skripsi gambaran persepsi masyarakat tentang peran …repository.ucb.ac.id/524/1/skripsi-kristina...

96
SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN PERAWAT PUSKESMAS PADA MASA COVID-19 DIKOTA KUPANG OLEH KRISTINA ANJELINA WETA 131111072 PROGRAM STUDI NERS UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG 2020

Upload: others

Post on 25-Feb-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

SKRIPSI

GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN PERAWAT

PUSKESMAS PADA MASA COVID-19 DIKOTA KUPANG

OLEH

KRISTINA ANJELINA WETA

131111072

PROGRAM STUDI NERS

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2020

Page 2: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

SKRIPSI

GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN PERAWAT

PUSKESMAS PADA MASA COVID-19 DI KOTA KUPANG

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Pada Program Studi Ners Tahap Akademik

Universitas Citra Bangsa

OLEH

KRISTINA ANJELINA WETA

131111072

PROGRAM STUDI NERS

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2020

Page 3: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

iii

Page 4: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

iv

Page 5: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

v

Page 6: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

vi

Page 7: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

vii

MOTTO

Serahkanlah Hidupmu Kepada Tuhan

dan Percayalah kepada-Nya Iya akan

Bertindak;

Mazmur 37:5

Page 8: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembsembahakan untuk :

1. Allah Tritunggal Maha Kudus serta Bunda Maria yang

selalu senantiasa menjaga dan melindungi saya disetiap

detik.

2. Kedua orang tua tercinta Bapa Adrianus dan Mama

Agustina, kedua Adik saya Bian dan Ivan serta keluarga

besar yang selalu memberikan dukungan dan doa.

3. Teman-teman Angkatan 6

4. Almamater tercinta Universitas Citra Bangsa

5.

Page 9: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

judul ―GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN

PERAWAT PUSKESMAS PADA MASA COVID-19 DI KOTA KUPANG”

dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Serjana Keperawatan (S. Kep.) di Universitas Citra Bangsa. Penulis mengucapkan

terima kasih kepada Ns. Petrus Kanisius Siga Tage, S. Kep., M. Kep dan Ns.

Sebastinus Kurniadi Tahu, S. Kep., M. Kep yang telah meluangkan waktu dan

tenaga untuk membimbing dan mengarahkan penulis demi penyelesaian skripsi

ini

Bersama ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terimah kasih yang

sebesar-besarnya juga kepada:

1. Dr. Jefrrey Jap, drg., M.Kes, selaku Rektor Universitas Citra Bangsa, yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

Skripsi ini.

2. Ns. Balbina Antonelda M. Wawo M. Kep., Sp. Kep. J selaku Ketua

Program Studi S1 Keperawatan Universitas Citra Bangsa, yang telah

memberikan kesempatan dan memberikan motivasi kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

3. Ns. Yohanes Dion S.Kep, M. Kes yang sudah bersedia menjadi penguji

dalam skripsi ini dan juga selaku wali kelas sekaligus orang tua wali

terdekat selama berada di Universitaas Citra Bangsa, yang senantiasa

memberikan motivasi kepada saya dalam menempuh pendidikan

keperawatan.

4. Staf dosen Prodi Keperawatan Universitas Citra Bangsa yang selalu

memberikan motivasi kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Perpustakaan Universitas Citra Bangsa yang selalu meminjamkan

buku-buku di perpustakan kepada saya dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Page 10: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

x

6. Kedua orang tua tercinta, Bapak Adrianus Lebhe dan Mama Agustina

Gaudentia Sena yang selalu memberikan dukungan berupa materi dan doa,

serta motivasi kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kedua adik tersayang, adik Bian dan adik Ivan yang selalu memberi

dukungan lewat doa dan perhatian kepada saya.

8. Teman angkatan 6 (keperawatan B) khususnya Sinta Lobo, Kiki

Bara,wenny wilhmina, Shun Apeutung, Vivi Huan yang membantu

menyumbangkan ide dalam menyelesaikan Skripsi ini.

9. Adik-adik angkatan 7 khusunya adik Artanti mellu, Yovi, Siska, Elli,

Yani, Junior, Virna yang senantiasa menemani dan membantu menungkan

ide dalam menyelesaikan skripsi ini

10. Sahabat Saya Bribda Vinda Oy Day, Dr.Mutiara Handayani,Theresia

leghu, Tris Kolin yang selalu memotivasi saya, selalu memberikan

dukungan berupa materi dan doa untuk saya sehingga saya berselalu

bersemangat dalam menyelesaikan tugas skripsi ini.

11. Kristofurus K. De Weli yang selalu memotivasi saya, selalu memberikan

dukungan tanpa henti-hentinya kepada saya sehingga saya menelesaikan

skripsi ini.

12. Anak Kos Sadewi khususnya adik Milka Koen dan Arlin Koen yang selalu

memberi motivasi dan semangat kepada saya.

Semoga Tuhan membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan

kesempatan dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis sadar Skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan, tetapi penulis berharap bahwa Skripsi ini dapat

bermenfaat bagi para pembaca dan kemajuan ilmu keperawatan.

Kupang, 2020

Penulis

Page 11: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

xi

ABSTRAK

Weta Kristina Anjelina 2020. GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT

TENTANG PERAN PERAWAT PUSKESMAS PADA MASA

COVID-19 DI KOTA KUPANG 2020. Ns. Petrus Kanisius Siga Tage, S.

Kep., M. Kep dan Ns. Sebastianus Kurniadi Tahu, S. Kep., M. Kep

Persepsi masyarakat dapat berbeda-beda disetiap wilayah, persepsi positif

masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap penerapan peran

perawat dalam masa COVID-19 dapat meningkatkan minat masyarakat untuk

berkunjung ke puskesmas. Hal ini sekaligus menciptakan citra perawat yang baik

di mata masyarakat, sehingga dapat menunjukan kualitas pelayanan keperawatan,

sementara persepsi negatif menunjukkan peran yang dilakukan selama ini kurang

optimal dan perlu ditinggalkan. Dengan demikian, baik masyarakat maupun pihak

puskesmas dapat saling membantu dalam mewujudkan masyarakat yang sehat.

Persepsi positif tentang kinerja peran perawat dalam menjalankan peran perawat

akan meningkatkan motivasi masyarakat untuk berkunjung ke puskesmas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat tentang

peran perawat pada masa COVID-19. Jenis penelitain ini adalah penelitian

deskriptif yang dilakukan di empat Puskesmas yaitu Puskesmas Sikumana,

Puskesmas Oebobo, Puskesmas Oepoi dan Puskesmas Pasir Panjang. Teknik

sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Purposive Sampling, dengan

jumlah sampel 52 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar

kuesioner. Hasil menunjukan bahwa sebanyak (80,8%) responden memiliki

persepsi baik tentang peran perawat secara keseluruhan dan kategori buruk

(19,2%). Dengan demikian penelitian ini didapatkan sebagian besar masyarakat

dari Puskesmas Oebobo, Puskesmas Oepoi, Puskesmas Pasir Panjang dan

Puskesmas Sikumana berpersepsi masyarakat tentang peran perawat puskesmas

pada masa COVID-19 di Kota Kupang berkategori baik.

Kata Kunci :Peran Perawat, Persepsi masyarakat, Puskesmas

Page 12: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

xii

ABSTRACT

Weta Kristina Anjelina 2020. PUBLIC PERCEPTION OF THE ROLE OF

NURSES IN THE PUBLIC HEALTH CENTER DARING THE

COVID-19 PANDEMI IN KUPANG CITY 2020. Ns. Petrus Kanisius

Siga Tage, S. Kep., M. Kep dan Ns. Sebastianus Kurniadi Tahu, S. Kep.,

M. Kep

Public perceptions can be various on each region, the positive

perceptions of kupang city community as Public healthy center users regarding to

the implementation of the role of nurses during the COVID-19 period will increas

public interest on visiting Public health center. This also creates a good image of

nurses in the eyes of the community, so that it will show the quallity of nursing

services while negative perception so that the role has been done so far was less

than optimal and needs to be adbandoned. Thus both the community and public

health center can help each other on creating a healthy society. Positive perception

about the role performance of nerses in caring out the role of nurses will increase

community motivatioin to visit public healt center. Tthes study aims to find out

the public perception of the role of nurses during the COVID-19 period. The type

of this research was discriptive study condusten in four health center, namely

sikumana public health center, oebobo public health center, oepoi health center

and pasir panjang health center. The sampling technique used in this study was

porposive samplim with sample size of 52 respondens. Tis reseach instrument

used a questionary sheet. The result show that as many as (80,8%) of respondents

have a good perception of the role of nurses as whole and in a bad category

(19,2%). Thus, this reseach found that most people from oebobo public health

center, oepoi health center, pasir panjang health center and sikumana public healt

center had a good perseption about the role the public health center nurses during

the COVID-19 periode in kupang city.

Keywords: Role of Nurses, Community Perception, Public Health Center

Page 13: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul Depan ................................................................................... i

Halaman Sampul Dalam dan Persyaratan Gelar ............................................. ii

Halaman Pernyataan........................................................................................iii

Halaman Pengesahan ...................................................................................... iv

Halaman Persetujuan ....................................................................................... v

Halaman Penetapan Panitia Penguji ............................................................... vi

Halaman Motto............................................................................................... vii

Halaman Persembahan ...................................................................................viii

Halaman Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih ...................................... ix

Halaman Abstrakt............................................................................................ x

Halaman Abstract ............................................................................................ xi

Halaman Daftar Isi ......................................................................................... xii

Halaman Daftar Tabel .................................................................................... xvi

Halaman Daftar Gambar ...............................................................................xviii

Halaman Daftar Lampiran.............................................................................. xix

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

1.4.1 Manfaat Teoritis .......................................................................... 5

1.5 Keaslian Penelitian .................................................................................. 6

BAB 2 TINJAU PUSTAKA ......................................................................... 7

2.1 Pusat Kesehatan Masyarakat ................................................................... 7

2.1.1 Defenisi Puskesmas ........................................................................ 7

2.1.2 Tujuan Dan Fungsi Puskesmas ....................................................... 8

2.1.3 Teori Peran Keperawatan .............................................................. 8

2.1.4 Keperawatan Kesehatan Masyarakat .............................................. 9

2.1.5 Peran Perawat Puskesmas ............................................................... 9

2.1.6 Pemberi Asuhan Keperawatan....................................................... 10

Page 14: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

xiv

2.1.7 Peran Sebagai Penemu Kasus ........................................................ 11

2.1.8 Peran Sebagai Pendidik Kesehatan ................................................ 11

2.1.9 Peran Sebagai Koordinator dan Kolaborator ................................. 12

2.1.10 Peran Sebagai Konselor ................................................................. 12

2.1.11 Peran Sebagai Panutan (Role Model) ............................................ 12

2.1.12 Kompetensi Perawat ...................................................................... 13

2.1.13 Kewajiban Perawat ........................................................................ 13

2.2 KonsepTeori Peresepsi ........................................................................... 14

2.2.1 Definisi Persepsi .......................................................................... 14

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Persepsi ................................ 15

2.2.3 Syarat Agar Individu Dapat Mengadakan Persepsi ..................... 16

2.2.4 Proses Terjadinya Persepsi ........................................................... 16

2.3 KonsepTeori Masyarakat ........................................................................ 19

2.3.1 Pengertian Masyarakat ................................................................. 19

2.3.2 Persepsi Masyarakat Mengenai Keperawatan .............................. 20

2.4 Pengertian Teori COVID-19 (coronavirus disease) ................................ 20

2.4.1 Munculnya COVID-19 ................................................................. 21

2.4.2 Penyebaran COVID-19 ke penjuru Dunia ................................... 22

2.4.3 Penyebaran COVID-19 di Indonesia ............................................ .22

2.4.4 Gejala COVID-19 ......................................................................... 23

2.4.5 Cara pencegahan COVID-19 ........................................................ 23

2.4.6 Cara penularan COVID-19 ........................................................... 24

2.4.7 Dampak dari pandemik COVID-19 .............................................. 24

2.5 Karangka konseptual .............................................................................. .25

BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................ 26

3.1 Desain Penelitian dan Rencana Penelitian ............................................... 26

3.2 Kerangka Kerja (Farme Work) ................................................................ 26

3.3 Identivikasi Variabel ................................................................................ 28

3.4 Definisi Operasional................................................................................. 28

3.5 Populasi, Sampel Dan Sampling .............................................................. 30

3.5.1 Populasi ........................................................................................ 30

3.5.2 Sampel .......................................................................................... 30

Page 15: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

xv

3.5.3 Sampling ...................................................................................... 31

3.6 Pengumpulan Data Dan Analisa Data ...................................................... 32

3.6.1 Pengumpulan Data ....................................................................... 32

3.6.2 Analisa Data ................................................................................. 33

3.7 Etika Penelitian ........................................................................................ 35

3.7.1 Respect for human dignity (menghargai harkat dan martabat) .... 35

3.7.2 Beneficience (Berbuat baik) ......................................................... 36

3.7.3 Non-maleficience (Tidak merugikan) .......................................... 36

3.7.4 Justice (keadilan)… ..................................................................... 36

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 37

4.1Hasil Penelitian ......................................................................................... 37

4.1.1 Karakteristik Lokasi ...................................................................... 37

4.1.2 Data Umum.................................................................................... 41

4.1.3 Data Khusus ................................................................................... 43

4.2 Pembahasan .............................................................................................. 45

4.2.1 Persepsi Masyarakat Tentang Peran Perawat Puskesmas ..................... 45

BAB 5 SIMPUL DAN SARAN .................................................................. 48

5.1 Simpulan ................................................................................................. 48

5.2 Saran ......................................................................................................... 48

Daftar Pustaka .............................................................................................. 50

LAMPIRAN .................................................................................................. 52

Page 16: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

xvi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.5 Keaslian Penelitian .......................................................................... 6

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian ..................................................... 29

Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Usia ..................................................... 41

Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ...................................... 41

Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan ........................................... 42

Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ............................................. 42

Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Baik dan Buruk di PKM Oebobo ........ 43

Tabel 4.6 Karakteristik Berdasarkan Baik dan Buruk di PKM Oepoi ........... 43

Tabel 4.7 Karakteristik Berdasarkan Baik dan Buruk di PKM Sikumana ..... 43

Tabel 4.8 Karakteristik Berdasarkan Baik dan Buruk di PKM P. Panjang .... 44

Tabel 4.9 Karakteristik Berdasarkan Baik dan Buruk di Ke-4 Puskesmas .... 44

Page 17: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

xvii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Persepsi ......................................................... 19

Gambar 2.1 Karangka Konseptual ................................................................. 25

Gambar 3.1 Karangka Kerja .......................................................................... 27

Page 18: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

xviii

DAFTAR LAMPILARAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Pengambilan Data Pra Penelitian UCB-Kupang ........ 52

Lampiran 2 Surat Ijin Pengambilan Data Pra Penelitian Dinkes ................... 53

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian UCB-Kupang ............................................. 54

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian Dinas Kesehatan ........................................ 55

Lampiran 5 Surat Selesai Penelitian Puskesmas Sikumana ........................... 56

Lampiran 6 Surat Selesai Penelitian Puskesmas Oebobo .............................. 57

Lampiran 7 Surat Selesai Penelitian Puskesmas Oepoi ................................. 58

Lampiran 8 Surat Selesai Penelitian Puskesmas Pasir Panjang ..................... 59

Lampiran 9 Surat Permohonan Menjadi Respoden ...................................... 60

Lampiran 10 Surat Persetujuan Menjadi Responden .................................... 61

Lampiran 11 Lembar Kuesioner ................................................................... 63

Lampiran 12 Hasil UJi ................................................................................... 66

Lampiran 13 Dokumentasi ............................................................................ 74

Lampiran 14 Lembar Konsultasi ................................................................... 75

Page 19: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan dapat digambarkan sebagai seni dan ilmu yang

melibatkan hati dan pikiran. Dalam melakukan praktik, perawat menaruh

rasa hormat akan martabat manusia dan berupaya sekuat tenaga untuk

memenuhi kebutuhan pasien. Karena beragamnya spesialisasi dan

kompleksitas masalah di area praktik keperawatan, setiap perawat

didorong untuk memiliki peran yang berbeda berdasarkan pengetahuan,

hasrat, dan keahlian khusus (American Nurses Association), 2013.

Perawat dalam proses interaksinya bersama pasien berkewajiban untuk

memberikan bentuk asuhan keperawatan yang holistik, dengan menangani

kebutuhan fisik, emosi, sosial, spiritual pasien, mengembalikan

keseimbangan mereka dan memungkinkan mereka untuk mengatasi

penyakit mereka, dan meningkatkan kualitas hidup mereka (Tjale &

Bruce, 2007 dalam Jasemi, Valizadeh, Zamanzadeh, & Keogh, 2017)

Perawat yang melakukan asuhan keperawatan di fasilitas

pelayanan kesehatan telah tersebar di seluruh dunia. Data dari World

Health Organization (2019) menunjukkan bahwa perawat dan bidan

menyumbang hampir 50% dari tenaga kesehatan di seluruh dunia. Dari

43,5 juta petugas kesehatan di dunia, diperkirakan bahwa 20,7 juta adalah

perawat dan bidan. Di Amerika, sejauh ini ada 3,9 juta tenaga perawat

(Haddad & Toney-Butler, 2019), sementara di Asia Tenggara, di banyak

negara perawat dan bidan merupakan lebih dari 50% tenaga kesehatan

nasional (WHO, 2019). Sedangkan di Indonesia berdasarkan laporan

Kementrian Kesehatan (2017) jumlah tenaga perawat berjumlah 296.876

dengan ratio perbandingan perawat dan pasien adalah 10:10.000. Jumlah

perawat yang ada bekerja di berbagai fasilitas pelayanan. Rumah sakit dan

pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah contoh area kerja perawat

yang paling sering dijumpai sehari-hari. Khususnya puskesmas yang dapat

dijumpai masyarakat di berbagai wilayah mulai dari tingkat kelurahan.

Page 20: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

2

Studi pendahulu penulis di puskesmas kota kupang tanggal 18 Mei

2020 didapatkan data bahwa jumlah perawat yang tersedia di puskesmas

kota kupang sebanyak seribu lima ratus orang perawat. Berdasarkan

keterangan dari Kepala Puskesmas di kota kupang jumlah pengunjung

berkisar antara 10 sampai 15orang per hari, pasien berkurang kerana

adanya wabah COVID-19 yang datang berkunjung ke puskesmas benar-

benar yang sudah tidak menahan sakit. Dengan keterbatasan yang dimiliki,

perawat di puskesmas ini tetap berupaya menjalanjakan peran perawat

puskesmas.

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan perawat merupakan

garda terdepan yang saling berkaitan. Baru-baru ini masyarakat di

hebohkan dengan wabah virus baru dengan tingkat penularan sangat

mudah yaitu melalui droplet (lendir) dengan gejalah awal yang sangat

ringan. Virus ini dikenal dengan nama COVID-19. Hal ini sangat membuat

masyarakat cemas dan takut untuk berkunjung ke puskesmas. Perawat

merupakan garda terdepan yang sedang tersorot oleh masyarakat untuk

menangani wabah COVID-19 yang sedang fenomenal. Saat masyarakat

terpapar COVID-19 dan berkunjung kesarana kesehatan, perawat

merupakan orang pertama yang menangani pasien kerena perawat yang

melakukan pengkajian dasar pada pasien, saat datang ke puskesmas. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa peran perawat sangat penting di puskesmas

atau saran pelayanan kesehatan lainnya saat menangani penyakit termasuk

virus yang fenomenal ini (COVID-19) dan juga menepis persepsi

masyarakat tentang peran perawat yang negatif selama ini.

Jumlah puskesmas di Indonesia sangat banyak. Data dari

kementrian kesehatan (kemenkes) pada tahun 2019 terdapat 10.122

puskesmas di 34 provinsi, di mana puskesmas terbanyak yaitu di provinsi

Jawa Barat dengan jumlah 1069 puskesmas. Di provinsi Nusa Tenggara

Timur terdapat tenaga kesehatan khususnya perawat berjumlah 9.481

orang, dengan jumlah Puskesmas sendiri terdapat 381 puskesmas,

sementara itu jumlah puskesmas yang ada di kota Kupang sebanyak 11

puskesma. Peneliti akan meneliti di 4 puskesmas yaitu, Oepoi, Oebobo,

Page 21: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

3

Sikumana dan Pasir Panjang yang berada di Kota Kupang yang letaknya di

area strategis karena berdekatan dengan pusat perbelanjaan, beberapa

sekolah, dan mudah diakses oleh kendaraan.

Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan di Puskesmas

memiliki berbagai peran. Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan

idealnya terdapat sembilan peran perawat puskesmas (Kemenkes, 2016).

Namun, karena terbatasnya pengetahuan dan pendidikan yang masih

rendah, pemerintah menetapkan hanya enam peran yang wajib di jalankan

perawat puskesmas yaitu pemberi asuhan keperawatan (care provider),

penemu kasus, pendidik kesehatan, koordinator dan kolaborator, konselor,

dan sebagai panutan (Kemenkes, 2016). Berdasarkan wawancara singkat

pada tanggal 18 Mei 2020 dengan lima orang pengunjung puskesmas Kota

Kupang, diperoleh data bahwa lima dari sembilan orang pengunjung

mengatakan kurang mengetahui peran perawat sebagai konselor,

koordinator dan kolaborator, penemu kasus serta peran seberapah

pentingnya peran perawat pada masa COVID-19. (Role model) tentu harus

dijalankan oleh setiap perawat yang bekerja di puskesmas. Pada

kenyataannya, keterbatasan jumlah perawat puskesmas yang rata-rata

sekitar tiga sampai enam orang di setiap puskesmas menjadi salah satu

penyebab penerapan peran yang dijalankan masih kurang optimal.

Sementara dengan penerapan peran perawat yang optimal akan

meningkatkan tercapainya kualitas pelayanan kesehatan yang baik di

puskesmas, sehingga akan meningkatkan tercapainya masyarakat

Indonesia yang sehat.

Fenomena yang terjadi mengenai penerapan peran perawat

puskesmas pada masa COVID-19 yaitu menonjolnya peran sebagai asuhan

keperawatan (care provider) dan pendidik kesehatan, sedangakan peran

lainya masih belum terlihat oleh masyarakat. Penerapan peran ini secara

langsung maupun akan membentuk persepsi masyarakat yang berkunjung

ke puskesmas. Oleh karena itu, salah satu cara mengetahui baik atau buruk

pelayanan keperawatan dipuskesmas dapat diketahui melalui masyaratkat

sebagai peneriama pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang

Page 22: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

4

mendorong masyarakat berobat ke pusat kesehatan masyarakat adalah

pandangan atau pendapat yang positif terhadap pelayanan puskesmas

secara keseluruhan. Pandangan terhadap kesehatan akan mempengaruhi

masyarakat dalam memilih pengobatan yang akan dilakukan. Pandangan

atau persepsi masyarakat yang positif terhadap puskesmas akan

meningkatkan jumlah pengunjung yang datang. Persepsi tersebut meliputi

persepai baik mengenai peran perawat pada masa COVID-19 yang telah

menjalankan perannya selama pengunjung menerima pelayanan

keperawatan.

Persepsi masyarakat dapat berbeda-beda di setiap wilayah. Persepsi

positif masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

penerapan peran perawat dalam masa COVID-19 dapat meningkatkan

minat masyarakat untuk berkunjung ke puskesmas. Hal ini sekaligus

menciptakan citra perawat yang baik di mata masyarakat, sehingga dapat

menunjukkan kualitas pelayanan keperawatan. Sementara persepsi negatif

menunjukan peran yang dilakukan selama ini masih kurang optimal dan

perlu ditingkatkan. Dengan demikian, baik masyarakat maupun pihak

puskesmas dapat saling membantu dalam mewujudkan masyarakat yang

sehat. Oleh karena itu, diperlukan gambaran persepsi masyarakat terhadap

penerapan peran profesi perawat pada masa COVID-19 di Kota kupang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: bagaimanakah “Gambaran

Persepsi Masyarakat Tentang Peran Perawat Puskesmas Pada Masa

COVID-19 di Kota Kupang”

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat tentang peran

perawat Puskesmas pada masa COVID-19 di Kota Kupang.

Page 23: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan teori gambaran

persepsi masyarakat tentang peran perawat sehingga dapat digunakan

sebagai informasi ilmiah bagi perawat dan mahasiswa keperawatan.

1.4.2 Praktisi

1. Bagi Pendidikan Keperawatan

Di harapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi

mengenai peran perawat, dan peran merupakan hal yang penting yang

wajib dipahami mahasiswa calon perawat profesional sebelum memasuki

lingkungan kerja yang sebenarnya.

2. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapakan masyrakat akan memperoleh

pelayanan keperawatan yang lebih baik dengan adanaya perbaikan

kinerja perawat puskesmas. Selain itu juga dapat meningkatkan

kesadaran dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai peran

perawat puskesmas pada masa COVID-19.

3. Bagi pelayanan Kesehatan

Dengan adanya penelitian ini ,dapat menjadi evaluasi kinerja

perawat puskesmas sehingga dapat memotivasi perawat untuk

mengoptimalkan penerapan peran perawat puskesmas.

4. Bagi Peneliti selanjutnya.

Penelitian ini dapat menjadi referensi dan sumber rujukan untuk

penelitian selanjutnya.

Page 24: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

6

1.5 Keaslian Penelitian

N o Penelitian Judul penelitian Persamaan Perbedaan

01 Dhan

ang Budi

Raharjo

Gambaran Persepsi

Mahasiswa Profesi Ners

Tentang Peran Pembimbing

Klinik Di Rumah Sakit

Metode

penelitia yang

di gunakan

dalam Dhanang

Budi Raharjo

adalah

Purposive

Samling

Pada Peneliti Dhanang Budi

Raharjomeneliti tentang, Persepsi

Mahasiswa Tentang Peran

Pembimbing Klinik sedangkan

penelitian saya meneliti tentang

Persepsi Masyarakat Terhadap

Peran Perawat Puskesmas Pada

masa COVID-19

02 Syifa

Fauziah

Gambaran Persepsi

Masyarakat Tentang Peran

Perawat Puskesmas Di

Kelurahan Bintara Kota

Bekasi Tahun 2012

Metode yang di

gunakan dalam

penelitian

Sayifa Fauziah

adalah

Purposive

Sampling

Peneliti Syifa Fauziah

menggunakan uji Statistik,

Sedangkan penelitian saya

menggukanan Analisa Data

03 Andika

Pujiastuti

Fahriati

Gambaran Persepsi

Masyarakat Terhadap Profesi

Perwat Di Wilayah Kelurahan

Pisangan

Metode yang

digunakan

dalam penelitia

Andika

Pujiastuti

Fahriati adalah

Purposive

Sampling

Pada penelitian Andika Pujiastuti

Fahriati meneliti tentang persepsi

Masyarakat terhadap Profesi

Perawat sedangkan pada

penelitian saya meneliti tentang

Persepsi Masyarakat Tentang

Peran Perawat Puskesmas Pada

masa COVID-19

Page 25: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pusat Kesehatan Masyarakat

2.1.1 Defenisi Puskesmas

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) menurut Departemen

Kesehatan Republik Indonesia (2013) adalah suatu organisasi kesehatan

fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat

yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan

pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah

kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas adalah sebuah instansi

pelayanan masyarakat yang harus memberikan pelayanan yang terbaik

bagi masyarakat, dengan memberikan kenyamanan bagi pasien, sudah

tentu akan memberikan keuntungan secara financial bagi puskesmas

tersebut.

Defenisi puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan

kabupaten atau kota yang bertanggungjawab menyelanggarakan

pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. Unit pelaksana teknis

puskesmas berperan menyelangarakan sebagian dari tugas teknis

operasional dinas kesehatan kabupaten/kota. Pembangunan kesehatan

adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat dan bagi

setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Puskesmas bertanggung jawab untuk sebagian upaya pembagunan

kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai

dengan kemampuannya. Wilayah kerja puskesmas adalah suatu

kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu

puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas,

dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan/RW).

Pelayanan kesehatan menyeluru yang dimaksud adalah pelayanan

kesehatan yang meliputi promotif (peningkatan kesehatan), preventif

Page 26: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

8

(pencegahan penyakit), dan ditunjukan untuk semua golongan usia dan

jenis kelamin.

World Health Organization (WHO) mendefenisikan pengertian

terpadu dan terintegrasi berdasarkan aspek fungsional, yaitu integrasi

merupakan upaya untuk menyatukan berbagai fungsi dan struktur

administratif yang berdiri sendiri sehingga menjadi satu kesatuan.

Sedangkan dilihat dari aspek pengorganisasian pelayanan kesehatan

terintegrasi yaitu berbagai jenis upaya kesehatan ditunjukan untuk

melindungi kesehatan masyarakat wilayah tertentu yang dilakukan di

bawah satu administrasi dan satu pimpinan (Depkes 2013).

2.1.2 Tujuan Dan Fungsi Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas

adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional.

Hali ini dicapai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan

pentingnya kesehatan, dan meningkatan kemampuan hidup sehat demi

terwujudnya Indonesia yang sehat. Tujuan ini akan tercapai apabila

puskesmas mampu menjalankan fungsinya dengan optimal. Pencapaian

tujuan ini masih memerlukan kerja sama dari berbagai pihak pemerintah,

puskesmas, dan masyrakat demi mencapai Indonesia yang sehat

(Depkes, 2013).

Fungsi puskesmas menurut Depertemen Kesehatan RI (2013)

antara lain sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,

pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayananan kesehatan strata

pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan, serta pelayanan

kesehatan masyarakat. Pelaksanaan fungsi puskesmas tersebut didukung

oleh tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas terutama perawat

puskesmas yang memberikan asuhan keperawatan secara langsung.

2.1.3 Teori Peran Keperawatan

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan

profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang

berlandaskan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk layanan bio, psiko,

sosial, dan spiritual yang yang komprehensif yang ditujukan bagi individu,

Page 27: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

9

keluarga, dan masyarakat baik dalam keadaan sehat ataupun sakit, serta

mencakup seluruh proses kehidupan. Layanan keperawatan kepada klien

dilakukan dengan menggunakan metode proses keperawatan (Ahmad,

2012).

2.1.4 Keperawatan Kesehatan Masyarakat

Keperawatan kesehatan masyarakat merupakan suatu bidang dalam

keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan

kesehatan masyarakat dengan dukungan dan peran serta aktif masyarakat.

Hal yang diutamakan adalah pelayanan promotif dan prefentif tanpa

mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitas secara menyeluruh dan

terpadu. Pelayanan tersebut ditujukan kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat sebagai salah satu kesatuan yang utuh melalui

proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia

secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan menurut rapat

kerja keperawatan kesehatan masyarakat,1989 dalam Depkes (2004).

Perawat pada setting puskesmas adalah semua tenaga lulusan

keperawatan lulusan pendidikan keperawatan yang diberikan tugas,

tanggung jawab, wewenag dan hak penuh oleh pejabat yang berwenang

untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di

puskesmas, yaitu sebagai pejabat fungsional perawat puskesmas (Ahmad,

2013). Kualitas minimal seorang perawat kesehatan masyarakat di

puskesmas adalah lulusan sekolah keperwatan atau D3 keperawatan, dan

memiliki sertifikat pelatihan perawat kesehatan masyarakat.

2.1.5 Peran Perawat Puskesmas

Setiap profesi tidak terkecuali perawat tentu memiliki peran. Peran

merupakan seperangkat tinggka laku yang diharapakan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sisitem (Ahmad,

2012). Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari

luar dan bersifat stabil. Defenisi ini senada menurut Kozier (2010) bahwa

peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada

situasi sosial tertentu (Ahmad, 2012).

Page 28: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

10

Perawat profesional baik dalam lingkungan perawat kesehatan

institusional maupun komunitas mengemban tiga peran yaitu peran

pelaksana, peran kepemimpinan, dan peran peneliti. Walaupun tiap peran

memiliki tanggung jawab khusus, peran-peran ini saling berhubungan satu

dengan yang lain dan dapat ditemui pada semua posisi keperawatan. Peran

ini di dirancang untuk memenuhi perawat kesehatan saat ini dan

kebutuhan keperawatan dari pengunjung yang merupakan penerima

pelayanan keperawatan.

Peran utama dari pelayanan puskesmas adalah memberikan asuhan

keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik

yang sehat maupun yang sakit atau yang mempunyai masalah

kesehatan/keperawatan apakah itu di rumah, sekolah, pantai, dan

sebagainya sesuai kebutuhannya (Kemenkes, 2013). Kementrian

Kesehatan menjelaskan bahwa perawat puskesmas profesional yang ideal

adalah perawat komunitas yang memiliki latar belakang pendidikan serta

kompetensi di bidang keperawatan komunitas sehingga dapat menerapkan

sembilan peran perawat dan fungsinya (Kemenkes, 2013). Peran tersebut

antara lain pemberi ashuhan (care provider), advokat, pendidik kesehatan

(edukukor), koordinator, kolaborator, konsultan, pembaharu/perubahan,

penemu kasus, panutan (role model). Namun masih rendahnya tingkat

pendidikan yaitu mayoritas SPK dan D3 keperawatan, dari seluruh peran

dan fungsi yang harus dilakuakan oleh perawat hanya enam saja yang

menjadi prioritas (Kemenkes, 2013). Ke enam peran tersebut adalah:

2.1.6 Pemberi Asuhan Keperawatan (Care Provider)

Peran perawat puskesmas (care provider) bertugas untuk

memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan secara langsung

kepada klien dianataranya (individu, keluarga, maupun komunitas) sesuai

dengan kewenangannya. Asuhan Keperawatan diberikan kepada klien

disemua tatanan layanan kesehatan dengan menggunakan proses

keperawatan mulai dari pengkajian, penegakkan diagnosis, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi. Peran sebagai care provider menurut perawat

untuk memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien, melindungi hak dan

Page 29: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

11

kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan seimbang, memfasilitasi

klien dengan anggota tim kesehatan lainnya, dan berusaha mengembalikan

kesehatan klien (Kemenkes, 2013).

Peran perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan ditunjukan

kepada individu, keluarga, kelompok, masyarakat berupa asuhan

keperawatan masyarakat yang utuh (holistik) serta berkesinambungan

(komprehensif). Asuhan keperawatan yang diberikan kepada

klien/keluarga bisa diberikan secara langsung (direct care) maupun secara

tidak langsung (indirect care) pada bagian tatanan kesehatan yaitu

meliputi di puskesmas, ruang rawat inap puskesmas, puskesmas pembantu,

puskesmas keliling, sekolah panti, posyandu, keluarga (rumah

pasien/klien) (Kemenkes, 2013).

2.1.7 Peran Sebagai Penemu Kasus

Perawat puskesmas berperan dalam mendeteksi serta dalam

menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit.

Penemu kasus dapat dilakaukan dengan jalan mencari langsung ke

masyarakat (aktif case finding) dan didapat pula serta tidak secara

langsung yaitu pada kunjungan pasien ke puskesmas (pasif case finding)

(Kemenkes, 2013).

2.1.8 Peran Sebagai Pendidik Kesehatan

Peran sebagai pendidikan kesehatan (edukator) menurut perawat

untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga,

kelompok, dan masyarakat baik setting di rumah sakit, di puskesmas, dan

di masyrakat secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat,

sehingga, terjadi perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam

mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Perawat bertindak sebagai

pendidik kesehatan harus mampu mengkaji kebutuhan klien yaitu kepada

individu, keluarga, kelompok masyarakat, pemulihan kesehatan dari suatu

penyakit, menyusun program penyuluhan/pendidikan kesehatan baik sehat

maupun sakit, seperti nutrisi, latihan dan olahraga, manajemen stres,

penyakit dan pengelolaan penyakit, memberikan informasi yang tepat

tentang penyakit, pengobatan, serta menolong klien menyeleksi informasi

Page 30: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

12

kesehatan yang bersumber dari buku-buku, koran, televisi, atau teman

(Kemenkes, 2013).

2.1.9 Peran Sebagai Koordinator dan Kolaborator

Peran koordinator perawat dilakuakan dengan mengkoordinir

seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan puskesmas

dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan tim kesehatan

lainnya, sehingga tercipta keterpaduan dalam sisitem pelayanan kesehatan

(Asmadi, 2014). Perawat melakukan koordinasi terhadap semua pelayanan

kesehatan yang diterima oleh keluarga di berbagai program, dan

bekerjasama (kolaborasi) dengan tenaga kesehatan lain atau keluarga

dalam perencanaan pelayanan keperawatan serta sebagai penghubung

dengan institusi pelayanan kesehatan dan sektor terkait lainnya

(Kemenkes, 2013).

2.1.10 Peran Sebagai Konselor

Perawat sebagai konselor melakukan konseling keperawatan

sebagai usaha memecahkan masalah secara efektif. Pemberian konseling

dapat dilakaukan pada klinik, puskesmas, puskesmas pembantu, rumah

klien, posyandu dan tatanan pelayanan kesehatan lainnya dengan

melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Kegiatan yang

dapat dilakaukan perawat puskesmas antara lain menyedikan informasi,

mendengar secara objektif, memberi dukungan, memberi asuhan dan

meyakinkan klien, menolong klien menggali permasalahan dan memilih

pemecahan masalah yang dikerjakan (Fauziah, 2013).

2.1.11 Peran Sebagai Panutan (Role Model)

Perawat puskesmas harus dapat memberikan contoh yang baik

dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup yang sehat yang dapat ditiru

dan dicontoh oleh masyarakat. Perawat puskesmas sebagai role model

diharapkan berperilaku hidup yang sehat, baik dalam tingkat pencegahan

pertama, kedua, maupun pencegahan ketiga yang dalam kehidupan sehari-

hari dapat menjadi contoh masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan

antara lain memberi contoh praktik menjaga tubuh yang sehat baik fisik

Page 31: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

13

maupun mental seperti makanan bergizi, menjaga berat badan, olahraga

secara teratur, tidak merokok, menyediakan waktu untuk istirahat setiap

hari, komunikasi efektif, dll (Kemenkes, 2017).

2.1.12 Kompetensi Perawat

Peran perawat juga disertai kompetensi yang harus dimiliki setiap

perawat puskesmas. Kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh seorang

perawat puskesmas berdasarkan kode etik keperawatan dalam

Musyawarah Nasional VI Persatuan Perawat Indonesia Tahun 2000

(Syifia, 2012), anatara lain perawat melakukan promosi kesehatan dalam

rangka pemberdayaan individu, keluarga, kelompok/masyarakat untuk

hidup sehat secara mandiri. Perawat harus mampu melakukan pengamatan

penyakit menular dan tidak menular (surveillance) khususnya

mengidentifikasi faktor resiko terjadinya penyakit atau masalah kesehatan,

menemukan kasus secara dini, mengidentifikasi, pelacakan dan

melaporkan kasus. Pelayanan/asuhan keperawatan terhadap individu,

keluarga, kelompok/masyarakat dengan masalah kesehatan prioritas terkait

dengan komitmen global, nasional, maupun daerah (Syifa, 2012).

Perawat juga harus mampu memotivasi individu, keluarga,

kelompok/masyarakat dalam pembentukan pelayanan kesehatan yang

bersumberdaya masyarakat (posyandu, posyandu usia lanjut, pos obat desa

dll). Perawat membina pelayanan kesehatan yang bersumber masyarakat.

Konseling keperawatan/kesehatan terhadap individu dan keluarga untuk

membantu memecahkan masalah kesehatan. Pelatihan atau penyegaran

kader/masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja.

Kerjasama tim dengan tenaga kesehatan lain, baik lintas program maupun

lintas sektor. Perawat memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan

kegiatan baik oleh perawat dan masyarakat. Serta pendokumentasian

kegiatan termaksud pencatatan dan pelaporan sesuai ketentuan (Syifa,

2012).

Page 32: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

14

2.1.13 Kewajiban Perawat

Kewajiban perawat puskesmas berdasarkan kode etik keperawatan

dalam Musyawarah Nasional VI Persatuan Perawat Indonesia tahun 2000

(Nurjana, 2013) anatra lain perawat wajib mematuhi sesuai peraturan

institusi yang bersangkutan. Perawat wajib memberikan pelayanan atau

asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi dan batas-batas

kegunaannya. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien/klien. Perawat

wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain

yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, bila yang

bersangkutan tidak dapat mengatasi sendiri. Perawat wajib memberikan

kesempatan kepada pasien/klien untuk berhubungan dengan keluarganya

sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan atau standar profesi yang

ada. Perawat wajib memberikan kepada pasien/klien untuk menjalankan

ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing

sepanjang tidak mengganggu pasien yang lain. Perawat wajib

berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan terkait lainnya

dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada

pasien/klien.

Perawat juga wajib memberikan informasi yang akurat tentang

tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien dan atau

keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya. Perawat wajib

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi

keperawatan demi kepuasan/klien. Perawat wajib membuat dokumentasi

asuhan keperawatan secara akurat dan berkesinambungan. Perawat wajib

mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan secara terus

menerus. Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas

kemampuan sesuai dengan batas-batas kewenagannya. Perawat wajib

merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien/klien,

kecuali diminta keterangan oleh pihak yang berwenang. Perawat wajib

memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat

sebelumnya terhadap institusi tempat kerja (Nurjana, 2013).

Page 33: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

15

2.2 Konsep Teori Peresepsi

2.2.1 Defenisi Persepsi

Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau

proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui alat indranya (KBBI,

2008). Persepsi yang berawal dari proses pengamatan digunakan oleh

seseorang untuk menilai suatu hal, apakah sesuatu yang dilihat itu benar

atau salah. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali

oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulasi oleh alat

indra, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan keotak dan baru

kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi

(Fauziah, 2012). Persepsi adalah proses mengamati dunia luar yang

mencakup perhatian, pemahaman dan pengenalan objek-objek atau

peristiwa Piter & Lubis (1975).

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Persepsi

Persepsi setiap orang berbeda-beda Kerch dan Crutchfield (1975)

mengkategorikan empat faktor yang mempengaruhi persepsi yang di kutip

dari (Fauziah, 2012) antara lain:

1) Faktor fungsional

Faktor fungsional dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan (suasana

hati), pelayanan yang diterima, dan pengelaman masa lalu seseorang

individu. Faktor ini cenderung bersifat subjektif dan internal individu.

Pada dasarnya persepsi sendiri tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk

stimulus, tetapi bergantung pada karakter orang yang memberikan respon

terhadap stimulus, tetapi bergantung pada karakter orang yang

memberikan respon terhadap stimulus tersebut. Dengan demikian,

persepsi bersifat selektif fungsional, maka seseorang yang mempersepsi

sesuatu akan memberikan tekanan sesuai dengan tujuan orang tersebut.

2) Faktor Stuktural

Faktor-faktor struktural berarti bahwa faktor-faktor tersebut timbul

atau dihasilkan dari bentuk stimulus dan efek-efek netral yang

ditimbulkan dari sistem saraf individu. Faktor ini lebih kearah biologis

tubuh. Menurut psikolog Geslat, bila mempersepsi sesuatu manusia

Page 34: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

16

cendurung mempersepsikan sebagai suatu keseluruhan. Meskipun

stimulus yang diterimanya tidak lengkap, penginterpretasinya tetap

secara konsisten dengan rangkaian stimulus yang dipersepsi.

3) Faktor Situasional

Faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa nonverbal. Petunjuk

proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, petunjuk paralinguistik

adalah beberapa dari faktor situasional yang mempengaruhi persepsi.

4) Faktor Personal

Faktor personal ini terdiri dari atas pengalaman, sosial budaya,

harapan, motivasi, dan kepribadian individu.

2.2.3 Syarat Agar Individu Dapat Mengadakan Persepsi

Dengan persepsi individu dapat menyadari dan dapat mengerti

tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnyan maupun tentang

keadaan dari individu yang bersangkutan. Alat penghubung antara

individu dengan dunia luar adalah alat indra. Persepsi merupakan suatu

proses yang didahului pengindraan, yaitu dengan diterimanya stimulus

oleh reseptor, diteruskan ke otak atau pusat saraf yang di organisasikan

dan diinterpretasikan sebagai proses psikologis. Akhirnya individu

menyadari tentang apa yang dilihat dan didengarkan (Amida, 2013).

1. Adanya objek: Objek stimulus alat indra (reseptor). Stimulus

berasal dari luar individu (langsung mengenai alat saraf sensoris yang

bekerja sebagai reseptor).

2. Adanya perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan persepsi.

3. Adanya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus.

4. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak (pusat

saraf atau pusat kesadaran). Dari otak dibawah melalui saraf motoris

sebagai alat untuk mengadakan responsi.

Page 35: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

17

2.2.4 Proses Terjadinya Persepsi

Adapun proses persepsi menurut Udai Parek (Sobur, 2013) antara

lain:

1. Proses penerimaan rangsangan

Proses pertama dalam persepsi adalah menerima rangsangan atau

data dari berbagai sumber. Kebanyakan data diterima melalui panca

indra. Kita melihat sesuatu, mencium, merasakan atau menyentuhnya

sehingga kita mempelajari segi-segi lain dari sesuatu itu.

2. Proses menyeleksi rangsangan

Setelah diterima, rangsangan atau data diseleksi. Tidaklah mungkin

untuk memperlihatkan semua data yang diterima. Demi menghemat

perhatian yang dipergunakan, rangsangan-rangsangan itu disaring dan

diseleksi untuk proses lebih lanjut.

3. Proses pengorganisasian

Rangsangan yang diterima kemudian diorganisasikan dalamsuatu

bentuk.

4. Proses penafsiran

Setelah rangsangan atau data diterima dan diatur, si penerima lalu

menafsirkan data itu dengan berbagai cara. Dikatakan bahwa telah terjadi

persepsi setelah data itu ditafsirkan. Persepsi pada pokoknya memberikan

arti pada berbagai data dan informasi yang diterima.

5. Proses pengecekan

Sesudah data diterima dan ditafsirkan, si penerima mengambil

beberapa tindakan untuk mengecek apakah penafsirannya benar atau

salah. Proses pengecekan ini mungkin terlalu cepat dilakaukan dari

waktu ke waktu untuk menegaskan apakah penafsiran atau persepsi

dibenrkan atau data baru. Data atau kesan-kesan ini dapat dicek dengan

menyakan kepada orang-orang lain mengenai persepsi mereka

6. Proses Reaksi

Tahap terahir dari proses perseptual adalah bertindak sehubungan

dengan apa yang telah diserap. Hal ini biasanya dilakukan jika seseorang

berbuat sesuatu sehubungan dengan persepsinya. Misalnya, seseorang

Page 36: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

18

bertindak sesuai dengan persepsi yang baik atau yang buruk yang telah

dibentuknya. Lingkaran persepsi itu belum sempurna sebelum

menimbulkan suatu tindakan. Lingkaran persepsi ini bisa tersembunyi

dan bisa pula terbuka. Tindakan tersembunyi berupa pembentukan

pendapat atau sikap, sedangkan tindakan yang terbuka berupa tindakan

nyata sehubungan dengan persepsi itu. satu gejala yang telah menarik

perhatian sehubungan dengan tindakan tersembunyi yaitu “pembentukan

kesan”. Pembentukan kesan ialah cara seseorang menyerap membentuk

kesan tertentu atas suatu objek atas seseorang menurut ciri-ciri yang

diserapnya, atau data yang diterima dari berbagai sumber.

Persepsi melewati tiga proses (Sunaryo, 2014) yaitu:

1. Proses fisik (kealaman) Objek stimulus reseptor atau

alat indra.

2. Proses fisiologis stimulus saraf sensoris otak.

3. Proses psikologis proses dalam otak sehingga individu

menyadari stimulus yang diterima.

Jadi syarat untuk mengadakan persepsi perlu ada proses fisik,

fisiolog dan psikologis. Secara bagan dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 37: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

19

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Persepsi

Setiap objek di sekitar individu merupakan stimulus. Stimulus akan

diterima oleh reseptor penginderaan kemudian diteruskan oleh saraf

sensori ke otak untuk diinterpretasikan. Proses ini merupakan proses ahir

dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya. Setelah proses persepsi,

akan berpengaruh pada respon fisik individu yang sesuai dengan stimulus,

yang dikenal dengan teori stimulus-tanggapan (stimulus respon/SR).

Secara psikologis, tingkah laku individu merupakan fungsi dari cara dia

memandang. Oleh karena itu, untuk mengubah tingkah laku individu,

harus dimulai dengan mengubah persepsinya. Dengan demikian, proses

terjadinya persepsi dimulai dari proses penerimaan stimulus melalui

penginderaan, penyeleksian, terhadap stimulus yang lebih menarik atau

dibutuhkan, mengolah stimulus, melalui proses berpikir, kemudian

ditafsirkan sebagai suatu penilaian dasar terhadap suatu objek, yang

diakhiri dengan adanya sikap kita yang kita tunjukan berdasarkan persepsi

yang telah terbentuk (Fauziah, 2013).

Objek Stimulus Reseptor

Saraf sensorik Otak

Saraf motorik

Persepsi

Page 38: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

20

2.3 Konsep Teori Masyarakat

2.3.1 Pengertian Masyarakat

Pengertian masyarakat menurut parah ahli yang dikutip dalam

Effendi (1998) penulis adopsi dari penelitan terdahulu Aminda (2013)

adalah sebagai berikut:

1. Kontjaraningrat (1990)

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau

dengan istilah lain saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang

berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat

kontinyu dan terkait oleh suatu rasa identitas bersama.

2. Soerdjono (1982)

Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian

masyarakat pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di suatu

wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu, di mana yang

menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-

anggotanya, dibandingkan dengan penduduk di luar batas wilayah

3. Mac laver (1982)

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang mendiami teritorial

tertentu dan adanya sifat-sifat yang saling tergantung, adanya pembagian

kerja dan kebudayaan bersama.

4. Linton (1957)

Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang telah cukup

lama hidup dan bekerja sama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan

berfikir tentang diriya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas

tertentu.

2.3.2 Persepsi Masyarakat Mengenai Keperawatan

Dengan adanya kemajuan teknologi saat ini, masyarakat sebagai

pengguna jasa pelayanan kesehatan memiliki akses yang lebih besar

terhadap pelayanan kesehatan dan penaganannya. Hal ini menyebabkan

setiap kali masyarakat pendapatkan pelayanan, masyarakat langsung

mengakses pelayanan yang diperoleh untuk mengetahui apakah pelayanan

yang diberikan oleh perawat sesuai atau tidak. Dan juga untuk mengetahui

Page 39: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

21

apakah terjadi kesalahan atau tidak dalam memberi pelayanan (Ahmad,

2013)

2.4 Pengertian Teori COVID-19 (Coronavirus Disease)

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus

SARS-CoV-2, pertama kali diidentifikasi di kota wuhan, di provinsi Hubei

Cina pada Desember 2019. COVID-19 telah menyebar keberbagai negara

di dunia, termasud Indonesia. COVID-19 sebelumnya dikenal sebagai

Novel Coronavirus (2019-NcoV) penyakit pernapasan sebelum Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan nama resmi sebagi COVID-19 pada

bulan Februari (COVID, C., & Team, R ,2020).

Virus SARS-CoV-2 memiliki keluarga virus yang disebut

coronavirus, yang juga termaksud virus yang meyebabkan flu biasa, dan

virus yang meyebabkan infeksi yang lebih serius seperti sindrom

pernapasan akut (SARS), yang di kenal dengan SARS-CoV pada tahun

2002, dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), yang di sebabkan

oleh MERS-CoV pada tahun 2012. Seperti corona virus lainnya, Virus

SarS-C0V-2 terutama meyebabkan infeksi saluran dan keparahan COVID-

19, penyakit ini dapat berkisar dari ringan hingga fatal. (COVID, C., &

Team, R ,2020).

2.4.1 Munculnya Covid-19

Menurut Word Healt Organization (WHO) virus ini meyebabkan

penyakit mulai dari flu ringan hingga infeksi pernapasan yang lebih parah

seperti MERS-CoV dan SARS-CoV. Virus corona bersifat zoonosis, artinya

penyakit yang dapat di tularkan antara hewan dan manusia, Rabies,

Malaria, merupakan contoh dari penyakit zoonosis yang ada. Begitu pula

dengan MERS yang ditularkan dari untah ke manusia selama 70 tahun

terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa virus corona dapat

menginfeksi tikus, anjing, kalkun, kuda, babi dan ternak lainya. Terkadang

hewan-hewan ini dapat menularkan virus corona ke manusia. Baru-baru

ini, virus corona baru muncul dan di kenal dengan COVID-19 yang

memicuh wabah di Cina pada Desember 2019, dan merebak di berbagai

negara sehingga WHO mendeklarasikannya sebagai pandemi global.

Page 40: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

22

Nama corona di ambil dari bahasa Latin yang berarti mahkota, sebab

bentuk virus corona memiliki paku yang menonjol menyerupai mahkota

dan matahari (WHO, 2020).

2.4.2 Penyebaran COVID-19 ke Penjuru Dunia

Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke

hampir semua negara, termasud Indonesia, hanya dalam waktu beberapa

bulan. Virus ini juga diduga meyebar di antara orang-orang terutama

melalui percikan pernapasan droplet (yang di hasilkan selama batuk).

Percikan itu juga dapat di hasilkan dari bersin dan pernapasan normal.

Selain itu virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang

terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang. Penyakit

COVID-19 ini paling cepat menular saat penderitanya memiliki gejala,

meskipun penyebarannya mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul.

Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar

lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua minggu atau 14 hari (COVID,C.,&,

R, 2020).

2.4.3 Penyebaran COVID-19 di Indonesia

Pada tanggal 14 Februari 2020, pasien terinfeksi virus corona

berdansa dengan WNA jepang. Pasien berusia 31 tahun ini memang

bekerja sebagai guru dansa dan WNA asal Jepang ini juga merupakan

teman dekatnya. Selang dua hari, yakni 16 Februari 2020 pasien terkena

sakit batuk. Pasien kemudian melakukan pemeriksaan di rumah sakit

terdekat. Namun pada saat itu pasien langsung di bolehkan pulang kembali

ke rumah atau rawat jalan. Namun sakit yang di deritanya tidak kunjung

sembuh, hingga pada tanggal 26 Februari 2020, pasien dirujuk lagi ke

rumah sakit dan diminta untuk menjalani rawat inap. Pada saat itu batuk

yang diderita pasien mulai disertai sesak napas. Pada tanggal 28 Februari

2020, pasien mendapat telpon dari temannya yang di Malaysia, dalam

sambungan telpon tersebut, pasien mendapatkan informasi jika WNA

Jepang yang merupakan temannya itu positif terinfeksi virus corona.

Setelah menjalankan tahapan pemerikasaan di rumah sakit lama, pasien

kemudian terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona. Sejumlah prosedur

Page 41: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

23

telah dilakukan pemerintah terkait penemuan kasus corona di Indonesia.

Sejak kasus pertama diumumkan, angka kasus positif COVID-19 terus

mengalami peningkatan sampai saat ini, Mei 2020 (Annals of internasional

Maret, 2020).

2.4.4 Gejala COVID-19

Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan

Menurut penelitia terbaru yang di terbitkan dalam (Annals of Internasional

Maret, 2020).

1. Hidung beringus

2. Sakit kepala

3. Batuk

4. Sakit tenggorokan

5. Demam

6. Merasa tidak enak badan. Beberapa hal yang perlu di tegaskan,

virus corona dapat meyebabkan gejalah yang parah. Infeksinya

dapat berubah menjadi bronkitis dan pnemonia (disebabkan oleh

COVID-19), yang mengakibatkan gejalah seperti :

7. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap

pnemonia.

8. Batuk dengan lendir

9. Sesak napas

10. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk. Infeksi bisa

semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu.

Contohnya orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang

dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi dan lansia.

2.4.5 Cara Pencegahan COVID-19

Langkah-langkah pencegahan virus corona menurut WHO (2020) :

1. Jaga tempat kerja tetap bersih dan higienis

2. Rutin cuci tangan secara bersih

3. Terapkan etika batuk dan bersin yang benar

4. Himbau karabat yang sakit untuk beristirahat di rumah

Page 42: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

24

5. Perhatikan peringatan perjalanan (travel warning) dari pemerintah

sebelum melakukan perjalanan dinas ke luar negeri

6. Jika COVID-19 telah menyebar di lingkungan sekitar, mereka yang

mengalami batuk/demam ringan harus tinggal di rumah

7. Upaya untuk melakukan teleworking (mobile/remote working).

2.4.6 Cara Penularan COVID-19

Menurut WHO, (2020) virus corona menyebar melalui:

1. Percikan air liur pengidap (batuk dan bersin)

2. Menyentuh tangan wajah orang yang terinfeksi

3. Menyentuh mata, hidung atau mulut setelah memegang barang

yang terkena percikan air liur pengidap virus corona

4. Tinja atau feses (jarang terjadi)

2.4.7 Dampak Dari Pandemik COVID-19

Dampak negatif dari COVID-19 menurut WHO, (2020) :

1. Perekonomian di seluruh dunia menurun

2. Kepanikan belanja dan kelangkaan barang

3. Tenaga medis mengalami kelelahan fisik dan mental

4. Perubahan dalam berinteraksi dan bersosialisasi

5. Penurunan pengguna transportasi umum

6. Peningkatan transaksi non tunai.

Dampak positif dari COVID-19 menurut WHO, (2020) :

1. Kesadaran masyarakat akan pola hidup bersih dan sehat meningkat

2. Langit cerah, polusi berkurang

3. Semakin dekat dengan keluarga

4. Lebih memanfaatkan waktu kebersamaan.

Page 43: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

25

2.5 Karangka Konseptual

Keterangan:

: Yang diteliti

: Yang tidak diteliti

: Berpengaruh

: Berhubungan

Gambaran 2.2 Kerangka Konseptual Gambara Persepsi Masyarakat Tentang Peran Perawat Puskesmas Pada masa COVID-19 di

Kota Kupang

Peran Perawat Puskesmas

1. Penemu Kasus

2. Edukator

3. Koordinator dan Kolaborator

4. Konselor

5. Role Model

6. Advokat

7. Care Provider

Gambaran Persepsi masyarakat

tentang peran perawat Puskesmas

pada masa COVID-19 di Kota

Kupang

Baik

Buruk

Penyebab Penularan COVID-19 di

masyarakat

1. Tidak menjaga kebersihan tangan

2. Tidak menerapkan etika batuk

3. Tidak melakukan social distancing

(jaga jarak)

4. Tidak memakai APD ( Masker)

Faktor yang mempengaruhi persepsi:

1. Faktor fungsional

2. Faktor Struktural

3. Faktor Situasional

4. Faktor Personal

Peran Puskesmas Persepsi Masyarakat Wabah COVID-19

Page 44: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

26

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian dan Rencana Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun

sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap

pertanyaan penelitian. Desain penelitian mangacu pada jenis atau macam

penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Desain peneliti

membantu peneliti untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian

dengan sesih, objektif, akurat serta hemat (Setiadi, 2011).

Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana, yang bertujuan

mendapatkan gambaran tentang persepi masyarakat tentang peran perawat

puskesmas pada masa COVID-19 di Kota Kupang melalui alat ukur

kuesioner yang akan diberikan kepada responden.

3.2 Kerangka Kerja (Farme Work)

Karangka kerja adalah tahapan atau langkah-langkah kegiatan

penelitian yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang diteliti

untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun karangka kerja (Farme Work)

penelitian dapat digambarkan sebagai berikut (Setiadi, 2011).

Page 45: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

27

Gambaran 3.1 Kerangka Kerja Gambaran Persepsi Masyarakat

Tentang Peran Perawat Puskesmas pada masa COVID-19 di Kota

Kupang

Populasi target : Semua masyarakat di puskesmas Kota Kupang sebanyak 60

orang

Populasi terjangkau: Semua masyarakat di Kota Kupang dengan kriteria inklusi:

1. Pasien yang berusia > 18 tahun

2. Pasien yang bisa membaca dan menulis

3. Pasien yang bersedia menjadi responden

Sampel sebanyak 52 orang

Informed consent

Pengumpulan data dengan

menggunakan kuesioner

Editing

Coding

Scoring

Tabulasi

Analisa deskriptif

Hasil

Kesimpulan

Purposive sampling

Page 46: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

28

3.3 Identivikasi Variabel

Variabel adalah karakteristik yang diamati yang mempunyai

variasi nilai dan merupakan operasional dari suatu konsep agar dapat

diteliti secara empiris atau ditentukan tingkatnya (Nursalam,

2013).Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

tunggal. Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat tentang

peran perawat puskesmas pada masa COVID-19 di Kota Kupang.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat

diukur (diamati) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Dapat

diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang

kemudian dapat diulang lagi oleh orang lain (Nursalam, 2013).

Page 47: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

29

Tabel 3.1 Definisi Operasional Gambaran Persepsi Masyarakat Tentan Peran Perawat Puskesmas Pada Masa COVID-19

Di Kota Kupang

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Skala Skor

Persepsi

masyarakat

tentang peran

perawat pada

masa COVIOD-

19

Persepsi merupakan

proses pengamatan

digunakan oleh

seseorang untuk

menilai suatu hal,

apakah sesuatu yang

dilihat itu benar atau

salah.

Pandangan masyarakat tentang

penerapan peran perawat pada

masa covid-19 di Kota Kupang,

yaitu:

Gambaran Persepsi Masyarakat

Tentang Peran Perawat

Puskesmas Pada Masa COVID-

19 Di Kota Kupang.

Kuesioner Ordinal Persepsi

Selalu = 4

Sering = 3

Kadang-kadang = 2

Tidak

perna = 1

scoring :

1. Persepsi masyarakat

Baik = ≥ 45 poin

2. Persepsi masyarakat

Buruk = <45 poin

Page 48: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

30

3.5 Populasi, Sampel Dan Sampling

3.5.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah subjek (misalnya manusia,

klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi dapat dibagi

menjadi dua yaitu populasi target dan populasi terjangkau (Nursalam,

2016)

1. Populasi Target

Populasi target adalah populasi yang memenuhi sampling kriteria

dan menjadi sasaran akhir penelitian, populasi target bersifat umum dan

biasanya pada penelitian klinis dibatasi oleh karakteristik demografis

(Nursalam, 2016). Populasi target dalam penelitian ini adalah semua

pasien rawat jalan di Puskesmas Kota Kupang sebanyak 60 orang

2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau adalah populasi yang memenuhi kriteria

penelitian dan biasanya dapat dijangkau oleh peneliti dari kelompoknya

(Nursalam, 2016). Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah

semua pasien rawat jalan di puskesmas kota kupang yang ditetapkan

dengan kriteria inklusi yaitu:

1. Pasien yang berusia > 18 tahun

2. Pasien yang bisa membaca dan menulis

3. Pasien yang bersedia menjadi responden.

3.5.2 Sampel

Sampel terdiri dari bagian-bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan peneliti melalui sampling (Nursalam, 2016). Besar sampel

dalam penelitian ini adalah

Rumus untuk menentukan besar sampel adalah:

n = N

1 + N (d)2

Keterangan:

n :Besar sampel

N:Besarpopulasi

Page 49: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

31

d2:Tingkat signifikan/kesalahan (0,05)

n = 𝑁

1+𝑁 (𝑑)2

n = 60

1+60 (0,05)2

n = 60

1+60(0,0025 )

n = 60

1+0,15

n = 60

1,15

n = 52.

Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 52orang.

Sampel dalam yang ditentukan dalam penelitian ini adalah sebesar 52 orang

kemudian di bagi untuk 4 puskesmas menggunakan rumus:

𝑛 =𝑁1

𝑁× 𝑛

dengan perhitingan sebagai berikut :

Puskesmas Oebobo 𝑛 =15

60× 52 = 13

Puskesmas Oepoi 𝑛 =17

60× 52 = 15

Puskesmas Sikumana 𝑛 =15

60× 52 = 13

Puskesmas P.Panjang 𝑛 =13

60× 52 = 11

Keterangan :

n= besaran sampel

N= besaran populasi

𝑁 1= besaran populasi di tempat penelitian.

Page 50: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

32

3.5.3 Sampling

Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random

sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara

menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga

diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian (Nursalam, 2016).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling yaitu populasi yang memenuhi kriteria inklusi yang di jadikan

sampel, yaitu sebanyak 52 responden persepsi masyarakat tentang peran

perawat puskesmas pada masa COVID-19 di Kota Kupang.

3.6 Pengumpulan Data Dan Analisa Data

3.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada

subjek dan proses pemgumpulan karakteristik subjek yang diperlukan

dalam suatu penelitian (Nursalam, 2013).

1. Proses Pengumpulan Data

Setelah mendapat ijin penelitan dari Rektor Universitas Citra

Bangsa Kupang, Kepala Dinas Kesehata Kota Kupang dan Kepala UPTD

Puskesmas yang akan di teliti yaitu Puskesmas Oepoi, Oebobo, Sikumana

dan Puskesmas Pasir Panjang. Peneliti melakukan proses penelitian dari

Puskesmas Oebobo, di Oebobo peneliti membagikan kuesioner selama 6

hari untuik mendapatkan 13 responden yang datang berkunjung ke

puskesmas untuk berobat, setalah 5 hari kemudian peneliti berpindah

tempat penelitian ke puskesmas Oepoi, di Oepoi peneliti membagikan

kuesioner selama 6 hari untuk mendapatkan 15 responden yang datang

berkunjung ke puskesmas untuk berobat, 6 hari kemudiannya peneliti

berpindah tempat ke puskesmas Sikumana, di Sikumana peneliti

membagikan kuesioner selama 5 hari untuk mendapatkan 13 responden

yang datang berkunjung ke puskesmas untuk berobat dan yang terahir

peneliti membagikan kuesioner selama 3 hari di puskesmas Pasir Panjang

untuk mendapatkan 11 responden yang datang berkunjung ke puskesmas

untuk berobat. Sebelum peneliti membagikan kuesioner di 4 puskesmas

tersebut, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan terlebih dahulu.

Page 51: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

33

Kemudian peneliti meminta persetujuan kepada responden, setelah

responden menyetujui menjadi partisipan peneliti, maka peneliti

memberikan kuesioner untuk diisi dan dijadikan sebagai penelitian,

peneliti memberikan kuesioner untuk diisi namun tetap dengan arahan dari

peneliti secara langsung. Kemudian peneliti mengumpulkan kuesioner

tersebut dan data yang didapat, digunakan sebagai penelitian.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Ada dua karakteristik alat ukur yang di perhatikan penelitian

adalah validitas dan reabilitas. Validitas menyatakan apa yang harus

diukur sedangakan reabilitas adanya suatu kesamaan hasil apabila

pengukuran dillaksanakan oleh orang yang berbeda atau waktu yang

berbeda (Nursalam, 2013).

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner “Gambaran Persepsi Masyarakat Tentang Peran

Perawat Puskesmas pada masa COVID 19 di Kota Kupang”. Kuesioner ini

sebanyak 30 pertanyaan dengan pilihan jawaban Tidak Perna, Kadang-

kadang, Sering, Selalu scoring diberi apabila jawaban TP =1, KK =2, Sr

=3, Sl=4 dengan kategori <45= persepsi buruk dan ≥45 persepsi baik.

Kuesioner ini di adopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Fauziah,

(2012).

3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah di lakukan di Kota Kupang Pada tanggal 10 Juni-

28 Juni 2020.

3.6.2 Analisa Data

Analisa data merupakan bagian yang sangat penting untuk pokok

penelitian yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang

mengungkapkan fenomena. Data mentah yang didapat tidak dapat

mengambarkan informasi yang diinginkan untuk menjawab masalah

penelitian (Setiadi, 2013). Dalam penolah data terdapat langkah-langkah

yang harus ditempui, antara lain:

Page 52: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

34

1. Editing

Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan

oleh para pengumpul data. Jika terdapat beberapa kuesioner yang

masih belum diisi, atau pengisian yang tidak sesuai dengan petunjuk

dan relevennya jawabaan dengan pertanyaan sebaiknya diperbaiki

dengan jalan menyuruh isi kembali lembar kuesioner yang masih

kosong pada responden semula (Setiadi, 2013). Dalam proses edting

ini peneliti memeriksa kembali kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data dari responden yang diminta untuk

mengisi kuesioner yang dibagi oleh peneliti.

2. Coding

Coding adalah mengklasifikasi jawaban-jawaban dari para

responden ke dalam bentuk angka/bilangan. Biasanya klasifikasi

dilakukan dengan cara memberi tanda/kode berbentuk angka pada

masing-masing jawaban (Setiadi, 2013). Kegunaan dari coding untuk

peneliti adalah untuk mempermudah pada saat analisa data dan juga

mempercepat pada saat proses entry data.

3. Scoring

Menentukan skor atau nilai pada tiap item pertanyaan dan

menentukan nilai terendah dan tertinggi (Setiadi, 2013).

Skoring disini menilai variabel yang di teliti yaitu:

Variabel tunggal persepsi masyrakat tenang peran perawat. Instrumen

penelitian ini terdiri dari 30 pertanyaan tiap item dinilai menggunakan

jenis skala Likert dengan 4 poin menunjukan bahwa Tidak Pernah,

Kadang-kadang, Sering, Selalu.

A. Scoring

1) Jumlah pertanyaan sebanyak 30 nomor pada pertanyaan no (1-

30)

2) Pertanyaan di skoring mempunyai 4 pilihan jawaban dengan

jawaban TP = 1, Kk= 2, SR= 3, SL= 4

3) Masing-masing jawaban diberi skor tertinggi 4 dan terendah 1.

Page 53: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

35

4) Skor tertinggi dari seluruh jawaban responden yaitu jumlah

pertanyaan x skor jawaban tertinggi = 30x4 = 120

5) Skor terendah dari seluruh jawaban responden yaitu jumlah

pertanyaan x skor jawaban terendah =30x1=30

6) Skor antara yaitu skor tertinggi - skor (seluruh jawaban

responden) = 120-30 = 90:2=45.

B. Kriteria objektif

1) Kriteria objektif dibagi menjadi 2 kategori yaitu: baik dan

buruk

2) Interval = skor antara/kategori = 90/2=45

3) Skor standar = 120-30 = 90:2= 45

C. Jadi kriteria tersebut

1) Persepsi masyarakat baik bila skor jawaban≥ 45

2) Persepsi masyarakat buruk bila skor jawaban < 45

4. Tabulating

Tabulating adalah mencatat atau entri data ke dalam induk

penelitian (Hidayat, 2012). Tabulasi data dalam penelitian ini

didasarkan pada kuesioner hasil pengukuran persepasi masyarakat

tentang peran perawat puskesmas pada masa COVID-19 di Kota

Kupang. Setelah itu peneliti melakukan scoring kemudian peneliti

mengolah data.

3.7 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin

melakukan penelitian secara tertulis kepada kepala UPTD Puskesmas pada

empat puskesmas di kota kupang. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti

melakukan penelitian dengan menekankan pada etika penelitian yang

meliputi :

Page 54: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

36

3.7.1 Respect for human dignity (Menghargai harkat dan martabat)

Penelitian berkewajiban untuk menghargai harkat dan martabat

partisipan sebagai manusia. Menurut Afiyanti dan Rachmawati (2014)

beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh dalam menghargai harkat dan

martabat partisipan adalah sebagi berikut:

1. Respect for autonomy (Menghormati otonomi)

Partisipan memiliki hak yang bebas untuk menentukan

secara sukarela dan tanpa paksaan untuk berpartisipasi atau

menolak terlibat dalam penelitian. Peneliti harus

menghargai keputusan partisipan apabila partisipan

memutuskan untuk tidak melanjututkan keterlibatan dalam

proses penelitian (Afiyanti & Rachmawati, 2014)

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Anominity merupakan jaminan dalam penggunaan subjek

peneliti dengan tidak memberikan atau mencantumkan

nama responden pada alat ukur (Hidayat, 2011). Untuk

menjanga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden secara lengkap, tetapi dengan

menggunakan nama inisial.

3. Confidentiality (kerahasiaan data)

Confidentiality merupakan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2011).

Peneliti mengolah data yang sesuai dengan kepentingan

peneliti dan data yang didapatkan tidak dipublikasikan pada

orang lain diluar kepentingan penelitian.

3.7.2 Beneficience (Berbuat baik)

Pada prinsip etik Beneficience, peneliti akan memperhatikan

kesejahteraan partisipan dengan memperhatikan kemanfaatan dari penelitian

yang dilakukan. Peneliti berkewajiban menghargai partisipan sebagai

Page 55: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

37

sumber informasi dari penelitian yang dilakukan (Afiyanti & Rachmawati,

2014)

3.7.3 Non-Malficience (Tidak merugikan)

Peneliti meminimalkan resiko dari kegiatan penelitian yang dilakukan

dengan tidak merugikan partisipan. Selain itu, peneliti akan memperhatikan

agar partisipan bebas dari bahaya, eksploitas dan ketidaknyamanan saat

proses penelitian berlangsung (Afiyanti & Rachmawati, 2014).

3.7.4 Justice (Keadilan)

Dalam prinsip justice, semua partisipan memiliki hak yang sama

untuk terlibat memiliki kewajiban untuk memperlakukan semua partisipan

secara adil dan memberikan kesempatan yang sama pada partisipan untuk

memberikan informasi terkait penelitian. Penghargaan yang sama juga

diberikan tanpa membeda-bedakan suku, agama, etnis, dan status sosial

partisipan (Afiyanti & Rachmawati, 2014).

Page 56: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

38

BAB 4

HASIL DAN PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian tentang ―Gambaran

Persepsi Masyarakat Tentang Peran Perawat Puskesmas Pada Masa

COVID-19 di Kota Kupang‖ yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni

sampai tanggal 28 Juni 2020, dengan jumlah sampel sebanyak 52

responden di empat Puskesmas Kota Kupang.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakteristik Lokasi Penelitian

Empat Puskesmas yang terpilih sebagai lokasi pengambilan data

adalah Puskesmas Sikumana, Oepoi, Oebobo, dan Pasir Panjang yang

berada di tengah-tengah pusat Kota Kupang. Keempat puskesmas ini pun

memiliki karakteristik lokasi yang berbeda-beda yaitu sebagai berikut:

4.1.1.1 Puskesmas Oepoi

Puskesmas Oepoi terletak di Kecamatan Oebobo, kelurahan

Oebufu di Kota Kupang, Puskesmas Oepoi berada di tengah-tengah Kota

di pusat keramaian, merupakan Puskesmas yang menyediakan fasilitas

kesehatan diantaranya fasilitas: Ruangan Kepala Puskesmas,

Loket/Pendaftaran, UGD, Laboratorium, Ruangan Farmasi, Gedung Obat,

Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut, Ruangan Gizi, Ruangan KB,

Ruangan Kesehatan Ibu, Ruang Kesehatan Umum, Ruang Pemeriksaan

Umum, Ruangan Administrasi, Ruang Imunisasi, Ruang Rawat Inap,

Ruangan, Ruang Bersalin, Ruang Kesiding, Ruang Perawatan Umum,

Ruang Perawatan Umum, Ruangan Perawatan Pasca Persalinan, Petugas

Luar Jaga. Pengaturan kebutuhan, kenyamanan, dan kenyamanan dalam

memberikan layanan bagi pasien/keluarga pasien untuk mengakses yang

mudah termasuk memberikan kebebasan pada orang-orang dengan

disabilitas, anak-anak, dan orang-orang usia lanjut. Dalam upaya

menghadapi persaingan global, terutama terhadap competitor sejenis

wilayah kota kupang Puskesmas Oepoi berusaha memenangkan

persaingan dengan cara menjaga mutu layanan: Leader dalam SDM dan

Page 57: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

39

Sarana Prasarana, Pelayanan terpadu dan terjangkau oleh semua lapisan

masyarakat. Dalam persiapan menghadapi tantangan tersebut Puskesmas

Oepoi harus mengerahkan sumber daya yang dimiliki secara optimal dan

dikembangkan dengan suasana kegiatan bisnis yang sehat sehingga

memiliki daya tahan untuk selalu meningkatkan performance dan daya

tahan untuk bersaing dengan layanan kesehatan lainnya. Faktor sumber

daya manusia di puskesmas sangat penting seperti: Dokter, tenaga para

medis dan tenaga penunjang lainnya berperan utama dalam pelayanan, dan

dalam mencapai kinerja yang telah ditentukan selalu mengedepankan

kecepatan pelayanan. Dengan strategi yang diambil yaitu dengan

menyediakan SDM yang cukup diharapkan memadai untuk melaksanakan

pelayanan setiap harinya. Adapun secara lengkap tenaga (SDM)

Puskesmas Oepoi sebagai berikut : Dokter Umum: 5 orang, Dokter gigi: 1

orang, SKM : 2 orang, Bidan: 15 orang, Bidan PTT : 3 orang,Perawat: 15

orang, Perawat gigi: 3 orang, Analis laboratorium: 2 orang, Farmasi: 3

orang, Nutrisionis: 3 orang, Sanitarian: 3 orang, Administrasi: 5 orang,

Clenning Service: 1 orang, Sopir:1 orang.

4.1.1.2 Puskesmas Pasir Panjang

Puskesmas Pasir Panjang terletak di wilayah Kecamatan Kota

Lama yang berada di Kota Kupang. Puskesmas Pasir Panjang

berkomitmen untuk memperbaiki pelayanana kesehatan terbaik, bermutu

dan komprehensif meningkatkan derajat kesehatan serta mendorong

kemandirian masyarakat dibidang kesehatan sehingga masyarakat semakin

minat terhap semua jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada

masyarakat serta membuka selebar mungkin akses dalam memperoleh

pelayanan kesehatan. Puskesmas Pasir Panjang merupakan puskesmas

yang menyediakan fasilitas kesehatan diantaranya fasilitas: Ruangan

Kepala Puskesmas, Loket/Pendaftaran, UGD, Laboratorium, Ruangan

Farmasi, Gedung Obat, Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut, Ruangan

Gizi, Ruangan KB, Ruangan Kesehatan Ibu, Ruang Kesehatan Umum,

Ruang Pemeriksaan Umum, Ruangan Administrasi, Ruang Imunisasi,

Ruang Rawat Inap, Ruang Bersalin, Ruang Kesling, Ruang Perawatan

Page 58: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

40

Umum, Ruang Perawatan Umum, Ruangan Perawatan Pasca Persalinan,

Petugas Luar Jaga. Pengaturan kebutuhan dan kenyamanan dalam

memberikan layanan bagi pasien/keluarga pasien untuk mengakses yang

mudah termasuk memberikan kebebasan pada orang-orang dengan

disabilitas, anak-anak, dan orang-orang usia lanjut. Sumber Daya

Puskesmas Pasir Panjang sebanyak: 74 orang, dengan status kepegawaian:

PNS: 52 orang, PTT/Honor Daerah Kota Kupang: 11 orang, PTT/Honor

Propinsi NTT: 4 orang dan tenaga magang/sukarela sebanyak 7 orang.

Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu fasilitas yang bermanfaat

bagi kesehatan.

4.1.1.3 Puskesmas Oebobo

Puskesmas Oebobo terletak di jalan Palapa Kelurahan Oebobo,

Kecamatan Oebobo di Kota Kupang. Puskesmas Oebobo berkomitmen

untuk memperbaiki pelayanana kesehatan terbaik yang bermutu,

komprehensif dan meningkatkan derajat kesehatan serta mendorong

kemandirian masyarakat dibidang kesehatan sehingga masyarakat semakin

minat terhadap semua jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada

masyarakat serta membuka selebar mungkin akses dalam memperoleh

pelayanan kesehatan, dan berpartisipasi aktif dalam program-program

pemerintah dan mitra kerja lainnya dalam penanganan masalah sosial

kesehatan.Pelayanan yang diberikan oleh UPT Puskesmas Oebobo adalah

sebagaai berikut:Pelayanan Promosi Kesehatan, Pelayanan Kesehatan

Lingkungan, Pelayanan Kesehatan Ibu Anak (KIA), Keluarga Bencana

(KB), Pelayanan Gizi, Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit,

Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Pelayanan rawat jalan,

Pelayanan gawat darurat, Pelayanan laboratorium dan Pelayanan

kefermasian.Secara lengakap tenaga (SDM) Puskesmas Oebobo berjumlah

54 orang sebagai berikut: Kepala Puskesmas 1 orang, Dokter umum : 5

orang, Dokter gigi: 1 orang, Penyuluh Kesehatan: 1 orang, Bidan 16

orang, Perawat: 14 orang, Perawat gigi: 3 orang, Analis kesehatan: 2

orang, Asisten apoteker: 3 orang, Nutrisionis: 3 orang, Sanitarian: 2 orang,

Page 59: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

41

Tata Usaha dan Administrasi 5 orang, Supir: 1 orang dan Clening Service:

3 orang.

4.1.1.4 Puskesmas Sikumana

Puskesmas Sikumana berada di kelurahan Sikumana, Kecamatan

Maulafa di Kota Kupang. Kegiatan utama Puskesmas Sikumana adalah

meningkatkan usaha pelayanan kesehatan perorangan dengan pendekatan

pelayanan medis, tindakan medik, keperawatan, pelayanan penunjang

medik, dan upaya rujukan. Dalam upaya menghadapi persaingan global,

terutama terhadap competitor sejenis wilayah Kota Kupang Puskesmas

Sikumana berusaha memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu

layanan Leader dalam SDM dan Sarana Prasarana. Pelayanan yang

diberikan oleh UPT Puskesmas Sikumana adalah sebagaai berikut:

Pelayanan Promosi Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Lingkungan,

Pelayanan Kesehatan Ibu Anak (KIA), Keluarga Bencana (KB), Pelayanan

Gizi, Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Pelayanan

Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Pelayanan rawat jalan, Pelayanan

gawat darurat, Pelayanan laboratorium dan Pelayanan kefermasian. Secara

lengakap tenaga (SDM) Puskesmas Oepoi sebagai berikut : Dokter

Umum: 6 orang, Dokter gigi: 1 orang, SKM : 2 orang, Bidan: 9 orang,

Bidan PTT : 4 orang, Perawat: 17 orang, Perawat gigi: 3 orang, Analis

laboratorium: 2 orang, Farmasi: 2 orang, Nutrisionis: 3 orang, Sanitarian:

3 orang, Administrasi: 5 orang, Clenning Service: 2 orang, Sopir:1 orang.

Page 60: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

42

4.1.2 Data Umum Pasien

Pada penelitian ini sampel yang di ambil sebanyak 52 responden.

Data umum penelitian ini merupakan karakteristik responden yang

terdapat di empat Puskesmas di Kota Kupang berdasarkan umur, agama,

jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan.

4.1.2.1 Data Responden Berdasarkan Usia Masyarakat di puskesmas Oebobo

Kota Kupang

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Persepsi Masyarakat

Tentang Peran Perawat Puskesmas di Kota Kupang.

Usia Frekuensi Persentase (%)

18-32 32 61.5

33-47 16 30.8

48-60 4 7.7

Total 52 100.0

Sumber: Data Primer Juni 2020

Berdasarkan tabel 4.1, responden paling banyak pada usia 18-32 sebanyak

32 responden dengan persentase (61,5%) dan responden paling sedikit

pada usia 48-60 tahun sebanyak 4 responden dengan persentase (7,7%).

4.1.2.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Masyarakat di Kota

Kupang

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Persepsi

Masyarakat Tentang Peran Perawat Puskesmas di Kota Kupang

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

laki-laki 25 48.1

Perempuan 27 51.9

Total 52 100.0

Sumber: Data Primer Juni 2020

Berdasarkan tabel responden 4.2, responden paling banyak berjenis

kelamin perempuan sebanyak 27 responden dengan persentase (51,9%).

Page 61: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

43

4.1.2.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Masyarakat di Kota

Kupang

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Persepsi

Masyarakat Tentang Peran Perawat Puskesmas di Kota Kupang

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SD-SMA 27 52.0

D3 9 17.3

S1-S3 16 30.7

Total 52 100.0

Sumber: Data Primer Juni 2020

Berdasarkan tabel 4.3, responden paling banyak dengan pendidikan SD-

SMA sebanyak 27 responden dengan persentase (52%) danpaling sedikit

dengan pendidikan D3 sebnayak 9 responden dengan (17,3%).

4.1.2.3 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan Masyarakat di Puskesmas

Kota Kupang

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Persepsi

Masyarakat Tentang Peran Perawat Puskesmas di Kota Kupang

Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

PNS 16 30.7

Pegawai Swasta 15 28.8

Pedagang 8 15.4

Buruh 4 7.7

Lainnya 9 17.3

Total 52 100.0

Sumber: Data Primer Juni 2020

Berdasarkan tabel di 4.4, responden paling banyak bekerja sebagai

pegawai negeri sipil sebanyak 16 responden dengan persentase (30.7%)

dan responden paling sedikit bekerja sebagai buruh sebanyak 4 responden

dengan persentase (7.7%).

Page 62: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

44

4.1.3 Data Khusus

Pada data khusus akan di uraikan tentanng Karakteristik responden

berdasarkan frekuensi persepsi masyarakat baik dan buruk peran perawat

pada masa Covid-19 di Kota Kupang.

4.1.3.1 Data Responden Berdasarkan Persepsi Masyarakat Tentang Peran

Perawat di Masing-masing Puskesmas di Kota Kupang

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Persepsi Masyarakat Tentang Peran

Perawat di Puskesma Oebobo Kota Kupang

Persepsi masyarakat Frekuensi Persentase (%)

Baik 10 76.9

Buruk 3 23.1

Total 13 100.0

Sumber: Data Primer Juni 2020

Berdasarkan tabel 4.5, responden paling banyak yang memiliki persepsi

baik sebanyak 10 responden dengan persentase (76,9%).

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Persepsi Masyarakat Tentang Peran

Perawat di Puskesma Oepoi Kota Kupang

Persepsi masyarakat Frekuensi Persentase (%)

Baik 13 86.7

Buruk 2 13.3

Total 15 100.0

Sumber: Data Primer Juni 2020

Berdasarkan tabel 4.6, responden paling banyak yang memiliki persepsi

baik sebanyak 13 responden dengan persentase (86,7%).

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Persepsi Masyarakat Tentang Peran

Perawat di Puskesma Sikumana Kota Kupang

Persepsi masyarakat Frekuensi Persentase (%)

Baik 11 84,6

Buruk 2 15,4

Total 13 100,0

Sumber: Data Primer Juni 2020

Berdasarkan tabel 4.7, responden paling banyak yang memiliki persepsi

baik sebanyak 11 responden dengan persentase (84,6%).

Page 63: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

45

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Persepsi Masyarakat Tentang Peran

Perawat di Puskesma Pasir Panjang Kota Kupang

Persepsi Masyarakat Frekuensi Persentase (%)

Baik 8 72,7

Buruk 3 27,3

Total 11 100,0

Sumber: Data Primer Juni 2020

Berdasarkan tabel 4.8, responden paling banyak yang memiliki persepsi

baik sebanyak 8 responden dengan persentase (72,7%).

4.1.3.2 Data Responden Berdasarkan Persepsi Masyarakat Tentang Peran

Perawat dari ke-4 Puskesmas di Kota Kupang

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Persepsi Masyarakat Tentang Peran

Perawat dari ke-4 Puskesmas di Kota Kupang

Persepsi Masyarakat Frekuensi Persentase (%) Baik 42 80.8

Buruk 10 19.2

Total 52 100.0

Sumber: Data Primer Juni 2020

Berdasarkan tabel 4.9 responden paling banyak yang memiliki persepsi

baik sebanyak 42 responden dengan persentase (80.8%).

Page 64: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

46

4.2 Pembahasan

4.2.1 Untuk Mengetahui Gambaran Persepsi Masyarakat Tentang Peran

Perawat Puskesmas Pada Masa COVID-19 di Kota Kupang

Dari hasil penelitian di dapatkan bahwa persepsi masyarakat

tentang peran perawat puskesmas pada masa COVID-19 di Kota Kupang

termaksud dalam kategori baik, dimana dari 52 responden yang

berpersepsi baik paling banyak yaitu 42 responden dengan persentase

(80,8%) dan yang berpersepsi buruk paling sedikit 10 responden dengan

persentase (19,2%).

Persepsi yang muncul pada masyarakat terhadap peran perawat

yang berbeda-beda walupun stimulus yang diberikan sama. Soubur (2013)

menyebutkan perbedaan persepsi tersebut dipenagruhi oleh beberapa

faktor antara lain faktor fungsional, struktural, situasional, dan personal.

Faktor fungsional merupakan karakteristik dari tiap individu yang

menerima stimulus. Kegembiraan, pelayanan yang di terima, dan

pengelaman masa lalu sangat berpengaruh. Perasaan senang yang di miliki

pengunjung saat menerima pelayanan keperawatan di puskesmas dapat

menyebabkan pengunjung berpersepsi positif. Selain itu, karakter dari

individu itu sendiri yang mudah menerima setiap stimulus yang diberikan

yaitu pelayanan keperawatan juga mendukung terciptanya persepsi yang

positif.

Faktor kedua yang mempengaruhi persepsi positif responden

adalah faktor stuktural yang lebih kearah biologis, dimana seseorang akan

mempersiapkan sesuatu sebagai suatu keseluruhan meskipun stimulus

yang diterima tidak lengakap (Subur, 2013). Faktor ini membuat persepsi

pengunjung terkait pelayanan keperawatan yang diberikan oleh salah satu

tenaga kesehatan di puskesmas, membuat persepsi pengunjung terhadap

seluruh pelayanan puskesmas menjadi positif sehingga pengunjung merasa

puas setelah berobat. Ketiga adalah faktor stimulus yang berkaitan dengan

bahasa nonverbal berupa ekspresi wajah yang juga mempengaruhi

persepsi. Perawat yang tersenyum ramah saat menanyakan keadaan pasien

juga menimbulkan perasaan senang di hati pasien sehingga merasa

Page 65: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

47

perawat telah memberikan apa yang dibutuhkan pasien. Faktor terahir

adalah faktor personal lebih kearah pribadi individu yang meliputi

pengelaman, sosial budaya, harapan, motivasi dan kepribadian individu.

Menurut peneliti persepsi masyarakat tentang peran perawat

puskesmas pada masa COVID-19 di Kota Kupang termaksud dalam

kategori baik, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitan menunjukan bahwa

saat berkunjung ke puskesmas perawat selalu menanyakan keluhan utama

pasien, selalu ramah, selalu menulis resep obat, selalu menjelaskan

penyakit yang diderita oleh pasien, selalu memberikan informasi sesuai

penyakit yang diderita, selalu menanyakan kembali riwayat sebelumnya

tentang COVID-19, selalu memberikan nasehat agar tidak terpapar

COVID-19, selalu melakukan pemeriksaan fisik disetiap lingkungan agar

terbebas dari COVID-19.

Hasil penelitian dari ke-4 puskesmas didapatkan bahwa sebagian

besar masyarakat Kota Kupang yang paling banyak persepsi baik tentang

peran perawat puskesmas pada masa COVID-19 terdapat pada puskesmas

Oepoi sebanyak 13 responden dengan persentase (86,7%) hal ini didukung

oleh masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Oepoi mayoritas

berpendidikan S1 sebanyak 7 responden dengan persentase (46,7%) dan

didukung juga dengan pekerajaan masyarakat, hasil penelitian didapatkan

sebagian besar masyarakat yang bekerja di Puskesmas Oepoi mayoritas

bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil sebanyak 9 responden dengan

persentase (60%) sehingga mampu memberi persepsi yang baik kepada

perawat puskesmas. Menurut Hidayat (2013), bahwa semakin tinggi

pendidikan seorang semakin mudah menerima informasi dan semakin

bagus pengetahuan yang dimiliki sehingga penggunaan komunikasi secara

efektif dapat dilakukan, hal ini terbukti pada pendidikan mempunyai

pengetahuan persepsi yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Istiqoma (2015) dengan hasil sebagian besar tingkat

pendidikan adalah S1 sebanyak 17 responden dengan berpersepsi baik

sebanyak (57,7%).

Page 66: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

48

Karakteristik selanjutnya adalah usia, mayoritas responden di ke-4

Puskesmas Kota Kupang berada pada usia muda (18-32) sebanyak 32

responden dengan persentase (61,5%). Semakin mudah usia seseorang

akan berpengaruh terhadap persepsi baik, sesuai dengan faktor personal

yang mempengaruhi persepsi yaitu pengetahuan (Subur, 2013)

menunjukan bahwa usia muda lebih sering mencari tau informasi dan

memahami setiap informasi baru yang didapatkan dari pelayanan

keperawatan di puskesmas, hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Syifa (2012) dengan judul Persepsi Masyarakat Tentang

Peran Perawat Puskesmas di Kelurahan Bintara Kota Bekasi, yang berusia

muda (20-39) sebanyak 29 orang dengang persentase (30,3%).

Hasil penelitian pada ke-4 puskesmas juga menunjukan persepsi

masyarakat tentang peran perawat pada masa COVID-19 di Kota Kupang

termaksud dalam kategori baik dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

lain adalah usia dan pendidikan dimana persentase tertinggi sebanyak 32

responden (61,5%) pada usia 18-32 tahun dan sebanyak 32 responden

(61,5%) berpendidikan SMA. Dengan usia yang matang, pendidikan yang

tinggi dapat meningkatkan proses pikir dalam menerima hal-hal baru serta

memiliki kemampuan untuk bertindak maka responden berusaha untuk

mencari sumber informasi tentang peran perawat, selain itu masyarakat di

ke-4 puskesmas Kota Kupang ada yang berpersepsi buruk tentang peran

perawat hal ini dapat di lihat dari hasil penelitian menunjukan perawat saat

kunjungan rumah hanya menayakan keadaan umum tidak perna

menjelaskan bagaimana cara mengatasi masalah COVID-19 dan perawat

tidak perna menjelaskan cara mencegah penularan COVID-19.

Page 67: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

49

BAB 5

SIMPUL DAN SARAN

Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dan saran dari hasi

penelitian tentang “Gambaran Persepsi Masyarakat Tentang Peran Perawat

Puskesmas Pada Masa COVID-19 di Kota Kupang”.

5.1 SIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini didapatkan sebagian besar

masyarakat dari Puskesmas Oebobo, Puskesmas Oepoi, Puskesmas Pasir

panjang dan Puskesmas Sikumana berpersepsi baik terhadap peran

perawat puskesmas pada masa COVID-19 di Kota Kupang.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

1. Institusi/Pendidik Keperawatan

Pendidik keperawatan adalah tempat untuk mencetak calon perawat

profesional. Untuk lebih menanamkan peran perawat kepada calon

perawat.

2. Peneliti Selanjutnya

Peneliti berikutnya dapat memperluas penelitian ini dengan cara meneliti

persepsi masyarakat tidak hanya dalam lingkungan Puskesmas saja tetapi

juga ke Rumah Sakit (RS) dengan pelayanan keperawatan yang lebih luas.

Selain itu usia responden lebih bervariasi agar peneliti dapat di

generalisasi.

Page 68: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

50

3. Masyarakat

Masyarakat sebagai penerima pelayanan keperawatan di puskesmas perlu

terus meningkatkan kesadaran akan haknya untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan yang baik. Selain itu, masyarakat dapat bertindak sebagai

evaluator bagi kinerja perawat dengan memberikan saran pada kotak saran

yang disediakan oleh puskesmas.

4. Puskesmas/ Pelayanan Puskesmas

Agar lebih meningkatkan Pemberian Penyuluhan dan Pelayanan kepada

masyarakat lebih baik lagi.

Page 69: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

51

DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati & Rachamawati, I. N. Metedologi penelitian kualitatif dalam riset

keperawatan. Jakarta: PT Rajagrafindo persada.

Ahmad, Syahrial. (2012). Analisa faktor-faktor yang berhubungan dengan peran

dan fungsi perawat puskesmas daerah terpencil dan puskesmas

tidak terpencil di Kepuluan Riau, Kalimantan Selatan dan

Sulawesi Utara tahun 2011. Depok Skripsi FKM-UI.

American Nurses Association.(2013). What is Nursing?.Dilihat di:

https://www.nursingworld.org/practice-policy/workforce/what-is-

nursing/. Diunduh: 23 Februari 2020

Asmadi. (2014). Konsep Dasar keperawatan. Jakarta: EGC.

COVID, C., & Team, R. (2020). Severe outcomes among patients with

coronavirrus 2019 (COVID-19)—United States, February 12–

March 16, 2020. MMWR Morb Mortal Wkly Rep, 69 (12), 343-346.

Kemenkes kesehatan RI. (2013). Keputusan mentri kesehatan RI tentang

kebijakan dasar pusat kesekatatan masyarakt. Jakarta: Direktor

jendral Bina Kesehatan Masyarakat.

Kemenkes Kesehatan RI. (2013). Rancangan pedoman kegiatan perawat

kesehatan masyarakat di puskesmas. Jakarta: Direktorat Jendral

Bina Kesehatan Masyarakat.

Kemenkes Kesehatan RI. (2013). Rancangan pedoman peningkatan kinerja

perawat di puskesmas. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan

Masyarakat.

Faria, Catherin. (2013). Nurses practioner perceptions and experiences of

internasional collaboration physicians in primery helat settings.

Canada: Thesis Queen; University.

Haddad, L. M., & Toney-Butler, T. J. (2019). Nursing shortage. In StatPearls

[Internet]. StatPearls Publishing.

Hidayat. (2011). Riset Keperawatan Dan Teknik penulisan Ilmiah. Edisi 2.

Jakarta: Salemba Medika.

Jasemi, M., Valizadeh, L., Zamanzadeh, V., & Keogh, B. (2017). A Concept

analysis of holistic care by hybrid model. Indian journal of

palliative care, 23(1), 71.

Page 70: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

52

Kemenkes. (2017). InfodatinSituasi Tenaga Keperawatan. Dilihat di:

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/in

fodatin perawat 2017.pdf. Diunduh: 23 Februari 2020

Kemenkes. (2019). Jumlah Puskesmas di Indonesia Menurut Provinsi (2018).

Dilihat

di:https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/01/12/berapa-

jumlah-puskesmas-di-indonesia. Diunduh: 23 Februari 2020

Nursalam. (2013). Konsep dan penerapan meteodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian.

Jakarta: Salemba Medika.

Nurjana, Nunung. (2013). Gambaran persepsi pasien terhadap pelayanan

kesehatan di puskesmas kecamatan Gambir.Depok: Skripsi FKM-

UI.

Nursalam. (2016). Konsep Penerapan metode ilmu penelitian keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2013. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Meteodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Piter & Lubis. (2012). Pengantar Psikologi dalam Keperawatan.

Jakarta : Kencana

Setiadi.(2011). Konsep dan Penelitian Riset Keperawata. Yogyakarta: Graham

Ilmu.

Setriadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta:

Graham Ilmu.

Soubur, Alex. (2013). Psikologi Umum dalam Lintas Sejarah. Bandung : Pustaka

Setia

Syifa, Fauzia. (2012). Gambaran persepsi masyarakat tentang peran perawat

puskesmas di Kelurahan Bintara Kota Bekasi. Depok: Skripsi

FIK-UI.

World Health Organization. (2019). Nursing and midwifery - WHO Global

Strategic Directions for Strengthening Nursing and Midwifery

2016–2020.Dilihat:

https://www.who.int/hrh/nursing_midwifery/nursing-

midwifery/en/. Diunduh: : 23 Februari 2020

World Health Organization. (2020). Say it not uses ―pandemi‖ category, but virus

still emegency. Reuters, 24 Februari 2020. Diakes pada tanggal 21 Mei 2020.

Page 71: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

53

Lampiran 1

Surat Ijin Pengambilan Data Pra Penelitian

Page 72: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

54

Lampiran 2

Surat Balasan Pra Penelitian

Page 73: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

55

Lampiran 3 Ijin Pengambilan Data

Page 74: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

56

Lampiran 14 Surat Ijin Penelitian

Page 75: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

57

Lampiran 5 Surat Selesai Penelitian Puskesmas Sikumana

Page 76: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

58

Lampiran 6 Surat Selesai Penelitian Puskesmas Oebobo

Page 77: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

59

Lampiran 7 Surat Selesai Penelitian Puskesmas Oepoi

Page 78: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

60

Lampiran 8 Surat Selesai Penelitian Puskesmas Pasir Panjang

Page 79: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

61

Lampiran 9 Surat Pemohon Menjadi Responden

Page 80: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

62

Lampiran 10 Surat Persetujuan Menjadi Responden

Page 81: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

63

Page 82: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

64

Lampiran 11 Lembar Kuesioner

Page 83: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

65

Page 84: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

Lampiran 12

HASIL UJI

FREQUENCIES VARIABLES=PuskemasOB puskesmasOP PuskesmasSK PuskesmasPPJG

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 15-JUL-2020 14:08:40

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES

VARIABLES=PuskemasOB

puskesmasOP PuskesmasSK

PuskesmasPPJG

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.01

[DataSet0]

Statistics

Puskesmas

Oebobo

Puskesmas

Oepoi

Puskesmas

Sikumana

Puskesmas Pasir

Panjang

N Valid 13 15 13 11

Missing 2 0 2 4

Frequency Table

Puskesmas Oebobo Persepsi Masyarakat

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 10 66.7 76.9 76.9

Buruk 3 20.0 23.1 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Puskesmas Oepoi Persepsi Masyarakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 13 86.7 86.7 86.7

Buruk 2 13.3 13.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

Page 85: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

67

Puskesmas Sikumana Persepsi Masyarakat

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 11 73.3 84.6 84.6

Buruk 2 13.3 15.4 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Puskesmas Pasir Panjang Persepsi Masyarakat

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Baik 8 53.3 72.7 72.7

Buruk 3 20.0 27.3 100.0

Total 11 73.3 100.0

Missing System 4 26.7

Total 15 100.0

Puskesmas Oebobo Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sd-sma 8 53.3 61.5 61.5

d3 1 6.7 7.7 69.2

s1 4 26.7 30.8 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Puskesmas Oepoi Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD-SMA 10 66.7 66.7 66.7

D3 3 20.0 20.0 86.7

S1 2 13.3 13.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

Puskesmas Sikumana Pendidikan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Sd-SMA 8 53.3 61.5 61.5

d3 4 26.7 30.8 92.3

S1 1 6.7 7.7 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Page 86: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

68

Puskesmas Pasir Panjang Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD-SMA 6 40.0 54.5 54.5

D3 1 6.7 9.1 63.6

S1 4 26.7 36.4 100.0

Total 11 73.3 100.0

Missing System 4 26.7

Total 15 100.0

Puskesmas Oebobo Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Pns 4 26.7 30.8 30.8

pegawai sewasta 3 20.0 23.1 53.8

Pedagang 1 6.7 7.7 61.5

Buruh 2 13.3 15.4 76.9

Lainnya 3 20.0 23.1 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Puskesmas Oepoi Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Pns 4 26.7 26.7 26.7

pegawai swasta 2 13.3 13.3 40.0

Pedagang 5 33.3 33.3 73.3

Buruh 1 6.7 6.7 80.0

Lainnya 3 20.0 20.0 100.0

Total 15 100.0 100.0

Puskesmas Sikumana Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulativ

e Percent

Valid Pns 2 13.3 15.4 15.4

pegawai sewasta 6 40.0 46.2 61.5

Pedagang 2 13.3 15.4 76.9

Buruh 1 6.7 7.7 84.6

Lainnya 2 13.3 15.4 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Page 87: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

69

Puskesmas Pasir Panjang Pekerjaan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Pns 1 6.7 9.1 9.1

pegawai sewasta 4 26.7 36.4 45.5

Pedagang 3 20.0 27.3 72.7

Buruh 1 6.7 9.1 81.8

5.00 2 13.3 18.2 100.0

Total 11 73.3 100.0

Missing System 4 26.7

Total 15 100.0

Puskesmas Oebobo Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 6 40.0 46.2 46.2

perempuan 7 46.7 53.8 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Puskesmas Oepoi Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 7 46.7 46.7 46.7

perempuan 8 53.3 53.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

Puskesmas Sikumana Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 4 26.7 30.8 30.8

perempuan 9 60.0 69.2 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Puskesmas Pasir Panjang Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 8 53.3 72.7 72.7

perempuan 3 20.0 27.3 100.0

Total 11 73.3 100.0

Missing System 4 26.7

Total 15 100.0

Page 88: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

70

Puskesmas Oebobo Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid usia 18-32 9 60.0 69.2 69.2

usia 33-47 3 20.0 23.1 92.3

usia 48-60 1 6.7 7.7 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Puskesmas Oepoi Jenis USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid usia 18-32 10 66.7 66.7 66.7

usia 33-47 5 33.3 33.3 100.0

Total 15 100.0 100.0

Puskesmas Sikumana Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid usia 18-32 10 66.7 76.9 76.9

usia 33-47 3 20.0 23.1 100.0

Total 13 86.7 100.0

Missing System 2 13.3

Total 15 100.0

Puskesmas Pasir Panjang Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid usia 18-32 3 20.0 27.3 27.3

usia 33-47 5 33.3 45.5 72.7

usia 48-60 3 20.0 27.3 100.0

Total 11 73.3 100.0

Missing System 4 26.7

Total 15 100.0

Page 89: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

71

Lampiran 13

DOKUMENTASI

Pengisian kuesioner Di Pengisian kuesioner Di

puskesmas Sikumana puskesmas oebobo

Pengisian kuesioner Di Pengisian kuesioner Di

Puskesmas Pasirpanjang Puskesmas Oepoi

Page 90: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

72

Lampiran 14

Lembar Konsultasi Proposal Pembimbing

Page 91: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

73

Page 92: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

74

Page 93: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

75

Page 94: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

76

Page 95: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

77

Page 96: SKRIPSI GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERAN …repository.ucb.ac.id/524/1/SKRIPSI-KRISTINA A.WETA-131111072.pdf · masyarakat Kota Kupang sebagai pengguna puskesmas terhadap

RIWAYAT HIDUP

Nama : Kristina Anjelina Weta

TTL : Bajawa,19 Januari 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 1 dari 3 bersaudara

No Hp : 082247857479

Email : [email protected]

Orang Tua

Ayah : Adrianus Lebhe

Ibu : Agustina Gaudensia Sena

Agama : Katolik

Pendidikan

Tahun 2007 : SDI Raterunu

Tahun 2010 : SMPN 1 Wolowae

Tahun 2013 : SMAN 1 Wolowae

Tahun 2020 : Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Serjana Keperawatan

di Universitas Citra Bangsa Kupang.