugas pokok dan

fungsinya sehingga mampu

bersinergis dan adanya kesepahaman

diantara individu-individu atau

anggota lainnya. Badan

Page 41: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Permusyawaratan Desa sebagai

unsur penyelenggaraan Pemerintah

Desa dalam hal ini pelaksanaan

pengawasan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa ( RPJM-Des

) oleh Badan Permusyawaratan Desa

terhadap rancangan yang dijalankan

oleh Kepala Desa, sehingga terjadi

hubungan kerja sama antara kedua

lembaga desa tersebut, dalam hal ini

Kepala Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa di Desa

Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga.

Pengendalian yang digulirkan

oleh Badan Permusyawaratan Desa

Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga mengawasi

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa 2011-2015 Secara

ringkas dapat dirangkum dalam

tema-tema sebagai berikut :

“Pengendalian seperti apa

yang sudah dilakukan oleh Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

dalam hal mengendalikan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa 2011-2015 dan bagaimana

pengendalian mengenai semenisasi

jalan lingkungan dan pembangunan

pagar tembok kantor desa yang

belum selesai?“

Seperti yang dikemukan oleh

Bapak Ismet sebagai Ketua Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga sebagai berikut :

“ Pengendalian yang telah

kami lakukan selalu berkoordinasi

bersama anggota dalam proses

menjalankan kinerja Badan

Permusyawaratan Desa dan proses

pengendalian yang telah kami

lakukan adalah bersama

merumuskan Alokasi Dana Desa

yang akan digunakan pada awal

Tahun dan akhir Tahun Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa yang sudah disepakati dan

ditetapkan bersama Kepala Desa

dan pada pembangunan semenisasi

jalan dan pembangunan pagar

tembok kantor desa dan

Pengendalian yang telah dilakukan

mengenai pembangunan semenisasi

jalan dan pembangunan tembok

Kantor Desa yang dilaksanakan

Page 42: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

bersama anggota dalam berjalannya

pembangunan tersebut, pada proses

berjalannya pembangunan namun

pembangunan belum sepenuhnya

jadi karena anggaran yang

dirumuskan masih kurang “.( hasl

wawancara 14 Juni 2016 ).

Seperti yang dikemukan oleh

Bapak Ketua Badan

Permusyawaratan Desa yaitu Bapak

Ismet juga di sampaikan oleh Bapak

Jamri selaku Wakil Ketua Badan

Permusyawaratan Desa sebagai

berikut :

“ Pengendalian Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa 2011-2015 Badan

Permusyawaratan Desa pada awal

Tahun 2011-2015 selalu melakukan

rapat internal, Badan

Permusyawaratan Desa

membicarakan tentang program-

program pembangunan yang akan

dilaksanakan kedepannya dan

Pengendalian terhadap

pembangunan semenisasi jalan dan

pembangunan tembok Kantor Desa

pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa 2011-2015

pengendalian pembangunan tersebut

sudah dilaksanakan oleh Badan

Permusyawaratan Desa melalui

rapat bersama “.( Hasil wawancara

14 Juni 2016 ).

Apa yang disampaikan

Ketua Badan Permusyawaratan Desa

Bapak Ismet dan Ketua Bapak Jamri,

disampaikan juga oleh Sekretaris

Badan Permusyawaratan Desa Bapak

Samsudin menyatakan :

“ Badan Permusyawaratan Desa

dalam pelaksanaan RPJM-Des 2011-

2015 sudah melakukan pengendalian

secara maksimal, karena Badan

Permusyawaratan Desa bekerja

secara bersama danPengendalian

terhadap Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa 2011-2015

pada semenisasi jalan dan

pembangunan tembok Kantor Desa

yang belum terselesaikan sudah

melakukan pengendalian secara

maksimal, karena anggota Badan

Permusyawaratan Desa bekerja

secara bersamaan ”.( Hasil

wawancara 14 Juni 2016 ).

Dari hasil wawancara diatas

penulis dapat menganalisis bahwa

dalam proses pengendalian RPJM-

Des 2011-2015 di Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga Badan Permusywaratan Desa

terlebih melakukan koordinasi

dengan anggota-anggota untuk

menyamakan persepsi mengenai

RPJM-Des tersebut setelah itu baru

melakukan koordinasi dengan

Pemerintah Desa yaitu Kepala Desa

Page 43: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

dan pengendalian pembangunan

yang belum terselesaikan seperti

semenisasi dan pembangunan

tembok Kantor Desa sudah

melakukan pengendalian secara

maksimal namun ketika musyawarah

atau rapat internal dalam

mengendalikan anggaran terlihat

belum nampak perofesional karena

masih ada kekurangan anggaran tak

lain hanya terbenturnya anggaran

pada Pemerintahan Daerah.

2. Pengawasan

Pengawasan adalah suatu

upaya yang sistematik untuk

menetapkan kinerja standar pada

perencanaan untuk merancang sistem

umpan balik informasi, untuk

membandingkan kinerja aktual

dengan standar yang telah

ditentukan, untuk menetapkan

apakah telah terjadi suatu

penyimpangan tersebut, serta untuk

mengambil tindakan perbaikan yang

diperlukan untuk menjamin bahwa

semua sunber daya perusahaan atau

pemerintahan telah digunakan secara

efektif dan efisien, guna untuk

mencapai suatu tujuan perusahaan

ataupun pemerintahan.

Badan Permusyawaratan

Desa Kelumu sebagai unsur

penyelenggara Pemerintah Desa

adalah perwakilan masyarakat desa

diharapkan mampu menjalankan

tugas pokok dan fungsi dari

pengawasan terhadap kebijakan-

kebijakan yang telah ditetapkan dan

disepakati bersama melalui ( RPJM-

Des ) apakah dapat berjalan sesuai

dengan kesepakatan dan ketetapan

bersama dalam musyawarah.

Pengawasan yang digulirkan

oleh Badan Permusyawaratan Desa

Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga mengenai RPJM-

Page 44: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Des secara ringkas dapat rangkum

dalam tema-tema berikut :

“ Dalam Pelaksanaan

Pengawasan RPJM-Des 2011-2015

pada Tahun 2015 apakah Badan

Permusyawaratan Desa sudah

bekerja secara maksimal dalam

pelaksanaan pengawasan RPJM-Des

2011-2015 yang sudah disepakati

dan ditetapkan bersama dengan

Pemerintah Desa dan bagaimana

Pelaksanaan pengawasan terhadap

semenisasi jalan lingkungan dan

pembangunan pagar tembok Kantor

Desa yang tidak selesai ?“

Seperti yang nyatakan oleh

Bapak Ismet selaku Ketua Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga :

“ Pelaksanaan pengawasan

RPJM-Des 2011-2015 yang kami

lakukan belum sepenuhnya dapat

berjalan sebagaimana yang sudah

disepakati bersama Pemerintah Desa

sesuai dengan Rekapitulasi Rencana

Pembangunan 2011-2015 sisebabkan

oleh Alokasi Dana Desa tidak

mencapai target sesuai RPJM-Des

2011-2015 dan begitu juga pada

Semenisasi Jalan Lingkungan dan

Pembangunan Pagar Tembok Kantor

Desa yang menjadi permasalahan

karena belum terselesaikan karena

terbenturnya anggaran”. ( hasil

wawancara 14 Juni 2016 )

Apa yang disampaikan oleh

Bapak Ismet selaku Ketua Badan

Permusyawaratan Desa disampaikan

juga oleh Bapak Jamri selaku Wakil

Ketua Badan Permusyawaratan Desa

sebagai berikut :

“ Pelaksanaan pengawasan

Badan Permusyawaratan Desa

terhadap RPJM-Des 2011-2015

belum sepenuhnya berjalan dengan

baik karena program-program

pembangunan yang sudah ditetapkan

tidak dapat terealisasi dikarenakan

oleh minimnya anggaran desa dan

desa tidak memiliki pendapatan asli

desa dan kemudian Semenisasi Jalan

Lingkungan dan Pembangunan

Pagar Tembok Kantor Desa

sepenuhnya diawasi semaksimal

mungkin namun hambatannya pada

anggaran”. ( hasil wawancara 14

Juni 2016 ).

Apa yang disampaikan Ketua

Badan Permusyawaratan Desa Bapak

Ismet dan Wakil Ketua Badan

Permusyawaratan Desa Bapak Jamri

, disampaikan juga oleh Sekretaris

Badan Permusyawaratan Desa Bapak

Samsudin menyatakan sebagai

berikut :

Page 45: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

“ Pelaksanaan pengawasan

RPJM-Des 2011-2015 pada Tahun

2015 belum dapat sepenuhnya

berjalan secara baik dari kegiatan-

kegiatan yang telah disepakati

melalui musyawarah RPJM-Des

2011-2015 ada beberapa yang belum

dapat dilaksanakan karena adanya

permasalahan Anggaran Alokasi

Dana Desa yang minim termasuk

pada semisasi jalan lingkungan dan

pembangunan pagar tembok kantor

desa yang masih terbengkalai“.

(hasil wawancara 14 Juni 2016).

Hasil wawancara diatas

penulis dapat menganalisis bahwa

dalam proses pengawasan Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

sudah berjalan sesuai dengan

semestinya dalam pengawasan

program RPJM-Des 2011-2015 oleh

Kepala Desa Kelumu. Disatu sisi

ternyata masih ada kendala atau

hambatan yang dihadapi seperti

adanya program-program yang

disepakati dalam RPJM-Des tersebut

seperti permasalahan yang terjadi

adalah semenisasi jalan lingkungan

dan pembangunan tembok Kantor

Desa tidak berjalan sesuai dengan

apa yang telah ditetapkan, hal ini

akhirnya menimbulkan polemik

didalam Pemerintahan Desa, karena

ada program yang alokasi dananya

ternyata tidak mencukupi dari

musyawarah RPJM-Des.

3. Pemantauan

Kesadaran ( awarenes )

tentang apa yang diingin diketahui,

pemantauan berkadar tingkat tinggi

dilakukan agar dapat membuat

pengukuran melalui waktu yang

menunjukkan pergerakkan ke arah

tujuan atau menjauh dari itu.

Badan Permusyawaratan

Desa sebagai pelaksana pengawasan

Peraturan Desa dan ketetapan Desa

dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya perlu juga menerapkan dan

melakukan pemantauan terhadap

kebijakan-kebijakan yang sudah

disepakati dan ditetapkan bersama

Page 46: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

sehingga dapat mencegah adanya

penyimpangan.

Pemantauan yang dilakukan

oleh pihak Badan Permusyawaratan

Desa Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga mengenai

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa 2011-2015 secara

ringkas dapat dilihat dalam tema-

tema sebagai berikut :

“ Seperti apakah pemantauan

yang dilakukan pihak Badan

Permusyawaratan Desa terhadap

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa 2011-2015 dan

Semenisasi jalan lingkungan serta

pembangunan pagar tembok kantor

desa ? “

Seperti yang dikatakan oleh

Bapak Ismet selaku Ketua Badan

Permusyawaratan Desa Kecamatan

Lingga Kabupaten Lingga :

“ Pemantauan yang kami lakukan

belum semaksimal mungkin terhadap

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa 2011-2015 pada

Semenisasi jalan lingkungan dan

pembangunan pagar tembok kantor

desa yang belum siap karena

Pemerintah Desa tidak

menginformasikan saat berjalan

proses bekerja tersebut . ( Hasil

Wawancara 14 Juni 2016 ).

Apa yang telah disampaikan

oleh Bapak Ismet selaku Ketua

Badan Permusyawaratan Desa juga

disampaikan oleh Bapak Jamri

selaku Wakil Ketua Badan

Permusyawaratan Desa Kecamatan

Lingga Kabupaten Lingga sebagai

berikut :

“ Pemantauan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa 2011-2015 semenisasi jalan

lingkungan dan pembangunan pagar

tembok kantor desa sangatlah

kurang karena tidak ada kerja sama

antar Badan Permusyawaratan Desa

dan Pemerintahan Desa “.( Hasil

Wawancara 14 Juni 2016 )

Page 47: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Apa yang disampaikan Ketua

Badan Permusyawaratan Desa Bapak

Ismet dan Wakil Ketua Badan

Permusyawaratan Desa Bapak Jamri,

disampaikan juga oleh Sekretaris

Badan Permusyawaratan Desa Bapak

Samsudin menyatakan sebagai

berikut :

“ Pemantauan Badan

Permusyawaratan Desa dalam

melaksanakan RPJM-Des tidak

begitu dilaksanakan disebabkan

pemerintah desa bekerja tanpa

memberitahukan pihak Badan

Permusyawaratan Desa”.( hasil

wawancara 14 Juni 2016 ).

Hasil dari wawancara diatas

maka penulis dapat menganalisis

bahwa dalam konteks pemantauan

berdasarkan pengakuan tiga nara

sumber diatas ternyata dalam hal

pemantauan pihak Badan

Permusyawaratan Desa tidak

dilibatkan secara penuh dalam

pemantauan pelaksanaan program-

program yang telah tertera didalam

RPJM-Des, terkesan Pemerintah

Desa atau dalam hal ini Kepala Desa

berjalan sendiri-sendiri sehingga

tidak terjadi koordinasi atau tidak

terjalin kerja sama pada kedua

lembaga Pemerintahan Desa, Badan

Permusyawaratan Desa hanya

dilibatkan pada saat pembahasan

ADD desa saja

4. Evaluasi

Penilaian adalah suatu proses

untuk mengambil keputusan dengan

menggunakan informasi yang

diperoleh melalui pengukuran hasil

belajar baik yang menggunakan tes

maupun non tes.

Badan Permusyawaratan

Desa dalam menjalankan tugas

pokok dan fungsinya perlu

melakukan evaluasi menyeluruh

Page 48: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

terhadap kinerja yang sudah

dijalankan sehingga dapat

mengetahui sejauh mana

keberhasilan dan kelemahan-

kelemahan yang telah dilaksanakan

dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya sehingga untuk kedepan

berjalan secara efektif dan efisien,

dimana antara Pemerintah Desa dan

Badan Permusyawaratan Desa

sebagai unsur penyelenggara desa

dapat bekerja secara profesional

dalam membangun desa Kelumu,

dan target-target pembangunan

tercapai sesuai dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa ( RPJM-Des ) yang telah

disepakati dan ditetapkan bersama

unsur penyelenggara Pemerintah

Desa.

Pelaksanaan Pengawasan

yang digulirkan oleh Badan

Permusyawaratan Desa Kulumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga mengenai RPJM-Des secara

ringkas dapat dirangkum dalam

tema-tema berikut :

“ Seperti apakah Evaluasi yang

dilakukan oleh Badan

Permusyawaratan Desa dalam

mengawasi pelaksanaan RPJM-Des

2011-2015 pada Semenisasi jalan

lingkungan dan pembangunan pagar

tembok kantor desa yang belum

selesai bangunannya? “.

Seperti yang dikemukan oleh

Bapat Ismet selaku Ketua Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga :

“ Dalam melakukan Evaluasi RPJM-

Des 2011-2015 dan Semenisasi jalan

lingkungan dan pembangunan pagar

tembok kantor desa Badan

Permusyawaratan Desa hanya

melakukannya pada akhir tahun

terhadap program-program yang

sudah berjalan, Evaluasi ini kami

lakukan berdasarkan penilaian dari

hasil kegiatan-kegiatan yang sudah

dijalankan Pemerintah Desa dan

yang dirasakan oleh masyarakat,

Page 49: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

yang melakukan evaluasi tersebut

adalah Ketua dan Sekretaris Desa,

evaluasi ini juga akan membantu

pelaksanaan program-program

tahun depan agar tepat dengan

sasaran bagi masyarakat “. (hasil

wawancara 14Juni 2016 ).

Apa yang disampaikan oleh

Bapak Ismet selaku Ketua Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu juga

disampaikan oleh Wakil Ketua

Badan Permusyawaratan Desa

Kelumu yaitu Bapak Jamri

menyatakan sebagai berikut :

“ Evaluasi RPJM-Des 2011-2015

dan semenisasi jalan lingkungan dan

pembangunan pagar tembok kantor

desa berdasarkan beberapa masukan

atau inspirasi masyarakat atas hasil

dari pelaksanaan program-program

yang dijalankan. Tahapan evaluasi

yang kami lakukan kami tampung

dan akhir tahun baru kami bicarakan

bersama Badan Permusyaratan

Desa”.( hasil wawancara 14 Juni

2016 ).

Hasil wawancara diatas

penulis dapat menganalisa dalam hal

ecaluasi Program RPJM-Des yang

dilakukan oleh Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

terhadap Pemerintahan Desa Dalam

hal ini perangkat Desa yaitu Kepala

Desa Kelumu dan jajarannya ternyata

evaluasinya hanya dilakukan pada

akhir tahun, dimana dalam internal

Badan Permusyawaratan Desa saja

mendapatkan informasi dan masukan

dari masyarakat seputar pelaksanaan

pembangunan yang telah berjalan

serta tinjauan langsung dari Badan

Permusyawaratan Desa kelapangan

pada saat ada laporan dari

masyarakat Desa Kelumu dan

Langsung dilaksanakan.

5. Suvervisi

Suvervisi merupakan

program pengukuran dan perbaikan

dari kinerja kegiatan bawahan agar

memastikan bahwa tujuan

perusahaan atau pemerintahan dan

rencana yang dirancang untuk

mencapai mereka sedang dicapai.

Badan Permusyawaratan

Desa diharapkan dalam menjalankan

Page 50: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

tugas pokok dan fungsinya untuk

menerapkan suvervisi didalam

kinerjanya sehingga dapat

mengupayakan langkah-langkah

perbaikan dalam kinerja sehingga

dapat mencegah penyimpangan-

penyimpangan dan melakukan

perbaikan terhadap kebijakan-

kebijakan yang akan berjalan dan

yang sedang berjalan sehingga

mendapatkan hasil yang maksimal

terhadap penerapan kebijakan-

kebijakan yang telah disepakati dan

ditetapkan bersama, ketika berbicara

mengenai suvervisi maka tidak bisa

dilepaskan dari sumberdaya manusia

dan skil daripada aparatur

Pemerintahan Desa, dimana selebih

kurangnya diharapkan untuk

memahami tugas pokok dan

fungsinya sebagai lembaga pengawas

Pemerintah Desa, disatu sisi peran

masyarakat juga sangat dibutuhkan

dalam pembangunan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa ( RPJM-Des ) di Desa Kelumu

Kecmatan Lingga Kabupaten Lingga.

Pengawasan yang diberikan

oleh Badan Permusyawaratan Desa

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga mengenai Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa ( RPJM-Des ) secara ringkas

dapat dirangkum dalam tema-tema

berikut :

“ Suvervisi atau program berencana

yang seperti apa yang dilakukan oleh

Badan Permusyawaratan Desa

terhadap Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa Tahun 2011-

2015 pada kegiatan seminsasi jalan

lingkungan dan pembangunan pagar

tembok kantor desa di Desa Kelumu

dan perbaikan program seperti apa,

dan sebutkan perbaikan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa yang dilakukan oleh Badan

Permusyawaratan Desa :

Seperti yang dikemukan oleh

Bapak Ismet selaku Ketua Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

Page 51: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga yang menyatakan bahwa :

“ Badan Permusyawaratn Desa

selama ini tidak pernah melakukan

perbaikan program pembangunan

desa dikarenakan semua berjalan

sesuai kesepakatan dan ketetapan

bersama Pemerintah Desa, jadi

semua sudah berdasarkan keinginan

masyarakat”. ( hasil wawancara 14

juni 2016 ).

Apa yang disampaikan oleh

Ketua Badan Permusyaratan Desa

yaitu Bapak Ismet juga disampaikan

oleh Bapak Jamri selaku wakil Ketua

Badan Permusyawaratan Desa yang

menyatakan sebagai berikut :

“ Kami tidak pernah melakukan

perbaikan maupun perubahan

program-program pembangunan

yang telah ditetapkan, apalagi

perbaikan karena semua yang telah

dirancang melalui Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa itu telah ditetapkan dan

disepakati bersama”. ( hasil

wawancara 14 Juni 2016 ).

Apa yang disampaikan Ketua

Badan Permusyawaratan Desa Bapak

Ismet dan Wakil Ketua Bapak Jamri,

disampaikan juga oleh Sekretaris

Badan Permusyawaratan Desa yaitu

Bapak Samsuddin yang menyatakan

sebagai berikut:

“ Supervisi atau program berencana

tidak ada sama sekali dilakukan di

Badan Permusyawaratan Desa

disebabkan oleh semua berjalan

sesuai aturan yang telah ditetapkan

dan disepakati bersama Pemerintah

Desa karena program yang

ditetapkan dan disepakati itu sudah

berdasarkan aspirasi dari

masyarakat Desa sendiri”. ( hasil

wawancara 14 Juni 2016 ).

Hasil wawancara diatas

penulis dapat menganalisis bahwa

dalam hal supervisi pengawasan

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa 2011-2015 pada

semenisasi jalan dan pembangunan

kantor desa yang belum siap, Badan

Permusyawaratan Desa Kelumu

tidak melakukan Supervisi hal ini

dikarenakan Rencana Pembangunan

Page 52: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Jangka Menengah Desa yang telah

disepakati dan ditetapkan bersama

dengan Pemerintahan Desa dalam hal

ini Kepala Desa telah bersifat final

untuk dilaksanakan dan diubah lagi,

karena penetapan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Desa memang benar-benar sesua

dengan yang dibutuhkan oleh

masyarakat di Desa Kelumu,

sebelum ditetapkan Rencana

Pembangunan Jangka Menegah Desa

Desa Kelumu terlebih dahulu

dilakukan survei ke masyarakat oleh

Pemerintahan Desa baik itu dari

Badan Permusyawaratan Desa

maupun Kepala Desa dan jajarannya

barulah Rencana Pembangunan

Jangka menegah Desa tersebut

dirumuskan bersama dan disepakati

berdasarkan kebutuhan masyarakat

Desa Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan

penulis dengan judul skripsi Peran

Badan Permusyawaratan Desa ( BPD

) Dalam Pengawasan Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa DiDesa Kelumu

Kecamatan Lingga Kabupaten

Lingga Tahun 2011-2015, ada

Page 53: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

beberapa hal yang menjadi

kesimpulan yaitu :

1. Pelaksanaan Pengawasan Badan

Permusyawaratan Desa terhadap

pembangunan RPJM-Des 2011-

2015 belum dapat secara efektif

dan efisien, dimana Badan

Permusyawaratan Desa

melakukan pelaksanaan

pengawasan terhadap RPJM-des

2011-2015 terkesan baru

melakukan perubahan dan

perbaikan pada awal tahun

dimana anggaran ADD baru di

terima oleh pihak Badan

Permusyawaratan Desa,

Kurangnya Komunikasi antara

Pihak Badan Permusyawaratan

Desa dengan Pemerintah Desa,

Badan Permusyawaratan Desa

juga didalam menerima laporan

dan menampung aspirasi

masyarakat terhadap RPJM-Des

2011-2015 hanya menerima

laporan dan hanya menampung

saja tetapi kurang merealisisaikan

tindakan langsung terhadap

laporan dan aspirasi dari

masyarakat berakibat pada

ketidakpercayaan masyarakat

terhadap kinerja Badan

Permusyawaratan Desa.

2. Pelaksanaan Pengawasan Badan

Permusyawaratan Desa terhadap

RPJM-Des 2011-2015 di Desa

Kelumu Kecamatan Lingga

Kabupaten Lingga belum

sepenuhnya mencapai target

karena mengalami kendala

terhadap anggaran alokasi dana

desa yang diperuntukkan pada

RPJM-Des belum dapat berjalan

sesuai gagasan dan harapan

masyarakat desa sehingga

program pembangunan desa yang

sudah ditetapkan melalui RPJM-

Page 54: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Desa terhambat dan lambannya

proses renovasi dan pembangunan

infrastrukrur, sarana dan

prasarana desa, kenyamanan

masyarakat atas lingkungan yang

baik dan nyaman, serta

memperlambat peningkatan

ekonomi kemudian kesejahteraan

masyarakat yang berakibat pada

ketertinggalannya desa akan

kemajuan pembangunan desa.

B. Saran

Saran dari kesimpulan penelitian

diatas adalah sebagai berikut :

1. Badan Permusyawaratan Desa

beserta seluruh anggota-anggota

dalam melakukan pelaksanaan

pengawasan terhadap

pembangunan pada RPJM-Des

2011-2015 seharusnya

mempunyai inisiatif langsung

melakukan pelaksanaan

pengawasan yang menyeluruh

terhadap berjalannya program

pembangunan yang berjalan dan

apabila Badan Permusyawaratan

Desa melihat dan mendapatkan

laporan serta aspirasi masyarakat

desa terhadap adanya indikasi

tidak tepatnya sasaran program

pembangunan dan adanya

indikasi penyimpangan dari

program pembangunan yang

sedang berjalan, Badan

Permusyawaratan Desa

diharapkan langsung mengambil

tindakan langkah-langkah

terobosan terhadap pengawasan

yang dilaksanakan Badan

Permusyawaratan Desa ataupun

berdasarkan laporan dan aspirasi

masyarakat desa, Sehingga

Badan Permusyawaratan Desa

dapat mencegah adanya indikasi

penyimpangan terhadap RPJM-

Desa jika terjadi tidak tepat

Page 55: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

sasaran program pembangunan

desa dan adanya indikasi

penyimpangan terhadap RPJM-

Des maka Badan

Permusyawaratan Desa dapat

menindaklanjutkan hasil dari

pengawasan Badan

Permusyawaratan Desa itu

sendiri ataupun berdasarkan

laporan dan aspirasi

masyaratakat desa dan Badan

Permusyawaratan Desa dapat

melaporkan kepada Pemerintah

Daerah.

2. Seharusnya Badan

Permusyawaratan Desa dalam

pelaksanaan pengawasan RPJM-

Des 2011-2015 di Desa Kelumu

yang sudah ditetapkan dan

disepakati, Badan

Permusyawaratan Desa

mengawasi secara maksimal dan

tidak fokus terhadap RPJM-Des

2011-2015 terutama pada

program pembangunan yang

benar-benar dibutuhkan oleh

masyarakat desa untuk

meningkatkan kesejahteraan dan

ekonomi masyarakat desa.

3. Badan Permusyawaratan Desa

dalam melakukan pelaksanaan

pengawasan RPJM-Des tidak

semestinya mengevaluasi pada

awal tahun saja, namun

semstinya Badan

Permusyawaratan Desa selaku

melaksanakan pengawasan Desa

berinisiatif melakukan

pelaksanaan pengawasan secara

menyeluruh setiap kegiatan-

kegiatan program pemerintah

yang akan dilaksanakan,

sehingga pada saat pelaksanaan

berjalannya RPJM-Des tersebut

dapat terlaksana semaksimal

mungkin sesuai dengan gagasan

Page 56: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

dan harapanmasyarakat desa

sehingga Badan

Permusyawaratan Desa dapat

mencegah kegagalan dari RPJM-

Desa tersebut dab jika RPJM-

Desa tersebut tidak dapat

terealisasikan sebaiknya Badan

Permusyawaratan Desa

melakukan perubahan dan

perbaikan pada tahun-tahun

selanjutnya.

4. Badan Permusyawaratan Desa

dalam melakukan pelaksanaan

pengawasan RPJM-des terhadap

minimnya alokasi dana desa

yang sudah ditetapkan bersama,

Badan Permusyawaratan Desa

tidaknya melakukan pelaksanaan

pengawasan saja, akan tetapi

Badan Permusyawaratan Desa

juga sebagai unsur

penyelenggara Pemerintah Desa

yang turut bertanggungjawab

dalam keberhasilan dari target

RPJM-Des tersebut. Dalam hal

ini Badan Permusyawaratan

Desa mengupayakan bersama

Pemerintah Desa ( Kepala Desa

) untuk mengajukan peningkatan

atau penambahan anggaran

alokasi dana desa terhadap

Pemerintah Daerah, dan

mengajukan kepada Pemerintah

Provinsi, kepada Pemerintah

Pusat, agar target RPJM-Des

tersebut dapat terealisasi dengan

segera.

Page 57: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Daftar Pustaka

Buku-buku

Bangun, Wilsom, 2008, “ Intisari

Manajemen “. Bandung : Refika

Aditama.

Cahyono, Heru, 2004, “ Konflik Era

Pedesaan “. Jakarta : Pusat

Penelitian Politik

Handoko, T.H 2004, “ Manajemen

Personalia dan Sumberdaya

Manusia “. Yogyakarta :

BPFE

Handayadiningrat, S, 1991, “

Pengantar Studi Administrasi

dan Manajemen “, Jakarta :

Gunung Agung

Harrison, Lisa, 2007, “ Metodologi

Penelitian Politik “. Jakarta :

PT Kencana Prenada

Gramedia Group

Hendrayadi, Muhadam, 2007, “

Memahami Ilmu

Pemerintahan “, Jakarta : PT

Raja Grafindo

Manullang, 2004. “ Dasar-dasar

Manajemen “, Yogyakarta : Gajah

Mada

Nasir, 1991, “ Penelitian Kualitatif “,

Jakarta : Pustaka Sinar Harapan

Ndraha, Taliziduhu, 2003, “

Kybernology 1 & 2 “, Jakarta : PT

Rineka Cipta

Nurcholis, Hanif, 2011, “

Pertumbuhan &

Penyelenggaraan

Pemerintahan Desa“. Jakarta

: Erlangga

Rasyid, Ryas, 2007, “ Memaknai

Fungsi Pemerintahan “,

Jakarta : PT Mutiara Sumber

Widya

Page 58: PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ( BPD ) …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · tembok kantor desa, dan semenisasi jalan. Dalam keterangan tersebut

Siagian, P, S, 2005, “ Fungsi-fungsi

Manajerial “, Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyono, 2011, “ Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan

RAD”’ Bandung : Alfabeta

Thoha, Miftah, 2002, “ Perilaku

Organisasi “, Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada

Widjaja, Haw, 2003. “

Penyelenggaraag Otonomi Di

Indonesia”. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada

Winardi, “ Pengantar Ilmu

Manajemen”. Bandung : Nova

Persada

Peratutan Perundang-undangan

Peraturan Daerah Kabupaten Lingga

Nomor 02 Tahun 2008 Tentang

Badan Permusyawaratan Desa

Peraturan Daerah Kabupaten Lingga

Nomor 03 Tahun 2009 Tentang

Pedoman Penyusunan Organisasi

dan Tata Kerja Pemerintahan Desa

Peraturan Bupati Nomor 08 Tahun

2008 Tentang Pedoman Penyusunan

dan Tata Kerja Pemerintahan Desa

Peraturan Desa Kelumu Tentang

Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Desa Tahun 2011-2015

Peraturan Pemerintah No 72 Tahun

2005 Tentang Desa

Undang-Undang No 6 Tahun 2014

Tentang Desa