contoh proposal skripsi pondasi (siap acc)
DESCRIPTION
contoh ini mengambil tema perencanaan pondasi pada bangunan jembatan di daerah blitar...tapi tidak jadi saya pakai karna sulit untuk mendaptkan data tanah nya...tapi gk papa..cuma buat contoh, siapa tahu berguna...tolong di komentari ya..??TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jembatan sebagai salah satu prasarana transportasi strategis bagi
pergerakan lalu lintas. Jembatan adalah istilah umum untuk suatu konstruksi yang
dibangun sebagai jalur transportasi yang melintasi sungai, danau, rawa, maupun
rintangan lainnya. Namun ada bagian terpenting dari struktur Jembatan yang tidak
terlihat dan terletak di bagian struktur paling bawah Jembatan yaitu Pondasi.
Sampai saat ini Pondasi masih menjadi suatu struktur terpenting dari
sebuah bangunan, khususnya pada bangunan Jembatan, baik untuk penentu posisi
struktur bangunan diatasnya yang berupa pilar (pier) maupun sebagai struktur
penahan beban-beban yang diterima Jembatan itu sendiri. Walaupun bukan
merupakan hal baru, namun dalam pembuatan sebuah pondasi selalu memerlukan
pertimbangan khusus baik dalam perencanaannya maupun pengerjaanya agar
mendapat kualitas dan keamanan yang terbaik nantinya.
Dalam perencanaan pondasi akan selalu mempertimbangkan karakteristik
tanah sebagai dasar kajian agar didapatkan desain pondasi yang sesuai. Pada
perencanaan pondasi Jembatan Trisula Kademangan Kab.Blitar, memiliki kondisi
tanah yang lunak dan berpasir. Sementara itu karena posisi dilapangan berada
diarea sungai Berantas, mengakibatkan tanah dilokasi tersebut memiliki kadar air
yang cukup tinggi serta adanya bangunan pemukiman yang padat penduduk
sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan tiang pancang hamer.
Berdasarkan masalah tersebut diputuskan perencanaan pondasinya adalah pondasi
tiang bor (bor pile).
Pada perencanaan pondasi Jembatan Trisula Kademangan Kab.Blitar,
direncanakan dengan 3 pilar dan terletak diatas tanah yang memiliki nilai SPT
yang berbeda, sehingga perlu perhitungan dan pertimbangan secara matematis dan
teoritis menggunakan dasar teori geoteknik yang mendukung pembahasan kasus
tersebut.
Pada perencanaan pondasi Jembatan Trisula Kademangan Kab.Blitar,
juga perlu pertimbangan-pertimbangan teknis pelaksanaan baik dalam
pelaksanaan pengeboran maupun pengecoran pondasi tersebut, agar didapat hasil
sesuai rencana. Mengingat letak pilar yang akan dibahas terletak diarea yang
cukup sulit dalam pelaksanaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penyusun tertarik
untuk mengambil judul “Perencanaan Struktur Pondasi Pada Pilar Jembatan
Trisula Kademangan Kab.Blitar.”
Pengambilan obyek studi pondasi ini mengacu pada semakin banyaknya
pembangunan jembatan yang menggunakan pondasi tiang bor di Jawa timur.
Diharapkan tulisan ini dapat memberikan informasi, wacana, serta
pemahaman mengenai perhitungan struktur pondasi pada proyek-proyek sejenis di
tempat lain.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam tugas akhir ini menganalisis struktur pondasi jembatan trisula yang terletak
di Jl. Trisula Kec.kademangan Kab.Blitar dan spesifikasi pekerjaannya. Rumusan
masalah tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana merencanakan struktur pondasi jembatan trisula kademangan.
2. Bagaimana perhitungan daya dukung tanah pada jembatan trisula
kademangan.
3. Bagaimana reaksi pada pondasi jembatan trisula kademangan.
4. Bagaimana pelaksanaan membuat struktur pondasi jembatan trisula
kademangan.
1.3. BATASAN MASALAH
Mengingat luasnya permasalahan dalam perencanaan ini, maka penulis membatasi
permasalahan yang akan dibahas, yaitu meliputi:
1. Perhitungan beban yang di sebabkan oleh struktur bangunan atas dihitung
dengan STAADPro dan digunakan hanya untuk mengetahui besar beban
yang akan disalurkan ke pondasi.
2. Pondasi menggunakan tiang bor (bor pile).
3. Data tanah diperoleh dari dinas Perencanaan dan Peangawasan Jalan
Nasional (P2JN).
4. Pembahasan meliputi perencanaan pondasi dan pelaksanaannya.
1.4. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun tujuan penulis membuat Laporan Akhir ini antara lain adalah:
1. Merencanakan struktur pondasi pada Jembatan dengan mengacu pada
dasar-dasar ilmu geoteknik.
2. Mengetahui dan memahami perencanaan struktur pondasi pada Jembatan
Trisula Kec.Kademangan Kab.Blitar.
3. Memahami pehitungan daya dukung tanah menggunakan data yang ada.
1.5. MANFAAT
Penyusunan laporan akhir ini diharapkan nantinya akan memberikan
manfaat bagi semua pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak
langsung. Adapun manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1. Dapat merencanakan sebuah bangunan pondasi dengan menerapkan teori-
teori yang telah diberikan pada saat perkuliahan.
2. Mengetahui cara pelaksanaan pembuatan pondasi dengan detail.
3. Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang dapat digunakan
pada perencanaan pondasi pada bangunan Jembatan yang lain.
1.6. METODOLOGI
Tahapan atau metode yang akan digunakan dalam perancangan pondasi
ini adalah:
1. Identifikasi Masalah merupakan tahap pengumpulan data yang berasal dari
lapangan maupun literatur terkait yang akan digunakan sebagai objek
perancangan dan juga data tanah yang ada pada lokasi bangunan yang
akan dibangun.
2. Kriteria Desain yaitu penentuan pondasi pada jembatan sebagai obyek
perancangan, kedalaman pondasi, jenis pondasi, serta lokasi jembatan.
3. Pre-Desain merupakan awal dari perancangan. Pada tahap desain struktur
kita menentukan dimensi elemen struktur gedung yang digunakan untuk
tahap perancangan selanjutnya.
4. Analisa Pembebanan meliputi beban vertikal yaitu beban mati dan beban
hidup dan beban uplift pada tanah.
5. Analisis pembebanan akibat Struktur di atasnya menggunakan software
Structural Analysis And Design Profesional V8.
6. Perhitungan Struktur Utama meliputi:
a. Daya dukung tanah
b. Pondasi
7. Hasil dari perhitungan struktur akan dituangkan dalam gambar rencana.
Dalam penggambarannya menggunakan software AutoCad 2009.
8. Kesimpulan berisi rangkuman dari hasil pengerjaan Laporan Akhir serta
saran untuk pembaca.
KRITERIA DESAIN
ANALISA PEMBEBANAN
ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR
KESIMPULAN
IDENTIFIKASI MASALAHStudi LapanganStudi Literatur
MULAI
SELESAI
PRE-DESAIN
PERHITUNGAN STRUKTUR UTAMA
GAMBAR RENCANA
OK
TIDAK OK
Gambar 1.1 Flowchart Metodologi Laporan Akhir
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DESAIN PONDASI
Pemilihan jenis pondasi bergantung pada beban yang harus didukung dan
kondisi tanah. Langkah-langkah perencanaaan pondasi adalah sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah beban efektif yang akan ditransfer ke tanah bawah
pondasi.
2. Menentukan nilai kapasitas dukung ijin (qa).
3. Menghitung momen-momen lentur dan gaya geser yang terjadi pada pelat
pondasi.
2.1.1 DAYA DUKUNG TANAH
Pada dasarnya daya dukung tanah adalah kemampuan tanah dalam memikul
tekanan atau bisa juga diartikan sebagai tekanan maksimum yang diijinkan
bekerja pada tanah pondasi (qa). Daya dukung ultimit (Ultimit Bearing Capacity)
(qult). Daya dukung tanah yang diijinkan = q, ada faktor aman yaitu:
q=qult
SF
dimana: SF = 3, untuk beban normal
SF = 2, untuk beban darurat
Pada peninjauan beban kerja pada tanah dan pondasi, perhitungan Daya
Dukung Tanah (DDT) izin dapat dinaikan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2.1. Daya Dukung Tanah Izin
Jenis Tanah Pondasi
Pembebanan Tetap
DDT izin
Pembebanan Sementara
Kenaikan DDT izin
(kg/cm2) (%)
Keras ≥ 5,0 50
Sedang 2,0 – 5,0 30
Lunak 0,5 – 2,0 0 – 30
Amat Lunak 0,0 – 0,5 0
*Catatan 1 kg/cm2 = 98,0665 kPa (kN/m2)
2.1.2 PONDASI TIANG BOR (BORED PILE)
Pondasi adalah bagian terendah bangunan yang meneruskan beban
bangunan ke tanah atau bantuan yang berada di bawahnya. Pada sebuah proyek,
pemilihan tipe pondasi tergantung pada data tanah, beban yang harus dipikul
(ketinggian lantai, bahan bangunan yang digunakan), dan kondisi lingkungan.
Untuk bangunan jembatan jenis rangka atasnya adalah busur baja dengan bentang
+ 174 m dan tinggi maksimal + 20 m ini disarankan menggunakan pondasi dalam
(pondasi tiang).
Untuk pondasi tiang bor sendiri memiliki beberapa kriteria, antara lain:
dapat digunakan pada semua jenis tanah, tingkat keberhasilan konstruksi sangat
bergantung pada kemampuan dari kontraktor pelaksana, dan berbahaya bila ada
tekanan artesis yang dapat menerobos ke atas.
Perhitungan Daya Dukung Tiang Bor
Daya dukung pondasi tiang bor dihitung sebagai berikut:
Qu = Qp + Qs - Wp
dimana: Qu = daya dukung ultimit tiang (ton)
Qp = daya dukung ultimit ujung tiang (ton)
Qs = daya dukung ultimit selimut tiang (ton)
Wp = berat pondasi tiang (ton)
Untuk daya dukung ultimit ujung tiang (Qp) didapatkan dengan cara:
Qp = qp x A
dimana: qp = tahanan ujung per satan luas (ton/m2)
A = luas penampang bor (m2)
Untuk tanah kohesif qp dapat diambil 9 kali kuat geser tanah, untuk tanah
non-kohesif diambil dari gambar 2.2.
Untuk daya dukung ultimit selimut tiang (Qs ) dicari dengan cara sebagai
berikut:
Qs = fs x L x P
dimana: fs = gesekan selimut tang (ton/m2)
L = panjang tiang
P = keliling penampang tiang (m)
Gambar 2.2 Tahanan Ujung Ultimit pada Tanah non-kohesif
(sumber: Reese &Wright, 1977 ; GEC)
Gesekan selimut tiang dipengaruhi oleh jenis dan kuat geser tanah.
Perhitungan fs dapat diambil dari:
Untuk tanah kohesif:
fs = x cu
dimana:
= faktor adhesi = 0,55 (Reese)
cu = kohesi tanah (ton/m2)
Untuk tanah non kohesif
fs diambil dari gambar berikut:
Gambar 2.3 Nilai fs dalam korelasinya dengan N SPT
(sumber : Wright, 1977 ; GEC)
BAB III
DATA PERENCANAAN
3.1 DATA LOKASI DAN FUNGSI BANGUNAN
Berikut data-data atau informasi tentang proyek pembangunan Jembatan
Trisula yang dijadikan topik Laporan Akhir oleh penulis yaitu:
Nama proyek : Pembangunan Jembatan Trisula
Lokasi Proyek : Jl. Trisula, Kec.Kademangan, Kab. Blitar
Bentang Jembatan : ± 186 meter
Ketinggian Jembatan : + 20 meter
Konten Bangunan : 2 Bentang
Fungsi Bangunan : Prasarana Transportasi dan Penyebrangan
sungai Berantas
Gambar 3.1 Denah Lokasi Proyek
Gambar 3.2 Tampak Samping Rencana Proyek Jembatan Trisula Kademangan
Nama objek desain : Jembatan Trisula Kademangan Kab.Blitar
Toatal Benatang Jembatan : ± 186 m
Ketinggian Bangunan : 20 meter
Konten Bangunan : 2 Bentang
Fungsi Bangunan : Prasarana Transportasi dan Penyebrangan
sungai Berantas
DATA STRUKTUR TANAH
Dalam proses persiapan pengerjaan proyek diperlukan adanya data-data
pendukung tentang kondisi tanah. Pencatatan kedalaman muka air tanah sangat
diperlukan karena merupakan faktor yang penting dalam perhitungan pondasi.
Berikut ini adalah data struktur tanah di sekitar lokasi Jembatan Trisula
Kademangan Kab.Blitar :
Tabel 3.1 Deskripsi tanah di lokasi P 1 rencana Jembatan Trisula Kademangan Kab.Blitar melalui
Standart Penetration Test
Tabel 3.1 Deskripsi tanah di lokasi P 2 rencana Jembatan Trisula Kademangan Kab.Blitar melalui
Standart Penetration Test
Tabel 3.1 Deskripsi tanah di lokasi P 3 rencana Jembatan Trisula Kademangan Kab.Blitar melalui
Standart Penetration Test
Sumber : PT. Buana Archicon