slide referat
TRANSCRIPT
MOLA HIDATIDOSA
Oleh :
Aji Nadya Yasmin
I1A004021
Pembimbing :
dr. Hariadi Sp.OG(K)
Tinjauan Pustaka
Normal Kehamilan Lahir Bayi Sempurna
Mola Hidatidosa
Villi Korialis langka vaskularisasi
Edema/membesar
Gambaran Segugus buah Anggur
HAMIL ANGGUR
PENDAHULUAN
Frekuensi :
Negara Barat 1 per 2000 Kehamilan
Asia 1 per 120 Kehamilan
Prevalensi di Asia 15 x lebih tinggi dibandingkan negara – negara Barat
MOLA HIDATIDOSA Ciri yang Khas
PENDAHULUAN
kehamilan yang abnormal kehamilan yang abnormal di mana villi koriales di mana villi koriales mengalami degenerasi mengalami degenerasi hidrofikhidrofik
Mola Mola hidatidosahidatidosa
stroma villus koriales langka akan stroma villus koriales langka akan vaskularisasi dan mengalami vaskularisasi dan mengalami edematosa dan villus-villus edematosa dan villus-villus membesar dan edem serta terus membesar dan edem serta terus tumbuh yang memberikan tumbuh yang memberikan gambaran seperti gugusan anggur.gambaran seperti gugusan anggur.
PA PA hiperplasi hiperplasi trofoblastik dan trofoblastik dan degenerasi hidrofik villi degenerasi hidrofik villi koriales.koriales.
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi China 0.78 per 1000 kelahiran hidup Jepang insidensinya sebesar 2 dari 1000 kehamilan Eropa dan Amerika Utara ( 0.6 – 1.1 per 1000
kehamilan). Indonesia merupakan negara dengan insidensi PTG
tertinggi yaitu 1 dari 77 kehamilan ( 1 dari 57 kasus persalinan).
Secara umum dapat disimpulkan bahwa insidensi penyakit ini meningkat pada wanita ras non Hispanik, Indian, Eskimo, dan Asia.
KLASIFIKASIPenyakit Trofoblast Jinak
Mola Hidatidosa Klasik/Komplit Mola Hidatidosa Parsial/Inkomplit
Penyakit Trofoblas Ganas Koriokarsinoma Villosum Koriokarsinoma Non Villosum
Perbandingan mola hidatidosa secara mikroskopis. (A) mola hidatidosa lengkap dengan hyperplasia trofoblastik 100x. (B) mola hidatidosa lengkap dengan selular atipik 400x. (C) mola hidatidosa parsial dengan fokal hyperplasia 100x. (D) mola hidatidosa parsial dengan hyperplasia trofoblastik fokal dan inti atipik 400x
ETIOLOGI Faktor ovum : ovum memang sudah
patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan.
Imunoselektif dari trofoblast Keadaan sosial ekonomi yang rendah Paritas tinggi Teori Acosta-Sison : defisiensi protein Infeksi virus Sitogenetika
Perbedaan karyotipe pada mola hidatidosa komplet, mola hidatidosa partial, dan mola hidatidosa komplet biparental
FAKTOR PREDISPOSISIFaktor usiaRiwayat obstetrik dan reproduksiRasGenetikRiwayat keluargaDiit dan nutrisiFaktor lingkungan
PATOGENESIS Teori Missed abortion Adanya struktur tropoblast yang abnorma Gangguan pertahanan imunologis thd
tropoblast Kelainan sitogenik
PATOGENESISTeori Missed Abortion
Janin mati pada uk 3-5 mg (missed abortion)
Gangguan peredaran darah penimbunan cairan dalam jar. mesenkim dari villi terbentuk gelembung-gelembung
Teori Neoplasma dari ParkAdanya sel-sel tropoblas abnormal yang mempunyai fungsi abnormal
Terjadi resorpsi cairan berlebihan dalam villi timbul gelembung-gelembung gangguan peredaran darah janin mati
MANIFESTASI KLINIS Amenore dan tanda-tanda kehamilan muda
yang berlebihan seperti hiperemesis, pusing, mual dan muntah.
Perdarahan per vaginam berulang. Pembesaran uterus tidak sesuai usia
kehamilan. Tidak terabanya bagian janin dari palpasi dan
tidak terdengarnya detak jantung janin (DJJ) Preeklampsia atau eklampsia yang terjadi
sebelum kehamilan 24 minggu. Kadar hCG tinggi dalam darah dan kencing. Tirotoksikosis
DIAGNOSA Anamnesa
Amenorhea + gejala – gejala spt hamil Inspeksi
Muka Mola Palpasi
Disproporsi ukuran uterus≠ bag. janin,kehidupan janin ballotement.Fenomena harmonika
AuskultasiTidak terdengar bunyi jantung
DIAGNOSA Pemeriksaan dalam
Rahim terasa lembekTidak ada bagian janin
Uji SondeSonde dimasukkan, bila tdk ada tahanan :
sonde diputar stlh ditarik sedikit. Bila ttp tdk ada tahanan, suspek mola
Photo rontgen Kadar β - hCG USG
Gambaran badai salju.
Gambaran USG pada mola hidatidosa
( snow storm appearance)
DIAGNOSA BANDING
kehamilan dengan miomaabortushidramniongemelli
KOMPLIKASIoAnemia
o Syok
o Infeksi
o Eklamsia
o Tirotoksikosis
o Kadang keganasan
PENATALAKSANAAN Perbaikan umum Pengeluaran/evaluasi jaringan mola
KuretaseHisterektomi Induksi Ekspulsi dengan obat-obatan
Profilaksis dengan sitostatika Terapi thd teka lutein ovarium Imunoterapi Pengawasan lanjut dan follow up
PROGNOSIS
Sekitar 20 % mola hidatidosa dapat berkembang menjadi keganasan
Prognosis mola hidatidosa baik setelah evakuasi jaringan mola, akan tetapi diperlukan penatalaksanaan serta pengawasan ketat