skripsi oleh : dwi ariyati k7108129 fakultas …... · hal ini dapat terlihat dengan ... karangayar...

93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG GLOBALISASI BAGI SISWA KELAS IV SDN 06 NGRINGO KARANGANYAR TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: hoangtruc

Post on 13-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

TENTANG GLOBALISASI BAGI SISWA KELAS IV

SDN 06 NGRINGO KARANGANYAR

TAHUN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

DWI ARIYATI

K7108129

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS

TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

TENTANG GLOBALISASI BAGI SISWA KELAS IV

SDN 06 NGRINGO KARANGANYAR

TAHUN 2011/2012

Oleh:

DWI ARIYATI

K7108129

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Dwi Ariyati. PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG GLOBALISASI BAGI SISWA KELAS IV SDN 06 NGRINGO KARANGANYAR TAHUN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidiakn Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2012. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PKn tentang globalisasi bagi siswa kelas IV SDN 06 Ngringo Karanganyar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dimana setiap pertemuan terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 06 Ngringo Karanganyar yang berjumlah 39 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi atau arsip. Validitas data menggunakan triangulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Prosedur penelitian yang diwujudkan dalam setiap siklusnya tercakup 4 kegiatan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (tindakan), (3) observasi, dan (4) refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari pratindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hal ini dapat terlihat dengan adanya peningkatan nilai rata-rata kelas yang pada saat pratindakan sebesar 63,98 terjadi peningkatan pada siklus I menjadi 78,28. Dilanjutkan dengan dilaksanakan tindakan pada siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang signifikan dari 78,28 atau 71.79% menjadi 87.10 atau 89.74% dari jumlah keseluruan siswa yaitu 39 siswa.

Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 06 Ngringo Karanganyar. Kata kunci: model kooperatif, numbered heads together, hasil belajar

Page 7: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Dwi Ariyati. APPLYING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE NUMBERED HEADS TOGETHER TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES OF CIVIC ABOUT GLOBALIZATION IN FOURTH GRADE STUDEN TS OF SDN 06 NGRINGO KARANGANYAR SCHOOL YEAR 2011/2012. Thesis, Faculty of Teacher Training and Education University of March. May 2012.

The purpose of this research is to improve learning outcomes of Civics about Globalization in fourth grade students of SDN 06 Ngringo Karanganyar by applying cooperative learning model type numbered heads together.

This is a classroom action research (CAR). The research was conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings where each meeting there were four phases, they are planning, implementation measures, observation, and reflection. The Subjects of this research were fourth grade students of SDN 06 Ngringo Karanganyar up to total of 39 students. The source data was taken from the teachers and students. Data collection techniques is by observation, interview, test, and documentation or archives. The data validity using triangulation of data and triangulation methods. Data analysis technique is use the interactive analytical model that has three components, they are data reduction, data presentation, and get the conclusions or verification. Research procedures are embodied in each cycle included four activities: (1) planning, (2) execution (action), (3) observation, and (4) reflection.

Results of the research show that through the implementation of cooperative learning model of type numbered heads together could improve student learning outcomes from pre-action to cycle I and from cycle I to cycle II. It can be seen by an increase in the average grade at pre-action of 63.98 increase in cycle I to 78.28. Followed by actions undertaken in the second cycle. In the second cycle the average increase student learning outcomes significantly from 71.79% to 78.28 or 87.10 or 89.74% of the total number of students is 39 students.

The conclusions of this research is applying cooperative learning model type numbered heads together could improve learning outcomes fourth grade students of SDN 06 Ngringo Karanganyar.

Keywords: cooperative models, numbered heads together, the results of learning

Page 8: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang yang

masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan

(Mario Teguh)

Seorang Guru

Menggandeng tangan, Membuka pikiran

Menyentuh hati, Membentuk masa depan Seorang Guru berpengaruh selamanya

Dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir

(Henry Adam)

Berhati lokal, Berfikir Internasional

(Dr. Suwarto WA, M.Pd)

Tidak akan ada puasnya jika menginginkan yang sempurna,

Menjadi diri sendiri, melakukan yang terbaik dan selalu bersyukur

jauh lebih indah dan menganggumkan.

(Penulis)

Muda berkarya, Tua menikmati hasilnya

(penulis)

Page 9: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, syukurku untuk setiap detik rahmat dan

ampunan serta kasih sayang-Mu yang selalu menyertai disetiap hela nafas ini…

Karya ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tua (Suwardi dan Ruminten)

Doamu yang tak pernah putus, kerja keras yang tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas serta

kasih sayangmu yang tak henti-hentinya diberikan kepadaku.

Aku bangga memiliki orang tua seperti kalian.

Kakak-kakakku tercinta (mas Yono dan mbak Sri)

Yang selalu memberikan semangat dan doa

Keluarga Besar Kampus PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta,

almamaterku tercinta tempat kutimba ilmu untuk menjadi

pengabdi bangsa Indonesia.

Page 10: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat,

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Penerapan Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar PKn Tentang Globalisasi Bagi Siswa Kelas IV SDN 06 Ngringo

Karanganyar Tahun 2011/2012”.

Penulisan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada program PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam menyusun skripsi ini, tentunya peneliti tidak lepas dari bantuan

maupun kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas maret Surakarta.

5. Dr. Suwarto WA, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal ini.

6. Dra. Sularmi, M.Pd. M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan

bombingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal ini.

7. Kepala Sekolah SDN 06 Ngringo Karanganyar yang telah memberikan ijin

penelitian.

8. Ibu Sri Lestari, S.Pd.SD, selaku guru kelas IV SD Negeri 06 Ngringo

Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut.

9. Bapak/Ibu Guru SDN 06 Ngringo Karanganyar yang banyak memberikan

bantuan dan dorongan.

Page 11: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan tugas

ini. Peneliti berharap semoga skripsi penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan, bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti

Page 12: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN KEASLIAN TULISAN. ............................................................. ii

PERSETUJUAN .............................................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. vi

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ix

KATA PENGANTAR.. ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL.. .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR. ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah …………………….. ............................. 4

C. Pembatasan Masalah ……….. ................................................ 5

D. Rumusan Masalah ................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka .................................................................... 8

1. Tinjauan Tentang Hasil Belajar PKn ............................... 8

a. Pengertian Belajar ...................................................... 8

b. Pengertian Hasil Belajar ............................................ 8

c. Pengertian PKn .......................................................... 9

d. Fungsi PKn …………. ............................................... 10

e. Tujuan PKn ………… ................................................ 11

Page 13: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

f. Ruang Lingkup PKn ……….. .................................... 12

g. Hakekat Hasil Belajar PKn ……… ............................ 12

h. Tinjauan Tentang Materi Globalisasi ……. ............... 13

2. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together ................................................................. 17

a. Pengertian Model ...................................................... 17

b. Pengertian Pembelajaran …… ................................... 18

c. Pengertian Model Pembelajaran ................................ 19

d. Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif ................. 20

e. Pengertian Kooperatif Tipe Numbered Heads Together. 25

f. Kelebihan dan Kekurangan Tipe Numbered Heads

Together ..................................................................... 25

g. Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together .......................................................... 26

B. Penelitian yang Relevan ......................................................... 27

C. Kerangka Berfikir ................................................................... 28

D. Hipotesis ................................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 31

B. Subjek Penelitian ................................................................... 31

C. Sumber Data ........................................................................... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 32

E. Validitas Data ......................................................................... 34

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 35

G. Indikator Kinerja .................................................................... 37

H. Prosedur Penelitian ................................................................. 38

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan.. .......................................................... 42

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus.................................... 44

Page 14: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus. ............................ 66

D. Pembahasan. ........................................................................... 68

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................ 69

B. Implikasi. ................................................................................ 69

C. Saran. ...................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73

LAMPIRAN .................................................................................................. 76

Page 15: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif................................. 24

4.1 Perolehan Nilai PKn Pra tindakan.......................................................... 43

4.2 Skor Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus I ......................................... 49

4.3 Skor Aspek Afektif Perilaku Berkarakter Siswa pada Siklus I .............. 50

4.4 Skor Aspek Keterampilan Sosial Siswa pada Siklus I ........................... 52

4.5 Perolehan Hasil Belajar PKn Siklus I. ................................................... 53

4.6 Skor Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus II ........................................ 61

4.7 Skor Aspek Afektif Perilaku Berkarakter Siswa pada Siklus II ............ 62

4.8 Skor Aspek Keterampilan Sosial Siswa pada Siklus II ........................... 64

4.9 Perolehan Hasil Belajar PKn Siklus II. .................................................. 65

4.10 Peningkatan Hasil Belajar PKn pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus

II. ............................................................................................................. 66

Page 16: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Berpikir ....................................................................... 30

3.1 Komponen-komponen Analisis Data ...................................................... 37

3.2 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 41

4.1 Grafik Perolehan Nilai PKn Pra Tindakan. ............................................. 44

4.2 Skor Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus I .......................................... 50

4.4 Skor Aspek Afektif Perilaku berkarakter Siswa pada Siklus I ............... 51

4.5 Skor Aspek Keterampilan Sosial Siswa pada Siklus I ............................ 52

4.6 Grafik Perolehan Nilai Hasil belajar PKn pada Siklus I ......................... 54

4.7 Skor Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus II ......................................... 61

4.8 Skor Aspek Afektif Perilaku berkarakter Siswa pada Siklus II .............. 63

4.9 Skor Aspek Keterampilan Sosial Siswa pada Siklus II ........................... 64

4.10 Grafik Perolehan Hasil Belajar PKn Siklus II ....................................... 65

4.11 Grafik Peningkatan Hasil Belajar PKn. ................................................. 67

Page 17: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rincian Waktu Pelaksanaan Kegiatan ............................................... 75

2. Deskripsi Wawancara Sebelum Tindakan ......................................... 76

3. Wawancara Untuk Siswa Sebelum Pra Tindakan. ............................. 80

4. Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran PKn Tentang

Globalisasi Berdasarkan Nilai pada Pra Tindakan............................. 81

5. Silabus. ............................................................................................... 83

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Siklus I Pertemuan I 86

7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Siklus I Pertemuan

II. ........................................................................................................ 97

8. Daftar Nilai Hasil Belajar PKn Pada Siklus I. ................................... 109

9. Pedoman Pengamatan Aspek Psikomotor pada Siklus I.................... 111

10. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Aspek Psikomotor pada Siklus I ..... 113

11. Pedoman Pengamatan Aspek Perilaku Berkarakter pada Siklus I ..... 116

12. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Aspek Perilaku Berkarakter pada

Siklus I ............................................................................................... 118

13. Pedoman Pengamatan Aspek Keterampilan Bersosial pada Siklus I. 121

14. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Aspek Keterampilan Bersosial pada

Siklus I ............................................................................................... 123

15. Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Siklus II Pertemuan I........... 126

16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Siklus II Pertemuan

II. ........................................................................................................ 136

17. Daftar Nilai Hasil Belajar PKn pada Siklus II. .................................. 148

18. Pedoman Pengamatan Aspek Psikomotor pada Siklus II .................. 150

19. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Aspek Psikomotor pada Siklus II .... 152

20. Pedoman Pengamatan Aspek Perilaku Berkarakter pada Siklus II ... 155

21. Hasil Rekapitulasi Aspek Perilaku Berkarakter pada Siklus II ......... 157

22. Pedoman Pengamatan Aspek Keterampilan Bersosial pada Siklus II. 160

Page 18: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

23. Hasil Rekapitulasi Pengamatan Aspek Keterampilan Bersosial pada

Siklus II .............................................................................................. 162

24. Deskripsi Wawancara Setelah Tindakan ........................................... 165

25. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I. .................................. 168

26. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II ................................. 171

27. Surat Keputusan Dekan FKIP. ........................................................... 172

28. Surat Permohonan Ijin Menyusun Penelitian. ................................... 173

29. Surat Keterangan Peaksanaan Penelitian. .......................................... 174

Page 19: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peranan yang

strategis dan penting dalam membentuk sikap siswa dalam berperilaku keseharian

sehingga diharapkan setiap individu mampu menjadi pribadi yang baik. Abdul

Azis Wahab (2002: 17) berpendapat bahwa hakikat atau intisari dari PKn adalah

pendidikan nilai dan moral meskipun kata-kata moral sudah tidak lagi muncul.

Sebagai pendidikan nilai PKn akan membantu siswa dalam mengembangkan

pertimbangan kearah objek tertentu termasuk etika yang diharapkan siswa dapat

mengembangkan dalam kehidupan pribadinya maupun dalam masyarakat.

Peneliti memilih mata pelajaran PKn karena PKn bukan sejarah tetapi

lebih mementingkan pada penanaman moral pada siswa sejak dini. Selain itu

minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan ini perlu

mendapat perhatian khusus karena minat merupakan salah satu faktor penunjang

keberhasilan proses belajar. Disamping itu minat yang timbul dari kebutuhan

siswa merupakan faktor penting bagi siswa dalam melaksanakan kegiatan-

kegiatan atau usahanya. Hal ini untuk memudahkan membimbing dan

mengarahkan siswa belajar sehingga siswa mempunyai dorongan dan tertarik

untuk belajar.

Berawal dari itu, pendidikan kewarganegaraan adalah salah satu studi

penting dalam pendidikan terutama di sekolah dasar dan menengah. Tetapi

sebagian siswa menganggap bahwa pendidikan kewarganegaraan adalah mata

pelajaran yang kurang menarik. Banyak siswa menganggap bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan adalah ilmu yang membosankan dan susah di pahami. Hal ini

disebabkan karena dalam materi pendidikan kewarganegaraan banyak muatanya,

sehingga banyak menuntut siswa untuk lebih aktif dalam belajar sendiri agar

mampu menguasai materi serta mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Di samping itu, dalam penyampaian materi PKn guru cenderung hanya

menggunakan model dan metode yang tidak variatif, sehingga pembelajaran

Page 20: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

menjadi berpusat pada guru sedangkan murid menjadi pasif. Hal tersebut

berakibat pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan.

Berdasarkaan hasil observasi yang dilakukan pada awal bulan Maret 2012

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD

Negeri 06 Ngringo masih bersifat monoton dan kurang menarik, sehingga setiap

pelajaran berlangsung siswa jadi kurang tertarik dan kurang berminat dalam

mengikuti pelajaran. Selain itu dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

masih menghadapi banyak kendala-kendala. Kendala-kendala yang dimaksud

antara lain: Pertama, guru masih mengalami kesulitan dalam mengaktifkan siswa

untuk terlibat langsung dalam proses penggalian dan penelaahan bahan pelajaran.

Kedua, jumlah siswa setiap kelas cukup besar. Pada kelas IV SDN 06 Ngringo

jumlah siswa mencapai 39 siswa. Hal ini berdampak pada kurangnya perhatian

siswa terhadap materi pembelajaran. Ketiga, sebagian siswa memandang mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang bersifat

konseptual dan teoritis, akibatnya siswa ketika mengikuti pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan merasa cukup mencatat dan menghafal konsep-

konsep dan teori-teori yang diceramahkan oleh guru, tugas-tugas terstruktur yang

diberikan dikerjakan secara tidak serius dan bila dikerjakan hanya sekedar

formalitas.

Kendala-kendala dalam penyelenggaraan pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan tersebut, jelas membawa pengaruh pada kualitas proses dan

hasil pembelajaran. Kondisi semacam ini tentu tidak sejalan dengan semangat

menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. pembelajaran yang kurang

bermakna ini akan semakin meluas dan apabila pada proses pembelajaran tersebut

guru masih menerapkan strategi dan pendekatan yang tidak variatif, memandang

siswa sebagai objek, komunikasi lebih banyak berlangsung searah dan penilaian

lebih menekankan pada aspek kognitif. Hal tersebut terbukti dengan adanya hasil

belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menunjukkan hasil yang

belum maksimal. Hal tersebut diperkuat dengan adanya data yang berasal dari

dokumentasi kelas IV yang menyatakan bahwa nilai dari siswa kelas IV yang

berjumlah 39 siswa dengan rincian 14 siswa mendapat nilai diatas KKM dan 25

Page 21: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

siswa mendapat nilai dibawah KKM dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah

40, serta nilai rata-rata kelas adalah 64, 33. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa 64,10% siswa kelas IV mata pelajaran PKn mendapatkan nilai dibawah

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) sedangkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) yang harus dicapai siswa adalah 75.

Untuk itu guru perlu membuat upaya-upaya agar siswa bangkit dan dapat

mengatasi masalah hasil belajar ini. Perlu usaha cerdas dari siapapun terutama

guru untuk menciptakan proses belajar menjadi lebih bermakna dan maju. Salah

satunya adalah pengembangan metode pembelajaran berdasarkan teori belajar

kontruktivisme, yaitu salah satu teori tentang proses pembelajaran yang

menjelaskan tentang bagaimana siswa belajar dengan mengkontruksi pengetahuan

menjadi pengetahuan bermakna. Guru perlu membimbing siswa untuk membina

konsep dan pengetahuan menjadi konsep pengetahuan yang bermakna melalui

pengalaman awal yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Teori belajar

kontruktivisme menggunakan pendekatan kooperatif. Dalam kelas kooperatif,

para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan

berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan

menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing (Slavin, 2005: 4).

Melalui pembelajaran kooperatif diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa

sehinga prestasi belajar dapat meningkat dibandingkan pembelajaran kompetitif

dan individualistik. Pembelajran kooperatif juga dapat membangkitkan jiwa

sosial, membantu mengurangi perbedaan etnis, agama, ras, membantu

menyesuaikan diri dengan teman dan meningkatkan rasa percaya diri siswa.

Keberhasilan pembelajaran kooperatif disebabkan adanya penghargaan kelompok

yang berprestasi, otomatis penghargaan pada individu siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together adalah

teknik pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling

membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban yang paling tepat. Selain itu

teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka

(Isjoni, 20011: 113). Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa

untuk saling bertukar ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.

Page 22: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dapat

meningkatkan semangat kerja sama antar siswa dan dapat digunakan untuk semua

mata pelajaran dan tingkatan kelas.

Melalui pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together siswa

diharapkan mampu menguasai materi pelajaran walaupun hanya dengan

berdiskusi dengan temannya. Metode ini digunakan untuk mengetahui

akuntabilitas individu dalam diskusi kelompok. Menurut Lie (2005: 59) teknik

belajar mengajar bernomor (numbered heads) memberikan kesempatan kepada

siswa untuk saling membagikan ide dan pertimbangan jawaban yang paling tepat.

Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa unutk meningkatkan semangat

kerjasama antar siswa.

Bedasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Model Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn tentang

Globalisasi Bagi Siswa Kelas IV SDN 06 Ngringo Karanganyar Tahun

2011/2012”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan masalah

sebagai berikut:

1. Pada kelas IV banyak mata pelajaran yang diberikan antara lain: Matematika,

Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, IPA, IPS dan Muatan Lokal.

2. Pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan terdapat banyak materi yang

diajarkan. Materi Pendidikan Kewarganegaraan yang diberikan pada kelas IV

pada semester II adalah Sistem Pemerintahan Pusat dan Globalisasi.

3. Cara penyampaikan materi guru dapat menggunakan berbagai model

pembelajaran seperti: Model Pembelajaran Kontekstual, Model Pembelajaran

Kooperatif, Model Pembelajaran Kuantum, Model Pembelajaran Terpadu, dan

Model Pembelajaran Berbasis Masalah

4. Pada model pembelajaran kooperatif terdapat banyak metode-metode

pembelajaran, antara lain: Jigsaw, Think-Pair-Share, Numbered Heads Together,

Page 23: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Group Investigation, Two Stay Two Stray, Make A Match, Listening Team, Inside

Outside Circle, Bamboo Dancing, Point Counter Point, The Power Of Two, Dan

Listening Team.

5. Pada model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dapat

diterapkan pada kelas rendah maupun kelas tinggi pada semester I atau II. Karena

model kooperatif tipe numbered heads together meningkatkan keantusiasan siswa

dalam belajar.

6. Hasil belajar siswa kelas IV SDN 06 Ngringo masih rendah dengan berbagai

alasan diantaranya: dari faktor siswa yang malas, tidak tertarik dengan materi

yang diajarkan, dan lebih memilih bergurau dengan teman dibandingkan

memperhatikan guru. Sedang dari faktor guru yaitu guru hanya menerangkan

materi dengan menggunakan metode ceramah, kurang menguasai materi, dan

masih kurang maksimal dalam mengaktifkan siswa.

7. Kondisi kelas yang kurang kondusif, sehingga siswa tidak bisa berkonsentrasi.

8. Lingkungan sekolah yang dekat jalan, sehingga terjadinya kebisingan ketika

proses belajar mengajar berlangsung.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan mudah untuk dipahami maka

memerlukan adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalah dalam

penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan materi globalisasi dengan diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada siswa kelas IV

semester II.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat di buat rumusan masalah

sebagai berikut : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan

kewarganegaraan siswa kelas IV SDN 06 Ngringo Karanganyar Tahun

2011/2012?

Page 24: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini yaitu : Meningkatkan hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan menggunakan model kooperatif tipe numbered heads together

pada siswa kelas IV SDN 06 Ngringo Karanganyar Tahun 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian harus bermanfaat terhadap para pembaca maupun

peneliti sendiri. Adapun manfaat yang diharapkan adalah :

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelian ini di harapkan dapat memperkaya wawasan dan

pengembangan pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya dalam

aspek strategi belajar mengajar.

b. Memberikan pengetahuan kepada pendidik untuk dapat meningkatkan

proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar melalui

model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan

menambah pengembangan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, aktif

dan menyenangkan.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa :

Siswa termotivasi sehingga senang belajar PKn. Menumbuhkan rasa

kebersamaan antar siswa, menciptakan persaingan sehat antar siswa dalam

berprestasi dan meningkatkan keaktifan siswa.

b. Bagi diri sendiri :

Sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran, penulis memperoleh

manfaat yaitu untuk memberikan masukan bagi guru-guru yang lain untuk

menerapkan model pembelajaran numbered heads together dalam proses

belajar mengajar di kelas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain itu penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan inovasi

pengembangan kualitas kegiatan belajar dengan pendekatan kooperatif tipe

Page 25: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

numbered heads together karena dalam proses pembelajaran ini dapat

meningkatakan kreativitas guru dan tidak lagi mengacu pada model

pembelajaran konvensional yang selama ini sering diterapkan pada saat

proses pembelajaran.

c. Bagi sekolah

Diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads

together ini dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran di sekolah dasar dan juga dapat bermanfaat untuk

menumbuhkan inovasi sekolah dalam kegiatan pembelajaran dan

memberikan sumbangan yang positif khususnya dalam pelajaran

pendidikan kewarganegaraan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

numbered heads together dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Page 26: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Hasil Belajar PKn

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia

dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru (Yamin, 2010:

98). Dengan menggunakan pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru

dapat membuat manusia menjadi lebih baik dari sebelumnya, karena belajar itu

dimulai sejak lahir sampai pada akhir hayat.

Belajar merupakan hal yang kompleks (Dimyanti dan Mudjiono, 2006:

17). Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua objek, yaitu siswa

dan dari guru. Dari siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan

ajar. Dari guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang

sesuatu hal. Sedangkan menurut Benny (2010: 6) belajar adalah kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan

pengetahuan yang diperlukan. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan atau kompetensi personal. Sehingga dengan belajar

manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki

tentang sesuatu (Fudyartanto dalam Baharuddin dan Nur Wahyuni, 2010: 13)

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat menghasilkan perubahan

dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara berperilaku yang baru berkat

pengalaman dan latihan yang dilakukan.

b. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Nana Sudjana (2011: 3) hasil belajar adalah perubahan tingkah

laku siswa setelah melalui proses pembelajaran. Semua perubahan dari proses

Page 27: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

belajar meruoakan suatu hasil belajar dan mengakibatkan manusia berubah

dalam sikap dan tingkah lakunya.

Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang integral yang tidak dapat

dipisahkan dari kegiatan pembelajaran. Evaluasi hasil belajar merupakan suatu

kegiatan yang menekankan kepada diperolehanya informasi tentang seberapakah

perolehan siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan (Dimyanti

dan Mudjiono, 2006: 190).

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Individu yang belajar akan

memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu. Hasil

belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan

hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk

kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri

seseorang yang belajar. (http://duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-

belajar.html diunduh pada tanggal 8 Februari 2012)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan hasil belajar adalah hasil yang

dicapai oleh siswa setelah melakukan suatu usaha untuk memenuhi

kebutuhannya. Usaha tersebut dipengaruhi oleh situasi dan kondisi tertentu,

yakni pendidikan dan latihan dalam jenjang pendidikan. Hasil belajar dapat

tercapai jika tujuan pengajaran telah dicapai.

c. Pengertian PKn

Menurut Malik Fajar dalam Etin Solihatin dan Raharjo (2009: 96)

bahwa PKn sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan

karakter warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan

menurut Etin Solihatin dan Raharjo (2009: 95) PKn merupakan bidang kajian

yang bersifat multifungsi dengan konteks epistemologis lintas bidang keilmuan.

Page 28: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

1) Secara filsafat keilmuan PKn memiliki otonologi pokok ilmu polotik

khususnya konsep political democracy untuk aspek duties and right of

citizen.

2) Secara epitemologis, PKn sebagai suatu bidang keilmuan merupakan salah

satu dari lima tradisi social studies yakni citizen transmission.

3) Secara akademis PKn dapat didefinisikan sebagai bidang kajian yang

memusatkan telaah pada sluruh dimensi psikologis dan sosiokultural

kewarganegaraan individual, dengan menggunakan ilmu politik ilmu

pendidikan sebagai landasan epistemology intinya yang dipercaya dengan

disiplin ilmu lain yang relevan, dan mempunyai implikasi aksiologis

terhadap instrument dan praktis.

Abdul Azis Wahab (2002: 17) berpendapat bahwa hakikat atau intisari

dari PKn itu sama dengan PMP adalah pendidikan nilai dan moral meskipun

kata-kata moral sudah tidak lagi muncul. Sebagai pendidikan nilai PKn akan

membantu siswa dalam mengembangkan pertimbangan ke arah objek tertentu

termasuk etika yang diharapkan siswa dapat mengembangkan dalam kehidupan

pribadinya maupun dalam masyarakat.

Setiap warga negara pasti menginginkan status formal dirinya terhadap

negaranya. Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang menyangkut

status formal warga negara yang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang

No.2 Tahun 1949 tentang naturalisasi, yang kemudian diperbaharui lagi dalam

Undang-Undang No.12 Tahun 2006 (Ruminiati, 2008: 1.25).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa PKn adalah suatu

mata pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan watak dan karakter

bangsa Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab yang diwujudkan

dalam kehidupan sehari-hari.

d. Fungsi PKn

Menurut Abdul Aziz Wahab (2002:20) fungsi PKn adalah:

Page 29: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

1) Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai dan moral pancasila secara

dinamis dan terbuka.

2) Mengembangkan dan membina manusia Indonesia seutuhnya yang sadar

politik dan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945.

3) Membina pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antara warga

negara dengan, dan antar warga negara dengan sesame warga negara , dan

pendidikan pendahuluan bela negara agar mengetahui dan mampu

melaksanakan dengan baik hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

e. Tujuan PKn

Menurut Udin S. Winataputra (2007: 4.28) tujuan PKn secara umum

adalah mengembangkan potensi individu warga Negara Indonesia, sehingga

memiliki wawasan, posisi, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai

dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab

dalam berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di

Indonesia.

Tujuan PKn menurut Ruminiati (2008: 1.26) adalah untuk membentuk

watak atau karakteristik warga negara yang baik. Sedangkan tujuan

pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, menurut Mulyasa

adalah untuk menjadikan siswa:

1) Mampu berfikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan

hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.

2) Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan

tanggungjawab.

3) Bisa berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup

bersama bangsa lain dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.

Page 30: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan PKn di SD

adalah untuk menjadikan warga negara yang baik, yaitu warga negara yang tahu,

mau, dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dengan demikian kelak siswa

diharapkan dapat menjadi bangsa yang terampil dan cerdas, dan bersikap baik,

serta mampu mengikuti kemajuan teknologi modern.

f. Ruang Lingkup PKn

PKn SD terdiri dari 24 Standar Kompetensi yang dijawarkan dalam 53

Kompetensi Dasar. Menurut Ruminiati (2008: 1.27) ruang lingkup PKn di SD

terdiri secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

1) Persatuan dan Kesatuan

2) Norma Hukum dan Peraturan

3) Hak Asasi Manusia

4) Kebutuhan Warga Negara

5) Konstitusi Negara

6) Kekuasaan politik

7) Kedudukan Pancasila

8) Globalisasi

Dalam penelitian ini ruang lingkup yang digunakan adalah Globalisasi

karena standar kompetensi yang akan digunakan sebagai acuan penelitian adalah

materi tentang globalisasi. Di dalam materi tentang globalisasi akan dikaji

mengenai pengertian, dampak yang ditimbulkan globalisasi, Perubahan sosial

akibat adanya globalisasi, berbagai jenis kebudayaan Indonesia yang

ditampilkan di luar negeri, misi kebudayaan internasional, dan sikap terhadap

pengaruh globalisasi.

g. Hakikat Hasil Belajar PKn

Hakikat hasil belajar PKn adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran PKn berupa seperangkat pengetahuan,

Page 31: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

sikap dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan sosialnya dimasyarakat

sekarang maupun dimasa akan datang. Hasil belajar didapat baik dari hasil tes,

unjuk kerja, penugasan, hasil kerja, portofolio, sikap dan penilaian diri.

Untuk meningkatkan hasil belajar PKn dalam kegiatan belajar mengajar

harus menarik sehingga siswa tertarik dan aktif dalam pembelajaran. Diperlukan

pembelajaran interaktif dimana guru memberikan banyak peran kepada siswa

sebagai subjek belajar, guru mengutamakan proses daripada hasil. Guru

merancang proses pembelajaran yang inovatif agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara maksimal pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Agar

hasil belajar PKn dapat meningkat diperlukan situasi dan strategi pembelajaran

yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Adapun metode pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa adalah

menggunakan model kooperatif tipe numbered heads together yang akan

mengajak siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran PKn.

h. Tinjauan Materi Tentang Globalisasi

1) Pengertian Globalisasi

Kata "globalisasi" diambil dari kata globe yang artinya bola bumi

tiruan atau dunia tiruan. Kemudian, kata globe menjadi global, yang berarti

universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Jadi, globalisasi adalah

proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi

kelompok masyarakat (Prayoga, 2008: 86). Dengan adanya ilmu pengetahuan

dan teknologi yang berkembang pesat, terciptalah alat transportasi dan

komunikasi. Hal ini memungkinkan manusia dapat berhubungan satu sama

lain walaupun jaraknya sangat jauh. Kemajuan dari teknologi transportasi dan

komunikasi pasti akan membawa dampak atau pengaruh bagi kehidupan.

Realita global yang berkembang sekarang ini adalah pendidikan

sendiri. Dikatakan global karena globalisasi telah membawa doktrin yang

membentuk masyarakat, peserta didik dan juga pengajar tidak luput dari

Page 32: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

doktrin global. Singkatnya, system dan budaya pendidikan yang berkembang

juga telah terhegemoni oleh perkembangan globalisasi (Soyomukti, 2010: 43)

2) Dampak Globalisasi

a) Dampak Positif

(1) Mempermudah mudah memperoleh informasi maka masyarakan

memiliki wawasan dengan seluas.

(2) Alat transportasi dapat dijangkau sampai di daerah.

(3) Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan

catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar

internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di

Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan

dibutuhkan oleh pasar dunia.

(4) Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila

investasinya bersifat langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di

Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa

mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.

(5) Semakin mudah memperoleh barang-barang yang dibutuhkan

masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.

(6) Semakin meningkatnya kegiatan pariwisata, sehingga membuka

lapangan kerja di bidang pariwisata sekaligus menjadi ajang promosi

produk Indonesia.

b) Dampak Negatif

(1) Orang menjadi sangat individualis

(2) Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa

(3) Sarana hiburan yang melalaikan dan membuat malas

(4) Budaya permisif/menghalalkan segala cara

(5) Menurunnya ikatan rohani

(6) Informasi yang tidak tersaring

(7) Perilaku konsumtif

Page 33: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(8) Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit

(9) Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk

Perubahan sosial akibat adanya globalisasi meliputi beberapa jenis,

yaitu: makanan, Pakaian, Perilaku dan Gaya hidup

3) Misi Kebudayaan Internasional

Globalisasi telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk

kebudayaan. Kebudayaan merupakan kepribadian suatu bangsa. Budaya

adalah pikiran dan akal budi. Beberapa contoh budaya bangsa adalah

nyanyian dan lagu, berbagai tari-tarian, berbagai alat musik yang khas,

berbagai seni pertunjukan, dan berbagai budaya khas lainnya. Masing-masing

daerah di Indonesia memiliki ciri khas sendiri-sendiri. Sebagai sebuah bangsa

yang baik, kita juga harus bergaul dengan bangsa lain yang kebudayaannya

berbeda. Akan tetapi, tidak semua budaya asing yang masuk kita terima. Kita

perlu menyaring dan memilih budaya asing yang masuk, sehingga tidak

berdampak buruk bagi budaya asli kita.

Tujuan melakukan misi kebudayaan internasional yaitu untuk

memperkenalkan budaya Indonesia di mata dunia, sehingga diharapkan dapat

menarik wisatawan mancanegara ke Indonesia, pada akhirnya akan

menambah devisa negara. Hal ini merupakan keuntungan bagi bangsa

Indonesia yang terdiri atas berbagai macam suku dan mempunyai beraneka

ragam kebudayaan. Misi tim kesenian Indonesia di luar negeri juga untuk

meningkatkan kerja sama yang baik dengan luar negeri di bidang kesenian

serta meningkatkan kerukunan dengan bangsa lain.

Jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam Misi

kebudayaan Internasional:

(a) Kelompok kesenian Bougenville yang berasal dari Kalimantan Barat

diundang ke Madrid, Spanyol. Pada 21 sampai 28 Oktober 2003,

kelompok kesenian Bougenville ini tampil untuk mengikuti Festival

Asia. Pertunjukkan kesenian Melayu mereka yang dipadu dengan

Page 34: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kesenian Dayak mendapat sambutan yang meriah. Kegiatan ini dapat

meningkatkan kerja sama kebudayaan antara kedua negara.

(b) Grup seni tradisional Indonesia, Nanglang Danasih, tampil di Roma,

Italia. Grup ini tampil dalam festival seni internasional dan meraih dua

juara. Kegiatan ini untuk memperkenalkan kesenian di kalangan

masyarakat internasional.

(c) Tim kesenian Sumatra Selatan ke Malaysia. Grup ini tampil dalam acara

festival Gendang Nusantara 10-15 April 2003. Mereka mewakili

Indonesia. Acara ini yang juga diikuti oleh utusan negara-negara tetangga

kita.

(d) Tim kesenian Bali ke Chili dan Peru. Dalam rangka memenuhi undangan

KBRI Tim dari pulau Dewata ini menampilkan tari Saman (Aceh), tari

Maengket (Sulawesi), dan sejumlah tari Bali. Pementasan ini bertujuan

untuk menjalin kerja sama dan dapat memberikan informasi tentang

Indonesia.

4) Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi

Dalam setiap kejadian pasti ada dampak positif dan negatif. Begitu

juga dengan globalisasi. Kearifan diperlukan untuk menyikapi dampak

globalisasi. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk menanggulangi

pengaruh negatif globalisasi. Adapun upaya penanggulangannya dapat

diterapkan di berbagai lingkungan yang berbeda-beda.

(a) Lingkungan Sekolah: Di sekolah perlu ditekankan pelajaran budi pekerti

serta pengetahuan tentang globalisasi. Dengan demikian siswa tidak

terjerumus dalam perilaku negatif akibat globalisasi seperti kenakalan

remaja atau tawuran antarpelajar.

(b) Lingkungan Keluarga: Cara yang baik mencegah masuknya pengaruh

negatif globalisasi melalui keluarga adalah meningkatkan peran orang

tua. Orang tua hendaknya selalu menekankan rasa tanggung jawab pada

anak. Orang tua juga menerapkan aturan yang tegas yang harus ditaati

Page 35: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

setiap anggota keluarga, namun tanpa mengurangi kasih sayang dan

perhatian pada anak.

(c) Lingkungan Masyarakat dan Lingkungan Keagamaan: Dalam mencegah

pengaruh negatif globalisasi masuk ke masyarakat, peran tokoh

masyarakat dan agama sangat diperlukan. Mereka harus mampu menjadi

contoh bagi umat atau anggota masyarakatnya. Nasihat atau saran-saran

yang diberikan tokoh masyarakat atau agama akan membekas dan

mampu memengaruhi pola kehidupan masyarakatnya.

(d) Lingkungan pemerintah dan Negara: Pemerintah merupakan salah satu

lembaga yang berwenang mengeluarkan peraturan atau hukum, salah satu

di antaranya berusaha mencegah

2. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together

a. Pengertian Model

Kata model sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bagi orang

awam kata tersebut identik dengan dunia entertainment, namun istilah model

mempunyai arti beda jika dalam dunia pendidikan. Mills berpendapat bahwa

model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses aktual yang

memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak

berdasarkan model itu (Agus Suprijono 2011: 45). Sebuah model haruslah akurat

sehingga bila seseorang menerapkan model tersebut hasilnya akan memuaskan

dan sesuai dengan apa yang diinginkan.

Model merupakan interpretasi terhadap hasil observasi dan pengukuran

yang diperoleh dari beberapa sistem. Sedangkan model-model mengajar menurut

Muhibbin Syah (2010: 186) adalah blue print mengajar yang direkayasa

sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pengajaran. Cetak biru

(blue print) ini lazimnya dijadikan pedoman perencanaan dan pelaksanaan

Page 36: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

pengajaran serta evaluasi belajar. Menurut pendapat tersebut model mengajar

merupakan suatu rekayasa untuk pencapaian tujuan tertentu

Dalam sebuah model mengajar biasanya terdapat tahapan-tahapan atau

langkah-langkah yang relatif tetap dan pasti untuk menyajikan materi pelajaran

secara berurutan. Oleh karena itu, sebuah model mengajar dianggap berjalan

tetap seperti mesin.

Dari pendapat dan pengertian diatas, dapat diperoleh pengertian model

adalah suatu pola tertentu yang digunakan sebagai acuan seseorang untuk

bertindak sesuai dengan model itu.

b. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidikan untuk

membantu siswa melakukan kegiatan belajar. Menurut Isjoni (2011: 14)

pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat oleh

siswa. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas

kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam

pembelajaran adalah pedidik dan peserta didik yang berinteraksi antara satu

dengan yang lainnya. Pendapat tersebut mengemukakan pembelajaran pada

dasarnya adalah kegiatan untuk membantu peserta didik dalam belajar. Disini

pendidik berperan penting untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.

Agus Suprijono, (2009: 13) mengemukakan bahwa pembelajaran

berdasarkan leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Pada

pembelajaran guru mengajar sebagai upaya mengorganisir lingkungan terjadinya

pembelajaran. Guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru

menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya. Jadi

subjek pembelajaran adalah peserta didik.

Interaksi didalam pembelajaran sangatlah penting. Menurut Syaiful

Sagana (2003: 61) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses

komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai peserta didik atau

Page 37: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

murid. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses

pembelajaran sehingga komunikasi antara guru dan murid harus berjalan dengan

baik.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah suatu sistem yang bertujuan menciptakan iklim dan pelayanan terhadap

kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan yang disusun sedemikian rupa

untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa, sehingga

terjadi perubahan tingkah laku sedangakan tingkah laku itu sendiri dapat terjadi

karena adanya interaksi baik antar siswa dengan siswa, guru dengan siswa,

ataupun siswa dengan lingkungan sekitar.

c. Pengertian Model Pembelajaran

Setiap pelaksanaan pembelajaran perlu menggunakan model

pembelajaran tertentu agar pelaksanaannya dapat berjalan secara maksimal.

Agus Suprijono, (2011: 46) mengemukakan bahwa model pembelajaran ialah

pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

kelas maupun tutorial. Jadi model pembelajaran adalah suatu pola yang

digunakan dan menjadi acuan oleh guru untuk melakukan pembelajaran agar

pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan dikelas.

Belajar akan lebih mudah dan efektif jika guru menggunakan suatu

kerangka pembelajaran konseptual yang menentukan tercapainya tujuan

pembelajaran. Menurut Winataputra (Sugiyanto, 2009: 3) menyatakan bahwa

model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

yang sisematis didalamnya mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar tertentu, dan fungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran. Sedangkan model pembelajaran menurut

Joice dan Weil dalam Isjoni (2011: 73) adalah suatu pola atau rencana yang

Page 38: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum,

mengatur materi pelajaran, dan memberikan petunjuk kepada pengajar dikelas.

Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas

maupun tutorial.

d. Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan paham kontruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang bertingkat

kemampuannya berbeda (Isjoni, 2011: 14). Senada dengan Johnson and Johnson

dalam Miftahul Huda (2011: 31) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

berarti working together to accomplish shared goals (bekerjasama untuk

mencapai tujuan bersama). Namun dalam bekerjasama tersebut siswa harus

dapat secara individu mengeluarkan pendapat dan tanggungjawab atas

tanggungjawab tersebut.

Pembelajaran kooperatif menekankan pada sistem kerja kelompok.

Menurut Agus Suprijono (2011: 54) pembelajaran kooperatif adalah konsep

yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk

yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum

pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru

menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan

dan informasi yang dirancang unutk membantu peserta didik menyelesaikan

masalah yang dimaksud.

Menurut Johnson, Johnson, & Holubec (Rosini B. Abu dan Jim Bunga

Volume 13, Nomor 2, 1997: 1) menyatakan bahwa: “In a cooperative learning

classroom students work together to attain group goals that cannot be obtained

by working alone or competitively. In this classroom structure, students discuss

subject matter, help each other learn, and provide encouragement for member of

Page 39: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

the group”. Pendapat diatas berarti dalam siswa kelas pembelajaran kooperatif

bekerja sama untuk mencapai tujuan kelompok yang tidak dapat diperoleh

dengan bekerja sendiri atau kompetitif. Dalam struktur kelas, siswa

mendiskusikan materi pelajaran, saling membantu belajar, dan memberikan

dorongan bagi anggota kelompok.

Menurut Sugiyanto (2009: 37) menyatakan bahwa pembelajaran

kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran yang

berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam

memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Menurut

Campbell dan Ortiz (John G. Duxbury and Ling-ling Tsai, 2010: 4) menyatakan

bahwa stated that the level of anxiety in language classrooms was “alarming.”

Cooperative learning has been suggested as one possible means of reducing his

anxiety in classrooms. Pendapat diatas berarti, Campbell dan Ortiz menyatakan

bahwa pembelajaran kooperatif telah disarankan sebagai salah satu cara yang

mungkin dari untuk mengurangi kecemasan di ruang kelas. Dengan kata lain

pembelajaran kooperatif disarankan diterapkan didalam pembelajaran. Karena

dengan pembelajaran kooperatif dapat mengurangi tingkat kekhawatiran guru

tentang siswa mengenai ketidakaktifan siswa dalam pembelajaran.

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa dibagi

menjadi kelompok-kelompok kecil yang nantinya siswa diminta untuk belajar

bekerja sama dan saling tolong menolong yang bertujuan untuk mencapai tujuan

pembelajaran baik secara akademik maupun keterampilan sosial.

1) Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Menurut Trianto (2007: 58) pembelajaran disusun dalam sebuah

usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan

pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok,

serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar

bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya, dengan demikian

Page 40: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan

sesama manusia yang akan bermanfaat bagi kehidupan diluar sekolah.

Ibrahim, dkk dalam Trianto (2007: 60) mengatakan tujuan dari

pembelajaran kooperatif adalah memberikan efek yang berarti terhadap

penerimaan yang luas terhadap keragaman ras, budaya dan agama, strata

sosial, kemampuan, dan ketidakmampuan yang menumbuhkan rasa saling

menghargai satu sama lain .

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pembelajaraan kooperatif adalah untuk melatih kerjasama, menumbuhkan

kemampuan berfikir kritis, mendorong tumbuhnya sikap saling menghargai

satu sama lain dan melatih keterampilan sosial yang sangat berguna bagi

kehidupan sehari-hari.

2) Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Menurut Anita Lie (2005: 31) menyatakan bahwa elemen-elemen

pembelajaran kooperatif adalah:

(a) Saling ketergantungan positif: Dalam pembelajaran kooperatif, guru

menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling

membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang

dimaksud dengan saling ketergantungan positif.

(b) Tanggungjawab perseorangan: setiap siswa akan merasa tanggung jawab

untuk melaksanakan yang terbaik bagi keompoknya. Kunci keberhasilan

metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan

tugasnya.

(c) Tatap muka: Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka

dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya

dilakukan dengan guru. Interaksi semacam itu sangat penting karena

siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya.

(d) Komunikasi antaranggota: didalam kelompok siswa diajarkan untuk tidak

menang sendiri tetapi ada kalanya siswa menjadi pembicara dan

Page 41: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

pendengar. Keberhasilan suatu kelompok juga tergantung pada kesediaan

para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka

untuk mengutarakan pendapat mereka.

(e) Evaluasi proses kelompok: guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi

kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja

sama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan lebih efektif.

3) Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Menurut sugiyanto (2009: 43) ada banyak keuntungan dalam

pembelajaran kooperatif, diantaranya adlah:

(a) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial

(b) Memungkinkan para siswa saling belajarmengenai sikap, keterampilan,

informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.

(c) Memudahkan siswa unutk melakukan penyesuaian sosial.

(d) Memungkinkan terbantuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan

komitmen.

(e) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.

(f) Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa

(g) Meningkatkan rasa saling percaya terhadapa sesame manusia.

(h) Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari

berbagai perpektif.

Selain keunggulan di atas, pembelajaran kooperatif juga memiliki

kelemahan. Menurut Isjoni (2011: 36) kelemahan pembelajaran kooperatif

antara lain ada dua faktor yaitu dari dalam (intern) dan dari luar (ekstern).

Faktor dari dalam (intern) yaitu: (1) guru harus mempersiapkan

pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan banyak tenaga,

pemikiran dan waktu, (2) agar proses pembelajaran berlangsung dengan

lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup

memadai, (3) selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada

kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga

Page 42: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan (4) saat

diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa

yang lain cenderung pasif. Sedangkan faktor ekstern erat kaitanya dengan

kebiajakan pemerintah yang berubah-ubah yaitu semakin pudarnya

kurikulum beberapa mata pelajaran.

4) Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Menurut Agus Suprijono, (2011: 65) terdapat enam langkah atau

tahapan di dalam pembelajaran yang menggunakan model kooperatif

langkah-langkah itu ditunjukkan pada tabel 1 bawah ini.

Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

FASE-FASE PERILAKU GURU

Fase 1: Present goals and set. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.

Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa agar lebih siap menerima pelajaran.

Fase 2: Present information Menyajikan informasi.

Mempresentasikan informasi kepada siswa secara verbal.

Fase 3: Organize students into learning tems Mengorganisir siswa ke dalam tim-tim belajar.

Memberikan penjelasan kepada siswa tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien.

Fase 4: Assist team work and study . Membantu kerja tim dan belajar

Membentu tim-tim belajar selama siswa mengerjakan tugas.

Fase 5: Test on the materials. Mengevaluasi

Menguji pengetahuan siswa mengenai mengenai materi pelajaran atau kelompok-kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

Fase 6: Provide Recognition Memberikan pengakuan atau penghargaan

Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestasi individu maupun kelompok.

Page 43: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

e. Pengertian Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang

mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Menurut Anita Lie (2005: 59) teknik belajar mengajar

bernomor (numbered heads) memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling

membagikan ide dan pertimbangan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik

ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama antar siswa.

Senada dengan pendapat Richard Arends (2008: 16) yang berpendapat

bahwa numbered heads together adalah pendekatan yang dikembangkan oleh

kagan (1998) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam reviu berbagai materi

yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan untuk memeriksa pemahaman mereka

tentang isi pelajaran itu. Struktur NHT sering disebut berfikir secara kelompok.

NHT digunakan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi

yang mencakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka

terhadap isi pelajaran tersebut. NHT adalah sebuah model yang pada dasarnya

merupakan sebuah variasi dalam diskusi kelompok.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif tipe numbered heads together adalah suatu pembelajaran yang dapat

mengatifkan siswa dengan cara membentuk kelompok dimana setiap anggota

kelompok mempunyai nomor sendiri-sendiri. Kelompok dalam numbered heads

together mendorong siswa untuk saling meningkatkan dalam bekerjasama.

f. Kelebihan dan Kelemahan Tipe Numbered Heads Together

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki kelebihan

diantaranya: (1) Kelas menjadi benarbenar hidup dan dinamis, (2) Setiap siswa

mendapat kesempatan untuk berekspresi dan mengeluarkan pendapatnya, (3)

Munculnya jiwa kompetisi yang sehat dan (4) Waktu untuk mengoreksi hasil

kerja siswa, lebih efektif dan efisien. Kekurangan Model Pembelajaran NHT

diantaranya yaitu: (1) adanya alokasi waktu yang panjang, (2) Ketidakbiasaan

Page 44: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

siswa melakukan pembelajaran kooperatif, sehingga menimbulkan siswa cepat

bosan dalam pembelajaran, (3) Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil

lagi oleh guru , dan (4) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

g. Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Menurut Richard Arends (2008: 16) mengemukakan bahwa untuk

melibatkan lebih banyak siswa dalam reviu berbagai materi yang dibahas dalam

sebuah pelajaran dan untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran

itu. Alih-alih mengarahkankan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru

menggunakan struktur empat langkah sebagai berikut:

1) Langkah 1- Numbering

Guru membagi siswa menjadi beberapa tim beranggotakan tiga sampai lima

orang dan memberi nomor sehingga siswa pada masing-masing tim

memiliki nomor antara 1-5

2) Langkah 2- Questioning

Guru mengajukan sebuah pertanyan kepada siswa. Pertanyan yang diberikan

kepada siswa bisa bervareasi. Pertanyan itu bisa sangat spesifik dan dalam

bentuk pertanyaan, misalnya “sebutkan macam-macam kebudayaan yang

terdapat di Indonesia?”

3) Langkah 3- Heads Together

Siswa menyatukan “kepalanya” untuk menentukan jawaban dan

memastikan bahwa semua orang tahu jawabannya.

4) Langkah 4- Answering

Guru memanggil sebuah nomor dan siswa dari masing-masing kelompok

yang memiliki nomor itu menganggkat tangannya dan memberikan

jawabannya ke hadapan seluruh kelas.

Page 45: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

B. Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-

hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan

substansi yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan peneliti yang sudah ada

dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun penelitian yang relevan yaitu :

Penelitian yang dilakukan oleh Farida Rahmawati (2011) dalam skripsinya

yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-Sifat

Bangun Ruang Dengan Menerapkan Tipe Numbered Heads Together Pada Siswa

Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati menyimpulkan bahwa hasil penelitian

menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa tentang sifat–sifat bangun

ruang mengalami peningkatan, yaitu dari kondisi awal nilai rata–rata siswa 45,86,

pada siklus I nilai rata–rata siswa 68,90 dan nilai rata–rata yang diperoleh pada siklus

II adalah 84,09. Sebelum dilaksanakan penelitian siswa yang memperoleh nilai di

atas KKM (66) sebanyak 8 siswa (38,10%), pada siklus I siswa yang memperoleh

nilai di atas KKM (66) sebanyak 15 siswa (71,42%), dan pada siklus II siswa yang

memperoleh nilai di atas KKM (66) sebanyak 18 siswa (85,71%). Berdasarkan hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif

tipe numbered heads together dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis

tentang sifat–sifat bangun ruang siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kecamatan

Kebonsari Kabupaten Madiun.

Penelitian oleh Edi Susanto (2010) dalam skripsinya yang berjudul

Implementasi pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning

metode STAD dapat meningkatkan pemahaman materi globalisasi pada siswa kelas

VI SD Negeri Kudaile 06 tahun pelajaran 2009/2010. Peneitian yang dilakukan oleh

Susanto dapat disimpulkan bahwa dalam: bahwa hasil penelitian menunjukkan

bahwa dengan menggunakan model Cooperative Learning metode STAD dapat

meningkatkan pemahaman materi globalisasi pada siswa kelas VI SD Negeri Kudaile

06 tahun pelajaran 2009/2010. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan pada

Page 46: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

setiap siklusnya. Pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 4,07 %. Pada

mula siklus I hasil tes sebesar 83,6 meningkat pada siklus II menjadi 87,0.

Sedangkan pada nilai observasi yang dilakukan pada siklus I sebesar 83,9 pada siklus

II meningkat menjadi 91,7. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan

bahwa menggunakan model Cooperative Learning metode STAD dapat

meningkatkan pemahaman materi globalisasi pada siswa kelas VI SD Negeri Kudaile

06 tahun pelajaran 2009/2010.

Dite Poniyatun (2010) dalam skripsisnya yang berjudul Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SDN 02 Doplang Karangpandan Tahun Pelajaran

2009/2010. Penelitian yang dilakukan oleh Dite Poniyatun ini menyimpulkan bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi

belajar. Relevan karena memiliki kesamaan dengan meneliti yaitu dalam penggunaan

model kooperatif tipe NHT.

Berdasarkan pada hasil penelitian dari Dite Poniyatun terdapat kesamaan

variabel terhadap penelitian yang akan dilakukan peneliti. Kesamaan itu terletak pada

model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk kelas. Sedangkan perbedaannya

terletak pada peningkatan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.

Sehubungan dengan hasil tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa. Dengan demikian ada keterkaitan dalam penelitian yang dilakukan

terhadap penelitian tersebut. Sehingga penelitian tersebut akan dijadikan sebagai

acuan oleh peneliti dalam mengadakan penelitian ini.

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan belajar mengajar di SDN 06 Ngringo siswa kelas IV masih pasif

dan kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran khususnya pembelajaran PKn.

Hal ini dikarenakan guru masih lebih banyak berfungsi sebagai instruktur yang

sangat aktif dan siswa sebagai penerima pengetahuan yang pasif. Pembelajaran lebih

Page 47: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

banyak menggunakan metode ceramah, menghafal tanpa memberi kesempatan untuk

siswa berfikir atau mengaitkan masalah-maslah yang bersifat global dengan

kehidupan nyata. Apalagi PKn adalah pelajaran yang penuh dengan materi. Materi

yang padat dan selalu berubah mengikuti perkembangan adalah hal yang sulit bagi

siswa. Sehingga siswa kurang termotivasi untuk serius dalam pembelajaran PKn

yang terkesan mudah tapi susah. sehingga pembelajaran tersebut menyebabkan hasil

belajar siswa kelas IV mata pelajaran PKn menjadi rendah. Hal tersebut terbukti

dengan ketuntasan klasikal pada mata pelajaran PKn hanya 35,90% siswa mendapat

nilai diatas KKM atau hanya 14 siswa yang nilainya tuntas.

Salah satu upaya peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

PKn di sekolah, perlu adanya penelitian yang bersifat inovatif agar pembelajaran

PKn menjadi lebih menarik dan menyenangkan untuk dipelajari dengan penuh

semangat sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengkaji lebih dalam mata

pelajaran PKn. Salah satu alternatif model pembelajaran yang bisa digunakan adalah

menggunakan model kooperatif tipe numbered heads together. Model pembelajaran

numbered heads togethe merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk saling membagikan ide dan pertimbangan jawaban yang paling

tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa unutk meningkatkan semangat

kerjasama antar siswa.

Dengan adanya pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif dan menyenangkan

serta pembelajaran yang bersifat kolaboratif dalam kelompok, maka siswa akan

terasa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran PKn dan pada akhirnya hasil

belajar siswa akan meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

diilustrasikan pada gambar 2.1 sebagai berikut:

Page 48: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Penerapan model

kooperatif tipe numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar pkn

tentang globalisasi bagi siswa kelas IV SDN 06 Ngringo Karanganyar Tahun

2011/2012.

Kondisi

awal

Guru menggunakan

model kooperatif tipe

Numbered Heads

Together

Hasil belajar PKn

meningkat

Kondisi

Akhir

Tindakan

Siklus 1

Pembelajaran dilakukan dengan

menggunakan model kooperatif tipe

Numbered Heads Together

Siklus II

Refleksi dari siklus I Pembelajaran

dilakukan dengan menggunakan

model kooperatif tipe Numbered

Heads Together

Guru belum menggunakan

model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered

Heads Together

Hasil belajar PKn siswa kelas IV

rendah.

Page 49: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 06

Ngringo Karanganyar dengan alamat di Jalan Dahlia No. 01 Kelurahan Jaten

Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar pada semester 2 tahun pelajaran

2010/2012. Dipandang dari kondisi gedung bagus dan merupakan salah satu sekolah

yang sudah bertaraf nasional (SDSN). Berdasarkan observasi awal hasil belajar

siswa secara umum, khususnya pada mata pelajaran PKn masih belum memuaskan.

Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan pembelajaran sehingga

memperoleh hasil belajar yang diharapkan.

Alasan menggunakan SDN 06 Ngringo adalah karena SDN 06 Ngringo

merupakan SD yang digunakan untuk Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) oleh

peneliti dan untuk pertimbangan permudahan kerjasama peneliti dengan kepala

sekolah, guru, siswa dan orang tua siswa.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian diadakan pada semester genap tahun ajaran 2011/ 2012

selama 5 bulan, yaitu mulai bulan Januari 2012 sampai dengan Mei 2012. Tahap

persiapan pelaksanaan dimulai pada bulan Januari, tahap pelaksanaan dimulai pada

bulan Maret, tahap analisis data dimulai pada bulan Maret dan April, terakhir

penyusunan laporan dimulai pada bulan April. Secara rinci jadwal pelaksanaan

kegiatan penelitian (lampiran 1).

B. Subyek Penelitian

Adapun subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 06 Ngringo

dengan jumlah siswa adalah 39 siswa yang terdiri atas 22 siswa putra dan 17 siswa

putri, serta guru kelas IV yang bernama Sri Lestari, S.Pd. Dari keseluruhan jumlah

siswa di kelas IV SD Negeri 06 Ngringo tidak ada yang mengalami cacat fisik atau

Page 50: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

psikis. Kondisi kemampuan siswa dalam kelas adalah heterogen (berbeda-beda

kemampuannya).

C. Sumber Data

Sumber data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Sumber data primer (pokok)

Sumber data primer dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu siswa kelas

IV, guru kelas IV, kepala sekolah atau pihak lain yang berhubungan seperti

orang tua siswa atau masyarakat disekitar lingkungan sekolah dan rumah siswa.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi arsip atau dokumen

siswa kelas IV, rencana pembelajaran dan tes hasil belajar siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Observasi

Suharsimi Arikunto (2010: 199) mengungkapkan bahwa observasi dapat

dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.

Observasi dilakukan di dalam proses pembelajaran PKn untuk mengetahui

perkembangan pembelajaran PKn yang dilakukan oleh guru dan siswa kelas IV SD

Negeri 06 Ngingo. Dalam pembelajaran ini observasi yang akan digunakan adalah

observasi sistematis yaitu observasi dimana faktor-faktor yang diamati sudah

terdaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Observasi

dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktivitas

siswa dalam pembelajaran. Observasi ini juga dilakukan untuk melihat apakah

terdapat penyimpangan-penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang

maksimal dalam perbaikan hasil belajar dalam pembelajaran PKn dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada

siswa kelas IV SD Negeri 06 Ngringo Jaten Karanganyar.

Page 51: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Observasi dipusatkan pada proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta

peristiwa-peristiwa yang melengkapi siswa kelas IV SDN 06 Ngringo dan guru kelas

SDN 06 Ngringo Jaten Karanganyar. Peneliti menggunakan lembar observasi pada

waktu proses pembelajaran berlangsung yaitu dengan membubuhkan tanda chek list

(√). Adapun langkah-langkah observasi meliputi:

a. Perencanaan yaitu peneliti memeriksa urutan kegiatan observasi dan

penyamaan persepsi antara pengamat dan yang diamati mengenai fokus,

kriteria atau kerangka pikir disamping teknik observasi yang akan

dilakukan.

b. Pelaksanaan observasi kelas yaitu mengamati proses pembelajaran,

mengamati aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran.

c. Pembahasan balikan.

2. wawancara

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 198) wawancara adalah sebuah dialog

yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

terwawancara (interviewer). wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai

keadaan seseorang misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang

murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu.

Peneliti mewawancarai guru kelas IV SDN 06 Ngringo tahun pelajaran

2011/2012 untuk mengetahui pembelajaran yang selama ini telah berlangsung seperti

cara mengajar guru, dan keadaan siswa ketika pembelajaran berlangsung. Dalam

penelitian ini peneliti juga mewawancarai beberapa siswa kelas IV SDN 06 Ngringo

untuk mendapat data tentang keadaan siswa dan motivasi siswa selama pembelajaran

berlangsung.

3. Tes

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 193) tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok. Teknik tes ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN 06 Ngringo Jaten

Karanganyar dengan pemberian tugas kelompok dan tes evaluasi pada tiap

pertemuan setiap siklusnya. Bentuk dari tes tersebut adalah essay. Dalam hal ini tes

Page 52: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dilakukan untuk memperoleh data peningkatan hasil belajara PKn. Selain itu tes juga

berfungsi untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau perkembangan pelaksanaan

tindakan.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dalam bentuk

dokumen baik laporan tertulis maupun dalam bentuk foto dan video. Menurut

Suharsimi Arikunto (2010 : 201), dokumentasi dari asal katanya dokumen yang

artinya barang-barang tertulis. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, dokumen, peraturan, notulen rapat,

catatan harian dan sebagainya.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan

dokumen resmi dan dokumen pribadi. Dokumen resmi untuk menjaring data awal

berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebelum tindakan, daftar

nilai PKn siswa kelas IV SD Negeri 06 Ngringo Jaten Karanganyar. Dokumen

pribadi digunakan untuk mengetahui perkembangan anak dalam pembelajaran berupa

RPP pembelajaran, foto pembelajaran, dan nilai evaluasi siswa dalam materi

globalisasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together.

E. Validitas Data

Di dalam suatu penelitian diperlukan adanya validitas data, maksudnya

adalah semua data yang dikumpulkan hendaknya mencerminkan apa yang

sebenarnya diukur atau diteliti. Validitas data dapat diukur dengan teknik triangulasi.

Triangulasi berfungsi menekan subjektivitas peneliti. Dengan triangulasi,

kemungkinan kekurangan yang terdapat pada satu informasi akan mendapat

pelengkap. Di dalam penelitian ini untuk menguji kesahihan data digunakan

triangulasi data dan triangulasi metode.

Adapun yang dimaksud kedua hal tersebut adalah:

1. Triangulasi data (sumber), dengan cara: mengumpulkan data yang sejenis dari

sumber data yang berbeda. Melalui teknik triangulasi data diharapkan dapat

memberikan informasi yang lebih tepat sesuai keadaan siswa kelas IV SDN 06

Ngringo misalnya pada saat mengumpulkan data di SDN 06 Ngringo, dilakukan

Page 53: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

dengan membandingkan hasil pengamatan langsung dari peneliti dengan isi

dokumen yang terkait (arsip nilai yang sesuai dengan KKM, absensi harian siswa

dan lainnya). Dalam triangulasi data (sumber) ini data yang diteliti sama akan

tetapi data yang diperoleh berasal dari sumber yang berbeda, sumber dari

penelitian ini adalah dari guru dan siswa.

2. Triangulasi metode, dengan cara: mengumpulkan data dengan metode

pengumpulan data dari informan yang berbeda tetapi mengarah pada sumber

informasi yang sama. Misalnya membandingkan hasil pengamatan yang dilakukan

oleh observer dan hasil pengamatan guru itu sendiri. Peneliti bisa menggunakan

metode pengumpulan data yang berupa observasi kemudian dilakukan wawancara

yang mendalam dari informan yang sama dan hasilnya diuji dengan pengumpulan

data sejenis dengan menggunakan teknik dokumentasi pada pelaku kegiatan. Dari

data yang diperoleh lewat beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda

tersebut hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang lebih kuat

validitasnya. Dalam penelitian ini hasil yang diperoleh peneliti sama akan tetapi

metode yang digunakan berbeda, hasil dalam penelitian ini diperoleh melalui tes

dan observasi.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara mengelola data yang sudah diperoleh dari

dokumen. Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan

maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Untuk

menguji validitas data adalah cara mengelola data yang sudah diperoleh dari

dokumen. Agar hasil penelitian dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang diharapkan

maka dalam menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis model interaktif

Milles dan Huberman. Kegiatan pokok analisa model ini meliputi: reduksi data,

penyajian data, kesimpulan-kesimpulan penarikan / verifikasi (Milles dan Huberman,

2009: 20).

Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 54: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1. Reduksi Data

Menurut Milles dan Huberman (2009: 16) Reduksi data yaitu proses

pemilihan perhatian pada penyederhaan, pengabstrakan, dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan, reduksi data

merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan dengan cara

sedemikian sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diverifikasi. Data yang direduksi dalam penelitian ini disederhanakan dan

mengarah pada pengetahuan mengenai seberapa jauh pengetahuan siswa

mengenai globalisasi pada pelajaran PKn.

2. Penyajian Data

Menurut Milles dan Hubberman (2009: 17) Penyajian data yaitu

sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam pelaksanaan penelitian penyajian-

penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis

kualitatif yang valid. Untuk menampilkan data-data tersebut agar lebih menarik

maka diperlukan penyajian yang menarik pula. Dalam penyajian ini dapat

dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya, gambar, grafik, chart

network, diagram, matrik, dan sebagainya.

3. Kesimpulan-kesimpulan : Penarikan / Verifikasi

Menurut Milles Huberman (2009: 18) Setelah data-data direduksi, disajikan

langkah terakhir adalah dilakukannya penarikan kesimpulan:

penarikan/verifikasi. Data-data yang telah didapatkan dari hasil penelitian

kemudian diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan ini merupakan bagian dari

konfigurasi utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama

penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu: pemeriksaan tentang benar dan

tidaknya hasil laporan penelitian. Sedangkan kesimpulan adalah tinjauan ulang

pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat diuji kebenarannya,

kekokohannya merupakan validitasnya.

Berdasarkan uraian di atas maka reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan sebagai suatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan

Page 55: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan

umum yang disebut analisis. Kegiatan pengumpulan data itu sendiri merupakan

siklus dan interaktif.

Oleh karena penelitian ini sifatnya kualitatif maka diperlakukan adanya

objektifitas, subjektifitas, dan kesepakatan intersubjektifitas dari peneliti agar hasil

penelitian tersebut mudah dipahami bagi para pembaca secara mendalam. Secara

visual dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini :

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Yang

menjadi indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar

materi globalisasi pada siswa kelas IV SDN 06 Ngringo Jaten Karanganyar melalui

model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Indikator kinerja dalam penelitian ini

bersumber dari silabus KTSP pendidikan kewarganegaraan kelas IV dan KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) 75. Jadi penelitian ini dikatakan berhasil apabila pada

siklus I terdapat 70% siswa dari jumlah seluruh siswa yaitu 27 siswa mendapat lebih

dari atau sama dengan 75 dan pada siklus II terdapat 85 % dari jumlah siswa

seluruhnya yaitu 33 siswa mendapat lebih dari atau sama dengan 75.

Pengumpulan Data

(Data Collection)

Reduksi Data

(Data Reduction)

Penyajian Data

(Data Display)

Kesimpulan-Kesimpulan

Penarikan / Verifikasi

Gambar 3.1. Komponen-Komponen Analisis Data : Model interaktif

(Milles Huberman, 2009:20)

Page 56: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, sehingga mekanisme

kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus yang dalam setiap siklusnya tercakup 4

kegiatan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (tindakan), (3) observasi, dan (4)

refleksi.

Rancangan prosedur penelitian tindakan kelas ini diuraikan sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan, meliputi: penyusunan RPP sesuai SK

dan KD yang ditetapkan, menyiapkan materi tentang globalisasi, menyiapkan

sumber dan media belajar, membuat lembar kerja kelompok, menyiapkan soal

evaluasi, lembar observasi setelah dilaksanakan pembelajaran serta membuat

lembar penilaian siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Guru melaksanakan tindakan yang telah direncanakan dalam skenario

pembelajaran pada siklus I.

Langkah-langkah yang dilaksanakan pada tindakan kelas sebagai berikut :

1) Memulai pembelajaran dengan menjelaskan pengertian globalisasi.

2) Menjelaskan cara menggunakan metode kooperatif tipe numbered heads

together dalam kegiatan belajar mengajar materi globalisasi.

3) Menyampaikan materi pembelajaran tentang globalisasi dengan metode

kooperatif tipe numbered heads together kepada siswa. Pada tahap ini

siswa diberi kebebasan untuk mengungkapkan argumennya. Guru

memberikan umpan balik dari hasil diskusi siswa tentang dampak positif

dan negatifnya.

4) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap kelompok diberi nomor 1-7.

5) Setiap individu dalam kelompok harus mempunyai argument tentang

permasalahan yang diberikan oleh guru. Setiap kelompok berdiskusi

mengenai argument masing-masing individu kemudian setiap kelompok

menyatukan argument mereka dan memilih yang paling tepat.

Page 57: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

6) Guru memilih 1 nomor. Masing-masing kelompok mengirim anggota

kelompok yang nomornya telah ditunjuk guru untuk membacakan hasil

diskusinya didepan kelas.

7) Pada akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran PKn

melalui model kooperatif tipe numbered heads together.

c. Tahap Observasi

Peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan

pembelajaran PKn materi globalisasi dengan menggunakan metode

kooperatif tipe numbered heads together. Pada tahap pengamatan peneliti

melakukan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut:

1) Melakukan pengamatan terhadap pertanyaan siswa tentang kesulitan atau

kurang paham materi yang disampaikan guru.

2) Melakukan pengamatan terhadap kerja siswa dengan cara mendekati

siswa secara individu pada saat diberikan kesempatan berdiskusi.

Berdasarkan pengamatan ini akan diperoleh data beberapa siswa yang

masih memperoleh kesulitan dalam berdiskusi materi globalisasi. Dari

pengamatan ini pula guru dapat melakukan perbaikan terhadap penyampaian

materi yang telah dilakukan dan apa yang seharusnya diperbaiki.

d. Tahap Refleksi

Peneliti bersama guru membuat refleksi atas tindakan pada siklus I.

Pada tahap refleksi peneliti melakukan analisis terhadap proses pelaksanaan

pembelajaran siklus I dan hasil belajar berupa nilai siswa pada siklus I materi

globalisasi dengan menggunakan metode kooperatif tipe numbered heads

together. Peneliti juga berdiskusi dengan kolaborator untuk membantu

menemukan permasalahan pembelajaran yang akan digunakan sebagai dasar

untuk perbaikan dalam perencanaan siklus berikutnya.

Indikator ketercapaian pada siklus I adalah 70%, tetapi pada

kenyataanya hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I adalah 71.79%

siswa mendapat nilai diatas KKM, sedangkan 28.21% siswa masih mendapat

nilai dibawah KKM. Disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

Page 58: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

numbered heads together tersebut belum berhasil, maka proses pembelajaran

dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads

together tersebut perlu diperbaiki pada siklus II.

2. Siklus II

Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus II sama seperti siklus I, akan

tetapi sebelumnya dilakukan perencanaan ulang berdasarkan hasil refleksi pada

siklus I, sehingga kelemahan yang ada pada siklus I tidak terulang pada siklus II.

Dengan kata lain, pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan

tujuan memperbaiki kelemahan pada pelaksanaan pembelajaran siklus I.

a. Tahap Perencanaan

1) Permasalahan diidentifikasikan berdasarkan refleksi siklus I.

2) Memadukan hasil refleksi daur siklus I agar pada siklus II lebih efektif.

3) Merancang pembelajaran model NHT dengan menyiapkanRencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

4) Guru membuat soal-soal evaluasi siklus II

5) Guru menyiapkan kembali lember observasi untuk pengamatan

pelaksanaan pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan pembelajaran model NHT sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang telah disempurnakan sebelumnya. Kemudian siswa

melaksanakan kegiatan pembelajaran diantaranya sebagai berikut:

1) Guru menyiapkan materi yang akan disampaikan.

2) Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing sesuai dengan

warna pada nomor yang telah diberikan oleh guru.

3) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan kelompoknya

masing-masing.

4) Guru memanggil salah satu nomor. Kemudian nomor yang dipanggil guru

membacakan hasil diskusinya.

5) setelah diadakan penyimpulan guru memberikan soal evaluasi yang

berupa essay. Pelaksanaan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar yang

telah dilakukan guru.

Page 59: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan secara kolaboratif bersama guru kelas IV

dengan menggunakan blangko yang telah disipakan oleh peneliti. Peneliti

melakukan pengamatan terhadap peneliti dan siswa. Pengamatan yang

dilakukan kepada siswa yaitu mengenai aktivitas siswa dalam pembelajaran

PKn. Selain itu, guru juga melakukan pengamatan mengenai proses

pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti.

d. Tahap Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap semua hasil evaluasi data

yang berkaitan dengan indikator kinerja pada siklus II. Peneliti menganalisis

hasil belajar peserta didik sesuai dengan nilai tes pada saat evaluasi dan

observasi saat pembelajaran. Hasil evaluasi yang diadakan pada siklus II ini

meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya nilai rata-rata pada siklus I 78.28

meningkat menjadi 87.10. ketuntasan pada siklus II juga meningkat yang

tadinya pada siklus I hanya 71.79% menjadi 89.74%. Sehingga jumlah siswa

yang mendapat nilai diatas KKM menjadi 35 siswa dari nilai KKM yang telah

ditentukan oleh SD yaitu 75.

Adapun siklus-siklus tersebut dapat digambarkan oleh Suharsimi Arikunto

(2010: 137) dalam pelaksanaan PTK ini dalam gambar 3.2

Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto. 2010: 137)

perencanaan

Siklus I

pengamatan

perencanaan

Siklus II

pengamatan

pelaksanaan

pelaksanaan

refleksi

refleksi

Page 60: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pra Tindakan

Penelitian diawali dengan observasi terhadap objek penelitian yaitu siswa

kelas IV SD Negeri 06 Ngringo yang berjumlah 39 siswa. Setelah itu peneliti

menggunakan teknik pengambilan dokumentasi berupa RPP, silabus, dan daftar nilai

siswa kelas IV pada mata pelajaran PKn untuk mengetahui kondisi awal kualitas

pembelajaran PKn. Dalam daftar nilai PKn ditemukan nilai rata-rata kelas masih

dibawah KKM yaitu 63,98. Sedangkan standar minimal ketuntasan pada SDN 06

Ngringo pada mata pelajaran tersebut adalah 75.

Dari hasil wawancara yang dilakukan antara peneliti dengan guru dan siswa

(lampiran 2 dan 3), faktor mendasar yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah

adalah siswa menganggap bahwa mata pelajaran PKn adalah ilmu yang

membosankan dan susah di pahami. Hal ini disebabkan karena dalam materi

Pendidikan Kewarganegaraan banyak muatanya, sehingga banyak menuntut siswa

untuk lebih aktif dalam belajar sendiri agar mampu menguasai materi serta mampu

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkaan hasil observasi yang dilakukan peneliti, dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD Negeri 06 Ngringo masih

bersifat monoton dan kurang menarik, sehingga setiap pelajaran berlangsung siswa

jadi kurang tertarik dan kurang berminat dalam mengikuti pelajaran. Siswa terlihat

malas dan tidak begitu tertarik pada pelajaran PKn. Faktor lain adalah dari guru yang

masih mengalami kesulitan dalam mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran.

Selain itu guru juga hanya menggunakan metode masih menggunakan metode

ceramah sehingga beberapa siswa terkadang jenuh saat proses pembelajaran

berlangsung. Beberapa faktor penyebab rendahnya hasil belajar PKn tentang

globalisasi antara lain:

Page 61: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

a. Guru mengajar di kelas belum menggunakan model pembelajaran secara tepat

dan maksimal, pembelajaran yang diterapkan dikelas masih menggunakan model

pembelajaran konvensional yang membuat siswa jenuh.

b. Guru masih menggunakan Teacher Center Learning, sehingga cara berpikir

siswa tidak berkembang.

c. Guru tidak kreatif dalam menggunakan fasilitas yang ada di sekolah, misalnya

penggunaan alat peraga serta ruangan, sehingga tingkat kejenuhan siswa

semakin tinggi dan siswa tidak mempunyai kesempatan untuk menggunakan alat

peraga yang ada di sekolah.

Hal-hal tersebut sangat berpengaruh pada hasil belajar PKn siswa kelas IV

SD Negeri 06 Ngringo. Siswa mengalami kesulitan dalam mencapai KKM yang

telah ditetapkan yaitu 75. Perolehan nilai PKn materi globalisasi pra tindakan tertera

pada lampiran 4 selanjutnya dirinci pada tabel 4.1 dan gambar 4.1. Maka dapat

diketahui bahwa nilai PKn sebelum dilaksanakan tindakan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Frekuansi Nilai PKn Materi Globalisasi Pra Tindakan

No Interval Nilai

fi xi fi.xi Prosentase Keterangan

1 40-46 3 43 129 7.69% Tidak Tuntas 2 47-53 5 50 250 12.82% Tidak Tuntas 3 54-60 11 57 627 28.21% Tidak Tuntas 4 61-67 3 64 192 7.69% Tidak Tuntas 5 68-74 3 71 213 7.69% Tuntas 6 75-81 14 78 1092 35.90% Tuntas

Jumlah 39

2503 100

Nilai Rata-Rata = 2503 : 39 = 63.98

Ketuntasan Klasikal = ( 14 : 39 ) X 100% = 35,90% Nilai Dibawah KKM = ( 25 : 39) X 100% = 64,10%

Nilai Terendah = 40 Nilai Tertinggi = 80

Page 62: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Dari tabel 4.1 di atas, hasil perolehan nilai PKn materi globalisasi pra

tindakan dapat disajikan dalam bentuk gambar 4.1 pada seperti di bawah ini:

Gambar 4.1 Grafik Perolehan Nilai PKn Materi Globalisasi Pra Tindakan

Dengan demikian dari tabel 4.1 dan gambar 4.1 yang telah disajikan di atas,

dapat dianalisis bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada mata pelajaran PKn

materi globalisasi sebelum diadakannya tindakan adalah 64,18 dengan nilai tertinggi

80 dan nilai terendah 40. Siswa yang mendapat nilai diatas KKM 35,90% atau 14

siswa dari 39 siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah KKM 64,10%

atau 25 siswa dari 39 siswa. Dari analisis pra tindakan yang diperoleh tersebut, maka

perlu diadakannya tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada materi

globalisasi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah dua siklus. Siklus pertama

terdiri dari dua pertemuan dan siklus kedua terdiri dari dua pertemuan. Pada

pertemuan pertama diadakan pada hari Rabu, 7 Maret 2012 sedangkan pertemuan

kedua diadakan pada hari Rabu 14 Maret 2012. Tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua

jam pelajaran (2 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

02

46

81012

1416

40-46 47-53 54-60 61-67 68-74 75-81

frekuensi

Interval Nilai

Page 63: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan perencanaan dilaksanakan mulai pada hari kamis 1 Maret

2012 di Sekolah Dasar Negeri 06 Ngringo. Peneliti, guru kelas IV dan Kepada

Sekolah mendiskusikan hari dan jam untuk mengadakan peneitian. Akhir diskusi

diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus I

diadakan hari Rabu tanggal 7 dan 14 Maret 2012 pukul 07.00-08.10 WIB.

Pada tahap perencanaan ini peneliti dan guru kelas IV menyamakan

persepsi tentang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam RPP yang telah

disusun, setiap pertemuan waktu selama 70 menit digunakan untuk kegiatan

awal pembelajaran selama 10 menit, kegiatan inti yang terdiri dari eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi selama 45 menit, dan kegiatan akhir selama 15 menit.

Pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah mata pelajaran PKn pada

materi globalisasi yang dilaksanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT. Mengingat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah model

pembelajaran yang masih baru dan dengan adanya model pembelajaran yang

belum pernah diterapkan ini siswa menjadi tertarik dan dapat mengaktifkan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).

Setelah RPP dibuat, peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar.

Media yang akan digunakan adalah LCD serta nomor untuk setiap siswa sebagai

menunjukkan pembelajaran menggunakan mode pembelajaran kooperatif tipe

NHT. Sedangkan sumber belajar diambil dari buku paket dan LKS siswa.

Selanjutnya peneliti mempersiapkan lembar kerja kelompok, soal evaluasi

individu, daftar nilai, reward, lembar observasi guru mengajar dan lembar

observasi aktivitas siswa.

b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan)

1) Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 7 Maret 2012. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama

dua jam pelajaran (2 x 35menit) yaitu jam ke 1 dan jam ke 2 (pukul 07.00

WIB s/d pukul 08.10 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas IV

Page 64: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

SD Negeri 06 Ngringo Karanganyar. Urutan pelaksanaan tindakan siklus I

pertama pertemuan I adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Sebelum melaksanakan pembelajaran siswa melaksanakan kegiatan

rutinnya yaitu baris didepan kelas. Guru masuk kelas dan memberikan

salam pembuka lalu siswa hormat kepada bendera Merah Putih yang

berada didalam kelas dilanjutkan dengan berdoa dan absensi. Kegiatan

dilanjutkan dengan menyayikan lagu nasional untuk menumbuhkan rasa

cinta tanah air pada siswa. Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

terhadap materi yang akan disampaikan, guru membuka pelajaran

dengan mengadakan apersepsi dengan metode tanya jawab. Siswa

dikondisikan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada

kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru menghubungkan kegiatan apersepsi dengan materi yang akan

disampaikan.

(2) Guru menjelaskan pengertian tentang globalisasi

(3) Siswa dan guru malakukan tanya jawab mengenai dampak positif

dan negatif yang ditimbulkan oleh globalisasi.

(4) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mendiskusikan

tentang pengaruh globalisasi terhadap lingkungan sekitar.

Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Semua siswa mendiskusikan dengan kelompok masing-masing.

(2) Semua siswa memberikan pendapat mengenai pengaruh globalisasi

yang terjadi dilingkungan sekitar.

(3) Guru menunjuk salah satu nomor untuk membacakan hasil diskusi

kelompok di depan kelas.

(4) Siswa yang nomornya ditunjuk guru maju ke depan kelas.

(5) Siswa membacakan hasil diskusi.

Page 65: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

(6) Siswa dan guru menanggapi hasil diskusi yang dibacakan oleh

siswa.

Pada kegiatan konfirmasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Siswa mengumpulkan hasil diskusi.

(2) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang kurang jelas

(3) Siswa membuat kesimpulan.

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes evaluasi individu. Guru

memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi. Untuk

kegiatan tindak lanjut siswa mendapatkan pekerjaan rumah (PR).

2) Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 14 Maret 2012. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama

dua jam pelajaran (2 x 35menit) yaitu jam ke 1 dan jam ke 2 (pukul 07.00

WIB s/d pukul 08.10 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas IV

SD Negeri 06 Ngringo Karanganyar. Urutan pelaksanaan tindakan siklus

pertama pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Sebelum melaksanakan pembelajaran siswa melaksanakan kegiatan

rutinnya yaitu baris didepan kelas. Guru masuk kelas dan memberikan

salam pembuka lalu siswa hormat kepada bendera Merah Putih yang

berada didalam kelas dilanjutkan dengan berdoa dan absensi. Kegiatan

dilanjutkan dengan menyayikan lagu nasional untuk menumbuhkan rasa

cinta tanah air pada siswa. Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

terhadap materi yang akan disampaikan, guru membuka pelajaran

dengan mengadakan apersepsi dengan metode tanya jawab. Siswa

dikondisikan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada

kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut:

Page 66: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

(1) Guru menghubungkan kegiatan apersepsi dengan materi yang akan

disampaikan.

(2) Guru menjelaskan mengenai jenis-jenis kebudayaan yang ada di

Indonesia.

(3) Siswa dan guru malakukan tanya jawab mengenai misi budaya

Internasional.

(4) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mendiskusikan tentang

jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan diluar negeri..

Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Semua siswa mendiskusikan dengan kelompok masing-masing.

(2) Semua siswa memberikan pendapat mengenai jenis budaya

Indonesia yang pernah ditampilkan di uar negeri.

(3) Guru menunjuk salah satu nomor untuk membacakan hasil diskusi

kelompok di depan kelas.

(4) Siswa yang nomornya ditunjuk guru maju ke depan kelas.

(5) Siswa membacakan hasil diskusi

(6) Siswa dan guru menanggapi hasil diskusi yang dibacakan oleh

siswa.

Pada kegiatan konfirmasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Kelompok mengumpulkan hasil diskusi

(2) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang

telah diberikan.

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup siswa mengerjakan tes evaluasi individu serta

guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi. Untuk

kegiatan tindak lanjut siswa mendapatkan pekerjaan rumah (PR).

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV untuk

melakukan pengamatan terhadap situasi selama peneliti melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang berupa daftar nilai siswa,

lembar observasi guru mengajar, lembar observasi aktivitas siswa dan kamera.

Page 67: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Observasi khususnya ditujukan

pada kegiatan guru pada saat mengajar, aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran, dan hasil perolehan nilai siswa.

1) Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered

heads together. Pada aspek ini yang diamati yaitu (1) mengatur peran dalam

diskusi, (2) mencari informasi sesuai dengan materi, (3) mencatat informasi

yang ditemukan, dan (4) melaporkan informasi yang didapat dengan jelas.

Untuk lebih lengkapnya, lembar pengamatan aspek psikomotor pada siklus I

pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada lampiran 10. Sehingga

perolehan skor pada aspek psikomotor siswa dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuansi Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus I

Dari tabel 4.2 dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:

No Interval Frekuensi Prosentase

1 60-65 4 10,26% 2 66-71 7 17,95% 3 72-77 18 46,15% 4 78-83 5 12,82% 5 84-89 4 10,26% 6 90-95 1 2,56%

Rata-rata Kelas 74,81

Page 68: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Gambar 4.2 Grafik Skor pada Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus I

Berdasarkan grafik di atas, skor pada aspek psikomotor siswa pada siklus I

diperoleh rata-rata kelas sebesar 74,81 yang masuk dalam kategori baik.

Siswa yang memperoleh nilai 60-65 sebanyak 4 siswa atau 10,26%. Siswa

yang memperoleh nilai 66-71 sebanyak 7 siswa atau 17,95%. Siswa yang

memperoleh nilai 72-77 sebanyak 18 siswa atau 46,15%. Siswa yang

memperoleh nilai 78-83 sebanyak 5 siswa atau 12,82%. Siswa yang

memperoleh nilai 84-89 sebanyak 4 siswa atau 10,26%. Siswa yang

memperoleh nilai 90-95 sebanyak 1 siswa atau 2,56%.

2) Aspek Afektif Perilaku Berkarakter

Aspek afektif perilaku berkarakter yang diamati dalam penelitian pada

setiap siklus meliputi: (1) kejujuran, (2) teliti, (3) disiplin, dan (4) tanggung

jawab. Untuk lebih lengkapnya, lembar pengamatan aspek afektif perilaku

berkarakter pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada

lampiran 12. Sehingga perolehan skor pada aspek afektif perilaku

berkarakter siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuansi Aspek Afektif Perilaku Berkarakter Siswa

pada Siklus I

No Interval Frekuensi Prosentase 1 60-65 2 5,13%

0

5

10

15

20

60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95

frekuensi Interval Nilai

Page 69: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2 66-71 10 25,64% 3 72-77 15 38,46% 4 78-83 10 25,64% 5 84-89 2 5,13%

Rata-rata Kelas 74,62

Dari tabel 4.3 dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.3 Grafik Skor pada Aspek Afektif Perilaku Berkarakter Siswa pada Siklus I

Berdasarkan grafik di atas, skor pada aspek afektif perilaku berkarakter

siswa pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 74,62 yang termasuk

dalam kategori baik. Siswa yang memperoleh nilai 60-65 sebanyak 2 siswa

atau 5,13%. Siswa yang memperoleh nilai 66-71 sebanyak 10 siswa atau

25,64%. Siswa yang memperoleh nilai 72-77 sebanyak 15 siswa atau

23,08%. Siswa yang memperoleh nilai 78-83 sebanyak 10 siswa atau

25,64%. Siswa yang memperoleh nilai 84-89 sebanyak 2 siswa atau 5,13%.

3) Aspek Keterampilan Sosial

Aspek keterampilan sosial yang diamati dalam penelitian pada setiap siklus

meliputi: (1) bertanya, (2) berani berpendapat, (3) pendengar yang baik, dan

(4) bekerja sama. Untuk lebih lengkapnya, lembar pengamatan aspek

02468

10121416

60-65 66-71 72-77 78-83 84-89

frekuensi Interval Nilai

Page 70: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

keterampilan sosial pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat

pada lampiran 14. Sehingga perolehan skor pada aspek keterampilan sosial

siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuansi Aspek Keterampilan Sosial Siswa pada

Siklus I

No Interval Frekuensi Prosentase 1 60-65 5 12,82% 2 66-71 6 15,38% 3 72-77 12 30,77% 4 78-83 8 20,51% 5 84-89 6 15,38% 6 90-95 2 5,13%

Rata-rata Kelas 76,22

Dari tabel 4.4 dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.4 Grafik Skor pada Aspek Keterampilan Sosial Siswa pada

Siklus I

Berdasarkan grafik 4.4 di atas, skor pada aspek keterampilan sosial siswa

pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 76,22 yang termasuk dalam

kategori baik. Siswa yang memperoleh nilai 60-65 sebanyak 5 siswa atau

12,82%. Siswa yang memperoleh nilai 66-71 sebanyak 6 siswa atau

0

2

4

6

8

10

12

14

60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95

frekuensi Interval Nilai

Page 71: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

15,38%. Siswa yang memperoleh nilai 72-77 sebanyak 12 siswa atau

30,77%. Siswa yang memperoleh nilai 78-83 sebanyak 8 siswa atau

20,51%. Siswa yang memperoleh nilai 84-89 sebanyak 6 siswa atau

15,38%. Siswa yang memperoleh nilai 90-95 sebanyak 2 siswa atau

5,13%.

4) Hasil Observasi Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi

Berdasarkan hasil tes siklus I selama dua kali pertemuan sesuai dengan

lampiran 8, diperoleh data dalam bentuk tabel 4.5 seperti di bawah ini:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuansi Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi Siklus I

No Interval Nilai

fi xi fi.xi Presentase Keterangan

1 50-57 2 53 159 7.69% tidak tuntas

2 58-65 4 60 240 10.26% tidak tuntas

3 66-73 5 67 335 12.82% tidak tuntas

4 74-81 12 74 814 28.21% tuntas

5 82-89 8 81 648 20.51% tuntas

6 90-97 8 88 704 20.51% tuntas

Jumlah 39 423 2921 100

Nilai Rata-Rata = 2921 : 39 = 74,89

ketuntasan Klasikal = ( 28 : 39 ) x 100% = 71,79% nilai dibawah KKM = ( 11 : 39) x 100% = 28,21%

nilai terendah = 50 nilai tertinggi = 95

Untuk lebih jelasnya, perolehan nilai PKn siklus I sesuai tabel 4.5 di atas

dapat disajikan dengan grafik pada gambar 4.5 seperti di bawah ini:

\

Page 72: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4.5 Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar PKn pada Siklus I

Dengan demikian dari tabel 4.5 dan gambar 4.5 yang telah disajikan di atas,

dapat dianalisis bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh untuk materi

globalisasi pada siswa kelas IV SDN 06 Ngringo Karanganyar pada saat

siklus I sebesar 74,89 dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 50. Siswa

yang mendapat nilai di atas KKM 71.79% atau 28 siswa dari jumlah

keseluruhan 39 siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM

sebanyak 28.21% atau 11 siswa dari jumlah keseluruhan 39 siswa. Dari

analisis siklus I tersebut, maka perlu dilakukan tindakan siklus II untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi globalisasi.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan tes yang telah dilaksanakan guru dan peneliti

melakukan refleksi. Refleksi dilaksanakan dengan menemukan kelemahan-

0

2

4

6

8

10

12

14

50-57 58-65 66-73 74-81 82-89 90-97

frekuensi

Interval Nilai

Page 73: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

kelemahan pada saat kegiatan berlangsung pada siklus I. Pada intinya

kelemahan-kelemahan pada siklus I antara lain:

1) Dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru kelas IV, peneliti masih

kurang dalam pengelolaan waktu. Sehingga pencapaian tujuan pembelajaran

masih belum maksimal. Selain itu guru juga masih kurang dalam pemberian

tindak lanjut berupa tugas rumah atau pemberian motivaasi kepada siswa.

2) Dari segi siswa, kesiapan dalam menerima pelajaran masih kurang siap

menerima pelajaran dan kurang paham tentang tujuan apa yang harus dicapai

dalam pembelajaran. Dalam berdiskusi, siswa sudah bisa bekerjasama

dengan temannya tetapi dalam menjawab pertanyaan masih kurang lancar.

Ketika mengerjakan soal evaluasi, siswa kurang tenang

Kelemahan-kelemahan yang telah ditemukan pada tahap observasi, akan diatasi

pada siklus II sehingga kemampuan guru dan aktivitas siswa dapat meningkat.

Selain itu setelah dilaksanakan pembelajaran siklus I, terlihat bahwa hasil tes

evaluasi individu dan jumlah siswa yang nilainya di atas KKM meningkat

dibandingkan pada saat pra tindakan. Namun peningkatan tersebut belum

memenuhi indikator keberhasilan yang sudah direncanakan. Maka untuk

meningkatkan hasil belajar PKn materi globalisasi pada siswa kelas IV akan

dilakukan tindakan siklus II dengan perencanaan yang lebih matang terkait

perbaikan dari hasil observasi dan refleksi pada siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 21 dan 28 Maret

2012. Siklus II dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan terdiri

dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Tahap-tahap yang dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan perencanaan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Maret

2012 di ruang guru SD Negeri 06 Ngringo Karanganyar. Peneliti dan guru kelas

IV mendiskusikan rancangan waktu tindakan yang akan dilakukan dalam proses

Page 74: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

penelitian ini. Akhir diskusi diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan

siklus II akan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 21 dan 28 Maret 2012

selama dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yaitu jam ke 1 dan jam ke 2 (pukul

07.00 WIB s/d pukul 08.10 WIB).

Sebelum pelaksanaan siklus II, ada hal-hal yang perlu diperbaiki guru

dalam pembelajaran PKn materi globalisasi dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT guna mengatasai kelemahan-kelemahan yang

terdapat pada siklus I. Kelemahan pada siklus I salah satunya pada saat kegiatan

awal guru masih kurang dalam pengelolaan kelas. Sehingga tujuan pembelajaran

masih belum dicapai dengan maksimal. Pada siklus II ini, guru mencari cara

agar kelas dapat dikelola dengan baik tetapi tidak membuang waktu dengan

percuma. Keaktifan siswa pada siklus I masih kurang, hal ini ditunjukkan

dengan adanya siswa yang masih bergurau atau berbicara sendiri pada saat

diadakannya diskusi.hal tersebut berakibat pada saat siswa ditanya oleh guru

secara acak siswa ragu-ragu untuk menjawabnya, dikarenakan siswa tidak

mengikuti proses diskusi dengan baik. Pada siklus II peneliti merencanakan

untuk menulis nama siswa yang tidak mau bekerjasama, memberikan pendapat,

dan bergurau sendiri pada saat proses pembelajaran.

Setelah menemukan kelemahan pada siklus I dan menemukan solusi

untuk siklus II, guru kelas IV dan peneliti menyamakan persepsi tentang

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada siklus II akan

mendalami lebih lanjut tentang materi yang telah diajarkan pada siklus I. Segala

sesuatu sebelum mengajar sudah dipersiapkan semaksimal mungkin agar

kemampuan guru dalam mengajar bisa lebih meningkat dari siklus I dan hasil

belajar PKn materi globalisasi juga dapat meningkat seperti indikator pencapaian

yang diharapkan. Dalam RPP yang telah ditentukan waktu selama 70 menit

digunakan untuk kegiatan awal pembelajaran selama 10 menit, kegiatan inti

yang terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi (EEK) selama 45 menit,

dan kegiatan akhir selama 15 menit. Alokasi waktu tersebut diterapkan baik

pada pertemuan I dan II.

Page 75: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Mata pelajaran yang akan dilaksanakan adalah PKn materi globalisasi

dengan menggunkan model kooperatif tipe NHT. Model kooperatif tipe NHT

adalah model pembelajaran yang menekankan pada interaksi antara siswa

dengan siswa dengan diterapkannya kelompok-kelompok yang harus

bekerjasama untuk memecahkan suatu masalah atau menjawab pertanyaan dari

guru.

Setelah RPP dibuat, peneliti mempersiapkan media dan sumber belajar.

Media dan sumber belajar masih sama dengan siklus I. Selanjutnya peneliti

mempersiapkan lembar kerja individu, tes evaluasi individu sesuai dengan

materi yang diajarkan dengan tingkat kesulitan yang semakin sulit dibandingkan

siklus I serta mempersiapkan daftar nilai, lembar observasi guru mengajar, dan

lembar observasi aktivitas siswa untuk mengetahui perkembangan hasil belajar

PKn materi globalisasi.

b. Tahap Pelaksanaan (Tindakan)

1) Pertemuan I

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 21 Maret 2012. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama

dua jam pelajaran (2 x 35menit) yaitu jam ke 1 dan jam ke 2 (pukul 07.00

WIB s/d pukul 08.10 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas IV

SD Negeri 06 Ngringo Karanganyar. Urutan pelaksanaan tindakan siklus II

pertemuan I adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Sebelum melaksanakan pembelajaran guru mempersiapkan meja kelas

ditata untuk berkelompok agar menghemat waktu. Masing-masing meja

sudah diberikan tanda warna untuk membedakan setiap kelompoknya.

siswa melaksanakan kegiatan rutinnya yaitu baris didepan kelas.

Sebelum masuk kelas siswa dibagikan nomor dimana nomor itu terdapat

wakna untuk membentuk kelompok. Setelah masuk kelas siswa tinggal

mencocokkan wakna nomor yang didapat dengan meja yang telah

disiapkan oleh guru sebelumnya. Guru masuk kelas dan memberikan

salam pembuka lalu siswa hormat kepada bendera Merah Putih yang

Page 76: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

berada didalam kelas dilanjutkan dengan berdoa dan absensi. Kegiatan

dilanjutkan dengan menyayikan lagu nasional untuk menumbuhkan rasa

cinta tanah air pada siswa. Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

terhadap materi yang akan disampaikan, guru membuka pelajaran dengan

mengadakan apersepsi dengan metode tanya jawab. Siswa dikondisikan

untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada

kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru menghubungkan kegiatan apersepsi dengan materi yang akan

disampaikan.

(2) Siswa dan guru bertanyajawab mengenai pengertian globalisasi

(3) Siswa dan guru melakukan tanyajawab mengenai pengaruh yang

ditimbulkan oleh globalisasi.

(4) Siswa yang sudah berkelompok diberi tugas oleh guru untuk

mendiskusikan tentang dampak positif dan negatif yang ditimbulkan

oleh globalisasi

Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Semua siswa mendiskusikan dengan kelompok masing-masing.

(2) Semua siswa memberikan pendapat mengenai dampak positif dan

negatif yang ditimbulkan oleh globalisasi.

(3) Guru menunjuk salah satu nomor dengan acak untuk membacakan

hasil diskusi kelompok.

(4) Siswa yang nomornya ditunjuk guru berdiri dan membacakan hasil

diskusi.

(5) Siswa membacakan hasil diskusi.

(6) Siswa dan guru menanggapi hasil diskusi yang dibacakan oleh siswa.

Pada kegiatan konfirmasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Siswa mengumpulkan hasil diskusi.

(2) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya hal-hal yang kurang jelas

(3) Siswa membuat kesimpulan.

Page 77: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan akhir, guru memberikan kesempatan kepada siswa

untukbertanya mengenai materi yang kurang jelas serta memberikan

tindak lanjut berupa soal evaluasi serta memberikan PR kepada siswa.

2) Pertemuan II

Pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu

tanggal 28 Maret 2012. Tindakan dilaksanakan sesuai perencanaan selama

dua jam pelajaran (2 x 35menit) yaitu yaitu jam ke 1 dan jam ke 2 (pukul

07.00 WIB s/d pukul 08.10 WIB). Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas

IV SD Negeri 06 Ngringo Karanganyar. Urutan pelaksanaan tindakan siklus

pertama pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan awal

Sebelum melaksanakan pembelajaran siswa melaksanakan kegiatan

rutinnya yaitu baris didepan kelas. Guru masuk kelas dan memberikan

salam pembuka lalu siswa hormat kepada bendera Merah Putih yang

berada didalam kelas dilanjutkan dengan berdoa dan absensi. Kegiatan

dilanjutkan dengan menyayikan lagu nasional untuk menumbuhkan rasa

cinta tanah air pada siswa. Untuk menumbuhkan rasa ingin tahu siswa

terhadap materi yang akan disampaikan, guru membuka pelajaran

dengan mengadakan apersepsi dengan metode tanya jawab. Siswa

dikondisikan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada

kegiatan ekplorasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru menghubungkan kegiatan apersepsi dengan materi yang akan

disampaikan.

(2) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai dampak positif dan

negatif dari globalisasi.

Page 78: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

(3) Guru menjelaskan kepada siswa mengenai misi kebudayaan

Internasional.

(4) Siswa secara acak ditunjuk untuk menulis di papan tulis tentang

misi kebudayaan internasional.

(5) Guru membagi kelas menjadi 10 kelompok. Pembagian kelompok

dengan cara baris 1 berdiri dan membalikkan bangku kearah baris

2. Begitu juga dengan baris ke 3.

(6) Guru membagikan kertas yang berisi contoh kebudayaan

tradisional dan modern.

(7) Setiap kelompok mendiskusikan isi kertas kemudian memutuskan

termasuk kebudayaan tradisional atau modern.

(8) Setiap perwakilan kelompok maju ke depan kelas untuk

menempelkan dan mengklasifikasikan antara kebudayaan

tradisional dan kebudayaan modern.

Pada kegiatan elaborasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Siswa dan guru mencocokkan hasil jawaban setiap kelompok.

(2) Guru membagikan materi tentang pengaruh globalisasi.

(3) Siswa secara kelompok mendiskusikan mengenai pengaruh

globalisasi di sekolah, keluarga, masyarakat dan negara.

Pada kegiatan konfirmasi terdiri dari langkah berikut:

(1) Guru membahas hasil diskusi dengan cara memanggil nomor yang

sudah dimiliki siswa.

(2) Siswa menulis hasil diskusi didepan kelas dengan tanpa membawa

kertasnya.

(3) Siswa dan guru mencocokkan hasil diskusi.

Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir, guru memberikan kesempatan kepada siswa

untukbertanya mengenai materi yang kurang jelas serta memberikan

tindak lajut berupa soal evaluasi.

c. Tahap Observasi

Page 79: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Pada tahap observasi peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV untuk

melakukan pengamatan terhadap situasi selama peneliti melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang berupa daftar nilai, lembar

observasi guru mengajar, lembar observasi aktivitas siswa, kamera dan video.

Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Observasi khususnya ditujukan

pada hasil perolehan nilai siswa, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dan

kegiatan guru pada saat mengajar.

1) Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered

heads together. Pada aspek ini yang diamati yaitu (1) mengatur peran dalam

diskusi, (2) mencari informasi sesuai dengan materi, (3) mencatat informasi

yang ditemukan, dan (4) melaporkan informasi yang didapat dengan jelas.

Untuk lebih lengkapnya, lembar pengamatan aspek psikomotor pada siklus

II pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada lampiran 19. Sehingga

perolehan skor pada aspek psikomotor siswa dapat dilihat pada tabel 4.6

berikut.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Aspek Psikomor Siswa pada Siklus II

No Interval Frekuensi Prosentase 1 66-71 3 7,69% 2 72-77 11 28,21% 3 78-83 12 30,77% 4 84-89 8 20,51% 5 90-95 5 12,82%

Rata-rata Kelas 80,51

Dari tabel 4.6 dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:

Page 80: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar 4.6 Grafik Skor Pada Aspek Psikomotor Siswa pada Siklus II

Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.6 di atas, skor pada aspek psikomotor

siswa pada siklus II diperoleh rata-rata kelas sebesar 80,51 yang termasuk

dalam kategori sangat baik. Siswa yang memperoleh nilai 66-71 sebanyak 3

siswa atau 7,69%. Siswa yang memperoleh nilai 72-77 sebanyak 11 siswa

atau 28,21%. Siswa yang memperoleh nilai 78-83 sebanyak 12 siswa atau

30,77%. Siswa yang memperoleh nilai 84-89 sebanyak 8 siswa atau

20,51%. Siswa yang memperoleh nilai 90-95 sebanyak 5 siswa atau

12,82%.

2) Aspek Afektif

Aspek afektif perilaku berkarakter yang diamati dalam penelitian pada setiap

siklus meliputi: (1) kejujuran, (2) teliti, (3) disiplin, dan (4) tanggung jawab.

Untuk lebih lengkapnya, lembar pengamatan aspek afektif perilaku

berkarakter pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada

lampiran 20. Sehingga perolehan skor pada aspek afektif perilaku

berkarakter siswa dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

02468

101214

66-71 72-77 78-83 84-89 90-95

frekuensi Interval Nilai

Page 81: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 4.7 Distribusi Frekuansi Aspek Afektif Perilaku Berkarakter Siswa

pada Siklus II

No Interval Frekuensi Prosentase 1 60-65 1 2,56% 2 66-71 1 2,56% 3 72-77 14 35,90% 4 78-83 12 30,77% 5 84-89 10 25,64% 6 90-95 1 2,56%

Rata-rata Kelas 80,13

Dari tabel 4.7 dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.7 Grafik Skor Pada Aspek Afektif Perilaku Berkarakter Siswa

pada Siklus II

Berdasarkan grafik di atas, skor pada aspek afektif perilaku berkarakter

siswa pada siklus II diperoleh rata-rata kelas sebesar 80,13 yang termasuk

kategori sangat baik. Siswa yang memperoleh nilai 60-65 sebanyak 1 siswa

atau 2,56%. Siswa yang memperoleh nilai 66-71 sebanyak 1 siswa atau

2,56%. Siswa yang memperoleh nilai 72-77 sebanyak 14 siswa atau 35,90%.

Siswa yang memperoleh nilai 78-83 sebanyak 12 siswa atau 30,77%. Siswa

yang memperoleh nilai 84-89 sebanyak 10 siswa atau 25,64%. Siswa yang

memperoleh nilai 90-95 sebanyak 1 siswa atau 2,56%.

02468

10121416

60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95

frekuensi Interval Nilai

Page 82: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

3) Aspek Keterampilan Sosial

Aspek keterampilan sosial yang diamati dalam penelitian pada setiap siklus

meliputi: (1) bertanya, (2) berani berpendapat, (3) pendengar yang baik, dan

(4) bekerja sama. Untuk lebih lengkapnya, lembar pengamatan aspek

keterampilan sosial pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat

pada lampiran 23. Sehingga perolehan skor pada aspek keterampilan sosial

siswa dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuansi Aspek Keterampilan Sosial Siswa pada

Siklus II

No Interval Frekuensi Prosentase 1 60-65 1 2,56% 2 66-71 2 5,13% 3 72-77 18 46,15% 4 78-83 14 35,90% 5 84-89 3 7,69% 6 90-95 1 2,56%

Rata-rata Kelas 78,40

Dari Tabel 4.8 dapat disajikan dengan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.8 Grafik Skor pada Aspek Keterampilan Sosial Siswa pada Siklus

II

02468

101214161820

60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95

frekuensi

Interval Nilai

Page 83: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Berdasarkan grafik di atas, skor pada aspek keterampilan sosial siswa pada

siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 78,40 yang termasuk dalam

kategori baik. Siswa yang memperoleh nilai 60-65 sebanyak 1 siswa atau

2,56%. Siswa yang memperoleh nilai 66-71 sebanyak 2 siswa atau 5,13%.

Siswa yang memperoleh nilai 72-77 sebanyak 18 siswa atau 46,15%. Siswa

yang memperoleh nilai 78-83 sebanyak 14 siswa atau 35,90%. Siswa yang

memperoleh nilai 84-89 sebanyak 3 siswa atau 7,69%. Siswa yang

memperoleh nilai 90-95 sebanyak 1 siswa atau 2,56%.

4) Hasil Observasi Peningkatan Hasil Belajar PKn Materi Globalisasi

Berdasarkan hasil tes siklus II selama dua kali pertemuan sesuai dengan

lampiran 17, diperoleh data dalam bentuk tabel 4.9 seperti di bawah ini:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuansi Hasil Belajar PKn Siklus II

No Interval Nilai

fi xi fi.xi Prosentase Keterangan

1 60-66 3 63 189 7.69% tidak tuntaS 2 67-73 4 70 280 10.26% tidak tuntaS 3 74-80 4 77 308 10.26% Tuntas 4 81-87 5 84 420 12.82% Tuntas 5 88-94 6 91 546 15.38% Tuntas 6 95-101 17 98 1666 43.59% Tuntas

39 483 3409 100 Nilai Rata-Rata = 3409 : 39 = 84,41

Ketuntasan Klasikal = ( 32 : 39 ) X 100% = 82,05% Nilai Dibawah KKM = (7 : 39) X 100% = 17,95%

Nilai Tertinggi = 100 Nilai Terendah = 60

Untuk lebih jelasnya, perolehan hasil belajar PKn siklus II sesuai tabel 4.9 di

atas dapat disajikan dengan grafik pada gambar 4.9 seperti di bawah ini:

Page 84: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 4.9 Grafik Perolehan Hasil Belajar PKn Siklus II

Dengan demikian dari tabel 4.9 dan gambar 4.9 yang telah disajikan di atas,

dapat dianalisis bahwa nilai rata-rata kelas yang diperoleh hasil belajar PKn

pada siswa kelas IV SDN 06 Ngringo karanganyar pada saat siklus II

sebesar 84,41 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Siswa yang

mendapat nilai di atas KKM sebesar 82,05% atau 32 siswa dari jumlah

keseluruhan 39 siswa sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM

hanya 17,95% atau7 siswa dari jumlah keseluruhan 39 siswa. Dari analisis

siklus II tersebut, maka tidak perlu dilakukan tindakan siklus berikutnya

karena hasilnya sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu > 80% dari

jumlah keseluruhan siswa mendapat nilai di atas KKM dimana KKM untuk

mata pelajaran PKn kelas IV adalah 75.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar PKn siswa kelas IV

mengalami peningkatan pada setiap siklus. Peningkatan terlihat setelah dilakukan

tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus I dan

siklus II.

02468

1012141618

60-66 67-73 74-80 81-87 88-94 95-101

frekuensi

Interval Nilai

Page 85: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Peningkatan hasil belajar PKn untuk aspek nilai terendah, nilai tertinggi, rata-

rata klasikal, dan prosentase ketuntasan yang terlihat dari pra tindakan, siklus I, dan

siklus II. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10 Peningkatan Hasil Belajar PKn pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

No Keterangan Pratindakan Siklus I Siklus II 1 Nilai Terendah 40 50 60 2 Nilai Tertinggi 80 95 100

3 Rata-Rata Nilai

Klasikal 64,18 74,89 84,41

4 Prosentase Ketuntasan 35,90% 71,79% 82,05%

Peningkatan hasil belajar PKn pada tabel 4.10 di atas dapat disajikan dalam

bentuk grafik seperti pada gambar 4.10 berikut:

Gambar 4.10 Grafik Peningkatan Hasil Belajar PKn

Berdasarkan tabel 4.10 dan gambar 4.10 terlihat peningkatan hasil belajar

PKn dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Nilai terendah pada tes pra tindakan adalah 40, pada siklus I nilai terendah

meningkat menjadi 50, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 60.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Nilaiterendah

Nilaitertinggi

Rata-rataNilai

Klasikal

ProsentaseKetuntasan

40

80

64,18

35,90%

50

95

74,89 71,8%

60

100

84,41 89,74%

PRATINDAKAN

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 86: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

2. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes pra tindakan adalah 80, pada siklus I

adalah 95 dan silklus II meningkat menjadi 100.

3. Nilai rata-rata klasikal juga terjadi peningkatan yaitu pada tes pra tindakan nilai

rata-ratanya 64,18. Sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 74,89 dan pada

siklus II kembali meningkat menjadi 84,41.

4. Untuk siswa yang tuntas pada pra tindakan terdapat 14 siswa yang tuntas atau

35,90%, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 28 siswa yang tuntas atau

71,79%, dan pada siklus II kembali meningkat menjadi 32 siswa yang tuntas atau

82,05%.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil perbandingan yang telah dilaksanakan, maka dapat dilihat

bahwa pada setiap siklus terjadi peningkatan. Peningkatan hasil belajar PKn pada

materi globalisasi pada siswa kelas IV SDN 06 Ngringo karanganyar meningkat. Hal

ini ditunjukkan dengan tabel 4.10 dan grafik 4.10 pada halaman 66. Pada pra

tindakan siswa yang tuntas hanya 14 siswa atau 35,90%, sedangkan pada siklus I

meningkat menjadi 28 siswa atau 71,79%, dan pada siklus II kembali meningkat

menjadi 32 siswa atau 82,05%. Data tersebut diambil dari jumlah keseluruhan siswa

yaitu 39 siswa. Hal ini dapat dinyatakan bahwa dari pratindakan ke siklus I

prosentase ketuntasan meningkat sebesar 35,89%, sedangkan dari siklus I ke siklus II

prosentase ketuntasan meningkat sebesar 10,26%. Selain itu rata-rata pada setiap

tindakan juga meningkat. Pada pra tindakan rata-rata kelas sebesar 63,98. Pada siklus

I meningkat sebesar 9,52 maka pada siklus I rata-rata kelas menjadi 74,89. Pada

siklus II meningkat sebesar 10,91 maka pada siklus II rata-rata kelas menjadi 84,41.

Page 87: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2

siklus dengan menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

numbered heads together pada siswa kelas IV SD Negeri 06 Ngringo Karanganyar

tahun 2011/2012 dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewaganegaraan tentang

globalisasi, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together

terbukti dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 06 Ngringo

Karangnyar tahun 2011/2012. Hal ini dapat terlihat dengan adanya peningkatan nilai

rata-rata kelas yang pada saat pratindakan sebesar 63,98 terjadi peningkatan pada

siklus I menjadi 78,28. Dilanjutkan dengan dilaksanakan tindakan pada siklus II.

Pada siklus II terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang signifikan dari

78,28 atau 71.79% menjadi 87.10 atau 89.74% dari jumlah keseluruan siswa yaitu 39

siswa. Maka peneliti pada siklus II ini telah mencapai target indikator pencapaian

yaitu 80%.

Melalui mode pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together

hambatan-hambatan yang terjadi pada pratindakan dapat diatasi pada siklus I dan

disempurnakan lagi pada siklus II. Sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna

dan tujuan pembelajaran dapat dicapai. Hal ini terbukti dengan adanya pembelajaran

pada pratindakan siswa merasa bosan. Setelah diadakan siklus I keaktifan siswa

menjadi 2,86. Pada sikus II terjadi peningkatan rata-rata keaktifan siswa menjadi dari

2,86 menjadi 3,43. Maka keaktifan siswa pada SDN 06 Ngringo Karanganyar ini

meningkat.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe numbered

heads together dalam pelaksanaan pembelajaran PKn tentang globalisasi. Model

yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri

Page 88: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 07 dan 14 Maret 2012.

Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 21 dan 28 Maret 2012. Berdasarkan

hasil penelitian dapat dikemukakan implikasi teoritis dan implikasi praktis hasil

penelitian sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together untuk meningkatkan hasil

belajar siswa dapat dipertimbangkan untuk menambah model pembelajaran bagi

guru dalam memberikan materi pelajaran bagi siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together ini sengaja

dirancang untuk memudahkan siswa dalam bertukar pikiran dengan teman

lainnya. Selain itu, siswa menjadi siap untuk menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru.

2. Implikasi Praktis

Penelitian telah membuktikan bahwa pembelajaran PKn dengan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon

guru untuk meningkatkan keefektifan model pembelajaran guru dalam mengajar

dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehubungan dengan

keterampilan dan hasil belajar siswa yang akan dicapai. Keterampilan dan hasil

belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan model, metode, dan media

yang tepat bagi siswa.

Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang

telah diuraikan pada Bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk

membantu dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada

hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi

permasalahan sejenis, terutama untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 89: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pada siswa kelas IV SDN 06

Ngringo Karanganyar tahun 2011/2012, maka saran-saran yang diberikan sebagai

sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan

meningkatkan kompetensi peserta didik SDN 06 Ngringo Karanganyar pada

khususnya sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

a. Hendaknya sekolah menginspirasi guru-guru secara umum melaksanakan

penelitian tindakan kelas untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang

dihadapi dalam pembelajaran di kelas. Karena penelitian tindakan kelas

membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

b. Kepala sekolah hendaknya selalu aktif mendorong guru-guru untuk

melaksanakan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran yang tepat

dan sesuai dengan materi yang disampaikan. salah satu model pembelajaran

kooperatif tipe numbered heads together sebagai alternatif model

pembelajaran yang dapat diterapkan dikelas rendah maupun padakelas tinggi.

Dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered

heads together dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

2. Bagi Guru

a. Diharapkan guru menerapkan model pembelajaran numbered heads together

sebagai alternatif model pembelajaran dalam proses pembelajaran PKn.

b. Guru hendaknya melakukan persiapan yang lebih baik dalam menggunakan

model pembelajaran numbered heads together, terutama dalam menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), dan

evaluasi, sehingga mudah dipahami siswa.

c. Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran numbered heads together dalam

pembelajaran yang akan dilaksanakan, dalam hal ini yang ditekankan adalah

dalam mata pelajaran PKn. Penerapan model pembelajaran numbered heads

together dapat meningkatkan interaksi antara guru dengan siswa pada

Page 90: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

umumnya dan siswa dengan siswa pada khususnya, sehingga proses

pembelajaran yang berlangsung terkesan menarik dan tidak membuat siswa

merasa jenuh atau bosan.

3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan materi yang

telah dipelajari pada teman sekelompok secara bergantian, serta menyapaikan

ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga memperoleh hasil

belajar yang optimal.

b. Dalam belajar, janganlah hanya menghafal tetapi cobalah untuk memahami

maksud isi pelajaran yang disampaikan.

c. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan sehari-

hari, dengan demikian siswa dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

Page 91: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto,S., Suhardjono, & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara

Arends, R. (2008). Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Baharuddin & wahyuni, N. (2010). Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-

Ruzz media

Bertari, P. & Sumiati, A. (2008). Pendidikan kewarganegaraan: Menjadi Warga

Negara yang Baik untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas.

Dewi, R.K. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan 4: Untuk SD dan MI Kelas IV.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Dimyanti & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Duxbury, J.G. & Tsai, L. (2010). The Effects Of Cooperative Learning On Foreign

Language Anxiety: A Comparative Study Of Taiwanese And American

Universities. Taiwan ROC: Wenzao Ursuline College of Languages, Vol.3, No.1

Fathoni, A. (2006). Metodologi penelitian dan teknik penyusunan skripsi. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Huda, M. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Isjoni. (2011). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Jogjakarta: Pustaka Peajar

Lie, A. (2005). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning

Diruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Milles,M dan Huberman. (2009). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas

Indonesia (UI-Press)

Pribadi, B.A. (2010). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Poniyatun, D. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas IV

Page 92: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

SDN 02 Doplang Karangpandan Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi tidak

dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Rahmawati, F. (2011). Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-

Sifat Bangun Ruang Dengan Menerapkan Tipe Numbered Heads Together

Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun Tahun

Pelajaran 2010/2011. Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Sebelas

Maret. Surakarta.

Rosini, A B. & Jim, B (1997). The Effects Of Cooperative Learning Methods On

Achievement, Retention, And Attitudes Of Home Economics Students In North

Carolina. Journal for research in Journal Of Vocational And Technical

Education, 13 (2) diunduh pada tanggal 24 April 2012 menurut

Ruminiati. (2008). Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departeman Pendidikan Nasional

Sagana, S. (2003). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta

Sarjan & Nugroho, A. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan Bangga Menjadi Insan

Pancasila: untuk Kelas IV SD/ MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Slavin (terjemahan penulis Ysron). (2008). Kooperative Learning Teori Riset

dan Praktik. Jakarta: Nusa Media

Slavin, R.E. (2005). Cooperatife Learning Teori, Riset dan Praktik, Terj. Narulita

Yusron. Bandung: Nusa Media. (buku asli diterbitkan tahun 2005)

Solihatin, E & Raharjo. (2009). Kooperatif Learning Analisis Model Pembelajaran

IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Soyomukti, N. (2010). Pendidikan Berperfektif Globalisasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Panitia sertifikasi guru

rayon 1 FKIP UNS Surakarta

Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta

Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem. Jogjakarta:

Pustaka Pelajar

Page 93: SKRIPSI Oleh : DWI ARIYATI K7108129 FAKULTAS …... · Hal ini dapat terlihat dengan ... Karangayar yang telah membantu pelaksanaan penelitian di kelas tersebut. 9. ... 8 c. Pengertian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Susanto, E. (2010). Implementasi pembelajaran dengan menggunakan model

Cooperative Learning metode STAD dapat meningkatkan pemahaman materi

globalisasi pada siswa kelas VI SD Negeri Kudaile 06 tahun pelajaran

2009/2010. Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret.

Surakarta.

Suwandi, S. (2010). Akademika Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Tinggi.

Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Vol.II No. 1

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja

Rosdakarya

Trianto. (2007). Model Pembelajaran Kooperatif Berorientasikan Kontruktivisme.

Jakarta: Pustaka Publiser

Winataputra, U.S, Wihardit, K., Mikdar, S., Sapriya., Sundawa, D., rahmat. et al.

(2007). Materi dan Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Wahab, A.A.(2002). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung:

Maulana

Yamin, M. (2010). Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung

Persada Press

http://id.wikipedia.org/wiki/Model diunduh tanggal 18 Januari 2012

http://pgri-lebak.org/artikel/121-ciri-ciri-belajar.html diunduh pada tanggal 8

Februari 2012

(http://duniabaca.com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar.html diunduh pada

tanggal 8 Februari 2012)