usulan program kreatifitas mahasiswa relevansi …

22
USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI ARSITEKTUR TERHADAP SISTEM PANGAN DAN PENDISTRIBUSIAN DI PEMUKIMAN TRADISIONAL KAMPUNG NAGA BIDANG KEGIATAN : PKM-P Diusulkan oleh : Ilfaya Ilham Burhanudin 2014 46 0012 Angkatan 2014 (Ketua Kelompok) Faridzal 2014 46 0006, Angkatan 2014 (Anggota 1) Risyda Afifah 2014 46 0018, Angkatan 2014 (Anggota 2) Allyssa Syifa Salsabila 2013 46 0004, Angkatan 2013 (Anggota 3) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA PUSAT 2015

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

RELEVANSI ARSITEKTUR TERHADAP SISTEM PANGAN

DAN PENDISTRIBUSIAN DI PEMUKIMAN TRADISIONAL

KAMPUNG NAGA

BIDANG KEGIATAN :

PKM-P

Diusulkan oleh :

Ilfaya Ilham Burhanudin 2014 46 0012 Angkatan 2014 (Ketua Kelompok)

Faridzal 2014 46 0006, Angkatan 2014 (Anggota 1)

Risyda Afifah 2014 46 0018, Angkatan 2014 (Anggota 2)

Allyssa Syifa Salsabila 2013 46 0004, Angkatan 2013 (Anggota 3)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

JAKARTA PUSAT

2015

Page 2: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …
Page 3: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

ii

DAFTAR ISI

Lembar Pengasahan ............................................................................................................. i Daftar Isi .............................................................................................................................. ii Ringkasan ............................................................................................................................ iii BAB 1.PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................... 2 1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2 1.4 Luaran ................................................................................................................ 2

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 3 2.1 Proses Bercocok Tanam di Kampung Naga........................................................ 3 2.2 Sistem Pangan, Pendistribusian, serta Peranan Padi di Kampung Naga............. 7 2.3 Relevansi Arsitektur Terhadap Sistem Pangan dan Pendistribusian di Kampung Naga .................................................................................................................................. 8 BAB 3.METODE PENELITIAN......................................................................................... 9 3.2 Pengkajian Literatur............................................................................................ 9 3.3 Peninjauan Langsung.......................................................................................... 9 3.4 Wawancara.......................................................................................................... 9 BAB 4.BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..................................................................... 11 4.1 Anggaran Biaya................................................................................................... 11 4.2 Jadwal Kegiatan................................................................................................... 11 Daftar Pustaka........................................................................................................................ 12 Lampiran 1............................................................................................................................. 13 Lampiran 2............................................................................................................................. 18 Lampiran 3............................................................................................................................. 20

Page 4: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

iii

RINGKASAN

Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan sumberdaya alam, salah satunya adalah dibidang pangan. Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan pangan di Indonesia kian lama kian meningkat. Sehingga Indonesia pun dilanda dengan krisis pangan yang disebabkan oleh produktivitas beras di indonesia semakin menurun. Tetapi, di beberapa daerah salah satunya adalah Kampung Naga, masih memproduksi beras sendiri tanpa pernah mengalami krisis pangan.

Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi arsitektur lumbung padi dan saung lesung terhadap sistem pangan dan pendistribusian di Kampung Naga. Kata Kunci : kampung naga, lumbung padi, saung lesung, sistem pangan

Page 5: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam. Di Indonesia

terdapat berbagai macam mata pancaharian salah satunya adalah pertanian. Pertanian merupakan

usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan. Masyarakat agraris

memanfaatkan sektor pertanian sebagai mata pancaharian utama. Persawahan merupakan

pertanian yang sifatnya tetap dan biasanya menggunakan tanaman yang dikenal sebagai padi.

Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan pangan di Indonesia kian lama kian meningkat.

Kebutuhan pangan beras ini tidak diimbangi dengan produktvitas beras di Indonesia. Karena tidak

seimbangnya antara produksi dengan konsumsi, Indonesia pun dilanda dengan krisis pangan

padahal sektor pertanian di Indonesia sudah dimudahkan dengan adanya teknologi tinggi yang

membantu produktivitas padi.

Ketersediaan pangan di Indonesia semakin menipis karena beberapa faktor seperti

meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, terjadi kerusakan lingkungan, penurunan kualitas

lahan pertanian. Di Indonesia, diprediksi akan mengalami krisis pangan di beberapa

kota/kabupaten pada tahun 2017 mendatang. Tetapi, di beberapa daerah salah satunya adalah

Kampung Naga, masih memproduksi beras sendiri tanpa pernah mengalami krisis pangan.

Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan yang memiliki produktivitas tanah

yang subur. Kampung ini terletak di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten

Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga ini berada di lembah yang subur dan

dibatasi dengan hutan keramat dan juga sawah-sawah serta Kali Wulan yang berasal dari Gunung

Cikuray di daerah Garut.

Kampung Naga ini masih mempertahankan cara tradisional mereka dalam bercocok tanam

dan mayoritas warga Kampung Naga berprofesi sebagai petani. Masyarakat Kampung Naga

hingga sekarang masih memproduksi kebutuhan pangan sendiri untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari tanpa pernah mengalami krisis pangan. Setiap tahunnya, masyarakat Kampung Naga

mampu memproduksi beras yang dikonsumsi oleh masyarakat Kampung Naga. Kampung Naga

ini memiliki tempat mengolah padi menjadi beras yang dikenal sebagai saung lesung. Hasil dari

pengolahan padi ini berupa beras yang disimpan di tempat penyimpanan warga yang dikenal

sebagai lumbung padi.

Page 6: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

2

Dari uraian di atas, isu tentang sistem pangan dan pendistribusiannya yang dikaitkan

dengan arsitektur merupakan hal yang penting. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

relevansi arsitektur Kampung Naga terhadap sistem pangan dan pendistribusiannya.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana proses bercocok tanam dan peranan padi di Kampung Naga?

Bagaimana sistem pangan dan pendistribusiannya di Kampung Naga?

Bagaimana relevansi arsitektur lumbung padi dan saung lesung terhadap sistem pangan

dan pendistribusian di Kampung Naga?

1.3. Tujuan

Mengeksplorasi proses bercocok tanam di Kampung Naga.

Mengeskplorasi sistem pangan dan pendistribusiannya di Kampung Naga

Mengeksplorasi relevansi arsitektur lumbung padi dan saung lesung terhadap sistem

pangan dan pendistribusiannya di Kampung Naga

1.4. Luaran Yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Publikasi Jurnal Ilmiah

2. Seminar Lokal Tingkat Jurusan

3. Perbendaharaan Perpustakaan Tingkat Jurusan

Page 7: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Proses Bercocok Tanam di Kampung Naga

Bercocok tanam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah teknologi menggarap

tanah dan tanaman sampai menghasilkan (panen) untuk keperluan hidup manusia. Cara bertanam

padi di Indonesia telah mengalami perubahan dari masa ke masa. Sedikitnya sistem bertanam padi

di Jawa Barat telah mengalami tiga periode yakni periode bertanam padi sekali setahun (semusim),

periode tanam padi dua kali setahun, dan kemudian periode tanam padi tiga kali setahun. Di

beberapa kampung adat cara bertanam padi ini bervariasi. Sejak diperkenalkannya revolusi hijau

melalui penerapan panca usaha tani tahun 1960-an, cara bertani tradisional di masyarakat adat

mulai berubah dari menanam padi lokal setahun sekali, kemudian menanam varietas padi unggul

2 atau 3 kali setahun. Perubahan ini tak dapat dihindari untuk mengatasi kebutuhan pangan yang

semakin besar akibat pesatnya ledakan jumlah penduduk. Maka terjadi adaptasi sistem bertani

untuk memenuhi kebutuhan produksi dan desakan ekonomi. (Heri Yanto, 2013)

Di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Barat masih ditemukan masyarakat adat yang tetap

memegang teguh cara bertani tradisional dengan cara tanam sekali setahun untuk tujuan konservasi

alam. Masyarakat Kampung Naga tidak terpengaruh oleh cara bertanam dengan menggunakan

sistem baru karena sangat memegang teguh amanat leluhur untuk tetap melestarikan padi yang

disimbolkan sebagai Nyi Pohaci.Warga Kampung Naga sangat memedulikan alam karena sudah

menjadi tradisi mereka agar menjaga lingkungan mereka. Warga juga memanfaatkan alam untuk

membantu kehidupan sehari-hari mereka. Salah satunya adalah pemanfaatan Sungai Ciwulan

untuk membantu pengairan persawahan Kampung Naga. Pengaturan air di persawahan Kampung

Naga memakai sistem irigasi Bluk sejak tahun 1990-an. (Heri Yanto, 2013)

Lahan persawahan di Kampung Naga pun mengikuti garis kontur perbukitan Kampung

Naga yang dikenal dengan sebutan ngais gunung. Petak dan pematang di persawahan ini pun

mengikuti kontur karena dapat menahan air. Apabila hujan, air pun tidak menyebabkan erosi pada

tanah dan dapat ditahan dengan adanya petak dan pematang. (Heri Yanto, 2013)

Masyarakat Kampung Naga tidak menggunakan teknologi modern dalam pengolahan

padinya. Dapat dilihat juga dalam pemupukannya. Masyarakat menganggap bahwa penggunaan

pupuk anorganik dapat merusak lingkungan. Oleh dari itu, mereka meneruskan warisan nenek

Page 8: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

4

moyang mereka dengan menggunakan pupuk yang terbuat dari kotoran kambing dan ayam yang

disebut pupuk kandang. (Heri Yanto, 2013)

Masyarakat Kampung Naga memiliki tatacara tersendiri dalam bercocok tanam. Walaupun

hampir sama dengan sebagian besar suku yang berada di Jawa Barat, masyarakat memiliki tradisi

khusus sebagai simbol kepatuhan mereka terhadap nenek moyang, yaitu: Tandur, Nyibéasan Paré,

Ngarujakkeur Reuneuh, dan Panen. (Heri Yanto, 2013)

2.2. Sistem Pangan, Pendistribusian, serta Peranan Padi di Kampung Naga

Padi tersebut digunakan untuk konsumsi sendiri yang disimpan untuk persediaan, terutama

untuk jenis padi ageung. Sedangkan untuk padi hawara umumnya dijual digunakan untuk

membantu biaya pengolahan dan pemeliharaan lahan pesawahan seperti untuk mengolah lahan

dan pemupukan. Padi tersebut biasanya dijual kepada para agen yang dikenal dengan istilah tukang

pare dan biasa membeli padi dalam keadaan basah atau kering (telah dijemur). (Jamalidin, 2012)

Walaupun hasil panen tidak dijual untuk pemenuhan ekonomi, namun masyarakat

Kampung Naga tidak pernah kekurangan pangan. Jenis padi lokal tersebut sudah cukup memenuhi

kebutuhan pangan masyarakat Kampung Naga. Dari hasil bertani mereka bisa mendapatkan 4

kuintal per kepala keluarga dalam setiap kali panen selama 6 bulan sekali. Jumlah ini sudah lebih

cukup untuk konsumsi harian dan bekal untuk menanti panen berikutnya. Masyarakat Kampung

Naga menganggap padi lokal selalu membawa banyak berkat. Mereka tidak pernah kekurangan

padi atau beras dalam setiap siklus atau putaran masa penanaman padi. Mereka juga selama ini

tidak pernah gagal panen. Menyimpan padi di rumah, bukan sekedar menyimpan bahan makanan

pokok, tetapi mereka merasa menyimpan dan memelihara suatu amanat dari leluhur mereka.

(Jamalidin, 2012)

Dalam masyarakat Kampung Naga, padi sebagian besar hanya untuk dikonsumsi sendiri

dan jarang untuk di jual ke bandar atau agen. Padi dianggap sakral, sehingga tidak diabaikan secara

sembarangan. Setiap tahap mengandung ijab kabul. Ucapan-ucapan ini dilatihkan di rumah

masing-masing yang intinya berharap dan bermohon agar akar, pohon, daun, dan bulirnya bagus,

sedikit agar cukup, banyak agar bersisa, jangan habis jika diambil. Tujuan bertani mereka untuk

Page 9: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

5

kesejahteraan, bukan hanya bekerja keras mengeluarkan keringat (mun tani hayang timbul mukti

lain daki). (Jamalidin, 2012)

Bagi masyarakat Kampung Naga menanam padi di ladang dan sawah merupakan upaya

memelihara amanat leluhur untuk melestarikan padi lokal. Itu sebabnya strategi bersawah dan

berladang lebih bersifat konservasi dan spiritual yang ditujukan pada kualitas hasil panen, bukan

untuk mengejar peningkatan produksi untuk pemenuhan ekonomi. Oleh sebab itu, hanya sebagian

kecil masyarakat Kampung Naga yang menjual padi untuk pemenuhan ekonomi mereka.

(Jamalidin, 2012)

Page 10: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

6

BAB 3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Studi Lapangan

Studi Lapangan adalah metode pengumpulan data yang bersifat kualitatif dengan cara studi

langsung di lapangan.

Studi Literatur

Studi Literatur adalah metode pengumpulan data dari media cetak maupun elektronik.

Wawancara

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada narasumber

baik itu langsung ke objek lokasi maupun tidak. Hal ini digunakan untuk mendapatkan

jawaban dari orang-orang yang berbeda di tempat kajian dalam waktu yang relatif lama.

2. Analisa

Data data tentang bercocok tanam dan pendistrbusiannya, kemudian ditelusuri

relevansinya dengan bentuk arsitektur lumbung padi dan saung lesung di Kampung Naga.

3. Menarik Kesimpulan

Relevansi yang terjadi antara bercocok tanam dan pendistribusiannya dengan bentuk

arsitektur lumbung padi dan saung lesung di Kampung Naga dijadika kesimpulan dalam

penelitian ini.

Page 11: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

7

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No Jenis Pengeluaran Biaya 1 Peralatan Penunjang 3.180.000

2 Bahan Habis Pakai 5.000.000 3 Perjalanan 3.070.000 4 Lain-Lain 1.250.000 Jumlah 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P No Nama Kegiatan Bulan

ke-1

Bulan

ke-2

Bulan

ke-3

Bulan

ke-4

1 Pengumpulan data objek literatur

2 Pengolahan data literatur

3 Pengumpulan data teori yang

berhubungan dengan objek

4 Survey dan eksplore objek yang

akan diteliti

5 Menyusun data survey

6 Mengkaji dan meneliti data

temuan

7 Pengolahan data dan analisa hasil

temuan

8 Menyusun laporan akhir

9 Menyusun artikel ilmiah

10 Publikasi

Page 12: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

8

DAFTAR PUSTAKA

Handout-PKL Geo Terpadu. “Masyarakat Baduy”.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/MASYARAKAT%20BADUY%20-%20Handout-PKL%20Geo%20Terpadu.pdf (diakses tanggal 18 September 2015).

Hermawan, Iwan. ”Bangunan Tradisional Kampung Naga: Bentuk Kearifan Warisan Leluhur

Masyarakat Sunda”. http://perpusbalarjogja.com/main/index.php?author=%22Iwan+Hermawan%22&search=Search (diakses tanggal 18 September 2015).

Jamaludin. “Makna Simbolik Huma (Ladang) Di Masyarakat Baduy”.

http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2012/10/Makna-Simbolik-Huma-di-Masyarakat-Baduy.pdf (diakses tanggal 14 September 2015).

Saringendyanti, Etty. 2008. “Kampung Naga (The Dragon Village), Tasikmalaya in Mythology: Meaningly of the Sundanese Culture Heritage”. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/kampung_naga_tasikmalaya_dalam_mitologi.pdf (diakses tanggal 15 September 2015).

Yanto, Heri. “Etnobotani Padi Masyarakat Kampung Naga”.

http://heryantos.blogspot.com/2013/01/etnobotani-padi-masyarakat-kampung-naga.html (diakses tanggal 20 September 2015).

Kusumawati,tri, (2015). “Penetapan Kawasan kampung Naga Adat sebagai Area Preservasi atau

Isolasi.skripsi, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta.

Page 13: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …
Page 14: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …
Page 15: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …
Page 16: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …
Page 17: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

13

Biodata Dosen Pembimbing A. Identitas Diri Nama Lengkap Ir. Ashadi, M.Si Jenis Kelamin Laki-Laki Program Studi Arsitektur NIDN 0325026601 Tempat, Tanggal dan Lahir Cepu, 25 Pebruari 1966 E-mail [email protected] No. Telepon/HP 08176028354

B. Riwayat Pendidikan S1 S2 S3 Nama Institusi UNDIP UI UNPAR Jurusan Arsitektur Antropologi Arsitektur Tahun Masuk-Lulus 1985-1991 2000-2004 2011-

C. Pemakalah Seminar Ilmiah No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

01 Semiloka Pendidikan Arsitektur : Metode Pembelajaran Yang Tepat untuk Mata Kuliah Berbasis Studio pada Jurusan Arsitektur

Konsep Perancangan Arsitektur Kontekstual : Berdasarkan Perkembangan Pemikiran Seputar Konsep Ruang dan Arsitektur

14 April 2007, Universitas Pancasila, Jakarta

02 Seminar Nasional: Reinterpretasi Identitas Arsitektur Nusantara

Religi dan Arsitektur Bangunan Peribadatan Masyarakat Jawa : Studi tentang Sinkretisme

10 Oktober 2013, Universitas Udayana, Bali

03 Seminar Nasional Arsitektur Islam III : Islam, Arsitektur dan Kesahajaan

Sinkretisme dalam Arsitektur Mesjid Menara Kudus

07 November 2013, Universitas Islam Negeri, Malang

04 Seminar dan Forum Diskusi 1 : Metodologi Penelitian Disertasi Arsitektur

Sinkretisme dalam Arsitektur Mesjid Walisanga

22 November 2013, Universitas Atmajaya, Yogyakarta

05 Seminar Nasional Jelajah Arsitektur Tradisional ke-V : Teknologi di Arsitektur Nusantara dan Upaya Keberlanjutannya

Perubahan Tata Ruang Permukiman di Sekitar Mesjid Menara Kudus

27 November 2013, Medan

Page 18: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …
Page 19: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

15

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang No Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga

Satuan Jumlah Harga

1 Buku dan Alat Tulis Catatan pengumpulan data

3 set 200.000 600.000

2 Buku Literatur Studi Literatur 2 buah 500.000 1.000.000 3 Flash Disk Penyimpanan file data 3 buah 160.000 480.000 4 Memory Card Penyimpanan foto 3 buah 215.000 645.000 5 Wifi Portable Mencari data

pendukung penelitian 1 buah 440.000 540.000

SUB TOTAL (RP) 3.180.000

2. Bahan Habis Pakai

No Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan

Jumlah Harga

1 Sewa Kamera Survey & eksplore objek

4 bulan/unit 200.000 800.000

2 Sewa Laptop Menyusun Laporan 4 bulan/3unit 400.000 1.200.000 3 Sewa Printer Print Artikel Ilmiah 4 bulan/unit 200.000 800.000 4 Kertas HVS Print Artikel Ilmiah 2 rim 50.000 100.000 5 Tinta Printer Print Artikel Ilmiah 2 set 400.000 800.000 6 Paket Internet Mencari data

pendukung 4 bulan 150.000 600.000

7 Penggandaan Laporan Penggadaan dan Penjilidan

10 buah 50.000 500.000

8 Souvenir Narasumber Penghargaan untuk Narasumber

5 buah 40.000 200.000

SUB TOTAL (RP) 5.000.000

3. Perjalanan

No Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan

Jumlah Harga

1 Tiket Kereta JKT-BDG PP 4 orang 210.000 840.000 2 Transportasi BDG-

TASIK 3 hari 4 orang 200.000 800.000

Page 20: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

16

3 Penginapan 2 malam 4 orang 250.000 750.000 4 Konsumsi 3 hari 4 orang 170.000 680.000 SUB TOTAL (RP) 3.070.000

4. Lain-Lain

No Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan

Jumlah Harga

1 Seminar/Kolokium Biaya Seminar 500.000 500.000 2 Publikasi Jurnal 500.000 500.000 3 Pembuatan Banner 250.000 250.000 SUB TOTAL (Rp) 1.250.000 TOTAL (KESELURUHAN) (Rp) 12.500.000

Page 21: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …

17

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas No Nama/NIM Program Studi Alokasi waktu

(jam/minggu) Uraian Tugas

1 Ilfaya Ilham Burhanudin / 2014460012

Arsitektur 10 jam/minggu Analisis Data

2 Faridzal / 2014460006 Arsitektur 10 jam/minggu Survey dan Eksplor Objek

3 Risyda Afifah / 2014460018 Arsitektur 10 jam/minggu Survey dan Eksplor Objek

4 Allyssa Syifa Salsabila / 2013460004

Arsitektur 10 jam/minggu Penyusunan Laporan

Page 22: USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA RELEVANSI …