skripsi pengukuran atas penerapan...

183
i SKRIPSI PENGUKURAN ATAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERHOTELAN BLUEFISH MENGGUNAKAN EXTENDED HUMAN ORGANIZATION TECHNOLOGY (HOT) FIT MODEL (Studi Kasus : PT Karmanta Wijaya Sakti) Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh : Abia Dena Askuba 11140930000138 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1440 H

Upload: lethu

Post on 25-May-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

SKRIPSI

PENGUKURAN ATAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI

PERHOTELAN BLUEFISH MENGGUNAKAN EXTENDED HUMAN

ORGANIZATION TECHNOLOGY (HOT) FIT MODEL

(Studi Kasus : PT Karmanta Wijaya Sakti)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh :

Abia Dena Askuba

11140930000138

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1440 H

i

HALAMAN JUDUL

PENGUKURAN ATAS PENERAPAN SISTEM INFORMASI

PERHOTELAN BLUEFISH MENGGUNAKAN EXTENDED HUMAN

ORGANIZATION TECHNOLOGY (HOT) FIT MODEL

(Studi Kasus : PT Karmanta Wijaya Sakti)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

ABIA DENA ASKUBA

11140930000138

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1440 H

ii

iii

iv

v

ABSTRAK

Abia Dena Askuba 11140930000138, Pengukuran Keberhasilan atas Penerapan

Sistem Informasi Perhotelan Menggunakan Extended Human Organization

Technology (HOT) Fit Model (Studi Kasus: PT Karmanta Wijaya Sakti) dibawah

bimbingan Aries Susanto dan Suci Ratnawati.

Pengukuran keberhasilan sistem merupakan cara untuk mengetahui tingkat dari

keberhasilan suatu sistem. Sistem Informasi Perhotelan Bluefish (SIPB) merupakan

suatu sistem informasi yang berkaitan dengan pengumpulan data, pengolahan data,

penyajian informasi, serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk kegiatan

PT Karmanta WS dalam mengelola perhotelan. Masih terdapat kendala seperti

menu inventory yang tidak dapat melakukan pembaharuan data secara real time,

user interface yang tidak user friendly dan sedikitnya antusias para staff dalam

menggunakan SIPB serta belum dilakukannya pengukuran keberhasilan sistem,

menyebabkan masih ada beberapa kekurangan pada SIPB. Tujuan dari penelitian

ini adalah mengetahui status keberhasilan penerapan SIPB berdasarkan persepsi

pengguna dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Metode

penelitian ini menggunakan analisis data dengan menggunakan model yang

diusulkan yaitu menggabungkan Hot Fit model dengan beberapa variabel dari

UTAUT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan penyebaran

kuesioner dilakukan secara online dan offline serta teknik pengumpulan sampel

menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya proses analisis data dengan

menggunakan Microsoft Excel 2013 dan pendekatan PLS-SEM menggunakan

SmartPLS 3.0. Hasil dari penelitian ini adalah ditolaknya 2 dari 13 hipotesis yang

diuji. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan SIPB

adalah konteks organisasi serta orang dan tindakan berpengaruh secara tidak

langsung terhadap keberhasilan penerapan SIPB, kualitas informasi, kualitas

sistem, dan kualitas layanan berpengaruh melalui kepuasan pengguna dan

pengunaan sistem, serta kepuasan pengguna berpengaruh terhadap keberhasilan

penerapan SIPB. Manfaat dari penelitian ini dapat memberikan bahan

pertimbangan bagi pihak PT Karmanta WS dalam rencana pengembangan sistem

SIPB agar lebih baik lagi.

Kata kunci: HOT Fit Model, UTAUT, SIPB, Perhotelan.

V Bab + xviii Halaman + 168 Halaman + 20 Gambar + 42 Tabel + Daftar Pustaka

+ Lampiran

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam tak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita

yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada

umat manusia menuju kehidupan dan peradaban, serta para keluarga, serta para

sahabat Nabi.

Peneliti menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Hal ini semata-mata karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman

yang dimiliki peneliti. Namun demikian peneliti berharap skripsi ini dapat

memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana (S-1) dalam bidang Sistem

Informasi dari Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi yang berjudul Pengukuran atas Penerapan Sistem Informasi

Perhotelan Bluefish Menggunakan Extended Human Organization Technology

(HOT) Fit Model (Studi Kasus: PT Karmanta Wijaya Sakti), akhirnya dapat

dislesaikan sesuai yang diharapkan. Selama penyusunan skripsi ini tentunya

terdapat banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi, baik dalam pengumpulan

data dan lain sebagainya. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, kesulitan

tersebut dapat diatasi. Kebahagiaan yang tak ternilai secara pribadi dapat

dipersembahkan kepada kedua orang tua, seluruh keluarga, dan pihak-pihak yang

telah ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini.

vii

Sebagai bentuk penghargaan, izinkan peneliti menuangkan dalam bentuk

ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, S.Si, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

3. Bapak Aries Susanto HT, MMSI.,Ph.D., sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu

Suci Ratnawati, MTI sebagai Dosen Pembimbing II yang tidak pernah lelah dan

bosan untuk membimbing, memotivasi, dan mengingatkan peneliti untuk

segera menyelesaikan skripsi ini. Peneliti mengucapkan banyak terima kasih

untuk waktu, tenaga, dukungan, arahan, saran, kritik yang membangun agar

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmunya

selama penulis menuntut ilmu di UIN Jakarta.

5. Ibu Dewi Dwiyanti dan Bapak Rahmat, selaku staff PT Karmanta WS yang

banyak membantu penulis dalam memperoleh data-data mengenai SIPB yang

dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Najamudin dan Ibu Dewi selaku orangtua yang selalu menyayangi,

mendidik, memberikan motivasi, nasihat, doa dan dukungan serta bantuan baik

moril maupun materil sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dan doa

agar peneliti dapat menjadi kebanggan orang tua.

viii

7. Big Family CCIT SI-A dan Mahasiswa Sistem Informasi Angkatan 2014 yang

telah memberikan dukungan, semangat, bantuan, doa, ilmu dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi ini. Sukses untuk kalian semua.

8. Inang, Asep, Erista, Farah, Ajeng, Yuliza, dan Mamih yang selalu dijadikan

tempat keluh kesah selama menuntut ilmu di UIN Jakarta, terima kasih atas

kerjasama, pelajaran, doa, motivasi dan dukungannya.

9. Sahabat Penulis, Romi Indira Putra yang selalu sabar mendengarkan keluh

kesah serta tak henti-hentinya memberikan semangat.

10. Serta seluruh pihak yang telah banyak berjasa terhadap proses penyelesaian

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi

sedikitpun rasa terima kasih peneliti.

Atas segala bantuan dari semua pihak, penulis berterima kasih dan berdoa

kepada Allah SWT semoga apa yang telah diberikan dijadikan amal kebaikan dan

bermanfaat, serta mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak, dan mudah-

mudahan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Desember 2018

Abia Dena Askuba

NIM: 11140930000138

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 8

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................... 8

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian ............................................................... 9

1.5 Tujuan dan Sasaran Penelitian........................................................................... 10

1.6 Pertanyaan Penelitian ........................................................................................ 11

1.7 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 13

1.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 14

1.8.1 Teknik Analisis Data .................................................................................. 15

1.9 Sistematika Penulisan ........................................................................................ 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 17

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ........................................................................ 17

x

2.1.1 Pengertian Sistem ....................................................................................... 17

2.1.2 Pengertian Informasi ................................................................................... 21

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi ....................................................................... 22

2.1.4 Pengertian Hotel ......................................................................................... 25

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Perhotelan ..................................................... 26

2.1.6 Sistem Informasi Perhotelan Bluefish (SIPB) ............................................ 27

2.2 Pengertian Pengukuran ...................................................................................... 28

2.3 Pengertian Penerapan ........................................................................................ 29

2.4 Pengertian Website ............................................................................................ 31

2.5 Konsep Dasar Keberhasilan Sistem Informasi .................................................. 33

2.6 UTAUT Model .................................................................................................. 35

2.6.1 Performance Ekspectancy .......................................................................... 39

2.6.2 Effort Expectancy ....................................................................................... 40

2.6.3 Social Influence .......................................................................................... 41

2.6.4 Facilitating Condition ................................................................................ 41

2.7 Konsep Dasar HOT-Fit Model .......................................................................... 42

2.7.1 Komponen Manusia (Human) .................................................................... 43

2.7.2 Komponen Organisasi (Organization)........................................................ 45

2.7.3 Komponen Teknologi (Technology) ........................................................... 45

xi

2.7.4 Manfaat Bersih (Net Benefits)..................................................................... 47

2.8 Trust (Kepercayaan) .......................................................................................... 48

2.9 Metode Pengumpulan Data................................................................................ 49

2.10 Pengelompokan Data ....................................................................................... 52

2.10.1 Experimental Research ............................................................................. 53

2.11 Statistik Deskriptif ........................................................................................... 54

2.12 Metode Kuantitatif .......................................................................................... 55

2.13 Sampel dan Teknik Sampling .......................................................................... 56

2.13.1 Probability Sampling................................................................................ 58

2.13.2 Non Probability Sampling ........................................................................ 59

2.14 Structure Equation Model (SEM) ................................................................... 60

2.14.1 Fungsi SEM .............................................................................................. 66

2.15 Partial Least Square (PLS) ............................................................................. 66

2.16 SmartPLS ......................................................................................................... 68

2.17 Skala Likert ..................................................................................................... 74

2.18 Metode Perhitungan Sampel ........................................................................... 75

2.19 Metode Perhitungan ........................................................................................ 79

2.19.1 Uji Kelayakan Variabel ............................................................................ 79

2.19.1.1 Uji Validitas ....................................................................................... 80

2.19.1.2 Uji Reliabilitas ................................................................................... 80

xii

2.19.1.3 Uji Hipotesis ...................................................................................... 80

2.20 Penelitian Sejenis ............................................................................................ 81

2.21 Penjabaran Pengelompokan Kategori.............................................................. 85

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 89

3.1 Metode Penelitian .............................................................................................. 89

3.2 Pendekatan dan Strategi Penelitian .................................................................. 89

3.3 Prosedur Penelitian ............................................................................................ 91

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................................ 92

3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 93

3.5.1 Studi Literatur ............................................................................................. 93

3.5.2 Survey ......................................................................................................... 95

3.6 Metode Analisis Data ........................................................................................ 97

3.6.1 Model Penelitian Usulan ............................................................................. 97

3.6.2 Definisi Variabel Model Penelitian Usulan ................................................ 98

3.6.3 Indikator Model Penelitian Usulan ........................................................... 100

3.6.4 Pembuatan Kuisioner ................................................................................ 103

3.7 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 107

3.8 Analisis Data dan Intepretasi Hasilnya............................................................ 109

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 108

4.1 Sejarah Singkat PT Karmanta Wijaya Sakti .................................................... 108

xiii

4.1.1 Visi dan Misi PT Karmanta Wijaya Sakti ................................................ 109

4.1.2 Struktur Organisasi PT Karmanta Wijaya Sakti ....................................... 110

4.1.3 Pembagian Tugas dan Wewenang ............................................................ 110

4.2 Hasil Analisis .................................................................................................. 111

4.2.1 Hasil Analisis Demografi.......................................................................... 111

4.2.2 Pilot Study ................................................................................................. 113

4.2.3 Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model) .................................... 114

4.2.4 Hasil Analisis Model Struktur (Inner Model) ........................................... 125

4.3 Interpretasi Hasil dan Diskusi Hasil ................................................................ 133

4.3.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Data Demografi .......................... 133

4.3.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Pengukuran (Outer Model)

................................................................................................................ 136

4.3.3 Interprestasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktur Model (Inner Model) .. 137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 150

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 150

5.2 Saran ................................................................................................................ 151

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 154

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Teori- Teori Konstruk yang Mendasari Model UTAUT ........................... 36

Tabel 2. 2 Model Konsep UTAUT ............................................................................. 37

Tabel 2. 3 Definisi dari Variabel UTAUT .................................................................. 39

Tabel 2. 4 Indikator Variabel Performance Expectancy ............................................. 40

Tabel 2. 5 Indikator Variabel Effort Expectancy ........................................................ 40

Tabel 2. 6 Indikator Variabel Social Influence ........................................................... 41

Tabel 2. 7 Indikator Variabel Facilitating Condition ................................................. 42

Tabel 2. 8 Indikator Variabel System Use ................................................................... 44

Tabel 2. 9 Indikator Variabel User Satisfaction.......................................................... 44

Tabel 2. 10 Indikator Variabel Structure .................................................................... 45

Tabel 2. 11 Indikator Variabel Environment............................................................... 45

Tabel 2. 12 Indikator Variabel System Quality ........................................................... 46

Tabel 2. 13 Indikator Variabel Information Quality ................................................... 47

Tabel 2. 14 Indikator Variabel Service Quality .......................................................... 47

Tabel 2. 15 Indikator Variabel Trust ........................................................................... 49

Tabel 2. 16 Keterangan Konstruk SmartPLS .............................................................. 62

Tabel 2. 17 Metode Analisis Multivariat .................................................................... 64

Tabel 2. 18 Rule of tumb CB-SEM dan SEM-PLS ..................................................... 64

Tabel 2. 19 Jenis Software SEM ................................................................................. 65

Tabel 2. 20 Ketentuan Skala Likert ............................................................................. 75

xv

Tabel 2. 21 Tabel Krejcie-Morgan.............................................................................. 79

Tabel 3. 1 Studi Literatur ............................................................................................ 93

Tabel 3. 2 Jumlah Data Kuesioner .............................................................................. 96

Tabel 3. 3 Pengertian Variabel Penelitian Usulan ...................................................... 99

Tabel 3. 4 Indikator Model Penelitian Usulan .......................................................... 100

Tabel 3. 5 Penentuan Skala Kuesioner ...................................................................... 104

Tabel 3. 6 Kuesioner Penelitian ................................................................................ 105

Tabel 4. 1 Karakteristik Demografis Responden ...................................................... 112

Tabel 4. 2 Hasil Uji Loading Factor dengan SmartPLS Setelah Penghapusan

Indikator ................................................................................................. 115

Tabel 4. 3 Hasil Uji Composite Reliabilty dengan SmartPLS .................................. 117

Tabel 4. 4 Hasil Uji Average Variance Extracted (AVE) dengan SmartPLS ........... 118

Tabel 4. 5 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading) dengan SmartPLS ...... 119

Tabel 4. 5 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading) dengan SmartPLS

(Lanjutan) ............................................................................................... 120

Tabel 4. 6 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading Fornell-Lackers) dengan

SmartPLS ............................................................................................... 120

Tabel 4. 6 Hasil Uji Discriminant Validity (Cross Loading Fornell-Lackers) dengan

SmartPLS (Lanjutan).............................................................................. 121

Tabel 4.7 Keseluruhan Hasil Analisis Pengukuran Model (Outer Model) ............... 123

Tabel 4. 8 Hasil Uji Path Coefficient ........................................................................ 125

xvi

Tabel 4. 9 Hasil Uji Coefficient of Determination (R-square)................................. 127

Tabel 4. 10 Hasil Uji T-Test dengan SmartPLS ........................................................ 128

Tabel 4. 11 Hasil Uji Effect Size dengan SmartPLS ................................................. 130

Tabel 4. 12 Hasil Uji Predictive Relevance dengan SmartPLS ................................ 131

Tabel 4. 13 Keseluruhan Hasil Analisis Model Struktur (Inner Model)................... 132

Tabel 4. 14 Keseluruhan Hasil Analisis Model Struktur (Inner Model)................... 133

Tabel 4. 15 Hasil Uji Hipotesis dengan SmartPLS ................................................... 137

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Elemen Sistem ........................................................................................ 18

Gambar 2. 2 Karakteristik Sistem ............................................................................... 19

Gambar 2. 3 Siklus Informasi ..................................................................................... 22

Gambar 2. 4 Siklus Sistem Informasi ......................................................................... 23

Gambar 2. 5 Komponen Sistem Informasi .................................................................. 25

Gambar 2. 6 Diagram Konteks Sistem Informasi Perhotelan ..................................... 27

Gambar 2. 11 Kerangka Model UTAUT .................................................................... 38

Gambar 2. 12 Model Kerangka HOT Fit .................................................................... 43

Gambar 2. 13 Klasifikasi Komponen Model Struktural ............................................. 62

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian ............................................................................... 91

Gambar 3. 2 Model Penelitian Usulan ........................................................................ 98

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT Karmanta Wijaya Sakti .................................. 110

Gambar 4. 2 Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS .................................... 122

Gambar 4. 3 Hasil Uji Path Coefficient dengan SmartPLS ...................................... 126

Gambar 4. 4 Hasil Uji Hipotesa dengan Microsoft.Visio .......................................... 138

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meluasnya

perkembangan infrastruktur informasi telah mengubah pola dan cara beraktivitas

suatu organisasi, institusi, industri maupun pemerintahan. Fakta bahwa

ketergantungan organisasi kepada teknologi informasi untuk mencapai tujuan

strategi dan kebutuhan organisasi menjadi pendorong utama pentingnya TIK.

Ketergantungan tersebut menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan layanan TI

berkualitas tinggi yang mengikuti kebutuhan organisasi dan user yang sesuai

dengan perkembangannya. Dalam upaya untuk meningkatkan mutu serta kualitas

suatu perusahaan, maka dituntut untuk meningkatkan sistem pengolahan data dan

pelayanan (Andi, 2003).

Organisasi perlu mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk menerapkan

sebuah sistem informasi (Standaert et al. 2016). Keberhasilan sistem informasi

dapat mempermudah kinerja dari suatu organisasi. Suatu organisasi maupun

pengguna sistem informasi dapat merasakan manfaat dari sistem tersebut apabila

sistem telah berhasil diterapkan (Subiyakto & Ahlan, 2014). Oleh karena itu,

keberhasilan sistem informasi yang digunakan pada sebuah organisasi adalah hal

yang penting bagi organisasi tersebut (Wisudiawan, 2015), termasuk SIPB.

Keberhasilan dari penerapan SIPB dapat membantu PT Karmanta untuk

2

mewujudkan sistem informasi yang lengkap dan mutakhir, serta

mengembangkan layanan sistem informasi perhotelan berbasis TIK.

Keberhasilan sistem informasi ditentukan oleh berbagai faktor (Saleh et al. 2014;

Ramayasa, 2017; Alzahrani et al. 2017). Keberhasilan sistem informasi dikaitkan

dengan kepuasan pengguna. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh

Wicaksana et al. (2017), Flack (2016) dan Alzahrani et al. (2017) menyebutkan

bahwa tiga faktor dari keberhasilan suatu sistem informasi adalah kualitas

layanan, kualitas sistem dan kualitas informasi. Namun dalam penelitian kali ini,

selain tiga faktor tersebut, peneliti juga menambah faktor organisasi dan faktor

pengguna (human) dengan menggunakan model yang dikeluarkan Yusof et al

(2006). Faktor Human (manusia), Organization (organisasi) dan Technology

(teknologi) sangat penting dan berpengaruh dalam keberhasilan menjalankan

suatu sistem yang ada (Yusof et al. 2006).

Peranan TIK dalam sebuah perusahaan juga sangat besar, khususnya dalam

hal penunjang proses bisnis dan kinerja pegawai. Salah satunya PT Karmanta

Wijaya Sakti, sebuah perusahaan kontraktor yang bergerak di bidang konstruksi

bangunan, golf dan perhotelan. Sebagai salah satu perusahaan swasta yang

bergerak dibanyak bidang, PT ini telah melakukan implementasi teknologi

informasi, salah satunya pada bidang perhotelan. Adapun teknologi informasi

yang telah diterapkan yaitu sistem informasi perhotelan Bluefish (SIPB).

Menurut peneliti saat terjun langsung ke lapangan, SIPB merupakan sistem

3

informasi perhotelan yang digunakan oleh staff PT Karmanta untuk mengelola

data seperti data reservasi, data tamu, laporan keuangan, serta stock barang. Pada

SIPB, para staff juga dapat membuat billing atau bukti transaksi pembayaran

selama tamu menginap. Menurut (Dwiyanti, 2017) pada penelitiannya,

mengatakan bahwa SIPB merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan

dengan mengelola booking, laporan detail tamu harian, membuat berbagai

laporan,dan memungkinkan staff yang mengelola perhotelan tersebut dengan

memasukan jumlah tamu, arrival date, departure date, jumlah kamar yang

diperlukan, serta penyampaian informasi yang lebih akurat mengenaidata

perlengkapan dan aktiva tetap yang ada di hotel tersebut sehingga mampu bersaing di

era globalisasi dan menghasilkan profit yang lebih besar. Dengan menggunakan

sistem yang sudah terkomputerisasi data-data mengenai tamu akan lebih aman

tersimpan dan tampilan laporan yang dihasilkan akan lebih baik (Sitompol,

2009). Namun, penggunaan SIPB yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja

pegawai dengan menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta membuat

pekerjaan lebih efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan belum

dirasakan manfaatnya oleh para staff, manfaat yang belum bisa dirasakan

sepenuhnya mengenai informasi dan layanan yang disajikan oleh SIPB yang

memungkinkan mengurangi minat pengguna dalam mengakses sistem tersebut

karena kurang membantu dalam memenuhi kebutuhan penggunanya. Serta,

berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff PT Karmanta mengatakan

bahwa, terdapat kendala pada fungsi dalam SIPB yaitu data yang ada tidak

4

memiliki mekanisme pembaharuan yang dapat berjalan secara real time. Jadi

hanya sebagian menu saja dari SIPB yang berjalan dengan baik. Dari segi user

interface, pengguna masih menemukan kebingungan dalam menggunakannya

seperti fitur-fitur yang masih asing dan alur navigasi yang kompleks, sehingga

pengguna sulit untuk berinteraksi dengan sistem. Dapat dikatakan bahwa

tampilan SIPB tidak user friendly. Istilah user friendly digunakan untuk aplikasi

yang mudah dioperasikan sehingga pengguna merasa nyaman dalam

mengoperasikan aplikasi tersebut (Santosa, 2014). User interface yang terlalu

rumit dapat menyebabkan kegagalan atau kesalahan dalam penggunaan sistem

(Coiera et al., 2006 dalam Nurlia et al., 2014). Serta penerapan dari SIPB belum

pernah diukur terkait dengan keberhasilan penerapannya. Oleh karena itu untuk

meningkatkan manfaat penggunaan sistem penting untuk diketahui apakah

sistem yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum,

serta akan terlihat keberhasilan penerapan suatu sistem pada sebuah organisasi.

Subiyakto & Ahlan (2013) menjelaskan salah satu tantangan pemanfaatan SI

adalah bagaimana menjamin tingkat keberhasilannya.

Dari latar belakang tersebut perlu dilakukan pengukuran atas keberhasilan

penggunaan dari SIPB. Hal ini penting agar investasi mahal terhadap fasilitas

teknologi ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan tidak menjadi investasi yang

sia-sia, karena salah satu penyebab kegagalan penerapan sistem informasi adalah

aspek perilaku penggunaanya, yang dapat diselesaikan dengan merubah perilaku

penolakan menjadi perilaku penerimaan. Peneliti memilih dengan model Hot Fit,

5

karena model yang dikembangkan oleh Yusof et al. (2006) ini mampu

memperjelas semua komponen yang terdapat dalam sistem informasi itu sendiri,

yakni manusia (human) yang menilai sistem informasi melalui sisi penggunaan

(system use) dimana pengguna yang dimaksud dalam penelitian ini berfokus pada

SDM yang ada di dalam PT Karmanta. Komponen penting selanjutnya adalah

organisasi (organization) dalam hal ini pengukuran dilakukan dengan menilai

struktur organisasi dan lingkungan organisasi yang erat kaitannya dengan

dukungan dari top management dan dukungan antar staff dalam penggunaan

sistem, hal ini bagian yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem.

Komponen ketiga adalah teknologi (technology), dimana untuk mengukur

apakah memang penerapan dari sistem informasi yang bersangkutan sudah

memiliki kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan yang telah

berjalan dan berfungsi secara maksimal atau belum. Selain itu (Yusof et al.2008),

hubungan antara Human, Organization, dan Technology mempunyai hubungan

yang cukup kuat dan positif serta mempunyai hubungan yang kuat dan searah

terhadap Net Benefit (manfaat bersih) dari suatu sistem. Sejak ditemukan pada

2006, model ini telah digunakan peneliti lain untuk menganalisa sejauh mana

tingkat keberhasilan sistem diimplementasikan (Poluan et al., 2014; Asnawi,

2014; Kristyanto, 2016).

Dalam penelitian kali ini, peneliti mengusulkan untuk mengambil

beberapa variabel dari model UTAUT untuk digabungkan dengan variabel

6

human-nya HOT-Fit (Venkatesh , Morris, G.B, & F.D, 2003) menyatakan bahwa

model UTAUT adalah model yang terkait tentang sikap penerimaan dan

penggunaan terhadap sebuah sistem informasi yang terdiri dari empat variabel

yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan

facilitating conditions. Dalam pengambilan variabel performance expectancy

dan effort expectancy, peneliti mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh

(Noor & J.M, 2010). Pada penelitiannya, (Noor & J.M, 2010) mengembangkan

kerangka evaluasi HOT-Fit dengan menggabungkan model UTAUT yang

digunakan untuk menyesuaikan ketiga faktor manusia, teknologi dan organisasi.

Model UTAUT mempunyai empat konstruk dan variabel moderating. Apabila

dihubungkan dengan HOT-Fit 4 (empat) konstruk yang menyusun faktor

manusia (human) yaitu performancy expectancy dan effort expectancy yang

dimoderatori oleh variabel moderator. Untuk pengambilan variabel trust, peneliti

mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Hikmah et al. 2018; Flotz, 2015)

yang menyatakan bahwa terjadi pengaruh antara trust terhadap penggunaan

sistem (system use). Jadi, peneliti menyesuaikan dengan karakterstik PT

Karmanta WS sebagai model yang digunakan dalam pengukuran atas penerapan

SIPB dan dapat menggambarkan keberhasilan SIPB-nya.

Terdapat 3 variabel yang ditambahkan pada modifikasi model Hot-Fit,

yaitu harapan kinerja (performance expectancy), harapan usaha (effort

expectancy), dan trust. Peneliti memilih ekspektasi kinerja (performance

7

expectancy) dan harapan usaha (effort expectancy) karena dianggap bahwa

ekpektasi kinerja merupakan tingkat percaya seseorang bahwa menggunakan

sistem akan membantu untuk mendapatkan prestasi kerja yang maksimal. Dalam

konteks pengguna SIPB adalah para staff, prestasi kerja yang dimaksud adalah

proses kinerja yang cepat, serta mendapatkan informasi yang cepat. Sedangkan

ekspektasi usaha adalah tingkat kemudahan seseorang yang dihubungkan dengan

penggunaan sistemnya. Selain itu, peneliti juga mengambil variabel trust karena

variabel tersebut dianggap hal yang diperlukan bagi pengguna sistem informasi

agar pengguna sistem merasa teknologi sistem informasi yang baru dapat

meningkatkan kinerja individu dalam menjalankan kegiatan dalam

organisasi/perusahaan (Jumaili, 2005). Mendasari hal tersebut, maka peneliti

akan melakukan penelitian dengan penggabungan beberapa variabel model

UTAUT dan Hot-Fit untuk digunakan dalam penelitian yang akan dilaksanakan

saat ini untuk mengukur atas penerapan sistem informasi perhotelan Bluefish

(SIPB) dengan judul Pengukuran Atas Penerapan Sistem Informasi

Perhotelan Bluefish Menggunakan Extended Human Organization

Technology (HOT) Fit Model (Studi Kasus : PT Karmanta Wijaya Sakti).

8

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah, sebagai

berikut:

1. Masih terdapat persoalan teknis seperti mekanisme pembaharuan data

yang tidak berjalan secara real time pada sebagian menu, serta tampilan

user interface yang tidak user friendly sehingga tidak sesuai dengan

harapan pengguna dari SIPB pada PT Karmanta,hal ini berdampak pada

status keberhasilan sistemnya.

2. Aspek pengguna, intitusi/organisasi, dan teknologi merupakan aspek

yang penting dalam menentukan keberhasilan penerapan sistem

informasi dan belum pernah dilakukan penelitian terkait hal tersebut pada

sistem pada PT Karmanta.

3. Belum diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atas

penerapan dari SIPB pada PT Karmanta WS.

1.3 Rumusan Masalah

Dari identifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa belum terlihat secara

optimal penggunaan SIPB yang ada di PT Karmanta karena beberapa kendala

pada sistem sehingga para staff kurang merasakan adanya manfaat dengan

keberadaan SIPB yang ada. Disisi lain PT Karmanta memiliki keinginan untuk

terus meningkatkan penerapan sistem SIPB agar lebih efektif dan efisien. Oleh

sebab itu perlu dilakukan evaluasi keberhasilan berdasarkan persepsi pengguna.

9

Hal tersebut menjadi menarik untuk diteliti, karena persepi pengguna sangat

penting dalam penerapan SIPB ini. Selain itu, seperti diketahui bahwa

keberhasilan penerapan dari suatu teknologi merupakan hal yang penting bagi

suatu organisasi (Wisudiawan, 2015). Selain mengetahui status keberhasilannya,

perlu juga mengetahui faktor-faktor pendorongnya, sehingga pihak terkait dapat

meningkatkan tingkat keberhasilan SIPB pada PT Karmanta.

1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian

Berdasarkan penjabaran di atas, maka ruang lingkup dan batasan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ruang lingkup: Melakukan pengukuran atas penerapan sistem informasi

perhotelan Bluefish (SIPB) menggunakan Extended HOT Fit model.

Menyesuaikan ruang lingkup penelitian yang dipaparkan di atas, maka

batasan masalah penelitiannya adalah:

1. Objek penelitian adalah sistem informasi perhotelan Bluefish (SIPB)

dengan mengukur tingkat keberhasilan atas penerapannya.

2. Secara teori, penelitian ini akan mengadopsi model Human Organization

Technology (HOT) Fit mengacu pada penelitian (Yusof et al, 2008), yang

dimodifikasi dengan menambahkan tiga variabel dari UTAUT mengacu

pada penelitian (Noor & J.M, 2010) sehingga pada penelitian ini terdiri dari

11 (sebelas) variabel, yaitu 8 (delapan) variabel dari HOT FIT, system

quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction,

10

structure, environment, net benefit dan variabel UTAUT yaitu performance

expectancy.

3. Secara metodologi, penelitian ini menggunakan teknik analisis data

kuantitatif dengan teknik pengumpulan data survei (kuesioner)

menggunakan skala Likert kepada pengguna dalam penelitian ini yaitu

meliputi para staff sebagai pengguna dari SIPB yang dikelola oleh PT

Karmanta. Penelitian ini menggunakan rumus Slovin untuk menentukan

penghitungan dari sampelnya, lalu pengambilan sampel menggunakan

teknik multi-stage purposive sampling yang terdiri dari purposive sampling

(Guritno et al, 2011), dengan analisis data menggunakan PLS-SEM dengan

SmartPLS 3.0.

1.5 Tujuan dan Sasaran Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam sub bab latar belakang dan

rumusan masalah, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:

1. Mengetahui seberapa jauh penerepan dari SIPB dapat dikatakan berhasil

atau tidak dalam menjalankan fungsinya berdasarkan persepsi dari

pengguna.

2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan atas

penerapan dari SIPB menggunakan model yang diajukan peneliti terkait

keberhasilan sebuah sistem informasi berdasarkan persepsi pengguna.

11

Menyesuaikan tujuan penelitian yang dipaparkan diatas, maka sasaran

pelaksanaan penelitian ini adalah untuk:

1. Diketahuinya status keberhasilan penerapan SIPB pada PT Karmanta

berdasarkan persepsi pengguna.

2. Diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan

SIPB berdasarkan model yang diajukan peneliti.

1.6 Pertanyaan Penelitian

Mengacu pada tujuan dan sasaran penelitian yang telah disebutkan

sebelumnya, maka dua pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah:

Q1 Bagaimana status keberhasilan penerapan Sistem Infomasi Perhotelan

Bluefish (SIPB) berdasarkan persepsi pengguna?

Q2 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan Sistem

Infomasi Perhotelan Bluefish (SIPB) pada PT Karmanta WS?

Selanjutnya, berdasarkan model keberhasilan sistem informasi yang telah

dipaparkan, berikut adalah pertanyaan penelitian terkait faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan penerapan Sistem Infomasi Perhotelan Bluefish

(SIPB)

Q2.1 Apakah kualitas sistem (system quality) berpengaruh terhadap

penggunaan sistem (system use)?

12

Q2.2 Apakah kualitas sistem (system quality) berpengaruh terhadap kepuasan

pengguna (user satisfaction)?

Q2.3 Apakah kualitas informasi (information quality) berpengaruh terhadap

penggunaan sistem (system use)?

Q2.4 Apakah kualitas informasi (information quality) berpengaruh terhadap

kepuasan pengguna (user satisfaction)?

Q2.5 Apakah kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap

penggunaan sistem (system use)?

Q2.6 Apakah kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap

kepuasan pengguna (user satisfaction)?

Q2.7 Apakah struktur organisasi (structure) berpengaruh terhadap manfaat

bersih (net benefit)?

Q2.8 Apakah penggunaaan sistem (system use) berpengaruh terhadap manfaat

bersih (net benefit)?

Q2.9 Apakah kepuasaan pengguna (user satisfaction) berpengaruh terhadap

manfaat bersih (net benefit)?

Q2.10 Apakah harapan kinerja (performance expectancy) berpengaruh

terhadap penggunaan sistem (system use)?

Q2.11 Apakah kepuasan pengguna (user satifcation) berpengaruh terhadap

penggunaan sistem (system use)?

13

Q2.12 Apakah lingkungan organisasi (environment) berpengaruh terhadap

struktur organsasi (structure)?

Q2.13 Apakah lingkungan organisasi (environment) berpengaruh terhadap

manfaat bersih (net benefit)?

1.7 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

a. Bagi Peneliti

1. Penerapan materi akademis yang diperoleh selama perkuliahan.

2. Pemenuhan salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Belajar untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi masalah pada proses

bisnis yang sedang berjalan.

b. Bagi Universitas

1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmu-ilmu yang

bersifat teori dan sebagai evaluasi terhadap materi yang telah diberikan.

2. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam menghadapi

dunia kerja dari hasil yang diperoleh selama pembelajaran pada masa kuliah.

3. Dapat memberikan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam hal evaluasi

penerapan sistem informasi perhotelan menggunakan extended HOT-FIT

model.

14

1.8 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data yakni data primer dan sekunder.

Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang akan diberikan kepada pengguna

SIPB sebagai responden. Data sekunder diperoleh dari kajian pustaka berupa

buku-buku teks, jurnal, internet, hasil-hasil penelitian terdahulu, studi literatur

tentang model-model yang mendukung penelitian ini serta data dari organisasi

yang meliputi dokumentasi SIPB. Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang

diberikan kepada responden. Jenis kuesioner adalah tertutup artinya responden

harus memilih salah satu jawaban yang sudah tersedia. Skala yang digunakan

pada kuesioner ini adalah skala Likert. Skala Likert adalah metode yang

mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap

subyek, obyek atau kejadian tertentu (Indriantoro & Supomo, 2009) Untuk

menghindari karakter responden yang cenderung memilih ragu-ragu atau netral

maka responden diminta untuk memberikan respon terhadap setiap pertanyaan

dengan memiliki skala satu dari empat pilihan klasifikasi jawaban yang

diberikan, yaitu: sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju, karena

jawaban tersebut dapat mencerminkan skala ekstrim, sehingga peneliti dapat

menganalisis secara mendalam mengenai pola-pola responden terhadap setiap

pertanyaan.

15

1.8.1 Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah Metode Structural

Equation Modeling (SEM). SEM merupakan teknik statistik multivariat

yang merupakan kombinasi antara analisis faktor dan analisis regresi

(korelasi), yang bertujuan untuk menguji hubungan-hubungan antar variabel

yang ada pada sebuah model, baik antar indikator dengan konstruknya,

ataupun hubungan antar konstruk (Santoso, 2014) .

Ada dua model SEM yang banyak digunakan saat ini yaitu, SEM

berbasis Covariance yang diwakili dengan software AMOS dan LISREL

dan SEM berbasis Variance dengan software SmartPLS dan PLS Graph.

1.9 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan penelitian, pembahasan terbagi dalam lima bab

yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi penjelasan secara singkat mengenai latar belakang

masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, ruang lingkup dan

batasan penelitian, tujuan dan sasaran penelitian, pertanyaan penelitian,

manfaat penelitian, tehnik pengumpulan data, dan sistematika

penulisan.

16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai dasar-dasar teori yang mendukung tentang

analisis penerapan sistem informasi perhotelan Bluefish menggunakan

Extended Hot-Fit model.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metodologi yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu metode pengumpulan data dan model yang digunakan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan profil singkat perusahaan dan membahas hasil-

hasil yang diperoleh dari hasil evaluasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan yang berkenaan dengan hasil pemecahan

masalah serta beberapa saran untuk pengembangan sistem informasi

perhotelan Bluefish lebih lanjut pada PT Karmanta Wijaya Sakti.

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kumpulan atau himpauan dari unsur, komponen,

atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu

sama lain dan terpadu (Sutabri, 2012), sedangkan sistem menurut Yakub

(2012) adalah suatu jarigan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk tujuan tertentu.

Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau

elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara

tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu

fungsi guna mencapai suatu tujuan. Sistem memiliki karakteristik tertentu,

yaitu: komponen sistem, batasan sistem, lingkungan luar sistem,

penghubung sistem, masukan sistem, keluaran sistem, pengolahan sistem

dan sasaran sistem (Sutanta, 2003). (McLeod, 2001) dalam bukunya

Management Information Systems menyebutkan tidak semua sistem

memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi ia merupakan suatu

susunan dasar sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar berikut ini:

18

Gambar 2. 1 Elemen Sistem

(Sumber: Mcleod, 2001)

Sumber daya mengalir dari elemen input melalui elemen transformasi

ke elemen output. Suatu mekanisme kontrol memantau proses transformasi

untuk meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya.

Mekanisme kontrol ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan

memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback loop) yang mendapatkan

informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme

kontrol, mekanisme kontrol membandingkan sinyal-sinyal umpan balik

dengan tujuan dan mengarahkan sinyal elemen input jika sistem operasi

memang perlu diubah.

Sistem akan berjalan baik apabila memiliki karakteristik dalam

pelaksanaannya. Mustakini (2005) adapun karakteristik dari sistem terdiri

dari:

19

Gambar 2. 2 Karakteristik Sistem

(Sumber: Mustakini, 2005)

1. Komponen sistem: suatu sistem terdiri dari komponen-komponen

yang saling berkerja sama dan membentuk suatu kesatuan.

Komponen sistem disebut juga dengan subsistem.

2. Batasan sistem (Boundary): daerah yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai

suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjuk ruang lingkup dari

sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (Environment): apapun di luar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (Interface): media perantara antar sub sistem.

Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dasti satu sub sistem ke sub sistem lainnya.

20

5. Masukan (Input): segala suatu yang dimasukkan ke dalam sistem,

dimana masukkan tersebut nantinya akan diolah oleh sistem.

Masukan dapat berupa maintance input dari sinyal input. Maintance

input adalah segala sesuatu yang dimasukkan supaya sistem tersebut

dapat beroperasi. Sinyal input adalah segalah sesuatu yang diproses

untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (output): hasil dari masukan (input) yang diolah dan di

klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Hasil keluaran bisa

berupa laporan, informasi ataupun saran.

7. Pengolahan (process): kegiatan merubah sebuah masukan (input)

menjadi sebuah keluaran (output).

8. Sasaran sistem (goal): tujuan dari sistem itu sendiri, sehingga dapat

mengetahui tujuan dari sistem tersebut dapat ditentukan masukan

(input) apa yang diperlukan dan juga hasil keluaran (output) yang

dibutuhkan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

sekumpulan beberapa elemen atau prosedur yang saling berkaitan dan

bekerja sama untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai tujuan yang

sama.

21

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut buku karya Gordon B. Davis, informasi adalah data yang

sudah diolah menjadi bentuk nyata dan berguna bagi penerimanya yang

dapat berupa nilai yang mudah dipahami dalam mengambil keputusan di

masa sekarang maupun masa yang akan datang (Davis G. B., 1974)

Sedangkan, informamasi menurut Kadir (2003) adalah data yang telah

diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang

yang menggunakan data tersebut.

Mustakini (2005) berpendapat bahwa data yang diolah melalui suatu

model informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut lalu

membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan yang berarti

menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data

kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali

lewat suatu model hingga kembali menghasilkan suatu informasi dan terus

menerus akan berulang hingga membentuk siklus informasi (information

cycle) atau disebut juga siklus pengolahan data. Siklus informasi dapat

digambarkan sebagi berikut:

22

Gambar 2. 3 Siklus Informasi

(Sumber: Mustakini, 2005)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

fakta berupa data yang telah diolah agar lebih dipahami oleh penerima

sehingga pesan yang ada pada data tersebut dapat tersampaikan.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi yang menyediakan

pihak luar terntentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Mustakini,

2005).

Menurut Kadir (2003) sistem informasi adalah kombinasi antara

prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang

diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sistem

informasi selalu menggambarkan, merancang, mengimplementasi dengan

23

menggunakan proses perkembangan sistematis dan merancang sistem

informasi berdasarkan analisa kebutuhan.

Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus

pengolahan data (Mustakini, 2009). Untuk melakukan siklus pengolahan

data atau yang disebut juga siklus sistem informasi diperlukan tiga buah

komponen utama, yaitu komponen input, komponen model dan komponen

output.

Gambar 2. 4 Siklus Sistem Informasi

(Sumber: Mustakini, 2009)

Mustakini (2009) mengatakan bahwa input merupakan data yang

masuk ke dalam sistem informasi, komponen ini perlu ada karena

merupakan bahan dasar dalam pengolahan informasi. Sistem informasi

tidak akan dapat menghasilkan informasi jika tidak memiliki komponen

input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapat input, tetapi dapat

menghasilkan output, ini merupakan hal yang tidak biasa. Input yang

masuk kedalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi

atau jika belum dibutuhkan sekarang dapat disimpan dahulu di storage

24

dalam bentuk database. Komponen sistem informasi menurut Kusrini dan

Andri (2007) terdiri dari:

1. Perangkat keras: mencakup berbagao piranti fisik seperti komputer

dan printer.

2. Perangkat lunak: mencakup sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur: mencakup sekumpulan aturan yang dipakai untuk

mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang

dikehendaki.

4. Manusia: semua pihak yang bertanggungjawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan

keluaran sistem informasi.

5. Basis data: sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan

dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resource) dipakai bersama atau diakses

sejumlah pemakai (Kusrini&Andri, 2007)

25

Gambar 2. 5 Komponen Sistem Informasi

(Sumber: Kusrini & Andri, 2007)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas yang dikerjakan

manusia dengan menggunakan teknologi itu sendiri untuk mendukung

kegiatan operasional dan manajemen sehingga informasi tersebut dapat

disebarkan dan digunakan oleh para penerimanya.

2.1.4 Pengertian Hotel

Pengertian hotel menurut Foster (2000) dalam bukunya An

Introduction to Travel & Tourism mengungkapkan bahwa dalam arti luas,

hotel mungkin merujuk pada segala jenis penginapan. Sedangkan dalam

arti sempit, hotel adalah bangunan yang dibangun khusus untuk

menyediakan penginapan bagi para pejalan dengan pelayanan makanan

dan minuman (Foster, 2000)

Hotel adalah bangunan yang menyediakan kamar-kamar untuk

menginap para tamu dilengkapi makanan, minuman serta fasilitas-fasilitas

26

lainnya yang diperlukan dan dikelola secara professional untuk mendapat

keuntungan (Rumekso, 2002). Hotel merupakan jenis akomodasi yang

dikelola secara komersial, disediakan bagi seseorang atau sekelompok

orang, menyediakan pelayanan penginapan, makanan, minuman dan

layanan lain sesuai perkembangan kebutuhan dan teknologi (Bagyono &

Sambodo, 2006)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah

bangunan khusus untuk penginapan yang disediakan bagi seseorang atau

sekelompok orang dan dikelola secara komersial dan professional untuk

mendapatkan keuntungan.

2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Perhotelan

Berdasarkan definisi di atas, sistem informasi perhotelan adalah

suatu sistem yang ada di dalam hotel, dimana terdapat kegiatan pencatatan,

mengolah, mengekstraksi, dan mengkomunikasikan data tentang aktivitas

yang terjadi pada hotel serta membuat laporan-laporan untuk pengambilan

keputusan yang dilakukan oleh manusia yang dibantu alat berupa mesin

komputer (Kusumawandari & Wardati, 2014). Tujuan adanya sistem

informasi hotel ini adalah agar membantu para staff dalam menjalankan

tugas-tugas manajemen dan pengelolaan sumber daya hotel. Untuk

mengetahui alur kerja dari sistem informasi hotel ini dapat diperlihatkan

dari diagram konteks sistem informasi hotel berikut ini: (Arlistanto, 2012)

27

Gambar 2. 6 Diagram Konteks Sistem Informasi Perhotelan

(Sumber: Kusumawandari & Wardati, 2014)

2.1.6 Sistem Informasi Perhotelan Bluefish (SIPB)

Sistem informasi perhotelan Bluefish adalah sistem informasi

yang ditujukan untuk menangani seluruh kegiatan transaksi di hotel.

Mulai dari reservasi, check in dan check out dari hotel. Sistem ini juga

dilengkapi dengan denah hotel yang akan menampilkan seluruh kamar

yang tersedia, dipakai, sudah dipesan atau dalam keadaan kotor.

Sehingga lebih mudah dalam mengatur dan memantau seluruh kamar

hotel (Rahmat, 2010). Sedangkan menurut (Setiawan, 2016) sistem

informasi perhotelan Bluefish adalah sebuah program komputer yang

bertujuan untuk membantu hotel dalam kegiatan hotel baik kegiatan

sehari-hari maupun laporan-laporan yang diperlukan hotel. Kegiatan itu

28

adalah menerima tamu, mendata tagihan tamu, pembayaran tamu.

Dengan adanya sistem ini diharapkan para tamu mendapatkan

pelayanan yang lebih baik. Bentuk daya yang diolah pada SIPB adalah:

data (tarif dan jenis kamar, kamar, cara pembayaran, stok barang, dst),

transaksi (booking, check in, input billing, check out, dst), dan laporan

(tamu yang menginap, uang kas masuk, daftar pemakaian kamar, dst)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

perhotelan bluefish (SIPB) adalah sebuah program komputer yang

bertujuan untuk membantu hotel dalam kegiatan hotel baik kegiatan

sehari-hari maupun laporan-laporan yang diperlukan hotel, baik itu

berupa data tamu, data transaksi, data stok barang serta bukti transaksi

pembayaran.

2.2 Pengertian Pengukuran

Pengukuran (measurement) adalah suatu proses pengumpulan data

melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi relavan dengan

tujuan yang telah ditentukan (Calongesi, 1995). Sedangkan menurut Zainul &

Nasution (2001) pengukuran memiliki dua karakteristik utama yaitu:

1. Penggunaan angka atau skala tertentu, dan

2. Menurut suatu aturan atau formula tertentu (Asmawi & Noehi, 2001)

Pengukuran (measurement) merupakan proses yang mendeskripsikan

performance seseorang dengan menggunakan suatu skala kuantitatif (sistem

29

angka) sedemikian rupa hingga sifat kualitatif dari performance seseorang

tersebut dinyatakan dengan angka-angka (Alwasilah, 1996)

Pernyataan tersebut diperkuat dengan pendapat yang menyatakan bahwa

pengukuran merupakan pemberian angka terhadap suatu atribut atau karakter

tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau suatu obyek tertentu yang mengacu

pada aturan dan formulasi yang jelas. Aturan atau formulasi tersebut harus

disepakati secara umum oleh para ahli (Asmawi & Noehi, 2001). Secara lebih

ringkas, Arikunto & Jabar (2004) menyatakan pengertian pengukuran

(measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan

ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran

(measurement) adalah proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris

dengan tujuan untuk mendapatkan informasi mengenai performance dari

sebuah objek yang dinyatakan dalam skala kuantitatif (sistem angka).

2.3 Pengertian Penerapan

Penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan, baik secara

individu maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan (Badudu & Zain, 2001). Adapun menurut Wahab (2008), penerapan

merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh banyak individu atau

banyak kelompok yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan

dalam keputusan (Abdul Wahab, 2008). Dalam hal ini, penerapan adalah

30

pelaksaan sebuah hasil kerja yang diperoleh melalui sebuah cara agar dapat

dipraktekkan ke dalam masyarakat. Sedangkan Nugroho (2003), penerapan pada

prinsipnya cara yang dilakukan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Adapun unsur-unsur penerapan meliputi:

1. Adanya program yang dilaksanakan.

2. Adanya kelompok target, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dan

diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut.

3. Adanya pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung

jawab dalam pengelolaan, pelaksanan maupun pengawasan dari proses

penerapan tersebut. (Setiadi, 2003)

Berdasarkan penjelasan unsur-unsur penerapan di atas maka penerapan

dapat terlaksana apabila adanya program-program yang memiliki sasaran serta

dapat memberi manfaat pada target yang ingin dicapai dan dapat di

pertanggungjawabkan dengan baik oleh target.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah seorang

individu atau kelompok dalam proses mempraktekkan atau melaksanakan

sesuatu berdasarkan teori dengan tujuan agar mencapai yang telah disepakati.

31

2.4 Pengertian Website

Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung dan file-

filenya saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman

yang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan

halaman-halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman

homepage disebut juga childpage, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam

web (Agung, 2000). Website merupakan fasilitas internet yang menghubungkan

dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen pada website disebut

juga dengan webpage dan link dalam website memungkinkan pengguna bisa

berpindah dari satu page ke page lain (hypertext), baik diantara page yang

disimpan dalam server yang sama maupun server di seluruh dunia. Pages diakses

dan dibaca melalui browser seperti Netscape Navigator, Internet Explorer,

Mozilla Firefox, Google Chrome dan aplikasi browser lainnya (Hakim et al,

2004).

Berdasarkan sifatnya, suatu website dibagi menjadi dua yakni:

1. Web Statis: web yang halamannya tidak berubah, biasanya untuk

melakukan perubahan dilakukan secara manual dengan mengubah kode.

Website statis informasinya merupakan informasi satu arah, yakni hanya

berasal dari pemilik softwarenya saja, hanya bisa diupdate oleh pemilknya

saja. Contoh website statis ini, yaitu profil perusahaan.

32

Gambar 2. 7 Contoh Web Statis

(Sumber: Rofilde, 2018)

2. Website Dinamis: web yang halaman selalu update, biasanya terdapat

halaman backend (halaman administrator) yang digunakan untuk

menambah atau mengubah konten. Web dinamis memiliki arus informasi

dua arah yakni, berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga pengupdate-

an dapat dilakukan oleh pengguna dan juga pemilik website (Kadir &

Abdul, 2002)

33

Gambar 2. 8 Contoh Web Dinamis

(Sumber: Tokepedia, 2018)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa website adalah suatu

layanan sajian informasi yang menggunakn konsep hyperlink, yang

memudahkan surfer atau pengguna internet melakukan penelusuran

informasi di internet. Informasi yang disajikan dengan web menggunakan

konsep multimedia, informasi dapat disajikan dengan menggunakan

banyak media, seperti teks, gambar, animasi, suara atau film.

2.5 Konsep Dasar Keberhasilan Sistem Informasi

Penerapan suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal,

apakah perusahaan mendapat keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan

sistem (Montazemi, 1988). Pengukuran keberhasilan sistem informasi sangat

penting bagi organisasi (Myers, 2007). Konsep keberhasilan sistem informasi

34

merupakan suatu konsep yang digunakan dalam berbagai riset sebagai kriteria

dasar untuk mengevaluasi sistem informasi (Rai, 2002). Sementara itu,

kepuasan pengguna akhir sistem informasi dapat digunakan sebagai tolok ukur

keberhasilan suatu sistem informasi. Kepuasan pengguna akhir ini kemudian

menjadi bagian dalam pengembangan model keberhasilan sistem informasi

selanjutnya (Admaja, 2014)

Delone & McLean (2003) menyampaikan taksonomi mengenai enam

faktor yang menjadi dasar pengukuran keberhasilan sistem informasi. Keenam

kategori tersebut adalah kualitas informasi (information quality), kualitas

sistem (system quality), intensitas penggunaan sistem (system use), kepuasan

pengguna (user satisfaction), dampak individual (individual impact), dan

dampak organisasional (organizational impact) dari sistem (Delone, 2003)

Penelitian tentang sistem informasi pada umumnya ditujukan untuk

mengevaluasi keberhasilan sistem informasi dalam suatu organisasi (Myers,

2007). Disisi lain terdapat model yang dikembangkan serta digunakan sebagai

metode untuk mengevaluasi penerapan sistem informasi yang digunakan oleh

sebuah organisasi atau instansi publik diantaranya seperti End User Computing

(EUCS) yang dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh (1998), Task Technology

Fit (TTF) yang dikembangkan oleh Goodhue & Thompsun (1995), Technology

of Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1989),

selanjutnya IS Success Model dikembangkan oleh Delone & Mclean (2003),

Unified Theory of Acceptance and Use of The Technology (UTAUT) yang

35

dikembangkan oleh Venkatesh et al. (2003) dan Human Organization and

Technology oleh Yusof et al (2008)

Maka dapat diartikan bahwa keberhasilan sistem informasi adalah suatu

usaha nyata untuk mengukur kondisi sebenarnya suatu penerapan dari sebuah

sistem informasi sehingga dapat diketahui apakah sistem informasi tersebut

telah berhasil menjalankan fungsinya atau belum. Dengan pengukuran tersebut,

dapat diambil keputusan dan dapat direncanakan untuk tindakan lebih lanjut

untuk memperbaiki kinerja penerapannya.

2.6 UTAUT Model

Menurut Venkatesh (2003) The Unified Theory of Acceptance and Use

of Technology (UTAUT) adalah metode penelitian yang berdasarkan

psikologi dan sosiologi. UTAUT merupakan salah satu model penerimaan

teknologi terkini yang dikembangkan dari model-model sebelumnya yang

biasa digunakan untuk melakukan penelitian tentang penerimaan pengguna

(user acceptence) terhadap teknologi informasi. UTAUT mensintesis elemen-

elemen pada delapan model penerimaan teknologi terkemuka untuk

memperoleh kesatuan pandangan mengenai penerimaan pengguna menjadi

satu teori. Kedelapan teori terkemuka yang disatukan di dalam UTAUT

seperti Theory of Reasoned Action (TRA), Theory of Planned Behavior

(TPB), Technology Acceptence Model (TAM), Motivation Model (MM),

Combined TAM dan TPB, Model of PC Utilization (MPTU), Innovation

36

Diffusion Theory (IDT) dan Social Cognitive Theory (SCT). Untuk lebih

jelasnya dalam kedelapan teori tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2. 1 Teori- Teori Konstruk yang Mendasari Model UTAUT

(Sumber: Venkatesh et al, 2003)

Nama Teori Peneliti dan Tahun Pengertian

Theory of

Reasoned Action

(TRA)

Fishbein dan Azjen

(1975)

Teori untuk memprediksi perilaku manusia yaitu

dengan cara menganalisis hubungan antara

berbagai kriteria kinerja dan sikap seseorang, niat

dan norma subyektif

Theory of Planned

Behavior (TPB)

Ajzen (1988) Teori yang digunakan untuk memenuhi keadaan

ketika perilaku seseorang tidak sukarela dengan

memasukan prediktor niat dan perilaku yang

mengacu pada keyakinan tentang adanya faktor

yang dapat memfasilitasi kinerja suatu perilaku

tertentu

Technology

Acceptance Model

(TAM)

Davis F.D (1989) Mengidentifikasi reaksi dan persepsi seseorang

terhadap suatu yang menentukan sikap dan

perilaku orang tersebut dengan cara membuat

model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi

dari tujuan perilaku dimana tujuan perilaku

ditentukan oleh sikan atas perilaku tersebut

Motivational

Model (MM)

Davis et al. (1992) Teori motivasi yang dikembangkan untuk

memprediksi penerimaan dan penggunaan

teknologi

Combined TAM

and TPB (C-TAM-

TPB)

Taylor dan Todd

(1995)

Model hibrida dari TPB dengan TAM yang

memberikan penjelasan akurat mengenai penentu

penerimaan dan peilaku penggunaan suatu

teknologi

Model of PC

Utilization

(MPCU)

Thompson et al. (1991) Menilai pengaruh dari kondisi-kondisi yang

memengaruhi dan memfasilitasi, faktor sosial,

kompleksitas, kesesuaian tugas dan konsekuensi

jangka panjang terhadap pemanfaatan PC

Innovation

Diffusion Theory

(IDT)

Rogers (1962) Diadopsi dari penerapan teknologi IDT dapat

mengukur persepsi masyarakat dengan

menggunakan tujuh atribut kunci

Social Cognitive

Theory (SCT)

Bandura (1977) Mengidentifikasi perilaku manusia sebagai

interkasi dari faktor pribadi, perilaku, dan

lingkungan yang bertujuan memberikan kerangka

untuk memahami, memprediksi, dan mengubah

perilaku manusia

Di dalam metode UTAUT terdapat 4 variabel independen yang dapat

mempengaruhi tingkat penerimaan dan penggunaan sebuah teknologi informasi.

37

Dalam masing-masing variabel indepeden tersebut memiliki indikator-indikator

yang yang diturunkan dari beberapa teori terkemuka seperti TAM, TRA, TPB,

MM, IDT, dan MPTU. Penggabungan 8 teori tersebut pada indikator variabel

independen dapat dilihat lebih jelasnya pada tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Model Konsep UTAUT

(Sumber: Venkatesh et al, 2003)

Konsep UTAUT Akar Konsep Model Sumber

Performance Expectancy

(Ekspektasi kinerja)

Perceived Usefulness TAM

Extrinzsic Motivation MM

Job Fit MPCU

Realtive Advantage IDC

Outcome Expectations SCT

Effort Expectancy (Ekspektasi

usaha)

Perceived Ease of Use TAM

Complexity MPCU

Ease of Use IDT

Social Influence (Pengaruh

sosial)

Subjective Norm TRA, TPB, C-TAM-TPB

Image IDT

Facilitating Conditions

(Kondisi yang membantu)

Perceived Behavior control TPB, C-TAM-TPB

Facilitating Conditions MPCU

Compatibility IDT

Model kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variabel yang

diuji dalam penelitian. Kerangka konseptual menggambarkan hubungan variabel

ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan faktor sosial terhadap minat

pemanfaatan sistem Informasi, serta hubungan variabel kondisikondisi yang

memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan Sistem Informasi terhadap

penggunaan sistem informasi. Dalam metode UTAUT juga dipegaruhi oleh

variabel moderator. Variabel-variabel tersebut dapat mempengaruhi niat dalam

pemakaian teknologi baru dan perilaku penggunaan teknologi baru. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.11

38

Gambar 2. 9 Kerangka Model UTAUT

(Sumber: Venkatesh et al., 2003)

Pada gambar 2.11 menjelaskan dalam model UTAUT menunjukan niat

untuk berperilaku (behavioral intention) dan perilaku untuk menggunakan suatu

teknologi (use behavior) dipengaruhi oleh persepsi orang-orang terhadap

ekspektasi kinerja (performance expectancy), ekspektasi usaha (effort

expectancy), pengaruh sosial (social influence) dan kondisi yang membantu

(facilitating conditions) yang dimoderatori oleh jenis kelamin (gender), usia

(age), pengalaman (experience) dan kesukarelaan (voluntariness).

Ada tujuh konstruk yang selalu signifikan menjadi pengaruh-pengaruh

langsung terhadap niat (intention) atau terhadap pemakaian (usage) satu atau

lebih model-model adopsi pembentuk UTAUT. Dari ketujuh konstruk, hanya

empat konstruk utama yang dianggap mempunyai peran penting dalam

pengaruh-pengaruh langsung terhadap penerimaan pemakai dan perilaku 12

39

pemakaian. Keempat konstruk ini adalah, ekspektansi kinerja (performance

expectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy), pengaruh sosial (social

influence), dan kondisi-kondisi pemfasilitasi (facilitating condition). Berikut

adalah penjelasan dari masing-masing konstruk menurut Venkatesh (2003):

Tabel 2. 3 Definisi dari Variabel UTAUT

(Sumber: Venkatesh et al., 2003)

Determinan Definisi

Performance Expectancy (Ekspektasi kinerja) Tingkat kepercayaan seorang individu pada

sejauh mana penggunaan sistem akan menolong

ia untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan

kinerja di pekerjaannya.

Effort Expectancy (Ekspektasi usaha) Tingkat kemudahan terkait dengan penggunaan

sistem.

Social Influence (Pengaruh social) Tingkat dimana seorang individu merasa bahwa

orang-orang yang penting baginya percaya

sebaiknya dia menggunakan sistem yang baru.

Facilitating Conditions (Kondisi yang

membantu)

Tingkat kepercayaan seorang individu terhadap

ketersediaan infrastruktur teknik dan

organisasional untuk mendukung penggunaan

sistem.

2.6.1 Performance Ekspectancy

Venkatesh et al. (2003) mendefinisikan ekspektasi kinerja

(performance expectancy) sebagai tingkat dimana seseorang mempercayai

dengan menggunakan sistem tersebut akan membantu orang tersebut untuk

memperoleh keuntungan-keuntungan kinerja pada pekerjaan. Dalam

konsep ini terdapat gabungan lima kontruks yang diperoleh dari model

yang berbeda yang berhubungan dengan performance expectancy, yaitu:

perceived usefulness (TAM/TAM2), extrinsic motivation (MM), job-fit

(MPCU), relative advantage (IDT) dan outcome expectations (SCT).

40

Tabel 2. 4 Indikator Variabel Performance Expectancy

(Sumber: Venkatesh et al., 2003)

Variabel Indikator Sumber

Performance

Expectancy

Manfaat yang dirasakan Venkatesh et al.

(2003) Keuntungan Relative

Ekspektansi Hasil

Kesesuaian Kinerja

2.6.2 Effort Expectancy

Ekspektasi usaha (effort expectancy) merupakan tingkat kemudahan

penggunaan sistem yang akan dapat mengurangi upaya (tenaga dan waktu)

individu dalam melakukan pekerjaannya. Dalam konsep ini terdapat

gabungan tiga kontruks yang diperoleh dari model yang berbeda yang

berhubungan dengan effort expectancy, yaitu: yaitu persepsi kemudahaan

penggunaan (perceived easy of use-PEOU) dari model TAM, kompleksitas

dari model of PC utilization (MPCU), dan kemudahan penggunaan dari

teori difusi inovasi (IDT) (Venkatesh, et al. 2003).

Tabel 2. 5 Indikator Variabel Effort Expectancy

(Sumber: Venkatesh et al., 2003)

Variabel Indikator Sumber

Effort

Expectancy

Kemudahan penggunaan sistem Venkatesh et

al. (2003) Kenyamanan dalam penggunaan sistem

Kemudahan berinteraksi dengan sistem

Kompleksitas

41

2.6.3 Social Influence

Pengaruh Sosial (Social Influence) didefinisikan sebagai sejauh mana

seorang individual mempersepsikan kepentingan yang dipercaya oleh

orang lain yang akan mempengaruhinya menggunakan sistem yang baru.

Pengaruh sosial merupakan faktor penentu terhadap tujuan perilaku dalam

menggunakan teknologi informasi yang direpresentasikan sebagai norma

subyektif dalam TRA, TAM, TPB, faktor sosial dalam MPCU, serta citra

dalam teori difusi inovasi (IDT). (Venkatesh, et al., 2003)

Tabel 2. 6 Indikator Variabel Social Influence

(Sumber: Venkatesh et al., 2003)

Variabel Indikator Sumber

Social Expectancy Besarnya dukungan orang sekitar Venkatesh et al.

(2003) Memberi manfaat dan mendukung

pelaksanaan tugas

Aturan yang ditetapkan

Manajemen perusahaan

mendukung penggunaan sistem

2.6.4 Facilitating Condition

Kondisi-kondisi Pemfasilitasi (Facilitating Condition) didefinisikan

sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa infrastruktur organisasional

dan teknikal tersedia untuk mendukung sistem. Dalam konsep ini terdapat

gabungan variabel-variabel yang diperoleh dari model penelitian

sebelumnya tentang model penerimaan dan penggunaan teknologi.

42

Tabel 2. 7 Indikator Variabel Facilitating Condition

(Sumber: Venkatesh et al., 2003)

Variabel Indikator Sumber

Facilitating

Expectancy

Fasilitas yang mendukung

penggunaan sistem

Venkatesh et al.

(2003)

Ketersediaan pengetahuan

Ketersediaan petunjuk

penggunaan

2.7 Konsep Dasar HOT-Fit Model

Yusof et al. (2008) memberikan suatu kerangka baru yang dapat diguakan

untuk melakukan evaluasi sistem informasi yang disebut Human-Organization-

Technology (HOT) Fit Model. Model ini menempatkan komponen penting dalam

sistem informasi yakni manusia, organisasi dan teknologi. Model keberhasilan

sistem ini diadopsi berdasarkan kategori evaluasi spesifik yang komprehensif,

validasi yang luas dan penerapannya terhadap evaluasi HIS (Health Information

Systems). (Yusof, Kuljis, & Papazafeiropoulou, 2008)

43

Gambar 2. 10 Model Kerangka HOT Fit

(Sumber: Yusof et al., 2008)

Kerangka model HOT Fit merupakan pengembangan model kesuksesan SI

DeLone dan McLean yaitu menambahkan faktor organisasi dan dimensinya.

Dalam kerangka kerja HOT-Fit, evaluasi mencakup:

1) Faktor Organisasi dan dimensinya: struktur dan lingkungan.

2) Fit antara faktor teknologi, manusia, dan organisasi.

3) Dua cara hubungan antara dimensi ini: kualitas informasi dan penggunaan

sistem, kualitas informasi dan kepuasan pengguna, struktur dan

lingkungan, struktur dan net benefits, lingkungan dan net benefits.

2.7.1 Komponen Manusia (Human)

Pada komponen manusia, komponen ini menilai sistem informasi

dari sisi penggunaan sistem (system use) pada frekuensi dan luasnya fungsi

http://4.bp.blogspot.com/-dw8VdmogFCU/UCDTEMctLiI/AAAAAAAAAIU/GP7OdBTfyiY/s1600/1-s2.0-S1386505607001608-gr3.jpg

44

dan penyelidikan sistem informasi. System use juga berhubungan dengan

siapa yang menggunakan (who use it), tingkat penggunanya (level of user),

pelatihan, pengetahuan, harapan, dan sikap menerima (acceptance) atau

menolak (resistance) sistem. Komponen ini juga menilai sistem dari aspek

kepuasan pengguna (user satisfaction) (Lippeveld, 2001).

Kepuasan pengguna sering digunakan untuk mengukur keberhasilan

sistem. Hal ini bersifat subyektif karena bergantung pada kepuasan yang

diukur. Kepuasan pengguna didefinisikan sebagai keseluruhan evaluasi

pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem dan potensi dampak

sistem. Kepuasan Pengguna dapat dikaitkan dengan kegunaan dan sikap

pengguna terhadap sistem yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya.

Tabel 2. 8 Indikator Variabel System Use

(Sumber: Yusof et al., 2006)

Variabel Indikator Sumber

System

Use

Kemudahan penggunaan Yusof et al. (2006)

Interaksi yang fleksibel

Sering menggunakan dalam keseharian

Merasa nyaman menggunakan

Tabel 2. 9 Indikator Variabel User Satisfaction

(Sumber: Yusof et al., 2006)

Variabel Indikator Sumber

User

Satisfaction

Mendukung tugas-tugas yang

membangun kinerja

Yusof et al. (2006)

Tampilan interface

Sistem informasi yang berkualitas

Fasilitas-fasilitas yang ditampilkan

45

2.7.2 Komponen Organisasi (Organization)

Pada komponen organisasi, komponen ini menilai sistem dari aspek

struktur organisasi dan lingkungan organisasi. Struktur organisasi terdiri

dari tipe, culture, perencanaan dan pengendalian sistem, strategi,

manajemen, dan komunikasi. Kepemimpinan, dukungan dari top

manajemen atau manajemen puncak dan dukungan staf merupakan bagian

yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem. Sedangkan lingkungan

organisasi terdiri dari sumber pembiayaan, kompetisi, hubungan

interorganisasional, dan komunikasi.

Tabel 2. 10 Indikator Variabel Structure

(Sumber: Yusof et al., 2006)

Variabel Indikator Sumber

Structure Dukungan unit kerja Yusof et al. (2006)

Memiliki technical support

Pihak manajemen PT Karmanta

melakukan pelatihan

Prototype sistem yang baik

Tabel 2. 11 Indikator Variabel Environment

(Sumber: Yusof et al., 2006)

Variabel Indikator Sumber

Environment Dorongan pihak manajemen Yusof et al. (2006)

Dorongan teman sekerja

Peningkatan komunikasi kinerja

Pendanaan dana rutin dari organisasi

2.7.3 Komponen Teknologi (Technology)

Komponen teknologi (Technology) terdiri dari kualitas sistem

(system quality), kualitas informasi (information quality), dan kualitas

46

layanan (service quality). Kualitas sistem menyangkut keterkaitan fitur

dalam sistem termasuk performa sistem dan user interface. Kemudahan

penggunaan (ease of use), kemudahan untuk dipelajari (ease of learning),

response time, usefulness, ketersediaan, fleksibilitas, dan sekuritas

merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas sistem.

Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem

informasi. (Antong & Usman, 2017). Kriteria yang dapat digunakan untuk

menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan,

ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry.

Sedangkan kualitas layanan berfokus pada keseluruhan dukungan yang

diterima oleh service provider sistem atau teknologi. Service quality dapat

dinilai dengan kecepatan respon, jaminan, empati, dan tindak lanjut

layanan.

Dengan demikian menurut Anderson et.al (1994), penting untuk

menentukan dalam sistem: (Anderson, Aydin, & Jay, 1994)

1) Memenuhi kebutuhan pengguna yang diproyeksikan.

2) Mudah digunakan dan mudah digunakan,

3) Sesuai dengan pola kerja profesional.

Tabel 2. 12 Indikator Variabel System Quality

(Sumber: Yusof et al., 2006)

Variabel Indikator Sumber

System

Quality

Easy of Use Yusof et al. (2006)

Memiliki responden time yang baik

47

Easy of Learning

Reliability

Tabel 2. 13 Indikator Variabel Information Quality

(Sumber: Yusof et al., 2006)

Variabel Indikator Sumber

Information

Quality

Completeness Yusof et al. (2006)

Usefulness

Relavan

Timely

Tabel 2. 14 Indikator Variabel Service Quality

(Sumber: Yusof et al., 2006)

Variabel Indikator Sumber

Service

Quality

Jaminan Yusof et al. (2006)

Kecepatan Respon

Empati

Dukungan Teknis

2.7.4 Manfaat Bersih (Net Benefits)

Net benefits merupakan keseimbangan antara dampak positif dan

negatif dari pengguna sistem informasi. Net benefits dapat diakses

menggunakan benefit langsung, efek pekerjaan, efisien dan efektifitas,

menurunkan tingkat kesalahan, mengendalikan pengeluaran dan biaya.

Semakin tinggi dampak positif yang dihasilkan semakin berhasil penerapan

sistem informasi.

48

Sistem bisa menguntungkan satu pengguna, sekelompok pengguna,

organisasi atau keseluruhan industri. Manfaat Bersih menangkap

keseimbangan dampak positif dan negatif pada pengguna, yang meliputi

manajer dan TI, staff, pengembang sistem. Dampak individu adalah efek

informasi terhadap perilaku penerima. Hal ini terkait dengan kinerja serta

perubahan dalam tugas pengguna seperti kinerja kerja, perubahan aktivitas

kerja dan peningkatan produktivitas (Coiera, 2003). Dengan demikian,

manfaat bersih individu dapat dinilai dengan menggunakan efek kerja,

efisiensi, efektivitas, kualitas keputusan, dan pengurangan kesalahan.

2.8 Trust (Kepercayaan)

Kepercayaan digambarkan sebagai suatu tindakan kognitif (misalnya,

bentuk pendapat atau prediksi bahwa sesuatu akan terjadi atau orang akan

berperilaku dalam cara tertentu), afektif (misalnya masalah perasaan) atau

konatif (misalnya masalah pilihan atau keinginan) (M & Syahran, 2008).

Jumaili (2005) menjelaskan bahwa bahwa dengan menambahkan variabel

kepercayaan terhadap teknologi sistem informasi baru makin meningkatkan

kinerja individu. Kesuksesan individu dalam penggunaan pemanfaatan

teknologi sistem informasi s