soap ht

5
Borang Portofolio Nama Peserta: Monica Paotiana Nama Wahana: RS Bhayangkara, Mataram, NTB Topik: Hipertensi Urgensi Tanggal (kasus): 7 Juli 2014 Nama Pasien: Ny. S No. RM --- Tanggal Presentasi: 17 September 2014 Nama Pendamping: dr. Mike Wijayanti Djohar Tempat Presentasi: Aula RS Bhayangkara Obyektif Presentasi: Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa Bayi Anak Lansia Deskripsi: Perempuan, 58 tahun, mengeluh nyeri kepala sejak 1 hari, Hipertensi Urgensi. Tujuan: mengetahui diagnosis hipertensi urgensi agar dapat memberikan penanganan yang tepat.

Upload: monica-lam

Post on 02-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pidi

TRANSCRIPT

Borang PortofolioNama Peserta: Monica Paotiana

Nama Wahana: RS Bhayangkara, Mataram, NTB

Topik: Hipertensi Urgensi

Tanggal (kasus): 7 Juli 2014

Nama Pasien: Ny. SNo. RM ---

Tanggal Presentasi: 17 September 2014Nama Pendamping: dr. Mike Wijayanti Djohar

Tempat Presentasi: Aula RS Bhayangkara

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja DewasaLansia Bumil

Deskripsi: Perempuan, 58 tahun, mengeluh nyeri kepala sejak 1 hari, Hipertensi Urgensi.

Tujuan: mengetahui diagnosis hipertensi urgensi agar dapat memberikan penanganan yang tepat.

Bahan bahasan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos

Data pasien:Nama: An. R. Nomor Registrasi: ---

Nama klinik: ---Telp: ---Terdaftar sejak: ---

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis/Gambaran Klinis: Hipertensi Urgensi. Pasien tampak nyeri kepala, namun masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Keluhan disertai leher terasa tegang.

2.Riwayat Penyakit dahulu : hipertensi sejak 20 tahun yang lalu, minum obat tidak rutin (amlodipine 10mg)

3. Riwayat keluarga : ayah dan ibu pasien memiliki riwayat hipertensi

4. Riwayat pengobatan :panadol, namun nyeri kepala masih terasa.

Daftar Pustaka: (diberi contoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD,VANCOUVER, atau MEDIA ELEKTRONIK)

1. Canadian Hypertension Education Program Recommendation, 2009. CHEP Recommendation for the Management of Hypertension

2. National Institutes of Health, 2003. The Seventh Report of the Joint National Committe on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure

.3.

Hasil Pembelajaran:

1. Diagnosis Hipertensi Urgensi

2. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang mendukung Hipertensi Urgensi

3. Tatalaksana Hipertensi Urgensi

4. Edukasi dan motivasi pasien maupun keluarga tentang kepatuhan berobat dan pencegahan terjadinya kerusakan organ

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio :

1. Subyektif: 1 hari SMRS, pasien mengeluh nyeri kepala berdenyut yang dirasakan di seluruh bagian kepala, disertai leher terasa tegang, yang dirasakan sepanjang hari, namun pasien masih dapat berakktifitas ringan. Penurunan kesadaran (-), perubahan mental (-), berdebar (-), nyeri dada (-), sesak nafas (-), batuk (-), bengkak di muka atau ekstremitas (-), kejang (-), gangguan penglihatan (-), BAK berdarah (-), jumlah urine berkurang (-), konsumsi obat rutin yang lain (-). BAB: 1x/hari, konsistensi, warna dalam batas normal . BAK : Frekuensi, warna, dan jumlah dalam batas normal. RPD : riwayat hipertensi sejak 20 tahun yang lalu, tidak terkontrol (amlodipine 10mg). RPK: ayah dan ibu pasien memiliki riwayat hipertensi. Riwayat kebiasaan : pasien suka mengkonsumsi makanan bersantan dan asin, pasien jarang berolahraga/aktivitas fisik yang berarti.Pada anamnesis didapatkan pasien mengalami krisis hipertensi (hipertensi urgensi), tanpa adanya tanda-tanda kerusakan organ. Hal ini diperkuat dengan adanya riwayat hipertensi sejak lama dan pasien tidak minum obat dengan teratur, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah yang tinggi dan mendadak. Pada pasien ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kerusakan organ, namun perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kerusakan organ (hipertensi emergensi).2. 2. Objektif:Hasil pemeriksaan fisik mendukung ke arah krisis hipertensi (hipertensi urgensi). Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan: Gejala klinis: nyeri kepala berdenyut sepanjang hari, yang tidak hilang dengan obat sakit kepala, leher terasa tegang, gejala sistemik lain disangkal.Pemeriksaan fisik: TD 230/110mmHg, N 88x/menit, reguler, equal, isi cukup, S 36,5 C, R 20x/menit. JVP 5 2 cmH2O. Thoraks: B/P normal, simetris. Pulmo: Sonor. VBS ka=ki, Rh -/-, Wh -/-. Cor: BJM, regular, murmur (-), gallop (-), tidak membesar. Ekstremitas: Akral hangat, edema (-), clubbing finger (-).3. Assesment (Penalaran klinis)Hipertensi merupakan penyakit akibat pola hidup yang salah, sehingga bisa dicegah dan dikontrol, namun dalam prakteknya pasien sering tidak mau berobat teratur sehingga bisa terjadi kenaikan tekanan darah yang tinggi dan mendadak. Diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat diperlukan dalam kasus ini untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.

4. Plan:Diagnosis: Hipertensi UrgensiPem. Penunjang: foto thorak, funduskopi, fungsi ginjal, urinalisis, EKG, CT scan.Pengobatan: Menurunkan tekanan darah, edukasi ke pasien mengenai kepatuhan berobat, pencegahan adanya kerusakan organ lebih lanjut.Terapi yang diberikan : Non medikamentosa: observasi TD setelah pemberian obat anti hipertensi, pengaturan diet makanan, olahraga teratur. Medikamentosa: captopril 25mg sublingual, captopril 12,5mg 2x/hari, amlodipine 10mg 1x/hari.

Pendidikan: Mengedukasi pasien tentang keadaan penyakit yang didierita pasien dan pentingnya perubahan pola hidup yang sehat dan kontrol teratur. Mengingatkan akan pentingnya untuk rutin minum obat untuk mencegah adanya kenaikan tekanan darah yang tinggi dan mendadak di kemudian hari.Konsultasi: Dijelaskan kepada keluarga pasien perlunya pemeriksaan lanjutan untuk mendeteksi kerusakan organ. Prognosis: Quo ad vitam dubia ad bonam, Quo ad fungsionam dubia ad malam, Quo ad sanactionam dubia ad bonam.