skripsi pengaruh customer value terhadap minat …

151
ii SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI KLINIK SPESIALIS OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN TAHUN 2017 Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM) DISUSUN OLEH : AUDILLA ANGGRIS AULYA QOMARYAH NIM : 201303006 PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2017

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

ii

SKRIPSI

PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT KUNJUNGAN

ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI KLINIK SPESIALIS

OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM

SITI AISYAH MADIUN

TAHUN 2017

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana

Kesehatan Masyarakat (S.KM)

DISUSUN OLEH :

AUDILLA ANGGRIS AULYA QOMARYAH

NIM : 201303006

PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2017

Page 2: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

iii

Page 3: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

iv

Page 4: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

v

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Audilla Anggris Aulya Qomaryah

NIM : 2013 030 06

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam

memperoleh gelar (sarjana) di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah

maupun belum tidak dipublikasikan, sumber saya dijelaskan dalam tulisan dan

daftar pustaka.

Madiun, 12 Agustus 2017

Audilla Anggris Aulya Qomaryah

201303006

Page 5: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Audilla Anggris Aulya Qomaryah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Ngawi, 14 Juni 1995

Agama : Islam

Alamat : Ds. Sidorejo RT 01 RW 02 Kel.Sidorejo

Kec.Geneng Kab.Ngawi

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Sidorejo 1

2. SMPN 2 Geneng

3. SMAN 2 Ngawi

Riwayat Pekerjaan : Supervisor di PT. Herbalife Indonesia

sejak 2015 sampai sekarang

Page 6: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

vii

ABSTRAK

AUDILLA ANGGRIS AULYA QOMARYAH

PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT KUNJUNGAN

ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI KLINIK SPESIALIS OBSTETRI

GINEKOLOGI RUMAH SAKIT ISLAM SITI AISYAH MADIUN

TAHUN 2017

(Studi Kasus di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun)

112halaman + 17tabel + 11gambar + lampiran

Klinik Spesialis Obstetri Ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun merupakan

klinik yang menyediakan pelayanan kesehatan produktif, pemeriksaan antenatal,

nifas dan KB selain itu klinik ini juga memiliki sarana dan prasarana yang cukup

lengkap dibanding dengan rumah sakit swasta lain di kota Madiun. Masalah

dalam penelitian ini adalah menurunnya minat kunjungan ulang pasien rawat jalan

sebesar 32% pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh costumer value terhadap minat kunjungan pasien rawat jalan di Klinik

Spesialis Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Tahun

2017.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Sumber data yang

digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah purposive sampling dengan melibatkan 89 pasien ibu hamil

yang tiap koresponden diberikan koesioner. Teknik analisis data yang digunakan

pada penelitian ini adalah korelasi kendal tau.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel costumer value berpengaruh

nyata terhadap minat kunjungan ulang pasien rawat jalan Klinik KIA RSI Siti

Aisyah kota Madiun pada tahu 2017. Berdasarkan hasil uji korelasi kendal tau

sebesar 0.433 dengan nilai p= 0,00 yang lebih kecil dari α = 0.05 memberikan arti

customer value memberikan pengaruh terhadap minat kunjungan berulang pasien

ibu hamil Klinik Spesialis Obstetri Ginekologi RSI Siti Aisyah kota Madiun. Data

tersebut berhubungan yang sedang dan searah dengan kondisi yang terjadi pada

klinik ini. Sebaiknya lebih memperhatikan customer value yang meliputi

performance value, emotional value, social value dan price/value for money agar

dapat meningkatkan minat kunjungan ulang pasien ibu hamil.

Kata kunci : Customer Value, minat kunjungan ulang pasien, korelasi Kendal tau

Kepustakaan : 1993-2015

ABSTRACT

Page 7: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

viii

AUDILLA ANGGRIS AULYA QOMARYAH

THE EFFECT OF CUSTOMER VALUE COSTUMER VALUE ON THE

INTEREST OF OUTPATIENT VISIT IN CLINIC SPECIALIS OBSTETRI

GINEKOLOGI HOSPITAL ISLAM (RSI) SITI AISYAH MADIUN YEAR 2017.

(Case study at Madiun Islamic Siti Aisyah Hospital 2017 )

112pages + 17tables + 11pictures+ enclosure

Obstetri Ginekologi Specialist Clinic RSI Siti Aisyah Madiun is a clinic

that provides productive health services, antenatal examination, nifas and KB.

Besides, this clinic has facilities and infrastructure that is complete enough

compared to other private hospitals in Madiun. In 2016, the number of patients

decreased by 32% compared to previous years. The declining interest of patients

to come back to Obstetri Ginekologi Specialis RSI Clinic Siti Aisah is in line with

the continuous improvement by this clinic. based on the problem, this study aims

to analyze the effect of costumer value on the interest of outpatient visit in clinic

specialis obstetri ginekologi Hospital Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Year 2017.

The type of research used in tis research was a quantitative method. The

sources of data were from primary and secondary datas. The technique used for

sampling was purposive samping involving 89 patients pregnant women who each

correspondent is given a questionnaire . The method used for collecting the data

in this research was kendal tau correlation.

The results showed that the variable costumer value significantly affect the

interest of repeat visits outpatient Clinic KIA RSI Siti Aisyah Madiun city in know

2017. Based on correlation of kendal tau test by the value of 0.433 with a

significant value of 0.000 smaller than 0.05 gives meaning that the costumer value

gives interest of repeat visits of pregnant women patientsclinic specialis obstetri

ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun. These data relate in current and direction of

the conditions that occur in this clinic. Based on this research is Clinic should pay

more attention to customer value which include performance value, emotional

value, social value and price / value for money in order to increase interest of

repeat visit of pregnant woman patient.

Keywords: customer value, interest of patient re-visit, Kendal tau correlation

Page 8: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................. i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR SINGKATAN ........................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

DAFTAR ISTILAH ................................................................................... xvi

KATA PENGANTAR ............................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................ 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................... 10

1.3 TUJUAN ................................................................................. 11

1.4 MANFAAT PENELITIAN .................................................... 12

1.5 KEASLIAN PENELITIAN .................................................... 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit .......................................................................... 16

2.2 Persepsi Pasien ...................................................................... 22

2.3 Manajemen Pemasaran.......................................................... 25

2.4 Customer Value (Nilai Pelanggan) ....................................... 30

Page 9: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

x

2.5 Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan) ..................... 38

2.6 Minat Kunjungan Ulang ........................................................ 43

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual dan Hipotesa Penelitian ..................... 53

3.2 Hipotesis Penelitian .............................................................. 57

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ................................................................... 58

4.2 Populasi dan Sampel ............................................................. 58

4.3 Teknik Sampling .................................................................. 60

4.4 Kerangka Kerja Penelitian .................................................... 61

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........ 62

4.6 Instrumen Penelitian.............................................................. 65

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 66

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................ 67

4.9 Teknik Analisa Data ............................................................. 69

4.10 Etika Penelitian ................................................................... 70

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum RSI Siti Aisyah Madiun ........................... 73

5.2 Gambaran Khusus Poliklinik Rawat Jalan RSI Siti

Aisyah Madiun ............................................................................ 75

5.3 Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit Islam Siti

Aisyah Madiun ............................................................................ 76

5.4 Fasilitas RSI Siti Aisyah Madiun .......................................... 77

5.5 Strategi Pengembangan Rumah Sakit ................................... 79

5.6 Sumber Daya Manusia RSI Siti Aisyah Madiun................... 80

5.7 Karakteristik responden ........................................................ 80

5.8 Distribusi Variabel Customer Value (Nilai Pelanggan) ........ 83

Page 10: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xi

5.9 Distribusi Variabel Minat Kunjungan Ulang ............................ 87

5.10 Menganalisis Hubungan Customer Value Dan Minat

Kunjungan Ulang Pasien Hamil di Klinik

KIA Ibu RSI SIti Aisyah Madiun ............................................ 89

5.11 Pembahasan ............................................................................. 92

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ................................................................................ 110

6.2 Saran .......................................................................................... 111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Pasien Poliklinik Rawat Jalan

RSI Siti Aisyah Madiun Periode Juli sampai

Desember 2016 ................................................................................ 6

Tabel 1.2 Pencapaian kunjungan pasien Baru – Lama

Poliklinik KIA Ibu Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun Tahun 2014 – 2016............................................................. 7

Tabel 4.1 Definisi Operasional Penelitian ...................................................... 63

Tabel 5.2 Data Ketenagaan RSI Siti Aisyah Madiun

2017 ................................................................................................. 80

Tabel 5.1 Jumlah tempat tidur 2017 ................................................................ 74

Tabel 5.2 Sumber Daya Manusia RSI Siti Aisyah Madiun ............................. 80

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan di Klinik KIA Ibu Rawat

Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017 ..................................... 81

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Kehamilan di Klinik KIA Ibu Rawat

Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017 ..................................... 82

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia Kehamilan di Klinik KIA Ibu

Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017 .......................... 82

Tabel 5.6 Performance value di Klinik KIA Ibu Rawat Jalan

RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017 .............................................. 83

Tabel 5.7 Emotional value di Klinik KIA Ibu Rawat Jalan RSI

Siti Aisyah Madiun Tahun 2017 ...................................................... 85

Tabel 5.8 Social value di Klinik KIA Ibu Rawat Jalan RSI Siti

Aisyah Madiun Tahun 2017 ............................................................ 86

Tabel 5.9 Price/ Value for Money di Klinik KIA Ibu Rawat

Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017 ..................................... 87

Tabel 5.10 Minat Kunjungan Ulang pasien hamil di Klinik KIA

Ibu Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun

2017 ................................................................................................. 88

Tabel 5.11 Kategorisasi Distribusi Jawaban Responden ................................... 88

Page 12: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xiii

Tabel 5.12 Uji Normalitas ................................................................................. 89

Tabel 5.13 Uji Kendal Tau ................................................................................ 90

Tabel 5.14 Ketentuan Pemberian Interpretasi Koefisien

Korelasi ............................................................................................ 91

Page 13: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Elemen Kunci Keunggulan Bersaing .............................................. 18

Gambar 2.2 Hubungan dan Sikap Tindakan ....................................................... 20

Gambar 2.3 Empat Pelaku Konsep Pemasaran ................................................... 24

Gambar 2.4 Hubungan Kualitas jasa dengan Minat Berperilaku ........................ 35

Gambar 2.5 Konsep Hubungan Kepuasan, Keluhan dan Loyalitas .................... 39

Gambar 2.6 Perilaku Terhadap Reaksi Kepuasan ............................................... 42

Gambar 2.7 Loyalitas Versus Inersia .................................................................. 44

Gambar 2.8 Loyalitas pelanggan Berdasarkan Sikap dan Perilaku

.............................................................................................................................

Pembelian ulang .................................................................................................. 44

Page 14: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xv

DAFTAR SINGKATAN

WHO = World Healthy Organzation

Kespro = Kesehatan Reproduksi

CV = Customer Value

Page 15: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Rencana Kerja Penelitian ..............................................

Lampiran 2 Lembar Struktur Organisasi RSI Siti Aisyah Madiun ................

Lampiran 3 Form Komunikasi Skripsi ...........................................................

Lampiran 4 Hasil Validitas dan Reabilitas ....................................................

Lampiran 5 Koesioner ...................................................................................

Lampiran 6 Hasil Olah Data ..........................................................................

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian....................................................................

Lampiran 8 Dokumentasi ...............................................................................

Page 16: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xvii

DAFTAR ISTILAH

Komprehensif = Pelayanan paripurna

Kuratif = Penyembuhan penyakit

Preventif = pencegahan penyaki

Brand Image = Citra Merek

Customer Value = Nilai pelanggan

Customer Loyalty = Loyalitaspelanggan

Antenatal = Kandungan

Customer Value = Nilai Kesembuhan

Market Capture = Menangkap pasar

Value of an organization = nilai sebuah organisasi

Efficiency Value = Rasio output

Excellence Value = Kualitas

Political Value = Kesuksesan

Esteem Value = Reputasi

Play Value = Kesenangan

Esthertic Value = Keindahan

Morality Value = Kebijakan

Spiritual Value = Keyakinan

Procurement = Pengadaan produk

Page 17: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xviii

Nilai universal = Nilai semua pelanggan

Nilai personal = Nilai pelanggan sebagai individu

Benefit = Keuntungan

Gap = Kesenjangan

Brand Loyalty = Loyalitas merek

Repeat Puschasing Behavior = Perilaku pembelian ulang

Brand Sensitivity = Senitivitas merek

Awareness = Kesadaran

Page 18: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xix

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan karunianya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Customer Value Terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat

Jalan Di Klinik Spesialis Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam

mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Program Studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun.

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mengadapi kesulitan dan

hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak, maka penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Susi Indrawati, SKM selaku Manager Administrasi Rumah Sakit

Islam Siti Aisyah Madiun yang telah memberikan dukungan, do’a

serta partisipasinya kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Zaenal Abidin, S.KM, M.Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun yang selalu memberikan bimbingan selama

penulisan skripsi ini berjalan lancar.

3. Avicena Sakufa, S.KM., M.Kes selaku ketua program studi Kesehatan

Masyakatan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun yang selalu

memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini berjalan lancar.

4. Retno Widiarini, M.Kes selaku pembimbing I yang telah merelakan

waktu memberi bimbingan, saran dan motivasi dengan sabar kepada

peneliti sehingga penulisan skripsi ini berjalan lancar.

5. Sugeng Harijanto, S.KM.,MPH selaku pembimbing II yang telah

mencurahkan perhatian, bimbingan, do’a dan kepercayaan yang sangat

berarti bagi penulis.

Page 19: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

xx

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan semangat, dan doa

sehingga penulisan skripsi ini berjalan lancar.

7. Kedua orang tua, suami “Ichwan Syahroni” dan keluarga yang

senantiasa mendukung dan mendoakan.

8. Teman-teman mahasiswa dan semua pihak yang tidak dapat penilis

sebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam

penyusunan Skripsi ini.

Akhir kata penulis mengharap agar skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak. Aamiin

Wassalamualaikum wr. Wb

Madiun, 27 juli 2017

Audilla Anggris Aulya Qomaryah

Page 20: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization), Rumah Sakit adalah

bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi

menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit

(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah

sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat

penelitian bio-medik.

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks, menggunakan

gabungan alat ilmiah khusus dan rumit dan difungsikan oleh berbagai

kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani

masalah medik modern, yang semua terikat bersama-sama dalam maksud

yang sama, untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Rumah

sakit dapat dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang

menggabungkan bersama-sama semua profesi kesehatan, fasilitas diagnostik

dan terapi, alat dan pembekalan serta fasilitas fisik ke dalam suatu sistem

terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Menurut Kepmenkes RI (2010), rumah sakit adalah institusi

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan dan gawat darurat. Kualitas pelayanan yang baik meningkatkan

Page 21: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

2

kepuasan pasien terhadap rumah sakit yang mendorong pasien untuk

melakukan kunjungan ulang sehingga secara tidak langsung akan

meningkatkan tingkat loyalitas pasien terhadap rumah sakit.

Tantangan tersendiri dalam menghadapi konsumen karena dengan

perkembangan teknologi yang semakin tidak dapat dibendung lagi,

konsumen lebih leluasa memilih produk, merk dan produsen yang sesuai

dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, provider harus

dapat memahami kebutuhan konsumen dengan baik dan memiliki rancangan

yang efektif, monitoring dan evaluasi kualitas produk yang dibuat, semakin

besar manfaat yang diberikan dibandingkan dengan harganya, maka semakin

besar nilai yang diperoleh pelanggan terhadap produk tersebut.

Pelanggan akan merasa puas jika sudah menerima value dari produsen

dan value yang didapatkan juga melebihan harapan pelanggan. Kepuasan

pelanggan dapat membuat kesuksesan bagi sebuah penyedia layanan

kesehatan karena sangat mempengaruhi minat kunjungan ulang pelanggan di

penyedia pelayanan kesehatan tersebut, yang mana jika terjadi dua kali maka

akan membentuknya sebagai pelanggan yang setia (loyal).

Berdasarkan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Angeline Dewi Suhendro (2013) dengan judul “faktor-faktor yang

berhubungan dengan minat kunjungan ulang pelayanan antenatal di

poliklinik kebidanan RS Islam Sunan Kudus (2013)” diketahui ada pengaruh

faktor persepsi biaya berpengaruh terhadap minat kunjungan ulang pasien

ANC (p<0,0001).

Page 22: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

3

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tika Indiraswari (2012)

dengan judul “upaya peningkatan kunjungan Poliklinik Rawat Jalan

Berdasarkan Analisis Brand Image dan Custumer Value di RS Islam Siti

Aisyah Madiun” menunjukan bahwa Brand Image sudah cukup baik hal

tersebut dapat dilihat dari hasil mean di atas ke-3. Namun, untuk Custumer

Value dianggap perlu untuk diperbaiki karena mendapat mean di bawah 3.

Selanjutnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Linda

Fisyawati (2015) dengan judul “Hubungan antara persepsi Mutu Pelayanan

dengan Minat Kunjungan Ulang di Instalasi Rawat Jalan RSD Balung

Kabupaten Jember” sebanyak 80 responden, sebanyak 57 responden dalam

kategori persepsi mutu pelayanan dalam kategori cukup baik yang disertai

dengan berminat dengan kunjungan ulang. Hasil Spearman rank

menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,000 atau nilai p lebih kecil dari 0,05

sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara persepsi mutu

pelayanan dengan minat kunjungan ulang.

Kesetiaan pelanggan juga dikenal sebagai customer loyalty, yaitu

orang yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Pelanggan

merupakan seseorang yang terus menerus dan berulang kali datang ke suatu

tempat yang sama untuk memuaskan keinginananya dengan mendapatkan

suatu jasa/produk dan membayar jasa/produk tersebut. Pelanggan yang

sudah loyal tentu akan berbagi cerita tentang pengalaman yang

menyenangkan selama mendapatkan jasa/produk di perusahaan tersebut,

mengajak rekam terdekat dan kembali berkunjung untuk mendapatkan

Page 23: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

4

jasa/produk (berkunjung ulang) ditengah maraknya persaingan dalam bidang

kesehatan.

Untuk menghadapi persaingan yang terjadi dalam bidang kesehatan

saat ini, maka setiap penyedia pelayanan kesehatan dituntut untuk dapat

memberikan sesuatu yang berbeda dari yang lain. Salah satu rumah sakit

yang sedang menghadapi maraknya persaingan saat ini sehingga harus lebih

memperhatikan dan meningkatkan value yang diberikan bagi konsumennya

adalah Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun yang selanjutnya di singkat

menjadi RSI Siti Aisyah Madiun.

Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun adalah rumah sakit

milik Persyarikatan Muhammadiyah. RSI Siti Aisyah Madiun merupakan

rumah sakit swasta tipe C (pratama), mulai berdiri tahun 1958 dengan status

Balai Pengobatan. Pada tahun 1987 berubah sebagai amal usaha

persyarikatan muhammadiyah dan dikukuhkan menjadi RSI Siti Aisyah

Madiun.

Rumah sakit ini juga menampung pelayanan rujukan dari puskesmas.

Rumah Sakit ini tersedia 109 tempat tidur inap, lebih banyak dibanding

setiap rumah sakit di Jawa Timur yang tersedia rata-rata 53 tempat tidur

inap. Jumlah Dokter Tersedia banyak dengan 39 dokter, rumah sakit ini

tersedia lebih banyak dibanding rata-rata rumah sakit di Jawa Timur. RSI

Siti Aisyah Madiun bersertifikat Akreditasi Tingkat Paripurna memiliki visi

menjadi Rumah Sakit pilihan utama masyarakat Madiun dan sekitarnya

Page 24: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

5

dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus pada pasien, Islami

serta mengutamakan mutu dan keselamatan pasien (depkes RI,2013).

Salah satu jasa pelayanan perawatan yang diselenggarakan oleh

rumah sakit adalah pelayanan rawat jalan. Pelayanan rawat jalan merupakan

pelayanan yang menjadi perhatian utama karena jumlah kunjungan lebih

besar daripada pelayanan rawat inap. Jumlah pasien rawat jalan merupakan

sumber pangsa pasar yang besar, sehingga diprediksikan mampu

mengimbangi pendapatan dari pasien rawat inap dimasa mendapat, tentu

akan meningkatkan pendapatan rumah sakit.

Dengan bertambahnya jenis pelayanan rawat jalan, sarana dan

prasaranapun bertambah sesuai dengan jenis pelayanan sehingga seharusnya

jumlah pasien rawat jalan meningkat. Ternyata peningkatan kunjungan tidak

terjadi di semua poliklinik rawat jalan yang ada. Hal tersebut dijelaskan pada

tabel 1.1

Page 25: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

6

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Pasien Poliklinik Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun Periode Juli sampai Desember 2016.

Sub

Layanan

Rawat Jalan

Pecapaian Periode Juli – Desember 2016

Juli

2016

Agus

tus

2016

Septem

ber

2016

Okto

ber

2016

Novem

ber

2016

Desem

ber

2016

Jumlah

Anak 304 345 423 410 423 379 2284

Bedah Anak 34 38 0 17 28 19 136

Bedah

Ortopedi 49 54 43 74 67 40 327

Bedah

Syaraf 10 11 22 9 8 7 67

Bedah

umum 272 142 165 158 243 308 1288

Gigi 111 132 113 114 117 124 711

Intensif 522 583 544 568 635 610 3462

Jantung 22 30 25 26 26 31 160

KIA Ibu 722 683 731 752 671 732 4291

Konsultasi

Gizi 0 2 0 1 2 2 7

Mata 40 67 60 53 54 56 330

Paru 8 15 17 22 18 34 114

Rehab

Medis 58 52 34 51 60 54 309

Syaraf 255 302 299 317 338 302 1813

T H T 40 66 59 63 60 64 352

Umum 128 136 144 112 125 112 757

Urologi 105 165 146 155 189 160 920 Sumber : Laporan Rekam Medis RSI Siti Aisyah Madiun, 2017

Dari tabel 1.1 dapat diperoleh informasi bahwa pemanfaatan

pelayanan rawat jalan di RSI Siti Aisyah Madiun kunjungan poliklinik

Konsultasi gizi memiliki angka kunjungan terendah hanya 7 kunjungan dan

KIA Ibu memiliki angka kunjungan terbanyak yaitu 4291 kunjungan.

Page 26: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

7

Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun memiliki program

unggulan pada Klinik KIA Ibu yang mana sekarang berubah menjadi klinik

spesialis obstetric ginekologi yang menyediakan pelayanan kesehatan

produktif (kespro), pemeriksaan antenatal dimana ibu hamil dapat

melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin selama masa kandungan,

nifas dan KB dan tersedia sarana dan prasarana yang cukup lengkap

dibanding dengan rumah sakit swasta di kota madiun.

Dengan pelayanan yang diberikan, diharapkan ibu hamil

mendapatkan pelayanan secara paripurna selama kehamilannya dan resiko

terjadinya kematian ibu akan bisa ditekan dengan tujuan meningkatkan

minat kunjungan ulang pasien.

Pemanfaatan pelayanan rawat jalan Klinik spesialis obstetric

ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun mengalami fruktuasi. Hal tersebut akan

dijelaskan pada tabel 1.2

Tabel 1.2 Pencapaian kunjungan pasien Baru – Lama Poliklinik KIA

Ibu Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2014-2016

Sumber : Laporan Rekam Medis RSI Siti Aisyah Madiun, 2017

Page 27: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

8

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dipelajari bahwa kunjungan pasien rawat

jalan di Klinik spesialis obstetric ginekologi pada tahun 2014 sebesar 10.307

orang, tahun 2015 kunjungan pasien rawat jalan di Klinik spesialis obstetric

ginekologi mengalami penurunan menjadi 9.485 orang, dan pada tahun 2016

mengalami kenaikan menjadi 9.492 orang.

Kenaikan pasien rawat jalan di Klinik spesialis obstetric ginekologi

tahun 2016 tidak sebanding dengan banyaknya jumlah pasien baru yang

setiap tahun mengalami kenaikan di atas 2.000 orang.

Hal tersebut didukung oleh kunjungan jumlah pasien lama pada tahun

2014 di Klinik spesialis obstetric ginekologi sebesar 7243 orang, tahun 2015

kunjungan pasien lama di Klinik spesialis obstetric ginekologi mengalami

penurunan sebesar 6779 orang dan pada tahun 2016 kunjungan pasien lama

kembali mengalami penurunan menjadi 6588 orang. Jadi, masalah dalam

penelitian ini adalah menurunnya minat kunjungan ulang pasien rawat jalan

di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun sebesar 32%

pada tahun 2016.

Terjadi penurunan kunjungan pasien lama di Klinik spesialis obstetric

ginekologi tahun tahun 2014 sampai tahun 2016, kemungkinan dapat

berkaitan dengan beralihnya pelanggan ke fasilitas kesehatan lain

disebabkan oleh ketidakpuasan pelanggan, sehingga ada kemungkinan minat

kunjungan ulang rendah. Penurunan pasien lama kemungkinan dapat

disebabkan oleh ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan dapat

disebabkan rendahnya customer value (nilai pelanggan) karena

Page 28: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

9

manfaat/kualitas pelayanan yang dirasakan lebih sedikit dari pengorbanan

yang dilakukan oleh customer sehingga meninggalkan rumah sakit.

Pada umunya hari kerja dan waktu pelayanan poliklinik Rawat Jalan

RSI Siti Aisyah Madiun khususnya di Klinik spesialis obstetric ginekologi

dilaksanakan hari Senin – Jum’at (pukul 07.00 -13.00 WIB) dan Sabtu

(pukul 07.00 - 12.00 WIB). Rata-rata waktu yang diperlukan dalam satu

minggu untuk melakukan pelayanan di Klinik spesialis obstetric ginekologi

adalah 35 jam.

Pihak manajemen RSI Siti Aisyah Madiun menetapkan kebijakan

waktu pelayanan disesuaikan dengan pedoman akreditasi UGD yaitu 15

menit. Dalam satu tahun perhitungan waktu pelayanan di Klinik spesialis

obstetric ginekologi adalah 35 jam x 52 minggu x 60 menit = 109.200 menit.

Dari data tersebut dapat dihitung kapasitas maksimal Klinik spesialis

obstetric ginekologi untuk satu dokter dalam melakukan pelayanan adalah

109.200 : 15 menit = 7280 pasien dalam satu tahun. Dengan pertimbangan

adanya hari libur nasional, cuti tahunan, ketidakhadiran kerja, pendidikan,

pelatihan, dan kegiatan lainnya sebagainya sehingga dapat dihitung

kapasitas ideal Poliklinik.

Seiring dengan kondisi tersebut jika dilakukan perhitungan kapasitas

ideal maka target yang ditetapkan RSI Siti Aisyah Madiun adalah 90% dari

kapasitas maksimal yaitu 90% x 109.200 pasien = 98.280 pasien (untuk satu

tenaga medis). Pada Unit pelayanan Klinik spesialis obstetric ginekologi

tenaga kerja ada 1 dokter, 1 bidan dan 1 tenaga non medis. Jadi diperoleh

Page 29: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

10

informasi perbandingan realisasi dengan kapasitas ideal yang masih rendah

yaitu 9.492 : 98.280 kunjungan pasien. Dalam hitungan presentase realisasi

waktu pelayanan 10% dari kapasitas ideal.

Sebagai rumah sakit swasta dengan jumlah tenaga yang dimiliki RSI

Siti Aisyah Madiun seharusnya semua klinik mampu memberikan kontribusi

dalam hal pemanfaatan pelayanan oleh pelanggan, dan dengan adanya

penambahan fasilitas dan sarana yang ada seharusnya dapat mencapai

kapasitas ideal rumah sakit. Dengan berjalannya waktu, kondisi ini tentu

akan merugikan pihak rumah sakit karena dapat mempengaruhi kinerja

rumah sakit.

Sehingga dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap menurunnya jumlah pasien di Klinik spesialis obstetric

ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun selama tiga tahun (tahun

2014 – 2016) dengan melakukan analisis pengaruh customer value terhadap

Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan Di Klinik spesialis obstetric

ginekologi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun Tahun 2017.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

pada penelitian ini adalah sebagai berikut Bagaimana Pengaruh Customer

Value terhadap minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di klinik spesialis

obstetric ginekologi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Tahun

2017?

Page 30: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

11

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Custumer

Value terhadap minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di klinik

spesialis obstetric ginekologi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

Customer value berdasakan dimensi emotional value

1. Mengidentifikasi customer value di Rawat Jalan spesialis obstetric

ginekologi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Tahun

2017, meliputi :

a. Identifikasi customer di Rawat Jalan Klinik spesialis obstetric

ginekologi Sakit Islam Siti Aisyah Madiun berdasarkan dimensi

emotional value

b. Identifikasi customer di Rawat Jalan Klinik spesialis obstetric

ginekologi Sakit Islam Siti Aisyah Madiun berdasarkan dimensi

social value

c. Identifikasi customer di Rawat Jalan Klinik spesialis obstetric

ginekologi Sakit Islam Siti Aisyah Madiun berdasarkan dimensi

performance value

d. Identifikasi customer di Rawat Jalan Klinik spesialis obstetric

ginekologi Sakit Islam Siti Aisyah Madiun berdasarkan dimensi

price/value for money

Page 31: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

12

2. Mengidentifikasi minat kunjungan ulang pasien di Unit Rawat Jalan

klinik spesialis obstetric ginekologi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017.

3. Menganalisis Pengaruh Customer Value terhadap minat kunjungan

ulang pasien rawat jalan di klinik spesialis obstetric ginekologi

Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun Tahun 2017.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai

pihak, diantaranya sebagai berilut:

1.4.1 Secara Teoritis

1. Bagi Peneliti

Mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman

tentang ilmu manajemen dan administrasi pelayanan kesehatan yang

diperoleh selama mengikuti perkuliahan dan praktikum lapangan di

jurusan kesehatan masyarakat khususnya mengenai menajemen dan

adminitrasi rumah sakit yang dilaksanakan pada suatu institusi

kesehatan.

2. Manfaat bagi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Diharapkan dapat menjadi masukan dan evaluasi keilmuan,

serta hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi dalam

rangka pengembangan proses belajar mengajar.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

13

1.4.2 Secara Praktis

1. Manfaat bagi RSI Siti Aisyah Madiun

Diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan bagi

RSI Siti Aisyah Madiun dalam melakukan strategi yang tepat

supaya dapat meningkatkan minat kunjungan ulang pasien rawat

jalan di Klinik spesialis obstetric ginekologi dengan menerapkan

manajemen yang lebih baik.

2. Bagi Pembaca

Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan

mengenai objek yang akan diteliti dan sebagai panduan bagi peneliti

lain yang akan melakukan penelitian pada objek atau masalah yang

sama.

1.5 Keaslian Penelitian

No. Nama

Penelitian

Judul

Penelitian

Tahun dan

Tempat

Penelitian

Metode

Penelitian Hasil Penelitian

1. Retno

Kusniati

Pengaruh

kualitas jasa dan

nilai pelanggan

(customer

value) terhadap

nilai kunjungan

ulang melalui

kepuasan pasien

Tahun 2016

di klinik

umum RSI

Siti Aisyah

Semarang

Teknik

Non-

probability

sampling.

Sampel 125

orang

dengan

metode

purposive

sampling.

Hasil penelitian

nilai koef.path

sebesar 0,33, sig

5% (t=1,96), dan t-

statistic 2,29

diinterprestasikan

kualitas jasa

berpengaruh

positif dan

signifikan terhadap

kepuasan pasien,

begitu pula dengan

nilai pelanggan

terhadap kepuasan.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

14

2. Tika

Indiraswari

Upaya

Peningkatan

Kunjungan

Poliklinik

Rawat Jalan

Berdasarkan

Analisis Brand

Image dan

Customer Value

Tahun 2012

di rawat

jalan RSI

Siti Aisyah

Madiun

Sampel

penelitian

sebanyak 87

responden

yang sudah

pernah

menggunak

an layanan

di rawat

jalan.

uji t 2-sampel

bebas (independent

t-test) didapatkan

hasil p = 0,007 (α

= 0,05). Hal ini

menunjukkan

secara

keseluruhan ada

perbedaan types of

brand association

antara pelanggan

aktual dan

pelanggan

potensial.

3. Nurullah Pengaruh citra,

kualitas layanan

dan kepuasan

terhadap

loyalitas pasien

di poliklinik

eksekutif rumah

sakit daerah dr.

Soebandi

Kabupaten

Jember.

Tahun 2013

di poliklinik

eksekutif

rumah sakit

daerah dr.

Soebandi

Kabupaten

Jember

Sampel

penelitian

sebanyak

100

responden

dengan

metode

Teknik

Pusposive

Sampling.

nilai signifikansi <

0.05 (α=5%), maka

H0 ditolak dan Ha

diterima, hal ini

menunjukan

bahwa Citra

Poliklinik

Eksekutif Rumah

Sakit Daerah dr.

Soebandi

berpengaruh

terhadap Kualitas

Layanan.

4. Siti

Munisih

Pengaruh

kualitas produk

terhadap nilai

pelanggan dan

kepuasan dan

dampaknya

pada loyalitas

pelanggan

apotek dela

semarang

Tahun 2015

di Sekolah

Tinggi Ilmu

farmasi

Semarang

Sampel

penelitian

ini sebanyak

120

responden

yang

membeli

obat di

apotik dela

semarang

lebih dari 2

kali.

Bahwa kualitas

produk

berpengaruh

terhadap kepuasan

pelanggan dengan

angka sign 0,000

(<0,05),begitu pula

dengan nilai

pelanggan yang

berpengaruh

terhadap kepuasan

pelanggan.

Pada Koef.regresi

variabel nilai

pelanggan sebesar

Page 34: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

15

0,408 artinya

bahwa semakin

baik kualitas

produk, maka akan

semakin tinggi

pula kepuasan

pelanggan.

Perbedaan penelitian-penelitian sebelumnya dengan penelitian ini

adalah variabel bebas yang akan di ukur adalah persepsi pasien atau nilai

pelanggan (custumer value) tentang Emotional Value, Social Value,

Performance Value dan Price/Value of Money. Sedangkan variabel

dependen yang digunakan adalah minat kunjungan ulang pasien.

Page 35: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

16

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Sakit

Menurut WHO (World Health Organization) dalam Hartono (2010),

Rumah Sakit adalah bagian menyeluruh (integral) dari suatu organisasi sosial

dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna

(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit

(preventif) kepada masyarakat, serta pelayanan rawat jalan yang diberikannya

guna menjangkau keluarga di rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat

pendidikan dan latihan tenaga kesehatan serta pusat penelitian bio-psiko-

sosio-ekonomi-budaya.

Departemen Kesehatan RI menyatakan bahwa rumah sakit merupakan

pusat pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar dan medik

spesialistik, pelayanan penunjang medis, pelayanan perawatan, baik rawat

jalan, rawat inap maupun pelayanan instalasi. Rumah sakit sebagai salah satu

sarana kesehatan dapat diselenggarakan oleh pemerintah, dan atau masyarakat.

Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

tentang rumah sakit, rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Sebagai

suatu institusi, rumah sakit mempunyai hak dan kewajiban. Haknya antara

lain mendapatkan perlindungan hukum terhadap tindakan konsumen atau

Page 36: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

17

pasien yang beritikad tidak baik. Sedangkan kewajibannya adalah melayani

konsumen atau pasien secara benar, jujur dan tidak diskriminatif. Definisi lain

tentang rumah sakit dikemukakan oleh American Hospital Association (1974)

bahwa rumah sakit adalah suatu organisasi yang terorganisir serta sarana

kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan

keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit

yang diderita oleh pasien.

Permenkes No. 159b/Menkes/Per/II/1988 mencantumkan pengertian

rumah sakit, rumah sakit umum, dan rumah sakit khusus, sebagai berikut.

a. Rumah Sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan

pelayananan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang dilaksanakanan

secara serasi dan terpadu dengan upaya penyembuhan penyakit dalam

suatu tatanan rujukan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga

dan penelitian

b. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk semua jenis penyakit, mulai

dari pelayanan kesehatan dasar sampai dengan pelayanan subspesialistis

sesuai dengan kemampuannya.

c. Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk jenis penyakit tertentu atau

berdasarkan disiplin ilmu tertentu.

Page 37: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

18

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340 Tahun 2010

Tentang Klasifikasi Rumah Sakit, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan

menjadi Rumah Sakit Umum kelas A, B, C dan kelas D. Klasifikasi tersebut

didasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan, fisik dan peralatan.

1. Rumah Sakit Umum kelas A adalah harus mempunyai fasilitas dan

kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik

Spesialis Dasar, 5 (lima) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 (dua

belas) Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 (tiga belas) Pelayanan

Medik Sub Spesialis. Oleh pemerintah, rumah sakit kelas A ini telah

ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi (top referral

hospital) atau disebut pula sebagai Rumah Sakit Pusat.

2. Rumah Sakit Umum kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis

Dasar, 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan)

Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan Medik

Subspesialis Dasar. Direncanakan rumah sakit kelas B didirikan di setiap

ibukota Provinsi (provincial hospital) yang menampung pelayanan rujukan

dari Rumah Sakit Kabupaten.

3. Rumah Sakit Umum kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis

Dasar dan 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. Pada saat ini

ada empat macam pelayanan spesialis ini yang disediakan yakni pelayanan

penyakit dalam, pelayanan bedah, pelayanan kesehatan anak serta

Page 38: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

19

pelayanan kebidanan dan kandungan. Direncanakan rumah sakit kelas C

ini akan didirikan di setiap ibu kota Kabupaten (regency hospital) yang

menampung pelayanan rujukan dari puskesmas.

4. Rumah Sakit Umum kelas D Rumah Sakit Umum Kelas D harus

mempunyai asilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2

(dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar. Rumah sakit kelas D adalah

rumah sakit yang bersifat ransisi karena pada satu saat akan ditingkatkan

menjadi rumah sakit kelas C.

Guna melaksanakan tugasnya, Rumah Sakit mempunyai fungsi yaitu:

a. Menyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

dengan standar pelayanan rumah sakit;

b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna, tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan

medis;

c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;

d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

Tujuan pengelolaan rumah sakit agar menghasilkan produk jasa atau

pelayanan kesehatan yang benar-benar menyentuh kebutuhan dan harapan

pasien dari berbagai aspek, menyangkut mutu (medis dan non medis), jenis

Page 39: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

20

pelayanan, prosedur pelayanan, harga,dan informasi yang dibutuhkan. Misi

rumah sakit dalam pemasaran dibedakan dengan pemasaran bisnis, antara lain:

a. Maksimilasi kesejahteraan masyarakat lebih diutamakan (kepuasan pasien

+ kesembuhan + nilai tambah);

b. Tidak boleh ada supply induced demand (semakin banyak penawaran,

semakin banyak permintaan);

c. Kompetisi tidak diperkenankan.

Pada hakekatnya Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan

penyakit dan pemulihan kesehatan dan fungsi dimaksud memiliki makna

tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah

dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Rumah sakit memiliki

fungsi sosial rumah sakit yaitu bagian dari tanggung jawab yang melekat pada

setiap rumah sakit, yang merupakan ikatan moral dan etik dari rumah sakit

dalam membantu pasien khususnya yang kurang/tidak mampu untuk

memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan.

Untuk memenangkan persaingan, ada beberapa kiat yang bisa

dipergunakan. Kunci keunggulan rumah sakit dalam bersaing adalah :

a. Ciptakan nilai lebih bagi pelanggan.

b. Bangun hubungan jangka panjang.

c. Pelihara kepuasan pelanggan jangka panjang.

d. Kembangkan pemasaran yang berorientasi dari luar ke dalam, bukan dari

dalam keluar (membuat apa yang bisa dijual, bukan menjual apa yang bisa

dibuat)

Page 40: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

21

e. Penciptaan citra.

Gambar 2.1 Elemen Kunci Keunggulan Bersaing

Target costing adalah besar persentase biaya produksi terhadap

pendapatan (harga volume transaksi). Idealnya 80%

Fungsional benefit meliputi nilai kesembuhan, yaitu kegunaan

mengkonsumsi produk/jasa. Emotional benefit meliputi nilai kegembiraan,

kesenangan, dan kepuasan, yang terkait dengan emosi seseorang.

Willingness to buy meliputi besar biaya yang dikorbankan untuk

mencapai tempat transaksi dan harga produk atau jasa yang diterima.

Page 41: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

22

2.2 Persepsi Pasien

Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas, karena

persepsi konsumen mempengaruhi perilaku actual konsumen. Persepsi

(perception) adalah proses di mana kita memilih, mengatur, dan

menerjemahkan masukan informasi tidak hanya rangsangan fisik, tetapi juga

pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi

dalam setiap diri kita.

Seseorang mungkin menganggap wiraniaga yang berbicara dengan

cepat bersifat agresif dan tidak jujur; orang lain mungkin menganggapnya

rajin dan membantu. Masing-masing orang akan merespons secara berbeda

terhadap wiraniaga. untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti.

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya stimulus

(rangsangan) yang diterima melalui lima indera sehingga seseorang dapat

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan melalui sikap atau tindakan.

Newcomb menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.

Dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau

aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan) atau reaksi

tertutup.

Page 42: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

23

Sikap merupakan respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau

objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (senang –tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan

sebagainya).

Gambar 2.2 Hubungan dan Sikap Tindakan

Campbell (1950) mendefinisikan sangat sederhana, yakni: “An

individual’s attitude is syndrome of response consistency with regard to

object.” Jadi, di sini dikatakan bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan

gejala dalam merespons stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan

pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain.

Nilai yang dipersepsikan pelanggan adalah selisih antara penilaian

pelanggan prospektif atas semua manfaat dan biaya dari suatu penawaran

terhadap alternatifnya. Maka, nilai yang dipersepsikan pelanggan didasarkan

pada selisih antara apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang ia berikan

untuk kemungkinan pilihan yang berbeda.

Page 43: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

24

Pelanggan mendapatkan manfaat dan menanggung biaya. Pemasar

dapat meningkatkan nilai penawaran pelanggan melalui beberapa kombinasi

peningkatan manfaat ekonomi, fungsional, emosional dan/atau mengurangi

satu jenis biaya atau lebih.

Dalam Pemasaran Sosial yang berorientasi pada konsumen, bukan pada

produk dan konsumen inilah yang dijadikan alat ukur keberhasilan Program

Pemasaran Sosial. Disepanjang program Pemasaran Sosial, konsumen selalu

dilibatkan dan secara sistematis dimintai sarannya serta dicari datanya untuk

bahan pengambilan keputusan dalam pemasaran. Riset pasar yang berorientasi

pada konsumen merupakan keharusan yang dilakukan untuk memperoleh

informasi tentang faktor lingkungan dan aspek psikologis yang mempengaruhi

sikap kelompok sasaran terhadap produk yang ditawarkan. “Sasaran” terdiri

dari berbagai kelompok yang memiliki latar belakang sosial budaya,

pandangan, nilai, dan kebutuhan berbeda. Dengan demikian, upaya

menentukan “segmentasi” sasaran menjadi sangat penting di dalam pemasaran

sosial.

Segmentasi sasaran merupakan proses untuk menentukan “sub-

kelompok” serta “media” yang bisa digunakan oleh masyarakat. Pembagian

kelompok sasaran ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :

a. Karakteristik demografis, seperti usia, jenis kelamin, pengetahuan,

pendidikan, pendapatan, kelas sosial, tempat tinggal, agama, dll

b. Karakteristik geografis, seperti wilayah, mobilitas penduduk, dll

Page 44: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

25

c. Aspek psikologis, seperti gaya hidup, nilai yang dianut serta “tingkat

kesiapan” dalam penggunaan produk yang akan ditawarkan. (Soekidjo,

2010)

2.3 Manajemen Pemasaran

Kotler (2003) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai

“Manajemen pemasaran adalah seni sekaligus ilmu pengetahuan didalam

menentukan targfet pasar serta mencari, mempertahankan dan menambah

customer dengan cara menciptakan, mengkomunikasikan serta memberikan

nilai superior dari customer.

Sementara itu dalam American Marketing Association, sebagaimana

dikutip oleh Kotler dan Keller (2009), menyatakan “pemasaran adalah fungsi

organisasi yang berupa seperangkat proses untuk menciptakan,

mengomunikasikan, dan menyampaikan kepada pelanggan sesuatu yang

bernilai, serta mengelola hubungan dengan pelanggan tersebut dengan cara-

cara yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.” Sedangkan, “manajemen

pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar-pasar sasaran serta

mendapatkan, memelihara; dan memperbanyak pelanggan melalui penciptaan,

penyediaan, dan komunikasi hal-hal yang bermanfaat.”

Page 45: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

26

Kotler (1985) dalam salah satu bukunya mendefinisikan manajemen

pemasaran sebagai “kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian program-program yang dirumuskan dengan saksama dan

dirancang untuk menghasilkan adanya tukar menukar sesuatu secara sukarela

antara sebuah organisasi dengan pasar-pasar sasarannya dalam rangka

mencapai tujuan-tujuan organisasi.”

Keberhasilan manajemen pemasaran sangat tergantung kepada

bagaimana organisasi itu merancang sesuatu yang akan ditawarkannya (yaitu

pelayanan) berdasarkan atas kebutuhan dan harapan pasar sasaran, ketepatan

dalam penetapan tarif/harga, komunikasi dalam menginformasikan dan

memotivasi, serta penyediaan tempat untuk penyelenggaraan pelayanan itu

kepada pasar sasaran.

Dalam hal ini terdapat tujuh butir yang perlu disadari dan dipahami,

yaitu :

1. Pemasaran merupakan proses manajerial yang meliputi analisis,

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian.

2. Pemasaran mewujudkan dirinya dalam bentuk program yang dirumuskan

dengan cermat, bukan sekedar kegiatan-kegiatan acak untuk merespons.

3. Pemasaran menghendaki terselenggaranya tukar-menukar secara sukarela.

Dengan pemasaran memang diharapkan terjadi tukar-menukar, tetapi

bukan karena paksaan atau peraturan, melainkan atas dasar suka sama

suka.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

27

4. Pemasaran berarti pengelompokan pasar ke dalam pasar-pasar sasaran agar

dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Bukan sebuah nafsu besar untuk

melayani semua pasar dengan sesuatu yang seragam.

5. Pemasaran bertujuan untuk membantu Organisasi menjamin keselamatan

dan kesehatnnya dengan cara melayani sebaik-baiknya pasar sasaran.

Dalam hal ini harus diingat bahwa rumah sakit bukan organisasi murni

bisnis. Artinya, harus diupayakan keseimbangan antara mengejar laba dan

menyehatkan klien/pasien.

6. Keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh kesesuaian pelayanan

yang ditawarkan dengan kebutuhan dan harapan pasar sasaran. Bukan oleh

kesesuaian pelayanan dengan selera pribadi dari di penghasil produk

(rumah sakit)

7. Pemasaran adalah upaya untuk menyinergikan sejumlah kegiatan, yaitu

perancangan pelayanan, penetapan tariff/harga, komunikasi atau promosi,

dan penyediaan tempat untuk penyelenggaraan pelayanan.

Ada empat komponen yang membangun konsep pemasaran kesehatan,

yaitu komponen satu (C1= Company) adalah Pemberi Pelayanan Kesehatan

(PPK); komponen kedua ada(C2= Consumer) adalah pasien, klien, atau

pelanggan; komponen ketiga (C3= Competitor) adalah PPK yang lain; dan

komponen keempat (C4= Change) adalah perubahan lingkungan khususnya

teknologi

C1

C3 C2

C4

C1

C2

C3

C4

Gambar 2.3 Empat Pelaku Konsep Pemasaran

Page 47: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

28

Kondisi interaksi C2 atau transaksi Pemberi Pelayanan Kesehatan dan

pelanggan, yaitu terjadi hubungan searah. Artinya, sebagai pemberi layanan

dan pengguna sebagai pembeli. Pada hubungan 2C pelanggan tidak memiliki

kekuatan tawar-menawar. Pelanggan adalah penderita.

Buyer PPK AS PRODUCE Buyer

TRANSACTION

Consumer PPK AS SELLER CONSUMER

PERSUATION

Customer PPK AS MARKETER CUSTOMER

RELATIONSHIP

Client PPK AS SPECIALIST CLIENT

Partner PPK AS SEVICE PROVIDER PARTNER

Pada kondisi 2,5C terjadi interaktif atau hubungan dua arah dan masih

lemah atau hubungan persuasive. PPK sebagai penjual layanan dan pasien

sebagai pengguna.

Pada kondisi 3C, sudah terjadi hubungan interaktif yang baik. PPK

sebagai pemasar dan pengguna sebagai pelanggan. Di sini pelanggan memiliki

kekuatan tawar menawar. PPK mulai mencoba memahami kebutuhan pasien.

4C

3,5C

3C

2,5

2C

Page 48: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

29

Pada Kondisi 3,5C hubungan PPK dan pasien menjadi lebih baik, PPK

mulai memahami tidak hanya pasien secara individu, tetapi juga keluarga dan

lingkungan sosio-ekonomi-budaya. Pada kondisi demikian, pasien berubah

atribut sebagai klien.

Pada kondisi 4C, lingkungan ikut berperan, maka hubungan PPK dank

lien menjadi lebih erat. Klien sebagai partner dalam memasarkan produk/jasa

PPK, membela PPK, dan memasarkan PPK. Pelanggan pada kondisi demikin

sebagai pelanggan advocator. (Kotler,et al.(2003)

Tugas pemasaran adalah menciptakan, mengomunikasikan,

menyampaikan, dan menangkap nilai pelanggan. Manfaat dari pemasaran

rumah sakit adalah bahwa prinsip-prinsip pemasaran akan memungkinkan

rumah sakit mencapai tujuan-tujuannya secara lebih efektif. Untuk mencapai

tujuan-tujuannya, rumah sakit sangat tergantung kepada adanya tukar-

menukar secara sukarela dengan publiknya. Dana yang memadai harus

diperoleh, karyawan-karyawan rumah sakit harus bekerja dengan baik, dan

pemanfaatan rumah sakit oleh klien/pasien harus dipertimbangkan. Hal itu

semua akan dicapai bila rumah sakit dapat memberikan imbalan-imbalan yang

dirancang dengan baik.

Taktik adalah bentuk konkert atau implementasi strategi. Dalam taktik

pemasaran terdapat beberapa subkomponen, yaitu

1. Keunikan, keunggulan (differentiation) “core tactic dari taktik bertujuan

agar oranglain memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan.

2. Bauran pemasaran (marketing mix) bertujuan menciptakan pangsa pasar.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

30

3. Akses (selling) bertujuan menangkap pasar (market capture), baik pasien

baru maupun pasien lama (retensi, loyal).

Tujuan dari taktik pada subkomponen keunggulan atau keunikan dan

bauran pemasaran adalah menjual nilai (value) produk/jasa pada pasar. Kedua

subkomponen adalah biaya untuk menanamkan nilai atau benefit produk/jasa

kita. Sementara itu, subkomponen akses bertujuan mendapatkan kembali nilai

yang berupa pendapatan, baik melalui akses jangka pendek (kunjungan

layanan) maupun jangka panjang berupa retensi (kunjungan ulang), integrasi,

adan antisipasi pelanggan. Loyal dapat diartikan consumer akan

memanfaatkan kembali bila membutuhkan, lalu dia dapat pula sebagai

advocator (orang yang akan membela kita dan memasarkan produk/jasa kita).

2.4 Customer Value (Nilai Pelanggan)

Nilai awal mulanya dikaitkan dengan perpanduan mutu, servis atau

layanan, dan harga. Louis J. De Rose, kepala The Rose and Association, Inc.

mendefinisikan: “Value is the satisfaction of customer requirements at the

lowers possible cost of acquisition, ownership and use” Nilai dikaitkan dengan

penempatan bisnis organisasi dengan menggunakan atribut tunggal.

Kotler (2006) menjelaskan “Customer Value is the customer’s

perception of what they want to have happen (i.e., the consequences) in a

specific use situation, with the help of a product or service offering, in order

to accomplish a desired purpose or goal.” Yang menyatakan jika nilai

pelanggan adalah konsep sentral dalam pemasaran karena para pembeli

Page 50: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

31

memilih produk yang dipersepsikan dapat memberikan nilai tertinggi di antara

berbagai tawaran yang berbeda.

Menurut Doyle (2000), ide esensial pemasaran adalah memahami

berbagai kebutuhan para pelanggan dan mengembangkan sebuah proposisi

untuk menawarkan nilai yang superior. Melalui penyediaan nilai pelanggan

yang lebih tinggi maka manajemen dapat memberikan dan menghasilkan nilai

yang lebih tinggi pula kepada para pemegang saham. Berdasarkan pemahaman

tersebut, Doyle memaparkan definisi pemasaran sebagai “proses manajemen

untuk mencari keuntungan maksimal bagi pemegang saham dengan

mengembangkan dan mengimplementasikan strategi untuk membangun

hubungan kepercayaan dengan pelanggan melalui cara penciptaan nilai

pelanggan yang tinggi dan keunggulan diferensiasi secara berkelanjutan”.

Istilah nilai (value) digunakan dalam berbagai konteks berbeda. Sebagai

contoh slywotzky (1996) menegaskan bahwa menciptakan dan memberikan

nilai pelanggan (customer value) superios kepada high-value customer bisa

meningkatkan nilai sebuah organisasi (value of an organization). Dalam hal

ini high-value customer dan value of an organization mencerminkan nilai dari

sudut pandang organisasi. High-value customer mengukur nilai moneter

pelanggan individual bagi organisasi, sedangkan value of an organization

mengukur nilai moneter sebuah organisasi bagi para pemiliknya. Sebaliknya,

customer value didasarkan pada perspektif pelanggan organisasi bersangkutan,

dengan mempertimbangkan dengan apa yang mereka inginkan dan yakini

bahwa mereka dalamkan dari pembelian dan penggunaan produk tertentu.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

32

Holbrook (1994) menyusun tipologi nilai pelanggan berdasarkan tiga

dimensi utama : (1) nilai ekstrinsik versus nilai intrinsik; (2) seft-oriented

value versus other-oriented value; dan (3) nilai aktif versus nilai reaktif.

Berdasarkan ketiga dimensi ini, Holbrook (1994) mengidentifikasi delapan

tipe nilai pelanggan utama dalam pengalaman konsumsi :

1. Effieciency Value (Rasio Output atau Convenience Value),

merupakan nilai ekstrinsik yang dihasilkan dari pengguna secara

aktif berbagai cara untuk mewujudkan tujuan berorientasi pribadi.

Oleh sebab itu, efisiensi tidak bisa dipisahkan dari tindakan

pemakaian produk demi pencapaian tujuan pibadi.

2. Excellence Value (Kualitas), merupakan tipe nilai ekstrinsik yang

ditujukan pada pemuasan tujuan pribadi, namun mencangkup

respon yang bersifat reaktif. Kualitas menyangkut respon reaktif

berupa mengagumi objek atau pengalaman tertentu dikarenakan

kapasitas ekstrinsiknya untuk berperan sebagai sarana dalam

mewujudkan tujuan berorientasi pribadi.

3. Kliniktical Value (Kesuksesan), yakni nilai yang mencakup upaya

aktrif mengejar kesuksesan yang diberikan orang lain. Dalam

konteks ini, kliniktik merupakan penggunaan profuk atau

pengalaman konsumsi pribadi sebagai sarana atau cara untuk

mendapatkan respon positif dari orang lain.

4. Esteem Value (Reputasi), merupakan nilai kliniktis yang bersifat

reaktif dan tercermin dalam bentuk reputasi atau penghargaan

Page 52: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

33

sosial. Didapatkan melalui kontemplasi reaktif atas status atau

prestise seseorang, sebagaimana tercermin dalam pendapat positif

dari orang lain.

5. Play Value (Kesenangan), mencerminkan pengalaman self-oriented

yang aktif dan dinikmati demi kepentingan sendiri. Pengalaman

berolahraga (seperti main golf dan mendaki gunung) dan bermain

video game bisa memenuhi nilai semacam ini.

6. Esthertic Value (Keindahan)mirip dengan Play Value, hanya saja

perbedaan utamanya terletak pada karakteristik nilai estetis ytang

didapatkan sebagai hasil apresiasi reaktif.

7. Morality Value (Kebijakan) mencerminkan active other-oriented

value. Tindakan etis, misalnya, melakukan sesuatu demi

kepentingan orang lain, yakni menyangkut bagaimana dampaknya

terhadap orang lain atau bagaimana reaksi orang lain terhadap

tindakan bersangkutan.

8. Spiritual Value (Keyakinan) mirip dengan moralitas, namun

fokusnya lebih pada pencapaian intrinsic other-oriented value.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

34

Menurut Sweeney & Soutar dalam Tjiptono 2014, dimensi nilai terdiri

atas 4 aspek utama :

1. Emotional Value, yaitu utilitas yang berasal dari perasaan atau

afektif/emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.

2. Sosial Value, yaitu utilitas yang didapatkan dari kemampuan produk

untuk meningkatkan konsep diri sosial konsumen.

3. Performance Value, utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap

kualitas dan kinerja yang diharapkan atas produk.

4. Price/Value for Money, yakni utilitas yang didapatkan dari produk

dikarenakan reduksi biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang.

Sheth & Mittal (2004) mengelompokan peranan pelanggan kedalam 3

kategori : (1) user, yaitu orang yang secara actual mengkonsumsi atau

menggunakan produk atau menerima manfaat dari jasa yang dibel; (2) payer,

yakni orang yang mendanai atau membiayai pembelian tersebut; dan (3) buyer,

yaitu orang yang berpartisipasi dalam pengadaan produk (procurement). Setiap

peranan ini bisa dilakukan orang yang sama maupun individu yang berbeda. Bagi

masing-masing peranan, ada kategori nilai universal (dicari oleh semua

pelanggan) dan nilai personal (dicari oleh pelanggan sebagai individu). Dengan

kata lain, nilai universal adalah nilai-nilai yang memuaskan kebutuhan pelanggan,

sedangkan nilai personal adalah nilai-nilai yang memuaskan keinginan pelanggan.

Guna menciptakan nilai pelanggan, sebuah bisnis harus melihat dirinya

sebagai penyedia solusi, lebih dari sekedar penjual atau layanan (Best, 2005).

Masalah-masalah pelanggan harus dilihat secara lebih luas melampaui produk dan

Page 54: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

35

layanan dengan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai berbagai

kebutuhan dan situasi penggunaan oleh para pelanggan. Hal ini memberikan

peluang bagi perusahaan untuk menciptakan benefit-benefit yang member nilai

tambah untuk para pelanggan.

Guna memahami nilai pelanggan maka tulisan ini terutama bertujuan

untuk memaparkan beberapa hal berikut:

1. Konsep nilai pelanggan

2. Pencitraan nilai pelanggan

3. Nilai pelanggan dan keunggulan diferensiasi

4. Alat-alat analisis dan pengukuran nilai pelanggan

Menurut Keegan (2003), variabel-variabel yang membentuk nilai

pelanggan meliputi benefit dan harga dengan persamaan sebagai berikut:

Ket: V = nilai pelanggan (value)

B = benefit = perceived benefits – perceived costd

P = harga (price)

Penilaian konsumen terhadap produk apa pun dapat dibedakan menjadi

penilaian kualitas teknis dan kualitas fungsional.

Technical Quality (What is delivered)

Service Quality Functional Quality (How is it delivery)

Amenity (Timer,where, procedure, freedom)

Gambar 2.4 Pembagian Mutu Layanan.

V = B/P

Page 55: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

36

Menurut Best (2005), nilai pelanggan merupakan benefit yang

diperoleh pelanggan dikurangi biaya pembelian. Berdasarkan konsep ini, nilai

pelanggan bersumber dari benefit ekonomi, benefit pelanggan, dan benefit

emosional. Benefit ekonomi bersumber dari keunggulan harga dan biaya selain

harga pembelian seperti biaya akuisisi, penggunaan, kepemilikan,

pemeliharaan, dan perbaikan serta biaya pembuangan (disposal). Benefit

pelanggan bersumber dari penampilan produk, layanan, dan reputasi. Benefit

emosional adalah keunggulan produk dalam memenuhi kebutuhan emosional

pelanggan yang terkait dengan kebutuhan psikologis, tipe-tipe kepribadian

pelanggan, dan nilai personal pelanggan.

Menciptakan pelanggan yang loyal adalah inti dari setiap bisnis. Berikut

ini pernyataan ahli pemasaran Don Peppers dan Martha Roger “satu-satunya

nilai yang dapat diciptakan perusahaan anda adalah nilai yang berasal dari

pelanggan.”

Pemasaran sosial berorientasi pada konsumen, di sepanjang program

pemasaran sosial, konsumen selalu dilibatkan dan secara sistematis dimintai

sarananya serta dicari datanya untuk bahan pengambilan keputusan dalam

pemasaran. Konsumen merupakan titik tolak semua unsure kegiatan

pemasaran. Riset pasar yang berorientasi pada konsumen merupakan

keharusan yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang faktor

lingkungan dan sapek psikologis yang mempengaruhi sikap kelompok sasaran

terhadap produk yang ditawarkan. Dan memuaskan kebutuhan dan keinginan

Page 56: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

37

mereka dengan produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

mencakup objek fisik, tempat, organisasai, gagasan dan jasa.

Namun, konsumen juga ingin memenuhi kebutuhannya dengan memilih

produk mana yang akan memberikan kepuasan total paling tinggi. Konsep

dasarnya dalah nilai pelanggan (customer value). Konsumen akan membentuk

suatu prakiraan kemampuan setiap produk memenuhi kelompok

kebutuhannya. Ia akan menentukan peringkat produk, dari mana yang paling

memenuhi sampai yang paling tidak memenuhi kebutuhannya.

“Nilai” adalah prakiraan konsumen tentang kemampuan total suatu

produk untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2001,

p.295) Customer value atau nilai pelanggan adalah selisih nilai pelanggan total

dan biaya pelanggan total dimana nilai pelanggan total adalah sekumpulan

manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu dan

biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh

pelanggan yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, dan

menggunakan produk atau jasa.

Page 57: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

38

2.5 Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan)

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis” (artinya

cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa

diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu

memadai”. Kepuasan menurut Kotler dan Keller (2008), dinyatakan sebagai

tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas

kinerja produk/jasa yang diterima dan yang diharapkan.

Oxford Advanced Learner’s Distionary (2000) mendeskripsikan

kepuasan sebagai “the good feeling that you have achieved something or when

something that you wanted to happen does happen”; “the act of fulfilling a

need or desire”; dan “an acceptable way of dealing with a complaint, a debt,

an injury, etc.”

Riset yang dilakukan Dabholkar, et al. (2000) menyimpulkan bahwa

kepuasan pelanggan berperan sebagai mediator dalam hubungan antara

kualitas jasa dan minat berperilaku ( lihat gambar 2.5). sementara itu, ada pula

yang menyatakan bahwa kualitas jasa dan kepuasan pelanggan ditentukan oleh

atribut yang sama (Bowers, et al., 1994: Spreng & Singh, 1993; Zeithaml,

2000).

Page 58: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

39

Sumber: Dabholker, et al. (2000).

Gambar 2.5 Hubungan Kualitas Jasa dengan Minat Berperilaku

Selain itu, hubungan antara kepuasan pelanggan dan kualitas jasa serta

kaitan keduannya dengan perilaku pembelian masih belum banyak yang telah

dijelaskan. Salah satu kemungkinan hubungan yang banyak disepakati adalah

bahwa kepuasan membantu pelanggan dalam merevisi persepsinya terhadap

kualitas jasa. (Cronin & Taylor, 1992).

Dasar pemikirannya antara lain : (1) Bila konsumen tidak memiliki

pengalaman sebelumnya dengan suatu perusahaan, maka persepsinya

terhadap kualitas jasa perusahaan tersebut akan didasarkan pada

ekspektasinya; (2) Interaksi (service encounter) berikutnya dengan perusahaan

tersebut akan menyebabkan konsumen memasuki proses diskonfirmasi dan

merevisi persepsinya terhadap kualitas jasa; dan (4) persepsi terhadap kualitas

jasa yang telah direvisi memodifikasi minat beli konsumen terhadap

perusahaan di masa yang akan datang (Hoffman & Bateson,1997).

Reliabilitas

Kenyaman

Perhatian Personal

Fitur

Kualitas

Jasa Kepuasan

Pelanggan

Minat

Berperilaku

Page 59: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

40

Sementara itu, Teas (1993) mengusulkan agar hubungan kualitas antara

kepuasan pelanggan dan kualitas jasa diintegrasikan dengan cara menentukan

dua konsep perceived quality, yaitu transaction-specific quality dan

relationship quality. Perceived transaction-specific quality diperlakukan

sebagai komponen kinerja spesifik pada transaksi tertentu dalam model

kepuasan pelanggan kontemporer. Ini menyiratkan bahwa penilaian atau sikap

global berkenaan dnegan superioritas jasa. Konsekuensinya, transaction-

specific-satisfaction merupakan predictor perceived long-term relationship

quality.

Rumah sakit bertindak bijaksana dengan mengukur kepuasan pelanggan

secara teratur. Karena salah satu kunci untuk mempertahankan pelanggan

adalah kepuasan pelanggan. Pelanggan yang sangat puas biasanya tetap setia

untuk waktu yang lebih lama, membeli membicarakan hal-hal baik tentang

rumah sakit dan pelayanannya kepada orang lain, tidak terlalu memperhatikan

merek pesaing dan tidak terlalu sensitive terhadap harga, menawarkan ide

produk atau jasa kepada rumah sakit. Kepuasan pelanggan yang lebih besar

juga berhubungan dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan risiko

yang lebih rendah di pasar saham.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

41

Metode pengukuran kepuasan pelanggan menurut Kotler (2004) yaitu :

1. Sistem Keluhan dan Saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu

menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para

pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan

mereka.

2. Ghost Shopping (Mystery Shopping)

Metode memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan

dengan mempekerjakan beberapan orang ghost shoppers untuk berperan

atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan

pesaing. Bilamana memungkinkan, ada baiknya pula jika para petinggi

terjun langsung menjadi ghost shopper untuk mengetahui langsung

bagaimana karyawannya berinteraksi dan memperlakukan para

pelanggannya.

3. Lost Customer Analysis

Metode yang memungkinkan petugas menghubungi para pelanggan

yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar dapat

memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan

perbaikan/penyempurnaan selanjutnya.

4. Survei Kepuasan Pelanggan

Metode penelitian mengenai kepuasan pelanggan yang dilakukan

dengan menggunakan metode survey, baik melalui pos ataupun telepon

maupun wawancara pribadi. Melalui survey, perusahaan akan

Page 61: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

42

memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan

dan sekaligus juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan

menaruh perhatian terhadap para pelangganya.

Salah satu format pengukuran kepuasan dengan skala Likert. Skala

Likert dikembangkan dengan prosedur penskalaan, dimana skala mewakili

suatu kontinum bipopuler. Pada ujung sebelah kiri dengan angka rendah

menggambarkan suatu jawaban negative, sedangkan ujung kanan (dengan

angka besar) menggambarkan yang positif. Kategori yang dipergunakan

skala Likert berupa analisis tingkat kepentingan dan kinerja dengan 5

kategori sebagai berikut (Supranto, 1997).

Sangat penting/ sangat puas

Penting/puas

Netral

Tidak penting/ tidak puas

Sangat tidak penting/ sangat tidak puas

5

4

3

2

1

Tiap butir-butir mewakili kepuasan dari pelayanan perusahaan dan

pelanggan tinggal memilihnya. Nilai tersebut dapat memberikan ukuran mutu

pelayanan yang lebih umum dan sangat berguna bagi manager. Dari definisi,

dapat disimpulkan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan karena

perbedaan/kesenjangan (gap) atau perasaan senang atau kecewa seseorang

yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau

hasil) terhadap ekspektasi/nilai yang diberikan terhadap produk (atau hasil),

(lihat gambar 2.6). Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi/customer value,

pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi/customer

value pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi/customer value

Page 62: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

43

pelanggan akan sangat puas dan akan terciptanya hubungan yang harmnonis

serta memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.

Sumber: Supriyanto & Ernawati, 2010

Gambar 2.6 Konsep hubungan kepuasan, keluhan, dan loyalitas.

2.6 Minat Kunjungan Ulang

Minat kunjungan ulang berhubungan dengan loyalitas. pembeli berulang

atau pembeli setia didefinisikan sebagai pembeli yang membeli dua kali lipat

dalam waktu-waktu berturut-turut. penelitian tentang pembelian berulang

adalah penting karena didasarkan pada keberhasilan jangka panjang, bukan

pada jumlah konsumen yang membeli hanya sekali, tapi pada jumlah orang-

orang yang menjadi pembeli berulang.

Page 63: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

44

Salah satu aplikasi penting dari mode beta-binomial adalah derivasi dari

formula yang berulang-beli. proporsi diprediksi pembeli loyal adalah kunci

untuk mengukur apakah pasar untuk merek yang matang dan stabil.

Loyalitas adalah kondisi dimana pelanggan memiliki sikap positif

terhadap suatu merek, mempunyai komitmen terhadap suatu merek dan

bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa datang (minat beli ulang).

Minat beli ulang ada pada tahapan loyalitas afektif, dimana pada tahap ini

sikap yang muncul dari kognisi awal pembelian (masa sebelum konsumsi)

sangat dipengaruhi oleh faktor kepuasan (masa setelah konsumsi) yang

menimbulkan kesukaan dan menjadikan objek sebagai preferensi, sehingga

dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan mempengaruhi niat pembelian

ulang di masa depan. (Tjiptono F, dalam triana 2012)

Menurut Umar (2003), minat kunjungan ualng merupakan perilaku yang

muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan

pelanggan untuk melakukan kunjungan ulang. Proses keputusan kunjungan

ulang terbentuk sesudah pasien pernah melakukan kunjungan. Ada dua hal

yang memengaruhi seseorang pasien melakukan kunjungan ulang, yaitu

evaluasi pasca berkunjung dan keputusan melakukan kunjungan ulang. Pasien

secara sadar dan tidak sadar dalam tahap pasca kunjungan, akan mengevaluasi

pelayanan, transaksi dan hasil yang telah diperolehnya. Tingkat kepuasan atau

ketidakpuasan pasien yang akan memengaruhi perilakunya utuk menentukan

apakah akan berkunjung kembali atau tidak.

Page 64: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

45

Jika pasien merasa puas karena mutu pelayanan yang baik, ia akan

memperlihatkan peluang yang besar untuk melakukan kunjungan ulang. Serta

pelanggan yang merasa puas juga akan cenderung menyatakan hal-hal baik

tentang instansi pemberi layanan kesehatan tersebut kepada orang lain.

Hal ini ditegaskan oleh Tjiptono (2002) bahwa terciptanya kepuasan

pasien dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara

instansi pemberi layanan dan pasiennya menjadi harmonis, memberikan dasar

baik bagi pasien yang akan berkunjung ulang dan terciptanya loyalitas pasien

terhadap layana, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut

(word-of-mouth) yang menguntungkan bagi instansi. Singkatnya, mutu

pelayanan rumah sakit yang baik dapat dilihat dari minat pasien berkunjung

ulang untuk mendapatkan pelayanan terbaik kembali. Sementara konsumen

yang merasa tidak puas akan bereaksi dengan tindakan-tindakan negatif

seperti mendiamkan saja, melakukan komplain, bahkan merekomendasikan

negatif kepada orang lain. Rumah sakit akan kehilangan banyak pasien dan

dijauhi oleh calon pasien. Pasien akan beralih ke rumah sakit lainnya yang

memenuhi harapan pasien.

Handriani dan Yunita (2010) dalam suatu penelitiannya yang dilakukan

di suatu rumah sakit swasta di Bogor, variabel-variabel yang mempengaruhi

pembelian ulang pasien di antaranya adalah sikap pasien dan hambatan

pindah. Dikatakan hambatan pindah (switching barrier) apabila ada faktor

yang menghambat seorang pasien yang tidak puas untuk beralih ke rumah

sakit lain. Hambatan pindah mengacu pada tingkat kesulitan pelanggan untuk

Page 65: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

46

berpindah ke penyedia jasa lain, yang umumnya berupa kendala finansial,

sosial, dan psikologis. Semakin tinggi hambatan pindah yang dimiliki seorang

pasien, maka semakin sulit pasien tersebut beralih ke rumah sakit lain.

Akibatnya, menciptakan hambatan pindah yang tinggi dapat menjadi salah

satu strategi bagi suatu rumah sakit untuk mempertahankan pelanggan.

Strategi ini biasa disebut sebagai retensi pelanggan, yang merupakan salah

satu upaya untuk menekan perpindahan pelanggan. Secara otomatis jumlah

pelanggan akan meningkat dan pada akhirnya akan berdampak sangat baik

terhadap performance bisnis rumah sakit.

Ada lima langkah yang digunakan oleh pengguna ketika membeli

produk/jasa, yaitu mulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,

evakuasi pilihan, pembelian, dan perilaku purna beli.

Beberapa pakar membagi pula loyalitas berdasarkan kesetiaan membeli

produk/jasa dari rumah sakit yang sama, yaitu :

1. Hard care loyal, Konsumen membeli produk/jasa yang sama setiap

kali membutuhkan.

2. Soft care loyal, Konsumen membeli dua atau tiga produk/jasa bila

membutuhkan mereka membeli layanan medis serta penunjang

medis.

3. Shifting loyals, Konsumen sering menggunakan produk/jasa yang

berbeda setiap kali membutuhkan. Mereka tidak memiliki hubungan

atau keterikatan dengan salah satu institusi atau pusat pelayanan

kesehatan.

Page 66: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

47

4. Switchers, Konsumen yang sedikit loyal pada satu produk/jasa.

Beberapa alasan konsumen tidak loyal :

a. 3% pindah ke tempat lain (cutomer loss rate) karena pelayanan lain

berharga lebih murah atau produk/jasa/teknologi lebih superior.

b. 5% menemukan pelayanan lain

c. 9% bujukan pesaing

d. 14% tidak puas

e. 68% sikap masa bodoh rumah sakit saat memberikan pelayanan dan

pasca pelayanan atau berkunjung.

Konsumen setelah menerima layanan, akan diikuti perilaku yang dapat

positif maupun negatif untuk berkelanjutan dan pertumbuhan organisasi.

Loyal Kriteria positif kepada siapa saja dan selalu kembali. Dan

merujuk siapa saja secara sukarela

Sangat

puas

Kriteria positif pada beberapa orang, merujuk beberapa

orang

Puas Kriteria positif bila ditanya, merujuk bila ditanya

Apatis Tidak cerita pada siapapun, tidak merujuk siapapun

Tidak

Bahagia

Kriteria negatif, cerita minimal 10 orang

Marah Kriteria negative, cerita minimal 25 orang; langsung

complain, Perkara hokum pergi ke pengacara dan

pemberitaan di Koran Gambar 2.7 Perilaku terhadap Reaksi Kepuasan

Perilaku pembelian ulang kerapkali dihubungkan dengan loyalitas merek

(brand loyalty). Akan tetapi, ada perbedaan di antara keduanya. Bila loyalitas

merek mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, maka

perilaku pembelian ulang semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu

Page 67: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

48

yang sama secara berulang kali (bisa dikarenakan memang hanya satu-satunya

merek yang tersedia, merek termurah, dan sebagainya). Pembelian ulang bisa

merupakan hasil dominasi pasar oleh suatu perusahaan yang berhasil membuat

produknya menjadi satu-satunya alternatif yang tersedia.

Konsekuensinya, pelanggan tidak memiliki peluang untuk memilih.

Selain itu, pembelian ulang bisa pula merupakan hasil dari upaya promosi

terus menerus dalam rangka memikat dan membujuk pelanggan untuk

membeli kembali merek yang sama. Bila tidak ada dominasi pasar dan upaya

promosi intensif tersebut, pelanggan bersangkutan sangat mungkin beralih

merek. Sebaliknya, pelanggan yang setia pada merek tertentu cenderung

“terikat” pada merek tersebut dan bakal membeli produk yang sama lagi

sekalipun tersedia banyak alternatif lainnya.

Menurut Kapferer & Laurent (1983, dikutip dalam Odin, et., 2001),

perilaku pembelian ulang (repeat puschasing behavior) bisa dijabarkan

menjadi dua kemungkinan: loyalitas dan inesia (Gambar 2.5). faktor

pembedanya dalah sensitivitas merek (brand sensitivity) yang didefinisikan

sebagai “sejauh mana nama merek memainkan peran kunci dalam proses

pemilihan alternatif dalam kategori produk tertentu”. Sensitivitas merek

dipengaruhi persepsi terhadap perbedaan antar merek dan tingkat keterlibatan

konsumen dalam kategori produk.

Perilaku pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang kuat

dikategorikan sebagai loyalitas, di mana konsumen cenderung membeli ulang

merek yang sama dan menganggap pilihan merek sangat penting baginya.

Page 68: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

49

Sebaliknya, pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang lemah

dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen cenderung membeli ulang

merek yang sama, namun ia tidak menganggap nama merek itu penting,

karena ia tidak bisa membedakan berbagai merek yang ada dan tidak terlibat

secara intensif dalam pemilihan kategori produk.

Sumber : Kapferer 7 Laurent (1983, dikutip dalam Odin, et al., 2001)

Gambar 2.8 Loyalitas versus Inersia

Dalam artikel klasik berjudul “Customer Loyalty: Toward an Integrated

Conseptual Framework”, Dick & Basu (1994) berusaha mengintegrasikan

perspektif dan behavioral ke dalam satu model komprehensif. Dengan

mengkombinasikan komponen sikap dan perilaku pembelian ulang, maka

didapatkan 4 situasi kemungkinan loyalitas: no loyalty, spurious loyalty, latent

loyalty, dan loyalty (Dick & Bisu, 1994; lihat Gambar 2.9)

Page 69: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

50

Sumber: Dick & Basu (1994)

Gambar 2.9 Loyalitas Pelanggan berdasarkan Sikap dan Perilaku Pembelian Ulang

1. No Loyalty

Bila sikap dan perilaku pembelian ulang pelanggan sama-sama

lemak, maka loyalitas tidak terbentuk. Ada dua kemungkinan

penyebabnya.

Pertama, sikap yang lemah (mendekati netral) bisa terjadi bila suatu

produk/jasa baru diperkenalkan dan/atau pemasarnya tidak mampu

mengkomunikasikan keunggulan unik produknya. Tantangan bagi

pemasar tersebut adalah meningkatkan kesadaran (awareness) dan

preferensi konsumen melalui berbagai strategi bauran promosi, seperti

meyediakan kesempatan kepada konsumen untuk mencoba produk (bila

memungkinkan), program diskon, kampanye promosi dan iklam yang

menekankan pada manfaat produk/jasa yang jelas, iklan menggunakan

public figure, dan sebagainya.

Page 70: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

51

2. Spurious Loyalty

Bila sikap yang relative lemah dibarengi dengan pola pembelian

ulang yang kuat, maka yang terjadi adalah spurious loyalty atau captive

loyalty. Situasi semacam ini ditandai dengan pengaruh faktor non-sikap

terhadap perilaku, misalnya norma subyektif dan faktor situasional.

Sebagai contoh, pemasok industrial bisa saja mendapatkan banyak

pesanan ulang sakalipun hampir tidak ada diferensiasi dengan para

pesaing, semata-mata disebabkan hubungan interpersonal yang harmonis

antara organisasi pembelian dan penjualan mereka. Bila dibarengi dnegan

penyempurnaan kualitas produk dan komunikasi pemasaran, ikatan sosial

semacam ini bisa semakin memperkukuh loyalitas pelanggan.

3. Latent Loyalty

Situasi latent loyalty tercermin bila sikap yang kuat dibarengi dengan

pola pembelian ulang yang lemah. Situasi yang menjadi perhatian besar

para pemasar ini disebabkan pengaruh faktor-faktor non-sikap yang kuat

atau bahkan cenderung lebih kuat ketimbang faktor sikap dalam

menentukan pembelian ulang. Sebagai contoh, bisa saja seseorang

bersikap positif terhadap restoran tertentu, namun tetap saja ia berusaha

mencari variasi dikarenakan pertimbangan harga atau preferensi terhadap

berbagai variasi menu atau masakan.

Page 71: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

52

4. Loyalty

Situasi ini merupakan situasi idela yang paling diharapkan para

pemasar, di mana konsumen bersikap positif terhadap jasa atau penyedia

jasa bersangkutan dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten.

Menurut Rundle-Thiele & Bennett (2001), karakteristik loyalitas

merek dalam pasar jasa meliputi :

a. Karakteristik intangibilitas dan variabilitas pada jasa menyebabkan

kebanyakan konsumen mempersepsikan risiko yang lebih besar pada

jasa dibandingkan barang. Seiring dengan meningkatnya persepsi

terhadap risiko, kemungkinan loyalitas pada satu merek juga

meningkat. Sejumlah riset menunjukkan korelasi positif antara

persepsi terhadap risiko dan loyalitas merek. Implikasinya, konsumen

jasa cenderung lebih loyal pada merek tertentu. Mereka cenderung

menghindari peralihan merek untuk meminimumkan persepsi terhadap

risiko.

b. Konsumen jasa berkemungkinan tetap setia dengan penyedia jasa

tertentu apabila telah terjalin relasi yang akrab di antara mereka.

c. Komitmen dan minat beli pada karakteristik loyalitas jasa dapat

kategori tinggi.

d. Pemicu Loyalitas merupakan Perceived risk, Inersia, kebiasaan,

keterlibatan, kepuasan dan Relasi dengan Penyedia produk/jasa.

Page 72: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

53

Keterkaitan positif dengan loyalitas pelanggan adalah berpotensi

menjadi sumber pendapatan masa depan (terutama melalui pembelian

ulang, cross-selling, dan up-selling); menekan volatilitas dan risiko

berkenaan dengan prediksi aliran kas masa depan; meningkatnya toleransi

harga (terutama kesediaan untuk membayar harga premium dan pelanggan

tidak mudah tergoda untuk beralih pemasok), rekomendasi gethok tular

positif; pelanggan cenderung lebih reseptif terhadap product-line

extensions, brand extensions, dan new add-on services yang ditawarkan

perusahaan; serta meningkatnya bargaining power relatif perusahaan

terhadap jejaring pemasok, mitra bisnis, dan saluran distribusi (Anderson,

fornell & Mazvancheryl, 2004)

Pada setiap pembelian kembali ada kesempatan untuk memperkuat

atau melemahkan ikatan dengan pelanggan.

Sedangkan pelanggan loyal menurut Griffin (dikutip dalam Putri

Asmita 2008) mempunyai karakter sebagai berikut :

a. Melakukan pembelian secara teratur

b. Membeli produk selain lini produk atau jasa yang biasa dikonsumsi

c. Memberi rekomendasi pada pihak lain.

d. Menunjukkan resistensi atau daya tolak terhadap produk pesaing.

Sementara itu, dalam perkembangannya loyalitas dapat didefinisikan

sebagai berikut :

1. Affective loyalty, kemauan dan kesediaan konsumen untuk

menggunakan suatu produk/jasa yang sama secara kontinu dalam

Page 73: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

54

waktu panjang. Loyalitas demikian terbentuk bila konsumen sangat

puas terhadap pelayanan rumah sakit (sikap).

2. Conative loyalty, membuat komitmen untuk menggunakan lagi bila

membutuhkan. Bila loyalitas demikian masih berupa pengetahuan

dan belum menjadi komitmen, disebut cognitive loyalty.

3. Action loyalty, membeli atau menggunakan jasa yang sama secara

berulang ulang(faktual).

4. Advocator loyalty, secara sukarela dan eksklusif (kesadaran sendiri)

merekomendasikan produk/jasa rumah sakit kepada teman, relasi,

dan kelompok masyarakat lainnya (sikap dan faktual).

Loyalitas paling tinggi ialah advocator loyalty kemudian disusul action

loyalty, conative loyalty, dan terakhir ialah affective loyalty.

Page 74: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

55

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual dan Hipotesa Penelitian

Sebuah penelitian mutlak memerlukan sebuah kerangka konsep.

Kerangka konsep (conceptual framework) adalah model pendahuluan dari

sebuah masalah penelitian dan merupakan refleksi dari hubungan variabel-

variabel yang diteliti. Kerangka konsep dibuat berdasarkan literature dan teori

yang sudah ada. (Shi,2008)

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Kepuasan Pelanggan:

Customer Value

Dimensi :

a. Emotional Value

b. Social value

c. Performance Value

d. Price/Value for money

Faktor Organisasi yang

mempengaruhi Customer Value :

1. Bauran Pemasaran

a. Product (Produk)

b. People (Sumber

Daya Manusia)

c. Price (Tarif)

d. Precess (Proses)

e. Physical Evidence

(Bukti Fisik)

2. Mutu Pelayanan

a. Reability

b. Assurance

c. Tangible

d. Emphaty

e. Responsiveness

Faktor Lingkungan yang

mempengaruhi Customer

Value :

1. Pesaing

2. Jarak

3. Transportasi

4. Media Informasi

Minat Kunjungan Ulang

Faktor Karakteristik Pelanggan

yang mempengaruhi Customer

Value :

1. Sosio-Demografi

a. Umur

b. Jenis Kelamin

c. Pendidikan

d. Pekerjaan

2. Psikografi

a. Kelas Sosial

b. Gaya Hidup

c. Kepribadian

Page 75: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

56

Pada gambar kerangka konseptual diatas dapat dijelaskan bahwa

mekanisme pengaruh customer value terhadap Minat Kunjungan Ulang Pasien di

Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun tahun 2016. Menurut Tjiptono (2014) ada

beberapa faktor yang membentuk nilai pelanggan yaitu : 1. emotional value, 2.

social value, 3. performance value, 4. price/value for money.

Adapun faktor yang mempengaruhi Minat Kunjungan Ulang Pasien yaitu

kondisi dimana pelanggan memiliki sikap positif terhadap suatu merek,

mempunyai komitmen terhadap keinginan untuk berkunjungan ulang.

Variabel bebas atau independen variabel adalah variabel yang menilainya

menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang distimulasi oleh peneliti

menciptakan suatu dampak pada variabel dependen (Nursalam, 2011).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Persepsi pasien tentang customer value dimensi emotional value di

Rawat jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017

b. Persepsi pasien tentang customer value dimensi social value di

Rawat jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017

c. Persepsi pasien tentang customer value dimensi performance value

di Rawat jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017

Page 76: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

57

d. Persepsi pasien tentang customer value dimensi price/value for

money di Rawat jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti

Aisyah Madiun Tahun 2017.

Variabel Terikat atau dependen variabel adalah variabel yang di pengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengaruh minat kunjungan ulang di

Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017.

3.2 Hipotesis Penelitian.

Hipotesis penelitian adalah sebuah statement prediksi yang

menghubungkan independent variabel terhadap dependent variabel (Kothari,

2009).

Ha : “Ada pengaruh Customer Value terhadap Minat Kunjungan Ulang

Pasien Rawat Jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017”.

Ho : “Tidak ada pengaruh Customer Value terhadap Minat Kunjungan Ulang

Pasien Rawat Jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017”.

Page 77: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

58

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan prosedur perencanaan dimana peneliti

dapat menjawab pertanyaan penelitian secara valid, objektif, akurat dan hemat

ekonomis. Digunakan dalam dua hal, pertama rancangan penelitian

merupakan suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan

sebelum perencanaan akhir pengumpulan data, dan kedua rancangan

penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang akan

dilaksanakan (Nursalam, 2008)

Penelitian ini menekankan adalah pengaruh customer value terhadap

minat kunjungan ulang pasien rawat jalan klinik spesialis obstetric ginekologi

RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017. Penelitian ini termasuk Jenis penelitian

ini bersifat kuantitatif dengan rancangan penelitian tanpa perlakuan

(observasional) analitik melalui pendekatan cross sectional karena populasi

yang beragam diamati pada satu waktu yang sama.

Pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang mendesain

pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu (at one point in time)

dimana fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data.

(Klinikt and Beck, 2003)

Page 78: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

59

4.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah target dimana peneliti menghasilkan hasil penelitian

(Shi, 2008). Populasi penelitian ini adalah:

Pelanggan hamil yang sedang memanfaatkan ataupun sudah pernah

memanfaatkan jasa pelayanan rawat jalan di Klinik spesialis obstetric

ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun pada saat penelitian.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2006). Sampel merupakan bagian dari populasi

terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian. Sampel penelitian adalah

pengambilan responden dengan memanfaatkan waktu tunggu para pasien

hamil yang sedang mengantri untuk dilayani dan mempunyai kriteria

penelitian sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi adalah kriteria yang apabila terpenuhi dapat

mengakibatkan calon objek menjadi objek penelitian. Kriteria inklusi pada

penelitian ini adalah :

a) Ibu hamil yang pernah berkunjung dan sedang mengantri untuk

dilayani kembali.

b) Ibu hamil yang sedang mengantri di kasir dan pertama kali berkunjung

ke klinik tersebut.

b. Kriteria eksklusi yaitu kriteria di luar kriteria inklusi (Hajijah, 2012).

Kriteria eksklusi adalah kriteria yang apabila dijumpai menyebabkan objek

tidak dapat digunakan dalam penelitian.

Page 79: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

60

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

a) Pasien hamil tidak bersedia untuk dilakukan penelitian

b) Pasien hamil yang sedang kesakitan

Sampel penelitian adalah pengambilan responden dengan

memanfaatkan waktu tunggu para pasien hamil yang sedang mengantri untuk

dilayani. Dari data yang ada, diketahui kunjungan pada tahun 2016 di Rawat

Jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun adalah

9.492 orang, sehingga rata-rata kunjungan tiap bulan 791 orang.

Untuk menentukan besar sampel di gunakan Slovin sebagai berikut

(Nursalam, 2015)

n = N

1 + N (d2)

Keterangan :

n = Besar sampel minimum

N = Jumlah unit populasi

d = besar penyimpangan yang masih bisa ditolerir, yaitu d = 10%=0,1

maka perhitungan dalam penelitian ini di uraikan sebagai berikut :

n = 791

1 + 791 (0,12)

n = 791

8,91

n = 88,8 dibulatkan 89 orang.

Page 80: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

61

4.3 Teknik Sampling

Menurut Swarjana (2015) sampling adalah proses menyeksi unit yang

di observasi dari keseluruhan populasi yang akan di teliti sehingga kelompok

yang di observasi dapat digunakan untuk membuat kesimpulan atau membuat

inverensi tentang populasi tersebut. Tujuan dari sampling adalah untuk

melakukan generalisir terhadap keseluruhan populasi penelitian (Shi, 2008).

Metode yang digunakan adalah metode Non probability Sampling teknik

Purposive Sampling karena available terhadap peneliti.

Syarat dari metode ini adalah responden hamil yang sedang atau sudah

pernah memanfaatkan Rawat Jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI

Siti Aisyah Madiun dan bersedia menjawab kuesioner.

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja adalah pentahapan (langkah-langkah) dalam aktivitas

ilmiah mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya, yaitu kegiatan

sejak awal penelitian akan dilaksanakan (Nursalam, 2008). Kerangka kerja

pada penelitian ini dilihat pada gambar 4.1 yaitu :

Page 81: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

62

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut, sifat atau nilai yang didapat dari

orang, objek atau kegiatan yang mempuanyai variasi tertentu dan

sekurang-kurangnya mempunyai dua klasifikasi yang diambil dari

suatu nilai yang berbeda (different values), ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya. 2 tipe variabel terpenting :

POPULASI

Pasien hamil yang berkunjung ke Rawat Jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI

Siti Aisyah Madiun Tahun 2016 yang berjumlah 9.492 orang. rata-rata kunjungan tiap

bulan 791 orang.

SAMPEL

Sampel yang digunakan sebanyak 89 orang pasien yang sedang berkunjung di spesialis

obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun 2017

Jenis dan Desain Penelitiam

Kuantitatif dan Desain Cross Sectional

Pengumpulan Data

Dengan Tehnik Purposive sampling, Data primer berupa kuesioner yaitu mengenai

custumer value dan Minat Kunjungan Ulang pasien hamil yang sedang berkunjung dan

sudah pernah berkunjung di Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti

Aisyah Madiun 2017

Pengolahan Data

Editing, Coding, Entry, Scoring, dan Tabulasi

Penyajian Hasil dan Kesimpulan

Analisis Data

Menggunakan Uji Kendall Tau

Gambar 4.1 Kerangka Konsep

Page 82: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

63

1. Variabel Independen (Bebas). Variabel independen dikenal

sebagai efek atau variabel dependen adalah efek dari variabel

independen. (Thomas e al., 2010) Dalam penelitian ini variabel

Independen adalah Customer Value di Klinik spesialis obstetric

ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun 2017.

2. Variabel Dependen (Terikat). Sering disebut juga sebagai

akibat (effect) atau variabel yang berubah akibat dari perubahan

variabel yang lain (Thomas et al., 2010). Dalam penelitian ini

variabel Dependen adalah Minat kunjungan ulang pasien di

Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti

Aisyah Madiun

Page 83: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

64

4.5.2 Definisi Operasional Penelitian

Definisi Operasional adalah vaiabel penelitian dimaksudkan untuk memahami arti setiap variable penelitian

sebelum dilakukanan alisiss (Sujarweni, 2014). Berikut ini akan dijabarkan definisi operasional dari masing-masing

variabel yang akan diteliti untuk memudahkan mengoperasionalkan variabel, maka dibuat definisi operasional sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Definisi Operasional Definisi dan Cara Pengukuran Variabel Penelitian

No Variabel

Penelitian Definisi Operasional Parameter

Alat

Pengukuran

Skala

data Kategori

1. Customer

Value/

Nilai

Pelanggan

Persepsi pasien / nilai yang

diberikan pasien mengenai

tingkat keunggulan pelayanan

kesehatan yang dapat memenuhi

harapan pasien yang di berikan

oleh penyedia pelayanan

kesehatan di klinik spesialis

obstetric ginekologi rawat jalan

RSI Siti Aisyah Madiun.

Pengukuran menurut Sweeney

& Soutar dalam Tjiptono

2014 dilakukan menggunakan

empat dimensi Customer

Value :

1. Performance Value

2. Emotional Value

3. Social Value

4. Price/ Value for

Money

Kuesioner

dengan

pengukuran

skala Likert

Ordinal 1 = Sangat tidak

setuju

2 = Tidak setuju

3 = Cukup setuju

4 =Setuju

5 = Sangat setuju

Page 84: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

65

2. Minat

Kunjungan

Ulang

Pelanggan

Kemauan pasien/pelanggan di

klinik spesialis obstetric

ginekologi rawat jalan RSI Siti

Aisyah untuk menggunakan

pelayanan kesehatan di klinik

spesialis obstetric ginekologi

Rawat Jalan RSI Siti Aisyah.

Pengukuran dilakukan

menggunakan penilaian

pasien :

1. Berminat

melakukan

kunjungan ulang

2. Tidak berminat

melakukan

kunjungan ulang

Kuesioner Ordinal

1= Sangat tidak

berminat

2 = Tidak berminat

3 = Cukup berminat

4 = Berminat

5 = Sangat berminat

Page 85: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

66

4.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut dapat sistematis (Arikunto, 2010).

Adapun instrument dalam penelitian ini adalah alat tulis dan

kuesioner. Kuesioner yaitu sejumlah pernyataan yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner

tertutup dimana kuesioner sudah di sediakan jawabannya, sehingga responden

tinggal memilih.

Kuesioner digunakan dalam berbagai tipe atau riset, misalnya riset

deskriptif, komparatif, dan lainnya, termasuk dalam penelitian kualitatif

maupun kuantitatif. Koesioner dapat menjelaskan sebuah populasi, melakukan

investigasi/ cause dan effect serta untuk memantau perubahan dari waktu ke

waktu. Selain itu, koesioner juga sering digunakan untuk menjelaskan perilaku

populasi, sikap, isu-isu yang ada. Seseorang yang di wawancarai dalam sebuah

survey dikenal dengan responden, partisipan atau subjek. Sebagai sebuah

metode pengumpulan data, kueisioner dapat dilakukan melalui face to face

interview, telephone, mail, e-mail, dan website. (Mazhindu and Scott, 2005).

Sebelum kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan,

terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reabilitasnya.

Page 86: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

67

4.6.1 Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok

variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir-

butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung jika dibandingkan

dengan r tabel dimana df n=-2 dengan sig 5%. Jika r table <r hitung

maka valid. (Sujarweni, 2014)

4.6.2 Uji Reabilitas

Reabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

kontruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel

dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

Uji reabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap

seluruh butir pertanyaan. Jika nila alpha>0,60 maka reliable.

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Rawat Jalan Klinik Spesialis

Obstetric Ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun pada bulan Juni - Juli 2017

Page 87: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

68

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

4.8.1 Pengumpulan data

1. Sumber data

a. Data Primer

Data Primer diperoleh langsung dari hasil wawancara

menggunakan kuesioner oleh peneliti secara langsung mengenai

faktor-faktor yang berhubungan dengan customer value dan

minat kunjungan ulang pasien.

b. Data Sekunder

Data Sekunder diperoleh dari data di RSI Siti Aisyah

Madiun, berupa data kunjungan pasien di poliklinik rawat jalan

RSI Siti Aisyah, data pasien rawat jalan klinik spesialis obstetric

ginekologi RSI Siti Aisyah dan Profil RSI Siti Aisyah.

4.8.2 Pengolahan data

Setelah data terkumpul, dilakukan pengolahan data dengan tahapan

sebagai berikut :

1. Editing

Hasil wawancara yang diperoleh dari kuesioner perlu

disunting (edit) terlebih dahulu. Misal ada data yang kurang tepat

atau informasi yang tidak lengkap, tidak mungkin dilakukan

wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).

Page 88: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

69

2. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, dilakukan

peng”kode”an yakni merubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan. Coding ini sangat berguna

dalam memasukan data (data entry).

a. Coding pada variabel Customer Value adalah :

1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Kurang setuju

4 = Setuju

5 = Sangat setuju

b. Coding pada variabel Minat Kunjungan Ulang adalah :

1 = Sangat tidak berminat

2 = Tidak berminat

3 = Kurang Berminat

4 = Berminat

5 = Sangan berminat

3. Entry data

Memasukkan jawaban-jawaban dari masing-masing responen

yang berbentuk kode angka ke dalam SPSS.

Page 89: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

70

4. Skoring

Pemberian nilai berupa angka pada jawaban pertanyaan

untuk memperoleh data kuantitatif. Dalam penelitian ini urutan

pemberian skor berdasarkan tingkat jawaban yang diterima dari

responden.

5. Tabulasi

Setelah dilakukan persisihan data, langkah selanjutnya yang

dilakukan peneliti adalah mengelompokkan data ke dalam suatu

tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki dengan tujuan penelitian

dalam mengidentifikasi data.

4.9 Teknik Analisa Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Analisa data univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variable penelitian. (Notoatmodjo,

2010)

Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat yang

digunakan untuk mendeskripsikan umur, alamat, jenis kelamin, frekuensi

berkunjung, pendidikan terakhir.

b. Analisa data bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010).

Page 90: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

71

Uji statistik yang digunakan adalah Kendall Tau. Uji korelasi

kendall tau dipergunakan untuk mencari hubungan dua atau lebih variabel

dengan data ordinal dan sampelnya besar (>=30).

4.10 Etika Penelitian

Dalam penelitian, banyak hal yang harus dipertimbangkan, tidak hanya

metode, desain, dan sapek lainnya, tetapi ada banyak hal sangat penting dan

serius yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu “Ethical Principles” hal

ini memang menjadi pertimbangan dan hal mutlak yang harus dipatuhi oleh

peneliti di bidang apapun, termasuk bidang kesehatan, keperawatan,

kebidanan, kedokteran, dan lain-lain.

Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga

penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi

kebebasan manusia (Hidayat, 2012).

Etika yang harus diperhatikan antara lain:

a. Informed Consent (lembar persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Subjek yang bersedia, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan. Dan untuk responden yang tidak bersedia, maka

penelitian harus menghormati hak itu. Beberapa informasi yang harus

ada dalam Informed Consent antara lain : partisipasi responden, maksud

Page 91: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

72

dan tujuan penelitian, jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur

pelaksanaan, potensi masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi.

b. Confidentially (Kerahasiaan)

Semua informasi yang telah diberikan oleh responden dijamin

kerahasiannnya oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu yang

berhubungan dengan penelitian ini di laporkan data tertentu yang

berhubungan dengan penelitian ini dilaporkan pada hasil riset.

c. Anonimity (Tanpa Nama)

Selama untuk menjaga kerahasiannya identitas nama responden

tidak dicantumkan pada lembar pengumpulan data. Lembar tersebut

hanya diberikan kode tertentu. (Hidayat, 2012).

Menurut Notoajdmojo (2010) etika membantu manusia untuk

melihat atau menilai secara kritis moralitas yang dihayati dan dianut

oleh masyarakat. Sebaiknya peneliti memperhatikan beberapa prinsip

dasar etika penelitian sebagai berikut :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek penelitian

untuk mendapatkan informasi tentang tujuan penelitian melakukan

penelitian tersebut. Disamping itu penelitian juga memberikan

kebebasan kepada subjek untuk memberikan informasi atau tidak

memberikan informasi (berpartisipasi).

Page 92: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

73

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for

privacy and confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang

berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada

orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan

informasi mengenai identitas dan kerahasiaan identitas subjek.

Peneliti sebagiannya cukup menggunakan coding sebagai pengganti

identitas responden.

3. Keadilan dan inklisivitas/keterbukaan (respect for justice an

inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujura keterbukaan dan kehati-hatian. Untuk itu lingkungan

penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip

keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian

memperoleh perakuan dan keuntungan yang sama, tanpa

membedakan jender, agama, etis dan sebagainya.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

(balancing harm and benefits)

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian

pada kususnya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi

dampak yang merugikan bagi subjek.

Page 93: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

74

Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau

paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stress maupun kematian

subjek penelitian. Mengingat begitu penting dan seriusnya aspek

etika dalam penelitian, seorang peneliti harus betul-betul

mengetahui subjek penelitian yang rentan dalam penelitian.

Subjek yang rentan dalam penelitian menurut (Klinikt and beck,

2003), di antaranya:

1. Children: secara legal dan etik tidak punya kompetensi untuk

diberikan inform consent.

2. Mentally or emotionally disabled people

3. Orang-orang yang tidak mampu secara mental dan emosional

4. Severely ill or physically disable people

5. Orang-orang yang sakit terutama dengan penyakit yang serius

atau orang-orang yang mengalami kecacatan

6. The terminal ill

7. Orang-orang dengan penyakit terminasi

8. Institutionalized people

9. Pregnant women : berhubungan dengan kondisi hamil, dan ada

fetus di dalamnya, terutama untuk penelitian eksperimental.

Page 94: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

75

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum RSI Siti Aisyah Madiun

Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun adalah rumah sakit

islam pertama di kota madiun yang berdiri pada tanggal 31 agustus 1962.

Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun merupakan Rumah Sakit

Swasta tipe C pratama yang berlokasi di Jl.Mayjend Sungkono No.38

Kecamatan Mangunharjo, kota Madiun, Rumah sakit ini telah terakreditas

paripurna dan mendapatkan penetapan kelas c dari kemenkes (Kementerian

Kesehatan) RI, telah mendapatkan izin operasional dari pemkot sampai dari

tahun 2018, bekerjasama dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial

(BPJS) Kesehatan, asuransi dan perusahaan lainnya serta telah melayani

trauma centre.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar akan jasa pelayanan

rumah sakit yang lengkap, pada tahun 1980 rumah bersalin menjadi PKBRS,

tahun 1987 rumah bersalin menjadi RSI Siti Aisyah Madiun dengan

kapasitas 55 TT dan berkembang sampai sekarang. RSI Siti Aisyah Madiun

memberikan pelayanan medik kepada masyarakat baik rawat jalan maupun

rawat inap dengan jenis pelayanan spesialistik untuk semua golongan

masyarakat, semua agama, dan semua tingkat sosio-ekonomi.

Page 95: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

76

RSI Siti Aisyah Madiun secara resmi dinyatakan lulus penuh oleh

tim KARS Pusat saat pelaksanaan survey akreditasi dasar 5 pokja pada

tahun 2012. Unit rawat inap dengan 152 TT (VIP 43 TT, Kelas 1 26 TT,

Kelas 2 29 TT, dan kelas 3 54 TT). Dibawah ini jumlah TT di RSI Siti

Aisyah Madiun tahun 2017

Tabel 5.1 jumlah tempat tidur tahun 2017

KELAS JUMLAH TT PRESENTASE (%)

VIP 43 28

KELAS 1 26 17

KELAS 2 29 19

KELAS 3 54 36

TOTAL 152 100

Sumber : profil rumah sakit islam siti aisyah madiun 2017

Terdapat 4 kelas yang disediakan di RSI Siti Aisyah Madiun yaitu

kamar VIP Sebanyak 43 TT dengan presentase 28% yang terdiri dari

ruangan 1 TT VVIP Ar-raudah, 16 TT VIP Ar-Raudah, 9 TT ruang Ahmad

Dahlan, 1 TT Ruangan As Syakinah A, 1 TT ruangan VK VIP, 6 TT Ruang

Marwah, 9 TT Ruang Riyad. Kelas 1 jumlah TT 26 dengan presentase 17%

yang terdiri dari 9 TT ruangan Musdalifah, 2TT di ruangan Mina A, 5 TT

ruangan ICU, 5 TT ruangan HCU, 5 TT ruangan Unit stroke. Kelas 2

terdapat 29 TT dengan presentase 19% terdiri dari 2TT di ruangn Syakinah

B, 6 TT Ruangan Mina B, 14 TT ruangan Multazam, 7 TT ruangan Isolasi

Multazam. Kelas 3 sebanyak 54 TT dengan presentase 36% yang terdiri

dari 36 TT di Ruangan Arforah A-B, 5 TT di ruangan Mina zaal, 10 TT

ruang bayi, dan 3 TT di ruang Al- badar.

Page 96: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

77

5.2 Gambaran Khusus Poliklinik Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun

Pelayanan di Poliklinik Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun

memiliki pelayanan :

1. IGD 24 Jam

2. Klinik Gigi dan Mulut

3. Klinik Spesialis Penyakit Anak

4. Klinik Spesialis Bedah Anak

5. Klinik Spesialis Paru

6. Klinik Spesialis Mata

7. Klinik Spesialis Bedah Umum

8. Klinik Spesialis Bedah Orthopedi

9. Klinik Spesialis THT Kepala Leher

10. Klinik Spesialis Radiologi

11. Klinik Spesialis Obstetri Ginekologi

12. Klinik Spesialis Penyakit Dalam

13. Klinik Spesialis Bedah Syaraf

14. Klinik Spesialis Penyakit Syaraf

15. Klinik Spesialis Urologi

16. Klinik Spesialis Penyakit Kulit

17. Klinik Umum

Page 97: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

78

5.3 Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun

5.3.1 Visi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun

Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat madiun dan

sekitarnya dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus

pada pasien, islami, serta mengutamakan mutu serta keselamatan

pasien.

5.3.2 Misi Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun

a. Memberikan pelayanan yang berfokus pada pasien dengan

mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.

b. Mengembangkan sumber daya insani sesuai dengan standart

profesional, bermutu, dan mempunyai komitmen yang tinggi

terhadap rumah sakit dan persyarikatan.

c. Mengembangkan dakwah dengan pelayanan yang islami.

d. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.

5.3.3 Tujuan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun

a. Terciptanya Sumber Daya Manusia sesuai standart proforesi,

bermutu, dan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap rumah

sakit dan persyarikatan muhammadiyah.

b. Tercapainya pelayanan total care dan islami.

c. Menjadi rumah sakit yang tumbuh dan berkembang dengan

memberikan pelayanan yang bermutu dan terjangkau.

Page 98: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

79

5.3.4 Motto Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun

Motto Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun adalah

“Layananku Ibadahku” Motto ini diterapkan dalam tujuh langkah

pelayanan islami Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.

Tujuh langkah pelayanan islami tersebut adalah :

1. Budayakan senyum, salam, dan sapa.

2. Informasikan setiap rencana pelayanan.

3. Awali setiap tindakan dengan basmallah dan akhiri dengan

hamdalah.

4. Layanilah pasien dan keluarganya seperti keluarga sendiri.

5. Bekerjalah dengan ikhlas, ramah, santun, dan disiplin.

6. Ajaklah pasien dan keluarganya untuk selalu berdoa dan

beristighfar.

7. Budayakan sholat berjamaah.

5.4 Fasilitas RSI Siti Aisyah Madiun

Bentuk pelayanan yang dilakukan meliputi :

1. Instalasi Farmasi 24 jam

2. Instalasi Laboratorium 24 jam

3. Instalasi Radiologi

4. Instalasi Gizi

5. Melayani BPJS Kesehatan dan Asuransi Kesehatan lainnya yang

menjadi mitra RSI Madiun

Page 99: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

80

6. Pelayanan Administrasi Keuangan dengan Computerized Billing

System

7. Pelayanan Hospital Online BRI 24 Jam 7 hari seminggu

8. Pelayanan CT Scan

9. USG 3 Dimensi

10. Ambulance 24 Jam

11. Mobil Jenazah

12. Pemulasaran/Perawatan Jenazah

13. Mobil antar jemput pasien rawat jalan dan rawat inap

14. Melayani Home Care (Perawatan di rumah)

15. Pelayanan Total Care dan Fisiotherapy

16. Khitan Islam dengan Electric Counter

17. Pembakaran sampah medis dengan incinerator

18. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

19. Koperasi Pegawai, Kantin, dan Masjid

20. Pelayanan Bimbingan Rohani bagi Pasien

21. Mesin Antrian Pasien

22. ATM

23. Pelayanan 7 Langkah Islami

Page 100: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

81

5.5 Strategi Pengembangan Rumah Sakit

1. Corporate Culture

Menjadikan 7 langkah pelayani islami :

a. sebagai pedoman pelayanan yang harus dilaksanakan.

b. sebagai pedoman perilaku sehari-hari di rsi siti aisyah madiun.

c. sebagai alat kontrol peningkatan karir di rsi siti aisyah madiun.

2. Quality Culture

Menjadikan budaya mutu sebagai :

a. Pedoman pelayanan.

b. Budaya kerja.

c. Etika profesi.

d. Upaya perbaikan pelayanan terus-menerus (continue improvement).

e. Perbaikan standart prosedur operasional.

f. Pijakan untuk mendapatkan akreditasi pola.

3. Loyality Culture

Membudayakan loyalitas sebagai :

a. Komitmen bersama di RSI Siti Aisyah Madiun.

b. Menyamakan gerak langkah menuju kemajuan bersama.

c. Kebulatan tekad untuk mewujudkan visi-misi rumah sakit.

Page 101: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

82

5.6 Sumber Daya Manusia RSI Siti Aisyah Madiun

Berikut Tabel ketenagaan di RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017

Tabel 5.2 Data Ketenagaan RSI Siti Aisyah Madiun 2017

No Kualifikasi Jumlah

1 Direksi 2

2 Tenaga Medis 45

3 Tenaga Paramedis 170

4 Tenaga Non medis 152

5 Tenaga Kesehatan Lain 37

Total 406

Sumber : Profil Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun, 2017

Berdasarkan Tabel 5.2 ketenagaan di RSI Siti Aisyah Madiun terdiri

dari direksi 2 orang, tenaga medis sebanyak 45 orang, tenaga paramedis 170

orang, tenaga non medis 152 orang, dan tenaga kesehatan lainnya sebanyak

37 orang sehingga total ketenagaan seluruhnya adalah 406 orang.

5.7 Karakteristik Responden

Karekteristik responden pada penelitian ini akan dianalisis

berdasarkan pendidikan, kehamilan dan usia kehamilan. Analisis profil

responden ini untuk memberikan gambaran responden yang digunakan pada

penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah pasien hamil rawat

jalan di klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun yang berjumlah 89. Berikut karakteristik responden dalam penelitian

ini :

Page 102: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

83

5.7.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Berikut ini data primer mengenai pendidikan responden di

Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun yang dijelaskan dalam Tabel 5.3 berikut ini:

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan di Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat

Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017.

No Jenjang Pendidikan ƒ %

1. Tidak Sekolah 0 0,0

2. SD/Sederajat 0 0,0

3. SMP/Sederajat 4 4,5

4. SMA/Sederajat 6 6,7

5. Diploma 23 25,8

6. Perguruan Tinggi 56 62,9

Total 89 100,0

Sumber: Data primer, 2017

Berdasarkan Tabel 5.3 diketahui bahwa paling banyak

pasien hamil adalah tamat perguruan tinggi yaitu sebesar 56 orang

dengan persentase 62,9% dan yang paling sedikit adalah tamat

SMP/Sederajat sebanyak 4 orang dengan persentase 4,5% sedangkan

responden yang tamat SD/Sederajat dan tidak sekolah adalah tidak

ada.

5.7.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kehamilan

Berikut ini data primer mengenai pendidikan responden di

klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun yang dijelaskan dalam Tabel di bawah ini:

Page 103: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

84

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Kehamilan di Klinik spesialis obstetric

ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun

2017.

No Hamil ke- Ƒ %

1 1 (Satu) 29 32,6

2 2 (Dua) 41 46,1

3 3 (Tiga) 16 18

4 > 3 (Tiga) 3 3,4

Total 89 100,0

Sumber: Data primer, 2017

Berdasarkan Tabel 5.4 diketahui bahwa sebagian besar

pasien hamil yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah

sedang mengalami hamil kedua sebanyak 41 orang dengan

persentase 46,1% dan yang paling sedikit adalah pasien yang

mengalami hamil lebih dari tiga yaitu sebanyak 3 orang dengan

persentase 3,4%.

5.7.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kehamilan

Berikut ini data primer mengenai pendidikan responden di

Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun yang dijelaskan dalam Tabel di bawah ini:

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia Kehamilan di Klinik spesialis

obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017.

No Usia Kehamilan ƒ Persentase

(%)

1 < 6 bulan 7 7,9

2 6 bulan 0 0,0

3 7 bulan 0 0,0

4 8 bulan 43 48,3

5 9 bulan 39 43,8

Total 89 100,0

Sumber: Data primer, 2017

Page 104: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

85

Berdasarkan Tabel 5.5 diketahui bahwa sebagian besar pasien

yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pasien yang usia

kehamilannya 8 bulan yaitu sebanyak 43 orang dengan persentase

48,3% dan yang paling sedikit adalah pasien yang usia kehamilannya

kurang dari 6 bulan sebanyak 7 orang dengan persentase 7,9%.

5.8 Distribusi Variabel Customer Value (Nilai Pelanggan)

Berikut ini adalah hasil penelitian tentang pengukuran customer value

adalah persepsi pelanggan terhadap konsekuensi yang diinginkannya dari

penggunaan suatu produk/jasa. Customer value dapat dijabarkan sebagai

preferensi yang pelanggan rasakan terhadap ciri produk, kinerja, dan sejauh

mana telah memenuhi apa yang diinginkannya. Unsur asosiasi customer value

sendiri terdiri dari :

5.8.1 Distribusi Variabel Performance Value

Berikut ini adalah Tabel mengenai performance value di Klinik

spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun

yang di jelaskan pada Tabel 5.6

Tabel 5.6 Performance value di Klinik spesialis obstetric ginekologi

Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017

Item Pernyataan Frekuensi

Total Ket STS % TS % N % S % SS % %

X.1 Dr profesional 2 2,2 5 5,6 15 16,9 48 53,9 19 21,3 344 14,38 Cepat dan

handal

X.2

Bidan/Perawat

terampil dan

handal

0 0,0 8 9,0 19 21,3 41 46,1 21 23,6 342 14,30 Terampil

X.3 Sarana dan

prasarana 0 0,0 6 6,7 24 27,0 38 42,7 21 23,6 341 14,26

Peralatan

lengkap

Page 105: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

86

Item Pernyataan STS % TS % N % S % SS % Total % Ket

X.5

Informasi

mengenai

keluhan

0 0,0 2 2,2 22 24,7 38 42,7 27 30,3 357 14,92 Informatif

X.6 Perasaan

sembuh 0 0,0 3 3,4 35 39,3 33 37,1 18 20,2 333 13,92 kurang

X.7 Ketersediaan

obat-obatan 0 0,0 7 7,9 22 24,7 44 49,4 16 18,0 336 14,05 Kurang

Performance Value

2392 40,42 Baik

Sumber: Data primer, 2017

Berdasarkan data pada Tabel 5.6 dapat dijelaskan bahwa

terdapat tujuh pernyataan yang membentuk performance value dimana

persentase tertinggi terdapat pada pernyataan mendapatkan informasi

mengenai keluhan yang dirasakan pasien yaitu sebesar sebesar 14,92%

selanjutnya persentase terendah terdapat pada pernyataan merasakan

kesembuhan setelah tindakan yaitu sebesar 13,92%. Hasil ini

menunjukkan bahwa pernyataan yang dominan membentuk

performance value adalah mendapatkan informasi mengenai keluhan

yang dirasakan pasien.

5.8.2 Distribusi Variabel Emotional Value

Berikut ini adalah Tabel mengenai emotional value di Klinik

spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun

yang di jelaskan pada Tabel 5.7

Page 106: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

87

Tabel 5.7 Emotional value di Klinik spesialis obstetric ginekologi

Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017

Item Pernyataan

Frekuensi

Total

Ket ST

S % TS % N % S % SS % %

X.8 Kesan pada

pelayanan 0 0,0 9 10,1 17 19,1 49 55,1 14 15,7 335 20,60 Baik

X.9 Ruang

tunggu

nyaman

1 1,1 12 13,5 35 39,3 21 23,6 20 22,5 314 19,31 Kurang

nyaman

X.10 Akses

mudah

dijangkau

3 3,4 5 5,6 23 25,8 41 46,1 17 19,1 331 20,36 Mudah

X.11 Suasana

bernuansa

Islami

2 2,2 13 14,6 23 25,8 35 39,3 16 18,0 317 19,50 Kurang

islami

X.12 Ketenangan

dan

kenyamanan

0 0,0 8 9,0 31 34,8 30 33,7 20 22,5 329 20,23

tenang

dan

nyaman

Emotional Value

1626 27,48 Baik

Sumber: Data primer, 2017

Berdasarkan data pada Tabel 5.7 dapat dijelaskan bahwa

terdapat lima pernyataan yang membentuk emotional value dimana

persentase tertinggi terdapat pada pernyataan pelayanan memberikan

kesan yang baik yaitu sebesar sebesar 20,60% selanjutnya persentase

terendah terdapat pada kenyamanan ruang tunggu yaitu sebesar

19,31%. Hasil ini menunjukkan bahwa pernyataan yang dominan

membentuk emotional value adalah pelayanan memberikan kesan yang

baik

Page 107: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

88

5.8.3 Social Value

Berikut adalah Tabel mengenai social value di Klinik spesialis

obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun di jelaskan

pada Tabel 5.8

Tabel 5.8 Social value di Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat

Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017

Item Pernyataan Frekuensi

Total Ket STS % TS % N % S % SS % %

X.13 Merasa

bergengsi bila

berobat

4 4,5 7 7,9 23 25,8 32 36,0 23 25,8 330 35,22 Merasa

bergengsi

X.14 Mendapat

penghargaan

sosial dari

masyarakat

6 6,7 14 15,7 30 33,7 31 34,8 8 9,0 288 30,74

Kurang

mendapat

kan peng-

hargaan

X.15 Bangga bila

berkunjung 3 3,4 7 7,9 28 31,5 37 41,6 14 15,7 319 34,04 Bangga

Social Value

937 15,83

Sumber: Data primer, 2017

Berdasarkan data pada Tabel 5.8 dapat dijelaskan bahwa

terdapat tiga pernyataan yang membentuk social value dimana

persentase tertinggi terdapat pada pernyataan merasa bergengsi bila

berobat yaitu sebesar sebesar 35,22% selanjutnya persentase terendah

terdapat pada pernyataan merasa bangga berkunjung/berobat yaitu

sebesar 30,74%. Hasil ini menunjukkan bahwa pernyataan yang

dominan membentuk social value adalah merasa bergengsi bila

berobat

5.8.4 Price/ Value for Money

Page 108: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

89

Berikut ini adalah Tabel mengenai Price/ Value for Money di

Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun yang di jelaskan pada Tabel 5.9

Tabel 5.9 Price/ Value for Money di Klinik spesialis obstetric

ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017

Item Pernyataan Frekuensi

Total Ket STS % TS % N % S % SS % %

X.16 Kemudahan

dalam

proses

pembayaran

1 1,1 10 11,2 27 30,3 35 39,3 16 18,0 322 33,44 Mudah

X.17 Tarif

pelayanan

terjangkau

1 1,1 5 5,6 30 33,7 39 43,8 14 15,7 327 33,96 Sesuai

X.18 Tarif obat

sesuai

dengan

harga jual di

apotik

lainnya

1 1,1 10 11,2 29 32,6 39 43,8 10 11,2 314 32,61 Kurang

sesuai

Price/Value for Money

963 16,27 Tinggi

Sumber: Data primer, 2017

Berdasarkan data pada Tabel 5.9 dapat dijelaskan bahwa

terdapat tiga pernyataan yang membentuk price/value for money

dimana persentase tertinggi terdapat pada pernyataan tariff pelayanan

yang terjangkau yaitu sebesar sebesar 33,96% selanjutnya persentase

terendah terdapat pada pernyataan tarif obat sesuai dengan harga jual

di apotik lainnya yaitu sebesar 32,61%. Hasil ini menunjukkan bahwa

pernyataan yang dominan membentuk price/value for money adalah

tariff pelayanan yang terjangkau

Berdasarkan data pada Tabel 5,6; 5,7; 5,8 dan 5.9 dapat

dijelaskan bahwa indikator yang memiliki persentase tertinggi adalah

performance value yaitu sebesar 40,42% selanjutnya indikator emotional

Page 109: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

90

value sebesar 27,48% indicator price/value for money sebesar 16,27%

sedangkan persentase terendah terdapat pada indikator social value yaitu

sebesar 15,83%

5.9 Distribusi Variabel Minat Kunjungan Ulang

Berikut ini adalah Tabel mengenai minat kunjungan ulang pasien

hamil di Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun Tahun yang di jelaskan pada Tabel 5.10

Tabel 5.10 Minat Kunjungan Ulang pasien hamil di Klinik spesialis

obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun

Tahun 2017

Item Pernyataan Frekuensi

Total Ket STS % TS % N % S % SS % %

Y

Berminat

mengunjungi

ulang Klinik

spesialis

obstetric

ginekologi RSI

Siti Aisyah

Madiun

0 0,0 0 0,0 51 57,3 38 42,7 0 0,0 305 100,0 Mudah

Price/Value for Money

305 100,0 Tinggi

Sumber: Data primer, 2017

Berdasarkan data pada Tabel 5.10 dapat dijelaskan bahwa

persentase tertinggi pada pernyataan berminat mengunjungi ulang Klinik

spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun adalah sebesar

57,3% untuk jawaban cukup berminat dan 42,7% berminat.

5.10 Menganalisis Hubungan Customer Value Dan Minat Kunjungan

Ulang Pasien Hamil Di Klinik Spesialis Obstetric Ginekologi RSI SIti

Aisyah Madiun

Page 110: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

91

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah terdapat

hubungan antara customer value terhadap minat kunjungan ulang pasien

dengan menggunakan uji Kendal tau. Salah satu syarat layak dilakukan uji

Kendal tau adalah data yang digunakan harus berdistribusi tidak normal,

dengan demikian sebelum uji Kendal tau perlu menggunakan uji normalitas

sebagai berikut:

5.10.1 Uji Kendal Tau

Uji Kendal tau digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel customer value dan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan

di Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun. Berikut ini adalah hasil uji korelasi Kendal tau yang

disajikan dalam Tabel 5.11

Tabel 5.11 Uji Kendal Tau

Nilai Kendal Tau Signifikansi Kesimpulan

0,443 0,000 Memiliki Hubungan Sedang

Sumber: Data primer,2017

Berdasarkan Tabel 5.11 diketahui bahwa nilai uji Kendal tau

dengan tingkat kepercayaan α = 0,05 diperoleh nilai p <0,05 maka

dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara customer value dan

minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di klinik spesialis obstetric

ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun.

Page 111: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

92

Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara customer

value dan minat kunjungan ulang dapat dilihat pada interval koefisien

korelasi yang disajikan pada Tabel 5.14 sebagai berikut:

Tabel 5.14 Ketentuan Pemberian Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2007:216)

Berdasarkan hasil Tabel 5.13 diketahui bahwa nilai Kendal tau

yang diperoleh antara variabel customer value dan minat kunjungan

ulang adalah sebesar 0,443 jika dibandingkan dengan Tabel 5.14 nilai

0,443 berada diantara 0,40 – 0,599 maka dapat dikatakan bahwa

antara variabel customer value dan minat kunjungan ulang memiliki

hubungan yang sedang dan searah karena nilai Kendal tau bertanda

positif artinya semakin baik customer value maka minat kunjungan

ulang pasien juga semakin meningkat.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

customer value terhadap minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di

Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017.

Page 112: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

93

5.10.2 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan besarnya

sumbangan variabel X terhadap variabel Y. Nilai R2 atau r² berada di

antara 0 dan 1 yang mempunyai arti yaitu bila R2 atau r² = 1, artinya

menunjukkan variabel bebas mampu menjelaskan variable terikat

100% dan pendekatan model yang digunakan adalah tepat. Bila R2 atau

r² = 0, artinya menunjukkan bahwa variabel bebas tidak mampu

menjelaskan variable terikat. Hasil Koefisien determinasi dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 5.12 Koefisien Determinasi

Nilai R R2 Adjusted R2

0,524 0,274 0,266

Sumber: Data primer,2017

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai

koefisien determinasi adalah 0,274 atau sebesar 27,4%, artinya

variabel yang diteliti mampu menjelaskan minat kunjungan ulang

pasien rawat jalan di Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan

RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017 sebesar 27,4% sedangkan sisanya

sebesar 72,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam

penelitian ini.

Page 113: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

94

5.10.3 Tabulasi Silang

Berikut ini adalah hasil tabulasi silang antara customer value

dengan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di Klinik spesialis

obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017

Tabel 5.13 Tabulasi Silang

No Customer Value

Minat Kunjungan Ulang Total

n (%) Berminat

n (%)

Tidak

Berminat

n (%)

1 Baik 38 (46,3%) 44 (53,7%) 82

(100%)

2 Tidak Baik 0 (0%) 7 (100%) 7

(100%)

Jumlah 38 (42,7%) 51 (57,3%) 89

(100%)

Sumber: Data primer,2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 38 (46,3%)

responden berminat melakukan kunjungan ulang di Poli Klinik

spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun dan menilai

bahwa customer value di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti

Aisyah Madiun baik, sedangkan 44 (53,7%) responden tidak berminat

melakukan kunjungan ulang tetapi menilai bahwa customer value di

Poli Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun baik.

Selanjutnya 7 (100%) responden tidak berminat melakukan kunjungan

ulang dan menilai bahwa customer value di Klinik spesialis obstetric

ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun tidak baik.

Page 114: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

95

5.11 Pembahasan

Dari pembahasan ini akan diuraikan tentang hasil penelitian terhadap

“Pengaruh Customer Value terhadap minat kunjungan ulang pasien rawat

jalan di Klinik spesialis obstetric ginekologi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti

Aisyah Madiun Tahun 2017” dengan uji Kendal Tau dianalisa dengan

mengacu pada tinjauan pustaka yang terdapat pada BAB 2.

5.11.1 Identifikasi Customer Value Di Rawat Jalan Klinik Spesialis

Obstetric Ginekologi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun

Tahun 2017

Berdasarkan empat indikator customer value dapat disimpulkan

bahwa customer value di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti

Aisyah Madiun dirasa sudah baik. Indikator yang memiliki persentase

tertinggi adalah performance value yaitu sebesar 40,42% selanjutnya

indikator emotional value sebesar 27,48% indikator price/value for

money sebesar 16,27% sedangkan persentase terendah terdapat pada

indikator social value yaitu sebesar 15,83%. Hasil ini menunjukkan

bahwa indikator yang dominan membentuk customer value adalah

performance valaue

Kotler (2006) menjelaskan “Customer Value is the customer’s

perception for what they want to have happen (i.e., the consequences)

in a specific use situation, with the help for a product or service for

fering, in order to accomplish a desired purpose or goal.” artinya jika

Page 115: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

96

nilai pelanggan adalah konsep sentral dalam pemasaran karena para

pembeli memilih produk yang dipersepsikan dapat memberikan nilai

tertinggi di antara berbagai tawaran yang berbeda.

Slywotzky (1996) menegaskan bahwa menciptakan dan

memberikan nilai pelanggan (customer value) superior kepada high-

value customer bisa meningkatkan nilai sebuah organisasi (value for

an organization).

Dalam hal ini high-value customer dan value for an

organization mencerminkan nilai dari sudut pandang organisasi. High-

value customer mengukur nilai moneter pelanggan individual bagi

organisasi, sedangkan value for an organization mengukur nilai

moneter sebuah organisasi bagi para pemiliknya. Sebaliknya, customer

value didasarkan pada perspektif pelanggan organisasi bersangkutan,

dengan mempertimbangkan apa yang pasien inginkan dan yakini dari

pembelian produk dan penggunaan pelayanan tertentu.

Hal tersebut sejalan dengan apa yang dipaparkan oleh

Parasuraman (1997), untuk memperoleh ketepatan pengetahuan

tentang customer value diperlukan sistematisasi monitor melalui empat

jenis pelanggan: pelanggan pertama (first time customer), pelanggan

jangka pendek, pelanggan jangka panjang serta pelanggan yang hilang.

Berdasarkan wawasan pengetahuan ini, lebih lanjut dapat ditentukan

beberapa strategi, yaitu strategi menarik konsumen baru, memperluas

pengalaman konsumen, dan strategi untuk bersaing dimasa yang akan

Page 116: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

97

datang. Customer value akan berpengaruh terhadap penggunaan

pelayanan jasa rumah sakit. Pengaruh ini muncul apabila sikap positif

pasien terhadap customer value mampu memberikan kepuasan.

Sehingga kepuasan yang dirasakan pasien dapat mempresentasikan

customer value tentang pelayanan rumah sakit.

Kotler (2009), mendefinisikan kepuasan pelanggan adalah

perasaan senang atau kecewa dari hasil membandingkan performa

produk yang diterima dalam hubunganya dengan pikiran. Hampir

setiap rumah sakit mengharapkan kepuasan dari para pasienya.

Sehinga customer value erat kaitanya dengan kepuasan pasien. Setelah

pasien merasakan kepuasanya, maka cenderung akan selalu memakai

produk yang bersangkutan.

Dalam hal jasa pelayanan kesehatan, kepuasan lebih terkait

pada kualitas pelayanan yang di berikan. Apabila pelayanannya

mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pasien, akan menciptakan

kepuasan bagi konsumen sehingga dapat mempengaruhi keputusan

dalam melakukan pilihan terhadap layanan yang ditawarkan rumah

sakit.

Menurut Payne dalam Hidayat (2009), faktor yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah kualitas produk layanan.

Kualitas layanan merupakan bentuk nilai kepuasan yang komplek.

Masyarakat memilih layanan untuk menyelesaikan masalah dan

selanjutnya memberikan nilai tentang hal tersebut (customer value).

Page 117: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

98

Customer value yang diberikan pelanggan terkait dengan benefit atau

keuntungan yang akan ia terima.

Pelayanan yang berkualitas pula akan membentuk pola pikir

masyarakat bahawa apabila msyarakat memiliki kendala kesehatan,

masyarakat tidak perfikir dua kali kemana mereka akan mendapatkan

pelayanan kesehatan, karena berdasarkan pengalaman yang mereka

alami sendiri atau berdasarkan informasi yang mereka peroleh akan

langsung merujuk pada rumah sakit tersebut.

Dalam dunia kesehatan saat ini semakin mengalami

perkembangan yang cukup pesat. Pengaruh pesatya perkembangan

teknologi pada umumnya telah sejalan dengan pemanfaatanya di

bidang kesehatan, baik digunakan untuk sarana komunikasi hingga

sarana menyembuhkan suatu penyakit. Rumah sakit yang dapat

memberikan pelayanan dengan menggunakan peralatan yang dapat

menunjang pelayanan kesehatan yang baik akan menjadikannya rumah

sakit rujukan yang paling diminati.

Dalam kondisi seperti ini, maka rumah sakit harus dapat

memberikan pelayanan yang dapat terus mempertahankan persepsi

baik dari masyarakat agar tetap loyal menggunakan produk ataupun

pelayanan jasa kesehatan yang disediakan rumah sakit pada umumnya,

khususnya RSI Siti Aisyah Madiun.

Page 118: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

99

Dengan hasil yang telah di kemukakan sebelumnya, Klinik

spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun selakyaknya

wajib meningkatkan nilai-nilai unggul customer value bagi konsumen.

Selanjutnya juga perlu mengupayakan kepuasan atas jasa

pelayanan yang berkualitas berdasarkan perspektif pelanggan guna

mengetahui apa yang pasien inginkan dalam pelayanan dan fasilitas

yang dibutuhkan. Sehingga konsumen akan sukarela dan loyal

terhadap pelayanan jasa kesehatan yang di tawarkan Klinik spesialis

obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun secara berulang kali

bahkan seterusnya dan tidak ingin beralih ke rumah sakit yang lain.

Pembahasan berdasarkan dimensi customer value sebagai berikut :

5.11.1.1 Customer Value berdasarkan dimensi emotional value

Pada indikator emosional value sebagian besar memilih

setuju dengan persentase total sebesar 27,48. Hal ini menjelaskan

bahwa pasien rawat jalan menilai bahwa emosional value di Klinik

spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun sudah baik.

Sebagian besar berpendapat bahwa pelayanan kesehatan di Klinik

spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun memberikan

kesan yang baik, hal ini dibuktikan dengan persentase tertinggi

pada pernyataan tersebut yaitu sebesar 20,60. Kemudian

pernyataan yang memiliki persentase terendah sebesar 19,31

adalah butir pernyataan yang menyatakan bahwa ruang tunggu di

Page 119: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

100

Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun Ibu

nyaman.

Emotional value, utilitas yang berasal dari perasaan atau

afektif/emosi positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk

(Sweeny dkk dalam Tjiptono, 2005). Dimensi ini merupakan

harapan pasien terhadap kesenangan dan kepuasan emosional yang

didapatkan user dari produk/jasa (Heth & Mittal dalam Tjiptono,

2015).

Berdasarkan wawancara dengan pasien hamil kesan

nyaman dalam pelayanan dan akses yang mudah dijangkau sangat

membuat pasien hamil merasakan kepuasan dari produk pelayanan.

Namun pasien hamil juga merasakan ketidakpuasan dengan

suasana dan ruang tunggu Rawat Jalan Klinik spesialis obstetric

ginekologi RSI Siti Aisyah, sesuai dengan teori yang menyatakan

bahwa customer value (nilai pelanggan) terdiri dari pelayanan,

kualitas produk, suasana ritel, kenyamanan dan harga menurut

Chodury, Reardon, dan Srivasta dalam Istijanto (2009).

Menurut asumsi peneliti, kenyamanan dalam ruang tunggu

sangatlah penting untuk diperhatikan mengingat pasien hamil

merupakan pasien yang membutuhkan kenyamanan atau sebagai

subjek yang rentan dan harus di lindungi. Dan seharusnya pada

Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun

menjolkan sisi islami dengan menambahkan inovasi dan kreatifis

Page 120: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

101

sebagai pembeda dengan RSI swasta lainnya dengan memberikan

follow up dengan SMS notifikasi.

5.11.1.2 Customer Value berdasarkan dimensi social value

Pada indikator social value sebagian besar memilih setuju

dengan persentase total sebesar 15,83%. Hal ini menjelaskan

bahwa pasien rawat jalan menilai bahwa social value di Klinik

spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun sudah baik.

Sebagian besar berpendapat bahwa pasien merasa bergengsi bila

berobat di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun, hal ini dibuktikan dengan persentase tertinggi pada

pernyataan tersebut yaitu sebesar 35,22. Kemudian pernyataan

yang memiliki mean terendah sebesar 30,74 adalah butir

pernyataan yang menyatakan bahwa pasien merasa mendapatkan

penghargaan sosial dari masyarakat sekitar bila berobat ke Klinik

spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun.

Social value merupakan manfaat produk/jasa yang

bertujuan untuk memuaskan keinginan seseorang dalam

mendapatkan pengakuan atau kebanggan sosial. Pelanggan yang

mengutamakan social value akan memilih produk/jasa yang

mengkomunikasikan citra yang selaras dengan teman-temannya

atau menyampaikan citra sosial yang ingin ditampilkannya. (Sheth

& Mittal dalam Tjiptono,2005)

Page 121: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

102

Menurut asumsi peneliti, perasaan mendapatkan

penghargaan sosial dari masyarakat sekitar bila berobat ke klinik

spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah madiun merupakan

salah satu keunggulan yang dapat rumah sakit tingkatkan sehingga

akan menjadi pembeda dari fasilitas setelah berobat karena dapat

membuat kepuasan dan keinginan pasien untuk berkunjung ulang.

Hal ini sesuai dengan penelitian Indiraswari. T (2012),

dengan hasil penelitianya mengungkapkan upaya peningkatan nilai

pelanggan (customer value), khususnya social value klinik rawat

jalan spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun yang

harus dibenahi karena mendapat nilai mean paling rendah.

Peningkatan pelayanan melalui ketersediaan fasilitas tambahan

penunjang pelayanan kesehatan, seperti media komunikasi koran,

televisi, sehingga pasien dapat mengakses informasi ketika sedang

berobat di poliklinik. Serta perlunya melakukan need demand study

sehingga dapat mengetahui kebutuhan, harapan dan keluhan pasien

dirasa sangat di butuhkan untuk memperbaiki kekurangan tersebut.

5.11.1.3 Customer Value berdasarkan dimensi performance value

Pada indikator performance value sebagian besar memilih

setuju dengan persentase total sebesar 40,42. Hal ini menjelaskan

bahwa pasien rawat jalan menilai bahwa performance value di

Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun sudah

Page 122: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

103

baik. Sebagian besar berpendapat bahwa pasien mendapatkan

informasi mengenai keluhan yang dialami apabila berkunjung ke

Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun, hal

ini dibuktikan dengan persentase tertinggi pada pernyataan tersebut

yaitu sebesar 14,92. Kemudian pernyataan yang memiliki

persentase terendah sebesar 13,92 adalah butir pernyataan yang

menyatakan bahwa setelah mendapatkan pelayanan/tindakan medis

di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun

saya merasakan kesembuhan.

Menurut Payne dalam Hidayat (2009), Faktor yang

mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah kualitas produk

layanan. Kualitas layanan merupakan bentuk nilai kepuasan yang

komplek. Masyarakat memilih layanan untuk menyelesaikan

masalah dan selanjutnya memberikan nilai tentang hal tersebut

(customer value). Customer value yang diberikan pelanggan

terkaiat dengan benefit atau keuntungan yang akan ia terima.

Pelayanan yang berkualitas pula akan membentuk pola pikir

masyarakat bahwa apabila masyarakat memiliki kendala kesehatan,

masyarakat tidak perfikir dua kali kemana mereka akan

mendapatkan pelayanan kesehatan, karena berdasarkan

pengalaman yang mereka alami sendiri atau berdasarkan informasi

yang mereka peroleh akan langsung merujuk pada rumah sakit

tersebut.

Page 123: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

104

Menurut asumsi peneliti informasi yang diberikan oleh

petugas kesehatan sangatlah penting. Hal ini merupakan dukungan

situasional dari petugas kesehatan yang akan sangat membantu

pasien maupun keluarga pasien dalam mengatasi permasalahannya.

Sehingga, pasien merasa difasilitas dan diberikan solusi terhadap

masalah yang dihadapinya.

5.11.1.4 Customer Value berdasarkan dimensi price/value for money

Pada indikator price/value for money sebagian besar

memilih setuju dengan persentase total sebesar 16,27. Hal ini

menjelaskan bahwa pasien rawat jalan menilai bahwa social value

di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun

sudah baik. Sebagian besar berpendapat bahwa pasien merasa tarif

pelayanan di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun terjangkau, hal ini dibuktikan dengan persentase tertinggi

pada pernyataan tersebut yaitu sebesar 33,96. Kemudian

pernyataan yang memiliki persentase terendah sebesar 32,61

adalah butir pernyataan yang menyatakan bahwa pasien merasa

tarif obat di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun sesuai dengan harga jual di apotik lainnya.

Price/value for money, yakni yakni utilitas yang didapatkan

dari produk dikarenakan reduksi biaya jangka pendek dan biaya

Page 124: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

105

jangka panjang (Sweeney & Soutar dalam Tjiptono, 2014). Value

is the quality I get for the price I pay.

Value adalah kualitas yang diterima konsumen dari harga

yang dibayarkan. Sebagian konsumen melihat value sebagai suatu

pertukaran yang seimbang antara uang yang dibayarkan dengan

kualitas dari produk atau jasa yang diperoleh (Menurut Zeithaml

dan Bitner, 2000).

Menurut asumsi peneliti tarif obat dalam sebuah pelayanan

rumah sakit merupakan faktor penting dalam kualitas pelayanan.

Tarif pelayanan merupakan syarat untuk memasuki pasar namun

juga agar produk tersebut tetap bertahan di pasar. Maka dari itu,

rumah sakit siti aisyah madiun sebaiknya memperbaiki atau

menyesuaikan harga obat dengan apotik lain dari suatu layanan.

5.11.2 Identifikasi Minat Kunjungan Ulang Pasien Di Rawat Jalan Klinik

Spesialis Obstetric Ginekologi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah

Madiun Tahun 2017

Berdasarkan hasil analisis deskriptif jawaban responden dapat

dijelaskan bahwa sebagian besar pasien cukup berminat untuk melakukan

kunjungan ulang di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden pada pernyataan

berminat mengunjungi ulang Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti

Page 125: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

106

Aisyah Madiun adalah sebesar 57,3% untuk jawaban cukup berminat dan

42,7% berminat.

Menurut Umar (2003), minat kunjungan ulang merupakan

perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang

menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.

Supriyanto (2010) menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit

yang baik, akan membuat rumah sakit diminati oleh berbagai pihak

yang berkepentingan. jika pasien puas dengan layanan yang

diterimanya pasien akan datang kembali untuk mendapatkan

pelayanan.

Minat kunjungan ulang pasien ke Klinik spesialis obstetric

ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun di karenakan kepuasan pasien atas

pelayanan yang baik dan kondisi pasien yang semakin membaik serta

di tunjang dengan peralatan yang cukup lengkap. Pelayanan kesehatan

yang bermutu atau berkualitas merupakan salah satu kebutuhan dasar

yang di perlukan oleh setiap orang.

Menurut Wijono (2000), pendekatan dan pelayanan petugas

adalah salah satu faktor penting yang mempengaruhi keputusan pasien.

Persepsi pasien terhadap nilai kualitas layanan yang ditawarkan lebih

baik dari rumah sakit yang lain akan meningkatkan loyalitas terhadap

layanan tersebut. Semakin besar persepsi yang ia rasakan maka

semakin besar pula kemungkinan penggunaan jasa tersebut di pilih

oleh calon pasien.

Page 126: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

107

Rumah sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan haruslah

memberikan pelayanan yang terbaik sehingga terjalin hubungan yang

bersifat jangka panjang, sebab usaha untuk meyakinkan kembali pasien

yang telah meninggalkan rumahsakit tersebut.

Kepuasan dan ketidak puasan pasien terhadap suatu peyanan

akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika pasien merasa puas, ia

akan menunjukan kemungkinan atau minat yang lebih untuk

berkunjung kembali. Peningkatan layanan kesehatan dirumah sakit

memberikan kontribusi retensi pasien dan loyalitasnya terhadap rumah

sakit.

Oleh karena itu, kualitas layanan yang dirasakan pasien akan

mempengaruhi komitmenya. Jadi, loyalitas pasien tidak dapat

dikesampingkan oleh pihak rumah sakit karena hal ini akan

mempengaruhi profibilitas rumah sakit. Niat kunjungan ulang pasien

tentunya tidak serta merta dilakukan pasien tanpa alasan atas dasar

kualitas yang di atas ekspektasi atau aharapan pasien, maka akan

membuat komitmen masyarakat untuk berkunjung atau menggunakan

jasa layanan kesehatan yang sama kembali.

Pelayanan di klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti

Aisyah Madiun memiliki sarana fisik, perlengkapan dan peralatan

kesehatan, manajemen, sumberdaya manusia dan sumberdaya yang

lain yang cukup untuk menunjang pelayanan yang berkualitas kepada

setiap pasienya. Hal tersebut yang membuat pasien yang berobat

Page 127: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

108

Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun merasa

puas dan memberikan apresiasi serta berkeinginan untuk berkunjung

untuk mendapatkan pelayan yang terbaik kembali.

5.11.3 Pengaruh Customer Value Terhadap Minat Kunjungan Ulang

Pasien Rawat Jalan Di Klinik Spesialis Obstetric Ginekologi

Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Tahun 2017

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh customer value terhadap minat

kunjungan ulang pasien rawat jalan Klinik spesialis obstetric

ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun Tahun 2017. Hal ini menunjukan

bahwa customer value memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap minat kunjungan ulang pasien.

Hasil uji korelasi kendal tau antara variabel customer value dan

minat kunjungan ulang diperoleh nilai kendal tau sebesar 0,433 dengan

nilai signifikan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa customer value dan minat kunjungan ulang

memiliki hubungan yang sedang dan searah artinya semakin baik

customer value maka minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di

Klinik spesialis obstetric ginekologi Rawat Jalan RSI Siti Aisyah

Madiun juga semakin meningkat.

Hasil penelitian ini, sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Retno Kusniati (2016) yang menunjukan bahwa kualitas jasa

Page 128: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

109

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien, begitu

pula dengan customer value terhadap kepuasaan untuk berkunjung

ulang.

Hal ini menunjukan bahwa customer value mempunyai peranan

penting dalam menstimulasi pasien untuk meningkatkan minat

berkunjung ulang. Seorang pasien akan mengevaluasi kualitas layanan

berdasarkan persepsinya untuk menentukan nilai pelanggan customer

value, apabila pasien mendapatkan layanan yang berkualitas maka

pasien tidak akan ragu untuk melakukan kunjungan ulang kembali.

Proses keputusan untuk melakukan kunjungan ulang terbentuk

sesudah tahapan purna kunjungan. Dalam siklus minat kunjungan

ulang menunjukkan ada dua hal yang mempengaruhi seseorang pasien

melakukan kunjungan ulang, yaitu evaluasi pasca kunjungan dan

keputusan melakukan kunjungan ulang. Pasien secara sadar dan tidak

sadar dalam tahap purna kunjungan, akan mengevaluasi transaksi yang

telah dilakukan. Tingkat kepuasan atau ketidakpuasan konsimen yang

akan mempengaruhi perilaku pasien, dimana tingkat kepuasan dapat

dinilai berdasarkan customer value.

Jika pasien merasa puas karena emotional value yaitu utilitas

yang berasal dari perasaan atau afektif/emosi positif yang ditimbulkan

dari pelayanan yang sesuai, sosial value yaitu utilitas yang didapatkan

dari kemampuan pelayanan untuk meningkatkan konsep diri sosial

konsumen yang sesuai, performance value yakni utilitas yang

Page 129: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

110

didapatkan dari layanan dikarenakan reduksi biaya jangka pendek dan

biaya jangka panjang yang sesuai dan price/value for money yakni

utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kualitas dan kinerja yang

diharapkan atas layanan yang sesuai maka pasien akan

memperlihatkan peluang besar untuk melakukan kunjungan ulang.

Serta pelanggan yang merasa puas juga akan cenderung menyatakan

hal-hal baik tentang organisasi pemberi layanan kesehatan tersebut

kepada orang lain.

Hal tersebut ditegaskan oleh Tjiptono (2002) bahwa terciptanya

kepuasan pasien dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya

hubungan antara organisasi pemberi layanan dan pasiennya menjadi

harmonis, memberikan dasar baik bagi pengunjung ulang dan

terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi

dari mulut ke mulut (word for mouth) yang menguntungkan bagi

perusahaan. Customer value yang di rasakan bisa mengarah perasaan

kepuasan atas pelayanan yang ia terima. Penyajian pelayanan yang

bermutu bagi pasien merupakan prasyarat yang nyata untuk kepuasan

pasien. Menurut Pohan (2003), Pelayanan kesehatan yang bermutu

merupakan suatu pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.

Dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi pelayanan kesehatan

dan sekaligus diinginkan baik oleh pasien/konsumen ataupun

msyarakat serta terjangkaunya daya beli masyarakat.

Page 130: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

111

Dengan pelayanan kesehatan yang bermutu pula pasien yang

sudah merasakan pelayanan akan merasa berhutang budi seta sangat

berterima kasih.sehingga pasien akan membentuk Customer value

berdasarkan besarnya manfaat pelayanan yang di terima dengan

batasan harga, waktu, tenaga dan psikologi pasien.

Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Kusnianti,

R (2016), disalah satu rumah sakit swasta di daerah semarang

menunjukan hasil kualitas layanan jasa berpengaruh terhadap kepuasan

pasien, nilai pelanggan (Customer value) dan minat kunjungan ulang

yang cukup signifikan. Didukung dengan pernyataan Syamsiah (2009),

menyatakan bahwa adanya keterkaiatan antara kualitas layanan dengan

nilai yang dirasakan dan minat kunjungan ulang adalah bahwa

pelayanan yang berkualitas akan meningkatkan nilai bagi pelanggan

sehingga akan menciptakan kepuasan pasien.

Hal tersebut dapat diasumsikan apabila pelayanan yang

dirasakan pasien setelah mendapatkan pelayanan di bawah apa yang

sebelumnya dipersepsikan, maka pasien akan menilai bahwa pelayanan

yang ia terima kurang baik dan membentuk customer value yang

menujukan ketidak puasan terhadap pelayanan rumah sakit. Hal

tersebut memberikan dampak terhadap sikap atau perilaku pasien

terhadap pelayanan tersebut. Pasien yang merasakan hal positif dari

Page 131: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

112

pelayanan yang ia terima akan mengembangkan sikap loyal dan

mendukung pelayanan tersebut. Seperti berkata hal yang positif bahkan

merekomendasikan pasien yang lain untuk berkunjung.

Customer value yang baik dapat dilihat dari minat kunjungan

ulang yang muncul pada diri pasien. Sementara pasien yang merasa

tidak puas akan bereaksi dengan tindakan-tindakan negatif seperti

mendiamkan saja, melakukan komplain, bahkan merekomendasikan

negatif kepada orang lain. Rumah sakit akan kehilangan banyak pasien

dan dijauhi oleh calon pasien.

Dengan demikian untuk meningkatkan minat kunjungan ulang

pasien rawat jalan, pihak Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti

Aisyah Madiun diharapkan melakukan evaluasi dan perbaikan

terhadap pelayanan dan segala fasilitas yang mendukung sehingga

persepsi pasien terhadap produk dan pelayanan jasa mampu memenuhi

kebutuhan dan harapan pasien yang mana pasien akan memberikan

nilai (customer value) tinggi. Semakin tinggi persepsi Customer value

semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan pasien Klinik spesialis

obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun dan berdampak semakin

tinggi pula minat pasien untuk ia berkunjung di kesempatan yang lain.

Page 132: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

113

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

diatas, maka dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Indikator yang paling dominan membentuk customer value adalah

performance value dengan persentase tertinggi yaitu sebesar

40,42% sedangkan emotional value sebesar 27,48%; indikator

price/value for money sebesar 16,27% dan persentase terendah

terdapat pada indikator social value yaitu sebesar 15,83%.

2. Sebagian besar pasien cukup berminat untuk melakukan kunjungan

ulang di Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah

Madiun. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden pada

pernyataan berminat mengunjungi ulang Klinik spesialis obstetric

ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun adalah sebesar 57,3% untuk

jawaban cukup berminat dan 42,7% berminat.

3. Terdapat pengaruh customer value terhadap minat kunjungan ulang

pasien rawat jalan Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti

Aisyah Madiun Tahun 2017 dengan nilai p yang lebih kecil dari α

= 0,05.

Page 133: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

114

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, maka saran yang

dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun

sebaiknya lebih memperhatikan customer value agar dapat

meningkatkan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan.

2. Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun

sebaiknya memperhatikan customer value dan melakukan evaluasi

dan perbaikan terhadap pelayanan dan segala fasilitas yang

mendukung dalam pelayanan seperti ada sistem follow up melalui

SMS notifikasi.

3. Klinik spesialis obstetric ginekologi RSI Siti Aisyah Madiun

sebaiknya lebih memperhatikan customer value agar dapat

meningkatkan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan.

4. Kepada peneliti selanjutnya, yang ingin melakukan penelitian

dengan tema yang sama disarankan untuk menambah variabel

independent lain yang dapat mempengaruhi minat kunjunan ulang

seperti kualitas layanan, kepuasan pasien dan faktor lain yang

tidak terdapat dalam penelitian ini.

Page 134: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

115

DAFTAR PUSTAKA

Hurriyati, R. 2015. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabet.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/Menkes/Per/III/2010

Undang-undang Nomor 340 Tahun 2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Swarjana I. K. 2015.Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta; CV. ANDI OFFSET.

Sujarweni, Wiratna . 2014. Metodelogi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : CV. ANDI

OFFSET

Sujarweni, Wiratna. 2015. SPSS untuk penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Notoatmodjo. S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta; PT RINEKA CIPTA

Ratnasari, T &Aksa, M. 2011. Teor dan Kasus Manajemen Pemasaran Jasa. Bogor:

Ghalia Indonesia

Riduwan, 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: CV ALVABETA

Adam, M. 2015. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta

Supriyanto S, Ernawaty. 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta: Andi

Tjiptono F, Chandra, G. 2011. Service, Quality & Satisfactionedisi 3. Yogyakarta: Andi

Tjiptono, F.2014. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi

Hartono, B. 2010. Manajemen Pemasaran Untuk Rumah Sakit. Jakarta: Rineka Cipta

Sumarwan, U &etc, .all. 2010. Pemasaran Strategik. Bogor : IPB Press

Indiraswari, Tika. 2012. Upaya Peningkatan Kunjungan Poliklinik Rawat Jalan

Berdasarkan Analisis Brand Image dan Customer Value. Surabaya: 2012

Kotler P, Keller KL. 2014. Manajemen Pemasaran jilid 1: Erlangga

Nursalam. 2013. Metodelogi Peneliian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Page 135: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

116

Nursalam. 2015. Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 4. Jakarta: Salemba

Medika

Wigati, Putriasmita. 2008. Analisis Pengaruh Pasien Tentang Mutu Pelayanan Terhadap

Loyalitas Pasien di Poliklinik Umum Instalasi Rawat Jalan Dokter Rumah Sakit

Panti Wilasa Catarum. Semarang: 2008

Hidayat, R. 2009. Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasabah

terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan. Vol. 11. No. 1. Teknik Industri. Madura: Universitas Trunojoyo.

Parasuraman, A. 1997. Reflections on Gaining Competitive Advantage Through

Customer Value. Journal of the Academy of Marketing Science, Volume

25 No. 2, p. 154-161, Spring.

Pohan,. 2003. Jaminan mutu pelayanan kesehatan. Kesaint Blane. Bekasi

Rajagopal. 2005. Measuring Customer Value Gap: an Emprical Study in Mexican

Retail Market. Mexico: Department of Marketing, ITESM.

Syamsiah, N. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai yang

Dirasakan Pelanggan untuk Menciptakan Kepuasan Pelanggan di RSUP

Dokter Kariadi Semarang. Tesis: Magister Managemen Universitas

Diponegoro.

Tjiptono, Candra, 2007, Service, Quality & Satisfation, Yogyakata: Andi Offset

Kusniati R,. 2016. Pengaruh Kualitas Jasa Dan Nilai Pelanggan Terhadap

Minat Kunjungan Ulang Melalui Kepuasan Pasien di Poli Umum di

RSISA Semarang, Semarang: 2016

Kotler, Philip.2009.Manajemen Pemasaran, Edisi 12. Jakarta: PT.Indeks.

Wijono D. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Vol 2. Surabaya:

Airlangga University Press;

Page 136: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

118

RENCANA KERJA PENELITIAN

Nama Audilla Anggris Aulya Qomaryah

NIM 201303006

Prodi S1 Kesehatan Masyarakat

Judul Penelitian Pengaruh Customer Value terhadap minta kunjungan ulang pasien rawat jalan di klinik spesialis Obstetri Ginekologi Rumah

Sakit Islam Siti Aisyah Madiun 2017

Pembimbing 1 Retno Widiarini, M.Kes

Pembimbing 2 Sugeng Harijanto, S.KM.,MPH

NOV DES JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Finalisasi Judul

FInalisasi Tempat Penelitian

Finalisasi Penentuan

Masalah Penelitian

Penyusunan Proposal

Persiapan Turun Penelitian

Penelitian di Lapangan

Entry Data Mentah

Page 137: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

119

Mengetahui,

Pembimbing Mahasiswa

Retno Widiarini, S.KM.,M.Kes Audilla Anggris Aulya Qomaryah

Penyusunan Laporan Akhir

Persiapan Ujian Skripsi

Revisi Naskah Skripsi

Menyerahkan Hard Copy

Page 138: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

120

STRUKTUR ORGANISASI RSI SITI AISYAH TAHUN 2017

Page 139: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

121

Page 140: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

122

Page 141: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

123

Page 142: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

124

HASIL VALIDITAS

Pertanyaan r

hitun

g

r

tabel

Keteranga

n

Pertanyaan

1 .641

0,31

2

Valid

Pertanyaan

2 .713

0,31

2

Valid

Pertanyaan

3 .626

0,31

2

Valid

Pertanyaan

4 .746

0,31

2

Valid

Pertanyaan

5 .731

0,31

2

Valid

Pertanyaan

6 .337

0,31

2

Valid

Pertanyaan

7 .574

0,31

2

Valid

Pertanyaan

8 .729

0,31

2

Valid

Pertanyaan

9 .492

0,31

2

Valid

Pertanyaan

10 .698

0,31

2

Valid

Pertanyaan

11 .671

0,31

2

Valid

Pertanyaan

12 .712

0,31

2

Valid

Pertanyaan

13 .337

0,31

2

Valid

Page 143: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

125

Pertanyaan

14 .459

0,31

2

Valid

Pertanyaan

15 .729

0,31

2

Valid

Pertanyaan

16 .746

0,31

2

Valid

Pertanyaan

17 .363

0,31

2

Valid

Pertanyaan

18 .626

0,31

2

Valid

Hasil Uji Validitas

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30 maka nilai r tabel di peroleh melalui tabel r

product moment pearson dengan df (degree of freedom) = n – 2, jadi df = 30 - 2= 28, maka r tabel = 0,312. Butir

pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Dapat dilihat dari Corrected Item Total Correlation.

Page 144: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

126

HASIL UJI RELIABILITAS

Pertanyaan r

Hitung

r

tabel

Keterangan

Pertanyaan1 .918 0,60 Reliabel

Pertanyaan 2 .917 0,60 Reliabel

Pertanyaan 3 .919 0,60 Reliabel

Pertanyaan 4 .915 0,60 Reliabel

Pertanyaan 5 .916 0,60 Reliabel

Pertanyaan 6 .925 0,60 Reliabel

Pertanyaan 7 .920 0,60 Reliabel

Pertanyaan 8 .916 0,60 Reliabel

Pertanyaan 9 .922 0,60 Reliabel

Pertanyaan 10 .917 0,60 Reliabel

Pertanyaan 11 .918 0,60 Reliabel

Pertanyaan 12 .916 0,60 Reliabel

Pertanyaan 13 .925 0,60 Reliabel

Pertanyaan 14 .922 0,60 Reliabel

Pertanyaan 15 .916 0,60 Reliabel

Pertanyaan 16 .915 0,60 Reliabel

Pertanyaan 17 .925 0,60 Reliabel

Pertanyaan 18 .919 0,60 Reliabel

Hasil uji reliabilitas

Page 145: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

127

Uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Croncbach’ Alpha, jika nilai Cronbach’s Alpha

> 0,60 maka kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel adalah reliabel.

Page 146: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

128

Page 147: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

129

Page 148: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

130

Page 149: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

131

DOKUMENTASI

Page 150: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

132

Page 151: SKRIPSI PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP MINAT …

133