spek kolam.pdf

Upload: ronal-stay

Post on 14-Apr-2018

276 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    1/23

    KETENTUAN TEKNIS

    BAGIAN I

    UMUM

    PASAL 1

    LOKASI YANG AKAN DIKERJAKAN

    Pekerjaan ini akan dilaksanakan di lokasi yang disediakan sesuai dengan rencana dan perincian penawaran.

    PASAL 2

    PEKERJAAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

    Pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya yaitu :

    Kegiatan : Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

    Pekerjaan : Bangunan Pengaman Tebing Sungai Arut

    Lokasi : Kecamatan arut Utara

    Tahun Anggaran : 2011

    BAGIAN II

    SPESIFIKASI TEKNIS

    PASAL 1

    PEKERJAAN PERSIAPAN

    1. Pekerjaan Pengukurana. Tahap sebelum peleksanaan dimulai

    Pengukuran dilaksanakan untuk menentukan elevasi dan ketinggian bangunan sebelum

    pelaksanaan dimuali, pengukuran digunakan alat waterpas atau theodolite sedangkanjarak diperbolehkan memakai jarak langsung atau dari hasil bacaan alat. Kontraktor

    harus menyediakan alatalat tersebut, juru ukur dan pekerja yang diperlukan direksiuntuk melakukan pengawasan dan pengujian dan seluruh biaya untuk pengukuran

    menjadi beban kontraktor. Hasil pengukuran dipasang padtok dan tetap dipelihara baiksampai pekerjaan tersebut diterima oleh oleh pihak proyek selanjutnya dari hasil

    pengukuran tersebut digambarkan pada lembar gambar dan diserahkan kepada pihak

    proyek.

    b. Tahap Akhir PelaksanaanKontraktor harus melakukan pengukuran terakhir apabila pekerjaan yang dilaksanakan

    telah mencapai 100 % ( seratus persen ).

    2. Papan Nama Proyeka. Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nam ditempat yang ditunjuk oleh

    direksi dalam waktu tidak lebih dari satu bulan setelah memulai pekerjaan.

    b. Ukuran dan detail papan nama ditentukan oleh direksi.c. Sesudah penyerahan pekerjaan atau bilaman perlu oleh direksi maka kontraktor harus

    memindahkan / membongkar papan nama tersebut.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    2/23

    PASAL 2

    PEKERJAAN TANAH

    2.1 GALIAN

    2.1.1 UMUM

    1) Uraian

    a) Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan

    tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitannya yang diperlukan untuk

    penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak ini.

    b) Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan saluran air dan selokan, untukfondasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya,

    untuk perabuangan bahan yang tak terpakai dan tanah humus, untuk pekerjaan

    stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran, untuk galian bahan konstruksi danpembuangan sisa bahan galian, untuk pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan

    beraspal pada perkerasan lama, dan umumnya untuk pembentukan profil danpenampang yang sesuai dengan spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan

    penampang melintang yang ditunjukkan dalam. Gambar atau sebagaimana yang

    diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

    2) Toleransi Dimensi

    a) Kelandaian akhir, garis dan fondasi sesudah galian selain galian perkerasan beraspaltidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari yang ditentukan dalam Gambar atau yang

    diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan pada setiap titik, sedangkan untuk gahanperkerasan beraspal tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari yang disyaratkan.

    b) Permukaan galian tanah maupun batu yang telah selesai dan terbuka terhadap aliran airpermukaan harus cukup rata dan harus memiliki cukup kemiringan untuk menjamin

    pengaliran air yang bebas dari permukaan itu tanpa terjadi genangan.

    3) Pengajuan Kesiapan Kerja dan Pencatatan

    a) Untuk setiap pekerjaan galian yang dibayar menurut Seksi ini, sebelum memulai

    pekerjaan, Kontraktor harus menymhkan kepada Direksi Pekerjaan, gambar detilpenampang melintang yang menunjukkan elevasi tanah atau sebelum operasi

    pembersihan dan pembongkaran, atau penggalian dilaksanakan.

    b) Kontraktor harus memberitahu Direksi Pekerjaan untuk setiap galian ang telah selesaidikerjakan.

    4) Pengamanan Pekerjaan Galian

    a) Kontraktor harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin keselamatanpekerja, yang melaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan yang ada di

    sekitar lokasi galian.

    b) Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian yang stabil dan mampu

    menahan pekerjaan, struktur atau mesin di sekitannya, harus dipertahankan sepanjang

    waktu. Bilamana diperlukan, Kontraktor harus menyokong atau mendukung struktur disekitannya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh

    pekerjaan galian tersebut.

    Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan keamanan pekerja maka galian tanah yang

    lebih dari 5 meter harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 meter atau

    sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    3/23

    c) Peralatan untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan laimya tidak diijinkanberada atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi galian

    2.1.2 PROSEDUR PENGGALIAN

    Prosedur Umum

    a) Penggalian harus dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukandalam Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan harus mencakup

    pembuangan semua bahan dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu,

    batu bata, beton, pasangan batu dan bahan perkerasan lama, yang tidak digunakanuntuk pekerjaan permanen.

    b) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan gangguan yang seminimal mungkin

    terhadap bahan di bawah dan di luar batas galian.

    c) Bilamana bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar atau pondasi dalam

    keadaan lepas atau lunak atau kotor atau menurut pendapat Direksi Perkerjaan tidakmemenuhi syarat, maka bahan tersebut harus seluruhnya dipadatkan atau dihuang dan

    diganti dengan timbunan yang memenuhi syarat, sebagaimana yang diperintahkan

    Direksi Pekerjaan.

    2.1.3 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Pengukuran Galian Untuk Pembayaran

    Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur untuk pembayaran sebagaivolume di tempat dalam meter kubik bahan yang dipindalikan.

    Dasar perhitungan ini haruslah gambar penampang melintang profil tanah asli sebelum digaliyang telah disetujui dan gambar Pekerjaan galian akhir dengan garis, kelandaian dan elevasi

    yang disyaratkan atau diterima. Metode perhitungan haruslah metode luas ujung rata-rata,menggunakan penampang melintang pekerjaan dengan jarak tidak lebih dari 25 meter.

    2) Dasar Pembayaran

    Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuanpengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk

    masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan pembayarantersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan termasuk cofferdam,

    penyokong, pengaku dan pekerjaan yang berkaitan, dan biaya yang diperlukan dalam

    melaksanakan pekerjaan galiansebagaimana diuraikan dalam Seksi ini.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    4/23

    3. T I M B U N A N

    3.1 UMUM

    1) Uraian

    a) Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan

    tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untukpenimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang

    diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan

    devasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui.

    b) Timbunan yang dicakup oleh ketentuan dalam Seksi ini yaitu timbunan biasa;

    2) Toleransi Dimensi

    a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi atau lebih

    rendah 2 cm dari yang ditentukan atau disetujui.

    b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus

    memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas.

    c) Timbunan tidak boleh diliampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm,atau dalam. lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm.

    3) Pengajuan Kesiapan Kerja

    a) Untuk setiap timbunan yang akan dibayar menurut ketentuan Seksi dari Spesifikasi ini,

    Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan di bawah ini kepada DireksiPekerjaan sebelum setiap persetuJuan untuk memulai pekerjaan disetujui oleh Direksi

    Pekerjaan :

    i) Gambar detil penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang telah

    dipersiapkan untuk penghamparan timbunan;

    ii) Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan bahwa pemadatan padapermukaan yang telah disiapkan untuk timbunan yang akan dihampar cukupmemadai.

    b) Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut ini kepada Direksi Pekerjaan paling

    lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk penggunaan pertama kalinyasebagai bahan timbunanContoh masing-masing 50 kg untuk setiap, jenis bahan, satu contoh harus disimpan

    oleh Direksi Pekerjaan untuk rujukan selama Periode Kontrak;

    4) Perbaikan Terhadap Timbunan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan atau Tidak Stabil

    a) Timbunan akhir yang tidak memenuhi penampang melintang yang disyaratkan ataudisetujui atau toleransi permukaan yang disyaratkan harus, diperbaiki dengan

    menggemburan permukaannya dan membuang atau menambah bahan sebagaimanayang diperlukan dan dilanjutkan dengan pembentukan kembali dan pemadatan

    kembali.

    b) Perbaikan timbunan yang tidak memenuhi kepadatan atau ketentuan sifat-sifat bahan

    dari Spesifikasi ini haruslah seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    5/23

    dapat meliputi pemadatan tambahan, penggemburan yang diikuti dengan penyesuaiankadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan dan penggantian bahan.

    f) Perbaikan timbunan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadi lembek setelahpekerjaan tersebut selesai dikerjakan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan haruslah

    seperti yang disyaratkan dalam dalam Spesifikasi ini.

    3.2. BAHAN

    1) Sumber Bahan

    Bahan timbunan harus dipilih dari sumber bahan yang disetujui sesuai dengan Spesifikasi ini.

    2) Timbunan Biasa

    Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa harus terdiri dari bahan galian

    tanah.atau bahan galian batu yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai bahan yangmemenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen.

    3.3 PENGHAMPARAN DAN PEMADATAN TIMBUNAN

    1) Penyiapan Tempat Kerja

    a) Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak

    diperlukan harus dibuang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

    b) Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harusdipadatkan (termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan biladiperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan

    yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan diatasnya.

    2) Penghamparan Timbunan

    a) Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalamlapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang

    disyaratkan. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebutsedapat mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya.

    b) Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaanyang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan.

    3) Pemadatan Timbunan

    Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harusdipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi.

    d) Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disyaratkan,diuji kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan

    berikutnya dihampar.

    i) Timbunan dihampar gembur tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan penumbukloncat mekanis atau timbris (tamper) manual dengan berat minimum 10 kg.

    3.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Pengukuran Timbunan

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    6/23

    Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang diperlukan,diselesaikan di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus berdasarkan gambar

    penampang melintang profil tanah asli yang disetujui atau profil galian sebelum setiap

    timbunan ditempatkan dan sesuai dengan garis, kelandaian dan elevasi pekerjaan timbunanakhir yang disyaratkan dan diterima Metode perhitungan volume bahan haruslah metode luas

    bidang ujung, dengan menggunakan penampang melintang pekerjaan yang berselang jaraktidak lebih dari 25 m.

    2) Dasar Pembayaran

    Kuantitas timbunan yang diukur seperti diumikan di atas, dalam jarak angkut berapapun yangdiperlukan, harus dibayar untuk per satuan pengukuran dari masing-masing harga yang

    dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran, dimana harga tersebutharus sudah merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, penghamparan,

    pemadatan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, seluruh biaya lain yang perlu atau biaya

    untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Seksi ini.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    7/23

    SEKSI 4

    TIANG PANCANG

    4.1 UMUM

    1) Uraian

    a) Yang dimaksud dengan fondasi tiang adalah Komponen struktur berupa tiang yangterinteraksi langsung dengan tanah yang berfungsi sebagai penopang akhir dan

    menyalurkan beban dari struktur jembatan ke tanah.

    b) Pekerjaan yang diatur dalam Seksi ini harus mencakup tiang pancang yang

    disediakan dan dipancang atau ditempatkan sesuai dengan Spesifikasi ini, dan

    sedapat mungkin mendekati Gambar menurut penetrasi atau kedalamannya

    sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknis. Tiang Pancang uji dan/atau

    pengujian pembebanan diperlukan untuk menentukan jumlah dan panjang tiang

    pancang yang akan dilaksanakan

    c) Pekerjaan ini mencakup jenis-jenis tiang pancang berikut ini

    (1) Tiang Kayu, termasuk Cerucuk.

    d. Jenis tiang pancang yang akan digunakan harus seperti yang ditunjukkan dalam Gambar

    4.2 PERSYARATAN

    1) Standart RujukanStandart Nasional Indonesia (SNI) :

    SNI 03-4434-1997 : Spesifikasi tian pancang beton pracetak untuk fondasi jembatan ukuran(300x300, 350x350, 400x400 )mm2 panjang 10-20meter dengan baja

    tulangan BJ 24 dan BJ 40SNI 03-4434-1997 : Tata cara penyambungan tiang pancang beton pracetak penampang

    persegi dengan sistem monolit bahan epoxy

    AASHTO :

    AASHTO M183-90 : Standart Specification for Structural SteelAASHTO M202M-02 : Steel Sheet PilingAASHTO M16884 : Wood Products

    AASHTO M133 - 86 : Preservatives and Pressure Treatment Process for Timber.

    ASTM :

    ATSM A252 : Steel Pipe

    2) Pekerjaan Seksi Lain Yang, Berkaitan dengan Seksi Ini

    a) Galian : Seksi 3.1b) Urugan : Seksi 3.2

    3) Toleransi

    a) Lokasi Kepala Tiang Pancang

    Tiang pancang harus ditempatkan sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar.

    Penggeseran lateral kepala tiang pancang dari posisi yang ditentukan tidak boleh

    melampaui 75 mm dalam segala arah.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    8/23

    b) Kemiringan Tiang Pancang

    Penyimpangan arah vertikal atau kcmiringan yang disyaratkan tidak boleh lebih melampaui

    20 mm per meter (yaitu 1 dalam 50).

    4) Persyaratan bahan

    a) Kayu

    Kayu untuk tiang turap, kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar, harus diberi bahanpengawet. Tiang turap harus terbuat dari kayu yang digergaji atau ditebang, dengan

    sudut-sudut persegi.

    Kayu untuk tiang pancang penahan beban (bukan cerucuk) dapat diawetkan atau tidak

    diawetkan, dan dapat dipangkas sampai membentuk penampang yang tegak lurus terhadappanjangnya atau berupa batang pohon lurus sesuai bentuk aslinya. Selanjutnya scmua kulit

    kayu harus dibuang.

    Tiang pancang kayu harus seluruhnya keras (sound) dan bebas dari kerusakan mata kayu,

    bagian yang tidak keras atau akibat serangan serangga. Pengawetan harus sesuai denganAASHTO M133 - 86.

    Cerucuk kayu harus terbuat dari jenis, diameter dan mutu, yang ditunjukkan dalam

    Gambar.

    b) Sepatu dan Sambungan Tiang Pancang

    Sepatu dan sambungan tiang pancang harus seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau

    sehagaimana yang disetujui oleh Direksi Teknis.

    5) Persyaratan Kerja

    a) Pengajuan Kesiapan kerjaSebelum memulai suatu Pekerjaan pemancangan, Penyedia Jasa harus mengajukan

    kepada Direksi Teknis hal-hal sebagai berikut:

    1) Program yang terinci untuk pekerjaan pemancangan.

    2) Rincian metode yang diusulkan untuk pemancangan atau penurunan tiang bersama

    dengan peralatan yang akan digunakan.

    3) Perhitungan rancangan, termasuk rumus penumbukan, yang menunjukkan kapasitas

    tiang pancang Apabila penumbukan menggunakan peralatan yang, diusulkan olehPenyedia Jasa.

    4) Usulan untuk pengujian pembebanan tiang pancang. Usulan ini mencakup metodepemberian beban, pengukuran beban dan penurunan serta penyajian data yang

    diusulkan.

    5) Persetujuan tertulis dan Direksi Teknis. Untuk pengajuan tersebut di atas harus diper-

    o1eh terlebih dahulu sebelum memulai setiap Pekerjaan pemancangan.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    9/23

    4.3 PELAKSANAAN

    1) TIANG PANCANG KAYU

    a) Umum

    Semua tiang pancang kayu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk

    memastikan bahwa tiang pancang kayu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dantoleransi yang diijinkan.

    b) Kepala Tiang Pancang

    Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancangharus diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang

    pancang sampai penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap

    panjangnya dan memasang cincin baja atau besi yang kuat atau dengan metode lainnyayang lebih efektif.

    Setelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap

    panjangnya sampai bagian kayu yang keras dan diberli bahan pengawet sebelum pur

    (pile cap) dipasang.

    Apabila tiang pancang kayu lunak membentuk pondasi struktur permanen dan akandipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan

    untuk memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong; pada atau di bawah

    permukaan air tanah yang terendah yang diperkirakan.

    Apabila digunakan pur (pile cap) dari beton, kepala tiang pancang harus tertanamdalam pur dengan kedalaman yang cukup sehingga. dapat memindahkan gaya. Tebal

    beton di sekeliling tiang pancang paling sedikit 15 cm dan harus diberi baja tulanganuntuk mencegah terjadinya keretakan.

    c) Sepatu Tiang Pancang

    Tiang pancang harus dilengkapi dehgan sepatu yang cocok untuk melindungi ujungtiang selama pemancangan, kecuali Apabila seluruh pemancangan dilakukan pada

    tanah yang lunak. Sepatu harus benar-benar konsentris (pusat sepatu sama dengan

    pusat tiang pancang) dan dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antarasepatu dan kayu harus cukup untuk menghindanri tekanan yang berlebihan selama

    pemanecangan.

    e) Pemancangan

    Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan

    menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh paludan jumlah penumbukan pada tiang pancang. Umumnya, berat palu harus sama dengan

    beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberinanselama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang harus selalu

    berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan

    bahwa tiang pancang dalam posisi yang relatif pada tempatnya.

    f) Penyambungan

    Apabila diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batangatau lebih permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadap

    panjangnya untuk menjamin bidang koritak seluas seluruh penampang tiang pancang.

    Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu ataupelat penyambung baja, atau profil baja seperti profil kanal atau profil siku yang dilas

    menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang

    diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung.Sambungan di dekat titik-titik yang mempunyai lendutan maksimum harus

    dihindarkan.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    10/23

    1) PEMANCANGAN

    a) Umum

    Tiang pancang dapat dipancang dengan setiap jenis palu, asalkan tiang pancang

    tersebut dapat mencmbus masuk pada kedalaman yang telah ditentukan atau mencapaidaya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan.

    Apabila elevasi akhir kepala, tiang pancang berada di bawah permukaan tanah asli,

    maka bahan harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian

    khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian di luarbatas-batas yang ditunjukkan dalam Gambar.

    Kepala tiang pancang baja harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel dan

    kepala tiang kayu harus dilindungi dengan cincin besi tcmpa atau besi non-magnetik

    sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini. Palu, topi baja, bantalan topi,katrol dan tiang pancang harus mempunyai sumbu yang sama dan harus terletak

    dengan tepat satu di atas lainnya. Tiang pancang termasuk tiang pancang miring harusdipancang secara sentris dan diarahkan dan dijaga dalam posisi yang tepat Scmua

    pekerjaan pemancangan harus dihadiri oleh Direksi Teknis atau wakilnya, dan palu

    pancang tidak boleh diganti dan dipindahkan dari kepala tiang pancang tanpapersetujuan dan Direksi Teknis atau wakilnya.

    Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu.

    sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknis, atau ditentukan dengan peng-

    ujian pembebanan sampai mencapal ke dalaman penetrasi akibat beban pengujian tidakkurang dari dua kali beban yang dirancang, yang diberikan menerus untuk sekurang-

    kurangnya 60 mm. Dalam hal tersebut, posisi akhir kepala tiang pancang tidak bolehlebih tinggi dari yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang

    dipenintahkan oleh Direksi Teknis setelah pemancangan tiang pancang uji. Posisitersebut dapat lebih tinggi jika disetujui oleh Direksi Teknis.

    Apabila ketentuan rancangan tidak dapat dipenuhi, maka Direksi Teknis dapatmemerintahkan untuk menambah jumlah tiang pancang dalam kelompok tersebut

    sehingga beban yang dapat didukung setiap tiang pancang tidak melampaui kapasitasdaya dukung yang aman, atau Direksi Teknis dapat mengubah rancangan bangunan

    bawah jembatan Apabila dianggap perlu.

    Alat pancang yang digunakan dapat dari jenis drop hammer, diesel atau hidraulik..

    berat palu pada jenis drop hammer sebaiknya tidak kurang dari jumlah berat tiangbeserta topi pancangnya. Sedangkan untuk diesel hammer berat palu tidak boleh

    kurang dari setengah jumlah berat tiang total beserta topi pancangnya ditambah 500 Kgdan minimum 2.2 Ton.Tinggi jatuh palu tidak boleh melampaul 2,5 meter atausebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknis. Alat pancang dengan jenis Drop

    Hammer, diesel atau hidroulik yang disetujui, harus mampu memasukkan tiangpancang tidak kurang dari 3 mm untuk setiap pukulan pada 150 mm dan akhir

    pemancangan dengan daya dukung yang diinginkan sebagaimana yang ditentukan darirumus pemancangan yang disetujui, yang digunakan oleh Penyedia Jasa. Energi totalalat pancang tidak boleh kurang dari 970 kgm per pukulan. Kecuali untuk tiang

    pancang beton sebagaimana disyaratkan di bawah ini.

    Alat pancang drop hammer , diesel atau hidraulik yang dipakai memancang tiang

    pancang beton harus mempunyai energi per pukulan untuk. setiap gerakan penuh dari

    pistonnya tidak kurang dari 635 kg.

    Penumbukan dengan gerakan tunggal (single acting) atau palu yang dijatuhkan harus

    dibatasi sampai 1,2 meter dan lebih baik 1 meter. Penumbukan dengan tinggi jatuhyang lebih kecil harus digunakan Apabila terdapat kerusakan pada tiang pancang.

    Contoh-contoh berikut ini adalah kondisi yang dimaksud :

    (1) Apabila terdapat lapisan tanah keras dekat permukaan tanah yang harus ditcm-

    bus pada saat awal pemancangan untuk tiang pancang yang panjang.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    11/23

    (2) Apabila terdapat lapisan tanah lunak yang dalam sedemikian hingga penetrasi

    yang dalam terjadi pada setiap penumbukan.

    (3) Apabila tiang pancang diperkirakan sekonyong-konyongnya akan mendapat

    penolakan akibat batu atau tanah yang benar-benar tak dapat ditcmbus lainnya.

    Apabila serangkaian penumbukan tiang pancang untuk 10 kali pukulanterakhir telah mencapai hasil yang memenuhi ketentuan, penumbukan ulangan

    harus dilaksanakan dengan hati-hati, dan pemancangan yang terus menerus

    setelah tiang pancang hampir berhenti penetrasi harus dicegah, terutama jikadigunakan palu berukuran sedang. Suatu catatan pemancangan yang lengkap

    harus dilakukan sesuai dengan Butir 7.6.7.(7).

    Setiap perubahan yang mendadak dari kecepatan penetrasi yang tidak dapat

    dianggap sebagai perubahan biasa dari sifat alamiah tanah harus dicatat danpenyebabnya harus dapat diketahui, bila memungkinkan, sebelum

    pemancangan dilanjutkan.

    Tidak diperkenankan memancang tiang pancang dalam jarak 6 m dari beton

    yang berumur kurang dari 7 hari. Apabila pemancangan dengan menggunakanpalu yang memenuhi ketentuan minimum, tidak dapat memenuhi Spesifikasi,

    maka Penyedia Jasa harus menyediakan palu yang lebih besar dan/ataumenggunakan Water jet atas biaya sendiri.

    b) Penghantar Tiang Pancang (Leads)

    Penghantar tiang pancang harus dibuat sedemikian hingga dapat memberikankebebasan bergerak untuk palu dan penghantar ini harus diperkaku dengan tali atau

    palang yang kaku agar dapat memegang tiang pancang selama pemancangan. Kecualijika tiang pancang dipancang dalam air, penghantar tiang pancang, sebaiknyamempunyai panjang yang cukup sehingga penggunaan bantalan topi tiang pancang

    panjang tidak diperlukan. Penghantar tiang pancang miring sebaiknya digunakan untukpemancangan tiang pancang miring.

    c) Bantalan Topi Tiang Pancang Paniang (Followers)

    Pemancangan tiang pancang dengan bantalan topi tiang pancang panjang sedapatmungkin harus dihindari, dan hanya akan dilakukan dengan persetujuan tertulis dari

    Direksi Teknis.

    d) Tiang Pancang Yang Naik

    Apabila tiang pancang mungkin naik akibat naiknya dasar tanah, maka elevasi kepala

    tiang pancang harus diukur dalam interval waktu dimana tiang pancang yangberdekatan sedang dipancang. Tiang pancang yang naik sebagai aldbat pemancangan

    tiang pancang yang berdekatan, harus dipancang kcmbali sampai kedalaman atauketahanan scmula, kecuali jika pengujian pemancangan kcmbali pada tiang pancangyang berdekatan menunjukkan bahwa pemancangan ulang ini tidak diperlukan.

    e) Pemancangan Dengan Pancar Air (Water Jet)

    Pemancangan dengan pancar air dilaksanakan hanya seijin Direksi Teknis dan dengan

    cara yang sedemikian rupa hingga tidak mengurangi kapasitas daya dukung tiangpancang yang telah selesai dikerjakan, stabilitas tanah atau keamanan setiap strukturyang berdekatan.

    Banyaknya pancaran, volume dan tekanan air pada nosel scmprot haruslah

    sekedar cukup untuk melonggarkan bahan yang berdekatan dengan tiang tersebutdan bukan untuk membongkar bahan tersebut. Tekanan air harus 5 kg/cm2 sampai 10kg/cm2 tergantung pada kepadatan tanah. Perlengkapan harus dibuat, jika diperlukan,

    untuk mengalirkan air yang tergenang, pada permukaan tanah. Sebelum penetrasi yang

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    12/23

    diperlukan tercapai, maka pancaran harus dihentikan dan tiang pancang dipancangdengan palu sampai penetrasi akhir. Lubang-lubang bekas pancaran di samping tiang

    pancang harus diisi dengan adukan semen setelah pemancangan selesai.

    f) Tiang Pancang Yang Cacat

    Prosedur pemancangan tidak mengijinkan tiang pancang mengalami tegangan yangberlebihan sehingga dapat mengakibatkan pengelupasan dan pecahnya beton, pembe-

    lahan, pecahnva dan kerusakan kayu, atau deformasi baja. Manipulasi tiang pancang

    dengan memaksa tiang pancang kcmbali ke posisi yang sebagaimana mestinya,menurut pendapat Direksi Teknis, adalah keterlaluan, dan tak akan diijinkan. Tiang

    pancang yang cacat harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa sebagaimana disyaratkandalam Butir 7.6. L(l 0) dan sebagaimana yang disetujui oleh Direksi Teknis.

    Apabila pemancangan ulang untuk mengcmbalikan ke posisi scmula tidak memungkin-kan, tiang pancang harus dipancang sedekat mungkin dengan posisi scmula, atau tiang

    pancang tambahan harus dipancang sebagaimana yang diperintahkan oleh DireksiTeknis.

    g) Catatan Pemancangan (Calendering)

    Sebuah catatan yang detil dan akurat tentang pemancangan harus disimpan olehDireksi Teknis dan Penyedia Jasa harus membantu Direksi Teknis dalam menyimpan

    catatan ini yang meliputi berikut ini : jumlah tiang pancang, posisi, jenis, ukuran

    panjang actual, tanggal pemancangan, panjang dalam pondasi telapak, penetrasi padasaat penumbukan terakhir, energi pukulan palu, panjang perpanjangan, panjang

    pemotongan dan panjang akhir yang dapat dibayar.

    h) Rumus Dinamis untuk Perkiraan Kapasitas Tiang Pancang

    Kapasitas dari dukung tiang pancang harus diperkirakan dengan menggunakan rumus

    disimpan. Penyedia Jasa dapat mengajukan rumus lain untuk mendapat persetujuandari Direksi Teknis.

    erWH W+n2Wp

    Pu = ------------------------- X ---------------S + (C1 + C2 + C3)/2 W+ Wp

    PuPA = --------

    N

    Dimana :

    Pu : Kapasitas daya dukung batas (ton)Pa : Kapasitas daya dukung yang diijinkan (ton)

    ef : Efisiensi paluer = 1,00 untuk palu diesel

    ef = 0,75 untuk palu yang dijatuhkan dengan tali dan gesekan katrol

    W : Berat palu atau ram (ton)

    WP : Berat tiang pancang (ton)n : Koefisien restitusi

    n = 0,25 untuk tiang pancang beton

    H : Tinggi jatuh palu (m)H = 2 H' untuk palu diesel (H' = tinggi jatuh ram)

    S : Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terakhir, atau "set" (m)

    C1 : Tekanan sementara yang diijinkan untuk kepala tiang dan pur (m)C2 : Tekanan s cmentara yang diij inkan u ntuk deformasi elastis dari batang t iang

    pancang (m)

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    13/23

    C3 : Tekanan sementara yang diijinkan untuk gcmpa pada lapangan (in)N : Faktor Keamanan

    Nilai C1 + C2 + C3 harus diukur selama pemancangan.

    Tabel 7.6.3-1 Nilai Efisiensi Palu (ef)

    Jenis Palu Efisiensi (ef)

    Drop Hammer 0,75 - 1,00

    Single acting Hammer 0,75 - 0,85

    Doble acting Hammer 0,85

    Diesel Hammer 0,85 - 100

    Tabel 7.6.3-2 Nilai Koefisien Restitusi ( n)

    Material n

    Tiang Pancang kayu 0,25

    Bantalan kayu diatas tiang pancang baja 0,32

    Bantalan kayu pada tiang pancang baja 0,4

    Tiang pancang baja tanpa bantalan kayu tiang beton denganbantalan 0,5

    Palu besi cor diatas tiang pancang beton tanpa topi 0,4

    Tabel 7.6.3-3 Nilai K1 - Nilai perdekatan Elastik Kepala Tiang Pancang dan Topi Tiang Pancang

    Bahan

    K1 (mm)

    Tegangan Pemancangan pada kepalatiang pancang

    3,5 7,0 10,5 14,0

    N/ mm2

    N/ mm2

    N/ mm2

    N/ mm2

    Tiang atau pipa baja

    langsung pada kepala tiang baja 0 0 0 0

    Langsung pada Kepala Tiang Kayu 1 1 3 5

    Tiang pancang beton pra cetak dengan topi setebal (75-100)mm 3 6 9 12,5

    Topi baja yang mengandung paking kayu untuk tiang baja Hatau tiang baja pipa 1 2 3 4

    Cap Blok terdiri dari 5 mm bahan fiber diantara dua pelat baja10 mm 0,5 1 1,5 2

    4.3.1 PENGENDALIAN MUTU

    TIANG PANCANG KAYU

    1) Jaminan Mutu

    Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil penyelesaian harus dipantau dan

    dikendalikan seperti yang ditetapkan dalam Standar Rujukan dalam Seksi 7.1, 7.2, 7.3

    dan 7.4 dari Spesifikasi ini.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    14/23

    2) Penerimaan bahan

    Bahan yang diterima harus diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan

    mengecek / memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan bahan yang

    telah diterima harus sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan pada butir 7.6.24

    3) Penyimpanan dan Perlindungan Bahan

    Semen, agregat dan baja tulangan harus disimpan sebagaimana yang disyaratkan dalam Seksi

    7.1 dan 7.3 dari Spesifikasi ini. Unit-unit beton bertulang atau pratekan dan unit-unit baja harus

    ditempatkan bebas dari kontak langsung dengan permukaan tanah dan ditempatkan pada

    penyangga kayu di atas tanah keras yang tidak akan turun baik musin hujan maupun kcmarau,akibat beban dari unit-unit tersebut. Apabila unit-unit tersebut disusun dalam lapisan-lapisan,maka tidak melebihi dari 3 lapisan dengan penyangga kayu dipasang di antara tiap lapisan.

    Penyangga untuk setiap lapisan harus dipasang di atas lapisan yang terdahulu. Untuk gelagar

    dan tiang pancang, penyangga harus dipasang pada jarak tidak lebih dari 20 % dari ukuran

    panjang unit, yang diukur dari setiap ujung.

    4) Tiang Uji (Test Pile)

    Direksi Teknis dapat memerintahkan untuk melaksanakan tiang uji, Apabila dianggap perlu

    untuk mengetahui dengan pasti daya dukung dan jenis pondasi pada setiap pada setiapjcmbatan. Penyedia Jasa akan melengkapi dan melaksanakan tiang

    Apabila diperintahkan oleh Direksi Teknis, tiang uji harus diuji dengan pengujian pembebanansesuai dengan ketentuan dari Butir 7.6.1.(3) dari Spesifikasi ini.

    Setelah mendapat persetujuan dari Direksi Teknis, pemancangan tiang uji harus dilanjutkansampai diperintahkan untuk dihentikan. Pemancangan tiang uji melampaui kedalaman telah

    ditentukan diperlukan untuk menunjukkan bahwa daya dukung tiang pancang masih terusmeningkat. Penyedia Jasa selanjutnya harus melengkapi sisa tiang pancang dalam struktur yang

    belum diselesaikan. Dalam menentukan panjang tiang pancang, Penyedia Jasa harus mengikuti

    daftar panjang tiang pancang yang diperkirakan untuk sisa panjang yang harus diselesaikan

    dalam struktur.

    Jumlah tiang pancang yang diuji akan ditentukan oleh Direksi Teknis, tetapi jumlah ini tidak

    kurang dari satu atau tidak lebih dari cmpat untuk setiap jcmbatan. Tiang Uji dapat

    dilaksanakan di dalam atau di luar keliling pondasi, dan dapat menjadi bagian dari Pekerjaan

    yang permanen.5) Pengujian Pembebanan (Loading Test)

    Percobaan pembebanan harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi Teknis.Penyedia Jasa harus menyerahkan detil gambar peralatan pembebanan yang akan

    digunakannya kepada Direksi Pekeijaan untuk mendapat persetujuan.

    Peralatan tersebut harus dibuat sedemikian hingga memungkinkan penambahan beban tanpa

    menyebabkan getaran terhadap tiang uji.

    Apabila cara yang disetujui ini membutuhkan tiang (jangkar) tarik, tiang tarik scmacam iniharus dan jenis dan diameter yang sama dengan pipa yang permanen dan harus dilaksanakan dilokasi pipa permanen tersebut. Tiang dan selongsong pipa yang dinding-dindingnya tidak

    mempunyai kekuatan yang cukup untuk menahan beban percobaan bila dalam keadaan kosong,harus diberi penulangan yang diperlukan dan beton yang dicor sebelum dilakukan

    pembebanan. Beban-beban untuk pengujian pembebanan tidak boleh diberikan sampai beton

    mencampai kuat tekan minimum 95 % dan kuat tekan beton berumur 28 hari. Apabila Penyedia

    Jasa menghendaki lain Penyedia Jasa dapat menggunakan semen dengan kekuatan awal yangtinggi (high-early-strength-ccment), jenis III atau IIIA untuk beton dalam tiang pengujian

    pembebanan dan untuk tiang tarik.

    Peralatan yang disetujui dan cocok untuk mengukur beban tiang dan penurunan tiang pancang

    dengan akurat dalam setiap peningkatan beban harus disediakan oleh Penyedia Jasa

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    15/23

    Peralatan tersebut harus mempunyai kapasitas keda tiga kali beban rancangan untuk tiang yangakan diuji yang ditunjukkan dalam Gambar. Titik referensi untuk mengukur penurunan

    (settlement) tiang pancang harus dipindahkan dari tiang uji untuk menghindari scmua

    kcmungkinan gangguan yang akan terjadi. Scmua penurunan tiang pancang yang dibebaniharus diukur dengan peralatan yang memadai seperti alat pengukur (gauges) tekanan, dan harus

    diperiksa dengan alat pengukur elevasi.

    Peningkatan lendutan akan dibaca segera setelah setiap penambahan beban diberikan dan setiapinterval 15 menit setelah penambahan beban tersebut. Beban yang aman dan diijinkan adalah

    50 % beban yang telah diberikan selama 48 jam secara terus menerus menyebabkan penurunan

    tetap (permanent settlement) tidak lebih dari 6,5 mm yang diukur pada puncak tiang. Bebanpengujian harus dua kali beban rancangan yang ditunjukkan dalam Gambar.

    Beban pertama yang harus diberikan pada tiang pereobaan adalah beban rancangan tiang

    pancang. Beban pada tiang pancang dinaikkan sampai mencapai dua kali beban rancangan

    dengan interval tiga kali penambahan beban yang sama. Setiap penambahan beban harus dalaminterval waktu minimum 2 jam, kecuali jika tidak terdapat penambahan penurunan kurang dan

    0,12 mm dalam interval waktu 15 menit akibat penambahan beban sebelumnya. Apabilakekuatan tiang uji untuk mendukung beban pengujian diragukan, penambahan beban harus

    dikurangi sampai 50 % masing-masing beban pengujian, sesuai dengan perintah Direksi Teknis

    agar kurva keruntuhan yang halus dapat digambar. Beban pengujian penuh harus dipertahankanpada tiang uji dalam waktu tidak kurang dan 48 jam. Kcmudian beban ditiadakan dan

    penurunan permanen dibaca. Apabila diminta oleh Direksi Teknis, pembebanan diteruskanmelebihi 2 kali beban rancangan dengan penambahan beban setiap kali 10 ton sampai tiang

    runtuh atau kapasitas peralatan pembebanan ini dilampaui. Tiang pancang dapat dianggap

    runtuh bila penurunan total akibat beban melebihi 2,5 cm atau penurunan permanen melebihi6,5 mm.

    Setelah pengujian pembebanan selesai dilaksanakan, beban-beban yang digunakan harus

    disingkirkan, dan tiang pancang, termasuk tiang tarik dapat digunakan untuk struktur Apabilaoleh Direksi Teknis dianggap masih memenuhi ketentuan untuk digunakan. Tiang uji yangtidak dibebani harus digunakan seperti di atas. Jika setiap tiang pancang setelah digunakan

    sebagai tiang uji atau tiang tarik dianggap tidak memenuhi ketentuan untuk digunakan dalamstruktur, harus segera disingkirkan Apabila diperintahkan oleh Direksi Teknis, atau harus

    dipotong sampai di bawah permukaan tanah atau dasar pondasi telapak mana yang dapatdilaksanakan.

    Jumlah dan lokasi tiang uji untuk pengujian pembebanan akan ditentukan oleh Direksi Teknis.Untuk tiang dengan diameter lebih dari 600 mm jumlah ini tidak boleh kurang dari satu dan

    tidak lebih dari tiga untuk setiap jcmbatan; untuk tiang dengan diameter kurang dari dansampai dengan 600 mm jumlah tiang tidak boleh kurang dari satu untuk setiap 30 tiang.

    Penyedia jasa harus membuat laporan untuk setiap pengujian pembebanan. Laporan ini harusmeliputi dokumen-dokumen berikut ini :

    Denah pondasi

    Lapisan (stratifikasi) tanah Kurva kalibrasi alat pengukur tekanan Gambar diameter piston dongkerak

    Grafik pengujian dengan absis untuk beban dalam ton dan kordinat untuk penurunan

    (settlcment) dalam desimal mm.

    Tabel yang menunjukkan pembaeaan alat pengLikur tekanan dalam atmosfir. beban

    dalam ton, penurunan dan penurunan rata-rata dimana scmua itu merupakan fungsi dari

    waktu (tanggal dan jam).

    Apabila kapasitas daya dukung yang aman dari setiap tiang pancang, diketahui kurang daribeban rancangan, maka tiang pancang harus diperpanjang atau diperbanyak sesuai dengan yang

    diperintahkan oleh Direksi Teknis.

    6) Mutu Pekerjaan dan Perbaikan Atas Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    16/23

    a) Apabila toleransi yang diberikan dalam Butir 7.6.1.(6) telah dilampaui, maka PenyediaJasa harus menyelesaikan setiap langkah perbaikan yang dianggap perlu oleh Direksi

    Teknis dengan biaya sendiri.

    b) Setiap tiang pancang yang rusak akibat eaeat dalam (intcmal) atau pemancangan tidak

    sebagaimana mestinya, dipancang keluar dari lokasi yang scmestinya atau dipancang dibawah elevasi yang ditunjukkan dalam Gambar atau ditetapkan oleh Direksi Teknis,

    harus diperbaiki atas biaya Penyedia Jasa.

    e) Pekerjaan perbaikan, seperti yang telah ditentukan oleh Direksi Teknis dan dikerjakan

    atas biaya Penyedia Jasa, akan mencakup, tetapi tidak perlu dibatasi berikut ini :

    1) Penarikan kcmbali tiang pancang yang rusak dan penggantian dengan tiangpancang baru atau lebih panjang, sesuai dengan yang diperlukan.

    2) Pemancangan tiang pancang kedua sepanjang sisi tiang pancang yang cacatatau pendek. Perpanjangan tiang pancang dengan cara penyambungan, seperti

    yang telah disyaratkan di bagian lain dari Seksi ini, untuk memungkinkanpencmpatan kepala tiang pancang yang sebagaimana mestinya dalam pur (pile

    cap).

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    17/23

    7.6.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Pengukuran

    a) Cerucuk

    Cerucuk harus diukur untuk pembayaran dalam jumlah batang untuk penyediaan dan

    pemancangan cerucuk memenuhi garis dan elevasi yang ditunjukkan dalam Gambaratau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknis.

    b) Pengadaan Tiang Pancang

    Satuan pengukuran untuk pembayaran tiang pancang kayu dan beton pracetak(bertulang atau pratekan) harus diukur dalam meter kubik dari tiang pancang yang

    disediakan dalam berbagai panjang dari setiap ukuran dan jenisnya. Tiang pancang

    baja diukur dalam kilogram dari tiang pancang yang disediakan dalam berbagaipanjang dari setiap ukuran dan jenisnya, Dalam segala hal, Jenis dan panjang yang

    diukur adalah sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Teknis, disediakan sesuai

    dengan ketentuan bahan dari Spesifikasi im dan disusun dalam kondisi baik dilapangan dan diterima oleh Direksi Teknis. Kuantitas dalam meter kubik atau kilogramyang akan dibayar, ten-nasuk panjang tiang uji dan tiang tarik yang diperintahkan olehDireksi Teknis, tetapi tidak tcm-lasuk parijang yang disediakan menurut pendapat

    Penyedia Jasa.

    Tiang pancang yang disediakan oleh Penyedia Jasa, termasuk tiang uji tidak diijinkan

    untuk menggantikan tiang pancang yang telah diterima sebelumnya oleh Direksi

    Teknis, yang tcmyata kcmudian hilang atau rusal, sebelum penyelesaian Kontrakselama penumpukan atau penanganan atau pemancangan, dan akan yang diperintahkanoleh Direksi Teknis untuk disingkirkan dari tempat pekeiJaan atau dibuang dengan

    cara lain.

    Apabila perpanjangan tiang pancang diperlukan, panjang perpanjangan akan dihitungdalam meter kubik atau kilogram, dan akan diukur untuk pembayaran.

    Baja tulangan dalam beton, penyetelan, sepatu dan penyambungan Apabila diperlukan,acuan tidak akan diukur untuk pembayaran.

    Apabila Penyedia Jasa mengecor tiang pancang beton pracetak lebih panjang dari yangdiperlukan, sebagaimana. seluruh panjang baja tulang untuk memudahkan

    pemancangan, maka tidak ada pengukuran untuk bagian beton yang harus dibongkaragar supaya batang baja tulangan itu dapat dimasukkan ke dalam struktur yang

    mengikatnya.

    c) Pemancangan Tiang Pancang

    Tiang pancang kayu, baja dan beton akan diukur untuk pemancangan sebagai junilah

    meter panjang dari tiang pancang yang diterima dan tertinggal dalam struktur yangtelah selesai. Panjang dari masing-masing tiang pancang harus diukur dari ujung tiang

    pancang sampai sisi bawah pur (pile cap) untuk tiang pancang yang seluruh

    panjangnya masuk ke dalam tanah, atau dari ujung tiang pancang sampai permukaantanah untuk tiang pancang yang hanya sebagian panjangnya masuk ke dalam. tanah.

    2) Pembayaran

    Kuantitas yang ditentukan seperti diuraikan di atas, akan dibayar dengan Harga Kontrak per

    satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam

    Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus merupakankompensasi penuh untuk penyediaan, penanganan, pemancangan, penyambungan,

    perpanjangan, pemotongan kepala tiang, pengecatan, perawatan, pengujian, baja tulangan atau

    baja pra-tegang dalam beton, penggunaan peledakan, pengeboran atau peralatan lainnya yang

    diperlukan untuk penetrasi ke dalam lapisan keras, dan juga termasuk hilangnya selubung

    (casing), scmua tenaga kerja dan setiap peralatan yang diperlukan dan scmua biaya lain yang

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    18/23

    perlu dan biasa untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari Pekerjaan yang diuraikandalam Seksi ini.

    Nomor MataUraian

    Satuan

    Pembayaran Pengukuran

    7.6.(1) Pondasi Cerucuk, Penyediaan & Pemancangan Batang

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    19/23

    SEKSI 5

    PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG

    5.1 UMUM

    1) Uraian

    a) Yang dimaksud dengan Pasangan Batu kosong adalah komponen dari susunan batu tanpamortar semen sebagai pengikatnya. Sedangkan yang dimaksud dengan Bronjong adalah

    komponen struktur dari susunan batu yang dibungkus dengan anyaman kawat.

    b) Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan baik batu yang diisikan ke dalam bronjongkawat (gabion) maupun pasangan batu kosong pada landasan Yang disetujui sesuai dengandetil yang ditunjukkan dalam pada Gambar dan memenuhi Spesifikasi ini

    b) Pemasangan harus dilakukan pada tebing sungai, lereng timbunan. lereng galian, danpermukaan lain yang terdiri dari bahan yang mudah tererosi di mana perlindungan terhadap

    erosi dikehendaki.

    2) Penerbitan Detil Pelaksanaan

    Detil pelaksanaan Untuk pasangan batu kosong dan bronjong yang tidak termasuk dalam

    Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi Teknis setelahpeninjauan kembali rancangan awal selesai dikerjakan menurut Seksi 1.9 Spesifikasi

    ini.

    5.2 PERSYARATAN

    1) Standar Nasional Indonesia (SNI)

    SNI 03-0090-1999 : Spesifikasi Bronjong KawatSNI 03-2417-1991 : Metode Pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los

    Angeles

    SNI 03-3046-1992 : Kawat Bronjong dan bronjong berlapis PVC (Polivinil Chlorida)

    AASHTO:AASHTO M27903 : Metalic-coatid,Steel WovenWire Fence FabricAASHTO T 65M/T 65 : Mass (Weight) of coating on iron and steel articles with zinc or zinc

    alloy coatingASTM :

    ASTM A 641/AA 641 M : Zinc-Coated ( Galvanized) Carbond Steel Wire.

    2) Pekerjaan Seksi Lain Yang Berkaitan Dengan Seksi Ini

    a) Rekayasa Lapangan : Seksi 1.9b) Selokan dan Saluran Air : Seksi 2.1c) Drainase Porous : Seksi 2.4

    d) Galian : Seksi 3.1e) Timbunan : Seksi 3.2

    3) Toleransi

    a) Ukuran batu 85% minimal ukurannya sama

    b) Rongga antara batu dalam bronjong tidak boleh lebih dari 40%

    c) Lebar dan tinggi bronjong sebesar -5% dan +5% sedangkan terhadap panjang-3% dan +3%

    4) Persyaratan Bahan

    a) Kawat Bronjong

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    20/23

    1) Haruslah baja berlapis seng yang memenuhi AASTHO M279 -03 type Z, danASTM A641/AA641M. Lapisan galvanisasi minimum haruslah 0,26 kg/m2.

    2) Karakteristik kawat bronjong adalah :

    Tulangan tepi, diameter : 5,0 mm, 6 SWG

    Jaringan, diameter : 4,0 mm, 8 SWGPengikat, diameter : 2,1 mm, 14 SWGKuat Tarik : 4200 kg/cm2

    Perpanjangan diameter : 10% (minimum)

    3) Anyaman : Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam enam teranyam

    dengan tiga lilitan dengan lubang kira-kira 80 mm x 60 mm yang dibuatsedemikian rupa hingga tidak lepas-lepas dan dirancang untuk diperoleh

    kelenturan dan kekuatan yang diperlukan. Keliling tepi dari anyaman kawat

    harus diikat pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sanibungan yangdiikatkan pada kerangka harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman.

    3) Keranjang haruslah merupakan unit tunggal dan disediakan dengan dimensiyang disyaratkan dalam Gambar dan dibuat sedemikian sehingga dapat dikirimke lapangan sebelum diisi dengan batu.

    b) Batu

    Batu untuk pasangan batu kosong dan bronjong harus terdiri dari batu yang keras dan awet

    dengan sifat sebagai berikut :

    a) Keausan agregat dengan mesin Los Angeles harus kurang dari 35%.

    b) Berat isi kering oven lebih besar dani 2,3.

    c) Penyerapan Air tidak lebih besar dari 4 %.

    d) Kekekalan bentuk agregat terhadap natrium sulfat atau magnesiuni suifat dalam

    pengujian 5 siklus (daur) kehilangannya harus ukuran.- dari 10 %.

    Ratu untuk pasangan batu kosong haruslah bersudut tajam, berat tidak kurang dari 40kg dan memiliki dimensi minimum 300 nim. Direksi Teknis dapat memerintahkan batuyang ukurannya lebih besar jika kecepatan aliran sungai cukup tinggi.

    c) Landasan

    Landasan haluslah dari bahan drainase porous seperti yang disyaratkan dalam butir2.4.2.(4), dengan gradasi yang dipilih sedemikian hingga tanah pondasi tidak dapat

    hanyut melewati bahan landasan dan juga bahan landasan tidak hanyut melewatipasangan batu kosong atau bronjong.

    d) Adukan Pengisi (Grout)

    Adukan pengisi untuk pasangan batu kosong yang diberikan harus beton fc 15

    Mpa atau K175 seperti yang disyaratkan dalam Seksl 7.1 dari Spesifikasi ini.

    5) Peryaratan Kerjaa) Pengajuan Kesiapan Kerja

    1) Dua contoh batu untuk pasangan batu kosong (rip rap) dengan lampiran hasilpengujian seperti yang disyaratkan dalam Butir 7.10.2.(4) di bawah.

    2) Contoh dari keranjang kawat dengan sertifikat dari pabrik bila ada.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    21/23

    5.3 PELAKSANAAN

    1) Persiapan

    Galian harus memenuhi ketentuan dari Seksi 3.1, Galian, termasuk kunci pada tumit yang

    diperlukan untuk pasangan batu kosong dan bronjong. Landasan harus dipasang sesuai denganButir 2.4.3.2) dari Spesifikasi ini. Seluruh permukaan yang disiapkan harus disetujui oleh

    Direksi Teknis sebelum penempatan pasangan batu kosong atau bronjong.

    2) Penempatan Bronjong

    a) Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk memperoleh bentuk sertaposisi yang benar dengan menggunakan batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum

    pengisian batu ke dalam. kawat bronjong. Sambungan antara keranjang haruslah sekuatseperti anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus menerima. paling sedikit dua lilitan

    kawat pengikat dan kerangka bronjong antara segi enam tepi paling sedikit satu lilitan.

    Paling sedikit 15 em kawat pengikat harus ditinggalkan sesudah pengikatan terakhirdan dibengkokkan ke dalam keranjang.

    b) Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimum danrongga seminimal mungkin. Apabila tiap bronjong telah diisi setengah dari tingginya,dua kawat pengaku horinsontal dari muka ke belakang harus dipasang. Keranjangselanjutnya diisi sedikit berlebihan agar terjadi penurunan (settlement). Sisi luar batu

    yang berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan bertumpupada anyaman.

    c) Setelah pengisian, tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik atau ulir

    penarik pada permukaan atasnya dan diikat.

    d) Apabila keranjang dipasang satu di atas yang lainnya, sambungan vertikal harus dibuat

    berselang seling.

    3) Penempatan Pasangan Batu Kosong

    Terkecuali diletakkan untuk membentuk lantai (apron) mendatar, pasangan batu kosong harusdimulai dengan penempatan lapis pertama dari batu yang paling besar dalam galian parit di

    titik lereng. Batu harus ditempatkan dengan mobil derek (crane) atau dengan tangan sesuaidengan panjang, tebal dan ke dalaman yang diperlukan. Selanjutnya batu harus ditempatkan

    pada lereng sedemikian hingga dimensi yang paling besar tegak lurus terhadap permukaan

    lereng, jika tidak maka dimensi yang demikian akan lebih besar dari tebal dinding yangdisyaratkan. Pembentukan batu tidak diperlukan Apabila batu-batu tersebut telah bersudut,

    tetapi pemasangan harus menjamin bahwa struktur dibuat sepadat mungkin dan batu terbesar

    berada di bawah permukaan air tertinggi. Batu yang Iebih besar harus Juga ditempatkan padabagian luar dari permukaan pasangan batu kosong yang telah selesai.

    4) Penimbunan Kembali

    Seperti ketentuan dari Seksi 3.2, Timbunan.

    5) Penepatan Pasangan Batu Kosong yAng Diisi Adukan

    Seluruh permukaan batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai jenuh sebelum ditempatkan.

    Beton harus diletakkan di atas batu yang telah dipasang sebelumnya selanjutnya batu yang baru

    akan diletakkan di atasnya. Batu harus ditanamkan secara kokoh pada lereng dan dipadatkan

    sehingga bersinggungan dengan batu-batu yang berdekatan sampai membentuk ketebalanpasangan batu kosong yang diperlukan.

    Celah-celah antar batu dapat diisi sebagian dengan batu baji atau batu-batu keeil, sedemikian

    hingga sisa dari rongga-rongga tersebut harus diisi dengan beton sampai padat dan rapi denganketebalan tidak lebih dari 10 mm dari permukaan batu-batu tersebut.

    Lubang sulingan (weep holes) harus dibuat sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi

    Teknis.

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    22/23

    Pekerjaan ini harus dilengkapi peneduh dan dilembabi selama tidak kurang, dari 3 hari setelahselesai dikerjakan.

    5.4 PENGENDALIAN MUTU

    1) Penerimaan bahan

    Bahan yang diterima harus diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek /memeriksa bukti tertulis yang menunjukkan bahwa bahan bahan yang telah diterima harus

    sesuai dengan ketentuan persyaratan bahan pada butir 7.10.2.4)

    5.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    1) Cara Pengukuran

    Kuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik dari bronjong atau

    pasangan batu kosong lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untukmenghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dani masing-masing keranjang bronjongatau pasangan batu kosong seperti yang diuraikan dalam Gambar atau sebagaimana yangdiperintahkan oleh Direksi Teknis.

    2) Dasar Pembayaran

    Kuantitas, yang ditentukan seperti diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga Kontrak per

    satuan pengukuran, untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam

    Daftar Kuantitas dan Harga dimana harga dan pembayaran tersebut haruslah merupakankompensasi penuh untuk seluruh galian dan penimbunan kembali, untuk pemasokan,

    pembuatan, penempatan semua bahan, termasuk semua pekerja, peralatan, perkakas, pengujlan

    dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian yang memenuhi ketentuan dan

    pekerjaan seperti yang diuraikan dalam Gambar dan Spesifikasi ini.

    Nomor MataPembayaran

    UraianSatuan

    Pengukuran

    7.10.(3) Bronjong Meter Kubik

  • 7/30/2019 spek kolam.pdf

    23/23

    P E N U T U P

    1. Untuk pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pemborong dan tidak tercantum dalam bestek,

    pelaksanaannya dapat dilakukan atas dasar petunjuk direksi.

    2. Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan dinyatakan kata kata

    diadakan oleh pemborong, tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan pembaharuan ini

    perkataan tersebut tetap dianggap dimuat dalam bestek.

    3. Pekerjaan pekerjaan yang nyata menjadi pembangunan ini, tetapi tidak diuraikan atau

    dimuat dalam bestek ini dan diselenggarakan serta diselesaikan secara mufakat oleh

    pemborong dan harus dianggap seakan akan pekerjaan ini diuraikan dan dibuat dalam bestek,

    untuk menuju pekerjaan lengkap dan sempurna menurut direksi.

    4. Demikian rencana kerja dan syarat syarat ini dibuat untuk dijadikan pedoman dan harus

    ditaati oleh pemborong dalam melaksanakan pekerjaan ini.

    Disiapkan Oleh :

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),

    Ir. ALYONO

    NIP. 19610624 199503 1 001