· web viewpuji syukur kepada allah swt yang telah memberikan kesehatan yang telah memberikan...
TRANSCRIPT
BUDIDAYA BERTANAM CABAI
OLEH :
UmiCima.com
SEKOLAH NEGERI 1 INDONESIA RAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018
i
LOGO
LEMBAR PENGESAHAN
BUDIDAYA BERTANAM CABAI
OLEH
UmiCima.com
Mengetahui Yogyakarta, 16 Agustus 2017 Pembimbing 1 Pembimbing 2
Umi1,S.pd Umi2,S.pd
ii
LOGO
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kepada allah Swt yang telah memberikan kesehatan yang telah memberikan
kesehatan yang telah memberikan nikmat dan kesejateraan karna dapat memberikan kami
kesempatan untuk dapat membuat Makalah ini.
Meningkatnya teknologi dalam bidang budidaya tanaman dan dalam bidang
genetika,semakin banyak ditemukan varietas dengan keunggulan masing-masing cabai yang
tidak asing lagi bagi masyarakat kita dengan rasa yang pedas menyegarkan. Setiap keluarga
boleh dikatakan memanfaatkan cabai untuk kebutuhan sehari-hari baik berupa cabai
segar,maupun sudah dalam bentuk olahan seperti cabai kering dan saus cabai.tumpuka cabai
di pasar-pasar tradisional,maupun diswalayan selalu tersedia.
Kami dari SEKOLAH INDONESIA RAYA menyusun Makalah ini agar dapat dijadikan
sebagai salah satu pedoman dalam membudidayakan tanaman cabai dengan baik.
Wassalamuallaikum wr.wb
Yogyakarta, Agustus 2017
PENULIS
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN........................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Batasan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian................................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................... 3
A. Sejarah Penyebaran Cabai...................................................................................... 3
B. Pengertian Cabai.................................................................................................... 3
1. Manfaat Tanaman Cabai...................................................................................4
C. Jenis-jenis Tanaman Cabai..................................................................................... 5
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................. 7
A. Waktu Penelitian.................................................................................................... 7
B. Tempat Penelitian................................................................................................... 7
C. Metode Penelitian................................................................................................... 7
D. Cara Menanam Cabai............................................................................................. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 10
A. Hasil Tanaman Cabai............................................................................................ 10
B. Pembahasan .......................................................................................................... 13
BAB V PENUTUP........................................................................................................... 15
A. Kesimpulan........................................................................................................... 15
B. Saran ..................................................................................................................... 15
REFRENSI BUKU.......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 17
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai salah satu jenis tanaman hortikultura,cabai merupakan slah satu komoditi
tanaman sayuran buah semusim yang berbetuk perdu.Cabai tergolong sayuran buah multi
guna dan multi fungsi yang dapat dibudidayakan dilahan dataran rendah ataupun dilahan
dataran tinggi.Tanaman berbentuk perdu ini mempunyai daun bercela menyisip,tersusun
pada tangkai dan berwarna hijau.Buahnya dapat dipetik sampai beberapa kali,lebih dari
satu tahun,bentuknya bulat memanjang yang pada ujungnya meruncing.Warna cabai
merah mula-mula berwarna hijau dan lama-kelamaan sesudah masak berwarna merah,tapi
lain lagi dengan cabai hijau yang warna nya dari muda sampai setiap panen berwarna hijau
Cabai sebagai komoditi sayuran mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi
dibanding sayuran lainya.Cabai mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan
manusia.pada umumnya,cabai dikonsumsi atau diperlukan oleh seluruh lapisan
masyarakat untuk bahan penyedap berbagai macam bahan masakan,cabai juga banyak
digunakan sebagai bahan baku industri makanan,sebagai penghasil minyak atsiri dan
bahan ramuan obat tradisional,cabai juga dapat dimanfaatkan selain untuk bahan baku
obat-obatan tapi juga sebagai bahan baku kosmetik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja manfaat tanaman cabai ?
2. Bagaimana cara pembudidayaan tanaman cabai ?
1
C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan manfaat tanaman cabai
2. Menjelaskan tentang cara membubudidayakan tanaman cabai
D. Manfaat Penelitian
1.Dapat mengetahui cara membudidayakan tanaman cabai
2.Mengetahui lebih dalam lagi manfaat cabai
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Penyebaran Cabai
Tanaman cabai pada mulanya diketahui berasal dari Meksiko,dan menyebar di negara-
negara sekitar nya Amerika Selatan dan Amerika Tengah pada sekitar abad ke-8.Dari benua
Amerika kemudian menyebaran ke benua Eropa
Tanaman cabai pada mulanya diketahui berasal dari Meksiko,dan menyebar di
negara-negara sekitar nya Amerika Selatan dan Amerika Tengah pada sekitar abad ke-8.Dari
benua Amerika kemudian menyebaran ke benua Eropa diperkirakan pada sekitar abad ke-
15.Kini tanaman cabai sudah menyebar ke berbagai tropik,Terutama di benua Asia,Dan
Afrika
Di indonesia pengembangan budidaya tanaman cabai mendapat prioritas perhatian
sejak tahun 1961.Dewasa ini tanaman cabai menempati urutan atas dalam skala prioritas
penelitian pengembangan garapan puslitbang hortikurtura.Diindonesia bersama 17 jenis
sayuran komersial lainnya.Daerah-daerah di Indonesia yang merupakan sentra produksi
cabai,mulai dari urutan yang paling besar adaah daerah di Jawa Timur,Padang,Bengkulu dan
lain sebagainya
B. Pengertian Cabai
Cabai (Capsicum sp.) merupakan tanaman hortikultura sayur–sayuran buah semusim
untuk rempah-rempah yang diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai penyedap
masakan dan penghangat badan. Kebutuhan terhadap mata dagangan ini semakin meningkat
sejalan dengan makin bervariasinya jenis dan menu makanan yang memanfaatkan produk ini.
Selain itu, cabai rawit sebagai rempah-rempah merupakan salah satu mata dagangan yang
3
dapat mendatangkan keuntungan bagi petani dan pengusaha. Karena selain dalam rangka
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga termasuk mata dagangan yang mempunyai
peluang pemasaran ekspor non migas yang sangat baik.
Cabai merupakan salah satu komoditi tanaman sayuran buah semusim yang berbentuk
perdu.Cabai tergolong sayuran buah multiguna dan multi fungsi yang dapat dibudidayakan
dilahan dataran rendah ataupun lahan dataran tinggi.Tanaman berbentuk perdu ini
mempunyai daun bercela menyisip,tersusun pada tangkai dan berwarna hijau.Buahnya dapat
dipetik sampai beberapa kali,lebih dari satu tahun,bentuknya bulat memanjang yang pada
ujungnya meruncing.warna cabai merah mula-mula berwarna hijau dan lama-kelamaan
sesudah masak berwarna merah,tapi lain lagi dengan cabai hijau yang warna nya dari muda
sampai siap panen terus berwarna hijau.
Cabai sebagai komoditi sayuran mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi
dibanding jenis sayuran lainya.Cabai mempunyai banyak kegunaan dalam kehidupan
manusia.pada umumnya,Cabai dikonsumsi atau diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat
untuk bahan penyedap berbagai macam masakan,antara lain sebagai sambal atau saus.oleh
karena itu,cabai dikenal masyarakat sebagai sayuran rempah (bumbu dapur) Fungsi cabai
dalam berbagai makanan atau masakan terutama untuk memberi rasa pedas atau hangat
sehingga masakan akan terasa lebih segar.Cabai juga banyak digunakan sebagai bahan baku
industri makanan jadi,sebagai penghasil minyak atsiri.
1. Manfaat Tanaman Cabai
Cabai dapat dimanfaatkan selain untuk bahan baku makanan dapat juga
dimanfaatkan sebagai bahan baku
obat-obatan dan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik
4
Cabai dapat menggantikan fungsi minyak kayu putih,untuk memberikan rasa
hangat,Dapat juga menyembuhkan radang pada tenggorokan,akibat udara
dingin.Tanaman cabai juga tergolong kedalam jenis tanaman obat-obatan yang dapat
menyembuhkan penyakit sesak nafas,pegal-pegal,penyakit kulit(gatal-gatal),dan lain
sebagainya.Cabai merah banyak juga dimanfaatkan untuk indsutri makanan
ternak,dapat merangsang atau meningkatkan produktifitas ternak,misalnya pada ayam
petelur.
C. Jenis-Jenis Tanaman Cabai
1. Cabai Keriting
Cabai keriting cocok ditanam di daerah dataran tinggi seperti kebun yang sering
terkena hujuan keuntungan cabai keriting bisa ditanam sepanjang tahun cabai keriting
kurang cocok ditanam di daerah dataran rendah cabai keriting memang relatif lebih
kecil dibanding dengan jenis cabai merah biasa cabai keriting mempunyai banyak biji
sedangkan cabai biasa mempunyai biji lebih sedikit dan daging nya pun tebal panjang
cabai keriting bisa mencapai sekitar 15cm
2. Cabai Merah Biasa
Cabai yang bentuknya bulat panjang ini,Gilig,Dan berdaging tebal. Biarpun harganya
lebih murah,Tetapi hasil produksinya sangat baik
3. Cabai Paprika
Cabai raksasa yang bentuk buahnya bulat dan lonjong rasanya yang pedas,Cabai
raksasa ini mudah ditanam,Dan banyak digunakan oleh masyarakat
5
4. Cabai Rawit
Cabai rawit (Capsicum frutescens) dalam bahasa inggris dikenal dengan nama
Hot pepper atau bird's eye chili pepper. Dalam bahasa melayu dikenal dengan nama
Cili padi, lada merah, lada mira. Dalam bahasa Thailand disebut Phrik kheenuu.
Dalam bahasa china disebut La jiao, ye la zi. Dalam bahasa jepang disebut Kidachi
tougarashi.
Tanaman cabai rawit memiliki morfologi: daun tunggal, agak bulat dan
melebar, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip,
jumlah percabangan banyak, tinggi tanaman 50-120 cm, batang berbuku-buku,
bertangkai, letak berselingan, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau.
Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk bintang, bunga tunggal, berwarna
putih, putih kehijauan, atau ungu.
Buah cabai rawit tegak, kadang-kadang merunduk, berbentk bulat telur, lurus
atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-5 cm, bertangkai panjang, dan rasanya
pedas. Buah yang masak berwarna merah. Ukuran cabai rawit lebih kecil dibanding
cabai keriting atau cabai merah besar, namun lebih pedas. memiliki biji dalam jumlah
banyak, berbentuk bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kekuningan.
Beberapa jenis cabai rawit lokal yang dikenal di indonesia antara lain:
1. Cabai rawit kecil/cabai jemprit: buahnya kecil dan pendek, lebih pedas.
2. Cabai rawit putih/cabai domba: buahnya lebih besar dari cabai jemprit, warna
putih kekuningan.
3. Cabai rawit celepik: buahnya lebih besar daripada cabai jemprit dan lebih kecil
dari cabai domba, rasanya kurang pedas dibandingkan cabai rawit jemprit.
Waktu muda berwarna hijau. Setelah masak berwarna merah cerah.
6
BAB III
METEODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Agustus 2017
Waktu : 13:45
B. Tempat Penelitian
Lingkungan pekarangan rumah
C. Metode Penelitian
1. Studi Pustaka
Pengumpulan data-data yang menunjang dalam penyajian laporan hasil Praktek
dan sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan di lapangan.
2. Observasi
Yaitu kegiatan yang dilakukan di lapangan dengan cara mengamati dan
meneliti secara langsung bahan, alat, serta cara kerja atau sistem yang
diterapkan
3. Praktek Langsung
Melakukan kegiatan yang telah dipelajari secara teori dan menerapkan secara
langsung.
4. Pencatatan
Setelah semua tahap–tahap dilakukan pencatatan dan menyelesaikan laporan.
7
D. Cara Menanam Cabai
Berikut adalah cara-cara menanam cabai :
1) Memilih Tempat Yang Baik Untuk Bertanam
Cabai secara umum memang bisa ditanam disembarangan tempat,Cabai bisa
ditanam saat musim kemarau atau musim penghujan.Namu begitu,Meski tanaman
cabai tidak menghendaki macam-macam persyaratan,Ada persyaratan tertentu
yang mesti dijadikan perhatian,Membutuhkan daerah yang suhu udaranya pada
siang hari rata-rata 24°C (21-27°C) pada malam hari antara 13-16°C
2) Mengolah Lahan
Pengolahan cabai bisa dicangkul,tapi lebih baik lagi dibajak atau di
traktor,sehingga tanah menjadi betul-betul gembur dan remah.Jika pilihan sudah
dijatuhkan dan sudah di sesuaikan dengan kondisinya,Barulah melakukan
pengolahan tanahnya,Pada lahan tegalan,Tanahnya perlu dibajak dulu,Baru
kemudian dicangkuli.Kalau tanah sudah gembut lantas dibuat bedengan atau
petakan.Pada lahan tegalan perlu dibuatkan saluran air untuk pembuatan air yang
berlebih maka dengan adanya saluran itu,Lahan pertanaman dijauhkan dari
genangan air hujan.Sehingga,Air hujan bisa lancar mengalir dan tanah disitu tidak
menjadi becek dan tidak menjadi padat dibuatnya
Jika menanam cabai dilahan sawah penanamannya dilakukan tepat akhir musm
hujan,Atau saat selesai memanen padi,Cara penggarapan lahannya agak lain
dengan yang diatas
3) Pupuk Dasar
Pupuk dasar ini berupa campuran pupuk kandang atau kompos dan pupuk
NPK.Dosis pupuk kandang atau kompos,antara 20-30 ton untuk setiap hektar
lahan.sedangkan pupuk NPK-nya sekitar 500kg/ha atau diganti dengan campuran
8
urea kira-kira sebanyak 311kg/ha,TS kira-kira sebanyak 438kg/ha dan ZK kira-kira
sebanyak 466kg/ha atau diganti dengan KCI kira-kira sebanyak 381 kg/ha
4) Menyiapkan Benih
Setelah melakukan pemupukan dasar pada lahan,lahan itu didiamkan lagi beberapa
saat lamanya,Kalau pakai ukuran umum,Lamanya pendiaman ini antara 7-5 hari
5) Memilih Benih Yang Baik
Biji atau benih calon bibit diambilkan dari buah tanaman induk.Tanaman induk
harus berasal dari tanaman yang sehat dan buah yang baik. Cara menyeleksi biji
mudah saja.Calon benih dimasukkan kedalam ember atau bak berisi air .Lantas air
itu di aduk-aduk seenaknya kemudian dilihat bagaimana biji biji yang ada
disitu.Kalau ada biji yang mengambang berarti biji itu kurang baik
6) Menyemai Benih
Benih disemai dulu supaya bisa mendapatkan bibit yang bagus dan tanaman yang
sehat
7) Menentukan Jarak Tanam
Jarak tanam ditentukan berdasarkan jenis cabai yang ditanam. Kebanyakan orang
memakai jarak tanam misalnya,50-60 cm untuk jarak antara jarak antara lubang
60-70 untuk jarak pada barisan.Padahal jarak ini mungkin lebih tepat untuk
bertanam cabai besar saja,sedangkan bertanam cabai kecil lebih tepat memakai
jarak antarlubang 50-60 dan jarak pada barisan sekitar 100 cm.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Tanaman Cabai
1. Persiapan Penyemaian Cabai Keriting
1. Arah persemaian menghadap ke timur
2. Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos yang
telah disaring dengan perbandingan 3:1.
3. Media dimasukkan ke polibag bibit ukuran 4x6 cm.
4. Menggunakan benih yang bersertivikat.
2. Penyemaian cabai keriting
1. Biji cabai diletakkan satu persatu di setiap polybag.
2. Lalu ditutup dengan selapis tanah yang sudah tercampur dengan pupuk
kandang.
3. Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk menjaga
kelembaban.
4. Bagian atas polybag ditutup dengan plastik untuk menjaga kelembaban,
mengurangi intensitas cahaya yang masuk dan untuk menghindari ke
hujanan.
10
3. Perkecambahan dan pensortiran cabai keriting
1. Setelah cabai berumur mulai 3 samapi 6 hari benih cabai mulai
berkecambah.
2. Ketika benih cabai mulai berdaun, buka plastik yang untuk menutupi
polybag.
3. Setelah cabai berumur 6 hari mulai pensortiran.
4. Memisahkan bibit cabai yang sudah berkecambah dengan memisahkan
bibit yang belum berkecambah dan yang terserang hama dan penyakit.
5. Penyortiran dilakukan 2 hari sekali sampai bibit cabai berumur 21 hari.
6. Setalah berumur 21 hari sudah dapat dipindah tanam.
a. Hasil Cabai Keriting
11
b. Cabai Merah
c. Cabai Paprika
d. Cabai Rawit
12
B. Pembahasan
Setelah melakukan penelitian dapat diketahui perbedaan dan persamaan cara
budidaya yang terdapat dalam pustaka dengan yang di terapkan di tempat praktek.
Pada pembahasan ini yang akan dibahas berupa perbedaan-perbedaan yang terdapat
dalam pustaka dengan yang dilakukan di tempat penelitian
Penggunaan bibit atau benih yang tidak baik, hasilnya juga tidak baik. Benih
cabai yang berkualitas baik dan bersertifikat menentukan hasil yang akan didapat.
Benih dapat diperoleh dari toko pertanian setempat baik berupa varietas lokal atau
varietas impor. Bibit cabai juga dapat diperoleh dengan cara mengambil biji cabai itu
sendiri. Selain pemilihan benih, faktor yang terpenting adalah pengolahan tanah dan
pencampuran pupuk kandang dengan tanah untuk penyemaian benih atau bibit,
pencampuran tanah dengan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1. Pengolahan
tanah dengan cara penyaringan dan memisahkan kotoran dengan tanah. Menggunaan
pupuk kandang yang sudah matang, bila menggunakan pupuk kandang yang belum
matang akan mempunyai resiko terhadap pertumbuhan dan perkembangan benih atau
bibit tersebut.
13
Pembuatan lubang tanam pada polybag sedalam 1 - 1,5cm, apabila terlalu dalam
membuat lubang tanam, biji cabai akan lama berkecambahnya dan bisa
mengakibatkan biji cabai tidak berkecambah. Apabila pembuatan lubang tanam terlalu
pendek, pada saat penyiraman biji cabai akan terangkat keluar dari tanah.
Meletakkan biji cabai kedalam lubang tanam 1 biji cabai 1 lubang dan
menutupnya dengan ditaburi tanah dan tidak perlu ditekan atau dipadatkan, karena
bisa menyebabkan biji cabai tersebut kesulitan untuk berkecambah dan bisa
mengakibatkan biji cabai tersebut patah sebelum berkecambah.
Setelah penyemaian biji cabai selesai, polybag dipindahkan ketempat yang
ternaungi dan bagian atas pada polibag ditutup oleh plastik, bertujuan untuk
mengurangi penguapan atau menjaga kelembaban tanah. Setelah umur 3 sampai 6 hari
cabai sudah mulai berkecambah, dan tutup plastik yang untuk menutupi polybag
dilepas. Setelah bibit atau benih berumur 6 hari mulai penyortiran, memisahkan benih
cabai yang sudah berkecambah dengan yang belum berkecambah. Penyortiran
dilakukan mulai pada hari ke 3, dan setiap hari dilakukan penyortiran sampai benih
berumur 21 hari. Umur 21 hari sudah dapat di pindah tanam.
Pada saat terjadi serangan hama dan penyakit umumnya yang menyerang tidak
hanya satu macam, bisa dua atau tiga macam hama dan penyakit yang menyerang
tanaman secara bersamaan. Pengendalian yang dilakukan di tempat praktek dengan
menggunakan beberapa macam pestisida dengan tujuan agar dapat menghemat waktu,
tenaga serta dalam satu kali kerja dapat mengendalikan berbagai hama dan penyakit
yang menyerang secara bersamaan. Metode ini memiliki beberapa pertimbangan yang
harus diperhatikan, karena tidak semua jenis pestisida yang dicampurkan akan saling
14
bersinergi. Apabila kandungan bahan aktif dalam pestisida saling bersinergi akan
meningkatkan efektifitas dalam mengendalikan berbagai hama dan penyakit dalam
sekali kerja yang berarti menguntungkan. Akan tetapi jika bahan aktif yang ada di
dalam pestisida bersifat antagonis menyebabkan tidak berfungsinya pestisida yang
digunakan, sehingga tidak efektif dalam mengendalikan hama dan penyakit serta
meningkatkan biaya produksi
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dengan adanya pembahasan tentang membudidayakan tanaman cabai tentunya kita
dapat mengetahui bagaimana cara memelihara atau membudidayakan tanaman cabai yang
baik.Bukan hanya itu saja,dalam pembahasan ini kita juga dapat mengetahui berbagai jenis
tanaman cabai di Indonesia.Selain mempunyai manfaat untuk kehidupan sehari-
hari,kesehatan,tanaman cabai ini menghasilkan keuntungan dengan membuka lahan bisnis
B. SARAN
Dalam membudidayakan tanaman cabai di Indonesia,Terlebih dahulu para penakar harus
mempersiapkan bibit yang unggul.Selanjutnya dengan adanya bibit unggul,Para penakar juga
harus memperhatikan pemeliharaan bibit dalam pot serta sebaiknya penggunaan pestisida
kimiawi harus diperhatikan dengan baik karena penggunaan pestisida kimiawi menyebabkan
kesuburan tanah berkurang/tandus, berbagai organisme penyubur tanah musnah, tanah
mengandung residu/endapan pestisida, keseimbangan ekosistem rusak, hasil pertanian
mengandung residu pestisida, dan hama-hama akan resisten terhadap pestida.
15
REFRENSI BUKU
16
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1976. Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Yogyakarta : Penerbit Kanisius
Badan Litbang Pertanian.1992.Lima Tahun Litbang Pertanian, 1987 – 1991 . Badan
Penelitian dan pengenbangan pertanian , Departemen Pertanian Jakarta
Baker,K.F, and R.J.Cook. 1974.Biological control of Plant Pathogens,W.H.Freeman,San
Francisco
Brown,A.,and R.Pal.1971.Insecticide Resistance in Anthropods.World Health
Organization,Geneva
Hendro Sumaryono ,Drs.1984.Kunci Bercocok Tanam Sayur-Sayuran Penting. Bandung :
Penerbit sinar baru.
Hendro Sunarjo,H.1992. Budidaya Cabe Merah. Bandung. Penerbit Sinar Baru
17
Joko pramono .1994.Teknik Budidaya Cabai di Lahan Kering. Badan Penelitian dan
Pengembangan,Pertanian,Departemen Pertanian,Ungaran.
Lembaga Biologi Nasional.1974.Bintang Hama. PN.Balai Pustaka Jakarta
Miller,C.E.1959.soil fertility.John Willey and Sons inc.New York
18