skripsi rancang bangun spasial bencana alam...

261
i SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL WEB SERVICE ANCAMAN DAN RESIKO BENCANA ALAM (STUDI KASUS : WILAYAH PEMANTAUAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA) Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh : PUTRI UTAMI 109093000113 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1435 H

Upload: nguyenthuy

Post on 01-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

i

SKRIPSI

RANCANG BANGUN SPASIAL WEB SERVICE ANCAMAN DAN RESIKO

BENCANA ALAM (STUDI KASUS : WILAYAH PEMANTAUAN BADAN

NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

PUTRI UTAMI

109093000113

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1435 H

Page 2: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

ii

HALAMAN JUDUL

RANCANG BANGUN SPASIAL WEB SERVICE ANCAMAN DAN RESIKO

BENCANA ALAM (STUDI KASUS : WILAYAH PEMANTAUAN BADAN

NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negri Syariaf Hidayatullah Jakarta

Oleh:

PUTRI UTAMI

109093000113

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1435 H

Page 3: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

iii

Page 4: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

iv

Page 5: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

JAKARTA, OKTOBER 2014

PUTRI UTAMI

Page 6: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

vi

ABSTRAK

PUTRI UTAMI, Rancang Bangun Web Service Ancaman dan Resiko Bencana Alam

(Studi KAsus: Daerah Pemantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana) di

bawah bimbingan ZAINUL ARHAM dan EVA KHUDZAEVA.

Indonesia adalah negara yang rawan bencana dilihat dari aspek geografis,

klimatologis dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua benua dan dua

samudera menyebabkan Indonesia mempunyai potensi yang cukup bagus dalam

perekonomian sekaligus juga rawan dengan bencana.Kombinasi antara berbagai

risiko ancaman, kondisi kerentanan, ketidakmampuan atau kelemahan dalam

bertindak untuk mengurangi potensi konsekuensi negatif yang ada. Kompleksitas

penyelenggaran penanggulangan bencana memerlukan suatu penataan dan

perencanaan yang matang, terarah dan terpadu.Penyelarasan arah penyelenggaraan

penanggulangan bencana pada suatu kawasan membutuhkan dasar yang kuat dalam

pelaksanaannya dan kebutuhan ini terjawab dengan kajian risiko bencana. Kajian

risiko bencana merupakan perangkat untuk menilai kemungkinan dan besaran

kerugian akibat ancaman yang ada. Dengan mengetahui kemungkinan dan besaran

kerugian. Oleh karena itu untuk membantu penyelenggaraan penanggulangan

bencana dibutuhkan sebuah sistem informasi spasial yang mempunyai kemampuan

memberikan informasi tentang daerah ancaman dan resiko bencana alam di

Indonesia. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Object Oriented

Analysis and Design dengan model Rapid Application Development (RAD).

Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling Language (UML).

Tahap pengkodean sistem dilakukan dengan menggunakan Java, PHP, dan MYSQL.

Kata Kunci: Resiko Bencana,Ancaman Bencana, Object Oriented Analysis and

Design, Rapid Application Development, Unified Modelling Language

Bab I-V+203 Halaman+ vi Halaman+93 Gambar+31 Tabel+Pustaka +5 Lampiran + 5 Daftar Simbol Pustaka Acuan(30, 2000-2013)

Page 7: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

vii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Rancang Bangun Spasial Web Service Ancaman dan Resiko Bencana

Alam (Studi Kasus : Badan Nasional Penanggulangan Bencana)”. Shalawat dan

salam tak lupa tersirah untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan

sahabatnya.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali pihak yang terlibat yang

membantu penulis sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Jurusan Sistem Informasi.

3. Bapak Zainul Arham, M.Si, dan Ibu Eva Khudzaeva, M.Si, selaku dosen

pembimbing yang secara bijaksana dan kooperatif telah memberikan bimbingan,

bantuan, dan dukungan baik secara moral maupun teknis.

4. Bapak Agus dan Mas Iwan selaku pihak dari Badan Nasional Penanggulangan

Bencana dan Mas Satria Selaku pihak dari Badan Meteorologi dan Klimatologi.

5. Kedua Orangtuaku, Bapak Soenaryo SE yang telah berjuang untuk memberikan

semangat hidup kepada keluarga dan menjadi motivasi saya dalam melakukan

setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Mama tercinta Sri Rahayu S.Pd. Do’a

Page 8: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

viii

dan harapan tak pernah lepas dari ucapanmu, untuk keberhasilan putera-

puterimu. Ucapan terima kasih tidak akan cukup membalas semua jasamu. I

Love You and I will never let you down Pa, ma.

6. Adik-adikku tersayang Imam Baharuddin dan Aziz Rizkyan yang selalu

memotivasi saya dengan cara yang tidak terduga untuk menjadi kaka yang baik

dan bijaksana.

7. Sahabat tersayang “Nona-nona” Pramitha Dwi Larasati, Firza yenti dan Rizka

Hidayanti, My beloved groups “Gank Arisan” Abdu, Tantowi, Rizky, Deni,

Diki, Mawan, Fahrul yang selalu memberikan semangat persahabatan yang tak

terlupakan, terima kasih atas persahabatan kita ,grazie amici per il support che

mi date, ti amo.

8. Teman seperjuangan SIC 2009 dan GIS 2009 terima kasih atas kebersamaannya

dikelas maupun diluar kelas. Dan semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini, maaf jika saya tidak bisa menyebutkan satu per satu.

Akhir kata, Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, baik sebagai bahan

karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi

lebih lanjut.

Jakarta, Juli 2014

Penulis

Page 9: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

ix

LEMBAR PERSEMBAHAN

Pada kesempatan ini, penulis ingin mempersembahkan skripsi ini kepada seluruh

pihak yang telah membantu baik moril maupun materil, terutama kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, Soenaryo S.E dan Sri Rahayu S.Pd yang selama ini

telah bersabar menunggu kelulusan Peneliti, yang tanpa henti mendoakan

kelancaran proses skripsi ini. Dan adikku Imam Baharuddin, Aziz Rizkyan yang

selalu memberikan dorongan untuk Peneliti segera menyelesaikan skripsi ini.

2. Guru sekaligus motivatorku Bapak Zainul Arham, Ibu Eva Khudzaeva, Bapak Eri

Rustamaji, yang telah memberikan gagasan, arahan serta semangat selama

penulisan skripsi ini. Dosen Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu yang

bermanfaat kepada penulis. Dan Keluarga Besar Sistem Informasi khususnya

Sistem Informasi C angkatan 2009, Sistem Informasi Geografis angkatan 2009

dan keluarga besar HIMSI.

3. Sahabat-sahabatku Rizka Hidayanti, Pramitha Dwi Larasati, Firza Yenti, Rizky

Adhi, Diky Wardani, Fahrul Rozi, Ahmad Tantowi, Denny Ramadhan, Harnanda

Himawan, Abdu Rifai, Wara Gilang, Nuranita Permatasari, Hasan Kiana Aji,

Endang Soenarya.

Desember 2014

Putri Utami NIM 109093000113

Page 10: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

x

DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL ................................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................iii

PENGESAHAN UJIAN...........................................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................... v

ABSTRAK ................................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR.............................................................................................. vii

LEMBAR PERSEMBAHAN..................................................................................ix

DAFTAR ISI............................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................xvii

DAFTAR TABEL....................................................................................................xxii

DAFTAR SIMBOL................................................................................................xxiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah…………...………….....................................1

1.2 Rumusan

Masalah……………………………………………………..9

1.3 Batasan Masalah……………………………………………………..10

1.4 Tujuan………………………………………………………………..11

1.4.1 Tujuan Umum………………………………………………..11

1.4.2 Tujuan Khusus……………………………………………….11

Page 11: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xi

1.5 Manfaat………………………………………………………………12

1.5.1 Bagi Penulis………………………………………………….12

1.5.2 Bagi Universitas……………………………………………..12

1.5.3 Bagi Pengguna Sistem……………………………………….12

1.6 Metode Penelitian……………………………………………………13

1.6.1 Metode pengumpulan

data…………………………………...13

1.6.2 Metode Perancangan sistem…………………………………14

1.7 Sistematika Penulisan………………………………………………..15

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun……………………………………..17

2.2 Konsep Sistem

Informasi……...……………………………………..17

2.3 Konsep Sistem Informasi Geografis (SIG)………………………….18

2.3.1 Pengertian SIG……………………………………………….18

2.3.2 Komponen SIG………………………………………………20

2.4 Konsep Spasial Web Service………………………………………...21

2.5 Konsep Ancaman dan Resiko Bencana Alam………….……………22

2.5.1 Pengertian Bencana Alam…………………………………...22

2.5.2 Ancaman Bencana…………………………………………..23

Page 12: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xii

2.5.3 Resiko Bencana……………………………………………..24

2.6 Konsep Mitigasi dan Spasial Web Service………….………………25

2.6.1 Kesiapsiagaan…………………………………..……………25

2.6.2 Web Geographic Information System……………………….26

2.6.3 Orientasi Mitigasi Bencana dan Islam….……………………32

2.7 Peta dan Pemetaan…………………………………………………...36

2.7.1 Skala Peta……………………………………………………36

2.8 Konsep Pengembangan Sistem Informasi………………..…………37

2.8.1 Object Oriented……………………………………………...37

2.8.2 Rapid Application Development (RAD)..................................38

2.8.2.1 Model RAD menurut Kendall & Kendall…………...38

2.8.2.2 Model RAD menurut Pressman……………………...39

2.8.3 UML (Unified Modelling Language)………………………..40

2.8.3.1 Tujuan UML…………………………………………41

2.8.3.2 Diagram dalam UML………………………………..41

2.9 Telepon Pintar (Smartphone)………………………………………..43

2.9.1 Android..…………………………………………..…………45

2.10 KML/KMZ…………………………………………………………..46

2.11 Tools Pembuat Aplikasi……………………………………………...47

2.11.1 Bahasa Pemrograman………………………………………..47

2.11.1.1 Java…………………………………………………47

Page 13: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xiii

2.11.1.2 PHP (Hypertext Preprocessor)………………….....48

2.11.2 Perangkat Pengembang Software……………………………48

2.11.2.1 Android SDK (Software Development Kit)……….48

2.11.2.2 Eclipse……………………………………………...49

2.11.2.3 ArcGIS ESRI……………………………………….50

2.11.3 Database……………………………………………………………50

2.11.3.1MySQL……………………………………………...52

2.11.3.2 Database Management System (DBMS)…………...52

2.11.3.3 XAMPP…………………………………………….53

2.12 Metodologi Penelitian……………………………………………….53

2.12.1 Metode Pengumpulan Data………………………………….53

2.12.1.1Metodologi Pengembangan Sistem Menggunakan

Rapid Application Development (RAD)

………………………………………………………53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………56

3.2 Data dan Perangkat Penelitian………………………………………56

3.2.1 Data Penelitian………………………………………………56

3.2.2 Perangkat Penelitian………………………………………...57

3.3 Metode Penelitian…………………………………………………...58

Page 14: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xiv

3.3.1 Metode Pengumpulan Data…………………………………58

3.3.1.1 Observasi…………………………………………….58

3.3.1.2 Wawancara…………………………………………..59

3.3.1.3 Studi Pustaka………………………………………...59

3.3.2 Metode Pengembangan Sistem………………………………70

3.3.2.1 Perencanaan Syarat (Requirements Planning)……....70

3.3.2.2 Proses Desain (Workshop Design)………………..…71

3.3.2.3 Fase Implementasi…………………………………...72

3.3 Kerangka Penelitian………………………………………………….76

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perencanaan Syarat (Requirement Planning)………………………..77

4.1.1 Gambaran Umum Institusi…………………………………..77

4.1.1.1 Badan Nasional Penanggulangam Bencana…………77

4.1.1.2 Tugas BNPB dalam Penanggulangan Bencana…….81

4.1.1.3 Struktur Organisasi BNPB…………………………82

4.1.1.4 Sturktur Organisasi BNPB bagian Data Informasi dan

Humas………………………………………………83

4.1.1.5 Struktur Organisasi BMG Balai Besar II………….83

4.1.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi BMG……………………...83

4.1.1.7 Struktur Organisasi BMG …………………………...85

Page 15: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xv

4.1.2 Tujuan Perancangan Sistem…………………………………85

4.1.3 Analisis Proses Bisnis dan Sistem yang Berjalan…………....86

4.1.3.1 Kelebihan Sistem Berjalan…………………………..88

4.1.3.2 Kelemahan Sistem Berjalan…………………………88

4.1.4 Identifikasi Masalah…………………………………………...89

4.1.4.1 Tujuan Pengembangan Sistem……………………...90

4.1.5 Analisis Sistem Usulan………………………………………91

4.1.5.1 Ruang Lingkup Sistem………………………………93

4.1.6 Kebutuhan Perancangan Sistem………………..……………...94

4.2 Proses Design………………………………………………………..98

4.2.1 Perancangan Sistem………………………………………….99

4.2.1.1 Use Case Diagram…………………………………..99

4.2.1.1.1 Narasi Use Case…………………………..104

4.2.1.2 Activity Diagram…………….……………………..131

4.2.1.3 Sequence Diagram……………………………….....150

4.2.1.5 Perancangan Class Diagram………………..…………160

4.2.1.5.1 Tabel Daftar Objek Potensial…….160

4.2.1.5.2 Class Diagram…………………....162

4.2.1.5.2.1 Mapping Diagram ….……….....163

4.2.2 Perancangan Database……………………………………...164

Page 16: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xvi

4.2.2.1 Struktur Database…………………………………..164

4.2.3 Perancangan Layout………………………………………...169

4.3 Fase Implementasi………………………………………………….181

4.3.1 Coding Program…………………………………………….181

4.3.1.1 Kajian Ancaman dan Risiko Bencana……………...181

4.3.1.2 Penentuan Tingkat Ancaman dan Resiko…………..186

4.3.1.3 Pemrograman (Coding)……………………………188

4.3.2 Pengujian Sistem…………………………………………...189

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan…………………………………………………………194

5.2 Saran………………………………………………………………..195

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………xxix

LAMPIRAN

Page 17: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Kejadian Bencana……..……………..…………..………………...1

Gambar 1.2 daftar korban bencana…………………………………..………………..2

Gambar 1.3 Peta Pacific Ring of Fire…………………………………………………3

Gambar 2.1 Komponen SIG…………………………………………….…………...20

Gambar 2.2 Kesiapsiagaan dalam Model Siklus Pengelolaan Bencana………...…...26

Gambar 2.3 Sistem Federated Web GIS…………......………………………………31

Gambar 2.4 Siklus Penanggulangan Bencana dalam prespektif Islam………….......35

Gambar 2.5 Use case Diagram………………………………………………………41

Gambar 2.6 Class Diagram……………………………………………………….....42

Gambar 2.7 Activity Diagram………………………………….………………….....42

Gambar 2.8 Sequence Diagram……………………………………………………...43

Gambar 2.9 Arsitektur Android.……………………………………………………..46

Gambar 3.1 Tahapan RAD…………………………………………………………..70

Gambar 3.2 Contoh Peta Resiko bencana…………………………………………...74

Gambar 3.3 Kerangka Berfikir Penelitian…………………………………………...75

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNPB……………………………………………...82

Gambar 4.2 Struktur organisasi BNPB bagian Data,informasi dan Humas…………83

Gambar 4.3 struktur organisasi BMG Balai Besar II………………………….......84

Page 18: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xviii

Gambar 4.4 Rich Picture Analisis Sistem Berjalan………………………………….86

Gambar 4.5 Sistem usulan…………………………………………………………...92

Gambar 4.6 Use case diagram…………………………………………………..…...99

Gambar 4.7 Activity Diagram Lihat Home……………………………………..….131

Gambar 4.8 Activity lihat ancaman bencana…………………………………….....132

Gambar 4.9 Activity lihat resiko bencana……………………………………..……133

Gambar 4.10 Activity lihat pantauan bencana………………………………..…….134

Gambar 4.11 Activity lihat data kejadian bencana……………………………..…..135

Gambar 4.12 Activity lihat prakiraan cuaca………………..……………………….136

Gambar 4.13 Activity lihat kerentanan bencana………………………………...….137

Gambar 4.14 Activity lihat pengetahuan bencana…………………………….……138

Gambar 4.15 Activity lihat tentang……………………………………………..…..139

Gambar 4.16 Activity lihat berita…………………………………………………...140

Gambar 4.17 Activity mengunduh data .…………………………………………...141

Gambar 4.18 Activity Diagram lihat buku dan poster……………………………...142

Gambar 4.19 Activity login…………………………………………………….…...143

Gambar 4.20 Activity Diagram Logout…………………………………….……....144

Gambar 4.21 Activity Diagram manjemen peta……………………………………145

Gambar 4.22 Activity Diagram Manajemen Berita...................................................146

Gambar 4.23 Activity Diagram manajemen data bencana…………….…………...147

Gambar 4.24 Activity Diagram manajemen buku dan poster………………………148

Page 19: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xix

Gambar 4.25 Activity Diagram validasi peta.…………………………………..….149

Gambar 4.26 Squence diagram peta………………………………………………..150

Gambar 4.27 Squence diagram data kejadian bencana..…………………………...151

Gambar 4.28 Squence diagram pengetahuan bencana……………………………..152

Gambar 4.29 Squence diagram buku dan poster…………………………….……..153

Gambar 4.30 Squence diagram login…………………………………….………....154

Gambar 4.30 Sequence Diagram Logout…………………………………………..155

Gambar 4.31 Sequence berita…………………………………….………………...156

Gambar 4.32 Sequence Diagram Manajemen peta………………………………..157

Gambar 4.33 Sequence Diagram Mengunduh Data………………………………..158

Gambar 4.34 Sequence Diagram validasi peta……………………..…………........159

Gambar 4.35 Class diagram……………………………………..………………....162

Gambar 4.36 Mapping Class ……..……………………………..………………....163

Gambar 4.37 Halaman Awal……………………………………………………….169

Gambar 4.38 Halaman Home Mobile Version……………………………………...170

Gambar 4.39 Halaman Ancaman dan Resiko Bencana…………………...……......170

Gambar 4.40 Halaman Pantauan Bencana………………………………………....171

Gambar 4.41 Halaman Data Kejadian Bencana……………………………………171

Gambar 4.42 Halaman Prakiraan Cuaca…………………………………………...172

Gambar 4.43 Halaman Kerentanan Bencana…………………………………….....172

Gambar 4.44 Halaman Pengetahuan Bencana……………………………………...173

Page 20: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xx

Gambar 4.44 Halaman awal pengunjung…………………………………………..173

Gambar 4.45 Halaman profil pengunjung………………………………………….174

Gambar 4.46 Halaman buku…………………………………...…………………...174

Gambar 4.47 Halaman poster………………………………………………………175

Gambar 4.48 Halaman gallery……………………………………………………...175

Gambar 4.49 Halaman pengetahuan bencana……………………………………...176

Gambar 4.50 Halaman kerjasama…………………………………………………..176

Gambar 4.51 Halaman geospasial………………………………………………….177

Gambar 4.52 Halaman data dan informasi…………………………………………177

Gambar 4.53 Halaman pantauan bencana………………………………………….178

Gambar 4.54 Halaman login admin…………………………………………..…….178

Gambar 4.55 Halaman awal admin…………………...……………………………179

Gambar 4.56 Halaman manage buku………………………………………………179

Gambar 4.57 Halaman manage peta……………………………………………….180

Gambar 4.58 Halaman manage berita…………………………………………...…180

Gambar 4.59 Halaman berita……………..………………………………………...181

Gambar 4.60 Konversi raster di ArcToolBox……………………………………...182

Gambar 4.61 Query Builder……………………………………………………..…183

Gambar 4.62 Identity Overlay……………………………………………………...183

Gambar 4.63 contoh syntac SRTM………………………………………………...184

Gambar 4.64 Contoh feature yang telah diexport……………………………….....184

Page 21: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xxi

Gambar 4.65 Contoh Peta Ancaman Tsunami……………………………………..186

Gambar 4.66 Penentuan Warna Tingkat Ancaman………………………………...187

Gambar 4.67 Penentuan Warna Tingkat Resiko…………………………………...187

Page 22: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xxii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Kemampuan GIS dalam disaster management…………………………..28

Tabel 4.1 Kebutuhan Hardware Server……………………………………………...95

Tabel 4.2 Kebutuhan Hardware Client ……………………………………………..96

Table 4.3 Deskripsi Aktor………………………………………………………….100

Tabel 4.4 Deskripsi usecase ……………………………………………………….100

Tabel 4.5 Narasi Use Case Lihat Ancaman bencana ……………………………...104

Tabel 4.6 Narasi Use Case Lihat Resiko bencana …………………………………107

Tabel 4.7 Narasi Use Case Lihat Pantauan bencana ………………………………109

Tabel 4.8 Narasi Use Case Data kejadian bencana ………………………………..112

Tabel 4.9 Narasi Use Case lihat prakiraan cuaca ………..………………………...113

Tabel 4.10 Narasi Use Case lihat kerentanan bencana …………………………….114

Tabel 4.11 Narasi Use Case lihat pengetahuan bencana …………………………..115

Tabel 4.12 Narasi Use Case lihat tentang …………………………………………117

Tabel 4.13 Narasi Use Case login …………………………………………………118

Tabel 4.14 Narasi Use Case logout ………………………………………………..119

Tabel 4.15 Narasi Use Case Manajemen peta ……………………………………..120

Tabel 4.16 Narasi Use Case Manajemen data bencana ……………………………122

Tabel 4.17 Narasi Use Case Manajemen berita …………………………………...123

Tabel 4.18 Narasi Use Case Lihat Berita ………………………………………….125

Tabel 4.19 Narasi Use Case mengunduh data ……………………………………..126

Page 23: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xxiii

Tabel 4.20 Narasi Use Case Manajemen buku dan poster ………………………...127

Tabel 4.21 Narasi Use Case lihat buku dan poster ………………………………...129

Tabel 4.22 Narasi Use Case Validasi peta………………………………………....130

Tabel 4.23 Daftar Objek Potensial ………………………………………………...160

Tabel 4.24 Tabel Berita …………………………………………………………....162

Tabel 4.25 Tabel Admin …………………………………………………………...165

Tabel 4.26 Tabel Kep_Pusdatin……………………………………………………165

Tabel 4.27 Tabel Buku …………………………………………………………….166

Tabel 4.28 Tabel Poster…………………………………………………………….166

Tabel 4.29 Tabel data kejadian bencana …………………………………………...167

Tabel 4.30 Tabel bencana ………………………………………………………….167

Tabel 4.30 Tabel Peta ……………………………………………………………...168

Tabel 4.31 Tabel black-box testing admin ………………………………………...189

Tabel 4.32 Tabel black-box testing pengunjung …………………………………...192

Page 24: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xxiv

DAFTAR SIMBOL

Simbol Use Case Model Diagram

(Whitten, Bentley, dan Dittman, 2004)

Simbol Keterangan

Aktor

Use Case

Association

Includes

Extends

System boundary

aktor

Use Case

<<include>>

<<extend>>

System

Page 25: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xxv

Simbol Activity Diagram

(Whitten, Bentley, dan Dittman, 2004)

Simbol Keterangan

State

Control Flow

Initial State

Final State

Transition

Decision

Swimlane

Activity1

Swimlane1

Page 26: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

(Whitten, Bentley, dan Dittman, 2004)

Simbol

Object1

: aktor

: Form Login

Simbol Sequence Diagram

(Whitten, Bentley, dan Dittman, 2004)

Simbol Keterangan

Object lifeline

Aktor

Non object lifeline

Stimulus

Self Stimulus

Activation

Object1

: aktor

: Form Login

xxvi

Non object lifeline

Page 27: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

xxvii

Simbol Clas Diagram

(Whitten, Bentley, dan Dittman, 2004)

Simbol Keterangan

Class: 1. Class name

2. Attribute 3. Operation

Association

Generalization

Agregation

class name

+Attribute1

+Operation1()

Page 28: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan wilayah

yang mempunyai keunikan dan keistimewaan yang khas di dunia. Dengan jumlah

pulau lebih dari 17.000 buah dan panjang garis pantai lebih dari 80.000 km

merupakan jumlah pulau terbesar dan garis pantai terpanjang di dunia. Di pulau

Jawa, 120 juta orang tinggal di dalam bayang-bayang lebih dari 30 gunung berapi.

Gambar 1.1 Data Kejadian Bencana

(sumber : BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa

selama kurun waktu tahun 1815 – 2011 telah terjadi ± 5.500 kejadian bencana,

Page 29: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

2

dengan porsi kejadian terbanyak adalah banjir sebanyak 3.450 kejadian disusul oleh

tanah longsor sebanyak 1.282 kejadian. Sedangkan bencana geologi yang meliputi

gempa bumi, tsunami dan erupsi gunung berapi hanya menyumbang sekitar 4 % dari

seluruh kejadian bencana di Indonesia. Akan tetapi walaupun kecil, bencana geologi

ini telah menimbulkan korban fatalitas mencapai ±265.431 jiwa, serta nilai kerugian

yang sangat besar.

Dalam sepuluh tahun terakhir bencana gempa dan tsunami yang terjadi di

Aceh (2004), Yogyakarta (2006), Tasikmalaya (2009), Sumatra Barat (2010), gempa

dan tsunami Mentawai (2010), tanah longsor Wassior di Papua Barat (2010) dan

letusan Gunung Merapi Yogyakarta (2010) menyebabkan korban ratusan jiwa dan

ratusan triliun rupiah dalam nilai ekonomi.

Gambar 1.2 daftar korban bencana

(Sumber : BNPB)

Fakta menyebutkan, tanah air Indonesia akan terus berada di kawasan cincin

api pasifik (Ring of fire), tempat bertemunya lempeng-lempeng tektonik utama dunia,

Page 30: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

yang juga ditandai oleh ratusan gunung berapi, yang secara bergiliran akan meletus

dari waktu ke waktu yang berarti

Indonesia akibat kondisinya tersebut

sekejap bisa terjadi sejumlah besar manusia kehilangan tempat tinggal, sebagian di

antaranya mengalami luka

kerugian fisik (material), bencana juga mendatangkan kerugian sosial seperti

kehilangan mata pencaharian, trauma, penyebaran wabah penyakit, serta berbagai

konflik sosial pasca-bencana.

(

Dengan melihat besarnya akibat bencana sebagaimana terlihat pada contoh

contoh peristiwa di atas, pengetahuan dan informasi tentang kebencanaan ataupun

antisipasi terhadap datangnya bencana mutlak diperlukan. Waktu pers

bencana alam tidak dapat diprediksikan, namun kawasan atau wilayah yang

yang juga ditandai oleh ratusan gunung berapi, yang secara bergiliran akan meletus

dari waktu ke waktu yang berarti ancaman bencana akan senantiasa mengintai

akibat kondisinya tersebut. Bisa dibayangkan bila terjadi bencana. dalam

sekejap bisa terjadi sejumlah besar manusia kehilangan tempat tinggal, sebagian di

antaranya mengalami luka-luka atau bahkan meninggal dunia. Selain membawa

kerugian fisik (material), bencana juga mendatangkan kerugian sosial seperti

kehilangan mata pencaharian, trauma, penyebaran wabah penyakit, serta berbagai

bencana.

Gambar 1.3 Peta Pacific Ring of Fire

(Sumber : National geographic, 2011)

Dengan melihat besarnya akibat bencana sebagaimana terlihat pada contoh

contoh peristiwa di atas, pengetahuan dan informasi tentang kebencanaan ataupun

antisipasi terhadap datangnya bencana mutlak diperlukan. Waktu pers

bencana alam tidak dapat diprediksikan, namun kawasan atau wilayah yang

3

yang juga ditandai oleh ratusan gunung berapi, yang secara bergiliran akan meletus

ancaman bencana akan senantiasa mengintai

Bisa dibayangkan bila terjadi bencana. dalam

sekejap bisa terjadi sejumlah besar manusia kehilangan tempat tinggal, sebagian di

gal dunia. Selain membawa

kerugian fisik (material), bencana juga mendatangkan kerugian sosial seperti

kehilangan mata pencaharian, trauma, penyebaran wabah penyakit, serta berbagai

Dengan melihat besarnya akibat bencana sebagaimana terlihat pada contoh-

contoh peristiwa di atas, pengetahuan dan informasi tentang kebencanaan ataupun

antisipasi terhadap datangnya bencana mutlak diperlukan. Waktu persis datangnya

bencana alam tidak dapat diprediksikan, namun kawasan atau wilayah yang

Page 31: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

4

berpotensi dilanda bencana (khususnya gempa, letusan gunung api, dan banjir

musiman) dapat dikenali berdasarkan kondisi geografis dan geologis, serta catatan

empirik peristiwa-peristiwa sebelumnya.

Pengurangan resiko bencana sangat prioritas bagi Negara-negara rawan

bencan dan Indonesia menduduki peringkat pertama untuk bencana tsunami dan

longsor dengan jumlah orang terdampaknya (Kompas, 2011)

Dalam kaitan ini, pemerintah berkewajiban dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana, baik mencegah,meredam, mencapai kesiapan maupun

menanggapi dampak buruk dari kejadian bencana itu sendiri yang dijelaskan dalam

Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana (UU

24/2007). Pemerintah juga menjamin terselenggaranya penanggulangan secara

terpadu dan terkoordinasi, yang artinya pemerintah harus memberikan informasi

tentang bencana alam kepada masyarakat untuk pengurangan risiko bencana dan

pemaduan pengurangan risiko bencana dengan program pembangunan. Oleh sebab

itu Pemerintah melalui BNPB melaksanakan kesiapsiagaan penanggulangan bencana

untuk memastikan terlaksananya tindakan yang cepat dan tepat pada saat terjadi

bencana seperti yang tertera dalam peraturan pemerintah nomor 21 tahun 2008.

Pengurangan risiko bencana oleh Pemerintah melalui BNPB atau BPBD dilakukan

melalui pengenalan dan pemantauan mengenai risiko dan ancaman bencana, juga

melakukan perencanaan partisipatif penanggulangan bencana dan pengembangan

budaya sadar bencana, juga penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan

Page 32: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

5

penanggulangan bencana.

Dalam National progress report on the implementation of the Hyogo

Framework for action (2009-2011), Indonesia telah melakukan beberapa pencapaian

terhadap parameter strategic goals yang telah ditentukan. Pada tahapan pencapaian

strategis yang menyangkut kebijakan pembangunan berkelanjutan, perencanaan, dan

program dengan penekanan pada pencegahan bencana, mitigasi dan kesiapsiagaan,

Indonesia telah melakukan kemajuan dalam pengurangan resiko bencana ke dalam

proses pembanguna nasional.

Meskipun upaya penanggulangan bencana telah dilakukan, baik oleh

Pemerintah melalui departemen/lembaga/instansi terkait serta lembaga/organisasi non

pemerintah serta masyarakat, namun kejadian bencana tetap menunjukkan

peningkatan baik intensitasnya maupun dampak kerugiannya. Untuk itu upaya-upaya

pengurangan resiko bencana harus tetap dilakukan dan selalu ditingkatkan. Salah satu

upaya tersebut adalah dengan memberikan pengetahuan praktis tentang karakteristik

bencana dan upaya-upaya mitigasinya kepada seluruh pemangku kepentingan (stake

holder).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana disingkat BNPB adalah sebuah

Lembaga Pemerintah Non Departemen yang mempunyai tugas membantu Presiden

Republik Indonesia dalam mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu,serta melaksanakan penanganan

bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana

Page 33: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

6

yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan. BNPB

dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 (BNPB).

Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan

bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat,

rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil dan setara. Menetapkan standardisasi dan

kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan

perundang-undangan. Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana

kepada masyarakat. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi

darurat bencana. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana

secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.sebagai salah satu badan pemerintahan

yang berhubungan langsung dengan masalah penanggulangan bencana baik

pencegahan atapun pasca bencana adalah tugas pokok dari BNPB (indonesia.go.id).

Menurut Rika Dwi Kurniasih (2012) ; sistem manajemen rute evakuasi

bencana tsunami di kota Palu dengan menggunakan Arccasper, memberi kemudahan

masyarakat sekitar untuk mencari rute evakuasi jika terjadi bencana tsunami dengan

menyiapkan sistem peringatan dini untuk menuju tempat evakuasi.kelemahan dari

system ini adalah terbatasnya informasi hanya untuk wilayah kota Palu dan tidak

menampilkan daerah ancaman dan resiko bencana. Adapun penelitian yang saya

kembangkan adalah daerah jangkauan yang menyeluruh yaitu seluruh Indonesia,

Page 34: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

7

adanya informasi spasial ancaman dan resiko bencana, informasi spasial sudah dapat

diakses melalui mobile/smartphone.

Menurut Argo Mulyanto (2011); Pengembangan model SIG untuk

menentukan rute evakuasi yang menyajikan menyusun model sistem informasi

geografis (SIG) untuk menentukan rute evakuasi bencana. Di dalam penelitian Argo

Mulyanto masih sangat terbatas dan belum berbasis web dan mobile. sedangkan

penelitian yang saya kembangkan sudah berbasikan Web dan Mobile .

Menurut Fadri Mustofa (2013): Mitigasi bencana di kawasan rawan Bencana

(krb) III gunung merapi, Upaya mitigasi bencana di Dusun Kalitengah Lor,

Kalitengah Kidul dan Srunen, Desa 13 Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan,

Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tindakan mitigasi bencana yang

dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman

di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan Srunen seperti pendampingan

perumusan Standard Operating Procedure (SOP), aktivasi kembali Tim

Pengurangan Risiko Bencana (PRB) serta pembangunan sarana fisik. kelemahan

sistem ini belum menampilkannya peta spasial ancaman dan resiko bencana maupun

ancaman bencana yang membantu dalam memberikan informasi tentang mitigasi

bencana. sedangkan penelitian yang saya kembangkan memberikan informasi spasial

tentang ancaman dan resiko bencana maupun pantauan bencana, mencakup wilayah

yang lebih luas dan menyeluruh sehingga dapat digunakan oleh semua pihak di

Indonesia, tidak terbatas di suatu daerah tertentu .

Page 35: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

8

Menurut Pramadhi Dharma, Arna Fariza, Rizki Yuniar Haqqun (2012) Sistem

informasi geografis daerah bencana lumpur lapindo Sidoarjo menggunakan j2me.

Pada Aplikasi ini dapat menampilkan Peta Daerah Bencana Lumpur Lapindo beserta

Informasinya, Informasi pusat evakuasi terdekat dengan pusat lumpur yang meliputi

rumah sakit, daerah penyebaran lumpur dan informasi-informasi pendukung lainnya.

Peneliatian ini sebatas mengetahui daerah bencana lumpur lapindo, sistem informasi

ini berbasis mobile J2ME sebagai pembangun sistem. Sedangkan penelitian yang

saya kembangkan meliputi keseluruhan bencana dan berbasis mobile berplatform

android.

Dari penelitian mengenai bencana yang terjadi di Indonesia maupun upaya

mitigasi penanganan bencana yang telah dilakukan sebelumnya, dijelaskan bahwa

upaya penyampaian informasi tentang kebencanaan yang merupakan upaya

pencegahan dan penanggulangan adalah hal pasti yang harus dilakukan dan

dikembangan dengan benar. BNPB yang merupakan lembaga resmi Indonesia yang

menangani kebencanaan ataupun upaya mitigasi secara tidak langsung membutuhkan

sistem informasi yang bisa bersinergi dalam upaya penanggulagan bencana, guna

memberikan informasi tentang ancaman dan resiko bencana kepada masyarakat

Indonesia secara terpadu, efektif dan interaktif .

Dan teknologi saat ini yang bisa digunakan sebagai alternatif untuk

menyampaikan informasi adalah teknologi mobile, teknologi dapat menampilkan

informasi yang berguna, inovatif dan efisien, dan dengan teknologi mobile itu sendiri

Page 36: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

9

dapat memberikan kemudahan dalam mengakses informasi. Jadi sistem informasi

berbasis mobile bisa menjawab akan kebutuhan dari BNPB akan faktor-faktor

bencana diatas.

Pada masa saat ini vendor-vendor dari telepon genggam pintar atau

smartphone kebanyakan memproduksi smartphone berbasis android. Hal ini karena

android itu adalah sistem operasi yang open source sehingga bebas didistribusikan

dan dipakai oleh vendor manapun. (Safaat: 2011) Android juga mampu teintegrasi

dengan berbagai layanan Google seperti Googlemaps, dalam menampilkan sebuah

informasi lokasi secara peta visual.

Dilihat dari latar belakang diatas, ada ketertarikan untuk melakukan penelitian

dalam rangka merancang bangun spasial web service ancaman dan resiko bencana

alam yang interaktif agar BNPB dapat memberikan informasi yang tepat kepada

masyarakat terhadap ancaman bencana. Peneliti mengusulkan sebuah sistem yang

mampu memberikan informasi spasial ancaman dan resiko bencana kepada pengguna

dan masyarakat. Refleksi atas bencana alam boleh jadi anakronis tapi jelas bukan

anathema, karena ancaman bencana akan terus ada, seperti kata orang bijak, gempa

tak menimbulkan bencana, tapi bangunan yang robohlah yang menimbulkan bencana.

Gunung berapi juga tidak menimbulkan bencana, tapi kelambanan kita menjauhinya

saat ia murkalah yang mendatangkan bencana.

Peneliti mengusulkan sebuah sistem yang mampu memberikan informasi dan

menampilkan peta daerah ancaman dan resiko bencana alam di Indonesia.

Page 37: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

10

memberikan layanan untuk masyarakat tentang informasi terbaru bencana yang

terjadi. Berdasarkan alasan tersebut, peneliti mengajukan judul skripsi “RANCANG

BANGUN SPASIAL WEB SERVICE ANCAMAN DAN RESIKO BENCANA

(Studi kasus: Daerah Pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapati perumusan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana menganalisis dan merancang bangun sistem informasi spasial

yang dapat menyajikan informasi ancaman dan resiko bencana alam di

Indonesia?

2. Bagaimana membangun aplikasi broadcast service yang mampu

menampilkan informasi spasial ancaman dan resiko bencana alam berbasis

smartphone ?

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka dalam pembuatan

aplikasi ini penulis mencoba untuk mengidentifikasikan masalah yang hanya dibatasi

pada:

1. Dalam sistem ini saya selaku penulis membatasi jenis bencana yang

ditampilkan yaitu bencana yang di awasi oleh pihak BNPB.

Page 38: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

11

2. Informasi yang ditampilkan merupakan informasi pendukung dalam

pantauan bencana Indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana,

yaitu : Sistem Informasi Spasial (SIS) pantauan bencana, ancaman Bencana

alam di Indonesia, dan resiko bencana alam di Indonesia, Sistem Informasi

pendukung mitigasi kebencanaan.

3. Metode yang digunakan adalah object oriented - RAD (Rapid Application

Development) hingga pada tahapan testing aplikasi prototype.

4. Spasial broadcast service dengan platform android.

5. Platform smartphone pada sistem ini adalah android. Tools yang digunakan

dalam membangun sistem ini adalah ArcView versi 3.3, ArcGIS 9.0,

bahasa pemrogramman PHP, XAMPP untuk web server, MySQL untuk

penyimpanan database non spasial, Java, program aplikasi Google Android

untuk menampilkan data spasial, Sistem Operasi mobile minimal froyo 2.2

sebagai interface berbasis mobile .

6. Data spasial yang digunakan memiliki format Shapefile (.Shp) , Keyhole

Markup Language (.kml/ .kmz) .

7. Data yang dibutuhkan di dalam system ini adalah data kondisi fisik alam

pada daerah bencana rawan gempa, daerah rawan bencana, ancaman dan

resiko bencana, data Pengguna Android di kalangan masyarakat

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Page 39: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

12

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menyediakan sebuah

sistem informasi spasial web service yang terintegrasi mobile mengenai

daerah ancaman dan resiko bencana alam di Indonesia sehingga dapat

memberikan broadcast informasi tentang daerah ancaman dan resiko bencana

alam kepada pengguna sistem.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Menganalisa dan membuat sistem informasi spasial ancaman bencana

alam di Indonesia, yang menjadi salah satu parameter untuk membuat peta

resiko bencana alam di Indonesia.

2. menganalisis dan membuat peta resiko bencana alam di Indonesia dari

perhitungan antara peta ancaman dan peta kerentanan bencana ditambah

peta kapasitas (kesiapsiagaan).

3. Membangun aplikasi berbasis mobile android.

4. Mengkonversi data spasial ke dalam mobile base.

5. Membangun implementasi sistem informasi spasial berbasis mobile.

6. Membangun spasial broadcast service dengan platform android.

1.5 Manfaat

Penelitian ini memiliki manfaat yaitu:

1.5.1 Bagi Penulis

a. Menerapkan ilmu-ilmu yang didapat selama mengikuti kuliah

Page 40: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

13

b. Mengetahui lebih dalam tentang system operasi android

c. Mengetahui lebih dalam mengenai pengembangan aplikasi pada android

dan menerapkan langsung dengan mengembangkan aplikasi tersebut.

d. Menambah wawasan system informasi spasial.

1.5.2 Bagi Universitas

a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi teori yang

diperoleh selama kuliah

b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan

sebagai bahan evaluasi

1.5.3 Bagi Pengguna Sistem

a. Tim Penanggulangan Bencana : mengetahui tentang kebencanaan di

Indonesia sehingga mudah dalam upaya mitigasi ketika ada bencana

b. Masyarakat dan wisatawan : bisa melihat peringatan dini sebelum

terjadinya bencana alam,dan dapat mengetahui data bencana apa saja yang

ada pada suatu daerah. Dan juga untuk meningktkan pengetahuan tentang

kebencanaan, upaa penyegahan dan resiko yang terjadi agar tidak ada

kepanikan berlen\bihan ketika terjadi bencana alam.

c. BNPB : dengan adanya sistem informasi pantauan bencana yang lebih

lengkap dan berbasis mobile yang terupdate, akan lebih mudah dalam

mensosialisasikan mitigasi bencana kepada masyarakat, karena

kebanyakan masyarakat Indonesia ataupun wisatawan pasti menggunakan

Page 41: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

14

perangkat mobile bahkan smartphone.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian adalah

sebagai berikut.

1.6.1 Metode pengumpulan data

a. Metode kepustakaan

Pengumpuan data yang dilakukan untuk memperoleh keterangan dan data

dari literature berupa buku, skripsi, thesis, jurnal, ebook, artikel-artikel

dan situs-situs internet yang berkaitan dengan pembahasan skripsi.

Dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian untuk

mendapatkan informasi, melakukan wawancara mendalam dengan pihak-

pihak terkait. Mengajukan daftar pertanyaan yang cukup terperinci dan

lengkap dan juga mempelajari buku-buku literatur yang mendukung dan

berkaitan dengan topik penelitian ini.

b. Metode wawancara

Dilakukan dengan wawancara seseorang yang ahli dala bidanngnnya

atau melakukan diskusi degan oang-orang yang mengerti terhadap materi

bahasan supaya mendapatkan bahan masukan dan data pendukung untuk

penyusunan skripsi. Dengan melakukan wawancara terstruktur yaitu

Page 42: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

15

memberikan beberapa pertanyaan secara sistematis dan pertanyaan yang

diajukan disusun sebelumnya.

c. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan langsung

melihat kegiatan yang dilakukan oleh user (Sutabri, 2012).

1.6.2 Metode Perancangan sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah metode object

oriented dengan menggunakan pemodelan RAD Rapid Application

Development, merupakan salah satu metode prototyping yang memiliki

tahapan-tahapan berikut (Kendall and Kendall, 2008) :

1. Requirements Planning (PerencanaanSyarat)

Dalam fase ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan

system yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhuan informasi dan

masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan

sistem, kendala dan juga alternative pemecahan masalah. Analisis

digunakan untuk mengetahui perilaku system dan juga untuk

mengetahui aktifitas apas aja yang ada dalam system tersebut.

2. Workshop Design (Proses Desain)

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki sistem yang

dapat digambarkan sebagai workshop. Selama proses desain RAD,

Page 43: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

16

pengguna merespon working prototype yang ada dan menganalisis,

memperbaiki modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat

lunak berdasarkan tanggapan pengguna.

3. Implementation (penerapan)

Analis bekerja secara intens dengan pengguna selama proses desain

untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari perusahaan.

Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan system dibangun, sub-sub

system diuji coba dan diperkenalkan kepada perusahaan

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, pembahasan yang disajikan dibagi dalam lima

bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, metode pengumpulan data, metode

perencanaan strategis sistem informasi, waktu penelitian,

tempat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi teori-teori yang digunakan sebagai

landasan teori dan studi kepustakaan dari penelitian yang

Page 44: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

17

penulis buat, dimana berisi teori-teori dari konsep, software,

dan aplikasi dari penelitian ini.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang objek yang diteliti dan metode-

metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan

mengembangkan sistem dalam penelitian tersebut.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil yang didapatkan dari

pengembangan sistem yang dilakukan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini menguraikan simpulan dari uraian yang sudah

diterangkan pada bab-bab sebelumnya dan juga berisi saran-

saran untuk perbaikan.

BAB II

Page 45: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

18

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun

Rancang atau merancang dapat diartikan sebagai mengatur atau merencanakan

segala sesuatu (sebelum bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu), yang akan

menghasilkan sebuah rancangan dalam bentuk aplikasi. Bangun dapat diartikan

sebagai cara dalam menyusun atau susunan yang merupakan suatu wujud, struktur,

dan sebagainya (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008).

Jadi rancang bangun merupakan pengaturan dan perencanaan segala sesuatu

untuk membangun dan menyusun suatu struktur yang ada yang bertujuan

menghasilkan rancangan yang baru.

2.2 Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu entity ( kesatuan ) formal yang terdiri dari

berbagai sumber daya fisik maupun logika ( Prahasta, 2005 ).

sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data

dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan di distribusikan kepada pemakai (

Kadir, 2003). Definisi lain menyatakan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan

komponen – komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi terkait

Page 46: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

19

untuk mendukung proses pengambilan keputusan, koordinasi, dan pengendalian (

Prahasta, 2009 ).

Menurut Barus (1996), sistem informasi adalah suatu jaringan perangkat keras

dan lunak yang dapat menjalankan operasioperasi dimulai dari perencanaan,

pengamatan dan pengumpulan data, kemudian untuk penyimpanan dan analisi data,

termasuk penggunaan informasi yang diturunkan ke beberapa proses pembuatan

keputusan.

Dari berbagai definisi/pengertian mengenai sistem informasi, dapat

disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem gabungan yang berbasis komputer

yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan informasi dari data-data

yang telah diolah sebelumnya.

2.3 Konsep Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.3.1 Pengertian SIG

Sistem informasi geografis adalah sistem informasi yang dirancang untuk

bekerja dengan data yang terefernsi secara spasial atau koordinat geografi.

Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan kemampuan

khusus dalam menangani data yang tereferensi secara spasial, selain

merupakan sekumpulan operasi – operasi yang dikenakan terhadap data

tersebut ( Prahasta, 2002) . Model data spasial dalam sistem informasi

Page 47: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

20

geografis di representasikan kedalam dua bentuk yaitu model data raster dan

model data vektor.

a. Model Data Raster

Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan

spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel – piksel yang

membentuk grid. Akurasi model data ini tergantung pada resolusi atau

ukuran piksel (sel grid) di permukaan bumi. Entity spasial raster disimpan

dalam layer yang secara fungsionalitas direalisasikan dengan unsur –

unsur peta. Koordinat – koordinat yang ada dalam sekumpulan data raster

diperlukan untuk mengikatkan ( me – register ) sistem grid ini terhadap

suatu sistem koordinat yang dikehendaki.(Prahasta, 2005 ).

b. Model Data Vektor

Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data

spasial dengan menggunakan titik – titik , garis – garis atau kurva , atau

poligon beserta atribut – atributnya . Model data vektor, didefinisikan oleh

sistem koordinat kartesian dua dimensi ( x, y ). Garis – garis atau kurva (

busur atau arcs ) merupakan sekumpulan titik – titik terurut yang

dihubungkan. Sedangkan luasan atau poligon disimpan dalam sekumpulan

data atau objek yang saling terkait secara dinamis dengan pointer. (

Prahasta, 2005 )

Page 48: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

21

2.3.2 Komponen SIG

Menurut Gistus dalam Prahasta (2005), komponen SIG dibagi menjadi

empat komponen, diantaranya perangkat keras, manajemen, data dan

informasi, serta perangkat lunak.

Komponen perangkat keras dalam SIG yang umum digunakan adalah

CPU, RAM, storage, input device, output device, dan peripheral lainnya.

Sedangkan komponen perangkat lunak, merupakan suatu sistem untuk

mengolah data dan informasi geografis, seperti ERDAS, ArcView, MapInfo,

dan lain-lain. Data dan Informasi, merupakan data atribut dari tabel-tabel dan

laporan yang digunakan, dan manajemen merupakan komponen yang

berkaitan dengan perkembangan dan penguasaan teknologi. Kombinasi yang

benar antara ke empat (4) komponen utama ini akan menentukan kesuksesan

suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

Gambar 2.1 Komponen SIG

(Sumber : Prahasta, 2005)

Page 49: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

22

2.4 Konsep Spasial Web Service

Terdapat sebuah definisi layanan web yang bagus yaitu sebuah web service

adalah berbagai layanan yang tersedia di internet menggunakan standar sistem

pemesanan xml dan tidak terikat oleh sistem operasi dan bahasa pengembang.

Layanan web mengacu pasa satu protocol komunikasi internet yaitu http yang

digunakan untuk menghubungkan antara aplikasi aplikasi yang ada. Layanan web

bersifat penting karena dapat memainkan bagian integral dari interoperability antara

aplikasi-aplikasi sehingga aplikasi-aplikasi ini dapat saling berhubungan. Layanan

web ini menyediakan suatu metode komunikasi antara aplikasi-aplikasi dapat dengan

mudah digunakan. (Lukfi Halim, 2008)

Layanan web dalam bidang geografi untuk tujuan pemetaan dating dari

sebuah badan bernama OGC (Open Geospatial Consortium). OGC telah

mengembangkan standar atau spesifikasi untuk layanan web pemetaan . tujuan dari

badan ini adalah untuk meningkatkan interoperability (suatu keadaan dimana bagian-

bagian sistem sukses disatukan) antara aplikasi dengan menyediakan bahasa

pertukaran umum melalui standar yang umum. WMS atau Web Map Service adalah

suatu cara standar untuk meminta sebuah peta ke suatu aplikasi, dan aplikasi tersebut

menghasilkan tampilan peta dengan keterangan features. (Lukfi Halim,2008)

Page 50: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

23

2.5 Konsep Ancaman dan Resiko Bencana Alam

2.5.1 Pengertian Bencana Alam

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam

dan menggagu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan ,

baik oleh factor alam dan/atau factor non alam maupun faktor manusia

sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan,

kerugian harta benda dampak psikologis. (PerKa BNPB no.8 tahun 2011)

Bencana tidak dapat di elakkan tetapi tidak demikian halnya dengan

kematian yang disebabkan adanya bencana. Adalah suatu tantangan untuk kita

bagaimana mengupayakan untuk meminimalkan dampak dari bencana itu

sendiri, dengan memperkirakan datangnya bencana bahkan mencegah

terjadinya suatu bencana. Kita mengenal ada dua macam bencana yaitu

bencana alam dan bencana yang disebabkan oleh manusia.

Sutjirat, Sumadi (1999) bencana alam merupakan getaran-getaran

yang terjadi melalui permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan atau

patahan lempengen bumi, letusan gunung berapi, pukulan-pukulan gelombang

laut, mesin pabrik, lalu-lintas yang tercatat oleh alat-alat gempa yang halus.

Sedangkan menurut Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana yang menjelaskan bahwa “Wilayah Negara

Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan

demografis yang memungkinkan terjadinya bencana baik yang disebabkan

Page 51: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

24

oleh faktor alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya

korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan

dampak psikologis yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat

pembangunan nasional”. Dari pengertian tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa bencana alam merupakan suatu getaran-getaran yang

merambat melalui permukaan bumi serta menembus bumi sehingga

menimbulkan goncangan besar yang kadang kala disusul dengan terjadinya

tsunami yang menyebabkan kerusakan rumah masyarakat dan fasiltas umum

serta hilangnya harta benda bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.

2.5.2 Ancaman Bencana

Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bias

menimbulkan bencana. (Handa S. Habidin, 2012)

Indonesia secara garis besar memiliki 13 Ancaman Bencana. Ancaman

tersebut adalah :

1. Gempabumi

2. Tsunami

3. Banjir

4. Tanah Longsor

5. Letusan Gunung Api

6. Abrasi

7. Putting Beliung

8. Kekeringan

Page 52: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

25

9. Kebakaran Hutan dan Lahan

10. Kebakaran Gedung dan Pemukiman

11. Epidemi dan Wabah Penyakit

12. Gagal Teknologi

13. Konflik Sosial

2.5.3 Resiko Bencana

Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat

bencana pada suatu kawasan dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa

kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi,

kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat. Risiko

bencana dapat dinilai tingkatannya berdasarkan besar kecilnya tingkat

ancaman dan kerentanan pada suatu wilayah. Analisis risiko bencana dapat

dilakukan dengan berbagai metode salah satunya adalah metode pemetaan

berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Secara mendasar pemahaman

tentang konsep bencana menjadi dasar yang kuat dalam melakukan pemetaan

risiko bencana yang dapat diaplikasikan kedalam Sistem Informasi Geografis

(SIG) yang dapat ditampilkan secara spasial dan menghasilkan peta ancaman,

peta kerentanan, peta kapasitas dan peta risiko bencana.(Petrasa

Wacana,2011)

Page 53: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

26

2.6 Konsep Mitigasi dan spasial web service

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana,

baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan

menghadapi ancaman bencana. Mitigasi bencana merupakan suatu aktivitas yang

berperan sebagai tindakan pengurangan dampak bencana, atau usaha-usaha yang

dilakukan untuk megurangi korban ketika bencana terjadi, baik korban jiwa maupun

harta. Bahaya (hazard) adalah suatu kejadian yang mempunyai potensi untuk

menyebabkan terjadinya kecelakaan, cedera, hilangnya nyawa atau kehilangan harta

benda. Bahaya ini bisa menimbulkan bencana maupun tidak. Bahaya dianggap

sebuah bencana (disaster) apabila telah menimbulkan korban dan kerugian.(Badan

Nasional Penanggulangan Bencana,2007)

2.6.1 Kesiapsiagaan

Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi melalui pengorganisasian

yang tepat dan berdaya guna. Kesiapan bencana mencakup peramalan dan

pengambilan keputusan tindakan-tindakan pencegahan sebelum munculnya

ancaman, didalamnya meliputi pengetahuan tentang gejala munculnya

bencana, gejala awal bencana, pengembangan dan pengujian secara teratur

terhadap sistem peringatan dini, rencana evakuasi atau tindakan lain yang

harus diambil selama periode waspada untuk meminimalisir kematian dan

kerusakan fisik yang mungkin terjadi. (Randolph Kent, 1994)

Page 54: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

27

Gambar 2.2 Kesiapsiagaan dalam Model Siklus Pengelolaan Bencana

(sumber : ikatan geografi Indonesia)

2.6.2 Web Geographic Information System

GIS merupakan sistem infomasi berbasis komputer yang

menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasi data atribut yang

dirancang untuk mengolah, memanipulasi, menganalisa, memperagakan dan

menampilkan data spatial untuk suatu perencanaan, pengolahan data dan

penelitian bidang terkait. Menurut McKenna (1998), GIS itu telah dikenal

sebagai teknologi yang tepat untuk aplikasi sipil dan militer, termasuk di

dalamnya masalah emergency response. GIS adalah alat yang berkemampuan

tinggi dalam mendukung disaster management untuk “collecting, storing,

analysis, modeling and displaying large amount of data”, kata Saydi, Zoej

dan Mansourian (2004) : “Integration of the GIS and the Internet technology

can be used to significantly increase the usage and accessibility of the spatial

Page 55: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

28

data, which is a key requirement before, during and after any disaster”

(Raheja, Ojha dan Mallik, Cinque, Crowe dan Davies, Saydi, Zoej dan

Mansourian, 2004).

Johnson (2000) mengungkapkan bahwa SIG dapat digunakan dalam

emergency management untuk menunjukkan data yang spatial nature dalam

bentuk satu buah peta. Pada masa sebelum terjadinya disaster, SIG dapat

digunakan untuk pembuatan peta resiko dengan analisa senario (Raheja,

Ojha, Mallik, 2000). Sedangkan pada masa setelah terjadinya disaster, GIS itu

dapat : “Membuat ketersediaan informasi terkini yang berhubungan dengan

koordinat spasial orang-orang yang terkena dampak dan ketersediaan sumber

pertolongan dan penyelamatan, daerah terluas dari bencana dan geoposisikan

lfelines supply air dn jaringan transportasi ”

Menurut Levine dan Landis (1989), kemampuan GIS dapat digunakan

dalam disaster management sebagai fungsi dari data display, Land

Information Storage and Retrieval, Zone and District Management, Site

Selection, Hazard Impact Assessment dan Development/Land Suitability

Modeling. Table dibawah menunjukkan penggunaan GIS di berbagai negara

Amerika Selatan untuk menangani bencana.

Page 56: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

29

Tabel 1.1 : Kemampuan GIS dalam disaster management

(Sumber : Levine dan Landis , 1989)

FUNCTION POTENTIAL

APPLICATIONS

EXAMPLES

Data display

- Aid in the analysis of

spatial distribution of

socio-economic

infrastructure and

natural hazard

phenomena

- What lifeline elements lie in

high-risk areas?

- Use of thematic maps to

enhance reports and/or

presentations

- What population could be

affected?

- Link with other

databases for more

specific information

- Where are the closest

hospitals or relief centers in

case of an event?

Land Information

Storage and

Retrieval

- Filing, maintaining, and

updating land-related

data (land ownership,

previous records of

- Display all parcels that have

had flood problems in the past

- Display all non-conforming

uses in this residential area

Page 57: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

30

natural events,

permissible uses, etc.)

Zone and District

Management

- Maintain and update

district maps, such as

zoning maps or

floodplain maps

- List the names of all parcel

owners of areas within 30 m of

a river or fault line

- Determine and enforce

adequate land-use

regulation and building

codes

- What parcels lie in high and

extreme landslide hazard

areas?

Site Selection - Identification of

potential sites for

particular uses

- Where are the hazard-free

vacant parcels of at least x ha

lying at least y in from a major

road, which have at least z

bed-hospitals within 10 km

radius?

Hazard Impact

Assessment

- Identification of

geographically

- What units of this residential

area will be affected by a 20-

Page 58: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

31

determined hazard

impacts

year flood?

Sedangkan web GIS merupakan suatu teknologi yang

memungkinkan informasi spasial untuk diakses oleh pengguna melalui

Internet. Disamping itu, web GIS memungkinkan dalam pembuatan data,

peng-editan data, analisis data, dan memberikan query informasi. Ada

beberapa teknologi yang dapat digunakan untuk membangun sistem Web GIS,

salah satunya adalah GeoServer yang berbasis Open Source. Konsep ini

mengacu pada standar Open Geospatial Consortium (OGC) termasuk Web

Map Service (WMS) yang memungkinkan pembuatan peta dengan beberapa

lapisan.

Page 59: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

32

Gambar 2.3 Sistem Federated web GIS (Jack, 2008)

Saat ini, GIS diimplementasikan dalam tiga pola yang umum yaitu: desktop,

server, dan sistem federated (Jack, 2008). Sistem federated merupakan

sistem penggabungan server-server dan layanan-layanan untuk kolaborasi

antar organisasi-organisasi. Tiga pola utama ini memberi fondasi yang kuat

untuk sebuah pola baru web GIS. Web GIS melibatkan pengetahuan geografis

termasuk data, model, workflows dan peta. Kemudian sumber daya tersebut

akan dibagikan ke pengguna.Web GIS memanfaatkan kekuatan dan

jangkauan Web dan mengintegrasikan sumber daya GIS seperti otoritatif

analisis GIS database, model, dan spasial. Web GIS mempunyai

Page 60: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

33

kemampuan visualisasi yang sangat bagus, pemetaan dan menyediakan

akses ke pengetahuan geografis secara sempurna untuk semua orang. Seiring

waktu, web GIS akan menjadi bagian penting dari infrastruktur masyarakat.(

Nasaruddin dan Khairul Munadi.2011)

2.6.3 Orientasi Mitigasi Bencana dan Islam

Dalam Alquran Surah Ali ‘Imran ayat 200 dikatakan bahwasanya

orang yang beriman untuk selalu dalam keadaan siaga sebelum akan

terjadinya suatu yang membahayakan, “Hai orang-orang yang beriman,

bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan

bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” Lebih lanjut, dalam

Surah Al An’aam ayat 131: “Yang demikian itu adalah karenaTuhanmu

tidaklah membinasakan kota-kota secara aniaya, sedang penduduknya dalam

keadaan lengah.”, Al Quran menganjurkan untuk sebuah daerah berpenduduk

dan memiliki pemerintahan untuk memiliki perencanaan siaga yang mengarah

kepada kesiapan dan kemampuan untuk memperkirakan, mengurangi dampak,

menangani secara efektif serta melakukan pemulihan diri dari dampak, dan

jika memungkinkan dapat mencegah bencana itu sendiri. Dalam konteks

manajemen, kesiapsiagaan membutuhkan perencanaan. Perencanaan

merupakan fungsi-fungsi manajemen yang hanya dapat dilaksanakan

berdasarkan keputusan yang ditetapkan dalam rangkaian proses yang dapat

Page 61: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

34

memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana,

mengapa, dan bagaimana, jadi perencanaan menjadi hal yang sangat penting

karena akan menjadi penentu dalam ketercapaian sebuah tujuan.

Ayat-ayat yang menjadi dasar adalah al-Hijr (15):28-29; al-Balad

(90):10 dan al-Syams (91):7-10. Teori pendidikan Islam yang tepat untuk

menghadapi bencana ialah konvergensi antara fatalis dan positif atau teori

good-active menurut pemikiran pendidikan Barat. Artinya ketika bencana

datang, manusia memperoleh pendidikan aspek kognitif, emosi dan psimotor

seperti sabar, berserah diri, pengokohan iman tauhid, dan meminimalisir sifat

sombong, berpikir, dan berbuat untuk bangkit. Setelah pasca bencana manusia

tidak boleh pasif fetapi harus aktif membuat rencana strategis dari berbagai

elemen yang dianggap dapat mengurangi kerentenan dan resiko bencana

dalam suatu komunitas, untuk merespon, mencegah (preventif) dan

mengurangi (mitigasi) dampak yang tidak diinginkan dari ancaman, dalam

konteks yang luas dari pembangunan berkelenjutan.

Paling tidak ada tiga dimensi pendidikan sebagai hasil dari kehidupan

bencana yaitu: Pertama: Dimensi pendidikan kecerdasan spiritual yaitu tauhid,

takwa, dan akhlak mulia. Termasuk kecerdasan spritual ialah kemampuan

memahami makna ( meaning ) dan nilai ( value ) dari jeritan bencana, hikmah

fundamental yang dikandungnya dan kemampuan mengatur diri menghadapi

jeritan bencana. Pendidikan spritual ini lebih terasa jika bencana itu sebagai

Page 62: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

35

akibat alam bukan ulah manusia. Bencana yang menerpa umat manusia

bukanlah murka dan hukuman Tuhan, tetapi rahmat-Nya. Allah tidak pernah

menghukum dan menyiksa hambanya di dunia karena kelaliman dan

usahanya, tetapi hukuman dan siksaan itu ditangguhkan (al-Nahl [16]:61 dan

Fatir[35]:45). Bencana terjadi adalah sebagai konsekuensi-konsekuensi

tindakan-tindakan lalim. Hidup adalah ujian.

Kedua: Dimensi pendidikan kecerdasan intelektual dan psikomor.

Menurut Ibnu Qayyim pendidikan intelektual ialah mengerahkan daya dan

kemampuan untuk mengembangkan akal, mendidik dan meluaskan wawasan

dan cakrawala berpikir. [Manusia harus bangkit dari derita bencana dan aktif

melakukan kajian-kajian, berkreasi mengatasi masalah dan melakukan aksi

konkrit. Hal itulah inti dari al-Ra’ad(13) :11. Menurut Ja’far S. Idris, ayat ini

mengandung ada empat hal yaitu (1) Tuhanlah yang memiliki kebebasan

berkehendak mutlak; (2) Manusia hanya memiliki kebebasan berkehendak

yang terbatas; (3) Suatu perubahan dapat diupayakan oleh manusia dalam

dirinya; dan (4) Perubahan nasib pada manusia akan dilakukan oleh Allah

sesuai dengna hasil kerja keras dan usaha serius yang dilakukan oleh manusia.

Ada enam pilar pembelajaran pendidikan yang direkomendasikan oleh

UNESCO, dapat diterapkan dalam pendidikan bencana yaitu (1) learning to

know, (2) learning to do, (3) learning to be,(4) learning to live together, (5)

learn how to learn and (6) learning throughout life . Learning throughout life

Page 63: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

36

maksudnya menuntut dan memberi pencerahan kepada para korban bencana.

Sebagai hasil olah akal budi terhadap bencana, maka Kelompok Kerja

Mitigasi dan Penanggulangan Bencana membuat Rencana Aksi Nasional

Pengurangan Resiko Bencana (RANPRB) membuat lima prioritas

pengurangan resiko bencana (PRB) yaitu (1) meletakkan PRB sebagai

prioritas nasional maupun daerah dan implementasinya harus dilaksanakan

oleh suatu institusi yang kuat, (2) mengidentifikasi, mengkaji dan memantau

resiko bencana serta menerapkan system peringatan diri, (3) memanfaatkan

pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun budaya keselamatan

dan ketahanan pada seluruh tingkatan, (4) mengurangi cakupan resiko

bencana dan (5) meningkatkan kesiapan menghadapi bencana pada semua

tingkatan masyarakat, agar tanggapan yang dilakukan lebih efektif.

Gambar 2.4 Siklus Penanggulangan Bencana dalam prespektif Islam

(sumber : Syadzili,2007)

Page 64: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

37

2.7 Peta dan Pemetaan

Peta merupakan suatu representasi konvensional dari unsur-unsur fisik

dari sebagian atau bahkan keseluruhan permukaan bumi diatas media bidang

datar dengan skala tertentu.( Prahasta, 2009 ). Ditinjau dari peranannya, peta

adalah bentuk penyajian informasi spasial tentang permukaan bumi untuk

dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan pemetaan adalah

proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran permukaan bumi

(terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode tertentu

sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang

berbentuk vector maupun raster. ( PTISDA – BPPT , 2003)

2.7.1 Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarangan di

peta dengan jarak horisontal kedua titik tersebut di permukaan bumi (dengan

satuan ukuran yang sama).( Arham, 2008 )

1. Skala numeris, digambarkan dalam bentuk 1 : 50.000 ( numeric skala ) atau

1 /50.000 . Artinya 1 satuan panjang di peta sama dengan 50.000

satuanpanjang di lapangan misalkan 1 cm di peta sama dengan 50.000 cm (

0.5 km ) di lapangan.

Page 65: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

38

2. Skala dengan kalimat, biasanya digunakan untuk peta – peta buatan Inggris

atau negara – negara bekas jajahan. Bentuknya adalah 1 inch to 1 mile ( 1 :

63.660 ).

3. Skala grafis, skala yang menampilkan suatu garis dengan beberapa satuan

jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak tertentu.

2.8 Konsep Pengembangan Sistem Informasi

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penelitian

iniadalah menggunakan metode Object Oriented dengan model pengembangan RAD.

2.8.1 Object Oriented

Object Oriented Analysis (OOA) adalah sebuah teknik yang

mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang disebut object.

Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari objek yang sudah ada untuk

mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk

pemakaian baru dan untuk menentukan satu objek baru atau yang

dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam

suatu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga. (Whitten et al, 2004)

Object Oriented Design (OOD) merupakan proses spesifikasi yang

terperinci dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang

bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

Perancangan berorientasi objek ini digunakan untuk memperbaiki definisi

Page 66: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

39

persyaratan objek yang telah diidentifikasi lebih awal selama analisis dan

untuk mengenali objek dengan desain spesifik.

2.8.2 Rapid Application Development (RAD)

2.8.2.1 Model RAD menurut Kendall & Kendall

Menurut Kendall & Kendall (2008) RAD merupakan salah satu

metode prototyping yang memiliki tahapan-tahapan berikut:

(1) Perencanaan Syarat (Requirements Planning)

Dalam fase ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem

yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang

dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan

juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui

perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada

dalam sistem tersebut.

(2) Proses Desain (Workshop Design)

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang dapat

digambarkan sebagai workshop. Selama workshop design RAD, pengguna

merespon working prototype yang ada dan menganalisis, memperbaiki

modul-modul yang dirancang menggunakan perangkat lunak berdasarkan

respon pengguna.

(3) Penerapan (Implementation)

Analyst bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop

design untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari Instansi.

Page 67: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

40

Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun, sub-sub

sistem di ujicoba dan diperkenalkan kepada Instansi.

2.8.2.2 Model RAD menurut Pressman

Menurut Martin (Dalam Pressman, 2002), Rapid Application

Development (RAD) adalah sebuah model proses pengembangan perangkat

lunak sekuensial linier yang menekankan siklus pengembangan yang sangat

pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “Kecepatan tinggi” dari

model sekuensial linier dimana pengembangan cepat dicapai dengan

menggunakan model pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika

kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim

pengembang menciptakan “Sistem Fungsional yang Utuh” dalam waktu

periode yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Menurut Kerr

(Dalam Pressman, 2002), karena dipakai terutama pada aplikasi sistem

konstruksi, pendekatan RAD melingkupi fase-fase sebagai berikut :

1. Bussiness Modeling

Aliran Informasi diantara fungsi-fungsi bisnis di modelkan dengan

suatu cara untuk menjawab apa, siapa dan kemana?

2. Data Modeling

Page 68: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

41

Aliran informasi dedefinisikan sebagai bagian dari fase business

modeling disaring kedalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk

menopang bisnis tersebut

3. Proses Modeling

Aliran informasi didefinisikan di dalam face data modeling di

transformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi

implementasi sebuah fungsi bisnis.

4. Application Generation

RAD mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat

5. Testing dan Turnover

Proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, tetapi komponen

baru harus diuji dan semua interface harus di tes secara penuh

2.8.3 UML (Unified Modelling Language)

UML adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia

pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini disebabkan UML

menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi

pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk

yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang

efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka

dengan yang lain (Munawar, 2005).

`

Page 69: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

42

2.8.3.1 Tujuan UML

Tujuan utama UML (Suhendar dan Gunadi, 2002) di antaranya adalah untuk:

1. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang

ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan

mudah dan dimengerti secara umum.

2. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa

pemogramann dan proses rekayasa.

3. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

2.8.3.2 Diagram dalam UML

Ada beberapa jenis diagram resmi yang digunakan dalam UML untuk

menggambarkan sebuah sistem berdasarkan objeknya (Soliq, 2006), yaitu:

1. Use case Diagram, menggambarkan sekumpulan use case dan actor dan

hubungan antara mereka. Use case diagram mempunyai peranan penting

dalam pengorganisasian dan pemodelan behavior dari sistem.

Gambar 2.5 Use case Diagram

Page 70: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

43

2. Class Diagram terdiri atas sekumpulan class dan interface lengkap

dengan kolaborasi dan hubungan antara mereka. Class diagram

memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas

didalam model desain (dalam logical view) dari suatu sistem.

Gambar 2.6 Class Diagram

3. Activity Diagram, menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang.

Gambar 2.7 Activity Diagram

Page 71: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

44

4. Sequence Diagram, diagram interaksi yang menekankan pada urutan

waktu dari pertukaran message.

Gambar 2.8 Sequence Diagram

2.9 Telepon Pintar (Smartphone)

Menurut PcMag Encyclopedia ,smartphone didefinisikan sebagai

Sebuah telepon selular dengan built-in aplikasi dan akses internet.

Smartphone menyediakan layanan suara digital serta pesan teks, e-mail, Web

browsing, dan kamera video, pemutar MP3 dan video dan bahkan smartphone

memungkinkan penggunanya menonton TV. Selain fungsi built in yang ada,

smartphone dapat menjalankan berbagai aplikasi, mengubah ponsel menjadi

komputer bergerak (mobile computer).

Page 72: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

45

sebuah smartphone pada dasarnya seperti komputer jaringan yang

berukuran kecil dalam bentuk ponsel. dengan kemajuan luar biasa dalam

teknologi semikonduktor, ponsel dilengkapi dengan prosesor yang jauh lebih

kuat, media penyimpanan yang lebih besar, dan LCD, layar yang

memungkinkan untuk melakukan beberapa tugas komputasi lokal. Aplikasi

umum telepon selular, secara kolektif disebut sebagai aplikasi PIM, meliputi

kalender, contact person, agenda, dan fungsi kalkulator.

Sebuah smartphone biasanya mendukung satu atau lebih teknologi

nirkabel jarak pendek seperti Bluetooth dan inframerah, sehingga

memungkinkan untuk mentransfer data melalui koneksi nirkabel di samping

untuk koneksi data selular. Smartphone dapat memberikan mobilitas layaknya

sebuah komputer, akses data di mana-mana, dan kecerdasan yang menyeluruh

untuk hampir setiap aspek proses bisnis dan kehidupan sehari-hari. Selain dari

aplikasi ponsel tradisional seperti PIM, aplikasi lainnya yang menjadi khas

untuk ponsel pintar meliputi game sederhana, built-in dengan kamera,

pemutaran audio/ video dan rekaman, instant messaging, e-mail, dan akses

internet nirkabel. Selain itu, ponsel cerdas ini bisa digunakan sebagai terminal

untuk layanan e-commerce, aplikasi perusahaan, dan layanan berbasis lokasi

(Location Based Service). Singkatnya, smartphone menjadi masa depan pada

teknologi selular saat ini, karena menawarkan berbagai fitur dalam

meningkatkan kemampuan nirkabel, daya komputasi, dan penyimpanan on-

Page 73: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

46

board. Contoh – contoh smartphone diantaranya adalah : smart-phone

berbasis operating system Android, Blackberry, iPhone, Smartphone berbasis

Symbian, Smartphone berbasis BREW dan Smartphone berbasis Windows

Mobile.

2.9.1 Android

Platform Android adalah sebuah software stack produksi Google untuk

perangkat mobile yang terdiri atas sistem operasi, middleware, dan key

applications [OHA07]. Aplikasi Android dapat dikembangkan melalui

Android Standard Development Kit (Android SDK) menggunakan sintaks

bahasa pemrograman Java. Aplikasi Android nantinya tidak akan berjalan

langsung di atas kernel sistem operasi namun berjalan diatas Dalvik, sebuah

virtual machine yang khusus dirancang untuk digunakan pada sistem

embedded.

Arsistektur sistem terdiri atas 5 layer, pemisahan layer bertujuan untuk

memberikan abstraksi sehingga memudahkan pengembangan aplikasi.

Layerlayer tersebut adalah layer aplikasi, layer framework aplikasi, layer

libraries, layer runtime, dan layer kernel.

Page 74: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

47

Gambar 2.9 Arsitektur Android

2.10 KML/KMZ

KML singkatan dari keyhole markup language yang secara sederhana

bisa diartikan sebagai format file untuk menampilkan data geografis dengan

program penjelajah kebumian (earth browser) seperti Google Earth dan

Google Maps. Sederhananya, KML bisa menyimpan obyek utama seperti

titik, garis dan luasan dalam format tertentu sehingga bisa ditampilkan dengan

Google Earth dan Google Maps. File KML ini, seperti namanya, memiliki

ekstensi *.kml.

Misalnya, untuk obyek berupa titik, KML akan menyimpannya dalam

bentuk koordinat tunggal. Sebagai contoh, Anda memiliki file KML yang

menunjukkan posisi rumah Anda di Indonesia dalam bentuk obyek titik.

Ketika file ini dibuka dengan Google Earth atau Google Maps maka akan

Page 75: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

48

tampil sebuah titik tepat pada posisi rumah Anda yang bisa dizoom in atau

out. Dan KMZ adalah versi kompresi file dari KML.

2.11 Tools Pembuat Aplikasi

2.11.1 Bahasa Pemrograman

2.11.1.1 Java

Java merupakan perangkat lunak produksi Sun Microsystem Inc.

Untuk pemrograman beberapa tujuan (multi purpose), dapat berjalan

dibeberapa sistem operasi (multi platform), mudah dipelajari, dan powerful

(Supardi, 2011).

Bahasa pemrograman Java merupakan multi platform, karena dapat

berjalan dibeberapa sistem operasi. Seperti sistem operasi Android, namun

Android hanya menyediakan lingkungan runtime atau sebagai interpreter.

Dimana kode sumber yang telah kita compile dengan compiler Java akan

dioptimasi dengan Delvik. Sebuah virtual machine yang memang dibuat

dengan bahasa pemrograman Java yang tentunya terbentuk sebuah Class.

Kemudian oleh dex tools (merupakan bagian dari DVM) mengubah Java

Class yang telah di compile oleh Java Compiler ke lingkungan native yang

berbentuk *.dex format (Dalvik executable), yang teroptimasi untuk

lingkungan perangkat keras dengan komputasi yang rendah (Supardi, 2011).

Page 76: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

49

2.11.1.2 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam

server dan diproses di server. Hasilnya adalah yang dikirimkan ke klien,

tempat pemakai menggunakan browser (Kadir, 2005). Menurut

Paranginangin (2006), PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang

digunakan sebagai bahasa script server side dalam pengembangan web

yang disisipkan pada dokumen HTML.

2.11.2 Perangkat Pengembang Software

2.11.2.1 Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK (Software Development Kit) merupakan alat yang

digunakan untuk membuat aplikasi berbasis platform Android, dengan

menggunakan bahasa pemrograman berbasis Java (Supardi, 2011).

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface)

yang diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform

Android menggunakan bahasa pemrograman Java (Safaat, 2011). Android

merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi,

middleware, dan aplikasi kunci yang di keluarkan oleh Google. Saat ini

disediakan Android SDK sebagai alat bantu dan API untuk mulai

mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa

pemrograman Java.

Page 77: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

50

SDK Android mencakup proyek sampel dengan source code, alat-alat

pembangunan, sebuah emulator, dan perpustakaan yang dibutuhkan untuk

membangun aplikasi Android. Aplikasi yang ditulis menggunakan bahasa

Java dan berjalan di Dalvik, mesin virtual yang dirancang khusus untuk

penggunaan embedded yang berjalan di atas kernel Linux. Android SDK

dapat di download di situs http://www.developer.Android.com (Safaat, 2011).

2.11.2.2 Eclipse

Pada bulan November tahun 2010, IBM (International Business

Machine), membentuk konsorsium penyedia IDE (Integrated Development

Environment), dimana IDE merupakan kakas terpadu untuk menulis,

menyunting, mengompilasi serta menjalankan program komputer berbasis

bahasa pemrograman Java. Konsorsium tersebut akhirnya dinamakan sebagai

Eclipse Foundation Inc. Dalam hal ini Eclipse merupakan kakas yang bersifat

universal untuk semua platform dimana sifat universal Eclipse didapat dari

kemampuan untuk menerima berbagai modal tambahan (plug-in) (Nugroho,

2007).

Eclipse Foundation Inc membagi pekerjaannya ke dalam proyek dan

sub proyek. Proyek yang paling sering terdengar adalah proyek Eclipse,

proyek Eclipse tools, serta proyek Eclipse technology. Proyek Eclipse ini

memiliki 3 sub proyek di dalamnya yaitu sub proyek platform, sub proyek

Page 78: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

51

Java Development Tools, dan sub proyek Plug-in Development (Nugroho,

2007).

2.11.2.3 ArcGIS ESRI

ArcGIS adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk

perangkat lunak sistem informasi geografis (SIG) yang diproduksi oleh Esri.

Perangkat lunak ini memiliki banyak fungsional, exstension yg sudah

terintegrasi, dan juga mengimplementasikan konsep basis data spasial.

ArcGIS dibuat untuk performance GIS yang tinggi contoh untuk Web GIS,

Server GIS, Database GIS yang besar. (Amalia Rahmah, 2010)

ArcGIS Server adalah salah satu platform untuk pembangunan aplikasi

GIS berbasis web. Beberapa contoh platform lain sebagai pembanding adalah

ArcIMS (teknologi sebelum ArcGIS Server) dan Mapserver. ArcGIS Server

merupakan solusi platform berbayar (lisensi) untuk pembangunan aplikasi

GIS berbasis web yang dikeluarkan oleh ESRI. (Amalia Rahmah, 2010)

2.11.3 Database

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang

saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis

data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan

berbasis berkas (Kadir, 2003).

Page 79: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

52

Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data adalah

agar dapat mencari data dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan data

untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pemanfaatan basis data

dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut (Simarmata dan Prayudi,

2006):

a. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data

atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau

menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah.

b. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan untuk

mengurangi jumlah pengulangan data, baik dengan melakukan

penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi

(dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.

c. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan

waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar.

Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat

diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara

penghapusan atau dengan memindahkannya ke media penyimpanan.

Page 80: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

53

d. Keamanan (Security)

Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang

boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja

yang boleh dilakukan.

2.11.3.1 MySQL

MySQL adalah software yang tergolong sebagai database server

yang sangat terkenal. Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan

SQL sebagai dasar untuk mengakses database-nya. Hal menarik lainnya

adalah MySQL juga bersifat multiplatform (dapat dijalankan pada berbagai

sistem operasi). MySQL juga termasuk jenis RDBMS (Relational Database

Management System). Itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom

digunakan pada MySQL (Kadir, 2005).

2.11.3.2 Database Management System (DBMS)

Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang

disebut DBMS (Database Management System). DBMS merupakan suatu

sistem perangkat lunak yang memungkinkan user (pengguna) untuk membuat,

memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien

DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai

yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda (Kadir: 2003)

Page 81: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

54

2.11.3.3 XAMPP

XAMPP merupakan paket aplikasi yang memudahkan dalam meng-instal

modul PHP, Apache, dan MYSQL. Selain itu XAMPP dilengkapi oleh berbagai

fasilitas lain yang akan memberikan kemudahan dalam mengembangkan situs web

berbasis PHP. XAMPP merupakan aplikasi gratis dan tersedia untuk platform Linux,

Windows, MacOS, dan Solaris. (Wibowo, 2007).

2.12Metodologi Penelitian

2.12.1 Metode Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka

Untuk menambah referensi akan teori-teori yang diperlukan,

dilakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari secara

mendalam literatur-literatur yang mendukung penelitian ini.

Diantaranya buku-buku, diktat, catatan, makalah, dan artikel baik

cetak maupun elektronik dan hasil penulisan karya ilmiah lainnya

(Nazir, 2005).

2. Observasi/pengamatan

Observasi merupakan pengumpulan data dengan pengamatan

langsung yang cara pengambilan datanya dengan menggunakan mata

tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut

(Nazir, 2005)

Page 82: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

55

3. Interview/wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, bertatap muka antara

pewawancara dengan penjawab atau responden dengan menggunakan

alat yang dinamakan interview guide (Nazir, 2005).

2.12.2 Metodologi Pengembangan Sistem dengan Menggunakan Rapid

Application Development (RAD)

Metodologi pengembangan sistem adalah suatu aktivitas, metode,

praktek terbaik, dan peralatan terotomatisasi yang digunakan para stekholder

untuk mengembangkan dan secara berkesinambungan memperbaiki sistem

informasi dan perangkat lunak (Whitten, Bentley, dan Dittman, 2004).

Pengembangan sistem informasi merupakan penyusunan suatu sistem untuk

menggantikan yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang

telah ada.

Rapid Application Development (RAD) merupakan sebuah strategi

yang menekankan kecepatan penggembangan melalui keterlibatan pengguna

yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian

prototype bekerja pada sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang ke

dalam sistem final (Kendall dan Kendall, 2008).

Page 83: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

56

Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan

tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode

waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Model ini

melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

1. Fase perencanaan syarat (requirement planning), yaitu mengidentifikasi

masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah

tersebut dan membuat analisa serta memahami sistem informasi yang sedang

berjalan. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang

diharapkan.

2. Fase workshop design, yaitu dalam fase ini, pengguna dan penganalisis

bertemu untuk mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang

terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman

untuk data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem

yang akan dibuat.

3. Fase implementation, yaitu menerapkan sistem informasi yang telah dibuat

dan sebelumnya telah di uji coba terlebih dahulu.

Page 84: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

57

BAB III

METODOLOGI PENELETIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat Penelitian : 2013 Badan Nasional Penanggulangan Bencana

(BNPB)

Alamat : Jl. Ir.H.Juanda No. 36 Jakarta Pusat

Waktu : 14 Februari – 20 April 2013

Tempat Penelitian : Meteorologi dan Geofisika (BMG)

Alamat : di H. Abdul Gani Street No.05 Cempaka Putih,

Kampung Bulak, Ciputat

Waktu : 14 Februari – 20 April 2013

3.2 Data dan Perangkat Penelitian

3.2.1 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Geospasial pada

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

1. Data Daerah Ancaman dan Resiko Bencana Indonesia (sumber : BNPB).

2. Data Informasi Prakiraan Cuaca (sumber: BMG)

Page 85: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

58

3. Data Kejadian Bencana di Indonesia (sumber:BNPB)

3.2.2 Perangkat Penelitian

Hardware yang dibutuhkan dalam Pengembangan Sistem Informasi

Geospasial Ancaman dan Resiko Bencana Alam di Indonesia adalah

perangkat laptop untuk merancang aplikasi, Samsung Android atau Bluestack

Emulator Android sebagai wadah untuk menjalankan Aplikasi. Rincian dan

spesifikasi dari setiap hardware adalah sebagai berikut:

1. Komputer Personal atau Laptop dengan spesifikasi :

Intel Pentium 4 1.2 GHz CPU

1 GB DDR2 RAM

120 GB hardisk

VGA Intel HD 1 GB

120 Kbps Internet speed

2. Samsung Android dan Bluestack Emulator dengan spesifikasi :

Android 2.1

800 GHz arm v7 CPU

512 RAM

20 Mb Internal Storadge

120 Kbps Internet Speed

Page 86: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

59

3.3 Metode Penelitian

Penyusunan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode

yang dapat mendukung penulisan, baik dalam pengumpulan data maupun informasi

yang diperlukan sehingga mendapatkan kebenaran materi uraian pembahasan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini yaitu

observasi, wawancara, kuesioner, dan studi pustaka.

3.3.1 Metode Pengumpulan Data

3.3.1.1 Observasi

Pengamatan ini dilakukan dengan melihat langsung proses bisnis dan kegiatan

bisnis yang berjalan pada tanggal 1 April – 1 Juni 2013 Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB), tempat di Jl. Ir.H.Juanda No. 36 Jakarta

Pusat Jalan, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),tempat di H. Abdul

Gani Street No.05 Cempaka Putih, Kampung Bulak, Ciputat dan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Tangerang Selatan (BPBD). Hasil yang

dicapai adalah melihat proses sistem penanggulangan bencana yang terjadi,

dan melihat segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk

penelitian. Kegiatan pengamatan ini dilakukan dibawah pengawasan Bapak

Agus Wibowo Selaku Bagian Pusat data dan informasi.

Page 87: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

60

3.3.1.2 Wawancara

Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan Bapak Agus dan

Bapak Felix selaku Bagian pusat data dan informasi pada Badan Nasional

Penanggulangan Bencana dan Bapak Satria selaku bagian pusat data dan

informasi pada Badan Meteorologi Geofisika. Wawancara ini berguna untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam perancangan dan pembuatan sistem.

Dalam wawancara yang dilakukan diketahui bagaimana alur sistem informasi

bencana yang dilakukan (sistem berjalan).

3.3.1.3 Studi Pustaka

Metode studi pustaka dilakukan dengan membaca buku-buku yang

berkaitan dengan materi penelitian. Data-data dan informasi yang diperoleh

berasal dari buku-buku dan artikel guna membantu dalam penelitian sistem

informasi spasial ancaman dan resiko bencana sehingga menjadi acuan

pembahasan dalam penelitian ini. Metode ini juga dilakukan dengan

menelusuri literatur yang ada. Pada penelitian ini menggunakan referensi

beberapa skripsi dengan topik kebencanaan dan Mitigasi yang terdahulu

dengan mempelajarinya untuk memperoleh kelebihan dan kekurangan yang

terdapat dalam penelitian tersebut. Data-data dan informasi yang digunakan

dalam penelitia ini adalah standarisasi pedoman umun pengkajian resiko

bencana tahun 2012 pada PerKa BNPB nomer 02,dan menurut regulasi dalam

undang-undang Pasal 36 ayat (1) dan (2), UU No. 24 Tahun 2007 tentang

Page 88: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

61

Penanggulangan Bencana dan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun

2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana dan Peraturan

Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan

Bencana.

Dengan cara yang demikian, penelitian terdahulu dapat dijadikan

referensi dalam penggunaan metode yang akan diteliti. Berikut merupakan

beberapa hasil penelitian sejenis dengan penelitian yang dilakukan oleh

penulis:

Page 89: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

62

Judul, Peneliti, Tahun Kerangka berfikir/ dasar

teori yang digunakan

Permasalahan Solusi/hasil

Pengembangan Model

SIG Untuk Menentukan

RuteEvakuasi Bencana

Banjir (Studi kasus: kec.

Semarang barat, kota

semarang) oleh Argo

Mulyanto (Jurusan

perencanaan wilayah dan

kota Fakultas teknik

universitas diponegoro

Semarang 2008).

Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu

metode deskriptif

kualitatif. Sedangkan

dalam melakukan analisis,

metode yang digunakan

berupa metode analisis

jaringan dan simulasi

model. Analisis jaringan

dilakukan didalam

software arcview GIS

untuk menemukan rute

evakuasi efektif dengan

cara menganalisis atribut-

atribut jalan.

Tingginya angka kerawanan korban

jiwa yang disebabkan oleh bencana

banjir, sehingga perlu adanya upaya

mitigasi bencana. Salah satu cara

yang dapat dilakukan adalah dengan

penentuan rute

evakuasi. Semakin pesatnya

perkembangan teknologi dan

informasi saat ini dapat dimanfaatkan

untuk membantu kita dalam

memecahkan permasalahan tersebut.

Munculnya teknologi informasi

berupa arcview GIS dapat

mempermudah kita dalam

menentukan rute evakuasi yang baik.

Hasil dari penelitian ini adalah

model SIG yang dapat

digunakan untuk menentukan

rute evakuasi

bencana banjir, yang

bermanfaat bagi korban banjir

untuk mencari rute menuju

shelter dan bagi pengguna jalan

dalam menemukan rute untuk

menghindari banjir. Model hasil

penelitian ini merupakan model

interaktif yang dapat

menemukan rute evakuasi

berbeda untuk setiap lokasi

yang berbeda.

Mitigasi bencana di

kawasan rawan Bencana

(krb) III gunung merapi,

oleh Fadri Mustofa

(Jurusan ilmu

administrasi negara

universitas gadjah mada

stakeholder analysis Upaya mitigasi bencana di Dusun

Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul dan

Srunen, Desa 13 Glagaharjo,

Kecamatan Cangkringan, Kabupaten

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

tindakan mitigasi bencana yang

dilakukan oleh Badan

Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten

Sleman di Dusun Kalitengah

Lor, Kalitengah Kidul dan

Srunen seperti pendampingan

Page 90: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

63

Yogyakarta 2013)

perumusan Standard

Operating Procedure (SOP),

aktivasi kembali Tim

Pengurangan Risiko Bencana

(PRB) serta pembangunan

sarana fisik.

Analisis kesiapsiagaan

bencana bidang

kesehatan Di kecamatan

turi, pakem, dan

cangkringan kabupaten

Sleman yogyakarta oleh

Dwi Syamsiati (2013)

Penelitian ini

menggunakan metode

kualitatif dengan

wawancara terhadap

Tokoh kunci, dimana

yang mengetahui dan

bertanggung jawab

terhadap konsep

Kebencanaan di tiap

institusi dan

mengumpulkan dokumen

pendukung. Hasilnya dapat

Diketahui bahwa di sektor

kesehatan belum ada

hubungan kerjasama satu

sama lain.

proses tanggap darurat bencana

khususnya bidang kesehatan masih

belum maksimal. Kesiapsiagaan

institusi kesehatan dan peran tim-tim

kesehatan yang ada belum

terpetakan dan belum saling

mendukung satu sama lain dalam

satu lingkup kawasan rawan

bencana. Belajar dari peristiwa

erupsi Merapi 2010 maka

kesiapsiagaan dalam lingkup makro

bidang kesehatan apakah akan lebih

baik atau tidak.

Hasil dari analisis mengenai

kesiapsiagaan bidang kesehatan

dapat disimpulkan beberapa hal

berikut ini:

1. Saat Erupsi Merapi 2010

Masing-masing institusi

kesehatan ikut terlibat aktif

dalam tanggap darurat Merapi,

namun belum ada bentuk kerja

sama antarinstitusi secara

formal.

2. PascaerupsiMerapi 2010

Masing-masing institusi

kesehatan meningkatkan

kesiapsiagaannya terhadap

bencana.

Page 91: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

64

Optimalisasi pemanfaatan

knowledge management

pada tdmrc dalam upaya

peningkatan pemahaman

masyarakat akan mitigasi

bencana tsunami oleh

Vika Oktavia (Jurusan

Sistem Informasi Bina

Nusantara, 2011)

Metode analisis yang

digunakan adalah

Regenerasi Linear

Berganda untuk

mengetahui hubungan

pemahaman masyarakat

tentang informasi

kebencanaaan dengan

variable-variable seperti

tingkat pendidikan,media

informasi,frekuensi dan

jenis kegiatan

Apakah tingkat pendidikan

mempengaruhi pemahaman

masyarakat akan mitigasi bencana

tsunami,dan apakah media yang

digunakan dalam penyebaran

informasi mempengaruhi pemahaman

masyarakat akan mitigasi bencana

Tsunami. Dan apa saja hal-hal yang

menjadi Critical Success Factor

pelaksanaan knowladge management

di TDRMC

Ada pengaruh yang cukup

signifikan dari semua variable

independent (pendidikan,media

informasi,frekuansi kegiatan

dan jumlah kegiatan) terhadap

variable dependen (pemahaman

akan mitigasi bencana

tsunami).media sebagai salah

satu dasar penyebaran mitigasi

bencana berpengaruh secara

signifikan terhadap pemahaman

atas informasi bencana.

Frekuensi kegiatan sebagai

salah satu dasar penyebaran

informasi mitigasi bencana

kurang berpengaruh terhadap

pemahaman atas informasi

mitigasi bencana.

Page 92: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

65

Konsep jaringan jalan

pada kota yang rawan

bencana gempa dan

tsunami oleh Johannez

hansen (Program Studi

Magister Teknik

Pembangunan Wilayah

dan Kota-2006)

pencarian zona aman

terdekat dan lingkup area

zona aman baik dengan

berjalan kaki ataupun

menggunakan kendaraan

menggunakan network

aalyst

Pada kawasan pusat kota dan

permukiman pesisir pantai bisa dibuat

jalan alternatif untuk mengurangi

arus lalulintas yang melalui jalan-

jalan di pusat kota. Kondisi eksisting

dan rencana pengembangan jaringan

jalan Kota Sibolga yang

mengakomodir upaya mitigasi

bencana sesuai scenario.Simulasi

digunakan untuk pencarian rute

tercepat, pencarian zona aman

terdekat dan lingkup area zona aman

baik dengan berjalan kaki ataupun

menggunakan kendaraan

Kondisi eksisting jaringan jalan

Kota Sibolga berdasarkan

analisis belum mengakomodir

upaya mitigasi bencana

sehingga dibutuhkan

pengembangan jaringan jalan

Kota Sibolga sesuai skenario

kombinasi dengan melakukan

intervensi pengembangan pada

setiap simpul jalan. Intervensi

yang dilakukan

dengan memperhatikan kondisi

eksisting jaringan jalan,

kebutuhan

pengembangan, dan

ketersediaan lahan untuk

pengembangan jaringan jalan

Kota Sibolga. Berdasarkan hasil

simulasi setelah adanya

intervensi pengembangan

jaringan jalan maka penduduk

pada kawasan pantai dapat

bergerak ke zona aman dalam

waktu yang kurang dari 15

Page 93: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

66

menit sehingga ada

pengurangan waktu tempuh

yang signifikan. Dengan waktu

tempuh pergerakan mitigasi

bencana yang kurang dari 15

menit maka penduduk akan

aman dari bencana.

Manajemen rute evakuasi

bencana tsunami di kota

Palu dengan

Menggunakan arccasper

(extension arcgis 10) oleh

Rika Dwi Kurniasih

(Universitas Hasanudin)

2012

Metode analisis yang

digunakan menggunakan

tools Capacity-Aware

Shortest Path Evacuation

Routing yang digunakan

untuk menghitung jarak

terpendek rute evakuasi

dari setiap pengungsi atau

kelompok pengungsi

menurut lokasi mereka

Kota Palu menjadi salah satu kota

dengan resiko bencana tsunami yang

besar. Tingkat resiko bencana

tsunami inilah yang mengharuskan

Kota Palu memiliki manajemen rute

evakuasi untuk memudahkan

melakukan evakuasi terhadap

penduduk di sekitar pantai atau

pesisir menuju kedaerah aman

Kota Palu sebagai salah satu

kota

yang memiliki tingkat

kerentanan

bahaya tsunami yang cukup

tinggi,

memerlukan manajemen

evakuasi bencana agar dapat

Page 94: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

67

menuju area aman atau

tempat pengungsian

sementara.

meminimalisir korban,

pembagian lima area

evakuasi dan jalurnya masing-

masing dapat mempermudah

masyarakat untuk memilih

jalur evakuasi tercepat dari

lokasi tempat tinggal mereka,

hal ini perlu karena dalam

kepanikan orang akan

cenderung bertindak

secara spontan jika manajemen

rute evakuasi mereka telah di

berikan dengan mudahnya

mereka dapat memilih jalur

mana yang

terdekat dan ke tempat evakuasi

.

Zonasi kawasan pesisir

pantai makassar

Berbasis mitigasi

bencana oleh Baharuddin

Koddeng (Program studi

Analisis Kondisi

Kebencanaan ,Analisis

keruangan (GIS) ,Potensi

Bahaya (Hazard Potency),

Super Impose (Overlap

Bagaimanakah karakteristik Fisik

Spasial pantai Kota Makassar

dikaitkan dengan tingkat resiko

bencana dan Bagaimankah

Tingkat resiko bencana wilayah

studi terdiri dari dua yaitu

tingkat resiko sedang dan

tingkat resiko tinggi. Tingkat

resiko bencana yang tinggi

Page 95: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

68

pengembangan wilayah

kota Jurusan Teknik

Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas

Hasanuddin-2011)

Map) konsep Mitigasi Bencana, Mitigasi

Bencana sesuai dengan tingkat

resiko (HaVuCa) dilihat dari

ancaman bencana.

sebanyak 59% (1,96 Km2)

sedangkan tingkat resiko sedang

sebanyak 41% (1,35 Km2

).Sehingga pemanfaatan ruang

kawasan studi memperhatikan

Daya Dukung Ekologis dan

Daya Dukung Teknis, melalui

Konsep Zonasi.

mitigasi bencana dapat

mencakup yaitu:

a) Pola Proteksi atau

Perlindungan

b) Pola Akomodasi

c) Pola Retreat atau Relokasi

Sistem informasi

geografis daerah bencana

lumpur lapindo Sidoarjo

menggunakan j2me oleh

Pramadhi Dharma, Arna

Fariza,S.Kom,M.Kom,

Rizki Yuniar

Haqqun,S.Kom2

sistem informasi ini

berbasis mobile,

menggunakan teknologi

yang sesuai yaitu SVG

(Scalhable Vector

Graphich)

dan J2ME sebagai

Pada studi ini dibuat suatu SIG

(Sistem Informasi Geografis) untuk

melakukan analisa terhadap

daerah bencana lumpur Lapindo,

dimana ruang lingkup dari analisa

yang dilakukan adalah Sidoarjo. SIG

Pada Aplikasi ini dapat

menampilkan Peta Daerah

Bencana Lumpur Lapindo

beserta Informasinya,

Informasi pusat evakuasi

terdekat dengan pusat lumpur

yang meliputi rumah sakit,

Page 96: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

69

(Mahasiswa Jurusan

Teknik Informatika,

Institut Teknologi

Sepuluh Nopember)

pembangun sistem. ini

memberikan informasi tentang letak

geografis suatu daerah, sistem

drainase yang ada, jalan alternatif

untuk

menghindari daerah lumpur, serta

pusat pelayanan kesehatan yang ada,

kemudian dengan mengumpulkan

data history yang dimiliki oleh daerah

tersebut serta informasi yang telah

didapatkan diatas maka nantinya

dapat dilakukan analisa terhadap

daerah bencana lumpur Lapindo, dan

dari hasil analisa tersebut diharapkan

menjadi satu standard sistem

pendataan terhadap daerah bencana

lumpur Lapindo sehingga

memudahkan

untuk melakukan tindakan

penanggulangan terhadap

kemungkinan terjadinya bencana

daerah penyebaran

lumpur dan informasi-informasi

pendukung lainnya.

Page 97: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

70

lumpur dan

memudahkan untuk melakukan

evakuasi terhadap korban jika terjadi

bencana lumpur.

Karakteristik daerah

potensi bencana alam

wilayah selat sunda oleh

Tito Latif Indra, SSi,

MSi, Drs. Supriatna, MT,

Tresvel Nazwil, SSi

(Departemen Geografi

FMIPA UI)

hubungan antara

ketinggian gelombang

tsunami dan skala kerugian

yang ditimbulkannya

dengan menggunakan teori

dan Tabel Skala Imamura

penelitian ini akan dijelaskan prediksi

rayapan (run-up) tsunami yang

kemungkinan akan terjadi di sekitar

wilayah pesisir barat Provinsi Banten.

Sehingga nantinya penelitian dapat

memberikan informasi yang berguna

terkait dengan kejadian bencana

tsunami.

Kesimpulan dalam jurnal ini,

Wilayah rawan tsunami pada

pesisir Barat Provinsi Banten,

pada bagian utara hampir

seluruh wilayah berdasarkan

ketinggian tsunami dan

morfologi pantainya yang

landai berpotensi terkena

tsunami secara langsung, serta

pemukiman yang berpotensi

terkena tsunami dianggap

rawan.

Page 98: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

71

3.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Adapun metode analisis dan perancangan sistem ini, adalah menggunakan

metode berorientasi objek dengan model pengembangan Rapid Application

Development (RAD) yang terdiri dari fase perencanaan syarat (requirement

planning), Proses Desain (workshop design), dan fase implementasi (Kendall dan

Kendall, 2008).

Gambar 3.1 Tahapan RAD

(Sumber : Kendall, 2008)

3.3.2.1 Perencanaan Syarat (Requirements Planning)

Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan

perancangan sistem yaitu dengan menetapkan tujuan perancangan sistem,

menganalisis sistem berjalan, mengidentifikasi masalah, mengusulkan sistem

usulan, menentukan ruang lingkup sistem. Tahap ini merupakan studi domain

masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan

Page 99: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

72

persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi. Dalam fase ini peneliti

melakukan beberapa kegiatan diantaranya :

a. Peneliti mempelajari tentang Bencana alam , dampak dan cara

penanggulangannya. Semua informasi tentang Bencana alam , dampak

dan cara penanggulangannya dilakukan di perencanaan syarat.

b. Meneliti tentang website dan sistem yang berjalan. Di kegiatan ini penulis

meneliti website dan sistem yang berjalan, dengan demikian dapat

dijadikan usulan dalam aplikasi mobile yang diusulkan penulis.

3.3.2.2 Proses Desain (Workshop Design)

Tahapan ini penulis mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih

solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses dan desain

pemrograman. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menganalisis masalah

utama, membangun dasar arsitektur, menentukan rencana proyek,

mendapatkan gambaran kebutuhan umum, persyaratan, dan fungsi-fungsi

utama perangkat lunak. Tools yang digunakan dalam pemodelan sistem

adalah UML (Unified Model Language). Pada fase workshop design dibuat

beberapa perancangan yaitu, perancangan sistem, perancangan database, dan

perancangan layout. Berikut ini merupakan tahapan dalam membuat

perancangan sistem, yaitu:

Page 100: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

73

a. Membuat Use case Diagram. Ditahap ini penulis mencoba untuk

menangkap kebutuhan sistem dan memahami sistem yang sedang

berjalan.

b. Membuat Activity Diagram. Penulis membuat sebuah alur kerja dari

satu aktifitas lainnya. Tahap ini sangat berguna ketika kita ingin

menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai usecase berinteraksi

c. Membuat Sequence Diagram. Penulis menjelaskan interaksi objek

yang disusun dalam suatu urutan waktu. Penulis memperhatikan tahap

demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu

didalam usecase.

d. Membuat Class Diagram. Penulis menggambarkan kelas dan

hubungannya, dan penjelasan detail setiap kelas didalam model desain

dari suatu sistem.

3.3.2.3 Fase Implementasi

Analyst bekerja secara intens dengan pengguna selama workshop

design untuk merancang aspek-aspek bisnis dan non-teknis dari proses bisnis

yang ada. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem dibangun dan

di-sharing, sub-sub sistem di uji coba stakeholder.

Dalam tahap dibawah ini akan dilakukan implementasi diantaranya:

Page 101: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

74

1. Pengkajian Peta Ancaman dan Resiko

Peta Risiko Bencana disusun dengan melakukan overlayPeta

Ancaman, Peta Kerentanan dan Peta Kapasitas. Peta Risiko Bencana

disusun untuk tiap-tiap bencana yang mengancam suatu daerah. Peta

kerentanan baru dapat disusun setelah Peta Ancaman selesai. Pemetaan

risiko bencana minimal memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Memenuhi aturan tingkat kedetailan analisis (kedalaman analisis di

tingkat nasional minimal hingga kabupaten/kota, kedalaman analisis di

tingkat provinsi minimal hingga kecamatan, kedalaman analisis di

tingkat kabupaten/kota minimal hingga tingkat kelurahan/desa/kam-

pung/nagari).

2. Skala peta minimal adalah 1:250.000 untuk provinsi; peta dengan skala

1:50.000 untuk kabupaten/kota di Pulau Sumatera, Kalimantan dan

Sulawesi; peta dengan skala 1:25.000 untuk kabupaten/kota di Pulau

Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

3. Dapat digunakan untuk menghitung jumlah jiwa terpapar bencana

(dalam jiwa).

4. Dapat digunakan untuk menghitung kerugian harta benda, (dalam

rupiah) dan kerusakan lingkungan.

5. Menggunakan 3 kelas interval tingkat risiko, yaitu tingkat risiko tinggi,

sedang dan rendah.

6. Menggunakan GIS dalam pemetaan risiko bencana.

Page 102: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

75

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Peta Risiko telah dipersiapkan

berdasarkan grid indeks atas peta Ancaman, peta Kerentanan dan peta

Kapasitas,berdasarkan rumus: R = H * V/C

Modifikasi berikut harus dibuat untuk rumus diatasagar bisa

dipergunakan: Perkalian dengan kapasitas terbalik (1-C) dilakukan,

daripada pembagiandengan C untuk menghindari nilai yang tinggi

dalam kasus ekstrim nilai-nilai Crendah atau kesalahan dalam hal nilai-

nilai kosong C;- 4 6 - Hasil dari indeks perkalian harus dikoreksi

dengan menunjukkan pangkat 1/n,untuk mendapatkan kembali dimensi

asalnya (0.25 * 0.25 * 0.25 = 0.015625,dikoreksi: 0.015625 ^ (1/3) =

0.25). Berdasarkan koreksi diatas, persamaan yang digunakan adalah:

Gambar 3.2 Contoh Peta Resiko bencana

Page 103: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

76

2. Coding Program

Dalam tahap ini sistem dirancang dengan menggunakan bahasa

pemrograman Android untuk pengguna.

3. Pengujian Sistem

Pada tahap ini penulis melakukan pengujian atau testing terhadap

sistem, dan melakukan pengenalan terhadap sistem. Dalam hal ini

aplikasi android diuji dan dikenalkan kepada staff BNPB sebagai

penentu kebijakan dan keputusan perusahaan. Untuk pengujian sistem

dilakukan dengan metode blackbox testing, dimana peneliti melakukan

input data pada sistem dan melihat output apakah sesuai dengan sistem

yang diharapkan.

Page 104: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

77

3.4 Kerangka Penelitian

Gambar 3.3 Kerangka Berfikir Penelitian

Page 105: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

78

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perencanaan Syarat (Requirement Planning)

Dalam RAD tahap ini disebut juga dengan perencanaan awal untuk sebuah

proyek. Tahapan yang dilakukan pada fase ini adalah mengidentifikasi gambaran

umum Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Meteorologi dan

Geofisika, menentukan tujuan perancangan sistem, menganalisis sistem yang

berjalan saat ini sehingga hasil analisisnya dapat digunakan sebagai dasar untuk

memperbaiki sistem, kelebihan sistem berjalan dan kelemahan sistem berjalan.

Selanjutnya dilakukan identifikasi masalah, membuat analisis sistem usulan,

menentukan ruang lingkup sistem, dan menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam

perancangan sistem.

4.1.1 Gambaran Umum Institusi

4.1.1.1 Badan Nasional Penanggulangam Bencana

BNPB dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun

2008. Sebelumnya badan ini bernama Badan Koordinasi Nasional

Penanggulangan Bencana yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden

Nomor 83 Tahun 2005, menggantikan Badan Koordinasi Nasional

Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi yang dibentuk dengan

Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2001.

Sejarah Lembaga Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Page 106: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

79

terbentuk tidak terlepas dari perkembangan penanggulangan bencana pada

masa kemerdekaan hingga bencana alam berupa gempa bumi dahsyat di

Samudera Hindia pada abad 20. Sementara itu, perkembangan tersebut

sangat dipengaruhi pada konteks situasi, cakupan dan paradigma

penanggulangan bencana.

Melihat kenyataan saat ini, berbagai bencana yang dilatarbelakangi

kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis mendorong Indonesia

untuk membangun visi untuk membangun ketangguhan bangsa dalam

menghadapi bencana.

Menghadapi ancaman bencana, Pemerintah Indonesia berperan

penting dalam membangun sistem penanggulangan bencana di tanah air.

Pembentukan lembaga merupakan salah satu bagian dari sistem yang telah

berproses dari waktu ke waktu. Lembaga ini telah hadir sejak kemerdekaan

dideklarasikan pada tahun 1945 dan perkembangan lembaga penyelenggara

penanggulangan bencana dapat terbagi berdasarkan periode waktu sebagai

berikut.

(1945-1966) Pemerintah Indonesia membentuk Badan Penolong

Keluarga Korban Perang (BPKKP). Badan yang didirikan pada 20 Agustus

1945 ini berfokus pada kondisi situasi perang pasca kemerdekaan Indonesia.

Badan ini bertugas untuk menolong para korban perang dan keluarga korban

semasa perang kemerdekaan.

Page 107: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

80

(1966-1979) Pemerintah membentuk Badan Pertimbangan

Penanggulangan Bencana Alam Pusat (BP2BAP) melalui Keputusan

Presiden Nomor 256 Tahun 1966. Penanggung jawab untuk lembaga ini

adalah Menteri Sosial. Aktivitas BP2BAP berperan pada penanggulangan

tanggap darurat dan bantuan korban bencana. Melalui keputusan ini,

paradigma penanggulangan bencana berkembang tidak hanya berfokus pada

bencana yang disebabkan manusia tetapi juga bencana alam. Pada tahun

1967 Presidium Kabinet mengeluarkan Keputusan Nomor 14/U/KEP/I/1967

yang bertujuan untuk membentuk Tim Koordinasi Nasional Penanggulangan

Bencana Alam (TKP2BA).

(1979-2000) Pada periode ini Tim Koordinasi Nasional

Penanggulangan Bencana Alam (TKP2BA) ditingkatkan menjadi Badan

Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Alam (Bakornas PBA) yang

diketuai oleh Menkokesra dan dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor

28 tahun 1979. Aktivitas manajemen bencana mencakup pada tahap

pencegahan, penanganan darurat, dan rehabilitasi. Sebagai penjabaran

operasional dari Keputusan Presiden tersebut, Menteri Dalam Negeri dengan

instruksi Nomor 27 tahun 1979 membentuk Satuan Koordinasi Pelaksanaan

Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak PBA) untuk setiap provinsi.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 1990, lingkup tugas dari

Bakornas PB diperluas dan tidak hanya berfokus pada bencana alam tetapi

Page 108: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

81

juga non alam dan sosial. Hal ini ditegaskan kembali dengan Keputusan

Presiden Nomor 106 Tahun 1999. Penanggulangan bencana memerlukan

penanganan lintas sektor, lintas pelaku, dan lintas disiplin yang terkoordinasi.

(2000-2008) Tragedi gempa bumi dan tsunami yang melanda Aceh

dan sekitarnya pada tahun 2004 telah mendorong perhatian serius Pemerintah

Indonesia dan dunia internasional dalam manajemen penanggulangan

bencana. Menindaklanjuti situasi saat iu, Pemerintah Indonesia

mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2005 tentang Badan

Koordinasi Nasional Penanganan Bencana (Bakornas PB). Badan ini

memiliki fungsi koordinasi yang didukung oleh pelaksana harian sebagai

unsur pelaksana penanggulanagn bencana. Sejalan dengan itu, pendekatan

paradigma pengurangan resiko bencana menjadi perhatian utama. Dalam

merespon sistem penanggulangan bencana saat itu, Pemerintah Indonesia

sangat serius membangun legalisasi, lembaga, maupun budgeting. Setelah

dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana, pemerintah kemudian mengeluarkan Peraturan

Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan

Bencana (BNPB). BNPB terdiri atas kepala, unsur pengarah penanggulangan

bencana, dan unsur pelaksana penanggulangan bencana. BNPB memiliki

fungsi pengkoordinasian pelaksanaan kegiataan penanggulangan bencana

secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.

Page 109: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

82

4.1.1.2 Tugas BNPB dalam Penanggulangan Bencana

Dalam melaksanakan penanggulangan bencana, Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) mempunyai tugas:

1. Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,

penanganan tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi secara adil

dan setara;

2. Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;

3. Menyampaikan informasi kegiatan penanggulangan bencana kepada

masyarakat; Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana

kepada Presiden setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap

saat dalam kondisi darurat bencana;

4. Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan

nasional dan internasional;

5. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

6. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan; dan

Menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah.

Page 110: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

83

4.1.1.3 Struktur Organisasi BNPB

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BNPB

(Sumber : BNPB)

Page 111: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

84

4.1.1.4 Sturktur Organisasi BNPB bagian Data Informasi dan Humas

Gambar 4.2 Struktur organisasi BNPB bagian Data,informasi dan Humas

(Sumber : BNPB)

4.1.1.5 Badan Meteorologi dan Geofisika Balai Besar II

Organisasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II

ditetapkan dengan Keputusan KepalaBadan Meteorologi dan Geofisika

Nomor : KEP 005 Tahun 2004 tanggal 5 Oktober 2004.

4.1.1.6 Tugas Pokok dan Fungsi BMG Balai Besar II

Dalam melaksanakan penanggulangan bencana, Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB) mempunyai tugas:

Page 112: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

85

Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II mempunyai tugas

melaksanakan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data,

pengolahan analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama, kalibrasi

dan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

Koordinasi pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan,

analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama di bidang meteorologi,

klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

Penyusunan rencana dan program kegiatan Balai Besar.

Pelaksanaan riset dan kerjasama, serta pengamatan di bidang

meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika.

Pengumpulan, pengolahan, analisis dan prakiraan wilayah serta

penyebaran data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi,

kualitas udara dan geofisika.

Pemasangan, perawatan, kalibrasi dan perbaikan peralatan meteorologi,

klimatologi, kualitas udara dan geofisika serta komunikasi stasiun-stasiun

di wilayahnya.

Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan Balai.

Pelaksanaan tugas dan kegiatan umum diimplementasikan melalui

penyediaan jasa guna mendukung keselamatan penerbangan dan

pelayaran, penanggulangan bencana alam, pengendalian pencemaran

udara, pembangunan pertanian dan pengadaan pangan, dan lain-lain

Page 113: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

86

4.1.1.7 Struktur Organisasi BMG Balai Besar II

Gambar 4.3 Struktur organisasi BMG Balai Besar II

(Sumber: BMG)

4.1.2 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem ini bertujuan untuk membantu pengguna ponsel

pintar baik masyarakat Indonesia maupun wisatawan asing untuk memperoleh

informasi tentang kebencanaan yang dibutuhkan seperti pengetahuan bencana,

pantauan bencana, pantauan cuaca, data kejadian bencana dan tentang BNPB.

Dalam sistem ini user dapat melihat informasi dalam bentuk peta yang

diakses melaui Google earth dan Google maps pada smartphone. Dapat juga

digunakan sebagai media untuk mengetahui perkiraan cuaca dan titik api.

Page 114: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

87

Sistem ini dapat menyediakan monitoring data kejadian bencana yang sedang

terjadi ataupun satu bulan terakhir yang diperlukan oleh staff lapangan.

4.1.3 Analisis Proses Bisnis dan Sistem yang Berjalan

Analisis proses bisnis ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana

proses pantauan bencana, khususnya ancaman dan resiko bencana di

Indonesia dan bagaimana sistem yang berjalan untuk penyajian informasi

tersebut. Proses yang dimaksud dapat dijelaskan melalui rich picture berikut

ini:

Gambar 4.4 Rich Picture Analisis Sistem Berjalan

Proses yang berjalan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana

pada proses penginputan data dimulai dari staff bagian data dan informasi

menerima data mentah dari berbagai tools yang di miliki oleh BNPB dan

Page 115: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

88

satelite ,kemudian admin mengolah data mentah menjadi sistem informasi

spasial Ancaman dan Resiko bencana berupa peta spasial ancaman dan peta

spasial resiko bencana yang kemudian akan di upload ke dalam server BNPB

yang dapat di akses oleh pengunjung melalui website BNPB yang sudah

tersedia.

Berikut uraian sistem berjalan pada BNPB yang digunakan untuk

proses pemberian Informasi tentang Ancaman dan Resiko Bencana di

Indonesia

1. Admin menerima data ancaman dan resiko bencana berupa data Microsoft

excel.

2. Admin membuat sistem informasi spasial ancaman dan resiko bencana

berbentuk peta menggunakan software ArcGis.

3. Kemudian setelah itu hasil peta ancaman dan resiko di cetak admin lalu

diserahkan kepadal kepala Pusdatin untuk diperiksa dan di validasi.

4. Kepala Pusdatin memvalidasi peta dan member memo memo kepada

admin bahwa peta bisa di publish.

5. Kemudian admin mengunggah hasil peta yang sudah mendapatkan memo

ke dalam website ancaman dan resiko bencana.

6. Setelah peta tersimpan ke dalam database, informasi spasial ancaman dan

resiko bencana dapat diakses oleh pengunjung.

Page 116: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

89

7. Admin mengelola berbagai informasi yang ada di dalam website,seperti

data kejadian bencana terbaru, informasi berita terbaru dan informasi

terkain ancaman dan rsiko bencana lainnya

8. user bisa melihat dan mengakses website BNPB dengan membuka halaman

website BNPB, di dalam website tersebut, pengunjung dapat melihat

informasi tentang BNPB, pengetahuan tentang kebencanaan maupun data

kejadian bencana yang ada dari tahun 1815.

9. Pengunjung dapat mendownload peta pantauan bencana, ancaman bencana

dan resiko bencana berekstensi .kmz yang hanya dapat diakses melalui

google earth yang harus di install terpisah.

4.1.3.1 Kelebihan Sistem Berjalan

1. Pengunjung dapat bertanya kepada staff terkait perihal informasi tentang

kebencanaan secara langsung dan mendapatkan penjelasan dari staff ahli.

2. Informasi pada website yang tersedia sudah lengkap untuk keperluan data dan

informasi kebencanaan.

4.1.3.2 Kelemahan Sistem Berjalan

1. Pengunjung harus datang ke kantor untuk mendapatkan informasi ancaman

dan resiko bencana tersebut.

2. Waktu yang diperlukan lama karena harus menjelaskan satu persatu

3. Website sudah memuat informasi kebencanaan dan data kejadian bencana

secara lengkap, hanya ketika pengunjung ingin melihat peta spasial pantauan

Page 117: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

90

bencana, peta spasial ancaman bencana maupun peta spasial resiko bencana,

pengunjung harus terlebih dulu menginstall sejumlah software terkait seperti

Google earth yang compatible dengan peta yang akan dikses atau sejumlah

ekstensi browser.

4.1.4 Identifikasi Masalah

Dari sistem yang berjalan saat ini, terdapat beberapa masalah pokok

yang dihadapi oleh pihak perusahaan, antara lain:

1. Pengunjung tidak mudah mengakses sistem informasi spasial Ancaman dan

resiko bencana yang berupa peta spasial ancaman bencana dan peta spasial

resiko bencana dikarenakan sistem yang ada mengharuskan mengdownload

peta yang hanya bisa diakses oleh google earth yang harus di install terlebih

dahulu.

2. Permasalah software yang dapat mengakses peta spasial ancaman dan resiko

bencan yang memiliki size yang besar dan sering terjadi hang terhadapat

beberapa perangkat computer mempersulit Pengunjung mengakses informasi

tersebut.

3. Karena dua perihal diatas, membuat informasi penting yang seharusnya bisa

diakses dengan mudah oleh user menjadi sulit.

4. Beberapa menjadi kendala dalam sistem yang sedang berjalan dalam

memenuhi kebutuhan informasi tentang kebencanaan diantaranya Ancaman

dan Resiko Bencana di Indonesia untuk masyarakat guna meningkatkan

Page 118: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

91

pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya informasi kebencanaan untuk

upaya mitigasi bencana maupun pencegahannya dan untuk melaksanakan

peraturan pemerintah mengenai hak dan kewajiban serta peran masyarakat

yang aktif dalam penanganan masalah bencana yang terjadi, yaitu sistem yang

sudah ada belum dapat menyajikan informasi mengenai sistem informasi

secara spasial berbasis mobile.

4.1.4.1 Tujuan Pengembangan Sistem

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan tujuan dari pengembangan sistem adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan sistem memberikan informasi spasial Ancaman dan

resiko bencana secara tekstual maupun spasial

2. Kemampuan sistem dalam memvisualisasikan informasi spasial

Ancaman dan resiko bencana ke dalam bentuk tampilan aplikasi

mobile yang representative dan mudah dalam penggunaannya.

3. Kemampuan dalam menampilkan informasi spasial Ancaman dan

resiko bencana dalam bentuk Visual.

4. Mempermudah pendistribusian informasi ke masyarakat yang

membutuhkannya

5. Penyajian informasi spasial tersebut yang berbasis mobile

Page 119: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

92

4.1.5 Analisis Sistem Usulan

Dari hasil definisi sistem yang telah diuraikan di atas, maka sistem yang

diusulkan adalah membangun sebuah sistem mobile informasi spasial

ancaman dan resiko bencana Indonesia. Sistem ini memberikan manfaaat

sebagai berikut:

1. Membantu BNPB,BMG dan BPBD menginformasikan informasi spasial

pantauan bencana, ancaman bencana dan resiko bencana di Indonesia.

Juga pengetahuan wajib tentang bencana kepada user atau masyar.akat

Indonesia

2. Membantu masyarakat/wisatawan mengetahui informasi spasial pantauan

bencana, ancaman bencana dan resiko bencana di Indonesia..

3. Mempermudah masyarakat/wisatawan dalam mengakses informasi spasial

pantauan bencana, ancaman bencana dan resiko bencana Indonesia di

dalam aplikasi.

4. Sistem ini berbasis mobile sehingga dapat diakses secara cepat dan

menggunakan tampilan yang sederhana untuk memudahkan pengguna.

Page 120: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

93

Gambar 4.5 Sistem usulan

Pada gambar 4.5 menggambarkan sistem informasi spasial ancaman dan

resiko bencana . Uraian dari sistem usulan adalah sebagai berikut iAdmin

menerima data ancaman dan resiko bencana berupa data Microsoft excel.

1. Admin membuat sistem informasi spasial ancaman dan resiko bencana

berbentuk peta menggunakan software ArcGis.

2. Kemudian admin mengunggah hasil ke dalam website ancaman dan resiko

bencana.

3. Setelah peta tersimpan ke dalam database, informasi spasial ancaman dan

resiko bencana dapat diakses oleh pengunjung.

4. Kepala Pusdatin memvalidasi peta melalui halaman Kepala pusdatin di dalam

website dan peta akan otomatis terpublish setelah di validasi.

Page 121: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

94

5. Admin mengelola berbagai informasi yang ada di dalam website,seperti data

kejadian bencana terbaru, informasi berita terbaru dan informasi terkain

ancaman dan rsiko bencana lainnya

6. user bisa melihat dan mengakses website BNPB dengan membuka halaman

website BNPB, di dalam website tersebut, pengunjung dapat melihat informasi

tentang BNPB, pengetahuan tentang kebencanaan maupun data kejadian

bencana yang ada dari tahun 1815.

7. Untuk pengunjung setelah membuka aplikasi mobile maka dapat melihat

informasi home, ancaman bencana, resiko bencana, pantauan bencana,

pantauan cuaca, data kejadian bencana, pengetahuan bencana dan tentang

BNPB pada smartphone android. Pengunjung dapat mengakses informasi

ancaman dan resiko bencana berupa peta yang dapat diakses langsung melalui

aplikasi mobile.

4.1.5.1 Ruang Lingkup Sistems

Ruang lingkup sistem dilakukan untuk menentukan batasan ruang

lingkup sistem yang akan dibangun. Sistem yang akan dibangun yaitu sistem

informasi spasial ancaman dan resiko bencana berbasis smartphone dan

sistem ini mempunyai batasan sistem yaitu, aplikasi berbasis mobile yang

berfungsi sebagai media informasi yang menunjukkan pengetahuan

kebencanaan dan peta spasial ancaman dan resiko bencana guna bagian

mitigasi bencana.

Page 122: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

95

4.1.6 Kebutuhan Perancangan Sistem

Dalam penerapan arsitektur sistem ini diperlukan kebutuhan-

kebutuhan di dalam me4mbangun sistem. Antara lain kebutuhan fungsional,

kebutuhan non fungsional, dan kebutuhan pengguna. Kebutuhan-kebutuhan

tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional dari sistem ini adalah informasi apa saja yang

disediakan oleh sistem untuk memudahkan user dalam menggunakannya.

Kebutuhan fungsional yang dibangun adalah sebagai berikut:

a. Sistem menyediakan informasi yang berkaitan dengan Badan

Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia

b. Sistem menyediakan informasi spasial ancaman dan resiko bencana

c. Sistem menyediakan informasi spasial pantauan bencana

d. Sistem menyediakan informasi data kejadian bencana

e. Sistem menyediakan informasi pantauan cuaca, yang memudahkan

user untuk mengakses prakiraan cuac dan titik api.

f. Sistem menampilkan informasi pengetahuan bencana

2. Kebutuhan Non Fungsional

Adapun kebutuhan non fungsional dari sistem informasi sasial ancaman

dan resiko bencana mengidentifikasi batasan dari fasilitas yang disediakan

oleh sistem. Kebutuhan non fungsional ini mencakup kebutuhan privasi

Page 123: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

96

sistem, kemanan sistem, perfoma sistem, bahasa pemrograman yang

digunakan dalam sistem, metode perancangan apa yang digunakan oleh

sistem, hardware dan software yang digunakan. Kebutuhan non fungsional

dari sistem yang dibangun adalah sebagai berikut:

a. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa PHP dan Java

dengan menggunakan database MySQL.

b. Metode perancangan sistem menggunakan pengembangan OOAD

(Object Oriented Analysus and Design).

c. Sistem ini diimplementasikan mobile application berbasis android

untuk nasabah.

d. Kebutuhan Hardware

1. Server

Tabel 4.1 Kebutuhan Hardware Server

Environtment Server Equipment Minimum

Requirement

Personal

Computer

Dekstop/Workstation a. Intel Pentium

4 1.2 GHz CPU

b. 1 GB DDR2

RAM

c. 120 GB hardisk

Network Internet Connection 120 Kbps

Page 124: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

97

Internet speed

Input Devices Keyboard, Mouse

Output Devices Monitor LCD, Printer

2. Client

Tabel 4.2 Kebutuhan Hardware Client

Environtment Client Equipment Minimum

Requirement

Smartphone Mobile Device a. Android 2.1

b. 800 GHz arm v7

CPU

c. 512 MB RAM

d. 20Mb Internal

Storage

Network Mobile Broadband

Data Access

120 Kbps

Internet speed

Input Devices Touch Screen

Output Devices LCD Screen

g. Kebutuhan Software

Page 125: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

98

Untuk kebutuhan perangkat lunak (software) yang digunakan

untuk sistem ini sebagai berikut:

1. Microsoft Windows 7

2. Microsoft office 2007

3. ArcView 3.3

4. ArcGIS 9.0

5. Google Earth dan Google Maps

6. XAMPP versi 1.7.4, Apache versi 2.2.11 dan MySQL versi

5.0.51a

7. Browser Mozila Firefox versi 26.0

8. Android versi 2.3

3. Kebutuhan Pengguna

Berikut ini adalah beberapa kebutuhan pengguna yang harus dipenuhi

oleh sistem yang akan dibangun.

a. Kebutuhan Pengunjung (Masyarakat/wisatawan)

user dapat mengakses sistem informasi spasial ancaman dan resiko

bencana.

b. Kebutuhan Admin

Mengelola sistem informasi spasial ancaman dan resiko

bencana berbasis smartphone

c. Kebutuhan kepala Pusdatin

Memvalidasi peta sebelum dipublish

Page 126: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

99

4.2 Proses Design

Pada fase proses desain ini, dibuat desain yang merupakan solusi dari

hasil analisis pada tahap perencanaan syarat (requirement planning). Peneliti

melakukan perancangan sistem informasi spasial ancaman dan resiko bencana

Indonesia berdasarkan respon kebutuhan pengguna untuk mengembangkan

sistem dengan tools Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari

beberapa tahap berikut, antara lain:

4.2.1 Perancangan Sistem

4.2.1.1 Use Case Diagram

Use case diagram yaitu diagram yang menunjukkan interaksi antara

aktor didalam sistem. Diagram use case system yang terdapat dalam SIS

ancaman dan resiko bencana Indonesia digambarkan pada Gambar 4.6

Page 127: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

100

Gambar 4.6 Use case diagram

Table 4.3 Deskripsi Aktor

No. Aktor Deskripsi

1. Pengunjung Pengunjung adalah masyarakat/ wisatawan

yang mengakses aplikasi SIS ancaman dan

Page 128: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

101

Tabel 4.4 Deskripsi usecase

resiko bencana Indonesia, memiliki akses

melihat informasi, melihat peta dan

mendownload peta

2. Admin Aktor yang mengelola informasi pada

aplikasi, dan manage peta index rawan

bencana.

3. Kepala Pusdatin Actor yang memvalidasi peta sebelum

dipublish

No. Nama use case Deskripsi Aktor

1. Lihat Home Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

melihat informasi yang ada

di home.

Semua aktor

2. Lihat Ancaman Bencana Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

melihat informasi spasial

Pengunjung

Page 129: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

102

ancaman bencana

3. Lihat Resiko Bencana Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

melihat informasi spasial

resiko bencana

Pengunjung

4. Lihat pantauan Bencana Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

melihat informasi spasial

pantauan bencana

Pengunjung

5. Lihat data kejadian

Bencana

Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

melihat informasi data

kejadian bencana

Pengunjung

6. Lihat prakiraan cuaca Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

melihat informasi spasial

prakiraan cuaca

Pengunjung

8. Lihat kerentanan

bencana

Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

kerentanan bencana

Pengunjung

9. Lihat pengetahuan Use case ini digunakan untuk pengunjung

Page 130: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

103

bencana menggambarkan kegiatan

melihat informasi

pengetahuan bencana

10. Lihat tentang Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

melihat informasi tentang

pengembang

pengunjung

111. Login Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

login

Admin

12. Logout Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

login

Admin

13. Manajemen peta Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

admin dalam mengelola peta

admin

14. Manajemen data

bencana

Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

admin dalam mengelola data

admin

Page 131: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

104

bencana

15. Manajemen berita Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

admin dalam mengelola

berita

admin

16. Melihat berita Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

pengunjung melihat

informasi berita

pengunjung

17 Unduh data Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

pengunjung mengunduh data

Admin,pengunjung

18 Lihat buku dan poster Menggambarkan melihat

buku dan poster

pengunjung

19 Manajemen buku dan

poster

Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

admin dalam mengelola buku

dan poster

admin

20 Validasi Peta Use case ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

Kepala Pusdatin dalam

Kepala Pusdatin

Page 132: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

105

4.2.1.1.1 Narasi Use Case

Berikut ini adalah beberapa narasi use case diagram yang

mendeskripsikan use case yang terbentuk dari kegiatan bisnis dan use case

diagram yang ada dalam usulan sistem.

1. Narasi Use Case Lihat Ancaman bencana

Tabel 4.5 Narasi Use Case Lihat Ancaman Bencana

Use case Name Lihat Ancaman bencana

Use case Id 1

Actor Pengunjung

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat halaman

ancaman bencana

Pre condition Pengunjung membuka sistem Pantauan ancaman dan

resiko bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat Ancaman

bencana

Typical course of

events

Actor Action System response

memvalidasi peta

Page 133: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

106

1. Pilih menu ancaman

bencana

2. Menampilkan halaman

ancaman bencana

3.Pilih menu gempa

bumi

4. Menampilkan sistem

informasi spasial ancaman

bencana gempa bumi

Alternate courses 3.a Jika pengunjung Pilih menu gunung api akan

menampilkan sistem informasi spasial ancaman

bencana gunung api

3.b Jika pengunjung Pilih menu angin akan menampilkan sistem

informasi spasial ancaman bencana Angin

3.c Jika pengunjung Pilih menu banjir akan menampilkan sistem

informasi spasial ancaman bencana banjir

3.d Jika pengunjung Pilih menu longsor akan menampilkan

sistem informasi spasial ancaman bencana longsor.

3.e Jika pengunjung Pilih menu kebakaran hutan akan

menampilkan sistem informasi spasial ancaman kebakaran

hutan

3.f Jika pengunjung Pilih menu kekeringan akan menampilkan

sistem informasi spasial ancaman bencana kekeringan

3.g Jika pengunjung Pilih menu abrasi akan menampilkan sistem

informasi spasial ancaman bencana abrasi

Page 134: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

107

3.h Jika pengunjung Pilih menu tsunami akan menampilkan

sistem informasi spasial ancaman bencana tsunami

3.i Jika pengunjung Pilih menu putting beliung akan

menampilkan sistem informasi spasial ancaman bencana

putting beliung

3.j Jika pengunjung Pilih menu konflik sosial akan menampilkan

sistem informasi spasial ancaman bencana konflik sosial

3.k Jika pengunjung Pilih menu kecelakaan industri akan

menampilkan sistem informasi spasial ancaman bencana

kecelakaan industri

Conclusion Aktor dapat melihat halaman ancaman bencana

Post condition Informasi ancaman bencana berhasil diakses

2. Narasi Use Case Lihat resiko bencana

Tabel 4.6 Narasi Use Case lihat resiko bencana

Use case Name Lihat resiko bencana

Use case Id 2

Actor Pengunjung

Page 135: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

108

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat halaman

resiko bencana

Pre condition Aktor membuka sistem Pantauan Ancaman dan resiko

bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat halaman

resiko bencana

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu resiko

bencana

2. Menampilkan halaman

resiko bencana

3.Pilih menu gempa

bumi

4. Menampilkan sistem informasi

spasial resiko bencana gempa

bumi

Alternate courses 3.a Jika pengunjung Pilih menu gunung api akan menampilkan

sistem informasi spasial resiko bencana gunung api

3.b Jika pengunjung Pilih menu angin akan menampilkan

sistem informasi spasial resiko bencana Angin

3.c Jika pengunjung Pilih menu banjir akan menampilkan

sistem informasi spasial resiko bencana banjir

3.d Jika pengunjung Pilih menu longsor akan menampilkan

sistem informasi spasial resiko bencana longsor.

Page 136: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

109

3.e Jika pengunjung Pilih menu kebakaran hutan akan

menampilkan sistem informasi spasial resiko kebakaran

hutan

3.f Jika pengunjung Pilih menu kekeringan akan menampilkan

sistem informasi spasial resiko bencana kekeringan

3.g Jika pengunjung Pilih menu abrasi akan menampilkan

sistem informasi spasial resiko bencana abrasi

3.h Jika pengunjung Pilih menu tsunami akan menampilkan

sistem informasi spasial resiko bencana tsunami

3.i Jika pengunjung Pilih menu putting beliung akan

menampilkan sistem informasi spasial resiko bencana

putting beliung

3.j Jika pengunjung Pilih menu konflik sosial akan menampilkan

sistem informasi spasial resiko bencana konflik sosial

3.k Jika pengunjung Pilih menu kecelakaan industri akan

menampilkan sistem informasi spasial resiko bencana

kecelakaan industri

Conclusion Aktor dapat melihat halaman resiko bencana

Post condition Informasi resiko bencana berhasil diakses

3. Narasi Use Case Lihat pantauan bencana

Page 137: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

110

Tabel 4.7 Narasi Use Case Lihat Pantauan Bencana

Use case Name Lihat pantauan bencana

Use case Id 3

Actor Pengunjung

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat halaman

pantauan bencana

Pre condition Aktor membuka sistem Pantauan Ancaman dan Resiko

Bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat pantauan

bencana

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu pantauan

bencana

2. Menampilkan halaman

pantauan bencana

3.Pilih menu kejadian

gempa bumi terkini

4. Menampilkan sistem

informasi spasial kejadian

gempa bumi terkini

Alternate courses 3.a Jika pengunjung Pilih menu gunung api akan menampilkan

sistem informasi spasial pantauan bencana gunung api

3.b Jika pengunjung Pilih menu angin akan menampilkan

sistem informasi spasial pantauan bencana Angin

Page 138: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

111

3.c Jika pengunjung Pilih menu banjir akan menampilkan

sistem informasi spasial pantauan bencana banjir

3.d Jika pengunjung Pilih menu longsor akan menampilkan

sistem informasi spasial pantauan bencana longsor.

3.e Jika pengunjung Pilih menu kebakaran hutan akan

menampilkan sistem informasi spasial pantauan

kebakaran hutan

3.f Jika pengunjung Pilih menu kekeringan akan menampilkan

sistem informasi spasial pantauan bencana kekeringan

3.g Jika pengunjung Pilih menu abrasi akan menampilkan

sistem informasi spasial pantauan bencana abrasi

3.h Jika pengunjung Pilih menu tsunami akan menampilkan

sistem informasi spasial pantauan bencana tsunami

3.i Jika pengunjung Pilih menu putting beliung akan

menampilkan sistem informasi spasial pantauan bencana

putting beliung

3.j Jika pengunjung Pilih menu konflik sosial akan menampilkan

sistem informasi spasial pantauan bencana konflik sosial

3.k Jika pengunjung Pilih menu kecelakaan industri akan

menampilkan sistem informasi spasial pantauan bencana

kecelakaan industri

Page 139: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

112

Conclusion Aktor dapat melihat halaman pantauan bencana

Post condition Informasi pantauan bencana berhasil diakses

4. Narasi Use Case lihat Data kejadian bencana

Tabel 4.8 Narasi Use Case Data kejadian bencana

Use case Name Lihat data kejadian bencana

Use case Id 4

Actor Pengunjung

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat halaman

Data kejadian bencana

Pre condition Aktor membuka sistem Pantauan Ancaman dan Resiko

Bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat Data

kejadian bencana

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu Data

kejadian bencana

2. Menampilkan halaman

Data kejadian bencana

Alternate courses

Page 140: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

113

Conclusion Aktor dapat melihat halaman data kejadian bencana

Post condition Informasi data kejadian bencana berhasil diakses

5. Narasi Use Case lihat prakiraan cuaca

Tabel 4.9 Narasi Use Case lihat prakiraan cuaca

Use case Name Lihat prakiraan cuaca

Use case Id 5

Actor Pengunjung

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat halaman

prakiraan cuaca

Pre condition Aktor membuka sistem Pantauan Ancaman dan Resiko

Bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat prakiraan

cuaca

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu

prakiraan cuaca

2. Menampilkan halaman

prakiraan cuaca

Page 141: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

114

Alternate courses

Conclusion Aktor dapat melihat prakiraan cuaca

Post condition Informasi prakiraan cuaca berhasil diakses

6. Narasi Use Case lihat Kerentanan bencana

Tabel 4.10 Narasi Use Case Lihat Kerentanan bencana

Use case Name Lihat Kerentanan bencana

Use case Id 6

Actor Pengunjung

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat halaman

Kerentanan bencana

Pre condition Aktor membuka sistem Pantauan Ancaman dan Resiko

Bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat

Kerentanan bencana

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu 2. Menampilkan peta

Page 142: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

115

Kerentanan bencana kerentanan bencana

Alternate courses

Conclusion Aktor dapat melihat halaman Kerentanan bencana

Post condition Informasi pantauan lainnya berhasil diakses

7. Narasi Use Case lihat pengetahuan bencana

Tabel 4.21 Narasi Use Case lihat pengetahuan bencana

Use case Name pengetahuan bencana

Use case Id 7

Actor Pengunjung

Description Use case ini melihat halaman pengetahuan bencana

Pre condition Aktor membuka sistem Pantauan Ancaman dan Resiko

Bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat

pengetahuan bencana

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu 2. Menampilkan halaman

Page 143: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

116

pengetahuan bencana pengetahuan bencana

3.Pilih menu

pengetahuan gunung

api

4. Menampilkan informasi

pengetahuan gunung api

Alternate courses 3.a. Jika pengunjung Pilih menu gempa bumi akan

menampilkan sistem informasi spasial pengetahuan

bencana gempa bumi

3.b Jika pengunjung Pilih menu angin akan menampilkan

sistem informasi spasial pengetahuan bencana Angin

3.c Jika pengunjung Pilih menu banjir akan menampilkan

sistem informasi spasial pengetahuan bencana banjir

3.d Jika pengunjung Pilih menu longsor akan menampilkan

sistem informasi spasial pengetahuan bencana longsor.

3.e Jika pengunjung Pilih menu kebakaran hutan akan

menampilkan sistem informasi spasial pengetahuan

kebakaran hutan

3.f Jika pengunjung Pilih menu kekeringan akan

menampilkan sistem informasi spasial pengetahuan

bencana kekeringan

3.g Jika pengunjung Pilih menu abrasi akan menampilkan

sistem informasi spasial pengetahuan bencana abrasi

Page 144: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

117

3.h Jika pengunjung Pilih menu tsunami akan menampilkan

sistem informasi spasial pengetahuan bencana tsunami

3.i Jika pengunjung Pilih menu putting beliung akan

menampilkan sistem informasi spasial pengetahuan

bencana putting beliung

3.j Jika pengunjung Pilih menu konflik sosial akan

menampilkan sistem informasi spasial pengetahuan

bencana konflik sosial

3.k Jika pengunjung Pilih menu kecelakaan industri akan

menampilkan sistem informasi spasial pengetahuan

bencana kecelakaan industri

Conclusion Aktor dapat melihat halaman pengetahuan bencana

Post condition Informasi pengetahuan bencana berhasil diakses

8. Narasi Use Case Lihat tentang

Tabel 4.12 Narasi Use Case Lihat tentang

Use case Name Lihat tentang

Use case Id 8

Actor Pengunjung

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat halaman

Page 145: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

118

tentang

Pre condition Aktor membuka sistem Pantauan Ancaman dan Resiko

Bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat halaman

tentang

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu tentang 2. Menampilkan halaman

tentang

Alternate courses

Conclusion Aktor dapat melihat halaman tentang

Post condition Menampilkan halaman tentang

9. Narasi Use Case login

Tabel 4.13 Narasi Use Case login

Use case Name Login

Use case Id 9

Actor Admin, Kepala Pusdatin

Description Use case ini menggambarkan kegiatan login untuk masuk

ke sistem agar aktor terkait dapat mengakses sistem.

Page 146: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

119

Pre condition Aktor membuka sistem ancaman dan resiko bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika aktor meng-input data login

diantaranya username dan password.

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Input username dan

password

2. Klik ”Sign in” 3. Mengecek data user pada

database di tabel user.

4. menampilkan halaman

utama.

Alternate courses 3. Apabila username dan password salah maka akan

menampilkan pesan kesalahan dan kembali memasukkan

username dan password

Conclusion Aktor dapat masuk ke dalam sistem

Post condition Menampilkan halaman utama

10. Narasi Use Case Logout

Tabel 4.14 Narasi Use Case Logout

Use case Name Logout

Page 147: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

120

Use case Id 10

Actor Admin,Kepala Pusdatin

Description Use case ini menggambarkan kegiatan untuk keluar dari

sistem

Pre condition Aktor Login dalam sistem ancaman dan resiko bencana

Trigger Use case ini diinisiasi saat aktor ingin keluar dai sistem

ancaman dan resiko bencana

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Klik “Logout” 2. Proses Logout

3. Menampilkan form login

Alternate courses 3. Apabila form login tidak muncul maka lakukan nomor 1

kembali

Conclusion Data berhasil diproses

Post condition Data logout tidak tersimpan dan berhasil keluar sistem

11. Narasi Use Case manajemen peta

Tabel 4.15 Narasi Use Case Manajemen peta

Use case Name Manajemen peta

Use case Id 11

Page 148: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

121

Actor Admin

Description Proses admin untuk dapat mengelola peta yaitu tambah,

hapus, dan simpan.

Pre condition Aktor membuka sistem ancaman dan resiko bencana

Trigger Use case ini diinisiasi saat aktor ingin mengelola peta

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu kelola

peta

2. Menampilkan halaman

kelola peta

3. Pilih tambah 4. Menampilkan peta baru

5. Mengupload peta

terbaru

6. Klik “save” 7. Menyimpan ke database

8. Pilih peta yang

ingin di update

9. Update peta

10. Klik “update” 11. Menyimpan ke database

12. Pilih peta yang

ingin di delete

13. Menghapus berita

Alternate courses 3. Apabila tidak ingin meng-create, maka aktor memilih

no. 8 atau no. 12

Page 149: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

122

8. Apabila tidak ingin meng-update, maka aktor memilih

no. 3 atau 12

12. Apabila tidak ingin men-delete, aktor dapat memilih no

3 atau 8

Conclusion Data berhasil dimanajemen dan disimpan

Post condition Data tersimpan dalam database peta

12. Use case Manajemen data bencana

Tabel 4.16 Narasi Use Case Mengelola data bencana

Use case Name Manajemen data bencana

Use case Id 12

Actor Admin

Description Proses admin untuk dapat mengelola data yaitu tambah,

hapus, dan simpan.

Pre condition Aktor membuka sistem ancaman dan resiko bencana

Trigger Use case ini diinisiasi saat aktor ingin mengelola peta

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu kelola

data bencana

2. Menampilkan halaman

kelola data bencana

3. Pilih tambah 4. Menampilkan data bencana

Page 150: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

123

baru

5. Klik “save” 6. Menyimpan ke database

7. Pilih data bencana

yang ingin di update

8. Update data

bencana

10. Klik “update” 11. Menyimpan ke database

12. Pilih data bencana

yang ingin di delete

13. Menghapus data bencana

Alternate courses 3. Apabila tidak ingin meng-create, maka aktor memilih

no. 7 atau no. 12

8. Apabila tidak ingin meng-update, maka aktor memilih

no. 3 atau 12

12. Apabila tidak ingin men-delete, aktor dapat memilih no

3 atau 7

Conclusion Data berhasil dimanajemen dan disimpan

Post condition Data tersimpan dalam database data bencana

13. Use case manajemen berita

Page 151: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

124

Tabel 4.17 Narasi Use Case Manajemen Berita

Use case Name Manajemen Berita

Use case Id 13

Actor Admin

Description Use case ini menggambarkan kegiatan untuk mengelola

informasi berita

Pre condition Aktor membuka sistem ancaman dan resiko bencana

Trigger Use case ini diinisiasi saat aktor ingin mengelola informasi

berita

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu

manajemen berita

2. Menampilkan halaman

manajemen berita

3. Pilih create 4. Menampilkan form berita

baru

5. Mengisi form berita

baru

6. Klik “save” 7. Menyimpan ke database

8. Pilih berita yang

ingin di update

9. Update berita

Page 152: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

125

10. Klik “update” 11. Menyimpan ke database

12. Pilih berita yang

ingin di delete

13. Menghapus berita

Alternate courses 3. Apabila tidak ingin meng-create, maka aktor memilih

no. 8 atau no. 12

8. Apabila tidak ingin meng-update, maka aktor memilih

no. 3 atau 12

12. Apabila tidak ingin men-delete, aktor dapat memilih no

3 atau 8

Conclusion Data berhasil dimanajemen dan disimpan

Post condition Data tersimpan dalam database berita

14. Use case lihat berita

Tabel 4.18 Narasi Use Case Lihat Berita

Use case Name Lihat Berita

Use case Id 14

Actor Pengunjung

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat halaman

Berita

Pre condition Aktor membuka sistem ancman dan resiko bencana

Page 153: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

126

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat berita

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu berita 2. Menampilkan halaman

berita

Alternate courses

Conclusion Aktor dapat melihat halaman Berita

Post condition Informasi Berita berhasil di akses

15. Use case mengunduh data

Tabel 4.19 Narasi Use Case mengunduh data

Use case Name mengunduh data

Use case Id 15

Actor Pengunjung

Description Proses pengunjung untuk dapat mengunduh data

Pre condition Aktor membuka sistem ancaman dan resiko bencana

Trigger Use case ini diinisiasi saat aktor ingin mengunduh data

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih halaman data 2. Menampilkan halaman

Page 154: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

127

dan informasi data dan informasi

3. Pilih unduh data

yang diplih

4. sistem otomatis

menyimpan data

Alternate courses

Conclusion User berhasil mengunduh data

Post condition Data berhasil terunduh dan tersimpan di local disc

16. Use case Manajemen buku dan poster

Tabel 4.20 Narasi Use Case Manajemen buku dan poster

Use case Name Manajemen buku dan poster

Use case Id 16

Actor Admin

Description Proses admin untuk dapat mengelola data yaitu tambah,

hapus, dan simpan.

Pre condition Aktor membuka sistem ancaman dan resiko bencana

Trigger Use case ini diinisiasi saat aktor ingin mengelola buku dan

poster

Typical course of

events

Actor Action System response

1. Pilih menu kelola 2. Menampilkan halaman

Page 155: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

128

buku dan poster kelola buku dan poster

3. Pilih tambah 4. Menampilkan buku dan

poster baru

5. Klik “save” 6. Menyimpan ke database

7. Pilih buku atau

poster yang ingin di

update

8. Update buku atau

poster

10. Klik “update” 11. Menyimpan ke database

12. Pilih buku atau

poster yang ingin di

delete

13. Menghapus buku atau

poster

Alternate courses 3. Apabila tidak ingin meng-create, maka aktor memilih

no. 7 atau no. 12

8. Apabila tidak ingin meng-update, maka aktor memilih

no. 3 atau 12

12. Apabila tidak ingin men-delete, aktor dapat memilih no

3 atau 7

Conclusion Data berhasil dimanajemen dan disimpan

Post condition Data tersimpan dalam database data bencana

Page 156: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

129

17. Use case lihat Buku dan Poster

Tabel 4.21 Narasi Use Case Lihat Buku dan Poster

Use case Name Lihat Buku dan Poster

Use case Id 17

Actor Pengunjung

Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat halaman

Buku dan Poster

Pre condition Aktor membuka sistem ancaman dan resiko bencana

Trigger Use case ini diinisiasi ketika pengunjung melihat Buku

dan Poster

Typical course of events Actor Action System response

1. Pilih menu Buku

dan Poster

2. Menampilkan halaman

Buku dan Poster

Alternate courses

Conclusion Aktor dapat melihat halaman Buku dan Poster

Post condition Informasi Berita berhasil di akses

Page 157: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

130

18. Use case Validasi Peta

Tabel 4.22 Narasi Use Case Validasi Peta

Use case Name Validasi Peta

Use case Id 18

Actor Kepala Pusdatin

Description Use case ini menggambarkan kegiatan memvalidasi peta

Pre condition Aktor membuka SISWERA

Trigger Use case ini diinisiasi ketika kepala pusdatin memvalidasi

peta

Typical course of events Actor Action System response

1.pilih menu validasi 2.menampilkan peta yang

belum tervalidasi

3. memvalidasi peta 3.peta tervalidasi dan publish

Alternate courses 3. Apabila validasi gagal maka menampilkan nomor 2 kembali

Conclusion Aktor memvalidasi peta

Post condition Peta tervalidasi

Page 158: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

131

4.2.1.2 Activity Diagram

Berikut ini merupakan diagram yang menggambarkan aliran aktivitas dan

terbentuk dari Use case

1. Activity Untuk lihat home

Gambar 4.7 Activity Diagram Lihat Home

Activity diagram lihat home menggambarkan proses melihat menu

home dari sistem ancaman dan resiko bencana. Aktor hanya perlu memilih

Page 159: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

132

menu home di pilihan menu yang tersedia, kemudian sistem akan

menampilkan halaman home.

2. Activity untuk lihat ancaman bencana

Gambar 4.8 Activity lihat ancaman bencana

Activity diagram lihat ancaman bencana menggambarkan proses melihat

sistem informasi spasial ancaman yang ada di sistem ancaman dan resiko

bencana Indonesia. Aktor memilih menu ancaman bencana di pilihan menu

maka sistem akan akan menampilkan halaman ancaman bencana.

Page 160: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

133

3. Activity untuk lihat resiko bencana

Gambar 4.9 Activity lihat resiko bencana

Activity diagram lihat resiko bencana menggambarkan proses melihat

sistem informasi spasial resiko bencana yang ada di sistem ancaman dan

Page 161: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

134

resiko bencana Indonesia. Aktor memilih menu resiko bencana di pilihan

menu maka sistem akan akan menampilkan halaman resiko bencana.

4. Activity untuk lihat pantauan bencana

Gambar 4.10 Activity lihat pantauan bencana

Activity diagram lihat resiko bencana menggambarkan proses melihat

sistem informasi spasial pantauan bencana yang ada di sistem ancaman dan

Page 162: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

135

resiko bencana Indonesia. Aktor memilih menu pantauan bencana di pilihan

menu maka sistem akan akan menampilkan halaman pantauan bencana.

5. Activity untuk lihat data kejadian bencana

Gambar 4.11 Activity lihat data kejadian bencana

Activity diagram lihat data kejadian bencana menggambarkan proses

melihat sistem informasi data kejadian bencana yang ada di sistem ancaman

Page 163: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

136

dan resiko bencana Indonesia. Aktor memilih menu data kejadian bencana di

pilihan menu maka sistem akan akan menampilkan halaman data kejadian

bencana.

6. Activity untuk lihat prakiraan cuaca

Gambar 4.12 Activity lihat prakiraan cuaca

Page 164: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

137

Activity diagram lihat prakiraan cuaca menggambarkan proses melihat

sistem informasi prakiraan cuaca yang ada di sistem ancaman dan resiko

bencana Indonesia. Aktor memilih menu prakiraan cuaca di pilihan menu

maka sistem akan akan menampilkan halaman prakiraan cuaca.

7. Activity untuk lihat kerentanan bencana

Gambar 4.13 Activity lihat kerentanan bencana

Page 165: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

138

Activity diagram lihat kerentanan bencana menggambarkan proses melihat

sistem informasi kerentanan bencana yang ada di sistem ancaman dan resiko

bencana Indonesia. Aktor memilih menu kerentanan bencana di pilihan menu maka

sistem akan akan menampilkan halaman kerentanan bencana.

8. Activity untuk lihat pengetahuan bencana

Gambar 4.14 Activity lihat pengetahuan bencana

Activity diagram lihat pengetahuan bencana menggambarkan proses melihat

sistem informasi pengetahuan bencana yang ada di sistem ancaman dan resiko

bencana Indonesia. Aktor memilih menu pengetahuan bencana di pilihan menu

maka sistem akan akan menampilkan halaman pengetahuan bencana.

Page 166: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

139

9. Activity untuk lihat tentang

Gambar 4.15 Activity lihat tentang

Activity diagram lihat tentang menggambarkan proses melihat informasi

tentang pengembang dan BNPB yang ada di sistem ancaman dan resiko bencana

Indonesia. Aktor memilih menu tentang di pilihan menu maka sistem akan akan

menampilkan halaman tentang.

Page 167: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

140

10. Activity Untuk Lihat Berita

Activity diagram lihat berita menggambarkan proses melihat berita yang

ada di sistem. Aktor memilih menu berita di pilihan menu maka sistem akan

akan menampilkan halaman berita.

Gambar 4.16 Activity Diagram Lihat Berita

Page 168: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

141

11. Activity Untuk mengunduh data

Gambar 4.17 Activity Diagram mengunduh data

Page 169: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

142

Activity diagram mengunduh data menggambarkan proses user mengunduh data

yang tersedia di dalam sistem. Aktor memilih menu mengunduh data pada halaman

website bagian data dan informasi atau mengunduh data peta pada halaman peta,

lalu klik download maka sistem akan memproses dan menyimpan hasil unduhan.

12. Activity Untuk Lihat Buku dan Poster

Gambar 4.18 Activity Diagram Lihat Buku dan Poster

Page 170: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

143

Activity diagram lihat berita menggambarkan proses melihat buku dan

poster yang ada di sistem. Aktor memilih menu buku dan poster di pilihan

menu maka sistem akan akan menampilkan halaman buku dan poster.

13. Activity untuk login

Gambar 4.19 Activity login

Activity diagram untuk login menggambarkan kegiatan kegiatan input data login

untuk masuk ke sistem. admin melakukan login dengan cara meng-input data utama

yakni username dan password. Kemudian aktor klik sign in dan sistem akan

Page 171: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

144

mengecek data user pada database di tebel user. Dan melakukan validasi user,

apakah benar user tersebut sudah terdaftar dalam sistem atau belum. Jika data

ditemukan, maka sistem akan menuju halaman utama. Namun jika tidak ditemukan

data user, maka akan tampil pesan gagal login.

14. Activity Untuk Logout

Gambar 4.20 Activity Diagram Logout

Page 172: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

145

Activity diagram logout menggambarkan proses keluar dari sistem ancaman

dan resiko bencana. Untuk keluar dari sistem, aktor hanya perlu memilih logout dan

sistem memproses logout dan secara otomatis akan keluar sistem dan

menampilkan form login.

15. Activity Untuk Manajemen peta

Page 173: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

146

Gambar 4.21 Activity Diagram mengelola peta

Gambar 4.21 menggambarkan aktifitas admin untuk dapat mengelola peta.

Dalam hal ini admin dapat melakukan aksi “tambah”, “lihat” dan “hapus”.

16. Activity Untuk Manajemen Berita

Page 174: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

147

Gambar 4.22 Activity Diagram Manajemen Berita

Activity Diagram manajemen berita menggambarkan proses mengelola

berita. Aktor memilih menu manajemen berita. Setelah itu admin dapat

memilih create untuk memasukan informasi berita baru dan memilih berita

terlebih dahulu untuk melakukan update berita dan delete berita. Setelah

melakukan tindakan maka selanjutnya memilih save maka sistem akan

menyimpan data yang sudah dimanajemen di database.

Page 175: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

148

17. Activity Untuk Manajemen Data Bencana

Gambar 4.23 Activity Diagram Manajemen Data Bencana

Activity Diagram manajemen data bencana menggambarkan proses

mengelola data bencana. Aktor memilih menu manajemen data bencana.

Setelah itu admin dapat memilih create untuk memasukan informasi data

bencana baru. Atau actor memilih update ataupun delete untuk melakukan

update berita dan delete. Setelah melakukan tindakan maka selanjutnya

Page 176: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

149

memilih save maka sistem akan menyimpan data yang sudah dimanajemen

di database.

18. Activity Untuk Manajemen buku dan poster

Gambar 4.24 Activity Diagram manajemen buku dan poster

Activity Diagram manajemen buku dan poster menggambarkan proses mengelola buku

dan poster. Aktor memilih menu manajemen buku dan poster. Setelah itu admin dapat

memilih create untuk memasukan informasi baru dan memilih buku atau poster

terlebih dahulu untuk melakukan update berita dan delete. Setelah melakukan

Page 177: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

150

tindakan maka selanjutnya memilih save maka sistem akan\ menyimpan data yang

sudah dimanajemen di database.

19. Activity Untuk Validasi Peta

Gambar 4.25 Activity Diagram validasi peta

Activity Diagram validasi peta menggambarkan proses mevalidasi peta oleh kepala

Pusdatin. Aktor memilih menu validasi peta, kemudian actor memilih atau mengklik

“validasi” untuk peta yang akan di validasi. Setelah tervalidasi maka peta akan publish.

Page 178: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

151

4.2.1.3 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan secara detail hubungan objek pada

sistem seperti penjelasan berikut:.

1. Sequence Urutan Untuk Peta

Gambar 4.26 Squence diagram peta

Sequence diagram lihat peta menggambarkan melihat beberapa

peta yang dilakukan oleh pengunjung. Pengunjung memilih menu dan peta

bencana yang akan ditampilkan kemudian sistem akan memanggil peta dan

Page 179: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

152

menjalankan peta berdasarkan kategori bencana yang dipilih.setelah itu

sistem akan menampilkan peta.

2. Sequence Urutan Untuk data kejadian bencana

Gambar 4.27 Squence diagram data kejadian bencana

Sequence diagram lihat data kejadian bencana menggambarkan

melihat data kejadian bencana yang dilakukan oleh pengunjung dan admin.

Pengunjung memilih menu data kejadian bencana, kemudian sistem akan

menampilkan halaman ancaman bencana. Dan admin mengolah data

kejadian bencan, dalam program ini admin hanya dapat memasukkan data

kejadian bencana baru dan menghapus data kejadian bencana yang ada.

3. Sequence Urutan Untuk pengetahuan bencana

Page 180: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

153

Gambar 4.28 Squence diagram pengetahuan bencana

Sequence diagram lihat pengetahuan bencana menggambarkan

melihat pengetahuan bencana yang dilakukan oleh pengunjung.

Pengunjung memilih menu pengetahuan bencana, kemudian sistem akan

menampilkan halaman pengetahuan bencana. Memilih bencana yang akan

ditampilkan kemudian sistem akan menampilkan informasi pengetahuan

bencana.

4. Sequence Urutan Untuk buku dan poster

Page 181: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

154

Gambar 4.29 Squence diagram buku dan poster

Sequence diagram lihat buku dan poster menggambarkan melihat

buku ataupun poster yang dilakukan oleh pengunjung dan admin.

Pengunjung memilih menu buku dan poster, kemudian sistem akan

menampilkan halaman buku dan poster. Admin mengelola buku dan poster,

dalam program ini admin hanya dapat memasukkan dan menghapus buku

dan poster.

Page 182: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

155

5. Sequence Urutan Untuk Login

Gambar 4.29 Squence diagram login

Sequence diagram login menggambarkan kegiatan login yang

dilakukan oleh semua aktor untuk dapat masuk kedalam sistem m-

marketing. Aktor memasukan username dan password pada form

login, kemudian sistem akan mengecek data username dan password-

nya, apabila data salah makan aktor diharuskan memasukan data

Page 183: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

156

username dan password kembali dan apabila sudah benar maka aktor

dapat masuk ke halaman utama

6. Sequence Urutan Untuk Logout

Gambar 4.30 Sequence Diagram Logout

Sequence diagram logout menggambarkan keluar sistem yang

dilakukan semua aktor. Aktor memilih klik logout apabila logout

berhasil maka sistem akan menampilkan form login.

Page 184: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

157

7. Sequence Urutan Untuk Berita

Gambar 4.31 Sequence berita

Sequence diagram berita menggambarkan kegiatan melihat berita yang

dilakukan oleh pengunjung yang ingin melihat halaman berita. Pengunjung

memilih menu berita kemudian sistem akan menampilkan halaman berita.

Page 185: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

158

Dan kegiatan mengelola berita oleh admin, dalam program ini admin hanya

dapat memasukkan, mengubah dan menghapus berita.

8. Sequence Diagram Manajemen Peta

Gambar 4.32 Sequence Diagram Manajemen peta

Sequence diagram Manajemen peta menggambarkan interaksi

admin untuk mengolah file Maps, dan dalam program ini admin hanya

dapat memasukkan , mengubah, menyimpan, menghapus maps, dan

mencari bencana.

Page 186: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

159

9. Sequence Urutan Untuk mengunduh data

Gambar 4.33 Sequence Diagram Mengunduh Data

Sequence diagram Mengunduh Data mengambarkan kegiatan mengunduh

data dan informasi mengenai bencana indonesia yang dilakukan oleh

pengunjung. Pengunjung membuka halaman website dan masuk ke dalam

halaman datadan informasi kemudian sistem akan menampilkan halaman

data dan informasi kepada pengunjung. Pengunjung dapat melihat data dan

informasi mengenai bencana alam dan mengunduh data tersebut. Jika

memilih mengunduh data maka pengunjung tinggal memilih data yang ingin

Page 187: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

160

di unduh lalu klik download. Sistem akan membaca dan kemudian data akan

terunduh dan tersimpan.

10. Sequence Diagram Validasi Peta

Gambar 4.34 Sequence Diagram Validasi Peta

Sequence Diagram validasi peta menggambarkan interaksi kepala

PUSDATIN memvalidasi peta sebelum publish.

Page 188: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

161

4.2.1.5 Perancangan Class Diagram

1.1.1.1.1 4.2.1.5.1 Tabel Daftar Objek Potensial

Tabel 4.23 Daftar Objek Potensial

No. Objek Potensial Atribut Objek Behaviour

1. Admin *

2. Pengunjung *

3. Username *

4. Password *

5. Peta *

6. Login *

7. Berita *

8. Jenis Peta *

9. Bencana *

10. Data Kejadian Bencana *

11. Informasi lain-lain *

12. Buku *

13. Poster *

Page 189: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

162

14. Password *

15. Username *

16. Unduh peta *

17. Unduh data *

18. Lihat peta *

19. Lihat data *

20. Jenis peta *

21. Peta Id *

22. Nama peta *

23. Judul Berita *

24. Isi Berita *

25. Jenis bencana *

26. Nama bencana *

27. Bencana Id *

28. Pengetahuan bencana *

29. Tahun *

Page 190: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

163

30. Jumlah korban *

31. Buku Id *

32. Nama buku *

33. Poster Id *

34. Logout *

4.2.1.5.2 Class Diagram

Page 191: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

164

Gambar 4.35 Class diagram

4.2.1.5.2.1 Mapping Diagram

Page 192: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

165

Gambar 4.36 Mapping diagram

4.2.2 Perancangan Database

4.2.2.1 Struktur Database

Berikut ini adalah struktur database yang dikumpulkan dalam bentuk

penyajian dalam sistem

Page 193: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

166

1. Tabel Berita

Nama Tabel : berita

Primary Key : id_berita

Foreign Key : id_admin

Tabel 4.24 Tabel Berita

no nama field jenis lebar

1 id_berita int 10

2 id_admin Int 3

3 judul_berita varchar 100

4 isi_berita text -

5 gambar_berita varchar 25

2. Tabel Admin

Nama Tabel : admin

Primary Key : id_admin

Foreign Key : -

Tabel 4.25 Tabel Admin

No nama field jenis lebar

1 id_admin Int 3

2 Username Varchar 30

Page 194: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

167

3 Password Varchar 8

3. Tabel Kep_Pusdatin

Nama Tabel : Kep_Pusdatin

Primary Key : id_ Kep

Foreign Key : -

Tabel 4.26 Tabel Admin

No nama field jenis lebar

1 id_Kep Int 3

2 Username Varchar 30

3 Password Varchar 8

4. Tabel Buku

Nama Tabel : buku

Primary Key : id_buku

Foreign Key : id_admin

Tabel 4.27 Tabel Buku

No nama field jenis lebar

1 id_buku int 10

Page 195: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

168

2 id_admin Int 3

3 nama_buku varchar 50

4 link_buku varchar 50

5. Tabel Poster

Nama Tabel : poster

Primary Key : id_poster

Foreign Key : id_admin

Tabel 4.28 Tabel Buku

No nama field jenis lebar

1 id_poster int 10

2 id_admin Int 3

3 nama_poster varchar 50

3 link_poster varchar 50

6. Tabel Data Kejadian Bencana

Nama Tabel : data kejadian bencana

Primary Key : id_data_kej_bencana

Foreign Key : id_admin, id_bencana

Tabel 4.29 Tabel data kejadian bencana

Page 196: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

169

no nama field jenis lebar

1 id_kej_bencana int 10

2 id_bencana int 10

3 id_admin Int 3

4 nama_bencana varchar 25

5 Tahun int

6 jumlah_korban int 25

7 nama_daerah varchar 25

8 jumlah_kejadian int 25

7. Tabel Bencana

Nama Tabel : bencana

Primary Key : id_bencana

Foreign Key : id_admin

Tabel 4.30 Tabel bencana

no nama field jenis lebar

1 id_bencana int 10

2 id_admin Int 3

3 nama_bencana varchar 25

4 pengetahuan_bencana text -

Page 197: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

170

8. Tabel peta

Nama Tabel : peta

Primary Key : id_peta

Foreign Key : id_admin, id_jenis_peta, id_bencana,

Tabel 4.31 Tabel Peta

No nama field jenis lebar

1 id_peta int 10

2 id_jenis_peta int 10

3 id_bencana int 10

4 id_admin int 3

5 nama_peta varchar 25

6 link_peta varchar 25

4.2.3 Perancangan Layout

Perancangan layout akan menggambarkan interface antarmuka sistem

yang nantinya akan dibuat dan tampilan layout terlampir. Perancangan layout

dibedakan menjadi beberapa halaman antara lain halaman awal, halaman

ancaman dan resiko bencana, halaman pantauan bencana, halaman data

Page 198: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

171

kejadian bencana, halaman prakiraan cuaca, halaman AWS dan titik api,

halaman kerentanan bencana, halaman peta index rawan bencana, halaman

pengetahuan bencana dan halaman tentang pengembang.

1. Halaman pengunjung mobile version

a. Halaman awal

Gambar 4.37 Halaman Awal

b. Halaman Home Mobile version

Page 199: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

172

Gambar 4.38 Halaman Home Mobile Version

c. Halaman ancaman dan resiko bencana

Gambar 4.39 Halaman Ancaman dan Resiko Bencana

d. Halaman pantauan bencana

Page 200: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

173

Gambar 4.40 Halaman Pantauan Bencana

e. Halaman data kejadian bencana

Gambar 4.41 Halaman Data Kejadian Bencana

Page 201: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

174

f. Halaman prakiraan cuaca

Gambar 4.42 Halaman Prakiraan Cuaca

g. Halaman kerentanan bencana

Gambar 4.43 Halaman Kerentanan Bencana

h. Halaman pengetahuan bencana

Page 202: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

1. Halaman awal pengunjung

Gambar 4.

2. Halaman Profil

Gambar 4.43 Halaman Pengetahuan Bencana

Halaman awal pengunjung

Gambar 4.44 Halaman awal pengunjung

175

Halaman Pengetahuan Bencana

Page 203: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

Gambar 4.

3. Halaman Buku

Gambar 4.45 Halaman profil pengunjung

Gambar 4.46 Halaman buku

176

Page 204: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

4. Halaman Poster

5. Halaman Gallery

Gambar 4.47 Halaman poster

Gallery

177

Page 205: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

6. Halaman Pengetahuan Bencana

Gambar 4.

7. Halaman Kerjasama

Gambar 4.48 Halaman gallery

Halaman Pengetahuan Bencana

Gambar 4.49 Halaman pengetahuan bencana

Halaman Kerjasama

178

Page 206: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

8. Halaman Geospasial

Gambar 4.50 Halaman kerjasama

Halaman Geospasial

Gambar 4.51 Halaman geospasial

179

Page 207: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

9. Halaman Data dan Informasi

Gambar 4.

10. Halaman Pantauan Bencana

Halaman Data dan Informasi

Gambar 4.52 Halaman data dan informasi

Halaman Pantauan Bencana

180

Page 208: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

Gambar 4.

11. login admin

Gambar 4.53 Halaman pantauan bencana

Gambar 4.54 Halaman login admin

181

Page 209: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

12. Halaman Home Admin

13. Halaman Manage

Admin

Gambar 4.55 Halaman awal admin

Manage Buku

Gambar 4.56 Halaman manage buku

182

Page 210: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

14. Halaman Manage

15. Halaman Manage

Manage Peta

Gambar 4.57 Halaman manage peta

Manage Berita

183

Page 211: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

Gambar 4.

16. Halaman Berita

Gambar 4.

4.3 Fase Implementasi

4.3.1 Coding Program

4.3.1.1 Kajian Ancaman dan Risiko Bencana

Analisis kajian resiko bencana dilakukan pada tahap pra

tahap sebelum pembuatan dan perancangan aplikasi sistem informasi spasial

berbasis web. Disini dijelaskan pembuatan kajian resiko tsunami. BNPB telah

mengeluarkan Pedoman Kajian Risiko Tsunami atau Tsunami Risk

Gambar 4.58 Halaman manage berita

Gambar 4.59 Halaman manage berita

Fase Implementasi

Program

Kajian Ancaman dan Risiko Bencana

Analisis kajian resiko bencana dilakukan pada tahap pra

pembuatan dan perancangan aplikasi sistem informasi spasial

berbasis web. Disini dijelaskan pembuatan kajian resiko tsunami. BNPB telah

mengeluarkan Pedoman Kajian Risiko Tsunami atau Tsunami Risk

184

Analisis kajian resiko bencana dilakukan pada tahap pra-proses yaitu

pembuatan dan perancangan aplikasi sistem informasi spasial

berbasis web. Disini dijelaskan pembuatan kajian resiko tsunami. BNPB telah

mengeluarkan Pedoman Kajian Risiko Tsunami atau Tsunami Risk

Page 212: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

185

Assessment Guideline (TRA) untuk penentuan zonasi ancaman tsunami. Peta

inilah yang kemudian akan ditampilkan dalam web. Adapun langkah-langkah

analisis spasial degan teknik skoring ini adalah :

1. Tampilkan data tsunami (STRM) 30 m di ArcMap

2. Untuk mendapatkan nilai ketinggian dari SRTM lakukan konversi raster ke

point dengan menggunakan ArcToolbox di ArcMap.

Gambar 4.60 Konversi raster di ArcToolBox

3. Setelah anda memperoleh point srtm, pilih nilai SRTM yang bernilai positif,

lakukan pemilihan dengan menggunakan query. Query builder,

"grid_code" >=0

4. Export kembali data titik SRTM anda yang bernilai positif. Klik kanan pada

layer > data export

Page 213: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

186

Gambar 4.61 Query Builder

5. Untuk mendapatkan wilayah kabupaten kedalam attribut titik SRTM

lakukan overlay dengan wilayah administrasi tingkat kabupaten (polygon),

gunakan Identity untuk proses overlay

Gambar 4.62 Identity Overlay

6. Lakukan pemilihan titik SRTM berdasarkan ketinggian maksimum dan

wilayah Kabupatennya. (Gunakan dokumen TRA). Perhatikan contoh syntax

yang digunakan dibawah ini

Page 214: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

187

Gambar 4.63 contoh syntac SRTM

7. Export hasil query menjadi sebuah feature baru

8. Lakukan pengkelasan berdasarkan tinggi genangan maksimum (gunakan

dokumem TRA). Buat sebuah field baru dengan nama kelas_inundasi.

Gambar 4.64 Contoh feature yang telah diexport

9. Pengkelasan dilakukan dengan melihat tinggi genangan maksimum. Kelas

Page 215: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

188

rendah : (tinggi genangan maksimum – 1). Kelas Tinggi (tinggi genangan

maksimum – 3). Contoh syntax yang digunakan.

"KOTA_KAB" = 'BADUNG' AND "grid_code" >=9 OR "KOTA_KAB" =

'BULELENG' AND "grid_code" >=8 OR "KOTA_KAB" = 'GIANYAR' AND

"grid_code" >=9 OR "KOTA_KAB" = 'JEMBRANA' AND "grid_code" >=5 OR

"KOTA_KAB" = 'KARANG ASEM' AND- 2 2 - "grid_code" >=6 OR "KOTA_KAB"

= 'KLUNGKUNG' AND "grid_code" >=9 OR "KOTA_KAB" = 'KOTA DENPASAR'

AND "grid_code" >=9 OR "KOTA_KAB" = 'TABANAN' AND "grid_code" >=7

10. Lakukan normalisasi nilai kelas diatas dengan membagi nilai kelas dengan

nilai

maksimum. Sehingga nilai kelas berubah menjadi 0 – 1. Buat sebuah field

baru dengan nama skor_tsunami.

11. Konversikan nilai skor tsunami menjadi data raster. Gunakan fungsi point to

raster, pastikan anda menggunakan satuan meter untuk konversi ke raster

100 x 100. Pastikan pada Value_field anda memilih skor_tsunami

12. Hasil yang diperoleh berupa peta ancaman tsunami dengan 3 kelas

ancaman yaitu rendah, sedang, dan tinggi, gunakan pewarnaan stretch

raster.

Page 216: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

189

Gambar 4.65 Contoh Peta Ancaman Tsunami

4.3.1.2 Penentuan Tingkat Ancaman dan Resiko

Tingkat Ancaman dihitung dengan menggunakan hasil Indeks

Ancaman dan Indeks Penduduk Terpapar. Penentuan Tingkat Ancaman

dilakukan dengan menggunakan matriks. Penentuan dilaksanakan dengan

menghubungkan kedua nilai indeks dalam matriks tersebut. Warna tempat

pertemuan nilai tersebut melambangkan Tingkat Ancaman suatu bencana

pada daaerah tersebut.

Page 217: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

190

Gambar 4.66 Penentuan Warna Tingkat Ancaman

Tingkat Risiko Bencana ditentukan dengan menggabungkan Tingkat

Kerugian dengan Tingkat Kapasitas. Penentuan Tingkat Risiko Bencana

dilaksanakan untuk setiap ancaman bencana yang ada pada suatu daerah.

Penentuan Tingkat Risiko Bencana dilakukan dengan menggunakan matriks.

Penentuan dilaksanakan dengan menghubungkan Tingkat Kerugian dan

Tingkat Kapasitas dalam matriks tersebut. Warna tempat pertemuan nilai

tersebut melambangkan Tingkat Risiko suatu bencana di kawasan tersebut.

Gambar 4.67 Penentuan Warna Tingkat Resiko

4.3.1.3 Pemrograman (Coding)

Pada tahap ini dilakukan pemrograman terhadap rancangan-

rancangan yang telah didefinisikan. Pemrograman sistem dilakukan dengan

menggunakan bahasa PHP dan MySQL sebagai basis datanya. Dalam

perancangan aplikasi spasial ini terdapat beberapa langkah pembuatan

program ( coding ) diantaranya yaitu :

Page 218: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

191

1. Membuat modul-modul seperti login, CRUD berita, profil menggunakan

script PHP serta terhubung dengan database MySQL.

2. Membuat file *.css dan *.js untuk memberi tambahan desain pada sistem

informasi yang dibuat sehingga tampilan menjadi lebih menarik.

3. Pemrograman dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Netbeans

IDE 7.2. adapun baris coding program yang dibuat dapat dilihat pada

bagian lampiran.

4. Untuk Client Side menggunakan IDE Android Development Tools dengan bantuan

Geniemotions dan Virtual Box untuk emulator androidnya yang berbasis bahasa

pemrograman Java. Kemudian untuk menghubungkan kedua aplikasi server dan

client dibuatlah sebuah API (Application Programming Interface) dalam bahasa

PHP dengan menggunakan JSON untuk menghubungkan antara Android ke

database MYQSL server tersebut.

4.3.2 Pengujian Sistem

Dari pembangunan sistem ini, dilakukan pengujian black-box dengan

melakukan test-case secara alpha testing, yaitu dengan cara menguji sistem oleh

seorang user dengan memasukkan data ke dalam sistem dan melihat hasil

keluarannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan.

1. Pengujian Level Admin

Tabel 4.32 Tabel black-box testing admin

Page 219: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

192

No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil

1

Login (username dan

password) salah

Muncul peringatan username atau

password salah OK

2

Login username dan

password benar

Masuk ke halaman utama admin OK

3 Logout Tampil halaman login OK

4 Pilih manajemen peta Tampil halaman kelola peta OK

5 Pilih add peta

Tampil halaman memasukkan peta

baru OK

6 Pilih simpan Menyimpan hasil addpeta baru OK

7 Pilih batal Gagal membuat berita baru OK

8 Pilih delete peta Menghapus daftar peta yang ada OK

9 Pilih manajemen berita Tampil halaman kelola berita OK

10 Pilih create berita Tampil halaman membuat berita baru OK

11 Pilih update

Tampil halaman update berita yang

sudah ada OK

12 Pilih simpan Menyimpan hasil update berita baru OK

13 Pilih batal Gagal membuat berita baru OK

14 Pilih delete berita Menghapus daftar berita yang ada OK

15 Pilih manajemen buku Tampil halaman kelola buku OK

16 Pilih add buku Tampil halaman menambah buku baru OK

Page 220: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

193

17 Pilih simpan

Menyimpan hasil menambah buku

baru OK

18 Pilih batal Gagal memasukkan buku baru OK

19 Pilih delete buku Menghapus daftar buku yang ada OK

20

Pilih manajemen

poster Tampil halaman kelola poster OK

21 Pilih add poster

Tampil halaman menambah poster

baru OK

22 Pilih simpan

Menyimpan hasil menambah poster

baru OK

23 Pilih batal Gagal memasukkan poster baru OK

24 Pilih delete poster Menghapus daftar poster yang ada OK

25

Pilih manajemen

gallery Tampil halaman kelola gallery OK

26 Pilih add gambar

Tampil halaman menambah gambar

baru OK

27 Pilih update

Tampil halaman update gambar yang

sudah ada OK

28 Pilih simpan

Menyimpan hasil add/update gambar

baru OK

29 Pilih batal Gagal menambah gambar baru OK

Page 221: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

194

30 Pilih deletegambar Menghapus daftar gambar yang ada OK

31

Pilih manajemen data

dan informasi

Tampil halaman kelola data dan

informasi OK

32

Pilih add data dan

informasi

Tampil halaman menambah data dan

informasi baru OK

33 Pilih edit

Tampil halaman edit data dan

informasi yang sudah ada OK

34 Pilih simpan

Menyimpan hasil add/update data dan

informasi baru OK

35 Pilih batal

Gagal menambah data dan informasi

baru OK

36

Pilih delete data dan

informasi

Menghapus daftar data dan informasi

yang ada OK

2. Pengujian Level Pengunjung

Tabel 4.33 Tabel black-box testing pengunjung

No Rancangan Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil

1 Pilih home Tampil halaman utama OK

2 Pilih berita Tampil halaman berita OK

3 Pilih profil Tampil halaman profil OK

Page 222: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

195

4 Pilih pengetahuan bencana Tampil Halaman Pengetahuan

bencana OK

5 Pilih pustaka Tampil halaman pustaka OK

6 Pilih buku Tampil halaman buku OK

7 Pilih download buku Pilih menyimpan buku OK

8 Pilih poster Tampil halaman poster OK

9 Pilih download poster Pilih menyimpan poster OK

10 Pilih gallery Tampil halaman gallery OK

11 Pilih Kerjasama Tampil halaman kerjasama OK

12 Pilih geospasial Tampil halaman geospasial OK

13 Pilih peta dasar Tampil halaman peta dasar OK

14 Pilih lihat peta Tampilkan peta OK

15 Pilih download peta Pilih menyimpan peta OK

16 Pilih Peta Tematik Tampil halaman peta tematik OK

17 Pilih KML Tampil halaman KML OK

18 Pilih Peta ancaman

Tampil halaman peta

ancaman OK

19 Pilih lihat peta ancaman Tampilkan peta ancaman OK

20 Pilih download

Pilih menyimpan peta

ancaman OK

21 Pilih peta resiko Tampil halaman peta resiko OK

Page 223: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

196

22 pilih lihat peta resiko Tampilkan peta resiko OK

23 Pilih download Pilih menyimpan peta resiko OK

24 Pilih lihat data dan

informasi

Tampil halaman data dan

informasi

OK

25 Pilih download Pilih menyimpan data OK

26 Pilih pantauan bencana

Pilih halaman pantauan

bencana OK

Page 224: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

197

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam melakukan perancangan dan pembangunan spasial web service

ancaman dan resiko bencana ini dibangun menggunakan tools UML.

Kemudian selanjutnya dilakukan tahapan implementasi sistem dengan

menggunakan tools ArcView, ArcGIS dan ArcMAp serta pemrograman

(coding) dengan bahasa PHP dan java. Output dari tahapan implementasi

adalah menghasilkan spasial web service ancaman dan resiko bencana

alam Indonesia. Tahapan terakhir dilakukan pengujian untuk memastikan

sistem sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan pada tahapan

analisis dan desain sistem yaitu tersajinya spasial web service ancaman

dan resiko bencana berbasis smartphone dengan berplatform android.

2. Rancang bangun spasial web service ancaman dan resiko bencana alam

menghasilkan sistem informasi spasial yang dapat menyajikan informasi

spasial ancaman dan resiko bencana alam di Indonesia dalam bentuk yang

dapat diakses oleh tim penanggulangan bencana, masyarakat, wisatawan

dan pihak BNPB melalui desktop dan smartphone.

Page 225: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

198

5.3 Saran

1. Pemeliharaan mobile ancaman dan resiko bencana alam indonesia agar

memaksimalkan fungsi dan kinerja sistem.

2. Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangan sistem mobile ini pada

perangkat mobile platform lainnya.

3. Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangan dan menambahkan fitur

early warning system (EWS) pada aplikasi mobile yang berfunsi sebagai

alert sebelum datangnya bencana alam.

4. Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangan dan menambahkan fitur-

fitur penunjang mitigasi lainnya seperti menguhubungkan lokasi badan

penanggulangan bencana setempat untuk memudahkan dalam membantu

proses mitigasi ataupun pasca bencana.

Page 226: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

199

DAFTAR PUSTAKA

Al-bahra. 2005. Analisis dan desain sistem informasi. Yogyakarta: Graha ilmu

Anonim, 2007. UURI Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723.

Ardian, ym kusuma. 2012. Dengan php membuat website 30 juta rupiah. Jakarta:

Jasakom

Habidin,Handa.2012. Ketangguhan Bangsa dalam menghadapi bencana.

Jakarta:Gema

Hirin, A.M. dan Virgi. 2011. Cepat Mahir Pemrogaman Web dengan PHP dan

MySQL. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Indrajat, Eko Richardus, Prastowo, Bambang N, dan Syukri, Muhammad.2000. Buku

Pintar Linux. Aplikasi Web Database Menggunakan PHP & MySQL. Jakarta:

Elex Media Komputindo.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Bandung: Informatika.

Kadir, Abdul. 2005. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.

Yogyakarta: Andi.

Kadir, Abdul. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

Kendall dan Julie E. 2008. Analisis dan Perancangan Desain Sistem, Edisi 5, Jilid 1.

Jakarta: Indeks.

Ladjamudin AB. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Mathiassen, Lars, Andreas Munk-Madsen, Peter Axel Nielse dan Jan Stage.2000.

Object Oriented Analysis and Design, First Edition. Denmark: Marco

Publishing

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem informasi konsep & aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Page 227: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

200

Munawar. 2005. Pemodelan Visual Dengan UML. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nazir. 2005. Metode Penelitian. Ciawi: Ghalia Indonesia.

Nugroho, Adi. 2007. Pemrograman java Untuk Aplikasi basis data Dengan Teknik

XP menggunakan IDE Eclipse. Yogyakarta: Andi Offset.

O’Brien, James A. Introduction to Information System, Twelfth Edition. Mc Graw-

Hill, Northen Arizona. 2005.

Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta:

Andi.

Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis: Tutorial ArcView, cetakan

kedua, Bandung: Informatika.

Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis Konsep-konsep Dasar. Bandung:

Informatika.

Probst, Gilbert, Raub Steffen, dan Kai Romhardt. Knowledge Management : Building

Block for Success. John Wiley & Sons Ltd. Baffin Lane. Chichester, England.

2000.

Riyanto dan Eka, H. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi

Georafis,Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta: Gava Media

Rossa dan Shalahuddin. 2011. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Modula.

Safaat, Nazaruddin. 2011. Android Pemrograman Aplikasi Mobie Smartphone dan

Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika

Simarmata dan Prayudi. 2006. Basis Data. Yogyakarta: Andi

Soekarno, Mohamad. 2006. Membangun Website Dinamis Interaktif dengan

PHPMySQL. Jakarta:Eksa Media Press.

Strauss, Judy dan Raymond Frost. 2009. E-Marketing. 5th Edition. New Jersey, USA

: Prentice-Hall, Inc.

Sugiarti, Yuni. Analisis dan Perancangan UML (Unified Model Language) Generate

VB.6 Disertai Contoh Studi Kasus dan Interface Web. Graha Ilmu,

Yogyakarta. 2013.

Page 228: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

201

Supardi, Yuniar. 2011. Semua Bisa Jadi Programer Android. Jakarta: Elex Media.

Wacana,Petrasa.2011. Konsep Pemetaan Resiko Bencana. Jakarta: Andi.

Whitten JL, Bentley LD, Dittman KC. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem, Edisi

6. Yogyakarta: Andi.

Wibowo, A. 2007. 16 Aplikasi Gratis untuk Pengembangan Situs Web. Yogyakarta:

Andi.

Zheng, Pei dan Ni, Lionel. 2006. Smartphone & Next Generation Mobile Computing.

San Fransisco: Morgan Kaufman.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------

Halim, Lutfi. 2008. xml web service pertukaran data. Skripsi. Bandung: Fakultas

Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Padjajaran.

Kurniawati, Ana dan Herdiyanti, Dita. 2013. Rancang Bangun Aplikasi Layanan

Berbasis Lokasi Mall dan Restoran di Bekasi.Skripsi.Jakarta: Fakultas Ilmu

Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma.

Nasaruddin dan Khairul Munadi.2011. Sistem informasi multi ancaman bencana

alam di aceh .Skripsi. Banda Aceh: Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Teknik, Universitas Syiah Kuala Lumpur.

Setyaningrum. 2010. Persepsi Masyarakat tentang Mitigasi Bencana Kegempaan di

Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik

Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------

[BMG] Badan Meteorologi dan Geofisika. 2012 Gempa bumi Seisme. Tersedia

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012 Bencana dalam Islam .

Tersedia: GEMA BNPB Vol.3 No.2 ISSN 2088-6527

Page 229: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

202

[BNPB] Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2012 Tantangan dalam

penanggulangan Bencana. Tersedia: GEMA BNPB Vol.3 No.1 ISSN 2088-

6527

_____. 2010. Evaluasi Program Transmigrasi tahun 1970-2010. Jakarta: Ke-187

Arti Penting Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Mengurangi Resiko

Bencana mentrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

_____. 2006. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2006 tentang

Pedoman Umum Mitigasi Bencana.

_____. 2007. Pengenalan Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di

Indonesia. Jakarta: Direktorat Mitigasi Lakhar BAKORNAS PB.

_____. 2009. Safer Communities through Disaster Risk Reduction in

Development/SC-DRR Programme. Term of Reference CFP-DRR-

UNDP/CPRU/ 8/2009

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

-------------

Framework, Genesis. Pengertian intranet dan manfaat jaringan komputer. 12 Mei 2014.

http://www.jaringankomputer.org/intranet-pengertian-intranet-kegunaan-manfaat-

intranet/

Priatmodjo,Danang. 2004. Bencana Alam. Tersedia :

http://mpbi.org/2010/12/content/v-behaviorurldefaultvml-o.html [30

Desember 2010 5.30 PM]

Sumaatmadja,Nursid. 1991. Bencana Alam. Tersedia :

http://indahistiar.com/2010/12/v-behaviorurldefaultvml-o.html [30 Desember

2010 3.30 PM]

Walisongo. 2013. Pengertian Android. Tersedia: http://ilmukomputer.com/ [20 Mei

2013 08:43 PM

Page 230: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

a

LAMPIRAN

Page 231: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

b

LAMPIRAN I

PEMBOBOTAN POTENSI ANCAMAN DAN RESIKO BENCANA

NO BENCANA KOMPONEN/INDIKATOR KELAS INDEX BOBOT

TOTAL BAHAN

RUJUKAN RENDAH SEDANG TINGGI

1 Gempa 1. Peta Bahaya Gempa Rendah Sedang Tinggi 100% SNI yang

bumi Bumi (pga value (pga (pga value > merujuk pada

2. Peta Zonasi Gempa < 0.2501) value 0,70) panduan yang

Bumi 2010 (divalidasi 0,2501 – diterbitkan oleh

dengan data kejadian) 0,70 Badan Geologi

Nasional

2 Tsunami Peta Estimasi Ketinggian Rendah Sedang Tinggi 100% Panduan dari

Genangan Tsunami/ Peta (<1 m) (1-3 m) (> 3 m) Badan Geologi

Bahaya Tsunami Nasional-ESDM

dan BMKG

3 Banjir Peta Zonasi Daerah rawan Rendah Sedang Tinggi 100% Panduan dari

banjir (divalidasi dengan (<1 m) (1-3 m) (> 3 m) Kementerian PU,

data kejadian) BMKG dan

Bakosurtanal

4 Tanah Peta Bahaya Gerakan Rendah Sedang Tinggi 100% Panduan dari

Longsor Tanah (divalidasi dengan (zona (zona (zona Badan Geologi

data kejadian) kerentanan kerentan kerentanan Nasinal-ESDM

gerakan an gerakan

tanah sangat gerakan tanahtinggi)

rendah – tanahme

rendah) nengah)

5 Letusan Peta KRB (divalidasi KRB I KRB II KRB III 100% Panduan dari

Gunung dengan data kejadian) Badan Geologi

Api Nasional-ESDM

6 Kekeringan Peta Bahaya Kekeringan Zona bahaya Zona Zona bahaya 100% Panduan dari

sangat bahaya tinggi – BMKG –

rendah – Sedang Sangat Kementerian

rendah Tinggi Pertanian

7 Gel. 1. Tinggi gelombang < 1m 1-2.5 m > 2.5 m 30% Panduan dar

Ekstrim & BMKG dan

Page 232: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

c

Abrasi Dishidros

2. Arus (current) <0.2 0.2 - 0.4 >0.4 30% Panduan dar

BMKG dan

Dishidros

3. Tutupan lahan/vegetasi > 80% 40-80% <40% 15% Panduan dari

pesisir (%) Kementerian

Kehutanan

4. Bentuk garis pantai berteluk lurus- lurus 15% panduan dari

berteluk bakosurtanal

8 Cuaca 1 Lahan terbuka Skor Bahaya=0.3333*Lahan

Terbuka+0.3333*(1-Kemiringan Lereng)+0.3333*((Curah Hujan

Tahunan)/5000)

33.33%

Ekstrim 2 Kemiringan Lereng 33.33% Panduan dari

(Angin 3 Curah Hujan Tahunan BMKG

Putting 33.33%

Beliung) Skor Bahaya < 0,34 0,34 - 0,66 > 0,67

9 Kebakaran 1 Jenis Hutan dan lahan Hutan Lahan Padang 40% Panduan dari

Hutan & Perkebunan rumput Kementerian

Lahan ering dan Kehutanan

belukar,

lahan

pertanian

2 Iklim Penghujan Penghujan- Kemarau 30% Panduan dari

kemarau BMKG

3 Jenis tanah Non Semi Organik/ 30% Panduan dari

organik/non organik gambut Puslitanah-

gambut Kementerian

Pertanian

10 Kebakaran 1. Frekuensi (sejarah < 2 % 2-5% > 5 % 100% Panduan dari

Gedung & kejadian) (60%) Damkar-

Pemukiman 2. Dampak (40 %) < Rp 1 M Rp 1 M – 3 > Rp 3 M 15% Kementerian

Kerugian Ekonomi) M Dalam Negeri

3. (Korban) : meninggal - 1 orang > 1 orang 70%

4. Luka berat < 5 orang 5-10 orang > 10 orang 15%

11 Epidemi & Kepadatan timbulnya

Skor Bahaya=(0.25*KTM/10+0.25*KTDB/5+0.

25* KTHIV/AIDS/(0.05)+0.25*KTC/5)*(Log(K

epadatan penduduk/0.01)/Log (100/0.01) )

Wabah malaria(KTM) 25%

Penyakit Kepadatan timbulnya

demam berdarah (KTDB) 25% Panduan dari

Kepadatan timbulnya Kementerian

HIV/AIDS (KTHIV/AIDS) 25% Kesehatan

Page 233: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

d

Kepadatan timbulnya

campak (KTC) 25%

Kepadatan penduduk

Skor Bahaya < 0,34 0,34 - 0,66 > 0,67

12 Gagal Jenis Industri (60 %) - Industri Industri 100% Panduan dari

Teknologi manufaktur kimia BPPT, LAPAN,

Kapasitas (40 %) Industri kecil Industri Industri 100% Kementerian

menengah besar Perindustrian

dan Kementerian

Perhubungan

13 Konflik 1. Frekuensi kejadian < 2x 2-3 x > 3x 100% Panduan dari

Sosial (historical) -60% Kementerian

2. Dampak akibat < 5 org 5 - 10 >10 100% Sosial dan Polri

kejadian orang orang

(historical) (40 %)

Page 234: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

e

LAMPIRAN

TAMPILAN APLIKASI

1. Tampilan home pengunjung

2. Tampilan Profil Pengunjung

Page 235: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

f

3. Tampilan View Peta

a. Tampilan Peta pada WEB

b. Tampilan Peta dengan Google Earth

Page 236: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

g

4. Tampilan Berita Pengunjung

5. Tampilan Buku dan Poster Pengunjung

6. Tampilan Login Admin

Page 237: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

h

7. Tampilan Home Admin

8. Halaman Upload Peta Admin

Page 238: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

i

9. Tampilan Validasi Peta Kepala Pusdatin

10. Tampilan Mobile

Page 239: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

j

a. Home

b. Bencana

c. Peta

Page 240: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

k

d. Pengetahuan Bencana

Page 241: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

l

LAMPIRAN III

HASIL WAWANCARA

nama responden : Bapak Agus

Jabatan : Kepala Pusat Data dan Penelitian

Tempat : Badan Nasional Penanggulangan Bencana Jl. Ir. H. Juanda No.36 Jakarta Pusat

Tanggal : 20 Februari 2013

Penulis : Begini pa dalam kesempatan ini, saya ingin menanyakan beberapa hal menyangkut penelitian yang saya lakukan di Badan Penanggulangan Bencana Nasional mengenai mitigasi bencana .

Responden : Dalam mitigasi bencana yang dilakukan biasanya memberikan informasi kepada masyarakat,menyebarkan peta-peta ancaman dan resiko kepada pemerintah setempat dan yang lainnya.

Penulis : Bagaimana selama ini menginformasikan tentang evakuasi jika terjadi bencana khususnya di daerah pantai banten terhadap wisatawan ataupun masyarakat sekitar?

Responden : Masih menggunakan peta manual dan informasi manual tetapi ada informasi-informasi tertentu sudah bias diakses di website

Penulis : apa kekurangan dari informasi tentang mitigasi bencana selama ini?

Page 242: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

m

Responden : Begini kekurangannya adalah belum tersedianya informasi ancaman dan resiko rawan bencana yang berupa peta dan khususnya dalam smartphone seperti android, karena kita tahu masyarakat sekarang lebih suka yang praktis dan android sedang booming di Indonesia, jadi mungkin akan lebih bagus jika ada ade buat aplikasi di android tentang ancaman dan resiko bencana ini.

Penulis : apakah sudah menggunakan sistem informasi geografis, seperti membuat peta jalur evakuasi yang lebih interaktif yang bisa digunakan oleh masyarakan secara lebih mudah? Jika belum adakah keinginan?

Responden : Untuk peta kita bisa lihat gambar jpeg di dalam web yang tersedia selama ini dan mungkin akan lebih bagus jika ada versi mobilenya

Penulis : Jadi rencananya dalam penelitian saya akan membuatkan sebuah aplikasi berbasis mobile mengenai mitigas bencana gempa dan tsunami di daerah pesisir selatan banten, yang nantinya berisi informasi mengenai jalur evakuasi bencana yang ada ada, titik-tik aman, dan tempat-tempat yang memungkinkan jadi tempat pengungsian, serta informasi tentang proses evakuasi jika terjadi bencana gempa yang mungkin menyebabkan tsunami. Yang nantinya juga masyarakat bisa melihat informasi-informasi terkait bencana dan proses evakuasi secara mudah, sehingga tidak terjadi kepanikan. Dan juga untuk badan penanggulangan bencana dapat secara cepat dalam proses mitigasi bencana dan juga bisa digunakan sebagai alat dan bahan penyuluhan, juga dapat memberikan keputusan mengenai tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi kejadian luar biasa (KLB).

Responden : Lebih baik ade terfokus pada pembuatan sistem android yang bisa menampilkan peta ancaman dan resiko bencana alam, untuk daerahnya seluruh Indonesia, karena belum adanya informasi itu kepada masyarakat dan bisa adik membuat aplikasi di dalam android .

Page 243: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

n

Penulis : Bagaimana saya mendapatkan informasi dan data-data untuk penelitian saya? apakah bapak memiliki data-data tersebut?

Responden : Adik bisa lakukan penelitian disini, tetapi untuk data dan informasi akan kami control sepenuhnya .

Penulis : Apa saja tampilan yang dibutuhkan Badan penanggulangan bencana nasional didalam peta ataupun aplikasi yang rencananya akan saya buat pak?

Responden : Ya menampilka peta ancaman dan peta resiko bencana itu yang pastinya, dan juga mungkin tambahan lain mengenai informasi kejadian bencana atau juga informasi tentang bencana itu sendiri

Penulis : Jika aplikasi saya selesai apakah bapak mau membantu mengkoreksi

Responden : Boleh

Penulis : Pertanyaan terakhir, apakah ada yang perlu ditambahkan?

Responden :

Page 244: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

o

LAMPIRAN IV

Source Code

<!DOCTYPE html> <!--[if IE 8]> <html class="no-js lt-ie9" lang="en" > <![endif]--> <!--[if gt IE 8]><!--> <html class="no-js" lang="en" > <!--<![endif]--> <head> <meta charset="utf-8"> <title>BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Website </title> <meta content='Badan Nasional Penanggulangan Bencana (disingkat BNPB) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang mempunyai tugas membantu Presiden Republik Indonesia dalam: mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu; serta melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.'/> <meta name='robots' content='noindex, nofollow' /> <meta content='BNPB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Bencana, Gempa, Cuaca, Banjir, Gunung Api, Status Gunung' name='KEYWORDS'/> <meta http-equiv='Content-Type' content='Type=text/html; charset=utf-8'/> <meta content='Indonesia' name='geo.placename'/> <meta name="language" content="id" /> <meta content='Badan Nasional Penanggulangan Bencana (disingkat BNPB) adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen' name='subject'/> <meta content='BNPB' name='Author'/> <meta content='all' name='audience'/> <meta content='general' name='rating'/> <link type="text/css" media="screen" rel="stylesheet" href="css/responsive-tables.css" /> <link rel="stylesheet" href="css/foundation.css"> <link rel="stylesheet" href="css/normalize.css" /> <link rel="stylesheet" href="css/style.css" /> <link href="css/jquery.bxslider.css" rel="stylesheet" /> <link rel="shortcut icon" href="img/icon.ico" type="image/x-icon" /> <link type="text/css" media="screen" rel="stylesheet" href="css/dropdownmenu.css" /> <link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/datepicker.css" />

Page 245: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

p

<link rel="stylesheet" type="text/css" href="css/bootstrap-datetimepicker.min.css" /> </head> <body> <div class="head"> <div class="row"> <div class="large-7 columns"> <img src="img/logo.png"> </div> <div class="large-5 columns" style="margin-top: 15px;"> <div class="row"> <div class="large-4 columns">&nbsp; </div> </div> </div> </div> </div> <!-- Nav Wrap --> <div class="bgmenu"> <div class="menu"> <div class="row"> <div class="large-12 column"> <nav class="top-bar menu"> <section class="top-bar-section menu"> <!-- Left Nav Section --> <ul class="left menu"> <li class="menu active" style="border-right:solid 1px #F29D00;" bgcolor="#F29D00"><a href="index.html">BERANDA</a></li> <li class="menu" style="border-left:solid 1px #FFAF1C;border-right:solid 1px #F29D00;"><a href="berita.html">BERITA</a></li> <li class="menu" style="border-left:solid 1px #FFAF1C;border-right:solid 1px #F29D00;"><a href="profil.html">PROFIL</a></li> <li class="menu" style="border-left:solid 1px #FFAF1C;border-right:solid 1px #F29D00;"><a href="pengetahuan.html">PENGETAHUAN BENCANA</a></li> <li class="has-dropdown" style="border-left:solid 1px #FFAF1C;border-right:solid 1px #F29D00;"><a href="buku.html">Publikasi</a> <ul class="dropdown"> <li style="border-top:solid 1px #FFFFFF;"><a href="buku.html">PUSTAKA</a></li> <li style="border-top:solid 1px #FFFFFF;"><a href="galeri.html">GALERI</a></li> </ul>

Page 246: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

q

</li> <li class="menu" style="border-left:solid 1px #FFAF1C;"><a href="kerjasama.html">KERJASAMA</a></li> </ul> <!-- Right Nav Section --> <ul class="right"> </ul> </section> </nav> </div> </div> </div> </div> <!-- Fokus --> <div class="padding" style='margin-top: -10px'> </div> <!--SLIDER--> <!-- Slides --> <div class="row" style="margin-top: -10px; margin-bottom: -30px;"> <ul data-orbit> <li> <img src="img/brit.jpg"/> <div class="orbit-caption"> <a href="http://bnpb.go.id/berita/2114/kunjungan-british-army-dan-tni-ad-ke-bnpb" style="line-height:30px;font-style: normal; color: white"> Kunjungan British Army dan TNI AD ke BNPB </a> </div> </li> <BR> </ul> </div> <!-- Caption --><br><br> <div class="row container"> <div class="boxgrid caption first">

Page 247: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

r

<a href="geospasial.html"> <img src="img/geospasial.jpg" style="height:180px;"/> <!--<div class="cover boxcaption"><p class="boxcaptionp">"Layanan data spasial BNPB. Terdapat peta bencana yang siap cetak dan data siap pakai berupa map service, maupun KML kejadian bencana."</p></div>--> </a> <a href="dibi.html"> <img src="img/dibi.jpg" style="height:180px;"/> <!--<div class="cover boxcaption"><p class="boxcaptionp">"Menyajikan data dan informasi bencana Indonesia dan analisisnya sampai tingkat kabupaten/kota."</p></div>--> </a> <a href="pantauanbencana.html"> <img src="img/pantauan_bencana.jpg" style="height:180px;"/> <!--<div class="cover boxcaption"><p class="boxcaptionp">"Peta interaktif informasi kejadian bencana Indonesia dan dampaknya dalam sebulan terakhir. Input data secara realtime dan manual."</p></div>--> </a> </div> </div> <div class="clear"></div> <!-- CONTENT AREA --> <div class="row" style="margin-top: 5px; vertical-align:top;"> <!--MAIN--> <table border="0" cellspacing="0px" cellpadding="0px" width="100%"> <tr style="vertical-align:top !important;"> <td class="bgwhite" style="vertical-align:top !important;padding:10px 10px 10px 10px;"> <div class="labelorage2 small-4 columns" style="margin-bottom:10px;">Berita Terbaru</div> <div class="small-12">&nbsp;<br/><br/>&nbsp;</div> <!--END MAIN--> <div class="small-12" style="margin-top:20px !important;padding:0px 10px !important;"> <a href="http://bnpb.go.id/berita/2183/51-pejabat-dilantik-di-lingkungan-bnpb"> <h4 class="tittle"> 51 Pejabat Dilantik di Lingkungan BNPB </h4> </a>

Page 248: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

s

<div class="small-12 columns publisher" style='margin-left: -10px; margin-bottom:15px;'> 5 September 2014 13:02 WIB </div> <div class="paragraph"> <img src="img/pelantikan.jpg" width="150px" style="border:solid 0px #000000;margin:5px 5px 3px 0px;float:left;padding:0px 10px 0px 0px;"/> SENTUL - Pelaksana Tugas Sekretaris Utama BNPB, Ir.Dody Ruswandi,MSCE melantik 51 pejabat di lingkungan BNPB untuk jabatan eselon II, eselon III dan eselon IV, di Gedung INA-DRTG BNPB, Sentul, Jawa Barat (5/9)... <a href="http://bnpb.go.id/berita/2183/51-pejabat-dilantik-di-lingkungan-bnpb"> Selengkapnya</a> </div> </div> <BR><BR> <div class="small-12" style="margin-top:20px !important;padding:0px 10px !important;"> <a href="http://bnpb.go.id/berita/2182/info-bencana-edisi-agustus-2014"> <h4 class="tittle"> Info Bencana Edisi Agustus 2014 </h4> </a> <div class="small-12 columns publisher" style='margin-left: -10px; margin-bottom:15px;'> 5 September 2014 09:26 WIB </div> <div class="paragraph"> Bulan Agustus 2014 telah terjadi 55 kejadian bencana, dimana tanah longsor adalah yang paling banyak terjadi. Bencana tanah longsor paling banyak terjadi di Provinsi Jawa Barat. Longsor yang terjadi di beberapa wilayah, yaitu Kota Bogor, Cianjur, Muna, Magelang, dan Klaten telah menimbulkan korban meninggal. Selain longsor, bencana banjir juga terjadi di banyak wilayah di Indon.. <a href="http://bnpb.go.id/berita/2182/info-bencana-edisi-agustus-2014"> Selengkapnya</a> </div> </div> </td>

Page 249: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

t

<td class="bgwhite" style="padding:5px;width:300px; min-width:300px; vertical-align:top !important; border-left: 1px solid #cbcbcb;"> <!--SIDEBAR--> <div class="large-12 column" style="background-color:white;margin:0px 0px 10px 0px;padding:0px;">&zwnj;</div> <div class="labelmerah">Gempa Terkini</div> <a href="http://bnpb.go.id/gempa-terkini"><img src="img/intensity.jpg" width="300px" style="padding: 5px 0px;" /></a> <p style="font-size: 13px;padding: 0px 20px 5px;margin-bottom:10px;text-align:left;"> Waktu gempa: 07-09-2014 02:50:22 WIB<br/> Magnitudo: 5.0 SR, 154 km BaratDaya KAB-MALANG-JATIM<br/> Lintang: -9.6 Bujur: 112.51<br/> Kedalaman: 10 Km </p> <div class="large-12 column labelmerah" style="margin:20px 0px;">PRAKIRAAN CUACA</div> <div class="small-12 column" style="margin-left: 3px;"> <div class="small-6 column" style="text-align: left; font-size: 12px; line-height:16px;" > <div class="row" style="margin-bottom:30px;"> <div class="small-5 column"><img src="img/HujanRingan.gif" /></div> <div class="small-7 column" style="text-align:left"> <div class="row"><b>Medan</b></div> <div class="row">Hujan Ringan</div> <div class="row">23 - 33</div> </div> </div> </div> <div class="small-6 column" style="text-align: left; font-size: 12px; line-height:16px;" > <div class="row" style="margin-bottom:30px;"> <div class="small-5 column"> <img src="img/CerahBerawan.gif" /></div> <div class="small-7 column" style="text-align:left"> <div class="row"><b>Makassar</b></div>

Page 250: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

u

<div class="row">Cerah Berawan</div> <div class="row">20 - 34</div> </div> </div> </div> <div class="small-12 column" style="text-align: left; font-size: 12px; line-height:16px;" >&nbsp;</div> <div class="small-6 column" style="text-align: left; font-size: 12px; line-height:16px;" > <div class="row" style="margin-bottom:30px;"> <div class="small-5 column"> <img src="img/Cerah.gif" /></div> <div class="small-7 column" style="text-align:left"> <div class="row"><b>Jakarta</b></div> <div class="row">Cerah</div> <div class="row">22 - 33</div> </div> </div> </div> <div class="small-6 column" style="text-align: left; font-size: 12px; line-height:16px;" > <div class="row" style="margin-bottom:30px;"> <div class="small-5 column"> <img src="http://bnpb.go.id/site/assets/img/CerahBerawan.gif" /></div> <div class="small-7 column" style="text-align:left"> <div class="row"><b>Surabaya</b></div> <div class="row">Cerah Berawan</div> <div class="row">23 - 33</div> </div> </div> </div> <!--div class="small-12 row column" style="font-size:12px;margin-right:10px;">Sumber: <a href="http://www.bmkg.go.id">BMKG</a></div--> </div> <div class="large-12 column" style="font-size:12px;line-height:14px;margin-top:0px;padding-right:20px;text-align:right"> <a href="http://bnpb.go.id/prakiraan-cuaca"> Selengkapnya &raquo;</a>

Page 251: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

v

</div> <!-- <a style="font-size: 0.7em;">kota lainnya>>></a> --> </div> </td> </tr> </table> </div> <!--FOOTER BOX--> <div class="row" style="margin-top: -15px;height:60px !important;"> <div class="small-4 column" style="padding:0px 5px 0px 0px;margin:0px;" > <div class="labelorage2">Publikasi</div> <div class="small-12 column publikasi bgwhite" style="padding:15px 5px;min-height:210px;"> <div class="small-12 column publikasi-content" style="margin-bottom:5px;"> <img style="float:left; margin: 0px 5px 5px 0px;" src="img/cover.jpg"/> <!--<label style="color: orange;margin:0px 0px 10px;"><strong>TERBARU</strong></label>--> <a href="http://bnpb.go.id/uploads/publication/1056/info_bencana_Agustus_2014.pdf" style="font-size:13px;line-height:10px !important;text-align:justify;font-weight:bold;text-decoration:underline;"> Info Bencana Edisi Agustus 2014 </a> <p class="published publikasi_depan" style="font-size:13px;padding-top:15px;line-height:15px !important;"> </p> </div> <div class="small-12 column publikasi-content" style="margin-bottom:5px;"> <a href="http://bnpb.go.id/uploads/publication/1055/info bencana Juli 2014.pdf" style="font-size:13px;line-height:10px !important;text-align:justify;font-weight:bold;text-decoration:underline;"> Info Bencana Edisi Juli 2014 </a> </div>

Page 252: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

w

<div class="small-12 column publikasi-content" style="margin-bottom:5px;"> <a href="http://bnpb.go.id/uploads/publication/1031/Gema 6-23-14 (1).pdf" style="font-size:13px;line-height:10px !important;text-align:justify;font-weight:bold;text-decoration:underline;"> GEMA BNPB Mei 2014 Volume 5 Nomor 1 </a> </div> </div> </div> <div class="small-4 column" style="padding:0px;margin:0px;" > <div class="labelorage2">Siaran Pers</div> <div class="small-12 column publikasi bgwhite" style="padding:15px 10px 0px 15px;min-height:210px;"> <ul style="list-style: none; margin-bottom:0px; padding-bottom:0px;"> <li style="margin-bottom:0px;"> <a href="http://bnpb.go.id/siaran-pers/16/gempa-56-sr-guncang-pacitan-dan-sekitarnya" style="text-align:justify;font-size:14px;font-weight:bold;text-decoration:underline;"> GEMPA 5,6 SR GUNCANG PACITAN DAN SEKITARNYA </a><br /> <p style="font-size:13px;text-align:justify;"> BMKG melaporkan bahwa telah terjadi gempa 5,6 SR pada Senin (14-7-2014) pukul 12.05 Wib di 104 km tenggara Pacitan atau 109 km bar </p> </li> <li style="margin-top:4px;"> <a href="http://bnpb.go.id/siaran-pers/15/pengungsi-sinabung-butuh-130000-lembar-seng" style="text-align:justify;font-size:14px;font-weight:bold;text-decoration:underline;"> PENGUNGSI SINABUNG BUTUH 130.000 LEMBAR SENG </a><br /> <p style="font-size:12px;text-align:justify;"> Gunung Sinabung kembali meletus disertai awan panas guguran (lava pijar) dengan jarak luncur 4 km ke arah selatan pada Sabtu (12-7) </p> </li> </ul> </div>

Page 253: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

x

</div> <div class="small-4 column" style="padding:0px;margin:0px;" > <div class="labelorage2">Twitter</div> <div class="small-3 column" style="padding:0px 10px; margin:0px;"> <a class="twitter-timeline" href="https://twitter.com/search?q=BNPB_Indonesia" data-widget-id="460327645083746304">Tweets about "BNPB_Indonesia"</a> <script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0],p=/^http:/.test(d.location)?'http':'https';if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src=p+"://platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script> <!-- <a class="twitter-timeline" href="https://twitter.com/BNPB_Indonesia" data-widget-id="404834308679933952" height="150">Tweets by @BNPB_Indonesia</a> <script>!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="https://platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");</script> --> </div> </div> </div> </div> </div> </div> </div> <div class="row" style="margin-top: -40px"> <div class="large-12 columns" style="border-bottom: 5px solid #003399;"> &zwnj; </div> </div>

Page 254: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

y

<div class="row"> <div class="large-6 columns left" style="margin: 10px 0px;padding:0px;"> <p class="footer"> <strong>BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA</strong><br> Jl. Ir. H. Juanda No 36 Jakarta Pusat<br> Telp. 021-3442734, 3442985, 3443079<br> Fax. 021-3505075<br> Email: <a href='mailto:[email protected]'>[email protected]</a> </p> </div> <div class="large-3 columns left" style="margin: 10px 0px;padding:0px;"> <p class="footer"> <strong>PUSDALOPS BNPB</strong><br> Telp: 021-3458400<br /> Fax: 021-3458500<br /> Email: <a href='mailto:[email protected]'>[email protected]</a> </p> </div> <div class="large-3 columns left" style="margin: 10px 0px;padding:0px;"> <div style="background: white;border:solid 1px #ccc;padding:0px 20px;"> <a href="http://facebook.com/infobnpb" target="_blank"><img src="img/facebook2.png" height="50" width="50" style="padding: 10px 0 10px 10px;" /></a> <a href="http://twitter.com/BNPB_Indonesia" target="_blank"><img src="img/twitter.png" height="50" width="50" style="padding: 10px 0 10px 10px;"/></a> <a href="http://www.youtube.com/user/BNPBIndonesia/videos?view=0&flow=grid" target="_blank"><img src="img/youtube.jpg" width="95" height="100" style="padding: 10px 0 10px 0px; float: right;" /></a> </div> </div> </div> <br/><br/> <!-- Piwik --> <!-- Piwik --> <script type="text/javascript"> var _paq = _paq || []; _paq.push(["setDocumentTitle", document.domain + "/" + document.title]);

Page 255: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

z

_paq.push(["setCookieDomain", "*.bnpb.go.id"]); _paq.push(["trackPageView"]); _paq.push(["enableLinkTracking"]); (function() { var u=(("https:" == document.location.protocol) ? "https" : "http") + "://114.134.65.70/piwik/"; _paq.push(["setTrackerUrl", u+"piwik.php"]); _paq.push(["setSiteId", "1"]); var d=document, g=d.createElement("script"), s=d.getElementsByTagName("script")[0]; g.type="text/javascript"; g.defer=true; g.async=true; g.src=u+"piwik.js"; s.parentNode.insertBefore(g,s); })(); </script> <!-- End Piwik Code --> <noscript><p><img src="http://114.134.65.70/piwik/piwik.php?idsite=1" style="border:0;" alt="" /></p></noscript> <!-- End Piwik Code --> <!-- BEGIN JAVASCRIPTS --> <!--script src="js/jquery-1.7.1.min.js"></script--> <script src="js/jquery-1.8.3.min.js"></script> <!-- bxSlider Javascript file --> <script src="js/jquery.bxslider.min.js"></script> <!-- bxSlider CSS file --> <script type="text/javascript"> $(document).ready(function() { $('.slider1').bxSlider({ slideWidth: 310, minSlides: 1, maxSlides: 3, slideMargin: 0, auto: false, nextSelector: '#slider-next', prevSelector: '#slider-prev', nextText: ' <img class="slide_next" src="img/arrow_next.png"/>', prevText: '<img class="slide_prev" src="img/arrow_prev.png"/> ' }); $('.homeslide').bxSlider({ mode: 'fade', captions: true, auto: true }) });

Page 256: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

aa

</script> <script type="text/javascript"> document.write('<script src=' + ('__proto__' in {} ? "http://bnpb.go.id/site/assets/js/vendor/zepto" : "http://bnpb.go.id/site/assets/js/vendor/jquery") + '.js><\/script>') </script> <script type="text/javascript" src="js/foundation.min.js"></script> <script type="text/javascript" src="js/foundation.orbit.js"></script> <script type="text/javascript" src="js/foundation.topbar.js"></script> <script type="text/javascript" src="js/bootstrap.min.js"></script> <script type="text/javascript" src="js/bootstrap-datepicker.js"></script> <script type="text/javascript" src="js/bootstrap-datetimepicker.min.js"></script> <script type="text/javascript" src="js/jquery.dataTables.min.js"></script> <script type="text/javascript" src="js/DT_bootstrap.js"></script> <script type="text/javascript"> $(document).foundation(); </script> <script> jQuery(document).ready(function($) { jQuery.fn.dataTableExt.aTypes.unshift( function ( sData ) { var sValidChars = "0123456789-,"; var Char; var bDecimal = false; /* Check the numeric part */ for ( i=0 ; i<sData.length ; i++ ) { Char = sData.charAt(i); if (sValidChars.indexOf(Char) == -1){ return null; } /* Only allowed one decimal place... */ if ( Char == "," ) { if ( bDecimal ){ return null; } bDecimal = true; } }

Page 257: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

bb

return 'numeric-comma'; } ); jQuery.fn.dataTableExt.oSort['numeric-comma-asc'] = function(a,b) { var x = (a == "-") ? 0 : a.replace( /,/, "." ); var yourAudio = document.getElementById('audio_id3245942'), ctrl = document.getElementById('audioControl'); ctrl.onclick = function () { // Update the Button var pause = ctrl.className === 'audio_on'; ctrl.className = pause ? 'audio_off' : 'audio_on'; // Update the Audio var method = pause ? 'pause' : 'play'; yourAudio[method](); // Prevent Default Action return false; }; */ $(document).ready(function() { $('.audio_control').each(function () { var ctrlID = $(this).attr('id'); var ctrlID_split = ctrlID.split('_'); var audID = $('#audio_id'+ctrlID_split[1])[0]; var ctrlAud = $('#'+ctrlID)[0]; ctrlAud.onclick = function () { var pause = ctrlAud.className === 'audio_on audio_control'; ctrlAud.className = pause ? 'audio_off audio_control' : 'audio_on audio_control'; var method = pause ? 'pause' : 'play'; audID[method](); return false; };

Page 258: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

cc

}); // on load of the page: switch to the currently selected tab var hash = window.location.hash; $('#multitab a[href="' + hash + '"]').tab('show'); // store the currently selected tab in the hash value $("ul.nav-tabs > li > a").on("shown.bs.tab", function (e) { var id = $(e.target).attr("href").substr(1); window.location.hash = id; }); }); $(document).on('change', '.search_link_kab :text', function() { var input = $(this).val(); alert(input); }); </script> <!-- END JAVASCRIPTS --> </body> </html>

Page 259: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

dd

LAMPIRAN V

SURAT-SURAT

Page 260: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

ee

Page 261: SKRIPSI RANCANG BANGUN SPASIAL BENCANA ALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27996/1/PUTRI... · Perancangan system dilakukan dengan notasi Unified Modelling

ff