relevansi pendidikan kultur pesantren de

Upload: bagusa

Post on 01-Mar-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    1/55

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangKehidupan sosial budaya bangsa Indonesia sangat dipengaruhi dan diwarnai

    oleh nilai-nilai agama sehingga kehidupan beragama tidak dapat dipisahkan dari

    kehidupan bangsa Indonesia. Sebagai negara yang berdasarkan agama, pendidikan

    agama tidak dapat diabaikan dalam penyelengaraan pendidikan nasional. Umat

    beragama beserta lembaga-lembaga keagamaan di Indonesia merupakan potensi besar

    dan sebagai modal dasar dalam pembangunan mental spiritual bangsa dan merupakan

    potensi nasional untuk pembangunan fisik materiil bangsa Indonesia.Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan nasional, yaitu pembangunan

    masyarakat seutuhnya dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Panasila dan

    UU! "#$%. &leh karena itu, agama tidak dapat dipisahkan dengan penyelenggaraan

    pendidikan nasional Indonesia. Pendidikan sebagai salah satu komponen pembangun

    bangsa memiliki fungsi strategis untuk membentuk manusia yang bermoral dan

    berakhlak baik, sehingga dapat menghantarkan peserta didik menuju keseimbangan

    pribadi antara keerdasan intelektual 'ilmu( dengan keerdasan emosional 'perilaku(

    yang sejalan dengan tuntunan Islam.Pesantren merupakan salah satu pilar pendidikan tradisional yang sejarahnya

    telah mengakar selama berabad-abad. )urholis *adjid menyebutkan, bahwa pesantren

    mengandung makna keislaman sekaligus keaslian 'indigenous( Indonesia. Pesantren

    adalah sebuah kehidupan yang unik, sebagaimana +bdurrahman ahid mengatakan

    bahwa pesantren sebagai sebuah subkultur masyarakat yang memiliki karakter, watak

    dan tradisi tersendiri yang berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Pesantren bisa

    disebut sebagai sebuah subkultur karena memiliki keunikan sendiri dalam aspek-aspek

    kehidupannya seperti ara hidup yang dianut, pandangan hidup dan tata nilai yang

    diikuti, serta hierarki kekuasaan intern tersendiri yang ditaati sepenuhnya. Ketiga

    keunikan ini setidaknya dirasa ukup untuk mengenakan predikat subkultur pada

    1

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    2/55

    kehidupan itu. Subkultur tersebut lahir dan berkembang seiring dengan derap langkah

    perubahan-perubahan yang ada dalam masyarakat global. Perubahan-perubahan yang

    terus bergulir itu, epat atau lambat, pasti akan mengimbas pada komunitas pesantren

    sebagai bagian dari masyarakat dunia.ila ditilik dari sejarah kehadiran pesantren, menarik kiranya untuk disimak

    bahwa terbentuknya pesantren ternyata memiliki keunikan tersendiri. Kehadiran

    pesantren disebut unik karenya ada dua alasan berikut Pertama, pesantren dilahirkan

    untuk memberikan respon terhadap situasi dan kondisi suatu masyarakat yang telah

    dihadapkan pada runtuhnya sendi-sendi moral, melalui transformasi nilai yang

    ditawarkan 'amar maruf nahi munkar(. Kehadirannya dengan demikian bisa disebut

    sebagai agen perubahan sosial 'agent of social change(, yang selalu melakukan kerja-

    kerja pembebasan pada masyarakatnya dari segala keburukan moral, penindasan politik,

    pemiskinan ilmu pengetahuan, dan bahkan dari pemiskinan ekonomi. Kedua, salah satu

    misi awal didirikannya pesantren adalah menyebarluaskan informasi ajaran tentang

    uni/ersalitas Islam ke seluruh pelosok nusantara yang berwatak pluralis, baik dari

    dimensi keperayaannya, budaya maupun kondisi sosial masyarakat. *elalui medium

    pendidikan yang dikembangkan oleh para wali dalam bentuk pesantren ini, ajaran Islam

    lebih epat membumi di Indonesia.Prinsip pendidikan modern munul dikarenakan model pendidikan yang ada dan

    mapan selama ini dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman yang

    sudah semakin maju, sehingga apabila hal ini dibiarkan tanpa ada langkah konkret

    untuk merubahnya maka dikhawatirkan kualitas anak didik yang menjadi generasi

    penerus bangsa akan semakin menurun dan tidak mampu lagi bersaing dengan bangsa

    lain di era globalisasi. Pendidikan di masa lalu dirasa sangat monoton, membosankan,

    tidak mengembangkan daya kreatifitas anak didik, tidak menyenangkan dan kurang

    efisien, serta hanya mengandalkan bakat alam. Hal ini berdampak pada kualitas anak

    didik seara umum menjadi rendah yang akhirnya akan berdampak pula pada

    perkembangan dan kemajuan bangsa.

    2

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    3/55

    erdasarkan fakta tersebut maka para pemikir pendidikan berusaha untuk

    memperbaiki model-model pendidikan yang lama menjadi suatu sistem pendidikan

    yang /ariatif 'sesuai dengan tuntutan dan perkembangan jaman(. !engan adanya

    prinsip-prinsip pendidikan yang semaam ini 'modern(, maka diharapkan mutu

    pendidikan akan naik dan akhirnya akan berdampak bagi kemajuan bangsa dan negara.Penyelenggaraan pendidikan nasional diatur oleh Undang-Undang )omor 01

    2ahun 0113 tentang sistem Pendidikan )asional yang didalamnya memuat pengertian

    Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Panasila dan Undang-

    Undang !asar )egara 4epublik Indonesia 2ahun "#$% yang berakar pada nilai-nilai

    agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan

    5aman. erdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menoba mengemukakan

    tentang 6rele/ansi antara pendidikan berbasis kultur pesantren dengan pendidikan

    modern7.

    B. Rumusan Masalah!ari latar belakang di atas, dalam penulisan makalah ini sebagai rumusan

    masalah adalah sebagai berikut8". +pa yang dimaksud dengan pendidikan kultur pesantren90. +pa yang dimaksud dengan pendidikan modern93. agaimana rele/ansi pendidikan berbasis kultur pesantren dengan

    pendidikan modern9

    C. Tujuan Penulisan2ujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut8". Untuk mengetahui pengertian pendidikan kultur pesantren.0. Untuk mengetahui pengertian pendidikan modern.3. Untuk mengetahui rele/ansi pendidikan berbasis kultur pesantren dengan

    pendidikan modern.

    D. Manfaat Penulisan*anfaat yang ingin diapai dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut8". Untuk memperluas pemahaman penulis tentang sistem pendidikan pesantren

    dan pendidikan modern.0. *elengkapi kha5anah intelektual tentang rele/ansi pendidikan pesantren

    dengan pendidikan modern.

    3

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    4/55

    3. *emberikan kontribusi pemikiran kontemporer untuk dijadikan referensi

    oleh tenaga pendidik dan peserta didik dalam mengembangkan keilmuan

    tentang pendidikan pesantren dan pendidikan modern.

    4

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    5/55

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    6/55

    hari.3 Sistem pendidikan adalah totalitas interaksi dari seperangkat unsur-unsur

    pendidikan dan bekarja sama seara terpadu, dan saling melengkapi satu sama lain

    menuju terapainya tujuan pendidikan yang telah menjadi ita-ita bersama pelakunya.Seara sederhana, kultur sekolah dapat didefinisikan sebagai satuan pendidikan

    dengan ?ara kita berbuat di sini.@ Aika ditransformasi ke pesantren, maka definisi ini

    dapat kita kemukakan menjadi ?ara kita berprilaku di dalam atau sekitar pesantren@.

    Kita hanya akan berbuat berdasarkan nilai dan keyakinan tertentu yang telah

    disekpakati di dalamnya. Indikator budaya pesantren dapat bersifat kasat mata

    'tangible( dan tidak kasat mata 'intangible(. &leh karenanya, kultur pesantren harus

    dipahami seara komprehensif. Hal ini, berarti bahwa melihat sebagian unsur pesantren

    tidak dapat kita jadikan generalisasi terhadap pesantren seara keseluruhan.Aadi, sistem pendidikan pesantren adalah kumpulan dasar-dasar umum tentang

    bagaimana lembaga pendidikan diselenggarakan dalam rangka membekali pengetahuan

    kepada siswa yang di dasarkan kepada al-Bur@an dan sunah.Pesantren sebagai lembaga pendidikan merupakan sistem yang memiliki

    beberapa sub sistem, setiap sub sistem memiliki beberapa sub-sub sistem dan

    seterusnya, setiap sub sistem dengan sub sistem yang lain saling mempengarui dan

    tidak dapat dipisahkan. Sub sistem dari sistem pendidikan pesantren antara lain,a. +ktor atau pelaku8 Kyai ustad5 santri dan pengurusb. Sarana perangkat keras8 *asjid rumah kyai rumah dan asrama ustad5

    pondok dan asrama santri gedung sekolah atau madrasah tanah untuk

    pertanian dan lain-lain.. Sarana perangkat lunak8 2ujuan kurikulum kitab penilaian tata tertib

    perpustakaan pusat penerangan keterampilan pusat pengembangn

    masyarakat dan lain-lain.$

    Setiap pesantren sebagai institusi pendidikan harus memiliki ke-3 sub sistem

    ini, apabila kehilangan salah satu dari ke-3nya belum dapat dikatakan sebagai sistem

    pendidikan pesantren.

    B. !ejarah Pen$i$ikan Pesantren

    3 'asth,Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang Unsur dan ilai Sisten

    Pendidikan Pesantren, (Jakarta: NS, "##$) hlm. *.

    4 +hmad Sahid,Pesantren dan Pengembangan !konomi Umat, (Jakarta: !ea-, 2002), hlm. 25.

    *

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    7/55

    Cembaga-lembaga pendidikan Islam tumbuh dan berkembang sejak masuknya

    Islam di Indonesia, proses Islamisasi di Indonesia tidak bisa lepas dari peranan

    lembaga-lembaga tersebut. Cembaga ini belum munul pada masa kontak pertama

    agama Islam dengan penduduk pribumi. *enurut +bdurrahman *as@ud bahwa

    penelitian antropologi Dlifford Eeert5 yang mengasosiasiakan Islam dengan warisan-

    warisan Hindu-udha. ahwa Islam di Aawa sinkretis dan superfisial sebagaimana

    asumsi Eeert5 jelas tidak didasakan pada pengamatan proses Islamisasi dan trasformasi

    sosial yang panjang serta memisahkan Islam Aawa dari peta dunia Islam seara

    keseluruhan. Hal ini tentu tidak sah menurut pendekatan sejarah dan dengan waktu

    yang sama telah megeilkan peran besar alisongo yang telah disepakati oleh ilmuan-

    ilmuan muslim dan non muslim.%!ata sejarah tentang kapan pesantren berdiri dan siapa serta dimana seara

    detail sulit untuk ditelusuri. !ata dan keterangan tentang pesantren tidak didapatkan

    seara pasti. !ari hasil pendataan yang dilakukan oleh Subdit pesantren !epag 4.I.

    pada tahun "##$F"##% di peroleh keterangan bahwa pondok pesantren tertua didirikan

    pada "1G0 dengan nama pesantren Aan 2ampes II di Pamekasan, *adura. )amun data

    ini memunulkan pertanyaan lebih lanjut8 jika ada pesantren Aan 2ampes II, tentu ada

    pesantren Aan 2ampes I yang usianya lebih tua, sayangnya data tersebut tidak

    mengikutkan data tentang Aan 2ampes I yang mungkin usianya lebih tua.G

    ". *asa alisongoSejarah perkembangan pesantren di Indonesai tidak sampai sekarang

    tidak dapat dipisahkan dengan asul-usul pesantren yang dipengarui oleh

    sejarah alisongo abad "%-"G masehi. alisongo adalah tokoh-tokoh

    penyebar Islam di Aawa yang telah mengkombinasikan aspek-aspek sekuler

    dan spiritual dalam memperkenalkan Islam pada masayarakat. *ereka

    5 +drra/hman masd, Searah !an Bdaa Pesantren, dalam, smail S'. !kk.

    Dinamika Pesantren dan "adrasah, (o-karta: Pstaka elaar, 2002) hlm. 5.

    * +/hmad Sahid, #p$ %it$, hlm. 22.

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    8/55

    seara berturut-turut adalah *aulana *alik Ibrahim, Sunan +mpel, Sunan

    onang, Sunan Kalijogo, Sunan !erajat, Sunan Eiri, Sunan Kudus, Sunan

    *uria, dan Sunan Eunung Aati."" !ari ke-# wali tersebut *aulana *alik

    Ibrahim 'meninggal "$"#( sebagai spiritual father alisongo, dan dalam

    masyarakat santri Aawa biasanya dipandang sebagai gurunya-guru tradisi

    pesantren di Aawa.2radisi yang diperkenalkan alisongo merupakan kelanjutan

    perjuangan 4asulullah yang diterjemahkan dalam menyebarkan agama Islam

    tanpa kekerasan dan beorientasi pada perdamaian sebagaimana keberadaan

    Islam sebagai rahmatan lil alamin. *enurut +bdurrahman *as@ud

    modeling pesantren yang diontohkan oleh alisongo antara lain8a. &rientasi kehidupan yang lebih mementingkan akhirat dari pada

    kehidupan dunia. Hal ini dapat dilihat dari pendirian masjid

    !emak pada tanggal " ;ul>o@dah "$0 H. lebih dahulu dari pada

    mendirikan sebuah negara 'pemerintahan( yaitu kerajaan !emak.b. Kepemimpinan dari seorang tokoh yang karismatik, seperti

    kepemimpinan 4asulullah dan alisongo yang menjadi kiblat

    para santri sehingga kepemimpinan yang bersifat paternalism

    dan patronclient relation yang sudah mengakar pada budaya

    Aawa.. *isi alisongo sebagai penerus )abi *uhammad S+. !imana

    alisongo berusaha menerangkan, memperjelas dan

    memeahkan persoalan masyarakat serta memberi model ideal

    bagi kehidupan sosial masyarakat.d. alisongo berusaha menghilangkan dikotomi atau gap antara

    ulama dan raja atau yang kita kenal dengan istilah 6Sabdo

    Pandito 4atu7. Hal ini sesuai dengan watak dasar agama tauhid

    yang tidak memberi ruang terhadap sekularisme.

    &

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    9/55

    e. Pendidikan alisongo yang mudah ditangkap dan dilaksakan.

    Hal ini sesuai dengan sabda nabi &a khatibinnas 'ala (odri

    u(ulihim$

    )

    0. *asa Sultan +gungSultan +gung adalan pemimpin *ataram yang yang berkuasa pada

    tahun "G"3-"G$% dengan gelar 6 Sultan +bdurrahman7 dan 6kholifahtullah

    sayyidin ponotogomo ing tanah Aawi. eliau menjadi salah satu rijukan

    utama bagi dunia santri yang mampu menjalin hubungan baik dengan ulama,

    dan menempatkan ulama pada posisi yang istimewa sebagai members of

    highestrank*advisors$

    Hubungna baik Sultan +gung dengan ulama tidak hanya terhadap

    ulama Aawa, tapi juga terhadap ulama timur tengah yang menjadi kiblat

    danstandar ilmu agama. Hal ini dapat dilihat dari anugrah yang gelar yang

    diterima oleh Sultan +gung dari Syarif *akkah pada tahun "G$" dengan

    sebutan8 6Sultan +bdullah *uhammad *aulana *atarani7.Kebijakan pemerintah kerajaan terhadap pesantren pada awal

    perkembangan pesantren telah ditunjukkan oleh Sultan +gung, pesantren

    pada waktu itu berkembang pesat sehingga jumlah pesantren tidak kurang

    dari 311 buah. Hal ini didukung oleh kebijakan Sultan +gung dengan

    menawarkan tanah perdikan kepada kaum santri yang turut memberikan

    iklim sehat bagi kehidupan intelektualisme keagamaan saat itu.Sejak masa Sultan +gung tersebut, pesantren dapat diklasifikasikan

    dalam beberapa hal8 pesantren besar atau master pesantren, pesantren

    takhassus dengan spesialisasi abang ilmu agama tertentu, serta pesantren

    tari>at, dan pada saat ini menurut *uhammad unus sebagai masa

    keemasan pendidikan Islam. !an seara umum bahwa sejak 5aman

    alisongo sampai Sultan +gung tidak ditemukan disparitas kehidupan sosial

    antara keraton dan pesantren, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya para

    +drra/hman masd, Searah !an Bdaa Pesantren, dalam, smail S'. !kk (eds).

    #p$ %it$,hlm. 2*2%.

    %

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    10/55

    pujangga handal di kerajaan Islam yang berlatar belakang pendidikan

    pesantren.

    3. *asa Penjajahan

    Pada masa penjajahan 'kolonialisme(. Kebijakan Pendidikan di

    Indonesia pada masa penjajahan berawal dari bentuk pendidikan sparadis

    oleh

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    11/55

    pesantren, sikap yang munul adalan sikap uriga dan bertanya-tanya.

    Kebanyakan pesantren menganggap bahwa sistem sekolah adalah warisan

    kaum kafir kolonial, sementara mereka yang menirunya merupakan bagian

    dari kaum kafir itu. Sebuah jargon yang sangat populer di kalangan

    pesantren adalah8 %&&' ()&&*+ ,-&&/ -&&01 (&&2' 7barangsiapa -ang men-erupai

    sebuah kaum, maka mereka termasuk bagian dari kaum tersebut7 sebagai

    dasar penolakan mereka untuk kerjasama.aru memasuki era "#J1-an pesantren mengalami perubahan yang

    signifikan. Perubahan ini dapat ditilik melalui dua sudut pandang8Pertama,

    pesantren mengalami perkembangan kuantitas yang luar biasa dan

    menakjubkan baik di wilayah pedesaan, pingir kota dan perkotaan. !ata

    !eparteman +gama menyebutkan pada tahun "#JJ jumlah pesantren sekitar

    $."% buah dengan jumlah santri sekitar GJJ.3#$ orang. Pada tahun "#%

    jumlah pesantren sekitar G.03# buah dan jumlah santri ".1$.1" orang.

    Pada tahun "##J jumlah pesantren sekitar #.3 buah, dan jumlah santri

    sekitar ".JJ1.JG orang. !an pada tahun 011" dari jumlah "".3"0 pesantren

    memiliki santri sekitar 0.J3J.1% orang. Kemudian pada tahun 011, terjadi

    peningkatan yang sangat signifikan yakni terdapat 0".%0" pondok pesantren

    dengan jumlah 3.".$G# santri. Aumlah ini meliputi jumlah pesantren

    tradisional dan modern. Selain menunjukkan tingkat keragaman orientasi

    pimpinan pesantren dan independensi kyai dan ulama. Aumlah ini

    memperkuat argumentasi bahwa pesantren merupakan lembaga swasta yang

    sangat mandiri dan sejatinya merupakan praktek pendidikan berbasis

    masyarakat.Perkembangan kedua menyangkut penyelenggaraan pendidikan.

    Sejak tahun "#J1-an bentuk bentuk pendidikan yang diselenggarakan di

    pesantren sudah sangat ber/ariasi. entuk pesantren diklasifikan menjadi

    empat tipe yakni8 tipe . pesantren yang menerapkan pendidikan formal dan

    mengikuti kurikulum nasional, baik yang hanya memiliki sekolah agama

    11

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    12/55

    seperti '*I, *2s, *+, dan P2 +gama Islam( maupun yang juga memiliki

    sekolah umum 'S!, SCP, S*U dan P2 Umum(, seperti pesantren Aombang

    dan pesantren Syafi@iyah tipe / pondok pesantren yang menyelenggarakan

    pendidikan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu

    umum meski tidak menerapkan kurikulum nasional, seperti pesantren

    Eontor Ponorogo, dan !arul 4ahmat Aakarta tipe 0pesantren yang hanya

    mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah diniah '*!( sepeti

    pesantren Cerboyo Kediri dan pesantren 2egal 4ejo *agelang dan tipe 1

    pesantren yang hanya menjadi tempat pengajian."1Pada era reformasi, setelah !epartemen +gama memiliki unit

    tersendiri yang khusus mengurusi pondok pesantren dalam sub-derektorat,

    maka usaha-usaha untuk meningkatkan peran dan fungsi pondok pesantren

    menjadi lebih sistematis. )ama pembina pondok pesantren ialah Sub

    !irektorat pembinaan pondok pesantren dan madrasah 'Subdit PP *!( di

    bawah direktorat pembinaan perguruan agama Islam '!itjen imbaga Islam(

    !epartemen +gama 4I. !engan terbentuknya Sub !irektorat khusus

    pesantren ini, usaha-usaha pengembangan dan pemberdayaan pondok

    pesantren digalakkan dan diintensifkan. 4anangan program pondok

    pesantren dewasa ini, dan kemungkinan besar akan dipertahankan pada

    waktu mendatang, ialah mengembangkan dan membina namun tetap

    mempertahankan keragaman dan iri khas masing-masing pesantren.

    C. 3enis43enis PesantrenPesantren sebagai lembaga pendidikan Islam mengalami perkembangan bentuk

    sesuai dengan perubahan 5aman, terutama adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan

    teknologi. Perubahan bentuk pesantren bukan berarti pesantren kehilangan iri khasnya.

    Seara faktual, pesantren dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan

    bangunan fisik dan berdasarkan kurikulum.". Pesantren erdasarkan angunan Lisik

    10 'nd9ier Sarta,"anajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: !ea-, 2003), hlm. 45.

    12

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    13/55

    erdasarkan bangunan fisik atau sarana pendidikan yang dimiliki,

    pesantren mempunyai lima tipe"", yaitu8

    3enis5Ti#e eterangan

    2ipe I8

    a. *asjid. 4umah Kyai

    Pesantren ini masih bersifat sederhana, di

    mana kyai menggunakan masjid atau

    rumahnya sendiri untuk mengajar. 2ipe ini

    santri hanya datang dari daerah pesantren ini

    sendiri, namun mereka telah mempelajari

    agama seara kontinyu dan sitematis. *etode

    pengajaran8 &etonan dansorongan$

    2ipe II8

    a. *asjid

    b. 4umah Kyai/. PondokF+srama

    2ipe pesantren ini telah memiliki pondok atau

    asrama yang disediakan bagi santri yang

    datang daerah di luar pesantren. *etodepengajaran8 &etonan dansorongan$

    2ipe III8

    a. *asjidb. 4umah Kyai. PondokF+sramad. *adrasah

    Pesantren ini telah memakai sistem klasikal,

    santri yang tinggal di pesantren mendapat

    pendidikan di madrasah. +dakalanya santri

    madrasah itu datang dari daerah sekitar

    pesantren itu sendiri. !i samping sistem

    klasikal, kyai memberikan pengajian dengan

    system &etonan$

    2ipe I

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    14/55

    menerapkan sistem hala(ah atau mangaji tudang yang

    dilaksanakan di masjid. Hakikat dari sistem pengajaran hala(ah

    ini adalah penghapalan yang titik akhirnya dari segi metodologi

    enderung kepada teriptanya santri yang menerima dan

    memiliki ilmu. +rtinya ilmu tidak berkembang ke arah

    paripurnanya ilmu itu, melainkan hanya terbatas pada apa yang

    diberikan kyai. Kurikulum sepenuhnya ditentukan oleh para kyai

    pengasuh pondok.

    b. Pesantren *odern 'khalaf atau asri(Pesantren ini merupakan pengembangan tipe pesantren karena

    orientasi belajarnya enderung mengadopsi seluruh sistem belajar

    klasikal dan meninggalkan sistem belajar tradisional. Penerapan

    sistem belajar modern ini terutama tampak pada penggunaan

    kelas belajar baik dalam bentuk madrasah maupun sekolah.

    Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum nasional.$ Kedudukan

    para kyai sebagai koordinator pelaksana proses pembelajaran dan

    sebagai pengajar di kelas. Perbedaannya dengan sekolah dan

    madrasah terletak pada porsi pendidikan agama Islam dan bahasa

    +rab lebih menonjol sebagai kurikulum lokal.. Pesantren Komprehensif

    2ipe pesantren ini merupakan sistem pendidikan dan pengajaran

    gabungan antara tradisional dan modern. Pendidikan diterapkan

    dengan pengajaran kitab kuning dengan metode sorongan,

    bandongan dan &etonan yang biasanya diajarkan pada malam

    hari sesudah salat *agrib dan sesudah salat Subuh. Proses

    pembelajaran sistem klasikal dilaksanakan pada pagi sampai

    siang hari seperti di madrasahFsekolah pada umumnya.Ketiga tipe pesantren tersebut memberikan gambaran bahwa

    pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang berjalan dan

    berkembang sesuai dengan tuntutan 5aman. !imensi kegiatan sistem

    14

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    15/55

    pendidikan dilaksanakan oleh pesantren bermuara pada sasaran utama yaitu

    perubahan baik seara indi/idual maupun kolektif. Perubahan itu berwujud

    pada peningkatan persepsi terhadap agama, ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Santri juga dibekali dengan pengalaman dan keterampilan dalam rangka

    meningkatkan sumber daya manusia.

    D. Unsur4unsur !istem Pen$i$ikan PesantrenPesantren sebagai lembaga pendidikan tidak bisa lepas dari beberapa unsur

    dasar yang membangunnya. *enurut ;amahsyari !hofier dalam bukunya 2radisi

    Pesantren menyebutkan ada lima elemen, yaitu pondok, masjid, santri, pengajaran

    kitab-kitab klasik, kyai."0

    a. Pondok 'asrama untuk para santri(Istilah pondok berasal dari bahasa +rab fundu( 'MNO( yang berarti

    hotel, penginapan. Istilah pondok juga diartikan sebagai asrama. !engan

    demikian pondok mengandung arti juga tempat tinggal. Sebuah pesantren

    pasti memiliki asrama 'tempat tinggal santri dan kyai(. !i tempat tersebut

    selalu terjadi komunikasi antara kyai dan santri dan kerjasama untuk

    memenuhi kebutuhannya, hal ini merupakan pembeda dengan lembaga

    pendidikan di masjid atau langgar.+da beberapa alasan pokok pentingnya pondok dalam suatu

    pesantren, aitu8 pertama, banyaknya santri yang berdatangan dari tempat

    yang jauh untuk menuntut ilmu kepada kyai yang sudah masyhur

    keahliannya. Kedua, pesantren-pesantren tersebut terletak di desa-desa,

    dimana tidak tersedia perumahan santri yang berdatangan dari luar daerah.

    Ketiga, ada hubungan timbal balik antara kyai dan santri, dimana para santri

    menganggap kyai sebagi orangtuanya sendiri.!isamping alasan-alasan di atas, kedudukan pondok sebagai unsur

    pokok pesantren sangat besar sekali manfaatnya. !engan adanya pondok,

    maka suasana belajar santri, baik yang bersifat intra kurikuler,

    12 aidar Ptra !ala,2istoritas dan !ksistensi Pesantren, Sekolah dan "adrasah. (o-akarta: iara;a/ana o-a, 2001)$ hlm. 1*.

    15

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    16/55

    ekstrekurikuler, kokurikuler dan hidden kurikuler dapat dilaksanakan seara

    efektif. Santri dapat di kondisikan dalam suasana belajar sepanjang hari dan

    malam. +tas dasar demikian waktu-waktu yang digunakan siswa di

    pesantren tidak ada yang terbuang seara peruma.

    b. *asjid*asjid seara harfiah adalah tempat sujud, karena tempat ini

    setidaknya seorang muslim lima kali sehari semalam melaksanakan sholat.

    Lungsi masjid tidak hanya sabagai pusat ibadah 'sholat( tapi juga untuk

    perkembangan kebudayaan lama pada khususnya dan kehidupan pada

    umumnya, termasuk pendidikan. *asjid sebagai tempat pendidikan Islam,

    telah berlangsung sejak masa 4asullah, dilanjutkan oleh Khulafaurrasidin,

    dinasti ani Umayah, Latimiah, dan diasti lainnya. 2radisi menjadikan

    masjid sebagai tempat pendidikan Islam, tetap di pegang oleh kyai sebagai

    pimpinan pesantren sampai sekarang.!alam perkembangannya, sesuai dengan bertambahnya jumlah santri

    dan tingkat pelajaran, dibangun tempat atau ruangan-ruangan khusus untuk

    hala>oh-hala>oh berupa kelas, sebagaimana yang sekarang menjadi

    madrasah-madrasah. )amun demikian masjid tetap menjadi tempat belajar

    mengajar, hingga sekarang kyai sering membaa kitab-kitab klasik dengan

    metode &etonan dansorogan$ Pada sebagian pesantren menggunakan masjid

    sebagai tempat I@tikaf, dan melaksanakan latihan-latihan, atau suluk dan

    d5ikir, ataupun latihan-latihan lain dalam kehidupan tarekat dan sufi.. Santri

    Santri adalah siswa yang belajar di pesantren, santri dapat di

    golongkan menjadi dua kelompok, yaitu8 Pertama$ Santri mukim, yaitu

    santri yang berdatangan dari tempat yang jauh yang tidak memungkin dia

    untuk pulang kerumahnya, maka dia mondok 'tinggal( di pesantren. Sebagai

    santri mukim mereka punya kewajiban:kewajiban tertentu Kedua$ Santri

    kalong, yaitu para siswa yang datang dari daerah-daerah sekitar pondok

    1*

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    17/55

    yang memungkin dia pulang kerumahnya masing- masing. Santri kalong ini

    mengikuti pelajaran dengan jalan pulang pergi antara rumah dan pesantren.!i dunia pesantren biasa juga biasa diperlakukan, seorang santri

    pindah dari satu pesantren ke pesantren yang lain, setelah seorang santri

    merasa ukup lama tinggal di pesantren. iasanya kepindahannya itu untuk

    menambah dan mendalami suatu ilmu yang menjadi keahlian dari seorang

    kyai yang di datanganginya. Pada pesantren yang tergolong tradisioanal,

    lamanya santri bermukim tidak ditentukan pada lamanya dia bermukim atau

    kelas, tetapi pada seberapa banyak kitab yang telah di baa. Kitab kitab

    tersebut bersifat dasar, menengah, dan kitab-kitab besar.Pada awalnya, pesantren diselenggarakan untuk mendidik santri agar

    menjadi taat menjalankan agamanya dan berakhlak mulia. 2etapi dalam

    perkembangan selanjutnya, santri dituntut memiliki kejelasan profesi, maka

    banyak dari pesantren membuka pendidikan kejuruan dan umum dari

    sekolah, madrasah bahkan perguruan tinggi.d. Kiyai

    Kyai adalah tokoh sentral dalam sebuah pesantren, maju mundur

    pesantren di tentukan oleh wibawa dan kharismati kyai. agi pesantren kyai

    adalah unsur yang paling dominan. Kemasyhuran, perkembangan dan

    kelangsungan hidup suatu pesantren tergantung dari kedalaman dan keahlian

    ilmu serta kemampuannya dalam mengelola pesantren. !alam konteks ini

    kepribadian kyai sangat menentukan sebab terhadap keberadaan pesantren

    karena dia sebagai tokoh sentral dalam pesantren.Eelar kyai diberikan oleh masyarakat yang memiliki pengetahuan

    mendalam tentang agama Islam dan memiliki serta memimpin pondok

    pesantren serta mengajarkan kitab-kitab klasik kepada para santri. !alam

    perkembangannya kadang-kadang sebutan kyai diberikan kepada mereka

    yang memiliki pengetahuan mendalam tentang agama Islam, dan tokoh

    masyarakat walaupun tidak memiliki pesantren, pemimpin dan mengajar di

    pesantren, umumnya mereka adalah alumni pesantren.e. Pengajian Kitab-Kitab Islam Klasik

    1

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    18/55

    Unsur pokok lain yang membedakan pesantren dengan lembaga

    pendidikan lain adalah bahwa dipondok pesantren diajarkan kitab-kitab

    klasik yang dikarang oleh 5aman dulu 'kitab kuning(, mengenai berbagai

    maam ilmu pengatahuan agama Islam dan bahasa +rab. Pelajaran diberikan

    mulai dari yang sederhana, kemudian dilanjutkan dengan kitab-kitab tentang

    berbagai ilmu yang mendalam. !an tingkatan suatu pesantren dan

    pengajarannya biasanya biasaanya di ketahui dari jenis kitab-kitab yang di

    ajarkannya. Kriteria kemampun membaa dan mengarahkan kitab bukan

    saja merupakan kriteria diterima atau tidaknya seorang sebagai ulama, atau

    kyai pada 5aman dulu, tapi juga pada saat sekarang. Salah satu persyaratan

    seorang dapat di terima menjadi seorang kyai dari kemampuannya dalam

    membaa kitab-kitab tersebut.Kitab-kitab klasik yang dibaa di pesantren dapat di golongkan

    menjadi kelompok8 yaitu, nahwuFsharaf, fi>ih, ushul fi>ih, hadits, tafsir,

    tauhid, tasauf dan etika, serta abang-abang ilmu lain seperti tarikh dan

    balaghah.

    E. As#ek4As#ek !istem Pen$i$ikan Pesantren+spek-aspek sisitem pendidikan pesantren yang dikaji dalam makalah ini

    meliputi8". *anajemen Pendidikan Pesantren

    Pesantren sebagai lembaga pendidikan 'nonformal( dan bagian dari

    sistem pendidikan nasional yang memiliki tanggung jawab sama dengan

    lembaga pendidikan lain 'formal( dalam rangka menerdaskan kehidupan

    bangsa. Untuk itu, semua unsur pesantren menentukan keberhasilan dalam

    menapai tujuan pendidikan pesantren melalui menajemen yang sesuai

    dengan karekteristiknya. *anajemen diartikan sebagai proses merenana,

    mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan

    segala aspeknya agar tujuan organisasi terapai seara efektif dan efisien.!alam pelaksanannya, manajemen di setiap pesantren tidak sama,

    sesuai dengan kemampuan pesantren dalam melalukan pembaharuan.

    1&

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    19/55

    Pesantren menurut Hasan asri sekurang-kurangnya pesantren dibedakan

    menjadi tiga orak yaitu8 "( pesantren tadisional, 0( pesantren transisional,

    3( pesantren modern.

    "3

    Pertama, pesantren tradisional yaitu pesantren yang masih

    mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya dalam arti tidak mengalami

    transformasi yang berarti dalam sistem pendidikannya, manajemen

    'pengelolaan( pendidikannya masih sepenuhnya berada pada seorang kyai,

    dan kyai sebagai satu-satunya sumber belajar dan pemimpin tunggal serta

    menjadi otoritas tertinggi di lingkungan pesantrennya.Kedua, pesantren transisional, pesantren ini ditandai dengan adanya

    porsi adaptasi pada nilai-nilai baru 'sistem pendidikan modern(. !alam

    manajemen dan administrasi sudah mulai ditata seara modern meskipun

    sistem tradisionalnya masih dipertahankan seperti pimpinan masih berporos

    pada keturunan, wewenang dan kebijakan dipegang oleh kyai karismatik dan

    lain sebagainya. !ari segi kelembagaan sudah mulai ada yang mengelola

    atau mengurus melalui kesepakatan bersama dan kyai sudah membebaskan

    santri untuk memberikan pendapat. Pada umumnya pesantren ini tidak

    terdapat perenanaan-perenanaan yang tepat dan tidak mempunyai renana

    induk pengembangan pasantren untuk jangka pendek maupun jangka

    panjang.Ketiga, pesantren modern, pesantren telah mengalami transformasi

    yang sangat signifikan baik dalam sitem pendidikannya maupun unsur-unsur

    kelembagaannya. Pesantren ini telah dikelola dengan manajemen dan

    administrasi yang sangat rapi dan sistem pengajarannya dilaksanakan

    dengan porsi yang sama antara pendidikan agama dan pendidikan umum,

    dan penguasaan bahasa Inggris dan bahasa +rab. Sejak pertengahan tahun

    "#J1-an pesantren telah berkembang dan memiliki pendidikan formal yang

    merupakan bagian dari pesantren tersebut mulai pendidikan dasar,

    13+ddin Nata, Sejarah Pertumbuhan Dan Perkembangan 3embaga*3embaga Pendidikan slam Di

    ndonesia, (Jakarta: 7rasindo, 2001), hlm. 124.

    1%

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    20/55

    pendidikan menengah bahkan sampai pendidikan tinggi, dan pesantren telah

    menerapkan prinsip-prinsip manajemen."$

    Sejalan dengan pendidikan formal memang pesantren mengalami

    beberapa perkembang pada aspek menejerial, organisasi, administrasi dan

    pengelolaan keuangan. !ari beberapa kasus, perkembangan ini dimulai dari

    perubahan gaya kepemimpinan pesantren dari karismatik ke rasionalistik

    dari otoriter-patneralistik ke diplomatik-partisipatik. Seperti kedudukan

    dewan kyai di pesantren 2ebu Ireng sebagai bagian atau unit kerja kesatuan

    administrasi pengelolaan penyelenggaraan pesantren, sehingga kekuasaan

    sedikit terdistribusi dari kalangan elit pesantren dan tidak terlalu terpusat

    pada kyai . pengaruh sistem pendidikan formal menuntut kejelasan pola dan

    pembagian kerja diantara unit-unit kerja.0. 2ujuan Pendidikan Pesantren

    2ujuan dan fungsi pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat

    dipisahkan sebagai usaha untuk menjadikan pondok pesantren tetap terjaga

    dalam eksistensinya. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan

    yang unik dan berbeda dengan lembaga pendidikan yang lain, untuk itu

    pengembangan fungsi dan tujuan pendidikan pesantren sebagai panduan dan

    arah pendidikan sangat penting. Selain tujuan dan fungsi pendidikan

    pesantren yang tidak kalah pentingnya adalah /isi dan misi pesantren.

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    21/55

    Untuk memahami tujuan pendidikan pesantren haruslah terlebih

    dahulu memahami tujuan hidup menusia menurut Islam. +rtinya tujuan

    pendidikan pondok pesantren haruslah sejalan dengan tujuan hidup manusia

    menurut konsep Islam, karena pada umumnya pesantren tidak merumuskan

    tujuan pendidikan seara rini, dijabarkan dalam sebuah sistem pendidikan

    yang lengkap dan konsisten.+l-Buran menegaskan bahwa manusia diiptakan dimuka bumi ini

    untuk menjadi khalifah yang berusaha melaksanakan ketaatan kepada +llah

    dan meminta petuntuk-)ya untuk kehidupan didunia dan akhirat. Kemudian

    dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan pesantren sama dengan dasar-dasar

    penetapan tujuan pendidikan Islam, karena pesantren bagian yang tak

    terpisahkan atau bentuk lembaga pendidikan Islam.Seara umum tujuan pendidikan pesantren sebagaiman yang tertulis

    dalam kitab Talim al6"utaalim karya ;arnu5i, sebagai pedoman etika dan

    pembelajaran di pesantren dalam menuntut ilmu, yaitu menuntut dan

    mengembangkan ilmu itu semata-mata merupakan kewajiban yang harus

    dilakukan seara ikhlas. Keikhlasan merupakan asas kehidupan di pesantren

    yang ditetapkan seara taktis dalam pembinaan santri, melalui amal

    perbuatan sehari-hari. Sedangkan ilmu agama yang dipelajari merupakan

    nilai dasar yang mengarahkan tujuan pendidikannya, yakni membentuk

    manusia yang memiliki kesadaran tinggi bahwa ajaran Islam sebagai dasar

    nilai yang bersifat menyeluruh."G

    2ujuan pendidikan di atas bersifat ideal, umum dan sulit untuk

    dilaksanakan seara langsung oleh lembaga pendidikan dalam le/el praktis,

    untuk itu setiap pondok pesantren memiliki hak untuk menentukan tujuan

    seara operasional tujuan pendidikannaya. *enurut H.*. +rifin tujuan

    pesantren dibagi8a. 2ujuan umum8 membimbing anak didik untuk menjadi manusia

    yang berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmunya

    1* Nr/holis 'adid,5ilik*5ilik Pesantren, (Jakarta: Paramadina, 1%%), hlm. 1&.

    21

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    22/55

    menjadi mubaligh Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu

    dan amalnya.b. 2ujuan khusus8 mempersiapkan para santri untuk menjadi orang

    yang alim dalam ilmu agama yang diajarka oleh kyai yang

    bersangkutan dan mengamalkan dalam masyarakat."J

    Sedangkan menurut beberapa peneliti pesantren seperti yang

    dikemukakan oleh *astuhu, bahwa tujuan pendidikan pesantren adalah

    meniptakan dan mengembangkan kepribadian muslim, yaitu pribadi yang

    beriman dan berta>wa kepada 2uhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi

    masyarakat atau berkhidmad pada masyarakat dengan jalan menjadi kaula

    atau abdi masyarakat atau rasul, yaitu menjadi pelayan masyarakat

    sebagaimana pribadi )abi *uhammad 'mengikuti sunah nabi(, mempu

    berdiri sendiri, bebas dan tangguh dalam kepribadian, menyebarkan agama

    atau menegakkan Islam dan kejayaan umat islam ditengah-tengah umat

    masyarakat ''77ul slam &al "uslimin8 dan menintai ilmu dalam rangka

    mengembangkan kepribadian Indonesia.*enurut )ur Kholis *adjid, bahwa tujuan pendidikan pesantren

    adalah8 terbentuknya manusia yang memiliki kesadaran setinggi-tingginya

    akan bimbingan agama Islam, weltanshauung yang bersifat menyeluruh,

    dan diperlengakapi dengan kemampuan setinggi-tinginya untuk mengadakan

    responsi terhadap tentangan-tantangan hidup dalam konteks ruang dan

    waktu yang ada8 Indonesia dan dunia abad sekarang.Sesuai dengan pendapat di atas bahwa tujuan pendidikan pesantren

    seara umum adalah untuk membentuk santri yang beriman dan berta>wa

    sehingga terbentuk manusia yang paripurna 'insan kamil8. 2ujuan utama ini

    akan tampak sempurna apabila seorang santri juga dibekali dengan

    pengetahuan umum dan tehnologi serta pemanfaatannya untuk membentuk

    manusia yang kaffah, sebagaimana Lirman +llah dalam surat +l Bhashas

    ayat8 JJ.

    1 .' +ri"n,Kapita Selekta Pendidikan, (Jakarta: Bmi +ksara, 1%%5), 8et. 3, hlm. 14&.

    22

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    23/55

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    24/55

    ekonomi orang tuanya. eberapa orang tua sengaja mengirimkan

    anaknya ke pesantren dan menyerahkan kepada pengasuh untuk

    dirahkan kejalan yang benar, karena mereka peraya bahwa

    seorang kyai tidak akan menyesatkan anaknya, dan banyak lagi

    masyarakat pergi ke pesantren dengan segala kepentingannya.. Cembaga Penyiaran +gama

    Sebagai lembaga penyiaran agama, masjid pesantren juga sebagai

    masjid umum, yaitu sebagai tempat belajar agama dan ibadah

    bagi masyarakat umum dan masjid pesantren seringkali dipakai

    untuk menyelenggarakan majlis taklim 'pengajian(, diskusi-

    diskusi keagamaan, dan sebagainya oleh masyarakat. "

    !emikian pula yang dikemukakan oleh *anfred ;iemek bahwa

    fungsi dan watak pesantren digabungkan dan memiliki sudut pandang

    berbeda-beda, apalagi dilihat dari perspektif internis dan ekternis, yaitu8a. Perananya sebagai basis pedesaan untuk penyebaran Islam pada

    masa lampau dan sekarang sama pentingnya dengan re/olusi

    kaum tani untuk melawan pendudukan penjajahb. Selama beberapa dasa warsa, dalam sektor pendidikan, pesantren

    merupakan sistem sekolah yang terbuka bagi mayoritas pribumi.

    Sementara sekolah-sekolah kristen dan ina hanya melayani

    sebagian keil masyarakat.. !alam perjuangan kemerdekaan Indonesia, pesantren

    menyumbangkan kepemimpinan dan memberikan moti/asi

    kepada para petani untuk berperang melawan penjajah.Aadi fungsi pesantren menurut hal-hal di atas adalah, sebagai

    lembaga pendidikan, lembaga sosial, lembaga penyiaran agama dan sarana

    perjuangan untuk membebaskan diri terhadap penjajah 'dulu(.$. Kurikulum Pendidikan Pesantren

    Istilah kurikulum berasal dari bahasa Catin yaitu curriculum yang

    memiliki pengertian running cource dalam bahasa Inggris carier yang

    berarti to run$ Istilah ini kemudian diadopsi dalam dunia pendidikan menjadi

    1& 'asth, Op. Cit. hlm. 5%*0.

    24

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    25/55

    sejumlah mata pelajaran 'ouse( yan harus ditempuh untuk menapai suatu

    gelar penghargaan dalam dunia pendidikan yang dikenal sebagai ija5ah.Sedangkan menurur H.*. +rifin definisi kurikulum diperluas tidak

    sebatas pada mata pelajaran tetapi seluruh program sekolah yang

    mempengarui proses belajar mengajar baik langsung dalam sekolah maupun

    luar sekolah."#

    Sehingga kurikulum dapat meliputi kegiatan-kegiatan intra kurikuler,

    kokurikuler dan ekstra kulikuler serta aktifitas para santri maupun aktifitas

    para kyai sebagai pendidik atau guru.

    Hasil penelitian

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    26/55

    !i antara kitab kuning populer yang digunakan sebagai bagian

    kurikulum antara lain8a. Kitab !asar

    ang termasuk kitab dasar adalah 5ina 'sharaf(, a&amil

    'nahwu(,4(idat al*4&al 'akidah(, dan +asha-a 'akhlak(.b$ Kitab menengah

    Untuk kitab menengah meliputi 4mtsilat al-Tasrifiah

    'sarfF2sanawiyah(, Kailani, "a(shud 'sarfF+liyah(, arib, =ath al*Lahab, "ahalli Tahrir 'fi>ihF+liyah-

    Khawas( Sanusi Kif-at 4&am,

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    27/55

    berisi sejarah kehidupan nabi *uhammad S.+.. Setiap bidang studi

    memiliki tingkat kemudahan kompleksitas pembahasan masing-masing, oleh

    karena itu e/aluasi kemajuan belajar pada 6pesantren7 juga berbeda dengan

    e/aluasi dari madrasah dan sekolah umum.Aenis pendidikan madrasah dan sekolah umum bersifat formal dan

    kurikulumnya mengikuti ketentuan pemerintah. *adrasah mengikuti

    ketentuan dari depag dengan perbandingan 31Q berisi mata pelajaran

    agama, dan J1Q pelajaran umum, tetapi beberapa pesantren menggunakan

    perbandingan terbalik, dengan bobot perbandingan agak berbeda8 01Q berisi

    pelajaran umum, 1Q pelajaran agama, seperti pada kurikulum madrasah

    yang diasuh oleh PP 2ebu Ireng.Kurikuler pesantren sebenarnya meliputi seluruh kegiatan yang

    dilakukan pesantren selama sehari semalam. !iluar pelajaran banyak

    kegiatan yang bernilai pendidikan dilakukan di pondok berupa latihan untuk

    hidup sederhana, mengatur kepentingan bersama, mengurusi kebutuhan

    sendiri latihan beladiri, dan ibadah dengan tertib dan riyadhah.Aadi, kurikulum pesantren dalam rangka menetak manusia yang

    beriman dan bertakwa, beraklakul karimah dan sebagainya diajarkan dalam

    kehidupan pesantren baik melalui penedidikan formal dan nonformal

    pesantren, kegiatan yang bersifat insidental dan nilai-nilai agama yang

    dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari pesantren atas bimbingan pengasuh

    'kyai( untuk menapai tujuan yang diita-itakan.%. Proses elajar-*engajar Pesantren

    Proses belajar-mengajar di pesantren mengunakan pendekatan

    tradisional, yaitu didasarkan pada proses belajar seara monologis. 2ehnik

    pengajaran yang diberikanpada jenis pendidikan pesantren adalah sorogan

    dan bandongan. Kedua teknik belajar ini sangat popular sehingga menjadi

    irri khas pesantren.Sorogan adalah pelajaran yang diberikan seara indi/idual. Kata

    soroganberasal dari bahasa jawa sorog yang berati menyodorkan. Seorang

    santri menyodorkan kitabnya kepada seorang kyai untuk meminta diajari.

    2

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    28/55

    &leh karena sifatnya pribadi, santri harus menyiapkan diri sebelumnya

    mengenai apa yang akan diajarkan kyai. 2ehnik sorogan telah terbukti

    efektif sebagai langkah pertama bagi seorang murid yang berta-ita

    menjadi seorang alim. 2ehnik ini memungkinkan seorang guru mengawasi,

    menilai dan membimbing seara maksimal kemampuan seorang murid

    dalam menguasai literatur +rab.5andongan adalah pelajaran yang diberikan seara berkelompok.

    Kata bandonganberasal dari bahasa jawa yang berarti berbondong-bondong

    seara kelompok. 2ehnik bandongan disebut juga tehnik &etonan, yaitu

    metode kuliah dimana santri mengikiti pelajaran dengan duduk disekeliling

    kyai yang menerangkan pelajaran. !alam tehnik bandongan, seorang tidak

    harus menunjukkan ia mengerti tentang kitab yang sedang dipelajari. Para

    kyai biasanya membaa dan menerjemahkan arti seara epat dan tidak

    menerjemahkan kata-kata yang mudah. !engan ara tersebut seorang kyai

    dapat menyelesaikan kitab-kitabnya dengan epat. 2ehnik bandongan ini

    dimaksudkan untuk santri menengah dan tingi yang sudah mengikuti tehnik

    sorogan seara intensif.Selain kedua ara tersebut juga dikenal dua ara lagi, tetapi

    merupakan kegiatan belajar mandiri oleh santri, yaitu hala(ah dan lalaran.2ala(oh adalah belajar bersama seara diskusi untuk menookkan

    pemahaman tentang arti terjemah dari isi kitab. Aadi bukan mendiskusikan

    isi kitab dan terjemahnya yang diberikan oleh kyai itu benar atau salah.

    *aka yang didiskusikan untuk mengetahui pertanyaan 6apa7 bukan

    pertanyaan 6mengapa7. 3alaran adalah belajar sendiri dengan jalan menghafal biasanya

    dilakukan diman saja baik di dekat makam, masjid, atau kamar. Calaran ini

    dapat juga disebut tehnik hafalan yaitu santri menghafal teks atau kalimat

    tertentu dari kitab yang di pelajarinya, materi hafalan biasanya berbentuk

    na5ham.

    2&

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    29/55

    2ehnik-tehnik belajar tersebut berdasarkan pada keyakinan bahwa

    kitab yang diajarkan adalah benar dan kyai atau u5tad tidak mungkin

    megajarkan sesuatu yang kelirudan menyesatkan jadi sifatnya mekanis,

    terus menerus dan seara berurutan 'tidak melompat-lompat(. Kyai atau

    ustad dalam kegiatan belajar mengajar, merupakan satu satunya sumber ilmu

    yang emmiliki otoritas penuh dalam menjabarkan dan menentukan arti dan

    maksud suatu teks. agi santri. belajar merupakan kewajiban yang bernilai

    ibadah kepada +llah, oleh karena itu diperolah atau tidaknya sebagai hasil

    belajar tergantung pada 4idho +llah.00

    Aadi proses belajar dan mengajar di pesantren sebagaimana di atas

    telah berjalan sejak lama dan menjadi iri khas sebagai proses pembelajaran

    tradisionalisme pesantren.

    22 'asth, #p$ %it., hlm. 144.

    2%

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    30/55

    BAB III

    PENDIDIAN M6DERN

    A. Konsep Pendidikan Modern1. akikat Pendidikan

    'enrt == No. 20 ahn 2003 tentan- Sistem Pendidikan

    Nasional, endidikan adalah saha sadar dan teren/ana ntk

    me men-eman-kan otensi dirina ntk

    memiliki kekatan sirital kea-amaan, en-endalian diri,

    keriadian, ke/erdasan, akhlak mlia, serta keteramilan an-

    dierlkan dirina, masarakat, an-sa, dan ne-ara.+hmad !. 'arima menatakan aher ilm

    elaka, kan trans>ormasi nilai dan ementkan keriadian

    den-an se-ala asek an- di/akna. Peredaan endidikan

    den-an en-aaran terletak ada enekanan endidikan terhada

    ementkan kesadaran dan keriadian anak didik, di samin-

    30

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    31/55

    trans>er ilm dan keahlian. !en-an roses sema/am ini sat

    an-sa daat mesir mende"nisikan endidikan

    sea-ai ?en-eman-an riadi dalam sema aseknaA den-an

    enelasan ah

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    32/55

    ada hilan-na kreati"tas dan keeasan erikir ada diri

    elaar.al inilah an- kemdian menadikan a/an ntk

    meromak model endidikan an- ada selama ini an- dian--a

    telah memelen-- dan tidak memeri keeasan a-i elaar

    ata anak didik ntk erkeman- dan menentkan sendiri tan

    hidna. !en-an demikian en-ertian (de"nisi) endidikan -a

    men-alami erahan, endidikan diartikan sea-ai roses

    hominisasi dan hmanisasi seseoran- an- erlan-sn- di dalam

    lin-kn-an hid kelar-a dan masarakat an- erdaa, kini

    dan masa dean.24

    Pendidikan erarti roses hmanisasi, oleh sea it erl

    dihormati hakhak asasi mansia. +nak didik kanlah root,

    tetai mansia an- hars diant dalam roses enden-si sea-ai motiator dan

    >asilitator an- selal memant dan memimin- anak didikna

    ke arah kede

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    33/55

    Conse endidikan modern dimn/lkan karena adana

    sat kesadaran ahat sea-ai ank an- hana ert-as ntk

    meniman se-ala ma/am teori an- dierikan oleh -r

    keadana sehin--a mrid seakan hana sea-ai rototi dari

    -rna dan tidak memnai kemaman ntk men-atr dan

    men-ah dirina sendiri.!en-an demikian enlis daat menimlkan ah

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    34/55

    lin-kn-an hid kelar-a dan masarakat an- erdaa, dalam

    hal ini endidikan terset sesai den-an tnttan aman (modern).Pada dasarna rinsirinsi endidikan modern san-atlah

    anak, diantarana: rinsi kesksesan endidikan dien-arhi oleh

    >aktor Emotional Intelligence ($D$E) dan pirit!al Intelligence (SDSE),

    rinsi keeasan dalam erkeman-, rinsi endidikan erdasar

    ada kethan masarakat, rinsi minat dan erhatian dalam

    ekera (elaar), rinsi /eat dan e>ekti>, rinsi kesenan-an dalam

    elaar, dan lainlain.Fleh karena it rinsirinsi endidikan modern dalam

    ensnan makalah ini kami atasi den-an hana emat rinsi,

    ait:a. Emotional Intelligence (ke/erdasan emosional) an- la9im

    diset $E (Emotional "!otion).. Cesenan-an dalam elaar./. 8eat dan e>ekti>.

    d. Ceeasan erkeman-.Ceemat rinsi terset sekirana /k meaktor lain an- san-at mendkn- dan memnai

    eran an- esar dalam kesksesan endidikan seseoran-, an-

    salah sat diantarana adalah $E. E menman- 20 G a-i >aktor

    >aktor an- menentkan skses dalam hid, maka an- &0 G

    adalah diisi oleh kekatankekatan lain. Ce/erdasan tin-kat tin--i

    34

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    35/55

    memadkan $E den-an E, dan tidak hana memertahankan

    kemaman er>n-si, tetai -a menadikanna leih heat.Sedan-kan rinsi kesenan-an dalam elaar dimaksdkan

    sea-ai seah teroosan ar dalam dnia endidikan an-

    ersaha men-ah andan-an masarakat ah ika dilakkan dalam

    sasana menenan-kan. Jika seseoran- men-alami kesenan-an

    dalam elaar maka otomatis akan memat oran- terset

    memnai kein-inan an- kat ntk ters elaar dan elaar, dan

    ika seseoran- dalam keadaan an- senan- ketika elaar sesat

    maka materi elaaran an- diterima n akan menadi leih /eat

    ntk diterima dan menadikanna leih tahan lama di dalam

    in-atan. Prinsi /eat dan e>ekti> an- dimaksdkan di sini adalah

    ah. al ini sesai den-an

    erkeman-an aman an- menntt se-alana ntk daat

    dilakkan den-an /eat, sehin--a terkesan leih men-e"sienkan

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    36/55

    sek an- erhak men-atr dan men-olah serta men-eman-kan

    otensi dirina, kanna sea-ai oek an- tersmeners dieali

    ilm en-etahan oleh -rna sehin--a erakiat mematikan

    kreatiitasna dalam men-eman-kan otensi an- ada dalam

    dirina. !i ndonesia hal ini dikenal sea-ai ro-ram 8ara Belaar

    Sis (8BS+) dan an- sekaran- eksistensina telah di-antikan

    den-an emelaaran kooerati> (Cooperati#e $earning).

    C. Perubahan Pembelajaran dalam Pendidikan Modern

    !i dalam perkembangan proses pembelajaran, terjadi perubahan tata ara

    penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran dari kon/ensional menjadi

    modern di dalam kelas atau lingkungan sekitar lembaga pendidikan tempat peserta

    didik menimba ilmu. Perubahan itu meliputi proses pembelajaran8

    1. dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswaAika dahulu biasanya yang terjadi adalah guru berbiara dan siswa

    mendengar, menyimak, dan menulis : maka saat ini guru harus lebih banyak

    mendengarkan siswanya saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan

    berkolaborasi. Lungsi guru dari pengajar berubah dengan sendirinya menjadi

    fasilitator bagi siswa-siswanya.0. dari satu arah menuju interaktif

    Aika dahulu mekanisme pembelajaran yang terjadi adalah satu arah dari guru

    ke siswa, maka saat ini harus terdapat interaksi yang ukup antara guru dan

    siswa dalam berbagai bentuk komunikasinya. Euru berusaha membuat kelas

    semenarik mungkin melalui berbagai pendekatan interaksi yang

    dipersiapkan dan dikelola.3. dari isolasi menuju lingkungan jejaring

    Aika dahulu siswa hanya dapat bertanya pada guru dan berguru pada buku

    yang ada di dalam kelas semata, maka sekarang ini yang bersangkutan dapat

    menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta

    diperoleh /ia internet.$. dari pasif menuju aktif-menyelidiki

    Aika dahulu siswa diminta untuk pasif saja mendengarkan dan menyimak

    baik-baik apa yang disampaikan gurunya agar mengerti, maka sekarang

    3*

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    37/55

    disarankan agar siswa harus lebih aktif dengan ara memberikan berbagai

    pertanyaan yang ingin diketahui jawabannya.

    5. dari mayaFabstrak menuju konteks dunia nyata

    Aika dahulu ontoh-ontoh yang diberikan guru kepada siswanya

    kebanyakan bersifat artifisial, maka saat ini sang guru harus dapat

    memberikan ontoh-ontoh yang sesuai dengan konteks kehidupan sehari-

    hari dan rele/an dengan bahan yang diajarkan.

    *. dari pribadi menuju pembelajaran berbasis timAika dahulu proses pembelajaran lebih bersifat personal atau berbasiskan

    masing-masing indi/idu, maka yang harus dikembangkan saat ini adalah

    model pembelajaran yang mengedepankan kerjasama antar indi/idu.J. dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan

    Aika dahulu ilmu atau materi yang diajarkan lebih bersifat umum 'semua

    materi yang dianggap perlu diberikan(, maka saat ini harus dipilih benar-

    benar ilmu atau materi yang benar-benar rele/an untuk ditekuni dan

    diperdalam seara sungguh-sungguh 'hanya materi yang rele/an bagi

    kehidupan sang siswa yang diberikan(.. dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke sehala penjuru

    Aika dahulu siswa hanya menggunakan sebagian pana inderanya dalam

    menangkap materi yang diajarkan guru 'mata dan telinga(, maka saat ini

    seluruh pana indera dan komponen jasmani-rohani harus terlibat aktif

    dalam proses pembelajaran 'kognitif, afektif, dan psikomotorik(.#. dari alat tunggal menuju alat multimedia

    Aika dahulu ilmu guru hanya mengandalkan papan tulis untuk mengajar,

    maka saat ini diharapkan guru dapat menggunakan beranekaragam peralatan

    dan teknologi pendidikan yang tersedia : baik yang bersifat kon/ensional

    maupun moderen."1. dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif

    Aika dahulu siswa harus selalu setuju dengan pendapat guru dan tidak boleh

    sama sekali menentangnya, maka saat ini harus ada dialog antar guru dan

    siswa untuk menapai kesepakatan bersama."". dari produksi massa menuju kebutuhan pelangganAika dahulu seluruh siswa tanpa keuali memperoleh bahan atau konten

    materi yang sama, maka sekarang ini setiap siswa berhak untuk

    3

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    38/55

    mendapatkan konten sesuai dengan ketertarikan atau keunikan potensi yang

    dimilikinya."0. dari usaha sadar tunggal menuju jamak

    Aika dahulu siswa harus seara seragam mengikuti sebuah ara dalam

    berproses maka yang harus ditonjolkan saat ini justru adanya keberagaman

    inisiatif yang timbul dari masing-masing indi/idu."3. dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak

    Aika dahulu siswa hanya mempelajari sebuah materi atau fenomena dari satu

    sisi pandang ilmu, maka saat ini konteks pemahaman akan jauh lebih baik

    dimengerti melalui pendekatan pengetahuan multi disiplin.

    "$. dari kontrol terpusat menuju otonomi dan keperayaanAika dahulu seluruh kontrol dan kendali kelas ada pada sang guru, maka

    sekarang ini siswa diberi keperayaan untuk bertanggung jawab atas

    pekerjaan dan akti/itasnya masing-masing."%. dari pemikiran faktual menuju kritis

    Aika dahulu hal-hal yang dibahas di dalam kelas lebih bersifat faktual, maka

    sekarang ini harus dikembangkan pembahasan terhadap berbagai hal yang

    membutuhkan pemikiran kreatif dan kritis untuk menyelesaikannya."G. dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan

    Aika dahulu yang terjadi di dalam kelas adalah 6pemindahan7 ilmu dari guru

    ke siswa, maka dalam abad moderen ini yang terjadi di kelas adalah

    pertukaran pengetahuan antara guru dan siswa maupun antara siswa dengan

    sesamanya.0G

    D. Aliran Pendidikan Modern+liranaliran endidikan merakan emikiranemikiran an-

    mema

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    39/55

    Jalalddin ma/amma/am aliran endidikan modern di ndonesia

    adalah sea-ai erikt2:

    1. Pro-resiisme

    a. Pen-ertianPro-resiisme adalah -erakan endidikan an-

    men-tamakan enelen--araan endidikan di sekolah

    ersat ada anak (c%ild&centered), sea-ai reaksi

    terhada elaksanaan endidikan an- masih ersat

    ada -r (teac%er&centered)ata ahan

    elaaran (s!b'ect&centered).

    . an Pendidikanan endidikan dalam aliran ini adalah melatih anak

    a-ar kelak daat ekera, ekera se/ara sistematis,

    men/intai kera, dan ekera den-an otak dan hati. =ntk

    men/aai tan terset, endidikan harsna

    merakan en-eman-an seenhna akat dan minat

    setia anak./. Criklm

    Criklm endidikan Pro-resiisme adalah kriklm

    an- erisi en-alamanen-alaman ata ke-iatan

    ke-iatan elaar an- diminati oleh setia eserta

    didik (eperience c!rric!l!m).d. 'etode Pendidikan

    Pendidikan Pro-resiisme men-ant rinsi endidikan

    ersat ada anak. +nak adalah sat dari keselrhan

    ke-iatanke-iatan endidikan. Pendidikan Pro-resiisme

    san-at memliakan harkat dan martaat anak dalam

    endidikan. +nak kanlah oran- de

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    40/55

    ke/il. +nak adalah anak, an- san-at ereda den-an

    oran- de.

    2) 'etode memonitor ke-iatan elaar.

    3) 'etode enelitian ilmiah

    2. $sensialisme

    a. Pen-ertian$sensialisme modern dalam endidikan adalah -erakan

    endidikan an- memrotes -erakan ro-resiisme

    terhada nilainilai an- tertanam dalam

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    41/55

    ntk diketahi oleh sema oran-. Pen-etahan ini diikti

    oleh ketramilan. Cetramilan, sikasika dan nilai an-

    teat, mementk nsrnsr an- inti (esensial) dari

    seah endidikan Pendidikan ertan ntk men/aai

    standar akademik an- tin--i, en-eman-an intelek

    ata ke/erdasan./. 'etodePendidikan:

    1) Pendidikan ersat ada -r (teac%er centered).

    2) Peserta didik diaksa ntk elaar.

    3) #atihan mental

    d. CriklmCriklm ersat ada mata elaaran an- men/ak

    matamata elaaran akademik an- okok. Criklm

    sekolah dasar ditekankan ada en-eman-an

    ketramilan dasar dalam mema/a, menlis, dan

    matematika.Sedan-kan kriklm ada sekolah

    menen-ah menekankan ada erlasan dalam mata

    elaaran matematika, ilm kealaman, serta ahasa dan

    sastra.

    3. 6ekonstrksionalisme

    a. Pen-ertian6ekonstrksionalisme memandan- endidikan sea-ai

    rekonstrksi en-alamanen-alaman an- erlan-sn-

    ters dalam hid. Sekolah an- menadi temat tama

    erlan-sn-na endidikan harslah merakan

    -amaran ke/il dari kehidan sosial di masarakat. an Pendidikan

    41

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    42/55

    Sekolahsekolah rekonstrksionis er>n-si sea-ai

    lema-a tama ntk melakkan erahan sosial,

    ekonomi dan olitik dalam masarakat. an endidikan

    rekonstrksionis adalah meman-kitkan kesadaran ara

    eserta didik tentan- masalah sosial, ekonomi dan olitik

    an- dihadai mat mansia dalam skala -loal, dan

    men-aarkan keada mereka keteramilanketeramilan

    an- dierlkan ntk men-atasi masalahmasalah

    terset./. Criklm

    Criklm dalam endidikan rekonstrksionalisme erisi

    matamata elaaran an- erorientasi ada kethan

    kethan masarakat masa dean. Criklm anak

    erisi masalahmasalah sosial, ekonomi, dan olitik an-

    dihadai mat mansia. an- termask di dalamna

    masalahmasalah riadi ara eserta didik sendiri, dan

    ro-ramro-ram eraikan an- ditentkan se/ara

    ilmiah.

    4. Perennialisme

    a. Pen-ertian

    Perennialisme merakan -erakan endidikan an-

    memertahankan ah

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    43/55

    Jadi den-an erikir, maka keenaran it akan daat

    dihasilkan. Pen-asaan en-etahan men-enai rinsi

    rinsi ertama adalah modal a-i seseoran- ntk

    men-eman-kan ikiran dan ke/erdasan.!en-an en-etahan, ahan eneran-an an-

    /k, oran- akan mam men-enal dan memahami

    >aktor>aktor dan rolema an- erl diselesaikan dan

    ersaha men-adakan enelesaian masalahna.. an Pendidikan

    !iharakan anak didik mam men-enal dan

    men-eman-kan karakara an- menadi landasan

    en-eman-an disilin mental. Carakara ini

    merakan ah ikiran esar ada masa lama.

    Bera-ai ah ikiran mereka an- oleh 9aman telah

    di/atat menonol seerti ahasa, sastra, searah, "lsa>at,

    olitik, ekonomi, matematika, ilm en-etahan alam,

    dan lainlainna, telah anak memerikan sman-an

    keada erkeman-an 9aman dl./. Criklm

    Criklm ersat ada mata elaaran dan /endern-

    menitikeratkan ada sastra, matematika, ahasa dan

    searah.

    5. dealisme

    a. Pen-ertian+liran idealisme adalah sat aliran ilm "lsa>at

    an- men-a-n-kan i

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    44/55

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    45/55

    +-ar anak didik isa menadi kaa dan memiliki

    kehidan an- ermakna, memiliki keriadian an-

    harmonis dan enh okskan ada isi

    an- oekti>. Pen-alaman harslah leih anak

    dariada en-aaran an- teHtook. +-ar saa

    en-etahan dan en-alamanna senantiasa aktal.

    45

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    46/55

    BAB I7

    PEMBAHA!AN

    A. 8alsafah Pen$i$ikanPemahaman mengenai pendidikan itu berubah dari waktu ke waktu serta dari

    pendidik yang satu ke pendidik yang lain. Pendidikan itu pada dasarnya memang bisa

    dipahami sebagai proses, di mana pendidik melakukan transfer pengetahuan, keakapan

    dan nilai-nilai kepada anak didik dalam suatu proses pembentukan kemampuan fisik

    'yang sehat(, kemampuan nalar 'yang erdas( maupun karakter 'yang utama(, melalui

    suatu proses yang merupakan upaya sosialisasi dan enkulturasi yang terlembaga, baik

    dalam ranah formal, non formal, dan informal.!alam kerangka konsep Ki Hajar !ewantara pendidikan yang humanis

    menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu manusia

    menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, sebagai manusia yang utuh berkembang,

    menyangkut daya ipta 'kognitif(, daya rasa 'afektif(, dan daya karsa 'konatif(.

    Pesan mengenai ekstensi pendidikan yang siap bahkan untuk jangkauan masa

    depan sudah diberikan oleh Ki Hajar !ewantara '"#-"#%#(, hampir seabad yang lalu8

    6pendidikan hendaknya membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan

    independen seara fisik, mental dan spiritual pendidikan hendaknya tidak hanya

    mengembangkan aspek intelektual sebab akan memisahkan dari orang kebanyakan

    pendidikan hendaknya memperkaya setiap indi/idu tetapi perbedaan antara masing-

    masing pribadi harus tetap dipertimbangkan pendidikan hendaknya memperkuat rasa

    peraya diri, mengembangkan harga diri Peserta didik yang dihasilkan adalah peserta

    didik yang berkepribadian merdeka, sehat fisik, sehat mental, erdas, menjadi anggota

    masyarakat yang berguna, dan bertanggungjawab atas kebahagiaan dirinya dan

    kesejahteraan orang lain.7 ang dimaksud dengan manusia merdeka adalah seseorang

    yang mampu berkembang seara utuh dan selaras dari segala aspek kemanusiaannya

    dan yang mampu menghargai dan menghormati kemanusiaan setiap orang.B. Pen$i$ikan Pesantren $an M"$ernisasi Pen$i$ikan

    4*

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    47/55

    Institusi pendidikan di Indonesia yang mengenyam sejarah paling panjang di

    antaranya adalah pesantren. Institusi ini lahir, tumbuh dan berkembang telah lama.

    ahkan, semenjak belum dikenalnya lembaga pendidikan lainnya di Indonesia,

    pesantren telah hadir lebih awal. !alam kesejarahannya yang amat panjang itu,

    pesantren terus berhadapan dengan banyak rintangan, diantaranya pergulatan dengan

    modernisasi. *. !awam 4aharjo, salah seorang pemikir muslim Indonesia, pernah

    menuduh bahwa pesantren merupakan lembaga yang kuat dalam mempertahankan

    keterbelakangan dan ketertutupan.

    !unia pesantren memperlihatkan dirinya bagaikan bangunan luas, yang tak

    pernah kunjung berubah. Ia menginginkan masyrakat luar berubah. &leh karena itu,

    ketika isu-isu modernisasi dan pembangunan yang dilanarkan oleh re5im negara jelas

    orientasinya adalah pesantren. !alam kaitannya dengan peran tradisionalnya, pesantren

    kerap diidentifikasi memiliki peranan penting dalam masyarakat Indonesia, antara lain8

    sebagai pusat berlangsungnya transmisi ilmu-ilmu Islam tradisional, sebagai penjaga

    dan pemelihara keberlangsungan Islam tradisional, dan sebagai pusat reproduksi

    ulama@.!alam proses pembelajaran di pesantren, ilmu-ilmu keislaman memang menjadi

    prioritas utama, untuk tidak mengatakan satu-satunya. Hal ini antara lain tampak dari

    kurikulum yang berlaku. Sebagaimana diketahui, kitab kuning berisi pembahasan

    tentang berbagai ilmu keIslaman tradisional, yang dalam banyak aspek tidak memiliki

    hubungan langsung dengan ilmu-ilmu modern.Sejalan dengan dinamika kehidupan masyarakat, pesantren mengalami

    perubahan dan perkembangan yang berarti. !iantaranya perubahan-perubahan yang

    paling penting menyangkut penyelengaraan pendidikan. !ewasa ini tidak sedikit

    pesantren di Indonesia telah mengadopsi sistem pendidikan formal seperti yang

    diselenggarakan pemerintah. Pada umumnya pilihan pendidikan formal yang didirikan

    di pesantren masih berada pada jalur pendidikan Islam. )amun demikian, banyak pula

    pesantren yang sudah memiliki lembaga pendidikan sistem sekolah seperti dikelola oleh

    4

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    48/55

    !epdikbud. eberapa pesantren bahkan sudah membuka perguruan tinggi, baik berupa

    Institut +gama Islam maupun Uni/ersitas.!i pesantren-pesantren tersebut, sistem pembelajaran tradisional yang berlaku

    pada pesantren tradisional mulai diseimbangkan dengan sistem pembelajaran modern.

    !alam aspek kurikulum, misalnya, pesantren tidak lagi hanya memberikan mata

    pelajaran ilmu-ilmu Islam, tetapi juga ilmu-ilmu imum modern yang diakomodasi dari

    kurikulum pemerintah. !alam hal ini, mata pelajaran umum menjadi mata pelajaran

    inti, disamping mata pelajaran agama yang tetap dipertahankan. egitu pula dalam

    pesantren yang baru ini, sistem pengajaran yang berpusat pada kyai mulai ditingalkan.

    Pihak pesantren umumnya merekrut lulusan-lulusan perguruan tinggi untuk menjadi

    pengajar di sekolah-sekolah yang di dirikan oleh pengelola pesantren.Semua perubahan itu sama sekali tida menabut pesantren dari peran

    tredisionalnya sebagai lembaga yang banyak bergerak di bidang pendidikan Islam,

    terutama dalam pengertiannya sebagai lembaga 7tafa((uh fi al*din7. Sebaliknya, hal

    tersebut justru semakin memperkaya sekaligus mendukung upaya transmisi kha5anah

    pengetahuan Islam trdisional sebagaimana di muat dalam 6kitab kuning7 dan

    melebarkan jangkauan pelayanan pesantren terhadap tuntutan dan kebutuhan

    masyarakat, terutama di bidang pendidikan formal. !engan ungkapan lain, proses

    perubahan seperti dijelaskan diatas merupakan salah satu bentuk modernisasi pesantren

    sebagai lembaga pendidikan maupun lembaga sosial.)amun, dalam proses perubahan tersebut, pesantren tampaknya dihadapkan

    pada keharusan merumuskan kembali sistem pendidikan yang diselenggarakan. !i sini,

    pesantren tengah berada dalam proses pergumulan antara 6identitas dan keterbukaan7.

    !i satu pihak, pesantren dituntut untuk menemukan identitasnya kembali sebagai

    lembaga pendidikan Islam. Sementara di pihak lain, ia juga harus bersedia membuka

    diri terhadap sistem pendidikan modern yang bersumber dari luar pesantren. Salah satu

    agenda penting pesantren dalam kehidupan dewasa ini adalah memenuhi tantangan

    modernisasi yang menuntut tenaga trampil di sektor-sektor kehidupan modern.!alam kaitan dengan modernisasi ini, pesantren diharapkan mampu

    menyumbangkan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam kehidupan modern.

    4&

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    49/55

    *empertimbangkan proses perubahan di pesantren, tampaknya bahwa hingga dewasa

    ini pesantren telah memberi kontribusi penting dalam menyelengarakan pendidikan

    formal dan modern. Hal ini berarti pesantren telah berperan dalam perkembangan dunia

    pendidikan di Indonesia. *eskipun demikian, dalam konteks peningkatan mutu

    pendidikan dan perluasan akses masyarakat dari segala lapisan sosial terhadap

    pendidikan, peran pesantren tidak hanya perlu ditegaskan, tetapi mendesak untuk

    dilibatkan seara langsung.

    C. Pesantren Dan Era M"$ern

    Pesantren juga memiliki karakter plural, tidak seragam. Pluralitas pesantren ini

    diantaranya ditunjukan oleh tiadanya sebuah aturan apa pun baik menyangkut

    manajerial, administrasi, birokrasi, struktur, budaya, kurikulum apalagi pemihakan

    politik yang dapat mendifinisikan pesantren menjadi tunggal. +turan hanya datang dari

    pemahaman keagamaan yang di personifikasikan melalui berbagai kitab kuning.

    +sosiasi pondok pesantren seluruh Indonesia, dan )U sekalipun tidak mempunyai

    kekuatan untuk memaksa pesantren. Karena tingkat pluralitas dan independensi yang

    kuat inilah, dirasakan sulit untuk memberikan rumusan konseptualisasi yang definitif

    tentang pesantren.+tas kemandirian pesantren itu, *artin /an ruinessen, salah seorang peneliti

    keIslaman dari elanda, meyakini bahwa di dalam pesantren terkandung potensi yang

    ukup kuat dalam mewujudkan masyarakat sipil. *eskipun demikian, menurutnya,

    demokratisasi tetap tidak bisa diharapkan melalui instrumen pesantren. Sebab, dalam

    pandangan *artin, kyai-ulama di pesantren adalah tokoh yang lebih dominan

    didasarkan atas nilai karisma. Sementara, antara karisma dan demokrasi, keduanya

    tidak mungkin menyatu. alaupun demikian, menurut *artin, kaum taradisional,

    termasuk komunitas pesantren, di banyak negara berkembang tidak dipandang sebagai

    kelompok yang resisten dan menganam modernisasi.!alam kaitan ini, penting dikemukakan hasil analisis Snouk Hurgronje yang

    mempermasalahkan kaum tradisional. Hurgronje menatat bahwa8 Islam tradisional

    Aawa, oleh sebagian kalangan, dianggap sedemikian statis dan demikian kuat

    4%

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    50/55

    terbelenggu oleh pikiran-pikiran ulama abad pertengahan. Sebenarnya tidak demikian.

    *ereka telah mengalami perubahan-perubahan itu dilakukan melalui tahapan-tahapan

    yang rumit dan tersimpan. Cantaran itulah para pengamat yang kurang mengenal pola

    pikiran Islam tradisional tidak bisa melihat perubahan-perubahan itu, walaupun

    sebenarnya hal itu terjadi didepan matanya sendiri, keuali bagi mereka yang

    mengamati seara seksama.Karakteristik pesantren yang diidentikkan dengan penolakan terhadap isu

    pemusatan merupakan potensi luar biasa bagi pesantren dalam memainkan transformasi

    sosial seara efektif. Karena itu, pesantren adalah kekuatan masyarakat dan sangat

    diperhitungkan oleh negara. !alam kondisi sosial politik yang serba menegara dan di

    hegemoni oleh waana kemodernan, pesantren dengan iri-iri dasariyah mempunyai

    potensi yang luas untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama pada kaum

    tertindas dan terpinggirkan. ahkan, dengan kemampuan fleksibelitasnya, pesantren

    dapat mengambil peran seara signifikan, bukan saja dalam waana keagamaan, tetapi

    juga dalam setting sosial budaya, bahkan politik dan ideologi negara sekalipun.

    D. Rele9ansi Pen$i$ikan Ber:asis ultur Pesantren $engan Pen$i$ikan M"$ernSetelah men-alami masamasa slit akiat an-sa enaah,

    esantren selantna memaski era as/akemerdekaan dan kirah

    esantren di 9aman eman-nan. erdaat ktikti searah

    ah

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    51/55

    ('entri +-ama $ra Frde #ama), an- diesarkan melali esantren.

    J-a C. +drrahman ;ahid an- ahkan erhasil menddki krsi

    Presiden 6 ke4A dan masih san-at anak la-i an- lainna.'emaski Frde Bar, t-as okok esantren dalam mendidik

    dan memerdaakan masarakat teta dialankan. ndenendensi

    an- selama ini diertahankan a-akna menadi >aktor entin- a-i

    teta eksisna esantren sea-ai media komnikasi e>ekti> dalam

    arin-an masarakat tradisional edesaan. Bahkan, atas

    artisiasina sea-ai lema-a emerdaaan masarakat, !a

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    52/55

    dan endidikan serta erhasil dalam memina lin-kn-an desa

    erdasarkan strktr daa dan sosial. !emikianlah, esantren

    ters erkeman- men-ikti lintasan searah kehidan den-an

    teta memertahankan indenendensina dan konsistensina dalam

    memainkan eran sea-ai lema-a endidikan dan emerdaaan

    sosial.idak hana it, dalam tataran an- leih las, esantren -a

    ereran sea-ai enten- en-a

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    53/55

    asek terset diasilitas dan erlen-kaan, kara

    seni (kali-ra"), motto dan ni>ormDsera-am. Cltr esantren an-

    kat ditnkkan oleh ketaatan keselrhan

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    54/55

    BAB 7

    PENUTUP

    A. esim#ulanerdasarkan landasan teori dan hasil pembahasan yang telah dipaparkan diatas,

    maka penulis dapat menyimpulkan.". Pendidikan pesantren adalah kumpulan dasar-dasar umum tentang bagaimana

    lembaga pendidikan diselenggarakan dalam rangka membekali pengetahuan

    kepada siswa yang di dasarkan kepada al-Bur@an dan sunah.

    0. Pendidikan modern adalah /ara/ara elaar an- sesai

    den-an tnttan era kekinian, ntk daat diersiakan

    anak didik ada masana. Berkaitan den-an en-ertian

    endidikan modern, dikaitkan den-an tan endidikan.

    Pendidikan modern erlak a-i hid ntk menmhkan,

    memk, men-eman-kan, memelihara dan

    memertahankan tan endidikan an- telah di/aai.3. Pesantren telah dianggap sebagai lembaga pendidikan yang mengakar kuat

    dari budaya asli bangsa Indonesia, dan perkembangan dunia telah

    melahirkan suatu kemajuan 5aman yang modern. +kibatnya ada keharusan

    untuk mengadakan upaya kontekstualisasi bangunan-bangunan budaya

    masyarakat dengan dinamika modernisasi, tak terkeuali dengan sistem

    pendidikan pesantren. Karena itu, sistem pendidikan pesantren harus

    melakukan upaya-upaya konstruktif agar tetap rele/an dan mampu bertahan

    seiring dengan perkembangan 5aman. Pesantren pada masa sekarang

    diharapkan menjadi agen perubahan 'agent of change( sebagai lembaga

    perantara yang diharapkan dapat berperan sebagai dinamisator dan

    katalisator pemberdayaan sumber daya manusia, penggerak pembangunan di

    segala bidang, serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

    menyongsong era global.B. !aran4!aran

    54

  • 7/26/2019 Relevansi Pendidikan Kultur Pesantren De

    55/55

    ". !iharapkan bagi para penulis dan teoritikus pendidikan agar dapat mengkaji

    dan member kontribusi pemikiran terhadap pembaharuan sistem pendidikan

    pesantren untuk kemajuan sistem pendidikan yang telah ada agar tetap

    rele/an dengan modernisasi 5aman.0. agi para praktisi pendidikan dapat mengambil sisi-sisi positif dari pola

    pendidikan pesantren baik dalam pembenahan administrasi, metodologi, dan

    tujuan sistem pendidikan pesantren yang dapat menunjang dalam

    menyelenggarakan sistem pendidikan modern.3. Pemerintah maupun swasta dapat mendirikan sebuah lembaga pendidikan

    baik formal maupun nonformal dengan pola perpaduan antara model

    pendidikan tradisional dengan modern.