spesifikasi kakao 750 ha

1
SPESIFIKASI TEKNIS DAN KEWAJIBAN SOSIALISASI 1. SPESIFIKASI TEKNIS : a. Spesifikasi Entris yang digunakan yakni : Stek Entris diambil dari cabang Plagiotrop dengan kriteria tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda (semi harddwood); Stek entris yang digunakan untuk sambung samping minimal terdiri dari 2 (dua) mata Entris kakao yang diedarkan harus sudah di sertifikasi dan dilabel oleh petugas UPTD Propinsi Gorontalo; Entris yang digunakan adalah klon Sulawesi I, Sulawesi II, ICCRI 03, ICCRI 04 dan Scavina 6 yang bersumber dari kebun penagkar setempat yang telah dimurnikan oleh TIM Direktorat Jenderal Perkebunan dan Pusklitkoka serta telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo; Sambung samping dilakukan pada dua sisi batang bawah dengan ketinggian ± 50 Cm dari Permukaan tanah; Sambungan/tempelan dinyatakan hidup apabila sudah tumbuh tunas minimal 4 (empat) daun terbuka dan kelihatan tampak segar, apabila tunas dengan 4 (empat) daun terbuka tersebut layu dan kering berarti sambungan dinyatakan mati ; Sebulan setelah penyambungan apabila entris sudah melekat maka tali pengikat pertautan harus dibuka; Sambungan/tempelam yang “hidup “ yang “di bayar” 2. PELATIHAN : Sebelum penyambungan dilaksanakan pihak rekanan harus memberikan sosialisasi pada petani peserta kegiatan tentang sanitasi kebun yang akan disambung, penanggulangan Hama dan penyakit serta pentingnya penebangan pohon induk apabila sambungan.

Upload: shad

Post on 04-Sep-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SPESIFIKASI TEKNIS DAN KEWAJIBAN SOSIALISASI

    1. SPESIFIKASI TEKNIS : a. Spesifikasi Entris yang digunakan yakni : Stek Entris diambil dari cabang Plagiotrop dengan

    kriteria tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda (semi harddwood);

    Stek entris yang digunakan untuk sambung samping minimal terdiri dari 2 (dua) mata

    Entris kakao yang diedarkan harus sudah di sertifikasi dan dilabel oleh petugas UPTD Propinsi Gorontalo;

    Entris yang digunakan adalah klon Sulawesi I, Sulawesi II, ICCRI 03, ICCRI 04 dan Scavina 6 yang bersumber dari kebun penagkar setempat yang telah dimurnikan oleh TIM Direktorat Jenderal Perkebunan dan Pusklitkoka serta telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Gorontalo;

    Sambung samping dilakukan pada dua sisi batang bawah dengan ketinggian 50 Cm dari Permukaan tanah;

    Sambungan/tempelan dinyatakan hidup apabila sudah tumbuh tunas minimal 4 (empat) daun terbuka dan kelihatan tampak segar, apabila tunas dengan 4 (empat) daun terbuka tersebut layu dan kering berarti sambungan dinyatakan mati ;

    Sebulan setelah penyambungan apabila entris sudah melekat maka tali pengikat pertautan harus dibuka;

    Sambungan/tempelam yang hidup yang di bayar

    2. PELATIHAN :

    Sebelum penyambungan dilaksanakan pihak rekanan harus memberikan sosialisasi pada petani peserta kegiatan tentang sanitasi kebun yang akan disambung, penanggulangan Hama dan penyakit serta pentingnya penebangan pohon induk apabila sambungan.