skripsi relevansi kegiatan ekstrakurikuler pramuka...

98
SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP DJOJOREDJO PAMULANG Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh SITI SALBIAH 1110011000069 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H

Upload: others

Post on 24-Feb-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

SKRIPSI

RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA

DENGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP DJOJOREDJO PAMULANG

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana (S1)

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

SITI SALBIAH

1110011000069

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 2: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 3: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 4: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 5: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 6: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

i

ABSTRAK

Siti Salbiah, Relevansi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dengan Pendidikan

Agama Islam Di SMP Djojoredjo Pamulang.

Pendidikan kepramukaan merupakan salah satu kegiatan pendidikan tambahan di

luar sekolah atau yang biasa disebut ekstrakurikuler. Setiap kegiatan ekstrakurikuler

bisa dimasukkan nilai-nilai pendidikan agama di dalamnya, termasuk kegiatan

ektrakurikuler pramuka, salah satunya yaitu melalui kedisiplinan di dalam kegiatan

pramuka itu. Dari kegiatan-kegiatan yang ada dapat ditanamkan nilai-nilai agama

Islam sekaligus pengamalan ajaran agama Islam.

Keterkaitan pendidikan kepramukaan dengan pendidikan agama Islam ialah

dengan memberi materi-materi dan kegiatan-kegiatan yang di dalamnya mengandung

nilai-nilai pendidikan agama Islam. Kegiatan ini tentunya juga sangat membantu

untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan Nasional bahkan membantu tercapainya

tujuan pendidikan agama Islam dengan meningkatkan kualitas akhlak serta

kedisipilinan anggota pramuka.

Dalam skripsi ini mengupas serta menggali untuk menemukan keterkaitan atau

relevansi kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan pendidikan agama Islam di SMP

Djojoredjo daerah Pamulang. Penelitian ini merumuskan pokok permasalahan, yakni:

Bagaimana relevansi kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan pendidikan agama

Islam?

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif,

pengumpulan data dilakukan natural setting (kondisi yang alami) dan teknik

pengumpulan data dengan observasi, wawancara serta dokumentasi.

Beberapa hal relevan yang penulis temukan setelah mengkaji permasalahan ini

adalah, bahwa di dalam kegiatan kepramukaan terdapat nilai-nilai ajaran agama Islam

yang mendalam, seperti kejujuran, amanah, kedisiplinan, kebersihan, kerapihan,

ketertiban dan berakhlak mulia, sehingga bermanfaat bagi terlaksananya tujuan

sekolah terutama tujuan pendidikan agama Islam di sekolah itu sendiri.

Page 7: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

nikmat yang tiada hentinya engkau anugerahkan kepada penulis. Dan berkat kasih serta

sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senatiasa

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya, kelak syafa’at

beliaulah yang diharapkan umatnya di akhir zaman.

Skripsi yang berjudul “Relevansi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dengan

Pendidikan Agama Islam Di SMP Djojoredjo Pamulang”, merupakan tugas akhir yang

harus dipenuhi untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

Atas selesainya skripsi ini tidak terlepas dari upaya berbagai pihak yang telah

memberikan kontribusi atau bantuan dalam rangka penyusunan dan penulisan skripsi ini,

untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

beserta seluruh staf pengajar dan staf administrasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan atas segala fasilitas yang diberikan kepada penulis.

2. Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag., selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

dan Hj. Marhamah Saleh, Lc. MA., selaku sekretaris jurusan Pendidikan Agama

Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui

penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku pembimbing skripsi atas dorongan serta nasihat,

masukan, arahan dan motivasi yang tak henti-hentinya sehingga skripsi ini dapat

tersusun dan terselesaikan.

4. Perpustakaan Nasional Pusdiklatnas Gerakan Pramuka Cibubur, atas kerjasamanya

untuk menyediakan buku-buku kepramukaan.

Page 8: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

iii

5. Dosen-dosen jurusan Pendidikan Agama Islam Fakulktas Ilmu Tarbiyah Dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang telah banyak

memberikan pengetahuan dan pengalamannya kepada penulis, sehingga penulis

mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi kehidupan penulis.

6. Kedua orang tua penulis ayahanda H. Hasyim dan ibunda Hj. Sopiah, terimakasih

atas do’a, cinta, serta kasih sayang, didikan, semangat, kepercayaan dan

pengorbanan kalian yang tulus tiada hentinya untuk penulis,

7. Suami tersayang Arif Cholis, M.Pd.I, yang telah memberikan dukungan, semangat,

motivasi serta bantuan materi dan non materi.

8. Sahabat-sahabat PAI B angkatan 2010, terimakasih atas masukan, dorongan, dan

sharingnya yang telah diberikan untuk penulis sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini.

9. Racana Fatahillah-Nyi mas Gandasari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Angkling

2011 racana UIN Jakarta, terima kasih atas masukan, dorongan, dan ilmu dan

sharingnya yang telah diberikan untuk penulis sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi ini.

Tiada kata yang dapat melukiskan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak

yang telah membantu kelancaran dalam penulisan skripsi ini yang mungkin tidak dapat

penulis sebutkan, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua. Akhirnya tiada

gading yang tak retak, penulis menyatakan sebagai manusia tidak sempurna, dengan

senang hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaannya skripsi ini. Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Ciputat, 22 Juni 2017

Penulis

Siti Salbiah

Page 9: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

i

DAFTAR ISI

ABSTRAKI... ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 7

C. Pembatasan Fokus Masalah ...................................................... 8

D. Perumusan Masalah Penelitian ................................................. 8

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ..................................... 8

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Kajian Teori ............................................................................. 10

1. Kepramukaan .................................................................. 10

a. Arti Kepramukaan ........................................................... 10

b. Sejarah Kepramukaan Dunia .......................................... 16

c. Sejarah Kepramukaan Indonesia .................................... 26

d. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan 31

e. Fungsi dan Tujuan Gerakan Pramuka ………………… 33

f. Kode Kehormatan Pramuka …………………………… 33

g. Kepenggalangan ………………………………………. 35

2. Pendidikan Agama Islam (PAI) ....................................... 36

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam .............................. 36

b. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam ............................ 37

c. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam.................. 42

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam....................... 46

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................... 47

Page 10: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

ii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 49

B. Latar Penelitian ........................................................................ 49

C. Metode Penelitian...................................................................... 50

D. Data dan Sumber Data ............................................................. 50

E. Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 51

F. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ....................... 54

G. Pengolahan dan Analisis Data ................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Djojoredjo Pamulang .......................... 57

B. Deskripsi Data ........................................................................... 60

C. Analisis Data ............................................................................ 71

BAB V

A. Kesimpulan .............................................................................. 73

B. Saran .......................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 75

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara sederhana pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha sadar

untuk membantu peserta didik mengembangkan seluruh potensinya (hati,

pikir, rasa dan karsa serta raga) untuk menghadapi masa depan.

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional adalah “usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”.1

Dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional, pendidikan agama

Islam di sekolah memegang peranan yang sangat penting. Oleh karena itu

pendidikan agama Islam di Indonesia dimasukkan ke dalam kurikulum

nasional yang wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari SD sampai

dengan Perguruan Tinggi sebagaimana yang termaktub dalam Tap MPR

Tahun 1983 sebagai berikut:

Diusahakan supaya terus bertambah sarana-sarana yang diperlukan

bagi pengembangan kehidupan keagamaan dan kehidupan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa termasuk pendidikan agama yang

dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah, mulai dari Sekolah

Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Bagi umat Islam tentunya

pendidikan agama yang wajib diikutinya itu adalah pendidikan agama

Islam. Dalam hal ini pendidikan agama Islam mempunyai tujuan kurikuler

1 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 5.

Page 12: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

2

yang merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasional sebagaimana

yang termaktub dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

20 Tahun 2003, yaitu:

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.2

Pendidikan nasional menggalakkan potensi individu secara

menyeluruh dan terpadu untuk mewujudkan insan yang seimbang dan

harmonis dari segi intelektual, rohani dan iman, berdasarkan kepada

kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Memang

adanya penekanan di bidang pembentukan manusia seutuhnya baik

jasmani maupun rohani dalam sistem pendidikan nasional merupakan ciri

pendidikan Islam. Karena itu, dalam kurikulum pendidikan, pendidikan

keagamaan merupakan bagian terpadu yang dimuat dalam kurikulum

pendidikan maupun yang melekat pada setiap mata pelajaran sebagai

bagian dari pendidikan nilai. Oleh sebab itu, nilai-nilai agama akan selalu

memberikan corak dan warna pada pendidikan nasional di Indonesia.3

Kurikulum sebagai salah satu instrumental input dalam mencapai

tujuan pendidikan nasional dikembangkan secara dinamis sesuai dengan

tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.4 Undang-Undang

No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS)

pasal 1 ayat (9), menyebutkan bahwa Kurikulum adalah “ seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.5 Kurikulum di

Indonesia setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah mengalami

2 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 3, h. 139-140.

3 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta, Rajawali Pres,2013), Cet. 11, h. 150

4 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),

Cet. 1, h. 2.

5 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum ..., h. 22.

Page 13: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

3

beberapa kali perubahan, perubahan tersebut merupakan konsekuensi dan

implikasi dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi

dan perkembangan iptek.6

Seperti halnya baru-baru ini dilakukannya perubahan dan

pengembangan kurikulum 2006 atau KTSP yang sudah memasuki usia ke-

7 tahun menjadi kurikulum 2013 melanjutkan Pengembangan Kurikulum

Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan

mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara

terpadu.

Orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan

keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilah (skill), dan

pengetahuan (knowledge). Sejalan dengan amanat UU No. 20 Tahun 2003

sebagaimana tersurat dalam penjelasan pasal 35: kompetensi kelulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah

disepakati. Sejalan pula dengan pengembangan kurikulum berbasis

kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup

kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.7

Tujuh elemen yang baru sebagai perubahan kurikulum yang menjadi

ciri kurikulum 2013 yaitu: kompetensi lulusan, kedudukan mata pelajaran

(ISI), pendekatan (ISI), struktur kurikulum (ISI), proses pembelajaran

penilaian, penilaian dan ekstrakurikuler.8 Elemen ekstrakurikuler yang ada

adalah a). SD: Pramuka (wjib), UKS, PMR, Bahasa Inggris dan untuk

SMP/SMA/SMK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR dan lain-lain, juga

perlunya ekstrakurikuler partisipatif.9 Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan

untuk memfasilitasi pengembangan bakat dan potensi siswa juga untuk

6 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum ..., h. 1

7 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum ..., h. 112-113.

8 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum ..., h. 126-127

9 Sholeh Hidayat, Pengembangan Kurikulum ..., h. 129

Page 14: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

4

menampung dan menyalurkan serta mengembangkan kreativitas siswa,

guna menunjang keberhasilan kurikuler.10

Untuk meraih tujuan pendidikan yang sudah dijabarkan di atas,

maka tidak hanya bertumpu kepada program persekolahan yang semata-

mata hanya mengandalkan pada kegiatan intrakurikuler saja atau proses

belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas. Akan tetapi lebih dari

itu yakni program kegiatan persekolahan yang diperkaya dengan adanya

pembinaan kesiswaan, melalui kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan

untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa,

memperkenalkan hubungan antar mata pelajaran, mengembangkan potensi

yang dimiliki siswa, menyalurkan minat dan bakat siswa serta melengkapi

upaya pembinaan manusia seutuhnya. Dan salah satu kegiatan

ekstrakulikuler adalah pramuka, yang memiliki peranan besar di sekolah

pada umumnya dan bagi siswa khususnya.

Pendidikan kepramukaan merupakan subsistem Pendidikan Nasional

yang mempunyai peranan penting bagi terwujudnya tujuan Pendidikan

Nasional sebagaimana yang sudah disebutkan di atas. Gerakan Pramuka

selain melengkapi tujuan Pendidikan Nasional, Gerakan Pramuka juga

merupakan wadah pembinaan generasi muda yang sangat potensial dengan

prinsip dasar metodik kepramukaan yang tercantum dalam Garis-garis

Besar Haluan Negara (GBHN) yang merupakan ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Pramuka memiliki kode kehormatan sebagai ukuran atau standar

tingkah laku seorang anggota Gerakan Pramuka. Kode kehormatan di

golongan penggalang, terdiri dari dua macam, yaitu: Trisatya dan Dasa

Darma. Trisatya yaitu:

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Repulik

Indonesia dan mengamalkan pancasila.

10 Rugaiyah, Profesi Kependidikan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 59.

Page 15: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

5

2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun

masyarakat.

3. Menepati Dasadarma.

Semua anggota dari Gerakan Pramuka Kepanduan diharuskan

bersumpah mengikuti Sumpah Pandu (Scout Promise) seperti di atas dan

bersedia menjalankan Hukum Pandu (Scout Law) atau Janji Pandu yang

disebut dengan Dasa Darma yaitu:

1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

3. Patriot yang sopan dan kesatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin terampil dan gembira

7. Hemat cermat dan bersahaja

8. Disiplin berani dan setia

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.11

Dari bunyi setiap poin dalam Trisatya dan Dasa dharma diatas sudah

jelas kita melihat bahwa adanya unsur pendidikan, khususnya pendidikan

agama Islam dalam kepramukaan. Dengan begitu kepramukaan bisa jadi

alternatif pendukung pendidikan agama Islam siswa di sekolah maupun di

kehidupannya sehari-hari. Walaupun dalam dunia pendidikan Islam,

gerakan pramuka banyak menuai kontroversi dari beberapa pihak, karena

pramuka merupakan gerakan kepanduan yang berasal dari Afrika dan

didirikan oleh orang non muslim.

Tetapi di sisi lain ada sebagian besar materi, sistem, kode kehormatan

dan metode pendidikan dalam gerakan pramuka yang bersesuaian dengan

ajaran agama Islam seperti menggunakan satuan terpisah dalam organisasi,

dimana putra dan putri memiliki organisasi terpisah. Terdapat juga dalam

Trisatya pramuka di atas, tepatnya di poin satu yaitu menjalankan

kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

mengamalkan pancasila, dan dalam Dasa Dharma pada poin satu yaitu

11 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih Pramuka, (Bandung: Darma Utama, 2016), Cet.

10, h. 10-12.

Page 16: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

6

takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dari dua poin tersebut mengajarkan

tentang aqidah agama Islam kepada anggotanya, dan masih banyak lagi

ajaran agama Islam di dalam gerakan pramuka itu sendiri.

Tetapi masih banyak pula sekolah-sekolah dan masyarakat sekolah

yang tidak mengetahui bahwa banyaknya kesesuaian antara gerakan

pramuka dengan pendidikan agama Islam. Sekalipun sekolah tersebut

berbasis Islam seperti pondok pesantren atau madrasah dan sekolah umum

dengan mayoritas beragama Islam di dalamnya. Ada sebagian sekolah

yang mendukung tapi masih belum menyeluruh dukungannya, baik berupa

dana, sarana dan prasarana. Belum lagi para guru yang merasa tidak

pentingnya kegiatan kepramukaan di sekolah karena menyita waktu siswa

untuk belajar, karena kepramukaan bukan mata pelajaran yang akan

diujikan di akhir proses pembelajaran nanti. Jangankan mencari pembina

yang berkualitas yang telah mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD) untuk

membina siswa agar tercapai tujuan dari kepramukaan itu juga sebagai

penunjang keberhasilan tujan pendidikan, bahkan guru tidak ingin terlibat

dalam kegiatan kepramukaan yang tidak penting itu baginya.

Di sisi lain banyaknya siswa yang kurang berminat dengan kegiatan

ektrakurikuler pramuka karena kegiatannya yang monoton dan hanya

menghabiskan waktu saja bahkan membuat siswa lelah, sedangkan siswa

memiliki tugas belajar di rumah dan banyak mengerjakan pekerjaan rumah

dari guru mata pelajaran lainnya.

Memang sedikit banyaknya ada siswa yang berminat karena sejak

sekolah dasar ia sudah mendalami dunia kepramukaan sehingga ia ingin

melanjutkan di tingkat sekolah menengah pertamanya kegiatan

kepramukaan tersebut, tapi terkadang orang tua yang belum memahami

akan pentingnya pendidikan kepramukaan melarang dan tidak mendukung

anaknya mengikuti kegiatan ini. Padahal kegiatan kepramukaan itu sendiri

sangat mendukung bagi penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam

untuk diri anaknya.

Page 17: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

7

Seharusnya sekolah yang belum ada kepramukaan bahkan menon-

aktifkan kepramukan melihat sisi manfaatnya, salah satunya dalam sisi

pendidikan agama Islam sehingga sekolah tersebut mendukung terhadap

kegiatan ekrakurikuler pramuka itu sendiri

Maka dari itu peneliti mempunyai inisiatif untuk mencari keselarasan

dan kesesuaian dalam ekstrakurikuler pramuka dengan pendidikan agama

Islam di SMP Djojoredjo Pamulang, dan peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ RELEVANSI KEGIATAN

EKTRAKURIKULER PRAMUKA DENGAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian

ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Banyaknya masyarakat sekolah yang tidak mengetahui gerakan

pramuka secara utuh

2. Masih banyaknya pembina dari sekolah atau yayasan yang belum

mengikuti Kursus Mahir Dasar (KMD). Karena maksud dari

diselenggarakannya Kursus Mahir Dasar (KMD) adalah sebagai syarat

awal pembina untuk mengajar pramuka dan mengetahui pramuka

secara utuh.

3. Kurangnya minat siswa mengikuti kegiatan ektrakurikuler pramuka

karena dianggap sebagai kegiatan yang hanya menghabiskan waktu

untuk bermain-main saja.

4. Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan

ekstrakurikuler pramuka di sekolah.

5. Dukungan sekolah masih kurang menyeluruh untuk diadakannya

kegiatan ektrakurikuler pramuka di sekolah itu.

6. Banyaknya guru yang tidak mendukung kegiatan ektrakurikuler

pramuka karena bukan mata pelajaran yang akan diujikan di akhir

pembelajaran.

Page 18: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

8

7. Banyaknya guru yang tidak memahami terdapat banyaknya nilai-nilai

pendidikan agama Islam dalam kegiatan kepramukaan.

8. Kegiatan kepramukaan masih monoton, kurang menyentuh nilai-nilai

pendidikan agama Islam.

9. Orang tua kurang memahami akan pentingnya pendidikan

kepramukaan bagi penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah untuk memfokuskan pembahasan

pada hal-hal pentingnya pendidikan kepramukaan bagi penanaman nilai-

nilai pendidikan agama Islam.

D. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu : Bagaimana relevansi kegiatan ekstrakurikuler

pramuka dengan pendidikan agama Islam?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka

tujuan dan kegunaan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui kondisi kegiatan ektrakurikuler pramuka di

SMP Djojoredjo Pamulang.

b. Untuk mengetahui nilai-nilai agama Islam dalam kegiatan

ektrakurikuler pramuka di SMP Djojoredjo Pamulang.

c. Untuk mengetahui proses pendidikan agama Islam dalam kegiatan

ektrakurikuler pramuka di SMP Djojoredjo Pamulang.

d. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat penerapan

pendidikan agama Islam dalam kegiatan ektrakurikuler pramuka di

SMP Djojoredjo Pamulang.

2. Kegunaan Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini dapat berguna sebagai berikut:

a. Sebagai pijakan untuk mengembangkan penelitian tentang

nilai-nilai agama Islam dalam kegiatan ektrakurikuler pramuka.

Page 19: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

9

b. Memberikan gambaran yang jelas pada pembina pramuka dan

guru pendidikan agama Islam tentang penerapan nilai-nilai

agama Islam pada kegiatan ektrakurikuler pramuka.

Secara praktis hasil penelitian ini dapat berguna bagi:

a. Siswa

Dapat memberikan motivasi dan semangat bagi siswa anggota

pramuka untuk terus memperhatikan pendidikan kepramukaan

serta memahami pentingnya menanamkan nilai-nilai

pendidikan agama Islam dalam sekolah maupun dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Guru

Memberi masukkan dalam memperluas pengetahuan dan

wawasan bagi guru tentang kegiatan ektrakurikuler pramuka

dan penerapan pendidikan agama Islam pada siswa khususnya

dalam kegiatan ektrakurikuler pramuka.

c. Sekolah

Memberikan sumbangan dalam rangka penerapan nilai-nilai

pendidikan agama Islam dalam kegiatan ekrakurikuler pramuka

demi tercapainya tujuan belajar pendidikan agama Islam siswa,

sehingga dapat meningkatkan kualitas dan mutu sekolah.

d. Penulis

Menambah wawasan kependidikan serta sebagai bekal

pengetahuan mengenai kepramukaan dan pendidikan agama

Islam.

e. Pembaca

Memberikan gambaran pentingnya pendidikan agama Islam

dalam kegiatan ektrakurikuler pramuka demi tercapainya

tujuan pendidikan agama Islam,

Page 20: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Kepramukaan

a. Arti Kepramukaan

Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana

yang artinya orang muda yang suka berkarya.1

Kata Pramuka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

organisasi kepanduan untuk pemuda yang mendidik para

anggotanya dalam berbagai ketrampilan, disiplin, kepercayaan

terhadap diri sendiri, saling tolong menolong dan sebagainya.2

Pramuka adalah anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari

anggota muda yaitu peserta didik S, G, T, D dan anggota dewasa

yaitu pembina pramuka, pembantu pembina pramuka, pelatih

pembina pramuka, pembina profesional, pamong SAKA dan

instruktur SAKA, pimpinan SAKA, andalan, pembantu andalan,

anggota MABI, staf karyawan kwartir, mitra. Sedangkang

kepramukaan adalah nama kegiatan anggota Gerakan Pramuka.3

Gerakan Pramuka adalah nama orgnisasi yang merupakan suatu

wadah proses pendidikan kepramukaan yang ada di Indonesia.

Sebelum tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri puluhan bahkan

sampai ratusan organisasi kepanduan, seperti misalnya; Pandu

Rakyat Indonesia (PRI), Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI),

Hizbul Wathon (HW), Pandu Kesultanan (PK), Wira Tamtama,

dan banyak lainnya. Sekarang hanya ada satu organisasi kepanduan

1 Andri Bob sunardi, Boyman 2 Ragam Latih Pramuka, (Bandung: Darma Utama, 2016), Cet.

1, h. 45.

2 Tim Penyusun Kamus Pusat dan Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1982), Cet. Ke- 1, h. 699

3 Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional, Kusus Mahir Dasar Untuk Pembina Pramuka,

(Jakarta; PUSDIKLATNAS, 2010), hal. 27.

Page 21: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

11

nasional, Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana,

disingkat Gerakan Pramuka.4

Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan

dan ditetapkan dengan keputusan Presiden No. 238 tahun 1961

tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan

Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia.5

Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan luar sekolah

bertujuan untuk mendidik generasi muda agar berwatak dan

berbudiperkerti luhur, serta mampu mengembangkan kepribadian,

potensi dan jati dirinya, sebagai tunas bangsa yang masih dalam

masa transisi, sehingga pada saatnya nanti dapat mencapai proses

kedewasaan dalam arti sebenarnya.6 Terutama mereka yang berusia

7-25 tahun: pramuka siaga, 7-10 tahun; pramuka penggalang, 11-

15 tahun; pramuka penegak, 16-20 tahun; dan pramuka pandega,

21-25 tahun.

Organisasi masyarakat ini dinamai gerakan, karena ia

bermaksud mempersiapkan generasi muda Indonesia ini menjadi

penggerak-penggerak pembaharuan dan pembangunan negara-

negara melalui jalur pendidikan luar sekolah. Para penggerak

adalah manusia-manusia yang berketetapan hati untuk

melaksanakan pembaharuan-pembaharuan negara-bangsa terus-

menerus, yakni para anggota Gerakan Pramuka, baik anggota muda

peserta didik maupun anggota orang dewasa.7

Gerakan Pramuka nama satu-satunya organisasi kepanduan

nasional Indonesia yang merupakan wadah dan boleh

menyelenggarakn pendidikan bagi anak-anak dan pemuda

4 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih Pramuka, (Bandung: Darma Utama, 2016), Cet.

10, h. 7.

5 Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional, Kusus Mahir Dasar..., 18.

6 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pendahuluan Bela

Negara Dalam Gerakan Pramuka, (Jakarta; KNGP, 1996), h. 1.

7 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Pendidikan Nilai Gerakan Pramuka, (Jakarta, KNGP,

1999), h. 2-3.

Page 22: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

12

Indonesia dengan menggunakan prinsip metodik pendidikan

kepramukaan.8

b. Sejarah Kepramukaan di Dunia

1) Sejarah Baden Powell Bapak Pandu Sedunia

Standhope 1857. Pada tanggal 22 Februari tahun itu, ketika

di Amerika orang sedang merayakan hari lahir George

Washington yang ke- 125 yaitu bapak kemerdekaan Amerika

yang banyak dikagumi orang; di sebuah tempat yang tak jauh

dari kota London lahir seorang anak lelaki yang kelak akan

memimpin anak-anak dalam bidang kepanduan di seluruh

dunia.

“ Dia kami beri nama Robert Stephenson Smyth Baden

Powell, nama yang telah disetujui oleh seluruh keluarga,” kata

Tuan H. G. Baden Powell, sang ayah yang sangat berbahagia

atas kelahiran anaknya yang kelima ini. Sahabat-sahabatnya

memandang Tuan H.G. Baden Powell sambil tersenyum-

senyum, ikut bersuka cita atas kegembiraan lelaki muda itu.

“Tapi kenapa namanya demikian panjang?” tanya salah

seorang di antara mereka. Tuan H.G. Baden Powell menengok

ke arah sahabatnya yang baru saja bertanya. Lelaki yang masih

muda dan menjadi guru besar di Universitas Oxford ini

menarik nafas.

“ Namanya sendiri Robert Stephenson,” ujarnya kemudian,

“yang lainnya adalah nama moyangnya. Nama Smyth kami

ambil dari nama moyang pihak ibunya, sebagai kenangan pada

John Smyth yang dengan berani telah mengarungi samudera

untuk bertualang mengembara di Amerika. John Smyth adalah

petualang yang gagah berani, ia telah masuk hutan-hutan

belantara di Amerika, sampai akhirnya mendirikan koloni

8 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Pedoman Pelaksanaan..., h. 4.

Page 23: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

13

Jajahan Virginia. Sedangkan nama Baden Powell dari pihak

ayahnya.9

Pada tahun 1863, Robert Stephenson Smyth Baden Powell

menginjak umur enam tahun. Masa untuk sekolah baginya

telah tiba. Stephen selalu menggembirakan hati kawannya,

yang paling disenangi kawannya dari Stephen adalah sifatnya

yang selalu gembira. Stephen tidak pernah murung, wajahnya

yang cerah dan selalu tampak gembira. Ini membuat kawan-

kawannya menyenanginya. Tetapi ketika menginjak tahun

yang kedua dalam masa sekolahnya, terjadi suatu peristiwa

yang membuatnya harus bersedih. Ini terjadi tahun 1864.

Ketika Stephen pulang dari sekolah, ia mendapatkan

banyak orang di rumahnya. Stephen heran, ia menatap

berkeliling. Stephen mendapatkan ayahnya terbaring di

kamarnya, akhirnya ia pun tau apa yang terjadi, bahwa

ayahnya tertidur lelap untuk selama-lamanya. Di sana ia

menangis seperti yang lain, walaupun ia tidak mengerti kenapa

ia harus menangis. Ia masih terlalu bocah untuk dapat mengerti

arti kematian.10

Stephen mempunyai sembilan orang saudara, yaitu:

Warrington, George, Augustus, Frank, Penrose, Agnes,

Henrietta, Jessie dan Baden Fletcher.11

Sepeninggal ayahnya,

semua anak-anaknya itu menjadi tanggung jawab Nyonya

Baden Powell. Ia bukan saja ibu yang baik bagi anak-anaknya,

ia bahkan sekaligus menjadi ayah bagi keenam anaknya.

Walaupun tugas yang dihadapinya tidak ringan, ia tidak pernah

mengeluh, ia benar-benar wanita yang tabah.

Usaha Nyonya Baden Powell memang tidak sia-sia. Berkat

bimbingan dan jerih payahnya, keadaan keluarganya cukup

9 Diah Ansorie, Lord Baden Powell Bapak Pandu Sedunia, (Djambatan: 1980), Cet. 3, h. 1.

10

Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 3

11

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 19

Page 24: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

14

cerah. Kehidupan dan pendidikan anak-anaknya berlangsung

baik. Stephen dan saudara-saudarnya dapat melanjutkan

pelajarannya seperti anak-anak lain dengan baik, walaupun

mereka harus menyadari kehidupan keluarganya yang

prihatin.12

Pada tahun 1870 Stephen berhasil menamatkan

pelajarannya di sekolah permulaan dengan angka bagus. Ini

merupakan usaha yang dilakukan Stephen untuk selalu rajin

belajar, ia bahkan sanggup mendapatkan angka-angka yang

sangat baik. Dengan angka-angka itu Stephen mampu

mendapat beasiswa dari Charterhouse School di London. Ia

terdaftar dengan nama lengkap Robert Stephenson Smyth

Baden Powell, tapi kawannya lebih senang memanggilnya

dengan nama Baden Powell saja karena lebih enak didengar

telinga.13

Di Charterhouse School, Baden Powell terkenal sebagai

pelajar yang serba bisa. Guru-gurunya juga heran pada

kemampuannya yang demikian banyak ragamnya. Selain

dalam bidang yang ada hubungannya dengan kesenian, juga

cukup menonjol dalam olahraga. Dengan kemampuannya yang

banyak, ia tidak senang pada pujian atas kemampuannya.

Diantara kemampuannya adalah sepak bola, lari jarak jauh

tanpa kelelahan, kesehatannya yang sempurna, melukis,

bermain musik, pandai mengarang dan main sandiwara.

Bahkan selain itu ia juga senang pada petualangan di tengah

laut sehingga ia sering mengajak teman-temannya berlayar

menyusuri sungai Thames dan terus melaju ke tengah laut.14

Setelah tamat dari Charterhouse School, Baden Powell

tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi

12 Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 6.

13

Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 10

14

Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 11-12

Page 25: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

15

sebagaimana yang dilakukan saudara-saudaranya yang lebih

tua. Ia lebih memilih sekolah Militer Sandhurst sebagai tempat

pendidikannya. Tampaknya bidang militer memang lebih tepat

baginya yang selama ini menyukai pertualangan. Sebenarnya

menjadi militer hanyalah jembatan yang memungkinkannya

dapat mengelilingi dunia. Pada tanggal 30 Oktober 1876

Baden Powell melaksanakan tugasnya dengan pergi ke India.15

Dan pada tahun 1880 Baden Powell dikirim ke Afganistan,

sebuah wilayah Inggris juga yang berbatasan dengan India. Di

sana ia bertugas memperkuat pertahanan Inggris.16

Pada abad ke XIX masih merupakan benua yang dianggap

tidak bertua. Beberapa negara di Eropa berlomba untuk

menancapkan taring kekuasaannya di sana, dan terjadilah

perang Boer yang pertama berlangsung dari tahun 1880 sampai

1881. Baden Powell yang tergabung dalam pasukan berkuda

“Resimen ke XIII” dikirim ke Afrika Selatan pada tahun 1884

untuk membantu Inggris pada perang Boer. Dan masih banyak

lagi pengalamannya dalam memimpin perang dan pasukan

inggris di berbagai negara. Terutama penyelidikan wilayah

Ashanti di Afrika Barat. Ia bertemu dengan pemimpin Ashanti,

ia juga mengajarkan beberapa hal yang penting dan berguna

bagi mereka, baik tentang kehidupan yang layak, kesehatan

dan budi pekerti. Sebenarnya di tempat inilah dia mulai

menemukan dasar-dasar kepanduan.17

Salama bertugas di Afrika, Baden Powell banyak

melakukan petualangan sehingga pengalaman-pengalamannya

makin bertambah. Karena keberaniannya, Baden Powell

mendapat julukan IMPEESA dari suku-suku setempat seperti

Zulu, Ashanti dan Metabele. Impeesa mempunyao arti “Srigala

15 Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 17

16

Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 20

17

Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 21-23

Page 26: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

16

yang tidak pernah tidur”. Hal ini disebabkan karena sifat

waspada, cekatan dan keberanian Baden Powell (termasuk

tindakan mengambil kalung manik-manik milik Raja

Dinuzulu).

Pada tahun 1901 Baden Powell kembali ke tanah airnya,

Inggris dengan disambut besar-besaran sebagai salah satu

pahlawan bangsanya.18

Ia mendapat ilham untuk menulis buku

buku tentang cara memandu. Ia segera mengumpulkan

pengalaman-pengalamannya selama bertugas di India dan

Afrika. Ia menuliskan bagaimana caranya mengintai musuh,

bagaimana menyeberangi sungai dalam keadaan darurat, juga

memberi penerangan bagaimana caranya menolong orang yang

ditimpa kecelakaan dan banyak lagi hal-hal yang berguna. Tak

lama kemudian buku yang ditulisnya terbit, judulnya “

Pedoman untuk memandu” judul aslinya “Aids to scouting”.19

Boden Powell pada tahun 1908 menulis buku Scouting For

Boys, sebuah maha karya yang sangat spektakuler. Buku inilah

yang mengakibatkan perkembangan kepanduan menjadi

semakin besar. Buku ini menyebar di seluruh daratan Eropa

sampai ke daerah-daerah jajahan. Dan pada tahun 1910 Baden

Powell meletakkan jabatannya di dinas ketentaraan dengan

pangkat terakhirnya adalah Letnan Jendral. Mulailah Baden

Powell berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan

kepanduan ke seluruh dunia.

Pada tahun 1912 Baden Powell mengadakan perjalanan

keliling dunia untuk menemui pada pandu di berbagai negara.

Baden Powell menikah dengan Olave St. Clair Soames (Lady

18 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 23.

19

Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 28.

Page 27: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

17

Boden Powell) pada tahun tersebut dan kemudian dikarunia

tiga orang anak yaitu Peter, Heather dan Betty.20

Pada tahun 1920 para pandu sedunia berkumpul di

Olimpia, London Inggris dalam acara Jambore Dunia yang

pertama. Pada hari terakhir kegiatan jambore tersebut (6

Agustus 1920) Baden Powell diangkat sebagai Chief Scout Of

The World atau bapak Pandu Sedunia. Boden Powell juga

dianugrahi gelar Lord Baden Powell Of Gilwell, dengan

julukan Baron oleh Raja George V.

Setelah berkeliling dunia termasuk mengunjungi Batavia

(sekarang Jakarta), pada tanggal 3 Desember 1934,

sepulangnya dari meninjau Jambore di Australia. BP beserta

Lady Baden Powell menghabiskan masa-masa akhirnya tinggal

di Inggris (sekitar tahun 1935-1938). Kemudia Boden Powell

kembali ke tanah yang amat dicintainya Afrika. Dan BP

menghabiskan masa tuanya di Nyeri Kenya. Beliau akhirnya

wafat pda tanggal 8 Jnuari 1941 dan diantar di atas kereta yang

ditarik oleh para pandu yang sangat mencintainya ke tempat

peristirahatan terakhir.21

Adapun buku-buku Baden Powell selama hidupnya selain

Scouting For Boys, Aids To Scouting dan Rovering To Succes

adalah:

a) On Vedette (1883).

b) Reconnaissance and Scouting (1885).

c) Cavalry Instruction (1885).

d) Pigsticking Organisasi Hoghunting (1889).

e) The Downfall Of Prempeh (1896).

f) The Metabele Campaign (1897).

g) Sports in War (1900).

h) Notes And Instructions Of The South African

Constabulary (1901).

i) Sketches In Mafeking And East Afrika (1907).

20 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 24.

21

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 25.

Page 28: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

18

j) Yarns for Boys Scouts (1909).

k) Scouting Games (1910).

l) Handbook for Girl Guides (dikerjakan bersama-sama

dengan Agnes Bden Powell,1912).

m) Boy Scouts Beyond the Seas (1913).

n) Quick Training fo War (1914).

o) Indian Menories dan My Adventures as aSpy (1915).

p) Young Knights of the Empire dan The Wolf Cub‟s

Handbook (1916).

q) Girl Guiding (1918).

r) Aids to Scoutmastership (1919).

s) What Scouts Can Do (1921).

t) An Old Wolf‟s Favourites (1921).

u) Life‟s Snags and How To Meet Them (1927).

v) Scouting and Youth Movement (1929).

w) Lessons from the Varsity of Life (1933).

x) Adventures and Accident (1934).

y) Scouting Round the World (1935).

z) Adventuring to Manhood (1936).

aa) African Adventures (1937).

bb) Birds and Beasts of Africa (1938).

cc) Paddle Your Own Canoe (1939) dan

dd) More Sketches of Kenya (1940).22

2) Sejarah terbentuknya Kepanduan Dunia

Sejarah terbentuknya kepanduan dunia tidak bisa

dipisahkan dengan sejarah Baden Powell itu sendiri.

Tepatnya sejak berada kembali ke Inggris Baden Powell

menyadari akan seseuatu panggilan dari dasar hatinya.

Panggilan ini muncul berulang-ulang mengetuk hatinya.

Bahwa ia ingin membahagiakan anak-anak, secara bertahap

Baden Powell memikirkan sesuatu, ia menyusun cara-cara

suatu kelompok anak-anak yang bertugas menolong

sesamanya tanpa pamrih. Itulah yang kemudian dikenal

sebagai kepanduan pada tahun 1907 ia menghimpun

sejumlah anak-anak untuk diajak berkemah di Brownsea

Island. Ternyata perkemahan kepanduan yang pertama ini

22 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 26-27.

Page 29: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

19

terselenggara baik.

Keberhasilannya menghimpun anak-anak di Brownsea

Island, membuat Baden Powell semakin bersemaangat

untuk membuktikan cita-citanya tentang kepanduan. Pada

bulan Januari 1908 sampai bulan Maret 1908, selama dua

minggu sekali ia menerbitkan tulisannya tentang

kepanduan, tentang kewajiban-kewajiban seorang pandu

dan berbagai hal yang harus diketahui oleh seorang pandu.

Tulisan tersebut kemudian disusun kembali dan diterbitkan

sebagai satu jilid buku dengan judul “Memandu untuk

putra” yang judul aslinya “Scouting for boys”.23

Buku ini

pertama kali diedarkan pada tanggal 15 Januari 1908, oleh

penerbit Horace Cox, Windsor House, Bream‟s Building,

London E.C.24

Buku tersebut diberi gambar bagus-bagus

hasilcoretan Boden Powell sendiri, dan segera tersebar

dengan sangat luas. Buku ini telah menarik angan-angan

banyak anak laki-laki. Begitu buku ini muncul di toko-toko

buku, kelompok-kelompok kepanduanpun serentak tumbuh

dimana-mana. Bukan hanya di Inggris, tapi juga di luar

Inggris. Sehingga buku yang ditulis Baden Powell tersebut

telah tersebar ke luar Inggris dengan berbagai terjemahan.

Saudara-saudara Baden Powell meminta, akan

sempurna sekali jika anak perempuan juga dapat mengikuti

gerakan kepanduan ini. Baden Powell berjanji tidak lama

lagi ia akan mengusahakan pembentukan kepanduan untuk

anak perempuan. Apa yang dijanjikan Baden Powell tidak

lama kemudian segera menjadi kenyataan. Bersama dengan

Agnes, adik perempuannya. Kepanduan untuk anak laki-

laki disebut “Boys Scout”, sedangkan untuk anak-anak

23 Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., 29.

24

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 32.

Page 30: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

20

perempuan disebut “Girls Guides”.

Kedua gerakan kepanduan ini mendapat perhatian besar

tokoh-tokoh pendidikan, orang tua dan tokoh pemerintahan.

Raja Edward VII sendiri menilai gerakan kepanduan ini

sebagai sesuatu yang harus dipelihara dan dikembangkan.25

Pada tahun 1910 Baden Powell mengundurkan diri dari

ketentaraan. Pangkatnya yang terakhir adalah Letnan

Jendral. Selanjutnya ia mencurahkan kehidupannya untuk

dunia kepanduan. Ia menganggap kepanduan sebagai

dunianya yang kedua, tempat ia dapat mencurahkan seluruh

tenaganya utnuk mendidik anak-anak menjadi warga dunia

yang utama.

Sebagaimana sudah dijelaskan di atas pada tahun 1912

Baden Powell bertemu dengan Olave St. Clair Soames,

seorang wanita sederhana dan penuh semangat. Mereka

kemudian menikah pada tanggal 30 Oktober 1912. Dari

perkawinan tersebut mereka dikaruniai seorang anak laki-

laki dan dua anak perempuan. Yang tertua Peter, lahir tahun

1913. Kemudian Heather lahir pada tahun 1915, dan yang

terkecil Betty lahir pada tahun 1917.

Bersama anak istrinya Baden Powell hidup bahagia.

Mereka sering mendapat undangan dari kepanduan di luar

Inggris. Mereka sering mengadakan perjalanan ke luar

negeri. Karena itu cita-cita Baden Powell untuk berkeliling

dunia telah terlaksana.26

Kepanduan siaga didirikan pada tahun 1916, dengan

illustrasi kegiatannya diambil dari buku yang terkenal karya

Rudyard Kipling “ The Jugle Book”, yang berisikan cerita

tentang petualangan Mowgli si anak srigala beserta teman-

25 Diah Ansorie, Lord Baden Powell 29-31.

26

Page 31: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

21

teman binatangnya. Bagheera si macan kumbang dan juga

Bugaloo si beruang.

Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1918 BP

mendirikan kepanduan untuk golongan Penegak (Rover

Scout). Untuk meningkatkan kualitas para penegak, BP

menulis buku berjudul Rovering To Success (menggembara

menuju keberhasilan) di tahun 1922. Buku ini berkisah

tentang petualang seorang anak muda yang sedang

berperahu menuju sebuah pantai (BP menyebutnya pantai

bahagia) dengan melewati berbagai rintangan berbentuk

karang-karang tajam (karang-karang kehidupan) yang

berbahaya dan selalu menghalangi laju perahu pemuda

tersebut. Karang-karang kehidupan itu, adalah:

1. Karang wanita

2. Karang perjudian

3. Karang minuman keras dan merokok

4. Karang mementingkan diri sendiri (egois) dan

mengorbankan oranglain.

5. Karang tidak bertuhan (atheis).

Jadi dari semula Baden Powell telah mengajarkan

bahwa untuk bisa meraih keberhasilan, para pemuda harus

bisa menahan diri dari berbagai macam tantangan dan

rintangan.

Baden Powell menerima sebidang tanah dari salah

seorang sahabatnya, William F. Debois Mc. Laren untuk

dipergunakan sebagai tempat bermain dan berlatih. Taman

ini diberi nama Gilwell park. Di gilwell park ini, para pandu

remaja banyak bermain dan berlatih, di halaman depan

taman ini ada patung singa yang besar biasa dinaiki para

pandu untuk bermain-main.27

Pada jambore yang pertama yang diadakan di London

27 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 33.

Page 32: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

22

tahun 1920, berkumpullah pandu dari seluruh dunia. Semua

utusan menunjuk Baden Powell sebagai “Bapak Pandu

Sedunia”.28

Dan pada tahun ini juga dibentuknya Dewan

Internasional yang mempunyai sembilan anggota dan kantor

pusatnya berada di London, Inggris. Kemudian Dewan

Internasional berubah menjadi Biro Kepanduan Sedunia

(World Scout Buereau), yang di tahun 1958 kantor pusatnya

berkedudukan di kota Ottawa, Kanada. Dan di tahun yang

sama pula, tepatnya tanggal 1 Mei 1958 kantor pusatnya

dipindahkan lagi ke Jenewa, Swiss.29

Atas jasa-jasa dalam kepanduan, Raja George

menganugerahkan gelar bangsawan yang lebih agung bagi

Baden Powell. ini terjadi pada tahun 1929, dan sejak itu

namanya menjadi Lord Baden Powell of Gilwell, yang

sebelumnya tahun 1909 dianugerahkan gelar bangsawan

oleh Raja Edward VII yaitu “ Sir Robert Stephenson Smyth

Baden Powell. tetapi para pandu tetap memanggil Baden

Powell.30

Ketika Baden Powell mencapai umur 80 tahun,

kesehatannya mulai menurun. ia sering sakit. Namun

demikian ia selalu penuh semangat. Sebelum ia meninggal,

ia ingin melihat Afrika lagi. Dan istrinya pun membawanya

ke Afrika bersama keluarganya. Di sebuah tempat yang

indah, tenang, nyaman dan tenteram di Nyeri, Baden Powell

mendirikan tempat tinggal bersama keluarganya. Mereka

hidup bahagia di tengah ketenangan alam yang tenteram. Ia

meninggal di tempat yang tenteram itu pada tanggal 8

Januari 1941. Ia meninggal dengan penuh damai dalam

hatinya. Tubuhnya terbaring di tengah kicau burung yang

28 Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 32.

29

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 34

30

Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 34.

Page 33: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

23

meloncat dari dahan ke dahan, seakan-akan mengucapkan

selamat jalan pada Baden Powell. Ia kini telah tiada, tetapi

benih kepanduan yang ditaburkannya telah tersebar ke

seruluh pelosok dunia.31

3) WOSM

World Organization of the Scout Movement (WOSM)

adalah organisasi internasional yang mengorganisir

organisasi-organisasi kepanduan yang ada di negara-negara

seluruh dunia , anggotanya sekitar 31 juta orang. WOSM

didirikan pada tahun 1920, dan berkantor pusat di kota

Genewa, Switzerland. WOSM bekerjasama dengan

organisasi serupa untuk kelompok wanita, yaitu the World

Association of Girl Guides and Girl Scouts (WAGGGS).

Misi dari WOSM adalah memiliki kontribusi terhadap

pendidikan dan pembinaan generasi muda, melalui sistem

yang berdasarkan pada jJnji dan Darma pandu, untuk

membantu membangun dunia yang lebih baik, menjadi

indivindu yang mandiri dan berperan positif dalam

masyarakat. WOSM pengorganisasian dibagi ke dalam

regional-regional dan dioperasikan dengan Konferensi,

Komite dan Biro.

World Scout Conference (WSC) atau Konferensi

Kepanduan Sedunia adalah lembaga pemerintahan

kepamduan yang bertemu setiap tiga tahun sekali. WSC

adalah majelis umum yang dihadiri enam orang delegasi

dari setiap organisasi anggota WOSM. Jika sebuah negara

memiliki organisasi lebih dari satu, dapat dibentuk sebuah

federasi untuk membentuk perwakilan. Pada konferensi ini

semua rencana kegiatan yang mendasar dibahas tuntas

untuk dilaksanakan dengan seksama.

31 Diah Ansorie, Lord Baden Powell..., h. 34.

Page 34: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

24

The World Scout Committee atau Komite Kepanduan

Sedunia adalah lembaga eksekutif dari WSC yang

terbentuk dari delegasi-delegasi yang terpilih. Komite

bertanggungjawab pada implementasi dari resolusi-resolusi

yang dihasilkan pada konferensi. Anggota-anggota komite

bertemu dua kali dalam setahun, biasanya di Jenewa, Swiss.

Komite dipimpin seorang ketua (Chairman), dua wakil

ketua (Vice-Chairman) dan seorang Sekretaris Jendral.

Komite beranggotakan 14 orang atau 12 orang

diantaranya berasal dari masing-masing negara terpilih.

Dipilih untuk masa jabatan enam tahun hingga masa

Konferensi Kepanduan Sedunia berikutnya. Sebagai

anggota komite, para anggota yang terpilih tidak lagi

mewakili negaranya masing-masing, tetapi berdasarkan

kepedulian dan interest pada Gerakan Kepanduan

seutuhnya. Yang menjadi ex-officio WOSM adalah

Sekretaris Jendral.32

Adapun lambang WOSM sebagai berikut:

Gambar 2.1

Lambang Pandu Sedunia (World Organization of the Scout

Movement/ WOSM)

32 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 35-36.

Page 35: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

25

Lambang Pandu Sedunia adalah ujung panah yang

menunjukkan utara peta atau kompas. Itu adalah lambang

pandu sedunia karena menunjukkan arah yang benar serta

ke atas. Hal itu menunjukkan jalan untuk melakukan

kewajibanmu serta menolong orang lain. Ketiga ujung

tersebut mengingatkan kamu kepada ketiga satya dan jani

pramuka.

Ujung panah ini adalah Lencana Pandu dari hampir

semua Organisasi Pandu Nasional (National Scout

Organization) di dunia. Untuk membedakan bangsa yang

satu dengan bangsa yang lain, maka lambang dari negara

tersebut sering dipakai di depan Lambang Pandu Sedunia.

Misalnya: di Amerika Serikat, pada Lambang Boy Scouts of

America terdapat rajawali dan perisai nasional berada di

depan lambang World Organization of the Scout Movement.

Begitu juga di negara-negara lain.33

Di bawah ujung panah terdapat pita, dengan motto

Pandu Sedunia “SEDIA”. Pita tersebut ujungnya

melengkung ke atas seperti mulut pramuka yang sedang

tersenyum, karena pramuka melaksanakan kewajibannya

dengan senyuman serta dengan hati yang ikhlas.

Di bawah pita ini ada seutas tali dengan simpul. Simpul

tersebut akan mengingatkan bahwa kamu akan selalu

berbuat kebaikan setiap hari kepada sesama makhluk. Dan

Lambang Pandu Sedunia dipakai antara lain untuk Lencana

(badge) dan Bendera Organisasi Gerakan Pandu Sedunia

(WOSM).34

33 Baden Powell, Scouting For Boys Memandu untuk Pramuka, (Jakarta: Pustaka Tunas

Media, 2008), Cet. 4, h. 27.

34

Baden Powell, Scouting For Boys..., h. 28.

Page 36: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

26

c. Sejarah kepramukaan di Indonesia

Kepanduan masuk ke Indonesia (pada waktu itu masih Hindia

Belanda, karena negara kita sedang dijajah orang belanda)

pertama-tama dibawa oleh orang Belanda. Organisasinya bernama

Nederland Indische Padvinders Vereniging (NIPV) yang artinya

adalah Persatuan Pandu-pandu Hindia Belanda.

Bangsa kita mulai tertarik pada organisasi tersebut dan karena

sifatnya yang universal maka organisasi kepanduan dapat dengan

cepat diterima oleh bangsa kita, apa lagi kondisi pada waktu itu

sangat memungkinkan. Para remaja dan pemuda kita

membutuhkan suatu organisasi yang dapat menampung aspirasi

mereka terhadap tanah airnya.

Sesuatu yang membuat pemerintah kolonial Belanda menjadi

cukup khawatir. Oleh karena itu pemerintah kolonial Belanda

melarang bangsa kita mengikuti kegiatan NIPV. Maka berdirilah

organisasi-organisasi kepanduan yang berartikan nasionalisme dan

organisasi kepanduan nasional yang pertama didirikan adalah pada

tahun 1916, Javaanse Padvinders Organisatie (JPO) atas prakarsa

Sultan Pangeran Mangkunegara VII di Surakarta. JPO ini membuat

para remaja dan pemuda di daerah lain tertarik mendirikan

oraganisasi kepanduan. Yang memang pada waktu itu bisa

dianggap sebagai salah satu cara perjuangan dalam usahanya

mencapai kemerdekaan.

Tonggak kebangkitan bangsa Indonesia adalah berdirinya

organisasi Boedi Oetomo, 20 Mei 1908. Lalu peristiwa Sumpah

Pemuda, 28 Oktober 1928, yang menjiwai Gerakan Kepanduan

Nasional kita semakin bergerak maju (merupakan semangat

Nasionalisme).35

Kemudian pemerintah kolonial Belanda melarang

pemakaian istilah Padvinder bagi organisasi-organisasi kepanduan

bangsa kita. Istilah “PANDU” dan “Kepanduan” dikemukakan

35 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih...., h. 37.

Page 37: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

27

pertama kali dalam kongres SIAP tahun 1928 oleh KH. Agus

Salim di Kota Banjarnegara, Kab. Banyumas, Jawa Tengah.

Peristiwa bersejarah terjadi saat Baden Powell dan Lady Baden

Powell berkunjung ke Hindia Belanda (Indonesia sekarang), pada

tanggal 3 Desember 1934. Baden Powell singgah di Jakarta,

sepulangnya beliau datang mengikuti perhelatan Jambore Dunia di

New South Wales, Australia. Walau pandu-pandu Pribumi

kesulitan menemui beliau peristiwa kunjungan ini sangat

bersejarah bagi perkembangan kepanduan di tanah air.36

“Dai Nippon”. Itu adalah nama yang dipakai untuk menyebut

Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, balatentara

Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan

Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk

gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun semangat

kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.37

Semua

organisasi kepanduan harus bergabung dengan organisasi-

organisasi kepemudaan bentukan Jepang.38

Kemudian setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,

tepatnya sebulan setelah proklamasi kemerdekaan Republik

Indonesia beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta

dan bersepakat untuk membentuk panitia kesatuan kepramukaan

Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan

satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa

Indonesia dan segera mengdakan Kongres Kesatuan Kepanduan

Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29

Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya pandu

Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap

36 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih...., h. 38.

37

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 4 Windu Gerakan Pramuka, (Jakarta, KNGP, 1993), h.

21.

38

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih...., h. 38.

Page 38: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

28

pemimpin dan tokoh serta dikuatkan dengan “Janji Ikatan Sakti”,

lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi

kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri

Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No. 93/Bag. A, tertanggal

1 Februari 1947.39

berdiri kembali organisasi-organisasi kepanduan hingga mencapai

jumlah lebih dari 100 organisasi, yang tergabung ke dalam 3

federasi, yaitu:

1) IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia, 13-09-1995),

2). POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri, tahun

1954), dan

3). PKPI (Perserikatan Kepanduan Puteri Indonesia).40

Kemudian terjadi peristiwa penting lainnya adalah Jambore

Nasional Kepanduan Pertama pada masa Pandu (sebelum jadi

pramuka), yaitu diselenggarakan di Pasar Minggu, Jakarta pada

tahun 1955 (diselenggarakan oleh IPINDO). Lalu ketiga federasi

tersebut bergabung menjadi satu dalam PERKINDO (Persatuan

Kepemudaan Indonesia), sekitar 60 organisasi dengan kurang lebih

50.000 anggota pandu. Dan akhirnya disadari bahwa banyaknya

organisasi kurang baik untuk persatuan bangsa, maka Pemerintah

mengeluarkan KEPRES No. 238/61 Tentang Gerakan Pramuka,

sebagai dukungan pemerintah terhadap organisasi kepanduan di

Indonesia. Kepres tersebut di atas ditandatangani oleh Perdana

Menteri RI saat itu, Ir. H. Juanda (Presiden Soekarno sedang

mengadakan kunjungan kenegaraan ke negara Jepang).41

Kelahiran Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian

peristiwa yang saling berkaitan yaitu:

1) Pidato Presiden/ mandataris MPRS di hadapan para tokoh dan

pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di

39 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 4 Windu Gerakan Pramuka..., h. 23.

40

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih...., h. 38.

41

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih...., h. 40

Page 39: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

29

Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara.

Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Tunas Gerakan

Pramuka.

2) Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 tahun 1961,

tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang

menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi

kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan

kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta

mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang

dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangangan bagi para

pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya.

Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun

bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan

tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga.

Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Permulaan Tahun

Kerja.

3) Pernyatan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang

dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan

Pramuka, di lakukan di Istana Olah Raga Senayan pada tanggal

30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai hari Ikrar

Gerakan Pramuka.

4) Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara,

diikuti defile pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakan

yang didahului dengan penganugrahan Panji-panji Gerakan

Kepanduan Nasional Indonesia kepada Gerakan Pramuka, dan

kesemuanya ini terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa

ini kemudian disebut sebagai Hari Pramuka.42

Gerakan Pramuka bukan badan pemerintahan, semua organisasi

kepanduan melebur diri masuk menjadi anggota Gerakan

Pramukan, kecuali organisasi-organisasi berhaluan kiri atau

komunis. Mulailah Gerakan Pramuka berkembang menjadi

organisasi yang disegani. Kemudian hingga saat ini telah

diselenggarakan beberapa kali Jambore Nasional (Jamnas),

pertemuan besarnya para Pramuka Penggalang setanah air. Jambore

ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Pada mulanya sering

diselenggarakan di ibu kota negara, Jakarta, namun seiring waktu

42 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 4 Windu..., h. 30-31.

Page 40: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

30

kegiatan Jambore sudah dilaksanakan berpindah-pindah dari satu

daerah ke daerah lainnya.43

Organisasi Gerakan Pramuka pada saat ini telah menjadi

organisasi yang dapat diandalkan, dan hal itu tidak lepas dari jerih

payah para pandu dalam membangun kerangka organisasi dan para

pramuka dalam membentuk organisasi Gerakan Pramuka seperti

sekarang ini.44

Adapun lambang Gerakan Pramuka sebagai berikut:

Gambar 2.2

Lambang Gerakan Pramuka

Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi

Gerakan Pramuka yang bersifat tetap. Lambang ini diciptakan oleh

R. Soenardjo Atmodipoerwo, seorang pegawai tinggi Departemen

Pertanian yang juga tokoh Gerakan Pramuka.

Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14

Agustus 1961, ketika Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno

menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional

43 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 39.

44

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 40.

Page 41: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

31

Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan

Presiden Republik Indonesia Nomor 448 tahun 1961.

Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang

mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang

ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan

Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.45

d. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan

Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan

merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari lembaga

pendidikan lain, yang dilaksanakan sesuai dengan kepentingan,

kebutuhan, situasi dan kondisi masyarakat.46

Prinsip dasar ialah yang mendasar, yang menjadi dasar dalam

berfikir dan bertindak. Sedangkan Prinsip Dasar Kepramukaan

adalah asas yang mendasari kegiatan kepramukaan dalam upaya

membina watak peserta didik.

Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:

1) Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Peduli terhadap bangsa, negara, sesama manusia dan alam serta

isinya.

3) Peduli terhadap diri sendiri.

4) Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.

Menerima dan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan adalah

hakekat Pramuka, baik sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa,

makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa

pribadinya:

1) Taat pada perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai

tata dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala

perintahNya dan menjauhi laranganNya.

2) Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup

bersama dengan sesama manusia dalm kehidupan bersama

yang disasari oleh prinsip perikemanusiaan yang adil dan

beraadab.

3) Diberi tempat tempat hidup dan berkembangnya oleh Tuhan

45 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 89.

46

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 87.

Page 42: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

32

Yang Maha Esadi bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara

yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama,

berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa yang rukun dan damai.

4) Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestaraikan

lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan menerima

kebhinekaan dalam Negara Kesatuan Repunblik Indonesia.

5) Merasa wajib peduli terhadap lingkungannya dengan cara

menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang

baik.

6) Menyadari bahwa sebagai anggota masyarakat, wajib peduli

pada kebutuhan diri sendiri agar, bagi kader pembangunan

dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

7) Selalu berusaha taat pada Satya dan Darma Pramuka dalam

kehidupan sehari-hari.47

Metode kepramukaan adalah cara memberikan pendidikan

watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan yang

menarik, menyenangkan dan menantang, yang disesuaikan kondisi,

situasi dam kegiatan peserta didik.

Metode kepramukaan merupakan cara belajar progresif

melalui:

1) Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka

2) Belajar sambil melakukan

3) Sistem beregu

4) Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung

pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan

jasmani anggota muda.

5) Kegiatan di alam terbuka

6) Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan.

7) Sistem tanda kecakapan.

8) Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri.

9) Kiasan dasar.48

Metode Kepramukaan pada hakekatnya tidak dapat dilepaskan

dari Prinsip Dasar Kepramukaan. Metode kepramukaan sebagai

suatu sistem terdiri atas unsur-unsur pengamatan Kode

Kehormatan, belajar sambil melakukan, sistem berkelompok,

kegiatan yang menantang yang mengandung pendidikan, kegiatan

47 Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional, Modul Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat

Dasar, (Jakarta, PPLN, 2016), h. 34.

48

Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional, Modul Kursus Pembina...., h. 36.

Page 43: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

33

di alam terbuka, sistem tanda kecakapan, sistem satuan terpisah

untuk putera dan untuk puteri dan sistem among, yang merupan

sub sistem terpadu dan terkait, yang tiap-tiap unsurnya mempunyai

unsur pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta

menunjang tercapainya tujuan.49

e. Fungsi dan Tujuan Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka befungsi sebagai penyelenggara pendidikan

nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga serta sebagai wadah

pembinaan dan pengembangan kaum muda dengan penerapan

Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan serta

berlandaskan Sistem Among. (Berdasarkan AD dan ART Gerakan

Pramuka, Pasal 5).

Gerakan Pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai

tujuan Pramuka melalui:

1) Pendidikan dan pelatihan pramuka

2) Pengembangan pramuka

3) Pengabdian masyarakat dan orang tua

4) Permainan yang berorientasi pada pendidikan (Pasal 3, UU No.

12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka).

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka

agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak

mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi

nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai

kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan

Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan

lingkungan hidup.50

f. Kode Kehormatan Pramuka

Kode kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur

dalam kehidpan para anggota Gerakan Pramuka yang merupakan

ukuran atau standar tingkah laku seorang anggota Gerakan

49 Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional, Modul Kursus Pembina...., h. 39-40.

50

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 5.

Page 44: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

34

Pramuka.51

Kode kehormatan adalah salah satu persyaratan bagi

organisasi kepramukaan, juga merupakan ciri khas dari sistem

pendidikan yang wajib diterapkan oleh setiap organisasi

kepramukaan.

Kode kehormatan bagi suatu organisasi kepramukaan biasanya

terdiri dari dua bagian, yaitu disebut:

1) Janji Pramuka, yang harus diucapkan secara sukarela pada saat

seorang calon dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka,

setelah yang bersangkutan selesai memenuhi ujian syarat-syarat

kecakapan umum menurut masing-masing golongan.

2) Ketentuan moral, sebagai pedoman tingkah laku dan sikap

hidup yang wajib dilaksanakan oleh setiap Pramuka.52

Janji pramuka (satya) yang berupa Trisatya:

Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

2) Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun

masyarakat.

3) Menetapkan Dasadarma.

Ada perbedaan Trisatya penggalang dengan Trisatya penegak,

pandega dan anggota dewasa. Perbedaannya, jika pada Trisatya

golongan penggalang tercantum kalimat mempersiapkan diri

membangun masyarakat, maka pada Trisatya golongan penegak

menjadi ikut serta membangun masyarakat.53

Ketentuan moral (darma) berupa Dasa Darma:

Pramuka itu

1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

3) Patriot yang sopan dan kesatria.

51 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 10.

52

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Patah Tulang Hilang Berganti, (Jakarta, KNGP, 1987),

h. 66.

53

Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 10.

Page 45: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

35

4) Patuh dan suka bermusyawarah.

5) Rela menolong dan tabah

6) Rajin, terampil dan gembira.

7) Hemat, cermat dan bersahaja.

8) Disiplin, berani dan setia.

9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya.

10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.54

g. Kepenggalangan

Penggalang adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang

berusia 11-15 tahun. Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat

keingintahuan (curiosity) yang tinggi, semangat yang kuat, sangat

aktif dan suka berkelompok.

Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan

latihan penggalang adalah berupa “angkare”, di mana Pembina

berdiri di depan pasukan di bagian tengah di sebelah kiri bendera

(tiang bendera berada di sebelah kanan pembina). Hal ini memberi

makna bahwa di dalam penggalang, porsi terbesar adalah “ing

madya mangun karsa”, atau di tengah-tengah menggerakkan,

sedangkan porsi “ing ngarsa sung tulada dan tut wuri handayani

porsinya lebih kecil. Simbol bentuk upacara ini juga mengkiaskan

bahwa penggalang mulai diperkenankan melihat dunia luar melalui

cerminan kepribadian pembinanya55

.

Kegiatan penggalang adalah kegiatan yang selalu berkarakter

dinamis, progresif, menantang. Pembina menjadi kunci pokok di

dalam mengemas bahan latihan ini, kreativitas pembina sangat

diperlukan. Semakin akrab hubungan antara pembina dengan

penggalang maka akan semakin tinggi tingkat ketertarikan

penggalang untuk tetap berlatih.

Pembina tidak perlu khawatir tentang materi apa yang akan

dilatihkan karena pada hakekatnya semua aspek hidup yang

normatif dapat dilatihkan kepada penggalang. Hanya saja materi itu

54 Andri Bob Sunardi, Boyman Ragam Latih..., h. 12.

55

Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional, Modul Kursus Pembina...., h. 54.

Page 46: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

36

harus dikemas sehingga memenuhi 4H sebagaimana yang

dikemukakan oleh Baden Powell yakni: Health, Happiness,

Helpfulnes, Handricraft. Yang perlu diutarakan lagi adalah materi

latihan itu datang dari hasil rapat Dewan penggalang, namun

demikian pembina bisa menawarkan program-program baru yang

menarik, yang belum diketahui oleh dewan penggalang itu sendiri,

sehingga menjadi keputusan latihan dewan penggalang.

Hasil pendidikan dan pelatihan pramuka penggalang dilihat

dari Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang dicapai dan Syarat

Kecakapan Khusus (SKK) yang diraih.56

Syarat Kecakapan Umum

(SKU) adalah syarat kecakapan minimal yang wajib dimiliki oleh

peserta didik. Tanda kecakapan Umum (TKU) diperoleh setelah

lulus melewati ujian-ujian dan disematkan melalui upacara

pelantikan.

Sedangkan Syarat Kecakapan Khusus adalah syarat kecakapan

pada bidang tertentu berdasarkan pilihan pribadi untuk dalam

pengembangan minat dan bakatnya. Tanda Kecakapan Khusus

(TKK) diperoleh setelah melalui ujian-ujian dan disematkan pada

upacara latihan mingguan. SKU untuk golongan penggalang terdiri

dari 3 tingkat, yaitu:

1) Tingkat Penggalang Ramu

2) Tingkat Penggalang Rakit

3) Tingkat Penggalang Terap.57

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Dalam Kurikulum PAI dijelaskan bahwa pendidikan agama

Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta

didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani,

ajaran agama Islam dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati

56 Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional, Modul Kursus Pembina...., h. 57.

57

Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional, Modul Kursus Pembina...., h. 136.

Page 47: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

37

penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar

umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.58

Menurut Zakiyah Daradjat yang dikutip oleh Abdul Majid, dkk

pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan

mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran

Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada

akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai

pandangan hidup.59

Sedangkan Tayar Yusuf sebagaimana yang dikutip oleh Abdul

Majid, dkk mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha

sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan,

kecakapan, keterampilan, kepada generasi muda agar kelak

menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT.60

Dari berbagai pengertian diatas dapat peneliti simpulkan

bahwa pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang

dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk meningkatkan

keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran

agama Islam sebagai pandangan hidup dan agar kelak menjadi

manusia bertaqwa kepada Allah AWT.

b. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaa pendidikan agama Islam di sekolah mempunyai

dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairi dkk. (1983:22)

dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu:

1) Dasar Yuridis atau Hukum

Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari

perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi

pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah

58 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 3, h. 130.

59

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 130.

60

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 130.

Page 48: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

38

secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga

macam, yaitu:

a) Dasar idiil, yaitu dasar falsafah negara Pancasila, sila

pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

b) Dasar struktur/konstitusional, yaitu UUD 1945 dalam

Bab XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: 1) Negara

berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Negara

menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut

agama dan kepercayaannya itu.61

Dalam pasal 31 ayat (2) UUD 1945 disebutkan

bahwa: “pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang

diatur dengan undang-undang”. Menurut para

penyusunnya, yang dimaksud dengan “satu sistem

pengajaran nasional” adalah suatu sistem pendidikan

dan pengajaran yang bisa memelihara pendidikan

kecerdasan akal budi secara merata kepada seluruh

rakyat, yang bersendi agama dan kebudayaan bangsa,

untuk mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan

masyarakat bangsa Indonesia seluruhnya.

Sebagaimana dikemukakan terdahulu, sebagai

realisasi dari keinginan UUD 1945 tersebut, lahirlah UU

nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, merupakan undang-

undang yang mengatur penyelenggaraan satu sistem

pendidikan nasional sebagaimana dikehendaki UUD

1945. Melalui proses yang melelahkan, sejak Indonesia

61 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 132

Page 49: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

39

merdeka hingga tahun 1989 dengan kelahiran UU

Nomor 2 tahun 1989, dan kemudian disempurnakan

menjadi UU Nomor 20 Tahun 2003, merupakan puncak

dari usaha mengintegrasikan pendidikan Islam ke dalam

sistem pendidikan Nasional.62

c) Dasar operasional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No.

IV/MPR/1973 yang kemudian dikokohkan dalam Tap

MPR No. IV/MPR/1978 jo. Ketetapan MPR Np.

II/MPR/1983, diperkuat oleh Tap. MPR No.

II/MPR/1988 dan Tap. MPR No. II/MPR/1993 tentang

Garis-garis Besar Haluan Negara yang pada pokoknya

menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama

secara langsung dimaksudkan dalam kurikulum

sekolah-sekolah formal, mulai dari sekolah dasar hingga

perguruan tinggi.

2) Dasar Religius

Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang

bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan

agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan

ibadah kepadaNya.63

Pendidikan Islam bertolak dari pandangan Islam tentang

manusia. Al-Qur‟an menjelaskan bahwa manusia adalah

makhluk yang mempunyai dua fungsi yang sekaligus mencakup

dua tugas pokok pula. Fungsi pertama: manusia sebagai

khalifah Allah di bumi; makna ini mengandung arti bahwa

manusia diberi amanah untuk memelihara, merawat,

memanfaatkan serta melestarikan alam raya. Fungsi kedua:

manusia adalah makhluk Allah yang diberi tugas untuk

menyembah dan mengabdi kepada-Nya. Selain itu, manusia

62 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), Cet.

11, h. 173

63

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 133

Page 50: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

40

adalah makhluk yang memiliki potensi lahir dan batin. Potensi

lahir adalah unsur fisik yang dimiliki oleh manusia. Adapun

potensi batin adalah unsur batin yang dimiliki manusia yang

dapat dikembangkan ke arah kesempurnaan.

Berdasarkan konsep Islam tentang manusia itulah yang

diaplikasikan ke dalam konsep pendidikan Islam, yang dalam

kaitan ini sesungguhnya pendidikan Islam itu adalah

pendidikan yang berkesimbangan.64

Prinsip keseimbangan pendidikan Islam tersebut menjadi

ciri khas pendidikan Islam. Keseimbangan antara jasmani-

rohani, individu-masyarakat, dunia-akhirat dan intelektual-

emosional.

Dasar pendidikan Islam adalah al-Qur‟an dan Sunnah Nabi

SAW. Di atas kedua pilar inilah dibangun konsep dasar

pendidikan Islam. Titik tolaknya dimulai dari konsep manusia

menurut Islam. Manusia yang bagaimana yang dicita-citakan

oleh Islam. Hal ini harus tergambar dalam tujuan. Kemudian

baru muncul upaya apa yang dilakukan dalam rangka mencapai

konsep tersebut. Dari situ lahirlah materi apa yang akan

diberikan untuk mencapai tujuan yang di kemas dalam

kurikulum dan silabus. Diperlukan pula sarana dan fasilitas.

Selanjutnya untuk mengukur apakah yang disampaikan itu telah

dapat dipahami peserta didik atau sejauh mana daya serapnya

terhadap materi yang diberikan, maka diperlukan evaluasi.65

Dalam al-Qur‟an banyak ayat yang menunjukkan perintah

tersebut, antara lain:

a) Q.S. al-Nahl: 125:

64 Haidar Putra Dulay, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat, (Jakarta: Predana Media,

2014), Cet. 1, h. 15

65

Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam..., h. 16

Page 51: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

41

.....

“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik....”

b) Q.S. ali Imran: 104:

............

“ Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan umat

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada

yang ma‟ruf dan mencegah dari yang munkar...”

c) Al-hadits:

“ sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun

hanya sedikit”.66

3) Dasar Psikologis

Aspek psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan

aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan

bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun

sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang

membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga

memerlukan adanya pegangan hidup. Sebagaimana

dikemukakan oleh Zuhairini dkk (1983:25) bahwa: Semua

manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan

hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam

jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang

66 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 133

Page 52: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

42

Maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka

memohon pertolongan-Nya. Hal semacam ini terjadi pada

masyarakat yang masih primitif maupun masyarakat yang

sudah modern. Mereka merasa tenang dan tentram hatinya

kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi kepada Zat Yang

Maha Esa.

Berdasarkan uraian di atas jelaslah bahwa untuk membuat

hati tenang dan tentram ialah dengan jalan mendekatkan diri

kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah

Al-Ra‟ad ayat 28, yaitu: “..... Ingatlah, hanya dengan mengingat

Allah lah hati menjadi tentram.67

c. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Adapun fungsi pendidikan agama Islam antara lain sebagai

berikut:

1) Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

serta akhlak mulia.

Bangsa Indonesia telah berketetapan bahwa melalui proses

pendidikan setiap warga negara Indonesia dibina dan

ditingkatkan keimanan dan ketakwaannya terhadap Tuhan

Yang Maha Esa. Dengan demikian, peningkatan keimanan dan

ketakwaan, sebagai salah satu unsur tujuan pendidikan

nasional, mempunyai makna pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya yang kita dambakan. Dengan demikian, pendidikan

agama Islam di sekolah umum merupakan media untuk proses

pendidikan agama dalam rangka pembentukan manusia

Indonesia seutuhnya, yakni manusia yang utuh jasmani dan

rohani yang sesuai dengan tujuan umum pendidikan nasional.

Oleh karena itu, bisa kita fahami bahwa pendidikan agama

Islam di samping fungsinya sebagai fungsi pendidikan, juga

67 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 132-134.

Page 53: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

43

berfungsi sebagai fungsi agama. Artinya, untuk mengetahui

ajaran agama Islam tidak lain melalui tahapan proses

pendidikan yang pada akhirnya konsep manusia iman, takwa

dan akhlak mulia akan tercapai.68

2) Kegiatan pendidikan dan pengajaran

Pendidikan agama itu tidak boleh lepas dari pengajaran

agama, yaitu pengetahuan yang ditujukan kepada pemahaman

hukum-hukum, syarat-syarat, kewajiban-kewajiban, batas-batas

dan norma-norma yang harus dilakukan dan diindahkan.

Pendidikan agama harus memberikan nilai-nilai yang dapat

dimiliki dan diamalkan anak didik, supaya semua perbuatannya

dalam hidup mempunyai nilai-nilai agama, memiliki roh yang

tidak keluar dari moral agama.

3) Mencerdaskan kehidupan bangsa

Kehidupan bangsa yang cerdas yang dikehendaki oleh

rumusan fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah

terwujudnya manusia Indonesia yang mempunyai imtak (iman

dan takwa) dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Oleh

karena itu, pendidikan agama Islam harus berperan dan

berfungsi sebagai rangkaian proses untuk tercapainya peserta

didik yang mempunyai kekuatan imtak dan iptek.69

4) Fungsi semangat studi keilmuan dan IPTEK

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berketuhanan Yang

Maha Esa dan bangsa yang menghendaki kemajuan di bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam pelaksanaannya

pendidikan nasional tidak boleh mengabaikan dua dimensi

tersebut.

Dengan demikian, pembinaan imtak siswa tidak lagi hanya

semata-mata dipercayakan kepada PAI sebagai suatu mata

68 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2005), h. 44-45.

69

Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan..., h. 46-47.

Page 54: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

44

pelajaran, melainkan dilakukan melalui strategi-strategi yang

saling melengkapi diarahkan untuk membina imtak siswa,

strategi dimaksudkan adalah integrasi materi imtak ke dalam

materi iptek (pelajaran yang non-PAI).

Seperti dikemukakan di atas, bahwa upaya peningkatan

imtak tidak hanya merupakan tugas guru Pendidikan Agama

Islam (PAI) saja, melainkan juga tugas guru lain serta seluruh

warga sekolah lainnya, bahkan semua pihak yang terkait.70

Dengan demikian pendidikan agama Islam memiliki fungsi

yang sangat signifikan dalam penerapan proses pembelajaran di

sekolah. Pendidikan agama islam tidak hanya membentuk

kecerdasan peserta didik, tetapi membentuk keterampilan dan

nilai-nilai yang sangat berpengaruh bagi pengembangan diri

peserta didik dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat

melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.71

Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang

hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran

pendidikan agama Islam, yaitu:

1) Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agam Islam;

2) Dimensi Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta

keilmuan peserta didik terhadap ajaran agama Islam;

3) Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan

peserta didik dalam menjalankan ajaran Islam; dan

4) Dimensi pengalamannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam

yang telah diimani, dipahami dan dihayati atau diinternalisasi

70 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembanguna..., h. 49-50.

71

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain ..., h. 135.

Page 55: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

45

oleh peserta didik itu mampu menumbuhkan motivasi dalam

dirinya untuk menggerakkan, mengamalkan, dan menaati ajaran

agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi, sebagai

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta

mengaktualisasikan dan merealisasikannya dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.72

Rumusan tujuan PAI ini mengandung pengertian bahwa proses

pendidikan agama Islam yang dilalui oleh peserta didik di sekolah

dimulai dari tahapan kognisi, yakni pengetahuan dan pemahaman

siswa terhadap ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

Islam, untuk selanjutnya menuju ke tahapan afeksi, yakni

terjadinya proses internalisasi ajaran dan nilai agama ke dalam diri

siswa, dalam arti menghayati dan meyakininya. Tahapan afeksi ini

terkait erat dengan kognisi, dalam arti penghayatan dan keyakinan

siswa menjadi kokoh jika dilandasi oleh pengetahuan dan

pemahamannya terhadap ajaran dan nilai agama Islam. Melalui

tahapan afeksi tersebut diharapkan dapat tumbuh motivasi diri

siswa dan tergerak untuk mengamalkan dan menaati ajaran Islam

(tahapan psikomotorik) yang telah diinternalisasikan dalam dirinya.

Dengan demikian, akan terbentuk manusia muslim yang beriman,

bertakwa dan berakhlak mulia.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka mata pelajaran

pendidikan agama Islam itu secara keseluruhannya dalam lingkup

al-Qur‟an dan al-hadis, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah,

sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama

Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri,

sesama mausia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (Hablun

minallah wa hablun minannas).73

72 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 3,

h. 78.

73

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam ..., h. 131.

Page 56: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

46

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lngkup Ilmu Pendidikan Islam dapat dikemukakan

sebagai berikut: Pertama, teori-teori dan konsep-konsep yang

diperlukan bagi perumusan desain pendidikan Islam dengan

berbagai aspeknya: visi, misi, tujuan, kurikulum, proses belajar

mengajar dan sebagainya. Teori-teori dan konsep-konsep tersebut

dibangun dari hasil kajian yang ilmiah dan mendalam terhadap

sumber ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur‟an dan al-

Sunnah, serta dari berbagai disiplin ilmu yang relevan: sejarah,

filsafat, psikologi, sosiologi, budaya, politik, hukum, etika,

menajemen, teknologi canggih dan sebagainya.

Kedua, teori dan konsep yang diperlukan untuk kepentingan

praktik pendidikan, yaitu mempengaruhi peserta didik agar

mengalami perubahan, peningkatan, dan kemajuan, baik dari segi

wawasan, keterampilan, mental spiritual, sikap, pola pikir dan

kepribadiannya. Berbagai komponen keterampilan terapan yang

diperlukan praktik pendidikan, berupa praktik pedagogis, didaktif,

dan metodik didasarkan pada teori-teori dan konsep-konsep yang

terdapat dalam Ilmu Pendidikan Islam.74

Ruang lingkup agama Islam meliputi Al-Qur‟an dan Hadits,

keimanan, akhlak, fiqih/ibadah dan tarikh/sejarah Islam. Ruang

lingkup tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan keserasian,

keselarasan, dan kleseimbangan hubungannya manusia dengan

Allah Swt. Dengan sesame manusia, dengan dirinya sendiri dan

dalam hubungannya dengan makhluk lainnya maupun alam

sekitarnya (hablum minallah dan hablum minannas).75

Dengan mengacu pada pendapat Zakiah Daradjat dan Noeng

Muhajir, konsep pendidikan Islam mencakup kehidupan manusia

seutuhnya, tidak hanya memperhatikan dan mementingkan segi

74 Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2009), h. 22-23. 75

Abdul Rachman Saleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan…, h. 167.

Page 57: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

47

akidah (keyakinan), ibadah (ritual), dan akhlak (norma-etika) saja,

tetapi jauh lebih luas dan dalam dari pada itu semua itu. Para

pendidik Islam pada umumnya memiliki pandangan yang sama

bahwa pendidikan Islam mencakup berbagai bidang: (1)

keagamaan, (2) akidah dan amaliah, (3) akhlak dan budi pekerti

dan (4) fisik-biologis, eksak, mental-psikis dan kesehatan. Dari sisi

akhlak, pendidikan Islam harus dikembangkan dengan didukung

oleh ilmu-ilmu lain yang terkait.

Dari penjelasan di depan maka dapat dinyatakan bahwa ruang

lingkup pendidikan Islam meliputi:

1) Setiap proses perubahan menuju kea rah kemajuan dan

perkembangan berdasarkan ruh ajaran Islam.

2) Perpaduan antara pendidikan jasmani, akal (intelektual),

mental, perasaan (emosi) dan rohani (spiritual).

3) Keseimbangan antara jasmani-rohani, keimanan –

ketakwaan, fikir-zikir, ilmiah-amaliah, materi-spiritual,

individual-sosial dan dunia-akhirat.

4) Realisasi dwi fungsi manusia, yaitu fungsi peribadatan

sebagai hamba Allah („abdullah) untuk menghambakan

diri semata-mata kepada Allah dan fungsi kekhilafahan

sebagai kahlifah Allah (khalifatullah) yang diberi tugas

untuk menguasai, memelihara, memanfaatkan,

melestarikan dan memakmurkan alam semesta (rahmatan

lil ‘alamin).76

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penulis menemukan beberapa karya yang relevan diantaranya skripsi

yang ditulis oleh Muhammad Fauzun lulusan 2011 di IAIN Walisongo

Semarang yang berjudul Relevansi Sistem Among Dalam Gerakan

Pramuka Dengan Pendidikan Agama Islam. Pada skripsi ini,

persamaannya dengan skripsi yang akan ditulis adalah sama-sama

membahas tentang relevansi kegiatan pramuka dengan pendidikan agama

Islam, hanya saja pada skripsi ini lebih spesifik pada pembahasan sistem

among, sedangkan penulis akan menuliskan tentang kegiatan

ekstrakurikuler pramuka lebih global.

76

Moh Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: PT. LKis Printing Cemerlang, 2009), h. 21-

22.

Page 58: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

48

Skripsi yang kedua adalah skripsi yang ditulis oleh Ade Darmawan

lulusan 2011 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurusan Pendidikan

Agama Islam. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan skripsi yang

berjudul Peranan Pendidikan Kepramukaan dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa di MA Daarul „Uluum Lido Bogor. Pada skripsi ini

persamaannya dengan skripsi yang akan ditulis adalah tentang

kepramukaan tetapi berbeda dalam metode penelitiannya, yaitu dengan

pendekatan kuantitatif sedangkan penulis akan menggunakan pendekatan

kualitatif.

Skripsi yang ketiga adalah skripsi yang ditulis oleh penelitian yang

dilakukan oleh Ginanjar Citra Cimarga mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul “Aspek-Aspek Pendidikan Agama

Islam Dalam Kegiatan Pramuka Di SMA Negeri 1 Rangkasbitung, tahun

2008 “ Ginanjar Citra Cimarga menyimpulkan bahwa Aspek-aspek

Pendidikan Agama Islam yang menunjang dalam kegiatan Pramuka di

SMA Negeri 1 Rangkasbitung meliputi, aspek jasmani, rohani dan akal.

Page 59: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Djojoredjo yang terletak

di Jl. Beringin no. 45A Pamulang Kota Tangerang Selatan Banten,

15417. Telp. 021-7429078, Email. [email protected].

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diawali dengan penyerahan revisi proposal penelitian

kepada jurusan pada bulan Februari, kemudian dilanjutkan dengan

pengumuman dosen pembimbing, bimbingan awal dengan dosen

pembimbing dan dilanjutkan dengan studi lapangan. Penelitian

lapangan di SMP Djojoredjo Pamulang akan dilaksanakan pada

tanggal 1 September 2016 – 15 November 2016.

3. Latar Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SMP Djojoredjo Pamulang.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang

dilakukan melalui pengamatan langsung ke lokasi yang di jadikan

obyek penelitian yang berorientasi pada temuan atau gejala yang

bersifat alami. Penelitian ini menggambarkan relevansi kegiatan

ektrakurikuler pramuka dengan pendidikan agama Islam yang meliputi

kegiatan pendahuluan, inti dan penutup di SMP Djojoredjo Pamulang.

Page 60: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

50

4. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif yaitu dengan

maksud menafsirkan fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara

holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dengan jalan melibatkan berbagai

metode yang ada.1 Dari segi pengertian ini, latar alamiah yang

dimaksudkan agar hasilnya dapat digunakan untuk menafsirkan

fenomena dan dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya

dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan

dokumen.

5. Data dan Sumber Data

Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan

fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan

data dan membuat kesimpulan atau temuannya.2

Data dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Bila

dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer

adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen.3

1 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),

h. 6.

2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 10, h. 306.

3 Sugiyono, Metode Penelitian ..., h. 308-309.

Page 61: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

51

Data yang digunakan dalam penelitian yakni data yang didapat

secara langsung saat melakukan penelitian yang diperoleh melalui

kata-kata dan perilaku siswa dan pembina dalam pelaksanaan

ektrakurikuler pramuka. Selain itu juga terdapat data pendukung

seperti silabus ekrakurikuler prmuka dan juga catatan lapangan

penelitian.

6. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data

yang ditetapkan.4 Selanjutnya bila dilihat dari segi cara dan teknik

pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan

dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi

dan triangulasi.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada

natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik

pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta,

wawancara mendalam dan dokumentasi.5

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Metode Pengamatan (Observasi)

Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Metode observasi yang akan digunakan adalah observasi langsung

dengan cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa

4 Sugiyono, Metode Penelitian ..., h. 308-309.

5 Sugiyono, Metode Penelitian ..., h. 309.

Page 62: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

52

ada pertolongan alat standar lain untuk kepentingan tersebut.6

Dalam hal ini, teknik yang akan digunakan adalah participant

observation dimana peneliti mengamati kegiatan pembelajaran

yang dilakukan guru PAI. Metode ini digunakan peneliti untuk

mengetahui pelaksanaan relevansi kegiatan ektrakurikuler pramuka

dengan pendidikan agama Islam di SMP Djojoredjo Pamulang.

2. Metode Wawancara (Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.7

Wawancara dilakukan dengan beberapa orang yang terkait dengan

masalah dalam penelitian ini, diantaranya adalah pembina

ektrakurikuler pramuka, guru PAI, dan juga siswa di SMP

Djojoredjo Pamulang.

Wawancara yang akan digunakan adalah wawancara

terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang

pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-

pertanyaan yang akan diajukan.8 Metode ini bertujuan untuk

mencari jawaban terhadap hipotesis kerja. Untuk itu pertanyaan-

pertanyaan disusun dengan rapi dan ketat. Format wawancara yang

digunakan bisa bermacam-macam, dan format itu dinamakan

pedoman wawancara yang bersifat terbuka. Pertanyaan-pertanyaan

ini disusun sebelumnya dan didasarkan dalam rancangan penelitian.

Pokok-pokok yang dijadikan dasar pertanyaan diatur secara sangat

terstruktur. Lebih spesifik metode ini digunakan untuk memperoleh

6 Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, (Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 66.

7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 186.

8 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 190.

Page 63: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

53

data tentang pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler pramuka di SMP

Djojoredjo Pamulang.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan sumber non manusia, sumber

ini adalah sumber yang cukup bermanfaat, merupakan sumber yang

stabil dan akurat sebagai cermin situasi/kondisi yang sebenarnya

serta dapat dianalisis secara berulang-ulang dengan tidak

mengalami perubahan.9

Data yang peneliti peroleh dilapangan melalui observasi,

wawancara, dan studi dokumentasi tersebut dikelompokkan sesuai

pertanyaan penelitian, kemudian dilakukan penyesuaian data. Data

dari ketiga metode tersebut tidak bisa dipisahkan, karena satu sama

lain saling melengkapi.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai acuan

kegiatan ekrakurikuler pramuka diantaranya adalah silabus,

program tahunan, program semester dan dokumen-dokumen lain

yang berkaitan di SMP Djojoredjo Pamulang.

Untuk lebih jelas peneliti merangkumnya dalam bentuk tabel

sebagai berikut.

Tabel 3.3

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

No Sumber data Metode Instrumen

1. Peristiwa

berupa kata-kata

dan tindakan

Observasi Pedoman observasi

2. Informan Interview Pedoman wawancara dan tape

9 Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan ..., h. 67.

Page 64: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

54

recorder

3. Dokumen Dokumentasi Pedoman Dokumentasi dan

Arsip Sekolah

7. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan teknik yang dikemukakan oleh Lexy J. Moleong, dalam

Metodologi Penelitian Kualitatif yaitu Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan

ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.10

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat

dicapai dengan jalan:

a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan wawancara

b) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan

berbagai pendapat dan pandangan orang seperti bagian HRD,

R&D, kepala madrasah, koordinator mata pelajaran, guru, dan

juga staf jika penelitiannya disebuah madrasah/sekolah.

c) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen

yang berkaitan.

d) Membandingkan hasil temuan dengan teori.11

Jadi triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan

perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam

konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang kejadian

10 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 330.

11

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 331

Page 65: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

55

dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa

dengan tirangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan

jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau

teori.12

8. Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data dimulai dengan pengolahan data mentah. Mengolah

data berarti membuat data ringkasan berdasarkan data mentah hasil

pengumpulan data.13

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang

lain.14

Menurut Seiidel yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, analisis data

kualitatif proses berjalannya sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu

diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan,

mensintensiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu

mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan

hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.15

Pada penelitian kualitatif, analisis data dimulai dari reduksi

data, kategorisasi data, sintesis dan diakhiri dengan menyusun

hipotesis kerja. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan

12 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 332.

13

Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan ..., h. 67.

14 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 248.

15

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian ..., h. 248.

Page 66: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

56

sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah

selesai penelitian.

Page 67: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP Djojoredjo Pamulang

1. Nama Sekolah : SMP Djojoredjo

NSS/NDS : 202 280309005 / B. 04052028

Alamat : Jalan Beringin No. 45A Pamulang-

Tangerang

No. Telp : (021) 7429078

2. Nama Kepala Sekolah : Tri Tjiptaning Lestari

No. Telp / HP : (021) 7429078 HP. 08161677117

3. Kategori Sekolah : Reguler

4. Tahun Didirikan/ Th. Beroperasi : 1988/1988

5. Kepemilikan Tanah Bangunan : Yayasan

a. Luas Tanah / status : 1500m2/SHM/HGB/Hak Pakai/akta

jual-beli/hibah

a. Luas Bangunan : 956 m2

6. No. Rekening rutin sekolah : 0919-01-000401-50-4 Nama Bank

BRI Cabang Pamulang

7. Data siswa dalam 3 (tiga) tahun terakhir:

Tahun

Ajaran

Jumlah

Pendaftar

(calon

siswa)

Kelas 1 Kelas II Kelas III Jml Kls I, II, III

Jml

Siswa

Jml rbl

Belajar

Jml

Siswa

Jml

rbl

Jml

Siswa

2

rbl

siswa Romb.

Belajar

Th.

2013/2014

130 Orang 91 2 rbl 86 org 3 rbl 68 org 3

rbl

245

org

7 rbl

Th.

2015/2016

120 Orang 76 org 2 rbl 78 org 2 rbl 85 org 2

rbl

239

org

7 rbl

Th.

2016/2017

120 org 50 org 2 rbl 70 org 2 rbl 74 org 194

org

6 rbl

Page 68: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

58

8. Data Ruang

a. Data Ruang Kelas

Jumlah ruang kelas asli

Jumlah

ruang

lainnya

yang

digunakan

untuk

ruang

kelas (e)

Jumlah

ruang yang

digunakan

untuk ruang

kelas

f=(d+e)

Ukuran

7x9 m2

(a)

Ukuran

63 m2

(b)

Ukuran

63 m2

(c)

Jumlah

d=

(a+b+c)

Jml: 2

ruang

yaitu: Aula

7

Ruang

Kelas

5

5

b. Data Ruang lainnya

Jenis ruang Jumlah Ukuran

(m2)

Jenis ruang Jumlah Ukur

an

(m2)

1. Perpustakaan

7x 16

4. lab Komputer

1

7x8

2. Lab. IPA 1 4,5x16 5. keterampilan

3. Lab. Bahasa 6. kesenian

9. Data Tenaga Pendidik6

Tenaga pendidik /TU Jumlah

Tenaga Pendidik/ Guru 17 orang

Pustakawan 4 orang

Laboran (IPA/Bahasa/Komputer)

2 orang

Staff Tata Usaha 2 orang

6 Dokumentasi Profil Sekolah SMP Djojoredjo Pamulang

Page 69: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

59

Dalam rangka menecetak generasi yang cerdas dalam kata lain demi

tercapainya tujuan pendidikan di sekolah Menengah Pertama Djojoredjo

Pamulang menyajikan dua jalur pendidikan, yakni intrakulrikuler dan

ekstrakurikuler. Pendidikan ekstrakurukuler diberikan untuk menunjang

intrakurikuler, yakni bertujuan mengasah dan mengembangkan potensi yang telah

dimiliki oleh siswa. Di antara ekstrakurikuler di SMP Djojoredjo Pamulang yaitu

marawis, pramuka, marching band dan BTQ (Baca Tulis Qur’an).7

Pramuka adalah ekstrakurikuler yang paling diminati siswa SMP Djojoredjo

Pamulang, bukan karena itu saja tetntunya pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib

di sekolah ini. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Djojoredjo Pamulang

dilaksanakan setiap hari senin pagi pukul 07.00 WIB sampai 09.00 WIB, dengan

diikuti seluruh siswa dari kelas 7 sampai kelas 9. Sekitar 194 anggota pramuka

adalah Penggalang. Berhubujng kegiatan ekstrakurikuler pramuka dilaksanakan

hari senin pagi, maka guru-guru SMP Djojoredjo Pamulang pun ikut

berpartisipasi dalam upacara senin pagi. Tetapi upacara ini dilaksanakan hanya

dua minggu seklai dan satu minggu lainnya hanya apel pagi sebelum kegiatan

ekstrakurikuler pramuka dimulai.

Kegiatan kepramukaan di SMP Djojoredjo Pamulang ini cukup, karena

masyarakat yang ada di dalam sekolah ini sangat mendukung, mulai dari kepala

sekolah, guru-guru dan siswa-siswanya. Selain itu sarana dan prasarana sangat

memadai, seperti seragam pramuka yang disediakan oleh sekolah, mulai dari baju,

rok/celana, sepatau juga atribut kepramukaan tingkat penggalang lainnya. Bahkan

ketika saat kegiatan apel berlangsung, guru-guru pun tidak sungkan untuk

menertibkan anggota pramuka walau bukan tugas guru mata pelajarn tetapi tugas

para Pembina pramuka SMP Djojoredjo Pamulang.

Walau masih banyak kekurangan seperti sangat jarangnya mengikuti kegiatan

di luar sekolah tetapi kepramukaan SMP Djojoredjo Pamulang cukup baik dan

rapih di dalam sekolah, hanya saja kurangnya wawasan tentang perkembangan

7 Hasil Wawancara dengan pak Yaya Koordinator Guru Pendidikan Agama islam, Pamulang, 5

september 2016.

Page 70: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

60

kepramukaan di luar. Selain itu masih kurangnya pula daya saing bagi para

anggota karena selalu berada di zona aman dan nyaman.

B. Data Deskriptif Relevansi Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka Dengan

Pendidikan Agama Islam

1. Kondisi Kegiatan Ekstrakurikuler Parmuka Di SMP Djojoredjo

Pamulang

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di

luar kelas atau di luar jam pelajarn dengan beretujuan untuk

menumbuhkembangkan potensi yang ada dalam diri siswa baik potensi

ilmu pengetahuan yang didapatkan dari guru mata pelajaran maupun

mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa dari mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler wajin dan yang pilihan.

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Djojoredjo Pamulang

memiliki gugus depan 04185 / 04186 di SMP Dojoredjo pamulang, yang

dilaksanakan setiap hari senin pukul 07.00WIB sampai 09.00 WIB. Diikuti

seluruh siswa dari kelas VII, VIII, dan IX di SMP Djojoredjo Pamulang.

Dengan harapan siswa lebih baik lagi dalam mengembangkan potensi

dalam diri siswa.8

a. Kurikulum Kegiatan Pramuka Di SMP Djojoredjo pamulang

Agar kegiatan ekstrakurikuler pramuka berjalan dengan baik dan

pengajaran sesuai dengan tingkatan penggalang, maka harus dibuat

kurikulum kepramukaan atau silabus kepramukaan oleh para Pembina

yang sudah dilatih dengan Kursus Pembina Pramuka mahir Tingkat Dasar.

Berikut adalah materi-materi kepramukaan yang diajarkan kepada

pramuka SMP Djojoredjo Pamulang;

Tabel I

Agenda Latihan Rutin Pramuka

SMP Djojoredjo

8 Hasil wawancara dengan kak Ahmad Faisol sebagai Pembina pramuka di gugus depan

Djojoredjo Pamulang pada hari rabu tanggal 15 September 2016.

Page 71: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

61

Tahun Pelajaran 2017 / 2018

A. Kelas VII

BULAN Minggu ke-

1

Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

Juli

- - PBB Hymne

Pramuka

PBB Ice

Breaking

Pembagian

Regu

Agustus

PBB Tata

Upacara

Bendera

Pengetahuan

Kepramukaan

Tri Satya dan

Dasa Dharma

PBB

Kemampuan

Indra

Manusia

(KIM Rab,

cium)

PBB

Kemampuan

Indera

Manusia

(KIM dengar,

rasa, lihat)

September

PBB Tali

temali dan

Tandu

PBB Tali

Temali dan

Tandu

PBB

pioneering

PBB

pioneering

Oktober

PBB

Tongkat

PBB Kompas PBB Peta Pita PBB

Lapangan

November

PBB

Menaksir

PBB Menaksir PBB Survival PBB PPGD

Desember

PBB PPGD PBB Games PBB UTS

(Tata Upacara

Bendera)

PBB UAS

(Jelajah)

Page 72: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

62

Januari

Libur PBB Games PBB Morse PBB Morse

Februari

PBB Morse PBB Sandi PBB Sandi PBB Isyarat

Maret

PBB

Semaphore

PBB

Semaphore

PBB

Semaphore

PBB Senam

Pramuka

April

PBB Senam

Pramuka

PBB Hasta

Karya

PBB

Mendirikan

Tenda

PBB

Mendirikan

Tenda

Mei

PBB

Tongkat

PBB Wawasan

Nusantara

PBB

Pengenalan

Saka

PBB

Masakan

Nusantarta

Juni

PBB Masak

Rimba

PBB Games

dan Tuker

Kado

PBB UTS

(Senam

Pramuka)

PBB UAS

(Semaphore

Dance)

B. Kelas VIII

BULAN Minggu ke-

1

Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

Juli - - PBB Hymne

Pramuka

PBB Ice

Breaking

Pembagian

Regu

Page 73: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

63

Agustus

PBB Tata

Upacara

Bendera

Pengetahuan

Kepramukaan

Tri Satya dan

Dasa Dharma

PBB

Kemampuan

Indra

Manusia

(KIM Rab,

cium)

PBB

Kemampuan

Indera

Manusia

(KIM dengar,

rasa, lihat)

September

PBB Tali

Temali dan

Tandu

PBB Tali

Temali dan

Tandu

PBB

Pioneering

PBB

Pioneering

Oktober

PBB

Tongkat

PBB Kompas PBB Peta Pita PBB

Lapangan

November

PBB

Menaksir

PBB Menaksir PBB Survival PBB PPGD

Desember

PBB PPGD PBB Games PBB UTS

(Tata Upacara

Bendera)

PBB UAS

(Jelajah)

Januari

Libur PBB Games PBB Morse PBB Morse

Februari

PBB Morse PBB Sandi PBB Sandi PBB Isyarat

Maret

PBB

Semaphore

PBB

Semaphore

PBB

Semaphore

PBB Senam

Pramuka

Page 74: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

64

April

PBB Senam

Pramuka

PBB Hasta

Karya

PBB

Mendirikan

Tenda

PBB

Mendirikan

Tenda

Mei

PBB

Tongkat

PBB Wawasan

Nusantara

PBB

Pengenalan

Saka

PBB

Masakan

Nusantarta

Juni

PBB Masak

Rimba

PBB Games

dan Tuker

Kado

PBB UTS

(Senam

Pramuka)

PBB UAS

(Semaphore

Dance)

C. Kelas IX

BULAN Minggu ke-

1

Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

Juli

- - PBB Hymne

Pramuka

PBB Ice

Breaking

Pembagian

Regu

Agustus

PBB Tata

Upacara

Bendera

Pengetahuan

Kepramukaan

Tri Satya dan

Dasa Dharma

PBB

Kemampuan

Indra

Manusia

(KIM Rab,

cium)

PBB

Kemampuan

Indera

Manusia

(KIM dengar,

rasa, lihat)

Page 75: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

65

September

PBB Tali

temali dan

Tandu

PBB Tali

Temali dan

Tandu

PBB

pioneering

PBB

pioneering

Oktober

PBB

Tongkat

PBB Kompas PBB Peta Pita PBB

Lapangan

November

PBB

Menaksir

PBB Menaksir PBB Survival PBB PPGD

Desember

PBB PPGD PBB Games PBB UTS

(Tata Upacara

Bendera)

PBB UAS

(Jelajah)

Januari

Libur PBB Games PBB Morse PBB Morse

Februari

PBB Morse PBB Sandi PBB Sandi PBB Isyarat

Maret

PBB

Semaphore

PBB

Semaphore

PBB

Semaphore

PBB Senam

Pramuka

April PBB Senam

Pramuka

PBB Hasta

Karya

PBB

Mendirikan

Tenda

PBB

Mendirikan

Tenda

Mei PBB

Tongkat

PBB Wawasan

Nusantara

PBB

Pengenalan

Saka

PBB

Masakan

Nusantarta

Page 76: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

66

Juni PBB Masak

Rimba

PBB Games

dan Tuker

Kado

PBB UTS

(Senam

Pramuka)

PBB UAS

(Semaphore

Dance)

D. Pasukan Khusus

BULAN Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 Minggu ke-4

Juli

- - PBB Hymne

Pramuka

PBB Ice

Breaking

Pembagian

Regu

Agustus

Semaphore,

Morse, Sandi,

Pioneering

Semaphore,

Morse, Sandi,

Pioneering.

Semaphore,

Morse, Sandi,

Pioneering.

Semaphore,

Morse,

Sandi,

Pioneering.

September

PUPK Puzzle Memasak Membuat

Ring

Oktober

Senam

Pramuka

PBB Kompas PBB Peta Pita PBB

Lapangan

November

PBB

Menaksir

PBB

Menaksir

PBB Survival PBB PPGD

Desember PBB PPGD PBB Games PBB UTS

(Tata

Upacara

Bendera)

PBB UAS

(Jelajah)

Page 77: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

67

Januari

Libur PBB Games PBB Morse PBB Morse

Februari

PBB Morse PBB Sandi PBB Sandi PBB Isyarat

Maret

PBB

Semaphore

PBB

Semaphore

PBB

Semaphore

PBB Senam

Pramuka

April

PBB Senam

Pramuka

PBB Hasta

Karya

PBB

Mendirikan

Tenda

PBB

Mendirikan

Tenda

Mei

PBB Tongkat PBB

Wawasan

Nusantara

PBB

Pengenalan

Saka

PBB

Masakan

Nusantarta

Juni

PBB Masak

Rimba

PBB Games

dan Tuker

Kado

PBB UTS

(Senam

Pramuka)

PBB UAS

(Semaphore

Dance)

Page 78: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

68

Adapun program tahunan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP

Djojoredjo Pamulang mengikuti program kegiatan sekolah. Seperti diadakannya

PERJUSAMI (Perkemahanm Jum’at Sabtu dan Minggu) di luar lingkungan

sekolah.9

b. Keadaan Tenaga Pendidik (Pembina Pramuka)

Tabel II

Data Djojoredjo Pramuka

SMP Djojoredjo Pamulang

DATA PEMBINA PRAMUKA

SMP DJOJOREDJO PAMULANG

No. Nama Jenis

Kelamin

Pendidikan Jabatan

1. Kak Baiti Perempuan KML Pembina

2. Kak

Priska

Perempuan KMD Pembantu Pembina

3. Kak

Faisol

Laki-laki KMD Pembantu Pembina

4. Kak

Fadil

Laki-laki KMD Pembantu Pembantu

Dengan tenaga pendidik yang sudah memiliki pendidikan dasar tentang

kepramukaan, kegiatan kepramukaan di SMP Djojoredjo Pamulang mampu

mencetak kader-kader pramuka yang lebih baik. Walaupun SMP Djojoredjo

Pamulang sangat jarang sekali mengirimkan anggota untuk mengikuti lomba-

lomba di luar, tetapi sering dilibatkan dalam acara-acara kepramukaan lainnya,

karena tidak hanya perlombaan saja kegiatan penggalang juga jamboree, menjadi

petugas dalam HUT Tangerang Selatan juga diikuti para pramuka SMP

Djojoredjo.10

9 Hasil wawancara dengan kak Priska Amaliani sebagai Pembina pramuka di gugus depan

Djojoredjo Pamulang pada hari rabu tanggal 15 September 2016. 10

Hasil wawancara dengan kak Ahmad Fasiol sebagai Pembina pramuka di gugus depan

Djojoredjo Pamulang pada hari rabu tanggal 15 September 2016.

Page 79: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

69

2. Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Pramuka di SMP Djojoredjo Pamulang

Pendidikan kepramukaan sebagai suatu wahana dimana pendidikan agama

dapat dimasukkan melalui disiplin pramuka. Dari kegiatan-kegiatan pramuka

yang ada dapat ditanamkan nilai-niali ajaran Islam sekaligus pengamalan

ajaran Islam. Pendidikan pada dasarnya bersifat menyeluruh, begitujuga

pendidikan kepramukaan berusaha membina dan mengembangkan generasi

muda secara utuh. Sesuai dengan Dasa Dharma Pramuka sebagai berikut:

a. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

c. Patriot yang sopan dan kesatria

d. Patuh dan suka bermusyawarah

e. Rela menolong dan tabah

f. Rajin terampil dan gembira

g. Hemat cermat dan bersahaja

h. Disiplin berani dan setia

i. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

j. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan11

Dalam Satya Dharma Pramuka mulai dari nomor satu sampai dengan

nomor sepuluh, itu semua terkait dengan ajaran-ajaran yang ada dalam Al-

Qur’an. Seperti contoh yang paling kongkrit adalah dharma yang pertama

yaitu takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hakikatnya seorang pramuka

itu harus memiliki jiwa religi yang kuat. Kemudian di antaranya ada rela

menolong dan tabah, rela menolong dan tabah dalam artian jika dikaitkan

dengan ajaran Islam ada yang disebut ta’awun.

Keterkaitan kepramukaan dengan pendidikan agama Islam sangat

erat, karena saya pun beberapa kali menguji anggota pramuka

penggalang untuk mengisi SKU dengan materi pendidikan agama

Islam. Jelas sekali bahwa saya sebagai guru pendidikan agama Islam di

SMP Djojoredjo Pamulang merasa terbantu dalam pencapaian tujuan

11

Ade Darmawan, 2011. “Peran Pendidikan Kepramukaan Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa Di MA Daarul Ulum Lido Bogor”, Skripsi. Dipublikasikan. (Jakarta: Universitas Islam

Negeri Syarif Hidaytullah).

Page 80: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

70

pendidikan agama Islam itu sendiri. Seperti contohnya saya menguji

anggota pramuka dengan memerintrahkan untuk menghafal rukun

iman dan rukun Islam, doa-doa keseharian dan surat-surat pendek. Ya

walau terlihat mudah bagi kita orang dewasa tetapi bagi mereka adalah

sebuah usaha untuk menjadi pramuka yang lebih baik lagi dengan kata

lain menjadi muslin yang lebih baik lagi.12

Dari hasil wawancara di atas bahwa tidak hanya dalam kegiatannya

saja kepramukaan di SMP Djojoredjo mengandung unsure pendidikan

agama Islam, tetapi dalam pencapaian syarat unutk naik tingkat dalam

kepramukaan penggalang juga sangat menanamkan nilai-nilai keagamaan.

Kami pihak sekolah mempunyai program tahunan yaitu

PERJUSAMI (Perkemahan Jum’at Sabtu dan Minggu) yang baru saja

dilaksanakan di daerah gunung Bunder Bogor. Kegiatan ini

berkolaborasi dengan kakak-kakak Pembina pramuka SMP Djojoredjo

Pamulang untuk menyusun giat-giat apa saja yang akan dimasukkan.

Selama tiga hari kami berkemah ada beberapa kegiatan yang jarang

kami lakukan bersama antara murid, guru dan kakak Pembina yaitu

melaksanakan shalat tahajud berjama’ah di malam hari, melaksanakan

shalat lima waktu dan mendengarkan kultum yang kebetulan saya

sendiri menjadi penyampai kultum tersebut.13

Dari penjabaran pak Yaya di atas bahwa ada kegiatan keagamaan yang

jarang sekali dilaksanakan masyarakat sekolah bersama namun dengan

mengikuti PERJUSAMI yang tak lain adalah kegiatan ekstrakurikuler

pramuka meweujudkan kebersamaan dalam ibadah.

Kami sebagai Pembina tidak sulit untuk mengatur para anggota

pramukauntuk menjaga kebersihan, mereka tahu bahwa Islam

mengajarkan akan kebersihan baik lingkungan ataupun jasmaninya

para anggota. Tugas kami hanya tinggal mempertahankan sikap

menjaga kebersihan.14

12

Hasil wawancara dengan bapak Yaya, koordinator guru pendidikan agama Islam, Pamulang, 5

september 2016. 13

Hasil wawancara dengan bapak Yaya, koordinator guru pendidikan agama Islam, Pamulang, 5

september 2016. 14

Hasil wawancara dengan kak Priska Amaliani sebagai Pembina Pramuka di Gugus Depan

Djojoredjo Pamulang pada hari Rabu, 15 september 2016.

Page 81: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

71

Tidak hanya kebersihan, kerapihan dan ketertiban dibiasakan pada anggota

pramuka kelas VII yang akan mendapatkan materi kepramukaan di dalam

ruang aula. Para anggota membuka dan menata rapih sepatunya di depan

ruangan agar tidak kotor dan berantakan. Mereka pun memasuki ruangan

dengan tertib dan tanpa suara keributan pun mereka lakukan.15

Nilai-nilai pendidikan agama Islam lainnya yang tertanam dalam kegiatan

ekstrakurikuler kepramukaan adalah sebagai berikut:

1. Berbakti kepada orang tua

Pramuka dididik untuk mau dan mampu memberikan baktinya kepada

ayah-bundanya, orang tua yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi.

Orang tua dipatuhi dan didengar ajarannya, karena pada hakikatnya,

orang tua itulah wakil Allah di dunia ini.

2. Berani dan tidak putus asa

Pada hakikatnya pernyataan ini terdiri dari dua buah niali yang penting

di dalam kehidupan. Berani karena benar, takut karena salah. Pramuka

tidak mengenal putus asa, orang yang putus asa adalah manusia yang

tidak berpegang teguh pada ajaran Tuhan.

3. Berjanji dengan sungguh-sungguh menjalankan kewajibannya terhadap

Tuhan.

4. Berjanji akan bersungguh-sungguh menolong sesama hidup, terutama

manusia dan juga terhadap flora dan fauna.

5. Kedisiplinan

Kedisiplinan dalam mengerjakan kewajiban shalat lima waktu.

6. Berdoa bersama-sama pada setiap kegiatan dan latihan pramuka.

7. Membantu dan ikut berpartsipasi dalam penyelenggaraan kegiatan

yang bersifat kegamaan pada acara memperingati Hari Raya/Hari

Besar Umum maupun keagamaan.

15

Hasil Observasi pada saat kegiatan ekstrakurikuler pramuka hari sabtu, 3 september 2016

Page 82: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

72

D. Analisis Data

Dari hasil deskripsi data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan

dokumentasi terkait dengan pendidikan agama Islam dalam kegiatan

ekstrakurikuler pramuka dapat dianalisis sebagai berikut:

Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang harus didapatkan

seorang muslim sejak dini mungkin. Mulai besar seorang muslim mendapatkan

pendidikan agama Islam dengan dimasukkan ke dalam sekolah terbaik pilihan

orang tua. Mulai di sekolahlah seseorang mendapatkan pendidikan Agama Islam

dengan pencapaian-pencapaian yang harus dicapai, seperti tujuan pendidikan

agama Islam itu sendiri. Tercapainya pendidikan agama Islam tidak hanya

didapatkan di ruang kelas saja, bisa melalui ekstrakurikuler di sekolah seperti

ekstrakurikuler pramuka yang menjadi pilihan wajib dalam K-13.

Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Djojoredjo Pamulang juga menjadi

pilihan wajib para siswa dari kelas VII, VII dan IX. Kegiatan yang cukup banyak

mengandung pendidikan agama Islam namun antara Pembina pramuka dan guru

pendidikan agama Islam tidak bekerja sama untuk tercapainya tujuan pendidikan

agama Islam maupun kepramukaan. Kalaupun ada kerjasama antara kedua itu pun

tanpa kesengajaan.

Kepramukaan di SMP Djojoredjo Pamulangcukup baik di dalam lingkungan

sekolah dengan didukungnya sarana dan prasarana juga masyarakat sekolah yang

antusias terlibat di dalamnya, namun masih banyak kekurangan di dalamnya

dengan tidak berjalannya pengisian SKU sebagai syarat naiknya tingkat

penggalang dari ramu ke rakit, dari rakit ke terap. Padahal banyak sekali materi

pendidikan Islam di dalam syarat yang harus dipenuhi itu. Karena cukup

membantu sekolah umumnya dan untuk guru pendidikan agama Islam khususnya.

Page 83: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pendidikan kepramukaan sebagai suatu sistem pendidikan ekstrakurikuler

merupakan salah satu wahana dimana pendidikan agama dapat dimasukkan

melalui disiplin pramuka. Dari kegiatan-kegiatan yang ada dapat ditanamkan

nilai-nilai ajaran Islam seklaigus pengamalan ajaran Islam. Pendidikan pada

dasarnya bersifat menyeluruh, begitu juga pendidikan kepramukaan berusaha

membina dan mengembangkan generasi muda secara utuh.

Pendidikan kepramukaan di SMP Djojoredjo pamulang cukup bagus

dengan adanya pemberian materi-materi dan kegiatan-kegiatan yang

mengandung nilai pendidikan agama Islam yang bermanfaat bagi sekolah

dengan membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional umumnya dan

membantu tercapainya tujuan pendidikan agama Islam khususnya. Melalui

kegiatan ekstrakurikuler pramuka di SMP Djojoredjo dapat meningkatkan

kualitas ibadah, akhlak, kedisipilinan dan moral anggota pramuka yang ada di

dalamnya.

Antusiasnya masyarakat SMP Djojoredjo Pamulang dari mulai Kepala

Sekolah, guru-guru dan para siswanya yang membuat kepramukaan di sekolah

ini berjalan dengan baik. Walau masih banyak kekurangan yang ada, tetapi

untuk sekolah yang tidak pernah mengutus anggotanya unutuk keluar

mengikuti kepramukaan di luar sekolah, seperti perlombaan-perlombaan,

cukup dikatakan baik karena masih bisa mengimbangi perkembangan

kepramukaan Nasional.

B. Saran- Saran

1. Bagi pihak sekolah hendaknya memberikan izin kepada siswanya untuk

mengikuti kegiatan kepramukaan Nasional atau kegiatan yang melibatkan

siswa untuk keluar sekolah. Mengikuti perlombaan-perlombaan guna

membentuk mental berani dan mental yang siap untuk bersaing.

Page 84: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

74

2. Bagi guru agama untuk senantiasa bekerjasama dengan para kakak

Pembina untuk merumuskan kegiatan dan materi kepramukaan di SMP

Djojoredjo Pamulang yang mengandung nilai keagamaan, atau

menyelipkannya dalam kegiatan itu, guna membantu tercapainya tujuan

pendidikan agama Islam. Selain itu dengan menjaga komunikasi antara

keduanya yaitu guru agama Islam dan kakak Pembina pramuka agar

tercapai pula tujuan dari kepramukaan itu sendiri.

3. Bagi Pembina pramuka untuk selalu meng-update materi dan kegiatan

kepramukaan di SMP Djojoredjo Pamulang agara anggota pramuka bisa

mengikuti perkembangan kepramukaan di luar, walaupun masih terbatas

untuk mengikuti kegiatan di luar gugus depan.

Page 85: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

57

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Abdul Majid dan Dian, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,

Bandung: PT REmaja Rosdakarya, 2006.

Ansorie, Diah, Lord Baden Powell Bapak Pandu Sedunia, Djambatan: 1980

Atmasulistya, Endy R dkk, Kwarda Gerakan Pramuka, Panduan Praktis

Membina Pramuka Penggalang, Jakarta:2000.

Bob, Andri, Sunardi, Boyman, Ragam Latih Pramuka, Bandung: Nuansa Muda,

2010.

Darmawan, Ade, Peranan Pendidikan Kepramukaan Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Di MA Daarul ‘Ulum Lido Bogor, Skripsi.

Dipublikasikan, Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

2011.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, Ed.1, 1982.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Ed. 4, 2008.

Dokumentasi Profil Sekolah SMP Djojoredjo Pamulang.

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, Rajawali Press, 2013.

Hasil Observasi pada saat kegiatan ekstrakurikuler pramuka hari sabtu, 03

September 2016.

Hasil wawancara dengan Pak Yaya Koordinator guru Pendidikan Agama Islam,

05 September 2016.

Hasil wawancara dengan Kak Ahmad Faisol Sebagai Pembina Pramuka Di Gugus

Depan Djojoredjo Pamulang hari rabu, 15 September 2016.

Hasil wawancara dengan Kak Priska Amaliani Sebagai Pembina Pramuka Di

Gugus Depan Djojoredjo Pamulang hari rabu, 15 September 2016.

Hidayat, Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Page 86: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

76

Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DKI Jakarta, Panduan Praktis Membina

Pramuka Penegak dalam Ambalan Penegak, Maret 2000.

Kwartir Daerah Jawa Barat, Panduan Praktis Membina Pramuka Penegak dalam

Ambalan Penegak, 2002.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 4 Windu Gerakan Pramuka, Jakarta, KNGP,

1993

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Pendidikan Nilai gerakan Pramuka, Jakarta,

KNGP, 1987.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan

Pendahuluan Bela Negara Dalam Gerakan Pramuka, Jakarta; KNGP, 1996.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Patah Tulang Hilang Berganti, Jakarta,

KNGP, 1987.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2004.

Nata, Abudin, Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner,

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009.

Ormrod, Jeanne Ellis, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Erlangga, 2008.

Powell, Baden, Scouting For Boys Memandu Untuk Pramuka, (Jakarta: Pustaka

Tunas Media, 2008.

Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional, Kursus Mahir Dasar Untuk Pembina

Pramuka, Jakarta: PUDIKLATNAS, 2010.

Pusat Pendidikan dan Latihan Nasional,Modul Kursus Pembina Pramuka Mahir

Tingkat Dasar, Jakarta: PPLN, 2016.

Putra, Haidar Daulay, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat, Jakarta:

Predana Media, 2014.

Rachman, Abdul Shaleh, Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa,

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005.

Page 87: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan

77

Roqib, Moh, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: PT. LKis Printing Cemerlang,

2009.

Rugaiyah, Profesi Kependidikan, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2010.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2013.

Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001.

Tim Penyusun Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Jakarta: FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013.

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, Ed. 1, 2008.

Yanggo, Huzaimah T., dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi,

Jakarta: IIQ Press, 2011.

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006.

UU Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang No. 20 tahun 2003.

Page 88: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 89: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 90: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 91: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 92: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 93: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 94: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 95: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 96: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 97: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan
Page 98: SKRIPSI RELEVANSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41846... · 2018. 10. 12. · untuk mencapai tujuan suatu lembaga, tujuan