skripsi -...

21
i SKRIPSI MUHAMMAD HENDRAWAN UJI EFEKTIVITAS PENGAWET KLOROBUTANOL 0.35% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HIDROKLORIDA DOSIS GANDA PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013

Upload: ngotuong

Post on 08-Jun-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

i

SKRIPSI

MUHAMMAD HENDRAWAN

UJI EFEKTIVITAS PENGAWET KLOROBUTANOL 0.35% b/v PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN

HIDROKLORIDA DOSIS GANDA

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013

Page 2: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

ii

Page 3: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

iii

Page 4: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat allah swt karena berkat rahmat

dan karunia-NYA sehingga Penyusun dapat menyeleseaikan Skiripsi yang

berdudul UJI EFEKTIVITAS PENGAWET KLOROBUTANOL 0.35% b/v

PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HIDROKLORIDA DOSIS

GANDA ini tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan Skripsi ini penyusun juga disertai berbagai kesulitan

dan hambatan. Akan tetapi berkat bimbingan, arahan, serta bantuan dari berbagai

pihak skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Drs. Sugiyartono, MS., Apt. sebagai Pembimbing I dan Arina Swastika

Maulita, S.Farm, Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan

penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu maupun

dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada saya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan Enggrid Juni Astuti, S.Farm, Apt.sebagai

Dosen Penguji yang telah memberikan arahan, masukan, dan kritik yang

membangun terhadap penyusunan skripsi ini.

3. Tri Lestari H.,M. Kep., Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan,

Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes. selaku Ketua Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Sovia Aprina Basuki, M.Si., Apt. selaku kepala laboratorium Program Studi

Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Siti Rofida, M.Farm., Apt. Selaku dosen wali.

7. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah

Malang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama

saya mengikuti program sarjana.

Page 5: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

v

8. Kedua Orang tuaku tercinta Supani dan Baiq Tati Suprihatin, serta kakakku

satu-satunya Ririn Pratiwi. Terimakasih banyak atas kasih sayang,

kesabaran, keikhlasan, nasehat, dukungan moral maupun materi dan do’a

yang tiada henti menyertaiku. Segala jasamu tidak akan mampu aku balas

dan apa yang aku raih saat ini hanya kupersembahkan untuk kalian.

9. Para laboran : Mas Ferdi, Mbak Susi, dan Mbak Fat yang banyak membantu

dan tidak pernah mengeluh selama proses penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman skripsi Steril Badi Puank , Rhima Duna, Sulis Dude , Bleh

Citra, Riska Bahar, Kiki Medok, dan Amina pinkpink. Terimakasih banyak

atas kekompakan, kerjasama, semangat ,saran, dan masukannya, kalian

semua rekan kerja yang luar biasa, tidak kenal lelah, dan tidak tergantikan.

11. Sahabat-sahabat terbaikku satu jurusan: Luqman, Wahyu, Jefri, Rama, Aris,

Retno, Rizal, Charly, Cece, Tiara, Dela, Ilma, Lis, Lela, Nia, gea, Lita, Tami

dan Bety. Terimakasih buat kecerian dan kebersamaan yang telah kalian

berikan selama 4 tahun ini, kalian semua luar biasa.

12. Sehabat-sahabat angkatan 2009 Program Studi Farmasi UMM. Terimakasih

atas persahabatan kita selama 4 tahun ini. semoga semoga tetap terjalin

seperti saat ini dan tidak akan pernah terputus.

13. Arni Sasmika yang selalu memberikan dukungan kasih sayang, motivasi,

do’a, dan penantian selama 4 tahun.

14. Keluarga besarku Ninik Emon, Mbah Darminah, Paman Wawan, Paman

Yudi, Pakde Jan, Pakde Kus, Bibi Yanti, Bibi Ganah, Sepupu-sepupuku

yang ada di Malang, terimakasih atas motivasi dan dukungannya.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas

dukungan dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan

Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kefarmasian bagi kita semua.

Malang, Juni 2013

Muhammad Hendrawan

09040101

Page 6: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

vi

RINGKASAN

UJI EFEKTIVITAS PENGAWET KLOROBUTANOL 0.35% b/v

PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HIDROKLORIDA

DOSIS GANDA

Sediaan injeksi dosis ganda merupakan sediaan steril yang memungkinkan

pengambilan isinya secara berulang-ulang dengan memperhatikan teknik aseptis.

USP mempersyaratkan untuk vial sediaan injeksi dosis ganda mampu bertahan

selama 28 hari setelah penggunaan pertama kali. Namun pada kenyataannya

dibeberapa tempat seperti rumah sakit penggunaan dan penyiapan sediaan ini

masih dilakukan dengan cara yang tidak aseptis sehingga memungkinkan adanya

kontaminasi mikroorganisme. Untuk mencegah adanya kontimansi tersebut maka

sediaan injeksi ganda harus ditambahkan pengawet. Pada penelitian ini digunakan

sediaan injeksi difenhidramin hidroklorida dengan pengawet klorobutanol 0.35%

b/v dimana klorobutanol efektif sebagai antibakteri dan antifungi.

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui bagaimana

efektivitas pengawet Klorobutanol 0.35% b/v terhadap sediaan injeksi

difenhidramin hidroklorida dosis ganda dengan melihat berapa lama sediaan

dapat bertahan selama waktu penyimpanan yang dipersyaratkan terhadap sterilitas

sediaan. Hasil uji efektifitas didapatkan dari hasil uji sterilitas pada sediaan

injeksi difenhidramin hidroklorida dosis ganda setelah segel kemasan dibuka dan

dilakukan penusukan pertama.

Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji

sterilitas dengan menggunakan metode inokulasi langsung dimana sampel

ditanamkan pada media uji secara aseptis di dalam Laminar Air Flow Cabinet.

Sampel sebanyak 20 vial, 15 vial sebagai sampel uji dan 5 vial sebagai blanko,

pada hari pertama dilakukan pembukaan segel kemasan dan penusukan di

lingkungan yang tidak aseptis. Penusukan vial menggunakan spuit injeksi yang

ditusuk dengan kemiringan 45º dan lubang jarum menghadap keatas dengan

tujuan agar karet vial dapat tertutup kembali dengan sempurna tanpa menjatuhkan

sobekan karet vial kedalam sediaan. sedangkan satu vialnya lagi digunakan

sebagai blanko tanpa perlakuan atau penusukan yang digunakan sebagai indikator

sterilnya sediaan. Sebanyak 20 sampel tersebut selanjutnya disimpan dalam

jangka waktu 28 hari dan di uji setiap minggu pada hari ke 1, 7, 14, 21, dan 28.

Setiap kali pengujian dilakukan replikasi sebanyak tiga kali dengan menggunakan

tiga vial sebagai sampel dan satu vial sebagai blanko, pertama vial ditusuk dan

diambil sebanyak 0.5 ml di luar LAFC kecuali blanko kemudian di uji dalam

LAFC, sebelum di inokulasi kedalam media uji, sampel terlebih dahulu di

dinetralkan untuk menghilangkan efek antimikroba dengan cara pengenceran

dengan tingkat perbandingan yang didapatkan dari hasil penelitian tentang uji

inaktivasi pengawet, yaitu 1:2 untuk media tioglikolat dan media kasamino.

Setelah diencerkan, sampel dan blanko kemudian diinokulasikan sebanyak 1 ml

kedalam media pembenihan tioglikolat dan kasamino, setelah itu di inkubasi pada

suhu 32,5° ± 2,5

°C selama kurang lebih 14 hari untuk media tioglikolat dan untuk

media kasamino diinkubasi pada suhu 22,5° ± 2,5

° C selama kurang lebih 14 hari.

Page 7: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

vii

Untuk melihat hasil dari uji ini maka dibuat indikator pembanding yaitu

kontrol positif dan kontrol negatif. Kontrol positif menujukkan adanya

kontaminasi atau terdapat pertumbuhan mikroorganisme dan kontrol negatif

menunjukkan sediaan dalam keadaan steril. Sebagai kontrol positif ditanamkan

bakteri Pesudomonas aeruginosa pada media tioglikolat dan jamur Candida

albicans pada media kasamino. Jika pada bahan uji terdapat kekeruhan

menandakan bahwa sediaan terkontaminasi, sedangkan jika bahan uji tetap terlihat

jernih atau tidak timbul kekeruhan menandakan sedian dalam keadaan steril.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

efektivitas pengawet klorobutanol dengan kadar 0.35% b/v telah memenuhi

persyaratan USP yaitu mampu mempertahankan sediaan injeksi difenhidramin

hidroklorida dosis ganda tetap steril dengan lima kali pengujian sampel dalam

jangka waktu penyimpanan 28 hari setelah segel kemasan terbuka dan dilakukan

penusukan pertama.

Page 8: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

viii

ABSTRACT

EFFECTIVITY OF CHLOROBUTANOL 0.35% b/v AS PRESERVATIVE

IN THE PREPARATION INJECTION DIFENHIDRAMIN

HYDROCLHLORIDE MULTIPLE DOSE

This research conduced to finds the effectivity of preservative

chlorobutanol 0.35% b/v in the preparation injection difenhidramine

hydrochloride multiple dose after the seal packaging openend and injected first

time. The effectivity of preservative could be seen by doing the sterility test by

inoculating sample aseptically into medium named thioglikolat and kassamino.

Sample diluted before to remove the antimicroba activity. The dilution

comparison is 1:2 for thioglikolat medium and kassamino medium by replicating

it for 3 times. The tes were done 5 times in 28 days storage period in 1st, 7st,

14st, 21st, and 28th day. Sample then incubated in the temperature 32,5°C ±

2,5°C for no less than 14 days for thioglikolat medium, and kassamino medium at

22,5°C ± 2,5°C for no less than 14 days. As the sterility result indicator we made

positive that show the presence of microorganism growth and we made negative

control that show the preparation were sterile. As the positive control we

implanted bacteria Pseudomonas aeruginosa to thioglikolat medium and fungi

Candida albicans to kassamino medium. From the research we got the result that

effectivity of preserrvative chlorobutanol with the consentration 0.35% blv had

fullfil the requirements of USP that cold sustain the preparation injection

difenhidramine hydrochloride multiple dose still sterile by five times sample

testing in 28 days storage period after seal packaging opened and injected for first

time.

Keywords: Clhorobutanol 0.35% b/v, Difenhidramin Hydroclhoride, Multiple

Dose Injection.

Page 9: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

ix

ABSTRAK

UJI EFEKTIVITAS PENGAWET KLOROBUTANOL 0.35% b/v

PADA SEDIAAN INJEKSI DIFENHIDRAMIN HIDROKLORIDA

DOSIS GANDA

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pengawet

klorobutanol 0.35% terhadap sediaan injeksi difenhidramin hidroklorida dosis

ganda setelah segel kemasan dibuka dan dilakukan penusukan pertama.

Efektivitas pengawet dapat dilihat dengan melakukan uji sterilitas yaitu dengan

menginokulasikan sampel secara aseptis kedalam media uji tioglikolat dan media

kasamino. Sampel terlebih dahulu diencerkan untuk menghilangkan daya

antimikrobanya. Tingkat pengencerannya yaitu 1:2 untuk media uji tioglikolat

dan media kasamino dengan replikasi sebanyak 3 kali. Pengujian dilakukan

dilakukan sebanyak 5 kali dalam jangka waktu penyimpanan 28 hari yaitu pada

hari ke 1, 7, 14, 21, dan 28. Sampel kemudian diinkubasi pada suhu 32,5° ± 2,5

°C

selama tidak kurang dari 14 hari untuk media tioglikolat, sedangkan untuk media

kasamino pada suhu 22,5°

± 2,5°C selama tidak kurang dari 14 hari. Sebagai

indikator hasil uji sterilitas dibuat kontrol positif yang menujukkan adanya

pertumbuhan mikroorganisme dan dibuat kontrol negatif yang menunjukkan

sediaan dalam keadaan steril. Sebagai kontrol positif ditanamkan bakteri

Pesudomonas aeruginosa pada media tioglikolat dan jamur Candida albicans

pada media kasamino. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

efektivitas pengawet klorobutanol dengan kadar 0.35% b/v telah memenuhi

persyaratan USP yaitu mampu mempertahankan sediaan injeksi difenhidramin

hidroklorida dosis ganda tetap steril dengan lima kali pengujian sampel dalam

jangka waktu penyimpanan 28 hari setelah segel kemasan terbuka dan dilakukan

penusukan pertama.

Kata kunci: klorobutanol 0.35%, Difenhidramin Hidroklorida, Injeksi Dosis

Ganda

Page 10: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................. vi

ABSTRAK.... .................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 4

2.1 Tinjauan Tentang Sediaan Parenteral ....................................... 4

2.1.1 Sediaan Parenteral ........................................................... 4

2.1.2 Katagori Formulasi Sediaan Parenteral ........................... 4

2.1.3 Sediaan Injeksi ................................................................ 4

2.1.4 Persyaratan Sediaan Parenteral ....................................... 4

2.1.5 Keuntungan, kelemahan, dan resiko pemberian

Sediaan Parenteral ........................................................... 5

2.2 Tinjauan Tentang Sterilisasi ..................................................... 6

2.2.1 Definisi Steril dan Sterilisasi........................................... 6

2.2.2 Metode Sterilisasi ............................................................ 7

2.3 Tinjauan Volume dan Wadah Obat Suntik ............................... 9

2.3.1 Volume Obat Suntik........................................................ 9

2.2.2.1 Sediaan Parenteral Volume Kecil (Svp) ............. 9

2.2.2.2 Sediaan Parenteral Volume Besar (Lvp) ............. 9

Page 11: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xi

2.3.2 Wadah .............................................................................. 9

2.3.2.1 Wadah Dosis Tunggal ......................................... 10

2.2.2.2 Wadah Dosis Ganda ............................................ 10

2.3.3 Persyaratan Penggunaan Vial .......................................... 10

2.3.4 Stabilitas Sediaan Parenteral ........................................... 12

2.3.5 pH Sediaan Parenteral ..................................................... 12

2.4 Tinjauan Difenhidramin HCl .................................................... 12

2.4.1 Farmakologi Difenhidramin HCl .................................... 12

2.4.2 Sifat Fisiko Kimia Difenhidramin HCl ........................... 14

2.5 Tinjauan Bahan Pengawet ........................................................ 15

2.4.1 Mekanisme Kerja Bahan Pengawet ................................. 16

2.4.1 Efektifitas Agen Antimikroba ......................................... 18

2.6 Tinjauan Pengawet Klorobutanol ............................................. 18

2.7 Tinjauan Tentang Mikroorganisme .......................................... 20

2.7.1 Pertumbuhan Mikroorganisme ........................................ 20

2.7.2 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Mikroorganisme ............................................................. 21

2.8 Tinjauan Tentang Teknik Aseptik ............................................ 22

2.9 Tinjauan Media Pertumbuhan Mikroorganisme ....................... 24

2.9.1 Macam-Macam Media Pertumbuhan .............................. 25

2.10 Tinjauan Uji Sterilitas ............................................................... 26

2.10.1 Metode Uji Sterilitas ...................................................... 26

2.10.2 Prosedur Umum ............................................................. 26

2.10.3 Media Untuk Uji Sterilisasi ........................................... 28

2.10.4 Pengambilan Sampel Untuk Uji Sterilitas ..................... 31

2.10.5 Kontrol dalam Uji Sterilitas ........................................... 31

2.10.6 Mikroorganisme Percobaan ........................................... 33

2.11 Pengamatan dan Penafsiran Hasil Uji ...................................... 35

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ......................................................... 37

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ................................................... 37

3.2 Skema Kerangka Konseptual ................................................... 39

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 40

Page 12: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xii

4.1 Desain Penelitian ...................................................................... 40

4.2 Lokasi Penelitian ...................................................................... 40

4.3 Waktu Penelitian ...................................................................... 40

4.4 Pembuatan Sediaan ................................................................... 40

4.4.1 Bahan dan Alat ................................................................ 40

4.4.1.1 Bahan................................................................... 40

4.4.1.2 Alat ...................................................................... 41

4.4.2 Prosedur Pembuatan Sediaan .......................................... 41

4.5 Prosedur Penelitian ................................................................... 43

4.5.1 Sterilisasi Alat ................................................................. 43

4.5.2 Penyiapan Unit Laminar Air Flow Cabinet dan

Memasukkan Semua Bahan dan Alat ............................ 43

4.5.3 Kontrol Lingkungan di luar Laminar Air

Flow Cabinet (LAFC) ..................................................... 43

4.5.4 Kontrol Lingkungan Suhu dan Kelembaban

di luar Laminar Air Flow Cabinet................................... 43

4.5.5 Kontrol Ruangan Laminar Air FlowCabinet (LAFC)

Sebelum dan Saat Pengujian ........................................... 44

4.5.6 Uji Sterilitas Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl

Dosis Ganda .................................................................... 44

4.6 Uji Efektivitas Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl

Dosis Ganda ............................................................................. 47

4.6.1 Pemeriksaan Pendahuluan ............................................... 47

4.6.2 Perlakuan ......................................................................... 47

4.6.2 Pengamatan Hasil Uji...................................................... 49

4.7 Skema Alur Kerja ..................................................................... 50

BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................... 51

5.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan di Luar Laminar Air Flow

Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel) ........................... 51

5.2 Hasil Uji Kontrol suhu dan Kelembaban di Luar Laminar Air

Flow Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel) ................. 52

Page 13: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xiii

5.3 Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow

Cabinet sebelum Pengujian Sterilitas ....................................... 52

5.4 Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow

Cabinet saat Pengujian Sterilitas .............................................. 53

5.5 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) .............................. 54

5.6 Hasil Uji Sterilitas (Kontrol Negatif) ....................................... 55

5.7 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan ............................................... 57

5.8 Hasil Uji Sterilitas Sampel dengan Pengawet Klorobutanol

0.35% b/v setelah penusukan satu kali dan Blanko .................. 57

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................... 60

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 64

7.1 Kesimpulan ............................................................................... 64

7.2 Saran ......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65

LAMPIRAN.... ................................................................................................. 68

Page 14: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Pengawet Yang Lazim Digunakan dalam Formulasi Sediaan

Parenteral .................................................................................................. 16

II.2 Klasifikasi Ruangan Bersih ....................................................................... 23

II.3 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia ................................ 23

II.4 Batas Mikroba yang Disarankan untuk Pemantauan

Area Bersih Selama Kegiatan Berlangsung .............................................. 24

II.5 Jumlah Volume Bahan dan Media Untuk Bahan Cair ............................. 27

II.6 Jumlah Minimum yang Digunakan untuk Tiap Media.............................. 28

II.7 Jumlah Minimum Bahan yang Diuji Sesuai dengan

Jumlah Bahan dalam Bets ......................................................................... 28

II.8 Volume Pengambilan Sampel ................................................................... 31

II.9 Galur Mikroba Uji yang Sesuai untuk Penggunaan Uji Fertilitas

dan Uji Validasi......................................................................................... 32

IV.1 Pengambilan Sampel di luar Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) ........... 47

IV.2 Pengambilan Sampel Uji.......................................................................... 48

V.1 Hasil Uji Kontrol Lingkungan di Luar Laminar Air Flow

Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel) ........................................... 51

V.2 Hasil Uji Kontrol suhu dan Kelembaban di Luar Laminar Air

Flow Cabinet (Lingkungan Penyimpanan Sampel) .................................. 52

V.3 Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow

Cabinet sebelum Pengujian Sterilitas........................................................ 52

V.4 Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow

Cabinet saat Pengujian Sterilitas ............................................................... 53

V.5 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) .............................................. 54

V.6 Hasil Uji Sterilitas (Kontrol Negatif) ........................................................ 56

V.7 Hasil Pemeriksaan Pendahuluan ............................................................... 57

V.8 Hasil Uji Sterilitas Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl Dosis Ganda

dengan Pengawet Klorobutanol 0.35% b/v setelah penusukan

satu kali dan Blanko Pada Media Tioglikolat .......................................... 58

V.9 Hasil Uji Sterilitas Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl Dosis Ganda

Page 15: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xv

dengan Pengawet Klorobutanol 0.35% b/v setelah penusukan

satu kali dan Blanko Pada Media Kasamino ............................................ 59

Page 16: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Kimia Difenhidramin HCl ........................................................... 14

2.2 Struktur Kimia Klorobutanol ..................................................................... 18

3.1 Skema Kerangka Konseptual ..................................................................... 39

4.2 Skema Alur Kerja ....................................................................................... 50

5.1 Letak Media Agar pada Laminar Air Flow Cabinet

Sebelum Uji Sterilitas ................................................................................ 53

5.2 Letak Media Agar pada Laminar Air Flow Cabinet

Saat Uji Sterilitas........................................................................................ 54

Page 17: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup .................................................................... 67

2 Surat Pernyataan Bebas Plagiasi .................................................... 58

3 Sertifikat Difenhidramin Hidroklorida ........................................... 69

4 Sertifikat Klorobutanol ................................................................... 70

5 Laporan Hasil Uji Isolat Bakteri Pseudomonas aeruginosa .......... 71

6 Laporan Hasil Uji Isolat Jamur Candida albicans ......................... 72

7 Perhitungan Bahan Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl

Dosis Ganda dengan Pengawet Klorobutanol 0.35 % b/v ............. 73

8 Hasil Uji Inaktivasi Pengawet Klorobutanol 0,35 % b/v pada

Sediaan Difenhidramin HCl Dosis Ganda dengan Pengenceran

1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5 pada Media Tioglikolat ................................ 75

9 Hasil Uji Inaktivasi Pengawet Klorobutanol 0.35 % b/v pada

Sediaan Difenhidramin HCl Dosis Ganda dengan Pengenceran

1:1, 1:2, 1:3, 1:4, 1:5 pada Media Kasamino ................................. 76

10 Hasil Uji Sterilitas Sediaan Difenhidramin HCl dengan Pengawet

Klorobutanol 0.35% b/v ................................................................. 77

11 Foto Hasil Uji Fertilitas dan Uji Sterilitas Media ........................ 78

12 Foto Jumlah Koloni Bakteri dan Jamur yang Ditambahkan pada

Media yang Digunakan Sebagai Kontrol Positif ............................ 79

13 Sampel Uji ...................................................................................... 80

14 Foto Lingkungan Tempat Penyimpanan Sampel Setelah Pembukaan

Segel dan Dilakukan Penusukan .................................................... 81

15 Foto Hasil Uji Kontrol Lingkungan di Luar Lingkungan Laminar

Air Flow Cabinet .......................................................................... 82

16 Foto Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet Sebelum

Pengujian Sterilitas ......................................................................... 83

17 Foto Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet Saat

Pengujian Sterilitas ......................................................................... 84

Page 18: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xviii

18 Foto Hasil Uji Sterilitas Sediaan Injeksi Difenhidramin HCl Dosis

Ganda dengan Pengawet Klorobutanol 0.35% b/v ......................... 89

19 Foto Alat-alat yang Digunakan Selama Penelitian......................... 95

Page 19: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xix

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G., 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4, Bandung :

ITB, hal 13 - 16.

Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibrahim).

Edisi keempat. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia, hal 399, 404 -

405, 411 - 418, 423, 426, 433.

Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat

yang Baik, Jakarta : Badan POM, pp : 126 – 129.

Buchanan, E.C. dan Schneider, P.J., 2010. Peracikan Sediaan Steril Edisi 2.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal. 18 - 19.

Buchanan, R.E. dan N.E. Gibbons, 1974. Bergey’s Manual of Determinative

Bacteriology. The Williams and Wilkins Co. Baltimore.

Clotz, Lucia., 2009. Microbial Limit and Bioburden Tests. Second Editition :

CRC Press, Hal : 40-41.

Debaun, Barbara, RN,MSN,CIC., 2008. Transmission of infectins with Multi-

dose Vials. Infection Control Resource. Volume 3: Hal; 1.

Denyer, P.S., Rosamund, MB., 2007. Gide to Microbiological Control in

Pharmaceutical and Medical Devices. 2nd

Edition. New York: CRC Press,

pp : 136.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1979. Farmakope Indonesia, Edisi

III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi

IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal xIviii, 330 - 331.

Departemen Kesehatan RI. Dir.Jen. Pengawasan Obat dan Makanan, 2000

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Suplemen 1 Farmakope

Indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen kesehatan RI, hal 1512 – 1519.

Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK–UI. 2007. Farmakologi Dan

Terapi, edisi 5 (Cetak ulang dengan perbaikan, 2008). Jakarta :

Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK-UI, hal 273 – 281

Dolan, S.A. et al., 2010. AJIC Special Article APIC Position Paper: Safe

Injection, Infution, and Vial Practices in Health Care. Washington DC,

pp: 168- 170.

Page 20: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xx

Gunn’s and Cooper, 1972. Dispensing For Pharmaceutical Student. Twelfth

Edition. Pitman Medical, pp : 300 – 549.

Hadioetomo, R.S., 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama, hal 102 – 140.

Ikatan Apoteker Indonesia, 2012. Informasi Spesialite Obat Indonesia, volume

46-2011 s/d 2012. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FK-

UI, hal 273-281.

Jawetz, E., Melnick J.L, Adelberg E.A., 1992. Mikrobiologi untuk profesi

kesehatan (alih bahasa : Gerard Bonang). Edisi ke-16, Jakarta : EGC,

hal 284 - 425.

Katzung, Betram. G., 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik, edisi VI. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal: 271.

Lachman. L. et al., 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi ketiga.

UI-PRESS : Penerbit Universitas Indonesia, hal 1310-1311.

Lukas, S. Formulasi Steril. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta, hal 25, 30,

37.

Machmud, M. 2008. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai

Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor. http://anekaplanta.

wordpress.com/2008/03/02/teknik-penyimpanan-dan-pemeliharaan-

mikroba/. Diakses pada tanggal 8 April 2010.

Notoatmodjo, S. Dr., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta, hal. 156.

Pratiwi, Sylvia T., 2009. Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Penerbit Erlangga, hal

111-114, 136-137.

Rowe C Raymond, dkk., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth

Edition. London: Pharmaceutical Press, pp. 166-168.

Surahman, Emma, dkk., 2008. Evaluasi Penggunaan Sediaan Farmasi

Intravena untuk Penyakit Infeksi Pada Salah Satu Rumah Sakit di

Kota Bandung, Majalah Ilmu Kefarmasian ISFI, volume 1, 21-39, hal

37-38.

Sweetman, S.C., 2009. Martindale. 36th

Edition. London: Pharmaceutical Press,

pp: 557.

Syamsuni, H.A., 2007. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal

181

Page 21: SKRIPSI - eprints.umm.ac.ideprints.umm.ac.id/28090/1/jiptummpp-gdl-muhammadhe-33654-1-pendahul-n.pdf · Untuk mengetahui efektivitas pengawet pada sampel maka dilakukan uji sterilitas

xxi

Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, 2003.

Bakteriologi Medik. Malang : Bayumedia Publishing, hal 12 – 13, 31 –

34.

Turco, S., 1979. Sterile Dosage Forms. 2nd

Edition. Philadelphia : LEA &

FEBIGER, hal 11.

Voight, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta : Gadjah

Mada University Press, hal 764 - 769.