slide tht

28
Referat Maret 2015 TES VESTIBULER BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN OLEH : MAGHFIRAH EKASARI NURUL ARSITA PEMBIMBING : DR.AGUSMIANI

Upload: maghfirahekasarilaitjinara

Post on 20-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

rhdgc

TRANSCRIPT

Page 1: slide THT

ReferatMaret 2015

TES VESTIBULER

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KLFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

OLEH :MAGHFIRAH EKASARI

NURUL ARSITA

PEMBIMBING :DR.AGUSMIANI

Page 2: slide THT

Keseimbangan normal membutuhkan : (a) Informasi sensorik yang akurat dari mata, reseptor proprioseptif dan labirin vestibuler (b) Koordinasi dari informasi tersebut dalam otak (c) Motor output yang normal dari sistem saraf pusat kepada sistem muskuloskeletal

Kesalahan dari salah satu hal diatas Ketidakseimbangan

PENDAHULUAN

Page 3: slide THT
Page 4: slide THT

TelingaLuar dan tengah Transmisi dan amplifikasi gelombang suara

Dalam Koklea : suaraApparatus vestibuler : keseimbangan

Sistem Vestibuler :3 kanalis semisirkularis perubahan kecepatan angular2 organ otolit perubahan kecepatan linear

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Page 5: slide THT
Page 6: slide THT
Page 7: slide THT
Page 8: slide THT

Utrikulus mendeteksi :

1) Perubahan posisi kepala yang menjauh dari medan

vertikal

2) Akselerasi dan deselerasi linear horizontal

Sakulus mendeteksi :

3) Perubahan posisi kepala yang menjauh dari medan

horizontal

4) Akselerasi dan deselerasi linear vertikal

Page 9: slide THT
Page 10: slide THT

PATOFISIOLOGI

Nistagmus merupakan pergerakan bolak balik yang sangat cepat dari mata dengan komponen cepat dan lambat. Arah nistagmus umumnya dinamakan sesuai dengan komponen cepatnya

Sistem vestibular sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2 dalam darah, oleh karena itu perubahan aliran darah yang mendadak dapat menimbulkan vertigo.

Page 11: slide THT

CONT….

Rangsangan normal akan selalu menimbulkan gangguan vertigo, misalnya pada tes kalori.

Rangsangan abnormal dapat pula menimbulkan gangguan vertigo bila terjadi kerusakan pada sistem vestibularnya, misalnya orang dengan paresis kanal akan merasa terganggu bila naik perahu.

Rangsangan normal dapat pula menimbulkan vertigo pada orang yang normal, bila situasinya berubah, misalnya dalam ruangan tanpa bobot .

Page 12: slide THT

PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN

Anamnesis  Sentral Perifer

Awitan Bervariasi Mendadak

Sifat-sifat/gambaran Tidak stabil Berputar,membalik

Lamanya Konstan, bervariasi Episodic, terkait gerakan, <2-3 hari

Dapat melelahkan Jarang Ya

Efek visual Menutup mata tidak mengubah gejala Menutup mata memperburuk gejala

Gejala visual Penglihatan ganda, bintik buta Penglihatan kabur

Gejala telinga Tidak ada Ada

Nyeri kepala Ada Tidak ada

Efek sistemik Tidak ada Mual,muntah

Page 13: slide THT

CONT….

Pemeriksaan FisikMengetes keseimbangan merupakan sebuah hal

yang kompleks karena berbagai variasi dari sistem sensorik yang terlibat dalam persepsi keseimbangan.

Tes dibagi menjadi 2 kelompok besar; Tes yang mengaktivasi refleks vestibulo-okular

(contoh: electronystagmogram dan tes rotasi)Tes keseimbangan umum (posturografi )

Page 14: slide THT

TES KALORI

1. TES KOBRAKPosisi pasien tidur telentang, dengan kepala fleksi 30 O, atau duduk dengan kepala ekstensi 60 O.

Digunakan semprit 5 atau 10 ml, ujung jarum disambungkan dengan kateter.

Perangsangan dilakukan dengan mengalirkan air es (0 OC), sebanyak 5 ml, selama 20 detik.

Nilai dihitung dengan mengukur lama nistagmus, dihitung sejak mulai air dialirkan sampai nistagmus berhenti.

Nilai normal 120-150 detik. Nilai yang <120 detik mengindikasikan adanya parese kanal

Page 15: slide THT

TES KALORI

2. TES KALORI BITERMAL Dipakai 2 macam air, dingin dan panas. Dingin 30 OC,

panas 44 OC, masing-masing 250 ml, dalam waktu 40 detik.

Setelah air dialirkan, dicatat lama nistagmus yang timbul.

Pada tiap-tiap selesai pemeriksaan (telinga kiri atau kanan atau air dingin atau air panas) pasien diistirahatkan selama 5 menit (untuk menghilangkan pusingnya)

Rumus : Sensitivitas L – R : (a+c) - (b+d) = <40 detik < 40 detik kedua fungsi vestibuler dalam keadaan seimbang > 40 detik yang mempunyai waktu nistsgmus lebih kecil mengalami parese kanal

Page 16: slide THT

TES KONTROL POSTURAL

1. ROMBERG TEST Pasien diminta untuk berdiri tegak dengan kaki rapat, mata terbuka kemudian dengan mata tertutup (untuk mengeliminasi input visual).

Normalnya, tidak ada pergerakan badan atau jatuh ke salah satu sisi.

Pada vestibulopati perifer unilateral, pasien mengalami deviasi perlahan lahan ke arah lesi

Page 17: slide THT

Tes Romberg dapat dibuat menjadi lebih sensitif dengan :• Manuver Jendrassik

• Tandem Romberg Gait• Tes Dorong• Tes Gambar

Page 18: slide THT

TES KONTROL POSTURAL

2. Pastpointing testPasien dan pemeriksa berdiri saling berhadapan;

mereka kemudian merentangkan tangan ke depan dengan jari telunjuk saling menyentuh satu sama lain.

Pasien diminta mengangkat tangannya dan menyentuhkan kembali jari telunjuknya dengan jari telunjuk pemeriksa yang diam.

Pasien melakukan gerakan ini 3 kali dengan mata terbuka, kemudian diulangi dengan mata tertutup. Deviasi ke satu sisi termasuk abnormal

Page 19: slide THT

TES KONTROL POSTURAL

3. Tandem Gait Test

Pasien diminta melakukan langkah tandem dimana kaki pasien saling menyilang dan tangan menyilang di dada.

individu yang sehat dapat melakukan 10 langkah tanpa deviasi sedangkan pada pasien dengan gangguan vestibular akan berjalan menyimpang dan gagal melakukan tes ini

Page 20: slide THT

TES KONTROL POSTURAL

4. Fukuda Stepping Test

Pasien diminta untuk jalan ditempat dengan mata tertutup

Setelah 50 langkah, jika ada rotasi >30° ke 1 sisi disebut abnormal

Page 21: slide THT

TES NISTAGMUS SPONTAN

Bila nistagmus spontan ini hanya timbul ketika mata melirik searah dengan nistagmusnya, maka kekuatan nistagmus itu sama dengan Nylen-1.

Bila nistagmus timbul sewaktu mata melihat ke depan, maka disebut Nylen 2, dan bila nistagmus tetap ada meskipun mata melirik berlawanan arah dengan arah nistagmus, maka kekuatannya disebut Nylen 3.

Page 22: slide THT

TES NISTAGMUS POSISI

1. Dix-HallpikeMula-mula pasien duduk, kemudian kepalanya dimiringkan 45 O ke salah satu sisi, dan dengan cepat dibaringkan kedalam posisi supinasi sampai kepala menggantung di ujung meja periksa. Pemeriksaan diulang pada sisi yang lain

Pada kelainan perifer akan ditemukan masa laten dan terdapat kelelahan dan vertigo biasanya terasa berat. Pada kelainan sentral sebaliknya, yaitu tidak ada masa laten, tidak ada kelelahan, dan vertigo ringan saja

Page 23: slide THT

HEAD SHAKING NYSTAGMUS

Head Shaking Nystagmus : Pemeriksa menggelengkan kepala pasien sekitar ± 45º secara horizontal sekitar 30kali dalam waktu sekitar 15 detik atau dapat diminta pasien untuk melakukannya sendiri .

HSN dikatakan positif jika segera terjadi sekurang-kurangnya 5 kali nistagmus setelah dilakukan tes ini yang dapat dipastikan dengan menggunakan kacamata Frenzel.

Page 24: slide THT

TES ROTASI

Tes Rotasi : bila subjek duduk tegak dengan memiringkan kepala 30 O ke bawah, maka kanalis horizontalis dapat dirangsang secara maksimum.

Gerakan leher dicegah sehingga rotasi akan menggerakkan tubuh dan kepala bersamaan.

Rotasi dapat dilakukan dalam 1 arah dengan percepatan konstan dalam waktu singkat (mis., 18 detik) atau secara osilatorik (mis. Sinusiod).

Page 25: slide THT

ENG gunanya untuk memonitor gerakan bola mata. Prinsipnya sederhana saja, yaitu bahwa kornea mata itu bermuatan positif.

Dengan meletakkan elektroda pada kulit kantus lateral mata kanan dan kiri, maka kekuatan muatan kornea kanan dan kiri bisa direkam

Dengan demikian, nistagmus yang terjadi bisa dipantau dengan baik.

ELECTRONYSTAGMOGRAPHY (ENG)

Page 26: slide THT

VOG memberikan keuntungan dibandingkan dengan tes EOG konvensional karena pengukurannya akurat.

Komponen utama dari sistem VOG adalah sebuah kamera video infrared sensitif yang terhubung dengan komputer untuk menentukan posisi mata

VIDEONYSTAGMOGRAPHY / VIDEOOCULOGRAPHY

Page 27: slide THT

Computerized Dynamic Posturography

Pasien yang menjadi kandidat tes ini adalah pasien dengan gangguan keseimbangan yang tidak diketahui penyebabnya, riwayat sering jatuh, riwayat trauma kepala, atau pusing yang terus menerus walaupun tanpa adanya kegiatan, juga yang suspek malignansi.

Tes ini mengevaluasi seberapa baiknya pasien dapat menggunakan sistem visual, vestibular, dan sensorik selama keseimbangan

POSTUROGRAFI

Page 28: slide THT

TERIMA KASIH