pengaruh nilai pelanggan (customer value

110
i PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus pada Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Manajemen Minat Utama : Manajemen Pemasaran Diajukan oleh : Agus Supadiyono NIM : S4106063 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008

Upload: vannhu

Post on 12-Jan-2017

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

i

PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE)

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Kasus pada Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister ManajemenMinat Utama :

Manajemen Pemasaran

Diajukan oleh :

Agus SupadiyonoNIM : S4106063

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2008

Page 2: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

ii

PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE) TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Kasus pada Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta)

Disusun oleh :

Agus Supadiyono NIM : S4106063

Telah disetujui Pembimbing Pada Tanggal : 31 Desember 2008

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Soeharno TS, SU. Drs. M. Amien Gunadi, MP.NIP. 130324013 NIP. 131569233

Mengetahui :Direktur Program Studi Magister Manajemen

Prof. Dr. Hartono, MS.NIP. 130814578

Page 3: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

iii

PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE) TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Kasus Pada Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta)

Disusun oleh :

Agus Supadiyono NIM : S4106063

Telah disetujui oleh Tim Penguji Pada Tanggal : 31 Desember 2008

Ketua Tim Penguji : Prof. Dr. Hartono, MS .................................

Pembimbing I : Prof. Dr. Soeharno TS, SU ................................

Pembimbing II : Drs. M. Amien Gunadi,MP .................................

Mengetahui

Direktur PPS UNS Ketua Program Studi Magister Manajemen

Prof. Dr. Suranto, MSc, PhD Prof. Dr. Hartono, MSNIP. 131472192 NIP. 130814578

Page 4: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Agus supadiyono

NIM : S4106063

Sebagai mahasiswa Pasca Sarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini yang

berjudul “Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value) Terhadap Keputusan

Pembelian Produk Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada

Pelanggan Mentari PT Indosat Cabang Surakarta)” merupakan karya sendiri dan

bukan merupakan jiplakan dari karya orang lain.

Dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Surakarta, 31 Desember 2008

Agus supadiyono

Page 5: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

v

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan puji syukur senantiasa penulis

panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini, yang berjudul Pengaruh Nilai

Pelanggan (Customer Value) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Dengan

Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Pelanggan Mentari PT

Indosat Cabang Surakarta).

Penyusunan Tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, dan dalam

kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, perkenalkanlah penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Hartono MS, selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Soeharno TS, SU, selaku Pembimbing I dalam penyusunan tesis ini.

3. Drs. M. Amien Gunadi, MP, selaku Pembimbing II dalam penyusunan tesis

ini.

4. Dosen-dosen Program Studi Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Karyawan dan karyawati Program Studi Magister Manajemen Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

6. Bapak dan Ibu selaku Pimpinan PT Indosat, Taufik Maulana Raharja, Teguh

Prihantoro, M. Tri Prasetya, Sonny Witjaksono, Rizal serta Nuning atas

segala bantuan dan bimbingannya.

Page 6: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

vi

7. Karyawan dan karyawati PT Indosat cabang Surakarta yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu atas segala bantuan dan kerjasamanya.

8. Orang tuaku tersayang bapak Dwijo harjono dan ibu Muryati, dengan penuh

takzim penulis ucapkan terimakasih atas kasih sayang, kesabaran dan doa-doa

yang tulus dalam mengiringi langkahku.

9. Yang tercinta - tersayang istri dan anakku, Tin Tisnawati, Annisa Nur Fahira,

Aziza Nur Safira, yang selalu memberi dorongan, dukungan, masukan, doa

dan rasa cinta yang tanpa batas.

10. Saudaraku tercinta, Isti, Wati, Wien, Wening, Ismu, Heru yang selalu

memberi bantuan, bimbingan, dorongan, dan dukungannya.

11. Rekan-rekan angkatan XXII kelas akhir pekan Magister Manajemen UNS

yang telah memberi masukan dalam penulisan serta dalam perkulihaan.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini belum sempurna

dan masih banyak kekurangan, sehingan masukan, saran sangat diharapkan, dan

semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 31 Desember 2008

Agus supadiyono

Page 7: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...……….………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN ...……….………………………… ii

PERNYATAAN ...……….……………………… iv

KATA PENGANTAR ...……….……………………… v

DAFTAR ISI ...……….…………………………vii

DAFTAR GAMBAR ...……….………………...…......… x

DAFTAR TABEL ...……….………..……...……… xi

BAB I PENDAHULUAN ...……….………………………… 1

A. Latar Belakang …………………………………………………… 1

B. Perumusan Masalah. …………………………………………… 8

C. Tujuan Penelitian. …………………………… 8

D. Manfaat Penelitian …………………………… 8

E. Orisionalitas Penelitian …………………………… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ..… 11

A. Landasan Teori ………………………..… 11

A.1 Pembelian sebagai Suatu Proses …………………….…… 12

A.2 Customer Value Sebagai Sumberdaya Informasi Bagi Perusahaan 16

A.3 Kepuasan Pelanggan ……………….………… 23

B. Penelitian Terdahulu .................................…………………………… 29

C. Kerangka Pemikiran. ...……….…………………………….………… 31

D. Hipotesis Penelitian ……………....……….………………………… 32

Page 8: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……….………………………… 33

A. Jenis Penelitian ...……….………………………………………….…… 33

B. Lokasi Penelitian ……………………...……….………………….……… 33

C. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling ….……………… 34

D. Jenis Data .................................…………………………… 36

E. Sumber Data. …………....……….…………………………… 36

F. Teknik Pengumpulan Data. ...……….………………..……… 37

G. Teknik Analisis Data ………...……….…………………..…… 37

G.1 Model Analisis Regresi ……………………...………..….………… 38

G.2 Uji Asumsu Klasik ………………………………………………….. 40

G.3 Uji Instrumen Penelitian ……………………………………………... 42

H. Instrumen Penelitian ………………...……….…………………..…… 44

H.1 Instrumen untuk mengukur variabel Customer Value

(Variabel Bebas) ...……….…………………..…… 44

H.2 Instrumen untuk mengukur Variabel Keputusan Pembelian Produk

(Variabel Terikat) ..................................................… 46

H.3 Instrumen untuk mengukur variabel Kepuasan

(Variabel Moderasi) ……………………………..…… 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………..… 49

A Gambaran Hasil Penelitian ...……….…………………..…… 49

A.1 Gambaran Umum PT. Indosat ...……….…………………..…… 49

A.1.1 Gambaran Produk mentari PT. Indosat ………..… 50

A.1.2 Customer Value PT. Indosat ……………..…… 51

A.1.3 Keputusan Pembelian Produk PT. Indosat. ………..… 52

Page 9: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

ix

A.1.4 Kepuasan Konsumen PT. Indosat ……..…… 53

B Deskripsi Data Responden ...……….……………………..… 54

B.1 Lama Pemakaian Produk Mentari Indosat. ……………..…… 54

B.2 Usia Responden ..........…………………… 55

B.3 Tingkat Pendidikan Responden. ………………..………… 56

B.4 Pekerjaan Responden. ………………………….……… 56

B.5 Penghasilan Responden. ………………….……………… 57

B.6 Jenis Kelamin Responden. ……………………………….… 58

B.7 Status Perkawinan Responden. ……………………….… 58

C Penilaian Responden Tentang Variabel Penelitian. ……………….… 59

D. Pengaruh Nilai Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk ..... 61

E. Pengaruh Dimensi Nilai Konsumen thd Keputusan Pembelian Produk …. 65

F. Variabel Kepuasan Konsumen sebagai Moderating Variabel …….....… 71

F.1 Pembahasan Hasil Regresi ....………………….…… 72

F.2 Pembahasan Hasil Uji Asumsi Klasik. …………….…… 79

F.3 Pembahasan Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas ……………...…... 83

G. Pembahasan Hasil Penelitian ...……….……………….....…… 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …………..………..…… 92

Kesimpulan ...........……………….… 92

Saran ...……………….....…… 93

DAFTAR PUSTAKA .....……….…………..……... xiii

LAMPIRAN ...……….……………………… xv

Page 10: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Perilaku Pembeli ………………….……..… 13

Gambar 2 Model Proses Keputusan Pembelian …...…………………..…. 14

Gambar 3 Kerangka Memonitor Pelanggan …………………..……… 19

Gambar 4 Motivasi dalam Pembelian Produk …………………..……… 21

Gambar 5 Model Hirarki Customer Value …………………..……… 25

Gambar 6 Kerangka Pemikiran …………………..……… 31

Gambar 7 Model 3 dengan Variabel Moderasi ………………………..… 78

Gambar 8 Model 3 Keputusan Berdasarkan Durbin-Watson Statistik ..… 80

Gambar 9 Scatter Plot Nilai Residual Model I …………………..……… 82

Page 11: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pangsa Pasar Produk Prabayar Tahun 2006 ............................… 2

Tabel 2 Pangsa Pasar Produk Prabayar Tahun 2007 …………… 2

Tabel 3 Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Simcard …… 4

Tabel 4 Pelanggan kartu Mentari PT Indosat wilayah Surakarta …………… 7

Tabel 5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelanggan

Dihubungkan dengan Waktu Pembelian ………………………… 23

Tabel 6 Penggolongan dari Definisi Kepuasan Pelanggan …..……………… 24

Tabel 7 Data Lama Pemakaian Produk Mentari ............…………..……… 54

Tabel 8 Data Usia Responden . ………………………..… 55

Tabel 9 Data Tingkat Pendidikan Responden ..………………… 56

Tabel 10 Data Pekerjaan Responden ………………………..… 57

Tabel 11 Data Penghasilan Responden ……………………..…… 57

Tabel 12 Data Jenis Kelamin Responden …………………..……… 58

Tabel 13 Data Status Responden …………………..……… 58

Tabel 14 Capaian Kinerja Variabel Penelitian …………..……… 60

Tabel 15 Model Summary(b) ………………..… 63

Tabel 16 ANOVA(b) ……………………………..…… 63

Tabel 17 Coefficients(a) ……………………………..…… 64

Tabel 18 Dimensi dari Variabel Nilai Konsumen (Customer Value) ..… 68

Tabel 19 Variabel Customer Value ………………..………… 69

Tabel 20 Descriptive Statistics …………………..……… 73

Tabel 21 Coefficient Correlations(a) …………………..……… 74

Page 12: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

xii

Tabel 22 Model Summary(b) ……………………..…… 75

Tabel 23 ANOVA(b) ……………………..…… 76

Tabel 24 Coefficients(a) ……………………..…… 76

Tabel 25 Statistik Durbin-Watson ……………………..…… 80

Tabel 26 Collinearity Diagnostics(a) ……………………..…… 81

Tabel 27 Reliability Statistics ……………………..…… 83

Tabel 28 Rekapitulasi Statistik Uji F : Hubungan Antar Variabel

Penelitian: X, MV Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Y ).... 86

Tabel 29 Rekapitulasi Statistik Uji t : Hubungan Antar Variabel

Penelitian: X, MV Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Y ) … 87

Tabel 30 Rekapitulasi Statistik Model 1, 2 dan 3 ……………………..…… 88

Tabel 31 Variabel Kepuasan ...........................……………………… 90

Page 13: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Kuesioner Penelitian………………………………………….... …… Lampiran 1

Data Hasil Tabulasi Kuesioner ………………………..........………. Lampiran 2

Regresi Nilai Kansumen (Customer Value) terhadap Keputusan Pembelian Produk (Regresi Model 1) …………..…....... Lampiran 3

Regresi Dimensi Nilai Kansumen (Customer Value)terhadap Keputusan Pembelian Produk (Regresi Model 2) …..….. Lampiran 4

Korelasi antara Dimensi Nilai Konsumen dengan VariabelKeputusan Pembelian …………………………………………….. Lampiran 5.a

Korelasi antar Dimensi Keputusan Pembelian dengan Variabel Keputusan Pembelian ....................................................... Lampiran 5.b

Korelasi antar Dimensi Kepuasan dengan Variabel Keputusan Pembelian ..................................................................... Lampiran 5.c

Regresi Model 3 (dengan Variabel Moderasi)..................................... Lampiran 6

Page 14: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah (1)Untuk mengetahui pengaruh Nilai Konsumen (Customer Value) Produk Mentari terhadap keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat. (2) Untuk mengetahui dimensi mana saja dari Nilai Konsumen (Customer Value) yang dipakai, yang mempengaruhi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat. (3) Untuk mengetahui seberapa jauh Tingkat Kepuasan Pelanggan (Service Quality) menjadi faktor pemoderasi bagi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat.

Metode yang digunakan adalah metode survei yang ditujukan kepada pelanggan mentari PT Indosat (lokasi kantor Cabang Indosat di Surakarta dan Kantor Representive di Klaten dan Wonogiri). Populasi penelitian ini pelanggan jangka pendek dan jangka panjang produk Mentari PT Indosat dan Sampel diambil dengan teknik non-probability sampling, menggunakan metode purposive sampling dengan cara convenience sampling terhadap 100 pelanggan. Sumber data pada penelitian ini adalah primer dan sekunder. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji instrument penelitian meliputi uji validitas dan reliabilitas, uji statistik melalui analisis koefisien korelasi, analisis regresi sederhana, uji F (anova), dan uji t, serta uji asumsi klasik meliputi multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

Hasil penelitian ini mengindikasikan nilai konsumen berpengaruh kepada keputusan pembelian produk, dan dari dimensi nilai konsumen (customer value) terdapat empat dimensi (dimensi jaringan, tarif, fitur layanan, iklan) yang berpengaruh kepada keputusan pembelian produk dan terdapat empat dimensi (kualitas layanan, bonus&hadiah, merk terkenal, gaya hidup) yang tidak signifikan serta pengaruh kepuasan sebagai variabel moderasi adalah lemah sehingga variabel kepuasan tidak dapat dianggap sebagai faktor kunci, artinya bukan sesuatu yang penting dan tidak dapat memoderasi hubungan antar variabel yang dibentuk.

Page 15: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai bidang komunikasi tumbuh dan berkembang sejalan dengan

perkembangan peradaban manusia. Komunikasi merupakan sesuatu yang cukup

esensial dalam kehidupan manusia. Harus diakui bahwa komunikasi merupakan

suatu bentuk aktivitas paling vital yang selalu dilakukan manusia. Segala sisi

kehidupan manusia yang demikian kompleks tidak pernah lepas dengan unsur

komunikasi ini.

Dapat dinyatakan bahwa hampir mustahil suatu kehidupan tanpa

melibatkan unsur informasi dan komunikasi. Bahkan Panglaykim sudah sejak

lama memprediksikan bahwa arah pemikiran pemasaran harus mengalami

perubahan dengan menyediakan jasa (1983: 111). Lebih lanjut dinyatakan bahwa

industri informasi (information knowledge industry) mempunyai potensi yang

cukup besar sebagai ’penggerak pertumbuhan’ yang mampu menggerakkan

perekonomian (Panglaykim, 1983: 297).

Seiring perkembangan tersebut PT Indosat tbk berusaha menyediakan

sarana komunikasi berupa telepon selular dengan segala prasarana

pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Selama kehidupan di

dunia ini masih ada keberlanjutannya dapat dinyatakan bahwa akan selalu ada

permintaan produk telepon selular ini. Hal ini dibuktikan dengan status dari PT

Indosat sebagai salah satu leader dalam industri telekomunikasi di Indonesia,

meskipun akhir-akhir ini muncul beberapa pesaing baru. Industri telekomunikasi

perlu mendapat perhatian khususnnya dalam hal persaingan.

Page 16: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

2

Permintaan kebutuhan komunikasi kian meningkat, berdasarkan penelitian

SCSI Solo dan sekitarnya terdapat kurang lebih lima produk prabayar yang

bersaing untuk memperebutkan pasar. Adapun estimasi pangsa pasar (market

share) dari produk prabayar tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1Pangsa Pasar Produk Prabayar Tahun 2006

MARKET SHARE TOP OF MIND

NO MEREK % Rangking % Rangking

1 SIMPATI 34,63% 1 37,56% 1

2 MENTARI 15,12% 3 16,10% 3

3 IM3 29,76% 2 27,32% 2

4 PRO XL 14,15% 4 14,15% 4

5 AS 3,90% 5 3,90% 5

Sumber : SCSI 2006.

Berdasarkan penelitian Solo Best Brand Indeks tahun 2007, estimasi pangsa

pasar (pangsa pasar) dari produk prabayar dapat dilihat padaTabel 2 berikut.

Tabel 2Pangsa Pasar Produk Prabayar Tahun 2007

MARKET SHAREPOPULARITAS

MERKNO MEREK % Rangking % Rangking1 SIMPATI 43,02% 1 43,06% 12 IM3 28,15% 2 25,93% 23 MENTARI 11,13% 3 12,04% 34 PRO XL 7,85% 4 7,41% 45 AS 5,29% 5 4,17% 5

Sumber :sbbi 2007

Kebutuhan konsumen mendorong terjadinya pembelian. Hal ini sesuai

dengan pendapat Engel dkk (1994:284) bahwa kebutuhan diaktifkan dalam

bentuk dua manfaat yaitu manfaat utilitarian dan manfaat hedonik (pengalaman),

Page 17: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

3

pada umumnya kedua manfaat ini berfungsi secara serentak di dalam keputusan

pembelian. Manfaat utilitarian merupakan atribut fungsional yang obyektif,

sebaliknya manfaat hedonik mencakup respon emosional, kesenangan panca

indera, mimpi dan pertimbangan estetis. Kedua manfaat ini mencerminkan

konsep customer value.

Customer Value merupakan taksiran konsumen secara keseluruhan

terhadap manfaat suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap apa yang

diterima oleh konsumen dan yang diberikan oleh produsen. Dengan demikian

nilai (value) merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam

pembelian.

Robert B Woodruff (1997:142) menyatakan bahwa para manajer sudah

menyadari bahwa customer value mampu mewujudkan kepuasan pelanggan

(customer satisfaction) namun seringkali tidak berdampak pada kinerja

perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tidak dipahaminya konsep customer value

secara benar karena orientasinya masih pada tataran penggunaan produk dan

pertukaran langsung. Jelas bahwa studi masih berkisar pada masalah atribut

produk (sebelum dibeli) sehingga mengacu hanya terbatas kepada kepuasan

berdasar atribut produk.

Sebagai salah satu perusahaan yang memberikan pelayanan jasa

telekomunikasi, PT Indosat tbk berusaha memenuhi kebutuhan konsumennya

antara lain dengan menyediakan produk pra dan pasca bayar. Peran perusahaan

dalam bidang pemasaran sangatlah penting dalam rangka memahami perilaku

konsumennya.

Page 18: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

4

Sementara itu persaingan yang terjadi saat ini meliputi semua unsur

marketing mix yaitu produk, kualitas pelayanan yang diberikan, harga, distribusi

dan promosi yang dilakukan perusahaan telekomunikasi. Semua produsen

berlomba-lomba dalam memberikan pelayanan terbaiknya. Dari segmentasi

produknya PT Indosat khusus divisi Seluler melayani produk pra maupun pasca-

bayar.

Pada Tabel 3 berikut dipaparkan beberapa faktor yang dipertimbangkan

konsumen di Solo dan sekitarnya ketika membeli Simcard.

Tabel 3Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Simcard

NO Faktor Yang Dipertimbangkan JUMLAH %

1 Jaringan luas 123 29,08%2 Tarif 118 27,90%3 Kualitas Layanan 71 16,78%4 Fasilitas Lengkap / Fitur layanan 59 13,95%5 Bonus dan Hadiah 20 4,73%6 Merek Terkenal 13 3,07%7 Lain-lain (cocok, iklan) 10 2,36%

8 Gaya Hidup 9 2,13%

TOTAL 423 100,00%

Sumber: Data Primer SCSI Solo, September 2006.

Customer Value akan berpengaruh kepada pembelian dan penggunaan

sesuatu produk. Pengaruh ini muncul apabila sikap positif konsumen terhadap

customer value mampu memberikan kepuasan. Jadi kepuasan ini memoderasi

hubungan customer value terhadap keputusan pembelian produk.

Selain bersifat fisiologis, manusia mempunyai kapasitas berpikir tentang

segala sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Engel dkk (1994: 284)

menyatakan bahwa kebutuhan diaktifkan dalam bentuk dua manfaat yaitu

Page 19: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

5

manfaat utilitarian dan manfaat hedonik (pengalaman), pada umumnya kedua

manfaat ini berfungsi secara serentak di dalam keputusan pembelian.

Kedua manfaat tersebut mencerminkan konsep customer value. Konsep

customer value cukup beragam. Customer value sebagai paradigma baru

diharapkan berhasil diterapkan baik kini maupun yang akan datang namun

sampai saat ini baru berhasil pada level atribut, tahap sebelum pembelian.

Sehingga kepuasan pelanggan masih terbatas pada kepuasan berdasar atribut

produk. Takeuchi dan Guelch dalam Nasution (2005: 51) menyatakan bahwa

kepuasan pelanggan tergantung pada persepsi dan ekspektasi pelanggan, dalam

hal ini dideskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pelanggan

berdasarkan waktu sebelum, pada saat dan sesudah membeli sesuatu produk.

Teori Dasar Penghargaan Pelanggan (Customer Value-Based Theory)

dalam Journal of the Academy of Marketing Science menyatakan bahwa

perbedaan kinerja (performance) perusahaan telah memaksa perusahaan untuk

memiliki keunggulan bersaing antara lain melalui penghargaan terhadap

pelanggan (customer value). Jelas bahwa perusahaan harus berorientasi pada

pasar, selayaknya mempelajari konsumen dalam rangka menyiasati lingkungan

untuk menciptakan customer value bagi perusahaan. Secara umum lingkungan

perusahaan merupakan pasar kompetitif, antara lain pelanggan dengan beragam

keinginan dan kebutuhan artinya pasar terpisah menjadi beberapa segmen dengan

kesamaan nilai yang unik. Segmentasi pasar ini selayaknya disertai dengan

jaminan media baru dan saluran distribusi, Stanley F Slater (1997:163).

Pernyataan A Parasuraman (1997:156) bahwa untuk memperoleh ketepatan

pengetahuan tentang customer value diperlukan sistematisasi monitor melalui

Page 20: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

6

empat jenis pelanggan : pelanggan pertama (first time customer), pelanggan

jangka pendek, pelanggan jangka panjang serta pelanggan yang hilang.

Berdasarkan wawasan pengetahuan ini lebih lanjut dapat ditentukan beberapa

strategi yaitu strategi menarik konsumen baru, memperluas pengalaman

konsumen, memperkuat hubungan dengan konsumen dan strategi untuk bersaing

dimasa akan datang.

Customer Value akan berpengaruh kepada pembelian dan penggunaan

sesuatu produk. Pengaruh ini muncul apabila sikap positif konsumen terhadap

customer value mampu memberikan kepuasan. Dengan demikian kepuasan ini

memoderasi hubungan customer value terhadap keputusan pembelian dan

penggunaan produk. Dalam hal ini hanya diamati khusus pada jenis pelanggan

jangka panjang dan pelanggan jangka pendek mengingat dua jenis kelompok

pelanggan lainnya yaitu: pelanggan pertama belum pengalaman pemakaian

produk oleh karena baru membeli produk tersebut, dan pelanggan yang hilang

sulit diketahui.

Produk Mentari merupakan salah satu produk prabayar PT Indosat dimana

perkembangan peningkatan jumlah pelanggan belum memenuhi harapan

perusahaan dan masih tingginya churn, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4 tentang

jumlah pelanggan PT Indosat di wilayah Surakarta.

Dan berdasarkan penelitian eksternal dari Solo Customer Satisfaction

Index tahun 2006 dan Solo Best Brand Index tahun 2007 dimana market share

dari produk mentari masih sangat perlu untuk ditingkatkan, baru mencapai

peringkat ke 3 dari 5 peringkat, dimana target perusahaan untuk menjadi

peringkat 1.

Page 21: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

7

Pada Tabel 4 dipaparkan jumlah pelanggan kartu Menatari PT Indosat

wilayah Surakarta.

Tabel 4Pelanggan kartu Mentari PT Indosat wilayah Surakarta

Month Jan-07 Feb-07 Mar-07 Apr-07 May-07 Jun-07 (+) New

Activation

41,415

30,880

41,132

56,160

66,975

54,503

Churn

41,437

35,849

42,329

34,604

33,742

47,311 Growth

Subscriber

(22)

(4,969)

(1,197)

21,556

33,233

7,192 (#) Ending

Value (Active)

227,787

222,818

221,621

243,177

276,410

283,602

Month Jul-

07 Aug-07 Sep-07 Oct-07 Nov-07 Dec-07 (+) New

Activation

51,332

57,682

61,536

85,404

66,837

62,667

Churn

55,229

48,991

44,006

41,612

51,182

72,834 Growth

Subscriber

(3,897)

8,691

17,530

43,792

15,655

(10,167) (#) Ending

Value (Active)

279,705

288,396

305,926

349,718

365,373

355,206

Month Jan-08 Feb-08 Mar-08 Apr-08 May-08 (+) New

Activation

53,198

35,538

20,811

30,356

53,677

Churn

46,682

49,516

80,592

69,996

33,507 Growth

Subscriber

6,516

(13,978)

(59,781)

(39,640)

20,170 (#) Ending

Value (Active)

361,722

347,744

287,963

248,323

268,493

Sumber: Data Pelanggan PT Indosat Juni 2008

Berdasarkan uraian latar belakang maka penelitian tentang “ Pengaruh

Nilai Konsumen (Customer Value) Terhadap Keputusan Pembelian Produk

Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi ( Studi Kasus Pada Pelanggan

Mentari, PT Indosat Cabang Surakarta)” menjadi penting untuk

dilaksanakan.

Page 22: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

8

B. Perumusan Masalah.

Perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Nilai Konsumen (Customer Value) berpengaruh terhadap keputusan

pembelian Produk Mentari PT Indosat ?

2. Dimensi mana saja dari Nilai Konsumen (Customer Value) yang

mempengaruhi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat ?

3. Apakah Tingkat Kepuasan Pelanggan (Service Quality) menjadi faktor

pemoderasi bagi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat ?

C. Tujuan Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Nilai Konsumen (Customer Value) Produk

Mentari terhadap keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat.

2. Untuk mengetahui dimensi mana saja dari Nilai Konsumen (Customer Value)

yang dipakai, yang mempengaruhi keputusan pembelian Produk Mentari PT

Indosat.

3. Untuk mengetahui seberapa jauh Tingkat Kepuasan Pelanggan (Service

Quality) menjadi faktor pemoderasi bagi keputusan pembelian Produk

Mentari PT Indosat.

D. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Sebagai tambahan wawasan pengetahuan bagi penulis khususnya bidang

manajemen pemasaran.

Page 23: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

9

2. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan PT Indosat khususnya khususnya

Divisi Seluler dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran produk

Mentari.

3. Sebagai bahan pembanding bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian

lebih lanjut mengenai manajemen pemasaran khususnya mengenai customer

value dan kepuasan pelanggan dan keputusan pembelian sesuatu produk.

E. Orisionalitas Penelitian.

Beberapa penelitian membahas tentang keputusan pembelian yang

dihubungkan dengan kepuasan konsumen pada berbagai sisi pengamatan

misalnya Crosby, Lawrence A dan Nancy Stephens (dalam Gordon & Hensen,

1992: 515), Oliver, Richard dan Jones (dalam Gordon & Hensen, 1992: 517),

Arora (dalam Gordon & Hensen, 1992: 524). Nur Nasution (2002:48) juga

meneliti pengaruh tingkat kepuasan pelanggan pada tingkat kesetiaan pelanggan

provider handphone.

Nilai konsumen dibahas oleh peneliti lain yaitu Rajagopal (2005:11) yang

mengintegrasikan semua aspek untuk memaksimumkan potensi organisasi dan

seluruh subsistemnya dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen yang

berkesinambungan.

Penelitian ini juga membahas keputusan pembelian yang dihubungkan

dengan kepuasan pelanggan. Namun berbeda dengan penelitian sebelumnya

karena penelitian ini juga membahas nilai konsumen (customer value). Nilai

konsumen juga dibahas oleh peneliti lain yaitu Rajagopal (2005:11) namun

Page 24: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

10

terdapat perbedaan dalam model penelitiannya. Pada penelitian tersebut

mengintegrasikan semua aspek untuk memaksimumkan potensi organisasi dan

seluruh subsistemnya dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen yang

berkesinambungan. Sedangkan pada penelitian ini kepuasan diduga memoderasi

hubungan nilai konsumen dan keputusan pembelian.

Page 25: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Landasan Teori.

Sebagai penyedia jasa telekomunikasi dan dalam rangka mewujudkan

kepuasan bagi pelanggannya, PT Indosat Tbk tidak akan terlepas dengan

karakteristik industri jasa secara umum. Jasa adalah aktivitas atau manfaat yang

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.

Kotler (2005 : 112) menyatakan bahwa karakteristik pelayanan jasa

meliputi: intangibility, inseparability, variability dan perishability. Tidak

berwujud (intangibility) artinya tidak dapat dilihat, diraba, dicium atau didengar

sebelum dibeli. Tidak terpisahkan (inseparability) ,artinya jasa diproduksi dan

dikonsumsi secara bersamaan tidak seperti produk fisik yang diproduksi lebih

dulu kemudian disimpan, dijual dan selanjutnya baru dikonsumsi. Anekaragam

(variability) artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada

siapa, kapan, dimana jasa tersebut dihasilkan. Tidak tahan lama (perishability)

artinya tidak dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama.

Baik untuk jenis perusahaan jasa maupun jenis lainnya, salah satu

pertanyaan mendasar terkait dengan eksistensi suatu perusahaan adalah tujuan

didirikannya suatu usaha. Konsep pemasaran jangka panjang (relational

marketing) menyatakan bahwa misi dan tujuan utama kegiatan usaha adalah

memuaskan konsumen (pelanggan), hal ini dapat diwujudkan apabila

penghargaan terhadap pelanggan sudah maksimal.

Page 26: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

12

Teori Dasar Penghargaan Pelanggan (Customer Value-Based Theory)

menyatakan bahwa dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas, perusahaan

harus mempertimbangkan faktor lingkungan meskipun berada diluar kendali

perusahaan. Teori tersebut menyatakan bahwa secara umum lingkungan

perusahaan merupakan pasar kompetitif yang mencakup konsumen (pelanggan)

dengan berbagai keinginan dan kebutuhannya.

Dengan demikian sudah sewajarnya setiap jenis usaha berusaha terus-

menerus untuk mengembangkan kemampuan dalam rangka mengetahui dan

memenuhi keinginan konsumen ataupun pelanggannya.

A.1. Pembelian sebagai Suatu Proses.

Dalam banyak hal pembelian yang dilakukan konsumen bukan suatu

tindakan tiba-tiba namun merupakan suatu serangkaian proses. Mengikuti model

perilaku pembeli dari Philip Kotler (2002: 183) yang dapat dilihat pada gambar 1

dapat dinyatakan bahwa yang pertama kali mempengaruhi konsumen adalah

adanya rangsangan. Rangsangan diperoleh ketika konsumen menerima informasi

dari berbagai sumber informasi yang dijumpai. Rangsangan tersebut dapat

berasal dari rangsangan pemasaran maupun rangsangan lainnya. Rangsangan

pemasaran terkait dengan unsur marketing mix yaitu: produk, harga, saluran

pemasaran dan promosi. Rangsangan lain yang cukup berpengaruh pada perilaku

pembelian antara lain: ekonomi, teknologi, politik dan budaya.

Hal lain yang mempengaruhi konsumen adalah pengaruh yang berasal dari

dalam diri konsumen yang meliputi budaya, sosial, pribadi dan psikologi. Dengan

Page 27: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

13

demikian perusahaan dituntut untuk mampu mengidentifikasi dengan baik

terhadap beberapa hal yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian produk.

Lebih lanjut dalam pengambilan keputusan tentang barang dan jasa apa yang

akan dikonsumsi, konsumen melewati beberapa tahap seperti pada gambar 2

tentang model proses keputusan pembeli berikut ini (Philip Kotler, 1997: 162).

Adapun penjelasan setiap tahap dari model pada gambar 2 dapat diuraikan

sebagai berikut.

RANGSANGAN PEMASARAN:

1. PRODUK

2. HARGA

3. SALURAN PEMASARAN

4. PROMOSI

RANGSANGAN LAIN:

1. EKONOMI

2. TEKNOLOGI

3. POLITIK

4. BUDAYA

CIRI-CIRI PEMBELI

BUDAYA

SOSIAL

PRIBADI

PSIKOLOGI

PROSES

KEPUTUSAN

PEMBELI

KEPUTUSAN

PEMBELI

Gambar 1Model Perilaku Pembeli

Page 28: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

14

Pertama, pengenalan kebutuhan sebagai tahap pertama dalam proses untuk

mengetahui adanya masalah atau kebutuhan. Dalam hal ini pembeli merasakan

adanya perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan.

Kebutuhan bisa dipengaruhi oleh rangsangan internal maupun eksternal.

Dengan adanya rangsangan ini, pemasar berusaha untuk mencari tahu apa yang

dibutuhkan oleh konsumen dan apa yang diminatinya sehingga pemasar mampu

dengan cepat menjaring konsumen untuk produk tertentu.

Kedua, apabila konsumen tertarik pada sesuatu produk maka ia akan mulai

mencari informasi tentang produk tersebut.

PENGENALAN KEBUTUHAN

TINGKAH LAKU PASCA PEMBELIAN

PENCARIAN INFORMASI

KEPUTUSAN MEMBELI

EVALUASI ALTERNATIF

Gambar 2Model Proses Keputusan Pembelian

Page 29: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

15

Ketiga, evaluasi alternatif merupakan tahap dimana konsumen mulai

menggunakan informasi yang telah diperoleh untuk mengevaluasi alternatif-

alternatif dalam pembelian produk. Evaluasi yang dilakukan konsumen sangat

bervariasi tergantung pada produk yang diminatinya.

Pada tahap keempat yaitu keputusan membeli, konsumen benar-benar

membeli produk sesuai keinginannya. Pada umumnya konsumen membeli suatu

produk tergantung pada merk yang disenangi. Pada tahap ini konsumen akan

berhadapan dengan dua faktor yang akan menggagalkannya dalam membeli

sesuatu produk yaitu faktor sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak

diharapkan. Apabila pembelian dilakukan, pengalaman penggunaan produk

menimbulkan perilaku pasca pembelian.

Kelima, tingkah laku pasca pembelian yang menentukan konsumen

mengambil tindakan lebih lanjut berdasarkan pengalamannya dalam penggunaan

produk yang telah dibelinya. Hal ini menciptakan rasa kepuasan dan ketidak-

puasan konsumen sebagai bentuk perimbangan antara harapan konsumen dan

prestasi yang diterima dari produk.

Oleh karenanya perusahaan harus benar-benar memperhatikan produk yang

ditawarkan sehingga pada saat konsumen membeli produk tersebut harapan akan

manfaat yang diterima bisa terwujud. Lebih lanjut diharapkan bahwa konsumen

tidak akan beralih atau mencoba produk lain agar tercipta pembelian lebih lanjut.

Berdasarkan pandangan konsep yang berorientasi pelanggan (Customer

directed Concept) dinyatakan bahwa konsumen mempunyai keinginan dan

kepercayaan atas pembelian dan penggunaan produk ataupun jasa dari penjual.

Khususnya dalam keputusan pembelian, Engel dkk (1994: 36) menyatakan

Page 30: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

16

terdapat dua kemungkinan pengambilan keputusan dalam pembelian ulang,

yaitu:

1. Pemecahan masalah berulang

Beberapa faktor penyebab pemecahan masalah berulang ini adalah

kekecewaan masa lalu, pertimbangan konsekuensi waktu dan energi bila

pindah tempat dalam berbelanja, pencarian variasi ketika dijumpai alternatif

lain, pemanfaatan kupon potongan harga.

2. Pengambilan keputusan kebiasaan

Dalam konteks ini pembelian ulang dapat menyederhanakan

pengambilan keputusan menjadi empat tahap : pengenalan kebutuhan,

maksud pembelian, pembelian, hasil. Dengan demikian lebih tergantung

pada tingkat keterlibatan produk sehingga perlu dipertimbangkan tingkat

loyalitas terhadap merk.

Olson, C. Jerry (dalam Engel dkk, 1994:287) menyatakan bahwa konsumen

terlibat dalam perilaku pembelian yang konsisten dan sesuai dengan citra diri

mereka. Bila pembelian ulang secara terus-menerus maka stategi

mempertahankan pangsa pasar menjadi tantangan manajemen.

A.2. Customer Value Sebagai Sumberdaya Informasi Bagi Perusahaan.

Perkembangan yang baik dari PT Indosat yang bergerak dalam bidang jasa

saat ini sesuai dengan pendapat Panglaykim (1983: 131) beberapa waktu

sebelumnya yang menyatakan bahwa peralihan akan terjadi dari orang-orang

yang berorientasi produksi (production oriented men) ke tenaga kerja yang

berorientasi ke industri jasa (service industry oriented man power).

Page 31: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

17

Secara umum lingkungan perusahaan merupakan pasar kompetitif, antara

lain pelanggan dengan beragam keinginan dan kebutuhan. Pasar konsumen terdiri

dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang

dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen cukup bervariasi dalam usia, jenis

kelamin, pendapatan, tingkat pendidikan, pola mobilitas dan selera sehingga

perilaku pembeli cukup bervariasi pula. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh

keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang

dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk meminjam dan

sikap atas belanja atau menabung.

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola perilaku konsumsinya,

termasuk didalamnya produk dan merk yang dibutuhkan. Disamping itu gaya

hidup juga perlu diperhatikan. Orang-orang yang berasal dari sub budaya, kelas

sosial dan pekerjaan yang berlainan dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam

aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri

seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya (Philip Kotler, 1997: 159).

Phillip Kotler (1997: 161) menyatakan bahwa sesuatu kebutuhan akan

menjadi motif apabila didorong sehingga mencapai tingkat intensitas yang

memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk

bertindak. Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Konsumen semakin

pandai dalam memilih sesuai dengan kebutuhan (needs) dan keinginannya

(wants). Keberagaman keinginan dan kebutuhan tercermin pada kesamaan nilai

yang unik pada setiap segmen pasar.

Page 32: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

18

Segmentasi pasar selayaknya disertai dengan jaminan media baru dan

saluran distribusi, hal ini diperlukan dalam rangka menciptakan customer value

perusahaan. Konsep customer value cukup beragam. Customer Value merupakan

taksiran konsumen secara keseluruhan terhadap manfaat suatu produk

berdasarkan persepsinya terhadap apa yang diterima oleh konsumen dan yang

diberikan oleh produsen. Dengan demikian nilai (value) merupakan faktor-faktor

yang dipertimbangkan konsumen dalam pembelian.

A Parasuraman (1997:154) menyatakan bahwa domain customer value

dicerminkan dari definisi tentang nilai. Pengertian nilai (value) yang diukur

berdasarkan atribut harapan atau preferensi konsumen yang akan mempengaruhi

pembelian, menurut Parasuraman harus diperluas supaya lebih komprehensif,

yaitu menjadi preferensi yang dirasakan konsumen dan evaluasi atribut produk,

atribut konsekuensi serta atribut tujuan yang muncul sebagai akibat dari

penggunaan produk.

Sementara itu Robert B Woodruff (1997: 140) menyatakan bahwa untuk

mencapai atribut produk diperlukan dua hal berikut. Pertama, menentukan target

konsumen yang diidentifikasi berdasarkan kriteria kunci dalam pembeliannya

sehingga dapat dioperasionalisasikan sebagai atribut yang diharapkan konsumen.

Kedua, dilihat evaluasi pelanggan terhadap dimensi nilai atribut yang sudah

dicirikan oleh perusahaan ataupun pesaing. Kemudian hasil pengukuran atribut

yang diterima dan yang ditolak, diharapkan mempunyai korelasi dengan perilaku

pelanggan.

Lebih lanjut A Parasuraman menyatakan bahwa untuk memperoleh

ketepatan pengetahuan tentang customer value diperlukan sistematisasi monitor

Page 33: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

19

melalui empat jenis pelanggan yaitu pelanggan pertama (first time customer),

pelanggan jangka pendek, pelanggan jangka panjang serta pelanggan yang

hilang. Customer value sebagai paradigma baru diharapkan berhasil diterapkan

baik kini maupun yang akan datang namun sampai saat ini baru berhasil pada

level atribut, tahap sebelum pembelian, level konsekuensi dan level tujuan cukup

rumit pengukurannya.

Gambar 3Kerangka Memonitor Pelanggan

D

B

A

C

TIME t t + 1 t + 2 t + 3

Keterangan:A : First Time Customer B : Pelanggan Jangka PendekC : Pelanggan Jangka Panjang D : Pelanggan yang Hilang

Page 34: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

20

Untuk memonitor pelanggan yang dikemukan oleh A Parasuraman (1997:

156) dapat dilihat pada gambar 3. Pelanggan dapat dikelompokkan menjadi

empat yaitu :

1. Pelanggan pertama (first time customer), konsumen atau pelanggan yang

baru pertama kali menggunakan produk, tampak pada grup A

2. Pelanggan jangka pendek adalah pelanggan dalam satu periode,

sebagaimana tampak pada grup B.

3. Pelanggan jangka panjang adalah pelanggan yang meliputi beberapa

periode, sebagaimana tampak pada grup C.

4. Pelanggan yang hilang tampak pada grup D

Dalam hal lain Robert B Woodruff (1997: 139) juga menyatakan bahwa

dalam pengamatan nilai pelanggan dijumpai beberapa hambatan. Pertama,

hambatan kultur dan prosedural organisasi misalnya pengukuran kinerja, sistem

reward dan komunikasi. Hambatan lainnya adalah penolakan pihak manajemen

untuk melakukan pembelajaran terus menerus dalam pengamatan nilai tersebut.

Dengan pengelompokan Parasuraman tersebut diatas berarti heterogenitas

konsumen dapat dikurangi. Misalnya, first time customer lebih suka

memperhatikan atribut spesifik produk dibandingkan pelanggan jangka panjang.

Dengan demikian lebih mudah menemukan dimensi-dimensi penting dari

keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap suatu produk (atribut produk).

Sementara itu Engel dkk (1994:284) menyatakan bahwa kebutuhan

diaktifkan dalam bentuk dua manfaat yaitu manfaat utilitarian dan manfaat

Page 35: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

21

hedonik (pengalaman), pada umumnya kedua manfaat ini berfungsi secara

serentak di dalam keputusan pembelian, gambar 4.

Manfaat utilitarian merupakan atribut fungsional yang obyektif, sebaliknya

manfaat hedonik (pengalaman) mencakup respon emosional, kesenangan panca

indera, mimpi dan pertimbangan estetis. Kedua manfaat tersebut mencerminkan

konsep customer value.

Konsep customer value cukup beragam. Customer Value adalah konsep

yang dinamis sehingga perlu dimonitor terus-menerus perkembangannya dari

waktu ke waktu sehingga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumberdaya

informasi bagi perusahaan.

Berdasarkan penelitian SCSI Solo dan sekitarnya tahun 2006, faktor -

faktor yang sering dipertimbangkan pelanggan dalam Pembelian Simcard antara

lain :

a. Jaringan Luas : Jangkauan sinyal dari pemancar agar pelanggan tetap

dapat berkomunikasi.

Utilitarian

KebutuhanEvaluasi Alternatif,

Pembelian, Pemakaian

Hedonik (Pengalaman)

Gambar 4Motivasi dalam Pembelian dan Pemakaian Produk

Page 36: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

22

b. Tarif : Beaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk dapat

berkomunikasi.

c. Kualitas Layanan : Layanan dari suatu operator apabila ada keluhan dari

pelanggannya

d. Fitur Layanan : Hal – hal yang dapat diperoleh pelanggan, apabila

pelangan memakai produk tersebut suatu produk

e. Bonus dan Hadiah : Hal – hal yang diterima pelanggan yang berupa

hadiah

f. Merk Terkenal : Merk / Nama dari produk yang lebih dikenal

pelanggannya

g. Iklan : Cara mengenalkan / menginformasikan produk agar pelanggan

lebih mengenal produk tersebut.

h. Gaya Hidup : Pengaruh pemakaian produk terhadap pelanggan yang

menggunakan.

Sebagaimana pendapat Parasuraman bahwa berdasarkan sistematisasi

monitor melalui empat jenis pelanggan tersebut diatas, lebih lanjut dapat

ditentukan beberapa strategi yaitu strategi menarik konsumen baru, memperluas

pengalaman konsumen, memperkuat hubungan dengan konsumen dan strategi

untuk bersaing dimasa akan datang.

Sementara itu Takeuchi dan Guelch dalam Nasution (2005:51) menyatakan

bahwa kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi dan ekspektasi pelanggan,

dalam hal ini dideskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

pelanggan berdasarkan waktu sebelum, pada saat dan sesudah membeli sesuatu

produk. Secara skematis dapat dilihat pada tabel 5.

Page 37: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

23

Sumber: Takeuchi dan Guelch dalam Nasution (2005:51)

A.3. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan telah menjadi bagian integral perusahaan dalam

rangka mencapai tujuan maupun dalam mewujudkan misinya. Menurut Hunt

(didalam Nasution, 2005: 49) definisi kepuasan pelanggan dapat digolongkan

kedalam lima perspektif, tabel 6.

Meski demikian definisi yang dominan dan banyak diacu dalam literatur

pemasaran dewasa ini adalah yang dikemukakan oleh Oliver & Mick bahwa

kepuasan adalah penilaian pelanggan terhadap penampilan dan kinerja barang

atau jasa itu sendiri, apakah dapat memenuhi tingkat keinginan, hasrat dan tujuan

Tabel 5Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pelanggan

Dihubungkan dengan Waktu Pembelian

Sebelum Membeli Produk

Saat Membeli Produk

Sesudah Membeli Produk

Image (citra dan nama merk perusahaan).

Pengalaman sebelumnya

Opini dari teman

Reputasi toko atau tempat penjualan

Publikasi hasil-hasil pengujian produk

Harga (untuk kinerja) yang diiklankan

Spesifikasi kinerja

Komentar dari penjualan produk

Kondisi atau persyaratan jaminan

Kebijakan perbaikan dan pelayanan

Program-program pendukung

Harga (untuk kinerja) yang ditetapkan

Kemudahan instalasi dan penggunaan

Penanganan perbaikan, pengaduan, jaminan

Ketersediaan suku cadang (spare part)

Efektivitas pelayanan purnajual

Keandalan produk

Kinerja komparatif

Page 38: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

24

pelanggan. Hal ini sesuai pula dengan pendapat dari Robert W Woodruff yang

menyatakan ada tiga tingkatan kepuasan konsumen, yang menghubungkan

tingkat kepuasan terhadap nilai-nilai yag diterima pelanggan dengan customer

value yang diharapkan pelanggan itu.

Tabel 6

Penggolongan dari Definisi Kepuasan Pelanggan

Perspektif Definisi Kepuasan Pelanggan

Normative deficit definition

Perbandingan antara hasil (outcome) aktual dengan hasil yang secara kultur dapat diterima

Equity definition Perbandingan perolehan atau keuntungan yang didapatkan dari pertukaran sosial bila perolehan tersebut tidak sama, maka pihak yang dirugikan akan tidak puas.

Normative standard definition

Perbandingan antara hasil aktual dengan harapan standar pelanggan yang dibentuk dari pengalaman dan keyakinan mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari merk tertentu.

Atributional definition

Kepuasan tidak hanya ditentukan oleh ada tidaknya diskonfirmasi harapan, namun juga oleh sumber penyebab diskonfirmasi.

Procedursl fairness definition

Kepuasan merupakan fungsi dari keyakinan atau persepsi konsumen bahwa ia telah diperlakukan secara adil.

Dari gambar 5 nampak bahwa tingkat kepuasan konsumen yang paling

rendah adalah kepuasan yang dihasilkan dari harapan customer value berdasarkan

atribut produk dan atribut kinerja (Attribute-based satisfaction), berikutnya

adalah tingkat kepuasan yang dihasilkan dari harapan customer value

berdasarkan konsekuensi (Consequences-based satisfaction).

Page 39: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

25

Dan tingkat kepuasan yang paling tinggi adalah tingkat kepuasan yang

dihasilkan dari harapan customer value berdasarkan tujuan (Goal-based

satisfaction.

Kepuasan terhadap jasa diartikan sebagai kepuasan terhadap kualitas

jasa/pelayanan yang diterapkan. Ada sepuluh dimensi kualitas jasa/pelayanan

yang dikembangkan Garvin (dalam Lovelock, 1994) yang dikutip oleh Tjiptono

(1996:68) dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan

analisis. Dimensi-dimensi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut adalah :

Desired Customer Value:

Desired consequences inuse situations

Customers’ goals and purposes

Desired product attributes & attribute performance

Customer Satisfaction with Received Value:

Attribute-based satisfaction

Consequences-based satisfaction

Goal-based satisfaction

Gambar 5Model Hirarki Customer Value

Page 40: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

26

1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk inti, misalnya

kecepatan, konsumen bahan bakar, jumlah penumpang yang dapat diangkut,

kemudahan dan kenyamanan dalam mengemudi dan sebagainya.

2. Ciri-ciri atau keistimewahan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder

atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash

board, AC, sound system, door lock system, power steering dan sebagainya.

3. Kehandalan (realibilyti), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan

atau gagal dipakai, misalnya mobil tidak sering ngadat/macet/rewel/rusak.

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (konformance to specifications), yaitu sejauh

mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah

ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi,

seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar dari pada mobil

sedan.

5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat

terus digunakan. Dimensi ini mencangkup umur teknis maupun umur

ekonomis penggunaan mobil. Umumnya daya tahan mobil buatan Amerika

atau Eropa lebih baik daripada mobil buatan Jepang.

6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah

direparasi, serta penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang

diberikan tidak terbatas hanya sebelum penjualan, tetapi juga selama proses

penjualan hingga purna jual, yang juga mencangkup pelayanan reparasi dan

ketersediaan komponen yang dibutuhkan.

7. Estetika, yaitu daya tarik produksi terhadap panca indera, misalnya bentuk

fisik mobil yang menarik, model/desain yang artistik, warna dan sebagainya.

Page 41: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

27

8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi

produk serta tanggung jawab Perusahaan terhadapnya. Biasanya karena

kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut/ciri-ciri produk yang akan dibeli,

maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek,

iklan, reputasi Perusahaan, maupun negara pembuatnya. Umumnya orang akan

menggap merek Mercedes dan BMW sebagai jaminan mutu.

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry ( dalam Kotler 2003: 122)

perwujudan kepuasan pelanggan dapat diidentifikasi melalui dimensi kualitas

pelayanan yaitu :

1. Tangibles

Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik yang dapat

diandalkan untuk memberikan pelayanan sesuai yang telah dijanjikan.

2. Reliability

Kemampuan sesuai dengan yang telah dijanjikan dengan akurat dan

terpercaya.

3. Responsiveness

Keinginan untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan

dengan sebaik mungkin.

4. Assurance

Pengetahuan dan kesopansantunan para pegawai suatu perusahaan serta

kemampuan mereka untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan

kepada perusahaan.

Page 42: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

28

5. Emphaty

Perhatian secara individual kepada konsumen seperti kemudahan untuk

menghubungi pihak perusahaan, kemampuan karyawan untuk

berkomunikasi dengan konsumen dan usaha perusahaan untuk memahami

keinginan dan kebutuhan konsumen.

Kelima dimensi tersebut kemudian dikembangkan menjadi suatu alat ukur

yang disebut Servqual (service quality). Sebelum dikembangkannya alat ukur

tersebut menurut penelitian yang juga dilakukan oleh Parasuraman dkk., dalam

Roslow, Nicholls dan Tsalikis (1992 : 144) dikemukakan bahwa ada sepuluh

elemen pembentuk kepuasan yaitu: reliability, responsiveness, competence,

access, courtessy, communication, credibility, security, knowing the customer

dan tangible.

Menurut Tjiptono (2000 : 176) adanya kepuasan pelanggan dapat

memberikan beberapa manfaat, diantaranya :

a) Hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis.

b) Memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang.

c) Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.

d) Memberikan suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

yang menguntungkan bagi perusahaan.

e) Reputasi perusahaan menjadi baik dimata pelanggan.

f) Laba yang diperoleh dapat meningkat.

Page 43: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

29

B. Penelitian Terdahulu.

Pada data primer yang dilakukan oleh SCSI Solo, September 2006,

dinyatakan bahwa beberapa hal yang dipertimbangkan dalam pembelian simcard

prabayar adalah Jaringan luas, Tarif, Kualitas Layanan, Fasilitas Lengkap / Fitur

layanan, Bonus dan Hadiah, Merek Terkenal, iklan, Gaya Hidup

Rajagopal (2005:11) menyatakan bahwa peranan customer value telah lama

dikenal secara luas sebagai alat untuk menstimuli pangsa pasar (market share)

maupun optimisasi profit. Dalam penelitian ini disusun model yang

mengintegrasikan semua aspek untuk memaksimumkan potensi organisasi dan

seluruh subsistemnya dalam rangka menciptakan kepuasan konsumen yang

berkesinambungan. Model yang diajukan telah diuji secara empiris melalui

analisis berdasarkan 369 responden yang dipilih secara purposiv.

Studi yang bersifat kualitatif telah dilakukan oleh Johanson ( dalam

Rajagopal, 2005:5) yang membahas tentang pemahaman betapa pentingnya

faktor-faktor intangible sebagai pemberi arah kinerja bagi organisasi di Swedia

berdasarkan kombinasi teori: evolutionary theory, knowledge-based theory dan

organizational learning. Hasil studi menunjukkan bahwa customer value untuk

produk baru diciptakan berdasarkan persepsi individual, kompetensi

organisasional maupun yang bersifat relasional. Beberapa perusahaan melakukan

inovasi melalui kombinasi di bidang jasa misalnya kegiatan operasi, konsultasi

bisnis dan keuangan dalam rangka memberikan solusi yang menyeluruh terhadap

setiap kebutuhan konsumen sehingga diperoleh customer value yang inovatif.

Dengan mengambil sampel sejumlah 232 orang, Nur Nasution (2002:48)

dapat menarik simpulan bahwa tingkat kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh

Page 44: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

30

signifikan terhadap tingkat kesetiaan pelanggan provider handphone, variabel

kepuasan pelanggan secara signifikan dapat digunakan untuk memprediksi

kesetiaan pelanggan sebesar 7%. Variabel kepuasan pelanggan diukur dengan

menggunakan 5 skala Likert yaitu sangat puas, puas, cukup puas, tidak puas serta

sangat tidak puas.

Crosby, Lawrence A dan Nancy Stephens (dalam Gordon & Hensen, 1992:

515) yang meneliti keputusan pembelian pada industri asuransi menyimpulkan

bahwa dengan membandingkan dua model keputusan pembelian yaitu the

relationship generalization model (RGM) dan relational evaluiation model

(ERM), hasil penelitian menunjukkan bahwa model ERM lebih unggul

dibandingkan model RGM. Artinya kinerja agen asuransi mempengaruhi

keputusan pembelian. Kuesioner menggunakan 7 scala Likert membahas persepsi

pembeli terhadap unsur dimensi kepuasan, kenyamanan dan keuntungan atau

manfaat agen asuransi.

Keputusan terhadap pembelian mobil baru telah dilakukan oleh Oliver,

Richard dan Jones (dalam Gordon & Hensen, 1992: 517). Dengan menggunakan

tujuh skala Likert disoroti mengenai persepsi konsumen terhadap kepuasan dalam

aspek kelonggaran, pemberian nasehat, kebahagiaan, disgussed.

Keputusan dalam pembelian khususnya dikaitkan dengan department store

dilakukan oleh Arora (dalam Gordon & Hensen, 1992: 524) dengan membahas

aspek kenyamanan pembelian yang telah dilakukan, keyakinan pembeli terhadap

keputusan yang tepat dalam pembeliannya serta kepuasan membeli di

departemen store dimaksud. Dengan menggunakan tujuh skala Likert

Page 45: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

31

disimpulkan bahwa kepuasan membeli mempunyai korelasi positif rendah

terhadap beberapa ukuran yang diteliti tersebut.

C. Kerangka Pemikiran.

Kebutuhan diaktifkan dalam bentuk dua manfaat yaitu manfaat utilitarian

dan manfaat hedonik (pengalaman). Manfaat utilitarian merupakan atribut

fungsional yang obyektif, sebaliknya manfaat hedonik (pengalaman) mencakup

respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi dan pertimbangan estetis.

Kedua manfaat tersebut mencerminkan konsep customer value.

CUSTOMER VALUE

- Jaringan Luas - Tarif- Kualitas Layanan- Fitur Layanan- Bonus & Hadiah- Merk Terkenal- Iklan- Gaya Hidup

KEPUTUSANPEMBELIAN

PRODUK

- Kenyamanan pembelian

- Keyakinan pembeli thd

keputusan yang tepat

- Kepuasan membeli di

lokasi pembelian

Gambar 6Kerangka Pemikiran

TINGKATKEPUASAN

PELANGGAN

- Tangibles- Reliability- Responsiveness- Assurance- Emphaty

Page 46: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

32

Engel dkk menyatakan bahwa pada umumnya kedua manfaat tersebut

berfungsi secara serentak di dalam keputusan pembelian. Disisi lain Robert W

Woodruft menyatakan bahwa customer value mempengaruhi kepuasan, kedua

variabel ini masing-masing merupakan suatu hirarki.

Akhirnya penulis mencoba mengajukan hipotesis sementara bahwa

customer value diduga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian produk, dengan kepuasan pelanggan (jangka panjang dan jangka

pendek) sebagai variabel yang memoderasi hubungan antara kedua variabel

bebas dan terikat. Kerangka pemikiran penelitian ini, seperti pada gambar 6.

D. Hipotesis Penelitian.

Lebih lanjut hipotesis penelitiannya dapat dikemukakan sebagai

berikut :

1. Diduga Nilai Konsumen (Customer Value) berpengaruh terhadap

keputusan pembelian Produk Mentaari PT Indosat.

2. Diduga tidak semua Dimensi dari Nilai Konsumen (Customer Value)

mempengaruhi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat.

3. Diduga Tingkat Kepuasan Pelanggan (Service Quality) menjadi faktor

moderasi yang menguatkan bagi keputusan pembelian Produk Mentari

PT Indosat.

Page 47: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

33

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.

Metode yang digunakan adalah metode survei yang ditujukan kepada

pelanggan di wilayah Surakarta dengan operator layanan selulernya adalah PT

Indosat Tbk. Cabang Surakarta. Metode survei ini menggunakan daftar

pertanyaan atau kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada para

pelanggan Mentari sebagai responden penelitian.

Adapun jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif–asosiatif.

Pendekatan deskriptif menjelaskan karakteristik suatu fenomena yang dapat

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah

bisnis. Dalam hal ini berusaha menggambarkan variabel penelitian secara mandiri

tanpa membahas bentuk hubungan antar variabel penelitian, terkait penelitian ini

dibahas khususnya tentang deskripsi konsumen Mentari, customer value serta

seberapa jauh tingkat kepuasan serta keputusan pembelian produk mentari.

Tahap berikutnya digunakan pendekatan asosiatif yang menjelaskan

fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel yaitu hubungan antara variabel

dependen dan variabel independen. Dengan membahas bentuk hubungan sebab

akibat antar kedua variabel ini akan dapat diketahui kuat lemahnya hubungan dan

pengaruh antara kedua variabel tersebut.

B. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilakukan di wilayah Surakarta sebagai salah satu kota besar

di Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah yang cukup besar serta sebagai kota

Page 48: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

34

transit pebisnis antar kota memungkinkan mobilitas orang relatif tinggi.

Disamping itu profesi pedagang banyak digeluti oleh penduduk Solo dan

sekitarnya, sehingga kebutuhan komunikasi selular menjadi hal mutlak.

Penelitian ini dilakukan di galeri Indosat, yang ditujukan kepada pelanggan

di wilayah Surakarta dengan operator layanan selulernya adalah PT Indosat Tbk

dengan lokasi kantor Cabang Indosat di Surakarta dan Kantor Representive di

Klaten dan Wonogiri. Dengan demikian penelitian dilakukan di tiga galeri

Indosat tersebut.

C. Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling.

Populasi adalah wilayah generalisasi atau keseluruhan dari subyek

penelitian yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Populasi

penelitian ini pelanggan jangka pendek dan jangka panjang produk Mentari PT

Indosat. Pelanggan jangka pendek adalah konsumen yang telah menggunakan

produk Mentari maksimal selama satu (1) tahun sedangkan pelanggan jangka

panjang adalah pengguna produk Mentari minimal satu tahun atau lebih dan

hingga saat ini masih menggunakan produk mentari.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik non-probability

sampling, menggunakan metode purposive sampling dengan cara convenience

sampling. Purposive sampling atau sampel bersyarat adalah pemilihan sampel

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sedangkan convenience sampling atau

sampel mudah adalah sampel yang diambil oleh peneliti secara bebas.

Page 49: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

35

Menurut Cooper dan Schindler (2006) jumlah sampel yang diambil dapat

ditentukan melalui rumus sebagai berikut:

Rumus 1. Penentuan Jumlah Sampel

Sumber: Cooper dan Schindler (2006)

Keterangan:

n = ukuran sampel

pq = ukuran penyebaran sampel, karena populasi tidak

diketahui maka p dan q masing-masing diasumsikan 0,5

p = kesalahan proporsi standar = 0,051 = (0,1/1,96)

Hasil perhitungan menghasilkan jumlah sampel sebesar :

sehingga jumlah responden yang dipilih sebagai sampel adalah 96 pelanggan

dan dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 100 pelanggan.

Dalam rangka memperoleh sampel yang representatif maka beberapa

pertimbangan yang digunakan adalah:

1. Pernah dan sedang menggunakan produk mentari maksimal selama

satu tahun untuk pelanggan jangka pendek serta pengguna minimal

satu tahun untuk pelanggan jangka panjang.

2. Pelanggan adalah yang datang ke kantor Pelayanan dan Penjualan

Indosat, Kantor Cabang dan Kantor Representative, yang sering

pqn =

p2

(0,5)X(0,5)n =

(0,051)2 = 96,12

Page 50: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

36

disebut Galeri Indosat bukan di konter pulsa yang umum. Hal ini

untuk menghindari ketemunya pelanggan dari provider selain indosat.

3. Periode waktu penelitian ini dilakukan antara bulan Juni sampai

dengan September 2008

D. Jenis Data

Data yang diperlukan merupakan data kuantitatif maupun kualitatif. Data

kuantitatif adalah data numeris misalnya: umur responden, gaji responden, dan

lain-lain. Data kualitatif berupa data non-numeris yang kemudian dikuantifisir

berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada responden dengan menggunakan

tujuh (7) skala Likert.

Sedangkan jenis data penelitian ini meliputi data nominal, ordinal dan

interval. Data nominal misalnya jenis pekerjaan, jenis kelamin responden, dll,

sedangkan data interval misalnya gaji responden, rata-rata jumlah uang per bulan

yang dibelanjakan untuk membeli produk mentari, dsb. Data ordinal diperoleh

dari hasil kuantifisir berdasarkan 7 skala Likert terhadap kuesioner yang

diberikan pada responden.

E. Sumber Data.

Sumber data pada penelitian ini adalah primer dan sekunder. Data primer

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli, tidak melalui media perantara. Dalam penelitian ini sumber data primer

berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden

melalui kuesioner yang diberikan oleh peneliti.

Page 51: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

37

Data sekender merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung, melalui perantara atau pihak lain misalnya laporan perkembangan

historis dan catatan dokumenter perusahaan yang boleh dipublikasikan.

F. Teknik Pengumpulan Data.

Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner, kuesioner

merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden serta

diharapkan adanya jawaban dari responden atas pertanyaan yang diberikan pada

kuesioner tersebut. Sedangkan kuesioner pada penelitian ini berisi pertanyaan-

pertanyaan yang bersifat tertutup.

Pada penelitian ini peneliti membagikan kuesioner secara langsung kepada

responden, kontak langsung antara peneliti dan responden akan menciptakan

kondisi yang cukup baik sehingga responden dengan sukarela diharapkan

memberikan data lebih obyektif dan dengan waktu relatif cepat.

G. Teknik Analisis Data.

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan konsumen Mentari PT Indosat.

Data dari kuesioner untuk setiap item pertanyaan akan dijumlahkan dengan item

pertanyaan lain dalam satu variabel. Dengan demikian akan diketahui nilai dari

setiap variabel yang diteliti.

Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan editing seperlunya maka

selanjutnya dilakukan pemrosesan data tersebut dengan alat bantu komputer.

Page 52: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

38

Untuk mendeskripsikan konsumen Mentari digunakan analisis grafis dan tabel-

tabel untuk memberikan gambaran dengan lebih baik.

Lebih lanjut dilakukan analisis dengan model hubungan asosiatif antara

variabel Y (keputusan pembelian produk) dan variabel X (Nilai Konsumen atau

customer value) dan variabel MV (Kepuasan Konsumen) sebagai variabel yang

memoderasi hubungan variabel X dan variabel Y.

G.1 Model Analisis Regresi.

Teknik analisis regresi diterapkan dalam rangka menguji hipotesis yang

diajukan pada penelitian ini. Hipotesis merupakan bentuk dugaan yang logis

terhadap hubungan antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam suatu

pernyataan yang dapat diuji secara ilmiah, sehingga dapat dikatakan sebagai

jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Pengujian hipotesis merupakan proses pembuatan keputusan untuk menolak

atau mendukung hipotesis yang telah disusun, dalam hal ini tidak akan terlepas

dari kesalahan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tingkat signifikansi

alpha sebesar 5%, artinya keputusan yang dibuat oleh peneliti untuk menolak

atau mendukung hipotesis mempunyai probabilitas kesalahan sebesar lima

persen.

Untuk menguji ada-tidaknya hubungan antara customer value dengan

keputusan pembelian produk, akan diuji dengan uji korelasi antar variabel yang

diteliti. Sedangkan untuk menguji pengaruh variabel X dan variabel MV terhadap

variabel Y akan diuji dengan F tes analisis regresi linier.

Page 53: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

39

Terdapat tiga model regresi yang dipakai pada penelitian ini. Pertama,

hubungan asosiatif antara variabel Y (keputusan pembelian produk) dan variabel

X (Nilai Konsumen atau customer value) digambarkan dengan persamaan regresi

sederhana sebagai berikut :

Y = a +b1 X ……………..…..........................................................( Model 1)

Dimana:

Y = Variabel keputusan pembelian produk (Variabel Terikat)

X = Variabel customer value. (Variabel Bebas)

Model regresi kedua, diterapkan untuk menguji hipotesis kedua pada

penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh dimensi dari Nilai Konsumen

(Customer Value) terhadap keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat

Variabel Nilai Konsumen meliputi delapan dimensi berikut: Jaringan, Tarif,

Kualitas Layanan, Fitur Layanan, Bonus dan Hadiah, Merk Terkenal, Iklan dan

Gaya Hidup. Model regresi ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8 (Model 2)

Dimana:

Y = Variabel keputusan pembelian produk

(Variabel Terikat)

X1, X2, .... X8 = Variabel bebas

( menunjukkan ke delapan dimensi variabel Nilai Konsumen,

yang meliputi: Jaringan, Tarif, Kualitas Layanan, Fitur

Layanan, Bonus dan Hadiah, Merk Terkenal, Iklan dan Gaya

Hidup )

Page 54: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

40

Model regresi ketiga dipakai untuk mengetahui apakah Variabel Tingkat

Kepuasan Pelanggan (Service Quality) menjadi faktor moderasi yang

menguatkan bagi keputusan pembelian Produk Mentari PT Indosat. Model

regresi ini dinyatakan sebagai berikut:

Y = a + b1 X + b2 MV + b3 (X * MV) .......................................... ( Model 3)

Dimana:

Y = Variabel keputusan pembelian produk (Variabel Terikat)

X = Variabel customer value. (Variabel Bebas)

MV= Variabel kepuasan konsumen (Variabel Moderasi)

Model ketiga mengacu pada pendapat bahwa dalam pengujian efek

moderasi dan efek utama, dapat dilakukan melalui dua cara berikut, Jogiyanto

(2005: 146), yaitu :

1. Efek moderasi dilihat dari kenaikan R2 persamaan regresi yang berisi

dengan efek – efek utama dan efek moderasi (persamaan 2) dari

persamaan regresi yang berisi efek utama saja (persamaan 1)

2. Efek moderasi juga dapat dilihat dari signifikansi koefisien b3 dari

interaksi X * VM di persamaan regresi (2).

G.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan suatu uji untuk mengetahui kelayakan dari

model yang diregresi apakah telah memenuhi asumsi klasik yang meliputi

multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi (Gujarati, 2003).

Page 55: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

41

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel

independennya. Jika terdapat hubungan kuat antar masing-masing variabel

independennya maka terdapat problem multikolinearitas.

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi

penyimpangan terhadap asumsi varian residual konstan, var(/Xi)-2. jika

variabel residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya besarnya tetap,

maka terdapat homoskedisitas, sedangkan jika besaran residualnya bervariasi dari

satu pengamatan ke pengamatan lainnya maka disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah bila tidak terdapat heterokedisitas. Uji ini dilakukan

dengan menggunakan Park Test. Pengujian dilakukan dengan melakukan regresi

antara variabel dependen dengan variabel independen yang kemudian dihitung

besaran nilai residualnya.

Rumus 2. Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Sritua Arief (1993)

Keterangan:

= Deviasi standar

= Nilai mean (rata-rata)

i = Dimensi kualitas layanan

Uji autokorelasi adalah uji terhadap hubungan antar residual pada suatu

pengamatan dengan pengamatan lain. Konsekuensi autokorelasi adalah biasnya

varian dengan nilai yang lebih kecil dari nilai sebenarnya, sehingga nilai R2 dan F

statistik yang dihasilkan cenderung besar. Cara mendeteksi adanya autokorelasi

E(i2) =

Page 56: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

42

adalah dengan membandingkan Durbin-Watson statistic hitung dengan Durbin-

Watson statistic tabel. Rumus Durbin-Watson statistic adalah sebagai berikut:

Rumus 3. Durbin Watson Statistic

Sumber: Sritua Arief (1993)

Keterangan:

DW = Durbin Watson statistic

N = Jumlah observasi

E = Standar error

i = Dimensi kualitas layanan

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS

for Windows Release 12.

G.3 Uji Instrumen Penelitian

a.Uji Validitas

Uji validitas adalah uji untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur

mampu mengukur konstruk. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengukur

suatu variabel kemudian skor masing-masing item dikorelasikan dengan total

skor item dalam satu variabel. Jika skor item tersebut berkorelasi positif dengan

total skor item dan lebih tinggi dari interkorelasi antar item maka hal itu

menunjukkan validitas dari instrumen tersebut. Korelasi ini dilakukan dengan

N (ei-ei-1)

2

i=2 DW = N

ei2

i=1

Page 57: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

43

menggunakan korelasi product moment Pearson seperti yang tampak pada rumus

berikut ini:

Rumus 4. Korelasi Product Moment Pearson

Sumber: Cooper dan Emory (1995)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi product moment

x = Variabel independen (bebas)

y = Variabel dependen (terikat)

Pengujian validitas ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS

for Windows Release 12.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan ukuran konsistensi instrumen penelitian. Suatu

instrumen disebut reliabel jika alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang

konsisten, dengan demikian instrumen dapat digunakan dengan aman karena

bekerja dengan dalam kondisi dan waktu yang berbeda (Cooper dan Emory,

1995). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan koefisien Cronbach

Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila Cronbach Alpha lebih besar

dari 0,5 (Nunally, 1970).

Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS

for Windows Release 12.

xyr =

(x2) (y2)

Page 58: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

44

H. Instrumen Penelitian.

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati peneliti, jadi instrumen penelitian

adalah alat ukur. Instrumen ini digunakan untuk mengukur variabel penelitian,

sehingga perlu dibuat alat ukur yang baik.

Jumlah instrumen pada penelitian ini meliputi hal berikut:

1. Instrumen penelitian untuk mengukur variabel Customer Value (X)

2. Instrumen penelitian untuk mengukur variabel Kepuasan Konsumen

(MV).

3. Instrumen penelitian untuk mengukur variabel Keputusan Pembelian

Produk (Y).

Setiap instrumen akan mengukur masing-masing variabel penelitian. Dalam

hal ini variabel penelitian akan dirinci ke dalam indikator variabel, selanjutnya

diterjemahkan ke dalam beberapa pertanyaan yang akan disampaikan dan

dijawab oleh responden. Setiap pertanyaan akan diukur dengan menggunakan 7

skala Likert.

H.1 Instrumen untuk mengukur variabel Customer Value (Variabel Bebas)

Variabel Customer Value (X) sebagai variabel bebas (independen variable)

dijabarkan dengan definisi dan indikator sebagai berikut.

a. Definisi Konseptual.

Variabel Customer Value merupakan persepsi konsumen mengenai

preferensi serta evaluasi terhadap atribut produk, atribut kinerja dan konsekuensi

Page 59: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

45

dari penggunaan fasilitas untuk memenuhi tujuan konsumen atas penggunaan

produk tersebut.

b. Definisi Operasional.

Variabel Customer Value sebagai preferensi dan evaluasi terhadap atribut

produk, kinerja dan konsekuensi dari penggunaan fasilitas diukur berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh SCSI Solo, September 2006, tentang beberapa hal

yang dipertimbangkan dalam pembelian simcard prabayar. Masing-masing

indikatornya diukur dengan skala Likert (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7)

c. Indikator Customer Value.

Indikator variabel Customer Value perlu diuraikan dalam kuesioner yang

akan disampaikan pada responden berupa pertanyaan2 penelitian, dalam hal ini

indiktor-indikator pada instrument penelitian ini adalah :

a. Jaringan Luas

b. Tarif

c. Kualitas Layanan

d. Fitur Layanan

e. Bonus & Hadiah

f. Merk Terkenal

g. Iklan

h. Gaya Hidup.

Berdasarkan kedelapan dimensi nilai konsumen ini kemudian disusun

kuesioner yang berupa pertanyaan-pertanyaan penelitian. Jumlah pertanyaan

untuk variabel nilai konsumen adalah 45 (empat puluh lima) butir pertanyaan,

lampiran 1.

Page 60: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

46

H.2 Instrumen untuk mengukur Variabel Keputusan Pembelian Produk

(Variabel Terikat).

Variabel keputusan pembelian produk (variabel Y) sebagai variabel terikat

(dependen variable) dijabarkan dengan definisi dan indikator sebagai berikut.

a. Definisi Konseptual.

Berdasarkan pandangan Customer directed Concept dinyatakan bahwa

konsumen mempunyai keinginan dan kepercayaan atas pembelian dan

penggunaan produk ataupun jasa dari penjual.

b. Definisi Operasional

Olson, C. Jerry (dalam Engel dkk, 1994:287) menyatakan bahwa konsumen

terlibat dalam perilaku pembelian yang konsisten dan sesuai dengan citra diri

mereka. Hal ini sesuai dengan keputusan dalam pembelian khususnya dikaitkan

dengan department store yang dilakukan oleh Arora (dalam Gordon & Hensen,

1992: 524) dengan membahas tiga indikator.

Operasionalisasi variabel ini dilakukan dengan membentuk tujuh (7) skala

Likert.

c. Indikator Keputusan Pembelian produk.

Indikator variabel keputusan pembelian produk diuraikan dalam kuesioner

yang akan disampaikan pada responden berupa pertanyaan2 penelitian, dalam

instrumen ini terdapat tiga indikator variabel:

a. Kenyamanan pembelian yang telah dilakukan.

b. Keyakinan pembeli terhadap keputusan yang tepat dalam pembeliannya

c. kepuasan membeli di lokasi pembelian

Page 61: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

47

Berdasarkan ketiga Indikator variabel ini lebih lanjut dijabarkan menjadi 8

(delapan) butir pertanyaan penelitaian untuk variabel keputusan pembelian produk,

hal ini dapat ditelusuri pada lampiran 1.

H.3 Instrumen untuk mengukur variabel Kepuasan (Variabel Moderasi).

Variabel kepuasan konsumen sebagai Moderating Variable (MV) merupakan

variabel yang memoderasi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

a. Definisi Konseptual.

Robert W Woodruff menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan

suatu hirarki dari yang terendah hingga tertinggi, secara berurutan adalah kepuasan

berdasar atribut (Attribute-based satisfaction), berikutnya kepuasan berdasarkan

konsekuensi (Consequences-based satisfaction). Dan tingkat kepuasan yang paling

tinggi adalah tingkat kepuasan berdasarkan tujuan (Goal-based satisfaction)

b. Definisi Operasional

Kepuasan pelanggan diukur dengan skala Likert (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7)

berdasarkan lima dimensi yang menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (dalam

kotler 1988) bahwa perwujudan kepuasan pelanggan dapat diidentifikasi melalui

dimensi kualitas pelayanan.

c. Indikator Kepuasan Pelanggan

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (dalam Kotler 2003: 122)

perwujudan kepuasan pelanggan dapat diidentifikasi melalui dimensi kualitas

pelayanan tersebut adalah:

a. Tangibles

b. Reliability

Page 62: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

48

c. Responsiveness

d. Assurance

e. Emphaty

Kelima dimensi tersebut kemudian dikembangkan menjadi suatu alat ukur

yang disebut Servqual (service quality). Dalam hal ini dapat dijabarkan menjadi 25

(dua puluh lima) item pertanyaan penelitian, yang dapat ditelusuri pada lampiran 1.

Page 63: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Penelitian

A.1 Gambaran Umum PT. Indosat

PT Indosat adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang layanan

telekomunikasi. Perusahaan ini berpusat di jalan Medan Merdeka Barat No 1

mencakup 11 area wilayah di seluruh Nusantara serta meliputi 37 cabang. Salah satu

kantor cabangnya berada di Jalan Slamet Riyadi no 417 Solo yaitu PT Indosat

Cabang Surakarta.

Indosat sebagai perusahaan terdepan dibidangnya ikut mendorong terjadinya

perkembangan dan perubahan pasar telekomunikasi. Filosofi identitas Indosat

tercermin dari kombinasi kata “Indosat” dan simbol “Techno Power”. Simbol ini

mencerminkan usaha dan fokus bisnis saat ini yang meliputi tiga hal:

Bagi masyarakat Indonesia

Bidang teknologi

Bidang komunikasi

Semenjak tahun 2003 Indosat telah melakukan proses penggabungan antara

Indosat dengan anak-anak perusahaannya, yaitu PT Satelit Palapa Indonesia

(Satelindo), PT Indosat Multi Media (IM3) dan PT Bimagraha Telekomindo, sejak

saat ini disediakan layanan kepada pelanggan dalam bentuk jasa telekomunikasi dan

informasi berbasis selular, telekomunikasi tetap serta multimedia, komunikasi data

dan internet (MIDI) bagi pelanggan retail dan korporat. Jadi setelah retrukturisasi

Page 64: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

50

organisasi, Indosat berfokus pada tiga bisnis intinya yaitu selular, komunikasi tetap,

dan MIDI.

Secara umum bisnis selular mempunyai dua katagori produk yaitu prabayar

dan pascabayar. PT Indosat mempunyai produk Mentari dan IM3 dalam katagori

prabayar dan Matrik dalam katagori pasca bayar.

A.1.1 Gambaran Produk Mentari PT. Indosat

Mentari merupakan kartu prabayar yang dikeluarkan PT. Indosat yang dapat

dipakai di seluruh wilayah Indonesia dan dunia dengan International Roaming. Kartu

mentari mempunyai akses Satelindo dan memiliki fitur serta layanan lengkap,

didalamnya mengandung nilai Kepercayaan, Kekeluargaan dan Ekonomis. Beberapa

hal berikut memberikan ciri produk Mentari Indosat, yaitu :

1. Fitur dan layanan lengkap dari melakukan panggilan sampai MMS, GPRS,

roaming internasional, calling line identification, i-ring , 3G, dan lain-lain

2. Coverage mencakup seluruh wilayah Indonesia dimana terdapat coverage

Indosat.

3. Denominasi voucher bervariasi.

4. Untuk customer care terdapat akses One Stop Shopping Services

memungkinkan pelanggan mengetahui informasi yang tersentralisasi melalui

calll-center Mentari.

5. Program Mentari misalnya: tarif ringan, mentari hebat, free talk lima jam,

paket 5000 dapat 5000, SMS free, dan lain-lain.

Page 65: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

51

A.1.2 Customer Value PT. Indosat

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, PT Indosat merupakan perusahaan

yang bergerak dalam bidang telepon selular. Terkait nilai yang diunggulkannya, PT

Indosat menciptakan customer value melalui beberapa nilai yang dinamakan dengan

Brand Promise yang diwujudkan dalam empat nilai berikut. Keempat nilai ini

menggambarkan kondisi Indosat Excellence yang juga tercermin pada identitas baru

PT Indosat.

Pertama, layanan personal (Personal Attention) merupakan sikap melayani

antar individu baik internal maupun eksternal organisasi yang memahami,

menyentuh dan mencerminkan karakter individu penerima. Hal ini tecermin pada

sikap tanggap (responsive) atas kebutuhan spesifik dan keluhan pelanggan,

pengertian (understanding) dalam hal mengetahui pelanggannya serta siap

memberikan solusi, siap membantu (helpful) dalam memenuhi kebutuhan pelanggan

dengan memahami karakter pribadi pelanggan.

Kedua, jaminan kehandalan (Guaranted Reliability) dalam melayani

pelanggan dengan kualitas prima, konsisten, tepat waktu, dapat dipercaya

(trustworthy) dan diandalkan (dependable).

Ketiga, memberikan lebih dari yang diharapkan (Exceptional Value) artinya

selalu memberikan pelayanan terbaik (great service) yang tercermin pada sikap

selalu memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan antara lain dengan

meningkatkan kualitas produk, melakukan evaluasi berkala terhadap kualitas

layanan, selalu update tentang kualitas produk dan jasa

Keempat, keunggulan teknologi (technology leadership) yang tercermin pada

nilai innovative, fast & efficient, progressive. Inovasi terkait dengan selalu

Page 66: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

52

melakukan perubahan yang positif yaitu dengan menggunakan kreativitas dan secara

terus-menerus menemukan cara untuk menyelesaikan tugas. Cepat dan efisien dalam

melayani konsumen, PT Indosat berfokus kepada kecepatan dan ketepatan. Progresif

berarti memiliki sifat ingin maju dalam segala hal khususnya dalam teknologi

komunikasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Nilai-nilai ini telah cukup dirasakan sehingga mampu menciptakan prinsip

good and clean corporate governance, Bondan Winarno, 1996.

A.1.3 Keputusan Pembelian Produk PT Indosat.

Dalam banyak hal pembelian yang dilakukan konsumen bukan suatu tindakan

tiba-tiba namun merupakan suatu serangkaian proses. Dalam hal ini PT Indosat

menyadari keberadaannya sebagai produsen khususnya dalam teknologi komunikasi

untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal ini tercermin pada dua nilai :

kesadaran akan adanya saling membutuhkan serta kesadaran akan perlunya rasa

saling percaya khususnya dalam hal cara pandang terhadap mitra sebagai bagian

yang terkait dengan operasional perusahaan, berinisiatif dan membina kerjasama

serta perusahaan menyadari adanya tanggungjawab sosial perusahaan.

Kesadaran perlunya rasa saling percaya tercermin pada sikap yang

mengutamakan keadilan, obyektivitas dan menghindari sikap diskriminatif serta

mengupayakan sikap win-win solution dalam membina hubungan kemitraan untuk

membangun kerjasama dalam pencapaian target yang telah disepakati. Dari

penjelasan diatas dapat diartikan bahwa konsumen atau pelanggan individual sebagai

salah satu unsur pembuat keputusan khususnya dalam pembelian produk PT. Indosat

selayaknya mendapat perhatian yang baik.

Page 67: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

53

A.1.4 Kepuasan Konsumen PT Indosat

Dalam rangka mewujudkan kepuasan pelanggan PT Indosat telah menjabarkan

nilai-nilainya kedalam nilai-nilai yang disebut dengan Insan Gemilang sebagai upaya

mencapai dan mempertahankan keunggulan yang bermanfaat bagi pelanggan. Nilai-

nilai Insan Gemilang meliputi lima unsur. Pertama, integritas (integrity) yang

mencakup kejujuran, dedikasi dan kepatuhan. Kejujuran tercermin pada sikap

mengutamakan kebenaran dalam tindakan dan penyelesaian pekerjaan serta

menghindarkan tindakan manipulasi fakta, korupsi, kolusi dan nepotisme dalam

pekerjaan dan transaksi. Dedikasi terkait dengan segala daya upaya untuk

mewujudkan pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan kepatuhan

terkait dengan peraturan yang berlaku serta tanggungjawab dalam menjaga

informasi.

Kedua, kerjasama (team work) sebagai proses kerja bersama berdasarkan

komitmen, kepercayaan, keterbukaan, saling membantu dan menghargai serta

berpartisipasi aktif dalam memberikan kontribusi dan dukungan bagi kepentingan

perusahaan.

Ketiga, keunggulan (Excellence) merupakan niat dan usaha untuk melebihi

standar yang diharapkan dengan cara terus-menerus mengembangkan kemampuan.

Jelasnya keunggulan ini meliputi semangat menjadi yang terbaik, pengembangan

kemampuan, jaminan kehandalan (guaranted reliability) dan keunggulan teknologi

(technology leadership).

Keempat, kemitraan (Partnership) berusaha membangun dan/atau membina

hubungan dengan pihak-pihak terkait atas dasar saling membutuhkan dan saling

Page 68: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

54

percaya untuk kepentingan bersama. Dengan demikian mitra PT Indosat akan

diperhatikan dan dipelihara dengan baik.

Kelima, fokus pada pelanggan (customer focused) tercermin dari empat nilai

yaitu mengutamakan pelanggan, berjiwa melayani, membuat lebih dari yang

diharapkan serta layanan personal.

B Deskripsi Data Responden

Deskripsi data responden adalah gambaran dan penafsiran dari nilai

jawaban yang diberikan responden terhadap kuesioner penelitian. Nilai jawaban

responden tersebut dijumlahkan, ditabulasikan, dipresentasikan, dan diberi

interprestasi secara rasional terhadap jawaban responden tersebut. Berdasarkan

data yang berhasil dihimpun melalui kuesioner penelitian yang disebarkan

kepada responden, diperoleh informasi mengenai data responden yang menjadi

subyek penelitian berdasarkan karakteristik yang telah ditentukan, yaitu : usia,

pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Deskriptif data responden berdasarkan

karakteristik tersebut sebagai berikut.

B.1 Lama Pemakaian Produk Mentari Indosat.

Tabel 7Data Lama Pemakaian Produk Mentari

Lama Pemakaian Frekuensi Prosentase (%)Kurang dr 1 th 15 15.151-2 tahun 18 18.18Lebih 2 thn 66 66.67

Jumlah 99 100.00

Sumber : Data Primer, 2008

Page 69: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

55

Berdasarkan lama pemakaian produk Mentari oleh responden (tabel 7)

diperoleh data bahwa prosentase terbesar telah menggunakan selama lebih dari dua

tahun, yaitu 66,67% dari total responden sejumlah 99 responden. Sejumlah 18,18%

telah menggunakannya selama satu sampai dua tahun. Sedangkan sejumlah 15,15%

responden menggunakan produk Mentari baru kurang dari satu tahun. Artinya

respoden didominasi dengan masa pemakaian lebih dari dua tahun.

B.2 Usia Responden

Berdasarkan hasil dari 99 responden yang memberikan jawaban

mengenai identitas responden dalam kuesioner penelitian menunjukan bahwa

sebagian besar responden pada usia antara 21 – 30 tahun, yaitu sebanyak 47

orang (47,47%) dan pada usia kurang dari 20 tahun sebanyak 30 orang

(30,30%).

Tabel 8Data Usia Responden

Usia Frekuensi Prosentase (%)< 20 30 30.30

21-30 47 47.4731-40 15 15.1541-50 6 6.06> 50 1 1.01

Jumlah 99 100.00

Sumber : Data Primer, 2008

Sedangkan pada usia 31 sampai 40 tahun sebanyak 15 orang (15,15%)

dan sebanyak 6 orang (6,06%) berada pada rentang umur 41 sampai 50 tahun.

Sedangkan sisanya hanya satu orang (1,01%) berusia diatas 50 tahun Hal ini berarti

konsumen Mentari Indosat rata-rata berusia muda yaitu kelompok umur 21 sampai

Page 70: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

56

30 tahun (77,77%). Selengkapnya data responden berdasarkan usia seperti

disajikan pada tabel 8.

B.3 Tingkat Pendidikan Responden.

Berdasarkan hasil dari 99 responden yang memberikan jawaban

mengenai identitas responden dalam kuesioner penelitian menunjukkan bahwa

sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah SMU, yaitu sebanyak 61

orang (61,62%). Sebanyak 32 orang (32,32%) responden memiliki tingkat

pendidikan diploma, sarjana, pasca sarjana. Sedangkan untuk tingkat pendidikan

sampai dengan SMP sebanyak 6 orang (6,06%). Hal ini membuktikan bahwa

responden produk Mentari Indosat rata-rata berlatar belakang pendidikan SMU.

Selengkapnya data responden berdasarkan tingkat pendidikan seperti disajikan

pada tabel 9.

Tabel 9Data Tingkat Pendidikan Responden

Pendidikan Terakhir Frekuensi

Prosentase (%)

s.d. SMP 6 6.06SMU 61 61.62Diploma/Sarjana 32 32.32

Jumlah 99 100.00

Sumber : Data Primer, 2008

B.4 Pekerjaan Responden

Berdasarkan hasil dari 99 responden yang memberikan jawaban

mengenai identitas responden dalam kuesioner penelitian menunjukan bahwa

sebagian besar responden adalah pelajar, yaitu sebanyak 43 orang (43,43%) dan

sebanyak 34 orang (34,34%) berprofesi sebagai karyawan. Sedangkan yang

Page 71: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

57

mempunyai pekerjaan wiraswasta sebanyak 17 orang (17,17%) dan sebanyak 5

orang (5,05%) mempunyai pekerjaan lain-lain, termasuk profesional. Hal ini

berarti responden rata-rata adalah pelajar. Selengkapnya data responden

berdasarkan pekerjaan seperti disajikan pada tabel 10.

Tabel 10Data Pekerjaan Responden

Pekerjaan FrekuensiProsentase

(%)Pelajar 43 43.43Karyawan 34 34.34Wiraswasta 17 17.17Profesional. Lain2 5 5.05Jumlah 99 100.00

Sumber : Data Primer, 2008

B.5 Penghasilan Responden

Tabel 11Data Penghasilan Responden

Penghasilan FrekuensiProsentase

(%)< 2 juta 55 71.43>2 juta - 4 juta 18 23.38>4juta -6 juta 3 3.90> 6 juta 1 1.30

J u m l a h 77 100.00

Sumber : Data Primer, 2008

Berdasarkan hasil dari 99 responden yang memberikan jawaban mengenai

identitas responden dalam kuesioner penelitian menunjukkan bahwa sebagian

besar responden mempunyai penghasilan per bulan kurang dari Rp 2.000.000,00

Page 72: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

58

yaitu sebanyak 55 orang (71,43%) dan sebanyak 18 orang (23,38%) dengan

penghasilan per bulan antara Rp 2.000.000,00 sampai Rp 4.000.000,00.

Sedangkan yang mempunyai penghasilan antara Rp 4.000.000,00 – Rp

6.000.000,00 sebanyak 3 orang (3,90%) serta sebanyak 1 orang (1,30%)

mempunyai penghasilan diatas Rp 6.000.000,00. Hal ini berarti responden

Mentari Indosat rata-rata berpendapatan kurang dari dua juta rupiah. Data

responden berdasarkan penghasilan per bulan seperti disajikan pada tabel 11.

B.6 Jenis Kelamin Responden

Dari sisi jenis kelamin responden tampak bahwa pria lebih mendominasi

(64,65%) dibanding responden wanitanya (35,35%). Secara rinci dapat dilihat pada

tabel 12 berikut.

Tabel 12Data Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin FrekuensiProsentase

(%)Pria 64 64.65Wanita 35 35.35Jumlah 99 100.00

Sumber : Data Primer, 2008

B.7 Status Perkawinan Responden

Tabel 13Data Status Responden

Status FrekuensiProsentase

(%)Tidak Menikah 63 63.64Menikah 36 36.36Jumlah 99 100.00

Sumber : Data Primer, 2008

Page 73: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

59

Berdasarkan tabel 13 terlihat bahwa responden pada penelitian ini lebih

banyak yang berstatus tidak menikah yaitu 63 orang (63,64%) sedangkan sisanya

sebanyak 36 orang (36,36%) dengan status menikah.

C Penilaian Responden Tentang Variabel Penelitian

Penilaian responden terhadap ketiga variabel penelitian dapat dilihat

berdasarkan perhitungan kinerja terhadap skor ideal dari setiap variabel penelitian.

Hal ini diperhitungkan dengan rumus 5 dan 6 sebagai berikut.

Dengan memperhatikan ke tiga variabel (tabel 14) yang diamati nampak

bahwa variabel kepuasan menunjukkan kinerja tertinggi yaitu mencapai 82% dari

skor atau kriteria idealnya (ranking 1) diikuti oleh variabel Customer Value dan

variabel keputusan pembelian produk, masing-masing 76% dan 74% dari kriteria

idealnya. Artinya ketiga variabel ini masih dapat ditingkatkan kinerjanya dalam

rangka memaksimalkan kinerja secara keseluruhan.

Skor Ideal = Skor Maksimum X Jumlah Pertanyaan X Jumlah Responden

Rumus 5 Perhitungan Skor Ideal dan Skor Total

Skor Total = Jumlah Skor Jawaban Responden

Kinerja Variabel =

Rumus 6 Perhitungan Kinerja Variabel

Skor Total

Skor Ideal

X 100 %

Page 74: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

60

Dengan demikian secara deskriptif dapat dinyatakan bahwa tingkat kepuasan

pelanggan jangka panjang dan jangka pendek Produk Mentari PT Indosat sudah

cukup baik. Hal ini terlihat dari kinerja variabel penelitian yang ketiganya

menunjukkan besaran diatas 70%.

Tabel 14

Capaian Kinerja Variabel Penelitian

Variabel kepuasan yang cukup mendapatkan hati konsumen produk Mentari

perlu diperhatikan dan ditingkankan kinerjanya, hal ini perlu dilakukan perusahaan

dengan harapan dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk terus berlangganan

dengan perusahaan. Pada saat ini persaingan yang ada dalam dunia bisnis tidak hanya

pada segi jumlah dan kualitas produk tetapi juga dari segi kualitas pelayanan. Justru

dalam hal kualitas pelayananlah persaingan makin seru dan ketat. Perusahaan yang

mampu memberikan pelayanan dengan kualitas terbaiklah yang akan memenangkan

persaingan dan mempertahankan posisinya di pasar.

Kualitas merupakan keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau pelayanan

yang berhubungan pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen

yang dinyatakan secara langsung maupun tersirat. Kualitas pelayanan memiliki peran

Variabel Skor Ideal Skor Total Kinerja Variabel Rank

1 Customer Value 31,185 23,698 0.76 2

2 Keputusan Pembelian

5,544 4,113 0.74 3

3 Kepuasan 17,325 14,149 0.82 1

Sumber : Data Primer 2008

Page 75: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

61

yang sangat penting ketika suatu perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak di

bidang jasa memasuki persaingan yang ketat untuk mendapatkan konsumen.

Dengan adanya persaingan yang ketat untuk mendapatkan konsumen, maka

perusahaan harus mampu memberi pelayanan yang berkualitas baik. Dengan

pelayanan yang berkualitas maka kebutuhan dan keinginan konsumen dapat

terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan dan keinginan konsumen akan dapat

menciptakan kepuasan bagi konsumen. Jika konsumen merasa puas terhadap

pelayanan yang diberikan perusahaan, maka kemungkinan besar konsumen akan

kembali atau terus menggunakan pelayanan dari perusahaan tersebut.

D. Pengaruh Nilai Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk

Domain nilai konsumen (customer value) dicerminkan dari definisi tentang

nilai. Pengertian nilai (value) yang diukur berdasarkan atribut harapan atau preferensi

konsumen yang akan mempengaruhi pembelian, menurut Parasuraman konsep nilai

ini harus diperluas supaya lebih komprehensif, yaitu menjadi preferensi yang

dirasakan konsumen dan evaluasi atribut produk, atribut konsekuensi serta atribut

tujuan yang muncul sebagai akibat dari penggunaan produk.

Ketiga level atribut tersebut diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

manusia, sedangkan kebutuhan dapat diaktifkan dalam bentuk dua manfaat yaitu

manfaat utilitarian dan manfaat hedonik (pengalaman), pada umumnya kedua

manfaat ini berfungsi secara serentak di dalam keputusan pembelian. Manfaat

utilitarian merupakan atribut fungsional yang obyektif, sebaliknya manfaat hedonik

(pengalaman) mencakup respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi dan

Page 76: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

62

pertimbangan estetis. Jelas bahwa kedua manfaat ini mencerminkan konsep customer

value.

Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh nilai

konsumen (Customer Value) terhadap keputusan pembelian produk Mentari Indosat.

Analisis didasarkan pada data dengan menggunakan analisis regresi dari program

SPSS yang merupakan data kuantatif, yaitu skor jawaban dari 99 responden

atas kuesioner penelitian (lampiran 1) yang dibagikan kepada 100 responden. Dari

100 kuesioner yang terkumpul ternyata terdapat satu kuesioner yang tidak lengkap

jawabannya sehingga dibuang dalam analisis data.

Berdasarkan hasil regresi variable dependent yaitu keputusan pembelian

terhadap variable bebas yaitu nilai konsumen (lampiran 3), diperoleh hasil bahwa

nilai konsumen secara signifikan berpengaruh pada keputusan pembelian produk

Mentari Indosat, dapat dilihat berdasarkan uji F.

Dari hasil regresi diatas dapat dibentuk persamaan sebagai berikut::

Y = a + b X …….……………………………. (Model 1)

Y = 3,614 + 0,158 X

dimana

Y = keputusan pembelian produk

X = variabel nilai konsumen

Analisis tabel 15 :

Nilai R Square adalah pengkuadratan dari nilai R (0,797)² atau 0,635 atau

disebut determinasi yang berarti pengaruh customer value terhadap keputusan

Page 77: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

63

pembelian adalah sebesar 0,635 atau 63,5 % sedangkan sisanya sebesar 36,5%

dipengaruhi oleh faktor lain.

Tabel 15Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the

Estimate1 .797(a) .635 .631 4.20967

a Predictors: (Constant), CV b Dependent Variable: KeputusnPembelian

Nilai Std. Error of the Estimate sebesar 4,2097 adalah nilai kesalahan

perhitungan terhadap variabel keputusan pembelian. Dalam analisis deskriptif

statistik diperoleh nilai standar deviasi yang lebih besar dari Std. Error of the

Estimate (5,7162 > 4,2097) maka model regresi lebih baik bertindak sebagai

prediktor keputusan pembelian daripada rata – rata keputusan pembelian sendiri.

Tabel 16ANOVA(b)

ModelSum of

Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 2985.575 1 2985.575 168.473 .000(a)

Residual 1718.970 97 17.721Total 4704.545 98

a Predictors: (Constant), CV, b Dependent Variable: KeputusnPembelian

Analisis tabel 16

Nilai F adalah nilai dari analisis uji F (anova), yaitu F hitung adalah

168.473 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil

dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi keputusan

pembelian, yang berarti bahwa variasi variabel customer value mampu

menerangkan variabel keputusan pembelian produk secara signifikan (nyata).

Page 78: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

64

Analisis tabel 17 :

1. Nilai Unstandardized Coefficients B adalah nilai konstanta dan koefisien

regresi, yaitu nilai a = 3,614; b = 0,158. Persamaan regresi sederhana yang

diperoleh adalah:

Y = a + b X

Y = 3,614+ 0,158 X ...........................................(Persamaan 1)

di mana :

Y = keputusan pembelian produk

X = variabel nilai konsumen (customer value)

Konstanta (a) sebesar 3,614 menyatakan bahwa jika tidak ada

customer value dan kepuasan maka keputusan pembelian produk sebesar 3,614

satuan.

Tabel 17Coefficients(a)

ModelUnstandardized

CoefficientsStandardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta1 (Constant) 3.614 2.953 1.224 .224

CV .158 .012 .797 12.980 .000

a Dependent Variable: KeputusnPembelian

2. Koefisien regresi X sebesar 0,158 (b) menyatakan setiap penambahan satu (1)

satuan customer value akan meningkatkan satu (1) satuan keputusan pembelian

produk sebesar 0,158 satuan.

3. Pengambilan Keputusan

a. Jika tingkat signifikan (tabel 16) lebih besar 0,05 (tingkat α = 5%) maka Ho

diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel X terhadap variabel Y. Dalam hal ini tingkat signifikan sebesar

Page 79: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

65

0,000 dan lebih kecil 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada

pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.

b. Dengan memperhatikan hasil output komputer pada tabel 17 dapat dinyatakan

bahwa variabel customer value dengan t hitung (12,980) dengan tingkat

signifikan 0,000 (lebih kecil dari 0,05) maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sementara variabel lain tidak menunjukkan hasil yang signifikan

karena nilai signifikansi (prob- v) lebih besar dari 5%.

Berdasarkan uraian diatas secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa model

regresi pada persamaan 1 signifikan berdasarkan uji F, demikian dengan hasil uji t

yang menunjukkan bahwa variabel bebasnya signifikan, yaitu variabel customer

value. Dengan demikian hipotesis pertama pada penelitian ini yang menyatakan

bahwa nilai konsumen (customer value) berpengaruh pada keputusan pembelian

produk Mentari Indosat dapat dibuktikan kebenarannya.

E. Pengaruh Dimensi Nilai Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk

Pada penelitian yang membahas tentang produk Mentari Indosat ini peneliti

membahas konsep customer value yang diuraikan berdasarkan delapan (8) dimensi

sebagai berikut:

1. Jaringan, mencakup seluruh wilayah Indonesia dimana terdapat

coverage Indosat. Hal ini paling tidak memungkinkan pelanggan

berkomunikasi secara nasional meskipun tidak dibatasi hanya pada

skala nasional namun secara internasional.

Page 80: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

66

2. Tarif percakapan cukup murah didukung oleh variasi tarif dalam

SMS, MMS maupun GPRS dan tarif freetalk.

3. Kualitas layanan yang disediakan di tingkat galeri Indosat.

4. Fitur layanan dihubungkan dengan berbagai kemudahan bagi

konsumen dalam aplikasi layanan yang disediakan Mentari.

5. Bonus dan hadiah yang menarik bagi konsumen

6. Merk terkenal mengingat Mentari menjadi salah satu leader di telepon

selular.

7. Iklan yang mencakup produk Indosat secara keseluruhan maupun

iklan khusus Mentari dinilai cukup efektif dalam mempengaruhi

konsumen.

8. Gaya hidup merupakan sebagian dari aktualisasi diri seseorang yang

dapat dilihat dari produk yang dipakainya.

Dari sub bab sebelumnya diketahui bahwa nilai konsumen (customer value)

berpengaruh pada keputusan pembelian produk Mentari Indosat maka perlu

diperhatikan dimensi mana saja yang dapat dianggap penting bagi konsumen.

Dengan demikian hipotesis kedua pada penelitian ini perlu diuji signifikansinya.

Hipotesis kedua adalah untuk mengetahui pengaruh dimensi dari Nilai

Konsumen (Customer Value) terhadap keputusan pembelian Produk Mentari PT

Indosat Variabel Nilai Konsumen meliputi delapan dimensi berikut: Jaringan, Tarif,

Kualitas Layanan, Fitur Layanan, Bonus dan Hadiah, Merk Terkenal, Iklan dan Gaya

Hidup.

Page 81: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

67

Model regresi ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 + b4 X4 + b5X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8 --- (Model 2)

Dimana:

Y = Variabel Terikat

(Variabel keputusan pembelian produk).

X1, X2, .... X8 = Variabel bebas

(Variabel yang menunjukkan ke delapan dimensi variabel Nilai

Konsumen / Customer Value yang meliputi: Jaringan, Tarif, Kualitas

Layanan, Fitur Layanan, Bonus dan Hadiah, Merk Terkenal, Iklan dan

Gaya Hidup).

Lebih lanjut berdasarkan model 2 dengan perhitungan regresi pada lampiran

3 dapat diperoleh hasil persamaan regresi sebagai berikut:

Y =6,425 + 0,214X1 + 0,322X2 - 0,115X3 + 0.358X4 + 0,025X5 + 0,051X6 + 0.371X7 + 0,036X8.....

( Persamaan 2)

Dengan melihat lampiran 4 diketahui bahwa model 2 ini signifikan

berdasarkan uji F, nilai F 23,979 dan signifikan pada 0,000 (probability value).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variasi delapan dimensi dari nilai

konsumen mampu menjelaskan keputusan pembelian produk.

Lebih lanjut perlu diperhatikan uji t untuk melihat signifikansi dari setiap

dimensi terhadap keputusan pembelian produk. Dari tabel 18 berikut tampak adanya

empat dimensi dari nilai konsumen yang signifikan berpengaruh pada pembuatan

konsumen. Empat dimensi yang secara statistik signifikan adalah jaringan, tarif, fitur

Page 82: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

68

layanan serta iklan. Sedangkan keempat dimensi yang tidak signifikan adalah

kualitas layanan, bonus atau hadiah, merk terkenal serta dimensi gaya hidup.

Tabel 18

Dimensi dari Variabel Nilai Konsumen (Customer Value)

Dari tabel 18 tampak bahwa kinerja semua dimensi variabel customer value

tidak menunjukkan perbedaan menyolok dan semuanya diatas 70%. Dengan kata lain

pelanggan Mentari Indosat mempunyai penilaian cukup baik terhadap keunggulan

nilai-nilai yang telah diterapkan Mentari hingga saat ini.

Sedangkan apabila diperhatikan korelasi antar dimensi dari variabel nilai

konsumen dapat dinyatakan bahwa nilainya relatif sedang dan rendah. Dari lampiran

5a hanya tampak beberapa korelasi yang lebih dari 6,5 yaitu 14 korelasi atau 25%

dari 56 (100%) korelasi antar dimensi nilai konsumen ini. Artinya rata-rata korelasi

antar dimensi variabel nilai konsumen relatif rendah dan sedang. Korelasi paling

rendah sebesar 0,224 adalah korelasi antara dimensi jaringan dengan dimensi gaya

Dimensi Skor Ideal Skor TotalKinerja

(%) Signifikansi

(Uji t)

D1 Jaringan 3,465 2,603 75 0,037

D2 Tarif 4,851 3,581 74 0,002

D4 Fitur Layanan 4,158 3,189 77 0,050

D7 Iklan 4,158 3,116 75 0,005

D3 Kualitas Layanan 4,158 3,405 82Tidak

Signifikan

D6 Merk Terkenal 3,465 2,586 75Tidak

Signifikan

D5 Bonus&Hadiah 3,465 2,585 75Tidak

Signifikan

D8 Gaya Hidup 3,465 2,633 76Tidak

Signifikan

Page 83: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

69

hidup. Hanya terdapat 3 nilai korelasi yang lebih besar dari 0.8, dan nilai korelasi

tertinggi adalah 0,815 yaitu korelasi antara dimensi fitur layanan dan dimensi merk

terkenal.

Tabel 19

Variabel Customer Value

Item Pertanyaan Skor

Jaringan Luas 613Sinyal Bagus 514Suara Jernih tak putus 514Perbaikan jaringan cepat 505Panggilan Mudah 457

Dim

ensi

1

Jari

nga

n

Total Skor Dimensi 1 2603

Tetap Setia Meski Pesaing Murah 532Harga Voucher Baik 533Tarif Percakapan Murah 498Tarif SMS lebih murah vs lain 508Tarif GPRSlebih murah vs lain 483Tarif MMS lebih murah vs lain 514Kesukaan terhadap tarif freetalk 513

Dim

ensi

2

Tar

if

Total Skor Dimensi 2 3581

Jaminan Produk n Layanan Diperhatikan 555Kebijakan Perbaikan Mudah Diperoleh 543Pelayanan Karyawan Cepat 584Waktu n Jam Layanan Terjadwal Baik 565Ada Staf Pelayan Meski Jam Sibuk 544Galeri Pelayanan Sangat Nyaman 614

Dim

ensi

3

Ku

alit

as L

ayan

an

Total Skor Dimensi 3 3405

Perlu Pengalamam untuk Memakai Mentari 462Fitur mentari lebih banyak dari yang lain 501Konsumen mudah dalam menggunakan aplikasi dalam produk menatari 522

Voucher selalu tersedia di setiap galeri Indosat 592Variasi harga voucher sudah baik 573

Konsumen mudah menggunakan sms, mms, gprs 539

Dim

ensi

4

Fit

ur

Lay

anan

Total Skor Dimensi 4 3189

Page 84: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

70

Lanjutan Tabel 19.

Bonus freetalk mentari bermanfaat bagi saya 556Mentari sering memberikan hadiah 494Bonus SMS sering saya dapatkan 527Souvenir mentari sangat bagus-bagus sehingga menarik bagi saya 479Mentati gratis 1 menit pertama menarik bagi saya 529

Dim

ensi

5

Bon

us&

Had

iah

Total Skor Dimensi 52585

Produk Mentari Indosat mempunyai citra yang baik dimata konsumen 535

Peralatan dan teknologinya mutakhir 529

Saya mengenal mentari lebih dulu daripada produk lain 525Temen saya banyak yang menggunakan mentari 495Banyak Komunitas mentari club 502

Dim

ensi

6

Mer

k T

erk

enal

Total Skor Dimensi 6 2586

Publikasi produk dan layanan baru, bisa diperoleh dengan mudah oleh konsumen 540Kinerja yang diiklankan mempengaruhi saya dalam rencana pembelian produk 525Desain dan kemasan Mentari Indosat sudah baik 552Komentar dari para tenaga penjual mempengaruh pada pembelian produk Mentari Indosat 527Saya membeli produk Mentari Indosat berda sarkan opini/ide dari teman 439Publikasi produk dan layanan baru bisa diperoleh dengan mudah oleh konsumen 533

Dim

ensi

7

Ikla

n

Total Skor Dimensi 7 3116

Banyak asyiknya gabung di indosat community 536Saya merasa percaya diri menggunakan produk mentari 539Saya merasa bergengsi dengan menggunakan produk mentari 508

Saya merasa trendi menggunakan produk mentari 524Komunitas mentari mempengaruhi gaya hidup saya 526Dengan menggunakan mentari banyak tambah temanMentari banyak dipakai kaum mudaTotal Skor Dimensi 8 2633

Dim

ensi

8

Gay

a H

idu

p

Page 85: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

71

Lebih lanjut akan lebih diperhatikan keempat dimensi yang signifikan

berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk. Dengan demikian perlu

ditelusuri item-item sub dimensi dari dimensi jaringan, tarif, fitur layanan dan

dimensi iklan. Hal ini secara terperinci berdasarkan rekapitulasi perhitungan skor

jawaban responden pada masing-masing indikator berdasarkan tabel 19.

Dari tabel 19 dapat diperhatikan bahwa pada dimensi jaringan masih

dijumpai kelemahan, misalnya dalam hal kemudahan panggilan yang menunjukkan

skor terrendah yaitu sebesar 457. Disisi lain perlu ditingkatkan item jaringan yang

luas, sinyal yang bagus, suara jernih yang tidak terputus-putus, serta pelayanan

perbaikan jaringan dengan cepat.

Demikian halnya perlu diperhatikan untuk dimensi tarif, fitur layanan dan

dimensi iklan. Hal ini terkait mengingat bahwa jasa atau pelayanan yang berkualitas

adalah ciri atau karakteristik situasi persaingan bisnis jasa yang semakin ketat,

maka pelayanan dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan

konsumen.

F. Variabel Kepuasan Konsumen sebagai Moderating Variabel

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa peneliti menduga adanya variabel

kepuasan yang memoderasi hubungan antara variabel nilai konsumen dan keputusan

pembelian. Pembahasan didasarkan skor hasil jawaban responden atas kuesioner

pada variabel nilai konsumen atau customer value (X), variabel keputusan

pembelian (Y), dan variabel kepuasan konsumen sebagai variabel yang

memoderasi hubungan X dan Y ini.

Page 86: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

72

Uji statistik dilakukan melalui analisis koefisien korelasi, analisis regresi

sederhana, uji F (anova), dan uji t. Analisis koefisien korelasi digunakan untuk

mengetahui korelasi atau hubungan antara variabel bebas (customer value)

dengan variabel terikat (keputusan pembelian). Berdasarkan nilai koefisien

korelasi juga dapat diketahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat melalui perhitungan koefisien determinasi. Analisis regresi

(sederhana maupun berganda) digunakan untuk menggambarkan atau

memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan uji

F (anova) dan uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Dalam melakukan uji ststistik tersebut, peneliti

menggunakan analisis regresi sederhana dan regresi berganda dari program

Statistic Product and service Solution (SPSS).

Pada bagian ini dibahas tiga hal terkait dengan hasil output komputer dengan

bantuan program Statistic Product and service Solution (SPSS) yaitu mengenai:

output hasil regresi diikuti pembahasan hasil uji asumsi klasik dan hasil uji

reliabilitas model, yang masing-masing diuraikan sebagai berikut.

F.1 Pembahasan Hasil Regresi

Penelitian ini membahas pengaruh customer value pada keputusan pembelian

sesuatu produk. Peneliti menduga bahwa hubungan tersebut terjadi apabila customer

value mampu memberikan kepuasan konsumen khususnya pelanggan jangka pendek

dan pelanggan jangka panjang,

Dengan demikian hanya diamati khusus pada jenis pelanggan jangka panjang

dan pelanggan jangka pendek bukan untuk pelanggan pertama (first time customer)

Page 87: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

73

maupun pelanggan yang hilang (the loss customer). Pelanggan pertama adalah

konsumen yang baru membeli produk sehingga tidak dapat diamati karena belum

pernah menggunakan produk. Sedangkan pelanggan yang hilang sulit diketahui.

Jadi kepuasan konsumen jangka pendek dan jangka panjang ini memoderasi

hububungan Customer Value (C.V) terhadap keputusan pembelian produk.

Moderating variable (MV) adalah sesuatu yang mempunyai dampak contingency

kuat pada hub variabel bebas dan variabel terikat. Maka modelnya:

Y = a + b1 X + b2 MV + b3 (X * MV) …..…........... (Model 3)

Y = -5.956+ 0,138 X + 0,174 MV + 0,000 X1*MV..............(Persamaan 3)

Dimana : Y = Variabel keputusan pembelian produk

X = Variabel customer value

MV = Variabel kepuasan konsumen

Analisis regresi berganda antara variabel customer value (X) dan variabel

keputusan pembelian (Y), dengan variabel kepuasan konsumen sebagai variabel

yang moderator untuk produk Mentari Indosat, disajikan dalam uraian berikut ini :

a. Berdasarkan tabel statistik deskripsi sebagai berikut :

Tabel 20Descriptive Statistics

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KeputusanPembelian 99 25 56 41.55 6.929

CustomerValue 99 116 314 239.37 34.832

Kepuasan 99 69 244 142.92 26.200

CvandKepuasan 99 8004 76616 34938.39 10896.103

Valid N (listwise) 99

Sumber : Data Primer 2008

Page 88: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

74

Analisis tabel 20 :

1. Jumlah sampel yang disajikan sebagai responden adalah 99 orang

pelanggan.

2. Rata-rata skor keputusan pembelian adalah 41,55 dengan standar deviasi

6,929

3. Rata-rata skor customer value adalah 239,37 dengan standar deviasi 34,832.

4. Rata-rata skor kepuasan adalah 142,92 dengan standar deviasi 26,200.

5. Rata-rata skor customer value dan kepuasan sebagai variabel moderator

adalah 34938,39 dengan standar deviasi 10896,103.

b. Berdasarkan tabel koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

Tabel 21Coefficient Correlations(a)

Model CVandKepuasan CustomerValue Kepuasan

1 Correlations CVandKepuasan 1.000 -.867 -.947CustomerValue -.867 1.000 .692Kepuasan -.947 .692 1.000

Covariances CVandKepuasan .000 .000 .000CustomerValue .000 .002 .002Kepuasan .000 .002 .006

a Dependent Variable: KeputusanPembelian

Analisis tabel 21 :

1. Korelasi antara variabel moderasi dengan customer value minus 0,867 (negatif

kuat.

2. Korelasi antara variabel moderasi dengan kepuasan minus 0,947 (negatif

kuat).

Page 89: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

75

3. Korelasi antara customer value dengan kepuasan 0,692 (positif sedang)

merupakan tingkat korelasi yang paling rendah.

c. Berdasarkan Tabel Ringkasan Model regresi 3.

Tabel 22Model Summary(b)

Model RR Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Esti Change Statistics

Durbin-Watson

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .824(a) .679 .672 3.966 .679 68.008 3 95 .000 1.940

a Predictors: (Constant), CVandKepuasan, CustomerValue, Kepuasanb Dependent Variable: KeputusanPembelian

Analisis tabel 22 :

1. Nilai R adalah nilai koefisien korelasi berganda (R) = 0,824 yang berarti

terdapat korelasi antara variabel bebas dan variabel moderasi secara bersama-

s a m a t e r h a d a p k e p u t u s a n p e m b e l i a n .

2. Nilai R Square adalah pengkuadratan dari nilai R (0,824)² atau 0,679 atau

disebut determinasi yang berarti pengaruh customer value, kepuasan,

customer value dan kepuasan secara bersama-sama terhadap keputusan

pembelian adalah sebesar 0,679 atau 67,9 % sedangkan sisanya sebesar

32,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Nilai Std. Error of the Estimate sebesar 3,966 adalah nilai kesalahan

perhitungan terhadap variabel keputusan pembelian. Dalam analisis deskriptif

ststistik diperoleh nilai standar deviasi yang lebih besar dari Std. Error of

the Estimate (6,929 > 3,966) maka model regresi lebih baik bertindak

Page 90: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

76

sebagai prediktor keputusan pembelian daripada rata – rata keputusan

pembelian sendiri.

d. Berdasarkan Tabel anova adalah sebagai berikut :

Tabel 23ANOVA(b)

ModelSum of

Squares df Mean Square F Sig.1 Regression 3209.910 3 1069.970 68.008 .000(a)

Residual 1494.635 95 15.733Total 4704.545 98

a Predictors: (Constant), CVandKepuasan, CustomerValue, Kepuasanb Dependent Variable: KeputusanPembelian

Analisis tabel 23 :

Nilai F adalah nilai dari analisis uji F (anova), yaitu F hitung adalah

68,008 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas 0,000 lebih kecil

dari 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi keputusan

pembelian, yang berarti bahwa variasi variabel customer value, kepuasan,

customer value dan kepuasan secara bersama-sama mampu menerangkan variabel

keputusan pembelian produk secara signifikan (nyata).

e. Berdasarkan tabel coefisien regresi :

Tabel 24Coefficients(a)

ModelUnstandardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

BStd. Error Tolerance VIF

1 (Constant) -5.956 9.577 -.622 .535CustomerValue .138 .039 3.542 .001 .087 11.447Kepuasan .174 .080 2.174 .032 .036 27.435CVandKepuasan .000 .000 -1.065 .290 .017 57.621

a Dependent Variable: Keputusan PembelianProduk

Page 91: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

77

Analisis tabel 24 :

Nilai Unstandardized Coefficients B adalah nilai konstanta dan koefisien

regresi, yaitu nilai a = -5.956; b1 = 0,138, b2 = 0,174 dan b3 = 0,000 .

Persamaan regresi berganda yang didapat adalah:

y = a + b1 X + b2 MV + b3 X*MV

y = -5.956 + 0,138 X + 0,174 MV + 0,000 X*MV..........(Persamaan 3)

di mana :

y = keputusan pembelian produk

X = customer value

MV = kepuasan

X*MV = customer value dan kepuasan

1. Konstanta (a) sebesar -5.956 menyatakan bahwa jika tidak ada customer

value dan kepuasan maka keputusan pembelian produk sebesar -5.956.

2. Koefisien regresi X1 , (b1) sebesar 0,138 menyatakan setiap penambahan

customer value akan meningkatkan keputusan pembelian produk.

3. Koefisien regresi X2 , (b2) sebesar 0,174 menyatakan bahwa setiap

penambahan kepuasan meningkatkan keputusan pembelian produk.

4. Dalam Pengambilan Keputusan, Jika tingkat signifikan lebih besar 0,05

(tingkat α = 5%) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada

pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y. Namun jika

tingkat signifikan tersebut lebih kecil 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap

variabel Y. Dan dengan memperhatikan hasil output komputer pada tabel 24

dapat dinyatakan bahwa variabel customer value dengan t hitung (3,542)

Page 92: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

78

dengan tingkat signifikan 0,001 lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak

dan Ha diterima. Sementara variabel lain tidak menunjukkan hasil yang

signifikan karena nilai signifikansi (pro-v) lebih besar dari 5%.

5. Model regresi pada persamaan 3 secara grafis tampak seperti gambar 7.

Berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa model regresi pada

persamaan 3, signifikan berdasarkan uji F namun tidak signifikan dengan hasil uji t

30 40 50 60

KeputusanPembelian

-3

-2

-1

0

1

2

3

Dependent Variable: KeputusanPembelian

Scatterplot Model 3dengan Variabel Moderasi

y = -5.956+ 0,138 X + 0,174 MV + 0,000 X*MV

Gambar 7Model 3 dengan Variabel Moderasi

Page 93: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

79

yang menunjukkan hanya ada satu variabel bebas yang signifikan, yaitu variabel

customer value. Kebanyakan variabel bebas lainnya tidak menunjukkan hasil yang

signifikan, oleh karenanya perlu diperhatikan uji asumsi klasik terhadap model

diatas.

Dengan demikian penulis mencurigai kemungkinan tidak menunjukkan

adanya efek moderasi dari variabel kepuasan (MV), hal ini terlihat dari tidak

signifikannya nilai b3 (0,000) dengan berdasarkan uji t, sedangkan b1 (0,138) dan b2

(0,174) signifikan. Dan dapat disimpulkan bahwa pengaruh kepuasan sebagai

variabel moderasi adalah lemah sehingga variabel kepuasan tidak dapat dianggap

sebagai faktor kunci atau moderator.

F.2 Pembahasan Hasil Uji Asumsi Klasik.

Uji asumsi klasik merupakan suatu uji untuk mengetahui kelayakan dari

model regresi supaya dapat memenuhi asumsi klasik yang meliputi multikolinearitas,

heteroskedastisitas dan autokorelasi (Gujarati, 2003). Uji asumsi klasik ini dapat

dijelaskan berdasarkan uraian berikut.

Pertama, uji autokorelasi adalah uji terhadap hubungan antar residual pada

suatu pengamatan dengan pengamatan lain. Konsekuensi autokorelasi adalah biasnya

varian dengan nilai yang lebih kecil dari nilai sebenarnya, sehingga nilai R2 dan F

statistik yang dihasilkan cenderung besar. Cara mendeteksi adanya autokorelasi

adalah dengan membandingkan Durbin-Watson statistic hitung dengan Durbin-

Watson statistic tabel.

Page 94: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

80

Dari tabel 22 diatas tampak bahwa Durbin-Watson-hitung menunjukkan

besaran 1,940. Dengan memperhatikan gambar 8 nilai Durbin-Watson-hitung ini

terletak diantara dU dan (4-dU) sehingga model regresi tidak menunjukkan adanya

autokorelasi.

Dasar perhitungan dengan n sejumlah 99 pada tingkat α = 5% dapat diperoleh

Durbin-Watson statistic-tabel sebagai berikut:

Tabel 25Statistik Durbin-Watson

Durbin-Watson statistic

dL dU 4 - dU 4 - dL

Nilai 1,61 1,74 2,26 2,39

Kedua, uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui hubungan antar

variabel independennya. Jika terdapat hubungan kuat antar masing-masing variabel

dU (4 - dU) (4 – dL)dU

1,94

Tidak ada autokore-lasi

Gambar : 8 Model 3 Keputusan Berdasarkan Durbin-Watson Statistik

Page 95: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

81

independennya maka terdapat problem multikolinearitas. Multikolinieritas terjadi

apabila nilai dari variance inflation factor (VIF) lebih besar dari 10 (Gujarati, 1993).

Tabel 24 menunjukkan nilai VIF untuk variabel customer value, kepuasan dan

variabel customer value dan kepuasan, secara berurutan masing-masing

menunjukkan besaran11.447, 27.435, dan 57.621. Jelas bahwa model regresi ini

menunjukkan adanya korelasi diantara variabel bebasnya. Dari tabel 26 berikut juga

terdeteksi bahawa nilai condition index ada yang mendekati 100 tepatnya 97,523

yaitu variabel customer value dan kepuasan (lihat baris ke empat).

Tabel 26Collinearity Diagnostics(a)

EigenvalueCondition

Index Variance Proportions

Model Dimension(Constant)

CustomerValue Kepuasan

CVandKepuasan

1 (Constant) 3.949 1.000 .00 .00 .00 .00CustomerValue

.046 9.271 .02 .00 .00 .02

Kepuasan .005 28.970 .01 .21 .10 .00CVandKepuasan

.000 97.523 .97 .79 .90 .98

a Dependent Variable: KeputusanPembelian

Ketiga, uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah tejadi

penyimpangan terhadap asumsi varian residual konstan, var(/Xi)-2. Jika variabel

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya besarnya tetap, maka terdapat

homoskedisitas, sedangkan jika besaran residualnya bervariasi dari satu pengamatan

ke pengamatan lainnya maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah bila tidak terdapat heteroskedisitas.

Page 96: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

82

Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan

melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya.

Dasar pengambilan keputusannya adalah apabila ada pola tertentu seperti titik-titik

yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar lalu menyempit)

maka sudah menunjukkan gejala heteroskedastisitas. Atau jika tidak ada pola yang

jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu y maka tidak

terjadi gejala heteroskedastisitas. Dari gambar 9 diatas tampak bahwa model regresi

tidak menunjukkan adanya gejala heteroskedastisitas.

-4 -3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

-3

-2

-1

0

1

2

3

Residual

Dependent Variable: KeputusanPembelian

Scatterplot Residual (Model3)Dengan Variabel Moderasi

Gambar 9 Scatter Plot Nilai Residual Model 3

Page 97: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

83

F.3 Pembahasan Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas.

Instrumen penelitian diuji menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

Validitas diukur dengan metode Product Moment Pearson. Suatu instrumen

dikatakan valid atau memiliki daya pembeda yang baik jika memiliki nilai rbt ≥ 0,367

(Sugiyono, 2005:115). Uji reliabilitas menyatakan konsistensi suatu instrumen

dengan menggunakan suatu besaran yang disebut alpha (Cronbach Alpha) dan suatu

instrumen dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,5.

Berdasarkan lampiran 5a, 5b dan 5c mengenai korelasi Pearson antara setiap

dimensi dari ketiga variabel yang diteliti dengan variabel dependen yaitu keputusan

pembelian, tampak bahwa nilainya menunjukkan besaran diatas 0,367 sehingga dapat

dikatakan bahwa instrumen penelitian cukup valid. Artinya instrumen penelitian ini

mampu mengukur sesuatu yang seharusnya diukur yaitu untuk mengukur nilai

konsumen, keputusan pembelian dan kepuasan konsumen,

Tabel 27Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.015 4

Sedangkan dari tabel 27 berikut tampak bahwa nilai Cronbach Alpha sebesar

0.015 yang lebih kecil dibandingkan 0.5 dengan demikian reliabilitasnya rendah.

Artinya instrumen penelitian tidak cukup mampu menghasilkan kesimpulan yang

sama dari waktu ke waktu.

Page 98: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

84

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Industri telekomunikasi mengalami pertumbuhan yang dramatis. Pengaruh

pesatnya pertumbuhan dunia usaha di sektor jasa pada umumnya telah berdampak

pada terjadinya persaingan yang ketat diantara perusahaan jasa khususnya

perusahaan jasa yang sejenis, tak terlepas jasa telekomunikasi ini. Dalam kondisi

demikian, maka tumpuan agar perusahaan dapat terus bertahan adalah para

konsumen yang tetap loyal menggunakan produk ataupun jasa layanan yang

disediakan perusahaan. Untuk itu sudah selayaknya bahwa perusahaan wajib

menanamkan nilai-nilai unggul (customer value) bagi konsumennya, disamping itu

perlu mengupayakan kepuasan atas jasa pelayanan yang berkualitas.

Customer value erat kaitannya dengan kepuasan konsumen. Setelah

konsumen merasakan kepuasannya, mereka cenderung akan selalu memakai produk

yang bersangkutan. Dalam hal jasa, kepuasan lebih terkait pada kualitas pelayanan

yang diberikan. Apabila pelayanannya mampu memenuhi kebutuhan dan harapan

konsumen, yang berarti terpenuhinya kebutuhan dan harapan konsumen maka akan

menciptakan kepuasan bagi konsumen sehingga dapat mempengaruhi keputusan

konsumen dalam melakukan pembelian ulang terhadap produk (jasa servis) yang

ditawarkan perusahaan. Konsumen akan secara sukarela tetap menggunakan jasa

yang disediakan perusahaan secara berulangkali bahkan seterusnya dan tidak ingin

beralih kepada perusahaan yang menjadi kompetitor.

Dengan terciptanya customer value serta kepuasan konsumen, selain dapat

menjadi sarana untuk mendukung keberhasilan kegiatan pemasaran suatu

perusahaan, juga diperlukan masyarakat yang telah atau ingin menggunakan jasa

Page 99: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

85

yang dijual perusahaan. Harapan yang muncul adalah keberlanjutan (survival) usaha

dalam jangka panjang.

Secara deskriptif, dapat dinyatakan bahwa dari tiga variabel yang diamati

nampak bahwa variabel kepuasan menunjukkan kinerja tertinggi yaitu mencapai 82%

dari skor atau kriteria idealnya (ranking 1) diikuti oleh variabel Customer Value dan

variabel keputusan pembelian produk, masing-masing 76% dan 74% dari kriteria

idealnya. Artinya ketiga variabel ini masih dapat ditingkatkan kinerjanya dalam

rangka memaksimalkan kinerja secara keseluruhan. Jelas bahwa kinerja keseluruhan

variabel penelitian sudah cukup baik, ketiganya menunjukkan besaran diatas 70%.

Variabel kepuasan yang cukup mendapatkan hati konsumen produk Mentari

perlu diperhatikan dan ditingkatkan kinerjanya, hal ini perlu dilakukan perusahaan

dengan harapan dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk terus berlangganan

pada Mentari Indosat.

Indikator yang perlu perhatian khususnya untuk variabel customer value karena

dinilai lemah oleh konsumen adalah dalam hal : panggilan mudah, perlu pengalamam

untuk memakai Mentari, Mentari sering memberikan hadiah, souvenir mentari sangat

bagus-bagus sehingga menarik bagi saya, saya membeli produk Mentari Indosat

berdasarkan opini/ide dari teman, komunitas mentari mempengaruhi gaya hidup

saya, yang kesemuanya ini hanya dengan rata-rata skor dibawah lima (5).

Sedangkan untuk variabel keputusan pembelian produk perlu ditingkatkan

perhatiannya terhadap beberapa hal yang dianggap lemah oleh konsumen

sebagaimana terlihat rata-rata skornya dengan nilai dibawah lima (5), sub indikator

ini adalah: saya merasakan galeri diluar Indosat tidak memadai, saya memilih produk

Page 100: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

86

Mentari karena tidak ada alternatif lain selain Mentari Indosat, saya yakin sinyal

Indosat tidak pernah ada gangguan.

Selanjutnya untuk variabel kepuasan Mentari Indosat sudah cukup baik dari

sudut pandang konsumen, namun masih ada satu sub indikator yang menuntut

perhatian lebih besar karena dianggap lemah oleh konsumen yaitu : Saya merasa

puas atas kemampuan PT Indosat dalam menyediakan sinyal yang jarang mengalami

gangguan (skor 4,74).

Sedangkan berdasarkan analisis hasil regresi dengan SPSS dapat diperoleh

rekapitulasi statistik seperti disajikan pada tabel 28 berikut ini. Hasil uji F

menunjukkan bahwa ketiga model semuanya signifikan berarti bahwa variabel bebas

yang dipakai pada setiap model mampu menjelaskan variasi variabel terikatnya.

Tabel 28Rekapitulasi Statistik Uji F

Hubungan Antar Variabel Penelitian: X, MV Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Y)

Model F Hitung F Tabel Kesimpulan

MODEL 1Regresi Y = 3,614+ 0,158 X ( lampiran 3 )

F α ( k, n-k-1) = F 0.05 ( 1, 99-1-1)168,473= F 0.05 ( 1, 97) = 3,84 (unlimited)

Signifikan berdasarkan uji F

MODEL 2Regresi Y = 6,425 + 0,214X1 + 0,322X2 - 0,115X3 + 0.358X4 + 0,025X5 + 0,051X6 + 0.371X7 + 0,036X8( lampiran 4 )

F α ( k, n-k-1) = F 0.05 ( 8, 99-8-1)68,008= F 0.05 ( 8, 90) = 1,94 (unlimited)

Signifikan berdasarkan uji F

MODEL 3Regresi Y = -5.956 + 0,138 X + 0,174 MV + 0,000 X*MV ( Lampiran 6 )

F α ( k, n-k-1) = F 0.05 ( 8, 99-8-1)23,979

= F 0.05 ( 3, 95) = 2,60 (unlimited)

Signifikan berdasarkan uji F

Page 101: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

87

Sedangkan berdasarkan tabel 29, dengan uji t tampak bahwa tidak semua variabel

bebas pada setiap model yang dipakai menunjukkan signifikan secara statistik. Hal

ini diartikan bahwa masing-masing variabel bebas pada setiap model yang diamati

tidak semuanya berpengaruh pada variabel terikatnya, hanya variabel bebas yang

signifikan saja yang berpengaruh pada variabel terikat.

Tabel 29Rekapitulasi Statistik Uji t

Hubungan Antar Variabel Penelitian: X, MV Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Y)

Uji tVariabel X

t hitung t tabelKesimpulan

MODEL 1Regresi Y = 3,614+ 0,158 X (lampiran 3)

Konstanta 1,224t α, n-2 = t 0,05 , 97 = 1,645 (unlimited)

Tidak signifikan berdasar uji t

Customer Value 12,980 1,645 Signifikan berdasar uji t

MODEL 2Regresi Y = 6,425 + 0,214X1 + 0,322X2 - 0,115X3 + 0.358X4 + 0,025X5 + 0,051X6 + 0.371X7 + 0,036X8 ( lampiran 4)

Konstanta 1,854t α, n-2 = t 0,05 , 97 = 1,645 (unlimited)

Signifikan berdasar uji t

Jaringan 2,116 1,645 Signifikan berdasar uji t

Tarif 3,245 1,645 Signifikan berdasar uji t

Fitur Layanan 1,984 1,645 Signifikan berdasar uji t

Iklan 2,871 1,645 Signifikan berdasar uji t

KualitasLayanan -0,754 1,645 Tidak Signifikan berdasar uji t

Bonus & Hadiah -0,210 1,645 Tidak Signifikan berdasar uji t

Merk Terkenal -0,297 1,645 Tidak Signifikan berdasar uji t

Gaya Hidup 0,295 1,645 Tidak Signifikan berdasar uji t

MODEL 3Regresi Y = -5.956 + 0,138 X + 0,174 MV + 0,000 X*MV(Lampiran 6 )

Konstanta 0,622 t α, n-2 = t 0,05 , 97 = 1,64

(unlimited)Tidak Signifikan berdasar uji t

Customer Value 3,542 1,645 Signifikan berdasar uji t

Kepuasan 2,171 1,645 Signifikan berdasar uji t

CV dan Kepuasan

-1,065 1,645 Tidak Signifikan berdasar uji t

Page 102: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

88

Berdasarkan Tabel 30 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Model 1, 2 dan 3 menunjukkan hasil yang signifikan berdasarkan uji F

sehingga masing-masing model menunjukkan adanya pengaruh dari variabel

bebas terhadap variabel terikatnya.

2. Berdasrkan uji t dapat dinyatakan bahwa signifikansi setiap variabel bebas

cukup bervariasi, model 2 dan 3 terlihat adanya hasil uji t yang tidak

signifikan.

3. Nilai koefisien determinasi ataupun R square menunjukkan nilai yang relatif

sama untuk ketiga model yang digunakan, semua nilainya diatas 60%.

Tabel 30Rekapitulasi Statistik Hubungan Antar Variabel Penelitian: X1, X2, MV

Terhadap Keputusan Pembelian Produk (Y)

Model Hipotesis Persamaan Regresiuji

Signifikansi α= 0,05

KD dan (R²)

Simpulan

1Ho : b = 0

Ha : b / 0

Y = a + b X

Y = 3,614+ 0,158 X

F hitung = 168,473dengan sig = 0,000Ho ditolak

KD = 0,797

R² = 0,635 = 63,5 %

X signifikan

Uji F signifikan

2Ho : b1..... b8= 0Ha : b1..... b8 / 0

Y = a + b1 X + b2 X2+ ......... + b8 X8

Y = 6,425 + 0,214X1 + 0,322X2 - 0,115X3 + 0.358X4 + 0,025X5 + 0,051X6 + 0.371X7 + 0,036X8

F hitung = 168,473dengan sig = 0,000Ho ditolak

KD = 0,825

R² = 0,681 = 68,1 %

X2 , X3 ,X5 ,X7

signifikan

X1 ,X4 ,X6,X8

tidak signifikan

Uji F signifikan

3Ho : b1, b2, b3= 0Ha : b1, b2, b3 / 0

Y = a + b1 X + b2 MV+ b3 (X * MV)

Y = -5.956+ 0,138 X 1+ 0,174 X 2

F hitung = 68,008 dengan sig = 0,000Ho ditolak

KD = 0,824

R² = 0,679 = 67,9%

X , MV signifikan

X*MV tidak signifikan

Uji F signifikan

Page 103: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

89

4. Khusus untuk model 3 dapat dinyatakan beberapa hal berikut:

a. Dengan rumus Y = a + b1 X + b2 MV+ b3 (X * MV) diperoleh hasil Y = -

5.956+ 0,138 X + 0,174 MV+ 0,000 X*MV. Model ini gagal menunjukkan

adanya efek moderasi dari variabel kepuasan (MV), hal ini terlihat dari tidak

signifikannya nilai b3 (0,000) dengan berdasarkan uji t, sedangkan b1 (0,138)

dan b2 (0,174) signifikan. Bila demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh

kepuasan sebagai variabel moderasi adalah lemah sehingga variabel kepuasan

tidak dapat dianggap sebagai faktor kunci atau moderator.

b. Kontribusi setiap satuan variabelnya terlihat bahwa kontribusi variabel

customer value lebih kecil dibanding variabel kepuasan karena koefisien

regresi customer value (0,138) lebih kecil dibandingkan koefisien regresi dari

variabel kepuasan (0,174). Berdasarkan tabel 30 dapat ditelusuri item-item

yang sudah dianggap baik dimata konsumen, sementara itu perlu diperbaiki

item-item yang kurang baik dari variabel kepuasan. Dengan demikian

kepuasan konsumen dapat dinyatakan sudah baik.

c. Kedua koefisien regresi baik nilai konsumen maupun kepuasan menunjukkan

nilai positif, artinya upaya-upaya untuk melakukan perbaikan dan

peningkatan customer value dan kepuasan konsumen masih dimungkinkan

dalam usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan keputusan

pembelian produk Mentari Indosat.

d. Berdasarkan uji asumsi klasik, model tiga menunjukkan adanya hubungan

linear diantara variabel bebas (multikolinearitas).

Page 104: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

90

e. Uji reliabilitas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,015

(poor reliable) artinya model ini menunjukkan hasil yang kurang reliabel

karena nilainya dibawah 0,5.

Secara terperinci kinerja dimensi variabel kepuasan dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 31VARIABEL KEPUASAN

Sub Dimensi TotalRata-rata

D1 Tangibility

1

Saya merasa puas atas kemampuan PT Indosat dalam menyediakan peralatan dan teknologi yang mutakhir

563 5.69

2

Saya merasa puas atas kemampuan PT Indosat dalam menyediakan fasilitas-fasilitas yang menarik dan memadai (formulir layanan, ruang layanan, lokasi kantor dan ketersediaan parkir)

580 5.86

3Saya merasa puas atas penampilan dan profesionalitas karyawan PT Indosat 578 5.84

4Saya merasa puas atas tersedianya produk yang menarik (desain dan kemasan simcard) 579 5.85

D2 Reliability

1Saya merasa puas atas tersedianya jaringan (signal coverage) yang luas 529 5.34

2

Saya merasa puas atas kemampuan PT Indosat dalam memberikan kemudahan pelanggan melakukan panggilan telepon

522 5.27

3Saya merasa puas atas kemudahan menggunakan fasilitas SMS, MMS dan GPRS 530 5.35

4Saya merasa puas atas tersedianya kualitas transmisi suara yang jernih dan tidak terputus 528 5.33

5

Saya merasa puas atas kemampuan PT Indosat dalam menyediakan sinyal yang jarang mengalami gangguan

469 4.74

6

Saya merasa puas atas kemampuan PT Indosat dalam menyediakan waktu layanan sesuai jadwal yang diinformasikan

578 5.84

D3 Responsibility

1

Saya merasa puas atas kemampuan karyawan menanggapi permasalahan pelanggan dengan segera (menelepon balik jika perlu)

549 5.55

Page 105: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

91

2

Saya merasa puas atas perilaku karyawan yang selalu menginformasikan jenis layanan yang tersedia bagi pelanggan (pelanggan mudah memperoleh informasi

578 5.84

3Saya merasa puas atas kemampuan karyawan dalam memberikan layanan yang cepat dan tepat 721 7.28

4Saya merasa puas atas tersedianya staf layanan pada jam-jam sibuk

554 5.60

5Saya merasa puas atas kecepatan dalam menyelesaikan perbaikan jaringan 525 5.30

D4 Asurance

1Saya merasa puas atas kemampuan karyawan mampu menanamkan kepercayaan pada pelanggan 568 5.74

2Saya merasa puas atas pengetahuan dan ketrampilan karwayan yang memadai. 585 5.91

3Saya merasa puas atas data pelanggan yang disimpan secara akurat.

569 5.75

4

Saya merasa puas atas tagihan telepon yang akurat (data yang sesuai dan diterima sebelum jatuh tempo).

531 5.36

5Saya merasa puas atas kemudahan akses layanan melalui telepon.

521 5.26

D5 Emphaty

1

Saya merasa puas atas perilaku karyawan yang memberikan perhatian pada kebutuhan pelanggan dengan sepenuhhati.

587 5.93

2Saya merasa puas atas perilaku karyawan yang selalu siap memenuhi permintaan pelanggan. 593 5.99

3Saya merasa puas atas kesabaran karyawan dalam menghadapi pelanggan. 588 5.94

4Saya merasa puas atas perilaku karyawan yang selalu bersikap ramah dan sopan 607 6.13

5

Saya merasa puas atas perilaku karyawan yang bersedia memberikan bantuan kepada pelanggan di luar jam kerja

617 6.23

Page 106: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pertama, berdasarkan deskripsi data responden menunjukkan bahwa konsumen

produk Mentari Indosat didominasi oleh mereka yang telah menggunakan produk

selama lebih dari dua tahun (66,67%), rata-rata berusia muda yaitu kelompok umur

21 sampai 30 tahun (77,77%), sebagian besar tingkat pendidikkan responden

adalah SMU (61,62%), rata-rata responden mempunyai penghasilan per bulan

kurang dari Rp 2.000.000,00 (71,43%). Sementara dari sisi pendidikan responden

unsur pelajar lebih mendominasi (43,43%), dari jenis kelamin tampak bahwa pria

lebih mendominasi (64,65%) dibanding responden wanitanya, sementara itu

kebanyakan responden berstatus tidak menikah yaitu (63,64%).

Kedua, berdasarkan hasil perhitungan skor jawaban responden, terlihat bahwa

dari ke tiga variabel yang diamati dapat ditunjukkan bahwa variabel kepuasan

menunjukkan kinerja tertinggi yaitu mencapai 82% dari skor atau kriteria idealnya

(ranking 1) diikuti oleh variabel Customer Value dan variabel keputusan pembelian

produk, masing-masing 76% dan 74% dari kriteria idealnya. Artinya ketiga variabel

ini masih dapat ditingkatkan kinerjanya dalam rangka memaksimalkan kinerja secara

keseluruhan. Kinerja Produk Mentari PT Indosat dapat dikatakan sudah cukup baik,

hal ini terlihat dari kinerja variabel penelitian yang ketiganya menunjukkan besaran

diatas 70%.

Ketiga, variabel nilai konsumen berpengaruh kepada keputusan pembelian

produk. Sedangkan dari sisi dimensi variabelnya dapat diketahui bahwa hanya

Page 107: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

93

terdapat empat dimensi dari nilai konsumen yang berpengaruh kepada keputusan

pembelian produk. Keempat dimensi tersebut adalah dimensi jaringan, tarif, fitur

layanan dan iklan. Sedangkan empat dimensi yang tidak signifikan adalah dimensi

kualitas layanan, bonus dan hadiah, merk terkenal serta dimensi gaya hidup.

Keempat, hasil analisis regresi berganda dengan SPSS diperoleh hasil bahwa

berdasarkan analisis terhadap dua model regresi yang ada dapat dinyatakan bahwa

pengaruh kepuasan sebagai variabel moderasi adalah lemah sehingga variabel

kepuasan tidak dapat dianggap sebagai faktor kunci, artinya bukan sesuatu yang

penting dan tidak dapat memoderasi hubungan antar variabel yang dibentuk. Dengan

demikian perlu dipertanyakan adanya pengaruh secara langsung antara variabel

kepuasan terhadap variabel keputusan pembelian produk Mentari. Disisi lain

tampak koefisien regresi (b1 dan b2) positif, berarti semakin baik upaya-upaya

untuk melakukan perbaikan dan peningkatan customer value dan kepuasan

konsumen masih dimungkinkan dalam usaha untuk mempertahankan dan

meningkatkan keputusan pembelian produk Mentari Indosat.

5.2 Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap jawaban responden

menunjukan bahwa customer value dan kepuasan memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian produk Mentari Indosat. Meskipun demikian ada

beberapa hal yang perlu peneliti sarankan, yaitu sebagai berikut:

1. Perlu ditingkatkan perhatiannya terhadap beberapa sub indikator yang dipandang

konsumen relatif lemah antara lain: panggilan mudah, perlu pengalaman untuk

memakai Mentari, Mentari seharusnya sering memberikan hadiah, souvenir

Page 108: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

94

mentari seharusnya bagus-bagus sehingga menarik konsumen, komunitas mentari

kurang mempengaruhi gaya hidup konsumen, konsumen masih merasakan galeri

diluar Indosat tidak memadai, konsumen memilih merasa masih mempunyai

alternatif lain selain Mentari Indosat, konsumen tidak merasakan sinyal Indosat

tidak pernah ada gangguan.

2. Khususnya dalam hal kepuasan, Mentari Indosat sudah cukup baik dari sudut

pandang konsumen, namun masih ada satu sub indikator yang menuntut

perhatian lebih besar karena dianggap lemah oleh konsumen yaitu: kemampuan

PT Indosat dalam menyediakan sinyal yang jarang mengalami gangguan.

3. Secara deskriptif, responden didominasi oleh pelajar sehingga segmen inipun

perlu diperhatikan dengan baik.

4. Diperlukan penelitian berikutnya dimana kepuasan bukan sebagai variabel

moderasi, namun variabel kepuasan yang berpengaruh langsung.

Page 109: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

DAFTAR PUSTAKA

A. Parasuraman, Reflections on Gaining Competitive Advantage Through Customer Value, Journal of the Academy of Marketing Science, Volume 25 N0. 2, hal. 154-161, Spring, 1997.

Assael, Henry, Consumers Behavior 6Th ed, South western College Publishing, Cincinnati Ohio, 1998

Basuswastha, Pergeseran Paradigma dalam Pemasaran: Tinjauan Manajerial dan Perilaku Konsumen. Telaah dan Studi Empiris Pemasaran. Kumpulan artikel Pilihan MM UGM,1998.

Basuswastha dan Irawan, Manajemen Pendidikan Modern, Yogyakarta: Liberty, 1990.

Basuswastha dan T Hani Handoko, Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku Konsumen, Yogyakarta: Liberty, 1997

Bondan Winarno, Manajemen Transformasi BUMN : Pengalaman PT.Indosat,Pustaka Utama Grafia, 1996.

Cooper, Donalld R., Emory, William, Business Research Methods, Richard D. Irwin, Inc., 1995.

Engel, Blackwell & Miniard (Alih Bahasa: Budiyanto), Perilaku Konsumen,Jakarta, Binarupa Aksara, 1994.

Gordon C Burner II & Paul J. Hensel, Marketing ScaleHandbook: A Compilation of Multi-Item Measures, American Marketing Association, Illinois, 1992.

Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman, BPFE, Yogyakarta, 2004.

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Jakarta Prehalindo, 2002.

Kotler, Philip dan Amstrong Gary, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: Prehalindo, 1996.

Page 110: PENGARUH NILAI PELANGGAN (CUSTOMER VALUE

Nur Indriantoro, Bambang Supomo, Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 2002.

Nur Nasution, M., Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management),Ghalia Indonesia, 2005.

Nur Nasution, M., Penelitian Tingkat Kepuasan Pelanggan Sebagai Prediktor Terhadap Tingkat Kesetiaan Pelanggan Provider Handphone, Media Riset Bisnis & manajemen, Volume 2, Nomor 1, 2002.

Panglaykim, Pemasaran (marketing) dan Bisnis, Pendekatan dari perspektifIndonesia, Andi Offset, Yogyakarta, 1993.

Peter F Drucker (diterjemahkan oleh Rusjdi Naib, M.B.A.), Inovasi dan Kewirausahaan:Praktek dan Dasar-dasar, Penerbit Erlangga, 1996.

Rajagopal, Measuring Customer Value Gap: An Emprical Study in Mexican Retail

Market, Department of Marketing, ITESM, Mexico, 2005.

Robert W Woodruff, Customer Value: The Next Source For Competitive Advantage, Journal of the Academy of Marketing Science, Volume 25 N0.2, hal. 139-153, Spring, 1997.

Sekaran, Uma, Research Methods for Managers: A Skill Building Approach, JohnWiley & Sons, 1984.

Soepranto, J. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk MeningkatkanPangsa Pasar, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.

Sugiyono, Prof., DR., Metode Penelitian Bisnis,Alfabeta, Bandung, 2000.

Stanley F. Slater, Developing a Customer Value-Based Theory of The Firm,Journal of the Academy of Marketing Science, Volume 25 N0. 2, hal. 162-167, Spring, 1997.

Stanton, J., William, Fundamentals of Marketing, 5thedition, Mc Graw Hill Book Co.,