spesifikasi

21
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014 SPESIFIKASI TEKNIS PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN KEGIATAN HIBAH PEMBANGUNAN SMP AL-KAUTSAR TANJUNGPINANG PEKERJAAN HIBAH PEMBANGUNAN SMP AL-KAUTSAR TANJUNGPINANG I. Pekerjaan Pendahuluan 1.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu : Hibah Pembangunan SMP Al-Kautsar Tanjungpinang 1.2 Persyaratan Pelaksanaan a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus mempelajari dengan seksama Gambar kerja serta memperhitungkan segala kondisi dilapangan. Sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan kuantitas pekerjaan berdasarkan Bill of Quantity yang ada. Kontraktor juga harus mempelajari secara seksama akan batasan-batasan sarana- sarana penunjang yang ada atau tidak di dalam Gambar rencana atau bestek untuk kelancaran pekerjaan proyek ini. Sarana-sarana penunjang tersebut seperti; Pekerjaan instalasi listrik dan penerangan didalam maupun diluar bangunan. Pekerjaan pembersihan lapangan di sekitar lokasi pekerjaan. Pekerjaan Pembongkaran sisa bangunan lama/tahap pertama yang baru dibongkar sebagian saja, bilamana ada. Pekerjaan pemindahan saluran atau instalasi umum yang bilamana ada, dengan seizin dan petunjuk instansi terkait. Mengutamakan keselamatan kerja selama pelaksanaan pekerjaan sampai masa pemeliharaan. Pekerjaan Lain-lain yang termasuk didalam pekerjaan maupun kelengkapan untuk kesempurnaan pekerjaan. b. Sarana Kerja Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor harus menyediakan; Tenaga Kerja Terampil dan tenaga ahli sebagai penanggung jawab dilapangan yang cukup cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan. Alat-alat bantu seperti : beton molen (mixer beton), vibrator, pompa air, alat-alat penarik, pengangkat atau peralatan lain yang diperlukan didalam pelaksanaan pekerjaan. Bahan-bahan material yang cukup dilapangan. c. Semua macam pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam spesifikasi teknis, gambar rencana, berita acara, petunjuk-petunjuk pelaksanaan dari Direksi atau Konsultan Pengawas. d. Jenis dan Mutu bahan diutamakan produksi dalam negeri, kecuali ditentukan lain dalam kontrak untuk pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan. 1.3 Peraturan Teknis Bangunan Didalam Pelaksanaan pekerjaan, jika tidak ditentukan lain dalam spesifikasi teknis, termasuk segala perubahan dan tambahannya berlaku dan mengikat dengan ketentuan-ketentuan dibawah ini ; a. Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971) b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971) c. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1982) d. Persyaratan Cat Indonesia (NI-4)

Upload: arditlakone

Post on 07-Feb-2016

176 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

spesifikasi sederhana

TRANSCRIPT

Page 1: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

SPESIFIKASI TEKNIS

PROGRAMWAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR SEMBILAN TAHUN

KEGIATANHIBAH PEMBANGUNAN SMP AL-KAUTSAR

TANJUNGPINANG

PEKERJAANHIBAH PEMBANGUNAN SMP AL-KAUTSAR

TANJUNGPINANG

I. Pekerjaan Pendahuluan

1.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu :Hibah Pembangunan SMP Al-Kautsar Tanjungpinang

1.2 Persyaratan Pelaksanaana. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus mempelajari dengan seksama Gambar

kerja serta memperhitungkan segala kondisi dilapangan. Sehingga pekerjaan dapatdilaksanakan dengan baik sesuai dengan kuantitas pekerjaan berdasarkan Bill of Quantityyang ada. Kontraktor juga harus mempelajari secara seksama akan batasan-batasan sarana-sarana penunjang yang ada atau tidak di dalam Gambar rencana atau bestek untuk kelancaranpekerjaan proyek ini. Sarana-sarana penunjang tersebut seperti; Pekerjaan instalasi listrik dan penerangan didalam maupun diluar bangunan. Pekerjaan pembersihan lapangan di sekitar lokasi pekerjaan. Pekerjaan Pembongkaran sisa bangunan lama/tahap pertama yang baru dibongkar

sebagian saja, bilamana ada. Pekerjaan pemindahan saluran atau instalasi umum yang bilamana ada, dengan seizin dan

petunjuk instansi terkait. Mengutamakan keselamatan kerja selama pelaksanaan pekerjaan sampai masa

pemeliharaan. Pekerjaan Lain-lain yang termasuk didalam pekerjaan maupun kelengkapan untuk

kesempurnaan pekerjaan.b. Sarana Kerja

Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor harus menyediakan; Tenaga Kerja Terampil dan tenaga ahli sebagai penanggung jawab dilapangan yang

cukup cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan. Alat-alat bantu seperti : beton molen (mixer beton), vibrator, pompa air, alat-alat penarik,

pengangkat atau peralatan lain yang diperlukan didalam pelaksanaan pekerjaan. Bahan-bahan material yang cukup dilapangan.

c. Semua macam pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalamspesifikasi teknis, gambar rencana, berita acara, petunjuk-petunjuk pelaksanaan dari Direksiatau Konsultan Pengawas.

d. Jenis dan Mutu bahan diutamakan produksi dalam negeri, kecuali ditentukan lain dalamkontrak untuk pelaksanaan dan pemeliharaan pekerjaan.

1.3 Peraturan Teknis BangunanDidalam Pelaksanaan pekerjaan, jika tidak ditentukan lain dalam spesifikasi teknis, termasuksegala perubahan dan tambahannya berlaku dan mengikat dengan ketentuan-ketentuan dibawahini ;a. Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971)b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971)c. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1982)d. Persyaratan Cat Indonesia (NI-4)

Page 2: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

e. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (NI-5 PKKI)f. Peraturan Sement Portland Indonesia (NI-8)g. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1977)h. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia (PPBI 1984)i. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)j. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja (Dep. Tenaga Kerja)k. Peraturan Plumbing Indonesia (PPI 1979)l. Peraturan Standard Industri Indonesia (SII)m. Peraturan Standard Nasional Indonesia (SNI)

Selain ketentuan-ketentuan yang tersebut diatas berlaku dan mengikat pula ketentuan-ketentuan seperti dibawah ini;

a. Gambar Bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana dan telah disahkan oleh pemberitugas, termasuk juga gambar kerja yang dibuat oleh kontraktor akibat adanya perubahandilapangan dan sudah disetujui/disahkan oleh Pemberi Tugas.

b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)d. Surat Perjanjian melaksanakan Pekerjaan/Kontrake. Rencana pekerjaan (time schedule) yang dibuat oleh kontraktor dan disetujui oleh Pemberi

Tugas.

2. PEKERJAAN PERSIAPANPekerjaan Persiapan adalah merupakan langkah/petunjuk awal diantara tahapan pe-kerjaan BagiKontraktor dalam melaksanaan/sebelum melakukan/melaksanakan pekerjaan.

2.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi ;a. Papan Nama Proyek

Kontraktor diharuskan membuat papan nama proyek dengan ketentuan yang diisyaratkanbaik mengenai ukuran papan maupun besar hurufnya dan dipasang ditempat yang mudahdilihat dilokasi Pembangunan/lokasi kerja, gudang, barak pekerja, maupun direksi Keet dansifatnya menjelaskan dari jenis kegiatan Pekerjaan yang dilaksanakan serta biaya kegiatanPekerjaan tersebut .

b. Mobilisasi dan DemobilisasiSelama Pekerjaan berlangsung untuk Mobilisasi dan Demobilisasi Logistik kelokasipekerjaan dapat dibuat/dilakukan sendiri oleh kontraktor dengan biaya “Lump Sump”perkiraan seperti tercantum dalam RAB, dan sekiranya untuk angkutan kelokasi kerjabilamana Kontraktor harus memakai jalan buatan sendiri atau sarana yang telah ada harusmendapat izin tertulis dari Direksi/Pengawas, dan dengan resiko Kontraktor harusmemperbaiki kembali seperti semula jika terjadi diarea Mobilisasi dan Demobilisasi darisegala kerusakan yang ditimbulkannya.Selain itu juga Kontraktor diharuskan menyiapkan sarana Mobilisasi dan Demobilisasi bagidireksi/pengawas lapangan, Pekerja dan Material kelokasi selama pekerjaan berlangsung,guna terciptanya kelancaran bekerja dan agar dapat tercapai kelancaran dalam pekerjaantepat waktu sebagai mana yang diharapkan bersama.

c. Pekerjaan Pembersihan Lapangan.Pada umumnya tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan terlebih dahulu jika diperlukanpenebasan / pembabatan harus dilaksanakan terhadap semua belukar /semak dan jika adamaterial lain/yang membahayakan harus dibersihkan/ dibuang dari lokasi tempat akanberdirinya bangunan, ditimbun/ditanam dan kemudian dibakar atau dibuang tentunya dengancara yang disetujui oleh direksi pengawas.

d. Pembuatan Direksi Keet dan Barak Pekerja1. Direksi Keet

Kontraktor diharuskan membuat Direksi Keet, yang mana sebagai berfungsi sebagaitempat ruang kerja yang layak bagi petugas Pengawas Lapangan dan dengan dilengkapiperalatan kerja, sarana penerangan yang memadai serta dilengkapi sarana MCK yangbaik/bersih.

2. Barak Pekerja

Page 3: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

Kontraktor diharuskan juga menyediakan/membuat Barak Pekerja dan sarana tempatpekerja yang layak huni.

e. Gudang Bangunan SementaraKontraktor harus membuat gudang di lokasi pekerjaan yang letaknya berdekatan denganlokasi proyek sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan serta perlengkapan yang tertutupkuat dan aman dari resiko kehilangan.

f. PeneranganKontraktor harus mengadakan penerangan diarea lokasi kerja, direksi Keet dan Barak Pekerjadan sekitarnya (lokasi kerja), sekiranya jika memungkinkan selama dalam pelaksanaanpekerjaan jika perlu terjadi kerja lembur malam hari, selain itu untuk bertujuanpengamanan/penerangan lingkungan pada malam hari ditempat Kerja selama dalampelaksanaan pekerjaan berlangsung/hingga pekerjaan selesai.

g. Air KerjaKontraktor harus menyediakan Air kerja yang bersih, tidak mengandung minyak, asam,garam, atau bahan-bahan yang yang dapat merusak beton atau mempengaruhi daya lekatsemen dengan besi tulangan.

2.2 Persyaratan PelaksanaanKontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk sesuai denganspesifikasi teknis atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.a. Kontraktor diharuskan membuat papan nama proyek dengan ketentuan yang di-isyaratkan

baik mengenai ukuran papan maupun besar hurufnya dan dipasang di-tempat yang mudahdilihat Pembangunan gudang, barak pekerja .

b. Kontraktor harus membuat gudang di lokasi pekerjaan yang letaknya berdekatan denganlokasi proyek sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan serta perlengkapan yang tertutupkuat dan aman dari resiko kehilangan

c. Pekerjaan Pasang Papan Bangunan (Bowplank Papan Bangunan (Bowplank) dibuat dari kayu5/7 yang jarak satu sama lainnya 1,5 m tertancap ditanah sehingga tidak dapat digerakan ataudiubah. Tinggi sisi atas papan bangunan harus harus sama dengan yang lain atau rata denganwaterpass

3. Pengukuran Penentuan Kondisi Peil Tapak/letak Bangunan Baru ± 0.00/± 4.00Dan Pasang Papan Bangunan (Bowplank)

3.1 Pekerjaan Pengukuran Kondisi Tapak/letak Bangunan Barua. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor diwajibkan melakukan pengecekkan/pengukuran

terhadap kondisi dasar bangunan maupun terhadap posisi rencana bangunan baru, terutamaterhadap keadaan tata letak bangunan tersebut, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lainyang dapat mempengaruhi harga penawarannya.

b. Ketidak cocokan yang terjadi antara gambar kerja dan keadaan lapangan, harus segeradilaporkan ke Direksi/Konsultan Pengawas untuk diminta keputusannya.

c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dilakukan dengan alat waterpass/theodolit.

3.2 Pekerjaan Penentuan Peil (Benz Mark/BM) ± 0.00/± 4.00a. Ukuran-ukuran situasi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dinyatakan dalam

Centimeter dan Meter.b. Dalam Hal Penentuan Peil harus diketahui/disetujui dan dibawah Pengamatan Pengelola

Teknis dan Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor wajib membuat titik duga diatasTanah/Area lokasi yang mana akan berdirinya bangunan dengan tiang-tiang dari kayu mutuklas II yang panjang minimum 200 cm, berpenampang 5x5 cm, semua sisinya diketam ratauntuk pemantauan, jika perlu terbuat dari beton cor berbentuk Persegi/sesuai ukuranpenampang dari Kayu. Jika untuk penentuan Peil pada Bangunan Bertingkat, cukup denganmenentukan titik duga dengan mengukur/mengetahui Elevasi Ketinggian lantai yg telah adapada Teras sebagai titik duga ± 0.00/± 4.00 +0.50/+1.00 dengan diberi Tanda/Cat sebagaiTitik Duga, Titik duga ini harus dijaga kedudukannya sampai pelaksanaan pembangunanselesai dan jika ada instruksi lain dari Direksi/Konsultan Pengawas untuk Dibongkar.

Page 4: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

c. Titik Duga Lantai (Peil) untuk Ruangan ditentukan ± 0.00/4.00 + 10 cm dari permukaanElevasi Lantai teras yang telah ada dan dapat dilihat berdasrkan pada gambar kerja, dan jikaperlu mohon petunjuk Direksi Pengawas Lapangan yang telah ditunjuk/konsultan Pengawas.

3.3 Pekerjaan Pasang Papan Bangunan (Bowplank)a. Untuk dapat mengetahui siku/sudut dan ketinggian dari bagunan tersebut Kontraktor perlu

melakukan pengukuran dan pemasangan/pembuatan Papan Bangunan (Bowplank) sebelumPelaksanaan pekerjaan dan dibuat dari kayu dengan Ukuran maupun jarak sesuai jarak antarKolom/yang akan dikerjakan. Adapun bahannya kayu ½ dan 5/7 yang jarak satu samalainnya sesuai jarak Kolom/yang akan dikerjakan dan dengan diperkuat Paku sehingga tidakdapat digerakan atau diubah. Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan yang lainatau rata dengan waterpass.

b. Setelah selesai pemasangan papan bangunan, kontraktor harus melaporkan kepadadireksi/Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.

c. Kontraktor harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketepatan letak papan bangunan inisampai tidak diperlukan lagi.

4. Pekerjaan Beton Struktur

4.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi;a.Struktur Atas :

Pekerjaan Kolom Beton Bertulang 12/12 cm Beton Balok Lantai 8/10 cm Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang 15/30 cm

b. Adukan BetonAdukan beton yang dipergunakan diutamakan menggunakan readymix, namun dapat jugamenggunakan beton konvensional dengan pengaduk molen/beton mixer yang sebelumnyasudah mendapat persetujuan Direksi/Pengawas.

c. Dan Pekerjaan Beton Struktur lainnya yang ditunjukan didalam gambar kerja

4.2 Persyaratan Mutua. Beton

Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai mutukarakteristik minimal sebagai berikut; Pekerjaan Kolom Beton Bertulang 12/12 cm Campuran 1Pc : 2Ps : 3Kr Beton Balok Lantai 8/10 cm Campuran 1Pc : 2Ps : 3Kr Pekerjaan Ring Balok Beton Bertulang 15/30 cm Campuran 1Pc : 2Ps : 3Kr Adukan Beton

Adukan beton yang dipergunakan diutamakan menggunakan readymix, namun dapat jugamenggunakan beton konvensional pengaduk molen/beton mixer yang sebelumnya sudahmendapat persetujuan Direksi/ Pengawas.

b. Baja TulanganMutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini adalah sebagaiberikut: Mutu Baja Tulangan s/d diameter 10 mm adalah BJTP U-24 Mutu Baja Tulangan diameter 12 mm keatas (diameter dalam) adalah BJTD U-32 (Besi

Ulir)

c. Cetakan (Bekisting) Bekisting untuk struktur bangunan ini memakai papan kayu tebal 10 - 20 mm, triplek

(Ex. Lokal, bukan China) 9 mm. Bekisting dari papan kayu dan triplek tersebut dapatdiperkuat dengan rangka kayu meranti ukuran 1x2 dan 2x2 inci, untuk mendapatkankekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui olehKonsultan Pengawas.

Steiger cetakan/bekisting harus dari pipa besi standar pabrik/scaffolding atau kayu bulatdiameter min 8Cm dan sama sekali tidak diperkenankan memakai bambu.

d. Bonding AgentDipergunakan pada elemen-elemen beton yang harus disambungkan/dicor secara terputus,untuk mendapatkan sistem struktur yang kokoh sesuai dengan desain dan perhitungannya.

Page 5: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

Bonding Agent yang dipergunakan adalah Sikatop 77D atau setara dicampur dengan air dansemen dan cara pemakaiannya harus sesuai petunjuk pabrik.

e. AdmixtureAdmixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk mempercepat pengerasan beton,bahan admixture yang dipakai harus telah mendapat persetujuan dari konsultan pengawas.

4.3 Persyaratan Bahan Beton1. Bahan Semen

a. Persyaratan Umum Semua semen harus Cement Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam

Peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type 1 atau StandartInggris BS 12.

Pemilihan mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah mengikatuntuk seluruh pekerjaan.

Penyimpanan semen sebelum digunakan harus terlindung dari pengaruh cuacasepanjang waktu dan perletakannya harus terangkat dari lantai untuk menghindarikelembaban

b. PemeriksaaanKonsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiapwaktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberikan bantuan yangdibutuhkan oleh konsultan pengawas. Semen yang tidak dapat diterima sesuaipemeriksaan oleh konsultan pengawas harus tidak dipergunakan lagi. Jika semen yangdinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk beton, maka konsultanpengawas dapat memerintahkan untuk membongkar beton tersebut dan diganti denganmemakai semen yang telah disetujui atas beban kontraktor.

c. Tempat Penyimpanan Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen, dan

setiap saat harus terlindung dengan cermat terhadap kelembaban udara. Gudang penyimpanan harus berlantai kuat dibuat dengan jarak minimal 30 cm dari

tanah, harus cukup besar untuk dapat memuat semen dalam jumlah cukup besarsehingga kelembaban atau kemacetan dalam pekerjaan dapat dicegah. Semen dalamsak tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 meter.

2. Bahan Agregat Halus (Pasir) Jenis pasir yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah pasir alam yaitu pasir yang

dihasilkan dari sungai/laut atau dari tempat lain yang didapat dengan persetujuanpengawas/direksi.

Pasir harus mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 sampai 32 atau jika diselidikidengan saringan standard harus sesuai dengan standard Indonesia untuk beton ataudengan ketentuan sebagai berikut:

Saringan No. Persentase Satuan TimbanganTertinggal Saringan

48163050100PAN

0 – 156 – 1510 – 2510 – 3015 – 3512 – 203 – 7

Jika persentase satuan tertinggal dalam saringan no. 16 adalah 20% atau kurang, maka batasmaksimum untuk persentase satuan dalam saringan no. 8 dapat naik sampai 20%.

3. Bahan Agregat Kasar (Kerikil )

Page 6: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

Agregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui. Ini dapat berupa kerikilsebagai hasil disintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperolehdari pemecahan batu.

Kebersihan dan Mutu, Agregat kasar harus bersih dari bagian-bagian yang halus, mudahpecah, tipis atau yang berukuran panjang, bersih dari alkali, bahan-bahan organis ataudari subtansi yang merusak dalam jumlah yang merugikan. Besarnya substansi yangmerusak tidak boleh melebihi 3% dari beratnya. Agregat kasar harus berbentuk baik,keras, padat, kekal, dan tidak berpori. Dan apabila kadar Lumpur melampaui 1%, makaagregat kasar harus dicuci.

GradasiAgregat Kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 5 – 25 mm danharus memenuhi syarat sebagai berikut;1. Sisa diatas ayakan 31,5 mm harus 6 % dari beratnya.2. Sisa diatas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% - 98% dari beratnya3. Selisih antara sisa-sisa komulatif diatas dua ayakan yang berurutan adalah maksimum

60% dan minimum 10% dari beratnya sesuai dengan semua ketentuan-ketentuan yangterdapat di NI-2 PBI-1971

4. Bahan AirAir yang dipakai untuk semua pekerjaan beton harus bebas dari Lumpur, minyak, asam,bahan organik basah, garam dan kotoran-kotoran lainya dalam jumlah yang dapat merusak.

5. Bahan Baja Tulangan semua baja tulangan harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan standard Indonesia

untuk beton NI-2, PBI-1971, atau ASTM Designation A-15, dan harus disetujui olehKonsultan Pengawas.

Baja Tulangan sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat, minyak, dan zatkimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara baja tulangandengan beton.

Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana, dan tidakdiperkenankan adanya toleransi ukuran. Diameter besi ulir adalah diameter dalam.

4.4 Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton1. Kelas dan Mutu Beton

a. Kelas dan Mutu beton harus sesuai dengan standar Beton Indonesia NI-2 PBI-1971.Bilamana tidak ditentukan, kuat tekan dari beton adalah kekuatan tekan hancur daricontoh kubus yang berisi 15 cm diuji pada umur 28 hari.

b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil pengujian benda-benda uji harus memberikan hasil kekuatan beton karakteristik yang lebih besar dari yangditentukan didalam table 4.2.1 PBI. 1971.

2. Komposisi Campuran Betona. Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil, dan air seperti yang ditentukan

sebelumnya. Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang baik/tepat.

b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasiini, harus dipakai “campuran yang direncanakan” (designed mix). Campuran yangdirencanakan dihasilkan dari percobaan-percobaan campuran yang memenuhikarakteristik yang diisyratkan.

c. ukuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian dari pekerjaantidak boleh melampaui ukuran yang telah ditetapkan dalam persyaratan bahan beton,ukuran ditetapkan spraktis mungkin sehingga tercapai pengecoran yang tepat danmemuaskan.

d. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai mutu,harus ditetapkan dari waktu kewaktu selama berjalanya pekerjaan, demikian jugapemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.

e. Perbandingan campuran dan factor air semen yang tepat akan ditetapkan atas dasar betonyang dihasilkan yang mempunyai kepadatan yang tepat, kekedapan, keawetan, dankekuatan yang dikehendaki.

Page 7: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

f. Kekentalan adukan beton untuk bagian-bagian konstruksi beton, harus disesuaikandengan jenis konstruksi yang bersangkutan, cara pengangkutan adukan beton dan carapemadatanya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan oleh factor air semen.

g. Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang direncanakan makafactor air semen ditentukan sebagai berikut; Faktor air semen untuk pondasi, sloof, dan poer, maksimum 0,60 Faktor air semen untuk kolom, balok, plat lantai, tangga, dinding beton dan listplank

maksimum 0,60. Faktor air semen untuk konstruksi pelat atap, dan tempat-tempat basah lainya

maksimum 0,55.h. Pengujian beton akan dilakukan oleh konsultan pengawas atas biaya kontraktor.i. Dalam Pelaksanaan Pekerjaan struktur Atas pada Kegiatan ini meliputi ;

1. Struktur Atas Pekerjaan kolom beton bertulang 12/12 cm campuran 1Pc : 2 Ps : 3 Kr Pekerjaan balok lantai 8/10 cm pada ambang atas jendela dan Pintu dengan

campuran 1Pc : 2 Ps : 3 Kr Pekerjaan Ring balok beton bertulang 15/25 cm dan Ring Balok 15/20 cm dengan

campuran 1Pc : 2 Ps : 3 Kr Pekerjaan Beton Bertulang Canopy, Balok lengkung selasar, dan Balok Pengaman

Dinding selasar, dengan campuran 1Pc : 2 Ps : 3 Kr2. Adukan Beton

Adukan beton yang dipergunakan diutamakan menggunakan readymix, namun dapatjuga menggunakan beton konvensional dengan pengaduk molen/beton mixer yangsebelumnya sudah mendapat persetujuan Direksi/Pengawas.

4.5 Pengujian Konsistensi beton1. Baja Tulangan

a. Baja tulangan beton harus dibengkokan/ dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk danukuran yang tertera pada gambar kerja. Batang dengan bengkokan yang tidak ditunjukandalam gambar tidak boleh dipakai.

b. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untukmenempatkan tulangan tetap pada tempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengankawat beton dengan bantalan blok-blok beton cetak.

c. Jarak bersih terkecil antara batang yang parallel apabila tidak ditentukan lain dalamgambar rencana, minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar.

d. Jumlah luas tulangan hasus sesuai dengan gambar perhitungan. Apabila digunakandimensi yang berbeda dengan gambar kerja, maka yang menentukan adalah luastulangan, dalam hal ini kontraktor harus meminta persetujuan terlebih dahulu darikonsultan pengawas.

2. Selimut BetonPenempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyentuh dinding atau dasar cetakan,serta harus mempunyai jatak tetap untuk setiap bagian-bagaian konstruksi. Apabiladitentukan dalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi masing-masingkonstruksi adalah sebagai berikut; Pondasi untuk sisi bawah 10 cm, untuk sisi lainya 5 cm Balok Sloof = 4 cm Kolom = 3 cm Balok = 2,5 cm Pelat Beton = 1,5 cm

3. Sambungan Baja TulanganJika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang ditunjukanpada gambar kerja, bentuk sambungan atau overlap pada sambungan tulangan minimal 40kali diameter batang, atau dari petunjuk konsultan pengawas.

4. Mengaduka. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampurkan dan diaduk dalam mesin pengaduk

beton yaitu ‘batch mixer’.b. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebihan lamanya.

Page 8: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

c. Alat pengaduk (beton molen) harus benar-benar kosong dan bersih sebelum diisi bahan-bahan untuk mengaduk beton, dan harus segera dicuci bersih setelah selesai mengadukpada suatu pengecoran. Pada saat memulai adukan yang pertama pada suatu pengecorandengan beton molen yang sudah bersih, pengadukan yang pertama harus mengandungkoral dengan jumlah perbandingan separuh dengan jumlah perbandingan normalnyauntuk menjaga adanya material halus dan semen yang tertinggal melekat pada bagiandalam beton molen. Juga lama pengadukan dengan kondisi pertama ini harus dilakukandengan sedikitnya satu menit lebih lama dari waktu pengadukan normal.

d. Pengadukan adukan dengan cara manual tidak diperkenankan, terkecuali untuk suatujumlah yang kecil sekali dan hal ini pun diperkenakan setelah mendapat persetujuan dariPengawas. Pengadukan dengan manual (hand mixing) ini harus dilakukan pada suatu platform yang mempunyai tepi-tepi penghalang. Pada proses pengadukan ini, bahan-bahanyang akan diaduk dulu secara kering dengan sedikitnya 3 (tiga) kali pengadukan, untukkemudian air pencampurnya disemprotkan dengan selang air, dan setelah itu dilakukanpengadukan kembali dengan sedikitnya 3 (tiga) kali pengadukan sampai didapat suatuadukan yang benar-benar merata. Dalam pengadukan kembali ini kekentalanya dapatdinaikkan dengan 10 persen serta tidak diperkenankan melakukan pengadukkan dengancara ini untuk suatu jumlah yang lebih dari ½ m² diaduk sekaligus.

5. Rencana Cetakana. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana.

Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari konsultanpengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai.

b. Semua cetakan harus betul-betul teliti, kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapatdicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran beton.Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehinggatidak akan ada kemungkinan penurunanan cetakan selama pelaksanaan.

6. Pengecorana. Beton tidak boleh dicor sebelum Konsultan Pengawas memastikan bahwa cetakan,

ukuran, dan letak baja tulangan beton dikerjakan dengan benar dan sesuai dengan gambarkerja.

b. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecorandibersihkan terlebih dahulu dan pada permukaan yang dapat menyerap air, harus dibasahisehingga kelembaban/air dari beton yang baru dicor tidak diserap.

c. Permukaan beton yang telah dicor, dimana akan dicor beton yang baru harus lembab danbersih dari kotoran, beton yang mengelupas atau rusak. Pada sambungan pengecoran iniharus dipakai perekat beton yang diijinkan atau disetujui oleh konsultan pengawas.

d. Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan Pengawas atau wakilnya yang ditunjuk sertastaf kontraktor ada dilapangan.

e. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua penuanganbeton harus berlapis-lapis horizontal dan tebalnya tidak lebih dari 50 cm.

f. Pengecoran tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sehingga mengakibatkanspesi terpisah dari agregat kasar.

g. Setiap lapisan beton harus dipadatkan dengan menggunakan alat penggetar dengankecepatan paling sedikit 3000 putaran per menit dan lamanya penggetaran tidak bolehterlalu lama, sehingga beton bebas dari kantong-kantong kerikil dan menutup rapat semuapermukaan dari cetakan.

7. Waktu dan Cara-cara Pembongkaran Bekisting.a. Beton memerlukan waktu minimum 2 hari untuk dinding-dinding yang tidak bermuatan,

7 hari untuk dinding pemikul dan saluran-saluran, 21 hari untuk balok-balok, plat lantai,plat atap, tangga dan kolom.

Walaupun demikian sebagai pedoman dalam kedaan cuaca baik/normal adalah sebagaiberikut;

Struktur Pengerasan NormalSloof, Kolom dan Dinding 4 HariPlat Lantai atau Atap 28 HariBalok 28 Hari

Page 9: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

8. Perawatan (Curing)a. Semua beton harus dirawat dengan air, permukaan beton yang terbuka harus dilindungi

terhadap sinar matahari yang langsung minimal 3 hari sesudah pengecoran denganmenggunakan penutup permukaan beton atau karung bekas yang dibasahi segera setelahpengecoran dilaksanakan.

b. Perawatan setelah 3 hari, yaitu dengan menyirami secara mekanis atau cara lain yangdisetujui oleh Konsultan Pengawas sehingga selama masa tersebut permukaan betonselalu dalam keadaan basah. Air yang digunakan dalam perawatan harus memenuhisyarat spesifikasi air untuk campuran beton.

9. Perbaikan Permukaan Betona. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan yang

direncanakan, atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan yang rusak, halitu dianggap sebagai tidak sesuai dengan spesifikasi ini dan harus dibuang dan digantioleh kontraktor atas bebanya sendiri. Kecuali Konsultan Pengawas memberi ijin untukmenambal tempat yang rusak, dalam hal ini penambalan harus dikerjakan seperti padapasal-pasal berikut.

b. Kerusakan yang memerlukan pembongkran dan perbaikan adalah yang terdiri dari sarangkerikil, kerusakan karena cetakan, lobang-lobang kerana kropos, tida rata dan bengkakharus dibuang dengan pemahatan batu atau gerinda.

c. Jika menurut pendapat Konsultan Pengawas ada hal-hal tidak sempurna pada bagianbangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan saja akan menghasilkan sebidangdinding, yang tidak memuaskan kelihatannya, kontraktor diwajibkan untuk menutupiseluruh dinding dengan spesi plesteran 1Pc : 3Ps dengan ketebalan tidak melebihi 1 cm.sedangkan untuk permukaan yang datar batas toleransi kelurusan bidang tidak bolehmelebihi dari L/1000 untuk semua komponen.

5. Pekerjaan Adukan Dan Campuran

5.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi; Pekerjaan adukan pasangan bata merah Pekerjaan adukan lain seperti yang tercantum dalam gambar kerja

5.2 Persyaratan Bahan1. Semen

Sesuai dengan persyaratan dalam syarat teknis Pekerjaan Struktur2. Pasir

Pasir Yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir tajam, keras, bersih daritanah dan Lumpur dan tidak mengandung bahan organis.

3. AirAir yang dipakai harus bebas dari Lumpur, minyak asam, bahan organic, basa, garam, dankotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.

5.3 Persyaratan Pelaksanaan1. Campuran Adukan

Campuran adukan adalah campuran dalam volume

2. Jenis Adukana. Adukan biasa adalah campuran 1Pc : 4Ps

Adukan ini untuk pasangan bata merah serta untuk menutupi semua permukaan dindingpasangan bagian dalam bangunan, yang dinyatakan tidak kedap air seperti tercantumdalam gambar kerja.

b. Adukan kedap Air adalah campuran 1Pc : 2PsAdukan ini untuk menutupi semua permukaan dinding pasangan pada bagian luartepi/luar bangunan. Dan untuk semua permukaan dinding kamar mandi denganketinggian 200 cm dari permukaan lantai dan semua pasangan bata dibawah permuaantanah hingga ketinggian 50 cm dari permukaan lantai, kecuali ditentukan lain dalamgambar kerja.

Page 10: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

3. Jenis AdukanSemua jenis adukan tersebut diatas harus disiapkan sedemikian rupa sehingga selalu dalamkeadaan masih segar dan belum mengering pada waktu pelaksaanaan pemasangan.

6. Pekerjaan Pasangan Batu Bata

6.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi;a. Pekerjaan pasangan batu bata merah, tebal ½ batu .b. Pekerjaan pasangan batu bata merah lainnya seperti tercantum dalam gambar kerja.

6.2 Persyaratan Bahana. Batu Bata

Batu bata yang digunakan adalah batu bata merah dari mutu yang terbaik, denganpengeringan sempurna dan merata serta bebas dari cacat, retak, mempunyai sudut siku danukurannya seragam. Sebelum pengadaan bahan ini, kontraktor wajib mengajukan contoh batamerah yang akan dipakai kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.

b. SemenSesuai dengan persyaratan dalam syarat teknis Pekerjaan Struktur.

c. PasirPasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir tajam, keras, bersih daritanah dan Lumpur dan tidak mengandung bahan organik.

d. AirAir yang dipakai harus bebas dari lumpur, minyak asam, bahan organik, basa, garam, dankotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak Semen

6.3 Persyaratan Pelaksanaana. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor harus memperhatikan detail bentuk profil,

sambungan dan hubungan dengan material lain dan melaksanakannya sesuai dengan yangtercantum dalam gambar kerja.

b. Sebelum pemasangan, bata merah harus direndam dalam air bersih dulu sehingga jenuh.c. Adukan / Spesi untuk pasangan batu bata kedap air adalah campuran 1Pc : 3Ps. Sedangkan

untuk semua pasangan batu bata terhitung dari P + 30 cm keatas, digunakan adukan dengancampuran 1Pc : 4 Psr terkecuali yang diisyaratkan kedap air seperti tercantum dalam gambarkerja. Serta persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan pasal 1 dalam Bab ini.

d. Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan aduk perekat/spesi harus samasetebal 1 cm. semua pertemuan horizontal dan vertikal harus terisi dengan baik dan penuh.

e. Pemasangan dinding pasangan bata merah dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri dari 10lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis jika ada.

f. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi 5%.g. Batu bata yang digunakan adalah batu bata merah dari mutu yang terbaik, dengan

pengeringan sempurna dan merata serta bebas dari cacat, retak, mempunyai sudut siku danukurannya seragam. Sebelum pengadaan bahan ini, kontraktor wajib mengajukan contoh batamerah yang akan dipakai kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan..Batu bata yang dipergunakan adalah Batu bata merah ukuran 5x 11x 22 cm .

h. Pasangan dinding trasraam, yaitu mulai dari sloof sampai dengan 30 cm di atas muka lantaimenggunakan adukan spesi 1pc:3ps.

i. Pasang dinding biasa, yaitu mulai dari dinding trasraam ke atas, menggunakan adukan spesi1:4.

j. Saat dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan dinding juga dilakukan pemasangan/pembu-tan lubang angin (Roster ) yang terdapat diatas pintu dan jendela serta pada pemasangandinding pagar teras yang mana dibuat dinding bata Han-drill juga pada kesemuanya dibuatdari pemasangan dinding Bata Merah, sesuai dengan ukuran yang terdapat pada gambar kerjadan dikerjakan dengan Rapi. Adapun dalam Pelaksanaan pekerjaan bisa juga diminta petun-juk dari konsultan pengawas.

7. Pekerjaan Plesteran

7.1 Lingkup Pekerjaan

Page 11: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

Pekerjaan ini meliputi; Pekerjaan aci halus untuk dinding pasangan bata dan permukaan beton. Plesteran kedap air Plesteran biasa Pekerjaan plesteran lainnya seperti dalam gambar kerja

7.2 Persyaratan Bahana. Semen (PC)

Sesuai dengan persyaratan dalam syarat teknis Pekerjaan Strukturb. Pasir

Pasir Yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir tajam, keras, bersih daritanah dan Lumpur dan tidak mengandung bahan organis.

c. AirAir yang dipakai harus bebas dari Lumpur, minyak asam, bahan organic, basa, garam, dankotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak Semen

7.3 Persyaratan PelaksanaanJenis Plesteran dan Perbandingan campuran

Plesteran kasar adalah plesteran dengan permukaan tidak dihaluskan dengan campuranaduk kedap air, yaitu 1Pc : 2 Ps.

Plesteran Biasa adalah plesteran dengan campuran 1Pc : 4 Ps. Plesteran kedap air adalah plesteran dengan campuran 1Pc : 2 Ps. Plesteran aci halus adalah campuran PC dengan air yang dibuat untuk pekerjaan

penyelesaian akhir dari dinding pasangan setelah lapisan dasar kering. Pekerjaan plesteran dinding trasraam menggunakan adukan spesi 1pc:3ps, dan

plesterannya harus rapi dan rata. Untuk pasangan dinding biasa plesteran dengan adukan spesi 1pc:4ps. Permukaan afwerking beton yang kelihatan diplester dengan adukan 1pc:4ps,

plesterannya harus rapi dan rata

8. Pekerjaan Kayu

8.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi;a. Pekerjaan Kayu Halus

Pekerjaan rangka/kosen dan daun pintu (P1)

8.2 Persyaratan Bahana. Mutu atau kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan seperti diuraikan pada butir

berikut ini. Semua kayu yang dipakai harus tua, benar-benar kering, lurus, tanpa cacat, matakayu, putih kayu dan retak.

b. Pekerjaan kayu kasarPekerjaan kayu kasar dalam pekerjaan ini menggunakan kayu kelas II dan kayu kelas IIIuntuk begesting.

c. Pengawetan kayuSemua kayu yang digunakan harus sudah melalui proses pengeringan dan harus sudahdiberikan bahan anti rayap atau dimeni kayu sebelum pelaksanaan pekerjaan. Persyaratanpelaksanaan anti rayap sesuai dengan yang tercantum dalam pekerjaan perlindungan.Penimbunan kayu ini harus diletakan disuatu tempat, dalam ruangan yang kering, tidakterkena cuaca langsung dan harus dilindungi dari kerusakan.

d. Bahan dan Alat BantuBahan dempul yang dipakai adalah tipe B dengan referansi SII 0282/80, bahan perekatadalah lem putih untuk kayu, semua pengikat berupa paku, skrup, baut, dynabolt,rivet(keling), kawat dan lain-lain harus digalvanisasi.

8.3 Persyaratan PelaksanaanSebelum pelaksanaan pekerjaan kayu ini, kepada kontraktor diwajibkan mempelajari bentuk,pola penempatan, cara pemasangan dan detail sesuai gambar kerja dan kontraktor juga

Page 12: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada (ukuran dan lubang-lubang), termasukmempelajari bentuk pola layout / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detailsesuai gambar.i. Kusen Pintu menggunakan kayu kelas II sejenis meranti dan daun pintu menggunakan kayu

klas IIii. Daun pintu sejenis panel

iii. Pembuatan Kusen dan daun pintu harus diketam terlebih dahulu agar kusen dan daun pintutampak rata dan siku setiap sisinya .

iv. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker danpenguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekeuatannya dengan memperhatikan /menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang ataucacat bekas penyetelan.

v. Pelaksanaan sambungan seperti klos, baut, pelat penggantung, angker, dynabolt, sekrup, pakudan lem perekat harus rapi. Khusus untuk pekerjaan sambungan dari baja seperti angker,sengkang, plat dan sebagainya sebelum terpasang harus diberikan lapisan anti karat.

vi. Semua kusen tampak harus rata, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya dandilapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan, kecuali bila ditentukanlain.

vii. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan pembuatandilakukan dengan mesin.

viii. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, type kosen,dan arah pembukaan pintu / jendela.

ix. Detail kusen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengan type pintu /jendela yang akan dipasang.

x. Pembuatan dan penyetelan / pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku, sehinggamekanisme pembukaan pintu / jendela bekerja dengan sempurna.

xi. Semua kosen kayu yang melekat pada dinding beton / bata diberi penguat angker, baut ataupaku dengan ukuran yang disesuaikan. Pada setiap sisi kusen pintu yang tegak dipasang 3angker dan untuk sisi kosen jendela 2 angker.

xii. Begitu juga dalam Pekerjaan Pemasangan Pintu Folding Gate di sesuai dengan gambarrencana / gambar kerja.

xiii. Bila dalam pelaksanaan ada penyimpangan penggunaan bahan, serta ukuran yang tidaksesuai dengan gambar kerja dan syarat teknis atau tanpa persetujuan direksi/pengawas makakontraktor wajib membongkar dan memperbaiki kembali atas biaya sendiri dan tidak dapatdiklaim sebagai pekerjaan tambahan.

xiv. Semua pekerjaan harus sesuai dengan gambar rencana / gambar kerja, atau petunjukdireksi/pengawas teknis.

9. Pekerjaan Pintu, Jendela Dan Boven Light

Hasil dari pekerjaan pintu, jendela dan bovenlich sangat menuntut adanya bentukan presisi yangketat dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi, diharapkan kontraktor dapat mempekerjakantenaga tukang yang mempunyai pengalaman cukup dalam penanganan pekerjaan yang sejenis.

9.1 Lingkup Pekerjaan.a. Pembuatan kusen-kusen dan bovenlicht.b. Pembuatan daun pintu dan daun jendela.c. Pemasangan kusen, daun pintu, daun jendela dan bovenlicht.d. Perlengkapan daun pintu/jendela dan boven light, seperti engsel, kunci, handel dan lain-

lain.e. Penyetelan pekerjaan kusen-kusen dan daun pintu/jendela dan bovenlicht menurut

persyaratan teknis.f. Pemasangan kaca dan lain lain.g. Pekerjaan pembuatan kosen aluminium meliputi seluruh detail yang digunakan dalam

bangunan ini yang dinyatakan / ditunjukan dalam detail gambarh. Bahan kusen dan daun jendela dari alluminumi. Aluminium yang digunakan harus dalam kondisi baik ( lurus dan tidak rusak)4. Rangka jendela harus kuat dan kokoh, dibuat menurut gambar detail jendela.

Page 13: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

5. Daun jendela diisi dengan kaca buram dengan tebal 5 mm.6. Bouven light dengan kaca sisip tebal 5 mm7. Pemasangan kaca dan listnya harus rapi.8. Pembuatan dan penyetelan / pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku, sehingga

mekanisme pembukaan daun / jendela bekerja dengan sempurna.

9.2 Langkah Pelaksanaan.Langkah pekerjaan ini mencakup kegiatan yang beragam namun berturutan dan biasanyadikerjakan di luar lokasi proyek, untuk itu kontraktor harus dapat menunjukkan kepada direksilokasi base camp pengerjaannya dan memberikan uraian methode pengerjaannya.

a. Pekerjaan kuseno Untuk pekerjaan kusen menggunakan kayu dan frame aluminium dengan kualitas baik

menurut penilaian Direksi.o Penyetelan kusen dijaga agar permukaannya tidak cacato Bagian-bagian yang tertanam atau berhubungan langsung dengan pasangan bahan lain,

seperti misalnya tembok serta bagian dalam sambungan, sebelumnya harus dibuatsampai rata agar kusen bisa menyatu dengan sempurna.

o Penyetelan kusen baru yang berhubungan dengan dinding harus diberi angkur fishersebanyak 6 buah untuk kusen pintu dan 4 buah untuk jendela/boven light, dicor denganspesi 1 PC : 1,5 Ps : 2,5 Kr.

o Kusen-kusen baru dilindungi supaya sudut-sudutnya tidak rusak selama waktupenyetelan sampai pengecatan.

o Penyetelan kusen agar dilakukan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan pemasanganyang herizontal terhadap keselurah kusen dalam satu bangunan.

o Semua kusen pintu/jendela, bovenlicht terpasang harus water pass.o Di atas kusen dengan jumlah bentangan 1,10 m atau lebih harus dipasang balok lantai

beton bertulang 1 PC : 1,5 Ps : 2,5 Kr tulangan 4 dia. 12 beugel dia 6 jarak 15 cm.o Semua sambungan frame aluminium dibuat secara teknis, rapi, rapat dan kuat.o Semua perkuatan sambungan harus menggunakan standar sambungan frame

aluminium.o Semua ukuran frame aluminium yang tersebut dalam gambar adalah ukuran jadi

terpasang.

b. Pekerjaan daun pintu, jendela dan bovenlicht.o Semua rangka daun pintu/jendela menggunakan frame aluminium kualitas baik.o Pemasangan daun pintu harus tepat pertemuannya dengan kusen.o Ukuran tebal frame daun pintu maupun daun jendela harus sesuai gambar.o Pada tiap-tiap daun pintu dipasang 3 pasang engsel biasa yang dipasang dengan sekrup

kembang dan dipasang baut angin.o Pemasangan sekrup engsel harus mengebor lubang kusen terlebih dahulu, tidak boleh

membuat lubang dengan paku.

c. Pengunci.o Bahan serta jenis pengunci harus diserahkan kepada Direksi dalam beberapa alternatif

pilihan, dan yang digunakan adalah yang dipilih dan disetujui Direksi.o Setiap pintu dilengkapi dengan kunci dua kali putaran berikut handel penarik lengkap

dengan perlengkapannya.o Pintu double dilengkapi grendel tanam.o Dalam penyetelan kunci pada pintu, agar semua kunci di beri minyak olie sebelum

dipasang dan dikontrol agar kunci tetap dalam keadaan baik.o Dan setiap kunci masing-masing pintu agar diberi tanda dengan huruf (A – Z), agar

mudah dalam pengecekannya.

d. Pekerjaan Kaca.o Untuk pekerjaan kaca baik ukuran dan jenisnya harus sesuai gambar.o Cacat bahan kaca sebelum dan sesudah pemasangan akan ditolak.o Semua kaca harus benar-benar rata dan tidak menggelombang.o Sebelum dipasang kaca harus sudah mendapat persetujuan Direksi.

Page 14: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

o Untuk jendela kaca mati yang luasnya lebih besar dari 0,8 m menggunakan kaca tebal 5mm, kaca digunakan yang berkualitas baik dan tidak bergelombang maupun tergores.Untuk kaca yang luasnya kurang dari 0,8 m menggunakan kaca tebal 3 mm.

o Pemasangan kaca harus rapat, rapi dan diberi spasi untuk kemungkinan mengembangdan menyusut atau diberi renggangan.

o Lubang antara kayu dan kaca diberi dempul sebagai pengisi.Pemberian tanda pada kaca memakai kapur, dan tidak diperbolehkan menggunakanpotongan-potongan kertas yang ditempel dengan lem.

10. Pekerjaan Penutup Atap & Rangka AtapPenyiapan pekerjaan atap yang dilakukan di luar lokasi proyek atau di base camp merupakansatu bagian pekerjaan yang metode kerja serta kemajuan pekerjaannya harus selalu dilaporkankontraktor, dan direksi berhak untuk melakukan check proses pelaksanaan pekerjaan sewaktu-waktu.

10.1 Lingkup Pekerjaan.a. Memasang rangka atap baja ringan Spesifikasi Baja Ringan Zincalume.b. Memasang penutup atap Spandek Motif Lurus t = 0.33.

10.2 Persyaratan Bahana. Bahan atap digunakan Spandek Motif Lurus t = 0.33 mm warna biru yang digunakan adalah

produk lokal dengan mutu baik dan disetujui oleh perencana.b. Rabung menggunakan spandek t = 0.33 mm.c. Rangka atap baja ringan menggunakan bahan zincalumed. Asesoris dan alat bantu lainnya yang di gunakan harus sesuai dengan persyaratan dari pabrik

yang bersangkutanf. Kuda-kuda yang dipergunakan adalah menggunakan bahan baja yang bermutu baik.g. Rangka baja ringan yang digunakan adalah profil C81.085 untuk (horisontal chord, top

chord dan bottom chord) dan reng V40.050.h. Untuk mengikat / kekuatan perletakan rangka baja ringan , digunakan screw # 12 – 14 x 20

HWF standart Ex. Australia seperti yang tertera pada gambar perencanaan.i. Penyimpanan spandek disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak boleh berhubungan

dengan tanah / lantai dan sebaiknya disimpan didalam gudang beratap. Apabilapenyimpanan dilakukan diruang terbuka, spandek harus diselimuti dengan terpal atau plasticuntuk mencegah air hujan / embun tidak masuk ke dalam celah-celah tumpukan lembarangenteng metal. Air yang sempat masuk kedalam celah tersebut dapat memberikan cacatterhadap permukaan benteng metal akibat kondensasi.

10.3 Langkah Pelaksanaan.a. Rangka atap baja ringan.

o Bahan rangka atap baja harus diajukan kepada Direksi dalam beberapa pilihan, dan baruboleh digunakan setelah mendapat persetujuan Direksi.

o Uji Keaslian produk dilakukan di depan Direksi, dan baru dapat digunakan setelahmemperoleh persetujuan Direksi.

o Pemasangan rang atap khusus dengan baut ulir bawaan rangka atap/ produk lain tahankarat.

o Rangka atap yang digunakan harus benar-benar rangka yang berkualitas baik, ringan dankuat.

o Ukuran jarak antar kuda-kuda rangka atap baja ringan adalah 32,5 cm, tidakdiperbolehkan melebihi jarak tersebut, rangka kuda-kuda memiliki lebar minimum 75-95 mm, dengan ketebalan plat minimum 0,8 mm. Komposisi minimum rangka atapmerupakan campuran antara seng/zincalum dan aluminium dalam kadar yang telahditentukan oleh pabrikasi.

o Bracing/pengaku rangka atap dipasang lurus dan menyilang atau sesuai dengan arahandireksi/pengawas.

o Perakitan rangka atap baja ringan harus sudah selesai pada saat ring balok selesai dicor.o Pemasangan rangka atap dilakukan setelah beton ring balok mengering. Pekerjaan

pemasangan atap ini dilakukan secara berurutan.o Penyetelan yang tepat akan menjamin kekuatan pengikatan antara lembaran spandek dan

baja ringan atau rangka. Sebaliknya penyetelan yang tidak tepat akan mengakibatkangangguan terutama jika jarak penyangga kecil.

Page 15: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

o Pada waktu pelaksanaan harus selalu diperiksa dengan seksama, untuk menghindaripergeseran pada waktu pemasangan.

b. Penutup atap.o Spandek Motif Lurus t = 0.33 mm harus diajukan kepada Direksi dalam beberapa

pilihan, dan baru boleh digunakan setelah mendapat persetujuan Direksi.o Uji Keaslian produk dilakukan di depan Direksi, dan baru dapat digunakan setelah

memperoleh persetujuan Direksi.o Pemasangan atap khusus dengan paku/baut ulir Ø 3,5 mm panjang 6,5 cm produk

Spandek beserta topi/klem karet pelindungnya.o Pemasangan atap dibuat sedemikian rupa agar mendapatkan pasangan yang rapi dan

teratur.o Atap yang digunakan harus benar-benar atap yang berkualitas baik, ringan dan kuat.o Semua sisa-sisa pekerjaan harus dibersihkan dari permukaan atap, agar tidak terjadi

kerusakan.o Sapulah seluruh permukaan atap dengan sapu, lalu berikan perhatian khusus pada

daerah-daerah sambungan yang telah dilakukan. Juga dilakukan pembersihan padatalang-talang (jika ada).

o Hasil pemasangan harus datar dengan kemiringan yang cukup agar tidak terjadikebocoran.

o Pelaksanaan pemasangan penutupan atap ini, harus sesuai dengan mengikutipersyaratan dari pabrik bahan yang bersangkutan berikut kelengkapannya besertapentunjuk-petunjuk dari konsultan pengawas.

c. Rabung Spandeko Rabung menggunakan spandek t = 0.33 mm dan di pasang sebagai penutup atap setelah

atap dipasang sesuai dengan petunjuk gambar kerja.

d. Listplank GRCo Pemasangan Listplank dari bahan GRC dengan Ukuran tebal 8 mm x 20cm, dipasang

double sesuai gambar kerja.

e. Pemasangan Tunjuk Langit lapis Fibero Pemasangan tunjuk Langit adalah merupakan Accessories berupa perlengkapan pada

bangunan untuk daerah Kepulauan Riau, hal ini sekaligus untuk mengenal suatu ciriKhas bangunan budaya daerah yang terdapat diKepulauan Rian, dan ini Dipasang padadua sisi bagian atas atap pada tiap bangunan.

11. Pekerjaan Mekanikal - Elektrikal

11.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi; Pekerjaan pemasangan Instalasi listrik Pekerjaan Pemasangan MCB/Sekring + Box Pekerjaan Supply dan Install Stop Kontak Pekerjaan Supply dan Install Saklar Pekerjaan Penerangan. Pekerjaan Pemasangan Penangkal Petir

11.2 Persyaratan Bahana. Pekerjaan pemasangan Instalasi listrik

Kodak Doos Outlet harus sesuai persyaratan VDE, PUIL, AVE atau Standard lainyayang telaha disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas.

Ukuran : Harus cukup besar penampung jumlah dan ukuran conduit. Type : Tahan Cuaca

b. Pekerjaan Saklar dan Stop Kontak Bahan : Doos Kualitas Baik Saklar : Setara Broco/Clipsal min. 10A/250 V Stop Kontak : 3 jenis Kutub (fasa, netral, pertanahan) min. 10A/250 V

Page 16: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

c. Pekerjaan Penerangan Lampu SL.40 Watt Lampu SL. 20 Watt

d. Pekerjaan Pemasangan Penangkal Petir

11.3 Persyaratan Pelaksanaana. Semua armature penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang

berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui oleh Direksi/KonsultanPengawas.

b. Fixture harus sesuai dengan gambar kerja.c. Kabel untuk instalasi digunakan harus seuai dengan standart PUIL, IEC, VDE, SPLN dan

LMK yaitu dari jenis NYY untuk instalasi dan stop kontak.d. Semua kabel instalasi didalam bangunan harus berada didalam Pipa Konduit PVC High

Impact Heavy Duty ex. EGA atau Clipsal. Factor pengisian kabel didalam pipa conduitmax 40%. Luas Penampang Kabel Min. 2,5 sqmm, kecuali tercatat lain.

e. Tidak diperkenankan adanya pencabangan atau sambungan-sambungan di Pipa Conduit.f. Sambungan harus dilakukan didalam kotak saklar dan stop kontak.

Instalasi listrik dipersiapkan dengan tegangan 220 volt, pemasangannya harus memakaibiro instalatur yang sudah diakui / mendapat izin dari perusahaan listrik Negarasetempat.

Jumlah titik lampu dan stop kontak maupun perlengkapannya disesuaikan dengangambar rencana atau dengan ketentuan lainnya.

Sakelar dan stop kontak memakai ebonite putih model vimar ditanamkan dalam temboksetinggi 150 cm dari lantai.

Jenis kabel yang dipakai untuk instalasi tersebut adalah kabel NYM dengan ukuran Ø2.5 mm.

Dalam pekerjaan instalasi listrik termasuk juga pemasangan zekering khas pakai box +MCB.

Pemasangan Penangkal petir pada dua sisi atap Bangunan, dan terbuat dari bahanKuningan/logam tembaga, yang pemasangannya dibubungan puncak atap dengandihubungi kabel dari bahan tembaga pada dua sisi puncak atap, yang kemudian bagiansisi kabel tembaga tersebut ditanam bersamaan besi batangan didalam tanah, gunapenetral/pengaman jika terjadi loncatan/sambaran bunga api dari langit terhadapbangunan dan yang ada disekitarnya.

12. Pekerjaan Pasangan Lantai

12.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi;a. Pekerjaan urugan pasir dibawah lantai, tebal ± 5 cmb. Pekerjaan lantai kerja beton mutu campuran 1Pc : 3Ps : 5Kr, tebal ± 5 cm.c. Pekerjaan lantai

12.2 Persyaratan Bahana. Lantai

Jenis Lantai : KeramikPermukaan : RataKetebalan : 3 mmUkuran : Polos

b. SemenSesuai dengan persyaratan dalam syarat teknis Pekerjaan Struktur.

c. PasirPasir yang digunakan adalah jenis pasir pasang dengan butir-butir tajam, keras, bersih daritanah dan Lumpur dan tidak mengandung bahan organis.

d. AirAir yang dipakai harus bebas dari Lumpur, minyak asam, bahan organic, basa, garam, dankotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak Semen

e. Adukan Pengisi SiarAdukan pengisi siar dan nat yaitu semen warna putih setara Indocement/Mortar Utama, tidakdiperkenankan menggunakan nat dari semen abu-abu (PC) untuk struktur.

Page 17: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

f. Kontraktor harus mengajukan contoh bahan kepada pemberi tugas untuk mendapatpersetujuan (tekstur dan warna).

g. Khusus untuk pengecoran lantai , diharuskan menggunakan Beton mixer sesuai denganvolume yang telah ditentukan.

12.3 Persyaratan Pelaksanaana. Pada saat pemasangan, keramik harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat, atau ternoda

dan warna sesuai yang diisyaratkan.b. Seluruh pemasangan keramik dengan cara merendam sampai jenuh air, atau minimal 1 jam

perendaman kemudian ditiriskan sampai kering.c. Pola pemasangan keramik harus sesuai dengan gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk

Direksi/Konsultan Pengawas.d. Bila terjadi kerusakan/cacat kontraktor harus menggantikannya dengan yang masih dalam

keadaan baik.e. Bahan yang digunakan untuk lantai kramik adalah jenis keramik buatan dalam negeri yang

bermutu baik dan disetujui direksi pengawasf. Warna akan ditentukan kemudian untuk masing-masing warna harus seragam, warna yang

tidak seragam akan ditolak.g. Lantai kramik digunakan ukuran 40 x 40 cm KW 2h. Pasangan plint keramik 10/40 cm KW2i. Bahan perekat dari pengisi siar menggunakan semen warna .j. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya (minimum 3 contoh bahan dari 3 jenis produk yang berlainan) kepadadireksi pengawas.

k. Keramik yang dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidakbernoda.

l. Adukan pengikat dengan campuran 1 pc : 3 pasir sesuai dengan yang diisyaratkan.m. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai

persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.n. Bahan yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permkuaan

hingga betul-betul bersih.o. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai

jenuh.p. Pinggulan pasangan keramik bila dilakukan harus dikerjakan dengan alat gurinda, sehingga

diperoleh hasil pengerjaan yang teratur, siku dan memperoleh bentuk tepian yangsempurna.

q. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24 jamdan dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

13. Pekerjaan Langit-Langit / Plafond

13.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi; Pekerjaan langit-langit / Plafond untuk seluruh ruang seperti tercantum dalam gambar

kerja.

13.2 Persyaratan Bahana. Plafond Papan Gypsum, t = 9 mm + Rangka Metal Furring

Tebal Papan Gypsum : 9 mmUkuran Panel/jarak kerangka : Sesuai gambar kerja.Ukuran Papan Gypsum : 122 x 244 x 0,9 cmProduk : ex. Local terbaik

b. List Profil Gypsum

13.3 Persyaratan Pelaksanaana. Rangka Plafond

Page 18: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

Pekerjaan Papan Gypsum, t = 9 mm + Rangka Metal Furring, dimana bagian permukaanharus rata permukaan, untuk pengikatan rangka tepi dengan dinding bata merah denganmenggunakan baut angkur, rangka plafond lainnya diikat dengan klem atau baut.

b. Plafond Gypsum 9 mmPemasangan Papan Gypsum, t = 9 mm + Rangka Metal Furring yang dipilih dengan baik,betuk dan ukuran sama. Penyambungan antar papan menggunakan compound khususgypsum. Penyelesaian akhir dengan dicat sesuai pasal pengecatan.

c. Bahan- bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus menyerahkan contoh-contohnya ke untuk nmendapatkan persetujuan dari Dereksi Pengawas

d. Bahan yang digunakan unutuk plafond dalam ruangan bahan Gypsum ketebalan minimum9 mm satuan meter persegi.

e. Rangka plafond yang digunakan rangka metal purring.f. Untuk list plafond menggunakan list gypsum.g. Jarak pemasangan antara unit penutup langit-langit dibuat sesuai yang ditunjukkan dalam

gambar.h. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak bergelombang.i. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list profil dengan

bentuk dan ukuran sesuai gambar.j. Semua ukuran di dalam gambar adalah ukuran jadi ( finish )k. Pada pekerjaan plafond ini perlu perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain pelaksanaannya

sangat erat hubungannya dengan pekerjaan plafon ini. Sebelum dilaksanakan pemasanganplafond, pekerjaan lain yang terletak diatas plafond harus sudah terpasang dengansempurna.

14. Pekerjaan Perlengkapan Pintu & Jendela ( Alat Penggantung & Kunci )

14.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi; Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela Pekerjaan perlengkapan pintu dan jendela lainya seperti tercantum dalam gambar kerja

14.2 Persyaratan BahanSemua alat penggantung dan kunci yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan dalam bukuspesifikasi ini. Apabila terjadi perubahan atau penggantian, kontraktor harus mendapatpersetujuan terlebih dahulu secara tertulis dari pemberi tugas. Dan kontraktor wajibmemberikan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/ Konsultan pengawas.

14.3 Perlengkapan pintua. Engsel

mekanisme : Ayun Satu ArahSpesifikasi : Tipe Kupu-kupu dengan ring nylon, memenuhi

standart SII-0407-80Pemakaian : Pintu Tunggal & gandaUkuran : Standart produk (45 x 100 mm)Jumlah : 3 Set perdaun pintuProduk : Ex. Local terbaik

b. Kunci Tanam : 2 Slaagc. Grendel : Grendel putar Ex. Lokal

14.4 Perlengkapan jendelaa. Engsel

mekanisme : Sliding/geserSpesifikasi : sesuai dengan frame kusen alumunium.Pemakaian : Daun jendelaUkuran : Standart produkJumlah : 1 Set per daun jendelaProduk : Ex. Local terbaik

b. Grendel : Grendel putar Ex. Lokal

Page 19: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

14.5 Persyaratan Pelaksanaan Bahan serta jenis pengunci harus diserahkan kepada Direksi dalam beberapa alternatif

pilihan, dan yang digunakan adalah yang dipilih dan disetujui Direksi. Setiap pintu dilengkapi dengan kunci dua kali putaran berikut handel penarik lengkap

dengan perlengkapannya. Pintu double dilengkapi grendel tanam. Dalam penyetelan kunci pada pintu, agar semua kunci di beri minyak pelumas sebelum

dipasang dan dikontrol agar kunci tetap dalam keadaan baik. Dan setiap kunci masing-masing pintu agar diberi tanda dengan huruf (A – Z), agar mudah

dalam pengecekannya. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan gambar. Seluruh kunci pintu yang dipasangnya, lengkap dengan anak kunci, masing-masing

minimal 2 (dua) buah anak kuncinya. Kunci tanam harus terpasang kuat pada rangka daun pintu. Setelah kunci dipasang, noda-noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang menempel

pada kuncinya harus dibersihkan dan dihilangkan sama sekali Jarak Pasangan engsel pintu 4” engsel pintu dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi

atas pintu ke bawah. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaanlantai keatas. Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

Pasangan gerendel pintu 4”.

15 Pekerjaan PengecatanKontraktor harus menyediakan bahan cat yang baik dengan perlengkapan pengecatan standardserta tenaga kerja yang sudah terbiasa dan berpengalaman dalam bidangnya.

15.1 Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi; Pekerjaan cat tembok meliputi semua bagian dinding tembok, dan kolom, kecuali yang di

ekspose. Pekerjaan cat dan meni besi meliputi pengecatan konstruksi yang menggunakan besi. Pekerjaan baja meliputi semua pekerjaan baja.

15.2 Persyaratan Bahana. Cat tembok, atap & langit-langit/plafon

Jenis : Cat AirBahan : Acrylic emulsion kualitas baikProduk : Ex. ICI Catylac atau setara (plafon & tembok)Warna : Putih cream, coklat tua dan warna dasar kayu di pertajam denganpernis.

b. Cat Logam dan kayuJenis : Cat MinyakBahan : Kualitas baikProduk : Ex. Dulux Nippon paint atau setaraWarna : Putih Gloss

d. PlamirBahan dari produk lokal mutu terbaik.

15.3 Persyaratan PelaksanaanUntuk pelaksanaan pekerjaan cat, selain metode atau cara pengecatan, kualitas bahan cat jugasangat berpengaruh terhadap mutu yang dihasilkan.a. Bahan.

o Cat tembok berkualitas baik dan mudah dibersihkan.o Cat besi yang digunakan berkualitas baik.o Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng untuk cat tembok 25 liter, cat kayu 10 kg,

dimana tertera nama perusahaan pembuatnya, petunjuk pemakaian, formula, warna,nomor seri dan tanggal pembuatan.

o Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Direksi.o Plamuur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok digunakan merk yang sama dengan

merk cat yang dipilih.

Page 20: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

o Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik.o Warna-warna cat yang digunakan akan ditentukan oleh Direksi.o Cat untuk bagian luar digunakan cat yang tahan cuaca.

b. Cat tembok, atap & Plafon.o Bidang yang akan dicat tembok sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosok

memakai kain yang dibasahi dengan air. Setelah kering didempul pada tempat yangberlubang sehingga permukaannya rata dan licin.

o Selanjutnya diplamour secara merata dan di amplas/diambril, baru kemudian dicatpaling sedikit 2 (dua) kali dengan roller minimal 20 cm sampai baik atau dengan carayang telah ditentukan oleh pabrik dan tertera pada brosur pemakaian dari pabrikpenghasil cat.

o Pengecatan dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan pengecatan yang ratadan baik.

o Pengecatan dilakukan setelah pekerjan pemasangan lantai selesai secara keseluruhan.o Pengecatan tidak boleh berganti ganti kuas, agar tidak tercampur warna lain. Komponen-komponen bangunan yang dicat dengan cat air :

Bidang plesteran dinding tembok , kolom di bagian luar dan di dalam ruangan. plafond. Bahan cat air yang dipergunakan adalah sekualitas dengan keluaran pabrik Nippon

Paint / setara

c. Cat besio Semua pekerjaan yang telah dicat meni besi baru boleh dicat setelah terlebih dahulu

dibersihkan dari kotoran yang menempel.o Pengecatan minimum 2 (dua) kali.o Pengecatan di luar atau udara terbuka ketika cuaca mendung dan hujan tidak

diperkenankan.o Pengecatan dilakukan sedemikian rupa sehingga memberikan hasil yang baik. Pekerjaan Komponen-komponen bangunan yang dicat dengan cat minyak

Kusen pintu dan jendela Bahan cat minyak yang dipergunakan adalah sekualitas dengan keluaran pabrik

Nippon Paint / setara.

16. Pekerjaan Akhir Ruang lingkup Pekerjaan Akhir antara lain ;

a. Tunjuk Langitb. Pekerjaan Pasangan Penangkal Petir dan Asessorisnyac. Pekerjaan Pembersihan Akhir

Setelah pekerjaan semua selesai maka kontraktor wajib melakukan pembersihan lokasi darisisa-sisa kotoran yang ditimbulkan akibat pekerjaan ini.

Kontraktor diwajibkan membuat as built drawing pekerjaan dilapangan, laporan harian,mingguan, serta bulanan yang didalamnya berisikan persentase bobot pekerjaan, timeschedule, dan photo-photo hasil setiap item pekerjaan.

17. Pekerjaan Lain-Lain Gambar dan dokumen yang dibuat harus menjadi pedoman pelaksanaan dilapangan dan

harus menjadi pegangan bagi pelaksana dan seandainya ada kekeliruan agar dikonsultasikandengan pengawas. Dan gambar kerja harus selalu ada di lapangan.

Jika Pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan gambar dan persyaratan Teknis yangtelah ditentukan, maka kontraktor harus memperbaiki pekerjaan tersebut dan jika perlu adaperintah bongkar dari direksi dan pengawas, maka kontraktor harus melaksanakan .

Bahan-bahan yang tidak memenuhi standar harus segera disingkirkan dari lokasi pekerjaanselambat-lambatnya 24 jam dan segera menggantikannya dengan yang memenuhi standart.

Hal-hal yang timbul didalam pelaksanaan dan sekiranya memerlukan penyelesaiandilapangan akan dibicarakan bersama Konsultan Pengawas, Dinas terkait / Direksi danKontraktor, dan jika diperlukan akan dibicarakan bersama konsultan Perencana.

18. PenutupDemikian spesifikasi Teknis ini dibuat untuk menjadi pedoman di dalam pelaksanaan Pekerjaannanti-nya.

Page 21: SPESIFIKASI

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SPESIFIKASI TEKNIS TAHUN ANGGARAN 2014

Perubahan dan penambahan atas hal-hal lain yang belum tercakup dalam Spesifikasi Teknis iniakan dicantumkan dalam Berita Acara Aanwijzling yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Dokumen Lelang .