skripsi/pengaruh... · akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. prof. dr....

170
PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2006/2007 SKRIPSI OLEH SOFIATUL KHOTIMAH K7403186 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2007

Upload: vanngoc

Post on 01-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI

SMA MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2006/2007

SKRIPSI

OLEH

SOFIATUL KHOTIMAH

K7403186

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2007

Page 2: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI

SMA MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2006/2007

OLEH

SOFIATUL KHOTIMAH K7403186

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2007

Page 3: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd NIP. 130 529 725

Pembimbing II

Drs. Sukirman, M.M. NIP. 131 121 676

Page 4: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Skripsi ini telah direvisi sesuai dengan arahan dari Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan.

Tim penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : ……………

Sekretaris : ……………

Anggota I : Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd ……………

Anggota II : Drs. Sukirman, MM ……………

Page 5: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk

memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada Hari :

Tanggal :

Tim penguji Skripsi:

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : ……………

Sekretaris : ……………

Anggota I : Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd ……………

Anggota II : Drs. Sukirman, MM ……………

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd NIP. 131 658 563

Page 6: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

ABSTRAK

Sofiatul Khotimah. Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Kelas XI

SMA Muhammadiyah I Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi, Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli

2007.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Ada tidaknya

pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi

belajar akuntansi ditinjau dari kemampuan awal siswa kelas XI SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007. (2) Ada tidaknya pengaruh

antara kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar

siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007. (3) Ada

tidaknya interaksi antara kemampuan awal siswa dan penggunaan metode mengajar

terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun

ajaran 2006/2007.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental semu dengan rancangan

Matched Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

program Ilmu Sosial SMA Muhammadiyah I Surakarta tahun ajaran 2006/2007, yang

berjumlah 253 siswa. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik random

sampling, sehingga sampel penelitian berjumlah 80 siswa yang berasal dari dua kelas,

yaitu kelas XI IS-1 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IS-2 sebagai

kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode

dokumentasi dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi

(anava) 2 jalan frekuensi sel tak sama, dilanjutkan uji scheffe. Sebelum analisis

dilakukan, didahului dengan uji keseimbangan, uji normalitas, dan uji homogenitas.

Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa: (1) Hipotesis yang

berbunyi ”Pemakaian pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pemakaian

Page 7: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

metode konvensional” teruji kebenarannya, sehingga dapat diterima. Berdasarkan

analisi data diperoleh Fhitung > Ftabel atau 7,781 > 3.96 pada taraf signifikan 5% dan db

= 1. (2) Hipotesis yang berbunyi ”Terdapat perbedaan siswa yang mempunyai

kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar

akuntansi” teruji kebenarannya, sehingga dapat diterima. Berdasarkan analisi data

diperoleh Fhitung > Ftabel atau 4,08 > 3.96 pada taraf signifikan 5% dan db = 1. (3)

Hipotesis yang berbunyi ”Terdapat interaksi antara pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar akuntansi”

teruji kebenarannya. Sehingga dapat diterima. Berdasarkan analisi data diperoleh

Fhitung > Ftabel atau 5,96> 3.96 pada taraf signifikan 5% dan db = 1. Hasil Uji Scheffe

di dapat ada beda rerata yang signifikan antara pemakaian Pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) dan ada beda rerata antara siswa yang mempunyai

kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah.

Page 8: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

MOTTO

Pintu kebahagiaan terbesar adalah do’a kedua orang tua, berusahalah mendapatkan

do’a itu dengan berbakti kepada mereka berdua agar do’a mereka menjadi benteng

kuat yang menjaga anda dari semua hal yang tidak anda sukai

(Dr. ‘Aidh bin ‘Abdulah Al-Qarni)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan

ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat

(Penulis)

Tidak ada usaha yang gagal, kegagalan adalah usaha untuk mencapai kemenangan

(Penulis)

Jangan berpikir untuk mendapatkan sesuatu dari sahabat tetapi berpikirlah menjadi

yang terbaik untuk sahabat

(Penulis)

Rasa percaya diri akan menambah semangat untuk lebih maju

(Penulis)

Page 9: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur kepada Allah SWT.

Karya kupersembahkan ini untuk :

♥ Ibu dan Bapak tercinta, atas kasih sayang, doa dan

semua pengorbanan yang diberikan untukku

♥ Keluarga kakakku yang selalu memberiku semangat

♥ Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd

♥ Drs. Sukirman, MM ♥ Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2003 ♥ Almamater.

Page 10: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar

Akuntansi Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah I

Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007”

Penyusunan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan

dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Pendidikanpada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Atas terselesaikannya penulisan

skripsi ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan Surat Keputusan Penyusunan Skripsi dan

memberikan ijin riset.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui

permohonan penulisan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan

pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Drs. Sukirman, MM, selaku Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan

dan bimbingan sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Made Sukarna, SH. M. Pd, Selaku pembimbing akademik yang selalu

mengingatkan dan memberi arahan serta perhatian, bimbingan dan nasehat yang

berkaitan dengan akademis selama peneliti menjadi mahasiswa.

7. Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga dapat

menunjang dalam penulisan ini.

Page 11: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

8. Tim penguji skripsi yang telah menguji dan menyetujui skripsi ini sehinga

penulis mendapat gelar

9. Bapak Drs. Subiyantoro selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 3

Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

10. Bapak Tri kuat, M. Pd selaku Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah I Surakarta

yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

11. Ibu Sularsih S. Pd selaku guru mata pelajaran akuntansi yang selama penelitian

telah memberikan bantuan dan bimbingan sehingga peneliti dapat dengan mudah

memperoleh data yang diperlukan.

12. Seluruh staf dan karyawan SMA Muhammadiyah I Surakarta yang telah

membantu menyediakan data yang penulis butuhkan.

13. Seluruh siswa-siswi SMA Muhamadiyah I Surakarta, Khususnya kelas XI-IS.1

dan XI-IS.2 yang sudi bekerja sama dalam proses penelitian

14. Sahabat-sahabatku Ida, Susie, Lastre, Naninx, Niken, Ayux, Wistri, Rika, Cedur,

Amel, Cicik, Nikmah, yayak, Dania, Ira, Retno, Edy, Umar, mangphy, uut,

gondrong, ujank dan semua teman-teman Pendidikan Akuntansi 2003 yang selalu

memberi semangat, mendukung serta mendoakanku.

15. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih sangat

banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang

membangun dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pembaca yang budiman.

Surakarta, Juli 2007

Penulis

Page 12: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................. …..iv

HALAMAN ABSTRAK.................................................................................. v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 6

D. Perumusan Masalah ................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 9

1. Proses Belajar Mengajar ................................................... 9

2. Pendekatan Pembelajaran................................................... 14

3. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ..... 15

4. Pendekatan Konvensional………………………………... 23

Page 13: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

5. Metode Mengajar…………………………………………. 24

6. Prestasi Belajar………………………………………….... 38

7. Kemampuan Awal……………………………………….. 41

8. Materi Pelajaran Akuntansi……………………………… 42

B. Kerangka Pemikiran.................................................................... 44

C. Perumusan Hipotesis................................................................... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 49

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 49

B. Metode Penelitian........................................................................ 50

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 52

D. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 53

E. Teknik Analisis Data................................................................... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 69

A. Deskripsi Data ............................................................................ 69

1. Deskripsi Data Umum.......................................................... ... 69

2. Deskripsi Data Khusus………………………………………. 80

B. Pengujian Prasyarat Analisis....................................................... 90

C. Pengujian Hipotesis..................................................................... 91

D. Pembahasan Hasil Analisis Data………………………………. 94

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................... 99

A. Kesimpulan Penelitian ............................................................... 99

B. Implikasi...................................................................................... 99

C. Saran-Saran ................................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 102

LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian………………………………………... 49

Tabel 2. Kisi-kisi Soal ………………………………………………………. .. 55

Tabel 3. Daftar Nama Guru SMA Muhammadiyah I Surakarta………………. 41

Tabel 4. Daftar Nama Staff Karyawan SMA Muhammadiyah I Surakarta…… 74

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelas Kontrol……. …. 81

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelas Eksperimen…. .. 83

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Akuntansi Kelas Kontrol... 86

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Akuntansi

Kelas Eksperimen……………………………………………………. 88

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas……………………………………………… … 90

Tabel 10 Uji Homogenitas……………………………………………….. …… 91

Tabel 11. Rangkuman Anava Dua Jalan Sel Tak Sama……………………….. 92

Tabel 12. Rangkuman Analisis Uji Lanjut Anava (Uji Shceffe)…………. ….. 93

Page 15: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Berpikir Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ditinjau dari

Kemampuan Awal ......................................................................... 47

Gambar 2. Rancangan Matched Groups Design ............................................ 51

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah I Surakarta ............... 75

Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Siswa

Kelas Komtrol .............................................................................. 82

Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Siswa

Kelas Eksperimen......................................................................... 85

Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Akuntansi

Kelas Kontrol ............................................................................... 87

Gambar 7. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Siswa

Kelas Eksperimen......................................................................... 89

Page 16: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Try Out Validitas .............................................................. 105

Lampiran 2. Rekapitulasi Hasil Validitas ....................................................... 106

Lampiran 3. Hasil Try Out Reliabilitas ......................................................... 110

Lampiran 4. Hasil Try Out Uji Daya Beda .................................................... 112

Lampiran 5. Hasil Try Out Tingkat Kesukaran ............................................. 113

Lampiran 6. Soal Tes . .................................................................................... 114

Lampiran 8. Lembar Jawab ............................................................................ 124

Lampiran 9. Kunci Jawaban .......................................................................... 125

Lampiran 10. Deskripsi Data Awal Kelompok Kontrol ................................. 126

Lampiran 11. Deskripsi Data Awal Kelompok Eksperimen ........................... 128

Lampiran 12. Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Kelas Kontrol ......... 130

Lampiran 13. Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen ... 132

Lampiran 14. Uji Keseimbangan ..................................................................... 134

Lampiran 15. Uji Normalitas Metode Kontekstual…………………………... 136

Lampiran 17. Uji Normalitas Metode Konvensional………………………… 137

Lampiran 18.Uji Homogenitas Antar Metode ................................................. 138

Lampiran 19. Uji Homogenitas Antar Metode dan Kemampuan Awal ......... 139

Lampiran 20 Deskripsi Data Akhir Kelompok Kontrol................................... 140

Lampiran 21 Deskripsi Data Akhir Kelompok Eksperimen ........................... 142

Lampiran 22.Data Induk Penelitian ................................................................. 144

Lampiran 23.Perhitungan AnavaDua Jalan dengan Frekuensi Sel Tak Sama. 145

Lampiran 24.Uji Lanjut Scheffe ...................................................................... 150

Lampiran 25. Daftar Nama Try Out ................................................................ 154

Lampiran 26. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ........................................... 155

Lampiran 27. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ..................................... 157

Lampiran 28. Data Nilai Awal Siswa Kelas Kontrol ...................................... 159

Page 17: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran 29. Data Nilai Awal Siswa Kelas Eksperimen ............................... 161

Lampiran 30. Data Nilai Akhir Siswa Kelas Kontrol ..................................... 163

Lampiran 31. Data Nilai Akhir Siswa Kelas Eksperimen................................ 165

Lampiran 32. Rencana Pembelajaran I ............................................................ 167

Lampiran 33. Rencana Pembelajaran II ........................................................... 171

Lampiran 34. Rencana Pembelajaran III.......................................................... 176

Lampiran 35. Lembar Monitoring ................................................................... 182

Lampiran 36. Tabel Nilai-nilai r Product Moment .......................................... 183

Lampiran 37. Tabel Nilai F.............................................................................. 184

Lampiran 38. Tabel Nilai Z.............................................................................. 188

Lampiran 39. Tabel Nilai Kritik Liliefors........................................................ 189

Lampiran 40. Tabel Nilai Chi Kuadrat ............................................................ 190

Page 18: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat erat hubungannya dengan

pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam rangka

mempersiapkan generasi muda yang mampu menyesuaikan dan memeprtahankan diri

terhadap tuntutan hidup dalam kehidupan masyarakat modern. Oleh karena itu,

negara-negara baik negara maju maupun negara berkembang memberikan perhatian

khususnya terhadap dunia pendidikan Bidang pendidikan merupakan suatu sarana dan

wahana yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan karena dipandang sangat

penting dalam menentukan perkembangan dan kemajuan suatu bangsa dengan

melihat kualitas sumber daya manusianya.

Upaya penciptaan sumber daya manusia yang berkulitas yaitu melalui

pendidikan yang berkulitas pula. Pemerintah Indonesia telah berupaya mencetak

sumber daya manusia yang berkualitas dengan program pendidikan nasional.

Pendidikan nasional merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan bangsa dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna mewujudkan masyarakat yang

maju, adil dan makmur.

Pembangunan di bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan itu sendiri tergantung pada pelaksanaan sistem pengajaran. Kualitas

pengajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu proses belajar mengajar, kualitas

pengajaran, kurikulum yang dipakai, fasilitas pendidikan dan manajemen organisasi

pendidikannya. Pendidikan formal yang dilaksanakan di sekolah itu secara berjenjang

dan berkesinambungan. Pendidikan dimulai dari jenjang yang sangat dasar sampai

jenjang tertinggi yaitu perguruan tinggi dimana jenjang tiap-tiap pendidikannya

mempunyai peranannya sendiri-sendiri terhadap siswa, salah satunya yaitu

mempersiapkan diri dan memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi dan kemampuan yang berupa ilmu pengetahuan, sikap dan berketrampilan agar

Page 19: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

siap terjun di dalam masyarakat. Dewasa ini pendidikan yang diselenggarakan

hanyalah menitikberatkan pada tercapainya tujuan pendidikan, tetapi kurang

memperhatikan proses pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Pendidikan sekarang

ini diselenggarakan nampaknya ada kecenderungan bahwa pendidikan hanya

dijadikan sarana stratifikasi sosial, yang dikejar hanya gelar bukan berkembangnya

potensi yang di milikinya. Kalangan pendidik dalam proses pencapaian tujuan

pendidikan harus memperhatikan kebutuhan masyarakat dengan pencapaian tujuan

pendidikan, serta dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat berkaitan dengan hasil

belajar siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik seorang pendidik

hendaknya dapat memilih metode mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan

siswa dan kebutuhan masyarakat. Pandangan bahwa anak akan belajar lebih baik jika

lingkungan belajar diciptakan seacara alamiah. Pemilihan metode belajar yang tepat

akan memberikan motivasi pada siswa untuk belajar, hal ini tentu dapat mem-

pengaruhi prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

Salah satu masalah makro yang memerlukan perhatian dari berbagai pihak

adalah tentang metode pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono, (1999: 97)

“Metode mengajar adalah metode yang disesuaikan dengan materi yang akan

disampaikan, kondisi siswa, sarana serta tujuan pengajaran sehingga dapat dilihat

keefektifan metode yang diterapkan”. Suatu metode mengajar mempunyai spesifikasi

tersendiri artinya suatu metode yang cocok digunakan untuk materi tertentu belum

tentu cocok jika diterapkan pada materi lainnya. Sebagian besar metode yang

digunakan dalam pembelajaran adalah pendekatan ekspositoris dengan menggunakan

metode ceramah.

Proses belajar mengajar merupakan bagian utama di dalam pendidikan,

sehingga peningkatan kualitas pendidikan dapat ditempuh dengan peningkatan dan

penyempurnaan proses belajar mengajar. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik dan efektif, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari semua pihak,

baik itu dari siswa, guru, orangtua, lingkungan maupun pemerintah. Di dalam proses

belajar mengajar guru dihadapkan pada sisiwa dengan kemampuan yang berbeda-

Page 20: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

beda, ada siswa yang berkemampuan tinggi serta ada pula yang berkemampuan

rendah. Keanekaragaman kemampuan yang dimiliki siswa akan ada sedikit banyak

pengaruhnya terhadap penguasaan materi pelajaran yang diajarkan guru di dalam

kelas. Dengan demikian guru diharapkan dapat mimilih metode yang baik dan tepat

sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan efektif.

Guru dan siswa memegang peranan penting dalam porses pembelajaran di

sekolah untuk dapat meningkatkan hasil belajar. Siswa sebagai obyek yang

melakukan pembelajaran sangat berperan dalam menentukan hasil yang akan

diperoleh dalam mengikuti proses belajar mengajar, sedangkan guru diharapkan dapat

mengajar dengan baik dan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan pengajaran

yang telah ditetapkan. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara memilih pendekatan

pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan cara memilih

pendekatan yang diharapkan siswa dan materi yang akan disampaikan. Pada

kenyataannya, pemilihan pendekatan dan metode yang akan digunakan dalam

melaksanakan proses belajar mengajar sering kurang tepat, sehingga siswa

mengalami kesulitan dalam menguasai materi yang disampaikan.

Penerapan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dapat mengurangi

kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran (Slameto, 1995: 184). Penerapan

pendekatan pembelajaran yang bervariasi berupaya untuk meningkatkan keberhasilan

siswa dalam menerima pelajaran sekaligus sebagai salah satu indikator peningkatan

kualitas pendidikan. Siswa yang merasa cocok dengan pendekatan pembelajaran yang

diterapkan guru dalam mengajar akan merasa senang, sehingga menjadi bersemangat

dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Materi yang disampaikan

guru juga menjadi mudah untuk dipahami dan dimengerti oleh siswa.

Pendekatan contextual teaching and learning (CTL) merupakan suatu

konsep belajar yang mampu membantu guru mengaitkan isi materi pelajaran dengan

situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimiliki dengan penerapnnya dalam kehidupan nyata. Pendekatan kontekstual

menekankan pada tingkat berpikir yang lebih tinggi, transfer pengetahuan lintas

Page 21: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

disiplin serta pengumpulan, pengalisaan dan pensintesisan informasi serta data dari

berbagai sumber dan pandangan. Hasil pembelajaran dengan pendekatan contextual

teaching and learning (CTL) diharapkan menjadi lebih bermakna bagi siswa, karena

proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan

mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Seorang guru yang profesional seharusnya mampu menerapkan suatu

pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan

disampaikan dan tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar. Tujuan

yang dimaksud tidak hanya pada peningkatan prestasi belajar siswa melainkan juga

mencakup pemahaman dan ketrampilan siswa terhadap materi pelajaran tersebut,

sehingga siswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam kehidupan

sehari-hari. Sejauh ini pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa

pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal dan kelas masih

banyak yang berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. Metode yang

sering dan umumnya digunakan dalam proses belajar mengajar adalah metode

ceramah, karena metode ini dinilai lebih praktis, mudah dilaksanakan dan tidak

diperlukan peralatan serta dapat dilakukan untuk mengajar siswa yang jumlah relatif

besar. Metode ceramah kurang efektif karena siswa lebih banyak mengandalkan dari

apa yang dijalaskan guru sementara kemampuan untuk menganalisis suatu masalah

kurang berkembang. Untuk itu metode belajar yang dipilih oleh seorang pendidik

sebaiknya sebuah strategi yang tidak mengharuskan siswa menghafal, tetapi sebuah

strategi yang mendorong siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran

dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran.

Pengetahuan didalam pembelajaran tradisional, dipandang sebagai salah satu

rangkaian fakta, konsep atau hukum yang berada diluar jangkauan siswa, dimana

pengetahuan tersebut harus diterangkan, diterima, dihapalkan atau dilatihkan oleh

guru kepada siswa agar dapat diketahui oleh siswa, sehingga pembelajaran menjadi

abstrak dan bersifat teoritis serta tidak memperhatikan pengalaman siswa. Siswa

Page 22: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

mengalami kesulitan dalam menangkap konsep yang diajarkan karena pengatahuan

diberikan tanpa dikaitkan dengan pengalaman siswa.

Pendekatan konvensional tidak banyak membantu guru mengaitkan antara

konsep yang ingin ditanamkan dengan situasi dunia nyata siswa, serta mendorong

siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tidak membiasakan membangun

sendiri pemahamannya terhadap suatu konsep secara aktif sesuai degan konteks yang

dihadapi, padahal untuk memiliki konsep akan lebih tertanam apabila konteks yang

terdiri dari pengalaman yang aktual dan konkrit.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dimuka, penulis bermaksud

mengadakan penelitiah dengan judul Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ditinjau dari Kemampuan Awal

Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ditemukan diatas, terdapat beberapa

masalah yang berkaitan dengan masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Apakah pemakaian pendekatan guru khususnya pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) dalam penyampaian materi dapat memberikan kemudahan

pada siswa untuk menyerap materi?

2. Apakah kemampuan awal yang dimiliki setiap siswa dapat mempengaruhi tingkat

keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar?

3. Apakah capaian prestasi belajar yang kurang optimal kemungkinan disebabkan

pemakaian metode mengajar yang digunakan guru dalam menyampaikan materi

terhadap pelajaran yang bersangkutan?

4. Apakah pemakaian pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) meng-

hasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pemakaian metode

Page 23: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

konvensional siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran

2006/2007?

5. Apakah terdapat perbedaan siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan

kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007?

6. Apakah terdapat pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

terhadap prestasi belajar akuntansi ditinjau dari kemampuan awal siswa kelas XI

SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007?

C. Pembatasan Masalah

Penulis memberikan batasan masalah agar masalah lebih jelas dan tepat

pada sasaran yang ingin dicapai. Batasan masalahnya yaitu: Apakah ada pengaruh

penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi

belajar akutansi ditinjau dari kemampuan awal siswa?

Selanjutnya untuk memperjelas tentang pemahaman atas batasan masalah

tersebut, maka penulis memberikan definisi dari masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil belajar yang dicapai siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar.

2. Pendekatan pembelajaran yang dimaksud pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) yang mendorong siswa berperan aktif dalam setiap proses

pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali sendiri materi pelajaran.

3. Kemampuan awal digunakan adalah nilai tes ujian semester ganjil (I).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 24: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

1. Apakah penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pemakaian

metode konvensional siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun

ajaran 2006/2007?

2. Apakah terdapat perbedaan siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan

kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007?

3. Apakah terdapat interaksi penggunaan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) terhadap prestasi belajar akuntansi ditinjau dari kemampuan

awal siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini supaya terlaksanan dengan baik dan dapat mencapai hasil yang

diharapkan, perlu ditetapkan tujuan penelitian terlebih dahulu. Adapun yang menjadi

tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) terhadap prestasi belajar akuntansi ditinjau dari kemampuan awal

siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kemampuan awal tinggi dan

kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya interaksi antara penggunaan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap prestasi belajar akuntansi

ditinjau dari kemampuan awal siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

tahun ajaran 2006/2007.

F. Manfaat Penelitian

Page 25: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan ilmu pendidikan bagi

guru khususnya dalam penggunaan pendekatan pengajaran yang dipakai terhadap

keberhasilan proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Lembaga Pendidikan

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan dalam

meningkatkan pemahaman proses pembelajaran akuntansi dengan menerapkan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dan memberi masukan

tentang bagaimana kemampuan awal yang di miliki siswa kelas XI SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta, sehingga pihak sekolah terutama guru, dapat

membantu meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI di SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi siswa

mengenai penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar akuntansi

sehingga prestasi belajar yang di capai siswa dapat meningkat. Dapat

memberikan masukan bagi siswa bahwa pencapaian hasil belajar yang baik dan

bermakna memerlukan peran serta siswa secara aktif dalam proses belajar

mengajar.

Page 26: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

BAB II

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

Proses Belajar Mengajar

Pengertian Belajar

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, belajar merupakan faktor yang

sangat menentukan. Setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar

mengajar, baik disengaja maupun tidak disengaja, disadari atau tidak disadari.

Dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil, yang pada umumnya

disebut hasil pengajaran atau hasil belajar. Belajar merupakan aktivitas yang

menghasilkan perubahan bagi siswa. Perubahan tersebut berupa pengetahuan dan

kecakapan baru maupun peneyempurnaan dari hasil belajarsebelumnya. Agar

diperoleh hasil yang maksimal maka proses belajar mengajar harus dilakukan

dengan sadar dan disengaja serta terorganisir secara baik.

Menurut Winkel, W.S. (1996: 53) mengemukakan “Belajar adalah suatu

aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap”. Perubahan ini relatif tetap dan

berbekas. Menurut Mulyani dan Johar Permana (2001: 13) mendefinisikan

pengertian belajar secara tradisional dapat diartikan sebagai upaya menambah dan

mengumpulkan sejumlah pengetahuan Sedangkan menurut Slameto (1995: 2)

menyatakan bahwa” Belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dalam pengertian umum, belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan

perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang

dilakukannya. Perubahan-perubahan tersebut tidak disebabkan faktor kelelahan,

kematangan, ataupun karena mengkonsumsi obat tertentu.

Page 27: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Menurut Sumadi Suryabrata (1995: 249) mengidentifikasi ciri-ciri tentang

kegiatan belajar sebagai berikut:

1) Belajar adalah aktifitas yang mengahasilkan perubahan pada diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial.

2) Perubahan itu pada dasarnya adalah diperolehnya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.

3) Perubahan itu terjadi karena suatu usaha.

Selanjutnya menurut Oemar Hamalik (2003: 154) menyatakan bahwa

“Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatife mantap berkat latihan dan

pengalaman”.

Menurut Wina Sanjaya (2006: 89) “Belajar adalah proses mental yang

terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan

perilaku”. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan

lingkungan yang disadari. Ada beberapa criteria dalam belajar yaitu:

1) Belajar adalah aktivitas yang dirancang dan bertujuan 2) Tujuan belajar adalah perubahan perilaku secara utuh 3) Belajar bukan hanya sebagai hasil, akan tetapi juga sebagai proses 4) Belajar adalah proses pemecahan masalah

Berdasarkan beberapa definisi belajar menurut para ahli pendidikan

yang telah diuraikan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu

proses menuju perubahan tingkah laku yang ditandai dengan adanya perubahan

dari diri seseorang untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang

terjadi karena adanya latihan dan pengalaman dalam interaksi antara individu dan

anatar individu dengan lingkungan.

Pengertian Mengajar

Menurut Sardiman, A.M. (2001: 45) menyatakan bahwa “Mengajar adalah

menyampaikan pengetahuan pada anak didik”. Sehingga tujuan dari pendidikan

tersebut adalah seorang guru menyampaikan pengetahuan adalah agar anak didik

mengerti tentang pengetahuan yang disampaikan guru yang bersangkutan.

9

Page 28: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Menurut Oemar Hamalik (2000: 58) menyatakan bahwa “Mengajar adalah

aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya sehingga

menciptakan kesempatan bagi anak untuk melakukan proses belajar secara

efektif. Mengajar menurut Wina Sanjaya (2006: 74) adalah “Proses penyampaian

informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian itu

sering juga disebut sebagai proses mentransfer ilmu. Proses mengajar, sebagai

proses menyampaikan pengetahuan akan lebih tepat jika diartikan dengan

menanamkan ilmu pengetahuan.

Menurut Tabrani Rusyan (1994: 27) ada tiga pandangan mengajar, yaitu:

1) Mengajar adalah menyampaikan suatu pengetahuan dari seseorang kepada kelompok.

2) Mengajar adalah membimbing peserta didik untuk belajar. 3) Mengajar adalah mengatur lingkungan agar terjadi proses belajar mengajar

yang baik.

Perbuatan mengajar yang kompleks dapat diterjemahkan sebagai salah satu

penggunaan secara meningkat. Sejumlah komponen yang terkandung di dalamnya

merupakan perbuatan mengajar untuk menyampaikan pesan-pesan pengajaran.

Komponen-komponen mengajar, yaitu:

1) Mengajar sebagai ilmu 2) Mengajar sebagai teknologi 3) Mengajar sebagai suatu seni 4) Mengajar sebagai ketrampilan 5) Pilihan nilai

Menurut Wina Sanjaya (2006: 74-75) mengajar memiliki beberapa-beberapa

karakteristik sebagai berikut:

1) Proses pengajaran berorientasi pada guru 2) Siswa sebagai obyek belajar 3) Kegiatan pengajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu 4) Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran

Seperti halnya belajar, mengajar juga merupakan suatu proses. Belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku anak/ peserta didik, tetapi

mengajar merupakan suatu proses mengembangkan dan menciptakan

Page 29: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

sertamengatur situasi yang kondusif demi berlangsungnya kegiatan belajar yang

efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2005: 29) “Sama halnya

dengan belajar, mengajarpun pada hakikatnya adalah suatu proses, yakni proses

mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat

menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar.

Berdasarkan pendapat diatas dapat diperoleh gambaran mengenai

mengajar yaitu proses untuk menciptakan situasi yang memungkinkan ber-

langsungnya proses belajar mengajar dengan cara mengatur, mengorganisasi

lingkungan yang ada disekitar siswa berupa tujuan, materi, metode, dan alat-alat

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengertian Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang

searah, yaitu mengajar (oleh guru) dan perbuatan mengajar (oleh siswa) untuk

mencapai tujuan yang sama. Menurut Abin Syamsuddin Makmun (2002: 156)

menyatakan bahwa “Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu

interaksi antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuannya.

Menurut Tabrani Rusyan (1994: 29) menyatakan bahwa “Proses belajar

mengajar merupakan proses mengkoordinasi sejumlah tujuan, bahan, metode dan

alat serta penilaian sehingga satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan

berpengaruh sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada diri peserta didik

seoptimal mungkin menuju terjadinya perubahan tingkah laku sesuai dengan

tujuan yang diharapkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses

belajar mengajar adalah suatu interaksi antara guru dan siswa yang saling

berhubungan dan saling berpengaruh sehingga menumbuhkan kegiatan belajar

untuk mencapai tujuan tertentu. Proses belajar mengajar selalu ditandai dengan

adanya sejumlah unsur atau komponen. Menurut Djago Tarijan (1990: 40)

Page 30: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Komponen-komponen yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, antara

lain:

1) Siswa

Siswa merupakan komponen dalam setiap proses belajar mengajar

karena siswa adalah subyek bukanlah sebagai obyek pengajaran. Pengajaran

tanpa siswa tidak mungkin terjadi

2) Guru

Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan

belajar mengajar, maka ia harus dapat menyusun, menyelenggarakan dan

menilai program pengajaran.

3) Tujuan

Tujuan menyatakan apa yang harus dikuasai, diketahui, atau dapat

dilakukan oleh anak didik setelah mereka selesai melakukan bahan yang harus

diajarkan, cara penyampaian bahan dan juga menentukan media yang

digunakan.

4) Bahan atau materi

Bahan atau materi yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip dan

konsep yang diperlukan untuk menunjang tujuan yang telah ditetapkan.

5) Metode

Metode, cara atau teknik merupakan komponen proses belajar

mengajar yang banyak menentukan keberhasilan pengajaran.

6) Media

Media adalah bahan pengajaran yang digunakan untuk memperjelas

materi yang disampaikan kepada siswa, pemilihan dan penggunaan media

pengajaran yang tepat menciptakan suasana belajar yang kondusif.

7) Evaluasi

Page 31: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Evaluasi dapat ditunjukkan dengan prestasi belajar siswa dan dapat

pula ditunjukkan kepada program. Evaluasi dapat memberikan umpan balik

baik bagi guru dalam rangka perbaikan setiap komponen proses belajar

mengajar yang ikut berproses.

Pendekatan Pembelajaran

Pengertian Pendekatan

Penerapan pendekatan pembelajaran yang bervariasi berupaya untuk

meningkatkan keberhasilan siswa dalam menerima pelajaran sekaligus sebagai

salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas

pendidikan dapat dilakukan dengan pemilihan pendekatan pembelajaran yang

tepat untuk menyampaikan bahan ajar sesuai dengan kondisi yang diharapkan

siswa dan materi yang akan disampaikan.

Pendekatan menurut Margono (1998: 39) adalah “Jalan atau arah yang

ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, dilihat dari

sudut pandang bagaimana materi itu disusun dan disajikan”. Berdasarkan tersebut

dapat diartikan bahwa pendekatan adalah suatu cara atau usaha yang ditempuh

oleh guru atau siswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan interaksi guru dengan siswa dalam proses belajar

mengajar yang terjadi di sekolah. Istilah pembelajaran menurut Dimyati dan

Mudjiono (1999: 297) adalah “Kegiatan guru secara terprogram dalam desain

intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar”.

Menurut Syaiful Sagala (2005: 61) pembelajaran adalah membelajarkan

siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu

Page 32: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah,

mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar

dilakukan oleh peserta didik atau murid.

Menurut Wina Sanjaya (2006: 79) terdapat beberapa karakteristik penting

dari istilah pembelajaran yaitu:

1) Pembelajaran berarti membelajarkan siswa 2) Proses pembelajaran berlangsung di mana saja 3) Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan

Berdasarkan pendapat diatas, pembelajaran dapat diartikan sebagai segala

upaya yang dilakukan oleh guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa dengan

melibatkan unsur-unsur, baik dalam diri siswa maupun dari luar siswa yang saling

berkaitan.

Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru

dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional

tertentu. Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih

kegiatan pembelajaran, untuk menjelaskan materi pelajaran yang sudah disusun

dalam urutan tertentu, atau dengan menggunakan materi yang terkait satu dengan

yang lainnya. Pendekatan pembelajaran digunakan sebagai penjelas untuk mempermudah siswa

untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan guru, dengan memelihara

suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Pendekatan pembelajaran, berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan

sebagai suatu cara jalan atau arah yang digunakan guru dalam proses interaksi

dengan peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Definisi CTL (Contextual Teaching and Learning)

Page 33: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Adanya kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa

anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih

bermakna jika anak telah “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan

“mengetahui”-nya. Pembelajaran yang berorienasi terhadap target penguasaan

materi terbukti berhasil dalam kompetisi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal

dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.

Pendekatan Kontekstual merupakan salah satu konsep belajar dimana guru

menghadirkan situasi nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pendekatan

kontekstual merupakan salah satu alternatif pendekatan pembelajaran, yang

menekankan pentingnya lingkungan alamiah diciptakan dalam proses belajar

mengajar, agar kelas lebih hidup dan bermakna karena siswa mengalami sendiri

apa yang dipelajarinnya. Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang

memungkinkan siswa untuk menguatkan, memperluas, menerapkan pengetahuan

dan ketrampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan kehidupan,

baik di sekolah maupun diluar sekolah.

Pendekatan Kontekstual menurut Wina Sanjaya (2006: 109) Pendekatan

Kontekstual (CTL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan

kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi

yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Menurut

Syaiful Sagala (2005: 87) “Pembelajaran Kontekstual adalah Konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sahari-hari”.

Menurut Chaedar Alwasilah (2006: 14) “CTL adalah Sebuah sistem belajar

yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila

mereka menangkap makna dalam materi akademis yang diterima, dan mereka

Page 34: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan

informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki

sebelumnya”.

Berdasarkan pendapat tersebut, pendekatan kontekstual dapat diartikan

sebagai suatu konsep dalam kegiatan belajar mengajar yang membantu guru

dalam menyampaikan materi pelajaran dengan situasi kehidupan nyata, dan

membantu siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang telah dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mereka sehingga siswa mudah

dalam menerima materi pelajaran dan termotivasi untuk belajar.

Latar Belakang Penggunaan Pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL)

Ada empat hal yang menjadi pertimbangan CTL sebagai pendekatan

pembelajaran yang dipilih untuk menerpakan pembelajaran dalam Sistem

Pendidikan Nasional, yaitu:

1) Sejauh ini pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan

sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafalkan. Kelas masih berfokus

pada guru sebagai sumber utama pengaetahuan, ceramah menjadi pilihan

utama dalam strategi mengajar.

2) Berdasarkan filosofi kontruktivisme, CTL menjadi salah satu alternative

strategi belajar yang memungkinkan siswa “mengalami” dalam proses

belajarnya.

3) Pengetahuan dibangun oleh manusia. Pengetahuan bukanlah fakta, konsep

atau aturan yang menunggu untuk ditemukan. Tapi manusialah yang mencari

dan membangun pengetahuan dalam diri mereka sejauh mana yang mereka

usahakan dan berarti dalam pengalaman hidupnya.

4) Pengetahuan yang dibangun oleh manusia secara terus menerus akan

menghasilkan pengalaman baru. Pengetahuan tumbuh melalui usaha pencarian.

Pemahaman tentang pengetahuan akan semakin dalam dan kuat jika seseorang

mengujinya dalam bentuk tantangan yang baru.

Page 35: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Menurut Nurhadi (2002: 6), ada beberapa kata kunci dalam pendekatan

kontekstual, yaitu: 1) mempelajari dunia nyata ; 2) mengutamakan pengalaman

nyata; 3) berpikir tingkat tinggi; 4) bermakna dalam kehidupan 5) siswa aktif,

kritis dan kreatif; 6) pengetahuan bemakna dalam kehidupan; 7) dekat dengan

kehidupan nyata; 8) perubahan perilaku; 9) siswa praktek, bukan menghafal; 10)

learning bukan teaching; 11) pendidikan; 12) pembentukan manusia; 13)

memecahkan masalah; 14) siswa “acting”, guru mengarahkan; 15) hasil belajar

diukur dengan berbagai cara.

Menurut Chaedar Alwasilah yang menjadi faktor-faktor pertimbangan

menggunakan CTL, sebagai berikut:

1) CTL: berakar pada sebuah pandangan baru 2) Keterbatasan pendidikan tradisional 3) Menyatukan pemikiran dan tindakan 4) CTL: sebuah sistem yang cocok dengan otak

Komponen dalam Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Menurut Wina Sanjaya (2006 : 118), pembelajaran CTL memiliki tujuh

komponen utama;

1) Konstruktivisme Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun

pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak tahu semuanya

2) Menemukan (Inquiry) Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis CTL. Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi dari hasil mereka menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkan. Menemukan melalui siklus inkuiri yaitu: Observasi (observasion), bertanya (questioning), mengajukan dugaan (hipotesis), pengumpulan data (data gathering), penyimpulan (conclusion).

3) Bertanya (Questioning) Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari bertanya.

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai salah satukegiatan guru

Page 36: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran, yaitu menggali informasi, mengkorfirmasikan apa yang ingin diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community) Konsep Masyarakat bertanya menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Dalam kelas CTL, guru disarankan untuk melakukan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar walaupun anggotanya heterogen. Kelompok siswa bisa bervariasi bentuknya baik keanggotaan, jumlah, bahkan siswa bisa melibatkan siswa di kelas atasnya, atau guru melakukan kolaburasi dengan mendatangkan seorang ahli ke kelas. Disanalah mereka dituntut untuk melakukan sharing dalam proses belajarnya dengan arahan guru. Dari kelompok ini setiap orang bisa menjadi sumber belajar. Anak yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi usul.

5) Pemodelan (Modeling) Dalam sebuah pembelajaran, ketrampilan atau pengetahuan tertentu,

ada model yang bisa ditiru. Model ini dapat berupa cara mengoperasikan sesuatu, menirukan gerakan, mengucapkan ulang, dan lain-lain. Salah satu contohnya, guru memberikan contoh tentang cara kerja sesuatu, sebelum siswa melaksanakan tugas. Konsep CTL, guru bukanlah satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang siswa bisa ditunjuk untuk memberi contoh temannya cara-cara menggunakan alat. Model dapat pula didatangkan dari luar lingkungan sekolah.

6) Refleksi Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau

berpikir ke belakang tentang apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Harapan siswa melakukan refleksi, siswa akan memperoleh sesuatu dari apa yang telah dipelajarinya. Pada akhir pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi. Realisasi dari refleksi dapat berupa : a) Pertanyaan langsung tentang apa yang diperolehnya pada hari itu; b) Catatan atau jurnal di buku siswa; c) Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu; d) Diskusi; e) Hasil karya.

7) Penilaian Nyata (Aunthetic Assesment) Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Pembelajaran yang benar, seharusnya ditekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu, bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode pembelajaran. Assessment menekankan proses

Page 37: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran, bukan melalui hasil, dan dengan berbagai cara. Tes hanyalah salah satunya.

Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Menurut Syaiful Sagala (2005: 92) mengatakan bahwa “Sebuah kelas

dikatakan menggunakan pendekatan kontekstual, apabila telah menerapkan

ketujuh komponen pembelajaran kontekstual”. Metode pembelajaran kontekstual

dapat diterapkan dalam semua bidang studi, disemua model kurikulum, dan dalam

kelas yang bagaimanapun keadaannya. Secara garis besar, langkah-langkah

penerapan metode pembelajaran kontekstual dalam proses belajar mengajar

adalah sebagai berikut:

1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara

bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan

dan ketrampilan barunya;

2) Laksanakan kegiatan inkuiri sejauh mungkin untuk semua topik;

3) Mengembangkan sikap ingin tahu siswa bertanya;

4) Menciptakan masyarakat belajar;

5) Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran;

6) Melakukan refleksi diakhir pertemuan;

7) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Menurut Chaedar Alwasilah (2006: 20) mengatakan ada sejumlah strategi

yang harus ditempuh dalam CTL yaitu:

1) Pengajaran berbasis problem Cara ini dapat ditempuh dengan memunculkan problem yang dihadapi

bersama, siswa ditantang untuk berpikir kritis untuk memecahkannya. Problem seperti ini membawa makna personal dan sosial bagi siswa.

2) Menggunakan konteks yang beragam Guru membermaknakan berbagai konteks dalam sekolah, keluarga,

masyarakat, tempat kerja, dan sebagainya, sehingga makna pembelajaran yang diperoleh siswa menjadi semakin berkualitas.

Page 38: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

3) Mempertimbangkan kebhinekaan siswa Guru mengayomi individu dan meyakini bahwa perbedaan individual

dan sosial sebaiknya dibermaknakan menjadi mesin penggerak untuk belajar saling menghormati dan membangun toleransi demi terwujudnya ketrampilan personal.

4) Memberdayakan siswa untuk belajar mandiri Siswa dilatih berpikir kritis dan kreatif dalam mencari dan menganalisis dengan

sedikit bantuan atau secara pribadi. 5) Belajar melalui kolaborasi

Siswa sebaiknya dibiasakan saling belajar dalam sebuah kelompok untuk berbagi pengetahuan dan menemukan fokus belajar.

6) Menggunakan penilaian autentik Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlangsung

secara terpadu dan kontekstual, dan memberi kesempatan kepada siswa untuk maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

7) Mengejar standar tinggi

Standar unggul sering dipersepsi sebagai jaminan untuk mendapatkan pekerjaan, atau minimal membuat siswa merasa pede untuk menentukan pilihan masa depan. Dengan demikian, sekolah sebaiknya menentukan kompetensi kelulusan yang dari waktu ke waktu terus ditingkatkan.

Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan yang digunakan untuk

menghasilkan informasi yang bermanfaat. Seperangkat pengetahuan tersebut

merupakan suatu rangkaian system pencatatan, penggolongan atau pengklasifikasian suatu

transaksi keuangan pada entitas usaha guna menghasilkan laporan keuangan.

Laporan keuangan diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu dasar

pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Materi pelajaran

akuntansi diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk membekali siswa dengan

pengetahuan, pemahaman dan penguasaan serta mampu menerapkan konsep

dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar dalam melaksanakan tugas

pembukuan perusahaan.

Page 39: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Murtadi (2004: 6-8) berpendapat bahwa “Pembelajaran yang didasarkan

pada pendekatan kontekstual, selayaknya disusun untuk mendorong munculnya

suatu bentuk belajar yang disingkat REACT yaitu Relating, Experiencing,

Applying, Cooperating, dan Transfering”.

1) Relating Kurikulum yang mencoba menempatkan pembelajaran dalam

konteks pengalaman hidup harus minta perhatian siswa pada peristiwa dan kondisi sehari-hari, kemudian siswa harus menghubungkan situasi sehari-hari dengan informasi baru yang diserap atau masalah yang dipecahkan.

2) Experiencing Belajar dalam konteks eksporasi, penemuan dan discovery

merupakan jantung pembelajaran CTL, akan tetapi siswa mungkin menjadi termotivasi dan merasa nyaman berkat hasil metode pembelajaran lain, seperti aktivitas dengan teks, cerita atau video. Pembelajaran tampak akan berjalan lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi alat-alat dan mengerjakan bentuk-bentuk penelitian yang lain.

3) Applying Menerapkan konsep dan informasi dalam kontes yang berguna sering

memproyeksikan siswa kearah masa depan yang diharapkan atau kearah tempat kerja yang mungkin tidak familier. Pengalaman pada pembelajaran kontekstual biasanya diwujudkan dengan pengalaman langsung, misalnya: wisata, pertanian dan sebagainya.

4) Cooperating Pengalaman bekerja sama tidak hanya membantu sebagian besar

siswa untuk mempelajari bahan ajar, namun kemampuan tersebut merupakan bentuk kerja sama yang diperlukan ditempat kerja dan dalam konteks kehidupan lainnya.

5) Transfering Belajar dalam konteks penerapan pengetahuan yang diperoleh untuk

konteks yang berbeda, terutam berkaitan degan pengalaman-pengalaman kehidupan sehari-hari. Penerapan pengetahuan tersebut menjadi lebih kuat dikuasai oleh anak, dan memiliki kontribusi langsung dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi anak dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan Konvensional

Pendekatan ekspositori disebut juga mengajar secara konvensional seperti

metode ceramah maupun demontrasi. Margono (1998: 51) berpendapat bahwa

“Metode yang dekat dengan pendekatan ekspositori adalah metode ceramah dan

Page 40: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

metode demonstrasi”. Pendekatan ekspositori digunakan guru untuk menyajikan

bahan pelajaran secara utuh atau menyeluruh, lengkap dan sistematis dengan

penyampaian secara verbal. Prosedur pelaksanaan pendekatan ekspositori menurut

Syaiful Sagala (2005: 78-79) sebagai berikut:

1) Persiapan (preparation), yaitu guru menyiapkan bahan selengkapnya secara sistematik dan rapi.

2) Pertautan (aperception) bahan terdahulu, yaitu guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa pada materi yang telah diajarkan.

3) Penyajian (precentation) terhadap bahan yang baru, yaitu guru menyajikan dengan cara memberikan ceramah atau menyuruh siswa membaca bahan yang telah dipersiapkan diambil dari buku, teks tertentu atau dipersiapkan oleh guru.

4) Evaluasi (resitation), yaitu guru bertanya dan siswa menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari atau siswa disuruh menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri pokok-pokok yang telah dipelajari lisan atau tulisan.

Pendekatan konvensional tidak banyak membantu guru mengaitkan antara

konsep yang ingin ditanamkan degan situasi dunia nyata siswa, serta mendorong

siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa tidak dibiasakan membangun

sendiri pemahamannya terhadap suatu konsep secara aktif sesuai dengan konteks

yang dihadapi, padahal untuk memiliki konsep akan lebih tertanam apabila konteks

yang terdiri dari pengalaman yang aktual dan konkrit.

Pengajaran konvensional yang dikenal sehari-hari yaitu suatu pembelajaran

yang dilakukan guru dalam mengajar sejumlah siswa dalam satu ruangan dan

mempunyai tingkatan tertentu, dalam hal ini kelas disusun berdasar asumsi bahwa

siswa mempunyai kesamaan dalam minat, kepentingan dan kecakapan belajar. Guru

sebagai faktor dominan dalam pelaksanaan belajar megajar dan sumber belajar,

sedangkan siswa bersifat pasif dan menerima apa yang diberikan guru.

Metode Mengajar

Pengertian Metode Mengajar

Page 41: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Salah satu masalah makro yang memerlukan perhatian dari berbagai

pihak adalah tentang metode mengajar. Menurut Roestiyah N.K (2001: 1) adalah

“Teknik penyajian pelajaran di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat

ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik”. Menurut J.J.

Hasibuan dan Moedjiono (2003: 3) “Metode mengajar adalah alat yang dapat

merupakan bagian dari perangkat alat-alat cara dalam pelaksanaan suatu strategi

belajar mengajar”.

Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta

didik, guru, tujuan pembelajaran, isi pelajaran metode mengajar, media, dan

evaluasi. Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang

positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti:

perubahan secara psikologis akan tampil dalam memilih metode yang tepat. Hal

ini sesuai dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 75)

“Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan

efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan”.

Berdasarkan pendapat tersebut, metode mengajar dapat diartikan sebagai

cara atau teknik yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi pelajaran

kepada siswa agar siswa mudah dalam memahami materi pelajaran kepadas siswa

agar siswa mudah dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh

guru. Suatu metode mengajar yang cocok digunakan untuk materi tertentu belum

tentu cocok jika diterapkan pada materi lainnya.

Macam-macam Metode Mengajar

Page 42: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

1) Metode Ceramah

Menurut Syaiful Sagala (2005: 201) menyatakan bahwa “Ceramah

adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan peraturan lisan dari

guru kepada peserta didik”. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain

(2006: 97) “Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode

tradisional, karena sajak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat

komunikasi lisan antar guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.

a) Tujuan dan Fungsi

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 117) secara

spesifik metode ceramah bertujuan untuk:

(1) Menciptakan landasan pemikiran peserta didik melalui produk ceramah yaitu bahan tulisan peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar melalui bahan tulisan hasil ceramah guru.

(2) Menyajikan gari-garis besar isi pelajaran dan permasalah penting yang terdapat dalam isi pelajaran.

(3) Merangsang peserta didik untuk belajar mandiri dan menumbuhkan ingin tahu melalui pemerkayaan belajar.

(4) Memperkenalkan hal-hal yang baru, memberikan penjelasan, dan menyinggung penjelasan-penjelasan teori dan prakteknya.

b) Kelebihan dan Kelemahan

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001 : 118)

metode ceramah memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun

kelebihannya adalah sebagai berikut:

(1) Murah dalam arti efisien dalam pemanfaatan waktu dan menghemat biaya pendidikan dengan seorang guru yang banyak menghadapi peserta didik.

(2) Mudah dalam arti materi dapat disesuaikan dengan keterbatasan peralatan, dan dapat disesuaikan dengan jadwal guru terhadap ketidaktersediaan bahan-bahan tertulis.

(3) Meningkatkan daya dengar peserta didik dan menumbuhkan minat belajar dari sumber lain.

(4) Memperoleh penguatan bagi guru dan peserta yaitu guru memperoleh penghargaan, kepuasaan dan sikap percaya diri dari peserta didik dan

Page 43: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

peserta didik pun merasa senang dan menghargai guru bila ceramah dan meninggalkan kesan yang berbobot.

(5) Ceramah dapat memberikan wawasan yang luas dari sumber lain karena guru dapat menjelaskan topik dengan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Kelemahannya sebagai berikut:

(1) Menimbulkan kejenuhan kepada peserta didik apalagi bila guru kurang dapat mengorganisasikannya.

(2) Menimbulkan verbalisme terbatas pada peserta didik (3) Materi ceramah terbatas pada apa yang diingat guru (4) Merugikan peserta didik yang lemah dalam ketrampilan

mendengarkan (5) Menjejali peserta didik dengan konsep yang belum tentu diingat terus. (6) Informasi yang disampaikan mudan usang dan ketinggalan jaman. (7) Tidak merangsang perkembangan kreativitas peserta didik. (8) Terjadi proses satu arah dari guru kepada peserta didik.

2) Metode Tanya Jawab

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 120) me-

nyatakan bahwa “Metode Tanya Jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam

proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah, dari guru ke peserta didik

atau dari peserta didik kepada guru diperoleh jawaban lisan guru atau peserta

didik”.

Guru dengan peserta didik dalam metode tanya jawab sama-sama

aktif. Namun demikian keaktifan peserta didik patut mendapat perhatian

sungguh-sungguh, sehingga hal itu tidak harus ditumbuhkembangkan dan

sekaligus mendapat penyaluran yang wajar.

a) Tujuan

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 122) tujuan

dari metode Tanya jawab adalah:

(1) Mengecek dan mengetahui samapi sejauh mana kemampuan peseta didik terhadap pelajaran yang dikuasainya.

(2) Memberi kesempatan kepada peseta didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum dipahami.

Page 44: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

(3) Memotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar yaitu peserta didik yang aktif dan tepat menjawab lebih percaya diri dan berusaha untuk selalu lebih baik, dan untuk peserta didik yang belum aktif atau tidak dapat menjawab dapat mempersiapkan diri.

(4) Melatih peserta didik untuk berfikir dan berbicara secara sistematis serta berdasarkan pemikiran yang orisinil.

(5) Metode ini tidak untuk mengetes kemampuan peserta didik tetapi diarahkan sebagai upaya guru membuat peserta didik mengerti; memahami berinteraksi secara aktif dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan dapat dicapai dengan baik.

b) Kelebihan dan Kelemahan

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 122) metode

Tanya jawab memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari metode

tanya jawab memiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan dari metode tanya jawab adalah sebagai berikut:

(1) Dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran.

(2) Mengatahui kedudukan peserta didik dalam belajar di kelas dari aktivitas tanya jawab dan dari jawaban-jawaban serta tanggapan-tanggapan yang dilontarkan secara kontinyu

(3) Lebih merangsang peseta didik untuk mendayagunakan daya fakir dan daya nalarnya.

(4) Menumbuhkan keberanian dalam mengemukakan jawaban. (5) Pembuka jalan bagi proses belajar yang lain.

Kelemahan-kelemahan dari metode Tanya jawab adalah:

(1) Pada kelas yang besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik, sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab maupun bertanya.

(2) Peserta didik yang tidak aktif tidak mempertahankan bahkan tidak terlibat secara mental.

(3) Menimbulkan rasa gugup pada peserta didik yang tidak memiliki keberanian menjawab dan bertanya.

(4) Tanya jawab bisa minimbulkan penyimpangan dari persoalan.

3) Metode Diskusi

Page 45: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Menurut Syaifu Sagala (2005: 208) menyatakan bahwa “Diskusi

ialah percakapan ilmiah yang responsive berisikan pertukaran pendapat yang

dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematic pemunculan ide-ide dan

pengujian ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh bebrapa orang yang

tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan

masalahnya dan untuk mencari kebenaran”.

a) Tujuan

Menurut Mulyani dan Johar Permana (2001: 124) tujuan dari metode

diskusi adalah sebagai berikut:

(1) Melatih peserta didik mengembangkan ketrampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan.

(2) Melatih dan membentuk kestabilan sosial-emosional. (3) Mengembangkan kemampuanberfikir sendiri dalam memecahkan

masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif. (4) Mengembangkan keberhasilan peserta didik dalam menemukan

pendapat. (5) Menggambarkan sikap terhadap isu-isu controversial. (6) Melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah.

b) Kelebihan dan kelemahan

Kelebihan dan kelemahan metode diskusi menurut Mulyani

Sumantri dan Johar Permana (2001: 125-126) adalah sebagai berikut:

Kelebihan metode diskusi:

(1) Mendorong partisipasi siswa secara aktif. (2) Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa

ataupun terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah. (3) Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dan partisipasi demokratis. (4) Melatih kestabilan emosi dengan mengahargai dan menerima pendapat

orang lain dan tidak memaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta kondisi memberi dan menerima.

(5) Keputusan yang dihasilkan kelompok akan lebih baik dari pada berfikir sendiri.

Kelemahan metode diskusi adalah:

Page 46: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

(1) Sulit menentukan topik masalah yang sesuai dengan tingkat berfikir siswa dan yang memiliki relevansi dengan lingkungannya.

(2) Memerlukan waktu yang tidak terbatas. (3) Pembicaraan dan pembahasan sering meluas dan mengambang. (4) Didominasi oleh orang-orang tertentu yang biasanya aktif. (5) Memerlukan alat yang fleksibel untuk membentuk tempat yang sesuai. (6) Kadang tidak membuat penyelesaian yang tuntas walaupun

kesimpulan telah disepakati namun dalam implementasi sangat sulit dilaksanakan.

(7) Perbedaan pendapat dapat mengundang reaksi diluar kelas bahkan dapat menimbulkan bentrokan fisik.

4) Metode Kerja Kelompok

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 127) menyatakan

bahwa “Metode kerja kelompok adalah mengajar dengan mengkondisikan

peserta didik dalam suatu group atau kelompok sebagai satu kesatuan dan

diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut”.

a) Tujuan

Penggunaan metode kerja kelompok menurut Mulyani Sumantri

dan Johar Permana (2001: 128) bertujuan untuk:

(1) Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama diantara para siswa. (2) Meningkatkan keterlibatan sosiol-emosional dan intelektual para siswa

dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakan. (3) Meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses belajar

mengajar secara seimbang.

b) Kelebihan dan kelemahan

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar permana (2001: 128-129)

menyatakan bahwa metode kerja kelompok yang digunakan memiliki

kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan dari metode kerja kelompok ini adalah:

(1) Membuat siswa aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugasnya. (2) Menggalang kerjasama dan kekompakan dalam kelompok. (3) Mengembangkan kepemimpinan siswa dan pengajaran yang

berketrampilan berdiskusi dan proses kelompok.

Page 47: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Kelemahan penggunaan metode kerja kelompok ini, adalah:

(1) Kerja kelompok hanya memberikan kesemapatan kepada siswa yang aktif dan mampu untuk berperan sedangkan siswa yang terbelakang tidak berbuat apa-apa.

(2) Menemukan fasilitas yang beragam baik untuk fasilitas fisik dan ruangan maupun sumber-sumber belajar yang harus disediakan.

5) Metode Pemberian Tugas

Menurut Roestiyah N. K. (2001: 133) menyatakan bahwa “Metode

pemberian tugas adalah cara penyajian bahan dimana guru menugaskan

kepada para siswa-siswanya untuk mempelajari sesuatu yang kemudian

dipertanggungkan”. Tugas dapat diberikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

atau permasalahan yang harus dibahas dan dicari penyelesaiannya. Menurut

Mulyani dan Johar Permana (2001: 130) menyatakan bahwa “Metode

pemberian tugas atau resitasi adalah sebagai suatu cara interaksi belajar

mengajar yang ditandai adanya tugas dari guru untuk dikerjakan siswa di

sekolah ataupun di rumah secara perseorangan atau berkelompok”. Jadi

khasnya metode resitasi adalah tugas dan adanya pertanggungjawaban dari

yang diberi tugas. Metode resitasi bertujuan untuk merangsang anak untuk

aktif belajar baik secara individual maupun kelompok agar siswa lebih

mendalami dan memahami materi yang telah diberikan sehingga hasil yang

dicapai akan lebih baikj memperluas pengetahuan dan ketrampilan, serta

siswa mampu memahami kemampuan diri sendiri baik kelebihan maupun

kekurangan, serta merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individu

maupuan kelompok.

Metode pemberian tugas, agar hasil belajar siswa memuaskan, guru

perlu merumuskan tujuan yang jelas yang hendak dicapaui oleh siswa.

Menurut Winarno Surakhmad (1992: 131) bahwa penggunaan metode ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

Page 48: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

(1) Merangsang agar siswa berusaha lebih baik, maupun inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.

(2) Membawa kegiatan-kegiatan sekolah yang berharga kepada minat siswa yang masih terulang. Waktu-waktu terluang dari siswa agar dapat digunakan lebih konstruktif.

(3) Memperkuat hasil belajar di sekolah dengan memuai latihan-latihan yang perlu, integrasi dan penggunaannya.

b) Kelebihan dan kelemahan

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001 : 134)

menyatakan kelebihan dan kelemahan dari metode pemberian tugas

mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah sebagai

berikut:

(1) Membuat peserta didik aktif belajar. (2) Merangsang peserta didik belajar lebih banyak, baik dekat dengan

guru maupun saat jauh dari guru di dalam sekolah maupuan di luar sekolah.

(3) Mengembangkan kemandirian peserta didik. (4) Lebih menyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih

memperdalam, memperkaya atau memperluas tentang apa yang dipelajari.

(5) Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi.

(6) Membuat peserta didik bergairah untuk belajar karena dapat dilakukan dengan bervariasi.

(7) Membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik. (8) Mengembangkan kreativitas peserta didik. Kelemahannya:

(1) Sulit mengontrol peserta didik apakah belajar sendiri atau dikerjakan orang lain.

(2) Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta didik.

(3) Tugas yang monoton dapat membosankan peserta didik. (4) Tugas yang banyak dan sering dapat membuat beban dan keluhan

peserta didik. (5) Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau peserta didik yang

rajin dan pintar.

Page 49: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

6) Metode Demonstrasi

Menurut Syaiful Sagala (2005: 210) menyatakan bahwa “Metode

demonstrasi adalah pertunjukkan tentang proses terjadinya suatu peristiwa

atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat

diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya”.

a) Tujuan

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 133) bahwa

penggunaan metode demonstrasi ini mempunyai tujuan untuk:

(1) Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dimiliki peseta didik atau dikuasai peserta didik.

(2) Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada peserta didik. (3) Mengembangkan kemampuan pengamatan pandangan dan penglihatan

para peserta ddidik.

b) Kelebihan dan kelemahan

Menurut Syaiful Sagala (2005: 211) menyatakan kelebihan dan

kelemahan dari metode demonstrasi.

Kebaikan metode ini:

(1) Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti.

(2) Dapat membimbing peserta didik ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.

(3) Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.

(4) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca dan mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatan.

(5) Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keteranganyang banyak.

(6) Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu demonstrasi.

Page 50: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Kelemahan metode ini adalah:

(1) Derajat vasibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang didemonstrasikan, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol.

(2) Dalam mengadakan suatu pengamatan terhadap hal-hal yang harus didemonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian.

(3) Tidak semua hal bias didemonstrasikan di dalam kelas. (4) Memerlukan banyak waktu, sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat

minimum. (5) Kadang-kadang suatu proses didemonstrasikan dalam situasi yang

nyata/sebenarnya. (6) Agar didemonstrasikan mendapat hasil yang baik diperlukan ketelitian

dan kesabaran.

7) Metode Inkuiri

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 142) menyatakan

bahwa “Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau

yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi

dengan atau tanpa bantuan guru”. Metode penemuan ini melibatkan peserta

didik dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Metode

penemuan ini memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri informasi-

informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.

a) Tujuan

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 142) tujuan

metode inkuiri adalah:

(1) Meningkatkan keterlibatan peserta ddiik dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya.

(2) Mengurangi rasa ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapatkan pengalaman belajarnya.

(3) Melatih peserta didik menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya.

Page 51: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

(4) Memberi pengalaman belajar seumur hidup.

b) Kelebihan dan Kelemahan

Kelebihan dan kelemahan metode inkuiri menurut Mulyani Sumantri

dan Johar Permana (2001: 143-144). Kelebihannya sebagai berikut:

(1) Membuat konsep diri peserta didik bertambah dengan penemuan-penemuan yang diperolehnya.

(2) Memiliki kemungkinan besar untuk memperbaiki dan memperluas persediaan dan penguasaan ketrampilan dalam proses kognitif para peserta didik.

(3) Penemuan-penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikikannya dan sangat sulit melupakannya.

(4) Tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, karena peserta didik belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.

Kelemahan penggunaan metode ini:

(1) Tidak sesuai untuk kelas yang besar jumlah peseta didiknya. (2) Memerlukan fasilitas yang memadai. (3) Menuntut guru mengubah cara mengajarnya yang selama ini bersifat

tradisional, sedangkan metode-metode baru ini dirasakan guru belum melaksanakan tugasnya mengajar karena guru hanya sebagai fasilitator, motivator dan pembimbing.

(4) Sangat sulit mengubah cara belajar peserta didik dari kebiasaannya menerima informasi dari guru menjadi aktif mencari dan menemukan sendiri.

(5) Kebebasan yang diberikan kepada peseta didik tidak selamanya dapat dimanfaatkan secara optimal, kadang peserta didik malah kebingungan memanfaatkannya.

8) Metode Latihan

Menurut Syaiful Sagala (2005: 217) berpendapat bahwa “Metode

latiahan (drill) dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar yang baik untuk

menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, dan juga sebagai sarana untuk

memperoleh ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan”. Metode

Page 52: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

latihan disiapkan untuk mengembangkan bakat atau inisiatif siswa untuk

berfikir, oleh karena itu latihan disiapkan untuk mengembangkan kemampuan

motorik siswa.

a) Kelebihan metode ini adalah:

(1) Membuat konsep diri siswa bertambah dengan penemuan-penemuan yang diperolehnya.

(2) Mmemiliki kemungkinan yang besar untuk memperbaiki dan memperluas persediaan dan penguasaan ketrampilan dalam prose kognitif siswa.

(3) Tidak menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar, karena siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.

b) Kelemahan metode ini adalah:

(1) Tidak sesuai untuk kelas yang jumlah siswanya besar. (2) Memerlukan fasilitas yang memadai. (3) Guru belum merasa melaksanakan tugas mengajar Karena guru hanya

sebagai fasilitator, motivator dan membimbing. (4) Sangat sulit mengubah cara belajar siswa. (5) Kebebasan yang diberikan duru kepada siswa tidak dapat

dimanfaatkan secara optimal.

Prestasi Belajar

Pengertian Prestasi Belajar

Setiap bentuk kegiatan yang dilakukan untuk tujuan tertentu, pada akhirnya

selalu ingin diketahui hasilnya. Hasil dari kegiatan ini disebut dengan prestasi.

Prestasi belajar merupakan gabungan dari pengertian antara prestasi dan belajar.

Menurut Winkel, W.S. (1996: 162) mengtakakn bahwa “Prestasi adalah suatu

bukti keberhasilan yang telah dicapai”. Nana Sudjana (1995: 3) menyatakan

bahwa “Prestasi adalah hasil yang dicapai seseorang setelah ia melakukan

aktivitas kegiatan”.

Page 53: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Berkaitan dengan hasil belajar, Winkel, W.S. (1996: 39) menyatakan bahwa

“Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam proses yang

berlangsung dalam interaksi subyek dengan lingkungannya yang menghasilkan

perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai-nilai yang akan disimpan

atau dilaksanakan menuju kemajuan”.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang prestasi belajar di atas, maka dapat

diambil suatu kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai

siswa dalam proses perubahan dalam proses perubahan dalam pemikiran serta

tingkah laku.

Menurut Sukardi dan Anton Sukarno, (1993: 92-98) Prestasi belajar atau

nilai mempunyai kegunaan, antara lain:

1) Untuk siswa, sebagai berikut:

a) Untuk menentukan status pendidikan anak, oleh karena itu nilai harus diolah agar kita dapat megetahui status anak.

b) Untuk menentukan kedudukan pada rangking keberapa di sekolah atau di kelas.

c) Untuk mengetahui status anak dalam penguasaan materi pelajaran. d) Untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. e) Memberi arti yang penting sebagai perangsang, pengarah dan hadiah bagi

usaha-usaha pendidikan dari siswa.

2) Untuk orang tua adalah:

a) Untuk menentramkan mereka (orang tua) bahwa perkembangan pengalaman anaknya di sekolah telah memuaskan.

b) Untuk membimbing anak jika terjadi kesulitan yang disebabkan kurang rajinnya anak belajar di rumah.

c) Untuk menolong anaknya merencanakan masa depannya.

3) Bagi guru dan sekolah adalah:

a) Dalam pelajaran, terutama digunakan untuk perbaikan dan balikan. b) Untuk menentukan status anak. c) Nilai digunakan guru sebagai bahan laporan untuk orang tua. d) Untuk mempromosikan anak. e) Dengan nilai guru dapat menaikkan anak ke tingkat kelas yang lebih

tinggi atau sebaliknya.

Page 54: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

f) Nilai digunakan sekolah untuk memutuskan anak itu putus sekolah atau tidak.

g) Untuk menentukan ijasah siswa.

4) Untuk pekerjaan sebagai syarat untuk diterima menjadi pegawai di lembaga

pemerintah dan swasta.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Perubahan perilaku sebagai hasil dari belajar dipengaruhi oleh beberapa

faktor, baik faktor intern maupun ekstern. Adapun Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar

adalah:

1) Faktor intern antar lain:

a. Minat

Dalam belajar minat siswa turut memegang peranan, karena untuk

mengajarkan sesuatu akan lebih berhasil jika rasa ketertarikan siswa

tersebut besar.

b. Bakat

Untuk mengajarkan sesuatu akan lebih mudah jika siswa telah mempunyai

kemampuan untuk belajar.

c. Motivasi

Siswa akan lebih berhasil menerima pelajaran apabila dalam dirinya

terdapat dorongan yang kuat untuk mempelajari sesuatu.

d. Kemampuan awal

Berhasil tidaknya siswa mempelajari sesuatu juga dipengaruhi oleh

tingkah laku dan kemampuan awal siswa.

2) Faktor ekstern antara lain:

a. Keadaan keluarga

Page 55: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Suasana dan keadaan keluarga yang berbeda turut menentukan bagaimana

dan sampai di mana siswa mengalami belajar dan mencapainya.

b. Guru dan cara mengajar

Sikap dan kepribadian guru, tingkat rendahnya pengetahuan guru terhadap

siswanya, turut menentukan bagaimana hasil belajar dapat dicapai siswa.

c. Sarana dan prasarana

Sekolah yang cukup memiliki sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

belajar akan mempermudah dalam belajar.

d. Metode

Cara guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa merupakan salah

satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu program pengajaran.

e. Motivasi sosial

Jika guru dan orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada siswa,

akan timbul dorongan hasrat untuk belajar lebih baik pada diri siswa

tersebut.

f. Lingkungan

Lingkungan masyarakat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa.

Kemampuan Awal

Selama proses belajar mengajar berlangsung terjadi interaksi antara guru dan

siswa, namun interaksi itu khusus karena siswa menghadapi tugas belajar dan guru

mendampingi siswa dalam belajar. Keberhasilan proses belajar mengajar tidak lepas

dari faktor yang berasal dari siswa itu sendiri, setiap siswa mempunyai karakteristik

atau ciri khas tersendiri dan berbeda antara siswa satu dengan yang lainnya,

kenyataan inilah yang mengharuskan seorang guru untuk memperhatikan ciri khas

yang dimiliki siswa untuk lebih mudah memberikan materi pelajaran kepada siswa

dan siswa dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran tersebut.

Page 56: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Salah satu ciri kas yang dimiliki siswa dan berbeda antara siswa satu dengan

yang lainnya adalah kemampuan awal siswa. Kemampuan awal yang dimiliki siswa

merupakan titik tolak bagi proses belajar mengajar selanjutnya, kemampuan yang

diperoleh siswa dari pengalaman belajar pada suatu jenjang pendidikan tertentu akan

menjadi titik tolak untuk membekali siswa untuk belajar ke jenjang pendidikan

selanjutnya atau kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan

pernyataan yang dikemukakan oleh Winkel W.S. (1991: 81):

“Setiap proses belajar mengajar mempunyai titik tolak sendiri atau berpangkal pada kemampuan siswa tertentu (tingkah laku awal) untuk dikembangkan menjadi kemampuan baru, sesuai dengan tujuan instruksional (tingkah laku final). Oleh karena itu keadaan siswa pada awal proses belajar mengajar tertentu mempunyai relevansi terhadap penetuan, perumusan dan pencapaian tujuan instruksional”.

Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi (1992: 19) berpendapat bahwa:

“Pengajaran akan berhasil dengan baik bila dimulai dari apa yang diketahui oleh

peserta didik. Ini berarti guru mengetahui terlebih dahulu pengetahuan dan tingkah

laku yang dimiliki oleh peserta didik, baik pengetahuan dan tingkah laku dalam arti

luas atau pengetahuan dan tingkah laku prasyarat bagi bahan pengajaran berikutnya.

Dengan demikian kemampuan awal siswa dapat dipandang sebagai masukan

atau input yang menjadi titik tolak dalam proses belajar mengajar yang menghasilkan

suatu keluaran atau output. Untuk itu setiap awal proses belajar-mengajar, guru

seharusnya mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh siswanya sehingga

diharapkan guru dapat menentukan bagaimana proses belajar mengajar yang akan

dilakukan selanjutnya.

Materi Pelajaran Akuntansi

Pokok Bahasan Akuntansi

Berdasarkan kurikulum 2004, atau yang lebih dikenal dengan sebutan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), ruang lingkup materi pelajaran

akuntansi untuk kelas XI ilmu sosial sebagai berikut:

Page 57: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

1) Menganalisis Akuntansi sebagai Sistem Akuntansi

a) Mendefinisikan akuntansi

b) Merumuskan kualitas informasi akuntansi

c) Mengidentifikasi macam-macam bidang spesialisasi akuntansi

d) Mendeskripasikan bidang garapan akuntansi

e) Mengidentifikasi etika profesi akuntansi

2) Mendeskripsikan Dasar Hukum dan Laporan Keuangan dengan Standar

Akuntansi Keuangan (SAK)

a) Mendeskripsikan dasar hukum pelaksanaan akuntansi bagi perusahaan

b) Merumuskan asas-asas akuntansi

c) Menguraikan sifat, jenis, tujuan dan fungsi laporan keuangan menurut

SAK

d) Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam neraca dan laporan labarugi

e) Mengklasifikasi dan pemberian kode

3) Menerapkan Struktur Dasar Akuntansi

a) Mengidentifikasi sumber pencatatan

b) Menerapkan rumus persamaan akuntansi

c) Menyusun laporan keuangan

4) Menerapkan tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang

a) Merumuskan pengertian perusahaan jasa/dagang

b) Ciri-ciri perusahaan jasa/dagang

c) Menganalisis bukti transaksi

d) Mencatat transaksi kedalam jurnal umum

e) Membukukan jurnal ke dalam buku besar

f) Menyusun neraca saldo

g) Membuat jurnal penyesuaian dan neraca lajur

h) Membuat jurnal penutup

i) Membuat jurnal pembalik

j) Menyusun laporan keuangan

Page 58: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Sub Pokok Bahasan

Pencatatan Bukti tansaksi kedalam Jurnal khusus perusahaan dagang

Jurnal khusus

Ø Pengertian jurnal khusus

Ø Jenis jurnal khusus

Ø Keuntungan dari jurnal khusus

Buku besar pembantu

Ø Buku besar pembantu piutang

Ø Buku besar Utang

Proses belajar mengajar pada penelitian ini mengunakan pendekatan

contextual teaching and learning (CTL) pada kelompok eksperimen dan metode

ceramah (konvensional) pada kelompok kontrol. Sesuai dengan karakteristik

pendekatan contextual teaching and learning (CTL), maka kegiatan pembelajaran

dengan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) digunakan metode

diskusi dan kerja kelompok sedangkan pada pembelajaran.

Kerangka Pemikiran

Poeses Belajar Mengajar adalah interaksi yang terjadi antara guru dengan

siswa dan siswa dengan siswa melalui kegiatan belajar mengajar. Belajar pada

hakikatnya adalah proses perubahan pada diri individu yang mencakup pengetahuan,

perasaan, kognitif, afektif dan ketrampilan dalam waktu yang lama dan mengarah

pada perubahan yang lebih baik. Keberhasilan belajar dapat dilihat dari prestasi

belajar siswa. Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor:

Page 59: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

1. Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap

Prestasi Belajar

Pendidikan bagi sebagian besar masyarakat mempunyai arti suatu usaha

membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa, sedangkan dalam arti sempit

pendidikan diartikan sebagai pengajaran yang pada umumnya dilakukan di sekolah

sebagai lembaga formal. Keberhasilan kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya pemilihan pendekatan dan metode yang tepat dengan

materi pelajaran yang disampaikan selain itu penerapan pendekatan pembelajaran

yang bervariasi berupaya untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam menerima

pelajaran sekaligus sebagai salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan.

Suatu pendekatan mengajar mempunyai spesifikasi tersendiri, artinya suatu

pendekatan yang cocok digunakan untuk materi tertentu belum tentu cocok jika

diterapkan pada materi lainnya. Sebagian besar pendekatan yang digunakan dalam

pembelajaran berupa pendekatan konvensional. Alternatif pemecahannya antara lain

memperbanyak penggunaan pendekatan ketrampilan proses, pendekatan kooperatif

atau pendekatan kontekstual yang lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk

aktif menemukan dan membentuk konsep ilmu pengetahuan.

Pada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional, siswa

menjadi obyek belajar sedangkan aktivitas belajar berpusat pada guru. Pendekatan

konvensional apabila diterapkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar dapat

mengabaikan potensi yang ada dalam diri siswa, sehingga prestasi belajar yang

dicapai kurang optimal.

Pendekatan contextual teaching and learning (CTL) merupakan suatu

pendekatan pembelajaran yang membantu guru menghadirkan dunia nyata kedalam

kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliknya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pendekatan kontekstual

merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berpijak pada keinginan untuk

menghidupkan kelas dan memberdayakan siswa dalam aktivitas belajar-mengajar

untuk meningkatkan prestasi belajar. Proses pembelajaran dengan pendekatan

Page 60: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) berlangsung alamiah dalam

bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru

ke siswa. Pendekatan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) diharapkan

hasil pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, sehingga siswa dapat mencapai

prestasi belajar yang optimal. Dengan demikian dapat diduga ada pengaruh yang

positif antara pendekatan contextual teaching ang learning terhadap prestasi belajar.

2. Pengaruh Kemampuan Awal Siswa Kategori Rendah dan Tinggi terhadap

Prestasi Belajar

Keberhasilan proses belajar mengajar tidak lepas dari faktor yang berasal

dari siswa itu sendiri, setiap siswa mempunyai karakteristik atau ciri khas tersendiri

dan berbeda antara siswa satu dengan yang lainnya, kenyataan inilah yang

mengharuskan seorang guru untuk memperhatikan ciri khas yang dimiliki siswa

untuk lebih mudah memberikan materi pelajaran kepada siswa dan siswa dapat

dengan mudah menyerap materi pelajaran tersebut. Siswa yang mempunyai

kemempuan awal tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi dibandingkan

dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah. Begitu pula dalam

mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Siswa yang mempunyai kemampuan awal

tinggi akan lebih mudah menerima pelajaran dibandingkan dengan siswa yang

mempunyai kemampuan awal rendah. Karena siswa dengan kemampuan awal rendah

cenderung merasa kesulitan dalam menerima pelajaran, dengan keadaan seperti akan

menyebabkan proses belajar-mengajar siswa sedikit terhambat, sehingga prestasi

belajar yang dicapai cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan siswa yang

mempunyai kemampuan awal tinggi. Dengan demikian dapat diduga ada pengaruh

yang positif antara kemampuan awal terhadap prestasi belajar.

3. Interaksi Antara Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

dan Kemampuan Awal terhadap Prestasi Belajar

Page 61: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan proses belajar mengajar

adalah adanyan kemampuan awal. Kemampuan awal siswa yang satu akan berbeda

dengan siswa yang lain, sehingga kemampuan awal dapat dikategorikan menjdai

kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal renda. Dengan adanya kemampuan

awal tersebut, siswa cenderung dapat mengikuti metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru, termasuk pendekatan dan metode mengajar dalam hal ini

digunakan pendekatan contextual teaching and learning (CTL). Pemakaian

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dimaksudkan agar siswa dapat

memperdalam penguasaan konsep. Pemahaman konsep tersebut tanpa didukung

faktor yang berasal dari siswa itu sendiri tidak mungkin menghasilkan pengusaan

materi yang baik. Sehingga dengan pendekatan kontekstual didukung dengan

kemampuan awal dari siswa akan meingkatkan prestasi belajar siswa. Dengan

demikian dapat diduga bahwa terdapat pengaruh yang positif secara bersama-sama

antara dua faktor tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

diwujudkan dengan bagan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ditinjau dari

Kemampuan Awal

Kemampuan Awal Siswa

Pendekatan Konvensional (Kelompok Kontrol)

Prestasi Belajar

dibandingkan

Prestasi Belajar

Pendekatan CTL (Kelompok Eksperiment)

Page 62: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto, 2002: 64) “Hipotesis diartikan sebagai suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti

melalui data yang terkumpul”. Berdasarkan dasar teori dan kerangka pemikiran yang

diajukan, hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

1. Pemakaian pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) menghasilkan

prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pemakaian metode

konvensional.

2. Terdapat perbedaan siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan

kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar akuntansi.

3. Terdapat interaksi antara pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar akuntansi.

Page 63: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta dengan dasar

pertimbangan sebagai berikut:

1. Penelitian tentang keefektifan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) sangat penting untuk diteliti,

sehingga dapat membawa pelaksanaan pembelajaran yang lebih efektif.

2. Penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan pendekatan

kontekstual belum pernah diteliti di SMA Muhammadiyah 1 Surakarta

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian direncanakan dimulai pada bulan Desember 2006 sampai

bulan Juni 2007.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tahun

Bulan

Jenis Penelitian

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Jul

1. Persiapan Penelitian

• Pengajuan Judul

• Penyusunan Proposal

• Ijin Penelitian

2. Pelaksanaan Penelitian

• Pengumpulan Data

• Analisis Data

Page 64: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

• Penarikan Hasil

3. Penyusunan Laporan

B. Metode Penelitian Salah satu cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui

suatu metode penelitian. Tujuan umum pelaksanaan penelitian adalah untuk

memecahkan masalah, maka langkah-langkah yang digunakan harus relevan dengan

masalah yang dirumuskan. Menurut Sutrisno Hadi (2004: 4) penelitian adalah “Usaha

untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang

dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah”. Berdasarkan pengertian tersebut,

maka metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang digunakan oleh

peneliti untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu

pengetahuan dengan menggunakan teknik dan cara-cara tertentu. Suharsimi Arikunto

(2002: 3) menyatakan bahwa “Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan

sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor lain yang bisa mengganggu”.

Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen semu, karena peneliti tidak mungkin menempatkan subyek secara acak

kedalam kelompok-kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumanto (1995: 129)

yang menyatakan bahwa “Peneliti akan mendapat kesulitan untuk dapat memperoleh

izin dalam menggunakan murid sekolah dengan mengelompokkannya sesuai dengan

kehendak peneliti”.

Berdasarkan pokok permasalahan yang akan diteliti, penelitian ini

dilaksanakan menggunakan metode eksperimen dengan rancangan “Matched Groups

Design”,

M

Kk X2 O2

Ke X1 O1

dibandingkan

Page 65: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Gambar 2. Gambar Rancangan Matched Groups Design

Keterangan: M : menyamakan kedua kelompok

Kk : kelas eksperimen

Ke : kelas kontrol

X1 : pembelajaran akuntansi dengan pendekatan contextual teaching and

learning (CTL)

X2 : pembelajaran akuntansi dengan pendekatan konvensional

O1 dan O2 : hasil test akhir (post-test)

Prosedur dalam rancangan ini adalah:

1. Memilih subyek dari suatu populasi secara random

2. Mengelompokkan subyek tersebut menjadi dua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen yang dikenai variable perlakuan X1, dan kelompok kontrol yang

dikenai perlakuan X2

3. Menyamakan kemampuan awal dengan membandingkan nilai prestasi belajar

siswa pada semester I untuk mengetahui apakah kedua kelompok telah seimbang,

sehingga kedua kelompok berangkat dari titik yang sama

C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi

S. Margono (2005: 118) mengemukakan bahwa “Populasi adalah seluruh

data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita

Page 66: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

tentukan”. Sedangkan menurut Arikunto Suharsimi (2002: 108) “Populasi adalah

keseluruhan subyek penelitian”.

Berdasarkan dari dua pernyataan di atas maka dapat disimpulkan pengertian

populasi, yaitu suatu kelompok individu atau unsur-unsur yang memiliki kesamaan

ciri-ciri yang merupakan sumber data yang diteliti dan kemudian hasilnya dianalisis.

Berdasarkan rumusan diatas, maka Penulis menetapkan populasi penelitian

adalah seluruh siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun 2006/2007,

sejumlah 204 siswa.

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 109) “Sampel adalah bagian atau wakil

populasi yang diteliti”. Sampel menurut Handari Nawawi (1995:144) adalah sebagian

dari populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.

Dari kedua pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari

populasi yang menjadi obyek sesungguhnya dari suatu penelitian. Sampel yang

diambil sebanyak 80 siswa. Setelah diacak, kelas yang terpilih adalah XI IPS1 dan XI

IPS2.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan sampel kelompok (cluster random

sampling) atau random terhadap kelas VIII dengan cara mengambil 2 kelas dari 4

kelas dengan diundi. Cluster Random Sampling digunakan bilamana populasi tidak

terdiri dari individu-individu melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu

atau cluster (S. Margono, 2005: 127). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2002:

112), “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek kurang dari 100, lebih baik

sampel diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi selanjutnya

jika jumlah subyek besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih”.

Sampel yang diambil sebanyak 80 siswa. Setelah diacak, kelas yang terpilih adalah

XI-IS.1 dan XI-IS.2.

Page 67: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Variabel-

variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Variabel bebas

1. Pendekatan pembelajaran

a. Definisi Operasional

Pendekatan pembelajaran adalah prosedur yang digunakan untuk

menjadikan orang belajar dimana didalamnya terdapat interaksi belajar

mengajar antara guru dengan murid, dengan siswa yang lebih banyak

melakukan aktivitas sedangkan guru hanya membimbing, mengarahkan

dan menyediakan situasi yang konduktif dalam proses itu. Pendekatan

contextual teaching and learning (CTL) dilakukan pada kelas eksperimen

dan pendekatan konvensional pada kelas kontrol.

b. Indikator: aktivitas yang dipilih guru pada pembelajaran di kelas.

c. Skala Pengukuran: skala pengukuran nominal dengan 2 kategori yaitu

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dan pendekatan

konvensional.

d. Simbol: X1

2. Kemampuan Awal siswa

a. Definisi Operasional

Kemampuan awal siswa adalah kemampuan pengetahuan dan

ketrampilan yang relevan yang dimiliki pada saat akan mulai mengikuti

suatu program pengajaran, yang diambil dari nilai test.

b. Indikator: Nilai tes ujian semester ganjil (I)

c. Skala Pengukuran: skala interval diubah dalam ordinal yang terdiri dari 2

kategori, yaitu: tinggi dan sedang.

Page 68: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

d. Simbol: X2

b. Variabel terikat

Variabel terikat adalah prestasi belajar siswa

a. Definisi operasional: prestasi belajar siswa

b. Indikator: skor tes akhir

c. Skala Pengukuran: Skala interval

d. Simbol: Y

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah

sebagai berikut:

1. Metode tes

Suharsimi Arikunto (2002: 198) menyatakan bahwa “Test adalah

serentetan pertanyaan atau latihan ataupun alat lain yang digunakan untuk

mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok”. Menurut S. Margono (2005: 170) “Test

adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan

maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor

angka. Metode test pada penelitian ini, digunakan untuk mengambil data tentang

prestasi belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Soal test

berupa test obyektif yang dibuat sama untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Test tersebut disusun dengan kisi-kisi sebagai berikut

Tabel 2. Kisi-kisi Soal

Aspek yang diukur Jumlah

Item C1 C2 C3 C4

• Menganalisis bukti 1,2,4,9, 3,5,8, 6,7,10 15

Kompetensi

Page 69: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

transaksi 12,13,14

,21,25

11

• Mencatat transaksi

kedalam jurnal umum

19,28 17,22,26,

27,29,30

16,18,20

,23,24

Jumlah 30 9 6 19 16

Total 100 30% 20% 30% 320%

Keterangan:

C1 : soal ingatan C3 : soal ingatan

C2 : soal pemahaman C4 : Soal aplikasi

2. Metode dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2002: 2006) menyatakan bahwa “Metode

dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variable

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,

lengger, agenda, dan sebaginya”. Pada penelitian ini, metode dokumentasi

digunakan untuk memperoleh data menganai sejarah SMA Muhammadiyah 1

Surakarta, daftar nama siswa yang menjadi sampel dan data lain yang dibutuhkan

dalam penelitian.

3. Instrumen Penelitian

Berdasarkan tujuan dan hipotesis yang dikemukakan, maka disusun

instrument penelitian untuk mengukur prestasi belajar siswa. Instrumen dalam

penelitian ini menggunakna soal test objektif pilihan ganda, Karena test objektif

dengan pilihan ganda ini dapat mengukur jenjang kemampuan yang lebih kompleks

yang meliputi pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.

a. Uji Coba Instrumen

Page 70: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Untuk mengetahui kelayakan instrument yang digunakan dalam penelitian

ini, maka perlu ditinjau beberapa aspek kelayakannya.

1) Uji Validitas Item Soal

Sebuah data dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan

senyatanya, sedangkan sebuah test dikatakan valid apabila test tersebut dapat

mengukur apa yang hendak diukur. Suharsimi Arikunto (2002 : 144)

mengatakan bahwa “Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat

kevalidan suatu instrument”. Sebuah iten dinyatakan valid apabila mempunyai

dukungan yang besar terhadap skor total. Skor pada item menyebabkan skor

total menjadi tinggi atau rendah, dengan kata lain sebuah item memiliki

validitas yang tinggi jika skor total pada item mempunyai kesejajaran dengan

skor total. Kesejajaran dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk

mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi product moment dari

Pearson yakni sebagai berikut:

rxy= ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

}Y)(Y}{NX)(X{N

Y)X)((XYN2222

(Suharsimi Arikunto, 2002: 146)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi variabel x dan y

ΣX = jumah skor-skor item soal

ΣY = jumlah skor-skor total soal

ΣXY = jumlah skor-skor X dan Y yang dipasangkan

N = jumlah penelitian

Klasifikasi validitas soal adalah sebagai berikut:

0,91 - 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 - 0,90 = tinggi (T)

0,41 - 0,70 = cukup (C)

Page 71: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

0,21 - 0,40 = rendah (R)

0,00 - 0,20 = sangat rendah (SR)

(Masidjo, 1995: 243)

Responden yang digunakan untuk uji validitas tes belajar akuntansi

sebanyak 26 siswa. Berdasarkan uji coba tes belajar akuntansi , dari 30 butir

soal diperoleh 26 butir soal valid dan 4 butir soal tidak valid yaitu butir nomor

7, 18, 21, dan 26. Butir soal yang tidak validn tidak dipakai atau didrop karena

syaratindikator untuk soal tersebut sudah diwakili oleh butir soal yang lain.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran….

2) Uji reliabilitas Soal

Masidjo (1995: 209) “Reliabilitas suatu test adalah taraf sampai di

mana suatu tes mampu menunjukkan komsistensi hasil pengukurannya yang

diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil”. Reliabilitas test

berhubungan dengan masalah keparcayaan. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil

yang tetap, dalam arti instrument tersebut apabila digunakan akan

memberikan hasil yang relatif sama. Reliabilitas tes dapat dicari dengan

menggunakan rumus dari Kurder Richardson (KR-20) dalam Suharsimi Kunto

(2002: 164) sebagai berikut:

Untuk menghitung tingkat reliabilitas tes hasil belajar, dalam

penelitian ini digunakan rumus dari Kuder-Richardson dengan KR-20, yaitu:

( )

−= ∑

2

2

11 1 t

iii

sqps

nnr

Sedangkan untuk menghitung tingkat reliabilitas angket, dalam

penelitian ini digunakan rumus Alpha dari Cronbach, yaitu:

( )

−= ∑

2

2

11 11 t

i

ss

nnr

Page 72: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Keterangan:

r11 = indeks reliabilitas instrument

n = banyaknya butir soal

st2 = variansi total

pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar pada butir ke-i

qi = 1-pi

si2 = variansi butir ke-i

Selanjutnya dibandingkan dengan harga rtabel produk moment. Tes

dikatakan reliable jika r11 > rtabel.

(Budiyono, 2003: 69-70)

Klasifikasi reliabilitas soal adalah:

0,91 - 1,00 = sangat tinggi (ST)

0,71 - 0,90 = tinggi (T)

0,41 - 0,70 = cukup (C)

0,21 - 0,40 = rendah (R)

0,00 - 0,20 = sangat rendah (SR)

(Masidjo, 1995: 243)

Berdasarkan soal-soal validitas uji coba, diketahui r11 > rtabel atau

0.782 > 0.444. Sesuai kriteria , soal dinyatakan reliable. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran…

3) Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar. Soal yang mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

untuk memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu susah akan menyebabkan

siswa putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena

diluar jangkauannya. Tingkat kesukaran soal dapat ditunjukkan dengan indeks

kesukaran yang menunjukkan sukar mudahnya soal. Harga tingkat kesukaran

Page 73: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

untuk soal objektif dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti yang

dikemukakan oleh Saifuddin Azwar (1996: 134) sebagai berikut:

SJBP =

Keterangan:

P : Tingkat Kesukaran

B : Benyaknya siswa yang menjawab item yang benar

JS : Jumlah siswa

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks kesukaran,

makin sukar soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks kesukaran yang

diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran

menurut Suharsimi Arikunto (2002: 210) adalah sebagai berikut:

P : 0,00 – 0,30 = soal sukar

P : 0,31 – 0,70 = soal sedang

P : 0,71 – 1,00 = soal mudah

Berdasaran soal yang diuji cobakan diketahui 16 butir soal sedang

dan 10 butir soal mudah. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran….

4) Daya Pembeda Soal

Daya pembeda menurut Suharsimi Arikunto (2002: 218) adalah

“Kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa berkemampuan

tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Rumus daya pembeda menurut

Suharsimi Arikunto (2002: 214) adalah:

BAB

B

A

A PPJB

JBD −=−=

Keterangan:

D = indeks diskriminasi

BA = jumlah jawaban benar dari kelompok atas

Page 74: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

JA = banyaknya peserta kelompok atas

BB = jumlah jawaban benar dari kelompok bawah

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda soal menurut Suharsimi Arikunto (2002: 218)

adalah:

0,00 – 0,20 = jelek (poor)

0,21 – 0,40 = cukup (statisfactory)

0,41 – 0,70 = baik (good)

0,71 – 1,00 = baik sekali (excellent)

negatif = tidak baik sehingga harus dihilangkan/dibuang

Berdasarkan 30 soal yang diuji cobakan, diketahui 4 butir soal

mempunyai daya beda yang baik, 14 butir soal mempunyai daya beda yang

cukup dan 8 butir soal mempunyai daya beda yang jelek. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran…..

E. Teknik Analisis Data 1. Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok (kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol) dalam keadaan seimbang atau tidak sebelum

kelompok eksperimen mendapat perlakuan.. Statistik uji yang digunakan adalah uji-t,

yaitu:

a. Hipotesis

210 : µµ =H (kedua kelompok berasal dari dua populasi yang kemampuan

awalnya sama)

211 : µµ ≠H (kedua kelompok berasal dari dua populasi yang kemampuan

awalnya tidak sama)

Page 75: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

b. Tingkat signifikansi: 05,0=α

c. Statistik uji

( )

21

21

11nn

s

XXt

p +

−=

dengan ( ) ( )

21

222

121

1111

nns

snsns

p

p

+

−+−=

(Budiyono, 2000: 149)

dengan:

t = t hitung; t~ t (n1+n2-2)

1X = rata-rata nilai akunatansi semester II kelompok eksperimen

2X = rata-rata nilai akuntansi semester II kelompok kontrol

s12 = variansi kelompok eksperimen

s22 = variansi kelompok kontrol

n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen

n2 = jumlah siswa kelompok kontrol

d. Daerah kritik

DK =

>

2αttt

e. Keputusan uji

H0 ditolak jika t ∈ D

2. Uji Prasyarat Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji mormalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil

berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji Normalitas menggunakan metode

Page 76: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lilliefors. Alasan dipilihnya uji Lilliefors karena uji ini dapat digunakan untuk

sampel yang kecil. Adapun prosedur ujinya adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

H0 : Sampel berasal dari populasi normal

H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak normal

2) Taraf Signifikansi: 05,0=α

3) Statistik uji:

L = max [F(zi)-S(zi)]

Dimana:

F(zi) = P(Z < zi) dengan Z ~ N(0,1)

S(zi) = Proporsi cacah z < zi terhadap seluruh cacah zi

zi = Skor standar ( )

sXXz i

i−

=

s = Standar Deviasi

4) Daerah kritik:

DK = { }nLLL ;α> dengan n ukuran sampel

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika L∈ DK atau H0 tidak ditolak jika L∉ DK

(Budiyono, 2000: 169)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah populasi mempunyai

variansi yang sama. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett

dengan statistik uji Chi Kuadrat sebagai berikut:

1) Hipotesis

222

210 ...: kH σσσ ===

H1 : terdapat kedua kelompok mempunyai variansi yang berbeda

Page 77: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

2) Taraf signifikansi: 05,0=α

3) Statistik uji:

( )∑−= 22 loglog203,2jj sfRKGf

Dimana:

2χ ~ 2χ (k-1)

k = jumlah cacah populasi (cacah sampel)

f = derajat bebas untuk RKG = N-k

fj = derajat bebas untuk sj2 = nj-1

j = 1,2,…k

N = cacah semua pengukuran

nj = cacah pengukuran pada sampel ke-j

c =

−+ ∑ ffk j

11)1(3

11

( ) ( ) 22 1; jj

j

jjj

j

j ssnn

XXSS

fSS

RKG −=−== ∑∑∑∑

4) Daerah kritik:

DK = { }21;

22−> kαχχχ

5) Keputusan uji

H0 ditolak jika 2χ ∈ DK atau tidak ditolak jika 2χ ∉ DK

(Budiyono, 2000: 176-177)

3. Uji Hipotesis Untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek kolom dan kombinasi

efek kolom terhadap variabel terikat, hipotesis dalam penelitian ini dianalisa dengan

analisis variansi dua jalan dengan frekuensi sel tak sama dengan model sebagai

berikut:

Page 78: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

ijkijjiijkX εαββαµ ++++=

Dimana:

Xijk = data amatan ke-k yang dikenai faktor A (metode mengajar) kategori ke-

i, faktor B (kemampuan awal) kategori ke-j

µ = rerata besar (pada populasi)

iα = efek faktor A kategori ke-i pada variabel terikat

jβ = efek faktor B kategori ke-j pada variabel terikat

ij)(αβ = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

ijkε = kesalahan eksperimental yang berdistribusi normal N(0, 2ijµ )

i=1,2; 1 = pembelajaran dengan pendekatan kontekstual

2 = pembelajaran konvensional

j=1,2,3;1 = kemampuan awal tinggi

2 = kemampuan awal sedang

3 = kemampuan awal rendah

k = 1,2,3,…nij;nij = banyaknya data amatan pada sel ij

(Budiyono, 2000: 225)

Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan

sel tak sama yaitu:

a. Hipotesis

Pada analisis variansi dua jalan terdapat tiga pasang hipotesis yang

perumusannya adalah sebagai berikut:

1) HoA : iα = 0 untuk semua i (tidak ada perbedaan efek faktor A), I = 1,2

H1A : iα ≠ 0 paling sedikit ada satu iα yang tidak nol (ada perbedaan efek

factor A)

2) H0B : jβ = 0 untuk semua j (tidak ada perbedaan efek faktor B),j =1,2,3

H1B : jβ ≠ 0 paling sedikit ada satu jβ (ada perbedaan efek faktor B)

Page 79: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

3) H0AB: ij)(αβ =0 untuk semua pasang (i,j) (tidak ada perbedaan factor A

dengan faktor B)

H1AB: ij)(αβ ≠ 0 paling sedikit ada satu pasang harga (i,j) yang tidak nol (ada

perbedaan faktor A dengan faktor B)

(Budiyono, 2000: 226)

b. Komputasi

Tabel 3 Tata Letak Data

a b b1 b2 total

a1 a1b1 ab12 A1

a2 a1b1 ab22 A2

total B12 B2

2 G

Dimana:

Sel a1b1 memuat: Xni ; Xn2 ;……;Xm

nij = cacah observasi pasa sel abij

a1 = pembelajaran akuntansi dengan menggunakan pendekatan pendekatan

contextual teaching and learning (CTL

a2 = pembelajaran akuntansi dengan menggunakan metode konvensional

b1 = kemampuan awal tinggi

b2 = kemampuan awal rendah

Pada analisis variansi dua jalan ini didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut:

ni = ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

= banyaknya data amatan pada sel ij

= frekuensi sel ij

nh = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

∑ij ijn

pq1

Page 80: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

N = ∑ij

ijn = banyaknya seluruh data amatan

SSij = ij

kij

kij n

XX

2

2

−∑

= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

ijAB = rataan pada sel ij

Ai = ∑i

ijAB = jumlah rataan pada baris ke-i

Bj = ∑j

ijAB = jumlah rataan pada kolom ke-j

G = ∑ij

ijAB = jumlah rataan semua sel

1) Komponen Jumlah Kuadrat

Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (2),

(3), (4) dan (5) sebagai berikut:

(1) = pqG 2

; (2) = ∑ij

ijSS ; (3) = ∑i

i

qA2

;

(4) = ∑j

j

pB 2

; (5) = 2

∑ij

ijAB ;

Dimana:

N = Jumlah cacah pengamatan semua sel

G2 = Kuadrat jumlah rerata pengaitan semua sel

A 21 = Jumlah kuadrat rerata pengamatan pada baris ke-i

B 21 = Jumlah kuadrat rerata pengamatan pada kolom ke-j

AB 2ij = Jumlah kuadrat rerata pengaitan pada baris sel AB ij

Page 81: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

2) Jumlah Kuadrat

Terdapat lima jumlah kuadrat yaitu jumlah kuadrat baris (JKA), jumlah

kuadrat kolom (JKB), jumlah kuadrat interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat

(JKG) dan jumlah kuadrat total (JKT), yaitu:

JKA = { })1()3( −hn JKG = ∑ij

ijSS

JKB = { })1()4( −hn

JKAB = { })4()3()5()1( −−+hn

JKE = JKA + JKB + JKAB + JKG

3) Derajat Kebebasan

Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah:

dka = p–1 dkb = q–1

dk = (p-1)(q-1) dk = N–pq

dk = N–1

4) Rataan Kuadrat

Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing,

diperoleh rataan kuadrat berikut:

RKA = dkAJKA RKB =

dkBJKB

RKAB= dkABJKAB RKG =

dkGJKG

c. Statistik Uji

1) Untuk H0A adalah Fa = RKGRKA

2) Untuk H0B adalah Fb = RKGRKB

3) Untuk H0AB adalah Fab = RKGRKAB

d. Daerah Kritik

Page 82: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

1) Daerah kritik untuk Fa adalah DK = { }pqNpFFF −−> ,1;α

2) Daerah kritik untuk Fb adalah DK = { }pqNqFFF −−> ,1;α

3) Daerah kritik untuk Fab adalah DK = { }pqNqpFFF −−−> ),1)(1(;α

e. Keputusan Uji

H0 ditolak jika harga statistik uji jatuh di daerah kritik. e. Rangkuman Analisis

Sumber JK DK RK Statistik Uji

A

(Baris)

JKA p-1 RKA Fa= RKA/ RKG

B

(Kolom)

JKB q-1 RKB Fb= RKB/RKG

AB

(Interaksi)

JKAB (p-1) (q-1) RKAB= JKAB/ (p-1) (q-1) Fab=RKAB/ RKG

Galat JKG (N-pq) RKG = JKG/ (N-pq)

Total JKT N-1

(Budiyono, 2000: 226-228)

4. Uji Komparasi Ganda

Untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan

kolom dan setiap pasangan sel diadakan uji komparasi ganda dengan menggunakan

metode Scheffe. Langkah-langkah komparasi ganda dengan metode Scheffe untuk

analisis variansi dua jalan adalah sebagai berikut:

a. Komparasi rataan antar baris

Uji Scheffe untuk komparasi antar baris adalah:

Page 83: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

( )

+

−=−

..

2..

..11

ji

jiji

nnRKG

XXF

Dengan:

Fi.-j. = nilai Fobs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j

.iX = rataan pada baris ke-i

.jX = rataan pada baris ke-j

RKG = rataan kuadrat galat

ni. = ukuran sampel baris ke-i

nj. = ukuran sampel baris ke-j

Sedangkan daerah kritik untuk uji tersebut adalah:

DK = { }pqNpFpFF −−−> ,1;)1( α

b. Komparasi Rataan Antar Kolom

( )

+

−=−

..

2..

..11

ji

jiji

nnRKG

XXF

Sedangkan daerah kritik untuk uji tersebut adalah:

DK = { }pqNqFqFF −−−> ,1;)1( α

c. Komparasi Rataan Antar Sel pada kolom yang sama

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama adalah:

( )

+

−=−

kjij

kjijkjij

nnRKG

XXF

11

2

Dengan:

Fij-kj = nilai Fobs pada pembandingan rataan pada sel ij dan rataan pada sel kj

Page 84: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

ijX = rataan pada baris ke-i

kjX = rataan pada baris ke-j

RKG = rataan kuadrat galat

nij = ukuran sampel baris ke-i

nkj = ukuran sampel baris ke-j

Sedangkan daerah kritik untuk uji tersebut adalah:

DK = { }pqNpqFpqFF −−−> ,1;)1( α

d. Komputasi Rataan Antar Sel pada baris yang sama

Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama adalah:

( )

+

−=−

ikij

ikijikij

nnRKG

XXF

11

2

Daerah kritik untuk uji tersebut adalah:

DK = { }pqNpqFpqFF −−−> ,1;)1( α (Budiyono, 2000: 209-210)

Uji lanjutan setelah anava diperlukan. Uji scheffe, yang diperlukan

dipergunakan untuk mengkomparasikan mean dari kelompok perlakuan dengan n tak

sama. Statistik uji yang diperlukan antara lain:

a. Komparasi rataan tiap baris

Fij = ( )

( )ji

j

nnRKGXX

/1/1

2

+

Daerah kritik untuk uji ini adalah: DK = ( ){ }pqNqFqFF −−−> ;1;1/ α

b. Komparasi rataan antar kolom

Fij = ( )

( )ji

j

nnRKGXX

/1/1

2

+

Page 85: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Daerah kritik untuk uji ini adalah: DK = ( ){ }pqNqFqFF −−−> ;1;1/ α

c. Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama

Fijki = ( )

( )kjij

KJij

nnRKG

XX

/1/1 +

Daerah kritik untuk uji ini adalah: DK = ( ){ }pqNpqFpqFF −−−> ;1;1/ α

d. Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama

Fijki = ( )

( )kjij

KJij

nnRKG

XX

/1/1 +

Daerah kritik untuk uji ini adalah: DK = ( ){ }pqNpqFpqFF −−−> ;1;1/ α

(Budiyono, 2000: 209-210)

Page 86: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Umum

a. Sejarah SMA Muhammadiyah I Surakarta

Sejarah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah

perjalanan. Sejarah SMA Muhammadiyah I Surakarta dari awal berdirinya

merupakan serangkaian peristiwa yang cukup menarik untuk disimak.

Berdasarkan hasil observasi dan penjelasan serta keterangan yang diperoleh

dapat diketahui sejarah singkat SMA Muhammadiyah I Surakarta.

SMA Muhammadiyah I Surakarta berdiri pada tanggal 1 September

1946 dengan nama SMTA Muhammadiyah, bertempat di SR (Sekolah

Rakyat) Muhammadiyah yang sekarang menjadi SD Muhammadiyah I

Surakarta. Atas inisiatif Bapak Ali Marsaban, Bapak Soecokro, Bapak Noer

Bambang, Bapak Slamet dan Bapak Soedarno, setelah berdiri dimintakan

pengayoman Pimpinan Muhammadiyah Bapak Kyai Edris, Bapak Siswo

Sudarmo, Bapak Siswowidjojo, Bapak Hadi Soenarto dan Bapak Soehoet

Rais, hal ini menunjukkan bahwa SMA Muhammadiyah I Surakarta tumbuh

dari bawah.

Kepala Sekolah yang pertama

adalah Bapak Ali Marsaban. Pada masa jabatan Bapak Soekamto Prodjotanojo,

SMA Muhammadiyah I Surakarta menerima/menampung siswa-siswa dari SMA

atau siswa lain yang tidak bisa melanjutkan ke SMA lain karena terganjal biaya.

Sesudah Clash II, SMA Muhammadiyah I Surakarta menerima penggabungan dari

Demobilisant Tentara Pelajar. Kedua penggabungan itu diterima dengan iklas atas

dasar pertimbangan perikemanusiaan.

Page 87: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Pada waktu Clash II, sekolah terpaksa ditutup dan siswa-siswanya ikut

berjuang di daerah gerilya. Sesudah Clash II, sekolah dibuka lagi, namun

namanya sudah diganti menjadi SMA Muhammadiyah Surakarta lokasinya tetap

menumpang pada SR Muhammadiyah Ketelan. Kemudian bernama SMA A/B

Muhammadiyah I Ketelan. Setelah berdirinya SMA C Muhammadiyah Pasar Beling

tahun 1958 setelah SMA Muhammadiyah Pasar Kliwon berkembang tidak hanya

bagian C, SMA Muhammadiyah Ketelan diubah menjadi SMA Muhammadiyah I

Surakarta.

Tahun 1974 sebagian tanah SD dan tanah pengembalian DPU

diserahkan kepada SMA Muhammadiyah I Surakarta oleh Pimpinan

Muhammadiyah Surakarta/Pimpinan Majelis PPK Muhammadiyah Surakarta.

Mulai tahun 1975 dirintis pembangunan untuk masuk pagi. Peletakan batu

pertama bangunan sekolah SMA Muhammadiyah I Surakarta pada tanggal 2

Juli 1975 dan setelah tahun 1977 seluruh siswa sudah masuk pagi.

b. Visi dan Misi Sekolah

1) Visi Sekolah

Visi SMA Muhammadiyah I Surakarta adalah : “Unggul dalam Prestasi, Luhur

dalam Budi Pekerti”.

Dengan indikator:

a) Unggul dalam perolehan NEM

b) Unggul dalam persaingan melanjutkan ke Perguruan Tinggi

c) Unggul dalam lomba Karya Ilmiah

d) Unggul dalam lomba kesenian

e) Unggul dalam lomba olahraga

f) Unggul dalam disiplin

g) Unggul dalam aktivitas keagamaan

h) Unggul dalam kepedulian sosial

Page 88: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

2) Misi Sekolah

a) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan secara efektif.

b) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga

sekolah.

c) Mendorong dan membantu sikap siswa untuk mengenali potensi dirinya,

sehingga dapat dikembangkan secara optimal dan berprestasi.

d) Mendorong semangat pendalaman agama Islam dan pengalaman dalam

kehidupan sehari-hari sehingga terwujud kehidupan yang Islami.

e) Menciptakan kedisiplinan dan persatuan seluruh warga sekolah.

c. Komponen Lingkungan

Peranan kelestarian lingkungan sangat vital, maka dalam upaya

pelestarian lingkungan di SMA Muhammadiyah I Surakarta mengacu pada

5K yaitu:

1) Keamanan, yaitu adanya penjaga yang ditunjuk secara khusus, alat pemadam

kebakaran, piket kelas dan penjaga sekolah.

2) Ketertiban, yaitu adanya tertib kelas, jadwal pelajaran, tertib kehadiran, tertib

sepeda dan kunci.

3) Kebersihan, yaitu melaksanakan Jum’at bersih dan sering mengadakan lomba

kebersihan antar kelas.

4) Keindahan, yaitu membuat taman di beberapa sudut halaman dan teras kelas.

5) Kekeluargaan, yaitu secara berkala mengadakan kerja bakti sosial, pengajian

rutin, dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.

d. Guru dan Staf Karyawan

1) Guru SMA Muhammadiyah I Surakarta berjumlah 57 orang

Daftar nama guru SMA Muhammadiyah I Surakarta sebagai berikut:

Tabel 3. Daftar Nama Guru SMA Muhammadiyah I Surakarta.

Page 89: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

No N a m a Pangkat Jabatan Guru Mapel

1 Drs. Tri Kuat, M.Pd Pembina Kepala Sekolah Ekonomi

2 Drs. Wiratno Pembina Wks. Kesiswaan Geografi

3 Drs. Prasojo S Pembina Wks. Kurikulum Penjaskes

4 Drs. Suhartoyo Pembina WKs. SarPras Ekonomi

5 Dra. Ambar D Pembina Wks. Humas BK

6 Dra. Yulis S Pembina Guru Fisika

7 Dra. Sri Insiyah Pembina Guru Matematika

8 Hj. Fajar S, S.Spd Pembina Guru Bhs. Inggris

9 Drs. Wiyanto Pembina Guru Kimia

10 Dra. Ani Indiyah Pembina Guru Sejarah

11 Hj. Sri Jumtari W Pembina Guru Agama

12 Drs. Djoko M Pembina Guru Agama

13 Drs. M. Bazin K.H Dewasa Guru Penjaskes

14 Priyaati Utami, S.Pd Dewasa Guru Sosiologi

15 Madiyono, S.Pd Dewasa Guru Kimia

16 Sri Rahayu, BA Penata Guru Tata Negara

17 Nur Mei Murni, BA Penata Guru PPKn

18 Drs. Suparno Penata Guru Biologi

19 Drs. Joko Darmono Penata Guru B. Indonesia

20 Drs. Kusmani Penata Guru Agama

21 Sri Sudarti, S.Pd Madya Guru Fisika

Page 90: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

22 Edi Susanto, S.Pd Madya Guru Matematika

23 Drs. Rusmaijun Madya Guru Bhs. Inggris

24 Bambang S., BA Madya Guru BK

25 Dra. Umi Rochyani - Guru Bantu Geografi

26 S. Nur Jannah, S.Pd - Guru Bantu Kimia

27 Dra. Utami Nur H - Guru Bantu PPKn

28 Dra. Sri Lestari - Guru Bantu Akuntansi

29 Dra. Endang Pujiati - Guru Bantu Ekonomi

30 Satiti Widorini, S.Pd - Guru Bantu Fisika

31 Ssiti Marfuah,. S.Si - Guru Bantu Matematika

32 Evi Aryanto, S.Pd - Guru Bantu Sejarah

33 Dra. Hj. Kus Indah - Guru Bantu Bhs. Inggris

34 Sularsih, S.Pd - Guru Bantu Akuntansi

35 Dra. Willys Sari L. - Guru Bantu Sejarah

36 Agus Riyanto, S.Pd - Guru Bantu Biologi

37 Nihayah, S.Sos - Guru Bantu Antropologi

38 Drs. Barkah Raharja - GTT PPKn

39 Muh. Bardan. S.Ag - GTT Agama

40 Drs. Sri Suwarni - GTT B.Indonesia

41 Dra. Rusni - GTT Agama

42 Drs. Lukman Khafid - GTT Sejarah

43 Agus Sutarto, S.Pd - GTT Bhs. Inggris

Page 91: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

44 Sri Sunanik, S.Pd - GTT Agama

45 Wahyu Nugroho, S.Pd - GTT B. Indonesia

46 Faedah Utami, S.Si - GTT BK

47 Solikah, S.Pd - GTT Bhs. Inggris

48 Saifudin Zuhri, S.Ag - GTT Agama

49 Drs. Sucipto - GTT B. Indonesia

50 Ari Nur Farida, S.Pd - GTT Agama

51 S. Sidiq Pramono - GTT Komputer

52 Iwan Wuriyanto, S.S - GTT Seni Musik

53 Haryanto - GTT Bhs. Daerah

54 Yurianto - GTT Pramuka

55 Bambang Setyoko - GTT Agama

56 Sri Darwati, S.Pd - GTT B. Indonesia

57 Siti Nuryati - GTT Fisika

2) Staff karyawan di SMA Muhammadiyah I Surakarta

Staff karyawan SMA Muhammadiyah I Surakarta berjumlah 17 orang,

yaitu:

Tabel 4. Daftar Nama Staff Karyawan SMA Muhammadiyah I Surakarta

No. N a m a Jabatan

1 Jamali Karyawan Tetap/Ka.TU

2 Slamet Kaswan Karyawan Tetap/Wk. Ka.TU

3 Endang Setyowati Karyawan Tetap/Bendahara

Page 92: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

4 Mulyono Karyawan Tetap

5 Sasongko Karyawan Tetap

6 Legiman Karyawan Tetap

7 Sri Rochmani Karyawan Tetap

8 Suhadi Karyawan Tetap

9 Kambali Karyawan Tetap

10 Muhammad Natsir Karyawan Tetap

11 Tugiman Karyawan Tetap

12 Sri Lestari Karyawan Tidak Tetap

13 Muhammad Khozin S. Karyawan Tidak Tetap

14 Kamsiri Karyawan Tidak Tetap

15 Siwandi Karyawan Tidak Tetap

16 Wahyu Wijayanti Karyawan Tidak Tetap

e. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah I Surakarta

Struktur Organisasi SMA Muhamamdiyah 1 Surakarta

Tahun Ajaran 2006/2007

Kepala Sekolah

Komite Sekolah

Kepala TU

WKS Kesiswaan

WKS Kurikulum

WKS SarPras

WKS Humas

Wali Kelas

Siswa

BP/BK Guru

Page 93: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Gambar 3. Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah I Surakarta

Keterangan

------------: Garis Koordinator

________ : Garis Komando

Berdasarkan struktur organisasi SMA Muhammadiyah I Surakarta dapat

peneliti jelaskan tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

a) Kepala Sekolah

(1) Kepala Sekolah selaku Pimpinan Sekolah mempunyai tugas

(a) Menyusun perencanaan

(b) Mengarahkan kegiatan

(c) Melaksanakan kegiatan

(d) Melaksanakan evaluasi

(e) Menentukan kebijaksanaan

(f) Mengadakan rapat

(g) Mengambil keputusan

(h) Mengatur proses belajar mengajar

(i) Mengatur administrasi

(j) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha

Page 94: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

(2) Kepala Sekolah selaku Administrator bertugas menyelenggarakan

administrasi:

(a) Perencanaan

(b) Pengorganisasian

(c) Pengarahan

(d) Pengawasan

(e) Kurikulum

(f) Kesiswaan

(g) Kepegawaian

(h) Keuangan

(i) Perpustakaan

(j) Laboratorium

(3) Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan

Supervisi mengenai kegiatan:

(a) Belajar mengajar

(b) Bimbingan penyuluhan

(c) Ekstrakurikuler

(d) Kerjasama dengan masyarakat dan dunia usaha

b) Komite Sekolah

Tugas Komite Sekolah antara lain:

(1) Menganggarkan uang pembayaran sekolah

(2) Mengawasi penggunaan sekolah

(3) Mengadakan rapat sehubunga dengan pembayaran uang sekolah

(4) Keuangan

(5) Laporan

Page 95: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

c) Kepala Tata Usaha (TU)

Mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah.

Tugas Kepala Tata Usaha meliputi:

(1) Penyusunan tata usaha sekolah

(2) Penyusunan administrasi guru, karyawan dan siswa

(3) Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah

(4) Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

(5) Penyusunan dan penyajian statistik sekolah

(6) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan secara

berkala.

d) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan mempunyai tugas

membantu Kepala Sekolah dalam urusan:

(1) Menyusun program pembinaan Kesiswaan/OSIS

(2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan

siswa dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertip sekolah.

(3) Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS.

(4) Melakukan pembinaan terhadap OSIS dalam berorganisasi.

(5) Menyusun program dan jadwal pembinaan secara berkala dan

insidental.

(6) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan penerimaan bea

siswa.

(7) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.

(8) Mengatur mutasi siswa.

e) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum

Page 96: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum bertugas membantu

Kepala Sekolah dalam urusan:

(1) Menyusun program pengajaran.

(2) Menyusun pembagian tugas.

(3) Menyusun jadwal pelajaran.

(4) Menyusun jadwal evaluasi belajar.

(5) Menyusun dan menerapkan kriteria kenaikan dan kelulusan.

(6) Menetapkaan jadwal penerimaan buku rapor.

(7) Mengkoordinasi dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran.

(8) Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran dan kegiatan kurikulum.

(9) Menyelesaikan administrasiu kurikulum.

f) Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana

Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasarana bertugas

membatu Kepala Sekolah dalam urusan:

(1) Menyusun kebutuhan sarana dan prasaranaa sekolah.

(2) Mengkoordinir keuangan sekolah

(3) Menyusun RAPB sekolah

(4) Mengadministrasikan pendayagunaan sarana dan prasarana.

g) Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas

Wakil Kepala Sekolah Bagian Hubungan Masyarakat dan Al

Islamiyah/Kemuhamadiyahan bertugas membantu Kepala Sekolah dalam

kegiatan:

(1) Mengatur dan melaksanakan hubungan sekolah dengan orang

tua/wali murid.

(2) Membina hubungan sekolah dengan komite sekolah

(3) Menyusun laporan pelaksanaan hubungan dengan masyarakat secara

berkala.

(4) Mengkoordinir kegiatan peringatan hari besar agama Islam.

Page 97: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

(5) Merintuis desa binaan dan korp mubaligh hijrah.

h) Wali Kelas

Wali kelas mempunyai tugas sebagai berikut:

(1) Pengelolaan kelas

(2) Menyelenggarakan administrasi kelas

(3) Mengisi daftar kumpulan nilai siswa (legger)

(4) Membagi buku laporan pendidikan

(5) Memberikan pembinaan siswa yang bermasalah

i) Bimbingan Penyuluhan/Bimbinmgan Karier (BP/BK)

Bimbingan Penyuluhan/Bimbinmgan Karier mempunyai tugas:

(1) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah yang

dihadapi siswa tentang kesulitan belajar.

(2) Memberikan laporan bimbingan kepada siswa dengan lebih

berprestasi dalam kegiatan belajar.

(3) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam

memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan

pekerjaan yang sesuai.

(4) Memberikan pembekalan pribadi siswa.

(5) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut BP/BK.

(6) Menyusun laporan pelaksanaan BP/BK.

j) Guru

Tugas guru antara lain melaksanakan proses belajar mengajar

yang efektif dan efisien yang meliputi:

(1) Membuat program pengajaran (Tahunan dan semesteran).

(2) Membuat satuan pelajaran

(3) Mengadakan analisis hasil belajar

Page 98: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

(4) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

(5) Melaksanakan tugas tertentu dari sekolah

f. Kurikulum SMA Muhammadiyah I Surakarta

Kurikulum merupakan perencanaan pengaturan tentang bahan pelajaran

yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses belajar

mengajar. Isi kurikulum setiap saat akan diadakan perubahan disesuaikan dengan

kemajuan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum yang

diterapkan di SMA Muhammadiyah I Surakarta adalah kurikulum tahun 2004

atau sering disebut KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).

2. Deskripsi Data Khusus

Penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu 2 variabel bebas dan satu variabel

terikat. Variabel bebasnya adalah metode pendekatan pembelajaran, variabel

bebasnya adalah kemampuan awal siswa yang diambil dari nilai tes ujian semester I

(ganjil), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar akuntansi.

Jumlah kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua kelas yaitu kelas

XI-IS.1 sebagai kelompok eksperimen, terdiri dari 40 siswa dan kelas XI-IS.2 sebagai

kelompok kontrol, terdiri dari 40 siswa. Sehingga secara keseluruhan terdapat 80

siswa yang terbagi dalam dua kelompok tersebut. Pada bab III telah disebutkan

bahwa data yang diperoleh adalah dokumentasi dan nilai hasil tes ujian semester I

(ganjil) pada mata pelajaran akuntansi. Secara rinci data tersebut adalah sebagai

berikut:

a. Data Nilai Kemampuan Awal

1) Kelas Kontrol

Data tentang nilai kemampuan awal diperoleh dari nilai tes ujian

semester I (ganjil) pada mata pelajaran akuntansi, pengumpulan datanya

Page 99: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

menggunakan metode dokumentasi. Data yang digunakan untuk analisis,

didasarkan pada frekuensi hasil prestasi belajar akuntansi. Data nilai kemampuan

awal kelompok kontrol dari nilai terendah 39 dan tertinggi 80, memiliki rentang

antara 45 sampai dengan 80. Angka-angka ini kemudian dianalisis dan hasilnya

adalah sebagai berikut:

a) Mean = 55,83

b) Median = 55,0

c) Modus = 57,0

d) Standart Deviasi = 9,94

Berdasarkan data yang ada dapat dibuat tabel distribusi frekuensi pada

kelompok eksperimen sebagai berikut:

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Kelas Kontrol

Kelas Komulatif

Interval

F %

f %

39 - 46 8 20,00 8 20,00

47 - 54 12 30,00 20 50,00

55 - 62 10 25,00 30 75,00

63 - 70 6 15,00 36 90,00

71 - 78 3 7,50 39 97,50

79 - 86 1 2,50 0 100,00

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi

dari data kemapuan awal kelas kontrol terletak pada interval 47-54 dan

terendah terletak pada interval 79-86. Rata-rata (mean) data adalah 55,83

Page 100: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

dengan standar deviasi 9,94. Median bernilai 55,0 dan modus mempunyai

nilai 57,0. Nilai mean, median, dan modus memiliki selisih yang kecil

menunjukkan bahwa data variable X2 memiliki penyebaran data yang normal.

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 10 (25,00%) siswa

berada pada kelompok rata-rata, 20 siswa (50,00%) berada pada kelompok di

bawah rata-rata dan 10 siswa (25,00%) berada di atas kelompok rata-rata. Dari

20 siswa yang berada di bawah kelompok rata-rata dapat dikatakan bahwa 8

siswa memiliki nilai prestasi yang sangat rendah sekali, 12 siswa memiliki

nilai prestasi yang sangat rendah. Pada kelompok rata-rata terdapat 10 siswa

memiliki nilai prestasi yang rendah. Sedangkan dari 10 siswa yang berada di

atas kelompok rata-rata dapat dikatakan bahwa 6 siswa memiliki nilai prestasi

yang tinggi, 3 siswa memiliki nilai prestasi yang sangat tinggi, dan 1 siswa

memiliki nilai prestasi yang sangat tinggi sekali. Berdasarkan uraian tabel

tersebut terlihat bahwa kemampuan awal yang dimiliki siswa kelas XI-IS.2

SMA Muhammadiyah I Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007 tergolong siswa

yang mempunyai kemampuan awal yang masih kurang, hal ini terlihat dari

nilai tes ujian semester I (ganjil) di mana 20 siswa atau 50% nilai berada pada

skor rata-rata dan di atas rata-rata, 20 siswa atau 50% nilai berada pada

kelompok di bawah rata-rata. Hal ini berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa, di mana masih banyak siswa yang prestasi belajarnya masih kurang

bila dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal yang

tinggi, sehingga masih banyak siswa yane berprestasi rendah. Kemampuan

awal siswa perlu ditingkatkan lagi agar prestasi belajar siswa ikut meningkat.

Berdasarkan tabel kerja tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

0

2

4

6

8

1 0

1 2

1 4

3 9 - 4 6 4 7 - 5 4 5 5 - 6 2 6 3 - 7 0 7 1 - 7 8 7 9 - 8 6

In t e r v a l

Frek

uens

i

Page 101: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Gambar 4. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Siswa

Kelas Kontrol.

Gambar histogram di atas menunjukkan nilai tertinggi ke rendah,

memiliki frekuensi dari rendah ke tinggi dan ke rendah lagi, sehingga

membentuk piramida yang menunjukkan bahwa data memiliki penyebaran

yang normal. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal yang dimiliki

siswa berbeda-beda.

2) Kelas Eksperimen

Data nilai kemampuan awal kelas eksperimen diperoleh dari nilai ujian

semester I (ganjil) pada mata pelajaran akuntansi, pengumpulan datanya

menggunakan metode dokumentasi. Data yang digunakan untuk analisis,

didasarkan pada frekuensi hasil presatsi belajar akuntansi.

Angka-angka ini kemudian dianalisis dan hasilnya adalah sebagai berikut:

a) Mean = 55,40

b) Median = 54,5

c) Modus = 51,83

d) Standart Deviasi = 10,47

Berdasarkan data yang ada dapat dibuat tabel distribusi frekuensi pada

kelompok eksperimen sebagai berikut:

Page 102: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Tabel 6. Distribusi frekuensi nilai kemampuan awal kelompok eksperimen

Kelas Komulatif

Interval

f %

f %

37 - 44 7 17,50 7 17,50

45 - 52 6 15,00 13 32,50

53 - 60 11 27,50 24 60,00

61 - 68 11 27,50 35 87,50

69 - 76 4 10,00 39 97,50

77 - 84 1 2,50 40 100,00

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari

data kemampuan awal kelas eksperimen terletak pada interval 53-60 dan 61-

68, frekuensi terendah terletak pada interval 37-44. Rata-rata (mean) data

adalah 55,40 dengan standar deviasi 10,47. Median bernilai 55,4 dan modus

mempunyai nilai 51,83. Nilai mean, median dan modus memiliki selisih yang

kecil menunjukkan bahwa data variable X2 memiliki penyebaran data yang

normal. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 11 (27,50%)

siswa berada pada kelompok rata-rata, 13 siswa (32,500%) berada pada

kelompok di bawah rata-rata dan 16 siswa (40,00%) berada di atas kelompok

rata-rata. Dari 13 siswa yang berada di bawah kelompok rata-rata dapat

dikatakan bahwa 7 siswa memiliki nilai prestasi yang sangat rendah sekali,

dan 6 siswa memiliki nilai prestasi yang sangat rendah. Dari 18 siswa yang

berada di atas kelompok rata-rata dapat dikatakan bahwa 11 siswa memiliki

nilai presatsi yang tinggi, 4 responden memiliki nilai prestasi yang sangat

tinggi, dan 1 responden memiliki nilai prestasi yang sangat tinggi sekali.

Berdasarkan uraian tabel tersebut terlihat bahwa kemampuan awal yang

Page 103: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

dimiliki siswa kelas XI-IS.1 (eksperimen) SMA Muhammadiyah I Surakarta

Tahun Ajaran 2006/2007 tergolong siswa yang mempunyai kemampuan awal

yang masih kurang, hal ini terlihat dari nilai tes ujian semester I (ganjil) di

mana 27 siswa atau 67,5% nilai berada pada skor rata-rata dan di atas rata-

rata, 13 siswa atau 32,5% nilai berada pada kelompok di bawah rata-rata. Hal

ini berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, di mana masih banyak siswa

yang prestasi belajarnya masih kurang bila dibandingkan dengan siswa yang

mempunyai kemampuan awal yang tinggi, sehingga masih banyak siswa yane

berprestasi rendah. Kemampuan awal siswa perlu ditingkatkan lagi agar

prestasi belajar siswa ikut meningkat. Berdasarkan tabel kerja tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

0

2

4

6

8

10

12

37 - 44 45 - 52 53 - 60 61 - 68 69 - 76 77 - 84

In te r va l

Frek

uens

i

Page 104: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Gambar 5. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Siswa

Kelas Eksperimen.

Gambar histogram di atas menunjukkan nilai tertinggi ke rendah,

memiliki frekuensi dari rendah ke tinggi dan ke rendah lagi, sehingga

membentuk piramida yang menunjukkan bahwa data memiliki penyebaran

yang normal. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan awal yang dimiliki

siswa berbeda-beda.

b. Data Nilai Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi

1) Kelas Kontrol

Data tentang nilai prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi kelas kontrol

diperoleh dari nilai tes. Angka-angka ini kemudian dianalisis dan hasilnya adalah

sebagai berikut:

a) Mean = 63,98

b) Median = 65,00

c) Modus = 62,00

d) Standart Deviasi = 9,28

Berdasarkan data yang ada dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 7. Distribusi frekuensi nilai prestasi belajar Akuntansi kelompok kontrol

Kelas Komulatif

Interval

f %

f %

34 - 42 2 5,0 2 5,0

43 - 51 1 2,5 3 7,5

52 - 60 5 12,5 8 20,0

61 - 69 21 52,5 29 72,5

Page 105: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

70 - 78 10 25,0 39 97,5

79 - 87 1 2,5 40 100

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari

data prestasi belajar kelas eksperimen terletak pada interval 61-69, frekuensi

terendah terletak pada interval 43-51 dan 79-81. Dari data di atas rata-rata

(mean) data adalah 63,98 dengan standar deviasi 9,28. Median bernilai 65,00

dan modus mempunyai nilai 62,00. Nilai mean, median dan modus memiliki

selisih yang kecil menunjukkan bahwa data variable Y memiliki penyebaran

data yang normal. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 21

(52,5%) siswa berada pada kelompok rata-rata, 8 siswa (20,00%) berada pada

kelompok di bawah rata-rata dan 11 siswa (27,50%) berada di atas kelompok

rata-rata. Dari 8 siswa yang berada di bawah kelompok rata-rata dapat

dikatakan bahwa 2 siswa memiliki nilai prestasi yang sangat rendah sekali, 1

siswa memiliki nilai prestasi yang sangat rendah dan 5 siswa memiliki nilai

prestasi yang rendah. Dari 11 siswa yang berada di atas kelompok rata-rata

dapat dikatakan bahwa 10 siswa memiliki nilai prestasi yang tinggi, 1 siswa

memiliki nilai prestasi yang sangat tinggi. Berdasarkan uraian tabel di atas

terlihat bahwa prestasi belajar yang dimiliki siswa kelas XI-IS.2 SMA

Muhammadiyah I Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007 tergolong siswa yang

mempunyai prestasi yang baik, hal ini terlihat dari kenaikan nilai tes prestasi

dibandingkan dengan nilai tes ujian semester I (ganjil) di mana 20 siswa atau

50% menjadi 21 siswa atau 52,50% nilai berada pada skor rata-rata dan di atas

rata-rata, 20 siswa atau 50% menjadi 8 siswa atau 20,00%nilai berada pada

kelompok di bawah rata-rata.

Page 106: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Gambaran lebih jelasnya mengenai distribusi skor data variabel nilai

prestasi belajar akuntansi kelompok kontrol ini disajikan pada histogram

berikut:

Gambar 6. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Akuntansi

Kelompok Kontrol

Gambar histogram di atas menunjukkan nilai tertinggi ke rendah,

memiliki frekuensi dari rendah ke tinggi dan ke rendah lagi, sehingga

membentuk piramida yang menunjukkan bahwa data memiliki penyebaran

yang normal. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar yang dimiliki siswa

berbeda-beda.

2) Kelas Eksperimen

Data tentang nilai prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi kelas

eksperimen diperoleh dari nilai tes. Angka-angka ini kemudian dianalisis dan

hasilnya adalah sebagai berikut:

21

5

2 1

1 0

1

0

5

1 0

1 5

2 0

2 5

3 4 - 4 2 4 3 - 5 1 5 2 - 6 0 6 1 - 6 9 7 0 - 7 8 7 9 - 8 7

In te r v a l

Frek

uens

i

Page 107: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

a) Mean = 71,00

b) Median = 70,00

c) Modus = 66,00

d) Standart Deviasi = 8,67

Berdasarkan data yang ada dapat dibuat tabel distribusi frekuensi

sebagai berikut

Tabel 8. Distribusi frekuensi nilai prestasi belajar Akuntansi kelompok

Eksperimen.

Kelas Komulatif

Interval

f %

f %

50 - 56 2 5,0 2 5,0

57 - 63 6 15,0 8 20,0

64 - 70 15 37,5 23 57,5

71 - 77 7 17,5 30 75,0

78 - 84 7 17,5 37 92,5

85 - 91 3 7,5 40 100

Jumlah 40 100

Berdasarkan tabel di atasdapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari

data prestasi belajar terletak pada interval 64-70 dan terendah 50-56. Rata-rata

(mean) data adalah 71,00 dengan standar deviasi 8,67. Median bernilai 70,00

dan modus mempunyai nilai 66,00. Nilai mean, median dan modus memiliki

selisih yang kecil hal ini menunjukkan bahwa data variable Y memiliki

penyebaran data yang normal. Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa

sebanyak 8 (17,50%) siswa berada pada kelompok rata-rata, 23 siswa (57,5%)

berada pada kelompok di bawah rata-rata dan 10 siswa (25,00%) berada di

Page 108: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

atas kelompok rata-rata. Dari 23 siswa yang berada di bawah kelompok rata-

rata dapat dikatakan bahwa 2 siswa memiliki nilai prestasi yang sangat rendah

sekali, 6 siswa memiliki nilai prestasi yang sangat rendah dan 15

siswamemiliki nilai prestasi yang rendah. Dari 10 siswa yang berada di atas

kelompok rata-rata dapat dikatakan bahwa 7 siswa memiliki nilai prestasi

yang sangat tinggi, dan 3 siswa memiliki nilai prestasi yang sangat tinggi

sekali. Berdasarkan uraian tabel di atas terlihat bahwa prestasi belajar yang

dimiliki siswa kelas XI-IS.1 SMA Muhammadiyah I Surakarta Tahun Ajaran

2006/2007 tergolong siswa yang mempunyai prestasi yang baik, hal ini

terlihat dari kenaikan nilai tes prestasi dibandingkan dengan nilai tes ujian

semester I (ganjil) mana 27 siswa atau 67,5% menjadi 32 siswa atau 80% nilai

berada pada skor rata-rata dan di atas rata-rata, 13 siswa atau 32,5% menjadi 8

siswa atau 20% nilai berada pada kelompok di bawah rata-rata.

Gambaran lebih jelasnya mengenai distribusi skor data variabel nilai

prestasi belajar akuntansi kelompok eksperimen ini disajikan pada histogram

berikut:

Gambar 7. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Kemampuan Awal Siswa

Kelas Eksperimen.

2

6

1 5

7 7

3

0

2

4

6

8

1 0

1 2

1 4

1 6

5 0 - 5 6 5 7 - 6 3 6 4 - 7 0 7 1 - 7 7 7 8 - 8 4 8 5 - 9 1

I n t e r v a l

Frek

uens

i

Page 109: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Gambar histogram di atas menunjukkan nilai tertinggi ke rendah,

memiliki frekuensi dari rendah ke tinggi dan ke rendah lagi, sehingga

membentuk piramida yang menunjukkan bahwa data memiliki penyebaran

yang normal. Hal ini menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki prestasi

belajar yang berbeda-beda.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Keseimbangan

Data untuk uji keseimbangan diambil dari pelaksanaan nilai semester I

matapelajaran akuntansi kelas XI-IS. 1 dan XI-IS. 2. Kedua kelas dinyatakan tidak

mempunyai perbedaan yang signifikan pada nilai rata-ratanya jika thitung < rtabel pada

taraf signifikan 5% dan db = Nk+Ne-2. Berdasarkan hasil uji t-matching diperoleh

thitung = 0,035, sedangkan harga ttabel = 1,691. Pada taraf signifikan 5% dengan db =

78. Berdasarkan hasil tersebut berarti thitung < ttabel (0,035 < 1,691), atau berada di luar

daerah kritis sehingga Ho diterima. Hal ini berarti bahwa nilai rata-rata semester I

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak ada perbedaan. Dengan demikian

dapat dipastikan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari titik tolak

(kendali) yang sama.

2. Uji Normalitas

Untuk melakukan uji normalitas masing-masing variabel digunakan metode

Lilliefors, berikut ini rangkuman hasil uji normalitas.

Tabel 9. Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas Lhit L0,05;n Keputusan

Kelompok A1B1 0,148 0,220 Normal

Kelompok A1B2 0,217 0,220 Normal

Kelompok A2B1 0,057 0,220 Normal

Page 110: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Kelompok A2B2 0,013 0,220 Normal

Hasil uji pada corak perbedaan antara penggunaan metode pendekatan

contextual teaching and learning (CTL) untuk kelas eksperimen dari 40 sampel yang

diambil didapatkan Lo = 0.148 sedangkan Lt = 0.220 pada taraf signifikan 0.05, maka

Lo lebih kecil dari Lt atau Lo < Lt, sehingga dapat dikatakan bahwa distribusi nilai

prestasi belajar akuntansi siswa dengan menggunakan pendekatan contextual

teaching and learning (CTL) untuk kelas eksperimen berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas dengan uji Lilliefors terhadap prestasi belajar dengan

metode konversional (metode ceramah) untuk kelas kontrol dari 40 sampel yang

diambil didapatkan bahwa nilai Lo = 0.148 sedangkan Lt = 0.217 pada taraf signifikan

0.05, maka Lo lebih kecil dari Lt atau Lo < Lt, sehingga dapat dikatakan bahwa

distribusi nilai prestasi belajar akuntansi siswa dengan menggunakan metode

konvensional untuk kelas kontrol berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk megetahui apakah sample penelitian yang

berasal dari populasi yang homogen atau tidak homogen. Dalam penelitian ini

dilakukan 2 macam pengujian homogenitas yaitu: homogenitas interaksi variabel

metode pembelajaran pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dan metode

konvensional (metode ceramah). Dengan menggunakan metode Bartlett diperoleh

harga-harga statistik uji χ2 untuk tingkat signifikan 0,05 pada masing-masing sampel

yang dapat disajikan dalam tabel berikut

Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas

Uji Homogenitas χ2hit χ2

(0,05;n) Keputusan

Metode Mengajar 0,6939 3,841 Homogen

Kemampuan awal 0,1701 3,841 Homogen

Page 111: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Berdasarkan tabel diatas harga X2 hitung = 0,5704 untuk data metode mengjaar

dan harga X2 hitung = 0,17014 untuk data kemampuan awal siswa. Dengan demikian

diperoleh kesimpulan bahwa samapel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang

homogen.

C. Pengujian Hipotesis

1. Hasil Analisis Data

Setelah uji persyaratan untuk analisa terpenuhi, yaitu sampel berdistribusi

normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis menggunakan

Analisis Varians Dua Jalan Sel Tak Sama. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 11. Rangkuman Anava Dua Jalan Frekuensi Sel Tak Sama

Sumber

Variasi

SS df MS F p

Efek Utama

A (Kolom) 627,6 1 627,6 7,781 > 0,05

B (Baris) 324,6 1 324,6 4,02 > 0,05

AB (Interaksi) 480,715 1 480,715 5,960 > 0,05

Kesalahan 6129,915 76 80,656 - -

Total 7563,13 - - -

Hasil uji Anava dua jalan frekuensi sel tak sama didapatkan perbandingan Fhit

dengan Ftab sebagai berikut:

a. Fhit > Ftab(0,05 ; 1 , 76) atau 7,781 > 3,96 = Signifikan

b. Fhit > Ftab(0,05 ; 1 , 76) atau 4,02 > 3,96 = Signifikan

c. Fhit > Ftab(0,05 ; 1 , 76) atau 5,960 > 3,96 = Signifikan

Page 112: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

2. Interpretasi Hasil

Berdasarkan hasil analisis variansi maka dapat diinterpretasikan sebagai

berikut:

a. Hipotesis yang menyatakan bahwa “Pemakaian pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan

dengan pemakaian metode ceramah”, HOA ditolak. Ini berarti bahwa pemakaian

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) menghasilkan prestasi yang

lebih baik dibandingkan dengan pemakaian metode konvensional di SMU

Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran 2006/2007.

b. Hipotesis yang menyatakan ”Terdapat perbedaan siswa yang mempunyai

kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar

akuntansi”, HOB ditolak. Ini berarti siswa yang mempunyai kemampuan awal

tinggi akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan

siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah akan mengahsilkan prestasi yang

rendah pula pada mata pelajaran akuntansi di SMU Muhammadiyah 1 Surakarta

tahun pelajaran 2006/2007.

c. Hipotesis yang menyatakan ” Terdapat interaksi antara pendekatan contextual

teaching and learning (CTL) dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi

belajar akuntansi”, HOAB ditolak. Ini berarti ada interaksi antara pendekatan

contextual teaching and learning (CTL) dan kemampuan awal terhadap prestasi

belajar Akuntansi siswa di SMU Muhammadiyah 1 Surakarta tahun pelajaran

2006/2007.

3. Uji Lanjut Anava

Perbedaan antar rerata pada anava, dapat diketahui dengan uji Komparasi

Ganda. Uji lanjut ini digunakan untuk mengetahui kebermaknaan dari antara baris A

(metode mengajar) dan antara kolom B (kemampuan awal), maka dapat dilanjutkan

dengan uji Scheffe.

Page 113: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Berdasarkan hasil uji lanjut anava (Uji Scheffe) dapat diketahui rangkuman

analisinya sebagai berikut:

Tabel 12. Rangkuman Analisis Uji Lanjut Anava (Uji Scheffe)

Komparasi Fhit Ftabel Keputusan

Fi-j (a1-a2) 15,59 3,960 Ditolak

Fk-j (a1-a2) 7,1 3,960 Ditolak

Fij-kj (a1b1- a1b2) 0,395 8,3 Diterima

Fij-kj (a1b1- a2b1) 26,848 8,3 Ditolak

Fij-kj (a1b1- a2b2) 1,015 8,3 Diterima

Fij-kj (a1b2- a2b1) 26,17 8,3 Ditolak

Fij-kj (a1b2- a2b2) 0,29 8,3 Diterima

Fij-kj (a2b1- a2b2) 22,319 8,3 Ditolak

Berdasarkan hasil uji Scheffe pada tabel di atas, maka dapat diketahui:

a. Komparasi antar baris atau A yaitu metode mengajar, HOA ditolak karena Fhitung >

Ftabel atau 15,59 > 3,960. Hal ini berarti terdapat beda rerata yang signifikan antara

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi yang diberi metode

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dan siswa yang diberi

metode ceramah.

b. Komparasi antar kolom atau B yaitu kemampuan awal, HOB ditolak karena Fhitung

> Ftabel atau 7,1 > 3,960. Hal ini berarti terdapat beda rerata yang signifikan antara

prestasi belajar siswa pada kemampuan awal rendah dan tinggi.

c. Komparasi antar baris dan kolom atau AB yaitu interaksi antara pendekatan

contextual teaching and learning (CTL) dan kemampuan awal, Hasil uji

Page 114: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

perhitungan menunjukkan bahwa sebagian HOAB diterima yang berarti tidak

terdapat perbedaan rerata yang signifikan interaksi antara prestasi belajar siswa

akuntansi yang diberi metode pendekatan contextual teaching and learning (CTL)

dan kemampuan awal siswa. Sebagian lagi HOAB yang berarti tidak terdapat

perbedaan rerata yang signifikan interaksi antara prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran akuntansi yang diberi metode pendekatan contextual teaching and

learning (CTL) dan kemampuan awal siswa.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Pembahasan Analisis Variansi Dua Jalan

a. Hipotesis Pertama

Hasil perhitungan pada pengujian hipotesis pertama didapatkan nilai Fhitung >

Ftabel atau 7,781 > 3,96 sehingga Fhitung anggota Daerah Kritik, karena Fhitung

anggota Daerah Kritik artinya HOA ditolak. Berarti terdapat perbedaan pengaruh

antara penggunaan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) disertai

kemampuan awal dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan

dengan pemakaian metode konvensional disertai kemampuan awal mata pelajaran

akuntansi pada siswa SMU Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2006/2007. Penggunaan pendekatan dan pengajaran yang sesuai konsep atau

materi pelajaran yang disampaikan akan menyebabkan proses belajar dapat

berhasil baik apabila penggunaan pendekatan contextual teaching and learning

(CTL) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang lebih baik. Penggunaan

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) diarahkan agar siswa terlibat

langsung dalam proses belajar mengajar. Pendekatan contextual teaching and

learning (CTL) dengan kemampuan awal dapat digunakan untuk membangkitkan

motivasi belajar siswa, karena keingintahuan siswa akan kebenaran suatu konsep

Akuntansi akan mendorong untuk mencoba dan secara sadar melibatkan diri baik

mental maupun fisik dalam suatu kegiatan belajar.

Page 115: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

b. Hipotesis Kedua

Hasil perhitungan pada pengujian hipotesis kedua didapatkan nilai Fhitung >

Ftabel atau 4,02 > 3,96, artinya HOB ditolak. Berarti terdapat perbedaan prestasi

antara kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal rendah terhadap prestasi

belajar akuntansi pada siswa SMU Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2006/2007. Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam belajar-

mengajar adalah kemampuan awal. Kemampuan awal yang dimiliki seseorang

akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kegiatan siswa yang akan

dilakukan berikutnya, walaupun kemampuan awal yang dimiliki siswa berbeda-

beda. Keberhasilan siswa itu sendiri dalam belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan awal

yang yang dimiliki oleh setiap siswa. Siswa yang mempunyai kemampuan awal

tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi dibandingkan dengan siswa

yang mempunyai kemampuan awal rendah, karena siswa yang mempunyai

kemampuan awal tinggi akan lebih mudah menerima materi yang disampaikan

oleh guru, begitu pula sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan awal rendah

cenderung akan merasa kesulitan dalam menerima materi yang disampaikan oleh

guru sehingga prestasi yang dicapai cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan

siswa yang mempunyai kemampuan awal yang rendah. Jadi kemampuan awal

siswa sangat mendukung atau sebagai modal keberhasilan siswa itu sendiri

terutama terhadap prestasi belajar Akuntansi. Dari uraian diatas dapat

disimpulakan bahwa ada perbedaan pengaruh anatar kemampuan awal tinggi dan

kemampuan rendah terhadap prestasi belajar Akuntansi.

c. Hipotesis Ketiga

Hasil perhitungan pada pengujian hipotesis ketiga didapatkan nilai Fhitung >

Ftabel atau 5,960 > 3,96, artinya HOAB ditolak. Berarti terdapat interaksi antara

metode mengajar dengan pendekatan contextual teaching and learning (CTL)

dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMU

Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2006/2007. Keberhasilan siswa

Page 116: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

dalam memperoleh prestasi yang lebih baik sangat ditentukan oleh kemampuan

awal siswa itu sendiri. Kemampuan awal siswa yang tinggi, biasanya prestasi

belajarnya lebih bagus daripada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.

Karena siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih mudah memahami materi yang

disampaikan oleh guru. Sedangkan penggunaan pendekatan dan pengajaran yang

sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan akan menyebabkan belajar-

mengajar berhasil dengan baik. Hal ini dapat diketahui bahwa siswa yang diberi

pelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning

(CTL) menghasilkan prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang

diberi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah (konvensional).

Pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen,

baik yang dilakukan pada awal pengajaran maupun akhir pengajaran disertai

dengan kemampuan awal dimaksudkan agar siswa terlibat langsung selama proses

belajar-mengajar. Siswa dalam proses belajar-mengajar dengan menggunakan

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dituntut agar lebih aktif dan

mau belajar mandiri dalam mengikuti mata pelajaran yang diberikan oleh guru

mata pelajaran Akuntansi. Meskipun digunakan pendekatan dan metode yang

sama, dengan kemampuan awal yang berbeda akan diperoleh hasil prestasi belajar

yang berbeda pula. Sehingga dapat dikatakan bahwa antar metode mengajar dan

kemampuan awal siswa mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa atau

dengan kata lain dapat dikatakan bahwa ada interaksi antara pengaruh kemampuan

awal dan penggunaan metode mengajar, walaupun kemampuan awal yang dimiliki

siswa berbeda-beda.

2. Pembahasan Uji Lanjut Anava

a. Uji Scheffe Metode Mengajar

Berdasarkan hasil perhitungan uji scheffe di dapatkan nilai Fhit > Ftab atau

15,59 > 3,960, sehingga HoA uji lanjut di tolak. Dengan demikian ada perbedaan

Page 117: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

rerata prestasi belajar akuntansi yang menggunakan pendekatan contextual

teaching and learning (CTL). Siswa yang diberi metode contextual teaching and

learning (CTL) lebih mempunyai prestasi yang lebih baik jika dibandingkan

dengan metode konvensional (metode ceramah). Hal ini dapat diketahui dari

rerata prestasi akuntansi. Rerata prestasi belajar akuntansi yang diberi pengajaran

dengan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) yaitu 70.83 lebih

besar dari rerata prestasi belajar akuntansi yang diberi pengajaran dengan

pendekatan konvensional (metode ceramah) yaitu 59.59.

b. Uji Scheffe Kemampuan Awal

Berdasarkan hasil perhitungan uji scheffe di dapatkan nilai Fhit > Ftab atau

7,1 > 3,960, sehingga HoB uji lanjut di tolak. Dengan demikian ada perbedaan

rerata prestasi belajar akuntansi siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan

kemampuan rendah. Siswa yang memiliki kemampuan awal yang tinggi akan

menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang mempunyai

kemampuan rendah.

c. Uji Scheffe Interaksi Metode Mengajar dan Kemampuan Awal

Hasil perhitungan uji scheffe sebagian besar menunjukkan bawha Fhit >

Ftab. HOAB uji lanjut yang berbunyi: “Ada perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau

dari interaksi pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dan

kemampuan awal”. Berarti ada perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dengan kemampuan awal

tinggi dan kemampuan awal rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan komparasi antara sel a1b1–a1b2 didapat

nilai Fhit > Ftab atau 0,395 >8,3, HOAB uji lanjut diterima, artinya antara prestasi

belajar siswa yang diberi metode contextual teaching and learning (CTL) dengan

kemampuan awal tinggi tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap

Page 118: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

prestasi belajar siswa yang diberi metode contextual teaching and learning (CTL)

dengan kemampuan awal rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan komparasi antara sel a1b1–a2b1 didapat

nilai Fhit > Ftab atau 26,848 > 8,3, HOAB uji lanjut ditolak, artinya antara prestasi

belajar siswa yang diberi pendekatan contextual teaching and learning (CTL)

dengan kemampuan awal memiliki perbedaan yang signifikan terhadap prestasi

belajar siswa yang diberi metode konvensional dengan kemampuan awal tinggi..

Berdasarkan hasil perhitungan komparasi antara sel a1b1–a2b1 didapat

nilai Fhit < Ftab atau 1,015 < 8,3, HOAB uji lanjut diterima, artinya antara prestasi

belajar siswa yang diberi metode contextual teaching and learning (CTL) dengan

kemampuan awal tinggi tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap

prestasi belajar siswa yang diberi contextual teaching and learning (CTL) dengan

kemampuan awal rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan komparasi antara sel a1b2–a2b1 didapat

nilai Fhit > Ftab atau 26,17 > 8,3, HOAB uji lanjut ditolak, artinya antara prestasi

belajar siswa yang diberi metode contextual teaching and learning (CTL) dengan

kemampuan awal rendah memiliki perbedaan yang signifikan terhadap prestasi

belajar siswa yang diberi contextual teaching and learning (CTL) dengan

kemampuan awal rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan komparasi antara sel a1b2–a2b2 didapat

nilai Fhit < Ftab atau 0,29 < 8,3, HOAB uji lanjut diterima, artinya antara prestasi

belajar siswa yang diberi contextual teaching and learning (CTL) dengan

kemampuan awal tinggi memiliki perbedaan yang signifikan terhadap prestasi

belajar siswa yang diberi konvensional ditinjau dari kemampuan awal rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan komparasi antara sel a2b1–a2b2 didapat

nilai Fhit < Ftab atau 22,319 < 8,3, HOAB uji lanjut ditolak, artinya antara prestasi

belajar siswa yang diberi metode konvensional dengan kemampuan awal tinggi

memiliki perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa yang diberi

konvensional dengan kemampuan awal rendah.

Page 119: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas XI-IS. 1 dan

XI-IS. 2 di SMU Muhammadiyah 1 Surakarta tahun ajaran 2006/2007 dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pemakaian metode contextual teaching and learning (CTL) disertai kemampuan

awal dapat menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan

pemakaian metode konvensional disertai kemampuan awal mata pelajaran

akuntansi pada siswa SMU Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2006/2007.

2. Terdapat perbedaan antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan

kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar akuntansi pada siswa SMU

Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2006/2007.

3. Terdapat interaksi antara metode mengajar dengan pendekatan contextual

teaching and learning (CTL) dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa SMU Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2006/2007.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran akuntansi dengan

pendekatan contextual teaching and learning (CTL) lebih baik daripada pembelajaran

akuntansi dengan menggunakan metode ceramah (konvensional). Pembelajaran

akuntansi dengan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui berbagai aktivitas dalam belajar-

mengajar akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Untuk itu siswa perlu

99

Page 120: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

diberi suatu metode pengajaran yang sesuai agar dapat meningkatkan keaktifan

belajar siswa, sehingga prestasi belajar yang didapat siswa akan lebih baik. Hal ini

disebabkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and

learning (CTL) menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun

mental sehingga akan mendorong siswa untuk selalu aktif dalam belajar melalui

proses berpengalaman dalam kehidupan nyata. Siswa yang diberi metode mengajar

yang sesuai dengan materi yang diberikan akan sangat mendukung dan meningkatkan

prestasi belajarnya, apabila didukung pula dengan perhatian terhadap kemampuan

awal, sehingga siswa akan lebih mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh

gurunya.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis sebagai berikut:

a. Metode mengajar mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.

Dengan demikian pihak sekolah terutama guru harus pandai menerapkan metode

mengajar yang akan dipakai. Apalagi belajar dengan menggunakan pendekatan

contextual teaching and learning (CTL), maka siswa harus melatih dan

membiasakan diri dengan mengerjakan soal latihan. Upaya tersebut diharapkan

meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa.

b. Kemampuan awal berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran

Akuntansi. Dengan demikian harus ada upaya yang optimal dari orang tua, guru,

lingkungan dan siswa itu sendiri dalam menciptakan suasana dan situasi belajar

yang baik, sehingga dapat menciptakan dan mengembangkan suatu metode

pembelajaran bagi guru terhadap siswa. Dengan memperhatikan kemampuan awal

akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal, Oleh karena itu guru hendaknya

memperhatikan kemampuan awal siswa yang dapat meningkatkan kemampuan

dan prestasi siswa, sedangkan orang tua turut memberikan dorongan, perhatian

kepada anak untuk giat belajar.

Page 121: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah diuraikan

diatas, maka peneliti menyampaikan saran-saran yang diharapakan dapat memberikan

manfaat bagi keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar.

1. Bagi Lembaga Pendidikan

a. Hendaknya selalu berusaha mengembangkan metode mengajar yang dapat

merangsang siswa lebih aktif, sehingga siswa mudah mengikuti atau memahami

bahan pengajaran yang diberikan, salah satu cara yaitu dengan memperbanyak

memberikan latihan-latihan dalam mengerjakan soal-soal.

b. Hendaknya dapat mempertimbangkan kemampuan awal siswa agar dapat

dijadikan acuan untuk tindakan pembelajaran lebih lanjut sehingga dicapailah

prestasi belajar akuntansi yang lebih baik.

2. Bagi Siswa

Kegiatan belajar tidak hanya dilakukan di sekolah, oleh karena itu siswa

diharapkan mampu belajar secara aktif dan mandiri sehingga dapat diperoleh prestasi

belajar yang optimal. Pada dasarnya pencapaian hasil belajar yang optimal dan

nermakna memerlukan peran serta siswa secaraaktif dalam kegiatan belajar-mengajar,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 122: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsudin Makmun. 2002. Psikologi Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Budiono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Chaedar Alwasilah. 2006. Contextual Teaching & Learning. Bandung: MLC.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Djago Tarigan. 1990. Proses Belajar Mengajar Pragmatik. Bandung: Angkasa

Offset. Margono. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press.

Martadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual. Makalah disajikan dalam pelatihan KBK 2004 untuk Guru SD. Surabaya. 2 Juli 2004.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:

CV. Maulana. Nana Sudjana. 1995. CBSA dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual (CTL). Jakarta: Depdiknas. Dirjen

Dikdasmen. Oemar Hamalik. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem .

Jakarta: Bumi Aksara. Purwadarminta. W. J. S. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. Roestiyah. N. K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman, A. M. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali

Press. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 123: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Sukardi dan Anton Sukarno. 1993. Dasar-dasar Evaluasi. Surakarta: UNS press. Sumadi Suryabrata. 1983. Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Andi Offset. Syaiful Bakri Djamarah dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta. Syaiful Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Tabrani Rusyan. 1994. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. Wina Sanjaya. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana Winkel. W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Page 124: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

DAFTAR NAMA SISWA KELAS XI-IS.1

SMA MUHAMMDIYAH I SURAKARTA

ANGGOTA KELAS EKSPERIMEN

No. Absen Nama

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Abib Effendi

Agus Syah Putra

Ali Muhammad Sidiq

Ami Yusanti

Arif Budi Kurniawan

Ayu Setiyawati

Cahyo Prasetyo Gunadi

Dheni Aria Arvianto

Dian Candra Mulyanto

Dimas Arif Rustamaji

Erwanto

Etika Almira Saniy

Faiqotul Himmah

Fajri Nosa Nurzaman

Friza Ayunda Firsta

Hanafi

Hatma Aji Kusuma

Ikka Putri Wahyu Sejati

M.Nur Syafi’udin Mirwan

Metta Adityas Permata Sari

Muh. Khalid Haidal H

Page 125: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Muhammad Faries

Muhammad Gigih Utomo

Noor Cholik Oktada

Novi Maharani

Nur Aini Sari Yuliastuti

Padjar Kusumaningrum

Panca Indrya Mukti

Pandu Jatmiko

Pijar Dwipangga Purnomo

Rakhmad

Sara Camelia

Siti Ardilla Rindyta

Sugeng Riyanto

Theo Sandy Pradana

Tri Mulyadi

Tri Sulistyo

Tri Utami

Umi Kuslichah

Widhi Priskasari

Page 126: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

DAFTAR NAMA SISWA KELAS XI-IS.2

SMA MUHAMMDIYAH I SURAKARTA

ANGGOTA KELAS KONTROL

No. Absen Nama

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Adi Cahyono

Aprifianti Ika Pratiwi

Ardhiyatama Nur Saputra

Ardian Permana

Aris Hartanto

Awang Sanjaya

Bima Septian Wijanarko

Diani Aisha Wardani

Dwi Nurhadi

Ekawati Agustina

Fairua Hisyam Abdat

Ferryar Haryanto

Fitri Astuti

Fuji Harti Ningsih

Ganung Dwi Endarto

Handayati

Page 127: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Hermawan Trisno Adi

Irma Rahma sari

Isra’fan Kusumawijaya

Johan Ardiansyah

Mira Sastri Burhan

Muhammad Fahrur Rozi

Rahardian Dwi Pramudya Kusuma

Rina Septi Kusuma Dewi

Rinaldi Pratama Putra

Rizki Yuslam Primerdo

Rizky Ayu Khoiriyana

Rochman Adi

Sang Aradhea Marethasari V R

Satria Nur Aziz Rahman

Sudengn Riyadi

Taukhid Amirul Mukmin

Teguh Sugiarto

Tika Damayati

Tyas Ayu Cahyani

Umi Nugraheni Murdiningtyas

Vicky Fawzi

Wahyu Kurniawan

Winna Sampaguita

Yasmin Dona Septianto

Page 128: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

DAFTAR NAMA PESERTA TRY OUT

SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

KELAS XI-IS.1

No. Absen Nama

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Abdul Nurahmat

Adi Harmanto

Agung Janura Suprihatin

Anita Nur Isnaini

Anjang Pratama Suriansyah

Ari Setyawan

Cahyo Winanto

Damar Putranto

Diana Ratnaningrum

Eko Saputro

Eko Yulian Nur Wicaksono

Ermawati

Faris Setya Aji

Indri Melati

Mimin Riszkiana Sari

Muhammad Rifqi

Nanda Tiya Mustafa

Nurul Hidayah

Oki Adistia

Oki Dwijayanti

Reni Tri Wijayanti

Rosad Hakim

Saryanti

Siti Jullaikkhah

Page 129: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

25

26

Sukisno

Yuliawan

Page 130: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

SOAL TES

Mata Pelajaran : Akuntansi

Kelas : XI

Kompetensi : Mengelola buku jurnal perusahaan dagang

Waktu : 45 menit

Petunjuk Pengerjaan:

1. Tulislah identitas anda sebelum mengerjakan soal pada lembar jawaban

yang tersedia.

2. Bacalah soal dengan teliti.

3. Dahulukan menjawab soal yang anda anggap mudah.

4. Kerjakan pada lembar jawaban yang tersedia.

5. Pilih salah satu jawaban yang menurut anda benar dengan memberi tanda

silang (X) pada alternatif jawaban yang tersedia.

1. Pernyataan dibawah ini yang merupakan pengertian dari perusahaan dagang

adalah

a. Suatu perusahaan yang membeli barang untuk diolah, kemudian dijual

b. Suatu perusahaan yang membeli barang, kemudian barang tersebut digunakan

untuk usaha

c. Suatu perusahaan yang kegiatan utamanya membeli dan mejual barang tanpa

mengubah barang tersebut dengan tujuan memperoleh laba

d. Suatu perusahaan yang membeli barang dan menjualnya kembali dalam

bentuk yang berbeda

e. Suatu perusahaan yang memperoleh keuntungan dari menjual pelayanaan jasa

tertentu

2. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri perusahaan dagang, adalah

a. Melakukan usaha memperjualbelikan barang yang terlebih dahulu diprosesnya

Page 131: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

b. Melakukan usaha memproses bahan baku menjadi bahan baku menjadi bahan

jadi untuk dijual kembali

c. Melakukan usaha menjual barang untuk mendapat keuntungan

d. Melakukan usaha memperjualbelikan barang dagangan tanpa memproses

barang tersebut

e. Melakukan usaha menjual dan membeli barang secara kredit

3. Nama-nama perusahaan berikut merupakan jenis perusahaan dagang adalah

a. Jasa Elektronik Abadi Teknik d. Perusahaan Sepatu

b. Biro Akuntansi Mandala e. Dealer Mobil Kencana

c. Perusahaan Batik Semar

4. Pada faktur penjualan atas transaksi disebutkan syarat pembayaran 2/10,

n/30.pernyataan tersebut berarti

a. Pembayaran selambat-lambatnya 10 hari setelah tanggal transaksi mendapat

potongan 10%

b. Pembayaran yang dilakukan dalam waktu paling lama 10 hari setelah tanggal

transaksi mendapat potongan 2% dan apabila pembayaran dilakukan

selambat-lambatnya 30 hari, tidak mendapat potongan.

c. Potongan tunai sebesar 10% akan diterima biula pembayaran dilakukan dalam

jangka waktu paling la,bat 10 hari setelah transaksi

d. Pembayaran yang dilakukan paling lambat 10 hari setelah tanggal transaksi

mendapat potongan 10% dan apabila pembayaran dilakukan selambat-

lambatnya 30 hari, tidak mendapat potongan

e. Pembeli akan didenda apabila tidak membayar dalam jangka waktu 10 s/d 30

hari setelah tanggal transaksi sebesar 20%

5. Kegiatan usaha pokok yang dijalankan perusahaan dagang adalah

a. Menjual jasa kepada pihak lain

b. Membeli barang kemudian menjualnya kembali

c. Menjual barang hasil produksi sendiri

Page 132: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

d. Membeli barang baku untuk diproses

e. Memproduksi barang jadi

6. Pada tanggal 3 Maret 2007, UD TRIPUTRA menerima nota kredit dari PT.

CIPTA KARYA untuk barang seharga Rp 900.000,00 yang tidak sesuai dengan

kualitas yang dipesan. Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat data diatas adalah

a. Retur pembelian Rp 900.000,00

Hutang dagang Rp 900.000,00

b. Retur pembelian Rp 900.000,00

Pembelian Rp 900.000,00

c. Hutang dagang Rp 900.000,00

Retur pembelian Rp 900.000,00

d. Pembelian Rp 900.000,00

Retur pembelian Rp 900.000,00

e. Pembelian Rp 900.000,00

Hutang dagang Rp 900.000,00

7. Menurut sistem pencatatan fisik, transaksi pembelian barang dagang dicacat pada

akun

a. Persediaan barang di sisi debet

b. Pembelian di sisi debet

c. Beban pembelian di sisi debet

d. Persediaan barang di sisi kredit

e. Pembelian di sisi kredit

8. Kopi nota tunai merupakan bukti pencatatan dari

a. Penjualan tunai

b. Pembelian tunai

c. Penjualan dan pembelian secara tunai

d. Pembelian kredit

e. Penjualan kredit

Page 133: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

9. Pada tanggal 23 Maret 2007, UD SAKURA mengembalikan barang yang telah

dibeli seharga Rp 250.000,00. Atas transaksi tersebut, catatan pada UD SAKURA

adalah

a. Akun piutang dagang di debet, akun penjualan dikredit

b. Akun pembelian didebet, akun retur pembelian dikredit

c. Akun retur penjualan didebet dan akun piutang dagang dikredit

d. Akun hutang didebet, akun retur pembelian dikredit

e. Akun piutang dagang didebet, retur pembelian dikredit

10. Transaksi penjualan barang dagang secara kredit dicatat pada akun

a. Utang usaha sebelah Debet (D)

b. Penjualan sebelah Debet (D)

c. Penjualan sebelah Kredit (K)

d. Kas sebelah Kredit (K)

e. Piutang Dagang sebelah Kredit (K)

11. Pernyataan dibawah ini yang merupakan ciri-ciri perusahaan dagang yang juga

terdapat dalam perusahn jasa adalah

a. Membeli dan menjual barang tanpa mengadakan perubahan berarti

b. Terdapat perhitungan harga pokok

c. Terdapat akun persediaan barang dagang

d. Laba kotor dihitung dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan

e. Terdapat akun perlengkapan

12. Berikut ini adalah ciri-ciri perusahaan dagang, kecuali

a. Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan barang dagangan

b. Kegiatannya menjual jasa kepada konsumen

c. Kegiatannya menjual jasa kepada konsumen

d. Terdapat harga pokok penjualan

e. Terdapat beban opeasional yang terdiri dari beban penjualan dan administrasi

13. Dokumen untuk memberitahukan kreditor bahwa akunnya telah didebet sejumlah

tertentu disebut

Page 134: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

a. Nota debet d. Retur penjualan

b. Nota kredit e. Retur pembelian

c. Nota tunai

14.

Bukti transaksi diatas oleh tokoAditya digunakan untuk mencatat

transaksi………..

Bukti transaski diatas oleh toko siswa digunakan untuk mencatat transaksi a. Penjualan tunai d. Retur penjualan

b. Pembelian tunai e. Penjualan kredit

c. Retur penjualan

15. Tanggal 15 Maret 2007 PD. MAKMUR melakukan kegiatan pembelian barang

dagang dagangan (sembako) sbb:

• Membeli 1 ton beras @ Rp 3.500,00/kg dengan syarat 10/10,n/30

• Beban angkut pembelian Rp 250.000,00

• Utang pembelian beras tersebut dilunasi sepuluh hari kemudian

Berdasarkan data diatas, akun pembelian didebet sebesar

a. Rp 3.850.000,00 d. Rp 3.500.000,00

b. Rp 3.750.000,00 e. Rp 3.150.000,00

c. Rp 3.250.000,00

Toko “Aditya” Surakarta. 27 Maret 2007 Jl. Ahmad Yani 23 Surakarta Kepada: Telap. (0271) 674352 Tn/Ny.Toko Anugrah Surakarta

NOTA TUNAI No.26 Pada hari ini Rekening Tn/Ny/Sdr kami DEBET dengan: No Nama Barang Banyak Harga Jumlah 1. Ekonomi XI-B 25 Rp 20.000,00 Rp 500.000,00 2. Akuntansi XI-B 10 Rp 25.000,00 Rp 250.000,00 3. Matematika XI-B 20 Rp 30.000,00 Rp 600.000,00

Jumlah Rp1.350.000,00 Bagian Penjualan Dimas

Page 135: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

16. Jurnal yang harus dibuat PD. Makmur atas transaksi pembelian barang dagang

secara kredit sebesar Rp 3.500.000,00 dan pembayaran beban angkut pembelian

sebesar Rp 250.000,00 adalah

a. Pembelian Rp 3.500.000,00

Utang dagang Rp 3.500.000,00

b. Pembelian Rp 3.500.000,00

Beban angkut pembelian Rp 250.000,00

Kas Rp 3.750.000,00

c. Pembelian Rp 3.750.000,00

Utang dagang Rp 3.750.000,00

d. Utang dagang Rp 3.500.000,00

Pembelian Rp 3.500.000,00

e. Pembelian Rp 3.500.000,00

Beban angkut pembelian Rp 250.000,00

Kas Rp 250.000,00

Utang dagang Rp 3.500.000,00

17.

“Green House” Surakarta, 15 Maret 2007 Jl. Monginsidi 226 Surakarta Kepada: Telp. (0271) 724725 Tn/Ny. Graha Reka Surakarta

FAKTUR No. 20 Pada hari ini Rekening Tuan/ Nyonya/Sdr/I kami DEBET dengan:

No Nama Barang Banyak Harga Jumlah 1. Bed Cover 6 Rp 150.000,00 Rp 900.000,00 2. Full shett 10 Rp 110.000,00 Rp 1.000.000,00

Jumlah Rp 2.000.000,00 Syarat pembayaran: 2/15, n/30 Bagian Penjualan Devi

Page 136: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Atas bukti tersebut, maka jurnal yang dibuat “Green House” adalah

a. Kas Rp 2.000.000,00

Penjualan Rp 2.000.000,00

b. Kas Rp 1.600.000,00

Potongan Penjualan Rp 400.000,00

Piutang dagang Rp 2.000.000,00

c. Piutang dagang Rp 2.000.000,00

Penjualan Rp 2.000.000,00

d. Kas Rp 2.000.000,00

Penjualan Rp 2.000.000,00

e. Kas Rp 2.000.000,00

Potongan penjualan Rp 400.000,00

Piutang dagang Rp 1.600.000,00

18. Potongan pembelian adalah

a. Potongan harga karena membeli dalam jumlah banyak

b. Potongan harga karena membayar dalam masa potongan

c. Potongan harga karena ada barang yang rusak

d. Potongan harga karena membayar dalam jangka waktu kredit

e. Potongan berat barang karena barang dalam keadaad rusak

19. Apabila perusahaan melunasi pembelian yang dilakukan secara kredit dengan

mendapat potongan 3% sebesar Rp 500.000,00 maka akun yang berpengaruh

dalam jurnal adalah

a. Kas Rp 435.000,00

Potongan penjualan Rp 15.000,00

Piutang dagang Rp 500.000,00

b. Kas Rp 500.000,00

Piutang dagang Rp 500.000,00

c. Utang dagang Rp 500.000,00

Kas Rp 500.000,00

Page 137: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

d. Utang dagang Rp 500.000,00

Potongan pembelian Rp 15.000,00

Kas Rp 435.000,00

e. Utang dagang Rp 435.000,00

Potongan pembelian Rp 15.000,00

Kas Rp 500.000,00

20.

Bukti tersebut pada Graha Abadi akan dijurnal dengan

a. Pembelian (D) Rp 3.500.000,00 dan Kas (K) Rp 3.500.000,00

b. Piutang dagang (D) Rp 3.500.000,00 dan Penjualan (K) Rp 3.500.000,00

c. Kas (D) Rp 3.500.000,00 dan Penjualan (K) Rp 3.500.000,00

d. Pembelian (D) Rp 3.500.000,00 dan Utang dagang (K) Rp 3.500.000,00

e. Utang dagang (D) Rp 3.500.000,00 dan Pembelian (K) Rp 3.500.000,00

21. Dibawah ini yang merupakan tujuan perusahaan dagang adalah

a. Membeli barang untuk dijual kembali

b. Menjual barang untuk mendapatkan keuntungan

“ Rahayu” Surakarta, 18 Maret 2007 Jl. Melati 34 Surakarta Kepada: Telp (0271) 689745 Tn/Ny. Graha Abadi Surakarta

FAKTUR No. 20 Pada hari ini Rekening Tuan/Nyonya/Sdr kami DEBET dengan:

Nama Barang

Banyak

Harga Jumlah

Celana Jeans

50

Rp 25.000,00

Rp 1.250.000,00

Daster 5 Rp Rp

Page 138: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

c. Membeli dan menjual barang tanpa mengolah kembali barang tersebut untuk

mendapat keuntungan

d. Mengolah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual

e. Membeli dan menjual barang dagangan

22. Dijual kepada Toko Mitra, barang dagangan seharga Rp 750.000,00 dengan syarat

3/10-n/30 (faktur No 003). Transaksi ini akan mengakibatkan

a. Barang dagangan bertambah dan piutang kepada Toko Mitra bertambah

sebesar Rp 750.000,00

b. Barang dagangan berkurang dan piutang kepada Toko Mitra bertambah

sebesar Rp 750.000,00

c. Barang dagangan berkurang dan piutang kepada Toko Mitra berkurang

sebesar Rp 722.500,00

d. Barang dagangan bertambah dan piutang kepada Toko Mitra berkurang

sebesar Rp 722.500,00

e. Barang dagangan bertambah dan piutang kepada Toko Mitra bertambah

sebesar Rp 722.500,00

23. Diterima kembali barang dagangan dari Toko Mentari seharga Rp 500.000,00

karena tidak sesuai pesanan. Jurnal dibawah ini yang benar untuk mencatat

transaksi tersebut adalah

a. Retur penjualan Rp 500.000,00

Piutang dagang Rp 500.000,00

b. Penjualan Rp 500.000,00

Kas Rp 500.000,00

c. Retur penjualan Rp 500.000,00

Utang dagang Rp 500.000,00

d. Kas Rp 500.000,00

Piutang dagang Rp 500.000,00

e. Kas Rp 500.000,00

Penjualan Rp 500.000,00

Page 139: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

24. Tanggal 18 Maret 2007 dibeli barang dagangan sebesar Rp 1.500.000,00 dari

Toko Murah, dengan syarat pembayaran 2/10, n/20. Pernyataan dibawah ini benar

kecuali

a. Jatuh tempo pembayaran kredit adalah tanggal 7 April 2007

b. Jika pembayaran dilakukan tanggal 28 Maret 2007 mendapat potongan

sebesar Rp 450.000,00

c. Pelunasan tanggal 7 April 2007 sebesar Rp 1.050.000,00

d. Jangka waktu kredit adalah 20 hari

e. Pembayaran 10 hari setelah tanggal transaksi mendapat potongan 3%

25. Transaksi yang terjadi pada PD INTAN selama bulan Februari 2007, antara lain:

Februari 10 Diterima faktur No. 008 PD PERMANA untuk barang seharga

Rp 7.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30

Februari 17 Diterima cek kepada PT PERMANA untuk pelunasan Faktur

No. 008 tanggal 10 Februari

Dari data diatas jurnal yang harus dibuat pada tangga 17 Februari 2007 adalah

a. Kas Rp 6.860.000,00

Piutang dagang Rp 6.860.000,00

b. Hutang dagang Rp 7.000.000,00

Piutang dagang Rp 7.000.000,00

c. Kas Rp 7.000.000,00

Piutang dagang Rp 6.860.000,00

Potongan penjualan Rp 140.000,00

d. Kas Rp 6.860.000,00

Potongan penjualan Rp 140.000,00

Piutang dagang Rp 7.000.000,00

e. Hutang dagang Rp 6.860.000,00

Potongan penjualan Rp 140.000,00

Kas Rp 7.000.000,00

Page 140: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

LEMBAR JAWABAN

NILAI :

NAMA :

NO ABSEN :

1. A B C D E

2. A B C D E

3. A B C D E

4. A B C D E

5. A B C D E

6. A B C D E

7. A B C D E

8. A B C D E

9. A B C D E

10. A B C D E

11. A B C D E

12. A B C D E

13. A B C D E

14. A B C D E

15. A B C D E

16. A B C D E

17. A B C D E

18. A B C D E

19. A B C D E

20. A B C D E

21. A B C D E

22. A B C D E

23. A B C D E

24. A B C D E

25. A B C D E

26. A B C D E

27. A B C D E

28. A B C D E

29. A B C D E

30. A B C D E

Page 141: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

KUNCI JAWABAN

1. C 11. E 21. C

2. D 12. B 22. B

3. E 13. A 23. A

4. B 14. A 24. C

5. B 15. D 25. D

6. C 16. E

7. B 17. E

8. A 18. C

9. D 19. D

10. C 20. D

Page 142: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

DATA INDUK PENELITIAN

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen No Kemampuan

Awal Kategori Tes Kemampuan

Awal Kategori Tes

1 61 Rendah 66 58 Rendah 78 2 63 Rendah 70 56 Rendah 86 3 57 Rendah 62 64 Rendah 78 4 45 Rendah 66 57 Rendah 66 5 43 Rendah 70 60 Rendah 62 6 39 Rendah 66 62 Rendah 63 7 42 Rendah 62 47 Rendah 78 8 68 Tinggi 70 55 Rendah 62 9 65 Tinggi 54 60 Rendah 60 10 61 Rendah 62 70 Tinggi 74 11 50 Rendah 62 79 Tinggi 86 12 58 Rendah 82 59 Rendah 70 13 42 Rendah 62 64 Rendah 74 14 65 Tinggi 66 65 Tinggi 66 15 43 Rendah 38 54 Rendah 70 16 57 Rendah 78 44 Rendah 66 17 55 Rendah 70 44 Rendah 77 18 53 Rendah 66 64 Rendah 64 19 52 Rendah 62 49 Rendah 50 20 47 Rendah 58 44 Rendah 54 21 60 Rendah 66 60 Rendah 82 22 60 Rendah 66 37 Rendah 70 23 40 Rendah 78 51 Rendah 77 24 68 Tinggi 54 72 Tinggi 82 25 50 Rendah 74 68 Tinggi 78 26 80 Tinggi 74 70 Tinggi 65 27 76 Tinggi 60 49 Rendah 82 28 54 Rendah 50 53 Rendah 66 29 77 Tinggi 62 43 Rendah 74 30 57 Rendah 62 61 Rendah 74 31 50 Rendah 66 65 Tinggi 65 32 62 Rendah 58 67 Tinggi 66 33 49 Rendah 62 55 Rendah 70 34 71 Tinggi 74 46 Rendah 86 35 43 Rendah 66 70 Tinggi 74 36 70 Tinggi 34 61 Rendah 78 37 48 Rendah 62 52 Rendah 70 38 50 Rendah 64 40 Rendah 70

Page 143: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

39 52 Rendah 72 68 Tinggi 58 40 52 Rendah 63 43 Rendah 63

Page 144: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

DATA NILAI AWAL SISWA KELAS XI-IS.1

SMA MUHAMMDIYAH I SURAKARTA

ANGGOTA KELAS EKSPERIMEN

No. Absen Nama Nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

Abib Effendi

Agus Syah Putra

Ali Muhammad Sidiq

Ami Yusanti

Arif Budi Kurniawan

Ayu Setiyawati

Cahyo Prasetyo Gunadi

Dheni Aria Arvianto

Dian Candra Mulyanto

Dimas Arif Rustamaji

Erwanto

Etika Almira Saniy

Faiqotul Himmah

Fajri Nosa Nurzaman

Friza Ayunda Firsta

Hanafi

Hatma Aji Kusuma

Ikka Putri Wahyu Sejati

M.Nur Syafi’udin Mirwan

Metta Adityas Permata Sari

Muh. Khalid Haidal H

58

56

64

57

60

62

47

55

60

70

79

59

64

65

54

44

44

64

49

44

60

Page 145: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Muhammad Faries

Muhammad Gigih Utomo

Noor Cholik Oktada

Novi Maharani

Nur Aini Sari Yuliastuti

Padjar Kusumaningrum

Panca Indrya Mukti

Pandu Jatmiko

Pijar Dwipangga Purnomo

Rakhmad

Sara Camelia

Siti Ardilla Rindyta

Sugeng Riyanto

Theo Sandy Pradana

Tri Mulyadi

Tri Sulistyo

Tri Utami

Umi Kuslichah

Widhi Priskasari

37

51

72

68

70

49

53

43

61

65

67

55

46

70

61

52

40

68

43

Page 146: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

DATA NILAI AWAL SISWA KELAS XI-IS.2

SMA MUHAMMDIYAH I SURAKARTA

ANGGOTA KELAS KONTROL

No. Absen Nama Nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Adi Cahyono

Aprifianti Ika Pratiwi

Ardhiyatama Nur Saputra

Ardian Permana

Aris Hartanto

Awang Sanjaya

Bima Septian Wijanarko

Diani Aisha Wardani

Dwi Nurhadi

Ekawati Agustina

Fairua Hisyam Abdat

Ferryar Haryanto

Fitri Astuti

Fuji Harti Ningsih

Ganung Dwi Endarto

Handayati

Hermawan Trisno Adi

61

63

57

45

43

39

42

68

65

61

50

58

42

65

57

55

53

Page 147: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Irma Rahma sari

Isra’fan Kusumawijaya

Johan Ardiansyah

Mira Sastri Burhan

Muhammad Fahrur Rozi

Rahardian Dwi Pramudya Kusuma

Rina Septi Kusuma Dewi

Rinaldi Pratama Putra

Rizki Yuslam Primerdo

Rizky Ayu Khoiriyana

Rochman Adi

Sang Aradhea Marethasari V R

Satria Nur Aziz Rahman

Sudengn Riyadi

Taukhid Amirul Mukmin

Teguh Sugiarto

Tika Damayati

Tyas Ayu Cahyani

Umi Nugraheni Murdiningtyas

Vicky Fawzi

Wahyu Kurniawan

Winna Sampaguita

Yasmin Dona Septianto

52

47

60

66

40

68

50

80

76

54

77

57

50

62

49

71

43

70

48

50

52

52

Page 148: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

DAFTAR NILAI AKHIR SISWA KELAS XI-IS.1

SMA MUHAMMDIYAH I SURAKARTA

ANGGOTA KELAS EKSPERIMEN

No.

Absen

Nama Nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Abib Effendi

Agus Syah Putra

Ali Muhammad Sidiq

Ami Yusanti

Arif Budi Kurniawan

Ayu Setiyawati

Cahyo Prasetyo Gunadi

Dheni Aria Arvianto

Dian Candra Mulyanto

Dimas Arif Rustamaji

Erwanto

Etika Almira Saniy

Faiqotul Himmah

Fajri Nosa Nurzaman

Friza Ayunda Firsta

Hanafi

Hatma Aji Kusuma

Ikka Putri Wahyu Sejati

M.Nur Syafi’udin Mirwan

Metta Adityas Permata Sari

78

86

78

66

62

63

78

62

60

74

86

70

74

66

70

66

77

64

50

54

Page 149: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Muh. Khalid Haidal H

Muhammad Faries

Muhammad Gigih Utomo

Noor Cholik Oktada

Novi Maharani

Nur Aini Sari Yuliastuti

Padjar Kusumaningrum

Panca Indrya Mukti

Pandu Jatmiko

Pijar Dwipangga Purnomo

Rakhmad

Sara Camelia

Siti Ardilla Rindyta

Sugeng Riyanto

Theo Sandy Pradana

Tri Mulyadi

Tri Sulistyo

Tri Utami

Umi Kuslichah

Widhi Priskasari

82

70

77

82

66

65

82

66

74

74

65

66

70

86

74

78

70

70

58

63

Page 150: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

DAFTAR NILAI AKHIR SISWA KELAS XI-IS.2

SMA MUHAMMDIYAH I SURAKARTA

ANGGOTA KELAS KONTROL

No. Absen Nama Nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Adi Cahyono

Aprifianti Ika Pratiwi

Ardhiyatama Nur Saputra

Ardian Permana

Aris Hartanto

Awang Sanjaya

Bima Septian Wijanarko

Diani Aisha Wardani

Dwi Nurhadi

Ekawati Agustina

Fairua Hisyam Abdat

Ferryar Haryanto

Fitri Astuti

Fuji Harti Ningsih

Ganung Dwi Endarto

Handayati

66

70

62

66

70

66

62

70

54

62

62

82

62

66

38

78

Page 151: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Hermawan Trisno Adi

Irma Rahma sari

Isra’fan Kusumawijaya

Johan Ardiansyah

Mira Sastri Burhan

Muhammad Fahrur Rozi

Rahardian Dwi Pramudya Kusuma

Rina Septi Kusuma Dewi

Rinaldi Pratama Putra

Rizki Yuslam Primerdo

Rizky Ayu Khoiriyana

Rochman Adi

Sang Aradhea Marethasari V R

Satria Nur Aziz Rahman

Sudengn Riyadi

Taukhid Amirul Mukmin

Teguh Sugiarto

Tika Damayati

Tyas Ayu Cahyani

Umi Nugraheni Murdiningtyas

Vicky Fawzi

Wahyu Kurniawan

Winna Sampaguita

Yasmin Dona Septianto

70

66

62

58

66

66

78

54

74

74

60

50

62

62

66

58

62

74

66

34

62

64

72

63

Page 152: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

Deskripsi Data Akhir Kelompok Kontrol

Diketahui:

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 40

= 1 + 3,3 (1,602)

= 6,287 (kelas dibuat 6)

R = Nt – Nr

= 82 – 34

= 48

I = KR =

648 = 8,00 (interval dibuat 8)

Tabel kerja Variabel Prestasi Kelompok Kontrol

Kelas

Interval

fi xi fixi (xi-M) (xi-M) 2 fi. (xi-M) 2

34 – 42 2 38 76 -26,55 704,9 1409,8

43 – 51 1 47 47 -17,55 308 308

52 – 60 5 56 280 -8,55 73,1 365,5

61 – 69 21 65 1356 0,45 0,2 4,2

70 – 78 10 74 740 9,45 89,4 894

79 – 87 1 83 83 18,45 340,4 340,4

Jumlah 40 2582 1516 3321,9

1. Menghitung Rata-rata (mean)

Mean ( Χ ) = ffx

ΣΣ

Page 153: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

= 40

2582 = 64,55

2. Menghitung Simpangan Baku (SD)

SD = 1

)(−

−∑n

MXfi

=39

9,3321

= 9,23

3. Menghitung Median (Me)

Me =

−+

fFnib 2

1

=

+21

1140 . 0,585,60

= 57,06

4. Menghitung Modus (Mo)

Mo =

++

211bb

bib

=

++

15111185,60

= 55,5

Page 154: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

Deskripsi Data Akhir Kelompok Eksperimen

Diketahui:

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 40

= 1 + 3,3 (1,602)

= 6,287 (kelas dibuat 6)

R = Nt – Nr

= 86 – 50

= 36

I = KR =

636 = 6,00 (interval dibuat 6)

Tabel kerja Variabel Prestasi Kelompok Eksperimen

Kelas

Interval

fi xi fixi (xi-M) (xi-M) 2 fi. (xi-M) 2

50 – 56 2 53 106 -9,5 90,25 180,5

57 – 63 6 60 480 -2,5 6,25 37,5

64 – 70 15 66 594 3,2 10,24 153,6

71 – 77 7 73 511 10,2 104,04 728,28

78 – 84 7 80 560 17,2 295,8 2070,9

Page 155: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

85 – 91 3 87 261 24,2 585,6 1736,9

Jumlah 40 2512 5279,18

1. Menghitung Rata-rata (mean)

Mean ( Χ ) = ffx

ΣΣ

= 40

2512 = 62,8

2. Menghitung Simpangan Baku (SD)

SD = 1

)(−

−∑n

MXfi

=39

18,5279

= 11,63

3. Menghitung Median (Me)

Me =

−+

fFnib 2

1

=

+9

240 . 0,565,63

= 76,17

4. Menghitung Modus (Mo)

Mo =

++

211bb

bib

=

++

89965,69

= 66,7

Page 156: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

Lembar Monitoring Penelitian

Pelaksanaan (Bulan April - Mei2007)

Tanggal Kegiatan

10 21 28 1

Alokasi Waktu (menit)

1. Pertemuan I a. Memberikan salam 5 b. Perkenalan 5 c. Menyampaikan pengantar

materi tentang jurnal umum perusahaan dagang

20

d. Memberikan umpan balik yang berupa pertanyaan dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

10

e. Salam penutup 5 2. Pertemuan II

a. Memberikan salam dan membuka pelajaran

5

b. Membentuk siswa menjadi 8 kelompok dengan masing-masing anggota kelompok 5 orang

5

c. Membagikan soal untuk kegiatan diskusi, dan siswa melaksanakan kegiatan diskusi

15

d. Memberikan kesempatan kepada salah seorang anggota kelompok yang telah ditunjuk untuk mempresentasikan hasil kerja

15

e. Salam penutup 5 3. Pertemuan III

a. Memberikan salam dan membuka pelajaran

5

b. Melanjutkan kegiatan diskusi 35 c. Salam penutup 5

4. Pertemuan IV

Page 157: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

a. Memberikan salam dan membuka pelajaran

5

b. Membagikan soal untuk kegiatan diskusi, dan siswa melaksanakan kegiatan diskusi

15

c. Memberikan kesempatan kepada salah seorang anggota kelompok yang telah ditunjuk untuk mempresentasikan hasil kerja

20

d. Salam penutup 5 5. Pertemuan V

a. Memberikan salam dan membuka pelajaran

5

b. Melanjutkan kegiatan diskusi 35 c. Salam penutup 5

6. Pertemuan VI a. Memberikan salam dan membuka pelajaran

5

b. Membagikan soal untuk kegiatan diskusi, dan siswa melaksanakan kegiatan diskusi

15

c. Memberikan kesempatan kepada salah seorang anggota kelompok yang telah ditunjuk untuk mempresentasikan hasil kerja

20

d. Salam penutup 5 7. Pertemuan VII

a. Memberikan salam dan membuka pelajaran

5

b. Melanjutkan kegiatan diskusi 35 c. Salam penutup 5

8. Pertemuan VIII a. Memberikan salam dan membuka pelajaran

5

b. Memberikan Post-test 35 c. Salam penutup 5

Page 158: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa

Kelas Kontrol

6) Hipotesis

H0 : Sampel berasal dari populasi normal

H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak normal

7) Taraf Signifikansi: 05,0=α

8) Statistik uji:

L = max [F(zi)-S(zi)]

Dimana:

F(zi) = P(Z < zi) dengan Z ~ N(0,1)

S(zi) = Proporsi cacah z < zi terhadap seluruh cacah zi

zi = Skor standar ( )s

XXz ii

−=

s = Standar Deviasi

4) Komputasi

No X nj nk Z=(X-X)/Sx Fz Sz IFz-SzI

1 38 1 1 -2,23 0,009 0,02 0,008 2 50 2 3 -1,36 0,087 0,05 0,038 3 54 1 4 -1,02 0,154 0,07 0,088 4 58 1 5 -0,68 0,248 0,08 0,166 5 60 1 6 -0,51 0,305 0,10 0,207 6 62 11 17 -0,34 0,363 0,28 0,085 7 63 3 20 -0,25 0,401 0,33 0,073 8 64 2 22 -0,17 0,433 0,36 0,072 9 66 12 34 0,00 0,500 0,56 0,057

10 68 1 35 0,17 0,568 0,57 0,006 11 70 9 44 0,34 0,633 0,72 0,088 12 72 1 45 0,51 0,695 0,74 0,043 13 74 4 49 0,68 0,752 0,80 0,051

Page 159: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

14 77 2 51 0,93 0,824 0,84 0,012 15 78 5 56 1,02 0,846 0,92 0,072 16 82 3 59 1,36 0,913 0,97 0,054 17 86 2 61 1,70 0,955 1,00 0,045

Dari tabel diperoleh L = maks I Fz-Sz I = 0,057

5) Daerah kritik:

DK = { }nLLL ;α> dengan n ukuran sampel

DK = { }14001,1/ 05.0 => LLL Lobs = 0,045

6) Keputusan uji

H0 ditolak jika L∈ DK atau H0 tidak ditolak jika L∉ DK

Page 160: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Lampiran:

Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa

Kelas Kontrol

1) Hipotesis

H0 : Sampel berasal dari populasi normal

H1 : Sampel berasal dari populasi yang tidak normal

2) Taraf Signifikansi: 05,0=α

3) Statistik uji:

L = max [F(zi)-S(zi)]

Dimana:

F(zi) = P(Z < zi) dengan Z ~ N(0,1)

S(zi) = Proporsi cacah z < zi terhadap seluruh cacah zi

zi = Skor standar ( )s

XXz ii

−=

s = Standar Deviasi

4) Komputasi

No X nj nk Z=(X-X)/Sx Fz Sz IFz-SzI

1 34 1 1 -2,36 0,009 0,05 0,044 2 54 2 3 -0,87 0,192 0,16 0,034 3 58 1 4 -0,58 0,281 0,21 0,070 4 60 1 5 -0,43 0,334 0,26 0,070 5 62 1 6 -0,28 0,390 0,32 0,074 6 65 2 8 -0,06 0,476 0,42 0,055 7 66 3 11 0,02 0,508 0,58 0,071 8 70 1 12 0,32 0,626 0,63 0,006 9 74 4 16 0,61 0,729 0,84 0,113

10 78 1 17 0,91 0,819 0,89 0,076 11 82 1 18 1,21 0,887 0,95 0,060 12 86 1 19 1,51 0,785 1,00 0,215

Page 161: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Dari tabel diperoleh L = maks I Fz-Sz I = 0,013

7) Daerah kritik:

DK = { }nLLL ;α> dengan n ukuran sampel

DK = { }14001,1/ 05.0 => LLL Lobs = 0,013

8) Keputusan uji

H0 ditolak jika L∈ DK atau H0 tidak ditolak jika L∉ DK

Page 162: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Uji Lanjut Scheffe

Uji lanjut scheffe dihitung dengan rumus sebagai berikut:

1. Uji scheffe untuk baris

Fi-j = ( )

( )ji

j

nnRKGXX

/1/1

2

+

= ( ){ }40/140/167,80

235,6583,70 2

+−

= 05,067,80

304,31x

= 0335,4304,31 =

008,2304,31 = 15,59

Kesimpulan:

F hitung = 15,59

F tabel pada d 1 x 3,96 = 3,96

Karena F hitung x F tabel, maka disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan

2. Uji scheffe untuk kolom

Fk-j = ( )

( )ji

j

nnRKGXX

/1/1

2

+

= ( ){ }40/140/167,80

921,69145,66 2

+−

= 05,067,80

258,14x

= 0335,4258,14 =

008,2258,14 = 7,1

Kesimpulan:

Page 163: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

F hitung = 7,1

F tabel pada d 1 x 3,96 = 3,96

Karena F hitung x F tabel, maka disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan

Uji scheffe antar sel

Fij-kj = ( )

( )kjij

KJij

nnRKG

XX

/1/1 +

DK = ( ){ }pqNqFqFF −−−> ;1;1/ α

= ( ){ }8,3 05; F0, 3F/F >

3. Uji scheffe untuk sel 1 dan sel 2

F = ( ){ }30/110/167,80

267,704,71 2

+−

= 13,067,80

28.1X

= 487,10

28,1 = 24,328,1 = 0,395

Kesimpulan:

F hitung = 0,395

F tabel pada d 3 x 2,8 = 8,3

Karena F hitung < F tabel, maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan

4. Uji scheffe untuk sel 1 dan sel 3

F = ( ){ }9/110/167,80

889,604,71 2

+−

= 21,067,80

48,110x

= 9407,1648,110 =

115,448,110 = 26,848

Kesimpulan:

Page 164: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

F hitung = 26,848

F tabel pada d 3 x 2,8 = 8,3

Karena F hitung > F tabel, maka disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan

5. Uji scheffe untuk sel 1 dan sel 4

F = ( ){ }31/110/167,80

58,694,71 2

+−

= 132,067,80

312,3x

= 648,10

312,3 = 263,3312,3 = 1,015

Kesimpulan:

F hitung =1,015

F tabel pada d 3 x 2,8 = 8,3

Karena Fhitung < Ftabel, maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan

6. Uji scheffe unutk sel 2 dan sel 3

F = ( ){ }9/131/167,80

889,60267,70 2

+−

= 14,067,80

947,87x

= 2938,11947,87 =

36,3947,87 = 26,17

Kesimpulan:

F hitung = 26,17

F tabel pada d 3 x 2,8 = 8,3

Karena F hitung > F tabel, maka disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan

7. Uji scheffe untuk sel 2 dan sel 4

F = ( ){ }31/130/18067

581,69267,70 2

+−

Page 165: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

= 065,067,80

686,0x

= 24355,5686,0 =

290,2686,0 = 0,29

Kesimpulan:

F hitung = 0,29

F tabel pada d 3 x 2,8 = 8,3

Karena Fhitung < Ftabel, maka disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan

8. Uji scheffe untuk sel 3 dan sel 4

F = ( ){ }31/19/167.80

581.69889,60 2

+−

= 142,067,80

55,75x

= 455,1155,75 =

385,355,75 = 22,319

Kesimpulan:

F hitung = 22,319

F tabel pada d 3 x 2,8 = 8,3

Karena F hitung > F tabel, maka disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan

Page 166: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

Perhitungan Anava Dua Jalan dengan Frekuensi Sel Tak Sama

a. Data Pengamatan

b1 b2

a1 74 86 66 82 78 65 65 66 74 58

66 86 78 66 62 63 78 62 60 70 74 70 66 77 64 50 54 82 70 77 82 66 74 74 70 86 78 70 70 63

a2 70 54 66 54 74 60 62 74 34

66 70 62 66 70 66 62 62 62 82 62 66 38 38 70 66 62 58 66 78 74 50 62 66 68 62 66 62 64 72

Kuadrat Data

b1 b2

a1 5476 7346 4356 6724 6084 4225 4225 4356 5476 3364

4356 7396 6084 4356 3844 3969 6084 3844 3600 4900 5476 4900 4356 5929 4096 2500 2916 6724 4900 5929 6724 4356 5476 5476 4900 7396 6084 4900 4900 3969

a2 4900 2916 4356 2916 5476 3600 3844 5476 3364

4356 4900 3844 4356 4900 4356 3844 3844 3844 6724 3844 4356 1444 6084 4900 4356 3844 3364 4356 6084 5476 2500 3844 4356 4624 3844 4356 3844 4096 5184 3969

Page 167: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

b. Komputasi

Perhitungan Analisis Varians Sel Tak Sama

1. Data Sel

b1 b2

a1 nij 10 30 40

∑ IJX 714 2108 2822

Mij 71,4 70,267 70,83

∑X2 ij 51 682 150 340 202 022

Cij 50 979,6 144 122,133 JKij 702,4 2 217,787

a2 nij 9 31 40 ∑X ij 548 2021 2569

Mij 60,889 69,581 65,235 ∑X2

ij 34 640 133 693 168 333

Cij 33 367,111 131 756,161 JKij 1 272.889 1 936,839 19 61 1262 4039 66,145 69,921 86 322 284 033

Perhitungan rata-rata harmonic

n h = ∑

ij ijn

pq1

= 31/19/130/110/1

22+++

x

= 03.011.003.01.0

22+++

x

= 272.04

= 14.71

Page 168: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

2. Rerata Sel

b1 b2 total

a1 71.4 70.267 141.667 = A1’

a2 60.889 69.581 130.47 = A2’

total 132.289 139.848 272.137 = G’

B1’ B2’

3. Komponen Jumlah Kuadrat (JK)

(1) = pqG 2

= 2.2

137.272 2

= 18 514.6

(2) = q

Ai

i∑ 2

= 2

47.130667.141 22 + = 2

421.1702254.20069 + = 2

961.37091 = 18 545.98

(3) = p

Bi

i∑ 2

= 2

848.139289.132 22 + = 2

463.19557379.17500 + = 2

84.37057 = 18 528.98

(4) = ∑ij

ijAB 2

= 2222 581.69889.60267.704.71 +++

= 5097.96 + 4937.45 + 3707.47 + 4841.516

= 18548.396

4. Jk (Jumlah Kuadrat)

JK a = n h ( ) ( )[ ]'1'3 − = 20.0 x (18545.98 – 18541.6) = 627.6

JK b = n h ( ) ( )[ ]'1'4 − = 20.0 x (18528.92 – 18541.6) = 324.6

Page 169: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

JK ab = n h ( ) ( ) ( ) ( )[ ]'13'4'5 +−−

= 19.95 X (18854.396 – 18528.92 – 18545.98 + 18514.6

= 480.7152

JK e = 702.4 + 2217.787 + 1272.787 + 1272.889 + 1936.839

= 6129.915

5. Derajat Kebebasan (DK)

dk a = p – 1 2 – 1 = 1

dk b = q – 1 2 – 1 = 1

dk ab= (p – 1)(q – 1) = 1

dk e = N – pq = 80 – 4 = 76

dk tot = N – 180 – 1 = 79

6. Rerata Kuadrat (RK)

RK a = JK a / dk a = 627,1 / 1 = 627,1

RK b = JK b / dk b = 324,6 / 1 = 324,6

RK ab = JK ab / dk ab = 480,7152 / 1 = 480,7152

RK e = JK e / dk e = 6129,915 / 1 = 80,656

7. Statistik Uji

F a = RK a / RK e = 627,1 / 80,656 = 7,781

F b = RK b / RK e = 324,6 / 80,656 = 4,02

F ab = RK ab / RK e = 480,72 / 80,656 = 5,960

8. Daerah Kritik

DK a : F a > F.05; 1, 76 = 3,96

DK b : F b > F.05; 1, 76 = 3,96

DK ab : F ab > F.05; 1, 76 = 3,96

Page 170: SKRIPSI/Pengaruh... · Akuntansi, yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah memberikan ... bimbingan dan

c. Rangkuman Analisis Variansi

Sumber Variansi SS df MS F

Efek Utama:

A (baris) 627.6 1 627.6 7.781

B (kolom) 324.6 1 324.6 4.02

AB (interaksi) 480.715 1 480.715 5.960

Kesalahan 6129.915 76 80.656

Total 7563.13 79

Harga F(A) sebesar 7.781 dikonsultasikan dengan harga Ftabel sebesar 3.96 karena

harga F (A) lebih besar dari harga Ftabel, maka disimpulkan bahwa ada perbedaan

antar baris.

Harga F(B) sebesar 4.02 dikonsultasikan dengan harga Ftabel sebesar 3.96 karena

harga F (B) lebih besar dari harga Ftabel, maka disimpulkan bahwa ada perbedaan

antar kolom.

Harga F(AB) sebesar 5.960 dikonsultasikan dengan harga Ftabel sebesar 3.96

karena harga F (AB) lebih besar dari harga Ftabel, maka disimpulkan bahwa ada

perbedaan antar baris.