skripsi indonesia lengkap acc

76
II METODE PEMBELAJARAH MUHADATSAH DI PONDOK PESANTREN DARUL LUGHAH WADDIROSATIL ISLAMIYAH SENINAN AKKOR PALENGAAN PAMEKASAN SKRIPSI Oleh: DUMYATI NIMKO: 2009.4.037.0102.1.00187 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA) FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN (IDIA) PRENDUAN SUMENEP MADURA TAHUN AKADEMIK 2012-2013

Upload: dumyatialpalembany

Post on 02-Jan-2016

278 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

METODE PEMBELAJARAH MUHADATSAH

DI PONDOK PESANTREN DARUL LUGHAH

WADDIROSATIL ISLAMIYAH SENINAN AKKOR

PALENGAAN PAMEKASAN

SKRIPSI

Oleh:

DUMYATI NIMKO: 2009.4.037.0102.1.00187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN (IDIA) PRENDUAN

SUMENEP MADURA

TAHUN AKADEMIK 2012-2013

Page 2: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

METODE PEMBELAJARAH MUHADATSAH

DI PONDOK PESANTREN DARUL LUGHAH

WADDIROSATIL ISLAMIYAH SENINAN AKKOR

PALENGAAN PAMEKASAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah

Di Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan

Sumenep Madura Jawa Timur

Oleh:

DUMYATI

Nimko: 2009.4.037.0102.1.00187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (PBA)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN (IDIA) PRENDUAN

SUMENEP MADURA

TAHUN AKADEMIK 2012-2013

Page 3: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

NOTA KONSULTASI

Nomor : -

Lampiran : 1 Eksemplar

Perihal : Hantaran Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Rektor Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan

KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA

Di

Prenduan

Assalamu‟alaikum Wr.Wb.

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami kirimkan

dengan hormat naskah skripsi saudara:

Nama : Dumyati

Tetala : Jambu Ilir, 05 Maret 1991

Nimko : 2009.4.037.0102.1.00187

Judul Skripsi : Metode Pembelajaran Muhadatsah Di Pondok Pesantren

Darul Lughah Waddirosatil Islamiyah Seninan Palengaan

Pamekasan Tahun 2012-2013

Maka dengan ini kami mohon agar skripsi saudara tersebut dapat diseminarkan.

Atas perhatiannya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Wassalamu‟alaikum Wr.Wb.

Prenduan, 12 Mei 2013

Mengetahui dan Menyetujui,

Pembimbing I,

Bapak Fujianto, M.Pd

Pembimbing II,

Ust. Saiful Anam, Lc

Page 4: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dimunaqosahkan di depan penguji skripsi

Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan Sumenep Madura, dan

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperolah gelar Sarjana Strata-1

Pada Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA)

Pada:

Hari :...............................................

Dewan Penguji,

1. …………………………….

2. …………………………….

3. …………………………….

Mengesahkan,

Rektor Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan

(KH. Dr. Ahmad Fauzi Tidjani, MA)

Page 5: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Ayahku Bandar Harun dan bundaku Nurlela tercinta yang telah

mengenalkan makna kehidupan dengan segala pengorbanan, dan kasih

sayangnya, yang tidak dapat dibalas dengan apa-apa.

Saudara-saudaraku tercinta yang selalu membantu, memperhatikan

keadaanku dan nasibku selama aku hidup di pondok

Guru-guruku dari pra-sekolah sampai perguruan tinggi baik informal

maupun nonformal yang telah membimbingku dan memberikan hal-hal

yang baru kepadaku yang akhirnya dapat menerangi langkahku

Teman-temanku seperjuangan GREVANS dan GREEN ZONE yang telah

banyak membantu, baik moral ataupun materil

Almamater tercinta tempatku menggali ilmu, Institut Dirosat Islamiyah

Al-Amien (IDIA) Prenduan Sumenep Madura

Rekan-rekanku mahasiswa/I se-almamater

Semoga jasa-jasa yang telah engkau lakukan, dibalas oleh Allah SWT.

Amien ya robbal „Alamin.

Page 6: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Motto

Page 7: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

KATA PENGANTAR

Alhamdullah segala fuji syukur patut kita panjatkan kepada Allah SWT

yang banyak memberikan nikmatnya kepada hambanya, sholawat dan salam tetap

tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, yang dengan semagatnya beliau

memperjuangakan Islam, sehingga manusia bisa selamat dari jurang kemusyrikan

menuju jalan yang lurus yakni agama Islam.

Pada kata pengantar ini penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak

kepada semua pihak yang telah ikut membantu penulisan skripsi ini, baik secara

langsung maupun tidak langsung. Dan juga penulis mengucapkan terima kasih

yang dikhususkan kepada:

1. KH. Maktum Jauhari, MA sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien

Prenduan Sumenep Madura.

2. Rektor Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan KH. Dr.

Ahmad Fauzi Tidjani, MA yang telah mengizinkan penulisan untuk

melakukan penelitian.

3. Bapak Fujianto, M.Pd (Pembimbing I) yang telah tulus ikhlas

membimbing, Mengarahkan, selalu memberi semagat serta tak henti-

hentinya mengigatkan dalam kebaikan sehingga skripsi ini dapat selesai

tepat waktu dan Ust, Saiful Anam, Lc yang juga telah memberikan

bimbingan sehingga terjemah ke dalam Bahasa Arab dapat juga di

selesaikan tepat waktu.

4. Pengasuh pondok pesantren Darul Lughah Waddirosatil Islamiyah

Seninan Palengaan Pamekasan yang telah mengarahkan, memberimasukan

dan izin kepada saya untuk meneliti di pondok Darul Lughah.

5. Penanggung jawab program niha‟i Ust. Joko Andi, S.Pdi dan Ust. Ahmad

Yani, S.Sos.I yang telah berusaha menyukseskan rentetan program niha‟i

2012 agar terlaksana dengan sempurna.

Page 8: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

6. Teman-teman Shaf GREVANS seperjuangan yang telah member inspirasi

dan membantu, sehingga kita semua dapat menyelesaikan study akhir ini,

agar kita semua bisa menatap masa depan dengan indah.

7. Seluruh civitas akademik IDIA Prenduan atas segala perhatian dan

bantunanya.

Kemudian penulis berharap kepada para pembaca agar memberikan

masukan yang bersifat konstruktif untuk menutupi kekurangan yang masih ada,

penulis juga mohon maaf jika ada kesalahan. Dan tak lupa pula penulis haturkan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut andil demi terselesainya

skripsi ini, baik berupa bimbingan, saran, kritik, motivasi maupun do‟a

Akhrinya penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat baik bagi

penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Hanya kepada Allah SWT

penulis menyerahkan segala urusan, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-

Nya kepada kita semua, amien.

Prenduan, 12 Mei 2013

Penulis

Dumyati

Page 9: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

ABSTRAKSI

DUMYATI.2013. Metode Pembelajaran Muhadatsah di Pondok Pesantren Darul

Lughah Seninan Palengaan Pamekasan Tahun 2012-2013.

Skripsi, Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Bahasa

Arab, Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan

Sumenep Madura.

Pembimbing I : Ust. Fujianto, M.Pd.I

Pembimbing II : Ust. Saiful Anam, Lc

Untuk memudahkan pembaca, maka perlu dikemukakan sekilas tentang

pembahasan yang terdapat dalam skripsi ini sebagai intisarinya. Skripsi ini terdiri

dari enam bab yang masing-masing bab dibahas menjadi beberapa sub-sub bab,

sehingga secara khusus merupakan manifestasi dari judul skripsi ini yaitu:

“Metode Pembelajaran Muhadatsah di Pondok Pesantren Darul Lughah Seninan

Palengaan Pamekasan Tahun 2012-2013”.

Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang digunakan sebagai alat

komunikasi sehari-hari dan Bahasa Arab merupakan bahasa Al-qur‟an, sedangkan

Al-qur‟an adalah sumber pokok agama Islam, memperdalam Bahasa Arab berarti

memperdalam agama Islam. Ada beberapa permasalahan penelitian yang menjadi

kajian utama dalam penelitian ini, yaitu: Apa metode pembelajaran muhadatsah

dan apa kendalanya.

Untuk mendapatkan hasil yang valid dan akurat maka penelti

menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber datanya adalah pengasuh pondok,

guru pengajar Bahasa Arab, dan santri PP. Darul Lughah, prosedur pengumpulan

data yang digunkan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik

analisis datanya yang digunakan adalah analisis deskriptif dan fenomenalogis.

Teknik pengecekan keabsahan data dilakukan melalui perbanjangan pengamatan,

dan triagulasi.

Dari hasi penelitian ini bahwa metode pembelajaran muhadatsah di

Pondok Pesantren Darul Lughah Pamekasan adalah mengunakan metode bermain

peran dan metode elektik yaitu penggabungan antara metode ceramah, tanya

jawab, dan metode diskusi, dari ketiga metode tersebut di gabung menjadi satu

metode pembelajaran, Sistem pembelajarannya menggunakan Sistem Prosedur

Pengembangan sistem Instruksional (PPSI). Sedangkan kendala-kendala yang

dihadapi pondok pesantren Darul Lughah adalah pertama kemalasan santri,

kesulitan santri dalam menghapal dan berbicara Bahasa Arab, kedua kurangnya

media pembelajaran, sarana/prasarana, ketiga kurangnya kedisiplinan guru, dan

yang terakhir faktor lingkungan.

Page 10: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…….………………………………….……………. I

HALAMAN PERSETUJUAN…….………………………..………..…... II

HALAMAN PENGESAHAN…………..…………………………...…… III

HALAMAN PERSEMBAHAN……………..……………...……….…… IV

HALAMAN MOTTO………………………….……………………….… V

KATA PENGANTAR……………………………..…………………...… VI

ABSTRAKSI…………………………………………..…………………. VII

DAFTAR ISI ……………………………………………..……………… VIII

BAB I : PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian ………………………………………………..

B. Fokus Penelitian ………………………………………………….

C. Tujuan Penelitian ……………………………………...................

D. Kegunaan Penelitian…………………………………...................

E. Definisi Istilah ……………………………………………………

F. Sistematika Pembahasan …………………………………………

01

04

04

05

06

06

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran ………..……………….

1. Metode Pembelajaran……………………….………..……….

2. Teknik Pembelajaran………………………………………….

3. Model Pembelajaran…………………………………………..

4. Strategi Pembelajaran……………………….…………………

B. Tinjauan Tentang Muhadatsah…………..………………………..

1. Pengertian Muhadatsah………………………………………..

2. Pentingnya Mempelajari Muhadatsah......................................

3. Pelaksanaan Pembelajaran Muhadatsah……………..……….

C. Sekilas Tentang Pondok Pesantren Darul Lugah ………………..

1. Sejarah singkat PP. Darul Lugah… …………………..………

2. Program kerja PP. Darul Lughah……………………..............

08

08

08

08

09

09

09

10

12

14

14

15

BAB III: METODE PENELITIAN

Page 11: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan ………………………….………

B. Tempat Penelitian……………………………….…..........…..…..

C. Sumber Data………………………….…........……….…………..

D. Teknik Pengumpulan Data………………………….…........……

E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data………………………..…..

F. Teknik Analisis Data………………………………………………

16

16

17

17

20

22

BAB IV: LAPORAN PENELITIAN

A. Paparan Data………..………………………….…........……..…..

1. Metode Pembelajaran Muhadatsah di PP. Darul Lughah…….

2. Kendala-kendala Yang di Hadapi PP. Darul Lughah…………

B. Temuan Penelitian..........................................................................

23

23

26

29

BAB V: PEMBAHASAN HASIL TEMUAN

A. Metode Pembelajaran Muhadatsah di PP. Darul Lughah...............

B. Kendala-Kendala Pembelajaran Muhadatsah di PP Darul Lughah

31

42

BAB VI: PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................……..…...........

B. Saran-saran......................................... .................………….........

25

25

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Bahasa adalah realitas yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

tumbuhnya kehidupan manusia. Realitas bahasa dalam kehidupan ini semakin

menambah kuatnya eksistensi manusia sebagai makhluk berbudaya dan

beragama. Kekuatan eksistensi manusia sebagai makhluk berbudaya dan

beragama antara lain ditunjukkan oleh kemampuannya memproduksi karya-

karya besar berupa sains, teknologi, dan seni. Menurut Abd al-Majid

(1952:15), bahasa adalah kemempuan isyarat yang digunakan oleh orang-

orang untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, emosi, dan keinginan.

Dengan definisi lain, bahasa adalah alat yang digunakan untuk

mendeskripsikan ide, pikiran, atau tujuan melalui struktur kalimat yang dapat

dipahami orang lain, dari berbagai bahasa yang ada di dunia ini, peneliti

mengambil satu dari beberapa bahasa yang ada yaitu Bahasa Arab

Bahasa Arab sebagai bahasa dunia memiliki banyak keistimewaan,

Bahasa Arab memiliki banyak kosa kata sekaligus banyak makna. Karena

Bahasa Arab memiliki lingkungan luas, bahasa yang mencakup lima benua

bahkan menjadi bahasa resmi menggantikan bahasa lokal yang semulanya

digunakan (Hermawan, 2011:30). Bahasa Arab memiliki sejarah panjang dan

telah mengakar dalam sebuah peradaban dunia. Panjangnya masa peradaban

Arab sehingga lahir berbagai karya penerjemahan dan makna kosa kata baru.

Page 13: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Bahasa Arab juga merupakan bahasanya Al-qur‟an yang dijadikan umat

Islam sebagai sumber pokok agama. Perlu diterangkan dalam sejarah

perkembangan agama samawi atau agama wahyu tidak ada kitab suci yang

masih asli kecuali Al-qur‟an, setiap terjemahan Al-qur‟an atau alih bahasa

dari Bahasa Arab atau tafsirnya tidak dapat disebut Al-qur‟an, tetapi

dikatakan terjemahan atau tafsir Al-qur‟an. Dengan perkataan ini bahwa di

dunia ini tidak ada Al-qur‟an dengan bahasa lain kecuali Bahasa Arab.

Sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam Al-qur‟an:

(2::2/نا عربيا لعلكن تعقلىى) يىسفأنزلناه قرأ اان

Artinya. “Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-qur'an dengan

berbahas Arab, agar kamu memahaminya".

Atas dasar ini, mempelajari Bahasa Arab sebagai bahasa kitab suci kaum

muslimin di dunia merupakan kebutuhan utama. Disamping itu mempelajari

Bahasa Arab berarti memperdalami agama Islam dari sumbernya yang asli

(Juwairiyah Dahlan, 1992:20).

Bahasa Arab sebagai bahasa Islam dan kaum muslim mulai diajarkan di

berbagai forum pengajian seperti surau dan pesantren seiring masuknya Islam

ke Indonesia. Bahkan, pengaruh Bahasa Arab sangat kuat jika ditinjau dari

beberapa kosa kata bahasa Indonesia berupa kata serapan dari Bahasa Arab.

Bahasa akan baik dan benar jika kita selalu belajar dan

mengungkapkannya sehari-hari, kemampuan berbahasa atau berkomunikasi

merujuk kepada kemampuan seseorang menggunakan bahasa untuk interaksi

sosial dan komunikatif, yaitu mengetahui kapan saat yang tepat membuka

percakapan dan bagaimana, topik apa yang sesuai untuk situasi dan peristiwa

Page 14: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

ujaran tertentu, bentuk sebutan mana yang harus digunakan, kepada siapa

dan dalam situasi apa, serta bagaimana menyampaikan, menafsirkan, dan

merespon tindak ujaran seperti salam, pujian, permintaan maaf, undangan dan

sebagainya.

Pada umumnya upaya pengembangan Bahasa Arab melalui pendekatan

komunikatif (Muhadatsah), sering dijumpai di pondok pesantren bahwa

Bahasa Arab bukan saja untuk memahami kitab-kitab atau buku-buku

berbahasa Arab, akan tetapi jauh dari pada itu bagaimana berusaha dalam

upaya pembinaan dan pengembangan serta memasyarakatkan Bahasa Arab

dalam kehidupan sehari-hari baik santri maupun ustadz.

Pondok Pesantren Darul Lughah Akkor Palengaan Pamekasan,

sebagaimana pondok-pondok lainnya berusaha untuk ikut serta dalam

mengembangkan Bahasa Arab. Hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-

hari, sehingga Bahasa Arab dijadikan sebagai alat komunikasi dalam interaksi

antar sesamanya. Pondok pesantren Darul Lughah Akkor Palengaan

Pamekasan, merupakan salah satu pondok pesantren yang menekankan

kepada semua santrinya untuk selalu bermuhadatsah (berkomunikasi) dengan

menggunakan Bahasa Arab karena diyakini bahwa pembelajaran muhadatsah

dapat meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Arab.

Banyak santri dengan bekal pengetahuan Bahasa Arab yang diperoleh

dari lembaga tersebut berhasil ketika mengikuti tes kuliyah ke perguruan

tinggi di timur tengah, pondok pesantren Darul Lughah selalu dibanjiri santri

ketika membuka kursusan pada bulan Ramadhan.

Page 15: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: Metode Pembelajaran Muhadatsah di

Pondok Pesantren Darul Lughah Akkor Palengaan Pamekasan.

B. FOKUS PENELITIAN

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka dalam penelitian ini

dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Apa metode yang digunakan dalam pembelajaran Muhadatsah di Pondok

Pesantren Darul Lughah Akkor Palengaan Pamekasan Tahun 2012-2013?

b. Apa kendala-kendala yang dihadapi Pondok Pesantren Darul Lughah

Akkor Palengaan Pamekasan dalam pelaksanaan pembelajaran

Muhadatsah Tahun 2012-2013?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini sebagaimana rumusan masalah yang penulis

paparkan di atas adalah sebagai berikut:

a. Ingin mengetahui metode apa yang digunakan dalam pembelajaran

Muhadatsah di Pondok Pesantren Darul Lughah Akkor Palengaan

Pamekasan Tahun 2012-2013.

b. Ingin mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Pondok Pesantren

Darul Lughah Akkor Palengaan Pamekasan dalam pelaksanaan

pembelajaran Muhadatsah Tahun 2012-2013.

Page 16: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

D. KEGUNAAN PENELITIAN

Dari penelitian karya ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi

peneliti sendiri ataupun orang lain. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Peneliti.

a. Sebagai sarana pengembangan intelektual pribadi dalam rangka

mengembangkan keterampilan berbahasa Arab.

2. Lembaga.

a. Sebagai bahan acuan dan pertimbangan bagi para pendidik di Pondok

Pesantren Darul Lughah Akkor Palengaan Pamekasan.

b. Sebagai motivasi kepada santri Pondok Pesantren Darul Lughah

Akkor Palengaan Pamekasan, untuk selalu meningkatakan dan

mengembangkan keterampilan Bahasa Arab

3. Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan.

a. Sebagai tambahan literature perpustakaan IDIA Prenduan

b. Sebagai bahan informasi bagi siapa saja yang ingin meneliti tentang

penelitian dan masalah yag sama, namun berbeda dari sudut pandang.

E. DEFINISI ISTILAH

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah tingkat perencanaan program bersifat

menyeluruh yang berhubungan erat dengan langkah-langkah penyampaian

materi pelajaran secara prosedural, tidak saling bertentangan (Abd al-

Raziq, 2007). Dengan kata lain metode adalah langkah-langkah umum

Page 17: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

tentang penerapan teori-teori yang ada pada pendekatan tertentu

(Hermawan, 2011:168), jadi yang dimaksud penulis tentang metode

pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran muhadatsah.

2. Pengertian Muhadatsah

Muhadatsah merupakan pelajaran Bahasa Arab dengan tujuan utama

agar siswa mampu bercakap-cakap dalam pembicaraan sehari-hari dengan

Bahasa Arab (Ahmad Izzan, 2009:116). Sedangkan menurut (Hermawan,

2011:136) “Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui

bahasa lisan kepada orang lain”. Jadi yang dimaksud peneliti tentang

muhadatsah adalah kemampuan berbicara dalam menyampaian pesan

kepada orang lain.

Jadi yang dimaksud dengan judul adalah apa metode yang dipakai

dalam pembelajaran muhadatsah agar siswa mampu berbicara Bahasa

Arab.

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Adapun sistematika penulisan proposal adalah sebagai berikut: Bab

pertama membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari; konteks penelitian,

fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah,

sistematika pembahasan.

Bab kedua berisi tentang kajian pustaka, dalam bab ini penulis membahas

tinjauan pembelajaran muhadatsah, sekilas tentang pondok pesantren Darul

Lughah.

Page 18: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Bab ketiga berisi tentang jenis penelitian dan pendekatan, tempat

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pemeriksaan

keabsahan data, teknik analisis data.

Bab keempat laporan penelitian dalam bab ini penulis membahas tentang

paparan data dan temuan, pembahasan.

Bab kelima penutup dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran. Daftar

pustaka dan lampiran

Page 19: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran

1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah tingkat perencanaan program bersifat

menyeluruh yang berhubungan erat dengan langkah-langkah penyampaian

materi pelajaran secara prosedural, tidak saling bertentangan. Dengan kata

lain metode adalah langkah-langkah umum tentang penerapan teori-teori

yang ada pada pendekatan tertentu (Hermawan, 2011:168), jadi metode

bisa diberi pengertian sebagai sistematika umum bagi pemilihan,

penyusunan, serta penyajian materi.

2. Teknik Pembelajaran

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang

harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan

efisien? Dengan demikian sebelum seorang melakukan proses ceramah

sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi.

3. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar

dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas.

Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa

dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Page 20: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

4. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang

berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu (J.R. David dalam Sanjaya, 2008:126). Selanjutnya

dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang

harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai

secara efektif dan efisien (Kemp dalam Sanjaya, 2008:126). Nana Sudjana

menjelaskan bahwa strategi mengajar (pengajaran) adalah “taktik” yang

digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran)

agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pengajaran secara

lebih efektif dan efisien (Nana Sudjana dalam Rohani, 2004:34).

Jadi menurut Nana Sudjana, strategi mengajar/pengajaran ada pada

pelaksanaan, sebagai tindakan nyata atau perbuatan guru itu sendiri pada

saat mengajar berdasarkan pada rambu-rambu dalam satuan pelajaran.

B. Tinjauan Tentang Pembelajaran Muhadatsah

1. Pengertian Muhadatsah

Muhadatsah merupakan pelajaran Bahasa Arab dengan tujuan utama

agar siswa mampu bercakap-cakap dalam pembicaraan sehari-hari dengan

Bahasa Arab (Ahmad Izzan, 2009:116). Kemahiran berbicara merupakan

salah satu jenis kemampuan bahasa yang ingin dicapai dalam

pembelajaran bahasa. Menurut Hermawan (2011:136) Berbicara adalah

keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain

Page 21: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Kemampuan berbicara menurut penguasaan terhadap beberapa aspek

dan kaidah penggunaan bahasa. Secara kebiasaan, pesan lisan yang

disampaikan dengan berbicara merupakan penggunaan kata-kata yang

dipilih sesuai dengan maksud yang perlu diungkapkan. Kata- kata itu

dirangkai dalam susunan tertentu menurut kaidah tata bahasa, dan

dilafalkan sesuai kaidah pelafalan pula.

Jadi, berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling

pengertian, komunikasi timbal balik dengan menggunakan bahasa sebagai

medianya dan dilakukan secara lisan. Dengan berbicara seseorang

berusaha untuk mengungkapkan pikiran dan perasaanya dengan orang lain

secara lisan.

Kemampuan berbicara Bahasa Arab adalah keterampilan

penyampaian pesan secara lisan dengan menggunakan Bahasa Arab

sebagai medianya, dengan tidak mengabaikan kaidah penggunaan bahasa

sehingga apa yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh

lawan bicara atau penerima pesan.

2. Pentingnya Mempelajari Muhadatsah

Mempelajari suatu bahasa pada umumnya bertujuan untuk memahami

bahasa itu sendiri. Pembelajaran bahasa yang dimaksudkan di sini adalah

bahasa menurut linguistik, bukan bahasa tulisan tetapi sebagai bahasa

ujaran (lisan). Karena semua orang di dunia sebelum bisa menulis sudah

bisa berbicara, walau masih buta huruf dan terbelakang. Hal ini berarti

bahwa bahasa lisan merupakan gambaran bahasa yang paling sempurna,

Page 22: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

karena pada bahasa tersebut terdapat mimik, tekanan, intonasi, prosadi dan

seterusnya. Obyek penyelidikan ilmu bahasa itu ialah bahasa lisan, bukan

bahasa tulisan.

Linguis berkata bahwa “speaking is language”. Berbicara adalah

kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan

perasaan. Ujaran sebagai suatu cara berkomunikasi sangat mempengaruhi

kehidupan-kehidupan individual manusia. Dalam sistem inilah manusia

saling bertukar pendapat, perasaan, dan keinginan. Dan sistem inilah yang

memberi keefektifan bagi individu dalam mendirikan hubungan mental

dan emosional dengan anggota-anggota lainnya. Agaknya tidak perlu

disangsikan lagi bahwa betapa besarnya peranan bahasa dan komunikasi

dalam kehidupan manusia.

Muhadatsah (bercakap-cakap) merupakan hal yang penting dan utama

untuk dapat menguasai Bahasa Arab dengan cepat dan mudah. Untuk

dapat menguasai Bahasa Arab tentu tidak semudah membalik telapak

tangan, akan tetapi membutuhkan waktu yang panjang dengan melalui

proses latihan-latihan yang kontinu baik latihan ucapan ataupun latihan

pengutaraan pikiran secara lisan.

Secara umum keterampilan berbicara bertujuan agar para pelajar

mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang

mereka pelajari (Hermawan, 2011:136).

Page 23: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

3. Pelaksanaan Pembelajaran Muhadatsah

Dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan muhadatsah tentu

harus memperhatikan metode-metode yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran tersebut diantaranya: dialog (Al-hiwar), praktek

pola (Tathbiq Al-namudzaj), percakapan kelompok (Al-hiwar Al-jama‟i),

bermain peran (Al-tamtsil), praktek ungkapan soal (Tathbiq Al-ta‟birat Al-

ijtima‟iyyah), praktek lapangan (Al-mumarasah fi al-mujtama‟), problem

solving (Hill Al-musykulat).

a. Dialog melalui gambar (Al-hiwar Bil-shuwar)

Teknik ini diberikan agar para pelajar dapat mengetahui fakta

secara spontan dengan melihat gambar yang sudah disiapkan oleh

pengajar, dalam hal ini guru harus mempersiapkan gambar-gambar

dan menunjukkan satu persatu kepada pelajar sambil bertanya, lalu

para pelajar menjawab sesuai dengan gambar yang ditunjukkan.

b. Praktek pola (Tathbiq Al-namudzaj)

Praktek pola adalah bentuk latihan praktek penyempurnaan

kalimat tertentu yang didahului oleh soal-soal yang tidak lengkap,

acak, atau penambahan yang sudah lengkap. Misalnya jumlah dasar

“qoro‟al ahmad al-jaridah”, penambahan “qoro‟al ahmad al-jaridah

sobahan”.

c. Percakapan kelompok (Al-hiwar Al-jama‟i)

Peralatan yang harus disiapkan adalah tape-recorder untuk

merekam semua percakapan. Dalam satu kelas para pelajar dibagi

Page 24: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok diberi judul cerita

yang sederhana, dari cerita tersebut mereka berbicara sesuai dengan

judul. Dalam latihan ini para pelajar bergonta-ganti mengatakan

sesuatu yang disambung oleh teman-teman sekelompoknya sehingga

menjadi sebuah cerita yang lengkap. Setelah percakapan selesai

rekaman diputar untuk didiskusikan dengan para pelajar, baik

mengenai isi, pola, intonasi dan sebagainya.

d. Bermain peran (al-tamtsil)

Pada aktivitas ini guru memberikan tugas peran tertentu yang

harus dilakukan oleh para pelajar, misalnya guru memberikan tugas:

Ragakanlah! Jika kamu seorang guru, dan maman seorang muridmu.

Apa yang kalian lakukan ketika bertemu dijalan. Lalu murid

memperagakan peran tersebut.

e. Praktek ungkapan sosial (Tathbiq Al-ta‟birat Al-ijtima‟iyyah)

Ungkapan sosial maksudnya adalah perilaku-perilaku sosial saat

berkomunikasi yang diungkapkan secara lisan, misalnya

mengungkapkan rasa kagum, gembira, ucapan perpisahan, member

pujian, dan sebagainya.

f. Praktek lapangan (al-mumarasah fi al-mujtama‟)

Praktek lapang maksudnya adalah berkomunikasi dengan penutur

asli di luar kelas. Tentu saja aktivitas ini hanya bisa dilakukan di

tempat-tempat yang ada penutur asli Bahasa Arab. Mungkin bisa

Page 25: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

dilakukan di institusi seperti kedutaan dan lembaga pendidikan yang

berbasih pesantren.

g. Problem solving (hill al-musykulat).

Problem solving atau pemecahan masalah biasanya dilakukan

dalam bentuk diskusi. Aktivitas ini bertujuan untuk memecahkan

suatu masalah yang dihadapi. Misalnya guru memberikan tugas

berkemah, tugas murid yaitu mendiksusikan apa saja yang harus

disiapkan dalam acara tersebut dengan menggunakan Bahasa Arab.

C. Sekilas Tentang Pondok Pesantren Darul Lughah

1. Sejarah Singkat PP Darul Lughah

Pondok Pesantren Darul Lughah yang terletah di Kampung Akkor

Desa Palengaan Kabupaten Pamekasan adalah salah satu lembaga

pendidikan swasta yang tertarik pada pendidikan Islam dan pengembangan

Bahasa Arab, pondok pesantren Darul Lughah ini didirikan oleh H.

Achmad Gazali Salim, Lc pada tahun 1995 dengan nama Dar al-Lughah

dan Islamic Centre (DLLC) yang mempokuskan materinya pada

penguasaan Bahasa Arab, baik dalam metode pembelajaran, komunikasi

dan grematikal.

Melihat murid semakin bertambah setiap tahunnya dan dukungan

dari masyarakat sekitar untuk menjadikan Dar al-Lughah dan Islamic

Centre (DLLC) menjadi pondok pesantren Darul Lughah akhirnya ketua

yayasan sekaligus pengasuh membuat kesepakatan untuk menjadikan Dar

Page 26: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

al-Lughah sebagai pondok pesantren yaitu pada tahun 2004 dengan nama

Darul Lughah Waddirasatil Islamiyah (DLWI).

2. Program Kerja Pondok Pesantren Darul Lughah

Programa kerja pondok pesantren Darul Lughah Pamekasan tidak

berbeda jauh dangan program pondok yang ada di Indonesia umumnya

yaitu dengan menggunakan 24 jam pembelajarannya, yang diawasi secara

ketat oleh pengurus, ada beberapa prongram pondok diantaranya:

1. Penerapan Bahasa Arab secara tertulis dan lisan

2. Study banding dengan lembaga-lembaga lain dalam rangka untuk

menghidupkan kembali Bahasa Arab antara siswa dan untuk

menunjukkan syiar Islam

3. Pelatihan mempersiapkan murid yang ingin melanjutkan studi ke

Timur Tengah

4. Pembentukan tenaga pengajaran Bahasa Arab setiap tahunnya ketika

bulan Ramadhan

Page 27: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang dapat diamati (H.

Afifuddin dkk, 2009:27) mengatakan, “metode peneliti yang digunakan untuk

meneliti kondisi objek yang alamiah”.

Dipilihnya pendekatan kualitatif tersebut didasarkan pada pertimbangan

bahwa penelitian ini dilakukan pada latar alamiah, peneliti mengggunakan

manusia, dalam hal ini peneliti sebagai instrument utama, data yang

dikumpulkan berupa ujaran-ujaran dan tindakan, dan anasilis data yang

dilakukan bersifat induktif.

Kemudian jenis penelitian ini adalah fenomenologis, yaitu peneliti

mencoba menerapkan apa yang menjadi latar belakang penerapan

pembelajaran muhadatsah, langkah-langkah pembelajarannya, penerapan

metode dan faktor-faktor penghambat dalam pembelajaran muhadatsah di

pondok pesantren Darul Lughah Waddirosatil Islamiyah Pamekasan.

B. Tempat Peneliti

Penelitian ini berlokasi di Pondok Pesantren Darul Lughah Waddirosatil

Islamiyah Seninan Akkor Palengaan Pamekasan.

Page 28: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

C. Sumber Data.

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data itu

diperoleh. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan, sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan

(Afifuddin, 2009:129). Untuk data-data yang sesuai dengan apa yang

dibutuhkan, maka peneliti memandang perlu untuk menjelaskan sumber-

sumber data yang peneliti butuhkan terkait dengan judul penelitian yang

peneliti angkat, maka yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah guru

pengajar muhadatsah dan santri pondok pesantren Darul Lughah, adapun

untuk mendapatkan data dari subyek, penelitian ini tentu sangat

membutuhkan orang-orang tertentu yang dijadikan sebagai sumber/informan

sehingga data yang diharapkan bisa mengenai sasaran sesuai yang peneliti

inginkan. Dalam penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai sumber atau

informan adalah:

a) Santri Pondok Pesantren Darul Lughah

b) Guru Muhadatsah (Bahasa Arab)

c) Pimpinan Pondok Pesantren Darul Lughah

D. Teknik Pengumpulan Data.

Pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu

penelitian bahkan merupakan suatu komponen yang harus mendapatkan

perhatian serius dalam setiap penelitian. Dimana sebelum menganalisa suatu

karya ilmiah tentunya terlebih dahulu mengumpulkan data-data hasil

temuannya di lapangan, baru kemudian hasil temuan yang didapatkan di

Page 29: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

lapangan tersebut peneliti olah sedemikian rupa dengan berdasarkan suatu

ketentuan, baru kemudian peneliti dapat menarik suatu kesimpulan.

Menurut peneliti setelah mengkaji data yang dibutuhkan dalam penelitian

ini, maka peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa prosedur atau

metode pengumpulan data yang sesuai dengan peneliti butuhkan untuk dapat

tercapainya data-data yang akurat di lapangan adalah sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Menurut Nawawi & Martin dalam buku Metodelogi Penelitian

Kualitatif (Afifuddin, 2009:134) “observasi adalah pengamatan dan

pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam

suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian”.

Jadi, yang dimaksud dengan metode observasi adalah suatu cara

atau teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data baik dengan

pencatatan atau pengamatan langsung dengan menggunakan sebuah alat

indera. Metode observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan

data, dalam operasinya peneliti mengamati secara langsung sumber data.

Untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan letak

geografis dan sarana-prasarana pondok pesantren Darul Lughah dan

proses pembelajaran dilokasi tersebut.

Dari metode ini peneliti dapat mengumpulkan data-data

mengenai:

a. Proses belajar-mengajar di pondok pesantren Darul Lughah pada

bidang studi Bahasa Arab (muhadatsah).

Page 30: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

b. Fasilitas pendukung dalam upaya meningkatkan kemampuan santri

berbahasa Arab.

c. Komunikasi santri dalam menggunakan Bahasa Arab.

d. Kendala-kendala yang dihadapi guru bidang studi Bahasa Arab

dalam proses pembelajaran.

2. Metode Interview (wawancara)

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara

menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan. Caranya

adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka dengan menggunakan

panduan wawancara (Afifuddin, 131:2009).

Target yang ini dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan data yang akurat, jujur, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Untuk itu maka peneliti akan menggunakan teknik wawancara, yaitu

dimana peneliti harus membuat karangka dan garis besar pokok-pokok

pertanyaan (Moleong, 2011:187). Petunjuk wawancara ini bertujuan

untuk menjaga agar pokok-pokok yang direncanakan dapat tercakup

seluruhnya. Dengan cara ini kemungkinan melebarnya wawancara

kemasalah-masalah lain yang tidak berhubungan dengan focus penelitian

dapat diminimalisir. Sedangkan yang menjadi sasaran yang ingin

diwawancarai adalah pengasuh, guru pengajar materi muhadatsah, dan

santri.

Page 31: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

3. Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (1998:236) yang dimaksud dengan metode

dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan,

buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.

Dari pengertian di atas jelas bahwa yang dimaksud dengan metode

dokumentasi adalah usaha mencari data mengenai hal-hal yang

dibutuhkan dalam suatu penelitian baik yang berupa catatan, buku, surat

kabar, majalah atau sejenisnya guna memperkuat data-data yang diperoleh

serta dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam penelitian ini tentu peneliti tidak terlepas dari metode

dokumentasi, dengan metode dokumentasi yang peneliti gunakan, peneliti

dapat menggali tentang :

a. Jumlah tenaga guru di pondok pesantren Darul Lughah

b. Jumlah santri di pondok pesantren Darul Lughah

c. Sarana-prasarana yang dimiliki pondok pesantren Darul Lughah

E. Teknik Pemeriksaan Keabsahaan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan.

Pelaksanaan teknik pemeriksaan data didasarkan atas beberapa karya, yaitu

derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan dan kepastian (Moleong,

2011:324). Adapun teknik pemeriksaan data yang dipakai dalam penelitian

ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Moleong (2005: 327-331) adalah

sebagai berikut:

Page 32: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan peneliti memungkinkan peningkatan

derajat kepercayaan data yang dikumpulkan. Karena dengan

perpanjangan keikutsertaannya dapat membagaun kepercayaan para

subjek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri,

sehingga data yang dipaparkan berupa data yang valid.

2. Ketekunan Pengamat

Ketekunan pengamat bermaksud menemukan cirri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari, kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

3. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dengan demikian terdapat

triangulasi sumber, teknik, dan waktu.

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data yang diperoleh melakui beberapa

sumber.

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda.

Page 33: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

c. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu untuk menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama denganwaktu

atau situasi yang berbeda

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan satu macam dari tiga

macam triangulasi berupa triangulasi sumber, menurut petunjuk

Patton dalam buku Moleong (2011:331) bahwa triangulasi dengan

sumber itu dapat dilakukan dengan berbagai cara:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara

2. Membandingkan pandangan seseorang dengan apa yang

dikatakan oleh orang lain

F. Teknik Analisis Data

Secara konseptual analisis data menurut Bogdan dan Biklen

(Moleong, 2011:248) adalah “upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milihnya menjadi satuan

yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, dan memutuskan apa

yang dapat diceritakan kepada orang lain”.

Page 34: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

BAB IV

LAPORAN PENELITIAN

A. Paparan Data dan Temuan Penelitian

1. Paparan Data

a. Metode Pembelajaran Muhadatsah di Pondok Pesantren Darul

Lughah Waddirosatil Islamiyah

Pondok Pesantren Darul Lughah Waddirosatil Islamiyah

menggunakan semua metode tapi mereka lebih fokus kepada

maharotul kalam, sebagai mana yang telah dijelaskan oleh Pengasuh

Pondok Pesantren Darul Lughah KH. Ahmad Ghazali, Lc, M.HI, saat

diwawancarai di rumahnya pada hari Senin, 04 Maret 2013. Beliau

menjelaskan:

Program yang kami gunakan di sini PP. Darul Lughah sagat konferensip

dari empat metode pembelajaran Bahasa Arab yaitu Maharotul Kalam,

Maharotul Qiro‟ah, Maharotul Kitabah, dan Maharotul Istima‟. Dari

keempat metode yang paling sedikit istima‟ dan yang paling dominan

disini adalah maharotul kalam, Semuanya kami gunakan dalam

pembelajaran Bahasa Arab tapi kami lebih memfokuskan dalam

Maharatul Kalamnya.

Metode pembelajaran Muhadatsah di Pondok Pesantren Darul

Lughah Waddirosatil Islamiyah Palengaan adalah menggunakan metode

ceramah, Tanya jawab, dan diskusi, sebagaimana ditegaskan oleh

pengasuh Pondok Pesantren Darul Lughah Palengaan pada hari Senin, 04

Maret 2013. Beliau mengatakan:

Kami menggunakan metode dengan variatif seperti ceramah, Tanya

jawab, dan diskusi. Setiap pelajaran kami menggunakan metode tersebut.

Kalau pelajarannya satu jam kami menggunakan ½ jam dengan

menggunakan ceramah yang di campur Arab dan Indonesia, di mulai

Page 35: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Tanya jawab antara santri dan ustad ataupun sebaliknya ustad bertanya

kepada santri selama ¼ jam. Kemudian pelajaran tersebut di diskusikan,

setelah diskusi hasil diskusi di laporkan kepada guru pengajar dengan

bergantian tapi diutamakan kepada santri yang kurang dalam berbahasa

untuk melaporkan hasil diskusi.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Ust Najibuddin sebagai guru

muhadatsah ketika diwawancarai di kediaman beliau. Pada hari Senin, 04

Maret 2013, beliau mengatakan:

Pertama diartikan atau di terjemah kemudian dibaca lalu pertanyan,

saya menanya, murid menjawab dan juga sebaliknya murid bertanya

saya menjawab, yang terakhir adalah muhadatsah berdua antara

temannya paling lama 5-10 menit.

Jadi dalam pembelajaran muhadatsah di PP. Darul Lughah

Waddirosatil Islamiyah menggunakan penggabungan antara metode

ceramah, Tanya jawab, dan diskusi sebagaimana observasi peneliti pada

proses belajar mengajar pada hari Senin, 04 Maret 2013 pukul 07.00-08.15

WIB, berikut hasilnya: yang di maksud metode ceramah ialah guru

menjelaskan pelajaran sedangkan murid hanya mendengarkan dan

memperhatikan apa yang dikatakan guru. Setelah menjelaskan pelajaran

guru memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya pada kalimat-

kalimat yang belum dipahami, di akhir pelajaran guru bertanya kepada

murid untuk memastikan sejauh mana tingkat pemahaman murid tentang

pelajaran tersebut. Setelah semuanya paham murid dibagi perkelompok

untuk melakukan diskusi dengan tema di tentukan oleh pengajar yang

berkaitan dengan judul pelajaran. Terkadang di akhir pelajaran murid di

bagi berpasang-pasangan untuk melakukan muhadatsah.

Page 36: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Kitab yang dijadikan sumber pembelajaran yaitu, الوحادثة ,والوطالعة

sebagaimana yang telah di jelaskan oleh pengasuh القراءة/الوطالعة العربية,

Pondok Pesantren Darul Lughah Waddirosatil Islamiyah, saat

diwawancarai di kediaman beliau pada hari Senin, 04 Maret 2013. Beliau

menjelaskan:

Kitab-kitab yang dijadikan sumber pembelajaran yaitu, الوحادثة والوطالعة

القراءة/الوطالعة ,العربية

Pernyataan senada juga disampaikan oleh Ust. Najibuddin selaku

pengajar Bahasa Arab ketika diwawancarai di kamar pondoknya pada hari

Senin, 04 Maret 2013. Beliau mengatakan:

Kitab-kitab yang dijadikan sumber pembelajaran yaitu, الوحادثة والوطالعة

الوطالعة, العربية القراءة/

Hal ini diperkuat oleh data yang peneliti peroleh dari bagian

akademik Ust. Rasyid yang didapat pada hari Jum‟at, 02 November 2012,

sebagai berikut: Materi pelajaran Bahasa Arab meliputi muhadatsah,

muthala‟ah, saraf, qawaid, balaghah, Fathul qorib, insya‟, kailani, ta‟lim

muta‟lim, jurumiah, imriti.

Tujuan pembelajaran Muhadatsah di pondok pesantren Darul

Lughah Waddirosatil Islamiyah secara umum semuanya sama

sebagaimana ditegaskan oleh KH. A. Gazali, Lc.,M.HI selaku pengasuh

PP. Darul Lughah Waddirosatil Islamiyah saat diwawancarai di kediaman

beliau pada hari Senin, 04 Maret 2013. Beliau mengatakan:

Tujuan utama kami dalam pembelajaran Bahasa Arab ini adalah

bagaimana santri berkomunikasi secara aktif bukan pasif, aktif dalam

Page 37: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

artian bisa memahami kitab dan juga tahu dalam nahwu shorofnya, bisa

berbicara baik itu dengan orang Arab atau siapa saja yang bisa

berbicara Bahasa Arab santri bisa berkomunikasi, bukan hanya

menyalahkan dalam kaidahnya saja tapi bisa untuk berbicara.

Pendapat tersebut di perkuat oleh Ust. Rosyid bagian akademik PP.

Darul Lughah Waddirosatil Islamiyah bahwa: “Tujuan umum

pembelajaran Bahasa Arab disini adalah bagaimana santri bisa menguasai

Bahasa Arab, tujuan khususnya santri bisa dalam berbicara, nahuw,

sharof, dan kitab kuning”.

Sistem pembelajaran Bahasa Arab Muhadatsah di PP. Darul

Lughah Waddirosatil Islamiyah adalah menggunakan sistem Prosedural

Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Karena dalam pembelajaran

muhadatsah sudah ada tujuan pembelajarannya yaitu, materi, kegiatan

belajar mengajar, dan kitabnya sudah ditentukan, yaitu kitab الوحادثة

Demikian metode dan evaluasinya sama-sama ada. Hal ini .والوطالعة العربية

sebagaimana ditegaskan oleh Ust. Najibuddin saat diwawancarai di kamar

pondok beliau pada hari Senin, 04 Maret 2013. Beliau mengatakan:

Tujuan pembelajaran Bahasa Arab sudah ada, dan juga materi

pelajaran mengikuti apa yang telah ada dalam kitab. Kalau untuk

metodenya tergantung pada gurunya dan juga ada metode khusus yang

dibuat untuk pembelajaran Bahasa Arab, sedangkan untuk ujiannya ada

ujian lisan dan ujian tulis yang diadakan setiap akhir semester.

Pendapat tersebut di perkuat oleh Fathur Rozi salah satu santri PP.

Darul Lughah Waddirosatil Islamiyah saat ditanya tentang pembelajaran

muhadatsah dia menjawab “Kami belajar muhadatsah mengikuti apa yang

ada dibuku, dan untuk ujiannya dua kali dalam setahun”.

Page 38: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

b. Kendala-kendala Yang di Hadapi PP. Darul Lughah

Setelah peneliti mengamati di tempat penelitian PP. Darul Lughah

Waddirosatil Islamiyah Pamekasan, masih ada kendala-kendala yang

di hadapi pondok dalam pembelajaran Muhadatsah seperti kemalasan

santri, media, guru, dan lingkungan.

Pertama kendala pada santri, yaitu santri terkadang malas untuk

mengikuti program karena diantaranya bagi mereka yang belum hafal

tugas hafalan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Fathur Rozi salah

satu santri Darul Lughah, dia mengatakan bahwa: “Kadang teman-

teman tidak mengikuti program karena belum hafal ketika diberi tugas

hafalan”.

Sebagaimana hal ini juga diungkapkan oleh pengasuh pondok

ketika di wawancarai di kediaman beliau pada hari Senin, 04 Maret

2013. Beliau mengatakan:

Kalau kendala yang kami hadapi kebanyakan minat santri yang kadang-

kadang melemah dan bahwasanya malas. Untuk solusinya kami sebagai

pengasuh pondok harus terjun langsung ke lapangan untuk memberikan

motivasi kepada mereka yang sedang lemah atau malas. Motivasi yang

kami berikan berupa memberi mereka nasehat betapa pentingnya

Bahasa Arab pada zaman sekarang, akibat bagi orang-orang yang

pemalas, dll.

Sedangkan kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran

Muhadatsah adalah kurangnya media pembelajaran, sebagaimana yang

di ungkapkan oleh Ust. Najibuddin ketika di wawancarai di kamar

beliau pada hari Senin, 04 Maret 2013. Beliau mengatakan:

Page 39: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Kendala yang kami hadapi dalam pembelajaran Bahasa Arab dan

muhadatsah khususnya, adalah kurangnya media pembelajaran disini

adanya hanya papan tulis, sepidol, tipe recorder, sound aktif dan

proyekror.

Inilah kendala yang dihadapi pengajar dalam pembelajaran

muhadatsah, hal ini juga sesuai dengan hasil observasi peneliti pada

hari Senin, 04 Maret 2013. Berikut hasilnya: ketika peneliti

mengunjungi kantor untuk mengambil data peneliti melihat dikantor

hanya ada tipe recorder, sound aktif, dan komputer.

Sedangkan solusinya adalah guru harus kereatif dengan

menggunakan media yang ada, sebagaimana yang di ungkapkan Ust.

Najibuddin ketika di wawancarai di kamar beliau pada hari Senin, 04

Maret 2013. Beliau mengatakan: Untuk solusinya, kami menggunakan

media yang ada seperti sound aktif dan gambar yang dibuat dengan

kreatif pengajar sendiri.

Sedangkan kendala bagi ustad adalah pertama kurangnya kontrol

kepada para santri khususnya pengawasan dalam percakapan sehari-

hari Berbahasa Arab, hal ini sebagaimana ditegaskan oleh ustad

Najibuddin ketika di wawancarai di kamar beliau pada hari Senin, 04

Maret 2013. Beliau mengatakan:

Kendala yang kami hadapi adalah kurangnya kontrol dari kami

sebagai ust untuk mengontrol bahasa mereka dalam sehari-hari,

sehingga dari mereka masih ada berbicara bahasa Indonesia.

Sedangkan untuk solusinya kami menggunakan jasus atau mata-

mata untuk mengawasi siapa diantara mereka yang tidak

menggunakan Bahasa Arab.

Page 40: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Setelah peneliti mengamati di lapangan peneliti mendapatkan

bahwa, yang menjadi kendala kurangnya kontrol dari ust adalah lokasi

antara kamar santri dan kamar ust dibedakan dilain bangunan dengan

jarak sekitar dua puluh meter, dan juga sebagian dari ust masih kuliah

di beberapa perguruan tinggi Pamekasan. Inilah menjadi kendala para

ust yang mengajar disana.

Sedangkan kendala yang terakhir adalah lingkungan sebagaimana

setelah peneliti berkunjung ke tempat penelitian, peneliti melihat

bahwa lingkungan di sana adalah lingkungan terbuka di tengah-tengah

masyarakat jadi para santri bebas, kalau tidak ada perhatian khusus

maka santri banyak yang melanggar.

Jadi peneliti dapat simpulkan kendala yang dihadapi pondok

dalam pembelajaran muhadatsah adalah ketika datang kemalasan santri

dalam belajar, dikarenakan mereka belum mengerjakan tugas,

solusinya yaitu pengasuh turun langsung kelapangan untuk

memberikan motivasi kepada santri, kendala kedua yang di hadapi

guru pengajar adalah kurangnya media, solusinya guru menggunakan

media yang ada dan menggunakan kreatif sendiri, kendala ketiga bagi

guru, mereka kesulitan mengontrol aktifitas bahasa para santri

dikarenakan jarak antara kamar ust dan santri dan kesibukan kuliyah.

solusinya adalah para guru memasang mata-mata atau jasus diantara

santri secara bergiliran. Dan yang terakhir adalah faktor lingkungan

dimana lingkungannya terbuka ditengah-tengah masyarakat dan letak

Page 41: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

bangunan di pinggir jalan umum sehingga mereka sering berbaur kalau

tidak ada perhatian khusus maka banyak dari santri yang melanggar.

2. Temuan Penelitian

Dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, peneliti

menemukan sebagaimana berikut:

Setelah peneliti mengamati dari kegiatan pembelajaran Muhadatsah di

Darul Lughah mereka menggunakan metode Muhadatsah hurroh, metode

ini ialah santri harus berbicara terus dan bahan muhadatsahnya mereka

mencari sendiri. Selain itu PP. Darul Lughah menggunakan metode

bermain peran (al-tamtsil) ialah guru memberikan tugas kepada murid

untuk diperagakan. PP. Darul Lughah membagi tahapan pembelajaran

dengan tiga tingkatan yang sesuai dengan kemampuan mereka masing-

masing, yaitu Ibtida‟, Mutawassit, dan Mutaqoddim. Megadakan

bimbingan bagi mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan di Timur

Tengah. Setiap bulan Ramadhan Darul Lughah selalu membuka kursus

Bahasa Arab untuk umum.

Kendala yang dihadapi pondok dalam pembelajaran muhadatsah

adalah, kendala intern ialah kurangnya disiplin waktu dalam pembelajaran,

santri sering terlambat. Kurangnya bakat santri sehingga santri jarang

mengikuti perlombaan. Dan di PP. Darul Lughah tidak mempunyai

organisasi santri, jadi semua bentuk kegiatan dan pembelajaran tergantung

kepada pengasuh dan para guru. Sedangkan kendala ekstern ialah Lokasi

pondok terbuka dan berada di pinggir jalan umum. Kurangnya fasilitas

Page 42: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

kelas karena sebagian tempat aktifitas belajar masih menggunakan masjid,

kurangnya aplikasi metode pembelajaran.

BAB V

PEMBAHASAN HASIL TEMUAN

Dalam pembahasan ini, akan digambarkan beberapa hal yang berkaitan

dengan penelitian yang telah dilakukan dan hasil data yang diperoleh melalui

beberapa teknik pengumpulan data dan prosedur penelitian, sehingga dapat ditarik

ksimpulan.

1. Metode Pembelajaran Muhadatsah di PP. Darul Lughah

Metode pembelajaran muhadatsah di PP. Darul Lughah

menggunakan metode elektik dapat diartikan metode kombinasi atau

gabungan, Hermawan (2011:196) mengatakan, “yang dimaksud

dengan gabungan disini bukan menggabungkan semua metode

sekaligus, tetapi suatu metode tertentu dipandang dapat mengatasi

metode yang lain, teknik metode eklektik dapat dilakukan dengan cara

menyajikan bahan pelajaran asing didepan kelas dengan melalui

bermacam-macam kombinasi beberapa metode”, misalnya metode

elektik yang di pakai PP. Darul Lughah adalah metode ceramah, Tanya

jawab, dan diskusi.

Metode ceramah yang dipakai dalam pembelajaran di PP. Darul

Lughah adalah guru membaca dan menjelaskan materi pelajaran

tersebut, para santri mendengarkan dan memperhatikan apa yang

Page 43: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

dijelaskan guru. Sebagaimana yang telah dikatakan pengasuh pondok

Darul Lughah KH. A. Ghazali, Lc bahwa kami menggunakan metode

tersebut ketika menjelaskan pelajaran, jadi guru menjelaskan dan santri

memperhatikan. Sebagaimana menurut Daradjat dan Zakiyah (2008:

289), seorang guru memberikan uraian atau penjelasan kepada

sejumlah murid pada waktu tertentu (waktu terbatas) dan tempat

tertentu pula. Dilaksanakan dengan bahasa lisan untuk memberikan

pengertian terhadap sesuatu masalah, cara tersebut sering juga disebut

dengan metode kuliyah.

Sedangkan kelebihan dan kekurangan metode ceramah tersebut

ialah, pertama dalam waktu relative singkat dapat disampaikan bahan

pelajaran dengan sebanyak-banyaknya, kedua organisasi kelas lebih

sederhana. Ketiga guru dapat menguasai kelas dengan mudah

walaupun jumlah muridnya banyak, Keempat metode fleksibel dalam

artian jika waktu terbatas maka pelajaran dapat disingkat mengambil

intisarinya saja, dll. Kekurangannya adalah, pertama guru sukar

mengetahui kemampuan murid, kedua para murid cenderung bersifat

fasif, ketiga guru terlalu mengejar target sejumlah bahan yang banyak,

sehingga pelaksanaan lebih bersifat pemompaan. Sebaiknya guru harus

menjelaskan jam khusus yang akan dipelajari para murid,

mempertimbangkan kembali apa cocok atau tidak, bahan ceramah

dapat menarik perhatian dan minat murid, dapat memberi pesan dan

pengertian kepada murid. Setidaknya metode ceramah di selingi

Page 44: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

dengan variasi yang lain. Maka dari hal ini pondok pesantren Darul

Lughah menggabungkan metode ini agar pelaksanaan pembelajaran

lebih efektif.

Metode Tanya jawab dalam pembelajaran di Darul Lughah

adalah ketika guru selesai menjelaskan dengan metode ceramah guru

memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya kalimat yang

belum di pahami atau kalimat-kalimat yang sulit, terkadang juga guru

yang bertanya kepada murid untuk melihat sebatas mana pemahaman

mereka tentang pelajaran tersebut. Sebagaimana yang dijelaskan oleh

KH. A. Gazali, Lc selain kami menggunakan metode ceramah kami

juga menggunakan metode Tanya jawab agar pengajar tahu sejauh

mana pemahaman mereka dalam pelajaran. Sedangkan menurut

Daradjat dan Zakiyah (2008:308), adalah salah satu teknik mengajar

yang dapat membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat pada

merode ceramah. Ini disebabkan karena guru dapat memperoleh

gambaran sejauhmana murid dapat mengerti dan dapat

mengungkapkan apa yang teleh diceramahkan. Sedangkan kelebihan

dan kekurangan metode ini ialah, pertama situasi kelas lebih hidup

karena para murid aktif berpikir dan menyampaikan buah pikirannya

selalui Tanya jawab, kedua sangat positif untuk melatih anak agar

berani mengungkapkan pendapat dengan lisan secara teratur, ketinga

murit akan sungguh-sunggu dalam dalam mengikuti pelajaran karena

untuk mempersiapkan pertanyaan. Kelemahannya adalah, pertama

Page 45: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

terjadi perbedaan pendapat diantara murid maka akan menyita banyak

waktu, kedua, kemungkinan akan menyimpang dari pokok

pembahasan.

Metode diskusi yang dipakai Darul Lughah dalam

pembelajarannya adalah, setelah guru menjelaskan dan murid

memahaminya maka guru membuat kelompok untuk melakukan

diskusi dengan topik ditentukan oleh guru yang berkenaan dengan

judul pelajaran, hal ini tidak selamanya di peraktekkan di akhir

pelajaran tetapi yang rutin dilaksanakan pada malam Minggu.

Sebagaimana yang di ungkapkan Ust Najibuddin bahwa, “kami

melakukan diskusi dalam pembelajaran tidak sebanyak muhadatsah

yang berpasang-pasangan, tapi kami rutin melakukan diskusi pada

malam minggu”. Sebagaimana dalam metode ini menunjukkan bahwa

upaya-upaya yang dilaksanakan oleh PP. Darul Lughah sangat

mendukung sekali dalam melatih berbicara Bahasa Arab. Menurut

Daradjat dan Zakiyah (2008:292), dalam dunia pendidikan metode

diskusi ini mendapat perhatian karena dengan diskusi akan

merangsang murid-murid berpikir atau mengeluarkan pendapat sendiri,

metode ini biasanya erat dikaitkan dengan metode lainnya, misalnya

metode ceramah, karyawisata dan lain-lain, hal ini diperkuat oleh

Hermawan (2011:136) secara umum keterampilan berbicara bertujuan

agar para pelajar mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar

dengan bahasa yang mereka pelajari.

Page 46: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Sedangkan kelebihan dan kekurangan dari metode diskusi ialah,

pertama suasana kelas menjadi hidup, kedua, menggerakkan perhatian

dan pikiran kepada permasalahan yang sedang dibahas, ketiga dapat

mempertinggi prstasi pribadi seperti semangat toleransi, jiwa

demokrasi, kritis dalam berpikir, dll, keempat anak-anak dilatih

mematuhi peraturan, kelima sebagai pengalam berharga nanti

dimasyarakat. Sedangkan kekurangan metode diskusi ialah, pertama

tidak selamanya mudah bagi murid untuk mengatur cara-cara berpikir

sistimatis dan rapi, kedua biasanya guru kesulitan mendunga

penyelesaiian dan hasil diskusi karena waktu yang digunakan cukup

panjang. Sebaiknya tehnik-tehnik yang wajar adalah pertama apakah

sudah menjelaskan maalah-masalah pokok, kedua masalah-masalah

yang baru timbul apakah diserahkan kepada forum atau dijawab oleh

guru, ketiga bagaimana untuk menggugah partisipasi murid-murid

dalam diskusi, keempat bagaimana sikap guru dalam terhadap

pembahasan yang salah, kelima dapatkah tatatertip terpelihara selama

diskusi.

Dari pembahasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

metode yang dipakai PP. Darul Lughah adalah metode elektik yaitu

kombinasi antara metode ceramah, tanya jawan, dan diskusi. Tetapi

selain itu peneliti tertarik pada metode yang dilakukan oleh PP. Darul

Lughah pada setiap hari Kamis pagi bahwa mereka bermuhadatsah

dengan mencari bahan sendiri dan topik ditentukan oleh guru pengajar

Page 47: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

misalnya di lingkungan kamar mandi mereka mencari apasaja yang

ada di kamar mandi ditulis dan ditambah kata kerja seputar kamar

mandi oleh pengajar, setelah itu mereka langsung bermuhadatsah

memperaktekkan dari hasil temuan yang diawasi oleh guru pengajar.

Sebagai mana yang telah di ungkapkan oleh pegasuh pondok metode

ini dinamakan muhadatsah hurroh atau muhadatsah yang tidak pernah

putus harus berbicara terus.

Yang di maksud dengan metode bermain peran yang dilakukan

PP. Darul Lughah ialah guru memberikan tugas kepada beberapa

murid atau dibagi perkelompok misalnya meragakan situasi di pasar,

sebagaimana yang dikatakan Ust, Faiz “terkadang ketika mengajar

saya memberikan tugas kepada santri untuk mempersiapkan praktek

memperagakan situasi di pasar, masjid, dll. Sesuai dengan kemampuan

mereka dalam berbicara baik itu sendiri-sendiri maupun perkelompok.

Sedangkan menurut Hermawan adalah, “Pada aktivitas ini guru

memberikan tugas peran tertentu yang harus dilakukan oleh para

pelajar” (2011: 141)

Sistim pembelajaran yang digunakan Darul Lughah adalah sistim

Prosedur Pengembangan Sistim Instruksional (PPSI) sebagaimana

yang diungkapkan oleh KH. A. Gazali, Lc. Pembelajaran muhadatsah

di Darul lughah sudah mempunyai tujuan, yaitu agar supaya santri bisa

berkomunikasi secara aktif bukan pasif, aktif dalam artian santri bisa

memahami kitab dan tahu nahu sharafnya, dan bisa berbicara dengan

Page 48: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

siapa saja. Sudah mempunyai materi pelajaran yaitu dengan

menggunakan kitab Mihadatsah dan Muthala‟ah Arabiyah.

Mempunyai metode yang mana metodenya menggunakan metode

gabungan antara metode ceramah, Tanya jawab, dan diskusi. Dan

mempunyai alat evaluasi yaitu dengan cara berbicara langsung dengan

santri, evaluasi setiap akhir pelajaran, dan ada evaluasi akhirnya

evaluasi lisan tan tulisan yang diadakan setahun dua kali. Sedangkan

menurut Imansjah Alipandle PPSI adalah suatu bentuk pengajaran

yang diatur menurut suatu sistem, yaitu sebagai suatu kesatuan yang

terorganisir, yaitu terdiri dari sebuah komponen yang saling

berhubungan antara satu dengan yang lain, dalam rangka mencapai

suatu tujuan. Komponen yang harus ada dalam PPSI antara lain adalah,

materi pelajaran, metode mengajar, alat atau media, evaluasi, dan lain-

lain yang kesemuanyan saling berintraksi guna mencapai tujuan yang

telah dirumuskan terlebih dahulu (1984:163).

Langkah-langkah pokok dalam PPSI, merumuskan tujuan

instruksional umum dan khusus, menetapkan materi atau bahan

pelajaran, menentukan alat pelajaran, menetapkan alat evaluasi.

Sebagaimana hasil wawancara, dokumentasi dan observasi bahwa di

PP. Darul Lughah telah menentukan langkah-langkah tersebut yaitu

pertama tujuan umum sebagaiman telah di ungkapkan KH. A. Gazali,

Lc, tujuannya adalah agar santri bisa berbicara Bahasa Arab dengan

siapapun, sedangkan tujuan khususnya murid bisa memahami tentang

Page 49: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

nahwu, sharaf, dan kitab kuning. Sedangkan materinya muhadatsah

dan muthala‟ah muhadatsah. Media atau alat-alat mengajarnya seperti,

papan tulis, sepidol, gambar, tipe recorder, proyektor. Untuk alat

evaluasi PP. Darul Lughah yaitu berbentuk tes, tes tulis dan tes lisan

yang diadakan setiap dua kali dalam satu tahun, dan ada juga tes

langsung yaitu guru bermuhadatsa langsung dengan murid ketika

pelajaran muhadatsah.

Pembagian kelas yang ada di PP. Darul Lughah yaitu dibagi tiga

Ibtida‟, mutawassit, dan mutaqoddim, sebagai mana yang telah di

kemukakan oleh pengasuh pondok Darul Lughah KH. A. Gazali, Lc

bahwa “pembelajaran disini kami bagi menjadi tiga kelas agar tingkat

pemahaman pelajaran bisa diseimbangkan, karena dari mereka

pemahamannya tidak sama”. Ibtida‟ adalah tingkat pemula yang

tingkat pemahaman Bahasa Arabnya masih rendah, sedangkan

mutawassit adalah tingkatan pemahamannya sedang yaitu sudah mulai

memahami Bahasa Arab, dan mutaqoddim adalah tingkatan tertinggi

atau tingkat terakhir di dalam jenjang pembelajaran, jadi untuk

menentukan tingkatannya bukan dilihat dari ijazah dan umur tapi dari

pemahaman Bahasa Arabnya. Sebagaimana menurut Howard Gardner

kecerdasan bisa di bagi Sembilan yaitu, Kecerdasan bahasa, logika

matematika, spasial, music, kinestetik, interpersonal, intrapersonal,

naturalistic, eksistensial (2008: 5). Sedangkan untuk menentukan

Page 50: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

tingatan kelas di Darul Lughah adalah hanya menggunakan kecerdasan

bahasa.

Langkah-langkah pembelajaranya adalah; pertama, mukaddimah

pada tahap ini guru harus mengupayakan bagaimana

mengkonsentrasikan perhatian murid kepadanya. Kedua, bacaan

percontohan (qiraah namudzajiyah) pada langkah ini guru harus

membaca berulang kali teks al-muhadatsah (materi pelajaran) dan

diikuti peserta didik. Ketiga menerjemah teks. Pada langkah ini guru

menterjemah teks muhadatsah jika dibutuhkan. Keempat membaca

perorangan (qiro‟ah fardiyah) pada langkah ini guru menunjuk

beberapa murid membaca kembali untuk meyakinkan sejauh mana

kemampun murid dalam menirukan intonasi dan makhrajil huruf

sebagaimana yang telah di contohkan sebelumnya. Kelima menghafal

teks muhadatsah, Keenam penerapan muhadatsah dimana setiap dua

orang dari mereka dibuat brhadap-hadapan dalam posisi duduk atau

berdiri, Ketujuh Pengelompokan disini guru mensetting peserta didik

menjadi kelompok-kelompok agar dapat bersaing antara satu

kelompok dengan kelompok lain, Kedelapan Pengembangan materi

muhadatsah, sedangkan untuk tingkat Ibtida‟ kedelapan adalah

evaluasi. Dan yang terakhir adalah evaluasi, yaitu guru berkomunikasi

langsung dengan murid.

Jadi dalam prakteknya penggunaan metode mengajar tidak

digunakan sendiri-sendiri, tapi merupakan kombinasi dari beberapa

Page 51: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

metode-metode mengajar. Mengigat metode ceramah banyak segi yang

kurang menguntungkan, maka harus didukung dengan alat, media atau

metode-metode lain, karena itu setelah guru memberikan ceramah

maka dipandang perlu memberikan kepada murid mengadakan Tanya

jawab. Tanya jawab ini di perlukan untuk mengetahui pemahaman

murid terhadap apa yang telah disampaikan guru melalui metode

cerama, untuk lebih memantapkan penguasaan siswa terhadap bahan

yang telah disampaikan, maka tahap selanjutnya siswa di beri tugas

misalnya membuat tugas kesimpulan ceramah, pekerjaan rumah,

diskusi, dan sebagainya, diakhir diskusi diberi beberapa tugas yang

harus dikerjakan saat itu juga maksudnya untuk mengetahui hasil yang

dicapai, seperti menyimpulkan hasil diskusi dan diberikan kepada guru

pengajar. Sedangkan di PP. Darul Lughah sama halnya dengan apa

yang telah di jelaskan oleh, Saiful Bahri (2010: 49) yaitu

menggunakan metode gabungan antara metode ceramah, diskusi, dan

Tanya jawab, dan diakhir pelajaran ada muhadatsah, diskusi dan

melaporkan hasil diskusi kepada guru pengajar.

Di PP. Darul Lughah mengadakan bimbingan bagi mahasiswa

yang ingin melanjutkan pendidikan strata satu di Timur Tengah setelah

peneliti datang kelapangan pada hari Senin, 04 Maret 2013. “Bahwa

ada beberapa santri yang datang dari berbagai daerah seperti Sampang,

Pamekasan, dll. Mereka mendapatkan bimbingan terlebih dahulu yaitu

pada hari Jum‟at pagi, itu semua untuk mempersiapkan materi

Page 52: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

pemberangkatan Darul Lughah menjadi tempat bimbingan karena

pengasuh Darul Lughah adalah alumni Timur Tengah dan juga setiap

mengirim santri ke sana langsung diterima atau lulus tes, maka dari itu

banyak yang mondok kesana sebelum pemberangkatan”. Dan juga di

PP. Darul Lughah mengadakan pondok Ramadhan atau membuka

kursus umum untuk semua golongan yang dilaksanakan pada bulan

Ramadhan baik itu mahasiswa maupun anak SD yang kelasnya dibagi

sesuai dengan tingkat kemampuan bahasanya. Sebagaimana yang

dikatakan oleh pengasuh pondok PP. Darul Lughah adalah, “setiap

bulan Ramadhan kami membuka kursusan umum tidak memandangan

yang mendaftar masih SD ataupun mahasiswa yang terpenting mereka

mau belajar dan pembagiannya sesuai dengan tingkat kemampuan

bahasa mereka, dan alhamdullah tahun ini santri meningkat dari tahun

sebelumnya tahun kemaren 350 tetapi tahun sekarang meningkat

menjadi 410 santri”.

2. Kendala-Kendala Pembelajaran Muhadatsah Di PP Darul Lughah

Kendala interen dan exteren, kendala interen ialah kurangnya

disiplin waktu dalam pembelajaran, santri sering terlambat, setelah

peneliti beberapa kali berkunjung ke tempat penelitian untuk

mengamati pembelajaran beberapa kali juga murid datang ketika

pelajaran sudah dimulai. Kurangnya bakat santri sehingga santri

jarang mengukuti perlombaan sebagai mana yang di ungkapkan Ust

Faiz, santri disini jarang mengikuti perlombaan-perlombaan dan beliau

Page 53: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

tidak menjelaskan mengapa jarang mengikuti perlombaan. Di PP.

Darul Lughah tidak mempunyai organisasi santri, jadi semua bentuk

kegiatan dan pembelajaran tergantung kepada pengasuh dan para guru.

Sedangkan menurut Abu Ahmadi (2005:104) faktor interen yaitu

fisiologis (kondisi fisiologis umum dan kondisi panca indra),

psikologis (minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif)

Ekstren yaitu lingkungan (alam dan sosial), instrumental (kurikulum,

program/bahan, sarana dan fasilitas, guru).

Sedangkan kendala di PP. Darul Lughah kurangnya minat

sehingga santri malas masuk kelas, bagi santri kelas ibtida‟ mereka

masih kesulitan dalam berbicara Bahasa Arab atau bermuhadatsah.

kedua tingkat kecerdasannya berbeda-beda sehingga bagi santri yang

belum hapal tidak masuk kelas dengan berbagai alasan. Motivasi

mereka dalam belajar ialah kalau kelas satu termotivasi karena mereka

harus bisa berbicara Bahasa Arab, dan kelas akhir mereka termotivasi

karena jika nilai dan Bahasa Arabnya baik maka akan mudah untuk

melanjutkan ke perguruan luar negeri.

Faktor ekstren dihadapi PP. Dalur Lughah adalah faktor

lingkungan karena posisi bagunannya berada di pinggir jalan jadi jika

kendaraan lewat maka proses belajar akan terganggu. Menurut Abu

Ahmadi (2005:104) Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia

maupun hal-hal yang lainnya. Lingkungan sosial yang lain, seperti

Page 54: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

suara pabrik, hiruk piruk lalau lintas, gemuruhnya pasar, dan

sebagainya. Ini sebagai faktor ekstern dari hal lingkungan.

Di PP. Darul Lughah masih kekurangan dalam hal sarana karena

dalam pembelajarannya menggunakan masjid sebagai kelas, dalam

media pembelajaran yang ada hanya, papan tulis, spidol, meja kursi,

gambar, DVD, tipe recorder, dan proyektor, maka untuk solusinya

guru menggunakan media yang ada dan menggunakan kreatif sendiri.

Sedangkan dalam pembelajaran adanya media menurut Zaikah

Daradjat (2008: 231) media pendidikan terbagi beberapa macam

seperti bahan bacaan (buku bacaan, Koran, majalah, dll), alat-alat

pandang dan dengar (papan tulis, bagan, diagram, gambar, peta, globe,

audio, proyektor, dll), media yang bersumber dari masyarakat dan

alam (tingkah laku di masyarakat budaya, siswa langsung belajar di

luar kelas belajar bersatu dengan alam).

Di Darul Lughah guru masih kesulitan mengontrol aktifitas

bahasa para santri dikarenakan kamar ustad dan santri berjauhan dan

juga kesibukan kuliyah. Sebagaimana di ungkapkan ust Najibuddin

pada hari Senin, 04 Maret 2013 bahwa, kami masih kesulitan dalam

mengontrol bahasa santri sehari-hari karena sibuk kuliyah. Solusinya

adalah para ustad memasang mata-mata atau jasus diantara santri

secara bergantian untuk mengawasi santri yang tidak berbahasa Arab.

Sedangkan tugas guru menurut Musbikin, Imam (2010: 6) guru adalah

yang membimbing dan yang mengajari hingga memiliki bekal yang

Page 55: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

memadai untuk menghadapi zamannya, yang selalu mengawasi anak

murid.

Page 56: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis membahas metode pembelajaran muhadatsah di

Pondok Pesantren Darul Lughah Waddirosat Islamiyah Palengaan

Pamekasan maka penulis akan menyimpulkan sebagai akhir dari penulisan

skripsi ini adalahsebagai berikut:

1. Metode yang digunakan dalam pembelajaran muhadatsah di Pondok

Pesantren Darul Lughah adalah menggunakan metode elektik yaitu

metode gabungan antara metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, dan

bermain peran dalam pembelajarannya, dengan menggunakan sistim

Prosedur Pengembangan Sistim Instruksional (PPSI).

2. Kendala-kendala yang dihadapi Pondok Pesantren Darul Lughah

dalam pembelajaran muhadatsah adalah santri kesulitan dalam

meghafal dan berbicara Bahasa Arab, ketika datang kemalasan dan

kurang disiplinnya santri dalam belajar, kurangnya media

pembelajaran, sarana dan prasarana, guru kesulitan mengontrol

aktifitas bahasa santri sehari-hari, dan yang terakhir adalah faktor

lingkungan.

B. Saran-saran

Harapan penulis dalam penelitian ini mudah-mudahan dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi guru

Page 57: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

1. Mengigat Bahasa Arab adalah bahasa yang kebanyakan orang di

anggap sulit, semoga dengan metode yang peneliti dapat simpulkan ini

bisa mengubah anggapan tersebut, kepada guru-guru Bahasa Arab

mari kita berjuang bersama meningkatkan minat peserta didik dalam

berbahasa Arab.

2. Kepada santri Darul Lughah Palegaan Pamekasan, agar lebih

memberikan perhatian khusus terhadap materi Bahasa Arab khususnya

muhadatsah, karena materi tersebut merupakan salah satu materi yang

sangat penting dibanding keterampilan bahasa yang lain.

3. Kepada pengasuh lembaga DLWDI hendaknya melengkapi media

pembelajaran termasuk laboratorium bahasa demi miningkatkan daya

saing baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun Internasional.

Dengan ucapan rasa syukur dari lubuk hati yang paling dalam

“Alhamdullahi Rabbil „Alamin” penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini dengan tepat waktu.

Page 58: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Ahmad, Abu.2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Ar, Samsuddin. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Bahasa,

Bandung: Rosda Karya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Rineka Cipta.

------------------------, 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Rineka Cipta.

Alipandle. Imansjah. 1984. Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya: Usaha

Nasional

Bachtiar, Harsa,W. 2010. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Wali Press.

Bahri, Syaiful. Dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dahlan, Juwairiyah. 1992. Metode Belajar Mengajar Bahasa Arab.

Surabaya: Al-Ikhlas.

Fachrurrazi Aziz, dkk. 2012. Pembelajaran Bahasa Asing. Jakarta: Bania

Hadi, Amirullah, dkk. 1998. Metodologi Penelitian Pendidikan.

Bandung: Pustaka Setia.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajara Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Hamid, Abdul, dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: UIN-Malang.

Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.

Page 59: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Bandung: Rosda Karya.

Hariwijaya, Atik Sustiwi. 2008. 1001 Pendekatan Multiple Intelligence.

Yogyakarta: Elmatera Publising.

Mujib, Fathul. 2010. Rekonstruksi Pendidikan Bahasa Arab.

Yogyakarta: Pedagogia

Musbikin, Imam. 2010. Guru Yang Menakjubkan. Jogjakarta: Buku Biru

Izzan, Ahmad. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab.

Bandung: Humaniora.

Makruf, Imam. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif.

Semarang: Need‟s Press.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Mukhlis, Ahmad. 2009. ههارة الكالم و طريقة تدريسها.

STIN Pamekasan Press: Keben Perdana Malang.

Musytofa, Saiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif.

Malang: UIN-Malik Press.

Salim Achmad Gazali. Pelajaran Bahasa Arab Muhadatsah dan Muthola‟ah

Arobiyah. Pamekasan:

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Syihabuddin. 2005. Penerjemahan Arab Indonesia (Teori dan Praktek). Bandung:

Humaniora.

Zuhairini. 1981. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Malang Usaha Nasional.

Page 60: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Lampiran: I

PEDOMAN WAWANCARA

A. Wawancara dengan pengasuh

1. Apa prongram yang di gunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab?

2. Apa saja metode yang digunakan dalam pembalajaran muhadatsah?

3. Mengapa menggunakan metode tersebut?

4. Apa kendala yang dihadapi pondok dalam pembelajaran muhadatsa

dan apa solusinya?

5. Apa tujuan utama yang hendak di capai dari penerapan pembelajaran

muhadatsah yang bapak laksanakan?

B. Wawancara dengan guru

1. Bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran muhadatsah

yang bapak laksanakan?

2. Apa metode yang digunakan dalam pembelajaran muhadatsah yang

bapak terapkan?

3. Apa faktor pendukung dalam pembelajaran muhadatsah?

4. Bagaimana sikap santri terhadap mata pelajaran muhadatsah?

C. Wawancara dengan santri

1. Apa metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran muhadatsah?

2. Buku pelajaran apa yang digunakan dalam pembelajaran muhadatsah?

3. Apa anda cocok dengan metode yang digunakan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran Bahasa Arab?

Page 61: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Lampiran: II

TRANSKIP WAWANCARA

Subjek Peneliti : Pengasuh PP. Darul Lughah KH. A. Gazali, Lc.,M.HI

Hari/Tanggal : Senin, 04 Maret 2012

Waktu : 09.00-10.00 WIB

Lokasi : Di Teras Rumah Pengasuh

Jenis : Catatan Lapangan Berdasarkan Transkip Wawancara

Peneliti : Apa program yang di gunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab?

Informan : Program yang kami gunakan di sini P.P. Darul Lughah sagat

konferensip dari empat metode pembelajaran Bahasa Arab yaitu

Maharotul Kalam, Maharotul Qiro‟ah, Maharotul Kitabah, dan

Maharotul Istima‟. Dari keempat metode yg paling sedikit istima‟

yang paling dominan disini adalah maharotul kalam, Semuanya

kami gunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab tapi kami lebih

memfokuskan dalam Maharatul Kalamnya.

Peneliti : Apa saja metode yang digunakan dalam pembelajaran

muhadatsah?

Informan : Kami menggunakan metode dengan variatif seperti ceramah,

Tanya jawab, dan diskusi. Setiap pelajaran kami menggunakan

metode tersebut. Kalau pelajarannya satu jam kami menggunakan

½ jam dengan menggunakan ceramah di campur Arab dan

Indonesia, di mulai Tanya jawab antara santri dan ustad ataupun

sebaliknya ustad bertanya kepada santri selama ¼ jam. Kemudian

Page 62: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

pelajaran tersebut di diskusikan, setelah diskusi hasil diskusi di

laporkan kepada guru pengajar dengan bergantian tapi di utamakan

kepada santri yang kurang dalam berbahasa untuk melaporkan

hasil diskusi.

Peneliti : Mengapa menggunakan metode tersebut?

Informan : Kami menggunakan metode tersebut untuk menghilangkan

kejenuhan santri dalam belajar bahasa dan juga di harapkan agar

supaya suasana dalam kelas aktif, karena kalau hanya

menggunakan metode ceramah maka banyak santri yang jenuh

kalau sudah jenuh maka santri sulit untuk menangkap pelajaran.

Peneliti : Apa kendala yang dihadapi pondok dalam pembelajaran

muhadatsah dan apa solusinya?

Informan : Kalau kendala yang kami hadapi kebanyakan minat santri yang

kadang-kadang melemah dan bawaanya malas. Untuk solusinya

kami sebagai pengasuh pondok harus terjun langsung ke lapangan

untuk memberikan motivasi kepada mereka yang sedang lemah

atau malas, untuk memotivasi mereka agar berbahasa Arab kami

menerapkan sanksi seperti membayar Rp. 1000, menghafal Al-

qur‟an, menghafal mufrodat, berdiri, dan pukulan. Untuk awalnya

santri tidak boleh menggunakan bahasa daerah, karena dengan

bahasa daerah sulit untuk berbahasa Internasional, maka kami

menerapkan bahasa nasional terlebih dahulu sehingga dengan

Page 63: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

mengenal bahasa nasional mereka mudah untuk berbicara bahasa

Internasional atau berbahasa Arab.

Peneliti : Apa tujuan utama yang hendak dicapai dari penerapan

pembelajaran muhadatsah yang bapak kiyai laksanakan?

Informan : Tujuan utama kami dalam pembelajaran Bahasa Arab ini adalah

bagaiman santri berkomunikasi secara aktif bukan pasif, aktif

dalam artian bisa memahami kitab dan juga tahu dalam nahwu

shorofnya, bisa berbicara baik itu dengan orang arab atau siapa saja

yang bisa bebicara Bahasa Arab santri bisa berkomunikasi, bukan

hanya menyalahkan dalam kaidahnya saja tapi bisa untuk

berbicara.

Subjek Peneliti : Pengajar Bahasa Arab Ust. Najibuddin

Hari/Tanggal : Senin, 04 Maret 2012

Waktu : 10.00-11.00 WIB

Lokasi : Di Depan Kamar

Jenis : Catatan Lapangan Berdasarkan Transkip Wawancara

Peneliti : Bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran muhadatsah

yang ustad laksanakan?

Informan : Sebelum mengajar biasanya saya mempersiapkan Materi,

bagaimanapun juga kita harus mempersiapkan sebelum kita

mengajar. Memilih metode, menentukan alat-alat atau media yang

sesuai dengan pelajaran, kalau didalam bahasa Inggris Listening

Page 64: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Bahasa Arabnya istima‟ itu saya menggunakan sound aktif atau

MP3, yang berisi muhadatsah atau cerita Bahasa Arab, kalau anak

kecil biasanya saya menggunakan khisoh berbahasa Arab, baru

masuk kekelasa baru menerapkan metode.

Peneliti : Apa metode yang ustad gunakan dalam pembelajaran

muhadatsah?

Informan : Pertama adalah ceramah yang kedua pegertian dari sebuah

muhadatsah jadi diartikan atau di terjemah dulu kemudian dibaca

lalu pertanyan saya menanya murid menjawab dan juga sebaliknya

murit bertanya saya menjawab, yang terakhir adalah muhadatsah

berdua antara temannya paling lama 5 menit

Peneliti : Apa faktor pendukung dalam pembelajaran muhadatsah?

Informan : Paktor pendukung pertama adalah media, metode, tempat dan

juga keaktifan atau keinginan santri untuk belajar

Peneliti : Bagaimana sikap santri terhadap mata pelajaran muhadatsah?

Informan : Alhamdullah mereka antusias karena mungkin pelajaran bahasa

yang satu-satunya di sini, karena kalau kelas 3 MA pertama adalah

tugas untuk mengikuti tes melanjutkan kuliah Bahasa Arab ke

jenjang lebih tinggi, kalau anak-anak kecilnya tergantung kita yang

mengajar kalau metodenya bagus menarik maka santri akan

Page 65: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

antusias kalau metodenya begitu-begitu saja tetap saja santrinya

antara ia atau tidak.

Peneliti : Apa kendala yang dihadapi ustad dalam pembelajaran

muhadatsah?

Informan : Yang pertama adalah penyesuaian metode, di sini juga medianya

tidak begitu lengkap, solusinya setiap tahun kita menyesuaikan

media pelajaran dengan media yang ada, kadang juga membuat

media sendiri tergantung kekreativitasan guru.

Subjek Peneliti : Santri (Fathur Rozi)

Hari/Tanggal : Senin, 04 Maret 2012

Waktu : 13.00-14.00 WIB

Lokasi : Di Depan Kamar

Jenis : Catatan Lapangan Berdasarkan Transkip Wawancara

Peneliti :Apa metode yang digunakan oleh guru saat pembelajaran

muhadatsah?

Informan : Biasayanya ust menjelaskan pelajaran setelah itu kami diberi

waktu untuk bertanya terkadang ust juga bertanya kepada kami,

dan di akhiri dengan muhadatsah. Biasanya kami disuruh

menghafal percakapan-percakapan yang ada dibuku.

Peneliti :Buku apa yang digunakan dalam pembelajaran muhadatsah?

Page 66: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Informan : Buku yang kami gunakan dalam pelajaran muhadatsah adalah

Muhadatsah wa Muthola‟ah Arabiyah, Percakapan Bahasa Arab

Peneliti :Apa anda cocok dengan metode yang digunakan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran muhadatsah?

Informan : Masalah cocok tidak cocok kan tergantung orangnya kalau saya

lihat dari teman-teman cocok tapi ada yang senang dan ada juga

yang tidak, mareka yang tidak senang biasanya mereka yang belum

hapal kalau mereka tidak hapal itu di sanksi.

Peneliti :Belajarnya perkelompok atau perkelas?

Informan :Belajarnya perkelas, maksudnya belajarnya sesuai dengan

tingkatannya seperti santri yang baru masuk itu di tes dulu

bahasanya kalau belum bisa atau tingkat bahasanya rendah itu

masuk ke kelas ibtadi‟, kalau bisa atau sedang masuk ke kelas

mutawassit, kalau tingkat bahasanya tinggi maka ia masuk ke kelas

mutaqoddim. kadang kami belajar berkelompok dengan meminta

bimbingan khusus kepada ust untuk mengajari kami

Page 67: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Lampiran: III

CATATAN LAPANGAN

Catatan Observasi : No. 1

Subjek Penelitian : Metode dan kegiatan Pembelajaran Muhadatsah

Hari/tanggal : Senin, 04 maret 2013

Jam : 20.00-21.00 WIB

Tempat Penelitian : Masjid PP. Darul Lughah

Jenis Penelitian : Catatan Lapangan Berdasarkan Observasi

Bagian Deskriptif

Setelah shalat isya‟ di masjid darul lughah peneliti siap-siap mengikuti

materi pelajaran untuk mengamati metode apa yang dipakai dalam

pembelajarannya. Dari peneliti lihat para pengajar di Darul Lughah menggunakan

metode elektik yaitu kombinasi antara metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

Dengan di kombinasikannya dua metode atau lebih tersebut bisa menutupi

kekurangan satu metode dengan metode lain, sehingga anak didik mudah

memahami materi-materi dikelas.

Bagian Reflektif

Pembelajaran muhadatsah dalam kegiatan belajar mengajar di PP. Darul

Lughah pamekasan menggunakan metode elektik yaitu kombinasi antara metode

ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Sedangkan dalam penyampaian materinya ,

metode yang digunakan disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

Catatan Observasi : No. 2

Subjek Penelitian :Kegiatan PP. Darul Lughah selain muhadatsah

Hari/tanggal : Senin, 04 maret 2013

Jam : 20.00-21.00 WIB

Tempat penelitian : Masjid PP. Darul Lughah

Page 68: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Jenis penelitian : Catatan Lapangan Berdasarkan Observasi

Bagian Deskriptif

Kegiatan dalam pembelajaran Bahasa Arab dilaksanakan dalam bentuk

pengajian kitab kuning (kutubut turos), latihan pidato (muhadoroh) Bahasa Arab.

Pengajian kitab kuning dilaksanakan setelah shalay subuh, dan muhadoroh

dilaksanakan pada malam minggu.

Pelaksanaan kitab kuning dipimpin langsung oleh pengasuh PP. Darul

Lughah, sedangkan untuk pelaksanaan muhadorohnya diserahkan kepada ust-

ustad junior.

Bagian Reflektif

Kegiatan ko-kurikuler meliputi muhadoroh yang pada pelaksanaanya di

pimpin langsung oleh para ustad junior, sedangkan untuk pelaksanaan kitab

kuning langsung di pimpin oleh pengasuh pondok Darul Lughah.

Catatan Observasi : No. 3

Subjek Penelitian :Kegiatan PP. Darul Lughah dalam Pembelajaran dan

evaluasi

Hari/tanggal : Senin, 04 maret 2013

Jam : 20.00-21.00 WIB

Tempat penelitian : Masjid PP. Darul Lughah

Jenis penelitian : Catatan Lapangan Berdasarkan Observasi

Bagian Deskriptif

Salah satu evaluasi paling nampak yang dilakukan oleh santri ketika dalam

pelajaran adalah guru langsung bermuhadatsah dengan santri, sedangkan evaluasi

dalam bentuk lainnya adalah ujian tahriri dan safahi

Bagian Reflektif

Tahriri dan Safahi adalah dua bentuk evaluasi yang dilakukan di PP. Darul

Lughah, tahriri adalah ujian tulis sedangkan safahi adalah ujian lisan.

Page 69: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Catatan Observasi : No. 4

Subjek Penelitian :Kegiatan PP. Darul Lughah dalam Pembelajaran

Muhadatsah

Hari/tanggal : Selasa, 04 maret 2013

Jam : 05.30-06.30 WIB

Tempat penelitian : Masjid PP. Darul Lughah

Jenis penelitian : Catatan Lapangan Berdasarkan Observasi

Bagian Deskriptif

Pada jam 05.30 ini, peneliti mengamati kegiatan para santri tentang

muhadatsah yang dilaksanakan di masjid dan sekitarnya. Dalam kegiatan ini ust

memberikan mufrodat-mufrodat yang baru untuk di masukkan dalam percakapan,

dan disini juga guru selalu mengawasi bagi mereka yang tidak berbicara maka

akan mendapatkan hukuman. Disini terlihat jelas keterampilan anak-anak dalam

berbicara Bahasa Arab

Bagian Reflekti

Pada acara muhadatsah ini, para santri diajari trampil didalam berbicara

karena ketika muhadatsah di mulai maka tidak ada yang diam semuanya harus

bicara.

Page 70: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Lampiran: V

DATA GURU PENGAJAR DI PONDOK PESANTREN DARUL LUGHAH

WADDIROSATIL ISLAMIYAH PAMEKASAN

NO NAMA ALAMAT

01 KH. Ach.Gazali Salim, Lc.M.Hi Seninan Akkor

02 Ust. Karimullah Idris, S.Pd.I Akkor Pamekasan

03 Ust. Ach. Muhyiddin, S.Pd.I Kalimantan

04 Ust. Faizul Hanif Mahfud, S.Pd.I Puger Jember

05 Ust. Najibuddin Kadur Pamekasan

06 Ust. Ahmad Mahfud Akkor Pamekasan

07 Ust. Sholahuddin Al Ayyubi Akkor Pamekasan

08 Ust. Mustahar Ali Wardana Kalibaru Banyuwangi

09 Ust. Ahmad Dahri, S.Hi Akkor Pamekasan

10 Ust. Abdur Rahim Akkor Pamekasan

11 Ust. Mustaqim Waru Pamekasan

12 Ust. Amiruddin Akkor Pamekasan

13 Ust. Abu Hamim Probolinggo

14 Ust. Muhammad Rasyid Ridho Akkor Pamekasan

15 Ust. Ahmad Zaini Kowel Pamekasan

16 Ust. Maulana Humaini Waru Pamekasan

17 Ust. Saifuddin Kalpis Bangkalan

18 Ust. Rasidi Gunung Rancak Sampang

19 Ust. Ibnu Ubaidillah Tagangser Haja Pasean

20 Ust. Muhammad Ainul Yaqin Panglegur Pamekasa

21 Ust. Moh. Fumid Pangarengan Sampang

22 Ust. Fathullah Kokop Bangkalan

23 Ust. Abd Majib Larangan Pamekasan

24 Ust. Moh. Masyhuri Akkor Pamekasan

25 Ust. Saiful Amin Akkor Pamekasan

Page 71: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Lampiran: VI

DATA SANTRI PONDOK PESANTREN DARUL LUGHAH

WADDIROSATIL ISLAMIYAH PAMEKASAN

NO NAMA SANTRI TINGKATAN

1 Mansur Ibtida‟

2 Basori Ibtida‟

3 Moh. Lutfi Ibtida‟

4 Agus Wahid H. Ibtida‟

5 Moh. Zainuddin Ibtida‟

6 Musta‟in Ibtida‟

7 Moh. Iswan S. Ibtida‟

8 Abd. Asis Ibtida‟

9 Murojab Ibtida‟

10 Moh. Taufiq Ibtida‟

11 Abdus Shofiullah Ibtida‟

12 Abd. Qadir Ibtida‟

13 Agus Siswanto Ibtida‟

14 Maulana Akmal Ibtida‟

15 Fathurrosi Ibtida‟

16 Rudi Hartono Ibtida‟

17 Joni Frindra Ibtida‟

18 Muzanni Ibtida‟

19 Moh. Ro‟iq Ibtida‟

20 Ach. Muafa Ibtida‟

21 Moh. Mahrus Ibtida‟

22 Miftahul Arifin Ibtida‟

23 Fahmi Sahab Ibtida‟

24 Joni Iskandar Ibtida‟

25 Moh. Alawi Ibtida‟

26 Moh. Hefni Ibtida‟

27 Kusnandi Ibtida‟

28 Moh. Roni Mutawassit

29 Syarifuddin Mutawassit

30 Ach. Farhan Mutawassit

31 Abdul Jamal Mutawassit

32 Nadzir Mutawassit

33 Abdullah Mutawassit

34 Imam Abu Yazid Al-bustomi Mutawassit

35 Syaifur Rijal Mutawassit

36 Abdul Rahman Mutawassit

37 Moh. Ali Wafi Mutawassit

38 Badrut Tamam Mutawassit

Page 72: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

39 Imam Syafi‟i Mutawassit

40 Rendiansyah Mutawassit

41 Abdul Wahed Mutawassit

42 Ach Jailani Mutawassit

43 Moh. Amin Mutawassit

44 Gzafiruddin Mutawassit

45 Ach. Zamzami Mutawassit

46 Ahmad Farid Mutawassit

47 Sulaiman Mutawassit

48 Habibi Mutawassit

49 Moh. Muti‟ur rohman Mutaqaddim

50 Solehoddin Mutaqaddim

51 Afandi Mutaqaddim

52 Husnol fuad Mutaqaddim

53 Ach. Fathoni Mutaqaddim

54 Erfan malik Mutaqaddim

55 Nurul hidayat Mutaqaddim

56 Abd. Ghani Mutaqaddim

57 Zainullah Mutaqaddim

58 Ariyanto Mutaqaddim

59 Hasyim A. Mutaqaddim

60 Khoirul Anam Mutaqaddim

61 Subairi Mutaqaddim

62 Syaifuddin Mutaqaddim

Page 73: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Lampiran: VII

DOKUMENTASI KEGIATAN DI PONDOK PESANTREN DARUL

LUGHAH WADDIROSATIL ISLAMIYAH PALNGGAAN PAMEKASAN

Page 74: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Page 75: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II

Page 76: Skripsi Indonesia Lengkap ACC

II