slide baca tht-kl

Upload: jurikho-putra-baunsele

Post on 07-Jan-2016

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

A

TRANSCRIPT

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2015

SKRINING PENDENGARAN PADA ANAK SEKOLAHOLEH :Henrikus D Irawan - C 111 10 176Jurikho P Baunsele C111 10 178

PEMBIMBING:dr. Natalia Idam SumuleSEPTEMBER 2015ILMU KESEHATAN THT-KLFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015

PENDAHULUANSkrining (screening) adalah deteksi dini dari suatu penyakit atau usaha untuk mengidentifikasi penyakit atau kelainan

Skrining pendengaran bertujuan untuk mengetahui lebih dini gangguan pendengaran pada anak sekolah, sehingga dapat ditatalaksana secara diniPENDAHULUANInsiden (unilateral) 30-56 per 1.000 anak sekolah

4.000-6.000 anak yang lulus skrining pendengaran bayi gangguan pendengaran yang signifikanThe World Health Organization (WHO) >4% dari populasi dunia (278 juta orang) telah kehilangan pendengaran

Di Swaziland prevalensi 4,1%Di Kenya 5,6% dari anak sekolah memiliki gangguan pendengaran ringanStudi di India Selatan dan Nigeria sebesar 11,9% dan 13,9%National Health and Nutrition Examination Survey of United States (USA) 14,9% dari anak usia sekolahANATOMI TELINGA

FISIOLOGI PENDENGARAN

ETIOLOGI GANGGUAN PENDENGARANBerdasarkan jenisnya, dibagi atas :Tuli konduktifTuli sensorineural Tuli campuran/mixFAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARANOtitis media berulang, Otitis Media Supuratif Kronik.Riwayat sering panas, tonsilitis, alergiAda celah bibir atau palatumKecurigaan ada gangguan pendengaran misalnya pernah tidak naik kelasTerdapat masalah berbicara dan bahasaKesulitan mengikuti instruksiFAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARANRasa penuh ditelinga, tinitusGagal pada penapisan pendengaran setahun sebelumnyaRiwayat terpapar bisingRiwayat dalam keluarga terdapat gangguan pendengaranTerdapat kelainan wajah dan kepala, terutama bentuk pina dan liang telinga Trauma kepala dengan disertai kehilangan kesadaran

PEMERIKSAAN PENDENGARANSubjektifTes penalaPemeriksaan Pure Tone AudiometriObjektifPemeriksaan timpanometri

Tes Penala

TIMPANOMETRIProsedur:Perhatikan ukuran dan bentuk saluran telinga anak.Pilih tip telinga atau manset dengan ukuran yang sesuai untuk menutup saluran telinga.Dengan lembut pasangkan ujung probe pada saluran telinga luar dan tutup saluran telingaTarik telinga kearah postero-superior untuk meluruskan saluran telinga

TIMPANOMETRIAmati tanda dari Tympanometer mengenai statusnya. Ketika saluran telinga di tutup dengan baik, mesin akan dengan otomatis menjalankan pemeriksaan. (pemeriksaan membutuhkan waktu sekitar 3-5 detik)Ketika tes selesai, keluarkan ujung probe dari saluran telinga.Ulangi prosedur di atas untuk telinga yang lain

TIMPANOMETRITipe A :gerakan membran timpani yang normal

TIMPANOMETRITipe AsFiksasi atau kekakuan sistem osikular

TIMPANOMETRITipe AdDiskontinuitas sistem osikular atau suatu membran timpani

TIMPANOMETRITipe BKehilangan mobilitas hebat bagi membran timpani yang biasanya karena cairan di telinga tengah

TIMPANOMETRITipe Ctekanan negatif di dalam telinga tengah

mungkin terdapatnya cairan di dalam cavum timpani

PURE TONE AUDIOMETRIProsedur

PURE TONE AUDIOMETRIInterpretasi :Bila hasil pemeriksaan anak menunjukan respons < atau sama dengan 40 db (pada frekuensi 500,1000,2000, 4000 Hz Pass.

Bila hasil pemeriksaan anak menunjukan respons > 40 db pada frekuensi 500,1000,2000, 4000 Hz berarti : tidak Lulus skrining Refer.

Bila hasil pemeriksaan anak menunjukan respons > 40 db pada frekuensi 500 Hz , sedangkan respons < atau sama dengan 40 db (,1000,2000, 4000 Hz) maka lihat batas bising lingkungan.Bila bising lingkungan < 40 db tidak lulus skrining Refer.Bila bising lingkungan > 40 db, maka konfirmasi dengan hasil tes penala Weber dan timpanometriBila tidak terdapat lateralisasi pada tes Weber dan timpanometri normal - Pass.Bila terdapat lateralisasi pada tes penala Weber dan timpanometri tidak normal - tidak lulus skrining Refer.

TERIMA KASIH