skripsi lengkap -feb-manajemen-0612- muh. afief sallatu (1)

Upload: tina-beatric-mungkur

Post on 07-Aug-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    1/137

    PENGARUH FAKTOR KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN

    MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA

    DI PASAR MODERN (STUDI KASUS PADA ALFAMART DI KECAMATAN

    PANAKUKANG KOTA MAKASSAR)

    SKRIPSIUntuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Oleh :

    MUH. AFIEF SALLATU

    A21107085

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2012

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    2/137

    Page | ii

    LEMBAR PENGESAHAN

    PENGARUH FAKTOR KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN

    MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI

    PASAR MODERN (STUDI KASUS PADA ALFAMART DI KECAMATAN

    PANAKUKANG KOTA MAKASSAR)

    Disusun Oleh :

    MUH. AFIEF SALLATU

    A211 07 085

    Disetujui:

    Pembimbing I Pembimbing II

    Prof. Dr. Abd Rahman Kadir SE.,M.SI Dr. Indriyanti Sudirman, MS NIP : 19640205 198810 1 001 NIP : 19690128 199903 2 001*

    Tanggal Pengesahan : (...../....../.....) Tanggal Pengesahan : (...../....../.....)

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    3/137

    Page | iii

    PENGARUH FAKTOR KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DANMOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA

    DI PASAR MODERN(STUDI KASUS PADA ALFAMART)

    Dipersiapkan dan Disusun Oleh

    MUH. AFIEF SALLATUA211 07 085

    Telah Dipertahankan di Depan Dewan PengujiPada Tanggal 21 Mei 2012Dan Dinyatakan LULUS

    DEWAN PENGUJI:

    No Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

    1. Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir, SE, M.Si Ketua 1. ......................

    2. Dr. Indriyanti Sudirman, MS Wakil Ketua 2. .....................

    3. Dr. Jusni, SE, M.Si Anggota 3. .....................

    4. Dr. A. Rakhman Laba, SE, MBA Anggota 4. .....................

    5. Fauzi Rahim, SE, M.Si Anggota 5. .....................

    Disetujui:

    Ketua Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Hasanuddin

    Ketua Tim Penguji Jurusan Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

    Dr.Muh Yunus Amar, MIT Prof. Dr. Abd. Rahman Kadir, SE, M.SiNIP.19610430 1988101 1 001 NIP. 19640205 198810 1 001

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    4/137

    Page | iv

    ABSTRAKSI

    Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor perilaku konsumenyang memiliki pengaruh dalam proses pengambilan keputusan seseorangdalam berbelanja di pasar modern (studi kasus pada Alfamart), dimanapeneliti mempersempit kajian perilaku konsumen yang diteliti hanya padafaktor-faktor seperti kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi. Objekpenelitian ini adalah konsumen pasar modern (Alfamart) yang berada padawilayah kecamatan Panakukang kota Makassar.

    Penelitian ini menggunakan metode penarikan sampel non probabilitysampling yaitu peneliti memilih sampel purposif secara subyektif (Ferdinand,2006), dan menghasilkan jumlah sampel sebanyak 125 sampel. Metodepengumpulan data yang digunakan adalah dengan menyebarkan kuesioneryang diolah dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda.

    Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah bahwa keempatfaktor tersebut secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dansignifikan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern(Alfamart) dengan nilai F-hitung sebesar 38,159 dan taraf signifikansi sebesar0,000 a , sehingga hipotesis pertama failed to reject (diterima). Selanjutnya,dari keempat faktor tersebut, secara parsial hanya 3 (tiga) faktor yangmemiliki pengaruh secara positif dan signifikan yaitu itu kelas sosial (2,739 –0,007), keluarga (2,108 – 0,037), dan gaya hidup (2,482 – 0,014), sedangkan

    faktor motivasi memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan (-0,211 –0,833), namun hipotesis kedua juga failed to reject (diterima).

    Kata kunci : faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, motivasi, keputusankonsumen, dan pasar modern (Alfamart).

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    5/137

    Page | v

    Abst ract

    This study aims to look at the factors that influence consumer behavior in a person'sdecision-making process in a shop in the modern market (case study on Alfamart), whichthe researchers narrowed the study of consumer behavior studied only on factors such associal class, family, style life, and motivation. Object of this study is the modern consumermarket (Alfamart) located in the city of Makassar Panakukang districts.

    This study uses non-probability sampling that the researchers selected a purposivesample of subjectively (Ferdinand, 2006), and produce a total sample of 125 samples. Datacollection methods is by spreading questionnaire using multiple linear regression analysistechniques.

    The results obtained in this study is that four of these factors together have apositive and significant influence on consumer decisions to shop in the modern market(Alfamart) with F-calculated value is 38.159 and a significance level is 0.000, so the firsthypothesis failed to reject (accepted). Furthermore, of the four factors, partially only 3(three) factors that have a positive and significant influence, they were social class (2.739 to0.007), family (2.108 to 0.037), and lifestyle (2.482 to 0.014), while the factor motivation hasa negative effect and not significant (-0.211 - 0.833), but the second hypothesis is also failedto reject (accepted).

    Keyword : factors of social class, family, lifestyle, motivation, consumer decisions, and the modern market (Alfamart).

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    6/137

    Page | vi

    KATA PENGANTAR

    Assalamu Alaikum Wr.Wb.

    Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas

    limpahan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

    skripsinya dengan judul “ Pengaruh faktor Kelas Sosial, Keluarga, Gaya

    Hidup, dan Motivasi terhadap Keputusan Konsumen untu k berbelanja di

    Pasar Modern (Studi Kasus pada Alfamart)” . Penyusunan skripsi ini

    ditujukan untuk memenuhi syarat menempuh ujian sarjana pada Jurusan

    Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

    Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak memperoleh bimbingan,

    dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala

    kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

    kepada :

    1. Kedua Guru Utama saya, Ayahanda Abdul Madjid Sallatu dan Ibunda

    Hamsinah Yasin serta keempat saudara-i yang luar biasa, Ima Aisyah

    Sallatu, Muh. Ashry Sallatu, Muh. Ambar Sallatu, dan Muh. Arief

    Sallatu serta keluarga besar yang tidak pernah berhenti dalam

    memberikan dukungan baik secara moril maupun materil selama

    penulis menjalani proses bermahasiswa sampai dapat menyelesaikan

    masa studinya.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    7/137

    Page | vii

    2. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Muhammad Ali, M.S., selaku Dekan

    Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.3. Yang terhormat Bapak Baso Siswadarma SE, M.Si., selaku Wakil

    Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin yang mana sudah

    di anggap sebagai keluarga sendiri oleh penulis, yang selalu

    meluangkan waktunya untuk bisa membantu segala keperluan yang

    mulai dari kecil sampai besar, terima kasih banyak om.

    4. Yang terhormat Bapak Dr. Darwis Said, SE, Ak, M.S., selaku Wakil

    Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin.

    5. Yang terhormat Ibu Dr. Ria Mardiana., selaku Wakil Dekan III Fakultas

    Ekonomi Universitas Hasanuddin yang sudah menjadi seperti ibu

    sekaligus mitra yang baik dalam menjalani proses di lembaga

    kemahasiswaan.

    6. Yang terhormat Bapak Dr. Yunus Amar, M.T., dan Bapak Dr. Ismail

    Pabo., selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas

    Ekonomi Universitas Hasanuddin.

    7. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Rahman Kadir, SE, M.Si., dan Ibu Dr.

    Indriyanti Sudirman, M.S., selaku Pembimbing I dan II yang telah

    meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis

    dalam menyelesaikan skripsi ini.

    8. Yang terhormat Bapak Dr. Jusni, SE, M.Si., selaku Penasehat

    Akademik yang dengan sabar telah meluangkan waktu, tenaga, dan

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    8/137

    Page | viii

    pikiran untuk membimbing penulis hingga menyelesaikan masa studi

    ini.9. Seluruh Dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin

    yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, pengalaman, serta

    bantuan yang tidak dapat terhitung kepada Penulis selama berada di

    dalam maupun diluar bangku perkuliahan.

    10.Seluruh Dosen Pusat Studi Kebijakan dan Manajemen Pembangunan

    (PSKMP) yang sedari dulu sudah menjadi seperti keluarga dan selalu

    siap untuk membantu dan memberi dukungan bagi penulis.

    11.Ikatan Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

    Hasanuddin (IMMAJ FE-UH) yang selalu menjadi ‘Rumah Biru’ bagi

    penulis dan memberikan keluarga yang luar biasa di kampus, dimana

    banyak memberikan proses pembelajaran bagi penulis. Khususnya

    para mantan pengurus periode 2010-2011 ; Efde, Selvy, Imran, Andur,

    Rabon, Aswin, Ririn, Adhek, Sughi, Maya, Rini, Uku’, Akbar, Marlink,

    Mei, Tenri, Anwar, Udin, Papul, Elling, Ibe’, adam, hiksan, riri, anzul,

    Tio’, Tuty, Hasma, Devi, Desar, Rijal, Opi’, dan Pai’ dan lainnya, terima

    kasih atas kerja keras bersamanya. Serta senior-junior yang selalu

    siap membantu kapan saja ; k’dul, k’acha, k’eqi, k’pipi, k’abi, k’nanu,

    k’yasir, k’zul, k’fariz, k’oey, k’ilho, k’rais, k’risvan, k’anank, k’riri, k’ipul,

    k’adi, k’zan, k’erwin, k’uzob, k’ase, k’leo, k’iyan, aan, mamet, jack,

    fany, nupa, rara dan lainnya.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    9/137

    Page | ix

    12.Kru Philosophia Institute (Rumah Baca Philosophia) ; k’illang,

    k’darsam, k’alhe, k’risvan, k’ichal, k’anank, k’ibhe, challi’, rhia, selvy,afdal, anwar, udin dan lainnya yang sudah memberikan sebuah

    keluarga baru serta banyak pelajaran dan pengalaman baru bagi

    penulis.

    13.Teman-teman MAPERWA FE-UH periode 2011-2012 ; Usman, Challi’,

    Yuyun, Aswin, Fian, Hadi, Iqbal, Akbar, Rhia, Ipul Baron, Rahmat,

    Natas, dan Aidil.

    14.Saudara-i MONETER 07 (Excelsior07, G07hic, dan Pr07esHolic) yang

    penulis dapatkan selama dikampus dan selalu menjadi teman

    seperjuangan baik itu di lingkungan kampus secara umum maupun di

    Lembaga Kemahasiswaan ; Afdal, Jamil, Winda, Uwa, Rahma, Indo’,

    Idiel, Aryo, Froxy, Putra, Qq, Dela, Indy, Hendry, Okha, Ari, Septy,

    Ocop, Zul, Ipwp, Kiki, Ririn, Titi’, Ridho, Accul, dan lainnya.

    15.Mace rohani, mace rabiah, dan kak tia beserta kru yang senantiasa

    memberikan tenaga (konsumsi) kepada penulis selama duduk di

    bangku perkuliahan.

    16.Adinda Diah Astrini atas kasih sayangnya yang selalu bisa menjadi

    pendorong serta semangat, dan atas kesabarannya dalam

    menghadapi penulis terutama dalam proses menyelesaikan masa

    studinya, sebuah kehormatan dan kesyukuran tersendiri bisa berada di

    sisinya, semoga hubungan kita senantiasa dijaga olehNya, (amin).

    Smurf you..

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    10/137

    Page | x

    17.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan atas segala bentuk

    bantuan moril maupun materiil yang penulis terima baik secaralangsung maupun tidak langsung.

    Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna

    dan belum memenuhi keinginan berbagai pihak mengingat keterbatasan

    kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan

    saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di masa yang akan

    datang. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

    penulis khususnya dan pembaca pada umumnya untuk dijadikan

    perbandingan ntuk pembuatan penelitian selanjutnya.

    Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

    Makassar, Mei 2012

    Penulis

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    11/137

    Page | xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    HALAMAN PENGESAHAN

    LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

    ABSTRAKSI

    KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ……………iDAFTAR ISI .................................................................................................................. .............vDAFTAR TABEL............................................................................................................. …………viiiDAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ …………..ix

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. .............11.1. LATAR BELAKANG .............................................................................. .............11.2. RUMUSAN MASALAH ........................................................................ .............51.3. TUJUAN PENELITIAN .......................................................................... .............61.4. MANFAAT PENELITIAN ...................................................................... .............61.5. SISTEMATIKA PENULISAN .................................................................. .............7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ .............92.1. KONSEP PEMASARAN ........................................................................ .............92.1.1. PENGERTIAN PEMASARAN ................................................................ ...........10

    2.2. PENGERTIAN PASAR MODERN........................................................... ...........102.2.1. PENGERTIAN PASAR........................................................................... ...........102.2.2. PENGERTIAN PASAR MODERN........................................................... ...........122.3. PERILAKU KONSUMEN....................................................................... ...........162.3.1. PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN ................................................. ...........162.3.2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

    .......................................................................................................................172.3.3. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN : MODEL LIMA TAHAP.................. ...........262.4. PENGARUH FAKTOR KELAS SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN MOTIVASI

    TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI PASAR MODERN(ALFAMART) ....................................................................................... ...........312.5. KERANGKA PIKIR ................................................................................ ...........332.6. HIPOTESIS........................................................................................... ...........34

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ ...........35

    3.1. LOKASI DAN OBJEK PENELITIAN ........................................................ ...........353.2. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ................................................ ...........353.3. VARIABEL PENELITIAN ....................................................................... ...........373.4. JENIS DAN SUMBER DATA.................................................................. ...........37

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    12/137

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    13/137

    Page | xiii

    BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………………………………………………86

    6.1. KESIMPULAN............................................................................................ ………..866.2. SARAN…....................................... ............................................................ ………..87

    DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………………………………….8

    LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………………………………

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    14/137

    Page | xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................... 61

    Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 62

    Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....... 62

    Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi/Pekerjaan .......... 63

    Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berbelanja ..... 64

    Tabel 5.6 Frekuensi Rata-Rata Pengeluaran Respon dalam Sebulan ....... 64

    Tabel 5.7 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kelas Sosial ………..66

    Tabel 5.8 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keluarga ................ 67

    Tabel 5.9 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Gaya Hidup ............ 68

    Tabel 5.10 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Motivasi................. 69

    Tabel 5.11 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen

    .......................................................................................................... 70

    Tabel 5.12 Hasil Uji Validitas ...................................................................... 72

    Tabel 5.13 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 73

    Tabel 5.14 Hasil Uji Multikolonieritas........................................................... 75

    Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Regresi ......................................................... 78

    Tabel 5.16 Hasil Uji T .................................................................................. 81

    Tabel 5.17 Hasil Uji F (Anova)..................................................................... 83

    Tabel 5.18 Koefisien Determinasi Majemuk (R 2) ......................................... 84

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    15/137

    Page | xv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Model Pembelian Lima Tahap................................................. 26

    Gambar 2.2 Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan

    Konsumen.................................................................................................... 29

    Gambar 2.3 Penggunaan dan Penyingkiran Pascapembelian.................... 30

    Gambar 2.4 Kerangka Pikir ......................................................................... 33

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk ................ 54

    Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas Historgram dan Plot Normal ................... 74

    Gambar 5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 77

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    16/137

    Page | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Masuk dan berkembangnya era modernisasi ternyata memberikan

    pengaruh terhadap orientasi perkembangan kota-kota metropolitan yang

    ada di Indonesia, di mana karakter ruang pada tiap-tiap kota metropolitan

    tersebut dikemas menjadi semakin modern. Seperti yang dapat kita lihat,

    pada era modernitas saat ini ditandai dengan banyaknya pembangunan-

    pembangunan infrastruktur dengan konsep yang lebih modern, mulai dari

    kantor, sekolah, perumahan, sarana/fasilitas umum, serta sampai pada

    pembangunan pasar dengan konsep yang lebih modern. Dimana kita bisa

    melihat bahwa pasar-pasar modern saat ini secara kasat mata dapat kitapastikan memiliki tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi.

    Pesatnya proses modernisasi di kota-kota metropolitan yang di mana

    juga berimplikasi pada tumbuh dan berkembangnya pasar-pasar modern

    dengan segala fasilitas dan kelebihan didalamnya yang bebeda dengan

    pasar tradisional, dapat kita lihat bahwa juga memberikan pengaruh

    terhadap kegiatan ekonomi yang berlangsung pada kota-kota tersebut,

    lebih khusus dalam konteks terjadinya perubahan pola perilaku

    masyarakat kota tersebut dalam hal mengkonsumsi barang dan jasa.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    17/137

    Page | 2

    Perubahan pola perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi barang

    dan jasa membuat para pelaku usaha dituntut untuk bisa beradaptasidalam mengakomodir kebutuhan dan keinginan dari para konsumen

    dengan cara yang berbeda dari yang sebelumnya. Dalam hal ini, seorang

    pemasar sebagai ujung tombak perusahaan dituntut untuk lebih lihai

    dalam membaca dan menangkap landasan serta apa saja perubahan-

    perubahan yang berlaku pada konsumen saat ini untuk dapat digunakan

    sebagai informasi yang juga dapat menjadi sebuah referensi penting

    ketika menyusun sebuah strategi pemasaran dalam rangka mendapatkan

    dan mempertahankan serta sampai pada meningkatkan nilai

    perusahaannya dan bagaimana kemudian mereka bisa survive atau

    bahkan sampai pada kondisi puncak yaitu memenangkan pasar.

    Perubahan atas perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi barang

    dan jasa tidak dengan serta merta terjadi tanpa ada alasan jelas, Menurut

    Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam Manajemen Pemasaran,

    mereka menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat

    mempengaruhi terjadinya perubahan pada pola perilaku masyarakat

    dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa, yaitu :

    Faktor Budaya, dimana kelas budaya, subbudaya, dan sosial

    sangat memberikan pengaruh terhadap perilaku pembelian

    konsumen. Budaya ( culture ) adalah determinan dasar keinginan

    dan perilaku seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    18/137

    Page | 3

    subbudaya ( subculture ) yang lebih kecil yang memberikan

    identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggotamereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok

    ras, dan wilayah geografis. Hampir seluruh kelompok manusia

    mengalami stratifikasi sosial, sering kali dalam bentuk kelas

    sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam

    sebuah masyarakat, tersusun secara hirearki dan mempunyai

    anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.

    Faktor sosial, selain faktor budaya, faktor sosial seperti

    kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status juga

    memiliki pengaruh terhadap perilaku pembelian. Kelompok

    referensi ( reference group ) seseorang adalah semua kelompok

    yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau tidaklangsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga

    adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting

    dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan

    kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Peran dan

    Status, orang berpartisipasi dalam banyak kelompok –keluarga,

    klub, organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi

    penting dan membantu mendefinisikan norma perilaku. Kita

    dapat mendefinisikan posisi seseorang dalam tiap kelompok di

    mana ia menjadi anggota berdasarkan peran dan status. Peran

    (role ) terdiri dari kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    19/137

    Page | 4

    seseorang, dan setiap peran menyandang Status. Dan dalam

    kaitan Peran dan Status tersebut, kita dapat memahami bahwaorang memilih produk yang mencerminkan dan

    mengkomunikasikan peran mereka serta status aktual atau

    status yang diinginkan dalam masyarakat.

    Faktor Pribadi, keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh

    karakteristik pribadi. Faktor pribadi meliputi usia dan tahap

    dalam siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan ekonomi;

    kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai. Karena

    banyak dari karakteristik ini yang mempunyai dampak yang

    sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi

    pemasar untuk mengikuti mereka secara seksama.

    Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa terdapat tiga faktor yang

    dapat mempengaruhi terjadinya perubahan pola perilaku masyarakat

    dalam hal mengkonsumsi barang dan jasa. Dimana faktor-faktor yang

    dimaksud tersebut memiliki ranah yang berbeda sesuai dengan

    konteks dari tiap variable-variabel yang menjadi indikator terjadinya

    perubahan pola perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi barang

    dan jasa tersebut. Yang pertama terdapat faktor budaya, dimana

    wilayah yang disentuh ialah pada nilai-nilai yang diyakini oleh

    seseorang berdasarkan kebiasaannya (adat). Kedua adalah faktor

    sosial, dimana pada faktor ini, seseorang dianggap menjadi bagian

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    20/137

    Page | 5

    dari sebuah struktur sosial dan bagaimana kemudian struktrur sosial

    dianggap memiliki kontribusi dalam terjadinya perubahan pola perilakuseseorang. Dan yang terakhir adalah faktor pribadi, dimana wilayah

    yang disentuh ialah pada karakteristik pribadi dari tiap individu dalam

    masyarakat sebagai konsumen. Dan tentu saja, ketiga faktor tersebut

    memiliki tingkat pengaruh yang berbeda kepada masyarakat pada

    umumnya dan individu pada khususnya, dan secara spesifik dalam

    kaitannya terhadap pola mengkonsumsi suatu barang dan jasa.

    Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk

    mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH FAKTOR KELAS

    SOSIAL, KELUARGA, GAYA HIDUP, DAN MOTIVASI TERHADAP

    KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BERBELANJA DI PASAR

    MODERN (Studi Kasus pada Alfamart) ”.

    1.2 Rumusan Masalah

    Dari latar belakang diatas, dapat diketahui bahwa terjadinya

    keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern dipengaruhi oleh

    beberapa faktor. Pemasalahan yang hendak dijawab dalam penelitian ini

    adalah :

    1. Apakah faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi

    memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan

    konsumen untuk berbelanja di pasar modern (alfamart).

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    21/137

    Page | 6

    2. Faktor apakah yang paling dominan dalam mempengaruhi

    keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (alfamart).

    1.3 Tujuan Penelit ian

    Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mengetahui dan menganalisis apakah faktor kelas sosial,

    keluarga, gaya hidup, dan motivasi memiliki pengaruh dan signifikan

    terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern

    (alfamart).

    2. Menjelaskan pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan

    motivasi secara bersama-sama maupun parsial terhadap proses

    keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (alfamart).

    1.4 Manfaat Penelitian

    1. Bagi penulis, penelitian ini sebagai salah satu syarat yang harus

    dipenuhi guna menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Hasanuddin.

    2. Sebagai sarana untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan

    mengenai masalah yang diteliti dan memperkaya khazanah Ilmu

    pemasaran pada khususnya dan ilmu manajemen pada umumnya.

    3. Diharapkan penelitian ini sebagai gambaran bagi perusahaan-

    perusahaan untuk memberikan pertimbangan dan masukan mengenai

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    22/137

    Page | 7

    konsep pemasaran agar dapat teradaptasi dengan pola perilaku

    konsumen.4. Sebagai bahan bacaan atau literatur bagi penelitian selanjutnya yang

    berkaitan dengan penelitian ini.

    1.5 Sistematika Penulisan

    Untuk memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai

    penelitian ini, maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi enam (6) bab,

    dimana sistematika penulisan sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan

    Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan

    penelitian dan manfaat penelitian yang dilakukan.

    Bab II Tinjauan Pustaka

    Bab ini berisi teori-teori yang diperlukan dalam menjelaskan variabel yang

    diteliti. Teori-teori yang dimaksud adalah pengertian pemasaran,

    pengertian pasar modern, pengertian perilaku konsumen, faktor-faktor

    yang mempengaruhi perilaku konsumen, proses psikologis kunci, serta

    proses keputusan pembelian: model lima tahap.

    Bab III Metode Penelit ianDalam bab ini berisi tentang lokasi dan objek penelitian, populasi dan

    sampel dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Non probability

    sampling, jenis dan sumber data berupa data kualitatif dan kuantitatif

    serta data primer dan sekunder, definisi operasional variabel, metode

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    23/137

    Page | 8

    pengukuran variabel dengan pengujian daftar pertanyaan, proses

    pengumpulan data dan metode analisis data dengan regresi bergandadan sederhana dengan menggunakan SPSS 13.

    Bab IV Gambaran Umum PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.

    Bab ini menguraikan tentang gambaran alfamart, sejarah pasar alfamart,

    struktur organisasi alfamart, visi dan misi serta hal-hal lain yang

    menyangkut alfamart.

    Bab V Analisis Hasil dan Pembahasan

    Bab ini merupakan bab yang berisi analisis data yang telah diperoleh

    dalam penelitian. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis statistik

    yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian.

    Bab VI Penutup

    Bab ini merupakan bagian penutup dari skripsi ini. Dalam bab ini disajikan

    kesimpulan-kesimpulan serta saran-saran yang relevan dengan hasil

    penelitian yang telah dilakukan.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    24/137

    Page | 9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Pemasaran

    2.1.1 Pengert ian Pemasaran

    Menurut Kotler (1997:8) bahwa Pemasaran adalah suatu proses

    sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang

    mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan

    mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pengertian tersebut

    bertumpu pada konsep pokok tentang kebutuhan, keinginan dan permintaan,

    produk, nilai, pertukaran dan transaksi pasar, pemasaran dan pemasar.

    Pemasaran memiliki dua hal. Pertama, pemasaran merupakan

    filosofi, sikap, perspektif, atau orientasi manajemen yang menekankan pada

    kepuasan konsumen. Kedua, pemasaran adalah sekumpulan aktivitas yang

    digunakan untuk mengimplementasikan filosofi ini. Menurut American

    Marketing Association (AMA) dalam Lamb, Hair, McDaniel (2000:6)

    Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep,

    harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk

    menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan

    organisasi.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    25/137

    Page | 10

    2.2 Pengertian Pasar Modern

    2.2.1 Pengertian Pasar

    Pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi dimana

    pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan

    transaksi setelah kedua pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga

    terhadap sejumlah (kuantitas) barang dengan kuantitas tertentu yang

    menjadi objek transaksi. Kedua pihak, pembeli dan penjual, mendapatkan

    manfaat dari adanya transaksi atau pasar. Pihak pembeli mendapatkan

    barang yang diinginkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhannya

    sedangkan penjual mendapatkan imbalan pendapatan untuk selanjutnya

    digunakan untuk membiayai aktivitasnya sebagai pelaku ekonomi produksi

    atau pedagang.

    Pasar adalah suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk

    membeli atau menjual barang dan jasa atau faktor-faktor produksi. Pasar

    mempunyai lima fungsi utama. Kelima fungsi tersebut Sudarman (1989)

    adalah :

    a. Pasar menetapkan nilai (sets value) . Dalam ekonomi pasar, harga

    merupakan ukuran nilai.

    b. Pasar mengorganisir produksi. Dengan adanya harga-garha produksi di

    pasar, maka akan mendorong produsen (entrepreneur) memilih metode

    produksi yang efisien.

    c. Pasar mendistribusikan barang. Kemampuan seseorang untuk membeli

    barang tergatung pada penghasilannya.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    26/137

    Page | 11

    d. Pasar berfungsi menyelenggarakan penjatahan (rationing) . Penjatahan

    adalah inti dari adanya harga.

    e. Pasar mempertahankan dan mempersiapkan keperluan di masa yang

    akan datang.

    Istilah pasar banyak mendapatkan perhatian selama bertahun-tahun.

    Pada dasarnya adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk

    melakukan pertukaran atas barang dan jasa. Selain itu, pasar dapat pula

    diartikan sebagai himpunan para pembeli aktual dan potensial dari suatu

    produk. Dalam hal demikian pasar terdiri dari semua pelanggan potensial

    yang memiliki kebutuhan dan keinginan tertentu yang sama. Dimana setiap

    konsumen bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk

    memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (RIsmayani, 1999).

    Pasar secara fisik adalah tempat pemusatan beberapa pedagang tetap

    dan tidak tetap yang terdapat pada suatu ruangan terbuka atau tertutup atau

    sebagian badan jalan. Selanjutnya pengelompokkan para pedagang eceran

    tesebut menempati bangunan-bangunan dengan kondisi bangunan temporer,

    semi permanen ataupun permanen (Sujarto dalam Sulistyowati, 1999)

    Berdasarkan pengertian pasar sebagaimana telah dikemukakan di awal,

    yakni tempat bertemunya pembeli dan penjual, maka dapat dilihat secara

    umum instrument pasar terdiri dari persepektif pengelola, maka pasar di satu

    sisi dapat dilaksanakan oleh pemerintah dan dapat juga dilaksanakan oleh

    pihak swasta. Dilihat dari instrument pengelolaan ini, yang digolongkan

    dengan pasar modern adalah seperti Mall, Plaza, Supermarket maupun

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    27/137

    Page | 12

    Mega Market. Baik pemerintah maupun swasta sebagai pengelola pasar,

    menawarkan tempat berjualan dimaksud kepada pedagang dan

    melaksanakan perawatan pasar (Bustaman, 1999)

    2.2.2 Pengert ian Pasar Modern

    Kelayakan tempat transaksi adalah sangat penting dan menjadi

    pertimbangan utama kedua belah pihak. Akan tetapi, “layak” dalam hal ini

    adalah menjadi relatif jika dihubungkan dengan kemampuan dan kondisi

    hidup yang dihadapi oleh konsumen. “Layak” bagi golongan penduduk yang

    berpenghasilan tinggi akan berbeda dengan “layak” bagi golongan pendudk

    yang berpenghasilan rendah. Konsumen yang berpendapatan tinggi dan

    menengah atas akan lebih menyukai tempat transaksi atau pasar yang lebih

    mewah, aman, luas, bersih, barang tertata rapi disertai dengan petunjuk

    yang jelas, ada pelayanan yang professional, menyediakan semua yang

    dibutuhkan dan mekanisme pembayaran yang canggih (bisa non-cash).

    Tempat ini biasanya disebut dengan “pasar modern”. Golongan penduduk,

    terutama para wanita profesional, yang dalam kehidupan sehari-hari sangat

    sibuk melakukan aktivitasnya, juga lebih menyukai berbelanja di pasar

    modern yang berlokasi ditempat yang terdekat dengan lokasi aktivitasnya.

    Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang

    diperjualbelikan dengan harga pas dan dengan layanan tersendiri. Tempat

    berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern

    lainnya. Pasar modern atau disebut juga gerai modern mulai beroperasi awal

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    28/137

    Page | 13

    1960-an di Jakarta. Arti modern disini adalah penataan barang menurut

    keperluan yang sama dikelompokkan di bagian yang sama yang dapat dilihat

    dan diambil langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara, dan

    adanya pramuniaga profesional. Modernisasi bertambah meluas pada

    dasawarsa 1970-an. Supermarket mulai diperkenalkan pada dasawarsa ini.

    Konsep one-stop shopping mulai dikenal pada tahun 1980-an. Kemudian

    konsep one-stop shopping ini mulai digantikan oleh pusat belanja. Banyak

    orang yang mulai beralih ke gerai modern seperti pusat belanja ini untuk

    berbelanja.

    Jenis-jenis gerai modern.

    1. Minimarket

    Luas ruang minimarket adalah antara 50 meter persegi sampai dengan 200

    meter persegi.

    2. Convenience Store

    Convenience Store mirip minimarket dalam hal produk yang dijual, tetapi

    berbeda dalam hal harga, jam buka, luas ruang, dan lokasi. Convenience store

    ada yang buka 24 jam dengan luas lantai kurang dari 350 meter persegi dan

    berlokasi ditempat yang strategis. Gerai ini memiliki variasi dan jenis produk

    yang terbatas. Convenience store biasanya didefinisikan sebagai pasar walayan

    mini yang menjual hanya lini terbatas dari berbagai produk kebutuhan sehari-hari

    yang perputarannya relative tinggi. Convenience store ditujukan kepada

    konsumen yang membutuhkan pembelian dengan cepat tanpa harus

    mengluarkan upaya yang besar dalam mencari produk-produk yang

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    29/137

    Page | 14

    diinginkannya. Produk-produk yang dijual biasanya ditetapkan dengan harga

    yang lebih tinggi daripada di supermarket.

    3. Specialty Store

    Sebagian masyarakat lebih menyukai belanja di toko di mana pilihan produk

    tersedia lengkap sehingga tidak harus mencari lagi di toko lain. Keragaman

    produk disertai harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga yang premium

    membuat specialty store unggul.

    4. Factory Outlet

    5. DIstro atau distribution outlet.

    6. Supermarket

    Supermarket kecil mempunyai luas ruang antara 300 meter persegi smapai

    1.100 meter pesegi, sedangkan supermarket besar mempunyai luas ruang

    antara 1.100 meter persegi sampai 2.300 meter persegi.

    7. Department Store atau toserba (toko serba ada)

    Gerai jenis ini mepunyai ukuran luas ruang yang beraneka, mulai dari beberap

    ratus meter persegi hingga 2.000-3.000 meter persegi. Department store

    merupakan jenis ritel yang menjual variasi produk yang luas dan berbagai jenis

    produk dengan menggunakan beberapa staf, seperti layanan pelanggan

    (customer service) dan tenaga sales counter . Pembelian biasanya dilakukan

    pada masing-masing bagian pada suatu area belanja. Masing-masing bagian

    diperlakukan sebagai pusat pembelian terpisah dengan segala aktivitas promosi,

    pelayanan, dan pengawasan yang terpisah pula. Masing-masing bagian

    biasanya dikepalai oleh buyer . Buyer adalah kepala department store yang

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    30/137

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    31/137

    Page | 16

    demikian, hypermarket adalah toko eceran yang mengombinasikan pasar swalan

    dan pemberi diskon lini penuh.

    11.Pusat belanja yang terdiri atas dua macam : mal dan trade center . Mal memuat

    banyak gerai mulai dari toko biasa sampai supermarket, department store ,

    amusement cener , dan foodcourt . Trade center mirip mal tetapi tidak memiliki

    ruang publik seluas mal dan biasanya tidak tersedia department store dan

    amusement store .

    2.3 Perilaku Konsumen

    2.3.1 Pengert ian Perilaku Konsumen

    Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya Manajemen Pemasaran (2008),

    perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi

    memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman

    untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Studi perilaku konsumen terpusat

    pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka

    yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan

    dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli,

    kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli,

    dan seberaoa sering mereka menggunakannya .

    Schiffman dan Kanuk (dalam sumarwan, 2003) mendefinisikan perilaku

    konsumen sebagai berikut : Istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang

    diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan

    menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    32/137

    Page | 17

    mereka. Sedangkan Engel, et.al mengartikan perilaku konsumen sebagai berikut :

    bahwa perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam

    mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk dan jasa. Termasuk proses

    keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

    2.3.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

    Keputusan pembeli dari membeli merupakan hasil suatu hubungan yang saling

    mempengaruhi antara faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan proses psikologi

    kunci dari pembeli (kotler, 2002) :

    1. Faktor Budaya

    Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan

    perilaku seseorang. Dimana terdapat dua variabel didalamnya, yaitu subbudaya

    dan kelas sosial.

    Subbudaya (subculture)

    Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang

    memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota

    mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah

    geografis.

    Kelas Sosial

    Hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi sosial , sering kali

    dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan lama dalam

    sebuah masyarakat, tersusun secara hirearki dan mempunyai anggota yang

    berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    33/137

    Page | 18

    2. Faktor Sosial

    Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok

    referensi, peran, status sosial, dan keluarga.

    Kelompok Referensi (reference group)

    Kelompok referensi (reference group) seseorang terdiri dari seluruh kelompok

    yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan

    perilaku seseorang.

    Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut dengan kelompok

    keanggotaan (membership group) . Beberapa dari kelompok ini merupakan

    kelompok primer (primary group) , yaitu dengan siapa seseorang berinteraksi

    dengan apa adanya secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga,

    teman, tetangga, dan rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder

    (secondary group) , seperti agama, profesional, dan kelompok persatuan

    perdagangan, yang cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi yang

    kurang berkelanjutan.

    Orang juga dipengaruhi oleh kelompok diluar kelompoknya. Kelompok

    aspirasional (aspirational group) adalah kelompok yang ingin diikuti oleh orang

    itu; kelompok disosiatif (dissociative group) adalah kelom yang nilai dan

    perilakunya ditolak oleh orang tersebut.

    Jika pengaruh kelompok referensi kuat, pemasar harus menentukan cara

    menjangkau dan mempengaruhi pemimpin opini kelompok. Pemimpin opini

    adalah orang yang menawarkan nasihat atau informasi informal tentang produk

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    34/137

    Page | 19

    atau kategori produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapa merek

    atau bagaimana produk tertentu dapat digunakan.

    Keluarga

    Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam

    masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok referensi utama

    yang paling berpengaruh.

    Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi (family of

    orientation) terdiri dari orang tua dan saudara kandung. Dari orang tua,

    seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta

    rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Pengaruh yang lebih langsung

    terhadap perilaku pembelian setiap hari adalah keluarga prokreasi (family of

    procreation) , yaitu pasangan dan anak-anak.

    Peran dan Status

    Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran

    dan status sosial. Keluarga dalam kehidupan dibedakan menjadi dua kelompok

    yaitu : keluarga orientasi yaitu orang tua, dan keluarga prokreasi yaitu pasangan

    hidup dan anak-anak seseorang.

    3. Faktor Pribadi

    Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi

    meliputi usia dan tahap dalam sikluk hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan

    ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    35/137

    Page | 20

    Usia dan Tahap Siklus Hidup

    Selera kita dalam makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering berhubungan

    dengan usia kita. Konsumsi juga dibentuk oleh sikluk hidup keluarga dan jumlah,

    usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga pada satu waktu tertentu.

    Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi

    Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi. Pekerja kerah biru akan membeli

    baju kerja, sepatu kerja, dan kotak makan. Presiden perusahaan akan membeli

    jas, perjalanan udara, dan kenaggotaan country club . Pilihan produk juga sangat

    dipengaruhi oleh keadaan ekonomi: penghasilan yang daoat dibelanjakan

    (tingkat, stabilitas, dan pola waktu), tabungan dan aset (termasuk persentase

    aset likuid), utang, kekuatan pinjaman, dan sikap terhadap pengeluaran dan

    tabungan.

    Kepribadian dan Konsep Diri

    Setiap orang mempunyai karakteristik pribadi yang mempengaruhi perilaku

    pembeliannya. Yang dimaksudkan dengan kepribadian (personality) , adalah

    sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif

    konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku

    pembelian). Kita sering menggambarkannya sebagai sifat seperti kepercayaan

    diri, dominasi, otonomi, rasa hormat, kemampuan bersosialisasi, pertahanan,

    dan kemampuan beradaptasi. Konsumen sering memilih dan menggunakan

    merek yang mempunyai kepribadian merek yang konsisten dengan konsep diri

    mereka sendiri (cara kita memandang diri sendiri), meskipun penyesuaian itu

    mungkin berdasarkan konsep diri ideal konsumen (cara kita ingin memandang

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    36/137

    Page | 21

    diri sendiri) atau bahkan berdasarkan konsep diri orang lain (cara pandangan

    orang lain terhadap kita).

    Gaya Hidup dan Nilai

    Orang-orang dari subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin

    mempunyai gaya hidup yang berbeda.

    Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin

    dalam kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi “seseorang

    secara utuh” dengan lingkungannya. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh

    nilai inti (core values) , sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku.

    Nilai inti dari lebih dalam daripada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan

    dan keinginan seseorang pada tingkat dasar dalam jangka panjang.

    Proses Psikologis Kunci

    Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen

    antara kedatangan rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian

    akhir. Empat proses psikologis kunci—motivasi, persepsi, pembelajaran, dan

    memori—mempengaruhi respons konsumen secara fundamental.

    Model Perilaku Konsumen

    Rangsangan

    Pemasaran

    Produk dan JasaHargaDistribusiKomunikasi

    Rangsangan

    Lain

    EkonomiTeknologiPolitikBudaya

    PsikologiKonsumen

    Motivasi

    PersepsiPembelajaranMemori

    KarakteristikKonsumen

    BudayaSosialPribadi

    Proses Keputusan

    Pembelian

    Pengenalan MasalahPencarian InformasiEvaluasi Alternatif KeputusanPembelianPerilaku pasca pembelian

    Keputusan

    Pembelian

    Pilihan produkPilihan merekPilihan penyalurJumlahpembelianWaktupembelianMetode

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    37/137

    Page | 22

    Motivasi: Freud, Maslow, Herzberg

    Kita semua mempunyai banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa

    kebutuhan bersifat biogenik ; kebutuhan itu timbul dari keadaan tekanan

    psikologis seperti rasa lapar, rasa haus, atau tidak nyaman. Kebutuhan lain

    bersifat psikogenik ; kebutuhan yang timbul dari keadaan tekanan psikologis

    seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki.

    Kebutuhan menjadi motif (motive) ketika kebutuhan itu meningkat sampai tingkat

    intensitas yang cukup sehingga mendorong kita bertindak. Motivasi mempunyai

    dua arah—kita memilih satu tujuan di atas tujuan lainnya—dan intensitas—

    energi yang kita gunakan untuk mengejar tujuan.

    Tiga teori terkenal tentang motivasi manusia—teori Sigmund Freud, Abraham

    Maslow, dan Frederick Herzberg—membawa implikasi yang cukup berbeda bagi

    analisis konsumen dan strategi pemasaran.

    Teori Freud

    Sigmund Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang membentuk

    perilaku seseorang sebagian besar adalah ketidaksadaran, dan bahwa

    seseorang tidak dapat memahami secara penuh motivasinya sendiri. Ketika

    seseorang mengamati merek tertentu, ia tidak hanya bereaksi terhadap

    kemampuan yang dinyatakan produk tersebut, tetapi juga terhadap tanda lain

    yang kurang disadari seperti bentuk, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama

    merek. Satu teknik yang disebut teknik tangga (laddering) memungkinkan kita

    melacak motivasi seseorang dari motivasi instrumental yang dinyatakan sampai

    motivasi yang lebih terminal.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    38/137

    Page | 23

    Teori Maslow

    Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh

    kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah bahwa kebutuhan

    manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling

    tidak menekan—kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial,

    kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang-orang akan

    berusaha memuaskan kebutuhan terpentingnya terlebih dahulu. Ketika

    seseorang berhasil memuaskan sebuah kebutuhan penting, maka ia akan

    berusaha memuaskan kebutuhan penting berikutnya.

    Teori Herzberg

    Frederick Herzberg mengembangkan teori dua faktor yang membedakan

    ketidakpuasan/ dissatisfier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dari

    kepuasan/ satisfier (faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan). Ketiadaan

    dissatisfier tidak cukup untuk memotivasi pembelian; harus ada satisfier .

    Teori Herzberg mempunyai dua implikasi. Pertama, penjual seharusnya

    melakukan yang terbaik untuk menghindari ketidakpuasan, kedua, penjual harus

    mengidentifikasi setiap kepuasan atau motivator utama pembelian di pasar dan

    kemudian memasok mereka.

    Persepsi

    Persepsi (perception) adalah proses di mana kita memilih, mengatur dan

    menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang

    berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    39/137

    Page | 24

    rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang

    mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.

    Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas, karena persepsi

    yang mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang bisa mempunyai persesi

    berbeda tentang obyek yang sama karena tiga proses pemahaman: atensi

    selektif, distorsi selektif, dan retensi selektif.

    Atensi Selektif

    Atensi/perhatian adalah alokasi pemrosesan kapasitas terhadap beberapa

    rangsangan. Atensi sukarela adalah sesuatu yang bermakna; tak sukarela

    disebabkan oleh seseorang atau sesuatu. Diperkirakan bahwa rata-rata orang

    terpapar oleh lebih dari 1.500 iklan atau komunikasi merek sehari. Karena kita

    tidak mungkin dapat mendengarkan semua ini, kita menyortir sebagian besar

    rangsangan tersebut—sebuah proses yang disebut atensi selektif (selective

    attention) .

    Distorsi Selektif

    Distorsi selektif (selective distortion) adalah kecenderungan untuk

    menerjemahkan informasi dengan cara yang sesuai dengan konsepsi awal kita.

    Konsumen sering mendistorsi informasi agar konsisten dengan keyakinan dan

    ekspektasi dari merek dan produk yang sudah ada sebelumnya.

    Retensi Selektif

    Sebagian besar dari kita tidak mengingat kebanyakan informasi yang dipaparkan

    kepada kita, tetapi kita mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan

    keyakinan kita. Karena retensi selektif (selective retention) , kita akan mengingat

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    40/137

    Page | 25

    poin bagus tentang sebuah produk yang kita sukai dan melupakan poin bagus

    tentang produk pesaing. Retensi selektif sekali lagi bekerja untuk keunggulan

    merek-merek kuat.

    Pembelajaran

    Ketika kita bertindak, kita belajar. Pembelajaran (learning) mendorong

    perubahan dalam perilaku kita yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar

    perilaku manusia dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran itu tidak

    disengaja. Ahli teori pembelajaran percaya bahwa pembelajaran dihasilkan

    melalui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan penguatan.

    Memori

    Ahli psikologi kognitif membedakan antara memori jangka pendek (short term

    memory—STM) —penyimpanan informasi temporer dan terbatas—dan memori

    jangka panjang (long term memory—LTM) —penyimpanan yang lebih permanen

    dan pada dasarnya tak terbatas.

    Dalam model ini, kita dapat menganggap pengetahuan merek konsumen

    sebagai node (node adalah informasi tersimpan yang dihubungkan dengan

    penghubung yang kekuatannya bervariasi) dalam memori dengan berbagai

    asosiasi yang terhubung. Kekuatan dan organisasi asosiasi ini akan menjadi

    determinan penting dari informasi yang dapat kita ingat tentang merek. Asosiasi

    merek (brand association) terdiri dari semua pikiran, perasaan, persepsi, citra,

    pengalaman, kepercayaan, sikap, dan sebagainya yang berkaitan dengan merek

    dan berhubungan dengan node merek.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    41/137

    Page | 26

    2.3.3 Proses Keputusan Pembelian : Model Lima Tahap

    Proses keputusan pembelian konsumen merupakan urutan-urutan

    kejadian yang dimulai dari pengenalan kebutuhan kemudian pencarian informasi

    atas kebutuhan tersebut setelah itu melakukan evaluasi alternatif dan akhirnya

    melakukan keputusan pembelian serta diakhiri dengan perilaku setelah

    pembelian. Jadi jelas sekali proses pembelian dimulai jauh sekali sebelum

    pembelian aktual dilakukan dan mempunyai konsekuensi yang lama setelah

    pembelian terjadi.

    Menurut Lamb, Hair, McDaniel, (2001) “Proses pengambilan keputusan

    konsumen tidak bisa terjadi dengan sendirinya karena merupakan hubungan

    yang sangat rumit dan saling mempengaruhi dari faktor-faktor kebudayaan,

    sosial, individu, dan psikologis.

    Seperti yang dinyatakan oleh Kotler (2000) bahwa ada lima tahapan

    dalam proses keputusan pembelian yang dapat digambar seperti berikut :

    Gambar 2.1 Model Pembelian Lima Tahapan

    Sumber : Kotler (2000)

    Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ditujukan terutama unuk mengetahui

    adanya keinginan dan kebutuhan yang belum terpenuhi atau terpuaskan. Jika

    kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya

    kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda

    Pengenalan

    Kebutuhan

    Pencarian

    Informasi

    Perilaku SetelahPembelian

    Keputusan

    Pembelian

    Evaluasi

    Alternatif

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    42/137

    Page | 27

    pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera

    dipenuhi. Proses pembelian dimula ketika pembeli mengenal suatu masalah atau

    kebutuhan. Zeithaml dan Biner dalam yazid (2001) yaitu : “mengistilahkan situasi

    ini sebagai gap antara yang diharapkan dengan kenyataan yang dialami atau

    diterima konsumen”.

    Kotler (2000) menyatakan “Dalam pencarian informasi, konsumen yang

    tergerak mungkin atau mungkin juga tidak mencari informasi lebih banyak.

    Apabila drive konsumen itu amat kuat dan produk yang akan memuaskan drive -

    nya sudah tersedia di tangan, konsumen akan membelinya.

    Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi diantara merek-

    merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu

    maksud pembelian untuk membeli merek yang paling disukai. Semakin kuat

    sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan

    konsumen, maka konsumen akan semakin menyesuaikan maksud

    pembeliannya. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak

    diantisipasi mungkin akan terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.

    Ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu :

    1. Sikap atau pendirian orang lain

    Preferensi seseorang terhadap suatu merek dapat meningkat jika

    orang yang dia senangi juga menyukai merek yang sama. Pengaruh

    orang lain menjadi kompleks bila beberapa orang yang dekat dengan

    pembeli mempunyai pendapat yang saling berlawanan dan si pembeli

    ingin menyenangkan mereka semua.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    43/137

    Page | 28

    2. Situasi yang tidak dapat diantisipasi

    Konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor-

    faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapakan, harga yang

    diharapkan dan manfaat produ yang diharapkan. Ketika konsumen

    akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi

    untuk mengubah maksud pembelian tersebut. Setelah pembelian

    produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau

    ketidakpuasan tertentu. Yang menentukan pembeli akan sangat puas,

    agak puas atau tidak puas dengan pembelian, merupakan fungsi dari

    seberapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan

    daya guna yang dirasakan dari produk. Jika daya guna produk

    tersebut berada dibawah harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan

    merasa dikecewakan. Jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut

    akan merasa puas, jika melebihi harapan pelanggan akan merasa

    sangat puas. Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam hal apakah

    pelanggan tersebut akan membeli produk itu lagi dan membicarakan

    tentang produk tersebut kepada orang lain secara menguntungkan

    atau merugikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketidaksesuaian yang

    diharapkan terhadap sesuatu produk atau jasa akan selalu ada pada

    setiap kejadian pembelian.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    44/137

    Page | 29

    Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh seorang konsumen sebelum

    keputusan pembelian, dapat digambarkan sebagai berikut :

    2.2 Gambar Langkah-langkah Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan

    Konsumen

    Sumber : Kotler (2000)

    Setelah pembelian konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat

    fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal menyenangkan tentang merek

    lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya.

    Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian. Pemasar harus

    mengamati kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian, dan penggunaan

    produk pasca pembelian.

    Kepuasan Pascapembelian, Tindakan Pascapembelian dan Penggunaan dan

    Penyingkiran Pascapembelian

    Evaluasi

    Alternatif

    Maksud

    Pembelian

    Keputusan

    PembelianFaktor Situasiyang tidakdapatdiantisipasi

    Pendirian

    Orang Lain

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    45/137

    Page | 30

    Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan

    produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, konsumen kecewa, jika memenuhi

    harapan, konsumen puas, jika melebihi harapan, konsumen sangat puas. Perasaan ini

    menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan membicarakan hal-hal

    menyenangkan atau tidak menyenangkan tentang produk itu kepada orang lain

    Pemasar juga harus mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan

    menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah tingkat konsumsi

    produk—semakin cepat pembeli mengkonsumsi sebuah produk, semakin cepat mereka

    kembali kepasar untuk membelinya lagi.

    Gambar 2.3 Penggunaan dan Penyingkiran Pascapembelian

    Menyingkirkanproduk untuksementara

    Memberikanproduk kepadaorang lainMenyewakan produk

    Untuk dijualkembali

    Menyingkirkanproduk untuk

    selamanya

    Mempertahankanproduk

    Meminjamkan produk

    Menggunakan produkuntuk melayani

    Mengubah produk

    untuk melayani

    Menyimpan produk

    Produk

    Menukarkanproduk

    Menjual produk

    Membuangproduk

    Untuk digunakan

    Langsung kepadakonsumen

    Melaluiperantara

    Kepadaperantara

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    46/137

    Page | 31

    2.4 Pengaruh Faktor Kelas Sosial, Keluarga, Gaya Hidup, dan Motivasi terhadap

    Keputusan Konsumen untuk Berbelanja di Pasar Modern (Alfamart).

    Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek

    penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel

    yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan

    masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei

    literatur (Kuncoro, 2003:44), maka dengan demikian dalam kerangka penelitian ini

    dikemukakan variabel yang akan diteliti yaitu perkembangan pasar modern, kelas

    sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi.

    Eceran (retailing) meliputi semua kegiatan yang dilakukan dalam penjualan

    barang atau layanan secara langsung kepada konsumen akhir, yang membeli

    untuk kebutuhan pribadi tidak untuk dibisniskan (Simamora, 2001:268).

    Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses

    pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua

    atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi,

    2003:415).

    Ada beberapa faktor yang dapat dijadikan landasan dalam mengamati proses

    terjadinya keputusan konsumen dalam menetapkan pilihan tempat berbelanja

    dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginannya, yaitu kelas sosial yang

    didefinisikan sebagai sebuah stratifikasi sosial atau divisi yang relatif homogen dan

    bertahan lama dalam sebuah masyarakat, keluarga dimana mereka sebagai faktor

    sosial yang merepresentasikan kelompok referensi utama yang berpengaruh

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    47/137

    Page | 32

    terhadap konsumen, gaya hidup (lifestyle) yang didefiniskan sebagai pola hidup

    seseorang didunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat, dan

    motivasi (dalam hal ini teori Maslow) yang mengasumsikan bahwa kebutuhan

    manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan sampai yang paling tidak

    menekan—kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial,

    kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    48/137

    Page | 33

    2.5 Kerangka Piki r

    Kerangka berpikir dalam penulisan ini yang digambarkan secara sistematis,

    sebagai berikut:

    Gambar 2.4 Kerangka Piki r

    Keputusan Konsumen untukberbelanja di pasar modern(Alfamart)

    (Y)

    Kelas Sosial

    (X1)

    Keluarga

    (X2)

    Gaya Hidup

    (X3)

    Motivasi

    (X4)

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    49/137

    Page | 34

    2.6 Hipotesis

    1. Diduga ada pengaruh positif dan signifikan antara faktor kelas sosial,

    keluarga, gaya hidup, dan motivasi secara simultan terhadap keputusan

    konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart).

    2. Diduga faktor kelas sosial merupakan faktor yang paling dominan terhadap

    keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart).

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    50/137

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    51/137

    Page | 36

    teknik non probability sampling dengan pendekatan purposive

    sampling yaitu peneliti memilih sampel purposif secara subyektif

    (Ferdinand, 2006). Pemilihan sampel bertujuan ini dilakukan

    karena mungkin saja peneliti telah memahami bahwa informasi

    yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok sasaran

    tertentu yang mampu memberikan informasi yang dikehendaki

    karena mereka memang memiliki informasi seperti itu dan mereka

    memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Calon responden

    harus memiliki kriteria tertentu, yaitu responden yang dipilih

    merupakan konsumen pasar modern (Alfamart) yang berdomisili di

    kota Makassar kecamatan Panakukang. Dalam penelitian multivariate

    (termasuk yang menggunakan analisis regresi multivariate)

    penentuan jumlah minimal sampel dihitung berdasarkan rumus

    sebagai berikut (Ferdinand, 2006) :

    n = (25 x variabel)

    = 25 x 5 variabel

    = 125 sampel

    Adapun Kriteria yang ditentukan oleh peneliti adalah :

    1. Pernah berkunjung minimal satu kali selama bulan april 2012.

    2. Reseponden minimal 17 tahun dengan alasan sudah dianggap

    rasional dalam pengambilan keputusan

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    52/137

    Page | 37

    3.3Variabel Penelit ian

    Penelitian ini merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh faktor

    kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan motivasi terhadap keputusan

    konsumen untuk berbelanja di pasar modern. Adapun variabel dalam

    penelitian ini adalah :

    a. Variabel bebas (indipendent Variable) adalah faktor kelas sosial,

    keluarga, gaya hidup, dan motivasi. Variabel ini diberi simbol X.

    b. Variabel terikat (dependent Variable) adalah keputusan konsumen

    untuk berbelanja di pasar modern (Alfamart). Variabel ini diberi

    simbol Y.

    3.4 Jenis dan Sumber Data

    Data yang dikumpulkan harus dapat dibuktikan kebenarannya,

    tepat waktu, sesuai dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh.

    Data yang akan dikumpulkan penulis dalam penelitian ini dibedakan atas

    2 jenis yaitu :

    1. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka

    yang dapat dihitung, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

    2. Data kualitatif, yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau

    tidak dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil wawancara dengan

    pimpinan pasar modern (Alfamart), karyawan dalam pasar modern

    (Alfamart), dan konsumen pasar modern (Alfamart) serta informasi-

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    53/137

    Page | 38

    informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan

    masalah yang diteliti.

    Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

    macam yaitu data primer dan data sekunder

    3.4.1 Data Primer

    Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi

    atau pengamatan langsung yang berupa data opini dan kuesioner

    yang disebarkan ke konsumen pasar modern (Alfamart) yang

    berada pada wilayah kecamatan Panakukang kota Makassar.

    Kuesioner berisi daftar pertanyaan yang terstruktur dan materinya

    berhubungan dengan pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya

    hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk

    berbelanja di pasar modern (Alfamart). Data yang terkumpul

    berupa skala ordinal, skala yang berfungsi untuk mengurutkan

    obyek menurut karakteristik tertentu atau menunjukkan bahwa

    sesuatu mempunyai sifat lebih dari pada lainnya.

    3.4.2 Data Sekunder

    Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak

    langsung, yaitu data tersebut diperoleh dan diolah dari sumber

    pasar modern (Alfamart) dan jurnal-jurnal yang berhubungan

    dengan pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup, dan

    motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    54/137

    Page | 39

    modern (Alfamart). Data sekunder meliputi data kualitatif dan

    kuantitatif.

    3.5 Metode Pengumpulan Data

    1. Studi Kepustakaan (Library Research)

    Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu yang dilakukan

    dengan membaca buku-buku dan majalah yang berhubungan dengan

    masalah yang diteliti ataupun dengan cara browsing di internet untuk

    mencari artikel-artikel serta jurnal-jurnal atau data-data yang dapat

    membantu hasil dari penelitian.

    2. Studi Lapangan ( Field Research )

    Penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang

    dilakukan dengan cara langsung ke perusahaan untuk mendapatkan

    data primer melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan

    pimpinan pasar modern (alfamart) dan karyawan pasar modern

    (alfamart) serta konsumen pasar modern (alfamart) yang berada pada

    wilayah kecamatan Panakukang kota Makassar. Selain itu, data primer

    diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada konsumen pasar

    modern (alfamart) pada wilayah kecamatan Panakukang kota

    Makassar tentang pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup,

    dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar

    modern. Responden diminta menanggapi pertanyaan yang diberikan

    dengan cara menjawab daftar pertanyaan tentang seberapa besar

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    55/137

    Page | 40

    penilaian mereka atas pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya

    hidup, dan motivasi terhadap perubahan pola perilaku konsumen dan

    dampaknya terhadap perkembangan pasar modern. Jenis kuesioner

    yang akan digunakan adalah kuesioner tertutup dimana responden

    diminta untuk menjawab pertanyaan dengan memilih jawaban yang

    telah disediakan dengan skala Likert yang berisi lima tingkatan pilihan

    jawaban mengenai kesetujuan responden terhadap pernyataan yang

    dikemukakan.

    Dalam pengukuran pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya

    hidup, dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di

    pasar modern (Alfamart), digunakan 5 skala tingkat ( Likert ), yang

    terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut :

    1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5

    2. Jawaban setuju diberi bobot 4

    3. Jawaban ragu-ragu diberi bobot 3

    4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2

    5. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1

    3.6Teknik Analisis3.6.1 Analisi s Deskriptif

    Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan,

    mengolah, menyajikan dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    56/137

    Page | 41

    gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi dan hasil

    perhitungan.

    - Uji Asumsi Klasik

    1. Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah suatu model

    berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi

    yang berdistribusi normal. Pada penelitian ini digunakan normal P-Plot of

    refregression standarizard residual terhadap pengujian pada keseluruhan

    variabel dalam penelitian ini. Uji normalitas data dilihat dengan melihat pola

    pada kurva penyebaran pada grafik P-Plot. Jika pola penyebaran memiliki

    garis normal kurva maka dapat dikatakan data berdistribusi normal.

    2. Uji Multikolonieritas

    Multikolonieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau

    pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model

    regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas dapat

    dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor

    (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut:

    a. VIF < 10 maka tidak terdapat multikolonieritas.

    b. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolonieritas.

    3. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji ketidaksamaan varian

    dari residual suatu pengaman ke pengamatan lain. Model regresi yang baik

    adalah regresi yang bebas dari heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    57/137

    Page | 42

    dilihat dengan menggunakan Scatterplot Model . Analisis pada gambar

    scatterplot yang menyatakan model regresi linier tidak terdapat

    heteroskedastisitas.

    3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda

    Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    analisis regresi linier berganda dengan mempergunakan program SPSS

    17. Analisis regresi berganda dipakai untuk menghitung besarnya

    pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (variabel X)

    terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Dalam penelitian ini analisis

    regresi berganda berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk

    menguji ada tidaknya pengaruh faktor kelas sosial, keluarga, gaya hidup,

    dan motivasi terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar

    modern (Alfamart).

    Analisis regresi menggunakan rumus persamaan regresi berganda

    seperti yang dikutip dalam Sugiyono (2005:261), yaitu:

    Y = a + b 1X1 + b 2X2 + b 3X3 + b 4X4

    Dimana: Y = Keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar

    modern (Alfamart)

    a = Konstanta Intersepsi

    b = Koefisien regresi

    X1 = Kelas Sosial

    X2 = Keluarga

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    58/137

    Page | 43

    X3 = Gaya Hidup

    X4 = Motivasi

    Teknik analisis yang digunakan sesuai dengan model diatas

    adalah regresi berganda dimana nilai dari variabel independen, dan

    dependen dapat diperoleh dari hasil survey yang perhitungannya akan

    menggunakan skala Likert. Cara perhitungannya adalah dengan

    menghadapkan seorang responden dengan beberapa pertanyaan dan

    kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang berhasil

    dikumpulkan dari kuisioner selanjutnya akan diukur dengan bobot hitung

    1 sampai 5, dengan kategori:

    a. Sangat setuju dengan bobot 5

    b. Setuju dengan bobot 4

    c. Ragu-ragu dengan bobot 3

    d. Kurang setuju dengan bobot 2

    e. Tidak setuju dengan bobot 1

    Dalam menganalisis data penelitian ini digunakan metode deskriptif

    kualitatif-kuantitatif.

    3.6.3 Uji Valid itas dan Reliabi litas

    3.6.3.1 Uji Validitas

    Uji validitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk

    mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    59/137

    Page | 44

    dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

    mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

    Pengujian validitas dilakukan dengan cara validitas internal yang

    menggunakan teknik analisis butir akan menguji validitas setiap

    butir dengan cara skor – skor yang ada pada butir yang dimaksud

    dikorelasikan dengan skor total. Skor butir (pertanyaan) dipandang

    sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y, sehingga

    diperoleh indeks validitas setiap butir

    Setelah diketahui dari hasil perhitungan besarnya korelasi,

    kemudian dibandingkan dengan tabel r Product Moment dengan =

    0,05 dengan kriteria sebagai berikut :

    a. Jika r xy hitung ≥ r tabel, maka valid

    b. Jika r xy hitung ≤ r tabel, maka tidak valid

    3.6.3.2 Uji Realibilitas

    Reliabilitas ( reliability ) adalah tingkat seberapa besar suatu

    alat ukur mengukur dengan stabil dan konsisten. Besarnya tingkat

    reliabilitas ditunjukkan oleh koefisiennya, yaitu koefisien reliabilitas.

    Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan cronbach

    alpha . Koefisien cronbach alpha yang lebih dari 0,60 menunjukkan

    keandalan ( reliabilitas ) instrumen. Selain itu, cronbach alpha yang

    semakin mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi

    internal reliabilitasnya.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    60/137

    Page | 45

    3.6.4 Analisis Koefisi en Korelasi (R)

    Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya

    kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap

    variabel antara dan kemudian kontribusi variabel antara terhadap

    variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien korelasi

    totalnya (R). Jika (R) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat

    dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan

    variabel bebas terhadap variabel antara dan hubungan variabel

    antara terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R) makin

    mendekati 0 (nol) maka semakin lemah hubungan variabel-variabel

    bebas terhadap variabel antara dan hubungan variabel antara

    terhadap variabel terikat.

    Kriteria koefisien korelasi

    Koefisien korelasi Tingkat keeratan

    0,80-1,00 Sangat kuat

    0,60-0,79 kuat

    0,40-0,59 Sedang

    0,20-0,39 rendah

    0,00-0,19 sangat rendah

    Sumber : Sugiyono (2008 : 184)

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    61/137

    Page | 46

    3.6.5 Analisis Koefisi en Determinasi (R 2)

    Nilai koefisien determinasi menunjukan prosentase pengaruh

    semua variabel independen terhadap variabel antara dan variabel

    angtara terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

    berbeda antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati 1 maka

    variabel bebas hampir memberikan semua informasi untuk

    memprediksi variabel antara dan terikat atau merupakan indikator

    yang menunjukan semakin kuatnya kemampuan menjelaskan dari

    perubahan variabel bebas terhadap variabel terikat.

    3.6.6 Penguji an Hipotesis

    3.6.6.1 Uji F (Uji Serempak)

    Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama

    variabel bebas terhadap variabel antaranya. Dimana F hitung > F tabel ,

    maka H 1 diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat

    menerangkan variabel antaranya secara serentak. Sebaliknya

    apabila F hitung < F tabel , maka H 0 diterima atau secara bersama-sama

    variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel antaranya.

    Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara bersama-

    sama variabel bebas terhadap variabel antaranya maka digunakan

    probability sebesar 5% (α= 0,05).

    Jika sig > ά (0,05), maka H 0 diterima H 1 ditolak.

    Jika sig < ά (0,05), maka H 0 ditolak H 1 diterima.

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    62/137

    Page | 47

    3.6.6.2 Uji T (Uji Parsial)

    Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing

    variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara

    signifikan terhadap variabel antaranya dan variabel antara terhadap

    variabel terikanya. Dimana T tabel > T hitung , H 0 diterima. Dan jika T tabel

    < T hitung , maka H 1 diterima, begitupun jika sig > ά (0,05), maka H 0

    diterima H 1 ditolak dan jika sig < ά (0,05), maka H 0 ditolak H 1

    diterima.

    3.7 Definisi Operasional Variabel

    Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini maka penulis

    menggunakan definisi operasional variabel sebagai berikut :

    1. Keputusan konsumen dalam berbelanja di pasar modern (alfamart)

    Keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern

    (alfamart) disini didefinisikan dengan terjadinya keputusan konsumen

    dalam hal memilih untuk berbelanja di pasar modern dalam rangka

    memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

    Dimensi-dimensi yang digunakan untuk menjelaskan variabel

    keputusan konsumen untuk berbelanja di pasar modern (alfamart)

    ialah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :

    a. Faktor Budaya (Kelas Sosial)

    Sebuah faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku

    konsumen, dimana hampir seluruh kelompok manusia mengalami

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    63/137

    Page | 48

    stratifikasi sosial , sering kali dalam bentuk kelas sosial, divisi yang

    relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat,

    tersusun secara hirearki dan mempunyai anggota yang berbagi

    nilai, minat, dan perilaku yang sama. Salah satu contoh ialah

    Pekerjaan.

    Indikator :

    1. Pekerjaan

    2. Pendapatan

    b. Faktor Sosial (Keluarga)

    Keluarga juga sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumen

    dimana mereka adalah organisasi pembelian konsumen yang

    paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga

    merepresentasikan kelompok referensi utama yang paling

    berpengaruh.

    Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli. Keluarga orientasi

    (family of orientation) terdiri dari orang tua dan saudara kandung.

    Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi terhadap agama,

    politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta.

    Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap

    hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation) , yaitu

    pasangan dan anak-anak.

    Indikator :

    1. Referensi

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    64/137

    Page | 49

    2. Keluarga pro-kreasi (istri, anak)

    3. Keluarga orientasi (orang tua, saudara kandung)

    c. Faktor Pribadi (Gaya Hidup)

    Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh Gaya Hidup ( lifestyle).

    Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang

    tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Gaya hidup

    memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkungannya.

    Indikator :

    1. Minat

    2. Opini

    3. Aktifitas

    d. Proses Psikologis Kunci (Motivasi, Maslow)

    menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan

    tertentu pada waktu tertentu. Jawabannya adalah bahwa

    kebutuhan manusia diatur dalam hierarki dari yang paling menekan

    sampai yang paling tidak menekan—kebutuhan fisiologis,

    kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan

    penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Orang-orang akan

    berusaha memuaskan kebutuhan terpentingnya terlebih dahulu.

    Ketika seseorang berhasil memuaskan sebuah kebutuhan penting,

    maka ia akan berusaha memuaskan kebutuhan penting berikutnya.

    Indikator :

    1. Kebutuhan fisiologis

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    65/137

    Page | 50

    2. Kebutuhan keamanan

    3. Kebutuhan sosial

    4. Kebutuhan penghargaan

    5. Kebutuhan aktualisasi diri

    e. Keputusan Konsumen

    Proses keputusan pembelian konsumen merupakan urutan-

    urutan kejadian yang dimulai dari pengenalan kebutuhan kemudian

    pencarian informasi atas kebutuhan tersebut setelah itu melakukan

    evaluasi alternatif dan akhirnya melakukan keputusan pembelian

    serta diakhiri dengan perilaku setelah pembelian. Jadi jelas sekali

    proses pembelian dimulai jauh sekali sebelum pembelian aktual

    dilakukan dan mempunyai konsekuensi yang lama setelah

    pembelian terjadi.

    Menurut Lamb, Hair, McDaniel, (2001) “Proses

    pengambilan keputusan konsumen tidak bisa terjadi dengan

    sendirinya karena merupakan hubungan yang sangat rumit dan

    saling mempengaruhi dari faktor-faktor kebudayaan, sosial,

    individu, dan psikologis. Indikator :

    1. Pencarian informasi

    2. Evaluasi alternatif

    3. Keputusan konsumen

    4. Perilaku pembelian

  • 8/20/2019 Skripsi Lengkap -Feb-manajemen-0612- Muh. Afief Sallatu (1)

    66/137

    Page | 51

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    4.1 Sejarah Singkat Alfamart

    Alfamart adalah sebuah brand minimarket penydia kebutuhan hidup

    sehari-hari yang dimiliki oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Pada tahun

    1989 merupakan awal beridrinya alfamart, dengan dimulainya usaha dagang

    rokok dan barang-barang konsumsi oleh Djoko Susanto dan keluarga yang

    kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada

    Desember 1989. Pada tahun 1994 Struktur kepemilikan berubah menjadi

    70% dimiliki oleh PT HM Sampoerna Tbk dan 35% dimiliki oleh PT

    Sigmantara Alfinda (keluarga Djoko Susanto).

    PT. Alfa Minimart Utama (AMU) didirikan pada tanggal 27 Juli 1999,

    dengan pemegang saham PT. Alfa Retailindo, Tbk seb