spek di. petir

Upload: djendral-kantjil

Post on 05-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    1/24

    Spesifikasi Teknis

    SPESIFIKASI TEKNIS

    A. SPESIFIKASI UMUMPasal 1

    LINGKUP PEKERJAAN

    1.1. DESKRIPSI KEGIATAN

    Daerah Irigasi Petir mendapat suplai air dari Bendung Petir yang terletak diDesa Kaliwungu Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus yang mengairi lahanseluas 34 ha. Kondisi saat ini rusak berat untuk bangunan bendung dan saluranirigasinya, selain itu saluran pasangan juga mengalami kerusakan danmengalami pendangkalan.

    Untuk itu diperlukan suatu rencana penanganan guna pelaksanaan fisikPekerjaan Peningkatan DI. Petir, Kegiatan Optimalisasi Fungsi Jaringan IrigasiYang Telah Dibangun (DAK).

    Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Bina Marga,Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral melaksanakan pekerjaankonstruksi untuk seluruh kegiatan adalah sbb. :

    - Mengangkut material sejauh 100 m

    - Kisdam pasir/tanah dibungkus karung plastik

    - Galian tanah biasa

    - Timbunan tanah

    - Pasangan batu dengan campuran 1:4

    - Beton lantai kerja

    - Beton K 225 (molen)

    - Pembesian dengan besi polos/ulir

    - Bekisting permukaan beton multiplek 9 mm

    - Pasangan pipa suling-suling

    1.2. KONDISI LOKASI PEKERJAAN

    Lokasi pekerjaan yang dilaksanakan adalah D.I. Petir.

    1.3. JALAN MASUK KE LOKASI

    Jalan masuk ke lokasi kegiatan dapat ditempuh melalui jaringan jalan yang ada.Penyedia harus mengusahakan sendiri mengenai keterangan secara terperinci

    mengenai jalan masuk ke tempat pekerjaan dengan perhatian khusus mengenai batas muatan jalan dan jembatan untuk pengangkutan terutama peralatandengan tonase yang cukup besar.

    1.4. IKLIM

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    2/24

    Spesifikasi Teknis

    Sesuai dengan topografinya, daerah kegiatan merupakan daratan rendah denganiklim tropis. Bulan kering (kemarau) terjadi pada bulan Juni s/d Oktober danmusim penghujan terjadi pada bulan Nopember s/d Mei.

    1.5. ALIRAN AIR DAN BANJIR

    Sungai-sungai di wilayah Kegiatan mempunyai aliran yang tidak tetap.Perhatian khusus agar diberikan, karena kemungkinan banjir dapat saja terjadimeskipun dalam musim kemarau. Kontraktor tidak berhak untuk menuntut

    pembayaran tambahan sebagai ganti rugi kerusakan yang terjadi akibatgenangan atas tanah yang disebabkan oleh angin ribut atau banjir dankerusakan oleh banjir akibat penundaan pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakanoleh pemborong lain.

    Pasal 2

    PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

    Peraturan yang digunakan Kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi ini, berlaku danmengikat ketentuan-ketentuan tersebut dibawah ini termasuk segala perubahan dantambahannya.

    2.1. Peraturan-peraturan umum mergenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia

    atau Algemene vour warden voor de uit voiring bij aanniming van opebarewerken (AV) 1941 dan Urxlang-undang Nomor 18 tahun 1999 tentang jasakontruksi.

    2.2. Peratuaran Beton Bertulang Indonesia ( PBI 1971 ) NI 2.2.3. Tata cara pengaduan dan pengecoran beton 5NI 03 -39762.4. Peraturan Muatan Indonesia NI 8 ( PMI 1984)2.5. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia ( PKKI ) NI 52.6. Mutu Kayu Bangunan SNI 03 -3527 – 19842.7. Peraturan Umum Keselamatan Kerja dad Departemen Tenaga Kerja2.8. Peraturan Semen Portland Indonesia NI. 8 Tahun 1972 ( SKSNI ).2.9. Pedoman Perencanaan Penanggulangan longsoran SNI 03 -1962-19902.10. Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah Daerah setempat yang

    bersangkutan dengan permasalahan bangunan.2.11. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) ukuran A1 untuk ditempel di Direksi

    Keet. Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkapsebagaimana ketentuan dan syarat dalam peraturan di atas, maka Kontraktorwajib mengikuti ketentuan peraturarrperaturan yang disebutkan di atas.

    Pasal 3

    STANDAR DAN SPESIFIKASI

    (1).Semua bahan/material dan peralatan yang akan dipergunakan, dalam pelaksanaanharus menurut standar dan spesifikasi yang telah ditentukan di Indonesia atausetaraf dengan standar dan spesifikasi prabikasi yang berlaku dan diterbitkan dan

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    3/24

    Spesifikasi Teknis

    disetujui di negara dimana peralatan tersebut dibuat. Material dan peralatantersebut harus merupakan produk mutakhir atau revisi-revisi dari standar danspesifikasi, termasuk perubahan dan atau tambahan.

    (2).Dalam hal terjadi ketidaksesuaian persyaratan antara spesifikasi yang tersedia,standar ataupun kodenya, dengan spesifikasi-spesifikasi ini maka spesifikasi-spesifikasi ini yang akan berlaku. Referensi atau standar dan spesifikasi atas

    bahan/material dan peralatan dari suatu pabrik tertentu harus diikuti dengan kata-kata “or equivalent (atau ekivalen)” , Penyedia boleh mengusulkan ekivalen daristandar, spesifikasi, material atau ekivalen yang harus menurut ketentuan yang

    berkaitan dengan yang dicantumkan secara terperinci.

    (3).Bila Penyedia mengusulkan ekivalen standar dan spesifikasi atas ekivalen bahan/material dan peralatan maka Penyedia harus mencatat perubahan standardan spesifikasi yang lengkap dan informasi serta data atas bahan/material dan

    peralatan untuk memperoleh persetujuan Direksi. Penyerahan tersebut harus tepat pada waktunya, kelalaian/kegagalan untuk melakukan hal tersebut atau pengaduan dari setiap ekivalen material dan peralatan yang diusulkan sebelummemperoleh persetujuan Direksi, akan merupakan risiko Penyedia.

    (4).Bilamana suatu referensi dibuat untuk standar atau spesifikasi untukmenyerahkan bahan/material atau peralatan, seperti the American Society forTesting and Materials , referensi tersebut harus disebutkan dengan singkatan daristandar atau spesifikasi yang disertai dengan surat tersendiri dan atau uraian,seperti ASTM : C76.

    Berikut ini merupakan sebuah daftar mengenai nama singkatan dankepanjangannya dari standar dan atau spesifikasi yang berkaitan denganDokumen-dokumen Kontrak dan termasuk singkatan dari standar dan spesifikasi

    beserta alamat-alamatnya dimana salinan- salinandari standar dan spesifikasitersebut dapat diperoleh.

    USFS United States federal Specifications from :

    Specification Sales (3 FRSBS) Building 197 Washington Navy Yard, GeneralServices Administration, Washington, D.C. 20407, U.S.A

    AISI American Iron and Steel Institute

    1000 - 16th Street NM Washington, D.C. U.S.A

    ANSI American National Standards Institute

    1430 Broadway New York, New York 10018, U.S.A

    ASTM American Society for Testing and Materials 19166 Race Street Philadelphia, Pensylvania 19103, U.S.A

    ASME American Society of Mechanical Engineers 345 East 47th Street New York, NewYork 10017, U.S.A

    AISC American Institute of Steel Construction, Inc. 1221 Avenue of the American New York, New York 10020, U.S.A

    (5).Biaya untuk penyerahan data dan informasi untuk memperoleh persetujuanekivalen Standar dan Spesifikasi atas ekivalen dari bahan/material dan peralatan,termasuk biaya atas sesuatu data tambahan, test/pengujian dan pengawasan yangdiminta oleh Direksi, harus termasuk dalam harga penawaran dalam daftarkuantitas yang digunakan dalam pekerjaan.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    4/24

    Spesifikasi Teknis

    Pasal 4

    GAMBAR – GAMBAR

    4.1. GAMBAR-GAMBAR YANG DISEDIAKAN OLEH DIREKSIGambar-gambar yang disediakan oleh Direksi hanyalah semata-mata untukmaksud penawaran. Setelah perjanjian Kontrak ditandatangani, berdasarkangambar tersebut, Penyedia dapat mempersiapkan dan membuat gambar-gambar

    pelaksanaan ( Construction Drawing ). Kontraktor harus bekerja berdasarkan pada gambar-gambar pelaksanaan.

    4.2. GAMBAR-GAMBAR YANG DIBUAT OLEH PENYEDIA

    4.1.1 UMUM

    Semua gambar yang dibuat oleh Penyedia, harus sesuai dengan ukuranyang ditetapkan oleh Direksi. Penyedia harus menyerahkan gambar-gambar tersebut kepada Direksi untuk dikoreksi dan disahkan sebelum

    pekerjaan yang dimaksud dimulai. Sebagai koreksi dari Direksi dapatmenghasilkan gambar-gambar yang sama atau berbeda sama sekalidengan Dokumen Lelang (tender). Tidak ada tambahan biaya khususuntuk maksud tersebut di atas.

    4.1.2 GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN ( CONSTRUCTION

    DRAWING )(1). Setelah penandatanganan Kontrak, Penyedia harus membuat

    gambar pelaksanaan berdasarkan gambar kontrak atau dengan perubahan-perubahan seperlunya sesuai dengan pelaksanaan dilapangan nantinya.

    (2). Penyedia harus mengerjakan pekerjaan di lapangansesuai/menurut gambar pelaksanaan yang telah disetujui olehDireksi. Semua gambar baik bentuk maupun ukurannya harusskalatis namun Penyedia tidak diperkenankan mengerjakan

    pekerjaan dengan mengukur skala pada gambar, tapi harusmenggunakan dimensi/angka yang tertera dalam gambar. Pada

    bagian-bagian tertentu untuk memperjelas dalam pelaksanaanharus dibuat gambar-gambar rinci (detail) dengan skala besar.Gambar-gambar tambahan bila dirasa perlu dapat dibuat olehPenyedia, guna memperjelas dalam pelaksanaan.

    (3). Semua biaya yang dikeluarkan untuk maksud tersebut di atasmenjadi tanggungan Penyedia.

    4.1.3 GAMBAR KERJAPenyedia dapat membuat gambar kerja berdasarkan gambar pelaksanaan.Gambar kerja dibuat untuk mengetahui rangkaian urutan kerja suatukegiatan, di dalam gambar kerja antara lain harus memperlihatkan

    bentuk bangunan yang akan dicor, penulangannya, bahan (material) yangdigunakan, letak bangunan, dimensi dan detail-detail lain yang

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    5/24

    Spesifikasi Teknis

    diperlukan. Semua gambar kerja harus disetujui oleh Direksi sebelumdigunakan.

    4.1.4 GAMBAR TATA LETAK BANGUNAN-BANGUNANSEMENTARA

    Setelah menjadi pemenang, Kontraktor harus mengajukan Gambar LayOut (tata letak) bangunan-bangunan pendukung kepada Direksi sebanyak3 (tiga) set untuk mendapat koreksi dan persetujuannya. Gambar tersebutharus mencantumkan, letak kantor Direksi, letak gedung, bangunan,

    penimbunan, bengkel dan fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan selamadalam pelaksanaan.

    4.1.5 GAMBAR PURNALAKSANA (AS BUILT DRAWING)

    (1). Selama dalam pelaksanaan/pekerjaan berjalan, Penyedia dapatmempersiapkan gambar purnalaksana (as built drawing) yangmencakup semua jenis pekerjaan yang dikerjakan. Format gambar

    purnalaksana harus disetujui oleh Direksi. Gambar purnalaksanadapat digunakan oleh Direksi sebagai alat untuk memeriksa

    pekerjaan yang dilaksanakan di lapangan.

    (2). Bila untuk semua jenis pekerjaan telah dilaksanakan olehKontraktor sesuai dengan gambar pelaksanaan serta sudah dapatditerima oleh Direksi, maka Kontraktor dapat menggambar hasil

    pelaksanan tersebut menjadi gambar purnalaksana. Setelahdisetujui oleh Direksi, gambar (purnalaksana) ini secara bersama-sama ditandatangani oleh Peyedia dan Direksi.

    (3). Sesudah penyerahan pekerjaan (Penyerahan-I), Penyedia harusmenyerahkan gambar purnalaksana yang telah ditandatangani olehDireksi beserta salinannya (copy) kepada Direksi.

    4.1.6 PENANDATANGANAN DAN PERSETUJUAN GAMBAR

    (1). Sebagaimana disebutkan dalam Kontrak, Penyedia harusmenyerahkan gambar-gambar untuk disahkan sebelum dimulai

    pekerjaan yang dimaksud kepada Direksi.

    (2). Setelah penerimaan salinan dari Penyedia, 1 (satu) salinandikembalikan kepada Penyedia dengan diberi suatu keterangansebagai berikut:

    a) Disetujui

    b) Disetujui dengan catatan

    c) Dapat disetujui setelah diperbaiki (direvisi)

    d) Ditolak

    (3). Bila gambar dicap dengan tanda a) atau b) sebagaimana tersebut diatas, Penyedia sudah dapat memesan atau memulai pekerjaansesuai dengan gambar, 1 (satu) set salinan gambar yang telahdisetujui oleh Direksi dapat diletakkan pada Direksi Keet Penyedia.

    (4). Bila gambar dicap dengan tanda c), Penyedia harus mengadakan perbaikan- perbaikan/revisi dan kemudian menyerahkan hasil revisi

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    6/24

    Spesifikasi Teknis

    tersebut sebanyak 3 (tiga) copy kepada Direksi, guna mendapat persetujuannya. Waktu yang diberikan kepada Penyedia untukmengadakan revisi maximum 5 (lima) hari setelah gambardikembalikan dari Direksi, begitu seterusnya sampai gambardinyatakan diterima dicap a) atau b).

    (5). Penyedia tidak diperbolehkan memulai pekerjaan, sebelum gambartersebut disetujui oleh Direksi. Direksi dapat meminta kepadaPenyedia untuk menambah detil-detil gambar yang dirasa perlu,tanpa tambahan biaya.

    Pasal 5

    LAPORAN DAN JADWAL PELAKSANAAN

    5.1. RENCANA KERJA

    (1). Penyedia harus menyerahkan rencana kerja secara rinci sesuai dengan apayang telah tercantum dalam Kontrak dan Gambar kepada Direksi, untukdikoreksi dan disahkan sebagai pedoman pelaksanaan. Penyerahan rencanakerja harus dilakukan oleh Penyedia setelah Surat Perintah Kerja turun.

    (2). Rencana kerja harus dengan Critical Path Methode (CPM) dan Bar ChartSchedule untuk setiap kegiatan. Kegiatan yang terlihat dalam CPM (alurlintas kritis) dan diagram garis (bar chart) harus sudah diperhitungkanwaktu untuk penyiapan gambar, proses asistensi gambar, pengadaanmaterial, waktu kosong akibat banjir, hari libur nasional dan sebagainya.

    (3). Sewaktu-waktu Penyedia dapat mengusulkan perubahan program kerjayang telah dibuat secara tertulis kepada Direksi untuk mendapat

    persetujuannya. Perubahan program kerja yang mengakibatkanketerlambatan dalam pelaksanaan pekerjaan, menjadi tanggung jawabPenyedia. Bilamana diperlukan oleh Direksi, Penyedia harus menguraikansecara detail/rinci dan teliti untuk setiap jenis pekerjaan pokok.

    5.2. PROGRES PEKERJAAN DAN STATISTIK LAPORAN

    (1). Penyedia harus menyerahkan kepada Direksi yang dituangkan dalamsebuah formulir yang ditentukan oleh Direksi, laporan-laporan kemajuan

    pekerjaan (progress) dan statistik pekerjaan sebagai berikut :

    a. Laporan progres fisik tiap bulan dan perkiraan (kemajuan) untuk bulan berikutnya, termasuk tahap pekerjaan yang nyata dari semua

    enis selama saat pembuatan ( manufacture ) dan pekerjaan dilapangan.

    b. Jadwal penyelesaian (target dan aktual) berdasarkan persetujuan dariProgram Pelaksanaan/CPM.

    c. Perkiraan pengeluaran bulan berikutnya.

    d. Inventarisasi Perencanaan konstruksi ( construction plant ), peralatandan bahan (material) yang pembiayaannya dilakukan Proyek.

    e. Laporan harian Periodik pada tiap bagian pekerjaan seperti dimintaoleh Direksi yang berisi tidak terbatas pada hal berikut, kondisi cuaca,

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    7/24

    Spesifikasi Teknis

    staf supervisi dan jumlah pekerja yang dipakai, material di lapangandan yang dalam pemesanan, peralatan yang dipesan, kemajuan

    pekerjaan dan persiapan pekerjaan, kecelakaan dan informasi lainyang berkaitan dengan kemajuan pekerjaan.

    f. Daftar kemajuan yang menunjukkan Staf Supervisi, dan jumlah dari beberapa tingkatan pekerja yang dipakai oleh Penyedia dalam (1) satu bulan.

    g. Daftar peralatan dan jenis alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan dan Kontrak selama (1) satu bulan.

    h. Data berikut, kondisi cuaca, material di lapangan, material yangdipesan, pekerjaan- pekerjaan,kecelakaan dan semua informasilainnya yang diminta oleh Direksi.

    i. Daftar atau catatan prestasi mengenai jumlah yang telah dibayar, yang belum dibayar dan yang masih ditangguhkan.

    j. Daftar atau catatan klaim yang telah disetujui oleh Direksi.

    k. Foto-foto pelaksanaan fisik sampai dengan periode laporan ditulis.

    (2). Laporan harus ditandatangani oleh Penyedia atau perwakilannya dan 6(enam) salinan harus dibuat untuk Direksi yang setelah ada persetujuanatas laporan tersebut akan menandatangani dan mengembalikan satusalinan kepada Penyedia.

    (3). Laporan Bulanan diberikan kepada Direksi, masing-masing sebelumtanggal 10 (sepuluh) dalam bulan bersangkutan dari waktu ke waktuselama pelaksanaan Kontrak. Kontraktor harus menyerahkan sebanyak 10(sepuluh) copy laporan akhir sesudah penyerahan pertama atau selamamasa pemeliharaan belum habis. Laporan akhir harus mencakup secarakeseluruhan apa yang tercantum dalam kontrak a.l. : cara pelaksanaan,kemajuan progres fisik nyata, bahan-bahan, alat, staff dan tenaga yangdigunakan, catatan tentang permasalahan yang timbul dan pemecahannya,gambar-gambar, foto-foto dll. sesuai petunjuk Direksi. Biaya untuklaporan ini harus sudah diperhitungkan/masuk dalam overhead Penyedia.

    5.3. RENCANA KERJA HARIAN DAN MINGGUAN

    (1). Penyedia harus menyerahkan rencana kerja harian kepada Direksisebanyak 2 (dua) copy setiap hari sebelum mulai kerja. Rencana kerjaharian harus menyebutkan uraian kegiatan secara rinci yang akandikerjakan dalam hari itu.

    (2). Penyedia harus menyerahkan rencana kerja mingguan kepada Direksisebanyak 2 (dua) copy pada setiap awal minggu. Rencana kerja (schedule) mingguan harus menyebutkan rencana kerja yang akan dilakukan olehPenyedia dalam minggu ini dengan menyebutkan uraian kegiatan secara

    rinci, sesuai petunjuk Direksi.(3). Rencana kerja harus ditulis dalam format yang telah ditentukan oleh

    Direksi.

    5.4. RAPAT KEMAJUAN PEKERJAAN

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    8/24

    Spesifikasi Teknis

    (1). Rapat rutin antara Penyedia dan Direksi dapat dilakukan sekali setiapminggu atau bila perlu 3 (tiga) hari sekali (sesuai keperluan). Rapatmingguan membahas tentang kemajuan pekerjaan (progress) yang telahdicapai, pemecahan keterlambatan progress , masalah yang timbul, rencanakerja pada periode yang akan datang. Direksi dapat menerima/menolaksegala macam usulan yang disampaikan oleh Penyedia, tergantung darienis usulannya. Notulen rapat harus dibuat oleh Penyedia dan diserahkan

    kepada Direksi paling lambat 3 (tiga) hari setelah rapat.

    (2). Direksi berhak mengadakan rapat-rapat lain baik di kantor lnduk (pusat)atau di lapangan, bila dianggap perlu untuk tujuan pengawasan atasKontrak. Bila diminta Direksi, perwakilan Penyedia yang bertanggungawab harus mengunjungi rapat demikian.

    5.5. FOTO-FOTO KEMAJUAN PEKERJAAN

    (1). Kontraktor harus menyerahkan foto-foto berwarna dengan ukuran postcard (9 cm x 12 cm) kepada Direksi untuk setiap kemajuan pekerjaan fisikdi lapangan mulai dari kegiatan 0%, 50% sampai 100%.

    (2). Pengambilan gambar/foto dapat dilakukan pada awal, selama dalam danakhir pelaksanaan setiap jenis kegiatan dari titik pengambilan yang sama.Foto ini harus ditempelkan pada laporan bulanan dan tiga bulanan yangdiserahkan kepada Direksi.

    (3). Pada akhir pelaksanaan Penyedia harus menyerahkan 2 (dua) cetakan foto berwarna disusun album beserta file/soft copy -nya.

    Pasal 6

    BAHAN DAN PERALATAN YANG DISEDIAKAN OLEH PENYEDIA

    6.1. UMUM

    (1). Penyedia harus menyediakan semua bahan/material dan peralatan yangdiperlukan dalam pekerjaan, kecuali dinyatakan lain dalam dokumen

    kontrak.(2). Bahan/material tersebut harus dalam keadaan baru dan berkualitas baik

    harus memenuhi semua terlebih dahulu. Semua pemuatan, pengangkutandari tempat asal ke lapangan, pembongkaran muatan di lapangan dan

    pemasangan semua material dan peralatan sepenuhnya menjadi tanggungawab Penyedia.

    (3). Dalam hal terjadi kemerosotan nilai atas bahan/material dan peralatan bagi proyek, dan berkurangnya harga bagi Penyedia atas material dan peralatanyang ditentukan, maka harus dilaksanakan penyesuaian menurut ketentuan

    Direksi. Penyesuaian tersebut harus dibuat oleh Direksi pada saat suatu bahan/material dan peralatan yang memadai disetujui oleh Direksi dan halitu akan diatasi dengan didasari pada kemajuan pembayaran 2 (dua)

    bulanan kepada Penyedia.

    (4). Sebelum penyerahan pekerjaan yang terakhir (penyerahan kedua),Penyedia harus menyerahkan kepada pemimpin kegiatan, semua

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    9/24

    Spesifikasi Teknis

    kebutuhan akan suku cadang atau alat-alat khusus, lainnya yang termasukdalam semua bahan/material dan peralatan yang harus disediakan olehPenyedia, sesuai dengan Kontrak yang telah disepakati.

    6.2. PERSETUJUAN

    Sebelum melaksanakan pembelian atau pembuatan suatu produk, Penyediaharus memberikan keterangan yang diperlukan, untuk memperoleh persetujuandari Direksi bagi semua bahan/material dan peralatan tersebut di atas yangdiusulkan oleh Penyedia untuk diserahkan. Pemberitahuan tersebut harus tepatwaktunya dan kegagalan untuk melakukan hal tersebut ataupun pembeliansuatu bahan/material atau peralatan sebelum memperoleh persetujuan,akibatnya akan ditanggung sendiri oleh Penyedia. Bilamana gambar-gambaryang akan diserahkan oleh Penyedia sesuai dengan informasi yang diberikanoleh Penyedia, maka Penyedia harus menyerahkan informasi tersebut untukmemperoleh persetujuan sebelum Penyedia meminta penyerahan gambar-gambar tersebut kepada Pemerintah. Informasi di atas harus terdiri atas :gambar-gambar, spesifikasi, petunjuk penggunaan dan pemeliharaan dankatalog bergambar.

    6.3. INSPEKSI/PEMERIKSAAN

    Semua bahan/material dan peralatan harus dapat diperiksa oleh Direksi. Direksidiperbolehkan memeriksa bahan/material dan peralatan selama pembuatannyadan sebelum dilakukan persiapan untuk pengirimannya, memeriksa

    pengepakannya pada waktu siap untuk dikirim dan menyaksikan uji/ test yangdilakukan.

    Pemeriksaan dimungkinkan pada satu atau tempat-tempat berikut ini :

    1. Tempat barang tersebut diproduksi atau dibuat

    2. Tempat pemberangkatan untuk pengiriman, atau

    3. Di lapangan seperti ditentukan Direksi

    Untuk memperoleh waktu yang cukup untuk pemeriksaan, Kontraktor harusmemberikan salinan Surat Pesanan sebanyak 3 (tiga) buah, termasuk gambar-gambar atau keterangan lain yang benar, mengenai bahan/material dan

    peralatan dimana pemeriksaan akan dilakukan sebagaimana diminta olehDireksi, atau harus memberikan keterangan- keteranganlain pada pelaksanaan

    pesanan pengadaan tersebut atau dipesan secara lisan atau dengan surat. Biaya pemeriksaan merupakan beban Penyedia dan harus dimasukkan dalam harga penawaran untuk item-item yang dapat dipakai dalam Rencana Anggaran Biaya(RAB). Pemeriksaan bahan/material dan peralatan atau mengabaikan

    pemeriksaan tersebut tidak membebaskan Penyedia dari tanggung jawab untukmemberikan bahan/material dan peralatan yang memenuhi semua persyaratan

    yang tersebut di dalam Kontrak.

    Pasal 7

    PEKERJAAN SURVEY DAN PENGUKURAN

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    10/24

    Spesifikasi Teknis

    7.1. UMUM

    Pekerjaan ini dibagi 3 (tiga) tahap:

    1. Tahap sebelum pelaksanaan dimulai2. Tahap selama pelaksanaan berjalan

    3. Tahap sesudah pelaksanaan selesai dan akan diserahkan untuk pertama kalidan kedua kalinya

    7.2. TITIK TETAP (BENCH MARK)

    1. Untuk memulai pekerjaan, direksi akan menetapkan titik tetap/BM (Benchark) seperti yang ditunjukkan pada gambar.

    2. Setiap titik tetap BM yang rusak diakibatkan oleh Penyedia akan digantiyang baru dan diukur kembali oleh proyek dengan biaya menjadi beban

    penyedia.

    3. Bila di lokasi pekerjaan belum ada titik tetap BM, maka penyedia harusmembuat sebanyak 2 (dua) buah, yang lokasinya akan ditetapkan, dengankonstruksi standar titik tetap BM .

    7.3. PEKERJAAN PENGUKURAN

    1. Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Penyedia harus menyerahkan

    kepada Pemimpin Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan metode dan peralatan yang akan digunakan untuk pengukuran situasi dan detail dariletak tampang melintang.

    2. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan pengawas pengukuran. Hasil pengukuran harus disetujui oleh Asisten Pengukuran danPerencanaan.

    3. Patok-patok dan hurufnya harus dicat dengan warna sesuai denganketentuan Pemimpin Kegiatan dan petunjuk Direksi.

    4. Patok-patok harus dibuat dari kayu kelas-2 dengan ukuran diameter 10 cm,

    dipancang ke dalam tanah 60 cm, di atas tanah 40 cm, kecuali patok poligon dan waterpass diameter 6 cm, dipancang 50 cm, di atas tanah 25cm.

    5. Patok as.

    (a) Untuk pekerjaan tanggul, Penyedia harus memasang patok-patok assepanjang tanggul dengan jarak 50 m.

    (b) Ukuran dari patok-patok as paling kecil harus : diameter 6 cm, panjang 75 cm dan dipancangkan ke dalam tanah 60 cm. Patok-patokdicat dan setiap patok diberi kode nomor.

    6. Patok petunjuk.

    (a) Harus dibuat patok petunjuk dari kayu kelas 2, yang diikatkan berdasarkan patok as tanggul.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    11/24

    Spesifikasi Teknis

    (b) Patok petunjuk untuk tanggul ditempatkan tegak lurus dengan astanggul dengan jarak maksimum 5 m dari kaki luar tanggul rencana.

    (c) Ukuran dari patok-patok petunjuk ini paling kecil harus diameter 10

    cm, panjang 100 cm, dan dipancangkan ke dalam tanah 60 cm, dicat biru dan harus diberi keterangan-keterangan dengan warna putihsebagai berikut:

    (i) Nomor patok

    (ii) Elevasi dari puncak patok

    (iii) Jarak dari as rencana

    (iv) Elevasi dari pekerjaan rencana

    (d) Patok-patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan tidak akan dipindahkan atau ditimbun.

    (e) Profil-profil melintang tanggul rencana harus dibuat tiap 50 meter.Profil -profil harus dibuat dari bambu utuh lurus dan dengan diameter

    paling kecil 40 mm dan sambungan-sambungan dikuatkan dengan paku atau tali.

    7. Untuk pekerjaan bangunan, Penyedia harus melakukan setting out denganmenempatkan patok-patok bantu pada setiap sudut dan bouwplank /papan

    pembantu pada bagian-bagian yang membutuhkan.

    8. Penyedia harus menyediakan peralatan ukur dengan perlengkapannya, juru-uru ukur dan pekerja-pekerja yang diperlukan.

    9. Apabila Penyedia tidak dapat menyediakan semua atau sebagian sepertitercantum dalam butir 10, Direksi dapat menunjuk pihak ketiga dan seluruh

    biaya untuk itu menjadi beban Penyedia.

    10. Semua patok-patok pengukuran termasuk titik tetap/BM (Bench Mark) yang terdapat pada daerah/lokasi pekerjaan harus tetap dipelihara dandijaga dengan baik sampai pekerjaan tersebut diterima oleh pihak PenggunaJasa untuk kedua kalinya.

    11. Penyedia harus melakukan pengukuran terakhir apabila pekerjaan yangdilaksanakannya telah selesai 100%.

    12. Hasil pengukuran akhir ini digambarkan pada lembar gambar pelaksanaan(CID) yang merupakan gambar purnalaksana (as built drawing) dandiserahkan pada waktu penyerahan pekerjaan untuk ke dua kalinya.

    Pasal 8

    KEAMANAN DAN KESEHATAN

    9.1. UMUM

    Selama dalam pelaksanaan Penyedia harus selalu memperhatikan hal-hal antaralain mengenai sanitasi dan fasilitasnya, penerangan, bahan bakar, sarana olahraga, alat pemadam kebakaran, ketenangan dll. Untuk itu Penyedia harusmembagi-bagi tugas dengan membentuk struktur organisasi, sehingga dapatdengan mudah mengontrolnya.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    12/24

    Spesifikasi Teknis

    9.2. TINDAKAN PENCEGAHAN UNTUK KESELAMATAN DANKEAMANAN

    Penyedia harus mengadakan tindakan pencegahan atas risiko kecelakaan dan

    keselamatan pekerja selama dalam pelaksanaan dengan melengkapi sepatulapangan, topi, sabuk pengaman atau sejenisnya. Pada tempat-tempat yangdiperlukan Penyedia, harus memasang penerangan, tanda dan penjaga atau alat

    pengamanan lainnya. Penyedia harus mentaati peraturan tentang keselamatankerja yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Penyedia dapat mengadakan

    pertemuan berkala antara kepala bagian keamanan dengan Direksi gunameningkatkan keamanan. Penyedia harus melaporkan kepada Direksi selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian kecelakaan kerja.

    Penyedia harus selalu menyediakan alat pemadam kebakaran yang selalu siap pakai di tempat lokasi pekerjaan atau ditempat-tempat yang ditunjukkanDireksi. Penyedia juga harus bertanggung jawab atas keselamatan dankeamanan tenaga kerja dari sub Penyedia. Penyedia harus menyediakanfasilitas PPPK untuk tenaga kerjanya yang selalu siap pakai setiap saat.

    9.3. KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LAPANGAN

    Penyedia harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan di lapangansebagaimana yang disyaratkan oleh Direksi. Tebangan pohon dan hasil

    pembersihan harus dibuang di luar lokasi atau ditimbun pada tempat yangditunjukkan Direksi.

    9.4. PENYIMPANAN BAHAN BAKAR

    Penyedia harus merencanakan tempat penyimpanan bahan bakar pada tempatyang aman dari jangkauan api dan mudah untuk mengadakan bongkar muatatau penanganannya. Penyedia harus mengurus ijin kepada pemerintah untukmenyimpan bahan bakar di tempat/lokasi pekerjaan, biaya yang dikeluarkanoleh Penyedia dalam mendapatkan ijin menjadi tanggungannya sendiri.

    9.5. PEMADAM KEBAKARAN

    Penyedia harus menyediakan fasilitas pemadam kebakaran sesuai dengan yangdisyaratkan dalam peraturan pemerintah atau petunjuk Direksi. Tidakdiperkenankan membakar hasil pembersihan dan hasil tebangan pohon padasaat musim kemarau tanpa seijin Direksi. Penyedia harus memadamkan semuaapi atau bara api yang ada di lokasi atau sekitarnya, kecuali bila api itumerupakan sumber api alam.

    9.6. KETENANGAN

    Penyedia harus menjaga kerja yang kondusif baik antar staf, tenaga kerja ataudengan tetangga/masyarakat sekitar. Penyedia harus selalu merawat jalanumum yang berada pada lokasi pekerjaan dan selalu dipakai untuk lalu lintasmasyarakat, selama dalam pelaksanaan.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    13/24

    Spesifikasi Teknis

    Pasal 9

    PEKERJAAN LAIN-LAIN

    10.1. PAPAN NAMA KEGIATANa. Penyedia wajib membuat 1 (satu) buah papan nama kegiatan, yang

    ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu menurut petunjuk Direksi setelahterbitnya SPPBJ.

    b. Ukuran papan 100 x 150 cm.

    1. Tiang penyangga terdiri dari 2 (dua) batang, sedang sebuah penyokongyang berukuran 5 x 7 cm dibuat dari bahan Kayu Kruing atau sejenisyang diserut halus.

    2. Pemasangan papan sedemikian rupa sehingga tepi bawah papan terletak

    setinggi 150 cm dari tanah, bawah tiang penyangga dan penyokongditanam dalam lobang-lobang yang kemudian di cor dengan betontumbuk campuran 1:3:5 sedalam 40 cm di dalam tanah dan 10 cm diatas tanah.

    3. Tulisan-tulisan yang akan dimuat, dari atas ke bawah adalah sebagai berikut :

    a. Pemerintah Kabupaten Kudus

    b. Dinas Bina Marga, Pengairan, Energi dan Sumber Daya Mineral

    c. Kegiatan Rehabilitasi / Pemeliharaan Pintu Air

    d. Judul pekerjaan dan lingkup pekerjaan

    e. Tanggal-tanggal permulaan dan akhir pekerjaan

    f. Besarnya nilai kontrak

    g. Nama Konsultan

    h. Nama Pemborong

    4. Penyedia wajib memelihara dan merawat papan nama dan menjaganyaagar tetap dalam keadaan baik sampai dengan penyerahan pekerjaanyang terakhir kalinya kepada Direksi.

    10.2. PEMBERSIHAN DAN PENYEMPURNAAN

    1. Setelah pekerjaan pokok diselesaikan dan Berita Acara PenyelesaianPekerjaan telah dibuat, Penyedia harus membongkar semua pekerjaan-

    pekerjaan sementara dan mengembalikan seperti keadaan semula, termasukalan-jalan masuk.

    2. Semua kantor, bangunan-bangunan, tempat tinggal, gudang, bangsal harusdibongkar dan dipindahkan dari lapangan kerja sesuai dengan petunjukDireksi.

    3. Tempat pekerjaan harus dibersihkan, rumput dan tanaman-tanaman lainharus dipotong atau dikepras dan permukaan-permukaan tanah yang tidakrata harus diratakan, termasuk daerah pengambilan bahan tanggul.

    4. Biaya untuk pembersihan dan penyempurnaan harus sudah termasuk dalamkontrak.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    14/24

    Spesifikasi Teknis

    B. SPESIFIKASI TEKNIS

    PEKERJAAN TANAH

    1. PEKERJAAN GALIAN TANAH

    1.1 Lingkup Pekerjaan

    1. Pekerjaan galian saluran meliputi galian pada alur dan tebing saluran,seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Direksi.

    2. Semua pekerjaan galian harus dikerjakan menurut profil-profil dan ukuran-ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau perintah Direksi.

    3. Pekerjaan-pekejaan galian lain yang diselenggarakan di galian terbukayang dikerjakan atas kehendak Kontraktor harus dijaga agar dalam batas-

    batas yang disetujui oleh Direksi, atas biaya Kontraktor. Galian-galianyang demikian bisa dimanfaatkan untuk urug kembali, atas biayaKontraktor.

    1.2 Penggalian

    1. Semua galian dilaksanakan tanpa alat sesuai dengan kontrak dan dengan

    detail seperti yang dikehendaki untuk pekerjaan galian.2. Tidak diperbolehkan ada bahan galian yang terlewati sampai di atas garis

    rencana, sesuai gambar.

    3. Uraian-uraian ini harus termasuk lokasi serta persiapan-persiapan daridaerah pembuangan, angkutan material galian, tanggul-tanggul penahanlumpur serta perlengkapan untuk keselamatan kerja. Sewa tanah dantanaman untuk daerah buangan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    4. Kontraktor harus merancang dan memikul seluruh pembiayaan untukmendapatkan air bagi penggalian itu.

    5. Kontraktor dianggap sudah cukup mengetahui tentang sifat bahan yangakan digali oleh penyelidikannya sendiri.

    6. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan Direksi menghendaki adanya penggalian tambahan pada lokasi antara profil, maka harus dilaksanakandengan biaya ditanggung Kontraktor.

    7. Hitungan volume pekerjaan terhadap galian alur saluran dilakukan olehDireksi atau wakilnya, setelah adanya permintaan tertulis dan pada lokasisampai batas maksimum sesuai dengan jarak antara profil yang ada, darihasil galian yang terakhir.

    1.3 Pembuangan Bahan Galian

    1. Bahan-bahan yang tidak baik untuk konstruksi atau kelebihan dari yangdiperlukan harus ditempatkan di tempat yang telah direncanakan untuk

    bahan-bahan tersebut atau disetujui oleh Pemimpin Kegiatan

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    15/24

    Spesifikasi Teknis

    2. Setelah pekerjaan buangan selesai, permukaan daerah itu harus diratakandan diatur baik/rapi, sehingga kelihatan seragam setelah pelaksanaan

    2. PEKERJAAN URUGAN2.1. Lingkup Pekerjaan

    1. Urugan Menggunakan tanah yang ada

    2. Urugan menggunakan tanah pasir sesuai dengan gambar rencana.

    3. Urugan harus dilakukan sesuai gambar rencana atau menurut petunjukDireksi.

    4. Sebelum digunakan bahan urugan harus mendapat persetujuan Direksi danharus tidak mengandung humus atau bahan-bahan organik.

    5. Urugan harus dipadatkan dengan kepadatan sesuai petunjuk Direksi.

    2.2. Urugan

    1. a. Bahan menggunakan tanah hasil galian dan tanah padas.

    b. Bahan-bahan yang akan dipadatkan harus dihamparkan lapis demi lapiskira -kirahorizontal dan pada ketebalan tertentu hingga dapat memenuhitingkat kepadatan yang ditentukan.

    c. Maksimum ketebalan lapisan

    d. adalah 25 cm sebelum dipadatkan.

    e. Cara-cara pemadatan yang dilakukan harus menghasilkan tingkatkepadatan, kekedapan dan kestabilan yang terbaik.

    2. Sebelum pemadatan kadar air bahan harus disesuaikan yaitu dengan cara pembasahan atau pengeringan sesuai yang disyaratkan.

    2.3. Pemadatan

    1. Urugan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui direksi hinggamencapai standar 95% SP.

    2. Urugan kedap air harus dipadatkan sampai benar-benar rapat air.

    3. Pemadatan urugan didekat bangunan-bangunan, alat-alat pemadatnya harusmendapat persetujuan dahulu dari Direksi. Kontraktor harus bertanggungawab atas kerusakan-kerusakan bangunan yang terjadi akibat kelalaiannya

    dalam melaksanakan pekerjaan pemadatan urugan.

    PEKERJAAN BETON

    1. BEGISTING/ACUAN

    1. Acuan/concrete form harus sesuai dengan berbagai bentuk, bidang-bidang, batas- batasdan ukuran dari hasil beton yang diinginkan sebagaimana tertera pada gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi.

    2. Begisting untuk pondasi dan kolom sebagaimana tertera pada gambar rencanaatau sesuai petunjuk Direksi.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    16/24

    Spesifikasi Teknis

    3. Cetakan dapat dibuat dari logam, kayu lapis (plywood) , papan kayu yangdipasrah halus atau lainnya sesuai petunjuk Direksi.

    4. Cetakan harus kuat dan kokoh untuk menyangga beban beton dan penggetaran

    secara mekanis selama pengecoran.5. Sebelum dituangi beton, cetakan harus dilapisi dengan vaselin atau minyak agar

    beton tidak lengket dengan cetakan.

    6. Cetakan beton boleh dibongkar/dibuka bila beton sudah cukup keras dengantidak merusak betonnya atau sesuai petunjuk Direksi.

    2. BESI TULANGAN

    2.1 Bahan (Material) Dan Ukuran Baja

    a. Semua baja tulangan beton harus baru serta dari mutu dan ukuran yangsesuai dengan standard Indonesia untuk beton NI-2. PBI-1971 dan harusdisetujui oleh Direksi.

    b. Kontraktor dapat menunjukkan surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disetujui oleh Direksi.

    c. Tulangan yang digunakan adalah U-24 polos.

    2.2 Pembengkokan/Pembentukan Dan Pembersihan

    a. Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat,

    minyak dan pelapisan yang dapat merusak daya lekat beton. Keadaan bersihharus selalu dijaga sampai saat pengecoran.

    b. Baja tulangan harus dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentukdan ukuran pada gambar rencana. Kontraktor harus membuat daftar tulangan(bar bending) yang disetujui oleh Direksi.

    c. Semua baja tulangan baik pada ujung maupun sambungan harus dikaitkan pada sebuah pasak dengan diameter tidak kurang dari 2 kali penampangnominal baja tulangan.

    d. Sambungan batang-batang baja tulangan dapat dilakukan hanya bila

    ditunjukkan dalam gambar. Panjang sambungan harus 48 kali diameter batang kecuali ditentukan lain oleh gambar.

    e. Ujung kait dengan bengkok 180 derajat harus ditambah dengan bagian lurusyang mempunyai panjang tidak kurang dari 65 mm.

    f. Penulangan harus dikerjakan seteliti mungkin pada kedudukan terkuncisedemikian sehingga pada waktu pengecoran, kedudukan-kedudukantersebut tidak berubah. Kursi-kursi, penggantung-penggantung atau pengaturarak dapat digunakan untuk maksud ini. Pada tiap persilangan antara baja-

    baja tulangan harus diikat dengan kawat ikat yang berdiameter tak kurang

    dari 1,25 mm. Ujung ujungdari kawat pengikat ini harus di bengkok ke arahdalam menjauhi permukaan beton.

    g. Pengelasan tulangan tak diizinkan kecuali atas persetujuan Direksi untukkeperluan tersendiri, secara tertulis.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    17/24

    Spesifikasi Teknis

    2.3 Pemasangan

    a. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar, dandipastikan tidak terjadi pergeseran dengan mengikat dengan kawat.

    b. Rangka tulangan plat harus diganjal dengan blok beton atau lainnya sesuaidengan gambar.

    c. Dalam segala hal untuk besi beton horisontal harus digunakan penunjangyang tepat, sehingga tidak akan terjadi penurunan batang. Kontraktor harusmembuat ganjalan balok beton sesuai dengan petunjuk Direksi.

    d. Baja tulangan beton untuk plat (slab) langsung di atas tanah harus didukungdengan balok beton yang dicetak lebih dulu. Permukaan dari balok betonharus horisontal berukuran kurang lebih 7,25 cm x 10 cm.

    e. Jarak terkecil antara batang paralel harus satu diameter-batang tetapi jarakterbuka tidak boleh kurang dari 1;2 kali ukuran terbesar agregat.

    3. PEKERJAAN BETON

    3.1. Lingkup Pekerjaan

    1. Semua pekerjaan konstruksi beton harus dibuat menurut gambar rencanaatau sesuai petunjuk Direksi.

    2. Beton yang digunakan adalah beton tumbuk dengan mutu seperti yangdisyaratkan dalam spesifikasi teknik dan gambar.

    3. Mutu beton yang disyaratkan yaitu K-100 untuk lantai kerja dan K-225untuk struktur yang terdapat pada gambar rencana.

    4. Pembuatan campuran beton ini tanpa menggunakan alat.

    3.2. Semen Dan Bahan Tambahan

    1. Semen

    a. Semen yang digunaan dalam pekerjaan beton harus semen buatandalam negeri dengan kualitas sama dengan Portland Cement (PC) atausesuai dengan Standard Indonesia NI-dan atau SII 0013.

    b. Semen harus disimpan dalam ruangan yang bebas dari gangguancuaca/hujan dengan menyusun setinggi minimum 30 cm di atas tanahdengan maximum tumpukan/susunan 10 zak.

    c. Setelah lebih dari 90 hari sejak tanggal pengiriman ke lapangan, semenharus dibuang/tidak boleh digunakan.

    2. Bahan Tambahan (Admixture)

    a. Bila akan menggunakan bahan tambahan, Kontraktor harusmengajukan surat ijin tertulis kepada Direksi.

    b. Bahan tambahan yang digunakan untuk beton harus sesuai denganstandard ASTM C.260 atau yang setara sesuai dengan petunjukDireksi. Kontraktor harus mengadakan test terhadap bahan tambahanatas permintaan Direksi dengan biaya sendiri.

    c. Semua biaya yang diperlukan untuk bahan tambahan harus sudahmenjadi satu kesatuan dengan harga beton.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    18/24

    Spesifikasi Teknis

    3. Agregat

    a. Pasir

    1) Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari gumpalan tanah liat,

    karang, bahan organik dan alkali dan bahan-bahan lain yang dapatmerusak mutu beton. Jumlah prosentase segala macam bahan yangdapat merusak tidak boleh lebih dari 2%.

    2) Semua pasir yang dipakai adalah pasir dengan ukuran butirmaksimum 5 mm dan modulus kehalusan antara 2,3 -2,8 jikadiselidiki dengan saringan standard untuk beton (sesuai PBI -1971) atau dengan ketentuan sebagai berikut :

    No Saringan (U.S. Standart) Prosentase Tertinggal Saringan

    48

    16

    30

    50

    100

    Pan

    0 - 156 - 15

    10 - 25

    10 - 30

    15 - 35

    12 - 20

    3 - 7

    b. Agregat Kasar 1) Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang

    halus seperti lumpur, debu dan partikel lain yang lembut, alkali dan bahan organik atau dari substansi yang dapat merusak mutu betondalam jumlah yang banyak.

    2) Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butiran antara 5- 40 mm atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Agregat kasarmempunyai modulus kehalusan butir antara 6 - 7,5 mm, atau biladiselidiki dengan saringan standar harus sesuai dengan standar

    Indonesia untuk beton PBI - 1971 ( NI - 2)3) Batu yang digunakan adalah batu pecah yang berasal dari gunung

    batu atau dari batu besar yang bermutu kwarsa dan tras mempunyai berat jenis minimal 2,4 dengan kekuatan tekan tidak boleh kurangdari 400 kg/cM2.

    4) Agregat harus ditimbun dengan cara sedemikian sehingga terhindardari tercampurnya dengan bahan lain dan pemisahan gradasi.

    c. Air

    Air yang dipakai untuk campuran beton harus bebas dari lumpur,

    minyak, asam, bahan, garam dan kotoran lain dalam jumlah yang dapatmerusak. Bila diperlukan oleh Direksi, Kontraktor harus menunjukkansumber air yang digunakan serta uji terhadap mutu/ kualitas air. Semua

    biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor untuk keperluan pengadaan pengetesan mutu air harus sudah dimasukkan dalam harga penawaranvolume beton tiap meter kubiknya.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    19/24

    Spesifikasi Teknis

    3.3. Adukan Beton

    1. Komposisi

    Beton harus dibentuk dari unsur-unsur Portland Cement (PC), air, pasir dankerikil (agregat kasar) dan dicampur dalam perbandingan yang serasi dandiaduk hingga homogen dengan kekentalan yang baik, sesuai dengan

    peraturan beton Indonesia PBI 71 (N I - 2).

    2. Kelas dan Mutu Beton

    Kelas dan mutu beton harus sesuai dengan standard Indonesia NI-2. PBI-1971, sesuai Tabel di bawah ini.

    Mutu ’bk

    (kg/cm2

    )

    ’bm

    (kg/cm 2)

    s=46

    Katagori

    bangunan

    (tujuan)

    Pengawasan

    Bo - - non struktur Kualitas Agregat Kuat desak

    B1 - - Struktur Pemeriksaandengan mata

    Tidak diuji

    K125 125 200 Struktur Pengujian dengananalisa saringan

    diuji

    K175 175 250 Struktur Pengujian dengan

    analisa saringandiuji

    K225 225 300 Struktur Pengujian dengananalisa saringan

    diuji

    ’bk adalah kekuatan tekan karakteristik yang ditentukan dari hasil percobaan benda uji, ’bm ada!ah harga kekuatan tekan rata-rata.

    Bilamana tidak ditentukan lain, maka kekuatan desak dari beton adalahkekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang diuji da umur 28 hari.

    Rumus untuk menghitung ’bk adalah sebagai berikut: ’bk = ’bm -1,64.s

    Dengan:

    Untuk mencegah adukan beton yang terlalu kental atau terlalu encer,dianjurkan menggunakan nilai slump sebagai berikut :

    Jenis Pekerjaan Slump (cm)

    Maximum Minimum

    Dinding, pelat pondasi dan pondasi telapak bertulang 12,5 5,0

    Pondasi telapak tidak bertulang, kaison dankonstruksi bawah tanah

    9,0 2,5

    1

    )'( 2'

    =

    ==

    n

    bmbS

    s

    s =n

    bm s

    s '

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    20/24

    Spesifikasi Teknis

    Pelat, balok, kolom dan dinding 15,0 7,5

    Perkerasan jalan 7,5 5,0

    Pembetonan massal 7,5 2,5

    Dari tabel diatas untuk konstruksi groundsill digunakan nilai slump 5 – 12,5cm. Jumlah benda uji (minimum 20 buah) kekuatan tekan tiap benda uji(kg/cm 2) kekuatan tekan beton rata-rata (kg/cm 2) deviasi standar (kg/cm 2)

    3.4. Pengadukan dan Pengangkutan

    1. Beton yang dicampur tanpa menggunakan alat pengaduk. Dalam pengadukan dan pencampuran material harus benar-benar tercampur semua bahan-bahan menjadi campuran yang merata dan pada penuangannya tidak

    terjadi pemisahan.2. Tidak diperkenankan mengaduk dalam jumlah yang lebih dengan

    menambah air agar kekentalan bisa bertahan lama.

    3. Pengangkutan, pengadukan beton dari tempat pengadukan ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan cara yang ditentukan Direksi, dandijamin tidak ada pemisahan bahan-bahan adukan.

    4. Adukan beton sudah harus dicor dalam waktu 1-2 jam setelah pengadukandengan air dimulai. Apabila diperlukan jangka waktu lebih lama lagi olehkarena proses pengangkutan harus ditambahkan bahan penghambat

    pengikatan sesuai petunjuk Direksi.3.5. Pengecoran Beton

    1. Umum

    Pengecoran beton tidak dapat dimulai sebelum cetakan beton/acuan,tulangan dan bagian-bagian yang harus tertanam terpasang dengan lengkapdan telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi.

    2. Penyiapan Tempat Pengecoran

    Segera sebelum pengecoran, semua permukaan yang akan dicor harusdibersihkan dari bahan-bahan minyak, bahan organik, kayu atau bahan-

    bahan lain yang dapat mengurangi pengikatan mutu beton. Untuk permukaan pasangan batu/pondasi batu harus dibasahi dahulu sebelum pengecoran. Untuk permukaan dasar tanah/pasir harus diratakan dandibasahi dahulu sebelum dicor. Pada permukaan sambungan beton harusdibersihkan dan dibasahi dahulu sebelum dicor atau sesuai petunjukDireksi.

    3. Pengecoran Dan Pemadatan

    a. Beton hanya bisa dicor pada waktu Direksi ada ditempat pekerjaan danKontraktor harus memberi pemberitahuan yang layak akan maksud

    pengecoran itu. b. Beton harus dituang ke acuan secepat mungkin dan dengan cara-cara

    sedemikian sehingga tidak menyebabkan pemisahan bahan atauhilangnya slump .

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    21/24

    Spesifikasi Teknis

    c. Tinggi jatuh pengecoran tidak boleh lebih dari 1 (satu) meter agar tidakterjadi pemisahan atas bahan-bahannya. Pemisahan yang berlebihankarena menjatuhkan beton dari suatu ketinggian yang cukup besar ataumembentur acuan atau tulangan tidak diperbolehkan.

    d. Untuk mencegah adanya rongga dalam beton, adukan beton harusdipadatkan selama pengecoran dengan cara penggetaran denganmenggunakan alat penggetar mekanis (Vibrator) .

    e. Pada setiap pengecoran (concrete placing) harus diadakan pemeriksaan"Slump" dan pengambilan kubus (cylinder sample) untuk pemeriksaankuat tekan (compression test) pada umur: 3 hari, 7 hari dan 28 hari,masing-masing 3 (tiga) buah.

    3.6. Perbaikan

    1. Bilamana setelah pembongkaran acuan beberapa beton dijumpai tidak sesuai bentuknya dengan gambar, atau menyimpang dari ukuran atau elevasi sepertidalam gambar atau terdapat permukaan-permukaan yang rusak, makaKontraktor harus memperbaiki sesuai petunjuk Direksi atas pembiayaanKontraktor.

    2. Pekerjaan perbaikan beton harus dilaksanakan segera setelah acuandibongkar.

    3. Tempat-tempat atau bagian-bagian yang diperbaiki, harus dikupas,sepenuhnya dibatasi, dan diisi dengan bahan pengisi yang disetujui sampai

    penuh/rapat.a. Pekerjaan Penyelesaian & Penyempurnaan

    1. Pekerjaan penyempurnaan dari permukaan beton harus dikerjakan olehtenaga kerja yang ahli dan di bawah pengawasan Direksi.

    2. Penyelesaian dan penyempurnaan hasil pekerjaan harus dilakukan sesuaigambar rencana kecuali ditentukan lain oleh Direksi

    3. Untuk penyempurnaan dapat digunakan carnpuran semen dan pasir yangmutunya lebih baik dari campuran betonnya.

    4. (a) Ketidak-teraturan permukaan yang dibentuk akibat pengecoran tidak boleh melebihi sepanjang 1,5 m.

    (b) Pada permukaan-permukaan yang akan tertutup tanah, tidak perlu penanganan kecuali untuk perbaikan-perbaikan dan koreksi-koreksi penurunan yang melebihi 2,5 cm.

    (c) Untuk semua permukaan yang dibentuk lain, perubahan-perubahansecara tiba-tiba harus tidak melebihi 10 mm.

    5. (a) Permukaan-permukaan yang terbentuk yang akan ditutup denganurugan harus diratakan sehingga didapat satu permukaan yangseragam.

    (b) Permukaan-permukaan yang terbuka dengan maksud untuk pandangan atau mengalirkan air harus disempurnakan dengan alat darilogam yang keras. Pada tempat-tempat atau bagian-bagian untuk

    pejalan kaki atau lalu lintas kendaraan harus disempurnakan dengan

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    22/24

    Spesifikasi Teknis

    sapu lidi. Peralihan permukaan tidak boleh lebih dari 7 mm dan tidak boleh secara tiba-tiba.

    6. Permukaan-permukaan yang terbuka dan terpengaruh oleh cuaca harusdiberi kemiringan untuk drainasi

    b. Perawatan dan Perlindungan Beton

    1. Umum

    Semua beton yang sudah dicor harus dirawat sesuai spesifikasi yang telahditentukan oleh Direksi. Kontraktor harus mengajukan metode perawatandan perlindungan beton kepada Direksi sebelum pelaksanaan pengecorandimulai. Perawatan yang digunakan harus menjaga kelembaban beton.

    Beton harus terlindung dari hujan deras selama 12 (dua belas) jam, aliran

    air selama 14 (empat belas) hari dan sengatan matahari selama 3 (tiga) harisesudah pengecoran.

    2. Perawatan Dengan Air

    Beton secara teratur harus disiram air sampai umur 21 hari setelah pengecoran. Untuk menjaga kelembaban dapat dilakukan dengan caramenutup seluruh permukaan beton dengan karung, karpet atau pasir dalamkarung yang selalu dibasahi dengan air.

    3. Pengujian Kualitas Beton

    a. Selama masa pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara terus-

    menerus, pada setiap pengecoran harus dibuat benda uji. b. Tegangan ijin untuk desak dan geser beton setelah benda uji berumur 28

    hari harus lebih besar dari tegangan ijin yang disyaratkan.

    c. Pembuatan dan pemeriksaan benda uji harus memenuhi hal-hal berikut:

    1) Benda uji kubus harus dibuat dengan cetakan yang paling sedikitmempunyai 2 dinding yang berhadapan terdiri dari bidang-bidangyang rata betul dari plat baja, kaca cermin atau plat aluminium.Cetakan sebelumnya dilapisi dengan vaselin atau minyak agarmudah dilepaskan dari betonnya, kemudian diletakkan di atas

    bidang alas yang rata yang tidak menyerap air.2) Kubus-kubus/benda uji yang baru dicetak harus disimpan di

    tempat yang bebas dari getaran dan ditutup dengan karung basahselama 24 jam, setelah itu baru dibuka dari cetakannya. Kemudian

    benda uji disimpan pada tempat yang suhunya sama dengan di luar.

    3) Sebelum diadakan uji kekuatan, ukuran benda uji harus ditentukandengan ketelitian sampai mm.

    4. Pengujian Bahan/Material Beton

    Bilamana diminta oleh Direksi, Kontraktor harus menguji bahan yang

    digunakan untuk beton. Syarat-syarat pengujian dan kualitas harus sesuaidengan yang tersebut dalam PBI- 1971 (NI-2), kecuali ditentukan lain olehDireksi.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    23/24

    Spesifikasi Teknis

    5. Catatan Pengujian Dan Pembetonan

    Kontraktor harus menyerahkan laporan kepada Direksi yang berisikantanggal, jam, cuaca dan suhu dari berbagai macam pembetonan serta hasil

    test benda-benda uji sebagai laporan bulanan kepada Pemimpin Kegiatan.4. PEKERJAAN SULING-SULING

    1. Suling-suling menggunakan pipa PVC dengan ukuran 2”2. Pipa tersebut dipasang dengan ukuran yang ada didalam gambar rencana

    . PEKERJAAN PASANGAN BATU BELAH 1:4a. UMUM

    1. Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pasangan batuseperti dinding saluran seperti tertera pada gambar.

    2. Pada bagian tertentu dari permukaan konstruksi pasangan batu perludiplester atau disiar sepertii dicantumkan dalam gambar atauditunjukkan oleh Direksi. Selain itu pada tempat-tempat tertentu harusdipasang lubang-lubang drainase yang pemasangannya kan bersama-sama dengan saat pelaksanaan pekerjaan pasangan.

    b. MATERIAL1. Batu

    Batu belah yang akan digunakan untuk pekerjaan ini berasal dari batu

    kali / batu gunung harus bebas/bersih dari tanah / lumpur dan daribatu jenis andesit. Permukaan batu yang terbuka (exposed) harusmempunyai luas tidak kurang dari 0.03 m 2. Batu yang tidak memenuhipersyaratan teknis seperti batu kapur harus ditolak dan secepatnyadisingkirkan dari lokasi pekerjaan.

    2. PasirPasir pasang harus bebas dari kandungan tanah/lumpur.

    3. SemenSemen yang akan digunakan, harus semen yang masih baik, sesuai yangdisyaratkan untuk adukan beton.

    4. AirAir yang digunakan adalah air tawar yang bersih, jernih dan tidakmengandung material yang merugikan.

    c. CAMPURAN PEREKAT/SPESISpesi yang digunakan pada pasangan batu belah dengan perbandingan 1(satu) bagian PC dan 4 (empat) bagian pasir dengan ukuran volume.

    d. PELAKSANAAN1. Dasar dari konstruksi pasangan harus digali dan dipersiapkan seperti

    yang ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan lain oleh direksi.2. Semua batu untuk pasangan sebelum digunakan harus disiram/dicuci

    dengan disemprot air agar seluruhnya basah dan bersih.

  • 8/16/2019 SPEK DI. Petir

    24/24

    Spesifikasi Teknis

    3. Pada bagian yang akan diurug tanah, harus diberaben (diberi spesipenuh).

    4. Tidak diperbolehkan melebihi 1 (satu) meter tinggi pada pelaksanaan satuharinya.

    5. Pasangan yang masih akan dilanjutkan pemasangannya, permukaan akhirharus dibuat kasar, dan sebelum dilanjutkan harus disiram air terlebihdahulu sampai jenuh.

    6. Apabila hujan maka kegiatan-kegiatan pelaksanaan harus dihentikan.Pasangan yang belum keras harus dilindungi dari air hujan.

    Pelaksanaan pasangan batu pada konstruksi dilatasi dan bagian konstruksilainnya dimana dituntut bentuk atau keadaan permukaan dan lain-lain yangkhusus, harus menggunakan acuan (cetakan) yang disetujui oleh Direksi.

    6. PENUTUP

    (1) Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidakdinyatakan, tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan (aanwijzing)mengenai suatu bagian pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan olehPemborong/kontraktor, maka bagian tersebut dianggap ada dan dimuat dalam

    bestek ini.

    (2) Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pelaksanaan pekerjaan ini,tetapi tidak diuraikan atau tidak dibuat dalam bestek ini, tetap diselenggarakandan diselesaikan oleh kontraktor.

    (3) Setiap melalui pekerjaan kontraktor, harus ijin tertulis serta membuat gambar penjelasan / shop drawing dan berikut target volume pekerjaan yangdilaksanakan.

    (4) Kontraktor harus membuat gambar sesuai pelaksanaan (asbuild Drawing ) yangharus mendapat persetujuan dan pengesahan dari konsultan Pengawas danPengendali kegiatan.

    Dibuat olehPejabat Pembuat Komitmen