slide sidang

24
PERBANDINGAN UJI EFEKTIFITAS ANTARA REBUSAN RIMPANG TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza) DENGAN KETOKENAZOLE TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN-VITRO Oleh: RINALDO 09310219

Upload: dicha-manies

Post on 07-Nov-2015

254 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

UJI DAYA HAMBAT AIR REBUSAN RIMPANG KENCUR (kaempferia galanga L) TERHADAP Candida albicans SECARA IN-VITRO

PERBANDINGAN UJI EFEKTIFITAS ANTARA REBUSAN RIMPANG TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza) DENGAN KETOKENAZOLE TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN-VITRO

Oleh:RINALDO09310219

BAB 1PENDAHULUANA. Latar belakang Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida. Candida adalah anggota flora normal di saluran pencernaan, juga selaput mukosa saluran pernafasan, vagina, uretra, kulit, dan dibawah jari-jari tangan dan kaki. Ditempat-tempat ini ragi dapat menjadi dominan dan menyebabkan patologik ketika daya tahan tubuh menurun baik secara lokal maupun sistemik.1

B. Rumusan masalahApakah ada perbedaan daya hambat antara air rebusan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan ketokenazole terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in-vitro?

Tujuan penelitian Tujuan umum Mengetahui perbedaan uji daya hambat fungi antara air rebusan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) dengan ketokenazole terhadap pertumbuhan Candida albicans

Tujuan khusus Mengetahui daya hambat dari air rebusan rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) terhadap pertumbuhan Candida albicans. Menentukan konsentrasi dari rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang memiliki daya hambat minimum terhadap pertumbuhan Candida albicans dan di bandingkan dengan ketokenazole.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAN Rimpang kencur1. Habitat tumbuhan 2. Kandungan kimia 3. Penggunaan tumbuhan

B. Candida albicans 1. Definisi 2. Morfologi dan karakteristik umum 3. Fatogenesis

C. Uji sensitivitas 1. Metode difusi agar/ metode kirby bauer 2. Metode dilusi

D. Air rebusan 1. Definisi 2. Beberapa cara perebusan D. Kerangka teoriflavonoidMenghambat sintesis asam nukleatRimpang kencursaponintaninsineolMenginaktivasi enzim sel jamur Merusak membran selGangguan fungsi membran sel dan pembentukan komponen dinding selMenghambat sintesis ergosterolMenganggu permeabelitas membran sel Menghambat sintesis khitinStruktur dan fungsi sel tidak teraturTidak terbentuknya DNA dan RNATidak terbentuknya komponen penyusun dinding selKematian Candida albicansKadar hambat miimal (KHM)E. Kerangka konsep

variabel independen variabel dependenF. Hipotesis H0 H1Air rebusan rimpang kencur (kaempferia galanga L) 0% (kontrol) 90 %Uji pendahuuan (100%) Daya hambat pertumbuhan candida albicans BAB III

Metode penelitianA. Jenis penelitian: percobaan mikrobiologiB. metode: difusi AgarC. Penentuan sampel menggunakan rumus federer:(n-1) (t-1) 15(n-1) (10-1) 15(n-1) (9) 15(9n-9) 15 (9n) 15+9 n 249 = 2,66 = 3t: Jumlah kelompokn: Jumlah ulangan

D. Waktu dan tempat penelitian 1. penelitian dilaksanakan 6-9 november 2. penelitian dilaksaan di labolatorium mikrobiologi provinsi lampung

E. Populasi dan sampel penelitian1. Populasi penelitian2. Sampel penelitian

G. Variabel penelitian1. Variabel independen (bebas)2. Variabel dependen (terikat)

H. Definisi operasionalnovariabelDefinisi operasional Cara ukurALat ukurHasil ukurSkala ukur1Zona hambat pertumbuhan C. albicansDaerah sekeliling cakram disc yang tidak ditemukan adanya pertumbuhan C. albicans Menilai diameter zona terang pertumbuham C. albicans sekitas cakram discJangka sorongDiameter zona hambat dalam mmnumerik2Air rebusan rimpang kencurRimpang kencur yang telah dijadikan serbuk dengan di parut dan dikeringkan. selanutnya timbang 100gr, kemudian direbus dengan aquades 100ml dengan suhu 900C selama 15 menit dan disaring yang selanjutnya dihitung sesuai konsentrasinya Rebusan diencerkan kemudian di dapatkan konsentrasi 10%-100%Pipet volumeKonsentrasi 10%-100%rasio14Prosedur penelitian 1. Persiapan bahan mediaa. SDBb. SDA2. Sterilisasi alat3. Pembuatan air rebusan rimpang kencur4. Uji daya hambat air rebusan rimpang kencur (Kaempferia galanga L) dan penentuan konsentras hambat minimum (KHM)

j. Pengolahan data

k. Analisis data

L. Alur penelitianPersiapan alat dan bahanPembuatan air rebusan rimpang kencurPembuatan mediaSDAPembuatan suspensi jamur Candida albicansUji perlakuanSDBUji daya hambat air rebusan rimpang kencur80%10%20%30%90%40%50%60%70%K 0%Uji pendahuluan100%Pengamatan zona jernihAnalisis dataPenyusunan laporanBAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan drafikHasil pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan C. albicans oleh air rebusan rimpang kencur

Konsentrasi %Zona hambat air rebusan rimpang kencur (mm)p1p2p3Rata-rata SD106,406,806,146,440,33207,157,197,257,190,05308,248,508,328,350,124011,2411,3011,811,430,315012,8912,8312,7312,810,086015,6015,5815,7815,650,117016,1216,2016,3216,210,108017,2417,2817,3017,210,039018,5018,1518,3018,310,1710019,2019,8019,3719,370,37Grafik rata-rata diameter zona hambat pertumbuhan C.albicans oleh air rebusan rimpang kencur

B. Uji normalitas

C. Uji homogenitas Uji normalitas SigPengukuran 10,008Uji homogenitas sigPengukuran 10,009D. Uji kruskal-wallis testPengelompokan NAsymp. Sig.

Pengukuran 1 Perlakuan 10%300,001Perlakuan 20%Perlakuan 30%Perlakuan 40%Perlakuan 50%Perlakuan 60%Perlakuan 70%Perlakuan 80%Perlakuan 90%Perlakuan 100%Total D. PembahasanKonsentrasi %Diameter rata-rata zona hambat (mm)Klasifikasi zona hambat 106,44Tidak ada207,19Tidak ada308,35Tidak ada 4011,43Lemah5012,81Lemah6015,65Lemah7016,21Sedang 8017,27Sedang 9018,31Sedang10019,37Sedang BAB VKesimpulan 1. Air rebusan rimpang kencur dengan konsentrasi 40% sampai 100% memiliki respon daya hambat yang bermakna dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. 2. Terdapat perbedaan klasifikasi respon daya hambat pertumbuhan dari masing- masing konsentrasi berdasarkan diameter zona terang yang terbentuk. pada konsentrasi 10%,20% dan 30% tidak ada respon hambat pertumbuhan.pada konsentrasi 40%,50% dan 60% diklasifikasikan ke dalam respon hambat pertumbuhan lemah.pada konsentrasi 70%,80%,90% dan 100% diklasifikasikan respon hambat pertumbuhan sedang. 3. Air rebusan rimpang kencur dengan konsentrasi 40% merupakan konsentrasi terendah (KHM) yang dapt menghambat pertumbuhan C.albicans

B. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian dengan metode lain yang digunakan. 2. diharapkan pada peneliti selanjutnya lebih banyak melakukan pengulangan.Terimakasih